HIMPUNAN
Kelas 1 J
Oleh Kelompok : 2
Nama NIM
Hidayatun Nisa : E1E02310306
Lasmi Oktaviana : E1E02310309
Sorenggani
FAKULTAS FIKP
UNIVERSITAS MATARAM
2023/2024
KATA PENGANTAR
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang
kami miliki. Oleh karena itu kami mengharapkan segala bentuk saran dan
kritikan dari teman-teman maupun dosen. Demi tercapainya makalah yang
sempurna.
Hiday
atun Nisa
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Himpunan adalah salah satu materi dasar dalam matematika. Ketika
mempelajari himpunan, diharapkan dapat menguasai logika serta dapat
memacu supaya bisa berpikir dengan cara logis
Namun, terdapat kesulitan ketika mempelajari materi himpunan.
materi himpunan dikatakan materi yang cukup sulit terutama saat
menentukan irisan dan gabungaan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Himpunan
2. Anggota Himpunan
3. Menyatakan Suatu Himpunan
4. Jenis-jenis Himpunan
5. Diagram Veen
6. Operasi Pada Himpunan
C. TUJUAN PENULISAN
1) Agar dapat memahami pengertian himpunan
2) Agar dapat mengetahui anggota himpunan
3) Agar bisa menyatakan suatu himpunan
4) Supaya bisa mengetahui jenis-jenis himpunan
5) Agar dapat mengetahui diagram veen
6) Agar bisa memahami operasi pada himpunan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertia Himpunan
Dari beberapa peserta didik di kelas tersebut ditemukan jenis-jenis
kelompok atau kumpulan-kumpulan pesera ddik sebagai berikut:
1) Kumpulan seluruh peserta didik yang berjenis kelamin laki-laki.
2) Kumpulan peserta didik yang lahir pada bulan juni.
3) Kumpulan peserta didik yang memakai kaca mata
4) Kumpulan peserta didik perempuan yang cantik.
5) Kumpulan peserta didik yang rajjin.
B. Angggota Himpunan
Perhatikan himpunan berikut!
1) P = {huruf-huruf padaa kata” mawar}
2) Q = { angka-aanggka pada pertanyaan, “28 oktober 1982”}
3) R = {bilangan asli antara 3 dan 9}
Contoh soal
Pembahasan:
1. C={1,3,5,7,9,11,13}
Bilangan ganjil adalah bilangan asli yang bukan kelipatan dari 2 dan tidak
habis dibagi 2. Jadi, anggota himpunan C adalah 1,3,5,7,9,11, dan 13.
2. D={0,1,2,3,4,5,6,7,8}
Bilangan cacah merupakan bilangan bulat yang tidak negatif yang dimulai
dari angka 0. Jadi, anggota himpunan D adalah 0,1,2,3,4,5,6,7, dan 8.
D. Jenis-jenis Himpunan
1. Himpunan berhingga
Himpunan ini adalah salah satu jenis himpunan yang jumlah anggotanya dapat
dihitung (berhingga).
Contoh:
= {1,2,3,4} : n(A) = 4
Contoh:
3. Himpunan kosong
Contoh:
Maka C = {} = ∅
. Himpunan semesta
Himpunan semesta adalah himpunan dari semua objek yang sedang dibicarakan
atau disebut juga semesta pembicaraan dan dinotasikan dengan S.
Contoh:
D = {1, 3, 5}
S = {bilangan asli}
S = {bilangan ganjil}
S = {bilangan cacah}
E. Diagram Veen
Ada 3 ketentuan di dalam membuat diagram venn, yaitu:
Contoh soal
1. A = {a, b, c, d, e}
B = {a, i, u, e, o}
A ∩ B = {a, e}
2. A = {1, 2, 3, 4, 5}
B = {2, 3, 5, 7, 11}
A ∩ B = {2, 3, 5
2. Gabungan/Union ( U )
1. A = {a, b, c, d, e}
B = {a, i, u, e, o}
A ∪ B = {a, b, c, d, e, g, k}
2. A = {1, 2, 3, 4, 5}
B = {2, 3, 5, 7, 11}
A ∪ B = {1, 2, 3, 4, 5, 7, 11
3. Selisih Himpunan/Difference ( - )
Selisih dua himpunan meliputi semua anggota himpunan yang tidak dimiliki
himpunan lain. Selisih antara dua buah himpunan dinotasikan oleh tanda kurang
( – ). Notasi kerugian untuk selisih dua himpunan A dan B ditulis dalam
persamaan A – B = {x|x ϵ A atau x ∉ B}.
