Anda di halaman 1dari 92

TERJEMAHAN ICD 10  

VOLUME 1
(BAHASA INDONESIA)

BAB I
Penyakit-Penyakit Infeksi 
dan Parasit tertentu (A00 – B99) [107 – 180]
Mencakup (includes) :   Penyakit-penyakit yang umumnya dianggap menular atau ditularkan,
dapat menyerang masyarakat luas
Kecuali (Excludes) : Carrier atau diduga carrier penyakit menular (Z22.-)
                   Infeksi lokal tertentu – lihat bab tentang sistem tubuh
                   Penyakit infeksi dan parasit yang mempersulit kehamilan, persalinan dan nifas
[kecuali tetanus obstetri dan penyakit human immunodeficiency virus (HIV)] (O98.-).
                   Penyakit infeksi dan parasit yang khusus pada masa perinatal [kecuali tetanus
neonatorum, sifilis kongenital, infeksi gonokokus perinatal dan penyakit HIV perinatal] (P35-
P39).
                   Influenza dan infeksi pernafasan akut lainnya (J00-J22)
Bab ini berisi blok-blok sebagai berikut:
Penyakit-penyakit akibat bakteria, chlamydia, dan rickettsia
            A00-A09                     Penyakit infeksi usus
            A15-A19                     Tuberculosis
            A20-A28                     Penyakit bakteri zoonotik tertentu
            A30-A49                     Penyakit bakteri lainnya
            A50-A64                     Infeksi dengan penularan terutama melalui hubungan seksual
            A65-A69                     Penyakit akibat spirochaeta lainnya
            A70-A74                     Penyakit lain akibat chlamydia
            A75-A79                     Rickettsioses
Penyakit-penyakit akibat infeksi virus
            A80-A89                     Infeksi virus sistem syaraf pusat
            A90-A99                     Demam akibat virus asal-arthropoda dan demam berdarah
akibat virus
            B00-B09                     Infeksi virus yang khas dengan lesi kulit dan membran mukosa
            B15-B19                     Hepatitis virus
            B20-B24                     Penyakit human immunodeficiency virus [HIV]
            B25-B34                     Penyakit virus lainnya
Penyakit-penyakit akibat jamur, protozoa, cacing, dan kutu
            B35-B49                     Mikosis
            B50-B64                     Penyakit akibat protozoa
            B65-B83                     Penyakit akibat cacing (helminthiases)
            B85-B89                     Pediculosis, acariasis dan infestasi lainnya
Hal-hal lain sehubungan dengan penyakit infeksi dan parasit
            B90-B94                     Sequelae penyakit-penyakit infeksi dan parasit
            B95-B97                     Bakteria, virus dan agen infeksi lainnya
            B99               Penyakit-penyakit menular lainnya

Penyakit-penyakit infeksi pada usus (A00-A09)


A00     Cholera
A00.0  Cholera akibat Vibrio cholerae 01, biovar cholerae
            Cholera klasik
A00.1  Cholera akibat Vibrio cholerae 01, biovar eltor
            Cholera El Tor
A00.9  Cholera, tidak dijelaskan
A01     Demam typhoid and paratyphoid
A01.0  Typhoid fever
            Infeksi oleh Salmonella typhi
A01.1  Paratyphoid fever A
A01.2  Paratyphoid fever B
A01.3  Paratyphoid fever C
A01.4  Paratyphoid fever, tak dijelaskan
            Infeksi oleh S. paratyphi NOS

A02     Infeksi salmonella lainnya


Termasuk: Infeksi atau keracunan makanan oleh Salmonella selain S. typhi dan S. paratyphi
A02.0  Salmonella enteritis
            Salmonellosis
A02.1  Salmonella septicaemia
A02.2†        Infeksi salmonella terlokalisir
                   meningitis salmonella (G01*),
                   pneumonia salmonella (J17.0*),
                   arthritis salmonella (M01.3*),
                   osteomyelitis salmonella (M90.2*),
                   penyakit tubulo-interstitial ginjal salmonella (N16.0*)
A02.8  Infeksi salmonella lain yang dijelaskan
A02.9  Infeksi salmonella, tidak dijelaskan

A03     Shigellosis
A03.0  Shigellosis akibat S. dysenteriae; Group A [dysentery Shiga-Kruse]
A03.1  Shigellosis akibat Shigella flexneri; Group B
A03.2  Shigellosis akibat Shigella boydii; Group C
A03.3  Shigellosis akibat Shigella sonnei; Group D
A03.8  Shigellosis lain
A03.9  Shigellosis, tidak dijelaskan; disentri basiler NOS

A04     Infeksi usus akibat bakteri lainnya


Kecuali:               keracunan makanan akibat bakteri (A05.-);
                   enteritis tuberkulosa (A18.3)
A04.0  Infeksi E. coli enteropathogenik
A04.1  Infeksi E. coli enterotoxigenik
A04.2  Infeksi E. coli enteroinvasif
A04.3  Infeksi E. coli enterohaemorrhagik
A04.4  Infeksi E. coli lain pada usus;
            Enteritis Escherichia coli NOS
A04.5  Enteritis Campylobacter
A04.6  Enteritis akibat Yersinia enterocolitica
            Kecuali: yersiniosis extraintestinum (A28.2)
A04.7  Enterokolitis akibat Clostridium difficile
A04.8  Infeksi usus akibat bakteri lain yang dijelaskan
A04.9  Infeksi usus akibat bakteri, tidak dijelaskan;

            Enteritis bakteri NOS


A05     Keracunan makanan akibat bakteri lainnya
Kecuali:               keracunan makanan dan infeksi akibat salmonella (A02.-)
                   infeksi E. coli (A04.0-A04.4); listeriosis (A32.-);
                         efek toxik makanan beracun (T61-T62)
A05.0  Keracunan makanan akibat staphylococcus
A05.1  Botulismus
            Keracunan makanan klasik akibat Clostridium botulinum
A05.2  Keracunan makanan akibat Cl. perfringens [Cl. welchii];
            Enteritis necroticans; Pig-bel
A05.3  Keracunan makanan akibat Vibrio parahaemolyticus
A05.4  Keracunan makanan akibat Bacillus cereus
A05.8  Keracunan makanan akibat kuman lain yang dijelaskan
A05.9  Keracunan makanan akibat kuman, tidak dijelaskan

A06     Amoebiasis
Termasuk::   infeksi akibat Entamoeba histolytica
Kecuali:        penyakit usus lain akibat protozoa (A07.-)
A06.0  Disentri amubik akut;
            Amubiasis akut,
            Amubiasis usus NOS
A06.1  Amubiasis usus kronis
A06.2  Kolitis amuba non-disentri
A06.3  Amuboma usus;
            Amuboma NOS
A06.4  Abses hati akibat amuba;
            Amubiasis hati
A06.5†        Abses paru-paru akibat amoeba (J99.8*);
            Abses paru (dan hati)
A06.6†        Abses otak amuba (G07*);
            Abses amuba otak (dan hati) (dan paru-paru)
A06.7  Amubiasis kulit
A06.8  Infeksi amuba di situs lain;
            Appendisitis amuba,
            Balanitis amuba † (N51.2*)
A06.9  Amubiasis, tak dijelaskan

A07     Penyakit usus akibat protozoa lainnya


A07.0  Balantidiasis
            Disentri balantidia
A07.1  Giardiasis [lambliasis]
A07.2  Cryptosporidiosis
A07.3  Isosporiasis
            Infeksi Isospora belli dan I. hominis;
            Coccidiosis usus
            Isosporosis usus
A07.8  Penyakit usus akibat protozoa lain yang dijelaskan
            Trichomoniasis usus
            Sarkositosis
            Sarkosporidiosis
A07.9  Penyakit usus akibat protozoa, tidak dijelaskan
            Diare flagellata
            Kolitis protozoa, diare protozoa, disentri protozoa.

A08     Infeksi usus oleh virus dan infeksi lain yang dijelaskan
Kecuali:               Influenza yang melibatkan saluran pencernaan (J10.8, J11.8)
A08.0  Enteritis akibat rotavirus
A08.1  Gastroenteropati akut akibat Norwalk agent;
            Enteritis virus dengan struktur kecil bulat
A08.2  Enteritis adenovirus
A08.3  Enteritis virus lainnya
A08.4  Infeksi usus oleh virus, tidak dijelaskan
            Enteritis NOS, gastroenteritis NOS, gastroenteropati NOS akibat virus.
A08.5  Infeksi usus lain yang dijelaskan

A09     Diare dan gastroenteritis yang diduga akibat penularan


Catatan:       Untuk negara tempat kondisi A09 yang tidak dijelaskan dianggap tidak menular,
                   kondisi ini harus diklasifikasikan pada K52.9
            Catarh, enterik atau  intestinal
            Colitis: NOS, perdarahan, septik
            Enteritis: NOS, perdarahan, septik
            Gastroenteritis: NOS, perdarahan, septik
            Diarrhoea: NOS, dysenterik, epidemik
            Penyakit diare menular NOS
Kecuali:               akibat bakteri, protozoa, virus dan agen menular lain yang dijelaskan (A00-
A08);
                   diare non-infektif (K52.9),
                   diare non-infektif neonatus (P78.3)

Tuberkulosis (A15-A19)
Termasuk::   infeksi oleh Mycobacterium tuberculosis dan M. bovis
Kecuali:        sequel TB (B90.-),
                   TB kongenital (P37.0)
                   pneumokoniosis dengan TB (J65), silicotuberculosis (J65)
A15     TB pernafasan, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
A15.0  TB paru, dipastikan oleh mikroskopis sputum dengan atau tanpa kultur.
            Bronkiektasia TB, fibrosis paru TB, pneumonia TB , pneumothoraks TB, 
dipastikan oleh mikroskopis sputum dengan atau tanpa kultur
A15.1  TB paru, dipastikan oleh kultur saja
            Kondisi pada A15.0, dipastikan oleh kultur saja
A15.2  TB paru, dipastikan secara histologis
            Kondisi pada A15.0, dipastikan secara histologis
A15.3  TB paru, dipastikan melalui cara yang tidak dijelaskan
            Kondisi pada A15.0, dipastikan tapi tidak jelas secara bakteriologis atau histologis
A15.4  TB kelenjar limfe intratoraks, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
            TB kelenjar limfe hilus, mediastinum, trakheobronkus, 
dipastikan secara bakteriologis dan histologis
            Kecuali: dinyatakan primer (A15.7)
A15.5  TB larings, trakhea, glottis dan bronkus, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
            TB bronkus, glottis, larings, trakhea, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
A15.6  Pleuritis TB, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
            TB pleura, empyema TB, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
            Kecuali: TB pernafasan primer, dipastikan bakteriologis dan histologis (A15.7)
A15.7  TB pernafasan primer, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
A15.8  TB pernafasan lain, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
            TB mediastinum, nasofarings, hidung, sinus hidung, 
dipastikan secara bakteriologis dan histologis
A15.9  TB pernafasan yang tidak dijelaskan, dipastikan secara bakteriologis dan histologis

A16     TB pernafasan, tidak dipastikan secara bakteriologis atau histologis


A16.0  TB paru, secara bakteriologis dan histologis negatif.
            Bronkiektasia TB, fibrosis paru TB, pneumonia TB , pneumothoraks TB, 
secara bakteriologis dan histologis negatif.
A16.1  TB paru, pemeriksaan bakteriologis dan histologis tidak dilakukan
            Kondisi pada A16.0, pemeriksaan bakteriologis dan histologis tidak dilakukan
A16.2  TB paru, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis
            TB paru, bronkiektasia TB, fibrosis paru TB, pneumonia TB , pneumothoraks TB,
NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis)
A16.3  TB kelenjar limfe intratoraks, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau
histologis
            TB kelenjar limfe hilus, intratoraks, mediastinum, trakheobronkus, 
NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis)
            Kecuali: dinyatakan primer (A15.7)
A16.4  TB larings, trakhea, glottis dan bronkus, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis
atau histologis
            TB bronkus, glottis, larings, trakhea, 
NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis)
A16.5  Pleuritis TB, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis
            TB pleura, empyema TB, pleuritis TB, 
NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis)
            Kecuali: TB pernafasan primer, dipastikan bakteriologis dan histologis (A15.7)

A16.7  TB pernafasan primer, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis


            TB pernafasan primer NOS
            Kompleks TB primer
A16.8  TB pernafasan lain, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis
            TB mediastinum, nasofarings, hidung, sinus hidung, 
NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis)
A16.9  TB pernafasan yang tidak dijelaskan, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau
histologis
            TB pernafasan NOS
            Tuberkulosis NOS

A17†   TB sistem syaraf


A17.0†        Meningitis TB(G01*)
            TB meningen, leptomeningitis TB
A17.1†        Tuberkuloma meningen (G07*)
A17.8†        TB lain sistem syaraf
            Meningoensepfalitis TB (G05.0*), myelitis TB (G05.0*),
Tuberkuloma otak atau medulla spinalis, TB otak atau medulla spinalis (G07*),
            Abses TB otak (G07*),
            Polyneuropathy TB (G63.0*)
A17.9†        TB sistem syaraf, tidak dijelaskan (G99.8*)

A18     TB organ lain


A18.0†        TB tulang dan sendi
            TB panggul (M01.1*), TB lutut (M01.1*), arthritis TB (M01.1*),
            TB kolom vertebra (M49.0*)
            Synovitis TB (M68.0*), tenosynovitis TB (M68.0*)
            Mastoiditis TB (H75.0*),
            Osteitis TB (M90.0*), osteomyelitis TB (M90.0*), nekrosis TB tulang (M90.0*),
A18.1†        TB sistem genitourinarius
            TB ginjal (N29.1*), TB ureter (N29.1*),
            TB bladder (N33.0*),
            TB organ genital pria (N51.-*),
            TB cervix (N74.0*),
            Pelvic inflammatory disease TB wanita (N74.1*)
A18.2  Limfadenopati perifer TB,
            Adenitis TB
            Kecuali:        Adenopati trakheobronkus TB, TB kelenjar limfe intratoraks (A15.4,
A16.3)
                          TB kelenjar limfe mesenterik dan retroperitoneum (A18.3),
A18.3  TB usus, peritoneum, dan kelenjar mesenterika
            Asites TB, TB kelenjar limfe retroperitoneum
            Peritonitis TB† (K67.3*)
            TB anus dan rektum†, TB usus (halus, besar)†, enteritis TB† (K93.0*),
A18.4  TB kulit dan jaringan subkutis
            Erythema induratum TB, scrofuloderma
            Lupus exedens, lupus vulgaris NOS,
            Lupus vulgaris kelopak mata† (H03.1*),
            Kecuali:        lupus erythematosus (L93.-),
                          lupus erythematosus systemic (M32.-)
A18.5†        TB mata
            Episcleritis TB (H19.0*),
            Keratitis interstitialis TB (H19.2*), keratoconjunctivitis TB (H19.2*)
            Iridocyclitis TB (H22.0*),
            Chorioretinitis TB (H32.0*),
            Kecuali: lupus vulgaris kelopak (A18.4)
A18.6†        TB telinga
            Otitis media TB (H67.0*)
            Kecuali: TB mastoiditis (A18.0†)
A18.7†        TB kelenjar adrenal (E35.1*),     
            Penyakit Addison pada TB
A18.8†        TB organ lain yang dijelaskan:
            TB kel. tiroid (E35.0*),
            TB perikardium (I32.0*),
            TB endokardium (I39.8*),
            TB miokardium (I41.0*),
            Arteritis serebri TB (I68.1*)
            TB esofagus (K23.0*)
A19     TB miliaris
Termasuk:    TB disseminata, TB generalisata, poliserositis TB
A19.0  TB miliaris akut pada situs tunggal yang disebutkan
A19.1  TB miliaris akut pada situs ganda
A19.2  TB miliaris akut, tidak dijelaskan
A19.8  TB miliaris lainnya
A19.9  TB miliaris, tidak dijelaskan

Penyakit kuman zoonotik tertentu (A20-A28)


Penyebab: kuman yang biasa hidup pada hewan dan kemudian ditularkan ke manusia
A20     Plague
Termasuk:    infeksi akibat Yersinia pestis
A20.0  Bubonic plague
A20.1  Cellulocutaneous plague
A20.2  Pneumonic plague
A20.3  Plague meningitis
A20.7  Septicaemic plague
A20.8  Bentuk-bentuk lain plague
            Plague abortif
            Plague asimptomatik
            Pestis minor
A20.9  Plague, tidak dijelaskan

A21     Tularaemia
Termasuk:    deer-fly fever, infeksi akibat Francisella tularensis, rabbit fever
A21.0  Ulceroglandular tularaemia
A21.1  Oculoglandular tularaemia
            Ophthalmic tularaemia
A21.2  Pulmonary tularaemia
A21.3  Gastrointestinal tularaemia
            Abdominal tularaemia
A21.7  Generalized tularaemia
A21.8  Bentuk-bentuk lain tularaemia
A21.9  Tularaemia, tidak dijelaskan

A22     Anthrax
Termasuk:    infeksi akibat Bacillus anthracis
A22.0  Anthrax kulit
            Karbunkel ganas, pustula ganas
A22.1  Anthrax pernafasan
            Anthrax inhalasi
            Penyakit Ragpicker
            Penyakit Woolsorter
A22.2  Anthrax gastrointestinum
A22.7  Septikaemia anthrax
A22.8  Bentuk-bentuk lain anthrax
            Meningitis anthrax † (G01*)
A22.9  Anthrax, tidak dijelaskan
A23     Brucellosis
Termasuk:    Demam: Malta, Mediterranean, undulant
A23.0  Brucellosis akibat B. melitensis
A23.1  Brucellosis akibat B. abortus
A23.2  Brucellosis akibat B. suis
A23.3  Brucellosis akibat B. canis
A23.8  Brucellosis lain
A23.9  Brucellosis, tidak dijelaskan

A24     Glanders and melioidosis


A24.0  Glanders
            Infeksi akibat Pseudomonas mallei
            Malleus
A24.1  Melioidosis akut dan fulminant
            Melioidosis: pneumonia, septicaemia
A24.2  Melioidosis subakut dan kronis
A24.3  Melioidosis lain
A24.4  Melioidosis, tidak dijelaskan
            Infeksi Pseudomonas pseudomallei NOS;
            Penyakit Whitmore

A25     Rat-bite fevers – demam gigitan tikus


A25.0  Spirillosis
            Sodoku
A25.1  Streptobacillosis
            Erythema arthritik epidemik,
            Demam Haverhill,
            Streptobacillary rat-bite fever
A25.9  Rat-bite fever, tidak dijelaskan

A26     Erysipeloid
A26.0  Cutaneous erysipeloid;  Erythema migrans
A26.7  Erysipelothrix septicaemia
A26.8  Bentuk-bentuk lain erysipeloid
A26.9  Erysipeloid, tidak dijelaskan

A27     Leptospirosis
A27.0  Leptospirosis icterohaemorrhagica
            Leptospirosis akibat L. interrogans serovar icterohaemorrhagiae
A27.8  Bentuk-bentuk lain leptospirosis
A27.9  Leptospirosis, tidak dijelaskan

A28     Penyakit bakteri zoonotik lain, not elsewhere classified


A28.0  Pasteurellosis
A28.1  Cat-scratch disease
            Cat-scratch fever
A28.2  Extraintestinal yersiniosis
Kecuali:      enteritis akibat Y. enterocolitica (A04.6)
                          plague (A20.-)
A28.8  Penyakit bakteri zoonotik lain yang dijelaskan, not elsewhere classified
A28.9  Penyakit bakteri zoonotik, tidak dijelaskan

Penyakit bakteri lainnya (A30-A49)


A30     Leprosy [Hansen's disease]
Termasuk:    infeksi akibat Mycobacterium leprae
Kecuali:        Sekuel lepra (B92)
A30.0  Indeterminate leprosy
            Lepra I
A30.1  Tuberculoid leprosy
            Lepra TT
A30.2  Borderline tuberculoid leprosy
            Lepra BT
A30.3  Borderline leprosy
            Lepra BB
A30.4  Borderline lepromatous leprosy
            Lepra BL
A30.5  Lepromatous leprosy
            Lepra LL
A30.8  Bentuk lain leprosy
A30.9  Lepra, tidak dijelaskan

A31     Infeksi akibat mikobakteria lain


Kecuali         : tuberculosis (A15-A19), leprosy (A30.-)
A31.0  Infeksi mikobakterium pada paru-paru
            Infeksi akibat M. avium, M. intracellulare [Battey bacillus], M. kansasii
A31.1  Infeksi mikobakterium pada kulit
            Buruli ulcer
            Infeksi akibat M. marinum, M. ulcerans
A31.8  Infeksi mikobakterium lainnya
A31.9  Infeksi mikobakterium, tidak dijelaskan
            Infeksi mikobakterium tidak khas NOS
            Mycobacteriosis NOS

A32     Listeriosis
Termasuk:    infeksi listeria melalui makanan
Kecuali:        listeriosis neonatus (disseminata) (P37.2)
A32.0  Listeriosis kulit
A32.1†        Meningitis and meningoencephalitis listeria
            Meningitis listeria (G01*); meningoencephalitis listeria (G05.0*)
A32.7  Septikemia listeria
A32.8  Bentuk lain listeria
            Endocarditis listeria † (I39.8*)
            Arteritis cerebri Listeria † (I68.1*),
            Listeriosis okuloglandular
A32.9  Listeriosis, tidak dijelaskan

A33     Tetanus neonatorum


A34     Tetanus obstetri
A35     Tetanus lain, Tetanus NOS
A36     Diphtheria
A36.0  Difteri farings
            Angina membranosa difteri
            Difteri tonsil
A36.1  Difteri nasofarings
A36.2  Difteri larings,
            Laringotrakheitis difteri
A36.3  Difteri kulit
            Kecuali: erythrasma (L08.1)
A36.8  Difteri lain
            Konjungtivitis difteri† (H13.1*); miokarditis difteri† (I41.0*), polyneuritis difteri†
(G63.0*)
A36.9  Diphtheria, tidak dijelaskan

A37     Whooping cough


A37.0  Whooping cough disebabkan Bordetella pertussis
A37.1  Whooping cough disebabkan Bordetella parapertussis
A37.8  Whooping cough disebabkan spesies Bordetella lain
A37.9  Whooping cough, tidak dijelaskan

