Anda di halaman 1dari 11

HIMPUNAN

( SEMESTA, KOSONG, BERHINGGA, TAK HINGGA,


HUBUNGAN ANTAR HIMPUNAN )

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Rama Nida Siregar, M.Pd.

OLEH:
Putri Ayu Handayani Telaumbanua
(2220900002)

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYEKH ALI HASAN AHMAD ADDARY
PADANGSIDIMPUAN
T.A. 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
Penyayang, saya panjat kan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita. Sehingga saya dapat menyelesai
makalah Tentang Himpunan ini. Tidak lupa pula solawat beriring salam kita kepada
ruh nabi jungjungan kita nabi besar Muhammad Saw.

Saya berharap sermoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca. Makalah ini telah saya susun dengan semaksimal
mungkin, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Padangsidimpuan, 18 maret 2024

Putri ayu

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................2

DAFTAR ISI..........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................4
1.1Latar Belakang..................................................................................................4
1.2Tujuan ...............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................5


2.1 Pengertian Himpunan Semesta..........................................................................5
2.2 Pengertian Himpunan Kosong...........................................................................5
2.3 Pengertian Himpunan Tak terhingga.................................................................5
2.4 Pengertia Himpunan Terhingga.........................................................................5
2.5 Hubungan antar himpunan.................................................................................7

BAB III PENUTUP ................................................................................................10


3.1Kesimpulan .......................................................................................................10
3.2Saran...................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Matematika sebagai media untuk melatih berfikir kritis, inovatif, keatif,


mandiri, dan mampu menyelasaikan masalah sedangkan bahasa sebagai media
menyampaikan ide-ide dan gagasan serta yang ada dalam pikiran manusia.

Jelas sekali bahwa matematika sangat berperan dalam kehidupan


sehari-hari, kita tidak dapat menghidar dari matematika, sekali pun kita
mengambil jurusan selain matematika tetap saja ada pelajaran matematika
didalam nya karena mau tidak mau matematika digunakan dalam aktivitas
sehari –hari.Salah satunya penerapan himpunan dalam kehidupan sehari-
hari.

Dalam matematika, himpunan adalah segala koleksi benda-benda


tertentu yang ditanggapi sebagai satu kesatuan. Walau pun hal ini
merupakan ide yang sederhana, sehingga tidak salah jika himpunan
merupakan salah satu konsep penting dan mendasar dalam matematika
modern, dan karenanya studi mengenai himpunan sangat lah mudah.

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu himpunan semesta


2. Untuk mengetahui apa itu himpunan kosong
3. Untuk mengetahui apa itu himpunan terhingga dan tak terhingga
4. Untuk mengetahui hubungan antar himpunan

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Himpunan Semesta

Himpunan Semesta adalah himpunan yang memuat semua anggota ataupun


objek himpunan yang dibicarakan. Himpunan semesta disimbolkan dengan S.

Contoh himpunan semesta adalah misalkan:

A = { 3, 5, 7, 9} maka kita bisa menuliskan himpunan semesta yang mungkin adalah


S = {bilangan ganjil} atau S = {bilangan asli} atau S = {Bilangan Cacah} atau S =
{bilangan real}.

Tetapi kita tidak menuliskannya sebagai S = {bilangan prima} karena ada angka 9
yang bukan termasuk bilangan prima.

2.1 Pengertian Himpunan Kosong

Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki anggota. Himpunan


kosong disimbolkan dengan Ø atau { }.

Sebagai contoh himpunan kosong:

misalkan B adalah himpunan bilangan ganjil yang habis dibagi dua. Karena tidak ada
bilangan ganjil yang habis dibagi dua, maka A tidak memiliki anggota sehingga
merupakan himpunan kosong. Ditulis menjadi B = { } atau B = Ø.

Dari himpunan berikut yang termasuk himpunan kosong adalah…

1. Himpunan A adalah himpunan huruf vokal.


2. Himpunan B adalah himpunan nama-nama hari berawalan ‘C’.

Jawabannya yang B, karena tidak ada nama hari yang dimulai dengan huruf C.
sehingga himpunan B adalah himpunan kosong.

