Anda di halaman 1dari 1

Sifat-Sifat Kebenaran Ilmiah

Pernyataan ilmiah yang benar tidak akan muncul tanpa latar belakang penelitian ilmiah. Dan
kebenaran pernyataan tersebut juga diawali dari Prosedur Penelitian yang telah dilalui.
Kebenaran ilmiah harus mencakup semua proses ilmiah sebelumnya. Ada beberapa sifat dasar
kebenaran ilmiah selain sifat-sifat dasar yang seharusnya terkandung dalam kebenaran saat ini
yaitu

1. Strukturnya rasional dan logis


2. Mengandung isi empiris
3. Dapat diterapkan, hasilnya berguna (Pragmatis)

Struktur kebenaran ilmiah terutama harus didasarkan pada kesimpulan logis dan rasional dari
proposisi atau premis tertentu, dapat melalui metode deduksi maupun induksi. Metode deduksi
biasanya menyangkut konsekuensi logis dari apa yang dianggap benar, Sedangkan metode
induksi menyangkut generalisasi yang mencakup hasil tertentu dari fakta yang ditentukan.

Jika memang sudah rasional dan logis maka selayaknya kebenaran tersebut berlaku universal,
dimana saja sama dan bila perlu untuk waktu yang serupa. Namun, kebenaran semacam ini
belum cukup jika tidak disertai faktor-faktor empiris artinya kebenaran boleh berasal dari
beberapa tokoh saja, namun dapat disosialisasikan kepada masyarakat ilmiah dan masyarakat
umum. Kebenaran harus berasal juga dari kegiatan empiris yang ikut menunjang terbentuknya
kesimpulan logis yang benar dan kemudian masih harus dinyatakan ke dalam tindakan dan
dikeluarkan dalam bentuk aksi.

Sifat pragmatisnya menggabung dari kedua sifat kebenaran yang rasional dan mengandung isi
empiris ini dan dinyatakan dalam bentuk aksi yang dapat membantu memecahkan masalah yang
ada. Dengan kata lain, kebenaran mempunyai konsekuensi positif yaitu dapat memecahkan
masalah, meringankan beban, menghemat energi, meningkatkan taraf hidup dan kenyamanan
hidup manusia.

Anda mungkin juga menyukai