A38     Scarlet fever


Skarlatina
Kecuali:        sore throat akibat streptokokus

A39     Infeksi meningokokus


A39.0†        Meningitis meningokokus (G01*)
A39.1†        Sindroma Waterhouse-Friderichsen (E35.1*);
            Adrenalitis haemoragika meningokokus
            Sindroma adrenal meningokokus
A39.2  Acute meningococcaemia
A39.3  Chronic meningococcaemia
A39.4  Meningokokaemia, tidak dijelaskan;
            Bakteremia meningokokus NOS
A39.5†        Penyakit jantung meningokokus
            Pericarditis meningokokus (I32.0*)
            Endocarditis meningokokus (I39.8*),
            Myocarditis meningokokus (I41.0*),
            Karditis meningokokus NOS (I52.0*)
A39.8  Infeksi meningokokus lain
            Encephalitis meningokokus meningokokus† (G05.0*)
            Konjunctivitis meningokokus† (H13.1*)
            Retrobulbar neuritis meningokokus† (H48.1*)
            Arthritis meningokokus† (M01.0*)
            Artritis pasca-meningokokus† (M03.0*)
A39.9  Infeksi meningokokus , tidak dijelaskan
            Penyakit meningokokus NOS
A40     Septikemia streptokokus
Kecuali:               setelah:         abortus atau hamil ektopik atau mola (O03-O07, O08.0),
                                 infus, transfusi atau injeksi terapi (T80.2), immunisasi (T88.0),
                   ketika melahirkan (O75.3), masa nifas (puerperal) (O85)
                   pada neonatus (P36.0-P36.1)
                   pasca-prosedur (T81.4),
A40.0  Septikemia akibat streptokokus, group A
A40.1  Septikemia akibat streptokokus, group B
A40.2  Septikemia akibat streptokokus, group D
A40.3  Septikemia akibat Streptococcus pneumoniae,
            Septikemia pneumokokus
A40.8  Septikemia akibat streptokokus lainnya
A40.9  Septikemia akibat streptokokus, tidak dijelaskan

A41     Septikemia lain


Kecuali:               melioidosis septikemik (A24.1), plague septikemik (A20.7)
                   toxic shock syndrome (A48.3), bacteraemia NOS (A49.9)
                        setelah: abortus atau hamil ektopik atau mola (O03-O07, O08.0),
                                 infus, transfusi atau injeksi terapi (T80.2), immunisasi (T88.0),
                   selama melahirkan (O75.3)
                   septikemia (akibat)(pada): 
tularaemia (A21.7), anthrax (A22.7), Erysipelothrix (A26.7), 
yersiniosis extraintestinum (A28.2), listeria (A32.7), 
meningokokus (A39.2-A39.4), streptokokus (A40.-), 
aktinomikotik (A42.7), gonokokus (A54.8), 
herpesvirus (B00.7), kandida (B37.7), 
puerperal (O85), neonatal (P36.-), pasca-prosedur (T81.4),
A41.0  Septikemia akibat Staphylococcus aureus
A41.1  Septikemia akibat stafilokokus lain yang disebutkan
            Septikemia akibat stafilokokus koagulase-negatif
A41.2  Septikemia akibat stafilokokus yang tidak dijelaskan
A41.3  Septikemia akibat Haemophilus influenzae
A41.4  Septikemia akibat kuman anaerob
            Kecuali: gas gangrene (A48.0)
A41.5  Septikemia akibat organisme Gram-negative lain
            Septikemia Gram-negative NOS
A41.8  Septikemia lain yang dijelaskan
A41.9  Septicaemia, tidak dijelaskan; 
            Septic shock

42        Actinomycosis
Kecuali       : Kecuali: actinomycetoma (B47.1)
A42.0  Aktinomikosis pulmonalis
A42.1  Aktinomikosis abdominalis
A42.2  Aktinomikosis servikofasialis
A42.7  Septikemia aktinomikosis
A42.8  Bentuk lain aktinomikosis
A42.9  Aktinomikosis, tidak dijelaskan
A43     Nocardiosis
A43.0  Nokardiosis pulmonalis
A43.1  Nokardiosis kulit
A43.8  Bentuk lain nokardiosis
A43.9  Nokardiosis, tidak dijelaskan

A44     Bartonellosis
A44.0  Bartonellosis sistemik
            Demam Oroya
A44.1  Bartonellosis kulit dan mukosa kulit
            Verruga peruana
A44.8  Bentuk lain bartonellosis
A44.9  Bartonellosis, tidak dijelaskan

A46     Erysipelas
A48     Penyakit bakteri lain, not elsewhere classified
A48.0  Gas gangrene
            Clostridial: cellulitis, myonecrosis
A48.1  Penyakit Legionnaires
A48.2  Penyakit Legionnaires Nonpneumonic [demam Pontiac]
A48.3  Toxic shock syndrome
            Kecuali: septikemia NOS (A41.9), syok endotoxik NOS (R57.8)
A48.4  Brazilian purpuric fever;
            Infeksi sistemik Haemophilus aegyptius
A48.8  Penyakit bakteri lain yang dijelaskan

A49     Infeksi bakteri, situs tidak dijelaskan


 Kecuali:     infeksi meningokokus NOS (A39.9),
                   infeksi spirokhaeta NOS (A69.9)
                   infeksi chlamydia NOS (A74.9),
                   infeksi rickettsia NOS (A79.9),
                   bakteri penyebab penyakit yang diklasifikasikan pada bab lain (B95-B96),
A49.0  Infeksi stafilokokus, tidak dijelaskan
A49.1  Infeksi streptokokus, tidak dijelaskan
A49.2  Infeksi Haemophilus influenzae, tidak dijelaskan
A49.3  Infeksi Mycoplasma, tidak dijelaskan
A49.8  Infeksi bakteri lain dengan situs tidak dijelaskan
A49.9  Infeksi bakteri, tidak dijelaskan;
            Bacteraemia NOS

Infeksi yang terutama ditularkan hubungan seks (A50-A64)


Kecuali:      penyakit human immunodeficiency virus [HIV] (B20-B24)
                   uretritis nonspesifik and uretritis non-gonokokus (N34.1)
                   penyakit Reiter's (M02.3)

A50     Sifilis kongenital


A50.0  Sifilis kongenital dini, dengan gejala
            Setiap kondisi sifilis kongenital yang dinyatakan dini atau muncul dalam waktu
kurang dari dua tahun sejak lahir
            Sifilis kongenital dini: kulit, mukokutan, viseral
            Rhinitis, faringitis, laringitis, pneumonia: sifilitika kongenital dini
            Okulopati, osteokondrodistrofi: sifilitika kongenital dini
A50.1  Sifilis kongenital dini, latent
            Sifilis kongenital tanpa manifestasi klinis, dengan reaksi serologis positif dan uji
cairan spinal negatif, kurang dari dua tahun sejak lahir.
A50.2  Sifilis kongenital dini, tidak dijelaskan
            Sifilis kongenital NOS kurang dari dua tahun sejak lahir
A50.3  Okulopati sifilitika kongenital lanjut
            Keratitis interstitialis sifilitika kongenital lanjut          † (H19.2*)
            Okulopati sifilitika kongenital lanjut NEC† (H58.8*)
            Kecuali: Triad Hutchinson (A50.5)
A50.4  Neurosifilis kongenital lanjut [neurosifilis juvenile]
            Dementia paralytica juvenilis
            Juvenile: general paresis, tabes dorsalis, taboparetic neurosyphilis
            Meningitis† (G01*), encephalitis† (G05.0*): sifilitika kongenital lanjut
            Polyneuropathy† (G63.0*) sifilitika kongenital lanjut
            Kecuali: Triad Hutchinson (A50.5)
A50.5  Sifilis kongenital lanjut lain dengan gejala klinis
            Setiap kondisi sifilis kongenital yang dinyatakan lanjut atau muncul dua tahun atau
lebih sejak lahir
            Syphilitic saddle nose [pangkal hidung mencekung seperti sadel]
            Gigi atau triad Hutchinson
            Clutton's joints† (M03.1*): [sendi lutut membengkak]
            Artropati sifilitika† (M03.1*), osteokhondropati sifilitika† (M90.2*)
            Sifilis kardiovaskuler kongenital lanjut† (I98.0*),
A50.6  Sifilis kongenital lanjut, latent
            Sifilis kongenital tanpa manifestasi klinis, dengan reaksi serologis positif dan uji
cairan spinal negatif, dua tahun atau lebih sejak lahir
A50.7  Sifilis kongenital lanjut, tidak dijelaskan
            Sifilis kongenital NOS dua tahun atau lebih sejak lahir
A50.9  Sifilis kongenital, tidak dijelaskan
A51     Sifilis dini
A51.0  Sifilis genital primer
            Syphilitic chancre NOS
A51.1  Sifilis primer anus
A51.2  Sifilis primer di tempat lain
A51.3  Sifilis sekunder kulit dan membran mukosa
            Condyloma latum
            alopecia sifilitika† (L99.8*), leukoderma sifilitika† (L99.8*), patch mukosa sifilitika
A51.4  Sifilis sekunder lain
            Meningitis sifilitika sekunder † (G01*),
            iridosiklitis sifilitika sekunder † (H22.0*), okulopati sifilitika sekunder NEC†
(H58.8*)
            myositis sifilitika sekunder † (M63.0*), periostitis sifilitika sekunder † (M90.1*)
            pelvic inflammatory disease (PID) wanita sifilitika sekunder † (N74.2*),
            limfadenopati sifilitika sekunder,
A51.5  Sifilis dini, latent
            Sifilis (didapat) tanpa manifestasi klinis, dengan reaksi serologis positif dan uji cairan
spinal negatif, kurang dari dua tahun sejak infeksi
A51.9  Sifilis dini, tidak dijelaskan
A52     Sifilis lanjut
A52.0†        Cardiovascular syphilis
            Sifilis kardiovaskuler NOS (I98.0*)
            Inkompetensi aorta (I39.1*), regurgitasi pulmonalis (I39.3*) sifilitika
            Perikarditis (I32.0*), endokarditis NOS (I39.8*), myokarditis (I41.0*), sifilitika
            Arteritis serebri (I68.1*), aneurisma aorta (I79.0*), aortitis (I79.1*), sifilitika
A52.1  Neurosifilis simptomatik
            Syphilitic parkinsonism† (G22*),
            Tabes dorsalis
            Charcot's arthropathy† (M14.6*)
                   [sendi rusak karena nyeri di dalamnya tak bisa dirasakan pasien]
            Meningitis sifilitika lanjut † (G01*), encephalitis sifilitika lanjut † (G05.0*),
            Polyneuropathy sifilitika lanjut † (G63.0*),
            Optic atrophy sifilitika lanjut † (H48.0*),
            Retrobulbar neuritis sifilitika lanjut † (H48.1*) – radang n. opticus,
            Acoustic neuritis sifilitika lanjut † (H94.0*)
A52.2  Neurosifilis asimptomatik (tanpa gejala)
A52.3  Neurosifilis, tidak dijelaskan
            Gumma sifilis pada sistem syaraf pusat NOS
            Sifilis (lanjut) pada sistem syaraf pusat NOS
            Syphiloma pada sistem syaraf pusat NOS
A52.7  Sifilis lanjut dengan gejala lainnya
            Penyakit glomerulus pada syphilis† (N08.0*)
            Gumma (sifilitika), sifilis lanjut atau tertier:
                   semua tempat, kecuali yang diklasifikasikan pada A52.0-A52.3
            Episcleritis sifilitika lanjut † (H19.0*), chorioretinitis sifilitika lanjut † (H32.0*),
            Okulopathy sifilitika lanjut NEC† (H58.8*), peritonitis sifilitika lanjut † (K67.2*)
            Leukoderma sifilitika lanjut † (L99.8*), bursitis sifilitika lanjut † (M73.1*),
            Pelvic inflammatory disease (PID) wanita sifilitika lanjut † (N74.2*).
            Sifilis [stadium tidak dijelaskan] pada:
                   paru-paru† (J99.8*), hati† (K77.0*),
                   otot† (M63.0*), synovium† (M68.0*), tulang† (M90.2*)
A52.8  Sifilis lanjut, latent
            Sifilis (didapat) tanpa manifestasi klinis, dengan reaksi serologis positif fan uji cairan
spinal negatif, dua tahun atau lebih sejak lahir.
A52.9  Sifilis lanjut, tidak dijelaskan
A53     Sifilis lain dan tidak dijelaskan
A53.0  Sifilis, tidak dijelaskan dini atau lanjut
            Sifilis laten NOS
            Reaksi serologis sifilis positif
A53.9  Sifilis, tidak dijelaskan
            Infeksi Treponema pallidum NOS
            Sifilis (didapat) NOS
            Kecuali: sifilis NOS penyebab kematian pada usia <2 tahun (A50.2)
A54     Infeksi gonokokus
A54.0  Infeksi gonokokus pada saluran genitourinarius bawah 
tanpa abses kelenjar periuretra atau kelenjar aksesorius.
            Servisitis gonokokus NOS, vulvovaginitis gonokokus NOS
            Cystitis gonokokus NOS, urethritis gonokokus NOS,
A54.1  Infeksi gonokokus pada saluran genitourinarius bawah 
dengan abses kelenjar periuretra atau kelenjar aksesorius
            Abses gonokokus kelenjar Bartolini
A54.2† Pelviperitonitis gonokokus dan infeksi gonokokus lainnya
            Prostatitis gonokokus (N51.0*), orchitis atau epididymitis gonokokus (N51.1*)
            Pelvic inflammatory disease [PID] gonokokus wanita (N74.3*)
            Kecuali: peritonitis gonokokus (A54.8)
A54.3  Infeksi gonokokus pada mata
            Konjungtivitis gonokokus† (H13.1*), iridocyclitis gonokokus † (H22.0*)
            Ophthalmia neonatorum akibat gonokokus
A54.4† Infeksi gonokokus pada sistem muskuloskeletonl
            Arthritis gonokokus (M01.3*), synovitis atau tenosynovitis gonokokus (M68.0*)
            Bursitis gonokokus (M73.0*), osteomyelitis (M90.2*) gonokokus
A54.5  Faringitis gonokokus
A54.6  Infeksi gonokokus pada anus dan rektum
A54.8  Infeksi gonokokus lainnya
            Meningitis gonokokus † (G01*), abses gonokokus otak† (G07*),
            Perikarditis gonokokus † (I32.0*), endokarditis gonokokus † (I39.8*),
            Miokarditis gonokokus † (I41.0*), pneumonia gonokokus † (J17.0*),
            Peritonitis gonokokus † (K67.1*),
            Septikemia gonokokus, dan lesi kulit gonokokus
            Kecuali: pelviperitonitis gonokokus (A54.2)
A54.9  Infeksi gonokokus, tidak dijelaskan

A55     Limfogranuloma chlamydia (venereum)


            Bubo iklim atau tropis
            Penyakit Durand-Nicolas-Favre
            Esthiomene
            Lymphogranuloma inguinale

A56     Penyakit chlamydia lain yang ditularkan melalui hubungan seksual


Termasuk: infeksi hubungan seksual akibat Chlamydia trachomatis
Kecuali:      lymphogranuloma chlamydia (A55), kondisi pada A74.-
                   pneumonia chlamydia neonatus (P23.1), konjungtivitis chlamydia neonatus
(P39.1),
A56.0  Infeksi chlamydia pada saluran genitourinarius bawah
            Servisitis chlamydia, vulvovaginitis chlamydia
            Cystitis chlamydia, urethritis chlamydia
A56.1† Infeksi chlamydia pada pelviperitoneum dan organ genitourinarius lain
            Orchitis atau epididymitis chlamydia (N51.1*)
            Pelvic inflammatory disease [PID] chlamydia wanita (N74.4*),
A56.2  Infeksi chlamydia saluran genitourinarius, tidak dijelaskan
A56.3  Infeksi chlamydia anus dan rektum
A56.4  Infeksi chlamydia farings
A56.8  Infeksi chlamydia melalui hubungan seksual pada tempat lain
A57     Chancroid
            Ulcus molle
A58     Granuloma inguinale
            Donovanosis
A59     Trikhomoniasis
Kecuali:      trikhomoniasis usus (A07.8)
A59.0  Trikhomoniasis urogenital;
            Leukorrhoea (vaginalis); Prostatitis† (N51.0*) akibat T. vaginalis
A59.8  Trikhomoniasis di tempat lain
A59.9  Trikhomoniasis, tidak dijelaskan

A60     Infeksi herpesviral [herpes simplex] anogenital


A60.0  Infeksi herpesvirus saluran genitalia dan urogenitalis
            Infeksi herpesvirus saluran genital: wanita† (N77.0-N77.1*); pria† (N51.-*)
A60.1  Infeksi herpesvirus kulit perianus dan rektum
A60.9  Infeksi herpesvirus anogenita;, tidak dijelaskan

A63     Penyakit hubungan seksual lain, tidak diklasifikasi di tempat lain


Kecuali:      molluscum contagiosum (B08.1), papilloma servix (D26.0)
A63.0  Anogenital (venereal) warts
A63.8  Penyakit hubungan kelamin lain yang dijelaskan

A64     Penyakit hubungan kelamin yang tidak dijelaskan


            Penyakit kelamin NOS

Penyakit akibat spirochaeta lainnya (A65-A69)


Kecuali:      leptospirosis (A27.-); syphilis (A50-A53)
A65     Sifilis nonvenereal
            Bejel; sifilis endemic; Njovera
A66     Yaws
Termasuk: Bouba, framboesia (tropica), pian
A66.0  Yaw, lesi awal
            Chancre of yaws;
            Framboesia, awal atau primer;
            Mother yaw
            Ulkus framboesia awal
A66.1  Yaw papillomata ganda dan “wet crab”
            Framboesioma
            Pianoma;
            Papilloma plantaris atau palmaris yaws
A66.2  Lesi awal kulit lain pada yaws
            Yaws kulit <5 tahun setelah infeksi;
            Yaws (kulit) (makularis) (makulopapularis) (mikropapularis) (papularis) dini
            Framboeside pada yaws dini
A66.3  Hiperkeratosis pada yaws
            Ghoul hand
            Worm-eaten soles
            Hyperkeratosis, palmaris atau plantaris (dini) (lanjut) akibat yaws
A66.4  Gummata dan ulkus pada yaws
            Framboeside gummatosa
            Yaws nodularis (bertukak) lanjut
A66.5  Gangosa
            Rhinopharyngitis mutilans
A66.6  Lesi tulang dan kulit pada yaws
            Ganglion, hydrarthrosis, osteitis, periostitis (hipertrofik): pada yaws (dini) (lanjut)
            Goundou, gumma tulang, osteitis atau periostitis gummatosa: pada yaws (lanjut)
A66.7  Manifestasi lain yaws
            Nodul yaws juxta-articularis
            Yaws mukosa
A66.8  Yaws laten
            Yaws tanpa gejala klinis, dengan serologis positif
A66.9  Yaws, tidak dijelaskan

A67     Pinta [carate]


A67.0  Lesi primer pinta
            Chancre (primer) atau papula (primer): dari pinta (carate)
A67.1  Lesi intermedia pinta
            Plak eritematosa, lesi hiperkromik, hiperkeratosis; pintids: dari pinta (carate)
A67.2  Lesi lanjut pinta
            Lesi kardiovaskuler† (I98.1*) dari pinta (carate)
            Lesi kulit akromik, sikatriks, atau diskromik: dari pinta (carate)
A67.3  Lesi campuran dari pinta
            Lesi kulit akromik bercampur dengan hiperkromik dari pinta (carate)
A67.9  Pinta, tidak dijelaskan

A68     Relapsing fevers – demam berulang


Termasuk   : Recurrent fever
Kecuali       : Lyme disease (A69.2)
A68.0  Louse-borne relapsing fever
            Relapsing fever akibat Borrelia recurrentis
A68.1  Tick-borne relapsing fever
            Relapsing fever akibat spesies Borrelia. selain Borrelia recurrentis
A68.9  Relapsing fever, tidak dijelaskan

A69     Infeksi spirochaeta lainnya


A69.0  Stomatitis ulseratif nekrotikans [infeksi Vincent]
            Cancrum oris
            Gangrene fusospirochaeta
            Noma
            Stomatitis gangrenosa
A69.1  Infeksi Vincent lainnya
            Gingivitis atau gingivostomatitis ulseratif nekrotikans (akut)
            Angina atau gingivitis Vincent, stomatitis spirochaeta, trench mouth
            Faringitis fusospirochaeta
A69.2  Penyakit Lyme
            Erythema kronis migrans akibat Borrelia burgdorferi
A69.8  Infeksi spirochaeta lain yang dijelaskan
A69.9  Infeksi spirochaeta, tidak dijelaskan

Penyakit lain yang disebabkan chlamydiae (A70-A74)


A70     Infeksi Chlamydia psittaci
Ornithosis; parrot fever, Psittacosis
A71     Trachoma
Kecuali:      sequelae of trachoma (B94.0)
A71.0  Stadium awal trachoma
            Trachoma dubium
A71.1  Stadium aktif trachoma
            Konjungtivitis granularis trachomatosa, konjungtivitis folikularis trachomatosa
            Pannus trachomatosa
A71.9  Trachoma, tidak dijelaskan
A74     Penyakit lain akibat chlamydiae
Kecuali:      penyakit chlamydia yang ditularkan melalui hubungan seksual (A55-A56)
                   pneumonia chlamydia (J16.0)
                   pneumonia chlamydia neonatus (P23.1)
                   conjunctivitis chlamydia neonatus (P39.1)
A74.0† Konjungtivitis chlamydia (H13.1*);
            Paratrachoma
A74.8  Penyakit chlamydia lain
            Peritonitis chlamydia† (K67.0*)
A74.9  Infeksi chlamydia, tidak dijelaskan
            Chlamydiosis NOS

Rickettsioses (A75-A79)
A75     Typhus fever
Kecuali:      rickettsiosis akibat Ehrlichia sennetsu (A79.8)
A75.0  Demam tifus ‘louse-borne’ epidemik akibat Rickettsia prowazekii
            (Demam) tifus klasik
            Tifus (louse-borne) epidemik
A75.1  Recrudescent typhus [penyakit Brill];
            Penyakit Brill-Zinsser
A75.2  Demam tifus akibat R. typhi;
            Murine (flea-borne) typhus [tifus tikus yang dibawa kutu]
A75.3  Demam tifus akibat R. tsutsugamushi;
            Scrub (mite-borne) typhus
A75.9  Demam tifus, tidak dijelaskan;
            (Demam) typhus NOS

A77     Spotted fever [tick-borne rickettsioses]


A77.0  Spotted fever akibat R. rickettsii:
            Rocky Mountain spotted fever, demam Sao Paulo
A77.1  Spotted fever akibat R. conorii
            Tick typhus: Afrika, India, Kenya
            Tick fever: Bouton, Marseilles, Mediterran
A77.2  Spotted fever akibat R. siberica
            North Asian tick fever, Siberian tick typhus
A77.3  Spotted fever akibat R. australis
            Queensland tick typhus
A77.8  Spotted fever lain
A77.9  Spotted fever, tidak dijelaskan
            Tick-borne typhus NOS
A78     Q fever
            Infeksi akibat Coxiella burnetii,
            Nine Mile fever, quadrilateral fever
A79     Rickettsioses lain
A79.0  Trench fever,
            Quintan fever, Wolhynian fever
A79.1  Rickettsial pox akibat Rickettsia akari:
            Kew Garden fever, rickettsiosis vesikularis
A79.8  Rickettsioses lain yang dijelaskan
:           Rickettsiosis akibat Ehrlichia sennetsu
A79.9  Rickettsiosis, tidak dijelaskan;
            Infeksi Rickettsia NOS

Infeksi virus sistem syaraf pusat (A80-A89)


A80     Poliomielitis akut
A80.0  Poliomyelitis paralitika akut, akibat vaksin
A80.1  Poliomyelitis paralitika akut, virus liar, berasal dari luar negeri
A80.2  Poliomyelitis paralitika akut, virus liar, berasal dari dalam negeri
A80.3  Poliomyelitis paralitika akut, jenis lain dan tidak dijelaskan
A80.4  Poliomyelitis non-paralitika akut
A80.9  Poliomyelitis akut, tidak dijelaskan

