Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ILMU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

KONSEP DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DISUSUN OLEH

MUTIARA SARI 21401023

KELAS MITRA TOMBOLO PAO 21A2

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR


KATA PENGANTAR

Assalamualaikumm WR, WB.

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ilmiah
KONSEP DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM.

Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
pembuatan makalah ini,

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan segala
kekurangan dalam makalah ini saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
saya dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang impilkasi nilai nilai ibadah
dalam kehidupan sehari hari dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Malino, 18 Januari 2022

Mutiara Sari
Daftar isi

HALAMAN SAMPUL...............................................................................

KATA PENGANTAR................................................................................

DAFTAR ISI...............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................

A. Latar Belakang.................................................................................
B. Rumusan Msalah..............................................................................
C. Tujuan...............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................

D. Pengertian Dasar Konsep Pendidikan Agama Islam........................


E. Asas Pendidikan Islam.....................................................................
F. Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam.........................
G. Bentuk-bentuk Pengajaran Pendidikan Agama Islam......................
H. Tujuan Pendidikan Agama Islam.....................................................

BAB III PENUTUP....................................................................................

I. Kesimpulan.......................................................................................
J. Saran.................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berbicara masalah Pendidikan Islam merupakan elemen vital dalam
pendidikan. Karena Pendidikan Islam menjadi tonggak keberhasilan pendidikan
secara komperehensif. Pendidikan Islam sering disebut juga pendidikan moral
(karakter). Bagaimana tidak, pendidikan tanpa karakter maka bisa dikatakan
pendidikan itu kualitasnya di bawah standar.
Untuk membentuk pendidikan karakter (moral) itu terlebih dahulu kita
paham dulu tentang konsep dasar Pendidikan Islam (karakter, moral) itu sendiri.
Sudah banyak konsep dasar pendidikan Islam itu sendiri yang dijelaskan dalam al-
Quran maupun al-Hadist sendiri. Tidak hanya itu para pakar pendidikan banyak
terinspirasi dari al-Quran dan al-Hadist untuk merekonstruksi pendidikan secara
komperehensif.
Konsep itu sangat penting dalam pendidikan. Jika pendidikan tanpa konsep
maka bisa ditebak pendidikan itu akan berjalan tidak sesuai harapan. Untuk itu
pendidikan terutama Pendidikan Islam harus mempunyai konsep yang mapan.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian konsep dasar pendidikan agamaiIslam?
2. Apa asas pendidikan islam?
3. Apa saja Dasar – dasar pelaksanaan pendidikan agama islam?
4. Bagaimana Bentuk-bentuk pengajaran pendidikan agama islam?
5. Apa Tujuan pendidikan islam?
C. Tujuan
Tujuan adalah sesuatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau
kegiatan selesai. Tujuan pendidikan agama bukanlah sesuatu benda yang berbentuk
tetap dan statis, tetapi ia merupakan keseluruhan dari kepribadian seseorang,
berkenaan dengan seluruh aspek kehidupanya. Juga dapat dikatakan bahwa
Pendidikan Islam akan terlihat dengan jelas yang diharapkan akan terwujud setelah
orang mengalami pendidikan Islam secara keseluruhan, yaitu kepribadian seseorang
yang membuatnya menjadi insan kamil dengan pola taqwa.
Insan kamil artinya manusia yang utuh jasmani dan rohani, dapat
berkembang secara wajar dan normal karena ketaqwaanya kepada Allah SWT, ini
mengandung arti bahwa dengan Pendidikan Islam, diharapkan dapat menghasilkan
manusia yang berguna bagi dirinya dan masyarakat serta senang dan gemar
mengamalkan dan mengembangkan ajaran Islam dalam hubunganya dengan Allah
SWT, dan sesama manusia, dapat mengambil manfaat yang semakin meningkat
dari alam semesta ini untu kepentingan hidup didunia dan akhirat.
BAB II
PEMBAHASAN

