Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MASALAH KEBAHASAAN DALAM


MENULIS

DOSEN PENGAMPU : MIFTAHUL HUDA, M.Pd


MATA KULIAH : KETERAMPILAN MENULIS

Disusun oleh :
Kelompok 3

1. Halimah Nur Sa'adah (20032028)


2. Liizzah Diyanatul Manzil (20032013)
3. Ahmad Jemy Seto S. (20032126)

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM DARUL ‘ULUM LAMONGAN

2020/2021

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah
ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Masalah Kebahasan
dalam Menulis”. Shalawat beserta salam kita haturkan kepada baginda nabi
akhiruzzaman yang telah membimbing umat Islam dari zaman jahiliyah menuju zaman
aqiliyah. Makalah ini berisikan tentang berbagai permasalahan kebahasaan dalam
menulis serta pungtuasi tandabaca.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karenaitu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah inidari awal sampai
akhir. Terutama untuk Bapak Miftahul Huda, M.Pd selaku Dosen pengampu mata
kuliah Keterampilan Menulis. Semoga dari makalah ini, kita dapat menambah
pengetahuan mengenai permasalahan kebahasaan dalammenulis.

II
DAFTAR ISI

HALAMANJUDUL.......................................................................................I
KATAPENGANTAR....................................................................................II
DAFTARISI...................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah........................................................................1
B. RumusanMasalah................................................................................2
C. TujuanPenulisan..................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Permasalahan – Permasalahan KebahasaanDalam Menulis...............3
B. Pungtuasi (Tanda Hubung, Petik, Petik Tunggal, dan Apostrof).......3
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................7
B. Saran..................................................................................................7
DAFTARPUSTAKA.....................................................................................8

III
BAB I
PENDAHULUA
N

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang memenuhi faktor-faktor


komunikasi. Dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan, kita
menggunakan keterampilanberbahasa yang telah dimiliki, meskipun setiap
orang memiliki tingkatan atau kualitas yang berbeda-beda. Orang yang
memiliki keterampilan berbahasa secara optimal, setiap tujuan
komunikasinya akan dapat dengan mudah tercapai. Lain halnya bagi
orang yang memiliki tingkat keterampilan bahasa lemah, dalam
melakukan komunikasi bukan tujuannya yang akan tercapai, tetapi justru
akan sering timbul kesalahpahaman antara penutur dan mitratuturnya.

Ada empat macam keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh


siswa, yaitu: (1) keterampilan menyimak, (2) keterampilan berbicara, (3)
keterampilan membaca, dan (4) keterampilan menulis. Kegiatan menulis
dipengaruhi oleh keterampilan produktif, yaitu aspek berbicara maupun
keterampilan reseptif yang terdiri dari aspek membaca dan menyimak
serta pemahaman kosakata, diksi, keefektifan kalimat, penggunaan ejaan
dan tandabaca.

Keterampilan menulis merupakan kemampuan yang paling sulit dan


palingakhir dikuasai. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Javed, Juan,
dan Nazli (2013: 130) bahwa kemampuan menulis lebih sulit
dibandingkan dengan kemampuan berbahasa lainnya. Hal ini desebabkan
kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan
dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi karangan. Baik
unsur bahasa maupun unsur isi haruslahterjalin sedemikian rupa sehingga
menghasilkan karangan yang runtut danpadu.

1
Bahasa Indonesia ragam tulis digunakan baik dalam tulisan tidak resmi
maupun dalam tulisan resmi. Dalam tulisan resmi, seperti laporan,
penggunaan kalimat yang teratur dan lengkap serta penggunaan ejaan
yang cermat sangat diperlukan. Keteraturan dan kelengkapan kalimat serta
ejaan dalam sebuah tulisan dapat mengungkapkan gagasan atau pikiran
yang jelas. Kejelasan gagasan dalam sebuah tulisan akan memudahkan
pembaca memahami tulisanitu.

B. Rumusan Masalah
1. Apasajakah permasalahan kebahasaan dalam menulis?
2. Bagaimanakah penjabaran pungtuasi?.
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui berbagai permasalahan kebahasaan dalam menulis
2. Untuk mengetahui penjabaran pungtuasi.

2
BAB II
PEMBAHASA
N

A. Permasalahan – Permasalahan Kebahasaan Dalam Menulis


Terdapat tiga hal masalah kebahasaan dalam menulis, yaitu pungtuasi,
ejaan, dan kalimat efektif. Tiga hal tersebut sangat penting untuk dipahami,
karena ketiga permasalahan tersebut sangat menentukan tulisan yang baik dan
benar sehingga apa yang menjadi maksud penulis dapat dipahami oleh pembaca.
Dalam makalah ini akan membahas salah satu permasalahan kebahasaan dalam
menulis yaitu pungtuasi.

B. Pungtuasi (Tanda Hubung, Petik, Petik Tunggal, dan Apostrof)


Pungtuasi atau biasa disebut sebagai tanda baca merupakan tanda-tanda
yang digunakan dalam bahasa tulis agar tulisan yang dibuat dapat dipahami oleh
pembaca . dalam kaidah bahasa Indonesia terdapat 16 tanda baca yaitu (1) tanda
titik, (2) tanda koma, (3) tanda titik dua, (4) tanda hubung, (5) tanda pisah, (6)
tanda titik koma, (7) tanda petik, (8) tanda petik tunggal, (9) tanda tanya, (10)
tanda seru, (11) tanda ellipsis (12) tanda kurung, (13) tanda kurung siku, (14)
tanda garis miring, (15) tanda apostrof, dan (16) tanda ulang. Namun yang akan
kita pelajari dalam makalah ini ialah puntuasi titik, koma, dan titik dua.