A81     Infeksi virus lambat sistem syaraf pusat


A81.0  Penyakit Creutzfeldt-Jakob:
            Ensefalopati spongiformis subakut
A81.1  Panensefalitis sklerosa aubakut
            Dawson's inclusion body encephalitis
            Van Bogaert's sclerosing leukoencephalopathy
A81.2  Leukoensefalopati multifokus progresif
            Leukoensefalopati multifokus NOS
A81.8  Infeksi virus lambat lain pada SSP
            Kuru
A81.9  Infeksi virus lambat pada SSP, tidak dijelaskan
            Infeksi virus lambat NOS

A82     Rabies
A82.0  Rabies sylvatika
A82.1  Rabies urban
A82.9  Rabies, tidak dijelaskan

A83     Ensefalitis virus yang ditularkan melalui nyamuk


Termasuk:        meningoencephalitis virus yang ditularkan melalui nyamuk
Kecuali:      Venezuelan equine encephalitis (A92.2)
A83.0  Japanese encephalitis
A83.1  Western equine encephalitis
A83.2  Eastern equine encephalitis
A83.3  St Louis encephalitis
A83.4  Australian encephalitis;
            Kunjin virus disease
A83.5  California encephalitis
            California meningoencephalitis
            La Crosse encephalitis
A83.6  Rocio virus disease
A83.8  Ensefalitis virus lain yang ditularkan melalui nyamuk
A83.9  Ensefalitis virus yang ditularkan melalui nyamuk, tidak dijelaskan

A84     Ensefalitis virus yang ditularkan melalui kutu


Termasuk: tick-borne viral meningoencephalitis
A84.0  Tick-borne ensefalitis Timur Jauh [Russian spring-summer encephalitis]
A84.1  Tick-borne ensefalitis Eropa Tengah
A84.8  Tick-borne ensefalitis virus lain:
            Louping ill, Powassan virus disease
A84.9  Tick-borne ensefalitis virus, tidak dijelaskan

A85     Ensefalitis virus lain, not elsewhere classified


Termasuk: dinyatakan: ensefalomielitis virus NEC, meningoensefalitis virus NEC
Kecuali:      khoriomeningitis limfositik (A87.2)
                   ensefalomielitis myalgika ringan (G93.3)
                   ensefalitis akibat: virus poliomyelitis (A80.-),
                          herpesvirus [herpes simplex] (B00.4), zoster (B02.0)
                          virus measles (B05.0), virus mumps (B26.2),
A85.0†        Ensefalitis enterovirus (G05.1*);
            Ensefalomielitis enterovirus
A85.1†        Ensefalitis adenovirus (G05.1*);
            Meningoensefalitis adenovirus
A85.2  Ensefalitis virus yang dibawa arthropoda, tidak dijelaskan
A85.8  Ensefalitis virus lain yang dijelaskan
A86     Ensefalitis virus, tidak dijelaskan
            Ensefalomielitis virus NOS, meningoensefalitis virus NOS
A87     Meningitis virus
Kecuali:      meningitis akibat: virus poliomyelitis (A80.-),
                          herpesvirus [herpes simplex] (B00.3), zoster (B02.1)
                          virus measles (B05.1), virus mumps (B26.1),
A87.0†        Meningitis enterovirus (G02.0*):
            Meningitis Coxsackievirus,
            Meningitis Echovirus
A87.1†        Meningitis adenovirus (G02.0*)
A87.2  Khoriomeningitis limfositik,
            Meningoensefalitis limfositik
A87.8  Meningitis virus lain
A87.9  Meningitis virus, tidak dijelaskan
A88     Infeksi virus sistem syaraf pusat lainnya, not elsewhere classified
Kecuali:      encephalitis virus NOS (A86),
                    meningitis virus NOS (A87.9)
A88.0  Demam eksantema enterovirus [Boston exanthem]
A88.1  Epidemic vertigo
A88.8  Infeksi virus sistem syaraf pusat lain yang dijelaskan
A89     Infeksi virus sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan

Demam arbovirus dan demam berdarah virus (A90-A99)


A90     Demam dengue [dengue klasik]
A91     Demam berdarah dengue

A92     Demam akibat virus yang dibawa nyamuk lainnya


Kecuali:      Penyakit Ross River (B33.1)
A92.0  Penyakit virus Chikungunya;
            Demam (berdarah) Chikungunya
A92.1  Demam O'nyong-nyong
A92.2  Demam equine Venezuela
            Venezuelan equine encephalitis
            Venezuelan equine encephalomyelitis virus disease
A92.3  Demam West Nile
A92.4  Demam Rift Valley
A92.8  Demam akibat virus yang dibawa oleh nyamuk lainnya
A92.9  Demam akibat virus yang dibawa oleh nyamuk, tidak dijelaskan
A93     Demam arbovirus lain, not elsewhere classified
A93.0  Demam virus Oropouche,
            Demam Oropouche
A93.1  Demam Sandfly
            Demam Pappataci
            Demam Phlebotomus
A93.2  Colorado tick fever
A93.8  Demam arbovirus lain yang dijelaskan
            Penyakit virus Piry
            Penyakit virus stomatitis vesikularis (demam Indiana)

A94     Demam arbovirus, tidak dijelaskan


            Demam atau infeksi arbovirus NOS
A95     Yellow fever
A95.0  Sylvatic yellow fever;
            Jungle yellow fever
A95.1  Urban yellow fever
A95.9  Yellow fever, tidak dijelaskan

A96     Demam berdarah arenavirus


A96.0  Demam berdarah Junin
            Demam berdarah Argentina
A96.1  Demam berdarah Machupo
            Demam berdarah Bolivia
A96.2  Demam Lassa
A96.8  Demam berdarah arenavirus lain
A96.9  Demam berdarah arenavirus, tidak dijelaskan

A98     Demam berdarah virus lain, not elsewhere classified


Kecuali:      Demam berdarah dengue (A91)
                   Demam berdarah chikungunya (A92.0)
A98.0  Demam berdarah Crimea-Congo:
            Demam berdarah Asia tengah
A98.1  Demam berdarah Omsk
A98.2  Penyakit Kyasanur Forest
A98.3  Penyakit virus Marburg
A98.4  Penyakit virus Ebola
A98.5  Demam berdarah dengan gejala ginjal
            Demam berdarah epidemik, demam berdarah Korea, demam berdarah Russia
            Penyakit virus Hantaan
            Nephropathia epidemica
A98.8  Demam berdarah virus lain yang dijelaskan

A99     Demam berdarah akibat virus yang tidak dijelaskan

Infeksi virus dengan lesi kulit dan mukosa (B00-B09)


B00     Infeksi herpesvirus [herpes simplex]
Kecuali:      Infeksi herpesvirus anogenital (A60.-),
                   Herpangina (B08.5), mononucleosis gammaherpesvirus (B27.0),
                   Infeksi herpesvirus kongenital (P35.2)
B00.0  Eczema herpeticum;
            Erupsi variselliformis Kaposi
B00.1  Dermatitis vesikularis herpesvirus
            Herpes simplex fasialis, herpes simplex labialis
            Dermatitis vesikularis pada telinga atau bibir akibat human (α) herpesvirus 2
B00.2  Gingivostomatitis dan pharyngotonsillitis herpesvirus;
            Pharyngitis herpesvirus
B00.3† Meningitis herpesvirus (G02.0*)
B00.4† Encephalitis herpesvirus (G05.1*):
            Meningoencephalitis herpesvirus,
            Penyakit Simian B [simian = monyet]
B00.5† Penyakit mata herpesvirus:
            Dermatitis herpesvirus kelopak mata (H03.1*),
            Konjungtivitis herpesvirus (H13.1*)
            Keratitis herpesvirus (H19.1*), keratoconjunctivitis herpesvirus (H19.1*)
            Iridocyclitis herpesvirus (H22.0*), iritis herpesvirus (H22.0*)
            Uveitis anterior herpesvirus (H22.0*)
B00.7  Penyakit herpesvirus disseminata,
            Septikemia herpesvirus
B00.8  Bentuk lain infeksi herpesvirus
            hepatitis herpesvirus † (K77.0*), whitlow herpesvirus
B00.9  Infeksi herpesvirus, tidak dijelaskan
            Infeksi herpes simplex NOS

B01     Varicella [chickenpox]


B01.0† Meningitis varicella (G02.0*)
B01.1† Ensefalitis varicella (G05.1*)
            Ensefalitis postchickenpox; ensefalomyelitis varicella
B01.2† Pneumonia varicella (J17.1*)
B01.8  Varicella dengan komplikasi lain
B01.9  Varicella tanpa komplikasi
            Varicella NOS
B02     Zoster [herpes zoster]
B02.0† Ensefalitis zoster (G05.1*);
            Meningoensefphalitis zoster
B02.1† Meningitis zoster (G02.0*)
B02.2† Zoster yang melibatkan sistem syaraf lainnya
            Ganglionitis genikulata pascaherpes (G53.0*)
            Neuralgia trigeminus pascaherpes (G53.0*)
            Polyneuropathy pascaherpes (G63.0*)
B02.3† Penyakit mata zoster
            Blefaritis zoster (H03.1*),
            Konjungtivitis zoster (H13.1*), skleritis zoster (H19.0*),
            Keratitis zoster (H19.2*), keratokonjungtivitis zoster (H19.2*),
            Iritis zoster (H22.0*), dan iridosiklitis zoster (H22.0*)
B02.7  Zoster disseminata
B02.8  Zoster dengan komplikasi lain
B02.9  Zoster tanpa komplikasi, zoster NOS

B03     Smallpox
Tahun 1980 World Health Assembly ke-33 menyatakan smallpox telah  hapus.
Klasifikasi ini masih dipertahankan untuk tujuan pengawasan.

B04     Monkeypox

B05     Measles
Termasuk   : morbilli
Kecuali       : subacute sclerosing panencephalitis (A81.1)
B05.0† Measles dengan komplikasi encephalitis (G05.1*),
            Ensefalitis pasca measles
B05.1† Measles dengan komplikasi meningitis (G02.0*),
            meningitis pasca measles
B05.2† Measles dengan komplikasi pneumonia (J17.1*),
            Pneumonia pasca measles
B05.3† Measles dengan pasca measles komplikasi otitis media (H67.1*),
            Otitis media pasca measles
B05.4  Measles dengan komplikasi usus
B05.8  Measles dengan komplikasi lain,
            Keratitis dan keratoconjunctivitis measles † (H19.2*)
B05.9  Measles tanpa komplikasi,
            Measles NOS

B06     Rubella [German measles]


Kecuali       : rubella kongenital (P35.0)
B06.0† Rubella dengan komplikasi neurologis
            Meningitis rubella (G02.0*),
            Ensefalitis rubella (G05.1*), meningoensefalitis rubella(G05.1*)
B06.8  Rubella dengan komplikasi lain
            Arthritis rubella † (M01.4*),
            Pneumonia rubella † (J17.1*)
B06.9  Rubella tanpa komplikasi
            Rubella NOS

B07     Viral warts – jerawat virus


Verruca: simplex, vulgaris
Kecuali       anogenital (venereal) warts (A63.0)
                   papilloma pada: larynx (D14.1), cervix (D26.0), atau bladder (D41.4)
B08     Infeksi virus lain dengan lesi kulit dan membran mukosa, N.E.C.
Kecuali:      penyakit virus stomatitis vesikularis (A93.8)
B08.0  Infeksi orthopoxvirus lain:
            Cowpox, Pseudocowpox [milker's node],
            Penyakit virus Orf, Vaccinia
            Kecuali: monkeypox (B04)
B08.1  Molluscum contagiosum
B08.2  Exanthema subitum [sixth disease]
B08.3  Erythema infectiosum [fifth disease]
B08.4  Stomatitis vesikularis enterovirus dengan eksantema
            Penyakit tangan, mulut dan kaki
B08.5  Faringitis vesikularis enterovirus ,
            Herpangina
B08.8  Infeksi virus lain dengan lesi kulit dan membran mukosa yang dijelaskan
            Faringitis limfonodularis enterovirus, penyakit kaki dan mulut
            Penyakit virus Tanapox, penyakit virus Yaba pox.
B09     Infeksi virus lain dengan lesi kulit dan membran mukosa, tidak dijelaskan
            Enanthema virus NOS, exanthema virus NOS

Hepatitis virus(B15-B19)
Kecuali:      hepatitis herpesvirus [herpes simplex] (B00.8)
                   hepatitis cytomegalovirus (B25.1), sequelae hepatitis virus (B94.2)
B15     Hepatitis akut A
B15.0  Hepatitis A dengan koma hepatika
B15.9  Hepatitis A tanpa koma hepatika,
            Hepatitis A (akut) (virus) NOS

B16     Hepatitis akut B


B16.0  Hepatitis akut B dengan delta-agent (koinfeksi), dengan koma hepatika
B16.1  Hepatitis akut B dengan delta-agent (koinfeksi), tanpa koma hepatika
B16.2  Hepatitis akut B tanpa delta-agent, dengan koma hepatika
B16.9  Hepatitis akut B tanpa delta-agent, dan tanpa koma hepatika
            Hepatitis B (akut) (virus) NOS

B17     Hepatitis virus akut lain


B17.0  Delta-(super)infection akut terhadap carrier hepatitis B
B17.1  Hepatitis akut C
B17.2  Hepatitis akut E
B17.8  Hepatitis virus akut lain yang dijelaskan,
            Hepatitis non-A non-B (akut) (virus) NEC

B18     Hepatitis virus kronis


B18.0  Hepatitis virus B kronis dengan delta-agent
B18.1  Hepatitis virus B kronis tanpa delta-agent,
            Hepatitis (virus) kronis B
B18.2  Hepatitis virus C kronis
B18.8  Hepatitis virus kronis lain
B18.9  Hepatitis virus kronis, tidak dijelaskan
B19     Hepatitis virus, tidak dijelaskan
B19.0  Hepatitis virus yang tidak dijelaskan dengan koma
B19.9  Hepatitis virus yang tidak dijelaskan tanpa koma hepatika
            Hepatitis virus NOS

Penyakit human immunodeficiency virus [HIV] (B20-B24)


Catatan:             Subkategori karakter ke-4 pada B20-B23 disediakan untuk pemakaian opsi
kalau pengkodean ganda tidak mungkin atau tidak diinginkan untuk identifikasi keadaan
spesifik.
Kecuali:             Status infeksi HIV asimptomatik (Z21)

B20     Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit infeksi dan parasit


Kecuali:      sindroma infeksi akut HIV (B23.0)
B20.0  Penyakit HIV yang menyebabkan infeksi mycobacteria
            Penyakit HIV yang menyebabkan tuberkulosis
B20.1  Penyakit HIV yang menyebabkan infeksi bakteri lain
B20.2  Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit cytomegalovirus
B20.3  Penyakit HIV yang menyebabkan infeksi virus lain
B20.4  Penyakit HIV yang menyebabkan kandidiasis
B20.5  Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit jamur lain
B20.6  Penyakit HIV yang menyebabkan pneumonia Pneumocystis carinii
B20.7  Penyakit HIV yang menyebabkan infeksi ganda
B20.8  Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit infeksi dan parasit lain
B20.9  Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit infeksi dan parasit yang tidak dijelaskan
            Penyakit HIV yang menyebabkan infeksi NOS

B21     Penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma ganas


B21.0  Penyakit HIV yang menyebabkan sarkoma Kaposi
B21.1  Penyakit HIV yang menyebabkan limfoma Burkitt
B21.2  Penyakit HIV yang menyebabkan jenis lain limfoma non-Hodgkin
B21.3  Penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma ganas lain pada jaringan limfoid,
hematopoietik dan yang terkait
B21.7  Penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma ganas ganda
B21.8  Penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma ganas lain
B21.9  Penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma ganas yang tidak dijelaskan

B22     Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit lain yang dijelaskan


B22.0  Penyakit HIV yang menyebabkan ensefalopati
            Dementia HIV
B22.1  Penyakit HIV yang menyebabkan pneumonitis interstitialis llimfoid
B22.2  Penyakit HIV yang menyebabkan wasting syndrome
            Penyakit HIV yang menyebabkan gagal bertumbuh
            Penyakit kurus (Slim disease)
B22.7  Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit ganda yang diklasifikasi di tempat lain
            Catatan: Untuk pemakaian kategori ini, perlu rujukan ke aturan pengkodean
morbiditas dan mortalitas di Volume 2.

B23     Penyakit HIV yangmenyebabkan kondisi lain


B23.0  Sindroma infeksi HIV akut
B23.1  Penyakit HIV yang menyebabkan limfadenopati umum (persistent)
B23.2  Penyakit HIV yang menyebabkan kelainan haematologis dan immunologis, n.e.c.
B23.8  Penyakit HIV yang menyebabkan kondisi lain yang dijelaskan

B24     Penyakit HIV, tidak dijelaskan


Acquired immunodeficiency syndrome [AIDS] NOS
AIDS-related complex [ARC] NOS

Penyakit virus lain (B25-B34)


B25     Penyakit Cytomegalovirus (CMV)
Kecuali:      infeksi CMV kongenital (P35.1),
                   mononucleosis CMV (B27.1)
B25.0† Pneumonitis CMV (J17.1*)
B25.1† Hepatitis CMV (K77.0*)
B25.2† Pancreatitis CMV (K87.1*)
B25.8  Penyakit CMV lain
B25.9  Penyakit CMV, tidak dijelaskan

B26     Mumps
B26.0† Orchitis mumps (N51.1*)
B26.1† Meningitis mumps (G02.0*)
B26.2† Encephalitis mumps (G05.1*)
B26.3† Pancreatitis mumps (K87.1*)
B26.8  Mumps dengan komplikasi lain:
            Polyneuropathy mumps† (G63.0*), myocarditis mumps† (I41.1*)
            Arthritis mumps† (M01.5*), nephritis mumps† (N08.0*)
B26.9  Mumps tanpa komplikasi
            Mumps NOS, Parotitis NOS

B27     Mononucleosis infeksiosa


Termasuk: glandular fever, monocytic angina, penyakit Pfeiffer'
B27.0  Mononucleosis gammaherpesvirus;
            Mononucleosis akibat virus Epstein-Barr
B27.1  Mononucleosis CMV
B27.8  Mononucleosis infeksiosa lain
B27.9  Mononucleosis infeksiosa, tidak dijelaskan

B30     Konjungtivitis virus


Kecuali:      penyakit mata herpesvirus [herpes simplex] (B00.5),
                   penyakit mata zoster (B02.3)

B30.0† Keratoconjunctivitis akibat adenovirus (H19.2*);


            Keratoconjunctivitis epidemika,
            Shipyard eye
B30.1† Konjungtivitis akibat adenovirus (H13.1*),
            Konjungtivitis folikularis adenovirus akut,
            Swimming-pool conjunctivitis
B30.2  Faringokonjungtivitis virus
B30.3† Konjungtivitis hemoragika epidemik akut (enterovirus) (H13.1*);
            Konjungtivitis akibat coxsackievirus 24,
            Konjungtivitis akibat enterovirus 70
            Konjungtivitis hemoragika (akut) (epidemik)
B30.8† Konjungtivitis virus lainnya (H13.1*);
            Konjungtivitis Newcastle
B30.9  Konjungtivitis virus, tidak dijelaskan

B33     Penyakit virus lain, not elsewhere classified


B33.0  Myalgia epidemik
            Penyakit Bornholm
B33.1  Penyakit Ross River
            Demam Ross River
            Poliartritis dan exantema epidemik
B33.2  Karditis virus
B33.3  Infeksi retrovirus, not elsewhere classified;
            Infeksi retrovirus NOS
B33.8  Penyakit virus lain yang dijelaskan.

