Bab ini adalah satu dari bab-bab terbesar ICD-10, terbagi atas 21
blok, dengan kategori berkisar dari A00 to B99.Dari 200 kategori yang
tersedia, 171 telah digunakan. Terdapat lima eksklusi yang berada pada
level bab.
Penggunaan modifier certain atau tertentu pada judul
menunjukkan bahwa beberapa penyakit infeksi dan parasit
diklasifikasikan di tempat lain.
Perhatikan bahwa terdapat beberapa pengecualian terhadap
eksklusi. Mereka berhubungan dengan tetanus obstetri dan neonatus,
sifilis kongenital, infeksi gonokokus perinatal, serta penyakit HIV
obstetrik dan neonatus.
Terdapat sebuah aturan mengenai dugaan asal-usul infeksi atau
bukan infeksi pada diare, yang tergantung pada negara tempat diare ini
didapatkan. Aturan ini hanya berlaku kalau tidak ada penjelasan
mengenai apakah diare ini asalnya infeksi atau bukan. Kalau diare
dianggap bukan infeksi, kodenya K52.9 (pada bab Penyakit-penyakit
Sistem Pencernaan). Kalau diare dianggap infeksi, ia dikode pada bab I.
Ketika mengkode tuberkulosis, kategori A15-A16 menunjukkan
apakah tuberkulosis ini telah dipastikan dan metode apa yang digunakan
untuk pemastiannya, misalnya pemeriksaan sputum di bawah mikroskop,
atau x-ray dada.
Blok B20-B23 memiliki catatan di bagian awal tentang penggunaan
subkategori karakter ke-4. Kategori ini disediakan untuk penggunaan opsi
kalau tidak mungkin dilakukan pengkodean ganda.
Blok B50- B64 menyediakan pedoman melalui catatan inklusi dan
eksklusi mengenai tindakan yang diambil dalam kasus infeksi plasmodium
campuran..
Kode-kode B90-B94 codes digunakan kalau kondisi yang diobati
merupakan sekuel dari penyakit infeksi
B95-B97 merupakan blok kode tambahan yang memungkinkan
organisme infeksi dicatat sebagai penyebab kondisi yang diklasifikan
terutama pada bab lain. Kode-kode tidak boleh digunakan untuk kondisi
perimer/utama, karena mereka adalah kode tambahan atau pelengkap.
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
dehidrasi, oliguria, dan pingsan. Penularannya melalui makan dan minum
bahan yang tercemar dengan kotoran orang yang terinfeksi Vibrio
cholerae serogroup 01.
Masa inkubasi adalah 1-3 hari, yang bisa memberikan gejala ringan
atau berat, disusul oleh diare mendadak tanpa nyeri yang bisa mencapai 1
liter/jam. Kehilangan cairan dan elektrolit akibat toksin kuman ini
merupakan penyebab gejala yang lebih berat. Pengobatan terutama
dengan mengganti cairan dan elektrolit sesegera mungkin, dan
antibiotika.
A00.0 Cholera akibat Vibrio cholerae 01, biovar cholerae
Cholera klasik
A00.1 Cholera akibat Vibrio cholerae 01, biovar eltor
Cholera El Tor
A00.9 Cholera, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
pneumonia salmonella (J17.0*),
arthritis salmonella (M01.3*),
osteomyelitis salmonella (M90.2*),
penyakit tubulo-interstitial ginjal salmonella (N16.0*)
A02.8 Infeksi salmonella lain yang dijelaskan
A02.9 Infeksi salmonella, tidak dijelaskan
A03 Shigellosis
Shigellosis adalah infeksi akut usus akibat Shigella, yang tersebar di
seluruh dunia. Jenis yang paling umum adalah Shigella flexneri (B) dan S.
sonnei (D), disusul oleh S. boydii (C) dan yang paling ganas, S.
dysenteriae (A). Penyebarannya melalui makanan yang tercemar oleh
kotoran. Disentri basiler akibat Shigella paling umum pada anak-anak di
daerah endemi, sedangkan orang dewasa agak lebih tahan terhadap
serangannya.
Shigella menembus mukosa kolon dan ujung ileum, menyebabkan
sekresi lendir, hiperemia, infiltrasi lekosit, edema, dan ulkus dangkal
mukosa. Gejalanya berupa diare encer yang disusul gejala disentri berupa
sakit perut, mual dan muntah, serta berak bercampur lendir, darah dan
pus. Pengobatan dengan penggantian cairan tubuh dan pemberian
antibiotika.
A03.0 Shigellosis akibat S. dysenteriae; Group A [dysentery
Shiga-Kruse]
A03.1 Shigellosis akibat Shigella flexneri; Group B
A03.2 Shigellosis akibat Shigella boydii; Group C
A03.3 Shigellosis akibat Shigella sonnei; Group D
A03.8 Shigellosis lain
A03.9 Shigellosis, tidak dijelaskan; disentri basiler NOS
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Enteritis bakteri NOS
A06 Amoebiasis
Amoebiasis adalah infeksi kolon oleh protozoa Entamoeba
histolytica. Biasanya tanpa gejala, tapi bisa berupa diare ringan sampai
disentri. Penularan melalui kontak makanan dengan kotoran manusia.
Bentuknya bisa berupa trofozoit hidup yang mudah mati, atau kista yang
sangat menular. Kista akan menghasilkan trofozoit di usus halus yang
kemudian dibawa ke kolon, cecum dan appendix.
Trofozoit menembus mukosa kolon, membentuk abses-abses kecil
yang kemudian menyatu dan merusak jaringan sehingga terjadi
perdarahan, edema dan ulkus. Mereka bisa dibawa vena porta ke hati dan
membentuk abses hati, atau menyebar ke paru-paru dan pleura kanan.
Penularan melalui darah bisa mencapai paru-paru, perikardium dan otak.
Gejala bisa berupa diare atau konstipasi, kembung, nyeri perut, berak
berlendir dan berdarah, dan nyeri tekan di hati. Pengobatan mencakup
kemoterapi dan penggantian darah, cairan dan elektrolit.
Termasuk:: infeksi akibat Entamoeba histolytica
Kecuali: penyakit usus lain akibat protozoa (A07.-)
A06.0 Disentri amubik akut;
Amubiasis akut,
Amubiasis usus NOS
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
A06.1 Amubiasis usus kronis
A06.2 Kolitis amuba non-disentri
A06.3 Amuboma usus;
Amuboma NOS
A06.4 Abses hati akibat amuba;
Amubiasis hati
A06.5 Abses paru-paru akibat amoeba (J99.8*);
Abses paru (dan hati)
A06.6 Abses otak amuba (G07*);
Abses amuba otak (dan hati) (dan paru-paru)
A06.7 Amubiasis kulit
A06.8 Infeksi amuba di situs lain;
Appendisitis amuba,
Balanitis amuba (N51.2*)
A06.9 Amubiasis, tak dijelaskan
A08 Infeksi usus oleh virus dan infeksi lain yang dijelaskan
Virus adalah parasit terkecil, partikel molekul intrasel, yang
memiliki inti asam nukleat dan dilapisi protein, yang tergantung pada sel
(bakteri, tanaman, hewan) untuk reproduksi. Virus group enterik terbagi
atas kategori poliomyelitis, coxsackievirus, echovirus dan enterovirus, dan
virus gastroenteritis epidemik. Kategori terakhir ini yang memberikan
gejala pada saluran pencernaan berupa mual dan muntah, dan bisa
berupa rotavirus, Norwalk agents, astrovirus, adenovirus tipe 40 dan
41, calicivirus, dan agen-agen mirip coronavirus.
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Kecuali: Influenza yang melibatkan saluran pencernaan
(J10.8, J11.8)
A08.0 Enteritis akibat rotavirus
A08.1 Gastroenteropati akut akibat Norwalk agent;
Enteritis virus dengan struktur kecil bulat
A08.2 Enteritis adenovirus
A08.3 Enteritis virus lainnya
A08.4 Infeksi usus oleh virus, tidak dijelaskan
Enteritis NOS, gastroenteritis NOS, gastroenteropati NOS
akibat virus.
A08.5 Infeksi usus lain yang dijelaskan
A09 Diare dan gastroenteritis dan kolitis yang berawal dari infeksi
atau tidak jelas
Kecuali: akibat bakteri, protozoa, virus dan agen infeksi lain yang
dijelaskan (A00-A08)
diare non-infektif (see noninfectious) (K52.9)
diare non-infektif neonatus (P78.3)
A09.0 Gastroenteritis dan kolitis lain dan tidak dijelaskan yang
asalnya menular
Kataralis usus
Diare: akut berdarah, akut encer, disenteri, epidemik
Diare menular
Kolitis menular atau septik: NOS, hemoragik
Enteritis menular atau septik: NOS, hemoragik
A09.0 Gastroenteritis dan kolitis asalnya tidak jelas
Tuberkulosis (A15-A19)
Tuberkulosis (TB) adalah infeksi akut atau kronis akibat
Mycobacterium tuberculosis, dan kadang-kadang oleh M. bovis. Penyakit
ini khas dengan keseimbangan antara ketahanan tubuh dan infeksi, fokus
infeksi (di dalam atau di luar paru-paru) bisa aktif kembali kapan saja,
dan sering setelah periode laten yang cukup lama. Fokus TB memiliki
tuberkel berisi sel-sel raksasa dan epitelioid, cenderung fibrosis, dan
perkejuan (caseation) yaitu nekrosis yang tidak mencair.
Infeksi dengan menghirup bulir cairan (droplet) yang dikeluarkan
batuk dan mengering di udara. Piring dan sprei juga sumber penularan
yang penting. Pada M. bovis, susu sapi menjadi sumber penyebaran.
Pekerja laboratorium bisa terinfeksi melalui inokulasi langsung.
Tubuh yang belum disensitisasi tidak memiliki pertahanan terhadap
TB. Infeksi biasa dimulai pada paru-paru bagian bawah dan tengah,
kuman menyebar ke kelenjar limfe, terus ke aliran darah dan seluruh
tubuh. Dalam 4-10 minggu timbul hipersensitivitas tuberkulin, area
pneumonitis kecil, perbanyakan kuman dihambat, dan infeksi terhenti.
Perkembangan infeksi selanjutnya tergantung pada usia dan
intensitas kontak. Kasus yang paling menular adalah yang sputumnya
mengandung kuman. Infeksi paling mudah mengenai bayi, disusul oleh
anak-anak dan remaja. Pada usia tua kemungkinan terinfeksi kembali
meningkat.
Termasuk:: infeksi oleh Mycobacterium tuberculosis dan M.
bovis
Kecuali: sequel TB (B90.-),
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
TB kongenital (P37.0)
pneumokoniosis dengan TB (J65), silicotuberculosis (J65)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
TB paru, bronkiektasia TB, fibrosis paru TB, pneumonia TB ,
pneumothoraks TB, NOS (tanpa disebutkan konfirmasi
bakteriologis atau histologis)
A16.3 TB kelenjar limfe intratoraks, tanpa disebutkan konfirmasi
bakteriologis atau histologis
TB kelenjar limfe hilus, intratoraks, mediastinum,
trakheobronkus,
NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau
histologis)
Kecuali: dinyatakan primer (A15.7)
A16.4 TB larings, trakhea, glottis dan bronkus, tanpa disebutkan
konfirmasi bakteriologis atau histologis
TB bronkus, glottis, larings, trakhea,
NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau
histologis)
A16.5 Pleuritis TB, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis
atau histologis
TB pleura, empyema TB, pleuritis TB,
NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau
histologis)
Kecuali: TB pernafasan primer, dipastikan bakteriologis dan
histologis (A15.7)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
A18.0 TB tulang dan sendi
TB panggul (M01.1*), TB lutut (M01.1*), arthritis TB
(M01.1*),
TB kolom vertebra (M49.0*)
Synovitis TB (M68.0*), tenosynovitis TB (M68.0*)
Mastoiditis TB (H75.0*),
Osteitis TB (M90.0*), osteomyelitis TB (M90.0*), nekrosis TB
tulang (M90.0*),
A18.1 TB sistem genitourinarius
TB ginjal (N29.1*), TB ureter (N29.1*),
TB bladder (N33.0*),
TB organ genital pria (N51.-*),
TB cervix (N74.0*),
Pelvic inflammatory disease TB wanita (N74.1*)
A18.2 Limfadenopati perifer TB,
Adenitis TB
Kecuali: Adenopati trakheobronkus TB, TB kelenjar limfe
intratoraks (A15.4, A16.3)
TB kelenjar limfe mesenterik dan retroperitoneum
(A18.3),
A18.3 TB usus, peritoneum, dan kelenjar mesenterika
Asites TB, TB kelenjar limfe retroperitoneum
Peritonitis TB (K67.3*)
TB anus dan rektum, TB usus (halus, besar), enteritis TB
(K93.0*),
A18.4 TB kulit dan jaringan subkutis
Erythema induratum TB, scrofuloderma
Lupus exedens, lupus vulgaris NOS,
Lupus vulgaris kelopak mata (H03.1*),
Kecuali: lupus erythematosus (L93.-),
lupus erythematosus systemic (M32.-)
A18.5 TB mata
Episcleritis TB (H19.0*),
Keratitis interstitialis TB (H19.2*), keratoconjunctivitis TB
(H19.2*)
Iridocyclitis TB (H22.0*),
Chorioretinitis TB (H32.0*),
Kecuali: lupus vulgaris kelopak (A18.4)
A18.6 TB telinga
Otitis media TB (H67.0*)
Kecuali: TB mastoiditis (A18.0)
A18.7 TB kelenjar adrenal (E35.1*),
Penyakit Addison pada TB
A18.8 TB organ lain yang dijelaskan:
TB kel. tiroid (E35.0*),
TB perikardium (I32.0*),
TB endokardium (I39.8*),
TB miokardium (I41.0*),
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Arteritis serebri TB (I68.1*)
TB esofagus (K23.0*)
A19 TB miliaris
Termasuk: TB disseminata, TB generalisata, poliserositis TB
A19.0 TB miliaris akut pada situs tunggal yang disebutkan
A19.1 TB miliaris akut pada situs ganda
A19.2 TB miliaris akut, tidak dijelaskan
A19.8 TB miliaris lainnya
A19.9 TB miliaris, tidak dijelaskan
A20 Plague
Plague adalah penyakit infeksi akut berat yang dikenal sebagai
epidemi Black Death pada abad pertengahan, akibat Yersinia
(Pasteurella) pestis yang masuk melalui gigitan kutu tikus terinfeksi,
diikuti demam, delirium dan muntah. Jenis yang menonjol adalah bubonic
dengan pembesaran padat kelenjar limfe aksilla atau perineum yang
sangat nyeri, kulit di atasnya merah, hati dan limpa membesar, gelisah
dan bingung, dengan kematian 60% dalam 3-5 hari Bentuk pneumonic
(pada kelenjar limfe paru-paru) plague menyebabkan batuk darah dan
dapat membunuh penderitanya dalam 48 jam.
Termasuk: infeksi akibat Yersinia pestis
A20.0 Bubonic plague
A20.1 Cellulocutaneous plague
A20.2 Pneumonic plague
A20.3 Plague meningitis
A20.7 Septicaemic plague
A20.8 Bentuk-bentuk lain plague
Plague abortif
Plague asimptomatik
Pestis minor
A20.9 Plague, tidak dijelaskan
A21 Tularaemia
Tularemia adalah penyakit infeksi akut yang biasanya khas dengan
lesi ulseratif lokal, gejala sistemik yang menonjol, dan keadaan seperti
demam tifus, bakteremia, dan pneumonia. Penyebabnya Francisella
(Pasteurella, Brucella) tularensis yang memasuki tubuh melalui makanan,
inokulasi, atau kontaminasi. Ia bisa menembus kulit yang utuh. Type A
yang ganas hidup pada kelinci, dan type B yang lebih jinak hidup pada
tikus.
Empat jenis klinis tularemia adalah ulceroglandular (87%) dengan
lesi utama di tangan dan jari, oculoglandular dengan infeksi pada mata
dan radang pada kelenjar limfe di sisi tubuh yang sama, glandular dengan
limfadenitis regional, mungkin akibat termakan, dan jenis tifoid dengan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
nyeri perut dan demam. Gejalanya nyeri kepala berat, demam tinggi dan
pembesaran kelenjar limfe. Kematian 6% pada kasus yang tidak diobati.
Termasuk: deer-fly fever, infeksi akibat Francisella tularensis,
rabbit fever
A21.0 Ulceroglandular tularaemia
A21.1 Oculoglandular tularaemia
Ophthalmic tularaemia
A21.2 Pulmonary tularaemia
A21.3 Gastrointestinal tularaemia
Abdominal tularaemia
A21.7 Generalized tularaemia
A21.8 Bentuk-bentuk lain tularaemia
A21.9 Tularaemia, tidak dijelaskan
A22 Anthrax
Disebabkan oleh Bacillus anthracis, anthrax sangat menular pada
hewan ternak. Infeksi pada manusia biasanya melalui kulit, selain
menelan dan menghirup sporanya. Pada infeksi kulit timbul papula,
vesikula dan eksudasi. Bisa terjadi limfadenopati, lemah, myalgia, sakit
kepala, demam, mual dan muntah. Jenis pernafasan paling berbahaya
karena spora dengan cepat memperbanyak diri, diikuti oleh nekrosis pada
kelenjar limfe paru-paru, dan menyebar ke meningen dan otak.
Termasuk: infeksi akibat Bacillus anthracis
A22.0 Anthrax kulit
Karbunkel ganas, pustula ganas
A22.1 Anthrax pernafasan
Anthrax inhalasi
Penyakit Ragpicker
Penyakit Woolsorter
A22.2 Anthrax gastrointestinum
A22.7 Septikaemia anthrax
A22.8 Bentuk-bentuk lain anthrax
Meningitis anthrax (G01*)
A22.9 Anthrax, tidak dijelaskan
A23 Brucellosis
Brucellosis disebabkan oleh Brucella melitensis (kambing dan
domba), B. suis (caribou), dan B. canis (anjing). Infeksi terjadi akibat
menelan susu atau produk susu (butter dan keju) hewan terinfeksi.
Penyakit ini khas dengan stadium demam akut dengan sedikit tanda lokal,
dan stadium kronis dengan demam naik turun (undulant fever), lemah,
dan keringatan, namun jarang membawa kematian.
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
A23.8 Brucellosis lain
A23.9 Brucellosis, tidak dijelaskan
A26 Erysipeloid
Erysipeloid adalah infeksi akut kulit akibat Erysipelothrix
rhusiopathiae yang biasa menyerang babi. Infeksi sering melalui luka
pada tangan yang mengolah jaringan hewan ini. Gejala berupa sembab
lokal yang mengganggu pekerjaan selama 2-3 minggu.
A26.0 Cutaneous erysipeloid; Erythema migrans
A26.7 Erysipelothrix septicaemia
A26.8 Bentuk-bentuk lain erysipeloid
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
A26.9 Erysipeloid, tidak dijelaskan
A27 Leptospirosis
Leptospirosis adalah infeksi akibat Leptospira yang hidup pada
hewan piaraan atau liar, yang menyebabkan kerusakan hati dan ginjal.
Kontak terjadi melalui urine, jaringan tubuh, dan tanah atau air. Gejala
sakit kepala, nyeri otot, demam dan menggigil pada fase leptospiremia;
disusul oleh fase imun. Pada infeksi berat bisa terjadi jaundice, azotemia
(terdapatnya urea dan komponen nitrogen lain di darah), perdarahan,
gangguan kesadaran dan demam. Gejala pada ginjal berupa proteinuria,
pyuria, dan hematuria.
A27.0 Leptospirosis icterohaemorrhagica
Leptospirosis akibat L. interrogans serovar
icterohaemorrhagiae
A27.8 Bentuk-bentuk lain leptospirosis
A27.9 Leptospirosis, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
tubuh cukup tinggi dan kesembuhan spontan bisa terjadi; namun, syaraf
perifer dapat rusak.
Lepra LL. adalah infeksi umum yang melibatkan kulit, mulut, hidung
dan membran mukosa pada pernafasan atas, permukaan depan hidung,
syaraf kulit dan perifer, sistem retikulo-endotel, kelenjar adrenal, dan
testes. Seluruh permukaan tubuh bisa terlibat begitu luas, disertai oleh
basilemia lepra berkadar tinggi. Makula paling banyak, disertai oleh
papula, nodula, atau plak. Basil mudah ditemukan pada sampel jaringan.
Resistensi pasien terhadap basil rendah, dan penyakit yang tidak diobati
akan progresif.
Lepra borderline memiliki kombinasi gambaran klinis dan patologis
TT dan LL, yaitu borderline-tuberkuloid (BT), mid-borderline (BB), dan
borderline-lepromatosa (BL), tergantung pada jumlah relatif basil,
limfosit, sel epitelioid, dan makrofag. Jenis borderline ini tidak stabil dan
bisa berubah menjadi TT atau LL.
Lesi syaraf kulit sering menimbulkan anestesia pada lesi tersebut.
Lesi pada serat syaraf yang lebih besar akan menyebabkan anestesi pada
seluruh daerah yang disyarafinya. Anestesia ini menyebabkan pasien
tidak menyadari kerusakan yang terjadi pada anggota tubuh. Lepra juga
bisa merusak hidung, daun telinga, alis mata, atau testis.
Termasuk: infeksi akibat Mycobacterium leprae
Kecuali: Sekuel lepra (B92)
A30.0 Indeterminate leprosy
Lepra I
A30.1 Tuberculoid leprosy
Lepra TT
A30.2 Borderline tuberculoid leprosy
Lepra BT
A30.3 Borderline leprosy
Lepra BB
A30.4 Borderline lepromatous leprosy
Lepra BL
A30.5 Lepromatous leprosy
Lepra LL
A30.8 Bentuk lain leprosy
A30.9 Lepra, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
A32 Listeriosis
Listeriosis disebabkan oleh Listeria monocytogenes dengan
manifestasi yang bervariasi menurut patogenesis, situs, dan usia pasien.
Infeksi terjadi melalui minum susu atau produk keju yang terinfeksi, atau
kontak langsung. Pada orang dewasa, meningitis merupakan bentuk
umum listeriosis, sedangkan endokarditis dan listeriosis typhoid (dengan
bakteremia dan demam tinggi) jarang terjadi. Kontak pada konjungtiva
bisa menyebabkan infeksi kelenjar mata dengan oftalmitis.
Termasuk: infeksi listeria melalui makanan
Kecuali: listeriosis neonatus (disseminata) (P37.2)
A32.0 Listeriosis kulit
A32.1 Meningitis and meningoencephalitis listeria
Meningitis listeria (G01*); meningoencephalitis listeria
(G05.0*)
A32.7 Septikemia listeria
A32.8 Bentuk lain listeria
Endocarditis listeria (I39.8*)
Arteritis cerebri Listeria (I68.1*),
Listeriosis okuloglandular
A32.9 Listeriosis, tidak dijelaskan
A36 Diphtheria
Difteri adalah penyakit menular akut akibat Corynebacterium
diphtheriae, khas dengan pseudomembran fibrinosa pada mukosa
pernafasan, dan kerusakan jaringan miokardium dan syaraf akibat
eksotoksin. Difteri kulit juga umum terjadi. Tiga jenis C. diphtheriae, yaitu
mitis, intermedius, dan gravis, yang menyebar melalui sekresi orang yang
terinfeksi. Biasanya kuman bersarang di tonsil atau nasofarings. Jenis
toksigenik menghasilkan eksotoksin yang mematikan sel-sel di sekitarnya
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
dan sel-sel yang jauh karena dibawa oleh darah. Lesi patologis ditemukan
di saluran nafas, orofarings, miokardium, sistem syaraf, dan ginjal.
Membran di daerah tonsil, bewarna abu-abu kotor, keras dan
berfibrin, melekat dengan erat sehingga pembuangannya menyebabkan
perdarahan. Edema larings dan farings bisa menyumbat pernafasan.
Tanpa antitoksin bisa terjadi miokarditis dan kegagalan jantung, serta
kelumpuhan otot mulut, rahang dan tenggorok (bulbar paralysis)
A36.0 Difteri farings
Angina membranosa difteri
Difteri tonsil
A36.1 Difteri nasofarings
A36.2 Difteri larings,
Laringotrakheitis difteri
A36.3 Difteri kulit
Kecuali: erythrasma (L08.1)
A36.8 Difteri lain
Konjungtivitis difteri (H13.1*); miokarditis difteri (I41.0*),
polyneuritis difteri (G63.0*)
A36.9 Diphtheria, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
pada lapisan merah terang, dan Pastias lines berupa garis merah gelap di
lipatan kulit.
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Septikemia pneumokokus
A40.8 Septikemia akibat streptokokus lainnya
A40.9 Septikemia akibat streptokokus, tidak dijelaskan
A42 Actinomycosis
Aktinomikosis adalah penyakit infeksi kronis yang khas dengan
banyak sinus yang mengalirkan cairan dan disebabkan mikroorganisme
gram positif anaerob yang sering terdapat pada gusi, tonsil, dan gigi,
yaitu Actinomyces israelii..
Penyakit ini sering terdapat pada pria dewasa. Pada bentuk yang
paling umum, cervicofacialis, tempat masuk utama adalah gigi yang
membusuk. Bentuk lain adalah pulmonalis akibat terhirupnya sekresi
mulut; dan abdominalis akibat pecahnya mukosa suatu divertikulum atau
appendix. Lesi yang khas berupa daerah mengeras berisi abses kecil-kecil
yang saling berhubungan dikelilingi oleh jaringan granulasi. Penyakit
menyebar ke jaringan yang berdekatan, dan kadang-kadang melalui aliran
darah.
Bentuk servikofasialis dimulai dengan bengkak di bawah mukosa
mulut atau kulit leher. Area yang melunak akan menjadi sinus dengan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
fistula berisi cairan seperti granul sulfur kuning, dengan diameter 1 mm.
Pada bentuk pulmonalis, serangan diikuti oleh nyeri dada, demam, batuk
produktif, dan perforasi dinding dada oleh saluran sinus. Bentuk
abdominalis menyerang cecum, appendix, dan peritoneum; khas dengan
nyeri, demam, muntah, diare atau konstipasi, dan kurus. Massa abdomen
biasa terdapat, dan pada dinding bisa muncul sinus dan fistula. Bentuk
generalisata disebabkan oleh septikemia, menyebar melalui darah ke
kulit, vertebrae, otak, hati, ginjal, ureter dan organ pelvis (wanita).
Kecuali : Kecuali: actinomycetoma (B47.1)
A42.0 Aktinomikosis pulmonalis
A42.1 Aktinomikosis abdominalis
A42.2 Aktinomikosis servikofasialis
A42.7 Septikemia aktinomikosis
A42.8 Bentuk lain aktinomikosis
A42.9 Aktinomikosis, tidak dijelaskan
A43 Nocardiosis
Nokardiosis adalah penyakit infeksi akut atau kronis yang
menimbulkan granuloma dan nanah di seluruh tubuh, akibat Nocardia
asteroides, suatu saprofit tanah. Organisme ini biasanya masuk melalui
paru-paru, sering menyerang orang tua yang lemah. Penyebaran melalui
aliran darah dan menimbulkan abses di otak, kadang-kadang di ginjal
atau organ lain.
