Anda di halaman 1dari 23

KOMUNIKASI

DAN RELASI SOSIAL

email: lsps.indonesia@yahoo.com / website: p4s.kemsos.go.id


2020
TUJUAN
1.PEMBELAJARAN
KOMPETENSI DASAR
Setelah mempelajari dan memahami bahan bacaan ini
peserta diharapkan mampu menjelaskan, memahami dan
menerapkan komunikasi, relasi sosial dan kerjasama tim
secara bersinergi dalam pelaksanaan tugas sebagai Tenaga
Kesejahteraan Sosial (TKS).

2. INDIKATOR KEBERHASILAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu:
 Menjelaskan tentang komunikasi dalam konteks internal
dan
eksternal
 Memahami relasi sosial dalam lingkup tugas sebagai TKS
 Menerapkan kerjasama dalam tim sebagai TKS
POKOK
BAHASAN
 Komunikasi dalam konteks internal
dan eksternal
 Relasi sosial
 Kerjasama dalam tim
KOMUNIKAS
I
TINDAKAN TINDAKAN

BAHASA BAHASA

FIKIRAN FIKIRAN

SUMBER BUNYI, ISYARAT, ATAU


GAMBAR
PENERIMA
PROSES
K0MUNIKASI
PESAN Saluran PESAN
(Media)
Komunikasi
Penyandian Pemaknaan
(pembuka
sandi)

Pengirim
Penerima
(Sumber)
Umpan Balik
(Feed Back) EFEK
ANALI SA
FI LM

Analisa menurut pemahaman anda, bila dikaitkan dengan unsur PESAN dan EFFECT
dalam suatu bangunan komunikasi dari tayangan film tersebut. Kemukakan esensi
dari ide/ gagasan anda, bila dikaitkan proses komunikasi dengan penerima
manfaat!
KOMUNIKASI YANG
EFEKTIF
• Adanya kepercayaan dari penerima pesan (khalayak sasaran) terhadap penyampai
1. pesan

• Daya tarik pesan dan kesesuaian


2. pesan

• Pengalaman yang sama tentang isi pesan antara TKS dengan penerima
3. manfaat
• Kemampuan dalam menafsirkan pesan, kesadaran dan perhatiannya terhadap
4. kebutuhan
pesan yang diterima.
• Setting komunikasi, baik fisik maupun sosial yang
5. kondusif

• Sistem saluran penyampai pesan sesuai dengan jenis indera penerima


6. pesan.

Komunikasi Efektif
UNSUR
KOMUNIKASI
Keahlian

Siste Komunikas
i Efektif
Sika
m
sosbu p
d

Penget
a
huan
FAKTOR YANG MENJADI PENGHAMBAT
DALAM BERKOMUNIKASI
 PERBEDAAN STATUS (HAMBATAN SOSIOLOGIS)
 PERBEDAAN BAHASA & BUDAYA (HAMBATAN
ANTROPOLOGIS)
 HAMBATAN PSIKOLOGIS (PRASANGKA, KEPENTINGAN
PRIBADI (HIDDEN AGENDAS), APRIORI TERHADAP
PERUBAHAN, PENGALAMAN);
 HAMBATAN SEMANTIK
 HAMBATAN EKOLOGIS
TOLOK UKUR KOMUNIKASI
EFEKTIF
1. ADANYA KEPERCAYAAN ATAS KETRAMPILAN
KOMUNIKASI YG DIMILIKI SUMBER PESAN;
2. DAYA TARIK & KESESUAIAN PESAN YG DIBUTUHKAN
PENERIMA PESAN;
3. PENGALAMAN YG SAMA TENTANG ISI PESAN ANTARA
SUMBER DENGAN PENERIMA PESAN;
4. KEMAMPUAN PENERIMA DALAM MENAFSIRKAN,
SADAR, PERHATIAN & KEBUTUHAN ATAS PESAN;
5. SETING KOMUNIKASI, BAIK FISIK & SOSIAL YG KONDUSIF
(NYAMAN & MENDUKUNG);
6. SISTEM SALURAN PENYAMPAI PESAN (METODA &
MEDIA), SESUAI INDERA PENERIMA PESAN.
KOMUNIKASI
INTERNAL
Komunikasi yang terjadi dalam lingkungan
organisasi dan atau lembaga.
 Komunikasi ini terjadi karena terdapat
sebuah struktur dalam organisasi. Tujuannya
untuk meningkatkan kinerja SDM dalam
organisasi.
 Biasanya terjadi proses pertukaran
informasi diantara batang-batang struktur
organisasi.
 Komunikasi ditentukan dari frekuensi
dan intensitasnya.
PENUNJANG KOMUNIKASI
INTERNAL
 Komunikasi vertikal yakni komunikasi dari atas ke
bawah (downward communication) dan dari bawah
ke
atas (upward communication), adalah komunikasi
hierarki
secara timbal balik (two-way traffic communication,
baik yang bersifat instruksional, petunjuk, informasi
ataupun sebaliknya berupa laporan, aduan atau
saran.
 Komunikasi horizontal atau lateral, yaitu komunikasi
antara sesama seperti dari TKS kepada kolega,
koordinator kepada koordinator. Pesan dalam
komunikasi ini bisa mengalir di bagian yang sama dalam
organisasi atau mengalir antar bagian. Komunikasi
lateral ini memperlancar pertukaran pengetahuan,
pengalaman, metode, dan masalah.
KOMUNIKASI
EKSTERNAL
 Komunikasi eksternal adalah komunikasi antara
pimpinan organisasi dengan khalayak di luar
organisasi. Komunikasi eksternal terdiri atas
dua jalur secara timbal balik, yakni komunikasi
dari organisasi kepada khalayak (penerima
manfaat) dan dari khalayak (penerima
manfaat) kepada organisasi.
RELASI
SOSI