1. Fungsi Pungtuasi Tanda Hubung, Petik, Petik Tunggal, dan Apostrof


Fungsi dari puntuasi tersebut yaitu antara lain :
a. Tanda Hubung (-)
 Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal
oleh pergantian baris.
Contoh : Kini ada cara yang baru untuk me-
ngukur panas.
Parut jenis ini memudahkan kita me-
ngukur kelapa.
 Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang.
Contoh : anak-anak
3
Mengkorek-korek
Berulang-ulang

b. Tanda Petik("...")
 Tanda petik dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, film, atau bab buku
yang dipakai dalam kalimat.
Contoh : Sajak “Pahlawanku” terdapat pada halaman 125 buku itu.
Marilah kita menyanyikan lagu “Maju Tak Gentar”!
Film “Ainun dan Habibie” merupakan kisah nyata yang
diangkat dari sebuah novel.

c. Tanda Petik Tunggal ('...')


 Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat
dalam petikan lain.
Contoh : Tanya dia, “Kaudengar bunyi ‘kring-kring’ tadi?”

“Kudengar teriak anakku, ‘Ibu, Bapak pulang!’, dan rasa

letihku lenyap seketika,” ujar Pak Hamdan.

d. Tanda Apostrof/Penyingkat (')


 Tanda penyingkat dipakai untuk menunjukkan penghilangan
bagian kata atau bagian angka tahun dalam konteks tertentu.
Contoh : Dia ‘kan kusurati. (‘kan = akan)
Mereka sudah datang, ‘kan? (‘kan = bukan)
Malam ‘lah tiba. (‘lah = telah)
5-2-‘13 (’13 = 2013)

2. Permasalahan Kebahasaan dalam Pungtuasi Tanda Hubung, Petik,


Petik Tunggal, dan Apostrof
Terdapat beberapa masalah tanda baca (pungtuasi) tanda hubung, petik,
petik tunggal, dan apostrof yang dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Tanda Hubung (-)
 Tanda Hubung untuk menggabungkan 2 perkara

Contoh salah : Evan, Wildan membantu membersihkan kelas

Contoh benar : Evan, dan Wildan membantu membersihkan kelas

4
 Tanda Hubung untuk menunjukkan pilihan
Contoh salah : Ayah membaca koran juga mendengarkan musik

Contoh benar: Ayah membaca koran sambil mendengarkan


musik

b. Tanda Petik ("...")


 Penggunaan tanda baca petik juga berfungsi untuk mengapit judul syair,
karangan atau bab dalam sebuah kalimat.

Contoh salah: "Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul


Rapor dan Nilai Prestasi di SMA" yang diterbitkan dalam harian
tempo.

Contoh benar : Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul


"Rapor dan Nilai Prestasi di SMA" yang diterbitkan dalam harian
tempo.

c. Tanda Petik Tunggal ('...')


 Untuk mengapit petikan yang ada dalam petikan lain supaya tidak terjadi
kerancuan bentuk kalimat.

Contoh benar :"Apakah kamu mendengar bunyi 'kring-kring' tadi?"

Contoh salah: "Apakah kamu mendengar bunyi kring-kring tadi?"

d. Tanda Apostrof (')


 apostrof digunakan untuk dua hal, yaitu untuk penyingkat suatu kata, serta
penyingkat angka suatu tahun.

Contoh benar :‘Stlah kau pergi, kehidupanku menjadi tak berwarna.

Contoh salah :‘Setelah kau pergi, kehidupanku menjadi tak


berwarna.

5
BAB III
PENUTU
P

A. Kesimpulan
Terdapat tiga hal masalah kebahasaan dalam menulis, yaitu pungtuasi,
ejaan, dan kalimat efektif. Kesalahan puntuasi merupakan kesalahan kebahasaan
khusus dalam tandabaca.
Kesalahan-kesalahan tanda baca umumnya terjadi jika kita tidak
mempelajari dan menelaah, dalam pembahasan di atas kita telah mempelajari
bagaimana kesalahan tanda baca titik, koma, dan juga titik dua.

B. Saran
Penulismenyadaribanyakterdapatkekeliruandalampenulisanmakalahini,
maka penulis mengharap saran dari para pembaca demi kesempurnaan pada
penulisan makalah-makalah kamiselanjutnya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Dessy Blog. 2018. Kesalahan Umum Penggunaan Tanda Baca. [Online]

https://blog.typoonline.com/kesalahan-umum-penggunaan-tanda-baca/(

Diakses pada 10 Oktober2021).

Muhammad Fahri. 2012. Makalah Bahasa Indonesia Pungtuasi. [Online]


https://id.scribd.com/doc/111678580/Makalah-Bahasa-Indonesia-
Pungtuasi(Diakses pada 11 Oktober2021).

Anda mungkin juga menyukai