g. Mahasiswa mampu mengolah data dari lapangan yang telah hilang dari
kesalahan sitematis alat bacaan sudut horizontal biasa dan luar biasa.
h. Mahasiswa dapat mengolah data baik secara manual maupun secara
tabelaris dengan bantuan perangkat lunak untuk mengeliminir kesalahan
acak dari pengukuran polygon.
4. Prosedur Pengukuran
Adapun langkah kerja pada pengukuran poligon, antara lain:
a. Dengan menggunakan patok-patok yang telah ada yang digunakan pada
pengukuran sipat datar kerangka dasar vertikal, didirikan alat theodolite
pada titik ( patok) awal pengukuran. Pada pengukuran poligon, alat
didirikan diatas patok, berbeda dengan pengukuran sipat datar kerangka
dasar vertikal dengan alat yang berdiri diantara dua buah titik (patok).
b. Target diletakkan diatas patok-patok yang mengapit tempat alat sipat datar
berdiri. Gelembung nivo tabung diketengahkan dengan cara memutar dua
buah sekerup kaki kiap kearah dalam saja atau keluar saja serta memutar
sekerup kaki kiap kearah kanan atau kiri. Teropong diarahkan ke target
belakang dan dibaca sudut horizontalnya pada posisi biasa. Teropong
kemudian diputar kearah target muka dibaca pula sudut horizontalnya pada
posisi biasa.
3
𝑓𝛽
2. Lalu mencari 𝛽 koreksi dengan rumus : 𝛽𝑛 = 𝛽1 + 𝑛
αn= αn-βn+180
∑ ∆𝑋 = 𝑑 𝑥 𝑆𝑖𝑛 𝛼
∑ ∆𝑌 = 𝑑 𝑥 𝐶𝑜𝑠 𝛼
𝐷1
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 =
∑𝐷
𝑓𝛽
2. Lalu mencari 𝛽 koreksi dengan rumus : 𝛽𝑛 = 𝛽1 + 𝑛
∑ ∆𝑋 = 𝑑 𝑥 𝑆𝑖𝑛 𝛼
∑ ∆𝑌 = 𝑑 𝑥 𝐶𝑜𝑠 𝛼
6. Prosedur Penggambaran
Oleh:
RISMAWANTI NURFATIMAH
NIM 1701930