A43.0 Nokardiosis pulmonalis
A43.1 Nokardiosis kulit
A43.8 Bentuk lain nokardiosis
A43.9 Nokardiosis, tidak dijelaskan
A44 Bartonellosis
Disebabkan Bartonella bacilliformis dan hanya di Amerika Selatan,
khas dengan anemia dan demam (demam Oraya) atau erupsi kulit yang
kronis (Verruga peruana)
A44.0 Bartonellosis sistemik
Demam Oroya
A44.1 Bartonellosis kulit dan mukosa kulit
Verruga peruana
A44.8 Bentuk lain bartonellosis
A44.9 Bartonellosis, tidak dijelaskan
A46 Erysipelas
Erisipelas adalah selulitis permukaan akibat Streptokokus
hemolitikus Group A, sering melibatkan muka, lengan atau tungkai.
Selulitis adalah radang akut menyebar rata pada jaringan padat seperti
kulit atau bawah kulit, jarang pada struktur yang lebih dalam, dan khas
dengan hiperemia, infiltrasi lekosit, dan edema tanpa nekrosis atau
pernanahan Lesi berbatas tegas, sembab, merah mengkilat, dan nyeri
tekan; sering disertai oleh vesikel dan bulla. Garis-garis merah perifer
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
dan limfadenopati regional kadang-kadang muncul; sedangkan demam
tinggi, menggigil dan lesu umum terjadi. Erisipelas bisa muncul berulang
dan menyebabkan limfedema kronis. Tempat masuk kuman bisa dari
infeksi jamur pada sela jari kaki.
Kecuali : erisipelas nifas (O86.8)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Infeksi yang terutama ditularkan hubungan seks (A50-
A64)
Kecuali: penyakit human immunodeficiency virus [HIV] (B20-
B24)
uretritis nonspesifik and uretritis non-gonokokus (N34.1)
penyakit Reiter's (M02.3)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
A50.4 Neurosifilis kongenital lanjut [neurosifilis juvenile]
Dementia paralytica juvenilis
Juvenile: general paresis, tabes dorsalis, taboparetic
neurosyphilis
Meningitis (G01*), encephalitis (G05.0*): sifilitika
kongenital lanjut
Polyneuropathy (G63.0*) sifilitika kongenital lanjut
Kecuali: Triad Hutchinson (A50.5)
A50.5 Sifilis kongenital lanjut lain dengan gejala klinis
Setiap kondisi sifilis kongenital yang dinyatakan lanjut atau
muncul dua tahun atau lebih sejak lahir
Syphilitic saddle nose [pangkal hidung mencekung seperti
sadel]
Gigi atau triad Hutchinson
Clutton's joints (M03.1*): [sendi lutut membengkak]
Artropati sifilitika (M03.1*), osteokhondropati sifilitika
(M90.2*)
Sifilis kardiovaskuler kongenital lanjut (I98.0*),
A50.6 Sifilis kongenital lanjut, latent
Sifilis kongenital tanpa manifestasi klinis, dengan reaksi
serologis positif dan uji cairan spinal negatif, dua tahun atau
lebih sejak lahir
A50.7 Sifilis kongenital lanjut, tidak dijelaskan
Sifilis kongenital NOS dua tahun atau lebih sejak lahir
A50.9 Sifilis kongenital, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
A51.0 Sifilis genital primer
Syphilitic chancre NOS
A51.1 Sifilis primer anus
A51.2 Sifilis primer di tempat lain
A51.3 Sifilis sekunder kulit dan membran mukosa
Condyloma latum
alopecia sifilitika (L99.8*), leukoderma sifilitika (L99.8*),
patch mukosa sifilitika
A51.4 Sifilis sekunder lain
Meningitis sifilitika sekunder (G01*),
iridosiklitis sifilitika sekunder (H22.0*), okulopati sifilitika
sekunder NEC (H58.8*)
myositis sifilitika sekunder (M63.0*), periostitis sifilitika
sekunder (M90.1*)
pelvic inflammatory disease (PID) wanita sifilitika sekunder
(N74.2*),
limfadenopati sifilitika sekunder,
A51.5 Sifilis dini, latent
Sifilis (didapat) tanpa manifestasi klinis, dengan reaksi
serologis positif dan uji cairan spinal negatif, kurang dari dua
tahun sejak infeksi
A51.9 Sifilis dini, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Tabes dorsalis
Charcot's arthropathy (M14.6*)
[sendi rusak karena nyeri di dalamnya tak bisa dirasakan
pasien]
Meningitis sifilitika lanjut (G01*), encephalitis sifilitika
lanjut (G05.0*),
Polyneuropathy sifilitika lanjut (G63.0*),
Optic atrophy sifilitika lanjut (H48.0*),
Retrobulbar neuritis sifilitika lanjut (H48.1*) radang n.
opticus,
Acoustic neuritis sifilitika lanjut (H94.0*)
A52.2 Neurosifilis asimptomatik (tanpa gejala)
A52.3 Neurosifilis, tidak dijelaskan
Gumma sifilis pada sistem syaraf pusat NOS
Sifilis (lanjut) pada sistem syaraf pusat NOS
Syphiloma pada sistem syaraf pusat NOS
A52.7 Sifilis lanjut dengan gejala lainnya
Penyakit glomerulus pada syphilis (N08.0*)
Gumma (sifilitika), sifilis lanjut atau tertier:
semua tempat, kecuali yang diklasifikasikan pada A52.0-
A52.3
Episcleritis sifilitika lanjut (H19.0*), chorioretinitis sifilitika
lanjut (H32.0*),
Okulopathy sifilitika lanjut NEC (H58.8*), peritonitis
sifilitika lanjut (K67.2*)
Leukoderma sifilitika lanjut (L99.8*), bursitis sifilitika lanjut
(M73.1*),
Pelvic inflammatory disease (PID) wanita sifilitika lanjut
(N74.2*).
Sifilis [stadium tidak dijelaskan] pada:
paru-paru (J99.8*), hati (K77.0*),
otot (M63.0*), synovium (M68.0*), tulang (M90.2*)
A52.8 Sifilis lanjut, latent
Sifilis (didapat) tanpa manifestasi klinis, dengan reaksi
serologis positif fan uji cairan spinal negatif, dua tahun atau
lebih sejak lahir.
A52.9 Sifilis lanjut, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Gonorrhea adalah penyakit infeksi Neisseria gonorrhoeae pada
epitel urethra, servix, rektum, farings, atau mata, yang dapat
menyebabkan bakteremia dan komplikasi yang luas, dengan penyebaran
biasanya melalui kontak seksual. Wanita sering merupakan carrier
tanpa gejala selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Infeksi
tanpa gejala juga sering terdapat pada orofarings dan rektum lelaki
homoseksual.
Masa inkubasi pada laki-laki 2-14 hari, diikuti rasa tidak nyaman di
urethra, dysuria, dan sekret bernanah dari muara urethra yang merah
dan sembab. Sering berkemih (frequency) dan tersesak (urgency)
muncul ketika infeksi makin ke pangkal urethra. Pada wanita masa
inkubasi 7-21 hari, ringan; kadang-kadang dengan dysuria, sering
berkemih, dan sekret vagina akibat nanah di kelenjar Bartholini.. Infeksi
sering pada servix dan organ reproduksi dalam, disusul urethra dan
rektum, dengan komplikasi salpingitis. Gonorrhea rektum timbul akibat
hubungan seks melalui anus, dan.faringitis gonorrhea akibat hubungan
seks melalui mulut.
A54.0 Infeksi gonokokus pada saluran genitourinarius bawah
tanpa abses kelenjar periuretra atau kelenjar aksesorius.
Servisitis gonokokus NOS, vulvovaginitis gonokokus NOS
Cystitis gonokokus NOS, urethritis gonokokus NOS,
A54.1 Infeksi gonokokus pada saluran genitourinarius bawah
dengan abses kelenjar periuretra atau kelenjar aksesorius
Abses gonokokus kelenjar Bartolini
A54.2 Pelviperitonitis gonokokus dan infeksi gonokokus lainnya
Prostatitis gonokokus (N51.0*), orchitis atau epididymitis
gonokokus (N51.1*)
Pelvic inflammatory disease [PID] gonokokus wanita
(N74.3*)
Kecuali: peritonitis gonokokus (A54.8)
A54.3 Infeksi gonokokus pada mata
Konjungtivitis gonokokus (H13.1*), iridocyclitis gonokokus
(H22.0*)
Ophthalmia neonatorum akibat gonokokus
A54.4 Infeksi gonokokus pada sistem muskuloskeletonl
Arthritis gonokokus (M01.3*), synovitis atau tenosynovitis
gonokokus (M68.0*)
Bursitis gonokokus (M73.0*), osteomyelitis (M90.2*)
gonokokus
A54.5 Faringitis gonokokus
A54.6 Infeksi gonokokus pada anus dan rektum
A54.8 Infeksi gonokokus lainnya
Meningitis gonokokus (G01*), abses gonokokus otak
(G07*),
Perikarditis gonokokus (I32.0*), endokarditis gonokokus
(I39.8*),
Miokarditis gonokokus (I41.0*), pneumonia gonokokus
(J17.0*),
Peritonitis gonokokus (K67.1*),
Septikemia gonokokus, dan lesi kulit gonokokus
Kecuali: pelviperitonitis gonokokus (A54.2)
A54.9 Infeksi gonokokus, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
A55 Limfogranuloma chlamydia (venereum)
Penyakit akibat chlamydia ini memiliki lesi primer sementara yang
diikuti limfangitis suppuratif dan komplikasi lokal yang serius. Gejala
awal biasanya limfadenopati inguinalis unilateral dengan nyeri tekan,
kemudian membesar dan melekat ke struktur sekitar dan menyebabkan
radang kulit setempat. Sinus-sinus kecil terbentuk dengan cairan
purulenta atau mukopurulenta.
Bubo iklim atau tropis
Penyakit Durand-Nicolas-Favre
Esthiomene
Lymphogranuloma inguinale
A57 Chancroid
Penyakit lokal akut akibat Haemophylus ducreyi, khas dengan ulkus
genital yang nyeri dan pernanahan kelenjar limfe inguinalis..
Ulcus molle
A59 Trikhomoniasis
Infeksi yang biasanya bersama gonorrhea ini disebabkan oleh
Trichomonas vaginalis, lebih sering pada wanita dengan akibat vaginitis,
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
urethritis, dan cystitis.. Awal penyakit ditandai oleh cairan kuning
kehijauan dan berbusa. Pada pria biasanya tanpa gejala, cairan uretra
berbusa atau bernanah, dysuria dan frequency, dengan komplikasi
epididymitis dan prostatitis.
Kecuali: trikhomoniasis usus (A07.8)
A59.0 Trikhomoniasis urogenital;
Leukorrhoea (vaginalis); Prostatitis (N51.0*) akibat T.
vaginalis
A59.8 Trikhomoniasis di tempat lain
A59.9 Trikhomoniasis, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
bawah sering terjadi. Lesi gumma pada hidung dan palatum molle
berkembang pada tingkat lanjut.
A66 Yaws
Termasuk: Bouba, framboesia (tropica), pian
Yaws disebabkan oleh T. pertenue sebagai granuloma atau makula
di tempat inokulasi, biasanya tungkai bawah. Lesi telapak kaki berupa
ulkus nyeri (crab yaws). Kesembuhan lesi diikuti oleh erupsi di muka,
anggota, dan panggul. Lesi destruktif muncul pada stadium lanjut, yaitu
periostitis (terutama tibia), exostosis maksilla bagian hidung, nodul
disekitar sendi, lesi gumma kulit, dan ulkus mutilans di muka, terutama
sekitar hidung (gangosa).
A66.0 Yaw, lesi awal
Chancre of yaws;
Framboesia, awal atau primer;
Mother yaw
Ulkus framboesia awal
A66.1 Yaw papillomata ganda dan wet crab
Framboesioma
Pianoma;
Papilloma plantaris atau palmaris yaws
A66.2 Lesi awal kulit lain pada yaws
Yaws kulit <5 tahun setelah infeksi;
Yaws (kulit) (makularis) (makulopapularis) (mikropapularis)
(papularis) dini
Framboeside pada yaws dini
A66.3 Hiperkeratosis pada yaws
Ghoul hand
Worm-eaten soles
Hyperkeratosis, palmaris atau plantaris (dini) (lanjut) akibat
yaws
A66.4 Gummata dan ulkus pada yaws
Framboeside gummatosa
Yaws nodularis (bertukak) lanjut
A66.5 Gangosa
Rhinopharyngitis mutilans
A66.6 Lesi tulang dan kulit pada yaws
Ganglion, hydrarthrosis, osteitis, periostitis (hipertrofik):
pada yaws (dini) (lanjut)
Goundou, gumma tulang, osteitis atau periostitis gummatosa:
pada yaws (lanjut)
A66.7 Manifestasi lain yaws
Nodul yaws juxta-articularis
Yaws mukosa
A66.8 Yaws laten
Yaws tanpa gejala klinis, dengan serologis positif
A66.9 Yaws, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
A67 Pinta [carate]
Disebabkan oleh T. carateum, pinta dimulai di tempat inokulasi
sebagai papula kecil yang berkembang menjadi plak eritematosa, lalu
menjadi patch di muka, leher dan anggota. Setelah beberapa tahun
muncul patch kebiruan yang simetris di muka dan anggota serta tonjolan
tulang, kemudian menjadi putih seperti vitiligo.
A67.0 Lesi primer pinta
Chancre (primer) atau papula (primer): dari pinta (carate)
A67.1 Lesi intermedia pinta
Plak eritematosa, lesi hiperkromik, hiperkeratosis; pintids:
dari pinta (carate)
A67.2 Lesi lanjut pinta
Lesi kardiovaskuler (I98.1*) dari pinta (carate)
Lesi kulit akromik, sikatriks, atau diskromik: dari pinta
(carate)
A67.3 Lesi campuran dari pinta
Lesi kulit akromik bercampur dengan hiperkromik dari pinta
(carate)
A67.9 Pinta, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Noma
Stomatitis gangrenosa
A69.1 Infeksi Vincent lainnya
Gingivitis atau gingivostomatitis ulseratif nekrotikans (akut)
Angina atau gingivitis Vincent, stomatitis spirochaeta, trench
mouth
Faringitis fusospirochaeta
A69.2 Penyakit Lyme
Erythema kronis migrans akibat Borrelia burgdorferi
A69.8 Infeksi spirochaeta lain yang dijelaskan
A69.9 Infeksi spirochaeta, tidak dijelaskan
A71 Trachoma
Kecuali: sequelae of trachoma (B94.0)
A71.0 Stadium awal trachoma
Trachoma dubium
A71.1 Stadium aktif trachoma
Konjungtivitis granularis trachomatosa, konjungtivitis
folikularis trachomatosa
Pannus trachomatosa
A71.9 Trachoma, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Rickettsioses (A75-A79)
Penyakit rickettsia memiliki gejala demam, sakit kepala, letih,
kurus, radang pembuluh darah perifer, dan rash. Rickettsia umumnya
menggunakan siklus kehidupan hewan dan insekta yang menularkannya
ke manusia.
Tifus epidemi disebabkan oleh R. prowazekii yang ditularkan oleh
kutu. Penyakit Brill-Zinser bersifat rekrudesen (timbul lama, bertahun-
tahun setelah infeksi), ringan karena daya tahan tubuh terhadap R.
prowazekii. Tifus murine disebabkan oleh R. typhi yang dibawa oleh kutu
tikus, sedangkan tifus scrub disebabkan R. tsutsugamushi yang dibawa
oleh mite (sejenis arachnida kecil yang sering berkelompok).
Spotted fever disebabkan oleh R. rickettsii yang juga ditularkan
kutu dan menyebabkan demam tinggi, batuk, dan rash pada hampir
seluruh tubuh. Rash ini bisa menjadi makulopapula, petechiae, atau
bergabung membentuk ulkus. Rocky Mountain Spotted Fever jauh lebih
ganas daripada jenis Afrika, Asia dan Australia.
Jenis lain adalah demam Q, yaitu penyakit akut dengan demam dan
pneumonitis interstitialis, akibat R burnetti (Coxiella burnetti). Mereka
tidak memiliki gejala pada kulit.
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Tick-borne typhus NOS
A78 Q fever
Infeksi akibat Coxiella burnetii,
Nine Mile fever, quadrilateral fever
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
A81 Infeksi virus tidak khas pada sistem syaraf pusat
Penyakit Creutzfeldt-Jakob bersifat fatal dengan dementia dan
kejang mioklonik. Subacute sclerosing panencephalitis terjadi setelah
measles, dengan mental kacau dan kejang. Progressive multifocal
leukoencephalopathy terjadi pada pasien dengan penurunan kekebalan.
Termasuk: penyakit-penyakit prion pada sistem syaraf pusat
A81.0 Penyakit Creutzfeldt-Jakob:
Ensefalopati spongiformis subakut
A81.1 Panensefalitis sklerosa aubakut
Dawson's inclusion body encephalitis
Van Bogaert's sclerosing leukoencephalopathy
A81.2 Leukoensefalopati multifokus progresif
Leukoensefalopati multifokus NOS
A81.8 Infeksi virus tidak khas lain pada SSP
Kuru
A81.9 Infeksi virus tidak khas pada SSP, tidak dijelaskan
Penyakit prion sistem syaraf pusat
A82 Rabies
Rabies atau hidrofobia disebabkan virus neurotropik yang hidup di
saliva karnivora. Jenis furious disebakan oleh iritasi SSP yang diikuti oleh
lumpuh dan kematian, jenis dumb didominasi oleh kelumpuhan. Kejang
mudah terjadi ketika menelan, sehingga mereka tidak bisa minum walau
pun sangat haus.
A82.0 Rabies sylvatika
A82.1 Rabies urban
A82.9 Rabies, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
A84 Ensefalitis virus yang ditularkan melalui kutu
Termasuk: tick-borne viral meningoencephalitis
A84.0 Tick-borne ensefalitis Timur Jauh [Russian spring-summer
encephalitis]
A84.1 Tick-borne ensefalitis Eropa Tengah
A84.8 Tick-borne ensefalitis virus lain:
Louping ill, Powassan virus disease
A84.9 Tick-borne ensefalitis virus, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Demam arbovirus dan demam berdarah virus (A90-A99)
A90 Demam dengue [dengue klasik]
Dengue (breakbone fever, dandy fever) adalah penyakit akut akibat
virus yang dibawa nyamuk Aedes. Penyakit ini khas dengan awal
mendadak, sakit kepala, demam, gelisah, nyeri sendi dan otot,
limfadenopati, dan rash. Demam dengan suhu 40oC berlangsung 48-96
jam, lalu 24 jam tanpa demam. Rash pada demam berikutnya berupa
erupsi makulopapula dari anggota terus ke badan, kecuali muka. Sembuh
dalam beberapa minggu dengan kelelahan.
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Yellow fever adalah infeksi akut dengan demam mendadak, nadi
lambat, dan sakit kepala. Pada kasus berat terjadi albuminuria, jaundice,
dan hematemesis. Pada jenis urban, virus diantarkan oleh Aedes aegypti;
sedangkan pada jenis sylvatic (rimba), virus ditularkan oleh nyamuk liar
Haemogogus yang memperolehnya dari primata liar. Yellow fever
endemikk di Afrika Tengah dan Amerika Selatan.
A95.0 Sylvatic yellow fever;
Jungle yellow fever
A95.1 Urban yellow fever
A95.9 Yellow fever, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
ini khas dengan kumpulan vesikel kecil di kulit atau membran mukosa,
berisi cairan jernih, di atas dasar radang yang agak menaik. Vesikel
kering dalam beberapa hari, membentuk kerak kekuningan.
Kecuali: Infeksi herpesvirus anogenital (A60.-),
Herpangina (B08.5), mononucleosis gammaherpesvirus
(B27.0),
Infeksi herpesvirus kongenital (P35.2)
B00.0 Eczema herpeticum;
Erupsi variselliformis Kaposi
B00.1 Dermatitis vesikularis herpesvirus
Herpes simplex fasialis, herpes simplex labialis
Dermatitis vesikularis pada telinga atau bibir akibat human
() herpesvirus 2
B00.2 Gingivostomatitis dan pharyngotonsillitis herpesvirus;
Pharyngitis herpesvirus
B00.3 Meningitis herpesvirus (G02.0*)
B00.4 Encephalitis herpesvirus (G05.1*):
Meningoencephalitis herpesvirus,
Penyakit Simian B [simian = monyet]
B00.5 Penyakit mata herpesvirus:
Dermatitis herpesvirus kelopak mata (H03.1*),
Konjungtivitis herpesvirus (H13.1*)
Keratitis herpesvirus (H19.1*), keratoconjunctivitis
herpesvirus (H19.1*)
Iridocyclitis herpesvirus (H22.0*), iritis herpesvirus
(H22.0*)
Uveitis anterior herpesvirus (H22.0*)
B00.7 Penyakit herpesvirus disseminata,
Septikemia herpesvirus
B00.8 Bentuk lain infeksi herpesvirus
hepatitis herpesvirus (K77.0*), whitlow herpesvirus
B00.9 Infeksi herpesvirus, tidak dijelaskan
Infeksi herpes simplex NOS
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Varicella NOS
B03 Smallpox
Tahun 1980 World Health Assembly ke-33 menyatakan smallpox
telah hapus.
Klasifikasi ini masih dipertahankan untuk tujuan pengawasan.
B04 Monkeypox
B05 Measles
Measles (rubeola, morbilli, measles 9-hari, campak) sangat menular,
khas dengan demam, batuk, hidung berair, konjungtivitis, erupsi mukosa
bibir atau pipi (Kopliks spot), dan rash makulopapula tersebar pada kulit.
Penularan melalui droplet dari hidung, tenggorok dan mulut pada stadium
prodroma atau erupsi dini. Virus menghilang dari sekresi hidung dan
tenggorok ketika rash.menghilang
Termasuk : morbilli
Kecuali : subacute sclerosing panencephalitis (A81.1)
B05.0 Measles dengan komplikasi encephalitis (G05.1*),
Ensefalitis pasca measles
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
B05.1 Measles dengan komplikasi meningitis (G02.0*),
meningitis pasca measles
B05.2 Measles dengan komplikasi pneumonia (J17.1*),
Pneumonia pasca measles
B05.3 Measles dengan pasca measles komplikasi otitis media
(H67.1*),
Otitis media pasca measles
B05.4 Measles dengan komplikasi usus
B05.8 Measles dengan komplikasi lain,
Keratitis dan keratoconjunctivitis measles (H19.2*)
B05.9 Measles tanpa komplikasi,
Measles NOS
B08 Infeksi virus lain dengan lesi kulit dan membran mukosa,
N.E.C.
Kecuali: penyakit virus stomatitis vesikularis (A93.8)
B08.0 Infeksi orthopoxvirus lain:
Cowpox, Pseudocowpox [milker's node],
Penyakit virus Orf, Vaccinia
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Kecuali: monkeypox (B04)
B08.1 Molluscum contagiosum
B08.2 Exanthema subitum [sixth disease]
B08.3 Erythema infectiosum [fifth disease]
B08.4 Stomatitis vesikularis enterovirus dengan eksantema
Penyakit tangan, mulut dan kaki
B08.5 Faringitis vesikularis enterovirus ,
Herpangina
B08.8 Infeksi virus lain dengan lesi kulit dan membran mukosa
yang dijelaskan
Faringitis limfonodularis enterovirus, penyakit kaki dan
mulut
Penyakit virus Tanapox, penyakit virus Yaba pox.
B09 Infeksi virus lain dengan lesi kulit dan membran mukosa,
tidak dijelaskan
Enanthema virus NOS, exanthema virus NOS
Hepatitis virus(B15-B19)
Hepatitis adalah peradangan hati dengan nekrosis sel. Penyebab
utamanya hepatitis virus Type A, B, dan C (non-A non-B), gejala bisa
bervariasi dari ringan seperti flu sampai gagal hati fulminant
(berkembang cepat, sangat berbahaya) yang fatal. Gejala awal anoreksia,
tidak enak badan (malaise), mual dan muntah, dan demam. Hepatitis
biasanya sembuh spontan setelah 4-8 minggu, dan bisa menjadi kronis
atau menjadi lebih berat.
Kecuali: hepatitis herpesvirus [herpes simplex] (B00.8)
hepatitis cytomegalovirus (B25.1), sequelae hepatitis virus
(B94.2)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
B18 Hepatitis virus kronis
B18.0 Hepatitis virus B kronis dengan delta-agent
B18.1 Hepatitis virus B kronis tanpa delta-agent,
Hepatitis (virus) kronis B
B18.2 Hepatitis virus C kronis
B18.8 Hepatitis virus kronis lain
B18.9 Hepatitis virus kronis, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
B21.7 Penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma ganas ganda
B21.8 Penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma ganas lain
B21.9 Penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma ganas yang
tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
1. KU: Penyakit HIV dan sarkoma Kaposi
Kode: Penyakit HIV yang menyebabkan Sarkoma Kaposi
(B21.0).
B26 Mumps
Mumps (parotitis epidemika, infeksiosa) adalah penyakit menular
yang akut, dengan pembesaran kelenjar saliva, terutama parotid yang
disertai nyeri. Virus disebarkan melalui droplet atau kontak langsung
dengan material yang tercemar oleh saliva terinfeksi. Komplikasi yang
sering adalah orkhitis, meningoensefalitis, dan pankreatitis.
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
B26.0 Orchitis mumps (N51.1*)
B26.1 Meningitis mumps (G02.0*)
B26.2 Encephalitis mumps (G05.1*)
B26.3 Pancreatitis mumps (K87.1*)
B26.8 Mumps dengan komplikasi lain:
Polyneuropathy mumps (G63.0*), myocarditis mumps
(I41.1*)
Arthritis mumps (M01.5*), nephritis mumps (N08.0*)
B26.9 Mumps tanpa komplikasi
Mumps NOS, Parotitis NOS
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Penyakit Bornholm
B33.1 Penyakit Ross River
Demam Ross River
Poliartritis dan exantema epidemik
B33.2 Karditis virus
B33.3 Infeksi retrovirus, not elsewhere classified;
Infeksi retrovirus NOS
B33.4 Hantavirus (cardio)-pulmonary syndrome [HPS] [HCPS]
(J17.1*)
Hantavirus dengan manifestasi pulmonalis
Penyakit virus Sin Nombre
Gunakan kode tambahan (N17.9) kalau perlu, untuk
identifikasi kegagalan ginjal yang berhubungan dengan HPS
yang disebabkan oleh etiologi hantavirus Andes, Bayou, dan
Black Creek Canal
Kecuali: demam berdarah dengan manifestasi ginjal (A98.5
N08.0*)
B33.8 Penyakit virus lain yang dijelaskan.
