ISLAM
Konsep Dasar Pendidikan agama
Dosen pembimbing : Dr. kasman, s.pd. m.pd
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas, maka rumusan masalah penulis;
1. Bagaimana konsep dasar Pendidikan Islam menurut al-Quran dan al-Hadist?
2. Bagaimana Tinjauan filosofis Terhadap Pendidikan Islam?
3. Bagaimana tinjauan teologis terhadap Pendidikan Islam?
C. Tujuan
1) Dengan penelitian ini mahasiswa atau khalayak umum dapat memahami
konsep dasar Pendidikan Islam itu sendiri.
2) Dengan adanya penelitian ini mahasiswa ataupun khalayak umum dapat
memahami tujuan pendidikan Islam baik ditinjau dari segi teologis maupun
filosofis.
3) Mahasiswa maupun khalayak ramai diharapkan untuk bisa
mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan Islam yang telah termaktub
dalam al-Quran dan al-Hadist.
4) Sesuai dengan tujuan Pendidikan Islam diharapkan mahasiswa maupun
khalayak ramai memiliki pemahaman dan berpengetahuan lebih mendalam
(menjadi pakar)
5) Mahasiswa dapat memaknai nilai-nilai spiritualitas pendidikan Islam itu
sendiri
Bab II
Pembahasan
A. Pengertian Pendidikan Islam
Pembahasan konsep dan teori tentang pendidikan Islam sampai kapanpun
selalu saja relevan dan memiliki ruang yang cukup signifikan untuk ditinjau ulang.
Paling tidak terdapat tiga alasan mengapa hal ini terjadi: pertama, pendidikan
melibatkan sosok manusia yang senantiasa dinamis, baik sebagai pendidik,
peserta didik maupun penanggung jawab pendidikan; kedua, perlunya akan
inovasi pendidikan akibat perkembangan sains dan tekhnologi; ketiga, tuntutan
globalisasi yang meleburkan sekat-sekat agama, ras, budaya bahkan falsafah
suatu bangsa. Ketiga alasan itu harus diikuti oleh tanggung jawab dunia
pendidikan dan kerjasama dengan elemen masyarakat, demi kelangsungan hidup
manusia dalam situasi yang serba dinamis, inovatif dan semakin mengglobal.[1]
Konsep menurut bahasa adalah ide umum; pengertian, pemikiran;
rancangan dan rencana dasar (A. Partanto dan M. Dahaln.362: 1994). Jadi
pengertian konsep itu sendiri menurut penulis adalah ide umum yang tersusun
rapi untuk diterapkan terencana dalam kehidupan nyata.
Konsep itu sangat penting dalam pendidikan. Jika pendidikan tanpa konsep
maka bisa ditebak pendidikan itu akan berjalan tidak sesuai harapan. Untuk itu
pendidikan terutama Pendidikan Islam harus mempunyai konsep yang mapan.
Dalam literatur al-Quran dan as-Sunnah tidak ditemukan istilah al-
tarbiyah, namun terdapat beberapa istilah kunci yang seakar dengannya, yaitu al-
rabb, rabbayani`, nurabbi, yurbi` danrabbani`. Dalam mu’jam bahasa Arab,
kata al-tarbiyah memiliki tiga akar kebahasan, yaitu:
Dua ayat di atas dapat diambil hikmahnya bahwa dalam mendidik anak itu
harus menumbuhkan mental dan spiritualnya disamping menumbuhkan jasmani
peserta didik. Dengan begitu perkembangan dan pertumbuhan peserta didik
menjadi lebih seimbang.
Dari pengertian tadi menjelaskan dapat disimpulkan bahwa Pendidikan
Islam simpulkan bahwa pendidikan (tarbiyah) adalah proses menumbuh dan
mengembangkan peserta didik baik dari aspek jasmani maupun rohaninya dengan
menggunakan metode yang telah termaktub dalam al-Quran dan al-Hadist.
Selain itu, menurut penulis sendiri pendidikan itu juga bisa
dikatakan nasehat. Ini berdasarkan pengertian dari tarbiyah itu sendiri yakni
memelihara, mengasuh, merawat, memperbaiki dan mengatur kehidupan peserta
didik, agar ia dapat survive lebih baik dalam kehidupann dan berdasarkan hadist
Rasulullah saw yang artinya “agama itu adalah nasehat. Kamipun bertanya, untuk
siapa ya Rasulullah? Beliau menjawab untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya serta
untuk para pemimpin kaum muslimin pada umumnya” (H.R. Muslim).