5
2.3 Pengertian Himpunan Tak Terhingga

Himpunan terhingga merupakan himpunan yang unsur di dalamnya berjumlah


tidak terbatas atau banyak sekali. Himpunan satu ini bisa diartikan juga sebagai
bilangan yang tidak berujung alias tanpa akhir. Anda pun tidak akan mengetahui ban-
yaknya anggota dari himpunan ini.

Contohnya:

Apabila B merupakan himpunan bilangan genap, maka B = { 2,4,6,8,10, dan se-


terusnya}. n(B) berarti tidak terhingga atau bisa juga n(B) berarti himpunan tidak
terhingga. Anda tidak dapat menentukan banyak anggota dari himpunan tersebut serta
tidak mengetahui akhir himpunan tersebut.

2.4 Pengertian Himpunan Terhingga

Himpunan terhingga sendiri merupakan kebalikan dari himpunan tak terhingga.


Jenis himpunan ini mengandung jumlah anggota atau unsur yang terbatas. Anggota
keseluruhan dari himpunan ini dapat dihitung dan Anda bisa menentukan akhir dari
anggota bilangan satu ini.

Contohnya:

Apabila A merupakan himpunan bilangan genap yang kurang dari 20, maka A =
{2,4,6,8,10,12,14,16,18}. Jumlah A atau n(A) adalah 9. A disebut dengan himpunan
berhingga karena bisa diidentifikasi akhir dari bilangan tersebut.

Ada juga contoh soal penerapan untuk bilangan berhingga. Misalnya jika Q merupa-
kan himpunan nama arah mata angin dan dimulai dari huruf T, tentukanlah jumah
atau n(Q). Maka jawabannya:

Q = {Timur, Tenggara, Timur Laut} dengan n(Q) = 3. Akhir dari himpunan Q


diketahui adalah Timur Laut, berarti anggota Q pun dapat diketahui sehingga him-
punan tersebut berjenis himpunan berhingga.

6
2.5 Hubungan Antar Himpunan

Dalam matematika, himpunan adalah kumpulan objek atau elemen yang


memiliki kesamaan karakteristik tertentu. Hubungan antar himpunan adalah cara un-
tuk menghubungkan elemen-elemen dari dua himpunan yang berbeda.Dalam hal ini,
kita dapat menentukan bagaimana elemen-elemen dari himpunan pertama berkaitan
dengan elemen-elemen dari himpunan kedua.
Hubungan antar himpunan adalah cara untuk menghubungkan elemen-
elemen dari dua himpunan yang berbeda. Dalam hal ini, kita dapat menentukan
bagaimana elemen-elemen dari himpunan pertama berkaitan dengan elemen-elemen
dari himpunan kedua.

>>Himpunan Bagian
Himpunan bagian atau subset adalah himpunan yang semua anggotanya ter-
dapat di dalam himpunan lainnya. Himpunan bagian biasanya disimbolkan
dengan “⊂” yang artinya “himpunan bagian dari”, sedangkan simbol “⊄” memiliki
arti “bukan himpunan bagian dari”.
Contoh:
Misalkan, terdapat tiga buah himpunan, yaitu himpunan A, himpunan B, dan him-
punan C dengan masing-masing anggotanya adalah sebagai berikut:

A = {1, 2, 3}, B = {1, 2, 3, 4, 6}, C = {8, 9, 10}

Ternyata, setiap anggota dari himpunan A merupakan anggota dari himpunan B


juga. Oleh karena itu, dapat kita katakan himpunan A merupakan himpunan bagian
atau subset dari himpunan B. Kita bisa menulisnya dengan simbol (A ⊂ B). Sementa-
ra itu, karena semua anggota himpunan A merupakan anggota dari himpunan B juga,
jadi himpunan B merupakan super himpunan atau superset dari himpunan A, bisa kita
tulis dengan simbol (B ⊃ A).

