Anda di halaman 1dari 3

A.

     Pengertian Akhlak

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata akhlak diartikan sebagai budi pekerti atau

kelakuan. Kata akhlak walau pun terambil dari bahasa Arab (yang biasa berartikan tabiat,

perangai kebiasaan, bahkan agama), namun kata seperti itu tidak ditemukan dalam Al-Quran.

Yang ditemukan hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam Al-

Quran surat Al-Qalam ayat 4, “Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas budi pekerti

yang agung” (QS.Al-Qalam : 4).

Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis Nabi Muhammad Saw. salah

satunya hadis yang berbunyi: “Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”.

Bertitik tolak dari pengertian bahasa ini, akhlak bisa dimaknai sebagai kelakuan manusia

yang beraneka ragam. Keanekaragaman kelakuan ini antara lain, nilai kelakuan yang berkaitan

dengan baik dan buruk, serta dari objeknya, yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan.

A. Pengertian Akhlak Menurut para ahli

a.       Imam Ghazali dalam kitab ulumuddin, akhlaq adalah suatu gejala kejiwaan yang sudah mapan

dan menetap dalam jiwa, yang dari padanya timbul dan terungkap perbuatan dengan mudah,

tanpa mempergunakan pertimbangan pikiran terlebih dahulu.

b.      Ibnu Maskawaih dalam kitab tahzibul akhlaq watathirul araq, mendifinisikan bahwa akhlaq itu

sebagai sikap jiwa seserorang mendorong untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui

pertimbangan pikiran.

c.       Prof. Ahmad Amin, mendifinisikan akhlaq adalah adatul iradah (kehendak yang dibiasakan) lalu

menjadi kelaziman (kebiasaan).

B.     Ruang Lingkup Akhlak

A. Akhlaq terhadap Kholik

Allah menciptakan manusia hanya untuk menghiasi dan meramaikan dunia. Tidak hanya

sebagai kelengkapan, tetapi berfungsi sebagai makhluk. Allah SWT adalah Al-Khaliq (Maha

pencipta) dan manusia adalah makhluk (yang diciptakan). Manusia wajib tunduk kepada

peraturan Allah. Hal ini menunjukkan kepada sifat manusia sebagai hamba. Kewajiban manusia

terhadap Allah SWT Di antaranya:


-         Kewajiban diri kita terhadap Allah, dengan ibadah shalat, dzikir, dan doa

-         Kewajiban keluarga kita terhadap Allah, adalah dengan mendidik mereka , anak dan isteri agar

dapat mengenal Allah dan mampu berkomunikasi dan berdialog dengan Allah.

-         Kewajiban harta kita dengan Allah adalah agar harta yang kita peroleh adalah harta yang halal

dan mampu menunjang ibadah kita kepada Allah serta membelanjakan harta itu dijalan Allah.

1. Akhlaq terhadap Mahkluk

Prinsip hidup dalam Islam termasuk kewajiban memperhatikan kehidupan antara sesama

orang-orang beriman. Kedudukan seorang muslim dengan muslim lainnya adalah ibarat satu

jasad, dimana satu anggaota badan dengan anggota badan lainnya mempunyai hubungan yang

erat. Hak orang Islam atas Islam lainnya ada 6 perkara :

a.       Apabila berjumpa maka ucapkanlah salam

b.      Apabila ia mengundangmu maka penuhilah undangan itu

c.       Apabila meminta nasehat maka berilah nasihat\

d.      Apabila ia bersin lalu memuji Allah maka doakanlah

e.       Apabila ia sakit maka tengoklah

f.        Apabila ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya.

Akhlaq terhadap makhluk terbagi menjadi 3 bagian:

1. Akhlaq terhadap diri sendiri.

Manusia yang bertanggung jawab ialah pribadi yang mampu bertanggung jawab

terhadap diri sendiri . bertanggung jawab atas tugas dan kewajiban yang dipikul diatas

pundaknya, kewajibannya –kewajibannya : tanggungjawab terhadap kesehatannya, pakaiannya,

minuman & makanannya dan bahkan yang menjadi apa yang menjadi miliknya.

2. Akhlaq terhadap Ibu & Bapak

Seorang muslim wajib memberi penghormatan yang secukupnya terhadap ayah dan

ibunya. Memelihara mereka dihari tuanya, mencintai mereka dengan kasih sayang yang tulus

serta mendoakan setelah mereka tiada.


Dalam salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Abi Hurairah ra Nabi bersabda : yang

artinya “ seorang laki-laki menghadap Rasulullah SAW Saw dan menanyakan siapakah yang

berhak atas penghormatan dan perlakuan baik dari seseorang ?”

“Rasulullah SAW menjawab ibumu.“Lalu laki-laki itu bertanya lagi kemudian siapa pula ya

Rasulullah SAW, Rasulullah SAW menjawab ibumu”

“Laki –laki itu bertanya lagi, kemudian sipa pula ya Rasulullah SAW , Rasulullah SAW

menjawab, “Ibumu, Ibumu, ibumu”.

Ketika laki-laki itu menambah pertanyaannya, “siapa lagi ya Rasulullah SAW?” Beliau

menjawab, “ayahmu”. Dari hadis ini jelas bahwa tugas dan penghormatan yang wajib diberikan

kepada ibu adalah tiga kali lipat dari penghormatan yang diberikan kepada bapaknya.

BAB III

PENUTUP

a.      Kesimpulan

Akhlaq adalah suatu gejala kejiwaan yang sudah mapan dan menetap dalam jiwa, yang
dari padanya timbul dan terungkap perbuatan dengan mudah, tanpa mempergunakan

pertimbangan pikiran terlebih dahulu.

Akhlak bisa dimaknai sebagai kelakuan manusia yang beraneka ragam.

Keanekaragaman kelakuan ini antara lain, nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk,

serta dari objeknya, yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan.

Anda mungkin juga menyukai