Anda di halaman 1dari 35

1

DESKRIPSI

Pembahasan meliputi sistem pengkategorian


penyakit infeksi menular yang terkelompok ke
Bab I, ICD-10, WHO,; jenis sebutan diagnosis
infeksi yang tidak diperkenankan menggunakan
nomor kode Bab I (A-B); cara menentukan nomor
kode dengan presisi, akurat dan tepat, guna
menunjang pengembangan system informasi
klinik, manajemen medis, pendidikan, penelitian,
epidemiologis, KLB dsb. di bidang manajemen
pembangunan kesehatan

2
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Memahami cara memilih dan menentukan kode


diagnoses penyebab penyakit infeksi dan parasitic
tertentu dengan benar bagi kepentingan layanan
asuhan medis berkelanjutan pasien, laporan bulanan
rutin ekstern ataupun intern, demografi, epidemiligik,
KLB. manajemen risiko, secara akurat dan tepat waktu.

3
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Menjelaskan:
- Struktur dan kekhususan Bab I
- Kategori penyakit infeksi yang tidak terklasifikasi
di Bab I (A-B)
- Kode penyakit menular yang harus menggunakan
tanda dagger dan asterisk
- Kode yang tidak boleh digunakan tunggal sebagai
kode diagnosis pasien.
- Kode yang dapat dilengkapi dengan kode additional
atau supplementary dan kode komplikasi serta cara
pendokumentasiannya.
- Cara memilih kode penyakit infeksi dan parasitik
tertentu dengan akurat dan tepat.
- Cara pneyelesaian soal kasus infeksi menular
4
POKOK & SUBPOKOK BAHASAN
Garis besar struktur Bab I
- Kekhususan Bab I
- Excludes, includes dan notes yang di bawah Bab I
- Kode yang tidak dapat digunakan sebagai kode
utama
- Cara menentukan pasangan kode yang harus
berdagger
- Cara menggunakan kode sequelae
- Makna note yang menyertai kategori-kategori
tertentu.
- Cara menuliskan kode ganda, additional,
suplementary, komplikasi penyakit infeksi menular
Diskusi dan penyelesaian soal kasus terkait infeksi menular

5
STRUKTUR & KEKHUSUSAN BAB I

Certain Infectious and Parasitic Diseases


(Penyakit Infeksi dan Parasit Tertentu)
(A00 – B99)

Includes (termasuk Bab I ini): penyakit-2 yang


dikenal dapat menular atau ditularkan, dapat
menyerang masyarakat luas.

6
Excludes: yang tidak termasuk ke Bab ini adalah:

• carrier/diduga carrier penyakit infeksi.


• penyakit infeksi tertentu – (lihat di Bab-bab terkait
sistem organ tubuh)
• penyakit infeksi dan parasitik yang menimbulkan
komplikasi pada kehamilan, kelahiran dan nifas
[kecuali tetanus obstetrik dan penyakit [HIV] (O98.-)
• penyakit infeksi dan parasitik khusus pada masa
perinatal [kecuali
• tetanus neonatorum, sifilis kongenital, infeksi GO
perinatal dan
• penyakit HIV perinatal] (P35-P39)
• influenza dan infeksi saluran napas akut (J00-J22)
7
Bab ini dibagi dalam blok-blok:

• A00-A09 Penyakit infeksi usus


• A15-A19 Tuberkulosis (TB)
• A20-A28 Penyakit bakterial tertentu yang ditularkan
melalui hewan perantara
• A30-A49 Penyakit bakterial lain-2
• A50-A64 Penakit infeksi yang ditularkan utama melalui
hubungan seksual
• A65-A69 Penyakit spirochaetal lain
• A70-A74 Penyakit lain yang disebabkan oleh
chlamydia
• A75-A79 Rickettsioses
• A80-A89 Penyakit infeksi viral susunan saraf pusat
• A90-A99 Demam yang ditularkan melalui serangga
dan demam berdarah viral
8
Bab ini dibagi dalam blok-blok: (Lanjutan)

