Dosen Pengampu:
Ahmad Dimyati, M. Pd
Disusun oleh :
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul Himpunan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak. Ahmad
Dimyati, M. Pd. I pada mata kuliah Konsep Dasar Matematika. Selain itu juga makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Himpunan
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Ahmad Dimyati M. Pd. I selaku dosen pada
mata kuliah Konsep Dasar Matematika yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai bidang studi yang saya tekuni. Saya menyadari,
makalah yang saya tulis ini jauh dari kata sempurna.
Saya menyadari, makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun,
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Himpunan merupakan salah satu dasar dari matematika. Konsep dalam matematika dapat
dikembalikan pada konsep himpunan, misalnya garis adalah himpunan titik. Sebetulnya
pengertian himpunan mudah dipahami dan dapat diterima secara intuitif. Mengingat
pentingnya teori himpunan, maka dalam kesempatan ini akan dijabarkan beberapa konsep
mengenai teori himpunan.
Suatu kenyataan yang tidak dapat dibantah bahwa logika, penalaran dan argumentasi
sangat sering digunakan dalam kehidupan nyata sehari-hari, di dalam mata pelajaran
matematika maupun mata pelajaran lainnya. Dalam arti luas, Logika adalah suatu cabang
ilmu yang mengkaji penurunan-penurunan kesimpulan yang shahih dan yang tidak shahih.
Karenanya logika sangat berguna bagi mahasiswa/i, di samping dapat meningkatkan daya
nalar atau proses berfikir yang terjadi di saat menurunkan dan menarik kesimpulan dari
pernyataan yang diketahui benar atau dianggap benar, namun dapat diaplikasikan di dalam
kehidupan nyata mereka sehari-hari.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Himpunan
Himpunan merupakan obyek dasar dari semua obyek yang dipelajari dalam
matematika. Pada saat seseorang belajar matematika, baik pada tingkat dasar
maupun lanjut, disadari atau tidak, ia harus selalu berhadapan dengan himpunan
dan fungsi. Sebagai contoh, jika seorang siswa belajar operasi penjumlahan
bilangan bulat, maka dia sudah berhadapan dengan himpunan bilangan bulat,
sehingga semua proses yang akan dilakukan harus berada dalam ruang lingkup
himpunan ini; sedangkan operasi penjumlahan yang dipergunakan merupakan
sebuah operasi biner, yakni suatu fungsi yang akan memetakan setiap pasang
bilangan bulat (a,b) dengan suatu bilangan bulat a+b. Atau pada tingkat lanjut, jika
seseorang belajar integral, maka umumnya dia akan berhadapan dengan himpunan
bilangan riil; dan integral yang dipergunakan merupakan suatu fungsi yang akan
memetakan sebuah fungsi riil kepada fungsi riil lain yang merupakan integrasinya.
Dengan demikian himpunan dan fungsi merupakan hal mendasar yang perlu
dipahami oleh seseorang yang belajar matematika sebelum dia mempelajari
konsep-konsep lainnya.
Himpunan Tidak semua konsep dalam matematika dapat didefinisikan secara
tepat, sehingga adakalanya suatu konsep dapat dipahami dengan mengidentifikasi
sifat sifatnya. Hal serupa juga terjadi pada konsep himpunan. Seandainya himpunan
didefinisikan sebagai "kumpulan dari obyek-obyek tertentu", maka akan timbul
pertanyaan tentang apa pengertian dari kata kumpulan dalam definisi ini. Kemudian
seandainya kumpulan didefinisikan sebagai "sebuah kesatuan dari benda-benda",
maka akan timbul pertanyaan tentang apa pengertian dari kata kesatuan dalam
definisi ini.
Demikian seterusnya pertanyaan berantai ini tidak akan berhenti, atau kalau tidak
memaksa kita untuk mengulang kata-kata dalam definisi sebelumnya. Oleh
karenanya dalam bab ini, pengertian himpunan tidak akan didefinisikan, tetapi akan
diidentifikasi dengan menampilkan beberapa karakteristik yang berhubungan
dengannya.
Beberapa hal yang berkaitan dengan himpunan dapat disebutkan sebagai berikut.