Mycoses (B35-B49)
Kecuali: mycosis fungoides (C84.0)
pneumonitis hipersensitif akibat debu organik (J67.-)
B35 Dermatophytosis
Dermatophyta adalah jamur jaringan mati pada kulit atau bagiannya
(stratum korneum, kuku, rambut). Microsporum, Trichophyton dan
Epidermophyton paling sering terlibat. Beberapa dermatophyta
menyebabkan radang ringan atau tanpa radang. Infeksi akut bisa terjadi,
misalnya vesikel dan bulla di kaki, atau lesi lunak berair (kerion) di kepala
akibat reaksi imunologis terhadap jamur yang biasanya diikuti oleh remisi
atau kesembuhan.
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Tinea barbae adalah infeksi jamur pada jenggot yang jarang terjadi.
Tinea kapitis pada kepala yang disebabkan Trichophyton sering mengenai
anak-anak, menular dan bisa menjadi epidemik. Area yang terlibat
memiliki bintik-bintik hitam akibat rambut yang patah. Lesi Microsporum
audouini berupa patch abu-abu, bersisik, dan agak botak dengan rambut
kusam dan patah-patah. Lesi akibat M. canis dan M. gypseum lebih
bersifat radang, dengan lepasnya rambut terinfeksi, dan bisa disertai
granuloma radang yang menonjol (kerion), lalu segera sembuh.
Tinea unguium atau jamur kuku adalah salah satu bentuk
onychomycosis, biasanya disebabkan oleh Trichophyton. Kuku menebal
dan kusam, debris berkumpul di bawah ujung bebasnya. Plat kuku bisa
menjadi terpisah, dan kuku bisa hancur.
Tinea manuum adalah jamur tangan, dan tinea pedis di sela-sela jari
kaki dikenal dengan nama athletes foot. Lesi Trichophyton ini sering
lecet dengan vesikel dipinggirnya.
Tinea korporis disebabkan oleh Trichophyton dengan lesi
papuloskuamosa berbentuk lingkaran dengan pinggir yang naik, meluas
ke pinggir, dan bagian tengah cenderung bersih. Tinea cruris melebar
dari lipatan paha menuju paha dalam bagian atas. Bentuk-bentuk lain
jamur adalah Pityriasis versikolor, Pityriasis nigra, white piedra dan black
piedra..
Termasuk: favus
infeksi Epidermophyton, Microsporum and Trichophyton
tinea, semua jenis kecuali yang ada pada B36.-
B35.0 Tinea barbae dan tinea capitis
Ringworm (jamur) jenggot, ringworm kulit kepala, kerion,
sycosis jamur
B35.1 Tinea unguium
Onychomycosis, onychia dermatophyta, dermatophytosis
kuku, ringworm kuku
B35.2 Tinea manuum
Dermatophytosis tangan, hand ringworm
B35.3 Tinea pedis
Athlete's foot, dermatophytosis kaki, foot ringworm
B35.4 Tinea corporis
Ringworm badan
B35.5 Tinea imbricata
Tokelau
B35.6 Tinea cruris;
Dhobi itch, groin ringworm, jock itch
B35.8 Dermatophytosis lain
Dermatophytosis disseminata, dermatophytosis
granulomatosa
B35.9 Dermatophytosis, tidak dijelaskan;
Ringworm NOS
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
B36.1 Tinea nigra;
Microsporosis nigra, pityriasis nigra
Keratomycosis nigricans palmaris
B36.2 White piedra
Tinea blanca
B36.3 Black piedra
B36.8 Mikosis superfisialis lain yang dijelaskan
B36.9 Mikosis superfisialis, tidak dijelaskan
B37 Candidiasis
Kandidiasis biasanya pada kulit dan membran mukosa, infeksi
sistemik menyebabkan lesi visera yang fatal. Penyebabnya, Candida
albicans adalah jamur ragi saprofit yang menjadi patogen kalau
lingkungan memungkinkan atau pertahanan tubuh melemah. Daerah
hangat dan lecet adalah tempat yang rentan. Kerentanan ditingkatkan
oleh antibiotik, kortikosteroid, antimetabolik, kehamilan, obesitas,
diabetes mellitus dan cacad imunologis. Pada dewasa muda kandidiasis
bisa merupakan tanda awal AIDS.
Kandidiasis intertrigo (lipatan) berupa patch berbatas tegas, merah,
bisa gatal dan eksudat. Kandidiasis perianus menyebabkan pruritus ani
yang lecet bewarna putih. Vulvovaginitis kandida sering ketika hamil atau
diabetes mellitus, berupa cairan putih kekuningan. Infeksi glans penis
dan preputium terdapat pasangan seksual penderita vulvovaginitis
kandida. Kandidiasis mulut (oral thrush) berupa patch eksudat putih krem
yang bisa dikikis dari lidah atau mukosa pipi. Perleche, yaitu radang dan
retak sudut mulut, bisa disebabkan oleh kandida atau gigi palsu yang
letaknya tidak benar.
B38 Coccidioidomycosis
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Bentuk primer infeksi Coccidioides immitis ini bisa tanpa gejala,
berupa infeksi saluran pernafasan, effusi pleura atau pneumonia. Bentuk
progresif muncul dari bentuk primer, menyerang kulit, kelenjar limfe,
limpa, hati, ginjal, meningen dan otak, dan sering fatal
B38.0 Koksidioidomikosis paru-paru akut
B38.1 Koksidioidomikosis paru-paru kronis
B38.2 Koksidioidomikosis paru-paru, tidak dijelaskan
B38.3 Koksidioidomikosis kulit
B38.4 Koksidioidomikosis meningitis (G02.1*)
B38.7 Koksidioidomikosis disseminata
Koksidioidomikosis generalisata
B38.8 Bentuk lain koksidioidomikosis
B38.9 Koksidioidomikosis, tidak dijelaskan
B39 Histoplasmosis
Disebabkan oleh Histoplasma capsulatum, khas dengan lesi paru-
paru primer dan bisa menyebar melalui darah dan menyebabkan ulkus
orofarings, saluran pencernaan, serta hepatomegali, splenomegali,
limfadenopati, dan nekrosis adrenal.
B39.0 Histoplasmosis capsulati paru-paru akut
B39.1 Histoplasmosis capsulati paru-paru kronis
B39.2 Histoplasmosis capsulati paru-paru, tidak dijelaskan
B39.3 Histoplasmosis capsulati disseminata
Histoplasmosis capsulati generalisata
B39.4 Histoplasmosis capsulati, tidak dijelaskan
Histoplasmosis Amerika
B39.5 Histoplasmosis duboisii
Histoplasmosis Afrika
B39.9 Histoplasmosis, tidak dijelaskan
B40 Blastomycosis
Penyakit Gilchrist ini disebabkan oleh Blastomyces dermatitidis,
terutama melibatkan paru-paru dan bisa menyebar secara hematogen ke
kulit.
Kecuali: Blastomikosis Brazilia (B41.-)
Blastomikosis keloid (B48.0)
B40.0 Blastomikosis paru-paru akut
B40.1 Blastomikosis paru-paru kronis
B40.2 Blastomikosis paru-paru, tidak dijelaskan
B40.3 Blastomikosis kulit
B40.7 Blastomikosis disseminata
Blastomikosis generalisata
B40.8 Bentuk lain blastomikosis
B40.9 Blastomikosis, tidak dijelaskan
B41 Parakoksidioidomikosis
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Penyakit infeksi kulit, membran mukosa, kelenjar limfe, dan organ
internal ini disebabkan oleh jamur Paracoccidioides brasiliensis
(Blastomyces brasiliensis).
Termasuk: Blastomikosis Brazilia
Penyakit Lutz
B41.0 Parakoksidioidomikosis paru-paru
B41.7 Parakoksidioidomikosis disseminata
Parakoksidioidomikosis umum
B41.8 Bentuk lain parakoksidioidomikosis
B41.9 Parakoksidioidomikosis, tidak dijelaskan
B42 Sporotrichosis
Akibat saprofit tanaman Sporothrix schenckii, khas dengan nodul,
ulkus dan abses pada kulit dan saluran limfe permukaan, dan bisa
menyerang paru-paru atau membran sinovium. Ia sering menyerang
petani dan peladang, terutama yang menangani semak belukar.
B42.0 Sporotrikosis paru-paru (J99.8*)
B42.1 Sporotrikosis limfokutan
B42.7 Sporotrikosis disseminata
Sporotrikosis umum
B42.8 Bentuk lain sporotrikosis
B42.9 Sporotrikosis, tidak dijelaskan
B44 Aspergillosis
Penyakit infeksi paru-paru yang bisa menyebar melalui darah,
disebabkan oleh Aspergillus spp, terutama A. fumigatus. Kelainan paru-
paru mungkin pula sebagai reaksi allergi terhadap jamur ini atau spesies
lainnya. Jamur ini muncul setelah pengobatan antibiotika bronkus yang
rusak oleh bronkitis, bronkiekstasis, atau TB. Bola jamur (aspergilloma,
fungus ball) adalah bentuk khas penyakit ini yang pada foto Rontgen
terlihat sebagai massa bulat padat dikelilingi oleh lapisan udara tipis,
biasanya di dalam rongga sisa TB.
Termasuk: Aspergilloma
B44.0 Aspergillosis paru-paru invasif
B44.1 Aspergillosis paru-paru lainnya
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
B44.2 Aspergillosis paru-paru tonsil
B44.7 Aspergillosis paru-paru disseminata
Aspergillosis umum
B44.8 Bentuk lain aspergillosis
B44.9 Aspergillosis, tidak dijelaskan
B45 Cryptococcosis
Penyakit infeksi Filobasidiella neoformans (dulu disebut
Cryptococcus neoformans) ini memiliki fokus primer pada paru-paru,
menyebar ke meningen atau ke ginjal, tulang dan kulit.
B45.0 Kriptokokosis paru-paru
B45.1 Kriptokokosis cerebralis
Kriptokokosis meningocerebralis
Meningitis cryptococcus (G02.1*)
B45.2 Kriptokokosis kulit
B45.3 Kriptokokosis tulang
B45.7 Kriptokokosis disseminata
Kriptokokosis umum
B45.8 Bentuk lain kriptokokosis
B45.9 Cryptococcosis, tidak dijelaskan
B46 Zygomycosis
Disebut juga phycomycosis atau mucormycosis, disebabkan oleh
hyphae (filamen jamur) lebar tanpa septum dari Rhizopus, Abdisia, atau
Basidiobolus spp. Mucormycosis kulit menyebabkan bengkak-bengkak
pada subkutis leher dan dada. Jenis rhinocerebralis adalah infeksi primer
fatal pada hidung, sinus atau orbita, sering pada penurunan daya tahan
tubuh.
B46.0 Mukormikosis paru-paru
B46.1 Mukormikosis rhinocerebralis
B46.2 Mukormikosis gastrointestinalis
B46.3 Mukormikosis kulit, mucormycosis subkutis
B46.4 Mukormikosis disseminata;
Mukormikosis umum
B46.5 Mukormikosis, tidak dijelaskan
B46.8 Zygomikoses lain;
Entomophthoromycosis
B46.9 Zygomikosis, tidak dijelaskan;
Phycomycosis NOS
B47 Mycetoma
Infeksi kaki (kadang-kadang anggota atas) yang kronis, agak
sembab, dengan banyak sinus; yang menyebar kecuali kalau dieksisi atau
diamputasi. Kasus yang dibiarkan bisa menyebabkan kematian akibat
serangan infeksi sekunder bakteria. Hampir separo kasus disebabkan
oleh Nocardia spp., dan sisanya oleh sekitar 20 macam jamur dan
bakteria. Paling sering terjadi di daerah tropis dan pada usia 21-40 tahun.
B47.0 Eumycetoma
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Madura foot jenis mikotik; Maduromycosis
B47.1 Actinomycetoma
B47.9 Mycetoma, tidak dijelaskan;
Madura foot NOS
Malaria
Malaria adalah penyakit akibat Plasmodium falciparum, P. vivax, P.
malariae, atau P. ovale. Infeksi terjadi melalui tusukan nyamuk anopheles,
transfusi darah, atau penggunaan jarum bersama di antara pengguna
narkoba.. Masa inkubasi 10-35 hari, disusul oleh masa prodroma berupa
demam ringan, lesu, sakit kepala, nyeri otot, dan rasa dingin, sehingga
sering diduga influenza. Serangan dimulai dengan menggigil, demam dan
keringatan, pada malaria vivax dan ovale setiap 48 jam, pada malaria
falciparum setiap 36-72 jam, dan pada malaria malariae setiap 72 jam.
Gejala diikuti anemia dan splenomegali, dengan perjalanan penyakit
kronis berulang.
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Lingkaran hidup dimulai ketika anopheles betina menelan gametosit
malaria dari darah, yang berubah menjadi sporozoit yang akan bermukim
di kelenjar saliva nyamuk. Sporozoit yang disuntikkan ke manusia
memasuki sel-sel parenkim hati dan memperbanyak diri (fase
eksoeritrosit). Setelah 2-4 minggu, terbentuk merozoit yang memasuki
darah dan eritrosit (fase eritrosit). Mereka memperbanyak diri di dalam
eritrosit membentuk generasi merozoit baru. Eritrosit akan pecah,
merozoit dibebaskan ke dalam plasma dan memasuki eritrosit baru, lalu
memperbanyak diri. Gametosit yang juga terbentuk di eritrosit, tidak
mampu memperbanyak diri kalau tidak ditelan kembali oleh anopheles.
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Malaria yang secara parasitologi dipastikan NOS.
B55 Leishmaniasis
Leishmaniasis disebabkan oleh Leishmania spp. yang ditularkan
lalat Phlebotomus (sandfly). Manifestasinya bisa viseral, mukokutan, atau
kulit, tergantung strain yang menyerang dan kekebalan. Kala-azar
disebabkan oleh L. donovani, masuk aliran darah, bersarang di sistem
retikulo-endotel, menimbulkan demam, splenomegali, kurus dan
pansitopenia, dengan angka kematian 90% kalau tidak diobati.
Leishmaniasis kulit disebabkan oleh L. tropica atau L. major, dengan
ulkus granulomatosa berbatas tegas. Ulkus mukokutan di muka
disebabkan oleh L. mexicana., L. braziliensis peruvia, dan L. braziliensis
braziliensis. Jenis lain, L. mexicana amazonensis dan L. tropica aethiopica
menyebabkan lesi kulit tersebar luas menyerupai lepra lepromatosa.
B55.0 Leishmaniasis viseral;
Kala-azar;
Leishmaniasis kulit pasca-kala-azar
B55.1 Leishmaniasis kulit
B55.2 Leishmaniasis mukokutan
B55.9 Leishmaniasis, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
B57.1 Penyakit Chagas akut tanpa melibatkan jantung;
Penyakit Chagas akut NOS
B57.2 Penyakit Chagas (kronis) yang melibatkan jantung
Trypanosomiasis Amerika NOS
Penyakit Chagas (kronis) NOS
Penyakit Chagas (kronis) (dengan) melibatkan kardiovaskuler
NEC (I98.1*),
Penyakit Chagas (kronis) (dengan) myokarditis (I41.2*)
Trypanosomiasis NOS, di tempat penyakit Chagas prevalent
B57.3 Penyakit Chagas (kronis) yang melibatkan sistem
pencernaan
B57.4 Penyakit Chagas (kronis) yang melibatkan sistem syaraf
B57.5 Penyakit Chagas (kronis) yang melibatkan organ lain
B58 Toxoplasmosis
Penyakit granulomatosa umum atau SSP akibat Toxoplasma gondii.
Infeksi asimptomatik di seluruh dunia menunjukkan variasi 7-94%. Ia
menyerang dan memperbanyak diri secara aseksual di dalam sitoplasma
sel-sel berinti, dan membentuk kista di jaringan. Perbanyakan secara
seksual terjadi pada sel-sel usus kucing, oosit yang dihasilkan keluar
bersama feses. Penularan bisa terjadi melalui plasenta, makan daging
berkista yang kurang masak, dan melalui oosit di tanah yang tercemar
kotoran kucing.
Termasuk: Infeksi Toxoplasma gondii
Kecuali: Toxoplasmosis kongenital (P37.1)
B58.0 Okulopati toxoplasma;
chorioretinitis toxoplasma (H32.0*)
B58.1 Hepatitis toxoplasma (K77.0*)
B58.2 Meningoencephalitis toxoplasma (G05.2*)
B58.3 Toxoplasmosis paru-paru (J17.3*)
B58.8 Toxoplasmosis yang melibatkan organ lain:
Miokarditis toxoplasma (I41.2*);
Miositis toxoplasma (M63.1*)
B58.9 Toxoplasmosis, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
B60.2 Naegleriasis
Meningoensefalitis amuba primer (G05.2*)
B60.8 Penyakit protozoa lain yang dijelaskan:
Mikrosporidiosis
Helminthiases (B65-B83)
B65 Schistosomiasis [bilharziasis]
Penyakit visera akibat cacing darah Schistosoma, yang hidup di
dalam vena mesenterium atau bladder. Telur yang menembus mukosa
usus atau bladder akan tiba di air, menetas, melepaskan miracidia yang
dengan cepat berubah menjadi ribuan cercaria di dalam keong. Cercaria
dapat menembus kulit, dan berubah menjadi skistosomula, pada saat ini
terjadi dermatitis. Skistosomula pindah ke vena bladder atau usus,
menjadi dewasa dan bertelur dalam waktu 1 3 bulan sejak memasuki
kulit.
Gejala penyakit mencakup demam, menggigil, mual, nyeri abdomen,
malaise, mialgia, urtikaria merah, dan eosininofilia. Kadang-kadang telur
nyasar ke SSP dan menyebabkan mielitis transversa atau kejang. Penyakit
lain termasuk akibat dari trematoda usus Fasciolopsis buski, Heteropyes
atau Metagonimus; trematoda hati seperti Fasciola hepatica dan
Clonorshis sinensis, dan trematoda paru seperti Paragonimus sp.
Termasuk: snail fever
B65.0 Skistosomiasis akibat Schistosoma haematobium
[schistosomiasis urine]
B65.1 Skistosomiasis akibat Schistosoma mansoni
[schistosomiasis usus]
B65.2 Skistosomiasis akibat Schistosoma japonicum:
Skistosomiasis Asia
B65.3 Dermatitis cercaria
Swimmer's itch
B65.8 Skistosomiasis lain:
Infeksi Schistosoma intercalatum, Schistosoma mattheei,
Schistosoma mekongi
B65.9 Skistosomiasis, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Infeksi cacing jaringan lancet
B66.3 Fascioliasis
Infeksi: Fasciola gigantica, F. hepatica, F. indica;
Penyakit cacing hati domba
B66.4 Paragonimiasis
Infeksi Paragonimus sp;
Penyakit cacing paru-paru
Distomiasis paru-paru
B66.5 Fasciolopsiasis
Infeksi Fasciolopsis buski;
Distomiasis usus
B66.8 Infeksi fluke lain
Echinostomiasis, Heterophyiasis, Metagonimiasis,
Nanophyetiasis, Watsoniasis
B66.9 Infeksi cacing jaringan, tidak dijelaskan
B67 Echinococcosis
Echinococcus adalah cacing dari jenis cestoda (cacing pita),
berbentuk panjang, pipih dan bersegmen, tidak memiliki pencernaan tapi
memperoleh makanan secara langsung dengan menyerapnya dari usus
tuan rumah. Echinococcosis adalah infeksi larva Echinococcus granulosus
yang bisa menimbulkan kista di dalam hati dan organ lain. Penularan
mulai dari telur yang ada dalam feses anjing, serigala atau kaninus lain,
ditelan oleh sapi, domba atau manusia, lalu diserap saluran pencernaan
dan memasuki hati, paru-paru, dan kadang-kadang otak, tulang, dsb.
Larva berkembang dengan lambat, bertahun-tahun, membentuk kista
hidatid yang akan berkembang lagi kalau dimakan anjing. Echinococcus
multilokularis memiliki siklus yang sama, dan umumnya berasal dari
serigala..
Termasuk: hydatidosis
B67.0 Infeksi Echinococcus granulosus pada liver
B67.1 Infeksi Echinococcus granulosus pada lung
B67.2 Infeksi Echinococcus granulosus pada bone
B67.3 Infeksi Echinococcus granulosus pada, other and multiple
sites
B67.4 Infeksi Echinococcus granulosus, tidak dijelaskan
B67.5 Infeksi Echinococcus multilocularis pada hati
B67.6 Infeksi Echinococcus multilocularis pada situs lain dan
ganda
B67.7 Infeksi Echinococcus multilocularis, tidak dijelaskan
B67.8 Echinococcosis pada hati, tidak dijelaskan
B67.9 Echinococcosis, di tempat lain and tidak
dijelaskan;Echinococcosis NOS
B68 Taeniasis
Infeksi saluran usus, sering tanpa gejala, akibat sestoda dewasa
Taenia saginata yang berasal dari sapi, atau Taenia solium yang berasal
dari babi. Infeksi stadium larva T. solium dapat menyebabkan
neurocysticercosis dengan kejang epilepsi.
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Kecuali: cysticercosis (B69.-)
B68.0 Taeniasis Taenia solium
(Infeksi) cacing pita babi
B68.1 Taeniasis Taenia saginata
(Infeksi) cacing pita sapi
Infeksi cacing pita Taenia saginata dewasa
B68.9 Taeniasis, tidak dijelaskan
B69 Cysticercosis
Termasuk: infeksi cysticerciasis akibat bentuk larva Taenia
solium
B69.0 Cysticercosis sistem syaraf pusat
B69.1 Cysticercosis mata
B69.8 Cysticercosis pada situs lain
B69.9 Cysticercosis, tidak dijelaskan
B72 Dracunculiasis
Infeksi nematoda (cacing bulat) jenis Dracunculus medinensis yang
dapat menyebabkan ulkus nyeri pada kulit dan arthritis yang
melumpuhkan. Infeksi melalui air terkontaminasi, menembus usus, dan
menjadi dewasa di jaringan ikat. Bagian kepala muncul di kulit dan
membentuk papula merah, vesikula, dan ulkus.
Infeksi Dracunculus medinensis,
Infeksi cacing Guinea
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
B73 Onchocerciasis
Infeksi nematoda filaria yang menyebabkan penyakit kulit kronis
dan lesi mata yang dapat menyebabkan buta.
Infeksi Onchocerca volvulus,
Onchocercosis,
River blindness
B74 Filariasis
Filariasis limfatik adalah infeksi oleh 3 spesies Filarioidea,
Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, atau B. timori, yang menyebabkan
adenolimfangitis akut, limfedema kronik, hidrokel, dan chiluria. Larva
yang disuntikkan nyamuk memasuki darah dan saluran limfe, menjadi
dewasa dalam 6-12 bulan. Radang kelenjar limfe menyumbat aliran limfe
dan terjadinya penyakit kaki gajah. Loiasis adalah infeksi Loa loa,
menyebabkan angioedema lokal pada kulit dan sindroma hipereosinofilia
allergi. Ia disuntikkan oleh lalat Chrysops (deerfly atau horsefly).
Kecual: Onchocerciasis (B73);
Eosinofilia (pulmonalis) tropis NOS (J82)
B74.0 Filariasis akibat Wuchereria bancrofti:
Elefantiasis bancrofti,
Filariasis bancrofti
B74.1 Filariasis akibat Brugia malayi
B74.2 Filariasis akibat Brugia timori
B74.3 Loiasis
Infeksi Loa loa
Sembab Calabar
Penyakit cacing mata Afrika
B74.4 Mansonelliasis:
Infeksi Mansonella ozzardi, M. perstans, M. streptocerca
B74.8 Filariasis lain
Dirofilariasis
B74.9 Filariasis, tidak dijelaskan
B75 Trichinellosis
Infeksi Trichinella spiralis, yang dapat menyebabkan gejala
pencernaan ringan diikuti oleh edema periorbita, nyeri otot, demam, dan
eosinofilia.
Infeksi Trichinella spp;
Trichiniasis
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
B76.8 Penyakit cacing tambang lain
B76.9 Penyakit cacing tambang, tidak dijelaskan:
Cutaneous larva migrans NOS
B77 Ascariasis
Telur Ascaris lumbricoides menetas di duodenum, menembus
dinding usus dan dibawa darah ke jantung dan paru-paru. Selanjutnya
melalui bronkus mereka tiba di orofarings dan tertelan, lalu menjadi
dewasa di usus.
Termasuk: Askaridiasis
Infeksi cacing gelang
B77.0 Askariasis dengan komplikasi usus
B77.8 Askariasis dengan komplikasi lain
B77.9 Askariasis, tidak dijelaskan
B78 Strongyloidiasis
Infeksi Strongyloides stercoralis, menyebabkan rash kulit,
eosinofilia, dan nyeri perut.
B78.0 Strongyloidiasis usus
B78.1 Strongyloidiasis kulit
B78.7 Strongyloidiasis disseminata
B78.9 Strongyloidiasis, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Infeksi Oesophagostomum sp. [oesophagostomiasis]
Infeksi Ternidens diminutus [ternidensiasis]
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Infestasi yang dapat diklasifikasikan pada lebih dari satu di
antara kategori B85.0-B85.3
B86 Scabies
Scabies disebabkan oleh kutu (mite) Sarcoptes scabiei. Kutu betina
membuat terowongan di stratum korneum kulit untuk meletakkan
telurnya yang menetas dalam beberapa hari.
Sarcoptic itch
B87 Myiasis
Termasuk: infestasi oleh larva lalat
B87.0 Myiasis kulit
Myiasis menjalar
B87.1 Myiasis luka
Myiasis traumatika
B87.2 Myiasis okuler
B87.3 Myiasis nasopharyngs
Myiasis laryngs
B87.4 Myiasis aural
B87.8 Myiasis tempat lain
Myiasis genitourinarius
Myiasis usus
B87.9 Myiasis, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
B89 Penyakit parasit yang tidak dijelaskan
B94 Sekuel penyakit infeksi dan parasit lain dan yang tidak
dijelaskan
B94.0 Sekuel trakoma
B94.1 Sekuel ensefalitis virus
B94.2 Sekuel hepatitis virus
B94.8 Sekuel penyakit infeksi dan parasit lain yang dijelaskan
B94.9 Sekuel penyakit infeksi dan parasit yang tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
B96 Bakteri lain penyebab penyakit yang diklasifikasikan di bab
lain.