• B00-B09 Infeksi viral dengan gejala khas pada kulit


dan lesi pada selaput mukosa
• B15-B19 Hepatitis viral
• B20-B24 Penyakit defisiensi imunitas akibat virus [HIV]
• B25-B34 Penyakit viral lain
• B35-B49 Mikoses (penyakit jamur)
• B50-B64 Penyakit protozoal
• B65-B83 Penyakit cacingan
• B85-B89 Pediculosis (kutu kepala), acariasis dan
Infestasi parasit lain-lain
• B90-B94 Sequelae (gejala sisa) penyakit infeksi dan
parasitik
• B95-B97 Bakteri, virus dan agen-agen infeksi lain-lain
• B99 Penyakit infeksi lain-2 9
LATIHAN SOAL KODE ICD 10 dan ICD 9cm
KODE ICD KODE ICD
NO DIAGNOSA TINDAKAN
X 9CM
1 Gastroenteritis Akut -
Pemeriksaan
2 Demam Typhoid
Laboratorium
3 Tuberkulosis
4 Tuberkulosis Bakteriologi (+) Pemeriksaan Dahak
5 Tuberkulosis Bakteriologi (-) Pemeriksaan Sputum
6 ISPA
7 Sifilis Endemic
-Swab Nasopharing
8 Covid 19 - Foto Thorax
-Pemasangan Oksigen
9 TB Usus
10 Diare pada bayi usia 12 hari Pemeriksaan Feses
11 Sepsis pada bayi baru lahir
10
CATATAN

Perhatikan ejaan penulisan:


acariasis (penyakit akibat kutu)
jangan disalahartikan sebagai
ascariasis (yang adalah penyakit cacing perut).

typhoid fever (demam tifoid) (= penyakit akibat


bakteri salmonella typhi atau paratyphi)
jangan disamakan dengan
typhus fever (demam tifus) (= penyakit akibat
riketsiosis)
Apakah di rumah sakit penyakit tifoid disama-artikan dengan
penyakit tifus  tanyakan lebih dahulu kepada para
dokternyaᵼ
11
Penyakit infeksi usus (Intestinal infectious diseases)
(A00-A09) [Hal. 108-112]
A00 Kolera (Dirinci sesuai jenis kuman penyebab
koleranya)
A00.0 Kolera akibat infeksi Vibrio cholerae 0.1, biovar
cholerae
Sebutan lain penyakit ini adalah:
Classical cholera
A00.1 Kolera akibat infeksi Vibrio cholerae 0.1, biovar
eltor.
Sebutan lain: Cholera eltor
A00.9 Kolera yang tidak dirinci kuman penyebabnya

Ini berarti apabila Anda memilih A00 untuk GEA maka GEA
yang anda maksud adalah Kolera.
12
A01 Demam tifoid dan para tifoid (Typhoid & Paratyphoid Fever )

Kategori penyakit dirinci sesuai jenis kuman tifoidnya


apakah salmonela tifi atau salmonela paratifi)
Demam tifoid hanya satu tipe dengan kode A01.0
Demam paratifoid ada 3 subdivisi:
A01.1 paratifiod A;
A01.2 paratifoid B;
A01.3 paratidoid C
A01.9 untuk paratifoid yang tidak dirinci A, B atau C

Di sini jelas bahwa yang diberi kode A01.0 adalah typhoid


yang disebabkan bakteri samonella typhi, dan A01.1
adalah yang disebabkan bakteri salmonella paratyphi 
kepastain diagnosis harus didukung oleh hasil
pemeriksaan laboratorium kuman atau serologis terkait.

13
A01 Demam tifoid (Lanjutan)

• Masalah di lapangan (Indonesia) adalah:


- code mana untuk: Obs. Tifus, obs. Tifoid,
observasi febris (dengan terapi khusus untuk
tifoid) atau Klinis tifoid?
- kode tifus (Typhus) tidak sama dengan tifoid
(Typhoid).

A02 Infeksi salmonella lain-2


Includes: Termasuk ini adalah infeksi atau keracunan
makanan akibat kuman spesies salmonella di
luar Salmonella tifi dan Samonella paratifi.