− Sebuah himpunan S tersusun atas elemen-elemen, dan jika a merupakan salah
satu elemennya, maka dapat dinotasikan a S . − Ada tepat satu himpunan yang
tidak memiliki elemen, yang disebut sebagai himpunan kosong, dan simbolnya
adalah . − Sebuah himpunan dapat dinyatakan dengan menyebutkan sifat-
sifatnya, atau dengan mendaftar elemen-elemennya. Misalnya, himpunan bilangan
prima yang kurang dari atau sama dengan 5, dapat dinyatakan sebagai {2,3,5} atau
{x|x bilangan prima 5 }. 84 −
Dalam matematika sebuah himpunan didefinisikan dengan tegas, artinya secara
definitif dapat dinyatakan apakah suatu obyek merupakan elemen atau bukan
elemen dari himpunan tersebut. Misalkan, tidak benar jika dinyatakan “S adalah
himpunan beberapa bilangan asli”, sebab tidak dapat dinyatakan apakah 5 S
ataukah 5 S . Berbeda jika dinyatakan “S adalah himpunan empat bilangan asli
yang pertama”, maka elemen elemen S dapat disebutkan secara definitif, yakni
1,2,3,4. Beberapa hal yang seringkali diperlukan untuk menyatakan sebuah
himpunan antara lain notasi himpunan, konsep himpunan semesta, diagram Venn,
dan bilangan kardinal. Himpunan biasanya dinotasikan dengan huruf besar
2
sedangkan elemen-elemen dari himpunan dinotasikan dengan huruf kecil.
1. Himpunan Bagian
3
disebut himpunan kuasa (atau power set) dari himpunan P, dan dinotasikan dengan
2p.
2. Himpunan Sama
Himpunan A dan B dikatakan sama (dinotasikan A=B) jika dan hanya jika A
B dan B A .
Definisi ini dapat dinyatakan dalam simbol logika berikut:
(A = B) [(A B) (B A)]
(dibaca: Himpunan A sama dengan himpunan B jika hanya jika A subset pada
B dan B subset pada A).
Contoh:
✓ Himpunan A = {1,2,3,4} dan B = {3,2,4,1} adalah himpunan yang
sama.
✓ Himpunan P = {a,b,c} dan Q = {b,a,c,b,c} adalah himpunan yang sama.
S A B 90
✓ Himpunan N = { | 8 12 0} 2 x x − x + = dan M = {2,6} adalah himpunan
yang sama.
4
3. Himpunan Berpotongan
Contoh:
✓ { x |x2 - 8 x + 12 = 0 } dan { B = x |x2 − 4 = 0 } berpotongan,
✓ { x |x2 - 8 x − 12 = 0 } dan Q = {1,3,5} tidak berpotongan.
5
(A|| B) [((A ) (B )) (x A, x B)]
(Dibaca: Himpunan A dan B saling lepas jika hanya jika A bukan himpunan kosong
dan B bukan himpunan kosong dan untuk setiap x elemen A, x bukan elemen B).
Contoh:
5. Himpunan Ekivalen
(A B) ( | A| = | B | )
Contoh:
6
2. Himpunan P = {a,b,c} dan Q = {p,q,r,s} adalah
himpunan yang tidakekuivalen.
3. Himpunan { | 8 12 0} 2 P = x x − x + = dan M =
{5,10} adalahhimpunan yang ekuivalen.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Kami yakin dalam penyusunan makalah ini belum begitu sempurna karena
kami masih dalam tahap belajar, maka dari itu kami berharap bagi dosen
pengampu dan teman-teman semua bisa memberi saran dan usul serta kritikan
yang baik dan membangun sehingga makalah ini menjadi sederhana dan
bermanfaat dan apabila ada kesalahan dan kejanggalan kami mohon maaf
karena kami hanya lah hamba yang memiliki ilmu dan kemampuan yang
terbatas.
8
DAFTAR PUSTAKA
Prihandoko Antonius Cahya. 2005. Memahami Konsep Matematika Secara Benar Dan
Menyajikannya Dengan Menarik. Jember: DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PEMBINAAN
PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN DAN KETENAGAAN PERGURUAN
TINGGI.
FahmiSyariful,dkk.2018.Logika Matematia dan Himpunan.Yogyakarta:UAD Press