DisusunOleh:
Kelompok 5
-JAFAR SIDIK(5192451007)
-FIYA MONALISA(5193151005)
PROGRAM STUDI
FAKULTAS TEKNIK
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah Matematika tentang “Himpunan” dengan baik dan lancar, penulisan
makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah Matematika Terapan
Medan,
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1..............................................................................................................LatarBelakang
1
1.2..............................................................................................................Tujuan
1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
3.1. Kesimpulan.........................................................................................27
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang
“Himpunan”. Satu kata penuh pertanyaan. Beberapa orang belum mengetahui
apa arti sebenarnya dari himpunan sehingga kadang-kadang orang itu salah
mengartikannya. Sebenarnya kata himpunan itu erat kaitannya dengan
pengelompokkan . Beberapa orang yang telah mengetahui kaitan himpunan dengan
pengelompokkan ini akhirnya bisa menyimpulkan sendiri meskipun belum biasa
mendeksripsikannya secara jelas.
Seringkali masalah ini akhirnya berhubungan dengan masalah sampah juga.
Ketika suatu tempat sampah tertulis “Sampah basah”, beberapa orang masih saja
salah membuang sampah di tempat yang tidak sesuai dengan labelnya. Mereka tidak
mempedulikan arti dari himpunan “Sampah basah” itu. Mereka belum mengerti
secara jelas karena mereka belum menguasai konsep dasarnya, yaitu himpunan. Kita
harus melakukan 3M ,Mulai dari diri sendiri, Mulai dari kecil/dini, dan Mulai dari
sekarang.
Beranjak dari hal itu , untuk meningkatkan kesadaran kita sebagai mahasiswa
Kesehatan Masyarakat, kita harus memperhatikan pemilahan atau pengelompokkan
sampah yang baik dan benar sehingga di masa yang akan datang kita bisa
menerapkannya juga kepada orang lain atau bisa bermanfaat bagi semua orang.
Mengingat akan penting dan manfaatnya himpunan dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam dunia kesehatan maka penulis bermaksud menulis makalah tentang
“Himpunan”.
1
Mengetahui tentang kardinalitas
Mengetahui apa saja jenis-jenis himpunan
Mengetahui cara pengoprasian terhadap himpunan
Mengetahui apa saja hukum-hukum himpunan
Mengetahui tentang prinsip dualitas
Mengetahui tentang prinsip inklusi-ekslusi
Menambah pengetahuan tentang partisi
Menambah cara pembuktian proposisi himpunan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Himpunan adalah kumpulan benda atau objek yang dapat didefinisikan dengan
jelas. Benda atau objek dalam himpunan disebut elemen atau anggota himpunan. Dari
defi nisi tersebut, dapat diketahui objek yang termasuk anggota himpunan atau bukan.
Contoh himpunan :
Contoh:
A adalah himpunan bilangan positif kurang dari 5.
3
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai anggota. Notasi
himpunan kosong adalah { } atau ø.
Contoh:
N adalah himpunan bilangan negatif yang lebih besar dari nol. N dalam notasi
himpunan adalah N = { } karena semua bilangan negatif kurang dari nol.
Himpunan semesta adalah himpunan yang memuat semua anggota atau objek
himpunan yang dibicarakan. Notasi himpunan semesta adalah S.
Contoh:
Misalkan, himpunan P = {2, 3, 5, 7}. Himpunan semesta yang mungkin dari P adalah
S = {bilangan cacah} atau S = {bilangan prima}.
Ada banyak cara menyajikan himpunan. Disini akan dijelaskan 4 cara penyajian,
yaitu mengenumerasi elemen-eleelemen, menggunakan simbol-simbol baku,
menyatakan syarat keanggotaan dan menghunakan diagram ven.