• Perhatikan A02.2 yang bertanda-baca ᵼ (dagger) A02.2ᵼ


A02.- lain-lain tidak bertanda ᵼ
14
A04 Infeksi usus akibat bakterial lain-lain:

Excludes: Tidak termasuk ini apabila intoksikasi


makanan akibat bakterial (A05.-)
Sedangkan Tuberculosis (TB) usus akan
terklasifikasi di grup penyakit TB (A18.3)

A05 Intoksikasi makanan bakterial lain-2


Excludes: infeksi E. Coli (A04.0-A04.4)
listeriosis (A32.-)
intoksikasi dan infeksi makanan akibat
salmonella (A02.-)
efek racun dari makanan yang noxious
(berbisa) (T61- T62)
15
A06 Amoediasis (Amebiasis)

Includes: termasuk ini infeksi Entamoeba histolytic


Excludes: penyakit infeksi protozoal lain (A07.-)

A08 Infeksi usus viral dan sebab khusus lain


Excludes: influensa saluran gastrointestinal (J10.8 ,
J11.8).

Rincian pada subklasifikasi digit ke-4 adalah


sebutan jenis virusnya:
- Rotavirus,
- agen Norwalk,
- adenovirus atau
- enteritis virus lain.
16
A09 Diare dan Gastroenteritis diduga karena suatu
infeksi

Note: Di negara yang menerapkan istilah medis di


A09 tanpa rincian lain dan bisa diasumsikan
bahwa gangguan adalah non-infeksi, maka
kondisi terkait harus diklasifikasi ke K52.9 **
Excludes: tidak termasuk yang karena agen infeksi
bakterial, protozoal, viral dan agen-2
infeksi lain (A00-A08)
diare non-infeksi (K52.9) (yang bukan
neonatal)
neonatal (P78.3)

17
Catatan:

(1) Catatan:
Definisi “neonatal, perinatal”  baca ICD volume 2

18
TUBERCULOSIS (A15-A19) (Hal. 112-118)

Includes: termasuk di sini adalah infeksi Mycobacterium


tuberculosis dan Mycobacterium bovis
Excludes: tidak termasuk adalah:
- TB kongenital (P37.1)
- pneumoconiosis associated dengan TB
(J65)
- sequalae of TB (B90.-)
- silicotuberculosis (J65)

A15 untuk TB pernapasan yang terkonfirmasi dengan


hasil pemeriksaan bakteriologik dan histologik
A16 untuk TB pernapasan yang tidak dikonfirmasi
dengan hasil bakteriologik dan histologik
19
TB (Lanjutan)

A17ᵼ TB sistem saraf (Semua subkategori digit ke-4


dengan tanda asterisk (*)
A18 TB organ-2 lain: (Tidak semua ber-ᵼ)
A18.0 ᵼ; A18.1 ᵼ; A18.5 ᵼ; A18.6 ᵼ; A18.7 ᵼ;
A18.8ᵼ
Perhatikan bahwa A18.2 tidak berdagger, anggota-
nya juga tidak ber- ᵼ Maka tidak ada yang ber ( * ).

A18.3 tidak ada ( ᵼ ), namun anggotanya ada yang


ber- ( ᵼ ) maka ada pasangan yang berasterisk ( * )

20
A40 Streptococcal septicaemia

Excludes (Tidak termasuk ini) adalah:


saat melahirkan (O75.3)
yang mengikuti:
- abortus/ektra-uterine/kehamilan mola (O03
O07.- O08.0)
- post imunisasi (T88.0)
- infus, transfusi atau suntikan terapeutis
(T80.2)
neonatal (P36.0 – P36,1)
postprocedural (T81.4)
nifas (puerperal) (O85)

21
A41 Septicaemia (Hal. 126)

A41 Septicaemia lain-2


Excludes: tidak termasuk di sini septicaemia yang:
bacteriemia NOS (A49.9)
saat bersalin (O75.3)
mengikuti:
- abortion/ectopic/molar pregnancy (O03 -
O07.- O08.0)
- immunisasi (T88.0)
- infus/transfusi/suntikan terapuetik (T80.2)
septicaemia akibat/pada (due-to) (in):
- actinomycotic
- anthrax
dst.
septicaemic:
- melioidosis (A24.1)
- plague (A20.7)
toxic shock syndrome (A48.3) 22
Rickettsioses (A75-A79) & Infeksi Viral Susunan Saraf
Pusat (A80-A89) Hal. [140-141]

A75 Typhus fever  Ini bukan Febris Tifoid atau


demam tifoid
Excludes: …
Punya subdivisi: A75.0; A75.1; A75.2; A75.3; A75.9

23
Viral Hepatitis (B15-B19) [Hal. 152-153]

Ini khusus untuk hepatitis karena infeksi virus.