B96.0 Mycoplasma pneumoniae [M. pneumoniae]
Pleuro-pneumonia-like-organism [PPLO]
B96.1 Klebsiella pneumoniae
B96.2 Escherichia coli
B96.3 Haemophilus influenzae
B96.4 Proteus (mirabilis)(morganii)
B96.5 Pseudomonas (aeruginosa)(mallei)(pseudomallei)
B96.6 Bacillus fragilis [B. fragilis]
B96.7 Clostridium perfringens [C. perfringens]
B96.8 Agen bakteri lain yang dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
CODING EXERCISES
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
CHAPTER I: CERTAIN INFECTIOUS AND PARASITIC DISEASES
1.Chronic viral hepatitis C
Look up hepatitis in the Index (Volume 3, page 263).
Hepatitis
- viral
- - chronic
- - - type
- - - - C -> B18.2
5.Dracunculiasis
Look up dracunculiasis in the Index (Volume 3, page 189)
Dracunculiasis, dracunculosis -> B72.
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
6.Noninfective diarrhoea in a 3-week old infant
Cari diare pada indeks (Volume 3, page 158) perhatikan bahwa
istilah di dalam tanda kurung menunjukkan bahwa diare yang
tidak dijelaskan dianggap menular dan dikode pada bab I.
Karena kasus ini dinyatakan non-infectious, look up
Diarrhoea
- neonatal (non infective) -> P78.3.
Perhatikan bahwa usia pasien mengubah pemilihan kode. Kalau
pasien adalan neonatus, kodenya adalah K52.9 - diarrhoea,
non-infective.
10.Cytomegalovirus pancreatitis
Look up pancreatitis in the Index (Volume 3, page 425)
Pancreatitis
- cytomegaloviral -> B25.2 K87.1 *
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Note that this is a case where a dagger and asterisk are used to
indicate the underlying cause of the disease
(cytomegalovirus) and the manifestation (pancreatitis). If you
are only coding single conditions, use the dagger code only.
11.Internal hirudiniasis
Look up hirudiniasis in the Index (Volume 3, page 266)
Hirudiniasis
- internal -> B83.4.
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
15.Granular trachomatous conjunctivitis
Look up conjunctivitis in the Index (Volume 3, page 113)
Conjunctivitis
- granular (trachomatous) -> A71.1 H13.1*
18.Sequelae of leprosy
Look up sequelae in the Index (Volume 3, page 495).
Sequelae
- leprosy -> B92
19.Classical cholera
Look up cholera in the Index (Volume 3, page 97).
Cholera
- classical -> A00.0
20.Varicella meningitis
Look up meningitis in the Index (Volume 3, page 355).
Meningitis
- in
- - varicella -> B01.0 G02.0*
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
CHAPTER II. NEOPLASMA
Bab ini berisi kelompok-kelompok besar neoplasma sebagai
berikut:
C00-C75 Neoplasma ganas yang dinyatakan atau dianggap
primer, pada tempat yang dijelaskan, selain neoplasma
jaringan limfoid, hematopoietik dan yang berhubungan.
C00-C14 Bibir, rongga mulut, dan farings
C15-C26 Organ pencernaan
C30-C39 Organ pernafasan dan intratoraks
C40-C41 Tulang dan rawan sendi
C43-C44 Kulit
C45-C49 Jaringan mesotel dan jaringan lunak
C50 Mammae
C51-C58 Organ genitalia wanita
C60-C63 Organ genitalia pria
C64-C68 Saluran kemih
C69-C72 Mata, otak, dan bagian lain sistem syaraf pusat
C73-C75 Thyroid dan kelenjar endokrin lain
C76-C80 Neoplasma ganas pada situs yang kurang jelas,
sekunder dan tidak dijelaskan
C81-C96 Neoplasma ganas yang dinyatakan atau dianggap
primer, pada jaringan limfoid, hematopoietik dan yang
berhubungan
C97 Neoplasma ganas pada situs-situs ganda yang independen
(primer)
D00-D09 Neoplasma in situ
D10-D36 Neoplasma jinak
D37-D48 Neoplasma dengan sifat tidak jelas atau tidak
diketahui [lihat catatan]
Catatan
1. Neoplasma ganas primer, kurang jelas, sekunder dan situs tidak
dijelaskan.
Kategori C76-C80 melibatkan neoplasma ganas tanpa indikasi
yang jelas mengenai situs asalnya, atau kanker dinyatakan
disseminata, tersebar, atau meluas tanpa menyebutkan
situs primer. Pada kedua kasus ini situs primer dianggap tidak
diketahui.
2. Aktifitas fungsional.
Semua neoplasma diklasifikasikan di dalam bab ini, baik
mereka aktif atau tidak secara fungsional. Sebuah kode
tambahan dari Bab IV bisa digunakan, kalau diinginkan, untuk
mengidentifikasi aktifitas fungsional yang berhubungan
dengan setiap neoplasma. Misalnya, phaeochromocytoma
ganas kelenjar adrenal yang menghasilkan catecholamine
harus dikode pada C74 dengan kode tambahan E27.5;
adenoma basofil kelenjar pituitary harus dikode pada D35.2
dengan kode tambahan E24.0.
3. Morfologi.
Terdapat beberapa kelompok morfologis (histologis) utama
neoplasma ganas: karsinoma yang melibatkan karsinoma (sel)
skuamosa dan adenokarsinoma; sarkoma; tumor jaringan
lunak lain yang termasuk mesothelioma; limfoma (Hodgkin
and non-Hodgkin); leukaemia; jenis lain yang dijelaskan atau
spesifik pada suatu situs; dan kanker yang tidak dijelaskan.
Kanker adalah istilah umum dan dapat digunakan untuk
semua kelompok di atas, walau pun jarang digunakan untuk
neoplasma ganas pada jaringan limfatik, hematopoietik dan
yang berhubungan. Karsinoma kadang-kadang digunakan
secara salah sebagai sinonim kanker.
Pada Bab II hampir semua neoplasma diklasifikasikan
menurut situs dengan sifatnya dalam kelompok yang luas.
Pada beberapa kasus morfologinya ditunjukkan pada judul
kategori dan subkategori.
Untuk yang ingin mengidentifikasi jenis histologis, kode
morfologis komprehensif tersedia di halaman 1177-1204.
Kode-kode morfologi ini berasal dari International
Classification of Diseases for Oncology (ICD-O) edisi kedua,
yang merupakan klasifikasi dua axis yang menyediakan sistem
pengkodean independent untuk topografi dan morfologi. Kode
morfologi memiliki enam digit: empat digit pertama
menunjukkan jenis histologis, digit ke-5 adalah kode sifat
(primer ganas, sekunder ganas [metastatik], in situ, jinak, tak
jelas keganasannya), dan kode ke-6 adalah peringkat
(differensiasi) untuk tumor padat, yang juga digunakan
sebagai kode khusus limfoma dan leukemia.
4. Penggunaan subkategori pada Bab II.
Perhatikan penggunaan khusus subkategori .8. Tempat untuk
subkategori yang lain umumnya diberikan sebagai
subkategori .7
5. Neoplasma ganas yang batas situsnya overlap dan subkategori .8
(lesi overlap)
Kategori C00-C75 mengklasifikasi neoplasma ganas menurut
titik asalnya. Banyak kategori 3-karakter dibagi lebih lanjut
atas bagian yang diberi nama atau subkategori dari organ
yang dipertanyakan. Sebuah neoplasma yang overlap pada
dua atau lebih situs yang berbatasan di dalam satu kategori 3-
karakter , dan yang titik asalnya tidak bisa ditentukan, harus
diklasifikasi pada subkategori .9 (lesi overlap), kecuali kalau
kombinasi ini secara jelas diindeks di tempat lain. Misalnya,
karsinoma esofagus dan lambung secara spesifik diindeks
pada C16.0 (cardia), sementara karsinoma ujung dan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
permukaan ventral lidah harus dikode pada C02.8.
Sebaliknya, karsinoma ujung lidah yang meluas dan
melibatkan permukaan ventral harus dikode pada C02.1
karena titik asalnya, ujung lidah, diketahui. Overlap berarti
bahwa situs yang terlibat bersambungan (saling berbatasan).
Subkategori yang dinomori secara berurutan sering secara
anatomis juga bersambungan, tapi ini tidak selalu demikian
(misalnya bladder C67.-) dan pengkode mungkin perlu
memeriksa buku anatomi untuk menentukan hubungan
topografisnya.
Kadang-kadang sebuah neoplasma overlap pada kategori 3-
karakter di dalam sistem tertentu. Untuk mengatasi ini,
subkategori berikut telah ditentukan:
C02.8 Lesi overlap pada lidah
C08.8 Lesi overlap pada kelenjar saliva utama
C14.8 Lesi overlap pada bibir, rongga mulut dan
lidah
C21.8 Lesi overlap pada rektum, anus, dan
saluran anus
C24.8 Lesi overlap pada saluran empedu
C26.8 Lesi overlap pada sistem pencernaan
C39.8 Lesi overlap pada organ pernafasan dan
intratoraks
C41.8 Lesi overlap pada tulang dan rawan sendi
C49.8 Lesi overlap pada jaringan penyambung
dan jaringan lunak
C57.8 Lesi overlap pada organ genitalia wanita
C63.8 Lesi overlap pada organ genitalia pria
C68.8 Lesi overlap pada organ perkemihan
C72.8 Lesi overlap pada sistem syaraf pusat
Sebuah contoh untuk ini adalah karsinoma lambung dan usus
halus, yang harus dikode pada C26.8 (lesi overlap pada sistem
pencernaan)
6. Neoplasma ganas jaringan ektopik.
Neoplasma ganas jaringan ektopik dikode pada situs yang
disebutkan, misalnya neoplasma ganas pankreas ektopik
dikode pankreas, tidak dijelaskan (C25.9).
7. Penggunaan indeks alfabet dalam pengkodean neoplasma.
Sebagai tambahan pada situs, morfologi dan sifat harus
dipertimbangkan ketika mengkode neoplasma, dan rujukan
harus dilakukan pertama kali pada entri indeks alfabet
untuk melihat uraian morfologis.
Halaman pengantar pada volume 3 melibatkan instruksi
umum mengenai penggunaan indeks alfabet secara benar.
Instruksi khusus dan contoh-contoh sehubungan dengan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
neoplasma harus dicari untuk memastikan penggunaan
kategori dan subkategori di dalam Bab II secara benar.
8. Penggunaan International Classification of Diseases for
Oncology (ICD-O) edisi kedua.
Untuk jenis morfologis tertentu, Bab II menyediakan
klasifikasi topografis yang agak terbatas, atau tidak ada
sama sekali. Kode topografi ICD-O yang digunakan untuk
semua neoplasma pada dasarnya adalah kategori 3- atau 4-
karakter yang digunakan Bab II untuk neoplasma ganas
(C00-C77, C80), sehingga memberikan peningkatan
kespesifikan situs untuk neoplasma lain (ganas sekunder
[metastatik], jinak, in situ, dan tidak pasti atau tidak
diketahui).
Jadi badan-badan yang tertarik untuk mengidentifikasi
situs dan morfologi tumor, seperti registri kanker, rumah
sakit kanker, bagian patologi, dan badan lain yang
mengkhususkan diri pada kanker, direkomendasikan untuk
menggunakan ICD-O.
Contoh 6
Kondisi utama : Karsinoma prostat
Kondisi lain : Bronkitis kronis
Prosedur : Prostatektomi
Kode: Neoplasma ganas prostat (C61) sebagai kondisi utama
Contoh 7
Kondisi utama : Karsinoma mammae - dibuang dua tahun yang
lalu
Kondisi lain : Karsinoma sekunder paru-paru
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Prosedur : Bronkoskopi dengan biopsi
Kode: Neoplasma ganas paru-paru (C78.0) sebagai kondisi
utama. Z85.3 (riwayat neoplasma mammae) bisa menjadi
kode tambahan.
Contoh 8
Kondisi utama : Kanker bladder telah dibuang - dirawat untuk
pemeriksaan follow-up dengan cystoscopy.
Kondisi lain :-
Prosedur : Cystoscopy
Kode: Pemeriksaan follow-up pasca operasi neoplasma ganas
(Z08.0) sebagai kondisi utama. Z85.5 (riwayat neoplasma
ganas saluran urin) sebagai kode tambahan.
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
C02.2 Permukaan ventral lidah dua pertiga depan permukaan
atas lidah
Frenulum linguae
C02.3 Dua-pertiga depan lidah bagian tidak dijelaskan
Sepertiga tengah lidah NOS Bagian lidah yang bergerak
NOS
C02.4 Tonsilla lingualis
Kecuali: tonsil NOS (C09.9)
C02.8 Lesi overlap pada lidah
titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C01-
C02.4
C02.9 Lidah, tidak dijelaskan
C03 Neoplasma ganas gusi
Termasuk: mukosa alveoli (tonjolan); gingiva
Kecuali: neoplasma odontogenik ganas (C41.0-C41.1)
C03.0 Gusi atas
C03.1 Gusi bawah
C03.9 Gusi, tidak dijelaskan
C04 Neoplasma ganas lantai mulut
C04.0 Lantai anterior mulut anterior dari pertemuan premolar
- caninus
C04.1 Lantai lateral mulut
C04.8 Lesi overlap pada lantai mulut
C04.9 Lantai mulut, tidak dijelaskan
C05 Neoplasma ganas palatum
C05.0 Palatum durum
C05.1 Palatum molle
Kecuali: permukaan nasofarings palatum molle (C11.3)
C05.2 Uvula
C05.8 Lesi overlap pada palatum
C05.9 Palate, tidak dijelaskan; atap mulut
C06 Neoplasma ganas mulut pada bagian lain dan yang tidak
dijelaskan
C06.0 Mukosa pipi; pipi dalam
C06.1 Vestibulum mulut; sulcus buccalis (upper)(lower), sulcus
labialis (upper)(lower)
C06.2 Area retromolar
C06.8 Lesi overlap mulut pada bagian lain dan yang tidak
dijelaskan
C06.9 Mulut, tidak dijelaskan
Kelenjar saliva minor, situs tidak dijelaskan; rongga mulut
NOS
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
C07 Neoplasma ganas kelenjar parotid
C08 Neoplasma ganas kelenjar saliva mayor lain dan yang tidak
dijelaskan
Kecuali: kelenjar saliva minor yang dijelaskan, diklasifikasi
menurut lokasi anatomis
kelenjar saliva minor NOS (C06.9); kelenjar parotid (C07)
C08.0 Kelenjar submandibularis; kelenjar submaxillaris
C08.1 Kelenjar sublingualis
C08.8 Lesi overlap pada kelenjar saliva mayor
titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C07-
C08.1
C08.9 Major salivary gland, tidak dijelaskan; kelenjar saliva
(mayor) NOS
C09 Neoplasma ganas tonsil
Kecuali: Tonsilla lingualis (C02.4); tonsilla pharyngealis
(C11.1)
C09.0 Fossa tonsillaris
C09.1 Tonsillar pillar (anterior)(posterior)
C09.8 Lesi overlap pada tonsil
C09.9 Tonsil, tidak dijelaskan
Tonsil: NOS, faucialis, palatina
C10 Neoplasma ganas orofarings
Kecuali: tonsil (C09.-)
C10.0 Vallecula
C10.1 Permukaan anterior epiglottis
Pinggir [batas] bebas epiglottis; plica glossoepiglottis
Kecuali: epiglottis (pars suprahyoidea) NOS (C32.1)
C10.2 Dinding lateral orofarings
C10.3 Dinding posterior orofarings
C10.4 Branchial cleft (fistula branchial); kista branchial [situs
neoplasma]
C10.8 Lesi overlap pada orofarings
C10.9 Orofarings, tidak dijelaskan
C11 Neoplasma ganas nasofarings
C11.0 Dinding superior nasofarings;
Atap nasofarings
C11.1 Dinding posterior nasofarings;
Adenoid; tonsilla farings
C11.2 Dinding lateral nasofarings;
Fossa Rosenmuller; muara tuba auditorius; recessus farings
C11.3 Dinding anterior nasofarings
Lantai nasofarings
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Permukaan nasofarings (anterior)(posterior) palatum molle
Pinggir posterior: choana, septum hidung
C11.8 Lesi overlap pada nasofarings
C11.9 Nasofarings, tidak dijelaskan; dinding nasofarings NOS
C12 Neoplasma ganas sinus piriformis
Fossa pyriformis
C13 Neoplasma ganas hipofarings
Kecuali: sinus pyriformis (C12)
C13.0 Regio postcricoidea
C13.1 Plika ariepiglottis, permukaan hipofarings, NOS, zona
pinggir
Kecuali: Plika ariepiglottis, permukaan larings (C32.1)
C13.2 Dinding posterior hipofarings
C13.8 Lesi overlap pada hipofarings
C13.9 Hipofarings, tidak dijelaskan; dinding hipofarings NOS
C14 Neoplasma ganas bibir, rongga mulut, dan farings lainnya,
dan yang situsnya kurang jelas
Kecuali: oral cavity NOS (C06.9)
C14.0 Farings, tidak dijelaskan
C14.2 Cincin Waldeyer
C14.8 Lesi overlap pada bibir, rongga mulut dan farings
titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C00-
C14.2
Neoplasma ganas organ pencernaan (C15-C26)
C15 Neoplasma ganas esofagus
Catatan: Terdapat dua subklasifikasi alternatif diberikan,
yaitu .0-.2 secara anatomis, dan .3-.5 menurut pertigaan.
C15.0 Esofagus bagian leher
C15.1 Esofagus bagian toraks
C15.2 Esofagus bagian abdomen
C15.3 Esofagus sepertiga atas
C15.4 Esofagus sepertiga tengah
C15.5 Esofagus sepertiga bawah
C15.8 Lesi overlap pada esofagus
C15.9 Esofagus, tidak dijelaskan
C16 Neoplasma ganas lambung
C16.0 Cardia: pertemuan lambung-esofagus; mulut lambung,
esofagus dan lambung
C16.1 Fundus lambung
C16.2 Korpus lambung
C16.3 Antrum pilori; antrum lambung
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
C16.4 Pylorus; prepylorus; canalis pylori
C16.5 Kurvatura minor lambung, tidak dijelaskan; tak sesuai
dengan C16.1-C16.4
C16.6 Kurvatura mayor lambung, tidak dijelaskan; tak sesuai
dengan C16.1-C16.4
C16.8 Lesi overlap pada lambung
C16.9 Lambung, tidak dijelaskan; kanker lambung NOS
C17 Neoplasma ganas usus halus
C17.0 Duodenum
C17.1 Jejunum
C17.2 Ileum
Kecuali: katup ileocaecum (C18.0)
C17.3 Divertikulum Meckel
C17.8 Lesi overlap pada usus halus
C17.9 Usus halus, tidak dijelaskan
C18 Neoplasma ganas kolon
C18.0 Caecum; katup ileocaecum
C18.1 Appendix
C18.2 Kolon asendens
C18.3 Fleksura hepatis
C18.4 Kolon transversa
C18.5 Fleksura lienalis/splenika
C18.6 Kolon desendens
C18.7 Kolon sigmoidea; fleksura sigmoidea
Kecuali: rectosigmoid junction (C19)
C18.8 Lesi overlap pada kolon
C18.9 Kolon, tidak dijelaskan; usus besar NOS
C19 Neoplasma ganas rectosigmoid junction
C20 Neoplasma ganas rektum
C21 Neoplasma ganas anus dan saluran anus anal
C21.0 Anus, tidak dijelaskan
Kecuali: pinggir anus, kulit anus, kulit perianus (C43.5,
C44.5)
C21.1 Saluran anus; sphincter ani
C21.2 Zona kloakogenic
C21.8 Lesi overlap pada rektum, anus and saluran anus
Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C20-
C21.2
C22 Neoplasma ganas hati dan saluran empedu intrahepatik
Kecuali: saluran empedu NOS (C24.9); neoplasma ganas
sekunder hati (C78.7)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
C22.0 Karsinoma sel hati; Ca hepatocellular; hepatoma
C22.1 Karsinoma saluran empedu intrahepatis;
cholangiocarcinoma
C22.2 Hepatoblastoma
C22.3 Angiosarkoma hati; sarkoma sel Kupffer
C22.4 Sarkoma lain pada hati
C22.7 Karsinoma lain yang dijelaskan pada hati
C22.9 Hati, tidak dijelaskan
C23 Neoplasma ganas kantong empedu
C24 Neoplasma ganas saluran empedu yang lain dan tidak
dijelaskan
Kecuali: saluran empedu intrahepatik (C22.1)
C24.0 Saluran empedu di luar hati
Saluran empedu NOS; ductus biliaris komunis; d. cysticus;
d. hepaticus
C24.1 Ampulla Vateri
C24.8 Lesi overlap pada saluran empedu
Termasuk saluran empedu intra dan ekstrahepatik
Titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori
C22.0-C24.1
C24.9 Saluran empedu, tidak dijelaskan
C25 Neoplasma ganas pankreas
C25.0 Caput pancreas
C25.1 Corpus pancreas
C25.2 Cauda pancreas
C25.3 Ductus pancreaticus
C25.4 Pankreas endokrin; pulau-pulau Langerhans
C25.7 Bagian lain pankreas; leher pankreas
C25.8 Lesi overlap pada pankreas
C25.9 Pankreas, tidak dijelaskan
C26 Neoplasma ganas organ pencernaan lain dan yang tidak
jelas
Kecuali: peritoneum dan retroperitoneum (C48.-)
C26.0 Saluran usus, bagiannya tidak dijelaskan; usus NOS
C26.1 Limpa
Kecuali: Penyakit Hodgkin (C81.-); Limfoma non-Hodgkin
(C82-C85)
C26.8 Lesi overlap pada saluran pencernaan
Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C15-
C26.1
Kecuali: Cardio-oesophageal junction (C16.0)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
C26.9 Situs yang tidak jelas di dalam saluran pencernaan
Saluran pencernaan NOS, gastrointestinal tract NOS
Neoplasma ganas organ pernafasan dan intratoraks (C30-C39)
Termasuk: telinga tengah
Kecuali: mesothelioma (C45.-)
C30 Neoplasma ganas rongga hidung dan telinga tengah
C30.0 Rongga hidung
Rawan hidung, concha nasales, hidung dalam, septum,
vestibulum hidung
Kecuali: pinggir posterior septum nasi dan choana
(C11.3)
tulang hidung (C41.0), kulit hidung (C43.3,
C44.3),
bulbus olfaktorius (C72.2), hidung NOS (C76.0),
C30.1 Telinga tengah
Tuba Eustachius, telinga dalam, sel-sel udara mastoid
Kecuali: tulang telinga (meatus) (C41.0), rawan telinga
(C49.0)
liang atau kulit telinga (luar) (C43.2, C44.2)
C31 Neoplasma ganas sinus-sinus aksesorius
C31.0 Sinus maxillary: Antrum (Highmore)(maxillary)
C31.1 Sinus ethmoidalis
C31.2 Sinus frontalis
C31.3 Sinus sphenoidalis
C31.8 Lesi overlap pada sinus aksesorius
C31.9 Sinus aksesorius, tidak dijelaskan
C32 Neoplasma ganas larings
C32.0 Glottis
Intrinsic larynx; pita suara (sejati) NOS
C32.1 Supraglottis
Plica aryepiglottis, permukaan larings; epiglottis (pars
suprahyoidea) NOS; larings extrinsik; pita suara palsu;
permukaan posterior (larings) epiglottis; ventricular bands
Kecuali: permukaan anterior epiglottis (C10.1),
plika aryepiglottis: NOS (C13.1),
permukaan hipofarings (C13.1), zona pinggir
(C13.1)
C32.2 Subglottis
C32.3 Rawan larings
C32.8 Lesi overlap larings
C32.9 Larings, tidak dijelaskan
C33 Neoplasma ganas trachea
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
C34 Neoplasma ganas bronchus dan paru-paru
C34.0 Bronkus utama: Carina; hilus (paru-paru)
C34.1 Lobus atas, bronkus atau paru-paru
C34.2 Lobus tengah, bronkus atau paru-paru
C34.3 Lobus bawah, bronkus atau paru-paru
C34.8 Lesi overlap bronkus dan paru-paru
C34.9 Bronkus atau paru-paru, tidak dijelaskan
C37 Neoplasma ganas thymus
C38 Neoplasma ganas jantung, mediastinum dan pleura
Kecuali: mesothelioma (C45.-)
C38.0 Jantung, perikardium
Kecuali: pembuluh-pembuluh besar (C49.3)
C38.1 Mediastinum anterior
C38.2 Mediastinum posterior
C38.3 Mediastinum, bagiannya tidak dijelaskan
C38.4 Pleura
C38.8 Lesi overlap pada jantung, mediastinum dan pleura
C39 Neoplasma ganas pernafasan dan intratoraks di situs lain
dan tidak jelas
Kecuali: intratoraks NOS (C76.1)
C39.0 Saluran pernafasan atas, bagian tidak dijelaskan
C39.8 Lesi overlap pada organ pernafasan dan intratoraks
Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C30-
C39.0
C39.9 Situs yang tidak jelas di dalam sistem pernafasan
Saluran pernafasan NOS
Neoplasma ganas tulang dan rawan sendi (C40-C41)
Kecuali: sumsum tulang NOS (C96.7), sinovia (C49.-)
C40 Neoplasma ganas tulang dan rawan sendi anggota
C40.0 Skapula dan tulang panjang anggota atas