D. Pengertian Konsep Dasar Pendidikann


Konsep menurut bahasa adalah ide umum; pengertian, pemikiran; rancangan
dan rencana dasar. Konsep itu sangat penting dalam pendidikan. Jika pendidikan
tanpa konsep maka bisa ditebak pendidikan itu akan berjalan tidak sesuai
harapan. Untuk itu pendidikan terutama Pendidikan Islam harus mempunyai konsep
yang mapan.
Istilah dasar bermakna landasan untuk berdirinya sesuatu. Dasar yang
menjadi acuan pendidikan harus merupakan sumber nilai kebenaran dan kekuatan
yang dapat mengantarkan pada aktivitas yang di cita-citakan.
Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga
mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama
Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur’an dan hadis, melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman.
Pembicaraan tentang konsep dasar pendidikan islam ini mencangkup
pengertian istilah tarbiyah, ta’lim, ta’dib, dan pendidikan islam. Analisis term ini
dimaksudkan untuk mendapatkan konsep yang lebih tepat tentang pendidikan islam.
1) Pengertian Tarbiyyah
Abdurrahman An-Nahlawi mengemukakan bahwa menurut kamus bahasa
arab, lafal At-Tarbiyah berasal dari tiga kata: Pertama, raba-yarbu yang berarti
bertambah dan bertumbuh. Kedua, rabiya-yarba dengan wazan (bentuk)
khafiya-yakhfa, yang berarti menjadi besar. Ketiga, rabba-yarubbu dengan
wazan (bentuk) madda-yamuddu yang berarti memperbaiki, menguasai urusan,
menuntun, menjaga, dan memelihara.
Beberapa pengkaji telah menyusun definisi pendidikan dari ketiga asal kata
ini. Imam al-baidawi (wafat 685), dalam tafsirnya anwar at-tanzil wa asrar at-ta’wil
mengatakan, makna asal Ar-Rabb adalah at-tarbiyah, yaitu menyampaikan sesuatu
sedikit demi sedikit hingga sempurna.
Dari ketiga asal kata diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan (tarbiyah)
terdiri dari empat unsure, yaitu:
 Menjaga dan memelihara fitrah anak menjelang baligh
 Mengembangkan seluruh potensi dan kesiapan yang bermacam-
macam
 Mengarahkan seluruh fitrah dan potensi anak menuju kepada
kebaikan dan kesempurnaan yang layak baginya
 Proses ini dilaksanakan secara bertahap
2) Pengertian Ta’dib
Ta’dib adalah pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur
ditanamkan kepada manusia tentang tempat-tempat yang tepat dari segala
sesuatu didalam tatanan penciptaan sedemikian rupa, sehingga membimbing
kea rah pengenalan dan pengakuan kekuasaan dan keagungan tuhan di dalam
tatanan wujud dan keberadaannya.
Dalam struktur telaah konseptualnya, ta’dib sudah mencangkup unsure-unsur
pengetahuan (‘ilm), pengajaran (ta’lim) dan pengasuhan yang baik (tarbiyah).
Dengan demikian ta’dib lebih lengkap sebagai term yang mendeskripsikan
proses pendidikan islam yang sesungguhnya. Dengan proses ini diharapkan
lahir insan-insan yang memiliki integritas kepribadian yang utuh dan lengkap.
3) Ta’lim
Ta’lim berasal dari kata ‘allama yang berarti Proses transmisi ilmu
pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan ketentuan tertentu.
Muhammad Nuquib al-attas memberi makna at-ta’lim sebagai proses
pengajaran tanpa adanya pengenalan secara mendasar
Muhammad athiyah al-abrasyi mengemukakan pengertian at-ta’lim yang
berbeda dari pendapat-pendapat diatas. Beliau menyatakan bahwa at-ta’lim
lebih khusus daripada at-tarbiyah karena at-ta’lim hanya merupakan upaya
menyiapkan individu dengan mengacu kepada aspek-aspek tertentu saja,
sedangkan tarbiyah mencangkup keseluruhan aspek-aspek pendidikan.
Dengan demikian ta’lim memiliki cakupan yang lebih spesifik yang hanya
menitik tekankan terhadap proses penalaran saja. Dengan demikian setelah kita
memahami ketiga konsep dasar tersebut kita dapat merumuskan sistematika
proses pendidikan.

E. Asas Pendidikan Islam


Dalam konteks individu, pendidikan termasuk salah satu kebutuhan asasi
manusia. Sebab, ia menjadi jalan yang lazim untuk memperoleh pengetahuan atau
ilmu. Sedangkan ilmu akan menjadi unsur utama penopang kehidupannya. Oleh
karena itu, Islam tidak saja mewajibkan manusia untuk menuntut ilmu, bahkan
memberi dorongan serta arahan agar dengan ilmu itu manusia dapat menemukan
kebenaran hakiki dan mendayungkan ilmunya diatas jalan kebenaran. Rosulullah
SAW bersabda, “Tuntutlah oleh kalian akan ilmu pengetahuan, sesungguhnya
menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah SWT, dan mengajarkannya
kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah shodaqoh. Sesungguhnya ilmu itu
akan menempatkan pemiliknya pada kedududkan tinggi lagi mulia. Ilmu adalah
keindahan bagi ahlinya di dunia dan akhirat. (HR. ar-Rabi’)
Makna hadits tersebut sejalan dengan firman Allah SWT : “Allah niscaya
mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan mereka yang berilmu
pengetahuan bertingkat derajat. Demi Allah maha mengetahui terhadap apa yang
kamu lakukan. (Qs. Al-Mujadalah 11)

F. Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam


Dasar – dasar pelaksanaan pendidikan agama islam di sekolah mempunyai
dasar yang kuat. Dasar tersebut menurut Zuhairini dkk. (1983:21) dapat ditinjau dari
berbagai segi, yaitu:
a. Segi yuridis / Hukum
Dasar pelaksanaan pendidikan agama berasal dari perundang-undangan
dalam melaksanakan pendidikan agama di sekolah secara formal. Dasar yuridis
formal tersebut terdiri dari tiga macam :
Dasar ideal, yaitu dasar falsafah Negara pancasila , sila pertama: ketuhanan
yang maha esa.
Dasar structural/konstitusional, yaitu UUD’45 dalam Bab XI pasal 29 ayat 1
dan 2, yang berbunyi: 1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan yang maha esa;
2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama
masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu.
Dasar operasional, yaitu terdapat dalam Tap MPR No IV/MPR/1978 jo.
Ketetapan MPR No. II/MPR/1988 dan Tap. MPR No. II/MPR 1993 tentang
garis-garis besar haluan Negara yang pada pokoknya menyatakan bahwa
pelaksanaan pendidikan agama secara langsung dimaksudkan dalam kurikulum
sekolah-sekolah formal, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
b. Segi religious
Yang dimaksud dengan dasar religious adalah dasar yang bersumber dari
ajaran islam. Dasar pradigma pendidikan islam identik dengan dasar islam itu
sendiri. Keduanya berasal dari sumber yang sama, yaitu Al-Qur’an dan Al-
hadis. Al-Qur’an sebagai sumber pertama dan utama dalam ajaran Islam
mengajarkan dan mengajak manusia untuk selalu menggunakan akal dan
pikirannya untuk memikirkan seluruh ciptaan Allah SWT. Dan untuk senantiasa
mengambil hikmah darinya. Sebagai sumber ajaran islam, Al-Qur’an telah
menunjukkan keistimewaannya. Keindahan redaksi yang dipakai, akurasi
makana dan kesempurnaan ruang lingkup yang dikandungnya, baik yang
berkenaan dengan alam khaqi, menyangkut semesta alam makro dan mikro,
maupun alam khulqi yang menyangkut semesta budaya dan peradaban manusia.
Kalam yang tertuang dalam Al-qur’an merupakan frame yang harus
diterjemahkan dalam pendidikan islam sehingga melahirkan output pendidikan
yang berkualitas. Suatu system pendidikan yang dikembangkan berdasarkan Al-
qur’an akan mewujudkan dan merefleksikan komunitas muslim sesuai dengan
cita-cita yang diinginkan.
As-sunnah atau Al-Hadis sebagai perwujudan dari perkataan, perbuatan, dan
ketetapan Rasulullah SAW., merupakan kerangka acuan bagi pengembangan
kehidupan umat islam, tak terkecuali dalam aspek pendidikan. Hal itu dapat
dipahami karena kepribadian Nabi Muhammad SAW. Secara normative
merupakan pusat teladan yang baik ( al-uswah al-hasanah) bagi kehidupan
praktis umat islam.
Pada sisi yang lain, hadis yang merupakan penafsiran Al-qur’an adalah
landasan praktik ajaran Islam secara factual. Sebagai dasar pendidikan islam,
Al-qur’an dan Al-hadis adalah rujukan untuk mencari, membuat, dan
mengembangkan paradigm, konsep, prinsip, teori, dan teknik pendidikan agama
islam.
c. Segi psikologis
Psikologis yaitu dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan kehidupan
bermasyarakat. Hal ini didasarkan bahwa dalam hidupnya, manusia baik sebagai
individu maupun sebagai anggota masyarakat dihadapkan pada hal-hal yang
membuat hatinya tidak tenang dan tidak tenteram sehingga memerlukan adanya
pegangan hidup. Sebagaimana dikemukakan oleh Zuhairini dkk (1983:25)
bahwa: semua manusia di dunia ini selalu membutuhkan adanya pegangan
hidup yang disebut agama. Mereka merasakan bahwa dalam jiwanya ada suatu
perasaan yang mengakui adanya Zat yang Maha Kuasa, tempat mereka
berlindung dan tempat mereka memohon pertolongan-nya. Hal semacam ini
terjadi pada masyarakat yang masih primitive maupun masyarakat yang sudah
modern. Mereka merasa tenang dan tentram hatinya kalu mereka dapat
mendekat dan mengabdi kepada Zat yang Maha Kuasa.
Berdasarkan uraian diatas jelaslah bahwa untuk membuat hati tenang dan
tentram ialah dengan jalan mendekatkan diri kepada tuhan. Hal ini sesuai
dengan firman Allah dalam surat Al-Ra’ad ayat 28, yaitu: “… ingatlah, hanya
dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram”.