Excludes: cytomegaloviral hepatitis (B25.1)
herpesviral [herpes simpelx] hepatitis
(B00.8)
sequelae of viral hepatitis (B94.2)
Hepatitis non-viral akan ditemukan di Bab Sistem
Digestif (Bab XI) Diseases of the digestive system
(K00-K93) [585] Diseases of liver (K70-K77)

B15 Hepatitis A akut


B16 Hepatitis B akut
B17 Hepatitis viral akut lain-lain
B18 Chronic viral hepatitis
B19 Unspecified viral hepatitis
24
HIV

Hasil pemeriksaan lab. tentang delta-agent (co-infection) dan


coma menjadi patokan rincian nomor kode digit ke 4 (empat)

HIV Disease (B20 – B24) [Hal. 153 -155]

Note: Karakter (digit) ke 4 melengkapi B20-B23,


disediakan untuk kegunaan optional (sesuai pilihan)
apabila tidak mungkin atau tidak menginginkan
menggunakan kode ganda (multiple coding), untuk
memperjelas kondisi yang ditemukan.
Excludes: Infeksi HIV asimtomatik (Z21)

25
HIV (Lanjutan)

B20 Penyakit HIV pada penyakit infeksi dan parasitik


Excludes: sindroma infeksi HIV akut (B23.0)
Punya 10 subdivisi, rincian sesuai jenis
infeksi/parasitnya
B21 Penyakit HIV pada neoplasma malignant
Punya 7 subdivisi, rincian sesuai neoplasmnya
B22 Penyakit HIV pada penyakit khusus lain-lian
Punya 4 subdivisi. Ada Note di B22.7
B23 Penyakit HIV pada kondisi-2 lain
Punya 4 subdivisi, merinci HIV pada berbagai
kondisi
B24 AIDS NOS, dan ARC NOS [AIDS related complex]
26
Sequelae Penyakit Infeksi dan Parasitik (B90-B94)

[Hal. 177-178]
Note: Kategori ini digunakan untuk menjelaskan kondis
kategori-2 pada A00-A89 sebagai causa/penyebab
sequelae terkait (gejala sisa terkait), yang mereka
sendiri terklasifikasi di Bab I /bagian lain ICD-10.
Istilah sequelae meliputi kondisi yang disebut sebagai
gejala sisa; termasuk juga pernyataan efek penyakit
yang terklasifikasi ke kategori di atas apabila disertai
bukti bahwa penyakit penyebabnya sudah tidak ada
lagi/tidak diderita pasiennya lagi.

Untuk penggunaan kategori sequelae ini, silahkan merujuk


ke Rules Morbiditas (Hal. 114, 117, 123) dan Mortalitas
(Hal. 43. 49, dan 70 aliena 4.2.4) yang ada di volume 2,
ICD-10.
27
Agen infeksi bakterial, viral dan lain-lain

[178-180]
Note: Kategori-2 ini tidak boleh digunakan untuk primary
coding (kode utama).
Mereka disediakan sebagai code supplementary
atau code tambahan (additional codes) bila
diperlukan untuk merinci jenis agen (kuman)
penyebab infeksi pada penyakit yang penyakitnya
sendiri terklasifikasi di Bab/bagian lain ICD-10.