C40.1 Tulang pendek anggota atas
C40.2 Tulang panjang anggota bawah
C40.3 Tulang pendek anggota bawah
C40.8 Lesi overlap pada tulang dan rawan sendi anggota
C40.9 Tulang dan rawan sendi anggota, tidak dijelaskan
C41 Neoplasma ganas tulang dan rawan sendi lain dan tidak
dijelaskan
Kecuali: tulang anggota (C40.-)
rawan: telinga (C49.0), larings (C32.3), anggota (C40.-),
hidung (C30.0)
C41.0 Tulang tengkorak dan muka
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Maxilla (superior), tulang orbita
Kecuali: semua jenis karsinoma pada: sinus maxillaris
(C31.0),
rahang atas (C03.0) kecuali intraossea atau
odontogenik
C41.1 Mandibula
Kecuali: semua jenis karsinoma pada: rahang NOS
(C03.9), rahang bawah (C03.1) kecuali intraossea atau
odontogenik
C41.2 Kolom vertebra
Kecuali: sacrum dan coccyx (C41.4)
C41.3 Iga, sternum dan klavikula
C41.4 Tulang pelvik, sacrum and coccyx
C41.8 Lesi overlap pada tulang dan rawan sendi
Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C40-
C41.4
C41.9 Tulang dan rawan sendi, tidak dijelaskan
Melanoma dan neoplasma ganas lain kulit (C43-C44)
C43 Melanoma maligna kulit
Termasuk: kode morfologi M872-M879 dengan kode sifat /3
Kecuali: melanoma maligna kulit organ genital (C51-C52,
C60.-, C63.-)
C43.0 Melanoma maligna bibir
Kecuali: batas vermillion bibir (C00.0-C00.2)
C43.1 Melanoma maligna kelopak mata, termasuk canthus
C43.2 Melanoma maligna telinga dan liang telinga luar
C43.3 Melanoma maligna pada bagian lain dan tidak dijelaskan
pada muka
C43.4 Melanoma maligna kulit kepala dan leher
C43.5 Melanoma maligna badan; pinggir atau kulit anus, kulit
perianus, kulit mammae
Kecuali: anus NOS (C21.0)
C43.6 Melanoma maligna anggota atas, termasuk bahu
C43.7 Melanoma maligna anggota bawah, termasuk panggul
C43.8 Lesi overlap melanoma maligna kulit
C43.9 Malignant melanoma kulit, tidak dijelaskan
Melanoma (malignant) NOS
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Melanoma maligna kulit (C43.-), kulit genital (C51-C52,
C60.-, C63.-)
C44.0 Kulit bibir: basal cell carcinoma of lip
Kecuali: Neoplasma ganas bibir (C00.-)
C44.1 Kulit kelopak mata, termasuk canthus
Kecuali: jaringan ikat kelopak mata (C49.0)
C44.2 Kulit telinga dan liang telinga luar
Kecuali: jaringan ikat telinga (C49.0)
C44.3 Kulit bagian lain dan yang tidak dijelaskan pada muka
C44.4 Kulit kepala dan leher
C44.5 Kulit badan, pinggir atau kulit anus, kulit perianus, kulit
mammae
Kecuali: anus NOS (C21.0)
C44.6 Kulit anggota atas, termasuk bahu
C44.7 Kulit anggota bawah, termasuk panggul
C44.8 Lesi overlap pada kulit
C44.9 Neoplasma ganas kulit, tidak dijelaskan
Neoplasma ganas jaringan mesotel dan jaringan lunak (C45-C49)
C45 Mesothelioma
Termasuk: morphology code M905 dengan kode sifat /3
C45.0 Mesothelioma pleura
Kecuali: neoplasma ganas lain pleura (C38.4)
C45.1 Mesothelioma peritoneum
Mesenterium, mesokolon, omentum, peritoneum (parietal)
(pelvic)
Kecuali: neoplasma ganas lain pada peritoneum (C48.-)
C45.2 Mesothelioma perikardium
Kecuali: neoplasma ganas lain perikardium (C38.0)
C45.7 Mesothelioma pada situs lain
C45.9 Mesothelioma, tidak dijelaskan
C46 Sarkoma Kaposi
Termasuk: kode morfologis M9140 dengan kode sifat /3
C46.0 Sarkoma Kaposi skin
C46.1 Sarkoma Kaposi soft tissue
C46.2 Sarkoma Kaposi palatum
C46.3 Sarkoma Kaposi kelenjar limfe
C46.7 Sarkoma Kaposi situs lain
C46.8 Sarkoma Kaposi organ ganda
C46.9 Sarkoma Kaposi, tidak dijelaskan
C47 Neoplasma ganas syaraf perifer dan sistem syaraf otonom
Termasuk: syaraf dan ganglion simpatis dan parasimpatis
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
C47.0 Syaraf perifer head, face and neck
Kecuali: peripheral nerves of orbit (C69.6)
C47.1 Syaraf perifer anggota atas, termasuk bahu
C47.2 Syaraf perifer anggota bawah, termasuk panggul
C47.3 Syaraf perifer toraks
C47.4 Syaraf perifer abdomen
C47.5 Syaraf perifer pelvis
C47.6 Syaraf perifer badan, tidak dijelaskan
C47.8 Lesi overlap syaraf perifer dan sistem syaraf otonom
C47.9 Syaraf perifer dan sistem syaraf otonom, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
C49.6 Jaringan ikat dan lunak pada badan, tidak dijelaskan:
Punggung NOS
C49.8 Lesi overlap jaringan ikat dan lunak
Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C47-
C49.6
C49.9 Jaringan ikat dan lunak, tidak dijelaskan
Neoplasma ganas mammae (C50)
C50 Neoplasma ganas mammae
Termasuk: jaringan ikat mammae
Kecuali: kulit mammae (C43.5, C44.5)
C50.0 Nipple dan areola
C50.1 Bagian sentral mamma
C50.2 Kwadran dalam-atas mamma
C50.3 Kwadran dalam-bawah mamma
C50.4 Kwadran luar-atas mamma
C50.5 Kwadran luar-bawah mamma
C50.6 Ujung mamma arah aksilla
C50.8 Lesi overlap pada mamma
C50.9 Mamma, tidak dijelaskan
Neoplasma ganas organ genital wanita (C51-C58)
Termasuk: kulit organ-organ genital wanita
C51 Neoplasma ganas vulva
C51.0 Labium mayora, kelenjar Bartholini [vestibula mayor]
C51.1 Labium minus
C51.2 Clitoris
C51.8 Lesi overlap pada vulva
C51.9 Vulva, tidak dijelaskan; genitalia external wanita NOS;
pudendum
C52 Neoplasma ganas vagina
C53 Neoplasma ganas servix uteri
C53.0 Endoservix
C53.1 Exoservix
C53.8 Lesi overlap pada servix uteri
C53.9 Servix uteri, tidak dijelaskan
C54 Neoplasma ganas korpus uteri
C54.0 Isthmus uteri; segmen bawah rahim
C54.1 Endometrium
C54.2 Myometrium
C54.3 Fundus uteri
C54.8 Lesi overlap pada korpus uteri
C54.9 Korpus uteri, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
C55 Neoplasma ganas uterus, bagian tidak dijelaskan
C56 Neoplasma ganas ovarium
C57 Neoplasma ganas organ genitalia lain wanita dan yang
tidak dijelaskan
C57.0 Tuba Fallopii; oviduct; tuba uterus
C57.1 Broad ligament (ligamentum latum)
C57.2 Round ligament (ligamentum rotundum)
C57.3 Parametrium; ligamen uterus NOS
C57.4 Adnexa uterus, tidak dijelaskan
C57.7 Organ genitalia lain wanita yang dijelaskan; korpus atau
duktus Wolffian
C57.8 Lesi overlap pada organ genitalia wanita
Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C51-
C57.7, C58
Tubo-ovarium; utero-ovarium
C57.9 Organ genitalia wanita, tidak dijelaskan
Traktus genito-urinarius wanita NOS
C58 Neoplasma ganas plasenta
Choriocarcinoma NOS
Chorionepithelioma NOS
Kecuali: chorioadenoma (destruens) (D39.2)
mola hydatidiformis: NOS (O01.9), invasive (D39.2),
malignant (D39.2)
Neoplasma ganas organ genitalia pria (C60-C63)
Termasuk: kulit organ genitalia pria
C60 Neoplasma ganas penis
C60.0 Prepuce; foreskin (kulit depan)
C60.1 Glans penis
C60.2 Batang penis; korpus kavernosum
C60.8 Lesi overlap pada penis
C60.9 Penis, tidak dijelaskan; kulit penis NOS
C61 Neoplasma ganas prostat
C62 Neoplasma ganas testis
C62.0 Undescended testis: ectopic testis; testis tertahan[situs
neoplasma]
C62.1 Descended testis: testis di dalam skrotum
C62.9 Testis, tidak dijelaskan
C63 Neoplasma ganas organ genitalia pria lain dan tidak
dijelaskan
C63.0 Epididymis
C63.1 Spermatic cord
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
C63.2 Skrotum, Kulit skrotum
C63.7 Organ genitalia pria lain yang dijelaskan: Vesikula
seminalis; tunika vaginalis
C63.8 Lesi overlap pada organ genitalia pria
Titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C60-
C63.7
C63.9 Organ genitalia pria, tidak dijelaskan
Traktus genito-urinarius pria NOS
Neoplasma ganas saluran kemih (C64-C68)
C64 Neoplasma ganas ginjal, selain pelvis ginjal
Kecuali: kaliks ginjal (C65), pelvis ginjal (C65)
C65 Neoplasma ganas pelvis ginjal
Pelviureteric junction; kaliks ginjal
C66 Neoplasma ganas ureter
Kecuali: muara ureter di kandung kemih (C67.6)
C67 Neoplasma ganas kandung kemih
C67.0 Trigonum vesicae
C67.1 Puncak bladder
C67.2 Dinding lateral bladder
C67.3 Dinding anterior bladder
C67.4 Dinding posterior bladder
C67.5 Leher bladder; lobang internal uretra
C67.6 Muara ureter
C67.7 Urachus
C67.8 Lesi overlap pada bladder
C67.9 Bladder, tidak dijelaskan
C68 Neoplasma ganas organ perkemihan lain dan yang tidak
dijelaskan
Kecuali: traktus genito-urinarius NOS: wanita (C57.9), pria
(C63.9)
C68.0 Urethra
Kecuali: lobang internal uretra (C67.5)
C68.1 Kelenjar paraurethra
C68.8 Lesi overlap pada organ perkemihan
Titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C64-
C68.1
C68.9 Organ perkemihan, tidak dijelaskan; sistem urinarius NOS
Neoplasma ganas mata, otak dan bagian lain SSP (C69-C72)
C69 Neoplasma ganas mata dan adnexa
Kecuali: jaringan ikat kelopak (C49.0), kelopak (kulit) (C43.1,
C44.1)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
nervus optikus (C72.3)
C69.0 Conjunctiva
C69.1 Cornea
C69.2 Retina
C69.3 Choroid
C69.4 Korpus siliaris; bola mata
C69.5 Kelenjar dan duktus lakrimalis; duktus nasolakrimalis
C69.6 Orbita: jaringan ikat orbita, otot ekstraokuli, syaraf
perifer orbita, jaringan retrobulbar, jaringan retrookuli
Kecuali: tulang orbita (C41.0)
C69.8 Lesi overlap pada mata dan adnexa
C69.9 Mata, tidak dijelaskan
C70 Neoplasma ganas meningen
C70.0 Meningen otak
C70.1 Meningen spinalis
C70.9 Meningen, tidak dijelaskan
C71 Neoplasma ganas otak
Kecuali: nervi kraniales (C72.2-C72.5)
jaringan retrobulbar (C69.6)
C71.0 Serebrum, selain lobus dan ventrikel
Corpus callosum; supratentorium NOS
C71.1 Lobus frontalis
C71.2 Lobus temporalis
C71.3 Lobus parietalis
C71.4 Lobus oksipitalis
C71.5 Ventrikel otak
Kecuali: ventrikel IV (C71.7)
C71.6 Serebellum
C71.7 Batang otak; ventrikel IV; infratentorium NOS
C71.8 Lesi overlap pada otak
C71.9 Otak, tidak dijelaskan
C72 Neoplasma ganas medulla spinalis, nervi craniales dan
bagian lain SSP
Kecuali: meningen (C70.-)
syaraf perifer dan sistem syaraf otonom (C47.-)
C72.0 Medulla spinalis
C72.1 Cauda equina
C72.2 Nervus olfaktorius; bulbus olfaktorius
C72.3 Nervus optikus
C72.4 Nervus akustikus
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
C72.5 Nervi kraniales lain dan yang tidak dijelaskan; nervi
kraniales NOS
C72.8 Lesi overlap pada otak dan bagian lain SSP
Titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C70-
C72.5
C72.9 Sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan; sistem syaraf NOS
Neoplasma ganas tiroid dan kelenjar endokrin lain (C73-C75)
C73 Neoplasma ganas kelenjar tiroid
C74 Neoplasma ganas kelenjar adrenal
C74.0 Kortex kelenjar adrenal
C74.1 Medulla kelenjar adrenal
C74.9 Kelenjar adrenal, tidak dijelaskan
C75 Neoplasma ganas kelenjar endokrin lain dan struktur
terkait
Kecuali: Kelenjar adrenal (C74.-), pankreas endokrin (C25.4),
ovarium (C56), testis (C62.-), thymus (C37), kelenjar tiroid
(C73)
C75.0 Kelenjar paratiroid
C75.1 Kelenjar pituitary
C75.2 Duktus kraniopharyngeus
C75.3 Kelenjar pineal
C75.4 Carotid body
C75.5 Aortic body dan paraganglia lain
C75.8 Keterlibatan banyak kelenjar (pluriglandular), tidak
dijelaskan
Catatan: Kalau situs diketahui, mereka harus dikode secara
terpisah.
C75.9 Kelenjar endokrin, tidak dijelaskan
Neoplasma ganas pada situs yang tidak jelas, sekunder dan tidak
dijelaskan (C76-C80)
C76 Neoplasma ganas pada situs-situs lain dan tidak jelas
Kecuali: Neoplasma ganas: genitourinarius NOS: wanita
(C57.9), pria (C63.9)
jaringan limfoid, hematopoietik dan yang berhubungan
(C81-C96)
situs yang tidak dijelaskan (C80)
C76.0 Kepala, muka dan leher: Pipi NOS, hidung NOS
C76.1 Thorax: Axilla NOS, intratoraks NOS, toraks NOS
C76.2 Abdomen
C76.3 Pelvis: Groin NOS; Situs yang overlap dengan sistem di
dalam pelvis, seperti rektovagina (septum) dan rektovesika
(septum)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
C76.4 Anggota atas
C76.5 Anggota bawah
C76.7 Situs tidak jelas lainnya
C76.8 Lesi overlap pada situs-situs lain dan tidak jelas
C77 Neoplasma ganas lymph nodes sekunder dan tidak
dijelaskan
Kecuali: Neoplasma ganas kelenjar limfe, dinyatakan primer
(C81-C87, C96.-)
C77.0 Kelenjar limfe kepala, muka dan leher: Kelenjar limfe
supraklavikula
C77.1 Kelenjar limfe intratoraks
C77.2 Kelenjar limfe intra-abdominalis
C77.3 Kelenjar limfe aksillaris dan anggota atas: Kelenjar limfe
pektoralis
C77.4 Kelenjar limfe inguinalis dan anggota bawah
C77.5 Kelenjar limfe intrapelvik
C77.8 Kelenjar limfe di berbagai tempat
C77.9 Kelenjar limfe, tidak dijelaskan
C78 Neoplasma ganas sekunder organ pernafasan dan
pencernaan
C78.0 Neoplasma ganas sekunder paru-paru
C78.1 Neoplasma ganas sekunder mediastinum
C78.2 Neoplasma ganas sekunder pleura
C78.3 Neoplasma ganas sekunder organ pernafasan lain dan
yang tidak dijelaskan
C78.4 Neoplasma ganas sekunder usus halus
C78.5 Neoplasma ganas sekunder usus besar dan rektum
C78.6 Neoplasma ganas sekunder retroperitoneum dan
peritoneum
Malignant ascites NOS
C78.7 Neoplasma ganas sekunder hati
C78.8 Neoplasma ganas sekunder organ pencernaan lain dan
yang tidak dijelaskan
C79 Neoplasma ganas sekunder pada other sites
C79.0 Neoplasma ganas sekunder ginjal dan pelvis renalis
C79.1 Neoplasma ganas sekunder bladder, organ kemih lain dan
yang tidak dijelaskan
C79.2 Neoplasma ganas sekunder kulit
C79.3 Neoplasma ganas sekunder otak dan meningen otak
C79.4 Neoplasma ganas sekunder bagian sistem syaraf lain dan
yang tidak dijelaskan
C79.5 Neoplasma ganas sekunder tulang dan sumsum tulang
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
C79.6 Neoplasma ganas sekunder pada ovarium
C79.7 Neoplasma ganas sekunder kelenjar adrenal
C79.8 Neoplasma ganas sekunder pada situs lain yang dijelaskan
C80 Neoplasma ganas tanpa penjelasan situs
C80 hanya digunakan untuk kondisi utama kalau neoplasma
ganas tercatat tanpa penjelasan mengenai situsnya. Kode
tambahan bisa digunakan untuk identifikasi masing-
masing neoplasma ganas tersebut.
Contoh
Kondisi utama : Carcinomatosis
Kondisi lain :-
Kode : Neoplasma ganas tanpa penjelasan mengenai situsnya
(80)).
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Termasuk: limfoma follikuler non-Hodgkin dengan atau
tanpa area yang diffus
kode morfologi M969 dengan kode sifat /3
C82.0 Small cleaved cell, follikuler (sel-sel kecil terbelah)
C82.1 Campuran sel kecil terbelah dan sel besar, follikuler
C82.2 Sel besar, follikuler
C82.7 Jenis lain limfoma follikuler non-Hodgkin
C82.9 Limfoma follikuler non-Hodgkin, tidak dijelaskan
Limfoma noduler non-Hodgkin NOS
C83 Limfoma diffus non-Hodgkin
Termasuk: kode morfologi M9593, M9595, M967-M968 dengan
kode sifat /3
C83.0 Sel kecil (diffus)
C83.1 Sel kecil terbelah (diffus)
C83.2 Campuran sel kecil dan besar (diffus)
C83.3 Sel besar (diffus); sarkoma sel retikulum
C83.4 Immunoblastik (diffus)
C83.5 Lymphoblastik (diffus)
C83.6 Undifferentiated (diffus)
C83.7 Tumor Burkitt
C83.8 Jenis lain limfoma diffus non-Hodgkin
C83.9 Limfoma diffus non-Hodgkin, tidak dijelaskan
C84 Limfoma sel-T perifer dan kulit
Termasuk: morphology code M970 dengan kode sifat /3
C84.0 Mycosis fungoides
C84.1 Penyakit Sezary
C84.2 Limfoma T-zone
C84.3 Limfoma limfo-epithelioid lymphoma; limfoma Lennert
C84.4 Limfoma sel-T perifer
C84.5 Limfoma sel-T lain dan yang tidak dijelaskan
Catatan: Kalau garis pembentukan atau keterlibatan sel-T
disebutkan sehubungan dengan limfoma spesifik, kode
yang lebih spesifik.
C85 Limfoma non-Hodgkin dan jenis yang tidak dijelaskan
Termasuk: kode morfologi M9590-M9592, M9594, M971
dengan kode sifat /3
C85.0 Limfosarkoma
C85.1 Limfoma sel-B, tidak dijelaskan
Catatan: Kalau garis pembentukan atau keterlibatan sel-B
disebutkan sehubungan dengan limfoma spesifik, kode
yang lebih spesifik.
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
C85.7 Limfoma non-Hodgkin jenis lain yang dijelaskan
Retikulo-endotheliosis maligna, retikulosis maligna,
mikroglioma
C85.9 Limfoma non-Hodgkin, jenis tidak dijelaskan
Limfoma NOS, limfoma maligna NOS, limfoma non-
Hodgkin NOS
C88 Penyakit immunoproliferatif maligna
Termasuk: kode morfologi M976 dengan kode sifat /3
C88.0 Makroglobulinaemia Waldenstrom
C88.1 Penyakit alpha heavy chain
C88.2 Penyakit gamma heavy chain; penyakit Franklin
C88.3 Penyakit immunoproliferatif usus halus; penyakit
Mediterranean
C88.7 Penyakit immunoproliferatif maligna lainnya
C88.9 Penyakit immunoproliferatif maligna, tidak dijelaskan
Penyakit immunoproliferatif NOS
C90 Myeloma multipel dan neoplasma sel plasma ganas
Termasuk: kode morfologi M973, M9830 dengan kode
sifat /3
C90.0 Myeloma multipel; penyakit Kahler, myelomatosis
C90.1 Leukaemia sel plasma
C90.2 Plasmacytoma, extramedulla
Tumor sel plasma ganas NOS, plasmacytoma NOS, myeloma
soliter
C91 Leukaemia limfoid
Termasuk: kode morfologi M982, M9940-M9941 dengan kode
sifat /3
C91.0 Leukaemia limfoblast akut
Kecuali: eksasebasi akut leukemia limfosit akut (C91.1)
C91.1 Leukaemia limfosit kronis
C91.2 Leukaemia limfosit subakut
C91.3 Leukaemia prolimfosit
C91.4 Leukaemia hairy-cell (sel-sel berambut):
retikuloendotheliosis leukemia
C91.5 Leukaemia sel-T dewasa
C91.7 Leukaemia limfoid lain
C91.9 Leukaemia limfoid, tidak dijelaskan
C92 Leukaemia myeloid
Termasuk: leukaemia: granulosit, myelogen
kode morfologi M986-M988, M9930 dengan kode sifat /3
C92.0 Leukaemia myeloid akut
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Kecuali: eksaserbasi akut leukaemia myeloid kronis
(C92.1)
C92.1 Leukaemia myeloid kronis
C92.2 Leukaemia myeloid subakut
C92.3 Sarkoma myeloid; khloroma; sarkoma granulosit
C92.4 Leukaemia promyelosit akut
C92.5 Leukaemia myelomonosit akut
C92.7 Leukaemia myeloid lain
C92.9 Leukaemia myeloid, tidak dijelaskan
C93 Leukaemia monosit
Termasuk: leukaemia monositoid
kode morfologi M989 dengan kode sifat /3
C93.0 Leukaemia monosit akut
Kecuali: eksaserbasi akut leukaemia monosit kronis
(C93.1)
C93.1 Leukaemia monosit kronis
C93.2 Leukaemia monosit subakut
C93.7 Leukaemia monosit lain
C93.9 Leukaemia monosit, tidak dijelaskan
C94 Leukemia lain dengan jenis sel dijelaskan
Termasuk: kode morfologi M984, M9850, M9900, M9910,
M9931-M9932 dengan kode sifat /3
Kecuali: retikuloendoteliosis leukemik (C91.4) ; leukemia sel
plasma (C90.1)
C94.0 Eritremia dan eritroleukemia akut
Myelosis eritremik akut; penyakit Di Guglielmo
C94.1 Eritremia kronis; penyakit Heilmeyer-Schoner
C94.2 Leukemia megakaryoblast akut
Leukaemia: megakaryoblast (akut), megakaryocyt (akut)
C94.3 Leukemia sel mast
C94.4 Panmyelosis akut
C94.5 Myelofibrosis akut
C94.7 Leukemia lain yang dijelaskan; leukemia sel limfosarkoma
C95 Leukaemia dengan jenis sel tidak dijelaskan
Termasuk: kode morfologi M980 dengan kode sifat /3
C95.0 Leukemia akut dengan jenis sel tidak dijelaskan
Leukaemia sel blast, leukemia sel stem
Kecuali: eksaserbasi akut leukemia kronis yang tidak
dijelaskan (C95.1)
C95.1 Leukemia kronis dengan jenis sel tidak dijelaskan
C95.2 Leukemia subakut dengan jenis sel tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
C95.7 Leukemia lain dengan jenis sel tidak dijelaskan
C95.9 Leukaemia, tidak dijelaskan
C96 Neoplasma ganas lain dan tidak dijelaskan pada jaringan
limfoid, haematopoietik dan yang berhubungan
Termasuk: kode morfologi M972, M974 dengan kode sifat /
3
C96.0 Penyakit Letterer-Siwe
retikuloendotheliosis nonlipid:, retikulosis nonlipid:
C96.1 Histiositosis maligna
Retikulosis medulla histiosit
C96.2 Tumor maligna sel mast
Malignant: mastositoma, mastositosis, sarkoma sel mast
Kecuali: leukaemia sel mast (C94.3), mastositosis (kulit)
(Q82.2)
C96.3 Limfoma histiosit sejati
C96.7 Neoplasma ganas lain jaringan limfoid, haematopoietic
dan yang berhubungan
C96.9 Neoplasma ganas jaringan limfoid, haematopoietic dan
yang berhubungan, tidak dijelaskan
Neoplasma ganas situs ganda independen (primer) (C97)
C97 Neoplasma ganas situs ganda independen (primer)
C97. Neoplasma ganas dengan situs ganda primer yang
independen
C97 digunakan kalau tercatat dua atau lebih neoplasma ganas
primer yang independen sebagai kondisi utama, tanpa ada
yang lebih menonjol. Kode tambahan bisa digunakan untuk
identifikasi masing-masing neoplasma ganas tersebut.
Contoh 10
Kondisi utama : Multiple myeloma dan adenokarsinoma prostat
primer
Kondisi lain :-
Kode: Neoplasma ganas situs ganda primer yang independen
(C97).
C90.0 (multiple myeloma) dan C61 (neoplasma ganas
prostat) bisa digunakan sebagai kode tambahan
Catatan: Untuk penggunaan kategori ini, hendaknya dirujuk
aturan dan pedoman pengkodean mortalitas pada volume 2.
Neoplasma in situ (D00-D09)
Catatan: Neoplasma in situ banyak dianggap sebagai berada
dalam masa perubahan morfologis antara displasia dan
kanker yang invasif. Misalnya, untuk cervical
intraepithelial neoplasia (CIN) dikenal tiga stadium, yang
ketiga (CIN III) termasuk pada displasia berat dan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
karsinoma in situ. Sistem peringkat ini telah diperluas ke
organ lain, seperti vulva dan vagina. Deskripsi neoplasia
intraepitel stadium III, dengan atau tanpa disebutkannya
displasia, diletakkan pada bagian ini. Stadium I dan II
diklasifikasikan sebagai displasia sistem organ yang
terlibat dan harus dikode pada bab sistem tubuh yang
relevan.