AL
Relasi Sosial berbeda dari relasi personal dalam
arti bahwa tujuan pekerjaan sosial pada
akhirnya mendefinisikan tujuan relasi. Jadi
tujuan dasar pekerjaan sosial - “untuk
mempromosikan atau memulihkan suatu
interaksi yang saling menguntungkan antara
individu dan masyarakat dalam meningkatkan
kualitas kehidupan bagi setiap orang”
KETERAMPILAN INTERPERSONAL
DALAM MEMBANGUN RELASI
SOSIAL
1.Kemampuan Personal
 Sehat secara psikologis
 Nyaman untuk membicarakan
masalah- masalah yang umum dan
luas
 Memiliki kesadaran diri
 Memiliki kemampuan dalam
menetapkan batasan baik pribadi
maupun profesional
 Memiliki pengetahuan dan kompetensi
terkait kompleksitas permasalahan sosial
2.Ketulusan
 Memiliki minat yang kuat untuk
membantu orang lain
 Memiliki kemampuan untuk menjalin
hubungan dengan penerima manfaat tanpa
kepura-puraan
 Memiliki keinginan yang tulus untuk
memahami orang lain
 Memiliki kejujuran dalam menjalin
hubungan atau bekerja dengan orang lain
3.Kesiapan/kesegeraan
 Menghadiri sesi dan berbagi mengenai apa
yang terjadi, dalam konteks hubungan
profesional
 Fokus pada masalah yang dihadapi
 Memperhatikan masalah yang penting bagi
penerima manfaat
 Luwes dan pandai dalam mengalihkan topik,
bila diperlukan

4.Hangat dan Empatik


 Keramahan yang tulus
 Memperlihatkan sifat kemanusiaan
 Menerima klien apa adanya
 Menunjukkan pengertian
5.Saling Menghargai Dan Menghormati
 Menghargai adalah sebuah bentuk perilaku
dari menghormati
 Menghormati adalah sebuah perilaku; yang
harus ditunjukkan
 Sikap menghargai ini mencakup tidak
menghakimi, berpikiran terbuka, dan objektif
 Sikap menghormati berarti menunjukkan sikap
peka terhadap sesama dan dapat dipercaya
 Yakin dan percaya bahwa seseorang dapat
dan mampu memecahkan masalah mereka
sendiri
KOMUNI KASI NON-
VERBAL DALAM MEMBANGUN
RELASI SOSIAL
 Ekspresi wajah, kontak mata, gesture, sikap
tubuh, dan posisi dapat “mengkomunikasikan”
pesan sama seperti komunikasi verbal (bahkan
melebihi)
 Sebagian besar tidak disadari dan dipelajari
saat masa kanak-kanak dari keluarga dan
budaya
 Praktisi sosial (TKS); memperhatikan tanda-
tanda non verbal dari penerima manfaat dan
mawas diri
KOMUNIKASI NON- VERBAL
BERDASARKAN BUDAYA
 Kontak mata: Pertanda “ketertarikan dan
menghormati” atau mengganggu, mendominasi, dan
tidak sopan?
 Gerak tubuh: Ekspresif sesuai norma atau
bahkan mengintimidasi?
 Posisi kedekatan dan sentuhan (haptic)
 Beberapa komunikasi non-verbal yang berlaku
secara umum dalam berbagai budaya, seperti:
 Respon terhadap kecemasan
 Tanda kemarahan
 Tanda ketertarikan
KERJASAMA TI M
MENURUT
Tracy (2006) bahwa,AHLI
kerjasama dapat meningkatkan
komunikasi dalam kerja tim di dalam dan di antara
bagian- bagian organisasi/lembaga. Kerja sama
mengumpulkan bakat, berbagi tugas dan tanggung
jawab untuk mencapai tujuan bersama.
 Menurut West (2002), kerja sama yang dilakukan oleh
tim lebih efektif daripada kerja secara individual.
Banyak riset membuktikan, bahwa kerja sama secara
tim (kelompok) mengarah pada efisiensi dan efektivitas
yang lebih baik, berbeda halnya dengan kerja yang
dilaksanakan secara perorangan.
 Kerjasama adalah adanya keterlibatan secara pribadi
diantara kedua belah pihak demi tercapainya
penyelesaian masalah yang dihadapi secara optimal
(Sunarto, 2000).
CARA MEMBENTUK KERJASAMA TIM
YANG BAIK

Mampu
Membangun Pengkajian
memfasilitasi Menanamka
kepercayaan performa
komunikasi di n sikap
dan saling tim dan
antara saling
menghormat umpan balik
anggota tim memiliki
i
SEMOGA BERMANFAAT
SEKIAN & TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai