Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya sesuai
kemampuan yang kami miliki. Penulisan makalah dengan judul “Model Pembelajaran
Cooperative Learning-Jigsaw” ini adalah bentuk rangkaian tugas mata kuliah Belajar dan
Pembelajaran yang di ampu oleh Dra. Susilaningsih, M.Pd.
Tak lupa ucapan terimakasih juga dihaturkan bagi teman-teman sejawat, rekan, dosen
pengampu dan seluruh pihak yang telah memberikan dukungan, motivasi kepada kami dalam
penyusunan makalah sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Kami
sadar bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.oleh karena itu, kami
senantiasa terbuka untuk menerima segenap saran dan kritik yang membangun untuk
perbaikan pada pembuatan makalah berikutnya.
Terakhir, dengan segala keterbatasannya kami berharap makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kami dan para pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Falsafah yang mendasari pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam pendidikan ialah
“homo homoni socius” (pembelajaran gotong-royong) yang menekankan bahwa manusia
adalah makhluk social. Pembelajaran kooperatif terutama tipe jigsaw dianggap sangat cocok
di terapkan di Indonesia karena sesuai dengan budaya Indonesia yang menjunjung tinggi nilai
gotong royong.
Model pembelajaran jigsaw adalah suatu tehnik pembelajaran kooperatiff dimana
siswa, bukan guru yang memiliki tanggung jawab lebih besar dalam pelaksanaan
pembelajaran. Adapun tujuan dari model pembelajaran jigsaw ini mengembangkan kerja tim,
ketrampilan belajar kooperatif, serta menguasai pengetahuan secara mendalam yang tidak
mungkin diperoleh bila mereka mencoba untuk mempelajari semua materi secara sendirian.
Menurut Anita Lie dalam bukunya “Cooperative Learning Teknik Jigsaw” bahwa
metode pembelajaran koopertif teknik jigsaw tidak sama dengan sekadar belajar kelompok,
tetapi ada unsure-unsur dasar yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang
dilakukan asal-asalan. Roger dan David Johnson mangatakan bahwa tidak semua kerja
kelompok bisa dianggap cooperative learning teknik jigsaw.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui makna dari Model Pembelajaran Cooperative Learning-Jigsaw
BAB III
PEMBAHASAN
2) Membagi siswa ke dalam kelompok asal Membagi siswa ke dalam tim heterogen yang
terdiri dari empat sampai enam anggota, tim tersebut terdiri dari seorang siswa yang
berprestasi tinggi, berprestasi sedang dan yang berprestasi rendah.
3) Membagi siswa ke dalam kelompok ahli Kelompok ahli diambil dari kelompok asal yang
berbeda, apabila jumlah siswa lebih dari enam maka kelompok ini dibagi menjadi dua
supaya lebih maksimal.
Adapun kegiatan pembelajaran aktif tipe Jigsaw ini diatur secara instruksional sebagai
berikut:
1) Membaca Para siswa menerima topik ahli dan membaca materi yang diminta untuk
menemukan informasi yang berhubungan dengan topik mereka.
2) Diskusi kelompok ahli Para siswa dengan keahlian yang sama bertemu untuk
mendiskusikannya dalam kelompok- kelompok ahli.
4) Tes Setelah selesai dijelaskan pembelajaran, siswa harus menunjukkan apa yang
dipelajari selama bekerja kelompok dengan menggunakan tes secara individual.
1) Persiapan
a) Guru memilih materi yang bisa dipecah atau disegmentasikan dalam beberapa
bagian.
c) Guru selalu memantau proses belajar siswa dalam tiap kelompok ahli sebagai
bahan evaluasi bagi proses kelompok dalam kelas maupun untuk mengetahui
sejauh mana keaktifan siswa.
d) Setelah proses belajar dalam expert teams usai, masing-masing siswa kembali
ke kelompoknya masing-masing untuk mengajarkan apa yang telah didapat dari
hasil belajar bersama anggota expert teams. Di dalam home teams siswa saling
belajar dari rekannya mengenai segmen materi yang berbeda-beda.
3) Penyelesaian
Guru memberikan evaluasi terhadap proses kelompok dan juga pemahaman mereka terhadap
materi.
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa dalam pembelajaran yang ingin dicapai
disampaikan pada siswa sekaligus memotivasi siswa untuk belajar.
Menyajikan informasi, informasi yang ingin disampaikan dapat disajikan kepada
siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bacaan.
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok.
Berdasarkan pernyataan ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
jigsaw berfungsi untuk memotivasi siswa dalam belajar melalui demonstrasi dalam
kelompok-kelompok.
Untuk video terkait dengan Model Pembelajaran Cooperative Learning-Jigsaw, bisa di akses
melalui link berikut ini :
https://youtu.be/AJAdq_Neo0o
https://youtu.be/UzQ6x6t3shY
Daftar Pustaka
Herry Sudjendro. 2020. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Diklat Kompetensi Guru
SMK di PPPPTK BOE Malang. https://p4tkboe.kemdikbud.go.id/p4tkboe/index.php?
option=com_content&view=article&id=79&catid=8&Itemid=101 Diakses pada
Senin, 22 November 2021