B34     Penyakit virus dengan situs tidak dijelaskan


Kecuali:      infeksi herpesvirus NOS (B00.9)
                   penyakit CMV NOS (B25.9)
                   infeksi retrovirus NOS (B33.3)
                   virus sebagai penyebab penyakit yang diklasifikasikan pada bab lain (B97.-)
B34.0  Infeksi adenovirus, tidak dijelaskan
B34.1  Infeksi enterovirus, tidak dijelaskan
            Infeksi coxsackievirus NOS
            Infeksi echovirus NOS
B34.2  Infeksi coronavirus, tidak dijelaskan
B34.3  Infeksi parvovirus, tidak dijelaskan
B34.4  Infeksi papovavirus, tidak dijelaskan
B34.8  Infeksi virus lain yang situsnya tidak dijelaskan
B34.9  Infeksi virus, tidak dijelaskan;
            Viraemia NOS

Mycoses (B35-B49)
Kecuali:      mycosis fungoides (C84.0)
                   pneumonitis hipersensitif akibat debu organik (J67.-)
B35     Dermatophytosis
Termasuk:  favus
                   infeksi Epidermophyton, Microsporum and Trichophyton
                   tinea, semua jenis kecuali yang ada pada B36.-
B35.0  Tinea barbae dan tinea capitis
            Ringworm (jamur) jenggot, ringworm kulit kepala, kerion, sycosis jamur
B35.1  Tinea unguium
            Onychomycosis, onychia dermatophyta, dermatophytosis kuku, ringworm kuku
B35.2  Tinea manuum
            Dermatophytosis tangan, hand ringworm
B35.3  Tinea pedis
            Athlete's foot, dermatophytosis kaki, foot ringworm
B35.4  Tinea corporis
            Ringworm badan
B35.5  Tinea imbricata
            Tokelau
B35.6  Tinea cruris;
            Dhobi itch, groin ringworm, jock itch
B35.8  Dermatophytosis lain
            Dermatophytosis disseminata, dermatophytosis granulomatosa
B35.9  Dermatophytosis, tidak dijelaskan;
            Ringworm NOS

B36     Mikosis permukaaan lainnya


B36.0  Pityriasis versicolor
            Tinea flava, tinea versicolor, [panu]
B36.1  Tinea nigra;
            Microsporosis nigra, pityriasis nigra
            Keratomycosis nigricans palmaris
B36.2  White piedra
            Tinea blanca
B36.3  Black piedra
B36.8  Mikosis superfisialis lain yang dijelaskan
B36.9  Mikosis superfisialis, tidak dijelaskan

B37     Candidiasis
Termasuk:  candidosis, miniliasis
Kecuali:      kandidiasis neonatus (P37.5)
B37.0  Stomatitis kandida
            Oral thrush
B37.1  Kandidiasis pulmonalis
B37.2  Kandidiasis kulit dan kuku;
            Onychia kandida, paronychia kandida
            Kecuali:        dermatitis diaper (L22)
B37.3† Kandidiasis vulva dan vagina (N77.1*);
            Vulvovaginitis kandida, vulvovaginitis monilia; vaginal thrush
B37.4† Kandidiasis urogenital lain;
            Balanitis kandida (N51.2*), urethritis kandida (N37.0*)
B37.5† Meningitis kandida(G02.1*)
B37.6† Endokarditis kandida (I39.8*)
B37.7  Septikemia kandida
B37.8  Kandidiasis pada situs lain;
            Cheilitis kandida
            Enteritis kandida
B37.9  Kandidiasis, tidak dijelaskan;
            Thrush NOS

B38     Coccidioidomycosis
B38.0  Koksidioidomikosis paru-paru akut
B38.1  Koksidioidomikosis paru-paru kronis
B38.2  Koksidioidomikosis paru-paru, tidak dijelaskan
B38.3  Koksidioidomikosis kulit
B38.4†        Koksidioidomikosis meningitis (G02.1*)
B38.7  Koksidioidomikosis disseminata
            Koksidioidomikosis generalisata
B38.8  Bentuk lain koksidioidomikosis
B38.9  Koksidioidomikosis, tidak dijelaskan

B39     Histoplasmosis
B39.0  Histoplasmosis capsulati paru-paru akut
B39.1  Histoplasmosis capsulati paru-paru kronis
B39.2  Histoplasmosis capsulati paru-paru, tidak dijelaskan
B39.3  Histoplasmosis capsulati disseminata
            Histoplasmosis capsulati generalisata
B39.4  Histoplasmosis capsulati, tidak dijelaskan
            Histoplasmosis Amerika
B39.5  Histoplasmosis duboisii
            Histoplasmosis Afrika
B39.9  Histoplasmosis, tidak dijelaskan

B40     Blastomycosis
Kecuali:      Blastomikosis Brazilia (B41.-)
                   Blastomikosis keloid (B48.0)
B40.0  Blastomikosis paru-paru akut
B40.1  Blastomikosis paru-paru kronis
B40.2  Blastomikosis paru-paru, tidak dijelaskan
B40.3  Blastomikosis kulit
B40.7  Blastomikosis disseminata
            Blastomikosis generalisata
B40.8  Bentuk lain blastomikosis
B40.9  Blastomikosis, tidak dijelaskan

B41     Parakoksidioidomikosis
Termasuk:  Blastomikosis Brazilia
                   Penyakit Lutz
B41.0  Parakoksidioidomikosis paru-paru
B41.7  Parakoksidioidomikosis disseminata
            Parakoksidioidomikosis umum
B41.8  Bentuk lain parakoksidioidomikosis
B41.9  Parakoksidioidomikosis, tidak dijelaskan

B42     Sporotrichosis
B42.0†        Sporotrikosis paru-paru (J99.8*)
B42.1  Sporotrikosis limfokutan
B42.7  Sporotrikosis disseminata
            Sporotrikosis umum
B42.8  Bentuk lain sporotrikosis
B42.9  Sporotrikosis, tidak dijelaskan

B43     Chromomycosis and phaeomycotic abscess


B43.0  Kromomikosis kulit
            Dermatitis verrucosa
B43.1  Abses otak phaeomikotik
            Kromomycosis otak
B43.2  Abses dan kista phaeomikotik subkutis
B43.8  Bentuk lain kromomikosis
B43.9  Kromomikosis, tidak dijelaskan

B44     Aspergillosis
Termasuk:  Aspergilloma
B44.0  Aspergillosis paru-paru invasif
B44.1  Aspergillosis paru-paru lainnya
B44.2  Aspergillosis paru-paru tonsil
B44.7  Aspergillosis paru-paru disseminata
            Aspergillosis umum
B44.8  Bentuk lain aspergillosis
B44.9  Aspergillosis, tidak dijelaskan

B45     Cryptococcosis
B45.0  Kriptokokosis paru-paru
B45.1  Kriptokokosis cerebralis
            Kriptokokosis meningocerebralis
            Meningitis cryptococcus † (G02.1*)
B45.2  Kriptokokosis kulit
B45.3  Kriptokokosis tulang
B45.7  Kriptokokosis disseminata
            Kriptokokosis umum
B45.8  Bentuk lain kriptokokosis
B45.9  Cryptococcosis, tidak dijelaskan

B46     Zygomycosis
B46.0  Mukormikosis paru-paru
B46.1  Mukormikosis rhinocerebralis
B46.2  Mukormikosis gastrointestinalis
B46.3  Mukormikosis kulit, mucormycosis subkutis
B46.4  Mukormikosis disseminata;
            Mukormikosis umum
B46.5  Mukormikosis, tidak dijelaskan
B46.8  Zygomikoses lain;
            Entomophthoromycosis
B46.9  Zygomikosis, tidak dijelaskan;
            Phycomycosis NOS

B47     Mycetoma
B47.0  Eumycetoma
            Madura foot jenis mikotik; Maduromycosis
B47.1  Actinomycetoma
B47.9  Mycetoma, tidak dijelaskan;
            Madura foot NOS

B48     Mikosis lain, not elsewhere classified


B48.0  Lobomycosis
            Penyakit Lobo;
            Blastomikosis keloid
B48.1  Rhinosporidiosis
B48.2  Allescheriasis
            Infeksi Pseudallescheria boydii
            Kecuali:        eumycetoma (B47.0)
B48.3  Geotrichosis;
            Stomatitis geotrichum
B48.4  Penicillosis
B48.7  Mikoses oportunistik
B48.8  Mikoses lain yang dijelaskan
            Adiaspiromycosis

B49     Mycosis, tidak dijelaskan


            Fungaemia NOS

Penyakit-penyakit akibat protozoa (B50-B64)


Kecuali:      amoebiasis (A06.-),
                   penyakit usus akibat protozoal lain (A07.-)
B50     Malaria Plasmodium falciparum
Termasuk: infeksi campuran P. falciparum dengan Pasmodium spp. lain
B50.0  Malaria P. falciparum dengan komplikasi otak
            Malaria otak NOS
B50.8  Malaria P. falciparum berat dan berkomplikasi lain
            Malaria P. falciparum berat dan berkomplikasi NOS
B50.9  Malaria P. falciparum, tidak dijelaskan

B51     Malaria Plasmodium vivax


Termasuk: infeksi campuran P. vivax dengan Plasmodium spp. lain
Kecuali:      bercampur dengan P. falciparum (B50.-)
B51.0  Malaria P. vivax dengan ruptur limpa
B51.8  Malaria P. vivax dengan komplikasi lain
B51.9  Malaria P. vivax tanpa komplikasi
            Malaria P. vivax NOS

B52     Malaria Plasmodium malariae


Termasuk: infeksi campuran P. malariae dengan Plasmodium spp. lain
Kecuali:      bercampur dengan P. falciparum (B50.-)
                   bercampur dengan P. vivax (B51.-)
B52.0  Malaria P. malariae dengan nephropathy
B52.8  Malaria P. malariae dengan komplikasi lain
B52.9  Malaria P. malariae tanpa komplikasi
            Malaria P. malariae NOS

B53     Malaria lain yang secara parasitologi dipastikan


B53.0  Malaria P. ovale
            Kecuali:        bercampur dengan P. falciparum (B50.-)
                          bercampur dengan P. vivax (B51.-)
                          bercampur dengan P. malariae (B52.-)
B53.1  Malaria akibat plasmodia simian (monyet)
            Kecuali:        bercampur dengan P. falciparum (B50.-)
                          bercampur dengan P. vivax (B51.-)
                          bercampur dengan P. malariae (B52.-)
                          bercampur dengan P. ovale (B53.0),
B53.8  Malaria lain yang secara parasitologi dipastikan, not elsewhere classified;
            Malaria yang secara parasitologi dipastikan NOS.
B54     Malaria yang tidak dijelaskan
            Malaria yang didiagnosa secara klinis tanpa konfirmasi parasitologi

B55     Leishmaniasis
B55.0  Leishmaniasis viseral;
            Kala-azar;
            Leishmaniasis kulit pasca-kala-azar
B55.1  Leishmaniasis kulit
B55.2  Leishmaniasis mukokutan
B55.9  Leishmaniasis, tidak dijelaskan

B56     Trypanosomiasis Afrika


B56.0  Trypanosomiasis Gambia; West African sleeping sickness
B56.1  Trypanosomiasis Rhodesia; East African sleeping sickness
B56.9  Trypanosomiasis Afrika, tidak dijelaskan; Sleeping sickness NOS

B57     Penyakit Chagas


Termasuk: American trypanosomiasis;
                   Infeksi Trypanosoma cruzi
B57.0† Penyakit Chagas akut yang melibatkan jantung (I41.2*, I98.1*)
            Penyakit Chagas akut yang melibatkan kardiovaskuler NEC (I98.1*)
            Penyakit Chagas akut dengan miokarditis (I41.2*)
B57.1  Penyakit Chagas akut tanpa melibatkan jantung;
            Penyakit Chagas akut NOS
B57.2† Penyakit Chagas (kronis) yang melibatkan jantung (I41.2*, I98.1*)
            Trypanosomiasis Amerika NOS
            Penyakit Chagas (kronis) NOS
            Penyakit Chagas (kronis) (dengan) melibatkan kardiovaskuler NEC (I98.1*),
            Penyakit Chagas (kronis) (dengan) myokarditis (I41.2*)
            Trypanosomiasis NOS, di tempat penyakit Chagas prevalent
B57.3 Penyakit Chagas (kronis) yang melibatkan sistem pencernaan
B57.4 Penyakit Chagas (kronis) yang melibatkan sistem syaraf
B57.5 Penyakit Chagas (kronis) yang melibatkan organ lain

B58     Toxoplasmosis
Termasuk: Infeksi Toxoplasma gondii
Kecuali:      Toxoplasmosis kongenital (P37.1)
B58.0† Okulopati toxoplasma;
            chorioretinitis toxoplasma (H32.0*)
B58.1† Hepatitis toxoplasma (K77.0*)
B58.2† Meningoencephalitis toxoplasma (G05.2*)
B58.3† Toxoplasmosis paru-paru (J17.3*)
B58.8  Toxoplasmosis yang melibatkan organ lain:
            Miokarditis toxoplasma † (I41.2*);
            Miositis toxoplasma † (M63.1*)
B58.9  Toxoplasmosis, tidak dijelaskan
B59     Pneumocystosis
            Pneumonia akibat Pneumocystis carinii

B60     Penyakit protozoa lain, not elsewhere classified


Kecuali:      Kriptosporidiosis (A07.2);
                   Isosporiasis (A07.3)
B60.0  Babesiosis
            Piroplasmosis [infeksi intraeritrosit pada hewan]
B60.1  Acanthamoebiasis
            Konjungtivitis akibat Acanthamoeba† (H13.1*)
            Keratokonjungtivitis akibat Acanthamoeba† (H19.2*)
B60.2  Naegleriasis
            Meningoensefalitis amuba primer † (G05.2*)
B60.8  Penyakit protozoa lain yang dijelaskan:
            Mikrosporidiosis

B64     Penyakit protozoa yang tidak dijelaskan

Helminthiases (B65-B83)
B65     Schistosomiasis [bilharziasis]
Termasuk: snail fever
B65.0  Skistosomiasis akibat Schistosoma haematobium [schistosomiasis urine]
B65.1  Skistosomiasis akibat Schistosoma mansoni [schistosomiasis usus]
B65.2  Skistosomiasis akibat Schistosoma japonicum:
            Skistosomiasis Asia
B65.3  Dermatitis cercaria
            Swimmer's itch
B65.8  Skistosomiasis lain:
            Infeksi Schistosoma intercalatum, Schistosoma mattheei, Schistosoma mekongi
B65.9  Skistosomiasis, tidak dijelaskan

B66     Infeksi cacing jaringan (fluke) lainnya


B66.0  Opisthorchiasis
            Infeksi cacing hati kucing
            Opisthorchis (felineus)(viverrini)
B66.1  Clonorchiasis
            Penyakit cacing hati Cina,
            Penyakit cacing hati oriental;
            Infeksi Clonorchis sinensis
B66.2  Dicrocoeliasis
            Infeksi Dicrocoelium dendriticum
            Infeksi cacing jaringan lancet
B66.3  Fascioliasis
            Infeksi: Fasciola gigantica, F. hepatica, F. indica;
            Penyakit cacing hati domba
B66.4  Paragonimiasis
            Infeksi Paragonimus sp;
            Penyakit cacing paru-paru
            Distomiasis paru-paru
B66.5  Fasciolopsiasis
            Infeksi Fasciolopsis buski;
            Distomiasis usus
B66.8  Infeksi fluke lain
            Echinostomiasis, Heterophyiasis, Metagonimiasis, Nanophyetiasis, Watsoniasis
B66.9  Infeksi cacing jaringan, tidak dijelaskan

B67     Echinococcosis
Termasuk:  hydatidosis
B67.0  Infeksi Echinococcus granulosus pada liver
B67.1  Infeksi Echinococcus granulosus pada lung
B67.2  Infeksi Echinococcus granulosus pada bone
B67.3  Infeksi Echinococcus granulosus pada, other and multiple sites
B67.4  Infeksi Echinococcus granulosus, tidak dijelaskan
B67.5  Infeksi Echinococcus multilocularis pada hati
B67.6  Infeksi Echinococcus multilocularis pada situs lain dan ganda
B67.7  Infeksi Echinococcus multilocularis, tidak dijelaskan
B67.8  Echinococcosis pada hati, tidak dijelaskan
B67.9  Echinococcosis, di tempat lain and tidak dijelaskan;Echinococcosis NOS

B68     Taeniasis
Kecuali:      cysticercosis (B69.-)
B68.0  Taeniasis Taenia solium
            (Infeksi) cacing pita babi
B68.1  Taeniasis Taenia saginata
            (Infeksi) cacing pita sapi
            Infeksi cacing pita Taenia saginata dewasa
B68.9  Taeniasis, tidak dijelaskan

B69     Cysticercosis
Termasuk: infeksi cysticerciasis akibat bentuk larva Taenia solium
B69.0  Cysticercosis sistem syaraf pusat
B69.1  Cysticercosis mata
B69.8  Cysticercosis pada situs lain
B69.9  Cysticercosis, tidak dijelaskan

B70     Diphyllobothriasis and sparganosis


B70.0  Diphyllobothriasis:
            Infeksi Diphyllobothrium (dewasa) (latum) (pacificum),
            (Infeksi) cacing pita ikan
            Kecuali:        diphyllobothriasis larva (B70.1)
B70.1  Sparganosis
            Infeksi Sparganum (mansoni)(proliferum); infeksi larva Spirometra
            Diphyllobothriasis larva
            Spirometrosis
B71     Infeksi cestoda lainnya
B71.0  Hymenolepiasis
            (Infeksi) cacing pita cebol (dwarf)
            (Infeksi) cacing pita tikus
B71.1  Dipylidiasis
            (Infeksi) cacing pita anjing
B71.8  Infeksi cestoda lain yang dijelaskan
            Coenurosis
B71.9  Infeksi cestoda, tidak dijelaskan:
            (Infeksi) cacing pita NOS

B72     Dracunculiasis
Infeksi Dracunculus medinensis,
Infeksi cacing Guinea
B73     Onchocerciasis
Infeksi Onchocerca volvulus,
Onchocercosis,
River blindness

B74     Filariasis
Kecual:              Onchocerciasis (B73);
                   Eosinofilia (pulmonalis) tropis NOS (J82)
B74.0  Filariasis akibat Wuchereria bancrofti:
            Elefantiasis bancrofti,
            Filariasis bancrofti
B74.1  Filariasis akibat Brugia malayi
B74.2  Filariasis akibat Brugia timori
B74.3  Loiasis
            Infeksi Loa loa
            Sembab Calabar
            Penyakit cacing mata Afrika
B74.4  Mansonelliasis:
            Infeksi Mansonella ozzardi, M. perstans, M. streptocerca
B74.8  Filariasis lain
            Dirofilariasis
B74.9  Filariasis, tidak dijelaskan

B75     Trichinellosis
Infeksi Trichinella spp;
Trichiniasis

B76     Hookworm diseases


Termasuk:  Uncinariasis
B76.0  Ancylostomiasis
            Infeksi Ancylostoma sp.
B76.1  Necatoriasis
            Infeksi Necator americanus
B76.8  Penyakit cacing tambang lain
B76.9  Penyakit cacing tambang, tidak dijelaskan:
            Cutaneous larva migrans NOS

B77     Ascariasis
Termasuk:  Askaridiasis
                   Infeksi cacing gelang
B77.0  Askariasis dengan komplikasi usus
B77.8  Askariasis dengan komplikasi lain
B77.9  Askariasis, tidak dijelaskan

B78     Strongyloidiasis
Infeksi Strongyloides stercoralis, menyebabkan rash kulit, eosinofilia, dan nyeri perut.
B78.0  Strongyloidiasis usus
B78.1  Strongyloidiasis kulit
B78.7  Strongyloidiasis disseminata
B78.9  Strongyloidiasis, tidak dijelaskan

B79     Trichuriasis - Trichocephaliasis;: Whipworm (penyakit)(infeksi)


Trichocephaliasis
(Penyakit)(infeksi) whipworm [cacing cambuk]

B80     Enterobiasis - Oxyuriasis; Pinworm infection; infeksi Threadworm


Oxyuriasis
Infeksi pinworm [cacing jarum]
Infeksi threadworm [cacing benang]

B81     Helminthiasis usus lainnya, not elsewhere classified


Kecuali:      angiostrongyliasis akibat Parastrongylus cantonensis (B83.2)
B81.0  Anisakiasis
            Infeksi larva Anisakis
B81.1  Capillariasis usus
            Capillariasis NOS
            Infeksi Capillaria philippinensis,
            Kecuali: capillariasis hati (B83.8)
B81.2  Trichostrongyliasis
B81.3  Angiostrongyliasis usus
            Infeksi Parastrongylus costaricensis
B81.4  Helminthiasis usus campuran
            Helminthiasis campuran NOS
            Infeksi cacing usus yang dapat diklasifikasikan pada lebih dari satu di antara kategori
B65.0-B81.3 dan B81.8.
B81.8  Helminthiasis usus lain yang dijelaskan
            Infeksi Oesophagostomum sp. [oesophagostomiasis]
            Infeksi Ternidens diminutus [ternidensiasis]

B82     Parasitisme usus yang tidak dijelaskan


B82.0  Intestinal helminthiasis, tidak dijelaskan
B82.9  Intestinal parasitism, tidak dijelaskan

B83     Helminthiasis lain


Kecuali:      Capillariasis NOS (B81.1), capillariasis usus (B81.1)
B83.0  Visceral larva migrans
            Toxocariasis
B83.1  Gnathostomiasis:
            Wandering swelling – sembab berpindah
B83.2  Angiostrongyliasis akibat Parastrongylus cantonensis
            Eosinophilic meningoencephalitis† (G05.2*)
            Kecuali:        angiostrongyliasis usus (B81.3)
B83.3  Syngamiasis
            Syngamosis
B83.4  Hirudiniasis internal
            Kecuali:        Hirudiniasis eksternal (B88.3)
B83.8  Helminthiasis lain yang dijelaskan
            Acanthocephaliasis
            Gongylonemiasis
            Hepatic capillariasis
            Metastrongyliasis
            Thelaziasis
B83.9  Helminthiasis, tidak dijelaskan:
            Cacingan NOS
            Kecuali: helminthiasis usus NOS (B82.0)

Pediculosis, acariasis and other infestations (B85-B89)


B85     Pediculosis and phthiriasis
B85.0  Pediculosis akibat Pediculus humanus capitis
            Infestasi kutu kepala
B85.1  Pediculosis akibat Pediculus humanus corporis
            Infestasi kutu badan
B85.2  Pediculosis, tidak dijelaskan
B85.3  Phthiriasis
            Infestasi Phthirus pubis, infestasi crab-louse (kutu daerah pubis)
B85.4  Campuran pediculosis and phthiriasis
            Infestasi yang dapat diklasifikasikan pada lebih dari satu di antara kategori B85.0-
B85.3

B86     Scabies
Sarcoptic itch

B87     Myiasis
Termasuk: infestasi oleh larva lalat
B87.0  Myiasis kulit
            Myiasis menjalar
B87.1  Myiasis luka
            Myiasis traumatika
B87.2  Myiasis okuler
B87.3  Myiasis nasopharyngs
            Myiasis laryngs
B87.4  Myiasis aural
B87.8  Myiasis tempat lain
            Myiasis genitourinarius
            Myiasis usus
B87.9  Myiasis, tidak dijelaskan

B88     Infestasi lain


B88.0  Acariasis lain:
            Dermatitis acarine;
            Trombiculosis
            Dermatitis akibat: Demodex sp., Dermanyssus gallinae, Liponyssoides sanguineus
            Kecuali:        scabies (B86)
B88.1  Tungiasis [sandflea infestation]
B88.2  Infestasi artropoda lain:
Scarabiasis
B88.3  Hirudiniasis eksternal:
            Infestasi leech (lintah) NOS
            Kecuali: hirudiniasis internal (B83.4)
B88.8  Infestasi lain yang dijelaskan
            Ichthyoparasitism akibat Vandellia cirrhosa
            Linguatulosis
            Porocephaliasis
B88.9  Infestasi, tidak dijelaskan
            Infestasi (kulit) NOS
            Infestasi kutu NOS
            Parasit kulit NOS

B89     Penyakit parasit yang tidak dijelaskan

Sequel penyakit infeksi dan parasit (B90-B94)


Kategori ini digunakan untuk menunjukkan kondisi pada kategori A00-B89 sebagai penyebab
sekuel, yang diklasifikasikan di tempat lain. Sekuel adalah kondisi yang dinyatakan
demikian; serta efek lanjut dari penyakit yang dapat diklasifikasi pada kategori di atas kalau
terdapat bukti bahwa penyakit itu tidak ada lagi.
B90     Sekuel tuberkulosis
B90.0  Sekuel TB sistem syaraf pusat
B90.1  Sekuel TB genitourinarius
B90.2  Sekuel TB tulang dan sendi
B90.8  Sekuel TB organ lain
B90.9  Sekuel TB paru-paru dan yang tidak dijelaskan
            Sekuel TB NOS

B91     Sekuel poliomyelitis


B92     Sekuel leprosy
B94     Sekuel penyakit infeksi dan parasit lain dan yang tidak dijelaskan
B94.0  Sekuel trakoma
B94.1  Sekuel ensefalitis virus
B94.2  Sekuel hepatitis virus
B94.8  Sekuel penyakit infeksi dan parasit lain yang dijelaskan
B94.9  Sekuel penyakit infeksi dan parasit yang tidak dijelaskan

Bakteri, virus dan agen infeksi lain (B95-B97)


Kategori ini jangan sekali-kali digunakan untuk pengkodean primer. Mereka disediakan
untuk digunakan sebagai kode tambahan kalau dirasa perlu mengidentifikasi agen infeksi
penyebab penyakit yang diklasifikasikan di bab lain
B95     Streptococcus and staphylococcus penyebab penyakit yang diklasifikasi di bab lain
B95.0  Streptokokus, group A
B95.1  Streptokokus, group B
B95.2  Streptokokus, group D
B95.3  Streptokokus pneumoniae
B95.4  Streptokokus lain
B95.5  Streptokokus yang tidak dijelaskan
B95.6  Stafilokokus aureus
B95.7  Stafilokokus lain
B95.8  Stafilokokus yang tidak dijelaskan

B96     Bakteri lain penyebab penyakit yang diklasifikasikan di bab lain.


