WIDYA NUR RAMADHANI

I0528087

FENOMENA DI MEDIA SOSIAL YANG MERUPAKAN PELANGGARAN

TERHADAP NILAI-NILAI PANCASILA

Pancasila merupakan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia dimana isi yang
terkandung di dalamnya menarik nilai-nilai kehidupan asli masyarakat Indonesia dengan
keberagamannya dipersatukan dalam suatu dasar/ideologi Negara sehingga Pancasila
dikatakan sebagai pandangan hidup bangsa sekaligus menjadi dasar rumusan hukum
Indonesia.
Era digital kini menuntut perubahan zaman dan gaya hidup manusianya. Termasuk
pada generasi millennial yang sangat dekat gadge). Sebagian besar milennial di Indonesia
sangat aktif menggunakan media sosial. Tak heran, media sosial berperan besar sebagai
sumber informasi kaum millennial. Media sosial bisa memberi berita-berita yang positif, bisa
juga sebaliknya. Untuk membentengi diri dari kehancuran akibat pesatnya perkembangan
teknologi dan upaya-upaya memecah bangsa, maka bangsa ini harus kembali kepada
Pancasila.
Banyak fenomena yang terjadi di media social yang melanggar nilai-nilai pancasila,
seperti banyak komentar di media sosial yang menggunakan kata-kata tidak pantas
diucapkan, mencemooh, menyebar kebencian, dan lain-lain. Padahal Pancasila mengajarkan
untuk menjadi manusia yang beradab. Hal ini berarti melanggar sila ke-2. Upaya yang bisa
dilakukan adalah dengan memblokir akun, memberikan cotoh antar sesama bagaimana cara
mengungkapkan aspirasi dengan baik.
Selanjutnya ada penyebaran berita yang tidak nyata (hoax). Penyebaran hoax dapat
menyebabkan perpecahan karena belum tentunya berita yang disebarkan. Hal ini
menyebabkan melemahnya nilai Pancasila, khususnya sila ketiga, Persatuan dan Kesatuan
Indonesia. Pilkada Jakarta contohnya, berita hoax cukup berhasil mengirimkan gelombang
kebencian yang mengancam keutuhan bangsa. Upaya yang dapat dilakukan adalah sebelum
menyebarkan berita mencari kebenarannya terlebih dahulu.
Intinya, semakin berkembangnya zaman, semakin lebih bijak lagi kita dalam
bertindak. Memberikan contoh yang baik, saling menyebarkan semangat positif, saling
mengingatkan dengan cara yang baik. Hal itu dapat kita lakukan dengan memahami dan
memaknai nilai-nilai luhur pancasila dengan sepenuh hati.