MEKANIKA DASAR
PENDAHULUAN
CPMK-1 : Mahasiswa mampu mengemukakan konsep dan prinsip mekanika dalam
menyelesaikan permasalahan fisika dengan tepat
Mekanika dasar
a.pengertian mekanika
b.pembagian mekanika
c.analisis vektor
Berdasarkan vector posisi maka diperoleh vektor kecepatan dengan cara mendiferensialkan
persamaan posisi
dr ^ dx ^ dy
v= =i + j
dt dt dt
^ ^
v=i v x + j v y
^ ẏ ^j
v= ẋ i+
dv d2 r
a= = 2
dt dt
d 2 x ^ d2 y
a=i^ +j 2
dt 2 dt
^ ^
a=i ax + j a y
^ ÿ ^j
a= ẍ i+
Vektor pada bidang datar mempunyai 3 komponen yaitu pada sumbu x, y dan z.
Khusus untuk vektor yang segaris dengan sumbu x, y atau z berarti hanya mempunyai 1
komponen. Komponen vektor adalah vektor yang bekerja menuyusun suatu vektor hasil
(resultan vektor). Oleh karenanya vektor bisa dipindahkan titik pangkalnya asalkan tidak
berubah besar dan arahnya. Secara matematis vektor dapat digambarkan sebagai berikut.
OP 2=OM 2 +OC 2=( OA 2+ OB2 ) +OC 2
OP 2=x 2+ y 2+ z 2
Berdasarkan vector posisi maka diperoleh vektor kecepatan dengan cara mendiferensialkan
persamaan posisi
dr ^ dx ^ dy ^ dy
v= =i + j + k
dt dt dt dz
^
v=i^ v x + ^j v y + k v z
^ ẏ ^j+ ż k^
v= ẋ i+
dv d2 r
a= =
dt dt 2
d 2 x ^ d2 y ^ d 2 z
a=i^ + j 2 +k 2
dt 2 dt d
^ ^ ^
a=i ax + j a y + k a z
^ ÿ ^j+ z̈ k^
a= ẍ i+
4. Operasi Vektor
a. Penjumlahan Vektor
Inti dari operasi penjumlahan vektor ialah mencari sebuah vektor yang komponen-
komponennya adalah jumlah dari kedua komponen-komponen vektor pembentuknya atau
secara sederhana berarti mencari resultan dari 2 vektor.
Contoh
Untuk vektor segaris, resultannya
R = A + B + C + n dst…
untuk penjumlahan vektor yang tidak segaris misalnya seperti gambar di bawah ini
b. Pengurangan Vektor
Pengurangan Vektor pada prinsipnya sama dengan penjumlahan, cuma yang membedakan
adalah ada salah satu vektor yang mempunyai arah yang berlawanan. Misalnya vektor A
bergerak ke arah timur dan B bergerak ke arah barat maka resultannya
R = A + (-B) = A – B
c. Perkalian Vekor
Perkalian Titik
A dan ⃗
Perkalian skalar antara vektor ⃗ B didefinisikan sebagai sebuah besaran skalar yang
sama dengan panjang A dikalikan panjang ⃗
⃗ B dikalikan cosinus sudut antara ⃗ A dan ⃗B .
Dituliskan sebagai
Perkalian skalar memenuhi kaedah komutatif dan kaedah distributif. Jika perkalian skalar
ingin dinyatakan dalam bentuk komponen-komponennya, Diperoleh
Sedangkan
Perkalian Silang
A dan ⃗
Perkalian vektor / silang antara dua vektor ⃗ B ditulis sebagai
yang hasilnya didefinisikan sebagai sebuah vektor yang memiliki panjang dan arah sebagai
berikut :
A dan ⃗
dengan q adalah sudut positif (0 ˂ q ˂ 1800) antara ⃗ B Arah ⃗ A dan ⃗C =⃗Ax⃗B
adalah tegak lurus bidang ⃗ A dan ⃗B dan mengikuti rotasi putar kanan dari ⃗A ke ⃗
B.
Karena hasil yang diperoleh berupa vektor maka arah dari vektor tersebut dapat dicari
dengan arah maju sekrup yang diputar dari vektor pertama ke vektor kedua
Dengan notasi vektor diperoleh :
A x B = (AyBz - Az By) i + (AzBx - AxBz) j + (AxBy - AyBx) k
Contoh Soal
Diketahui dua vektor berikut.
P =2i-4j + 3k
R = 6i + 2j - k
Ditanya:
a. P . R
b. P x R
Penyelesaian:
a. P . R = (2i - 4j + 3k) . (6i + 2j - k)
= (2i. 6i) + (2i . 2j) + (2i . (-k)) + (-4j . i) + (-4j . 2j) + (-4j . -k) + (3k . 6i) + (3k . 2j)
+(3k . (-k))
= 12ii + 4ij - 2ik - 24ji - 8jj + 4jk + 18ki + 6kj - 3kk
= 12 + 0 - 0 - 0 - 8 + 0 + 0 + 0 - 3
=1
A. KESIMPULAN
1. Mekanika merupakan Salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang mempelajari
gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan mekanik yang
disebut gaya
2. vektor posisi, kecepatan dan percepatan kinematika partikel dalam koordinat cartesian
2D adalah
r =i^ x + ^j y
^ ẏ ^j
v= ẋ i+
^ ÿ ^j
a= ẍ i+
3. vektor posisi, kecepatan dan percepatan kinematika partikel dalam koordinat cartesian
3D adalah
r =i^ x + ^j y+ k^ z
^ ẏ ^j+ ż k^
v= ẋ i+
^ ÿ ^j+ z̈ k^
a= ẍ i+
4. Operasi vector : penjumlahan, pengurangan, perkalian sialang dan
perkalian titik vektor
B. LATIHAN
1.
2. A hiker begins a trip by first walking 25.0 km southeast from her car. She stops and
sets up her tent for the night. On the second day, she walks 40.0 km in a direction
60.0° north of east, at which point she discovers a forest ranger’s tower. (a) Determine
the components of the hiker’s displacement for each day.
3. A commuter airplane takes the route shown in Figure. First, it flies from the origin of
the coordinate system shown to city A, located 175 km in a direction 30.0° north of
east. Next, it flies 153 km 20.0° west of north to city B. Finally, it flies 195 km due
west to city C. Find the location of city C relative to the origin.
4. By expressing the vectors a, b, c in terms of a suitable standard basis, prove the identity
if
C. DAFTAR PUSTAKA
Atam P Arya. Introduction to Classical Mechanics. New Jersey: A Simon & Schuster
Company.
Internasional Journal of Basic and Applied Sciences
Symon, R.K. Mechanies 3-edition, reading Massachussets, Addison-Wesley, Publishing
company
Fowles,G.R .Analitical Mechanies, College Publishing.
1. Internasional Journal of Basic and Applied Sciences
2. Symon, R.K. Mechanies 3-edition, reading Massachussets, Addison-Wesley, Publishing
companyFowles,G.R .Analitical Mechanies, College Publishing.