B96.0  Mycoplasma pneumoniae [M. pneumoniae]
            Pleuro-pneumonia-like-organism [PPLO]
B96.1  Klebsiella pneumoniae
B96.2  Escherichia coli
B96.3  Haemophilus influenzae
B96.4  Proteus (mirabilis)(morganii)
B96.5  Pseudomonas (aeruginosa)(mallei)(pseudomallei)
B96.6  Bacillus fragilis [B. fragilis]
B96.7  Clostridium perfringens [C. perfringens]
B96.8  Agen bakteri lain yang dijelaskan

B97     Agen virus penyebab penyakit yang diklasifikasikan di bab lain


B97.0  Adenovirus
B97.1  Enterovirus: Coxsackievirus, Echovirus
B97.2  Coronavirus
B97.3  Retrovirus: Lentivirus, Oncovirus
B97.4  Respiratory syncytial virus
B97.5  Reovirus
B97.6  Parvovirus
B97.7  Papillomavirus
B97.8  Virus lainnya

Penyakit-penyakit in feksi lain (B99)


B99     Penyakit infeksi lain dan yang tidak dijelaskan
TERJEMAHAN ICD 10 VOLUME 1 - BAB II

 MONDAY, SEPTEMBER 14, 2015 REKAM MEDIS


TERJEMAHAN ICD 10 VOLUME 1

BAB II - NEOPLASMA

Bab ini berisi kelompok-kelompok besar neoplasma sebagai berikut:


C00-C75            Neoplasma ganas yang dinyatakan atau dianggap primer, pada tempat yang
dijelaskan, selain neoplasma jaringan limfoid, hematopoietik dan yang berhubungan.
            C00-C14                     Bibir, rongga mulut, dan farings
            C15-C26                     Organ pencernaan
            C30-C39                     Organ pernafasan dan intratoraks
            C40-C41                     Tulang dan rawan sendi
            C43-C44                     Kulit
            C45-C49                     Jaringan mesotel dan jaringan lunak
            C50               Mammae
            C51-C58                     Organ genitalia wanita
            C60-C63                     Organ genitalia pria
            C64-C68                     Saluran kemih
            C69-C72                     Mata, otak, dan bagian lain sistem syaraf pusat
            C73-C75                     Thyroid dan kelenjar endokrin lain
C76-C80            Neoplasma ganas pada situs yang kurang jelas, sekunder dan tidak dijelaskan
C81-C96            Neoplasma ganas yang dinyatakan atau dianggap primer, pada jaringan
limfoid, hematopoietik dan yang berhubungan
C97                    Neoplasma ganas pada situs-situs ganda yang independen (primer)
D00-D09           Neoplasma in situ
D10-D36           Neoplasma jinak
D37-D48           Neoplasma dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui [lihat catatan]

Catatan
1. Neoplasma ganas primer, kurang jelas, sekunder dan situs tidak dijelaskan
                          Kategori C76-C80 melibatkan neoplasma ganas tanpa indikasi yang jelas
mengenai situs asalnya, atau kanker dinyatakan “disseminata”, “tersebar”, atau “meluas”
tanpa menyebutkan situs primer. Pada kedua kasus ini situs primer dianggap tidak diketahui.
2. Aktifitas fungsional
                          Semua neoplasma diklasifikasikan di dalam bab ini, baik mereka aktif atau
tidak secara fungsional. Sebuah kode tambahan dari Bab IV bisa digunakan, kalau
diinginkan, untuk mengidentifikasi aktifitas fungsional yang berhubungan dengan setiap
neoplasma. Misalnya, phaeochromocytoma ganas kelenjar adrenal yang menghasilkan
catecholamine harus dikode pada C74 dengan kode tambahan E27.5; adenoma basofil
kelenjar pituitary harus dikode pada D35.2 dengan kode tambahan E24.0.
3. Morfologi
                          Terdapat beberapa kelompok morfologis (histologis) utama neoplasma
ganas: karsinoma yang melibatkan karsinoma (sel) skuamosa dan adenokarsinoma; sarkoma;
tumor jaringan lunak lain yang termasuk mesothelioma; limfoma (Hodgkin and non-
Hodgkin); leukaemia; jenis lain yang dijelaskan atau spesifik pada suatu situs; dan kanker
yang tidak dijelaskan. Kanker adalah istilah umum dan dapat digunakan untuk semua
kelompok di atas, walau pun jarang digunakan untuk neoplasma ganas pada jaringan limfatik,
hematopoietik dan yang berhubungan. Karsinoma kadang-kadang digunakan secara salah
sebagai sinonim kanker.
                          Pada Bab II hampir semua neoplasma diklasifikasikan menurut situs dengan
sifatnya dalam kelompok yang luas. Pada beberapa kasus morfologinya ditunjukkan pada
judul kategori dan subkategori.
                          Untuk yang ingin mengidentifikasi jenis histologis, kode morfologis
komprehensif tersedia di halaman 1177-1204. Kode-kode morfologi ini berasal dari
International Classification of Diseases for Oncology (ICD-O) edisi kedua, yang merupakan
klasifikasi dua axis yang menyediakan sistem pengkodean independent untuk topografi dan
morfologi. Kode morfologi memiliki enam digit: empat digit pertama menunjukkan jenis
histologis, digit ke-5 adalah kode sifat (primer ganas, sekunder ganas [metastatik], in situ,
jinak, tak jelas keganasannya), dan kode ke-6 adalah peringkat (differensiasi) untuk tumor
padat, yang juga digunakan sebagai kode khusus limfoma dan leukemia.
4. Penggunaan subkategori pada Bab II
                          Perhatikan penggunaan khusus subkategori .8. Tempat untuk subkategori
“yang lain” umumnya diberikan sebagai subkategori .7
5. Neoplasma ganas yang batas situsnya overlap dan subkategori .8 (lesi overlap)
                          Kategori C00-C75 mengklasifikasi neoplasma ganas menurut titik asalnya.
Banyak kategori 3-karakter dibagi lebih lanjut atas bagian yang diberi nama atau subkategori
dari organ yang dipertanyakan. Sebuah neoplasma yang overlap pada dua atau lebih situs
yang berbatasan di dalam satu kategori 3-karakter , dan yang titik asalnya tidak bisa
ditentukan, harus diklasifikasi pada subkategori .9 (lesi overlap), kecuali kalau kombinasi ini
secara jelas diindeks di tempat lain. Misalnya, karsinoma esofagus dan lambung secara
spesifik diindeks pada C16.0 (cardia), sementara karsinoma ujung dan permukaan ventral
lidah harus dikode pada C02.8. Sebaliknya, karsinoma ujung lidah yang meluas dan
melibatkan permukaan ventral harus dikode pada C02.1 karena titik asalnya, ujung lidah,
diketahui. Overlap berarti bahwa situs yang terlibat bersambungan (saling berbatasan).
Subkategori yang dinomori secara berurutan sering secara anatomis juga bersambungan, tapi
ini tidak selalu demikian (misalnya bladder C67.-) dan pengkode mungkin perlu memeriksa
buku anatomi untuk menentukan hubungan topografisnya.
                          Kadang-kadang sebuah neoplasma overlap pada kategori 3-karakter di dalam
sistem tertentu. Untuk mengatasi ini, subkategori berikut telah ditentukan:
                                 C02.8     Lesi overlap pada lidah
                                 C08.8     Lesi overlap pada kelenjar saliva utama
                                 C14.8     Lesi overlap pada bibir, rongga mulut dan lidah
                                 C21.8     Lesi overlap pada rektum, anus, dan saluran anus
                                 C24.8     Lesi overlap pada saluran empedu
                                 C26.8     Lesi overlap pada sistem pencernaan
                                 C39.8     Lesi overlap pada organ pernafasan dan intratoraks
                                 C41.8     Lesi overlap pada tulang dan rawan sendi
                                 C49.8     Lesi overlap pada jaringan penyambung dan jaringan lunak
                                 C57.8     Lesi overlap pada organ genitalia wanita
                                 C63.8     Lesi overlap pada organ genitalia pria
                                 C68.8     Lesi overlap pada organ perkemihan
                                 C72.8     Lesi overlap pada sistem syaraf pusat
                          Sebuah contoh untuk ini adalah karsinoma lambung dan usus halus, yang
harus dikode pada C26.8 (lesi overlap pada sistem pencernaan)

6. Neoplasma ganas jaringan ektopik


                          Neoplasma ganas jaringan ektopik dikode pada situs yang disebutkan,
misalnya neoplasma ganas pankreas ektopik dikode pankreas, tidak dijelaskan (C25.9).
7. Penggunaan indeks alfabet dalam pengkodean neoplasma
                          Sebagai tambahan pada situs, morfologi dan sifat harus dipertimbangkan
ketika mengkode neoplasma, dan rujukan harus dilakukan pertama kali pada entri indeks
alfabet untuk melihat uraian morfologis.
                          Halaman pengantar pada volume 3 melibatkan instruksi umum mengenai
penggunaan indeks alfabet secara benar. Instruksi khusus dan contoh-contoh sehubungan
dengan neoplasma harus dicari untuk memastikan penggunaan kategori dan subkategori di
dalam Bab II secara benar.
8. Penggunaan International Classification of Diseases for Oncology (ICD-O) edisi kedua
                          Untuk jenis morfologis tertentu, Bab II menyediakan klasifikasi topografis
yang agak terbatas, atau tidak ada sama sekali. Kode topografi ICD-O yang digunakan untuk
semua neoplasma pada dasarnya adalah kategori 3- atau 4- karakter yang digunakan Bab II
untuk neoplasma ganas (C00-C77, C80), sehingga memberikan peningkatan kespesifikan
situs untuk neoplasma lain (ganas sekunder [metastatik], jinak, in situ, dan tidak pasti atau
tidak diketahui).
                          Jadi badan-badan yang tertarik untuk mengidentifikasi situs dan morfologi
tumor, seperti registri kanker, rumah sakit kanker, bagian patologi, dan badan lain yang
mengkhususkan diri pada kanker, direkomendasikan untuk menggunakan ICD-O.
.
Neoplasma ganas bibir, rongga mulut dan farings (C00-C14)
C00     Neoplasma ganas bibir
Kecuali:      kulit bibir (C43.0, C44.0)
C00.0 Bibir atas luar; bibir atas: NOS, area lipstik, batas vermilion
C00.1 Bibir bawah luar: bibir bawah: NOS, area lipstik, batas vermilion
C00.2 Bibir luar, tidak dijelaskan: batas vermilion NOS
C00.3 Bibir atas, permukaan dalam: buccal, frenulum, mucosa, permukaan oral
C00.4 Bibir bawah, permukaan dalam: buccal, frenulum, mucosa, permukaan oral
C00.5 Bibir, tak dijelaskan, permukaan dalam: buccal, frenulum, mucosa, perm. oral
C00.6 Sudut bibir
C00.8 Lesi overlap pada bibir
C00.9 Lip, tidak dijelaskan

C01     Neoplasma ganas basis lidah


            Permukaan dorsal basis lidah
            Bagian lidah yang tidak bergerak
            Sepertiga belakang lidah

C02     Neoplasma ganas lidah pada bagian lain dan yang tidak dijelaskan
C02.0 Permukaan dorsal lidah – dua-pertiga depan permukaan bawah lidah
            Kecuali: permukaan dorsal dasar lidah (C01)
C02.1 Pinggir lidah – ujung lidah
C02.2 Permukaan ventral lidah – dua pertiga depan permukaan atas lidah
            Frenulum linguae
C02.3 Dua-pertiga depan lidah – bagian tidak dijelaskan

            Sepertiga tengah lidah NOS – Bagian lidah yang bergerak NOS
BAB II. NEOPLASMA
Bab ini berisi kelompok-kelompok besar neoplasma sebagai berikut:
C00-C75            Neoplasma ganas yang dinyatakan atau dianggap primer, pada tempat yang
dijelaskan, selain neoplasma jaringan limfoid, hematopoietik dan yang berhubungan.
            C00-C14                     Bibir, rongga mulut, dan farings
            C15-C26                     Organ pencernaan
            C30-C39                     Organ pernafasan dan intratoraks
            C40-C41                     Tulang dan rawan sendi
            C43-C44                     Kulit
            C45-C49                     Jaringan mesotel dan jaringan lunak
            C50               Mammae
            C51-C58                     Organ genitalia wanita
            C60-C63                     Organ genitalia pria
            C64-C68                     Saluran kemih
            C69-C72                     Mata, otak, dan bagian lain sistem syaraf pusat
            C73-C75                     Thyroid dan kelenjar endokrin lain
C76-C80            Neoplasma ganas pada situs yang kurang jelas, sekunder dan tidak dijelaskan
C81-C96            Neoplasma ganas yang dinyatakan atau dianggap primer, pada jaringan
limfoid, hematopoietik dan yang berhubungan
C97                    Neoplasma ganas pada situs-situs ganda yang independen (primer)
D00-D09           Neoplasma in situ
D10-D36           Neoplasma jinak
D37-D48           Neoplasma dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui [lihat catatan]

Catatan
1. Neoplasma ganas primer, kurang jelas, sekunder dan situs tidak dijelaskan
                          Kategori C76-C80 melibatkan neoplasma ganas tanpa indikasi yang jelas
mengenai situs asalnya, atau kanker dinyatakan “disseminata”, “tersebar”, atau “meluas”
tanpa menyebutkan situs primer. Pada kedua kasus ini situs primer dianggap tidak diketahui.
2. Aktifitas fungsional
                          Semua neoplasma diklasifikasikan di dalam bab ini, baik mereka aktif atau
tidak secara fungsional. Sebuah kode tambahan dari Bab IV bisa digunakan, kalau
diinginkan, untuk mengidentifikasi aktifitas fungsional yang berhubungan dengan setiap
neoplasma. Misalnya, phaeochromocytoma ganas kelenjar adrenal yang menghasilkan
catecholamine harus dikode pada C74 dengan kode tambahan E27.5; adenoma basofil
kelenjar pituitary harus dikode pada D35.2 dengan kode tambahan E24.0.
3. Morfologi
                          Terdapat beberapa kelompok morfologis (histologis) utama neoplasma
ganas: karsinoma yang melibatkan karsinoma (sel) skuamosa dan adenokarsinoma; sarkoma;
tumor jaringan lunak lain yang termasuk mesothelioma; limfoma (Hodgkin and non-
Hodgkin); leukaemia; jenis lain yang dijelaskan atau spesifik pada suatu situs; dan kanker
yang tidak dijelaskan. Kanker adalah istilah umum dan dapat digunakan untuk semua
kelompok di atas, walau pun jarang digunakan untuk neoplasma ganas pada jaringan limfatik,
hematopoietik dan yang berhubungan. Karsinoma kadang-kadang digunakan secara salah
sebagai sinonim kanker.
                          Pada Bab II hampir semua neoplasma diklasifikasikan menurut situs dengan
sifatnya dalam kelompok yang luas. Pada beberapa kasus morfologinya ditunjukkan pada
judul kategori dan subkategori.
                          Untuk yang ingin mengidentifikasi jenis histologis, kode morfologis
komprehensif tersedia di halaman 1177-1204. Kode-kode morfologi ini berasal dari
International Classification of Diseases for Oncology (ICD-O) edisi kedua, yang merupakan
klasifikasi dua axis yang menyediakan sistem pengkodean independent untuk topografi dan
morfologi. Kode morfologi memiliki enam digit: empat digit pertama menunjukkan jenis
histologis, digit ke-5 adalah kode sifat (primer ganas, sekunder ganas [metastatik], in situ,
jinak, tak jelas keganasannya), dan kode ke-6 adalah peringkat (differensiasi) untuk tumor
padat, yang juga digunakan sebagai kode khusus limfoma dan leukemia.
4. Penggunaan subkategori pada Bab II
                          Perhatikan penggunaan khusus subkategori .8. Tempat untuk subkategori
“yang lain” umumnya diberikan sebagai subkategori .7
5. Neoplasma ganas yang batas situsnya overlap dan subkategori .8 (lesi overlap)
                          Kategori C00-C75 mengklasifikasi neoplasma ganas menurut titik asalnya.
Banyak kategori 3-karakter dibagi lebih lanjut atas bagian yang diberi nama atau subkategori
dari organ yang dipertanyakan. Sebuah neoplasma yang overlap pada dua atau lebih situs
yang berbatasan di dalam satu kategori 3-karakter , dan yang titik asalnya tidak bisa
ditentukan, harus diklasifikasi pada subkategori .9 (lesi overlap), kecuali kalau kombinasi ini
secara jelas diindeks di tempat lain. Misalnya, karsinoma esofagus dan lambung secara
spesifik diindeks pada C16.0 (cardia), sementara karsinoma ujung dan permukaan ventral
lidah harus dikode pada C02.8. Sebaliknya, karsinoma ujung lidah yang meluas dan
melibatkan permukaan ventral harus dikode pada C02.1 karena titik asalnya, ujung lidah,
diketahui. Overlap berarti bahwa situs yang terlibat bersambungan (saling berbatasan).
Subkategori yang dinomori secara berurutan sering secara anatomis juga bersambungan, tapi
ini tidak selalu demikian (misalnya bladder C67.-) dan pengkode mungkin perlu memeriksa
buku anatomi untuk menentukan hubungan topografisnya.
                          Kadang-kadang sebuah neoplasma overlap pada kategori 3-karakter di dalam
sistem tertentu. Untuk mengatasi ini, subkategori berikut telah ditentukan:
                                 C02.8     Lesi overlap pada lidah
                                 C08.8     Lesi overlap pada kelenjar saliva utama
                                 C14.8     Lesi overlap pada bibir, rongga mulut dan lidah
                                 C21.8     Lesi overlap pada rektum, anus, dan saluran anus
                                 C24.8     Lesi overlap pada saluran empedu
                                 C26.8     Lesi overlap pada sistem pencernaan
                                 C39.8     Lesi overlap pada organ pernafasan dan intratoraks
                                 C41.8     Lesi overlap pada tulang dan rawan sendi
                                 C49.8     Lesi overlap pada jaringan penyambung dan jaringan lunak
                                 C57.8     Lesi overlap pada organ genitalia wanita
                                 C63.8     Lesi overlap pada organ genitalia pria
                                 C68.8     Lesi overlap pada organ perkemihan
                                 C72.8     Lesi overlap pada sistem syaraf pusat
                          Sebuah contoh untuk ini adalah karsinoma lambung dan usus halus, yang
harus dikode pada C26.8 (lesi overlap pada sistem pencernaan)

6. Neoplasma ganas jaringan ektopik


                          Neoplasma ganas jaringan ektopik dikode pada situs yang disebutkan,
misalnya neoplasma ganas pankreas ektopik dikode pankreas, tidak dijelaskan (C25.9).
7. Penggunaan indeks alfabet dalam pengkodean neoplasma
                          Sebagai tambahan pada situs, morfologi dan sifat harus dipertimbangkan
ketika mengkode neoplasma, dan rujukan harus dilakukan pertama kali pada entri indeks
alfabet untuk melihat uraian morfologis.
                          Halaman pengantar pada volume 3 melibatkan instruksi umum mengenai
penggunaan indeks alfabet secara benar. Instruksi khusus dan contoh-contoh sehubungan
dengan neoplasma harus dicari untuk memastikan penggunaan kategori dan subkategori di
dalam Bab II secara benar.
8. Penggunaan International Classification of Diseases for Oncology (ICD-O) edisi kedua
                          Untuk jenis morfologis tertentu, Bab II menyediakan klasifikasi topografis
yang agak terbatas, atau tidak ada sama sekali. Kode topografi ICD-O yang digunakan untuk
semua neoplasma pada dasarnya adalah kategori 3- atau 4- karakter yang digunakan Bab II
untuk neoplasma ganas (C00-C77, C80), sehingga memberikan peningkatan kespesifikan
situs untuk neoplasma lain (ganas sekunder [metastatik], jinak, in situ, dan tidak pasti atau
tidak diketahui).
                          Jadi badan-badan yang tertarik untuk mengidentifikasi situs dan morfologi
tumor, seperti registri kanker, rumah sakit kanker, bagian patologi, dan badan lain yang
mengkhususkan diri pada kanker, direkomendasikan untuk menggunakan ICD-O.
.
Neoplasma ganas bibir, rongga mulut dan farings (C00-C14)
C00     Neoplasma ganas bibir
Kecuali:      kulit bibir (C43.0, C44.0)
C00.0 Bibir atas luar; bibir atas: NOS, area lipstik, batas vermilion
C00.1 Bibir bawah luar: bibir bawah: NOS, area lipstik, batas vermilion
C00.2 Bibir luar, tidak dijelaskan: batas vermilion NOS
C00.3 Bibir atas, permukaan dalam: buccal, frenulum, mucosa, permukaan oral
C00.4 Bibir bawah, permukaan dalam: buccal, frenulum, mucosa, permukaan oral
C00.5 Bibir, tak dijelaskan, permukaan dalam: buccal, frenulum, mucosa, perm. oral
C00.6 Sudut bibir
C00.8 Lesi overlap pada bibir
C00.9 Lip, tidak dijelaskan

C01     Neoplasma ganas basis lidah


            Permukaan dorsal basis lidah
            Bagian lidah yang tidak bergerak
            Sepertiga belakang lidah

C02     Neoplasma ganas lidah pada bagian lain dan yang tidak dijelaskan
C02.0 Permukaan dorsal lidah – dua-pertiga depan permukaan bawah lidah
            Kecuali: permukaan dorsal dasar lidah (C01)
C02.1 Pinggir lidah – ujung lidah
C02.2 Permukaan ventral lidah – dua pertiga depan permukaan atas lidah
            Frenulum linguae
C02.3 Dua-pertiga depan lidah – bagian tidak dijelaskan
            Sepertiga tengah lidah NOS – Bagian lidah yang bergerak NOS
C02.4 Tonsilla lingualis
            Kecuali: tonsil NOS (C09.9)
C02.8 Lesi overlap pada lidah
            titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C01-C02.4
C02.9 Lidah, tidak dijelaskan

C03     Neoplasma ganas gusi


Termasuk: mukosa alveoli (tonjolan); gingiva
Kecuali:      neoplasma odontogenik ganas (C41.0-C41.1)
C03.0 Gusi atas
C03.1 Gusi bawah
C03.9 Gusi, tidak dijelaskan

C04     Neoplasma ganas lantai mulut


C04.0 Lantai anterior mulut – anterior dari pertemuan premolar - caninus
C04.1 Lantai lateral mulut
C04.8 Lesi overlap pada lantai mulut
C04.9 Lantai mulut, tidak dijelaskan

C05     Neoplasma ganas palatum


C05.0 Palatum durum
C05.1 Palatum molle
            Kecuali: permukaan nasofarings palatum molle (C11.3)
C05.2 Uvula
C05.8 Lesi overlap pada palatum
C05.9 Palate, tidak dijelaskan; atap mulut

C06     Neoplasma ganas mulut pada bagian lain dan yang tidak dijelaskan
C06.0 Mukosa pipi; pipi dalam
C06.1 Vestibulum mulut; sulcus buccalis (upper)(lower), sulcus labialis (upper)(lower)
C06.2 Area retromolar
C06.8 Lesi overlap mulut pada bagian lain dan yang tidak dijelaskan
C06.9 Mulut, tidak dijelaskan
            Kelenjar saliva minor, situs tidak dijelaskan; rongga mulut NOS