Termasuk: penyakit Bowen; erythroplasia; kode morfologi
dengan kode sifat /2
eritroplasia Queyrat
D00 Carcinoma in situ rongga mulut, esofagus, dan lambung
Kecuali: melanoma in situ (D03.-)
D00.0 Bibir, rongga mulut dan farings
Plika ariepiglottik: NOS, permukaan hipofarings, zona
pinggir
Batas vermillion bibir
Kecuali: plika ariepiglottik, permukaan larings (D02.0)
epiglottis: NOS (D02.0), pars suprahyoid (D02.0)
kulit bibir (D03.0, D04.0)
D00.1 Esofagus
D00.2 Lambung
D01 Carcinoma in situ organ pencernaan lain dan yang tidak
dijelaskan
Kecuali: melanoma in situ (D03.-)
D01.0 Colon
Kecuali: pertemuan rektosigmoid (D01.1)
D01.1 Pertemuan rektosigmoid
D01.2 Rektum
D01.3 Anus dan saluran anus
Kecuali: pinggir anus (D03.5, D04.5), kulit anus (D03.5,
D04.5)
kulit sekitar anus (D03.5, D04.5)
D01.4 Bagian usus lain dan yang tidak dijelaskan
Kecuali: ampulla Vateri (D01.5)
D01.5 Hati, kantong empedu dan saluran empedu; ampulla
Vateri
D01.7 Organ pencernaan lain yang dijelaskan; pankreas
D01.9 Organ pencernaan, tidak dijelaskan
D02 Carcinoma in situ of middle ear and respiratory system
Kecuali: melanoma in situ (D03.-)
D02.0 Larings: Aryepiglottic fold, permukaan larings; Epiglottis
(pars suprahyoid)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Kecuali: plika aryepiglottik: NOS, permukaan hipofarings,
pinggir (D00.0)
D02.1 Trakhea
D02.2 Bronkus dan paru-paru
D02.3 Bagian lain sistem pernafasan: Sinus aksesorius, telinga
tengah, rongga hidung
Kecuali: telinga (luar)(kulit) (D03.2, D04.2)
hidung: NOS (D09.7), kulit hidung (D03.3,
D04.3)
D02.4 Sistem pernafasan, tidak dijelaskan
D03 Melanoma in situ
Termasuk: kode morfologi M872-M879 dengan kode sifat /2
D03.0 Melanoma in situ bibir
D03.1 Melanoma in situ kelopak mata, termasuk canthus
D03.2 Melanoma in situ telinga dan liang telinga luar
D03.3 Melanoma in situ bagian lain muka dan yang tidak
dijelaskan
D03.4 Melanoma in situ kulit kepala dan leher
D03.5 Melanoma in situ badan
Pinggir anus, kulit anus, kulit perianus, mammae (kulit)
(jaringan lunak)
D03.6 Melanoma in situ anggota atas, termasuk bahu
D03.7 Melanoma in situ anggota bawah, termasuk panggul
D03.8 Melanoma in situ tempat lain
D03.9 Melanoma in situ, tidak dijelaskan
D04 Carcinoma in situ kulit
Kecuali: erythroplasia Queyrat (penis) NOS (D07.4); melanoma
in situ (D03.-)
D04.0 Kulit bibir
Kecuali: batas vermilion bibir (D00.0)
D04.1 Kulit kelopak mata, termasuk canthus
D04.2 Kulit telinga dan liang telinga luar
D04.3 Kulit bagian lain muka dan yang tidak dijelaskan
D04.4 Kulit kulit kepala dan leher
D04.5 Kulit badan; pinggir anus, kulit anus, kulit perianus, kulit
mammae
Kecuali: anus NOS (D01.3), kulit organ genital (D07.-)
D04.6 Kulit anggota atas, termasuk bahu
D04.7 Kulit anggota bawah, termasuk panggul
D04.8 Kulit tempat lain
D04.9 Kulit, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
D05 Karsinoma in situ mammae
Kecuali: karsinoma in situ kulit mammae (D04.5)
melanoma in situ mammae (kulit) (D03.5)
D05.0 Karsinoma lobularis in situ
D05.1 Karsinoma intraductus in situ
D05.7 Karsinoma in situ lain mammae
D05.9 Karsinoma in situ mammae, tidak dijelaskan
D06 Karsinoma in situ servix uteri
Termasuk: cervical intraepithelial neoplasia [CIN], grade
III, dengan atau tanpa disebutkan displasia berat
Kecuali: melanoma in situ servix (D03.5); displasia berat servix
NOS (N87.2)
D06.0 Endoservix
D06.1 Exoservix
D06.7 Bagian lain servix
D06.9 Servix, tidak dijelaskan
D07 Karsinoma in situ organ genital lain dan yang tidak
dijelaskan
Kecuali: melanoma in situ (D03.5)
D07.0 Endometrium
D07.1 Vulva: Vulvar intraepithelial neoplasia [VIN], grade III,
dengan atau tanpa disebutkan displasia berat
Kecuali: displasia berat vulva NOS (N90.2)
D07.2 Vagina: Vaginal intraepithelial neoplasia [VAIN], grade III,
dengan atau tanpa disebutkan displasia berat
Kecuali: displasia berat vagina NOS (N89.2)
D07.3 Organ genitalia wanita yang lain dan tidak dijelaskan
D07.4 Penis; eritroplasia Queyrat NOS
D07.5 Prostat
D07.6 Organ genitalia pria yang lain dan tidak dijelaskan
D09 Karsinoma in situ pada situs lain dan yang tidak dijelaskan
Kecuali: melanoma in situ (D03.-)
D09.0 Bladder
D09.1 Organ perkemihan lain dan yang tidak dijelaskan
D09.2 Mata
Kecuali: kulit kelopak (D04.1)
D09.3 Tiroid dan kelenjar endokrin lain
Kecuali: pankreas endocrine (D01.7); ovarium (D07.3),
testis (D07.6)
D09.7 Karsinoma in situ pada tempat lain yang dijelaskan
D09.9 Karsinoma in situ, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Neoplasma jinak (D10-D36)
Termasuk: kode morfologi dengan kode sifat /0
D10 Neoplasma jinak mulut dan farings
D10.0 Bibir; bibir (frenulum)(sisi dalam)(mucosa)(batas
vermilion)
Kecuali: kulit bibir (D22.0, D23.0)
D10.1 Lidah, tonsilla lingualis
D10.2 Lantai mulut
D10.3 Bagian mulut yang lain dan tidak dijelaskan; kelenjar
saliva minor NOS
Kecuali: neoplasma odontogenik jinak (D16.4-D16.5),
mukosa bibir (D10.0), permukaan nasofarings palatum
molle (D10.6)
D10.4 Tonsil; tonsil (faucial)(palatina)
Kecuali: tonsilla lingualis (D10.1), tonsil farings (D10.6),
tonsillar: fossa (D10.5), pillars (D10.5)
D10.5 Bagian lain orofarings
Epiglottis, permukaan anterior
Tonsillar: fossa, pillars
Vallecula
Kecuali: epiglottis: NOS (D14.1), pars suprahyoid (D14.1)
D10.6 Nasofarings
Tonsil farings, pinggir posterior septum dan choanae
D10.7 Hipofarings
D10.9 Farings, tidak dijelaskan
D11 Neoplasma jinak kelenjar saliva mayor
Kecuali: neoplasma jinak kelenjar saliva minor yang
dijelaskan, yang diklasifikasi menurut lokasi anatomisnya
neoplasma jinak kelenjar saliva minor NOS (D10.3)
D11.0 Kelenjar parotid
D11.7 Kelenjar saliva mayor lainnya; kelenjar: sublingualis,
submandibularis
D11.9 Kelenjar saliva mayor, tidak dijelaskan
D12 Neoplasma jinak kolon, rektum, anus dan saluran anus
D12.0 Caecum; katup ileocaecum
D12.1 Appendix
D12.2 Kolon asendens
D12.3 Kolon transversa; fleksura hepatis, fleksura splinikus
D12.4 Kolon desendens
D12.5 Kolon sigmoid
D12.6 Kolon, tidak dijelaskan: adenomatosis, polyposis
(herediter) kolon
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
D12.7 Pertemuan rektosigmoid
D12.8 Rektum
D12.9 Anus dan saluran anus
Kecuali: pinggir (D22.5, D23.5), kulit anus dan perianus
(D22.5, D23.5)
D13 Neoplasma jinak bagian sistem pencernaan yang lain dan
kurang jelas
D13.0 Esofagus
D13.1 Lambung
D13.2 Duodenum
D13.3 Bagian usus halus lain dan yang tidak dijelaskan
D13.4 Liver; saluran empedu intrahepatik
D13.5 Saluran empedu ekstrahepatik
D13.6 Pankreas
Kecuali: pankreas endokrin (D13.7)
D13.7 Pankreas endokrin: tumor sel pulau, pulau Langerhans
D13.9 Situ yang tidak jelas pada sistem pencernaan
Sistem pencernaan NOS, usus NOS, limpa
D14 Neoplasma jinak telinga tengah dan sistem pernafasan
D14.0 Telinga tengah, rongga hidung dan sinus aksesorius;
rawan hidung
Kecuali: liang telinga (luar)(kulit) (D22.2, D23.2)
tulang: telinga (D16.4), hidung (D16.4)
rawan telinga (D21.0)
hidung: NOS (D36.7), kulit (D22.3, D23.3)
bulbus olfaktorius (D33.3)
polip: sinus aksesorius (J33.8), hidung (rongga)
(J33.-)
polip telinga (tengah) (H74.4),
pinggir posterior dan khoanae (D10.6)
D14.1 Larings; epiglottis (pars suprahyoid)
Kecuali: permukaan anterior epiglottis (D10.5)
polip pita suara dan larings (J38.1)
D14.2 Trachea
D14.3 Bronkus dan paru-paru
D14.4 Sistem pernafasan, tidak dijelaskan
D15 Neoplasma jinak other and tidak dijelaskan intrathoracic
organs
Kecuali: jaringan mesotel (D19.-)
D15.0 Thymus
D15.1 Heart
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Kecuali: pembuluh besar (D21.3)
D15.2 Mediastinum
D15.7 Organ intratoraks lain yang dijelaskan
D15.9 Organ intratoraks, tidak dijelaskan
D16 Neoplasma jinak tulang dan rawan sendi
Kecuali: synovia (D21.-)
D16.0 Skapula dan tulang panjang anggota atas
D16.1 Tulang pendek anggota atas
D16.2 Tulang panjang anggota bawah
D16.3 Tulang pendek anggota bawah
D16.4 Tulang tengkorak dan muka: maxilla (superior), tulang
orbital
Kecuali: tulang rahang bawah (D16.5)
D16.5 Tulang rahang bawah
D16.6 Kolom vertebrae
Kecuali: sakrum dan koksigis (D16.8)
D16.7 Iga, sternum dan klavikula
D16.8 Tulang pelvis, sakrum dan koksigis
D16.9 Tulang dan rawan sendi, tidak dijelaskan
D17 Neoplasma lipomatosa jinak
Termasuk: kode morfologi M885-M888 dengan kode sifat /0
D17.0 Kulit dan jaringan bawah kulit kepala, muka dan leher
D17.1 Kulit dan jaringan bawah kulit badan
D17.2 Kulit dan jaringan bawah kulit anggota
D17.3 Kulit dan jaringan bawah kulit pada situs lain dan tidak
dijelaskan
D17.4 Organ intratoraks
D17.5 Organ intra-abdomen
Kecuali: peritoneum dan retroperitoneum (D17.7)
D17.6 Spermatic cord
D17.7 Neoplasma lipomatosa jinak pada situs lain: peritoneum,
retroperitoneum
D17.9 Neoplasma lipomatosa jinak, tidak dijelaskan; lipoma NOS
D18 Haemangioma dan lymphangioma, semua situs
Termasuk: kode morfologi M912-M917 dengan kode sifat /0
Kecuali: nevus biru atau berpigmen (D22.-)
D18.0 Haemangioma, semua situs; angioma NOS
D18.1 Lymphangioma, semua situs
D19 Neoplasma jinak jaringan mesotel
Termasuk: kode morfologi M905 dengan kode sifat /0
D19.0 Jaringan mesotel pleura
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
D19.1 Jaringan mesotel peritoneum
D19.7 Jaringan mesotel situs lain
D19.9 Jaringan mesotel, tidak dijelaskan; mesotelioma jinak
NOS
D20 Neoplasma jinak jaringan lunak retroperitoneum dan
peritoneum
Kecuali: neoplasma lipomatosa jinak peritoneum dan
retroperitoneum (D17.7)
jaringan mesotel (D19.-)
D20.0 Retroperitoneum
D20.1 Peritoneum
D21 Neoplasma jinak lain jaringan ikat dan jaringan lunak lain
Termasuk: pembuluh darah, bursa, rawan, fasia, lemak,
ligamen [kecuali pada uterus], saluran limfe, otot, sinovia,
tendon (pelapis)
Kecuali: rawan: sendi (D16.-), larings (D14.1), hidung (D14.0)
uterus: leiomyoma (D25.-), ligamen (D28.2)
jaringan vaskuler (D18.-), haemangioma (D18.0),
lymphangioma (D18.1)
neoplasma lipomatosa (D17.-), jaringan ikat mammae
(D24)
peritoneum (D20.1), retroperitoneum (D20.0)
syaraf perifer dan sistem syaraf otonom (D36.1)
D21.0 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain kepala, muka dan
leher
Jaringan ikat: telinga, kelopak mata
Kecuali: jaringan ikat orbita (D31.6)
D21.1 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain anggota atas,
termasuk bahu
D21.2 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain anggota bawah,
termasuk panggul
D21.3 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain toraks: aksila,
diafragma, pembuluh besar
Kecuali: jantung (D15.1), mediastinum (D15.2), thymus
(D15.0)
D21.4 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain abdomen
D21.5 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain pelvis
Kecuali: leiomyoma uterus (D25.-), ligamen uterus (D28.2)
D21.6 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain badan, tidak
dijelaskan; punggung NOS
D21.9 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain, tidak dijelaskan
D22 Naevi melanosit
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Termasuk: kode morfologi M872-M879 dengan kode sifat /0
naevus: NOS, blue, hairy, pigmented
D22.0 Naevi melanosit bibir
D22.1 Naevi melanosit kelopak mata, termasuk canthus
D22.2 Naevi melanosit telinga dan liang telinga luar
D22.3 Naevi melanosit bagian lain muka dan yang tidak
dijelaskan
D22.4 Naevi melanosit kulit kepala dan leher
D22.5 Naevi melanosit badan: pinggir anus; kulit anus, perianus,
mammae
D22.6 Naevi melanosit anggota atas, termasuk bahu
D22.7 Naevi melanosit anggota bawah, termasuk panggul
D22.9 Naevi melanosit, tidak dijelaskan
D23 Neoplasma jinak lain pada kulit
Termasuk: neoplasma jinak: folikel rambut, kelenjar
sebasea, kelenjar keringat
Kecuali: neoplasma lipomatosa jinak (D17.0-D17.3), naevi
melanosit (D22.-)
D23.0 Kulit bibir
Kecuali: batas vermilion bibir (D10.0)
D23.1 Kulit kelopak mata, termasuk canthus
D23.2 Kulit telinga dan liang telinga luar
D23.3 Kulit bagian lain muka dan yang tidak dijelaskan
D23.4 Kulit kulit kepala dan leher
D23.5 Kulit badan; pinggir anus; kulit anus, perianus, mammae
Kecuali: anus NOS (D12.9), skin of genital organs (D28-
D29)
D23.6 Kulit anggota atas, termasuk bahu
D23.7 Kulit anggota bawah, termasuk panggul
D23.9 Kulit, tidak dijelaskan
D24 Neoplasma jinak breast
Mammae: jaringan ikat, bagian lunak
Kecuali: displasia jinak mammae (N60.-), kulit mammae
(D22.5, D23.5)
D25 Leiomyoma uterus
Termasuk: neoplasma jinak uterus dengan kode morfologi
M889 dan kode sifat /0
fibromyoma uterus
D25.0 Leiomyoma submukosa uterus
D25.1 Leiomyoma intramural uterus
D25.2 Leiomyoma subserosa uterus
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
D25.9 Leiomyoma uterus, tidak dijelaskan
D26 Neoplasma jinak lain uterus
D26.0 Servix uteri
D26.1 Korpus uteri
D26.7 Bagian lain uterus
D26.9 Uterus, tidak dijelaskan
D27 Neoplasma jinak ovarium
D28 Neoplasma jinak organ genitalia lain wanita dan yang tidak
dijelaskan
Termasuk: polip adenomatosa, kulit organ genitalia wanita
D28.0 Vulva
D28.1 Vagina
D28.2 Tuba dan ligamen uterus: tuba Fallopii, ligamen uterus
(latum)(rotundum)
D28.7 Organ genitalia lain wanita yang dijelaskan
D28.9 Organ genitalia wanita, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
D30.7 Organ perkemihan lainnya: kelenjar paraurethra
D30.9 Urinary organ, tidak dijelaskan; sistem perkemihan NOS
D31 Neoplasma jinak eye and adnexa
Kecuali: jaringan ikat kelopak (D21.0),
kulit kelopak (D22.1, D23.1)
N. Optikus (D33.3)
D31.0 Konjunctiva
D31.1 Kornea
D31.2 Retina
D31.3 Khoroid
D31.4 Korpus siliaris; bola mata
D31.5 Kelenjar dan duktus lakrimalis; saccus lacrimalis, ductus
nasolacrimalis
D31.6 Orbita, tidak dijelaskan:
jaringan ikat orbita, otot ekstraokuli, syaraf perifer
orbita,
jaringan retrobulbar, jaringan retrookuler
Kecuali: tulang orbita (D16.4)
D31.9 Mata, tidak dijelaskan
D32 Neoplasma jinak meningen
D32.0 Meningen otak
D32.1 Meningen spinalis
D32.9 Meningen, tidak dijelaskan; meningioma NOS
D33 Neoplasma jinak otak dan bagian lain sistem syaraf pusat
Kecuali: angioma (D18.0), meningen (D32.-), syaraf perifer
dan sistem syaraf otonom (D36.1), jaringan retro-okuler
(D31.6)
D33.0 Supratentorium otak
Ventrikel otak, serebrum, lobus frontalis, oksipitalis,
parietalis, temporalis
Kecuali: ventrikel IV (D33.1)
D33.1 Infratentorium otak: batang otak, serebelum, ventrikel IV
D33.2 Otak, tidak dijelaskan
D33.3 Nervi craniales; bulbus olfaktorius
D33.4 Medulla spinalis
D33.7 Bagian lain sistem syaraf pusat yang dijelaskan
D33.9 Sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan; sistem syaraf
(pusat) NOS
D34 Neoplasma jinak kelenjar tiroid
D35 Neoplasma jinak kelenjar endokrin lain dan yang tidak
dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Kecuali: pankreas endokrin (D13.7), ovarium (D27), testis
(D29.2), thymus (D15.0)
D35.0 Kelenjar adrenal
D35.1 Kelenjar parathyroid
D35.2 Kelenjar pituitary
D35.3 Duktus kraniofarings
D35.4 Kelenjar pineal
D35.5 Carotid body
D35.6 Aortic body dan paraganglia lain
D35.7 Kelenjar endokrin lain yang dijelaskan
D35.8 Keterlibatan pluriglandular [berbagai kelenjar yang
berbeda]
D35.9 Kelenjar endocrine, tidak dijelaskan
D36 Neoplasma jinak padasitus lain dan yang tidak dijelaskan
D36.0 Kelenjar limfe
D36.1 Syaraf perifer dan sistem syaraf otonom
Kecuali: syaraf perifer orbita (D31.6)
D36.7 Situs lain yang idjelaskan; hidung NOS
D36.9 Neoplasma jinak pada situs yang tidak dijelaskan
Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui (D37-D48)
Catatan: Kategori D37-D48 mengklasifikasi neoplasma yang
sifatnya tidak jelas atau tidak diketahui, yaitu terdapat
keraguan apakah neoplasma ini ganas atau jinak, menurut
situs. Neoplasma semacam ini diberi kode sifat /1 dalam
klasifikasi morfologi neoplasma
D37 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada
rongga mulut dan organ pencernaan
D37.0 Bibir, rongga mulut dan farings
Aryepiglottic fold: NOS, permukaan hipofarings, zona
pinggir
Kelenjar saliva mayor dan minor, batas vermilion bibir
Kecuali: permukaan larings plika aryepiglottik (D38.0),
epiglottis: NOS atau pars suprahyoidea (D38.0), kulit bibir
(D48.5)
D37.1 Lambung
D37.2 Usus halus
D37.3 Appendix
D37.4 Kolon
D37.5 Rektum, pertemuan rektosigmoid
D37.6 Hati, kantong empedu dan saluran empedu, ampulla
Vateri
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
D37.7 Organ pencernaan lainnya:saluran anus, sfingter ani, anus
NOS, usus NOS
Kecuali: pinggir anus (D48.5), kulit anus, kulit perianus
(D48.5)
D37.9 Organ pencernaan, tidak dijelaskan
D38 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada
telinga tengah dan organ pernafasan dan intratoraks
Kecuali: jantung (D48.7)
D38.0 Larynx
Aryepiglottic fold, permukaan larings; epiglottis (pars
suprahyoidea)
Kecuali: aryepiglottic fold: NOS, permukaan hipofarings,
pinggir (D37.0)
D38.1 Trachea, bronkus dan paru-paru
D38.2 Pleura
D38.3 Mediastinum
D38.4 Thymus
D38.5 Organ pernafasan lain: sinus, rawan hidung, rongga
hidung, telinga tengah
Kecuali: telinga (luar)(kulit) (D48.5), nose: NOS (D48.7),
kulit (D48.5)
D38.6 Organ pernafasan, tidak dijelaskan
D39 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada
genitalia wanita
D39.0 Uterus
D39.1 Ovarium
D39.2 Plasenta
Chorioadenoma destruens, mola hydatidiformis invasif atau
maligna
Kecuali: mola hydatidiformis NOS (O01.9)
D39.7 Organ genitalia wanita lainnya; kulit organ genitalia
wanita
D39.9 Organ genitalia wanita, tidak dijelaskan
D40 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada
genitalia pria
D40.0 Prostat
D40.1 Testis
D40.7 Organ genitalia pria lainnya, kulit organ genitalia pria
D40.9 Organ genitalia pria, tidak dijelaskan
D41 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui organ
perkemihan
D41.0 Ginjal
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Kecuali: pelvis ginjal (D41.1)
D41.1 Pelvis ginjal
D41.2 Ureter
D41.3 Urethra
D41.4 Bladder
D41.7 Organ perkemihan lain
D41.9 Organ perkemihan, tidak dijelaskan
D42 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada
meningen
D42.0 Meningen serebri
D42.1 Meningen spinalis
D42.9 Meningen, tidak dijelaskan
D43 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada
otak dan SSP
Kecuali: syaraf perifer dan sistem syaraf otonom (D48.2)
D43.0 Supratentorium otak:
Ventrikel serebri, serebrum, lobus frontal, oksipital,
parietal, temporal
Kecuali: ventrikel IV (D43.1)
D43.1 Infratentorium otak: batang otak, serebellum, ventrikel IV
D43.2 Otak, tidak dijelaskan
D43.3 Nervi kraniales
D43.4 Medulla spinalis
D43.7 Bagian lain sistem syaraf pusat
D43.9 Sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan; sistem syaraf
(pusat) NOS
D44 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui
kelenjar endokrin
Kecuali: pankreas endokrin (D37.7), ovarium (D39.1), testis
(D40.1), thymus (D38.4)
D44.0 Kelenjar tiroid
D44.1 Kelenjar adrenal
D44.2 Kelenjar parathyroid
D44.3 Kelenjar pituitary
D44.4 Duktus kraniofarings
D44.5 Kelenjar pineal
D44.6 Carotid body
D44.7 Aortic body dan paraganglia lain
D44.8 Keterlibatan pluriglandular; adenomatosis endokrin ganda
D44.9 Endocrine gland, tidak dijelaskan
D45 Polycythaemia vera
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Kode morfologi M9950 dengan kode sifat /1
D46 Sindroma myelodysplastik
Termasuk: Kode morfologi M998 dengan kode sifat /1
D46.0 Anemia refrakter tanpa sideroblasts, begitu dinyatakan
D46.1 Anemia refrakter dengan sideroblasts
D46.2 Anemia refrakter dengan kelebihan blasts
D46.3 Anemia refrakter dengan kelebihan blasts dengan
transformasi
D46.4 Anemia refrakter, tidak dijelaskan
D46.7 Sindroma myelodysplastik lain
D46.9 Sindroma myelodysplastik, tidak dijelaskan;
Myelodysplasia NOS, Preleukaemia (syndrome) NOS
D47 Neoplasma lain dengan sifat tak jelas atau tak diketahui
pada limfoid, hematopoietik dan jaringan yang
berhubungan
Termasuk: kode morfologi M974, M976, M996-M997 dengan
kode sifat /1
D47.0 Tumor histiosit dan sel mast dengan sifat tidak jelas atau
tidak diketahui
tumor sel mast NOS, mastocytoma NOS
Kecuali: mastocytosis (kulit) (Q82.2)
D47.1 Penyakit myeloproliferatif kronis
Myelofibrosis (dengan myeloid metaplasia)
Penyakit myeloproliferatif, tidak dijelaskan
Myelosklerosis (megakaryocytic) dengan metaplasia
myeloid
D47.2 Monoclonal gammopathy
D47.3 Essential (haemorrhagic) thrombocythaemia
Idiopathic haemorrhagic thrombocythaemia
D47.7 Neoplasma lain dengan sifat tidak jelas atau tidak
diketahui lain yang dinyatakan pada limfoid, hematopoietik
dan jaringan yang berhubungan
D47.9 Neoplasma dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui
lain yang dinyatakan pada limfoid, hematopoietik dan
jaringan yang berhubungan
Penyakit limfoproliferatif NOS
D48 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada
situs lain dan yang tidak dijelaskan
Kecuali: neurofibromatosis (nonmalignant) (Q85.0)
D48.0 Tulang dan rawan sendi
Kecuali: rawan telinga (D48.1), larings (D38.0), hidung
(D38.5)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
jaringan ikat kelopak mata (D48.1), synovia
(D48.1)
D48.1 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain; jaringan ikat
telinga, kelopak mata
Kecuali: rawan sendi (D48.0), larings (D38.0), hidung
(D38.5)
jaringan ikat mammae (D48.6)
D48.2 Syaraf perifer dan sistem syaraf otonom
Kecuali: suaraf perifer orbita (D48.7)
D48.3 Retroperitoneum
D48.4 Peritoneum
D48.5 Kulit: pinggir anus, kulit anus, kulit perianus, kulit
mammae
Kecuali: anus NOS (D37.7), kulit organ genital (D39.7,
D40.7)
batas vermilion bibir (D37.0)
D48.6 Mammae
Jaringan ikat mammae, cystosarcoma phyllodes
Kecuali: kulit mammae (D48.5)
D48.7 Situs lain yang dijelaskan: mata, jantung, syaraf perifer
orabita
Kecuali: jaringan ikat (D48.1), kulit kelopak mata
(D48.5)
D48.9 Neoplasma dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui,
tidak dijelaskan
" Pertumbuhan NOS", neoplasma NOS, pertumbuhan baru
NOS, tumor NOS
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Catatan untuk bab-bab spesifik (Vol. 2 ICD-10)
B20-B24. Penyakit human immunodeficiency virus (HIV)
Pasien dengan sistem imun yang rusak akibat penyakit HIV
kadang-kadang butuh pengobatan untuk lebih dari satu
penyakit pada satu periode perawatan, misalnya infeksi
mycobacterium dan cytomegalovirus. Kategori dan
subkategori terdapat pada blok ini untuk penyakit HIV
dengan berbagai penyakit yang ditimbulkannya. Kodelah
subkategori yang sesuai untuk kondisi utama sebagaimana
dipilih oleh praktisi asuhan kesehatan.
Seandainya kondisi utama adalah penyakit HIV dengan banyak
penyakit penyerta, subkategori .7 dari B20-B22 harus
digunakan. Kondisi-kondisi yang bisa diklasifikasikan pada
2 subkategori atau lebih dikode pada subkategori .7 pada
kategori yang relevan (misalnya B20 atau B21).
Subkategori B22.7 digunakan kalau terdapat kondisi yang
bisa diklasifikasikan pada 2 kategori atau lebih pada B20-
B22. Kode tambahan dari blok B20-B24 bisa digunakan,
kalau perlu, untuk menjelaskan setiap kondisi yang
terdaftar.
Kadang-kadang kalau kondisi yang berhubungan muncul lebih
dahulu daripada infeksi HIV, kombinasinya tidak boleh
dikodekan dan Selection Rules harus diikuti.