1. Enumeras
Jika sebuah himpunan terbatas dan tidak terlalu besar kita bisa
menyajikannya dengan cara enumerasi maksudnya menulis semua elemen
himpunan yang bersangkutan diantara dua buah kurung kurawal {}.
contoh:
maka, k ={2, 4, 6, 8, 10}
4
2. Simbol-simbol Baku
Beberapa himpunan dituliskan dengan simbol-simbol baku. simbol baku
ditulis dalam bentuk huruf tebal (boldface) . yanh sering digunakan untuk
mendefinisikan himpunan, antar lain sebagai berikut:
P adalah bilangan bulat positif
N adalah bilangan asli
Z adalah bilangan bulat
Q adalah bilangan rasional
R adalah bilangan rill
C adalah bilangan kompleks
U adalah bilangan universal atau semesta
contoh:
5
contoh:
4. Diagram Venn
Suatu himpunan dapat dinyatakan dengan cara menuliskan anggotanya dalam
suatu gambar (diagram) yang dinamakan diagram Venn.Aturan dalam pembuatan
diagram Venn adalah sebagai berikut.
1. Menggambar sebuah persegi panjang untuk menunjukkan semesta dengan
mencantumkan huruf S di pojok kiri atas.
2. Menggambar kurva tertutup sederhana yang menggambarkan himpunan.
3. Memberi noktah (titik) berdekatan dengan masing-masing anggota himpunan.
contoh:
misalkan S ={1, 2, 3,…7, 8, 9}, A ={1, 2, 3, 4, 5} dan B ={ 2, 5, 6, 7}. ketiga
himpunan tersebut ditulis dalam diagramvennn. perhatikan
bahwa A dan B mempunyai anggota yang sama yaitu 2 dan 5. anggota S yang
lain yaitu 8 dan 9 tidak termasuk dalam himpunan A dan B
6
2.3. Kardinalitas
7
d. Himpunan Countable dan Himpunan Uncountable
- Himpunan Countable jika himpunan itu merupakan himpunan finit atau
denumberable.
Contoh :
Dalam kehidupan sehari-hari : Beras , Rambut (memiliki unit )
Dalam bilangan : semua bilangan yang berbatas
- Himpunan Uncountable hika himpunan itu merupakan infinit atau
nodumerable.
Contoh :
Dalam kehidupan sehari-hari : Air, Udara
Dalam bilangan : bilangan riil
A. Himpunan Kosong
Definisi : Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki satupun
elemen atau himpunan dengan kardinalitas = 0 (nol) atau {}.
Contoh soal :
Jika Diketahui :
A= {2, 4, 6, 8}
B= {4, 6, 10}
Jawabannya adalah {} atau Ø.
8
B. Himpunan Bagian
Contoh soal :
Jika :
B={2, 3, 4, 5, 6}
Jawabannya: A ⊆ B= {2, 4, 6}
C. Himpunan sama
Tiga hal yang harus diperhatikan dalam memeriksa kesamaan dua buah
himpunan :
9
2. Pengulangan elemen tidak mempengaruhi kesamaan dua buah himpunan.
Jadi, {1,1,1,1} = {1,1} = {1}
3. Untuk tiga buah himpunan, A,B dan C berlaku aksioma berikut:
(a) A = A, B = B dan C = C
D. Himpunan Ekuivalen
Definisi: Dua himpunan dikatakan Ekuivalen apabila jumlah anggota kedua
himpunan itu sama tetapi bendanya ada yang tidak sama.
Contoh :
P = { a, I, u, e, o } ; Q = { 1, 2, 3, 4, 5 }
Kedua himpunan P dan Q anggota-anggotanya tidak sama tetapi jumlah
anggotanya sama maka himpunan P Ekuivalen dengan Q, jadi ( P ~ Q ).
Contoh :
P = { 1, 3, 5, 7, 9}
Q = { 2, 4, 6, 8, 10 }
10
2.5 Operasi Terhadap Himpunan
1. Irisan (intersection)
daerah B.