C07     Neoplasma ganas kelenjar parotid

C08     Neoplasma ganas kelenjar saliva mayor lain dan yang tidak dijelaskan
Kecuali:      kelenjar saliva minor yang dijelaskan, diklasifikasi menurut lokasi anatomis
            kelenjar saliva minor NOS (C06.9); kelenjar parotid (C07)
C08.0 Kelenjar submandibularis; kelenjar submaxillaris
C08.1 Kelenjar sublingualis
C08.8 Lesi overlap pada kelenjar saliva mayor
            titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C07-C08.1
C08.9 Major salivary gland, tidak dijelaskan; kelenjar saliva (mayor) NOS

C09     Neoplasma ganas tonsil


Kecuali:      Tonsilla lingualis (C02.4); tonsilla pharyngealis (C11.1)
C09.0 Fossa tonsillaris
C09.1 Tonsillar pillar (anterior)(posterior)
C09.8 Lesi overlap pada tonsil
C09.9 Tonsil, tidak dijelaskan
            Tonsil: NOS, faucialis, palatina

C10     Neoplasma ganas orofarings


Kecuali:      tonsil (C09.-)
C10.0 Vallecula
C10.1 Permukaan anterior epiglottis
            Pinggir [batas] bebas epiglottis; plica glossoepiglottis
            Kecuali:        epiglottis (pars suprahyoidea) NOS (C32.1)
C10.2 Dinding lateral orofarings
C10.3 Dinding posterior orofarings
C10.4 Branchial cleft (fistula branchial); kista branchial [situs neoplasma]
C10.8 Lesi overlap pada orofarings
C10.9 Orofarings, tidak dijelaskan

C11     Neoplasma ganas nasofarings


C11.0 Dinding superior nasofarings; 
Atap nasofarings
C11.1 Dinding posterior nasofarings; 
Adenoid; tonsilla farings
C11.2 Dinding lateral nasofarings; 
Fossa Rosenmuller; muara tuba auditorius; recessus farings
C11.3 Dinding anterior nasofarings
Lantai nasofarings
Permukaan nasofarings (anterior)(posterior) palatum molle
Pinggir posterior: choana, septum hidung
C11.8 Lesi overlap pada nasofarings
C11.9 Nasofarings, tidak dijelaskan; dinding nasofarings NOS

C12     Neoplasma ganas sinus piriformis


            Fossa pyriformis

C13     Neoplasma ganas hipofarings


Kecuali:      sinus pyriformis (C12)
C13.0 Regio postcricoidea
C13.1 Plika ariepiglottis, permukaan hipofarings, NOS, zona pinggir
            Kecuali:        Plika ariepiglottis, permukaan larings (C32.1)
C13.2 Dinding posterior hipofarings
C13.8 Lesi overlap pada hipofarings
C13.9 Hipofarings, tidak dijelaskan; dinding hipofarings NOS

C14     Neoplasma ganas bibir, rongga mulut, dan farings lainnya, dan yang situsnya kurang
jelas
Kecuali: oral cavity NOS (C06.9)
C14.0 Farings, tidak dijelaskan
C14.2 Cincin Waldeyer
C14.8 Lesi overlap pada bibir, rongga mulut dan farings
            titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C00-C14.2

Neoplasma ganas organ pencernaan (C15-C26)


C15     Neoplasma ganas esofagus
Catatan:      Terdapat dua subklasifikasi alternatif diberikan, yaitu .0-.2 secara anatomis, dan .
3-.5 menurut pertigaan.
C15.0 Esofagus bagian leher
C15.1 Esofagus bagian toraks
C15.2 Esofagus bagian abdomen
C15.3 Esofagus sepertiga atas
C15.4 Esofagus sepertiga tengah
C15.5 Esofagus sepertiga bawah
C15.8 Lesi overlap pada esofagus
C15.9 Esofagus, tidak dijelaskan

C16     Neoplasma ganas lambung


C16.0 Cardia: pertemuan lambung-esofagus; mulut lambung, esofagus dan lambung
C16.1 Fundus lambung
C16.2 Korpus lambung
C16.3 Antrum pilori; antrum lambung
C16.4 Pylorus;   prepylorus; canalis pylori
C16.5 Kurvatura minor lambung, tidak dijelaskan; tak sesuai dengan C16.1-C16.4
C16.6 Kurvatura mayor lambung, tidak dijelaskan; tak sesuai dengan C16.1-C16.4
C16.8 Lesi overlap pada lambung
C16.9 Lambung, tidak dijelaskan; kanker lambung NOS

C17     Neoplasma ganas usus halus


C17.0 Duodenum
C17.1 Jejunum
C17.2 Ileum
            Kecuali:        katup ileocaecum (C18.0)
C17.3 Divertikulum Meckel
C17.8 Lesi overlap pada usus halus
C17.9 Usus halus, tidak dijelaskan

C18     Neoplasma ganas kolon


C18.0 Caecum; katup ileocaecum
C18.1 Appendix
C18.2 Kolon asendens
C18.3 Fleksura hepatis
C18.4 Kolon transversa
C18.5 Fleksura lienalis/splenika
C18.6 Kolon desendens
C18.7 Kolon sigmoidea; fleksura sigmoidea
            Kecuali: rectosigmoid junction (C19)
C18.8 Lesi overlap pada kolon
C18.9 Kolon, tidak dijelaskan; usus besar NOS
C19     Neoplasma ganas rectosigmoid junction

C20     Neoplasma ganas rektum

C21     Neoplasma ganas anus dan saluran anus anal


C21.0 Anus, tidak dijelaskan
            Kecuali: pinggir anus, kulit anus, kulit perianus (C43.5, C44.5)
C21.1 Saluran anus; sphincter ani
C21.2 Zona kloakogenic
C21.8 Lesi overlap pada rektum, anus and saluran anus
            Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C20-C21.2

C22     Neoplasma ganas hati dan saluran empedu intrahepatik


Kecuali:      saluran empedu NOS (C24.9); neoplasma ganas sekunder hati (C78.7)
C22.0 Karsinoma sel hati; Ca hepatocellular; hepatoma
C22.1 Karsinoma saluran empedu intrahepatis; cholangiocarcinoma
C22.2 Hepatoblastoma
C22.3 Angiosarkoma hati; sarkoma sel Kupffer
C22.4 Sarkoma lain pada hati
C22.7 Karsinoma lain yang dijelaskan pada hati
C22.9 Hati, tidak dijelaskan

C23     Neoplasma ganas kantong empedu

C24     Neoplasma ganas saluran empedu yang lain dan tidak dijelaskan
Kecuali:      saluran empedu intrahepatik (C22.1)
C24.0 Saluran empedu di luar hati
            Saluran empedu NOS; ductus biliaris komunis; d. cysticus; d. hepaticus
C24.1 Ampulla Vateri
C24.8 Lesi overlap pada saluran empedu
            Termasuk saluran empedu intra dan ekstrahepatik
            Titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C22.0-C24.1
C24.9 Saluran empedu, tidak dijelaskan

C25     Neoplasma ganas pankreas


C25.0 Caput pancreas
C25.1 Corpus pancreas
C25.2 Cauda pancreas
C25.3 Ductus pancreaticus
C25.4 Pankreas endokrin; pulau-pulau Langerhans
C25.7 Bagian lain pankreas; leher pankreas
C25.8 Lesi overlap pada pankreas
C25.9 Pankreas, tidak dijelaskan

C26     Neoplasma ganas organ pencernaan lain dan yang tidak jelas
Kecuali:      peritoneum dan retroperitoneum (C48.-)
C26.0 Saluran usus, bagiannya tidak dijelaskan; usus NOS
C26.1 Limpa
Kecuali: Penyakit Hodgkin (C81.-); Limfoma non-Hodgkin (C82-C85)
C26.8 Lesi overlap pada saluran pencernaan
            Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C15-C26.1
            Kecuali:        Cardio-oesophageal junction (C16.0)
C26.9 Situs yang tidak jelas di dalam saluran pencernaan
            Saluran pencernaan NOS, gastrointestinal tract NOS

Neoplasma ganas organ pernafasan dan intratoraks (C30-C39)


Termasuk: telinga tengah
Kecuali:      mesothelioma (C45.-)
C30     Neoplasma ganas rongga hidung dan telinga tengah
C30.0 Rongga hidung
            Rawan hidung, concha nasales, hidung dalam, septum, vestibulum hidung
            Kecuali:        pinggir posterior septum nasi dan choana (C11.3)
tulang hidung (C41.0), kulit hidung (C43.3, C44.3), 
bulbus olfaktorius (C72.2), hidung NOS (C76.0),
C30.1 Telinga tengah
            Tuba Eustachius, telinga dalam, sel-sel udara mastoid
            Kecuali:        tulang telinga (meatus) (C41.0), rawan telinga (C49.0)
liang atau kulit telinga (luar) (C43.2, C44.2)

C31     Neoplasma ganas sinus-sinus aksesorius


C31.0 Sinus maxillary: Antrum (Highmore)(maxillary)
C31.1 Sinus ethmoidalis
C31.2 Sinus frontalis
C31.3 Sinus sphenoidalis
C31.8 Lesi overlap pada sinus aksesorius
C31.9 Sinus aksesorius, tidak dijelaskan

C32     Neoplasma ganas larings


C32.0 Glottis
            Intrinsic larynx; pita suara (sejati) NOS
C32.1 Supraglottis
            Plica aryepiglottis, permukaan larings; epiglottis (pars suprahyoidea) NOS; larings
extrinsik; pita suara palsu; permukaan posterior (larings) epiglottis; ventricular bands
            Kecuali:        permukaan anterior epiglottis (C10.1),
                          plika aryepiglottis: NOS (C13.1),
                          permukaan hipofarings (C13.1), zona pinggir (C13.1)
C32.2 Subglottis
C32.3 Rawan larings
C32.8 Lesi overlap larings
C32.9 Larings, tidak dijelaskan

C33     Neoplasma ganas trachea


C34     Neoplasma ganas bronchus dan paru-paru
C34.0 Bronkus utama: Carina; hilus (paru-paru)
C34.1 Lobus atas, bronkus atau paru-paru
C34.2 Lobus tengah, bronkus atau paru-paru
C34.3 Lobus bawah, bronkus atau paru-paru
C34.8 Lesi overlap bronkus dan paru-paru
C34.9 Bronkus atau paru-paru, tidak dijelaskan

C37     Neoplasma ganas thymus

C38     Neoplasma ganas jantung, mediastinum dan pleura


Kecuali:      mesothelioma (C45.-)
C38.0 Jantung, perikardium
            Kecuali:        pembuluh-pembuluh besar (C49.3)
C38.1 Mediastinum anterior
C38.2 Mediastinum posterior
C38.3 Mediastinum, bagiannya tidak dijelaskan
C38.4 Pleura
C38.8 Lesi overlap pada jantung, mediastinum dan pleura

C39     Neoplasma ganas pernafasan dan intratoraks di situs lain dan tidak jelas
Kecuali:      intratoraks NOS (C76.1)
C39.0 Saluran pernafasan atas, bagian tidak dijelaskan
C39.8 Lesi overlap pada organ pernafasan dan intratoraks
            Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C30-C39.0
C39.9 Situs yang tidak jelas di dalam sistem pernafasan
            Saluran pernafasan NOS

Neoplasma ganas tulang dan rawan sendi (C40-C41)


Kecuali:      sumsum tulang NOS (C96.7), sinovia (C49.-)
C40     Neoplasma ganas tulang dan rawan sendi anggota
C40.0 Skapula dan tulang panjang anggota atas
C40.1 Tulang pendek anggota atas
C40.2 Tulang panjang anggota bawah
C40.3 Tulang pendek anggota bawah
C40.8 Lesi overlap pada tulang dan rawan sendi anggota
C40.9 Tulang dan rawan sendi anggota, tidak dijelaskan

C41     Neoplasma ganas tulang dan rawan sendi lain dan tidak dijelaskan
Kecuali:      tulang anggota (C40.-)
            rawan: telinga (C49.0), larings (C32.3), anggota (C40.-), hidung (C30.0)
C41.0 Tulang tengkorak dan muka
            Maxilla (superior), tulang orbita
            Kecuali: semua jenis karsinoma pada: sinus maxillaris (C31.0), 
                      rahang atas (C03.0) kecuali intraossea atau odontogenik
C41.1 Mandibula
            Kecuali:        semua jenis karsinoma pada: rahang NOS (C03.9), rahang bawah
(C03.1) kecuali intraossea atau odontogenik
C41.2 Kolom vertebra
            Kecuali:        sacrum dan coccyx (C41.4)
C41.3 Iga, sternum dan klavikula
C41.4 Tulang pelvik, sacrum and coccyx
C41.8 Lesi overlap pada tulang dan rawan sendi
            Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C40-C41.4
C41.9 Tulang dan rawan sendi, tidak dijelaskan

Melanoma dan neoplasma ganas lain kulit (C43-C44)


C43     Melanoma maligna kulit
Termasuk: kode morfologi M872-M879 dengan kode sifat /3
Kecuali:      melanoma maligna kulit organ genital (C51-C52, C60.-, C63.-)
C43.0 Melanoma maligna bibir
            Kecuali: batas vermillion bibir (C00.0-C00.2)
C43.1 Melanoma maligna kelopak mata, termasuk canthus
C43.2 Melanoma maligna telinga dan liang telinga luar
C43.3 Melanoma maligna pada bagian lain dan tidak dijelaskan pada muka
C43.4 Melanoma maligna kulit kepala dan leher
C43.5 Melanoma maligna badan; pinggir atau kulit anus, kulit perianus, kulit mammae
            Kecuali:        anus NOS (C21.0)
C43.6 Melanoma maligna anggota atas, termasuk bahu
C43.7 Melanoma maligna anggota bawah, termasuk panggul
C43.8 Lesi overlap melanoma maligna kulit
C43.9 Malignant melanoma kulit, tidak dijelaskan
            Melanoma (malignant) NOS

C44     Neoplasma ganas lain pada kulit


Termasuk: Neoplasma ganas: kelenjar sebasea, kelenjar keringat
Kecuali:      Sarkoma Kaposi (C46.-)
            Melanoma maligna kulit (C43.-), kulit genital (C51-C52, C60.-, C63.-)
C44.0 Kulit bibir: basal cell carcinoma of lip
            Kecuali:        Neoplasma ganas bibir (C00.-)
C44.1 Kulit kelopak mata, termasuk canthus
            Kecuali: jaringan ikat kelopak mata (C49.0)
C44.2 Kulit telinga dan liang telinga luar
            Kecuali:        jaringan ikat telinga (C49.0)
C44.3 Kulit bagian lain dan yang tidak dijelaskan pada muka
C44.4 Kulit kepala dan leher
C44.5 Kulit badan, pinggir atau kulit anus, kulit perianus, kulit mammae
            Kecuali:        anus NOS (C21.0)
C44.6 Kulit anggota atas, termasuk bahu
C44.7 Kulit anggota bawah, termasuk panggul
C44.8 Lesi overlap pada kulit
C44.9 Neoplasma ganas kulit, tidak dijelaskan

Neoplasma ganas jaringan mesotel dan jaringan lunak (C45-C49)


C45     Mesothelioma
Termasuk: morphology code M905 dengan kode sifat /3
C45.0 Mesothelioma pleura
            Kecuali:        neoplasma ganas lain pleura (C38.4)
C45.1 Mesothelioma peritoneum
            Mesenterium, mesokolon, omentum, peritoneum (parietal)(pelvic)
            Kecuali:        neoplasma ganas lain pada peritoneum (C48.-)
C45.2 Mesothelioma perikardium
            Kecuali:        neoplasma ganas lain perikardium (C38.0)
C45.7 Mesothelioma pada situs lain
C45.9 Mesothelioma, tidak dijelaskan

C46     Sarkoma Kaposi


Termasuk: kode morfologis M9140 dengan kode sifat /3
C46.0 Sarkoma Kaposi skin
C46.1 Sarkoma Kaposi soft tissue
C46.2 Sarkoma Kaposi palatum
C46.3 Sarkoma Kaposi kelenjar limfe
C46.7 Sarkoma Kaposi situs lain
C46.8 Sarkoma Kaposi organ ganda
C46.9 Sarkoma Kaposi, tidak dijelaskan

C47     Neoplasma ganas syaraf perifer dan sistem syaraf otonom


Termasuk: syaraf dan ganglion simpatis dan parasimpatis
C47.0  Syaraf perifer head, face and neck
            Kecuali: peripheral nerves of orbit (C69.6)
C47.1  Syaraf perifer anggota atas, termasuk bahu
C47.2  Syaraf perifer anggota bawah, termasuk panggul
C47.3  Syaraf perifer toraks
C47.4  Syaraf perifer abdomen
C47.5  Syaraf perifer pelvis
C47.6  Syaraf perifer badan, tidak dijelaskan
C47.8  Lesi overlap syaraf perifer dan sistem syaraf otonom
C47.9  Syaraf perifer dan sistem syaraf otonom, tidak dijelaskan

C48     Neoplasma ganas retroperitoneum and peritoneum


Kecuali:      Sarcoma Kaposi (C46.1); mesothelioma (C45.-)
C48.0 Retroperitoneum
C48.1 Bagian peritoneum yang dijelaskan: mesenterium, mesokolon, omentum, peritoneum
parietalis dan peritoneum pelvik
C48.2 Peritoneum, tidak dijelaskan
C48.8 Lesi overlap pada retroperitoneum dan peritoneum

C49     Neoplasma ganas jaringan penyambung dan jaringan lunak lainnya


Termasuk: pembuluh darah, bursa, rawan, fasia, jaringan lemak, ligament (kecuali rahim),
pembuluh limfe, otot, sinovia, tendon (pembungkus)
Kecuali:      rawan (dari): sendi (C40-C41), larings (C32.3), hidung (C30.0),
            jaringan ikat mammae (C50.-); sarkoma Kaposi (C46.-); mesothelioma (C45.-); syaraf
perifer dan sistem syaraf otonom (C47.-); peritoneum (C48.-); retroperitoneum (C48.0)
C49.0 Jaringan ikat dan lunak kepala, muka dan leher
            Jaringan ikat telinga, mata, kelopak mata
Kecuali:      jaringan ikat orbita (C69.6)
C49.1 Jaringan ikat dan lunak anggota atas, termasuk bahu
C49.2 Jaringan ikat dan lunak anggota bawah, termasuk panggul
C49.3 Jaringan ikat dan lunak thorax
            Axilla, diaphragm, pembuluh besar
            Kecuali: mammae (C50.-), jantung (C38.0), mediastinum (C38.1-C38.3),      thymus
(C37)
C49.4 Jaringan ikat dan lunak abdomen: Dinding abdomen, hypochondrium
C49.5 Jaringan ikat dan lunak pelvis: Buttock; groin, perineum
C49.6 Jaringan ikat dan lunak pada badan, tidak dijelaskan: Punggung NOS
C49.8 Lesi overlap jaringan ikat dan lunak
            Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C47-C49.6
C49.9 Jaringan ikat dan lunak, tidak dijelaskan
Neoplasma ganas mammae (C50)
C50     Neoplasma ganas mammae
Termasuk: jaringan ikat mammae
Kecuali:      kulit mammae (C43.5, C44.5)
C50.0 Nipple dan areola
C50.1 Bagian sentral mamma
C50.2 Kwadran dalam-atas mamma
C50.3 Kwadran dalam-bawah mamma
C50.4 Kwadran luar-atas mamma
C50.5 Kwadran luar-bawah mamma
C50.6 Ujung mamma arah aksilla
C50.8 Lesi overlap pada mamma
C50.9 Mamma, tidak dijelaskan

Neoplasma ganas organ genital wanita (C51-C58)


Termasuk:  kulit organ-organ genital wanita
C51     Neoplasma ganas vulva
C51.0 Labium mayora, kelenjar Bartholini [vestibula mayor]
C51.1 Labium minus
C51.2 Clitoris
C51.8 Lesi overlap pada vulva
C51.9 Vulva, tidak dijelaskan; genitalia external wanita NOS; pudendum

C52     Neoplasma ganas vagina

C53     Neoplasma ganas servix uteri


C53.0 Endoservix
C53.1 Exoservix
C53.8 Lesi overlap pada servix uteri
C53.9 Servix uteri, tidak dijelaskan

C54     Neoplasma ganas korpus uteri


C54.0 Isthmus uteri; segmen bawah rahim
C54.1 Endometrium
C54.2 Myometrium
C54.3 Fundus uteri
C54.8 Lesi overlap pada korpus uteri
C54.9 Korpus uteri, tidak dijelaskan

C55     Neoplasma ganas uterus, bagian tidak dijelaskan

C56     Neoplasma ganas ovarium

C57     Neoplasma ganas organ genitalia lain wanita dan yang tidak dijelaskan
C57.0 Tuba Fallopii; oviduct; tuba uterus
C57.1 Broad ligament (ligamentum latum)
C57.2 Round ligament (ligamentum rotundum)
C57.3 Parametrium; ligamen uterus NOS
C57.4 Adnexa uterus, tidak dijelaskan
C57.7 Organ genitalia lain wanita yang dijelaskan; korpus atau duktus Wolffian
C57.8 Lesi overlap pada organ genitalia wanita
            Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C51-C57.7, C58
            Tubo-ovarium; utero-ovarium
C57.9 Organ genitalia wanita, tidak dijelaskan
            Traktus genito-urinarius wanita NOS

C58     Neoplasma ganas plasenta


            Choriocarcinoma NOS
            Chorionepithelioma NOS
            Kecuali:        chorioadenoma (destruens) (D39.2)
            mola hydatidiformis: NOS (O01.9), invasive (D39.2), malignant (D39.2)
Neoplasma ganas organ genitalia pria (C60-C63)
Termasuk: kulit organ genitalia pria
C60     Neoplasma ganas penis
C60.0 Prepuce; foreskin (kulit depan)
C60.1 Glans penis
C60.2 Batang penis; korpus kavernosum
C60.8 Lesi overlap pada penis
C60.9 Penis, tidak dijelaskan; kulit penis NOS

C61     Neoplasma ganas prostat

C62     Neoplasma ganas testis


C62.0 Undescended testis: ectopic testis; testis tertahan[situs neoplasma]
C62.1 Descended testis: testis di dalam skrotum
C62.9 Testis, tidak dijelaskan

C63     Neoplasma ganas organ genitalia pria lain dan tidak dijelaskan
C63.0 Epididymis
C63.1 Spermatic cord
C63.2 Skrotum, Kulit skrotum
C63.7 Organ genitalia pria lain yang dijelaskan: Vesikula seminalis; tunika vaginalis
C63.8 Lesi overlap pada organ genitalia pria
            Titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C60-C63.7
C63.9 Organ genitalia pria, tidak dijelaskan
            Traktus genito-urinarius pria NOS

Neoplasma ganas saluran kemih (C64-C68)


C64     Neoplasma ganas ginjal, selain pelvis ginjal
Kecuali:      kaliks ginjal (C65), pelvis ginjal (C65)

C65     Neoplasma ganas pelvis ginjal


Pelviureteric junction; kaliks ginjal

C66     Neoplasma ganas ureter


Kecuali:      muara ureter di kandung kemih (C67.6)