Contoh 1
KU: Penyakit HIV dan sarkoma Kaposi
Kode: Penyakit HIV yang menyebabkan sarkoma Kaposi
(B21.0).
Contoh 2
KU: Toxoplasmosis dan cryptococcosis pada pasien HIV
Kode: Penyakit HIV yang menyebabkan infeksi ganda
(B20.7). Kode B20.8 (penyakit HIV yang menyebabkan
penyakit infeksi dan parasit lain) dan B20.5 (penyakit HIV
yang menyebabkan mikosis lain) bisa digunakan sebagai
kode tambahan, kalau diinginkan.
Contoh 3
KU: Penyakit HIV dengan pneumonia Pneumocystis carinii,
limfoma Burkitt dan kandidiasis mulut.
Kode: Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit ganda
(B22.7). Kode B20.6 (penyakit HIV menyebabkan
pneumonia Pneumocystis carinii), B21.1 (penyakit HIV
menyebabkan limfoma Burkitt), dan B20.4 (penyakit HIV
menyebabkan kandidiasis) bisa ditambahkan kalau
diinginkan.
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Subkategori pada B20-B23 adalah satu-satunya kode 4-karakter
pilihan pada negara yang menggunakan versi 4-karakter
ICD 10. Kalau tidak diinginkan penggunaan pilihan ini,
kode lain di dalam klasifikasi digunakan sebagai kode
tambahan untuk identifikasi kondisi spesifik yang
ditimbulkannya. Pada contoh 1 di atas, kondisi utama bisa
dikode B21 (penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma
ganas), dengan kode C46.9 (sarkoma Kaposi) digunakan
sebagai kode tambahan. Pada contoh 2, kondisi utama bisa
dikode B20 (penyakit HIV yang menyebabkan penyakit
infeksi dan parasit), dengan kode B58.9 (Toxoplasmosis)
dan B45.9 (Cryptococcosis) bisa dipakai sebagai kode
tambahan.
Penentuan subkategori 4-karakter pada B20-B23 atau kode
penyebab ganda untuk kondisi spesifik, diputuskan ketika
ICD 10 diimplementasikan di negara bersangkutan.
B90-B94. Sekuel penyakit infeksi dan parasit
Kode-kode ini tidak digunakan sebagai kode pilihan untuk KU,
kalau sifat kondisi sisa tercatat. Pada saat mengkode
kondisi sisa, B90-B94 bisa digunakan sebagai kode
tambahan pilihan (lihat hal. 25, Pengkodean sekuel kondisi
utama).
B95-B97. Bakteri, virus, dan agen infeksi lain
Kode-kode ini dipakai sebagai tambahan untuk identifikasi
penyebab infeksi pada penyakit yang klasifikasinya di luar
Bab I.
Contoh 4
KU: Cystitis akut akibat E. coli
Kode: Cystitis akut (N30.0) sebagai KU. B96.2 (E. coli
sebagai penyebab penyakit c.e.) bisa digunakan sebagai
kode tambahan pilihan.
Contoh 5
KU: Infeksi kuman
Kode: Infeksi kuman, tidak dijelaskan (A49.9) sebagai KU.
Bab II: Neoplasma
Ketika mengkode neoplasma, rujuk catatan pengantar Bab II
Volume 1 dan pendahuluan Volume 3 tentang pemberian
kode dan penggunaan deskripsi morfologis.
Neoplasma, baik primer atau metastasis, yang merupakan fokus
perawatan selama perawatan kesehatan, harus dicatat dan
dikode sebagai KU. Bisa saja KU yang dicatat oleh
praktisi asuhan kesehatan adalah neoplasma primer yang
tidak terdapat lagi (telah dibuang pada periode asuhan
sebelumnya). Untuk ini, KU dikode pada neoplasma situs
sekunder, komplikasi saat ini, atau keadaan yang bisa
dikode pada Bab XXI (lihat halaman 21, Kontak dengan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
pelayanan kesehatan untuk alasan selain sakit) yang
merupakan fokus pengobatan atau penyelidikan sekarang.
Kode yang sesuai dari Bab XXI untuk riwayat neoplasma
pribadi bisa digunakan untuk kode tambahan pilihan.
Contoh 6
KU: Karsinoma prostat
K. lain: Bronkitis kronis
Kode: Neoplasma ganas prostat (C61) sebagai kondisi utama
Contoh 7
KU: Karsinoma mammae - dibuang dua tahun yang lalu
K. lain: Karsinoma sekunder paru-paru
Kode: Kanker paru-paru (C78.0) sebagai KU. Z85.3 (riwayat
neoplasma mammae) untuk tambahan.
Contoh 8
KU: Kanker bladder telah dibuang, dirawat untuk follow-up
dengan cystoscopy.
Kode: Pemeriksaan pasca operasi neoplasma ganas (Z08.0)
sebagai KU. Z85.5 (riwayat kanker saluran urin) bisa
sebagai kode tambahan pilihan.
C80. Neoplasma ganas tanpa penjelasan mengenai situsnya
C97. Neoplasma ganas dengan situs ganda primer yang
independen
C80 hanya digunakan untuk KU kalau neoplasma ganas tercatat
tanpa penjelasan mengenai situsnya. C97 digunakan kalau
tercatat dua atau lebih neoplasma ganas primer yang
independen sebagai KU, tanpa ada yang lebih menonjol.
Kode tambahan bisa digunakan untuk identifikasi masing-
masing neoplasma ganas tersebut.
Contoh 9
KU: Carcinomatosis
Kode: Neoplasma ganas tanpa penjelasan mengenai situsnya
(C80)).
Contoh 10
KU: Multiple myeloma dan adenokarsinoma prostat primer
Kode: Neoplasma ganas situs ganda primer yang independen
(C97). Kode C90.0 (multiple myeloma) dan C61 (kanker
prostat) bisa sebagai tambahan
Morfology neoplasma
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
morfologi neoplasma. .Nomor ini terdiri dari lima digit,
jenis histologis pada 4 digit pertama, garis miring, dan
sifatnya pada digit ke-5.
Kode sifat tersebut menunjukkan arti sebagai berikut:
/0 Jinak
/1 Tidak jelas jinak atau ganas; perbatasan keganasan, potensi
keganasan rendah*
/2 Intraepithel, tidak menginfiltrasi, tidak invasif
/3 Ganas, situs primer
/6 Ganas, situs metastatik; ganas, situs sekunder
/9 Ganas, tidak pasti apakah situs primer atau metastatik
* Kecuali cystadenoma ovarium pada M844-M849, yang dianggap
ganas.
Kode morfologi berisi kode sifat (digit 5) yang sesuai dengan
jenis histologis (digit 1-4). Kode ini harus diubah kalau ada
informasi lain yang harus disesuaikan. Misalnya,
chordoma dianggap ganas (M9370/3), namun benign chordoma
M9370/0.
superficial spreading adenocarcinoma (M8143/3), yang
noninvasive M8143/2
melanoma (M8720/3), kalau dinyatakan secondary M8720/6.
Tabel berikut menunjukkan penyesuaian kode sifat dengan
bagian-bagian Bab II:
RINGKASAN
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Nomor kode morfologi terdiri dari 5 digit yang didahului
huruf M..
Pada Chapter II, digit ke-4 .9 adalah untuk unspecified site dan
.8 adalah untuk lesi overlap pada situs yang
berkesinambungan.
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Step 1:
Cari lead term, carcinoma, di Alphabetical Index.
Carcinoma
- lobular (infiltrating) (M8520/3)
- - specified site - see Neoplasm, malignant
Step 2:
Morphology yang didapatkan adalah M8520/3. Pastikan bahwa
sifat (/3) sesuai dengan tumor yang disebtukan. Kode /3
menunjukkan keganasan primer sehingga sesuai dengan
diagnosis.
Step 3:
Periksa morphology (M8520) pada Table of Morphology of
Neoplasms di Volume 1. Morphology ternyata benar untuk
kasus ini.
Step 4:
Lihat Table of Neoplasms pada Volume 3. Gunakan daftar alfabet
situs anatomis untuk menemukan breast. Perhatikan
pembagian di bawah lead term untuk berbagai bagian
mammae. Temukan bagian untuk kwadran bawah luar.
Step 5:
Temukan kode pada baris yang sesuai dengan kolom Malignant
primary tumour. Kita mengetahui bahwa tumor muncul
pada mammae pasien, sehingga ia adalah primer dan
bukan metastasis. Tempat yang benar pada Chapter II
adalah C50.5.
Step 6:
Pastikan pilihan kode anda pada Volume 1 ICD-10. Periksa
apakah terdapat catatan esclusion yang relevan.
Step 7:
Kode yang benar untuk kasus ini adalah C50.5, M8520/3
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Soal-soal latihan
1.Malignant bronchial adenoma
Lihat adenoma pada Index (volume 3, halaman 31)
Adenoma
- bronchial (M8140/1) D38.1
Pada kasus ini, kode sifat (/1) menunjukkan bahwa adenoma
umumnya adalah tumor yang sifatnya tidak pasti atau tidak
dijelaskan. Diagnosis adalah tumor ganas (malignant), dan
kita bisa menganggapnya kanker primer. Jadi lihat tabel
Neoplasms (Volume 3, halaman 374).
Neoplasm
- bronchus lihat pada kolom Malignant primary -> C34.9.
2.Cholangiocarcinoma
Cholangiocarcinoma -> (M8160/3) (volume 3, halaman 96)
- unspecified site -> C22.1
Walau pun situs tidak dijelaskan, uraian kode (volume 1 halaman
193) menunjukkan bahwa tumor ini berada pada saluran
empedu intrahepatik.
3.Polycythemia vera
Polycythemia (primary) (rubra) (vera) (M9950/1) -> D45.
(volume 3, halaman 447)
4.Acute myelomonocytic leukemia
Leukemia (volume 3, halaman 334)
- myelomonocytic
- - acute (M9867/3) -> C92.5.
Lihat lebih dahulu lekemia myelomonositik sebelum modifiers
acute atau chronic.
5.Squamous cell carcinoma cervix uteri and upper two-thirds of
vagina
Carcinoma (volume 3, halaman 89)
- squamous cell -> (M8070/3).
Catatan di bawah Carcinoma pada Index halaman 85
menyatakan bahwa, kecuali kalau dinyatakan lain,
carcinoma pada setiap situs harus dianggap neoplasma
ganas situs tersebut. Ketika mengkode diagnosis ganda,
situsnya dicari pada tabel Neoplasms.
Neoplasm
- cervix (uteri) -> C53.9
- vagina -> C52
Untuk kode tunggal, ini, gunakan C57.8 Overlapping lesion of
female genital organs.
6.Lesion on neck identified as metastatic from squamous cell
carcinoma of tonsil
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Pada kasus ini, diagnosis adalah kanker metastatik leher yang
menyebar dari Ca sel skuamosa pada tonsil. Dalam
mengkode kondisi ganda, kedua situs primer dan
metastasis dikode. Lihat carcinoma pada Index (Volume 3,
halaman 89).
Carcinoma
- squamous cell (M8070/3).
Kode sifat 3 menunjukkan kanker primer ganas dan harus
dilihat situs kanker primer (tonsil) pada tabel Neoplasma.
Neoplasm
- tonsil -> C02.4.
Pada daftar Tabulasi terdapat Excludes: tonsil NOS (C09.9).
Jadi kode adalah C09.9.
Untuk mengkode kanker metastatik, ubah kode sifat menjadi /6
yaitu tempat sekunder. Morfologi menjadi M8070/6. Lihat
situs sekunder pada tabel neoplasma.
Neoplasm
- neck NEC # -
Tanda # (hash) menunjukkan bahwa, kalau morfologi adalah Ca
sel skuamosa, situsnya harus dikode pada kulit daerah
tersebut. Lihat Note 2 pada halaman 369 Volume 3.
Neoplasm
- skin
- neck -> C79.2.
7.Malignant fibrous histiocytoma, knee
Histiocytoma (volume 3, halaman 266)
- fibrous
- - malignant (M8830/3) - see Neoplasm, connective tissue,
malignant
Neoplasm
- connective tissue
- - knee llihat pada kolom Malignant primary (halaman 377) ->
C49.2
8.Pleomorphic adenoma, salivary glands
Adenoma (volume 3, halaman 32)
- pleomorphic (M8940/0)
Tidak ada petunjuk untuk kode kelenjar saliva,. jadi lihat tabel
Neoplasma.
Neoplasm
- salivary gland (major) lihat kolom Benign [/0 adalah jinak]
(halaman 395) -> D11.9.
9.Bilateral synchronous Wilm's tumour (patient is four years old)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Lihat tumor atau Wilm's pada Index (Volume 3, halaman 552
atau 566)
Tumor
- Wilm's (M8960/3) -> C64.
Wilm's tumor adalah kanker ginjal, terutama terjadi pada anak-
anak.
10.Mycosis fungoides
Mycosis (volume 3, halaman 363)
- fungoides (M9700/3) -> C84.0.
Deskripsi kategori halaman 217 Volume 1 juga menunjukkan
kode morfologi.
11.Myxoma of larynx
Myxoma -> (M8840/0) see also Neoplasm, connective tissue,
benign. (vol. 3, hal. 366).
Neoplasm
-connective tissue (volume 3, halaman 376).
Perhatikan bahwa tidak terdapat daftar untuk larynx pada
connective tissue. Tapi di awal bagian connective tissue
terdapat catatan yang menunjukkan bahwa kalau tidak ada
kode situs pada daftar connective tissue maka neoplasma
harus dikode pada situs itu. Jadi kita perlu melihat pada
neoplasm, larynx.
Neoplasm
-larynx lihat di bawah kolom Benign (halaman 384) -> D14.1
12.Paget's diseases of nipple
Paget's disease (volume 3, halaman 423).
-nipple -> (M8540/3) C50.0
13.Periosteal chondroma of left humerus
Chondroma (volume 3, halaman 97).
-periosteal -> (M9221/0) - see Neoplasm, bone , benign
Neoplasm
- bone
- - humerus lihat pada kolom Benign (halaman 372)-> D16.0
14.Squamous cell carcinoma of vermilion border of lower lip
Carcinoma - see also Neoplasm Malignant (volume 3, halaman
89)
- squamous (cell) -> M8070/3
Neoplasm
-lip
- - vermilion border
- - - lower lihat pada kolom Malignant primary (halaman 385) >
C00.1
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
15.Burkitts lymphoma
Lymphoma (volume 3, halaman 340).
- Burkitts -> (M9687/3) C83.7
16.Transitional cell papilloma of the bladder
Papilloma (volume 3, halaman 426).
- transitional (cell)
- bladder (urinary) -> (M8120/1) D41.4
17.Metastatic carcinoma of brain
Carcinoma (volume 3, halaman 88).
- metastatic -> (M8010/6) - see Neoplasm, secondary
Neoplasm
brain NEC lihat pada kolom Malignant secondary (halaman
374) -> C79.3
18.Carcinoid tumour of small intestine
Carcinoid -> (M8240/3) - see also Neoplasm, malignant (volume
3, halaman 84).
Neoplasm
- intestine, intestinal
-- small lihat pada kolom Malignant primary (halaman
383) -> C17.9
19.Anaplastic seminoma, left testes
Seminoma (volume 3, halaman 492).
- anaplastic -> (M9062/3)
- - specified site see Neoplasm, malignant
Neoplasm
- testes lihat pada kolom Malignant primary (halaman 399)
-> C62.9
20. Secondary neoplasm in lung
Secondary (volume 3, halaman491)
- neoplasm -> (M8000/6) - see Table of Neoplasms, secondary
Neoplasm
- lung lihat pada kolom Malignant secondary (halaman 385)
-> C78.0
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Catatan Halaman 369 ICD 10 Volume 3
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Interpretasi Penyebab Kematian pada Neoplasma ganas.
Aturan ini biasanya untuk menentukan penyebab dasar kematian
yang dipakai pada tabulasi kematian primer. Kalau
neoplasma ganas dianggap sebagai penyebab dasar
kematian, maka situs primernya sangat perlu ditentukan,
morfologi dan sifatnya perlu dipertimbangkan. Kanker
adalah istilah generik untuk semua kelompok morfologis,
walaupun jarang digunakan pada neoplasma ganas jaringan
limfatik, hematopoietik, dan terkait. Karsinoma kadang-
kadang secara salah digunakan untuk mengganti istilah
kanker. Sertifikat kematian bisa dipertanyakan kalau
terdapat keraguan akan situs primer atau ketidaktepatan
dalam menulis sertifikat. Pada keadaan ini, kalau mungkin,
penulis sertifikat hendaknya diwawancarai untuk
klarifikasi. Seandainya ini tidak bisa dilakukan, pedoman di
bawah hendaknya digunakan.
Jenis-jenis morfologis tumor yang diklasifikasikan pada halaman
1179-1204 pada Volume I bisa ditemukan pada indeks
alfabet (volume III) dengan kode morfologisnya dan
dengan indikasi kode menurut situs.
A. Implikasi keganasan
Neoplasma yang di sertifikat tertulis telah bermetastase harus
dikode sebagai ganas, walaupun kalau tidak disebutkan
bermetastase ia bisa diklasifikasikan ke bagian lain
Chapter II.
1. I (a) Keterlibatan kelenjar limfe dalam metastase
(b) Karsinoma mammae
Kode neoplasma ganas mammae (C50.9).
B. Situs dengan prefiks atau definisi tidak pas
Neoplasma dengan situs yang didahului oleh prefix peri,
para, pre, supra, infra, dan sebagainya, atau
dituliskan di dalam area atau region suatu situs, harus
dikode sebagai berikut (kecuali kalau ia memiliki indeks
yang spesifik):
* jenis morfologi yang bisa diklasifikasi pada subkategori
dari kategori C40, C41 (tulang dan rawan sendi), C43
(melanoma maligna kulit), C44 (neoplasma ganas lain
kulit), C45 (mesothelioma), C47 (syaraf perifer dan
otonom), C49 (jaringan ikat dan lunak), C70 (meningen),
C71 (otak), dan C72 (bagian lain SSP), dikode pada
subdivisi yang sesuai dengan subkategori tersebut;
* kalau tidak bisa dikategorikan pada kode di atas maka
dikode pada subdivisi yang sesuai pada C76 (situs lain dan
tidak jelas).
2. I (a) Fibrosarkoma di daerah (region) kaki
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Kode neoplasma ganas jaringan ikat dan lunak anggota bawah
(C49.2).
C. Neoplasma ganas dengan situs tidak jelas, dan kondisi lain
dilaporkan
Kalau situs neoplasma ganas primer tidak dijelaskan, jangan
diasumsikan situs tersebut berdasarkan lokasi kondisi lain
yang dilaporkan seperti perforasi, obstruksi, atau
perdarahan. Kondisi-kondisi ini bisa timbul pada situs-situs
yang tidak berhubungan dengan neoplasma, misalnya
obstruksi usus bisa akibat penyebaran keganasan ovarium.
3. I (a) Obstruksi usus
(b) Karsinoma
Kode neoplasma ganas tanpa spesifikasi situs (C80).
D. Neoplasma ganas dengan situs primer disebutkan
Kalau situs tertentu dinyatakan primer, ia harus dipilih (tanpa
peduli posisinya pada Part I atau II sertifikat). Kalau situs
primer dinyatakan tidak diketahui, maka lihat pada bagian
E berikut (situs primer tidak diketahui). Situs primer bisa
ditunjukkan oleh pernyataan satu di antara cara-cara
berikut:
G. Neoplasma metastasis
Kalau neoplasma ganas bermetastasis, biasanya ia
mempertahankan morfologi yang sama walaupun
differensiasinya (perubahan bentuk sel-sel) berkurang.
Beberapa metastasis memiliki tampilan mikroskopis yang
khas sehingga ahli patologi dapat mengetahui situs
primernya dengan yakin, misalnya tiroid. Metastasis yang
luas dari suatu karsinoma sering disebut karsinomatosis.
Kalau satu term yang tidak spesifik seperti karsinoma
atau sarkoma muncul bersamaan dengan term yang
menunjukkan bentuk jaringan yang lebih spesifik yang
berada pada kelompok yang sama, kodelah situs dengan
morfologi yang lebih spesifik, sambil menganggap bahwa
yang satu lagi adalah metastasis.
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
disebutkan, maka kanker ini harus dianggap primer. Kalau
paru-paru disebutkan dan situs lain hanya terdapat pada
daftar situs umum metastasis, pertimbangkanlah kanker
primer paru-paru.
Neoplasma ganas kelenjar limfe yang tidak dinyatakan sebagai
primer harus dianggap sebagai sekunder.
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Kode neoplasma ganas tulang (C41.9), karena ini merupakan
tempat osteosarkoma yang tidak dinyatakan dengan jelas.
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
23. I (a) Karsinoma metastasis otak
Kode neoplasma ganas sekunder otak (C79.3).
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
(iv) Kalau lebih dari satu situs dengan morfologi yang sama
disebutkan dan hanya satu yang tidak memenuhi syarat
sebagai metastasis atau tidak terdapat pada daftar situs
umum metastasis, kodelah situs yang tidak memenuhi
syarat metastastik tersebut. Ini dilakukan tanpa peduli
urutan entri atau posisinya pada Bagian I atau II sertifikat.
Kalau semua situs memenuhi syarat sebagai metastasis
atau berada pada daftar situs umum metastasis, termasuk
paru-paru, kodelah neoplasma ganas tanpa spesifikasi situs
(C80).
29. I (a) Karsinoma metastasis lambung
(b) Karsinoma kandung empedu
(c) Karsinoma metastasis kolon
Kode neoplasma ganas kandung empedu (C23).
30. I (a) Karsinoma metastasis ovarium
(b) Karsinoma paru-paru
(c) Karsinoma metastasis serviks
Kode neoplasma ganas tanpa spesifikasi situs (C80).
31. I (a) Karsinoma metastasis lambung
(b) Karsinoma metastasis paru-paru
II Karsinoma kolon
Kode neoplasma ganas kolon (C18.9), karena ini satu-satunya
diagnosis yang tidak memenuhi syarat sebagai metastasis,
walaupun letaknya di Bagian II.
(v) Kalau semua situs yang disebutkan berada pada daftar situs
umum metastasis, kode situs primer yang tidak diketahui
untuk jenis morfologis yang terlibat, kecuali kalau paru-
paru disebutkan, kodelah neoplasma ganas paru-paru
(C34.-)
32. I (a) Kanker hati
(b) Kanker abdomen
Kode neoplasma ganas dengan situs yang tidak dijelaskan (C80),
karena keduanya terdapat pada daftar situs umum
metastasis. (Abdomen adalah satu di antara situs kabur
yang termasuk pada C76.-)
33. I (a) Kanker otak
(b) Kanker paru-paru
Kode kanker paru-paru (C34.9), karena paru-paru disini
dianggap primer. Hal ini disebabkan karena otak, satu-
satunya situs lain yang disebutkan, berada pada daftar
situs umum metastasis.
(vi) Kalau hanya satu di antara situs yang disebutkan berada
pada daftar situs umum metastasis, kodelah situs yang
tidak terdapat pada daftar itu.
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
34. I (a) Kanker paru-paru
(b) Kanker mammae
Kode neoplasma ganas mammae (C50.9), karena paru-paru
disini dianggap sebagai situs metastasis. Hal ini
disebabkan karena mammae tidak berada pada daftar situs
umum metastasis.
(vii) Kalau satu atau lebih situs yang disebutkan berada pada
daftar situs umum metastasis, tapi dua atau lebih situs
atau jenis morfologis yang berbeda juga disebutkan,
kodelah neoplasma ganas situs ganda independen (primer)
(C97).
35. I (a) Kanker hati
(b) Kanker kandung kencing
(c) Kanker kolon
Kode neoplasma ganas situs ganda independen (primer) (C97),
karena hati berada pada daftar situs umum metastasis dan
terdapat pula dua situs independen lainnya.
H. Situs-situs ganda
Pada saat mengolah situs-situs ganda, hanya situs-situs pada
Bagian I sertifikat yang hendaknya diperhatikan.
Kalau neoplasma ganas dengan lebih dari satu situs terdapat
pada sertifikat, situs yang didaftarkan sebagai primer atau
tidak menunjukkan apakah primer atau sekunder yang
harus dipilih (Lihat bagian D, E, dan F di atas).
Situs ganda tanpa adanya spesifikasi sebagai primer.
a. Walaupun dinyatakan untuk hanya mempertimbangkan situs
yang ada pada Bagian I, kalau satu di antara situs umum
metastasis, selain paru-paru, dan situs atau jenis
morfologis lain disebutkan dimana saja pada sertifikat,
maka kodelah situs lain tersebut. Namun kalau suatu
neoplasma ganas pada jaringan limfatik, hematopoietik
atau yang berhubungan terdapat pada Bagian II, maka
hanya Bagian I saja yang hendaknya dipertimbangkan.
36. I (a) Kanker lambung
(b) Kanker hati
Kode neoplasma ganas lambung (C16.9). Walaupun urutannya
memberikan kesan bahwa hati adalah situs utama,
metastasis dari hati (yang sesungguhnya tempat umum
metastasis) ke lambung adalah kurang mungkin sehingga
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
perlu diasumsikan bahwa kanker lambung yang menyebar
ke hati.
37. I (a) Kanker peritoneum
II Karsinoma mammae
Kode neoplasma ganas mammae (C50.9), kanker peritoneum
dianggap sekunder karena ia berada di dalam daftar situs
umum metastasis.
b. Neoplasma ganas yang diuraikan sebagai suatu situs atau
situs lain, atau kalau ada kesan atau, harus dikode pada
kategori yang melibatkan kedua situs. Kalau tidak ada
kategori yang pantas untuk itu, kode situs yang tidak
dijelaskan untuk jenis morfologis yang terlibat. Rule ini
berlaku untuk semua situs, baik ada atau tidak ada pada
daftar situs umum metastasis.
38. I (a) Karsinoma kolon asendens atau desendens
Kode neoplasma ganas kolon, tidak dijelaskan (C18.9).
39. I (a) Karsinoma vertebra lumbalis atau sakrum
Kode neoplasma ganas tulang, tidak dijelaskan (C41.9).
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
a. Akibat efek kemoterapi terhadap sistem imun, beberapa
pasien kanker menjadi mudah terserang penyakit infeksi
dan meninggal akibat infeksi tersebut. Jadi, setiap penyakit
infeksi yang diklasifikasikan pada A00-B19 atau B25-B64,
yang dilaporkan sebagai akibat kanker, akan merupakan
urutan yang bisa diterima baik di dalam Bagian I atau
Bagian II.
47. I (a) Zoster
(b) Lekemia limfosit kronis
Kode lekemia limfosit kronis (C91.1)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Penyakit-penyakit sirkulasi berikut ini tidak dianggap akibat
neoplasma ganas:
I00 I09 Demam rematik dan penyakit jantung rematik
I10 I15 Penyakit hipertensi (kecuali kalau dilaporkan sebagai
akibat neoplasma endokrin, neoplasma ginjal, dan tumor-
tumor karsinoid)
I20.- Angina pectoris
I25.- Penyakit jantung iskemik kronis
I70.- Aterosklerosis
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
morphology code numbers are 6 digits long, including the
prefix M.