G. Bentuk-bentuk Pengajaran Pendidikan Agama Islam


Seperti yang telah diuraikan di muka, bahwa perencanaan pengajaran khusus
di bidang Pendidikan Agama Islam ditetapkan sekarang dan dilaksanakan serta
digunakan untuk waktu yang akan datang. Dalam ilmu manajemen, perencanaan
tersebut memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut:
 Tujuan(objektif)
Merupakan suatu sasaran dimana kegiatan itu diarahkan dan diusahakan untuk
sedapat mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu.
 Kebijakan(policy)
Yaitu suatu pernyataan atau pengertian untuk menyalurkan pikiran dalam
mengambil keputusan terhadap tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan.
Karena kebijakan ini biasanya tidak tertulis, maka seringkali sulit untuk
difahami oleh para peserta didik.
 Strategi
Merupakan tindakan penyesuaian dari rerncana yang telah dibuat. Disebabkan
oleh adanya berbagai macam reaksi. Oleh karena itu dalam membuat strategi
haruslah memperhatikan beberapa faktor seperti: ketepatan waktu mengajar,
ketepatan tindakan yang akan dilakukan dan sebagainya.
 Prosedur
Merupakan rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan untuk waktu
mendatang. Ini lebih menitikberatkan pada suatu tindakan.
 Aturan
Meruapakan suatu tindakan yang spesifik dan merupakan bagian dari
prosedur.
  Program
Yaitu campuran antara kebijakan prosedur, aturan dan pemberian tugas yang
disertai dengan suatu anggaran; semuanya ini akan menciptakan adanya
tindakan.
Dari semua bentuk-bentuk perencanaan tersebut satu sama lain saling terkait
dalam satu kesatuan system.

H. Tujuan Pendidikan Agama Islam


Pendidikan agama islam di sekolah/madrasah bertujuan untuk menumbuhkan
dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan,
penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama islam
sehingga menjadi manusia muslim yang berkembang dalam hal keimanan,
ketaqwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Tujuan pendidikan agama islam diatas merupakan turunan dari tujuan
pendidikan nasional, suatu rumusan dalam UUSPN (UU No. 20 tahun 2013),
berbunyi : “ pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha
esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Kalau tujuan pendidikan nasional sudah terumuskan dengan baik, maka
focus berikutnya adalah cara menyampaikan atau bahkan menanamkan nilai,
pengetahuan, dan ketrampilan. Cara seperti ini meliputi penyampaian atau guru,
penerima atau peserta didik, berbagai macam sarana dan prasarana, kelembagaan
dan factor lainnya, termasuk kepala sekolah/madrasah, masyarakat terlebih orang
tua dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP

I. Kesimpulan
Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga
mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama
Islam. Pembicaraan tentang konsep dasar pendidikan islam ini mencangkup
pengertian istilah tarbiyah, ta’lim, ta’dib, dan pendidikan islam.
Dasar – dasar pelaksanaan pendidikan agama islam :
 Segi yuridis / Hukum
 Segi religious
 Segi psikologis
Bentuk-Bentuk Pengajaran PAI dalam ilmu manajemen, perencanaan tersebut
memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut :
 Tujuan (objektif)
 Kebijakan (policy)
 Strategi
 Prosedur
 Aturan
 Program
Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang seimbang berupaya
merealisasikan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan ukhrawi. Pendidikan
Islam bukan pendidikan duniawi saja, individual saja, atau sosial saja, juga tidak
mengutamakan aspek spiritual atau aspek materiil. Keseimbangan antara semua itu
merupakan karakteristik terpenting pendidikan Islam. Begitupun juga pendidikan
Islam merupakan pendidikan tingkah laku praktis, tidak cukup dengan kata-kata,
tetapi memerhatikan aspek perbuatan. Rukun Islam yang kelima, misalnya menuntut
tingkah laku verbal dan praktis secara simultan. Kesempurnaan manusia muslim
antara lain terletak pada kesesuaian antara perkataan dan perbuatan.
J. Saran
Demikianlah Makalah yang telah saya susun. Saya sadar dan tahu
bahwa Makalah saya masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu
saya sangat mengharapkan sumbangan kritik dan saran yang membangun
untuk memperbaiki makalah ini. semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua. Amin. wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai