Ejaan
Ejaan adalah keseluruhan peraturan
bagaimana melambangkan bunyi-bunyi
ujaran, bagaimana menempatkan tanda-
tanda baca, bagaimana memotong-
motong suatu kata, dan bagaimana
menggabungkan kata-kata
Macam-macam Ejaan
01 02 03 04
Ejaan Van Ophuysen
Ejaan Republik/ Ejaan Ejaan Malindo Ejaan Bahasa Yang
Suwandi Disempurnakan /
EYD
1.Ejaan Van Ophuysen disebut juga ejaan balai pustaka. Ejaan ini
digunakan untuk menuliskan kata-kata melayu menurut model yang
dimengerti oleh orang Belanda,yaitu menggunakan huruf latin.
Contoh:
a. Huruf (U) ditulis dalam (OE)
b.Huruf (K) ditulis dengan tanda (‘) pada akhir kata misalnya bapa’ dan ta’
15.Tanda apostrof(‘)
Tanda ini berfungsi untuk penyingkat suatu kata yang digunakan untuk
menunjukkan penghilangan bagian suatu kata atau bagian angka tahun. Contoh:
malam ‘lah tiba(‘lah=telah)
1 Januari ‘88(‘88=1988)
Prinsip-prinsip tanda baca
1. Tanda tanya (?), tanda titik (.), tanda titk koma (;), tanda titik dua (:), dan tanda seru (!), ditulis rapat
(tanpa spasi) dengan huruf akhir dengan kata yang mendahuluinya dan diberi spasi dengan kata yang
sesudahnya.
2. Tanda petik ganda (“), tanda petik tunggal (‘), dan tanda kurung (()) masing-masing diketik rapat dengan
3. Tanda hubung (-), tanda pisah (–), dan garis miring (/) masing-masing diketik rapat dengan huruf yang
4. Tanda hitungan, seperti: sama dengan (=), tambah (+), kurang (-), kali (x), bagi (:), lebih kecil (<), lebih
besar (>) ditulis dengan jarak satu spasi dengan huruf yang mendahului dan mengikutinya .