Lalu, bagaimana dengan himpunan C? Karena setiap anggota dari himpunan C


tidak terdapat di dalam himpunan A maupun himpunan B, maka dapat
dikatakan himpunan C bukan merupakan himpunan bagian dari himpunan A (C ⊄ A)
maupun himpunan B (C ⊄ B).

7
>>Himpunan Kuasa

Himpunan kuasa atau power set adalah himpunan yang seluruh anggotanya
merupakan kumpulan dari himpunan-himpunan bagian. Misalnya, kita ambil con-
toh himpunan kuasa dari A, maka dapat ditulis dengan notasi P(A) dengan anggota-
anggotanya merupakan himpunan bagian dari himpunan A. Banyak anggota him-
punan kuasa dapat dihitung menggunakan rumus n(P(A))= 2n(A), dengan n(A) adalah
banyak anggota dari himpunan A.

Contoh:

Misalkan, terdapat suatu himpunan A yang anggotanya merupakan bilangan-bilangan


ganjil ≤ 5. Maka, banyak anggota A adalah sebanyak 3 buah, yaitu A = {1, 3, 5}.
P(A) merupakan himpunan kuasa dari A dengan semua anggotanya merupakan him-
punan bagian dari A. Jadi, banyak anggota P(A) adalah n(P(A)) = 2n(A) = 23 = 8, yang
terdiri dari { }, {1}, {3}, {5}, {1, 3}, {1, 5}, {3, 5}, {1, 3, 5}.

>>Himpunan yang Sama

Dua buah himpunan dikatakan sama apabila kedua himpunan tersebut memiliki
anggota yang sama walaupun urutannya dapat berbeda.

Contoh:

Misalkan, terdapat dua buah himpunan, yaitu himpunan A dan himpunan B dengan
masing-masing anggota sebagai berikut:

A = {n, a, s, i} dan B = {a, s, i, n}

Himpunan A ternyata memiliki anggota-anggota yang sama dengan himpunan B, yai-


tu n, a, s, dan i. Meskipun urutan anggota dari himpunan B berbeda dengan himpunan
A, tapi kedua himpunan memiliki anggota yang sama. Jadi, dapat dikatakan him-
punan A sama dengan himpunan B.

8
>>Himpunan Ekuivalen

Dua buah himpunan dikatakan ekuivalen apabila banyak anggota dari kedua
himpunan bernilai sama.

Contoh:

Misalkan, terdapat dua buah himpunan, yaitu himpunan A dan himpunan B dengan
masing-masing anggota sebagai berikut:

A = {1, 2, 3, 4, 5} dan B = {a, b, c, d, e}

Bisa kamu lihat dari kedua himpunan di atas, himpunan A memiliki jumlah anggota,
yaitu n(A) = 5 dan himpunan B memiliki jumlah anggota, yaitu n(B) = 5. Jadi, (n(A)
= n(B) = 5). Oleh karena itu, dapat dikatakan kalau himpunan A ekuivalen dengan
himpunan B.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Himpunan adalah segala koleksi benda-benda tertentu yang


ditanggapi sebagai satu kesatuan. Dalam himpunan memiliki beberapa
jenis yaitu himpunan semesta, himpunan kosong, himpunan tak hingga dan
himpuna terhingga. Dalam himpunan juga memiliki hubungan antar
himpunan.

3.2 Saran
Saran saya sebagai pemalah dalam materi makala kali ini ialah belajarlah
mencoba medalamai apa itu ilmu matematika. Karena ternyata ilmu matematika
itu sangat lah penting bagi kita. Dan dalam kehidupan kita sehari-hari kita
ternyata membutuhkan yang nama nya ilmu matematika. Terutama materi
himpunan yang telah saya papar kan diatas.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Himpunan_(matematika)

https://quipper.co.id/himpunan/

https://rumuspintar.com/himpunan/

https://www.ruangguru.com/blog/matematika-kelas-7-hubungan-antarhimpunan-
matematika

11

Anda mungkin juga menyukai