Contoh lainnya :
11
a. Jika A = {3, 6, 9, 12} dan B = {2, 4, 6, 8, 10, 12}, maka A ∩ B = {6, 12}
2. Gabungan (union)
Jadi, misalkan :
A ∪ B = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
Contoh lainnya :
12
3. Selisih (difference)
elemen B.
Contoh lainnya :
4. Komplemen (complement)
13
Operasi komplemen himpunan A terhadap himpunan semesta U
Contoh 1 :
Misalkan U = {1,2,3,..10}
Contoh 2 :
Rp 500 juta
14
E ∩ (A ∪ B)
A∩C∩D
himpunan sebagai Ā ∩ Ē ∩ D
Contoh :
15
A ⊕ B = {4,5,6,8}
Contoh 1:
Contoh 2:
Misalkan :
a = air putih}
16
= |A x B| = |A|.|B| = 4 . 3 = 12 kombinasi makanan dan
(m,t),(m,a),(g,j),(g,t),(g,a)}.
b. Susunan (a, b) berbeda dengan (b, a), artinya (a, b) ≠ (b, a).
17
2.7 Prinsip Dualitas
Contoh prinsip dualitas :
Misalkan A ∈ U dimana A = (A ∩ B) ∪ (A ∩ B), maka pada dualnya, misalkan
U*, berlaku :
A = (A ∪ B) ∩ (A ∪ B)
Dalam membuktikan kebenaran suatu pernyataan atau merepresentasikan suatu
pernyataan dengan cara lain dengan menggunakan bantuan himpunan ada beberapa
cara, antara lain :
A. PEMBUKTIAN DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM VENN
Contoh pembuktian menggunakan diagram venn
Misalkan A, B, dan C adalah himpunan.
Tunjukan bahwa A ∩ (B ∪ C) = (A ∩ B) ∪ (A ∩ C) dengan diagram Venn
Jawab :Cara ini dilakukan bukan dalam pembuktian formal, dengan
menggambarkan sejumlah himpunan yang diketahui dan mengarsir setiap
operasi yang diinginkan secara bertahap, sehingga diperoleh himpunan hasil
operasi secara keseluruhan.
18
Jawab 1:
A ∪ (B – A) = A ∪ (B ∩ Ā) (Definisi operasi selisih)
= (A ∪ B) ∩ (A ∪ Ā) (Hukum distributif)
= (A ∪ B) ∩ U (Hukum komplemen)
= A ∪ B (Hukum identitas)
Contoh 2:
Tunjukan bahwa untuk sembarang himpunan A dan B, berlaku;
a. A ∪ (A ∩ B) = A ∪ B dan
b. A ∩ (A ∪ B) = A ∩ B
Jawab 2:
a. A ∪ (A ∩ B) = ( A ∪ A) ∩ (A ∪ B) (H. distributif)
= U ∩ (A ∪ B) (H. komplemen)
= A ∪ B (H. identitas)
(b) adalah dual dari (a)
b. A ∩ (A ∪ B) = (A ∩ A) ∪ (A ∩ B) (H. distributif)
= ∅ ∪ (A ∩ B) (H. komplemen)
= A ∩ B (H. identitas)
19
Contoh 1.
Dalam sebuah program studi pendidikan matematika yang terdiri atas 350 mahasiswa,
terdapat 175 mahasiswa yang mengambil mata kuliah persamaan diferensial dan 225
mahasiswa yang mengambil mata kuliah analisis kompleks, dan 50 mahasiswa yang
mengambil mata kuliah persamaan diferensial dan analisis kompleks. Ada berapa
mahasiswa di dalam perkuliahan itu jika setiap mahasiswa mengambil mata kuliah
persamaan diferensial, analisis kompleks, atau kedua-duanya?
