Anda di halaman 1dari 10

Pengertian Ejaan

Ejaan
Ejaan adalah keseluruhan peraturan
bagaimana melambangkan bunyi-bunyi
ujaran, bagaimana menempatkan tanda-
tanda baca, bagaimana memotong-
motong suatu kata, dan bagaimana
menggabungkan kata-kata
Macam-macam Ejaan

01 02 03 04
Ejaan Van Ophuysen
Ejaan Republik/ Ejaan Ejaan Malindo Ejaan Bahasa Yang
Suwandi Disempurnakan /
EYD
1.Ejaan Van Ophuysen disebut juga ejaan balai pustaka. Ejaan ini
digunakan untuk menuliskan kata-kata melayu menurut model yang
dimengerti oleh orang Belanda,yaitu menggunakan huruf latin.
Contoh:
a. Huruf (U) ditulis dalam (OE)
b.Huruf (K) ditulis dengan tanda (‘) pada akhir kata misalnya bapa’ dan ta’

2.Ejaan Republik/Ejaan Suwandi dimuat dalam surat keputusan Menteri


Pendidikan dan Kebudayaan Mr. Soewandi. Sebab itu ejaan ini disebut
sebagai Ejaan Suwandi.Sistem Ejaan Suwandi merupakan sistem ejaan latin
untuk BahasaIndonesia.
Contoh:
a. Huruf (OE) dalam ejaan Van Ophuysen berubah menada (U)
b. Koma ‘ain dan koma hamzah dihilangkan. Koma Hamzah ditulis
dengan(K) misalnya kata’ menjadi katak.
Ejaan malindo adalah suatu ejaan dari
perumusan ejaan melayu dan Indonesia.
3.Ejaan Malindo
Ejaan Malindo ini belum sempat diterapkan
dalam kegiatan sehari-hari.

4.Ejaan Bahasa Indonesia Ejaan Bahasa Indonesia Yang


Yang Disempurnakan/EYD Disempurnakan adalah ejaan untuk
menggantikan Ejaan Republik/ Ejaan
Soewandi.EYD Ejaan Yang Disempurnakan
kini telah digunakan sebagai acuan dalam
penulisan bahasa Indonesia.
Untuk memahami sebuah kalimat dengan sempurna
Terdiri dari 15 tanda baca:

1.Tanda baca titik (.)

Digunakan untuk mengakhiri kalimat yang bukan


berupa kalimat tanya atau kalimat seruan contohnya :
Adik minum susu.

Penggunaan 2.Tanda baca koma (,)

Tanda Baca Penggunaan tanda baca koma(,)digunakan diantara


unsur unsur dalam suatu perincian contohnya: Saya
membeli kertas,pena,dan tinta

3.Tanda baca titik koma (;)

Digunakan untuk memisahkan bagian bagian kalimat


yang sejenis atau setara
Contoh : Matahari hampir terbenam; sinarnnya yang
kemerah-merahan; memantul diatas permukaan laut;
5. Tanda hubung
4.Tanda baca titik
(-)
dua (:)
Digunakan sesudah Digunakan untuk
kata atau ungkapan merangkai imbuhan
yang memerlukan atau kata,dan nama
perincian, contoh : jabatan rangkap
Ketua : Ahmad .Contoh:
Sekretaris: Siti Se-Indonesia
Tahun 50-an
7.Tanda
6. Tanda pisah(-) elipsis(…)
Digunakan untuk
suatu kalimat atau
Digunakan diantara
naskah ada bagian
dua bilangan atau
yang hilang.
tanggal dengan arti
Contoh : Sebab-
“sampai ke “ atau
sebab kemerosotan
“sampaidengan”.
akhlak dikalangan
Contoh: 1920-1945.
mahasiswa … atau
Tanggal 15-10 April
diteliti lebih lanjut
1970
8.Tanda Kurung ((…)) 9.Tanda Tanya (?) 10.Tanda seru (!)
Digunakan untuk mengapit Digunakan pada akhir Digunakan sesudah
tambahan keterangan atau kalimat tanya, yakni ungkapan atau pernyataan
penjelasan. kalimat yang mem yang berupa seruan.
Contoh: butuhkan jawaban. Contoh: Alangkah
Dalam buku KUHP (Kitab Contoh : Siapa yang seramnya peristiwa itu!
Undang-Undang Hukum membawa tas saya?
Pidana) Bab II pasal 10
11.Tanda kurung 13.Tanda petik
siku([]) 12.Tanda Petik(“….”)
tunggal(‘…’)
Digunakan untuk mengapit Digunakan untuk Digunakan untuk mengapit
keterangan dalam kalimat mengakhiri petikan makna, terjemahan,dan
penjelas yang sudah langsung. penjelasan kata atau
bertanda kurung. Contoh: Kata Toto, “ Saya ungkapan asing.
Contoh: Persamaan kedua juga berpuasa” Contoh: Mastery Learning
proses ini(perbedaannya
‘belajar tuntas’
dibicarakan dalam Bab II
[lihat halaman 67-89])
14.Tanda garis miring (/)
Digunakan dalam menulis nomor surat,nomor pada alamat,dan penandaan masa
satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Contoh:14/YPU-i/12/99
Jalan Keramat III/10 Jakarta

15.Tanda apostrof(‘)
Tanda ini berfungsi untuk penyingkat suatu kata yang digunakan untuk
menunjukkan penghilangan bagian suatu kata atau bagian angka tahun. Contoh:
malam ‘lah tiba(‘lah=telah)
1 Januari ‘88(‘88=1988)
Prinsip-prinsip tanda baca
1. Tanda tanya (?), tanda titik (.), tanda titk koma (;), tanda titik dua (:), dan tanda seru (!), ditulis rapat

(tanpa spasi) dengan huruf akhir dengan kata yang mendahuluinya dan diberi spasi dengan kata yang

sesudahnya.

2. Tanda petik ganda (“), tanda petik tunggal (‘), dan tanda kurung (()) masing-masing diketik rapat dengan

kata, frase, atau kalimat yang diapit.

3. Tanda hubung (-), tanda pisah (–), dan garis miring (/) masing-masing diketik rapat dengan huruf yang

mendahului dan yang mengikutinya.

4. Tanda hitungan, seperti: sama dengan (=), tambah (+), kurang (-), kali (x), bagi (:), lebih kecil (<), lebih

besar (>) ditulis dengan jarak satu spasi dengan huruf yang mendahului dan mengikutinya .

Anda mungkin juga menyukai