C67     Neoplasma ganas kandung kemih


C67.0 Trigonum vesicae
C67.1 Puncak bladder
C67.2 Dinding lateral bladder
C67.3 Dinding anterior bladder
C67.4 Dinding posterior bladder
C67.5 Leher bladder; lobang internal uretra
C67.6 Muara ureter
C67.7 Urachus
C67.8 Lesi overlap pada bladder
C67.9 Bladder, tidak dijelaskan

C68     Neoplasma ganas organ perkemihan lain dan yang tidak dijelaskan
Kecuali: traktus genito-urinarius NOS: wanita (C57.9), pria (C63.9)
C68.0 Urethra
            Kecuali:        lobang internal uretra (C67.5)
C68.1 Kelenjar paraurethra
C68.8 Lesi overlap pada organ perkemihan
            Titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C64-C68.1
C68.9 Organ perkemihan, tidak dijelaskan; sistem urinarius NOS

Neoplasma ganas mata, otak dan bagian lain SSP (C69-C72)


C69     Neoplasma ganas mata dan adnexa
Kecuali:      jaringan ikat kelopak (C49.0), kelopak (kulit) (C43.1, C44.1)
            nervus optikus (C72.3)
C69.0 Conjunctiva
C69.1 Cornea
C69.2 Retina
C69.3 Choroid
C69.4 Korpus siliaris; bola mata
C69.5 Kelenjar dan duktus lakrimalis; duktus nasolakrimalis
C69.6 Orbita: jaringan ikat orbita, otot ekstraokuli, syaraf perifer orbita, jaringan retrobulbar,
jaringan retrookuli
            Kecuali:        tulang orbita (C41.0)
C69.8 Lesi overlap pada mata dan adnexa
C69.9 Mata, tidak dijelaskan

C70     Neoplasma ganas meningen


C70.0 Meningen otak
C70.1 Meningen spinalis
C70.9 Meningen, tidak dijelaskan

C71     Neoplasma ganas otak


Kecuali:      nervi kraniales (C72.2-C72.5)
            jaringan retrobulbar (C69.6)
C71.0 Serebrum, selain lobus dan ventrikel
            Corpus callosum; supratentorium NOS
C71.1 Lobus frontalis
C71.2 Lobus temporalis
C71.3 Lobus parietalis
C71.4 Lobus oksipitalis
C71.5 Ventrikel otak
            Kecuali:        ventrikel IV (C71.7)
C71.6 Serebellum
C71.7 Batang otak; ventrikel IV; infratentorium NOS
C71.8 Lesi overlap pada otak
C71.9 Otak, tidak dijelaskan
C72     Neoplasma ganas medulla spinalis, nervi craniales dan bagian lain SSP
Kecuali:      meningen (C70.-)
            syaraf perifer dan sistem syaraf otonom (C47.-)
C72.0 Medulla spinalis
C72.1 Cauda equina
C72.2 Nervus olfaktorius; bulbus olfaktorius
C72.3 Nervus optikus
C72.4 Nervus akustikus
C72.5 Nervi kraniales lain dan yang tidak dijelaskan; nervi kraniales NOS
C72.8 Lesi overlap pada otak dan bagian lain SSP
            Titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C70-C72.5
C72.9 Sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan; sistem syaraf NOS

Neoplasma ganas tiroid dan kelenjar endokrin lain (C73-C75)


C73     Neoplasma ganas kelenjar tiroid

C74     Neoplasma ganas kelenjar adrenal


C74.0 Kortex kelenjar adrenal
C74.1 Medulla kelenjar adrenal
C74.9 Kelenjar adrenal, tidak dijelaskan

C75     Neoplasma ganas kelenjar endokrin lain dan struktur terkait


Kecuali:      Kelenjar adrenal (C74.-), pankreas endokrin (C25.4), ovarium (C56), testis
(C62.-), thymus (C37), kelenjar tiroid (C73)
C75.0 Kelenjar paratiroid
C75.1 Kelenjar pituitary
C75.2 Duktus kraniopharyngeus
C75.3 Kelenjar pineal
C75.4 Carotid body
C75.5 Aortic body dan paraganglia lain
C75.8 Keterlibatan banyak kelenjar (pluriglandular), tidak dijelaskan
            Catatan: Kalau situs diketahui, mereka harus dikode secara terpisah.
C75.9 Kelenjar endokrin, tidak dijelaskan

Neoplasma ganas pada situs yang tidak jelas, sekunder dan tidak dijelaskan (C76-C80)
C76     Neoplasma ganas pada situs-situs lain dan tidak jelas
Kecuali:      Neoplasma ganas: genitourinarius NOS: wanita (C57.9), pria (C63.9)
                   jaringan limfoid, hematopoietik dan yang berhubungan (C81-C96)
                   situs yang tidak dijelaskan (C80)
C76.0 Kepala, muka dan leher: Pipi NOS, hidung NOS
C76.1 Thorax: Axilla NOS, intratoraks NOS, toraks NOS
C76.2 Abdomen
C76.3 Pelvis: Groin NOS; Situs yang overlap dengan sistem di dalam pelvis, seperti
rektovagina (septum) dan rektovesika (septum)
C76.4 Anggota atas
C76.5 Anggota bawah
C76.7 Situs tidak jelas lainnya
C76.8 Lesi overlap pada situs-situs lain dan tidak jelas

C77     Neoplasma ganas lymph nodes sekunder dan tidak dijelaskan


Kecuali: Neoplasma ganas kelenjar limfe, dinyatakan primer (C81-C87, C96.-)
C77.0 Kelenjar limfe kepala, muka dan leher: Kelenjar limfe supraklavikula
C77.1 Kelenjar limfe intratoraks
C77.2 Kelenjar limfe intra-abdominalis
C77.3 Kelenjar limfe aksillaris dan anggota atas: Kelenjar limfe pektoralis
C77.4 Kelenjar limfe inguinalis dan anggota bawah
C77.5 Kelenjar limfe intrapelvik
C77.8 Kelenjar limfe di berbagai tempat
C77.9 Kelenjar limfe, tidak dijelaskan

C78     Neoplasma ganas sekunder organ pernafasan dan pencernaan


C78.0 Neoplasma ganas sekunder paru-paru
C78.1 Neoplasma ganas sekunder mediastinum
C78.2 Neoplasma ganas sekunder pleura
C78.3 Neoplasma ganas sekunder organ pernafasan lain dan yang tidak dijelaskan
C78.4 Neoplasma ganas sekunder usus halus
C78.5 Neoplasma ganas sekunder usus besar dan rektum
C78.6 Neoplasma ganas sekunder retroperitoneum dan peritoneum
            Malignant ascites NOS
C78.7 Neoplasma ganas sekunder hati
C78.8 Neoplasma ganas sekunder organ pencernaan lain dan yang tidak dijelaskan

C79     Neoplasma ganas sekunder pada other sites


C79.0 Neoplasma ganas sekunder ginjal dan pelvis renalis
C79.1 Neoplasma ganas sekunder bladder, organ kemih lain dan yang tidak dijelaskan
C79.2 Neoplasma ganas sekunder kulit
C79.3 Neoplasma ganas sekunder otak dan meningen otak
C79.4 Neoplasma ganas sekunder bagian sistem syaraf lain dan yang tidak dijelaskan
C79.5 Neoplasma ganas sekunder tulang dan sumsum tulang
C79.6 Neoplasma ganas sekunder pada ovarium
C79.7 Neoplasma ganas sekunder kelenjar adrenal
C79.8 Neoplasma ganas sekunder pada situs lain yang dijelaskan

C80     Neoplasma ganas tanpa penjelasan situs


                          C80 hanya digunakan untuk kondisi utama kalau neoplasma ganas tercatat
tanpa penjelasan mengenai situsnya. Kode tambahan bisa digunakan untuk identifikasi
masing-masing neoplasma ganas tersebut.

Neoplasma ganas limfoid, hematopoietik dan jaringan yang berhubungan (C81-C96)


Catatan:      Istilah yang digunakan pada kategori C82-C85 untuk limfoma non-Hodgkin
adalah dari the Working Formulation, yang berusaha untuk menemukan dasar bersama di
antara berbagai skema klasifikasi. Istilah yang digunakan dalam skema-skema ini tidak
diberikan pada Daftar Tabulasi, tapi muncul pada Indeks Alfabetis; persamaan yang pas
dengan istilah yang terdapat pada Daftar Tabulasi tidak selalu dimungkinkan.

Termasuk: kode morfologi M959-M994 dengan kode sifat /3


Kecuali:      neoplasma kelenjar limfe sekunder dan yang tidak dijelaskan (C77.-)

C81     Penyakit Hodgkin


Termasuk: kode morfologi M965-M966 dengan kode sifat /3
C81.0 Limfosit lebih menonjol: Limfosit-histiosit lebih menonjol
C81.1 Nodular sclerosis
C81.2 Sel-sel menonjol bercampur
C81.3 Limfosit sangat sedikit
C81.7 Penyakit Hodgkin lain
C81.9 Penyakit Hodgkin, tidak dijelaskan

C82     Limfoma follikuler [nodular] non-Hodgkin


Termasuk: limfoma follikuler non-Hodgkin dengan atau tanpa area yang diffus
            kode morfologi M969 dengan kode sifat /3
C82.0 Small cleaved cell, follikuler (sel-sel kecil terbelah)
C82.1 Campuran sel kecil terbelah dan sel besar, follikuler
C82.2 Sel besar, follikuler
C82.7 Jenis lain limfoma follikuler non-Hodgkin
C82.9 Limfoma follikuler non-Hodgkin, tidak dijelaskan
            Limfoma noduler non-Hodgkin NOS

C83     Limfoma diffus non-Hodgkin


Termasuk:  kode morfologi M9593, M9595, M967-M968 dengan kode sifat /3
C83.0 Sel kecil (diffus)
C83.1 Sel kecil terbelah (diffus)
C83.2 Campuran sel kecil dan besar (diffus)
C83.3 Sel besar (diffus); sarkoma sel retikulum
C83.4 Immunoblastik (diffus)
C83.5 Lymphoblastik (diffus)
C83.6 Undifferentiated (diffus)
C83.7 Tumor Burkitt
C83.8 Jenis lain limfoma diffus non-Hodgkin
C83.9 Limfoma diffus non-Hodgkin, tidak dijelaskan

C84     Limfoma sel-T perifer dan kulit


Termasuk: morphology code M970 dengan kode sifat /3
C84.0 Mycosis fungoides
C84.1 Penyakit Sezary
C84.2 Limfoma T-zone
C84.3 Limfoma limfo-epithelioid lymphoma; limfoma Lennert
C84.4 Limfoma sel-T perifer
C84.5 Limfoma sel-T lain dan yang tidak dijelaskan
            Catatan: Kalau garis pembentukan atau keterlibatan sel-T disebutkan sehubungan
dengan limfoma spesifik, kode yang lebih spesifik.

C85     Limfoma non-Hodgkin dan jenis yang tidak dijelaskan


Termasuk: kode morfologi M9590-M9592, M9594, M971 dengan kode sifat /3
C85.0 Limfosarkoma
C85.1 Limfoma sel-B, tidak dijelaskan
            Catatan: Kalau garis pembentukan atau keterlibatan sel-B disebutkan sehubungan
dengan limfoma spesifik, kode yang lebih spesifik.
C85.7 Limfoma non-Hodgkin jenis lain yang dijelaskan
            Retikulo-endotheliosis maligna, retikulosis maligna, mikroglioma
C85.9 Limfoma non-Hodgkin, jenis tidak dijelaskan
            Limfoma NOS, limfoma maligna NOS, limfoma non-Hodgkin NOS

C88     Penyakit immunoproliferatif maligna


Termasuk: kode morfologi M976 dengan kode sifat /3
C88.0 Makroglobulinaemia Waldenstrom
C88.1 Penyakit alpha heavy chain
C88.2 Penyakit gamma heavy chain; penyakit Franklin
C88.3 Penyakit immunoproliferatif usus halus; penyakit Mediterranean
C88.7 Penyakit immunoproliferatif maligna lainnya
C88.9 Penyakit immunoproliferatif maligna, tidak dijelaskan
Penyakit immunoproliferatif NOS

C90     Myeloma multipel dan neoplasma sel plasma ganas


Termasuk: kode morfologi M973, M9830 dengan kode sifat /3
C90.0 Myeloma multipel; penyakit Kahler, myelomatosis
C90.1 Leukaemia sel plasma
C90.2 Plasmacytoma, extramedulla
            Tumor sel plasma ganas NOS, plasmacytoma NOS, myeloma soliter

C91     Leukaemia limfoid


Termasuk:  kode morfologi M982, M9940-M9941 dengan kode sifat /3
C91.0 Leukaemia limfoblast akut
            Kecuali:        eksasebasi akut leukemia limfosit akut (C91.1)
C91.1 Leukaemia limfosit kronis
C91.2 Leukaemia limfosit subakut
C91.3 Leukaemia prolimfosit
C91.4 Leukaemia hairy-cell (sel-sel berambut): retikuloendotheliosis leukemia
C91.5 Leukaemia sel-T dewasa
C91.7 Leukaemia limfoid lain
C91.9 Leukaemia limfoid, tidak dijelaskan

C92     Leukaemia myeloid


Termasuk: leukaemia: granulosit, myelogen
            kode morfologi M986-M988, M9930 dengan kode sifat /3
C92.0 Leukaemia myeloid akut
            Kecuali:        eksaserbasi akut leukaemia myeloid kronis (C92.1)
C92.1 Leukaemia myeloid kronis
C92.2 Leukaemia myeloid subakut
C92.3 Sarkoma myeloid; khloroma; sarkoma granulosit
C92.4 Leukaemia promyelosit akut
C92.5 Leukaemia myelomonosit akut
C92.7 Leukaemia myeloid lain
C92.9 Leukaemia myeloid, tidak dijelaskan

C93     Leukaemia monosit


Termasuk: leukaemia monositoid
            kode morfologi M989 dengan kode sifat /3
C93.0 Leukaemia monosit akut
            Kecuali: eksaserbasi akut leukaemia monosit kronis (C93.1)
C93.1 Leukaemia monosit kronis
C93.2 Leukaemia monosit subakut
C93.7 Leukaemia monosit lain
C93.9 Leukaemia monosit, tidak dijelaskan

C94     Leukemia lain dengan jenis sel dijelaskan


Termasuk:  kode M984, M9850, M9900, M9910, M9931-M9932 dengan kode sifat /3
Kecuali:      retikuloendoteliosis leukemik (C91.4) ; leukemia sel plasma (C90.1)
C94.0 Eritremia dan eritroleukemia akut
            Myelosis eritremik akut; penyakit Di Guglielmo
C94.1 Eritremia kronis; penyakit Heilmeyer-Schoner
C94.2 Leukemia megakaryoblast akut
            Leukaemia: megakaryoblast (akut), megakaryocyt (akut)
C94.3 Leukemia sel mast
C94.4 Panmyelosis akut
C94.5 Myelofibrosis akut
C94.7 Leukemia lain yang dijelaskan; leukemia sel limfosarkoma

C95     Leukaemia dengan jenis sel tidak dijelaskan


Termasuk: kode morfologi M980 dengan kode sifat /3
C95.0 Leukemia akut dengan jenis sel tidak dijelaskan
            Leukaemia sel blast, leukemia sel stem
            Kecuali: eksaserbasi akut leukemia kronis yang tidak dijelaskan (C95.1)
C95.1 Leukemia kronis dengan jenis sel tidak dijelaskan
C95.2 Leukemia subakut dengan jenis sel tidak dijelaskan
C95.7 Leukemia lain dengan jenis sel tidak dijelaskan
C95.9 Leukaemia, tidak dijelaskan

C96     Neoplasma ganas lain dan tidak dijelaskan pada jaringan limfoid, haematopoietik dan
yang berhubungan
Termasuk: kode morfologi M972, M974 dengan kode sifat /3
C96.0 Penyakit Letterer-Siwe
            retikuloendotheliosis nonlipid:, retikulosis nonlipid:
C96.1 Histiositosis maligna
            Retikulosis medulla histiosit
C96.2 Tumor maligna sel mast
            Malignant: mastositoma, mastositosis, sarkoma sel mast
            Kecuali: leukaemia sel mast (C94.3), mastositosis (kulit) (Q82.2)
C96.3 Limfoma histiosit sejati
C96.7 Neoplasma ganas lain jaringan limfoid, haematopoietic dan yang berhubungan
C96.9 Neoplasma ganas jaringan limfoid, haematopoietic dan yang berhubungan, tidak
dijelaskan

Neoplasma ganas situs ganda independen (primer) (C97)


C97     Neoplasma ganas situs ganda independen (primer)
C97.    Neoplasma ganas dengan situs ganda primer yang independen
                          C97 digunakan kalau tercatat dua atau lebih neoplasma ganas primer yang
independen sebagai kondisi utama, tanpa ada yang lebih menonjol. Kode tambahan bisa
digunakan untuk identifikasi masing-masing neoplasma ganas tersebut.

Neoplasma in situ (D00-D09)


Catatan:      Neoplasma in situ banyak dianggap sebagai berada dalam masa perubahan
morfologis antara displasia dan kanker yang invasif. Misalnya, untuk cervical intraepithelial
neoplasia (CIN) dikenal tiga stadium, yang ketiga (CIN III) termasuk pada displasia berat dan
karsinoma in situ. Sistem peringkat ini telah diperluas ke organ lain, seperti vulva dan vagina.
Deskripsi neoplasia intraepitel stadium III, dengan atau tanpa disebutkannya displasia,
diletakkan pada bagian ini. Stadium I dan II diklasifikasikan sebagai displasia sistem organ
yang terlibat dan harus dikode pada bab sistem tubuh yang relevan.
Termasuk:         penyakit Bowen; erythroplasia; kode morfologi dengan kode sifat /2
                   eritroplasia Queyrat

D00     Carcinoma in situ rongga mulut, esofagus, dan lambung


Kecuali:      melanoma in situ (D03.-)
D00.0 Bibir, rongga mulut dan farings
            Plika ariepiglottik: NOS, permukaan hipofarings, zona pinggir
            Batas vermillion bibir
            Kecuali:        plika ariepiglottik, permukaan larings (D02.0)
                                 epiglottis: NOS (D02.0), pars suprahyoid (D02.0)
                                 kulit bibir (D03.0, D04.0)
D00.1 Esofagus
D00.2 Lambung

D01     Carcinoma in situ organ pencernaan lain dan yang tidak dijelaskan
Kecuali:      melanoma in situ (D03.-)
D01.0 Colon
            Kecuali: pertemuan rektosigmoid (D01.1)
D01.1 Pertemuan rektosigmoid
D01.2 Rektum
D01.3 Anus dan saluran anus
            Kecuali:        pinggir anus (D03.5, D04.5), kulit anus (D03.5, D04.5)
                                 kulit sekitar anus (D03.5, D04.5)
D01.4 Bagian usus lain dan yang tidak dijelaskan
            Kecuali:        ampulla Vateri (D01.5)
D01.5 Hati, kantong empedu dan saluran empedu; ampulla Vateri
D01.7 Organ pencernaan lain yang dijelaskan; pankreas
D01.9 Organ pencernaan, tidak dijelaskan

D02     Carcinoma in situ of middle ear and respiratory system


Kecuali:      melanoma in situ (D03.-)
D02.0 Larings: Aryepiglottic fold, permukaan larings; Epiglottis (pars suprahyoid)
            Kecuali: plika aryepiglottik: NOS, permukaan hipofarings, pinggir (D00.0)
D02.1 Trakhea
D02.2 Bronkus dan paru-paru
D02.3 Bagian lain sistem pernafasan: Sinus aksesorius, telinga tengah, rongga hidung
            Kecuali:        telinga (luar)(kulit) (D03.2, D04.2)
                                 hidung: NOS (D09.7), kulit hidung (D03.3, D04.3)
D02.4 Sistem pernafasan, tidak dijelaskan

D03     Melanoma in situ


Termasuk: kode morfologi M872-M879 dengan kode sifat /2
D03.0 Melanoma in situ bibir
D03.1 Melanoma in situ kelopak mata, termasuk canthus
D03.2 Melanoma in situ telinga dan liang telinga luar
D03.3 Melanoma in situ bagian lain muka dan yang tidak dijelaskan
D03.4 Melanoma in situ kulit kepala dan leher
D03.5 Melanoma in situ badan
            Pinggir anus, kulit anus, kulit perianus, mammae (kulit)(jaringan lunak)
D03.6 Melanoma in situ anggota atas, termasuk bahu
D03.7 Melanoma in situ anggota bawah, termasuk panggul
D03.8 Melanoma in situ tempat lain
D03.9 Melanoma in situ, tidak dijelaskan

D04     Carcinoma in situ kulit


Kecuali:      erythroplasia Queyrat (penis) NOS (D07.4); melanoma in situ (D03.-)
D04.0 Kulit bibir
            Kecuali: batas vermilion bibir (D00.0)
D04.1 Kulit kelopak mata, termasuk canthus
D04.2 Kulit telinga dan liang telinga luar
D04.3 Kulit bagian lain muka dan yang tidak dijelaskan
D04.4 Kulit kulit kepala dan leher
D04.5 Kulit badan; pinggir anus, kulit anus, kulit perianus, kulit mammae
            Kecuali: anus NOS (D01.3), kulit organ genital (D07.-)
D04.6 Kulit anggota atas, termasuk bahu
D04.7 Kulit anggota bawah, termasuk panggul
D04.8 Kulit tempat lain
D04.9 Kulit, tidak dijelaskan

D05     Karsinoma in situ mammae


Kecuali:      karsinoma in situ kulit mammae (D04.5)
            melanoma in situ mammae (kulit) (D03.5)
D05.0 Karsinoma lobularis in situ
D05.1 Karsinoma intraductus in situ
D05.7 Karsinoma in situ lain mammae
D05.9 Karsinoma in situ mammae, tidak dijelaskan

D06     Karsinoma in situ servix uteri


Termasuk: cervical intraepithelial neoplasia [CIN], grade III, dengan atau tanpa disebutkan
displasia berat
Kecuali:      melanoma in situ servix (D03.5); displasia berat servix NOS (N87.2)
D06.0  Endoservix
D06.1  Exoservix
D06.7  Bagian lain servix
D06.9  Servix, tidak dijelaskan

D07     Karsinoma in situ organ genital lain dan yang tidak dijelaskan
Kecuali:      melanoma in situ (D03.5)
D07.0 Endometrium
D07.1 Vulva: Vulvar intraepithelial neoplasia [VIN], grade III, dengan atau tanpa disebutkan
displasia berat
            Kecuali: displasia berat vulva NOS (N90.2)
D07.2 Vagina: Vaginal intraepithelial neoplasia [VAIN], grade III, dengan atau tanpa
disebutkan displasia berat
            Kecuali: displasia berat vagina NOS (N89.2)
D07.3 Organ genitalia wanita yang lain dan tidak dijelaskan
D07.4 Penis; eritroplasia Queyrat NOS
D07.5 Prostat
D07.6 Organ genitalia pria yang lain dan tidak dijelaskan