Penyelesaian:
Misalkan A adalah banyaknya mahasiswa yang mengambil mata kuliah persamaan
diferensial dan B menyatakan mahasiswa yang mengambil mata kuliah analisis
kompleks. Maka A B merupakan himpunan mahasiswa yang mengambil kedua mata
kuliah tersebut. Banyaknya mahasiswa di dalam kelas itu yang mengambil mata
kuliah persamaan diferensial, analisis kompleks, atau kedua-duanya adalah
Ini berarti, terdapat 350 mahasiswa di dalam kelas yang mengambil mata kuliah
persamaan diferensial, analisis kompleks, atau kedua-duanya. Karena banyaknya
siswa keseluruhan di dalam kelas tersebut adalah 350 mahasiswa, artinya tidak
terdapat mahasiswa yang tidak memilih salah satu dari kedua konsentrasi itu.
Contoh 2
Di sebuah jurusan dalam suatu perguruan tinggi terdapat 134 mahasiswa tingkat 3.
Dari sekian banyak mahasiswa tersebut, 87 di antaranya mengambil mata kuliah teori
graf diskrit, 73 mengambil mata kuliah matematika ekonomi, dan 29 mengambil mata
kuliah teori graf dan matematika ekonomi. Berapa banyak mahasiswa yang tidak
mengambil sebuah mata kuliah baik dalam teori graf maupun dalam matematika
20
ekonomi?
Penyelesaian:
Untuk menentukan banyaknya mahasiswa tingkat 3 yang tidak mengambil mata
kuliah teori graf ataupun matematika ekonomi, kurangilah banyaknya mahasiswa
yang mengambil mata kuliah dari salah satu mata kuliah ini dari keseluruhan
banyaknya mahasiswa tingkat 1. Misalkan A merupakan himpunan semua mahasiwa
tingkat 3 yang mengambil mata kuliah teori graf, dan B adalah himpunan mahasiswa
yang mengambil mata kuliah matematika ekonomi. Maka n(A)=87, n(B)=73, dan n(A
∩ B) = 29. Banyaknya mahasiswa tingkat 3 yang mengambil mata kuliah teori graf
atau matematika ekonomi adalah
= 87 + 73 – 29 = 160-29 = 131
21
Ekspresi final ini membilang tiap anggota satu kali, apakah itu 1, 2 atau 3 dalam 3
himpunan. Jadi,
22
Untuk memahami prinsip ini, pertama-tama kita kaji pengertian bilangan bulat
komposit. Bilangan komposit adalah bilangan yang habis dibagi oleh bilangan prima
yang tidak melebihi akar kuadratnya. Sebagai contoh, 50 adalah bilangan komposit.
Bilangan ini dapat dibagi habis oleh bilangan prima yang tidak lebih dari 50 7 .
Dalam hal ini 50 habis dibagi 2 dan 5. Untuk mencari banyaknya bilangan prima
yang tidak lebih dari 100, kita perlu mencari bilangan komposit yang tidak melebihi
100. Karena 100 10 , maka bilanganbiangan prima yang kurang dari 10 adalah 2, 3, 5,
7. Dengan demikian banyaknya bilangan prima yang tidak lebih dari 100 adalah 4
ditambah dengan banyaknya bilangan bulat positif antara 100 yang habis dibagi 2, 3,
5, atau 7.Untuk memecahkan masalah ini akan kita gunakan prinsip Inklusi-Eksklusi
2.9 Partisi
Definisi
Partisi dari sebuah himpunan A adalah sekumpulan himpunan bagian tidak kosong
A1,A2…..dari A sedemikian sehingga :
(a) A1 A2 …. = A, dan
(b) Himpunan bagian Ai saling lepas; yaitu Ai ∩ Aj = Ø untuk i ≠ j
Contoh :
Misalkan A = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}, maka { {1},{2, 3, 4},{7, 8},{5, 6}} adalah
partisi A.
Catatlah bahwa partisi membagi himpunan A menjadi beberapa buah “blok”. Pada
contoh diatas, himpunan A dibagi menjadi 4 buah blok, yaitu {1},{2, 3, 4},{7, 8},
23
dan {5, 6}. Jika himpunan A terbatas jumlah elemennya, maka jumlah blok yang
dapat dibentuk tidak lebih besar dari │A│.