B95 Streptococcus dan staphylococcus sebagai


penyebab.
Punya 9 subdivisi sesuai jenis bakteri koken
strepto- atau stafilo-nya.
28
B96 – B99

B96 Agen bakekterial lain sebagai penyebab


Punya 9 subdivisi sesuai jenis kuman bakterial di
luar bakteri koken

B97 Agen viral sebagai penyebab


Punya 9 subdivisi sesuai jenis virusnya

Other infectious diseases (B99) (Penyakit-2 Infeksi lain)


[Hal. 180]
Nomor kode ini disediakan untuk sebutan penyakit
infeksi yang tidak terkelompok ke kategori yang ada
di A00 – B97 Bab I ini.
29
LATIHAN PENYELESAIAN SOAL

istilah No: ICD-10


1. Gastro-enteritis (harus ada penjelasan infeksi
atau noninfeksi)
Bila diyakini/dipastikan infeksi No:
Bila dipastikan non-infeksi (bayi perinatal) No:
usia lain-2 No:
2. Dysentri amebiasis (harus dibedakan akut No:
atau kronik) No:
3. Meningitis TB No:
4. TB tulang punggung torakal No:
5. TB paru aktif, BTA + pada biakan sputum No:
6. GO orchitis No:
7. Infeksi sapi gila subaktif (encephalopathy
spongioform subacute) No:
30
Latihan (Lanjutan)

8. Toxoplasmosis kongenital No:


9. Filariasis Broncroftian dengan kaki gajah No:
10. Kutu kepala No:
11. Dysentri baksiler No:
12. Demam paratifoid No:
13. Meningitis campak No:
14 Cacar air komplikasi pneumonia No:
15. Gondongan dengan komplikasi orchitis No:
Gondongan dengan pancreatitis No:
Gondongan dengan myocarditis No:
Gondongan dengan arthritia No:
Gondongan No:
Godongan epedemik No:

31
Jawaban Soal Latihan
Istilah No: ICD-10

1. Gastro-enteritis (harus ada penjelasan infeksi atau noninfeksi)


Lihat hal. [112]
Bila diyakini/dipastikan infeksi No: A09.x
Bila dipastikan non-infeksi (bayi perinatal) No: P78.3
usia lain-2 No: K52.9
2. Dysentri amebiasis (harus dibedakan akut No: A06.0
atau kronik) No: A06.1
3. Meningitis TB No: A17.0 ᵼ G01.x*
4. TB tulang punggung torakal No: A18.0ᵼ M49.0* 4
5. TB paru aktif, BTA + pada biakan sputum No: A15.1
6. GO orchitis No: A54.2 ᵼ N51.1*
7. Infeksi sapi gila subaktif (encephalopathy
spongioform subacute) No: A81.0
32
Jawaban (Lanjutan)

8. Toxoplasmosis kongenital No: P37.1


9. Filariasis Broncroftian dengan kaki gajah No: B74.0
10. Kutu kepala No: B85.0
11. Dysentri baksiler No: A03.9
12. Demam paratifoid No: A01.4
13. Meningitis campak No: B05.1 ᵼ G02.0*
14 Cacar air komplikasi pneumonia No: B01.2 ᵼ J17.1*
15. Gondongan dengan komplikasi orchitis
No: B26.0 ᵼ N51.1*
Gondongan dengan pancreatitis No: B26.3 ᵼ K87.1*
Gondongan dengan myocarditis No: B26.8 ᵼ I41.1*
Gondongan dengan arthritia No: B26.8 ᵼ M01.5*
Gondongan (harus dibedakan epiemik atau tidak)
Mumps No: B26.9  Non-epidemik No: K11.2
Perhatikan perbedaan makna digit ke-4 .8 dan .9
33
Tentukan Nomor Kode ICD 10 Pada Diagnosa
Berikut Ini :
• Sindrom Obstruksi Pasca TB (SOPT)
• TB Paru Bakteriologi (-)
• TB Osteomyelitis
• TB Tulang
• Spondylitis TB

34
Tentukan nomor kode ICD 10 dan ICD 9cm
pada kasus berikut ini
• Kasus 1 :
Pasien datang dengan batuk menahun,
demam pada malam hari. Setelah mendapat
pemeriksaan Foto Rontgent thorax
menunjukkan spesifik Tbc, dan ditemukan
hasil kultur baksil tahan asam (BTA). Dokter
mendiagnosis TBC paru

35

Anda mungkin juga menyukai