2. INDIKATOR KEBERHASILAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu:
Menjelaskan tentang komunikasi dalam konteks internal
dan
eksternal
Memahami relasi sosial dalam lingkup tugas sebagai TKS
Menerapkan kerjasama dalam tim sebagai TKS
POKOK
BAHASAN
Komunikasi dalam konteks internal
dan eksternal
Relasi sosial
Kerjasama dalam tim
KOMUNIKAS
I
TINDAKAN TINDAKAN
BAHASA BAHASA
FIKIRAN FIKIRAN
Pengirim
Penerima
(Sumber)
Umpan Balik
(Feed Back) EFEK
ANALI SA
FI LM
Analisa menurut pemahaman anda, bila dikaitkan dengan unsur PESAN dan EFFECT
dalam suatu bangunan komunikasi dari tayangan film tersebut. Kemukakan esensi
dari ide/ gagasan anda, bila dikaitkan proses komunikasi dengan penerima
manfaat!
KOMUNIKASI YANG
EFEKTIF
• Adanya kepercayaan dari penerima pesan (khalayak sasaran) terhadap penyampai
1. pesan
• Pengalaman yang sama tentang isi pesan antara TKS dengan penerima
3. manfaat
• Kemampuan dalam menafsirkan pesan, kesadaran dan perhatiannya terhadap
4. kebutuhan
pesan yang diterima.
• Setting komunikasi, baik fisik maupun sosial yang
5. kondusif
Komunikasi Efektif
UNSUR
KOMUNIKASI
Keahlian
Siste Komunikas
i Efektif
Sika
m
sosbu p
d
Penget
a
huan
FAKTOR YANG MENJADI PENGHAMBAT
DALAM BERKOMUNIKASI
PERBEDAAN STATUS (HAMBATAN SOSIOLOGIS)
PERBEDAAN BAHASA & BUDAYA (HAMBATAN
ANTROPOLOGIS)
HAMBATAN PSIKOLOGIS (PRASANGKA, KEPENTINGAN
PRIBADI (HIDDEN AGENDAS), APRIORI TERHADAP
PERUBAHAN, PENGALAMAN);
HAMBATAN SEMANTIK
HAMBATAN EKOLOGIS
TOLOK UKUR KOMUNIKASI
EFEKTIF
1. ADANYA KEPERCAYAAN ATAS KETRAMPILAN
KOMUNIKASI YG DIMILIKI SUMBER PESAN;
2. DAYA TARIK & KESESUAIAN PESAN YG DIBUTUHKAN
PENERIMA PESAN;
3. PENGALAMAN YG SAMA TENTANG ISI PESAN ANTARA
SUMBER DENGAN PENERIMA PESAN;
4. KEMAMPUAN PENERIMA DALAM MENAFSIRKAN,
SADAR, PERHATIAN & KEBUTUHAN ATAS PESAN;
5. SETING KOMUNIKASI, BAIK FISIK & SOSIAL YG KONDUSIF
(NYAMAN & MENDUKUNG);
6. SISTEM SALURAN PENYAMPAI PESAN (METODA &
MEDIA), SESUAI INDERA PENERIMA PESAN.
KOMUNIKASI
INTERNAL
Komunikasi yang terjadi dalam lingkungan
organisasi dan atau lembaga.
Komunikasi ini terjadi karena terdapat
sebuah struktur dalam organisasi. Tujuannya
untuk meningkatkan kinerja SDM dalam
organisasi.
Biasanya terjadi proses pertukaran
informasi diantara batang-batang struktur
organisasi.
Komunikasi ditentukan dari frekuensi
dan intensitasnya.
PENUNJANG KOMUNIKASI
INTERNAL
Komunikasi vertikal yakni komunikasi dari atas ke
bawah (downward communication) dan dari bawah
ke
atas (upward communication), adalah komunikasi
hierarki
secara timbal balik (two-way traffic communication,
baik yang bersifat instruksional, petunjuk, informasi
ataupun sebaliknya berupa laporan, aduan atau
saran.
Komunikasi horizontal atau lateral, yaitu komunikasi
antara sesama seperti dari TKS kepada kolega,
koordinator kepada koordinator. Pesan dalam
komunikasi ini bisa mengalir di bagian yang sama dalam
organisasi atau mengalir antar bagian. Komunikasi
lateral ini memperlancar pertukaran pengetahuan,
pengalaman, metode, dan masalah.
KOMUNIKASI
EKSTERNAL
Komunikasi eksternal adalah komunikasi antara
pimpinan organisasi dengan khalayak di luar
organisasi. Komunikasi eksternal terdiri atas
dua jalur secara timbal balik, yakni komunikasi
dari organisasi kepada khalayak (penerima
manfaat) dan dari khalayak (penerima
manfaat) kepada organisasi.
RELASI
SOSI
AL
Relasi Sosial berbeda dari relasi personal dalam
arti bahwa tujuan pekerjaan sosial pada
akhirnya mendefinisikan tujuan relasi. Jadi
tujuan dasar pekerjaan sosial - “untuk
mempromosikan atau memulihkan suatu
interaksi yang saling menguntungkan antara
individu dan masyarakat dalam meningkatkan
kualitas kehidupan bagi setiap orang”
KETERAMPILAN INTERPERSONAL
DALAM MEMBANGUN RELASI
SOSIAL
1.Kemampuan Personal
Sehat secara psikologis
Nyaman untuk membicarakan
masalah- masalah yang umum dan
luas
Memiliki kesadaran diri
Memiliki kemampuan dalam
menetapkan batasan baik pribadi
maupun profesional
Memiliki pengetahuan dan kompetensi
terkait kompleksitas permasalahan sosial
2.Ketulusan
Memiliki minat yang kuat untuk
membantu orang lain
Memiliki kemampuan untuk menjalin
hubungan dengan penerima manfaat tanpa
kepura-puraan
Memiliki keinginan yang tulus untuk
memahami orang lain
Memiliki kejujuran dalam menjalin
hubungan atau bekerja dengan orang lain
3.Kesiapan/kesegeraan
Menghadiri sesi dan berbagi mengenai apa
yang terjadi, dalam konteks hubungan
profesional
Fokus pada masalah yang dihadapi
Memperhatikan masalah yang penting bagi
penerima manfaat
Luwes dan pandai dalam mengalihkan topik,
bila diperlukan
Mampu
Membangun Pengkajian
memfasilitasi Menanamka
kepercayaan performa
komunikasi di n sikap
dan saling tim dan
antara saling
menghormat umpan balik
anggota tim memiliki
i
SEMOGA BERMANFAAT
SEKIAN & TERIMA
KASIH