24
dibawah ini. Karena kolom A (B C) dan kolom (A B) (A C) sama maka
kesamaan tersebut benar.
A B C BC A(BC) AB AC (AB)(AC)
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 0 0 0 0
0 1 0 1 0 0 0 0
0 1 1 1 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 1 1 0 1 1
1 1 0 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1
25
Contoh :
Bagaimana membuktikan A∪(B∩C) = (A∪B)∩(A∪C)?
x ∈A ∪ (B ∩ C)
⇔x ∈ A ∨ x ∈ (B ∩ C)
⇔x ∈ A ∨ (x ∈ B ∧ x ∈ C)
⇔(x ∈ A ∨ x ∈ B) ∧ (x ∈ A ∨ x ∈ C)
(hukum distributif untuk logika matematika)
⇔x ∈ (A ∪ B) ∧ x ∈ (A ∪ C)
⇔x ∈ (A ∪ B) ∩ (A ∪ C)
f. Argument dan diagram venn
Banyak statemen verbal dapat dialihkan menjadi statemen himpunan.
Statemen ini dapat digambarkan dengan diagram Venn. Oleh karena itu,
diagram Venn acap kali digunakan untuk menganalisa validitasnya suatu
argumen.
Contoh :
Pandang asumsi SI, S2, S3 berikut :
S1 : Guru adalah orang yang tenteram hidupnya
26
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Himpunan adalah kumpulan benda atau objek-objek atau lambang-lambang
yang mempunyai arti yang dapat didefinisikan dengan jelas mana yang
merupakan anggota himpunan dan mana bukan anggota himpunan
2. Jenis-jenis terdiri dari himpunan bagian, himpunan kosong, himpunan
semesta, himpunan sama, himpunan lepas, himpunan komplement, dan
himpunan ekuivalent.
3. Himpunan dapat ditulis dengan menyebutkan semua anggota, menyebutkan
syarat-syarat anggota, notasi pembetuk himpunan, dan secara grafik
4. Operasi pada himpudan terdiri dari gabungan, irisan, komplement, selisih, dan
hasil kali kartesius
5. Pembuktian proporsi himpunan dapat menggunakan diagram venn, tabel
keanggotaan, aljabar himpunan, dan definisi
6. Manfaat mempelajari himpunan adalah membantu setiap orang yang
mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tetap, tertib,
metodis dan koheren, meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak,
cermat, dan objektif, menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan
berpikir secara tajam dan mandiri, memaksa dan mendorong orang untuk
berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas sistematis, meningkatkan
cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpikir,
kekeliruan serta kesesatan, mampu melakukan analisis terhadap suatu
kejadian.
3.2 Saran
Demikianlah makalah matematika terapan ini kami buat. Kami sadar, bahwa
makalah ini sebenarnya masih banyak kekurangan dan termasuk jauh dari kata
sempurna. Oleh karenaitu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
27
membangun dari pembaca agar makalah ini bisa lebih sempurna. Semoga makalah ini
dapat memberi manfaat bagi kami dan para pembaca.
28
DAFTAR PUSTAKA
http://erlangga.co.id/materi-belajar/smp/7855-pengertian-himpunan-.html
https://kasmahdiana.wordpress.com/2017/12/27/cara-penyajian-himpunan/
https://purnawantomaksum.wordpress.com/bahan-ajar/himpunan/kardinalitas-himpunan/
https://lintiyuni.wordpress.com/matematika-diskrit/himpunan/jenis-jenis-himpunan/
http://www.catatanrobert.com/himpunan-operasi-terhadap-himpunan/
https://slideplayer.info/slide/4888798/
https://komarru04.wordpress.com/2017/03/21/prinsip-dualitas/
https://ibumei.wordpress.com/2011/03/25/matematika-diskret-2-prinsip-inklusi-dan-
eksklusi/
https://ainunannisablog.wordpress.com/2013/09/28/6/
http://blogngori.blogspot.com/2015/11/makalah-himpunan.html
29