Pada selisih kumpulan A – B, kumpulan barunya berupa semua anggota A yang
tidak ada pada B. Sedangkan selisih kumpulan B – A, kumpulan baru yang
dihasilkan sama dengan anggota kumpulan B yang tidak ada pada A.
Misalnya, diketahui dua buah himpunan A = {a, b, c, d, e} dan B = {a, i, u, e,
o}. Selisih dua himpunan A – B = {b, c, d}, tambahan selisih dua himpunan B – A
= {i, u, o}.
1. A = {a, b, c, d, e}
B = {a, saya, u, e, o}
A – B = {b, c, d}
2. A = {a, b, c, d, e}
B = {a, saya, u, e, o}
B – A = {i, u, o}
3. A = {1, 2, 3, 4, 5}
B = {2, 3, 5, 7, 11}
A – B = {1, 4}
1. S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}
A= {1, 3, 5, 7, 9}
A c = {2, 4, 6, 8, 10}
3. S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}
A = {1, 3, 5, 7}
A c = {2,4,6}
Operator notasi lain setangkup dinyatakan dalam sebuah tanda plus dalam
sebuah lingkaran, ⊕. Notasi pembangkit untuk beda setangkup adalah A ⊕ B =
{x | x ∈ A tetapi x ∉ B dan x ∈ B tetapi x ∉ A}. Pernyataan tersebut sama dengan
A ⊕ B = (A ∪ B) – (A ∩ B) atau sama dengan A ⊕ B = (A – B) ∪ (B – A).
Contoh :
1. A = {a, b, c, d, e}
B = {a, i, u, e, o}
A ⊕ B = {b, c, d, i, u, o}
2. A = {1, 2, 3, 4, 5}
B = {2, 3, 5, 7, 11}
A ⊕ B = {1, 4, 7, 11}
1. A = {1, 2, 3}
B = {7, 9}
A × B = {(1,7), (1,9), (2,7), (2,9), (3,7) , (3,9)}
Pada operasi perkalian kartesian tidak berlaku A×B = B×A, karena anggota
(a,b) tidak sama dengan (b,a).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. himpunan adalah sekumpulan ojek atau benda yangterdefinisi
dengan jelas (dapat dibedakan mana anggotanya, mana yang
bukan).
2. Anggota Himpunan
a) P = {huruf-huruf padaa kata” mawar}
b) Q = { angka-aanggka pada pertanyaan, “28 oktober 1982”}
c) R = {bilangan asli antara 3 dan 9}
3. Menyatakan Suatu Himpunan
a) Cara menyebutkan sifat yang dimiliki anggota-angotanya
Contoh : A adalah himpunan bilangan asli antara 2 dan 8.
b) Cara mendaftakan anggota-anggotanya
Contoh : A = { 3, 4, 5, 6, 7 }
c) Cara notasi pembentuk himpunan
Contoh : A = { x| 2 <x< 8, x adalah anggota bilangan asli }
Dibaca : “himpunan A adalah himpunan yang anggotanya adalah x
sedemikian sehingga 2 lebih kecil dari x, dan x lebi kecil dari 8, dengan x
bilangan asli”
Secara umum, himpunan disimbolkan dengan huruf kapital dan jika
anggota himpunan tersebut berupa huruf maka anggotanya
dituliskan dengan huruf kecil
4. Jenis-jenis Himpunan
a) Himpunan berhingga
b) Himpunan tak berhingga
c) Himpunan kosong
d) Himpunan semesta
5. Diagram veen
a) Himpunan berpotongan
b) Himpunan bagian
c) Himpunan saling lepas
d) Himpunan sama
As’ari, A. R., dkk. (20017). Matematika untuk SMP/MTS Kelas VII Semester 1.
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kedayaan
Idschool.net