DESKRIPSI
2
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
3
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Menjelaskan:
- Struktur dan kekhususan Bab I
- Kategori penyakit infeksi yang tidak terklasifikasi
di Bab I (A-B)
- Kode penyakit menular yang harus menggunakan
tanda dagger dan asterisk
- Kode yang tidak boleh digunakan tunggal sebagai
kode diagnosis pasien.
- Kode yang dapat dilengkapi dengan kode additional
atau supplementary dan kode komplikasi serta cara
pendokumentasiannya.
- Cara memilih kode penyakit infeksi dan parasitik
tertentu dengan akurat dan tepat.
- Cara pneyelesaian soal kasus infeksi menular
4
POKOK & SUBPOKOK BAHASAN
Garis besar struktur Bab I
- Kekhususan Bab I
- Excludes, includes dan notes yang di bawah Bab I
- Kode yang tidak dapat digunakan sebagai kode
utama
- Cara menentukan pasangan kode yang harus
berdagger
- Cara menggunakan kode sequelae
- Makna note yang menyertai kategori-kategori
tertentu.
- Cara menuliskan kode ganda, additional,
suplementary, komplikasi penyakit infeksi menular
Diskusi dan penyelesaian soal kasus terkait infeksi menular
5
STRUKTUR & KEKHUSUSAN BAB I
6
Excludes: yang tidak termasuk ke Bab ini adalah:
Ini berarti apabila Anda memilih A00 untuk GEA maka GEA
yang anda maksud adalah Kolera.
12
A01 Demam tifoid dan para tifoid (Typhoid & Paratyphoid Fever )
13
A01 Demam tifoid (Lanjutan)
17
Catatan:
(1) Catatan:
Definisi “neonatal, perinatal” baca ICD volume 2
18
TUBERCULOSIS (A15-A19) (Hal. 112-118)
20
A40 Streptococcal septicaemia
21
A41 Septicaemia (Hal. 126)
23
Viral Hepatitis (B15-B19) [Hal. 152-153]
25
HIV (Lanjutan)
[Hal. 177-178]
Note: Kategori ini digunakan untuk menjelaskan kondis
kategori-2 pada A00-A89 sebagai causa/penyebab
sequelae terkait (gejala sisa terkait), yang mereka
sendiri terklasifikasi di Bab I /bagian lain ICD-10.
Istilah sequelae meliputi kondisi yang disebut sebagai
gejala sisa; termasuk juga pernyataan efek penyakit
yang terklasifikasi ke kategori di atas apabila disertai
bukti bahwa penyakit penyebabnya sudah tidak ada
lagi/tidak diderita pasiennya lagi.
[178-180]
Note: Kategori-2 ini tidak boleh digunakan untuk primary
coding (kode utama).
Mereka disediakan sebagai code supplementary
atau code tambahan (additional codes) bila
diperlukan untuk merinci jenis agen (kuman)
penyebab infeksi pada penyakit yang penyakitnya
sendiri terklasifikasi di Bab/bagian lain ICD-10.
31
Jawaban Soal Latihan
Istilah No: ICD-10
34
Tentukan nomor kode ICD 10 dan ICD 9cm
pada kasus berikut ini
• Kasus 1 :
Pasien datang dengan batuk menahun,
demam pada malam hari. Setelah mendapat
pemeriksaan Foto Rontgent thorax
menunjukkan spesifik Tbc, dan ditemukan
hasil kultur baksil tahan asam (BTA). Dokter
mendiagnosis TBC paru
35