Menurut Ibnu Daqiq Al-‘id nasehat itu sendiri adalah segala bentuk kebaikan
yang diberikan demi kebaikan orang yang diberi nasehat. Yang mana pendidikan
ini berpegang pada dua sisi yaitu menjelaskan kebenaran dan mengingkari
kebathilan serta membangkitkan perasaan peserta didik. [4]
Berdasarkan pengertian yang telah dijabarkan oleh penulis itu sendiri tujuan
pendidikan Islam (tarbiyah) antara lain:
Selain tujuan di atas, menurut Ibnu Taimiyah tujuan pendidikan Islam itu
tertumpu pada empat aspek, yaitu: (1) tercapainya pendidikan tauhid dengan
cara mempelajari al-Quran dan al-Hadist; (2) mengetahui ilmu Allah swt, melalui
pemahaman terhadap mahluk-Nya; (3) mengetahui kekuatan (qudrah) Allah
melalui pemahaman jenis-jenis, kuantitas dan kreativitas mahluk-Nya; dan (4)
mengetahui apa yang diperbuat Allah swt terhadap ciptaan-Nya dan jenis-jenis
perilakunya. (Mujib, Abdul dan Jusuf Mudzakkir. 2008: 78).
Dari semua tujuan yang telah dijelaskan tadi, tujuan pendidikan Islam itu
bermuara pada satu hal yaitu pembentukan moral yang tinggi, karena pendidikan
moral merupakan jiwa pendidikan Islam, sekalipun tanpa mengabaikan
pendidikan jasmani, akal dan ilmu praktis. Ini berdasarkan pada sabda Rasulullah
saw,
“aku diutus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” (HR. Malik
bin Anas dan Anas bin Malik).
Akhlak yang dimaksud di sini adalah akhlak Allah yang maha sempurna, yakni
akhlak yang tertuan dalam asma al-husna-Nya.
Dari ayat di atas secara gamblang menjelaskan bahwa Islam itu anti
kebodohan. Karena kebodohan itu merupakan awal hilangnya peradaban Islam.
Dan inti dari pendidikan itu adalah perubahan baik dalam
sikap,ketermilan(skill) maupun dalam pengetahuan. Selain itu, ayat di atas
menjelaskan bahwa bahwa pendidikan itu merupakan usaha dari para pendidik
untuk memberikan bantuan, arahan terhadap peserta didik sehingga mereka ada
perubahan sikap dan wawasan yang lebih bersifat positif bagi dirinya dan
masyarakat secara umum.
Pendidikan memang merupakan kunci kemajuan, semakin baik kualitas
pendidikan yang diselenggarakan, maka akan diikuti dengan semakin baiknya
kualitas masyarakat/ bangsa tersebut. Tidak salah jika Fazlur Rahman menyatakan
“setiap reformasi dan pembaharuan dalam Islam harus dimulai dengan
pendidikan.” Karena itu, para pemerhati dan pengembang pendidikan Islam tiada
henti-hentinya untuk memperbincangkan masalah ini. (Muhaimin. 2009:73) Ini
sesuai dengan Firman Allah swt dalam Surat Al-Baqarah ayat 159
Sesungguhnya orang-orang yang Menyembunyikan apa yang telah Kami
turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami
menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dila'nati Allah dan
dila'nati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat mela'nati,
Ayat ini menjelaskan bahwa peran pendidik dalam mentransformasikan
ilmunya pada peserta didik baik yang bersifat kognitif, afektif maupun
psikomotorik. Keberadaan peserta didik dalam pendidikan Islam itu perlu
dikembangkan dengan potensi yang mereka miliki seperti bakat, kecerdasan,
karakter dan lain-lain.
Islam itu merupakan agama yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan, maka
tidak heran jika guru dan peserta didik itu dimuliakan oleh Allah
swt. Ajaran Islam juga melarang umatnya untuk tidak paham akan ilmu
pengetahuan (bodoh). Di sinilah pentingnya belajar sebagaimana yang telah
termaktub dalam al-Quran surah al-‘Alaq ayat 1 “bacalah”. Ini berarti agama Islam
menganjurkan umatnya untuk terus belajar yakni dengan membaca, entah itu
tekstual maupun kontekstual.
Membaca (iqra) dalam tradisi spiritual Islam adalah kemampuan
kemanusian untuk mampu mengakses pengetahuan bumi dan langit secara
bersamaan. Karena itu kebiasaan membaca yang perlu dilatih adalah membaca
dengan kesadaran spiritual untuk memahami rahasia Allah yang terdapat dalam
alam raya dengan berbagai displin keilmuannya.
1. Konsep pendidikan dalam Al-Quran dan al-Hadist selalu relevan dengan zaman
2. Tujuan pendidikan Islam itu bermuara pada satu hal yakni pembentukan
karakter peserta didik yang berakhlak muliah
3. Teologi dalam pendidikan itu sangat penting karena dengan berteologi berarti
mencurahkan segala perhatian dan kemampuan untuk mengembangkan
pendidikan yang berkualitas dalam rangka terwujudnya kehidupan yang
rahmatan lil’alamin.
4. Berteologi di bidang pendidikan (terutama pendidikan formal) hukumnya fardu
kifayah.
5. pemahaman tentang filsafat Pendidikan Islam sangat penting karena dengan itu
dapat mendorong untuk mengkaji ulang makna dasar dari setiap kegiatan
pendidikan, termasuk di dalamnya pertanyaan-pertanyaan dasar di seputar
proses belajar mengajar.