D09     Karsinoma in situ pada situs lain dan yang tidak dijelaskan
Kecuali: melanoma in situ (D03.-)
D09.0 Bladder
D09.1 Organ perkemihan lain dan yang tidak dijelaskan
D09.2 Mata
            Kecuali: kulit kelopak (D04.1)
D09.3 Tiroid dan kelenjar endokrin lain
            Kecuali: pankreas endocrine (D01.7); ovarium (D07.3), testis (D07.6)
D09.7 Karsinoma in situ pada tempat lain yang dijelaskan
D09.9 Karsinoma in situ, tidak dijelaskan

Neoplasma jinak (D10-D36)


Termasuk:       kode morfologi dengan kode sifat /0
D10     Neoplasma jinak mulut dan farings
D10.0 Bibir; bibir (frenulum)(sisi dalam)(mucosa)(batas vermilion)
            Kecuali: kulit bibir (D22.0, D23.0)
D10.1 Lidah, tonsilla lingualis
D10.2 Lantai mulut
D10.3 Bagian mulut yang lain dan tidak dijelaskan; kelenjar saliva minor NOS
            Kecuali: neoplasma odontogenik jinak (D16.4-D16.5), mukosa bibir (D10.0),
permukaan nasofarings palatum molle (D10.6)
D10.4 Tonsil; tonsil (faucial)(palatina)
            Kecuali: tonsilla lingualis (D10.1), tonsil farings (D10.6), tonsillar: fossa (D10.5),
pillars (D10.5)
D10.5 Bagian lain orofarings
            Epiglottis, permukaan anterior
            Tonsillar: fossa, pillars
            Vallecula
            Kecuali: epiglottis: NOS (D14.1), pars suprahyoid (D14.1)
D10.6 Nasofarings
            Tonsil farings, pinggir posterior septum dan choanae
D10.7 Hipofarings
D10.9 Farings, tidak dijelaskan

D11     Neoplasma jinak kelenjar saliva mayor


Kecuali:      neoplasma jinak kelenjar saliva minor yang dijelaskan, yang diklasifikasi
menurut lokasi anatomisnya
            neoplasma jinak kelenjar saliva minor NOS (D10.3)
D11.0 Kelenjar parotid
D11.7 Kelenjar saliva mayor lainnya; kelenjar: sublingualis, submandibularis
D11.9 Kelenjar saliva mayor, tidak dijelaskan

D12     Neoplasma jinak kolon, rektum, anus dan saluran anus


D12.0 Caecum; katup ileocaecum
D12.1 Appendix
D12.2 Kolon asendens
D12.3 Kolon transversa; fleksura hepatis, fleksura splinikus
D12.4 Kolon desendens
D12.5 Kolon sigmoid
D12.6 Kolon, tidak dijelaskan: adenomatosis, polyposis (herediter) kolon
D12.7 Pertemuan rektosigmoid
D12.8 Rektum
D12.9 Anus dan saluran anus
            Kecuali: pinggir (D22.5, D23.5), kulit anus dan perianus (D22.5, D23.5)

D13     Neoplasma jinak bagian sistem pencernaan yang lain dan kurang jelas
D13.0 Esofagus
D13.1 Lambung
D13.2 Duodenum
D13.3 Bagian usus halus lain dan yang tidak dijelaskan
D13.4 Liver; saluran empedu intrahepatik
D13.5 Saluran empedu ekstrahepatik
D13.6 Pankreas
            Kecuali: pankreas endokrin (D13.7)
D13.7 Pankreas endokrin: tumor sel pulau, pulau Langerhans
D13.9 Situ yang tidak jelas pada sistem pencernaan
            Sistem pencernaan NOS, usus NOS, limpa

D14     Neoplasma jinak telinga tengah dan sistem pernafasan


D14.0 Telinga tengah, rongga hidung dan sinus aksesorius; rawan hidung
            Kecuali: liang telinga (luar)(kulit) (D22.2, D23.2)
                                 tulang: telinga (D16.4), hidung (D16.4)
                                 rawan telinga (D21.0)    
                                 hidung:   NOS (D36.7), kulit (D22.3, D23.3)
                                 bulbus olfaktorius (D33.3)
                                 polip: sinus aksesorius (J33.8), hidung (rongga) (J33.-)
                                 polip telinga (tengah) (H74.4),
                                 pinggir posterior dan khoanae (D10.6)
D14.1 Larings; epiglottis (pars suprahyoid)
            Kecuali:        permukaan anterior epiglottis (D10.5)
                                 polip pita suara dan larings (J38.1)
D14.2 Trachea
D14.3 Bronkus dan paru-paru
D14.4 Sistem pernafasan, tidak dijelaskan

D15     Neoplasma jinak other and tidak dijelaskan intrathoracic organs


Kecuali: jaringan mesotel (D19.-)
D15.0 Thymus
D15.1 Heart
            Kecuali: pembuluh besar (D21.3)
D15.2 Mediastinum
D15.7 Organ intratoraks lain yang dijelaskan
D15.9 Organ intratoraks, tidak dijelaskan

D16     Neoplasma jinak tulang dan rawan sendi


Kecuali:      synovia (D21.-)
D16.0 Skapula dan tulang panjang anggota atas
D16.1 Tulang pendek anggota atas
D16.2 Tulang panjang anggota bawah
D16.3 Tulang pendek anggota bawah
D16.4 Tulang tengkorak dan muka: maxilla (superior), tulang orbital
            Kecuali: tulang rahang bawah (D16.5)
D16.5 Tulang rahang bawah
D16.6 Kolom vertebrae
            Kecuali: sakrum dan koksigis (D16.8)
D16.7 Iga, sternum dan klavikula
D16.8 Tulang pelvis, sakrum dan koksigis
D16.9 Tulang dan rawan sendi, tidak dijelaskan

D17     Neoplasma lipomatosa jinak


Termasuk: kode morfologi M885-M888 dengan kode sifat /0
D17.0 Kulit dan jaringan bawah kulit kepala, muka dan leher
D17.1 Kulit dan jaringan bawah kulit badan
D17.2 Kulit dan jaringan bawah kulit anggota
D17.3 Kulit dan jaringan bawah kulit pada situs lain dan tidak dijelaskan
D17.4 Organ intratoraks
D17.5 Organ intra-abdomen
            Kecuali: peritoneum dan retroperitoneum (D17.7)
D17.6 Spermatic cord
D17.7 Neoplasma lipomatosa jinak pada situs lain: peritoneum, retroperitoneum
D17.9 Neoplasma lipomatosa jinak, tidak dijelaskan; lipoma NOS

D18     Haemangioma dan lymphangioma, semua situs


Termasuk: kode morfologi M912-M917 dengan kode sifat /0
Kecuali:      nevus biru atau berpigmen (D22.-)
D18.0 Haemangioma, semua situs; angioma NOS
D18.1 Lymphangioma, semua situs

D19     Neoplasma jinak jaringan mesotel


Termasuk: kode morfologi M905 dengan kode sifat /0
D19.0 Jaringan mesotel pleura
D19.1 Jaringan mesotel peritoneum
D19.7 Jaringan mesotel situs lain
D19.9 Jaringan mesotel, tidak dijelaskan; mesotelioma jinak NOS

D20     Neoplasma jinak jaringan lunak retroperitoneum dan peritoneum


Kecuali:      neoplasma lipomatosa jinak peritoneum dan retroperitoneum (D17.7)
            jaringan mesotel (D19.-)
D20.0  Retroperitoneum
D20.1  Peritoneum

D21     Neoplasma jinak lain jaringan ikat dan jaringan lunak lain
Termasuk: pembuluh darah, bursa, rawan, fasia, lemak, ligamen [kecuali pada uterus],
saluran limfe, otot, sinovia, tendon (pelapis)
Kecuali:      rawan: sendi (D16.-), larings (D14.1), hidung (D14.0)
            uterus: leiomyoma (D25.-), ligamen (D28.2)
            jaringan vaskuler (D18.-), haemangioma (D18.0), lymphangioma (D18.1)
            neoplasma lipomatosa (D17.-), jaringan ikat mammae (D24)
            peritoneum (D20.1), retroperitoneum (D20.0)
            syaraf perifer dan sistem syaraf otonom (D36.1)
D21.0 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain kepala, muka dan leher
            Jaringan ikat: telinga, kelopak mata
            Kecuali: jaringan ikat orbita (D31.6)
D21.1 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain anggota atas, termasuk bahu
D21.2 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain anggota bawah, termasuk panggul
D21.3 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain toraks: aksila, diafragma, pembuluh besar
            Kecuali: jantung (D15.1), mediastinum (D15.2), thymus (D15.0)
D21.4 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain abdomen
D21.5 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain pelvis
            Kecuali: leiomyoma uterus (D25.-), ligamen uterus (D28.2)
D21.6 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain badan, tidak dijelaskan; punggung NOS
D21.9 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain, tidak dijelaskan

D22     Naevi melanosit


Termasuk: kode morfologi M872-M879 dengan kode sifat /0
            naevus: NOS, blue, hairy, pigmented
D22.0 Naevi melanosit bibir
D22.1 Naevi melanosit kelopak mata, termasuk canthus
D22.2 Naevi melanosit telinga dan liang telinga luar
D22.3 Naevi melanosit bagian lain muka dan yang tidak dijelaskan
D22.4 Naevi melanosit kulit kepala dan leher
D22.5 Naevi melanosit badan: pinggir anus; kulit anus, perianus, mammae
D22.6 Naevi melanosit anggota atas, termasuk bahu
D22.7 Naevi melanosit anggota bawah, termasuk panggul
D22.9 Naevi melanosit, tidak dijelaskan

D23     Neoplasma jinak lain pada kulit


Termasuk: neoplasma jinak: folikel rambut, kelenjar sebasea, kelenjar keringat
Kecuali:      neoplasma lipomatosa jinak (D17.0-D17.3), naevi melanosit (D22.-)
D23.0 Kulit bibir
            Kecuali: batas vermilion bibir (D10.0)
D23.1 Kulit kelopak mata, termasuk canthus
D23.2 Kulit telinga dan liang telinga luar
D23.3 Kulit bagian lain muka dan yang tidak dijelaskan
D23.4 Kulit kulit kepala dan leher
D23.5 Kulit badan; pinggir anus; kulit anus, perianus, mammae
            Kecuali: anus NOS (D12.9), skin of genital organs (D28-D29)
D23.6 Kulit anggota atas, termasuk bahu
D23.7 Kulit anggota bawah, termasuk panggul
D23.9 Kulit, tidak dijelaskan
D24     Neoplasma jinak breast
Mammae:    jaringan ikat, bagian lunak
Kecuali:      displasia jinak mammae (N60.-), kulit mammae (D22.5, D23.5)

D25     Leiomyoma uterus


Termasuk: neoplasma jinak uterus dengan kode morfologi M889 dan kode sifat /0
            fibromyoma uterus
D25.0 Leiomyoma submukosa uterus
D25.1 Leiomyoma intramural uterus
D25.2 Leiomyoma subserosa uterus
D25.9 Leiomyoma uterus, tidak dijelaskan

D26     Neoplasma jinak lain uterus


D26.0 Servix uteri
D26.1 Korpus uteri
D26.7 Bagian lain uterus
D26.9 Uterus, tidak dijelaskan

D27     Neoplasma jinak ovarium

D28     Neoplasma jinak organ genitalia lain wanita dan yang tidak dijelaskan
Termasuk: polip adenomatosa, kulit organ genitalia wanita
D28.0 Vulva
D28.1 Vagina
D28.2 Tuba dan ligamen uterus: tuba Fallopii, ligamen uterus (latum)(rotundum)
D28.7 Organ genitalia lain wanita yang dijelaskan
D28.9 Organ genitalia wanita, tidak dijelaskan

D29     Neoplasma jinak organ genitalia pria


Termasuk: kulit organ genitalia pria
D29.0 Penis
D29.1 Prostat
            Kecuali:        hyperplasia prostate (adenomatosa) (N40)
                                 prostatic:: adenoma (N40), pembesaran, hipertrofi (N40)
D29.2 Testis
D29.3 Epididymis
D29.4 Skrotum; kulit skrotum
D29.7 Organ genitalia lain pria: vesikula seminalis, spermatic cord, tunica vaginalis
D29.9 Organ genitalia pria, tidak dijelaskan

D30     Neoplasma jinak organ perkemihan


D30.0 Ginjal
            Kecuali: kaliks ginjal (D30.1), pelvis ginjal (D30.1)
D30.1 Pelvis ginjal
D30.2 Ureter
            Kecuali: muara ureter di bladder (D30.3)
D30.3 Bladder, muara ureter di bladder, lobang pangkal uretra di bladder
D30.4 Urethra
            Kecuali: lobang pangkal uretra di bladder (D30.3)
D30.7 Organ perkemihan lainnya: kelenjar paraurethra
D30.9 Urinary organ, tidak dijelaskan; sistem perkemihan NOS

D31     Neoplasma jinak eye and adnexa


Kecuali:      jaringan ikat kelopak (D21.0),
            kulit kelopak (D22.1, D23.1)
            N. Optikus (D33.3)
D31.0 Konjunctiva
D31.1 Kornea
D31.2 Retina
D31.3 Khoroid
D31.4 Korpus siliaris; bola mata
D31.5 Kelenjar dan duktus lakrimalis; saccus lacrimalis, ductus nasolacrimalis
D31.6 Orbita, tidak dijelaskan:
                   jaringan ikat orbita, otot ekstraokuli, syaraf perifer orbita,
                   jaringan retrobulbar, jaringan retrookuler
            Kecuali: tulang orbita (D16.4)
D31.9 Mata, tidak dijelaskan

D32     Neoplasma jinak meningen


D32.0 Meningen otak
D32.1 Meningen spinalis
D32.9 Meningen, tidak dijelaskan; meningioma NOS

D33     Neoplasma jinak otak dan bagian lain sistem syaraf pusat
Kecuali:      angioma (D18.0), meningen (D32.-), syaraf perifer dan sistem syaraf otonom
(D36.1), jaringan retro-okuler (D31.6)
D33.0 Supratentorium otak
            Ventrikel otak, serebrum, lobus frontalis, oksipitalis, parietalis, temporalis
            Kecuali: ventrikel IV (D33.1)
D33.1 Infratentorium otak: batang otak, serebelum, ventrikel IV
D33.2 Otak, tidak dijelaskan
D33.3 Nervi craniales; bulbus olfaktorius
D33.4 Medulla spinalis
D33.7 Bagian lain sistem syaraf pusat yang dijelaskan
D33.9 Sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan; sistem syaraf (pusat) NOS
D34     Neoplasma jinak kelenjar tiroid

D35     Neoplasma jinak kelenjar endokrin lain dan yang tidak dijelaskan
Kecuali: pankreas endokrin (D13.7), ovarium (D27), testis (D29.2), thymus (D15.0)
D35.0 Kelenjar adrenal
D35.1 Kelenjar parathyroid
D35.2 Kelenjar pituitary
D35.3 Duktus kraniofarings
D35.4 Kelenjar pineal
D35.5 Carotid body
D35.6 Aortic body dan paraganglia lain
D35.7 Kelenjar endokrin lain yang dijelaskan
D35.8 Keterlibatan pluriglandular [berbagai kelenjar yang berbeda]
D35.9 Kelenjar endocrine, tidak dijelaskan

D36     Neoplasma jinak padasitus lain dan yang tidak dijelaskan


D36.0  Kelenjar limfe
D36.1  Syaraf perifer dan sistem syaraf otonom
            Kecuali: syaraf perifer orbita (D31.6)
D36.7  Situs lain yang idjelaskan; hidung NOS
D36.9  Neoplasma jinak pada situs yang tidak dijelaskan

Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui (D37-D48)


Catatan:      Kategori D37-D48 mengklasifikasi neoplasma yang sifatnya tidak jelas atau tidak
diketahui, yaitu terdapat keraguan apakah neoplasma ini ganas atau jinak, menurut situs.
Neoplasma semacam ini diberi kode sifat /1 dalam klasifikasi morfologi neoplasma

D37     Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada rongga mulut dan organ
pencernaan
D37.0 Bibir, rongga mulut dan farings
            Aryepiglottic fold: NOS, permukaan hipofarings, zona pinggir
            Kelenjar saliva mayor dan minor, batas vermilion bibir
            Kecuali: permukaan larings plika aryepiglottik (D38.0), epiglottis: NOS atau pars
suprahyoidea (D38.0), kulit bibir (D48.5)
D37.1 Lambung
D37.2 Usus halus
D37.3 Appendix
D37.4 Kolon
D37.5 Rektum, pertemuan rektosigmoid
D37.6 Hati, kantong empedu dan saluran empedu, ampulla Vateri
D37.7 Organ pencernaan lainnya:saluran anus, sfingter ani, anus NOS, usus NOS
            Kecuali: pinggir anus (D48.5), kulit anus, kulit perianus (D48.5)
D37.9 Organ pencernaan, tidak dijelaskan

D38     Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada telinga tengah dan organ
pernafasan dan intratoraks
Kecuali:      jantung (D48.7)
D38.0 Larynx
            Aryepiglottic fold, permukaan larings; epiglottis (pars suprahyoidea)
            Kecuali: aryepiglottic fold: NOS, permukaan hipofarings, pinggir (D37.0)
D38.1 Trachea, bronkus dan paru-paru
D38.2 Pleura
D38.3 Mediastinum
D38.4 Thymus
D38.5 Organ pernafasan lain: sinus, rawan hidung, rongga hidung, telinga tengah
            Kecuali: telinga (luar)(kulit) (D48.5), nose: NOS (D48.7), kulit (D48.5)
D38.6 Organ pernafasan, tidak dijelaskan

D39     Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada genitalia wanita
D39.0 Uterus
D39.1 Ovarium
D39.2 Plasenta
            Chorioadenoma destruens, mola hydatidiformis invasif atau maligna
            Kecuali: mola hydatidiformis NOS (O01.9)
D39.7 Organ genitalia wanita lainnya; kulit organ genitalia wanita
D39.9 Organ genitalia wanita, tidak dijelaskan

D40     Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada genitalia pria
D40.0 Prostat
D40.1 Testis
D40.7 Organ genitalia pria lainnya, kulit organ genitalia pria
D40.9 Organ genitalia pria, tidak dijelaskan

D41     Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui organ perkemihan
D41.0 Ginjal
            Kecuali: pelvis ginjal (D41.1)
D41.1 Pelvis ginjal
D41.2 Ureter
D41.3 Urethra
D41.4 Bladder
D41.7 Organ perkemihan lain
D41.9 Organ perkemihan, tidak dijelaskan

D42     Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada meningen
D42.0 Meningen serebri
D42.1 Meningen spinalis
D42.9 Meningen, tidak dijelaskan

D43     Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada otak dan SSP
Kecuali: syaraf perifer dan sistem syaraf otonom (D48.2)
D43.0 Supratentorium otak:
            Ventrikel serebri, serebrum, lobus frontal, oksipital, parietal, temporal
            Kecuali: ventrikel IV (D43.1)
D43.1 Infratentorium otak: batang otak, serebellum, ventrikel IV
D43.2 Otak, tidak dijelaskan
D43.3 Nervi kraniales
D43.4 Medulla spinalis
D43.7 Bagian lain sistem syaraf pusat
D43.9 Sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan; sistem syaraf (pusat) NOS

D44     Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui kelenjar endokrin
Kecuali: pankreas endokrin (D37.7), ovarium (D39.1), testis (D40.1), thymus (D38.4)
D44.0 Kelenjar tiroid
D44.1 Kelenjar adrenal
D44.2 Kelenjar parathyroid
D44.3 Kelenjar pituitary
D44.4 Duktus kraniofarings
D44.5 Kelenjar pineal
D44.6 Carotid body
D44.7 Aortic body dan paraganglia lain
D44.8 Keterlibatan pluriglandular; adenomatosis endokrin ganda
D44.9 Endocrine gland, tidak dijelaskan

D45     Polycythaemia vera


Kode morfologi M9950 dengan kode sifat /1

D46     Sindroma myelodysplastik


Termasuk:  Kode morfologi M998 dengan kode sifat /1
D46.0 Anemia refrakter tanpa sideroblasts, begitu dinyatakan
D46.1 Anemia refrakter dengan sideroblasts
D46.2 Anemia refrakter dengan kelebihan blasts
D46.3 Anemia refrakter dengan kelebihan blasts dengan transformasi
D46.4 Anemia refrakter, tidak dijelaskan
D46.7 Sindroma myelodysplastik lain
D46.9 Sindroma myelodysplastik, tidak dijelaskan;
            Myelodysplasia NOS, Preleukaemia (syndrome) NOS
D47     Neoplasma lain dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada limfoid, hematopoietik
dan jaringan yang berhubungan
Termasuk:  kode morfologi M974, M976, M996-M997 dengan kode sifat /1
D47.0 Tumor histiosit dan sel mast dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui
            tumor sel mast NOS, mastocytoma NOS
            Kecuali: mastocytosis (kulit) (Q82.2)
D47.1 Penyakit myeloproliferatif kronis
            Myelofibrosis (dengan myeloid metaplasia)
            Penyakit myeloproliferatif, tidak dijelaskan
            Myelosklerosis (megakaryocytic) dengan metaplasia myeloid
D47.2 Monoclonal gammopathy
D47.3 Essential (haemorrhagic) thrombocythaemia
            Idiopathic haemorrhagic thrombocythaemia
D47.7 Neoplasma lain dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui lain yang dinyatakan pada
limfoid, hematopoietik dan jaringan yang berhubungan
D47.9 Neoplasma dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui lain yang dinyatakan pada
limfoid, hematopoietik dan jaringan yang berhubungan
            Penyakit limfoproliferatif NOS

D48     Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada situs lain dan yang tidak
dijelaskan
Kecuali:      neurofibromatosis (nonmalignant) (Q85.0)
D48.0 Tulang dan rawan sendi
            Kecuali:        rawan telinga (D48.1), larings (D38.0), hidung (D38.5)
                                 jaringan ikat kelopak mata (D48.1), synovia (D48.1)
D48.1 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain; jaringan ikat telinga, kelopak mata
            Kecuali:        rawan sendi (D48.0), larings (D38.0), hidung (D38.5)
                                 jaringan ikat mammae (D48.6)
D48.2 Syaraf perifer dan sistem syaraf otonom
            Kecuali: suaraf perifer orbita (D48.7)
D48.3 Retroperitoneum
D48.4 Peritoneum
D48.5 Kulit: pinggir anus, kulit anus, kulit perianus, kulit mammae
            Kecuali:        anus NOS (D37.7), kulit organ genital (D39.7, D40.7)
                                 batas vermilion bibir (D37.0)
D48.6 Mammae
            Jaringan ikat mammae, cystosarcoma phyllodes
            Kecuali: kulit mammae (D48.5)
D48.7 Situs lain yang dijelaskan: mata, jantung, syaraf perifer orabita
            Kecuali:        jaringan ikat (D48.1), kulit kelopak mata (D48.5)
D48.9 Neoplasma dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui, tidak dijelaskan
"           “Pertumbuhan” NOS", neoplasma NOS, pertumbuhan baru NOS, tumor NOS

Anda mungkin juga menyukai