Behaviour indicates how the tumour will behave ie. malignant
(primary or secondary), in situ, of uncertain or unknown
behaviour or benign. The behaviour is the final digit of the
morphology code. Sometimes the ICD-10 Index indicates
the behaviour of a neoplasm (because the histological type
always acts in a certain pattern) but, when coding, if the
clinician overrides the expected behaviour then accept the
override in that particular case e.g. adenoma is usually
benign, but if clinician documents a case with malignant
adenoma code the case as such.
The Table of Neoplasms is included in Volume 3 and includes the
Chapter II codes for each anatomical site of tumour. For
each site, there are five possible code numbers according to
the behaviour of the tumour. If the diagnosis you are
coding does not describe the behaviour of the tumour, you
should look up the morphology in the rest of the Index for
guidance as to how the tumour should be coded. E.g.
Mesonephroma - see Neoplasm, malignant. You would
therefore use the malignant primary tumour or malignant
secondary tumour, depending on the diagnosis.
Check the Table of Neoplasms on pages 370-401 of the
Alphabetical Index and look at how it is structured. Read
also the notes on page 369.
In Chapter II, the 4th digit .9 is for unspecified site and .8 is for
overlapping lesions of contiguous sites.
At the back of the Tabular List, is a Table of Morphology of
Neoplasms. This table consists of a comprehensive but not
exhaustive list of morphological types of neoplasms; the
coder should be aware that if the behaviour type being
sought is not listed with the histological type then the final
digit can be changed (if this is clinically correct) for
example, many malignant neoplasms are listed only with
the morphology code for the primary lesion; if a secondary
lesion needs to be coded, change the final 3 to 6 and
the code is correct.
Example:
To find the correct site and morphology codes for a female
patient suffering from lobular carcinoma arising in the
lower outer quadrant of the left breast.
Step 1:
Look up the lead term, carcinoma, in the Alphabetical Index.
Carcinoma
- lobular (infiltrating) (M8520/3)
- - specified site - see Neoplasm, malignant
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Step 2:
The morphology you are given is M8520/3. Confirm that the
behaviour (/3) is appropriate for the tumour being
described. /3 indicates a primary malignancy and is
therefore appropriate for this case.
Step 3:
Check the morphology (M8520) in the Table of Morphology of
Neoplasms in Volume 1. The morphology is correct for this
case.
Step 4:
Look up the Table of Neoplasms in volume 3. Use the alphabetic
listing of anatomical sites to find the entry for breast.
Note the subdivisions under the lead term for different
parts of the breast. Find the section for the lower outer
quadrant.
Step 5:
Find the code across the row that corresponds to the column
Malignant primary tumour. We are told that the tumour
arose in the patients breast; it is therefore a primary
tumour and not a metastasis. The correct site or Chapter II
code is therefore
C50.5.
Step 6:
Confirm your code selection in Volume 1 of the ICD-10. Check
whether there are any relevant exclusion notes.
Step 7:
The codes for this case are C50.5, M8520/3
Pages 71-85 of Volume 2 provide a large amount of information
and direction for the coder in dealing with neoplasms. Read
these notes now.
CODING EXERCISES
1. Malignant bronchial adenoma
2. Cholangiocarcinoma
3. Polycythemia vera
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
6. Lesion on neck identified as metastatic to squamous cell
carcinoma of tonsil
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
NEOPLASMA
2.Cholangiocarcinoma
Look up cholangiocarcinoma in the Index (see Volume 3, page
96)
Cholangiocarcinoma -> (M8160/3)
- unspecified site -> C22.1
Note that even though a site for the cancer is not specified, the
morphological description indicates that the tumour is in
the intrahepatic bile ducts - check the code description in
Volume 1, page 193.
3.Polycythemia vera
Look up polycythemia in the Index (Volume 3, page 447)
Polycythemia (primary) (rubra) (vera) (M9950/1) -> D45.
Don't forget that the modifiers in parentheses after the lead
term are words that may or may not be part of the diagnosis
description without changing the assignment of the code.
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
To code the metastatic cancer, you change the behaviour code to
a /6 to indicate a secondary deposit. The morphology is
therefore M8070/6. Look up the secondary site in the
Neoplasm table.
Neoplasm
- neck NEC # -
the # (hash) sign indicates that, if the morphology is a squamous
cell carcinoma, the site should be coded to skin of that site.
See note 2 on page 369 in Volume 3.
Neoplasm
- skin
- neck -> C79.2.
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
You will note that the code description in the Tabular list is
"Malignant neoplasm of kidney, except renal pelvis". A
Wilm's tumor is a cancer of the kidney, mainly occurring in
children. Remember that the spelling used in the Index is
usually American whilst in the Tabular list, it is English.
10.Mycosis fungoides
Look up Mycosis in the Index (Volume 3, page 363)
Mycosis
- fungoides (M9700/3) -> C84.0.
Check the category description on page 217 of volume 1 - this
also indicates the morphology code to be used.
11.Myxoma of larynx
Look up myxoma in the Index, (Volume 3, page 366).
Myxoma -> (M8840/0) see also Neoplasm, connective tissue,
benign.
Refer to neoplasms in the Index, (Volume 3, page 376).
Neoplasm
-connective tissue
Note that there is no listing in connective tissue for the larynx.
There is a note at the beginning of the connective tissue
section stating that if there is no site code listed in the
connective tissue list then you should code to neoplasm of
that site. Therefore, we need to look under neoplasm,
larynx.
Neoplasm
-larynx - look under Benign column -> D14.1
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
- - humerus - look under Benign column -> D16.0
15.Burkitts lymphoma
Look up lymphoma in the Index (Volume 3, page 340).
Lymphoma
- Burkitts -> (M9687/3) C83.7
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Look up seminoma in the Index (Volume 3, page 492).
Seminoma
- anaplastic -> (M9062/3)
- - specified site - see Neoplasm, malignant
Look up Neoplasm table in the Index (Volume 3, page 399).
Neoplasm
- testes -> C62.9
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
CHAPTER III. PENYAKIT DARAH DAN
ORGAN PEMBUATNYA, SERTA
KELAINAN TERTENTU MEKANISME
KEKEBALAN (D50 - D89)
Kecuali:
Penyakit autoimmun (sistemik) NOS (M35.9)
Kondisi tertentu yang dimulai pada masa perinatal (P00-P96)
Komplikasi hamil, melahirkan, dan nifas (O00-O99)
Malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital (Q00-
Q99)
Penyakit endokrin, gizi dan metabolik (E00-E90)
Penyakit human immunodeficiency virus [HIV] (B20-B24)
Cedera, keracunan dan akibat lain tertentu penyebab eksternal
(S00-T98)
Neoplasma (C00-D48)
Tanda, gejala dan penemuan klinis dan laboratorium abnormal,
nec (R00-R99)
Kategori asterisk:
D63* Anemia pada penyakit kronis c. e. (classified elsewhere)
D77* Kelainan darah atau organ pembentuk darah pada
penyakit c. e.
Anemia adalah penurunan jumlah eritrosit atau kadar
hemoglobin, akibat kehilangan darah, kurangnya pembentukan darah
(eritropoiesis), pemecahan darah (hemolisis) berlebihan, atau
kombinasinya. Pada dewasa, kadar eritrosit normal pria 5.4 0.8
juta/L dan wanita 4.8 0.6 juta/L: kadar hemoglobin normal pria 16
2 g/dL dan wanita 14 2 g/dL.
Anemia defisiensi eritropoiesis khas dengan perubahan ukuran
dan bentuk eritrosit. Anemia sel kecil (mikrositik) menunjukkan
gangguan sintesis heme atau globin (anemia defisiensi besi,
thalassemia dan cacad sintesis Hb lain, dan anemia pada penyakit
kronis). Anemia sel normal (normokromik dan normositik)
menunjukkan kurangnya pembentukan (hipoplasia atau hipoplastika).
Anemia dengan eritrosit besar (makrositik) menunjukkan cacad pada
sintesis DNA; yang biasanya disebabkan oleh kurangnya vitamin B12
atau asam folat, atau gangguan sintesis DNA oleh obat-obat
kemoterapi.
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Anemia akibat defisiensi enzim jalur hexose monophosphate
(HMP)
Anemia hemolitika nonsferositik (herediter), type I
D55.2 Anemia akibat kelainan enzim-enzim glikolisis
Anaemia defisiensi hexokinase, pyruvate kinase, triose-P
isomerase
Anemia hemolitika nonsferositik (herediter), type II
D55.3 Anemia akibat kelainan metabolisme nukleotida
D55.8 Anemia akibat kelainan enzim lainnya
D55.9 Anemia akibat kelainan enzim, tidak dijelaskan
D56 Thalassaemia
Hemoglobinopathi adalah kelainan genetik molekul Hb.Molekul
Hb dewasa normal (Hb A) terdiri dari dua pasang rantai polipeptida
dan . Hb janin (Fetal Hb atau Hb F), tempat rantai (gamma)
menggantikan rantai , menurun perlahan dalam bulan-bulan pertama
kehidupan sampai <2% Hb total dewasa. Darah normal juga berisi
2,5% Hb A2 yang terdiri dari rantai dan (delta).
Hb abnormal diberi nama menurut abjad berdasarkan urutan
penemuannya (misalnya, A, B, C), walau pun yang pertama, sickle cell
Hb (Hb sel-sabit), disebut Hb S. Thalassemia adalah anemia mikrositik
yang khas dengan rusaknya sintesis Hb dan tidak efektifnya
eritropoiesis. Penyakit ini termasuk kelainan hemolitika yang paling
umum.
D56.0 Thalassaemia alpha
Kecuali: hydrops fetalis akibat penyakit hemolisis (P56.-)
D56.1 Thalassaemia beta
Cooley's anaemia
Thalassaemia intermedia, thalassemia major
D56.2 Thalassaemia delta-beta
D56.3 Thalassaemia trait
D56.4 Hereditary persistence of fetal haemoglobin [HPFH]
Hb fetus persisten herediter
D56.8 Thalassaemia lain
D56.9 Thalassaemia, tidak dijelaskan
Mediterranean anaemia (dengan haemoglobinopathy lain)
Thalassaemia (minor)(campuran)(dengan haemoglobinopathy
lain)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
. warm type (secondary)(symptomatic)
Kecuali: penyakit hemolitik fetus dan bayi (P55.-),
paroxysmal cold haemoglobinuria (D59.6),
sindroma Evans (D69.3)
D59.2 Anemia hemolitika nonautoimmune akibat obat-obatan
Anemia defisiensi enzim akibat obat-obatan
D59.3 Haemolytic-uraemic syndrome
D59.4 Anemia hemolitika nonautoimmune lainnya
Haemolytic anaemia: mekanis, mikroangiopati, toksik
D59.5 Paroxysmal nocturnal haemoglobinuria [Marchiafava-
Micheli]
Kecuali: haemoglobinuria NOS (R82.3)
D59.6 Haemoglobinuria pada haemolysis akibat faktor
eksternal lainnya
Haemoglobinuria: akibat olahraga, gerak jalan, dingin
paroksismal
Gunakan kode tambahan (Chapter XX), untuk identifikasi
penyebab.
Kecuali: haemoglobinuria NOS (R82.3)
D59.8 Anemia hemolitika didapat lainnya
D59.9 Anemia hemolitika didapat, tidak dijelaskan
Anemia hemolitika idiopatik, kronis
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
D61.2 Anemia aplastika akibat agen eksternal
D61.3 Anemia aplastika idiopatik
D61.8 Anemia aplastika lain yang dijelaskan
D61.9 Anemia aplastika, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Kecuali: pada (mempersulit):
abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.1), bayi
baru lahir (P60), hamil, melahirkan dan nifas (O45.0, O46.0,
O67.0, O72.3)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Antiphospholipid syndrome
Presence of the lupus anticoagulant
Kecuali disseminated intravascular coagulation (D65)
hyperhomocysteinemia (E72.1)
D68.8 Cacad koagulasi lain yang dijelaskan
D68.9 Cacad koagulasi, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Chronic (childhood) granulomatous penyakit, Progressive septic
granulomatosis
D74 Methaemoglobinaemia
D74.0 Methaemoglobinaemia kongenital
Defisiensi kongenital NADH-methaemoglobin reductase
Penyakit haemoglobin-M [Hb-M];
Methaemoglobinaemia, hereditary
D74.8 Methaemoglobinaemia lain
Methaemoglobinaemia didapat(dengan sulfhaemoglobinaemia)
Methaemoglobinaemia toksik
D74.9 Methaemoglobinaemia, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Kecuali: hypergammaglobulinaemia NOS (D89.2), pembesaran kelenjar
limfe (R59.-)
lymphadenitis: mesenteric (akut)(kronis) (I88.0),
lymphadenitis: kronis (I88.1), NOS (I88.9), akut (L04.-)
D75.0 Familial erythrocytosis
Polycythaemia: jinak, keturunan
Kecuali: hereditary ovalocytosis (D58.1)
D75.1 Polycythaemia sekunder
Eritrositosis NOS
Polycythaemia:
acquired, emotional, hypoxaemic, nefrogenous, relative
akibat: erythropoietin, volume plasma turun, high altitude,
stress
Kecuali: polycythaemia: neonatorum (P61.1), vera (D45)
D75.2 Essential thrombocytosis
Kecuali: essential (haemorrhagic) thrombocythaemia (D47.3)
D75.8 Penyakit lain darah dan organ pembentuk darah yang
dijelaskan
Basophilia
D75.9 Penyakit darah dan organ pembentuk darah, tidak
dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Kelainan tertentu yang melibatkan mekanisme imun
(D80-D89)
Sistem imun atau kekebalan terrdiri dari jaringan komponen sel
dan komponen terlarut yang berinteraksi. Fungsinya untuk
membedakan entitas di dalam tubuh sebagai sendiri dan asing, dan
untuk membuang yang asing. Mikroorganisme adalah entitas asing
utama, di samping neoplasma, transplant, dan zat asing tertentu
(misalnya beberapa toksin). Sistem imun memiliki mekanisme spesifik
dan non-spesifik, yang saling berkaitan dan mempengaruhi.
Imunitas non-spesifik terdapat sejak lahir, tidak memerlukan
encounter dengan substans yang mengganggu, dan tidak memiliki
memori. Disini termasuk kulit dan asam lambung. Komponen seluler
ada dua macam yaitu sistem fagositik yang berfungsi menelan dan
mencerna mikroorganisme yang masuk, dan sel-sel NK (natural killer)
yang fungsinya membunuh beberapa tumor, mikroorganisme, dan sel-
sel yang terinfeksi virus. Komponen larut terdiri dari protein
komplemen, reaktan fase akut, dan sitokin (cytokines).
Fagosit adalah netrofil dan monosit (darah), dan makrofag
(jaringan). Mereka berada dimana-mana, misalnya alveolus paru-paru,
hati, rongga sendi, perivaskuler sistem syaraf pusat, dan ginjal. Sitokin
adalah polipeptida non-imunoglobulin yang disekresi oleh monosit dan
limfosit akibat interaksinya dengan antigen (Ag) spesifik, Ag non-
spesifik, atau rangsangan zat terlarut seperti endotoksin atau sitokin
lain.
Imunitas spesifik (adaptif) memiliki kemampuan belajar,
menyesuaikan diri, dan mengingat. Komponen selulernya limfosit, dan
komponen terlarutnya imunoglobulin. Limfosit dibagi atas kelompok
yang berasal dari thymus (sel T) dan sumsum tulang (sel B).
Sistem komplemen adalah sistem yang terdiri dari lebih 34
macam protein yang berinteraksi dalam rangkaian reaksi cascade.
Pada reaksi ini, satu reaksi akan mengahsilkan puluhan reaksi atau
lebih, yang masing-masingnya juga akan menghasilkan puluhan
reaksilanjutan, berturut-turut hingga beberapa rangkaian reaksi.
Penyakit Imunodefisensi
Penyakit imunodefisiensi disebabkan oleh cacad satu sistem imun
atau lebih, meningkatkan kerentanan akan infeksi sehingga timbul
penyakit yang berat, akut, berulang, atau kronis. Imunodefisiensi
primer terbagi atas empat group berdasarkan kekurangan sel B, sel T,
sel fagosit, atau komplemen.
Imunodefisiensi sekunder disebabkan oleh suatu penyakit.
Kerusakan sering bisa diperbaiki kalau kondisi yang mendasarinya
membaik. Keadaan ini lebih umum daripada imunodefisiensi primer
dan terjadi pada berbagai pasien yang dirawat. Hampir setiap penyakit
serius yang berlangsung lama mengganggu sistem imun, apa pun
tingkat gangguannya.
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Termasuk: cacad sistem komplemen, sarkoidosis,
kelainan imunodefisiensi, kecuali penyakit [HIV]
Kecuali: penyakit auto imun (sistemik) NOS (M35.9), kelainan fungsi
netrofil polimorfonuklir (D71), penyakit [HIV] (B20-B24)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
D82 Immunodefisiensi yang berhubungan dengan cacad mayor
lainnya
Kecuali: ataxia telangiectasia [Louis-Bar] (G11.3)
D82.0 Sindroma Wiskott-Aldrich
Immunodefisiensi dengan trombositopenia dan eczema
D82.1 Di George's syndrome
Pharyngeal pouch syndrome sindroma saccus pharyngeus
Thymic: alymphoplasia, aplasia atau hypoplasia dengan
immunodefisiensi
D82.2 Immunodefisiensi dengan anggota tubuh yang pendek
D82.3 Immunodefisiensi setelah respons cacad herediter
terhadap
Virus Epstein-Barr, penyakit limfoproliferatif X-link
D82.4 Sindroma hiperimmunoglobulin E [IgE]
D82.8 Immunodefisiensi, berhubungan dengan cacad mayor lain
yang dijelaskan
D82.9 Immunodefisiensi, berhubungan dengan cacad mayor,
tidak dijelaskan
D86 Sarkoidosis
D86.0 Sarkoidosis paru-paru
D86.1 Sarkoidosis kelenjar limfe
D86.2 Sarkoidosis paru-paru dengan sarkoidosis kelenjar limfe
D86.3 Sarkoidosis kulit
D86.8 Sarkoidosis pada situs lain dan situs gabungan
Iridocyclitis pada sarkoidosis (H22.1*)
Kelumpuhan Nn. Craniales ganda pada sarkoidosis (G53.2*)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Sarcoid: artropati (M14.8*), miokarditis (I41.8*), miositis
(M63.3*)
Demam uveoparotid [Heerfordt]
D86.9 Sarkoidosis, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
CHAPTER IV. PENYAKIT-PENYAKIT
ENDOKRIN, NUTRISI DAN
METABOLIK (E00-E90)
Catatan:
Semua neoplasma, baik secara fungsional aktif atau tidak,
diklasifikasi pada Bab II. Kode pada Bab ini (mis. E05.8, E07.0,
E16-E31, E34.-) bisa sebagai tambahan untuk aktifitas fungsional
neoplasma dan jaringan endokrin ektopik atau hipofungsi
kelenjar endokrin akibat neoplasma, dan keadaan lain yang
diklasifikasi di tempat lain.
Kecuali:
Komplikasi kehamilan, melahirkan dan nifas (O00-O99)
Gejala, tanda, dan kelainan klinis dan laboratorium, n.e.c. (R00-
R99)
Kelainan endokrin-metabolik sementara yang khas pada janin dan
neonatus (P70-P74)
Chapter ini berisi blok-blok berikut:
E00-E07 Gangguan pada kelenjar thyroid
E10-E14 Diabetes mellitus
E15-E16 Gangguan lain pengaturan glukosa dan sekresi
internal pankreas
E20-E35 Gangguan pada kelenjar endokrin lain
E40-E46 Malnutrisi
E50-E64 Defisiensi nutrisi lain
E65-E68 Obesitas dan hiperalimentasi lain
E70-E90 Gangguan metabolik
Kategori asterisk untuk chapter ini adalah sebagai berikut:
E35* Kelainan kelenjar endokrin pada penyakit yang diklasifikasi
di tempat lain
E90* Kelainan nutrisi dan metabolik pada penyakit yang
diklasifikasi di tempat lain
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Aplasia tiroid (dengan miksedema), atrofi tiroid kongenital,
hipotiroid kongenital NOS
E03.2 Hipotiroidisme akibat obat dan zat dari luar lainnya
E03.3 Hipotiroidisme pasca-infeksi
E03.4 Atrofi tiroid (didapat)
Kecuali: atrofi tiroid kongenital (E03.1)
E03.5 Koma miksedema
E03.8 Hipotiroidisme lain yang dijelaskan
E03.9 Hipotiroidisme yang tidak dijelaskan
Myxedema NOS
E06 Tiroiditis
Kecuali:Tiroiditis pasca-persalinan (O90.5)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
E06.0 Tiroiditis akut
Abses tiroid, tiroiditis piogenik, tiroiditis suppuratif
E06.1 Tiroiditis subakut
Tiroiditis: de Quervain, giant-cell, granulomatosa, non-suppuratif
Kecuali: tiroiditis autoimun (E06.3)
E06.2 Tiroiditis kronis dengan with thyrotoxicosis sementara
Kecuali: tiroiditis autoimun (E06.3)
E06.3 Tiroiditis auto-imun
Tiroiditis Hashimoto, Hashitoksikosis (sementara)
Goiter limfadeniod, struma limfomatosa, tiroiditis limfositik,
E06.4 Tiroiditis yang disebabkan obat
E06.5 Tiroiditis kronis lain
Tiroiditis Riedel, tiroiditis ligneous, tiroiditis kronis fibrosa,
tiroiditis: kronis NOS
E06.9 Tiroiditis, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Diabetes asidosis atau ketoasidosis tanpa disebutkan koma
.2 Dengan komplikasi ginjal
Nefropati diabetes (N08.3*), glomerulonefrosis intrakapiler
(N08.3*)
Sindroma Kimmerstiel-Wilson (N08.3)
.3 Dengan komplikasi mata
Katarak diabetes (H28.0*), retinopati diabetes (H36.0*)
.4 Dengan komplikasi neurologis
Dibabetic: mononeuropati (G59.0*), polineuropati (G63.2*),
amiotrofi (G73.0*)
Neuropati otonom diabetes (G99.0*), polineuropati otonom
diabetes (G99.0*)
.5 Dengan komplikasi sirkulasi perifer
Gangren diabetes, ulkus diabetes, angiopati perifer diabetes
(I79.2*)
.6 Dengan komplikasi lain yang dinyatakan
Arthropathy diabetes (M14.2*), dengan neuropati (M14.6*)
.7 Dengan komplikasi ganda
.8 Dengan komplikasi yang tidak dijelaskan
.9 Tanpa komplikasi
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
E13 Diabetes mellitus lain yang dijelaskan
Kecuali: Diabetes mellitus (dalam): obstetri (O24.-), neonatus (P70.2),
Type I (E10.-), Type II (E11.-), akibat malnutrisi (E12.-)
Glycosuria: NOS (R81), renal (E74.8)
Toleransi glukosa terganggu (R73.0), hipoinsulinaemia pasca-
bedah (E89.1)
E20 Hipoparatiroidisme
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Kecuali: Di George's syndrome (D82.1), hypoparatiroidisme
pascaproseur (E89.2)
Hypoparatiroidisme neonatus sementara (P71.4), tetani NOS
(R29.0 )
E20.0 Hipoparatiroidisme idiopatik
E20.1 Pseudohipoparatiroidisme
E20.8 Hipoparatiroidisme lain
E20.9 Hipoparatiroidisme yang tidak dijelaskan
Tetani paratiroid
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Defisiensi tersendiri pada: gonadotropin, growth hormone,
hormon pituitary
Pituitary: cachexia, short stature (pendek), insufisiensi NOS
Defisiensi growth hormone idiopatik, Lorain-Levi short stature
Hipogonadisme akibat hipogonadotropin, sindroma fertile
eunuch [kebiri-subur]
Nekrosis kelenjar pituitary (pasca melahirkan),
panhipopituitarisme
Sindroma Kallmann, sindroma Sheehan, penyakit Simmonds
E23.1 Hipopituitarisme akibat obat
E23.2 Diabetes insipidus
Kecuali: diabetes insipidus nefrogenik (N25.1)
E23.3 Gangguan fungsi hipothalamus, not elsewhere classified
Kecuali: Sindroma Prader-Willi (Q87.1), sindroma Russell-Silver
(Q87.1)
E23.6Gangguan lain kelenjar pituitary
Absess pituitari, distrofi adiposogenital
E23.7 Gangguan kelenjar pituitary yang tidak dijelaskan
E24Sindroma Cushing
Kelebihan kortikosteroid adrenal akibat tumor korteks adrenal,
atau kelebihan ACTH dari pituitary, tumor paru-paru (small
cell carcinoma), dan pemberian ACTH dari luar. Terapi
adrenalektomi menyebabkan kelenjar pituitary membesar,
ACTH dan -MSH (melanocyte-stimulating hormone)
meningkat, sehingga timbul hiperpigmentasi. sindroma
Nelson
E24.0 Penyakit Cushing yang tergantung pituitari
Overproduksi ACTH pituitari, hiperadrenokortisisme yang
tergantung pituitari
E24.1 Sindroma Nelson
E24.2 Sindroma Cushing akibat obat
E24.3 Sindroma ACTH ektopik
E24.4 Sindroma pseudo-Cushing akibat alkohol
E24.8 Sindroma Cushing lainnya
E24.9Sindroma Cushing yang tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
E25.0Kelainan adrenogenital kongenital akibat deficiensi
enzyme
Hiperplasia adrenal kongenital, defisiensi enzim 21-hydroxylase
Hiperplasia adrenal kongenital dengan kehilangan garam (salt-
losing)
E25.8Kalinan adrenogenital lain
Kelainan adrenogenital idiopatik
E25.9 Kelainan adrenogenital yang tidak dijelaskan
Sindroma adrenogenital NOS
E26 Hiperaldosteronism
E26.0Hiperaldosteronisme primer
Sindroma Conn, aldosteronisme primer akibat hiperplasia
adrenal (bilateral)
E26.1Hiperaldosteronisme sekunder
E26.8Hiperaldosteronisme lain
Sindroma Bartter
E26.9Hiperaldosteronisme yang tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
E28.0 Kelebihan estrogen
E28.1 Kelebihan androgen
Hipersekresi androgen ovarium
E28.2 Polycystic ovarian syndrome
Sindroma sclerocystic ovary, sindroma Stein-Leventhal
[menstruasi tidak teratur, sedikit gemuk, hirsutisme (rambut
berlebihan)]
E28.3 Kegagalan primer ovarium
Penurunan estrogen, menopause prematur NOS, resistant ovary
syndrome
Kecuali: keadaan menopause dan climacteric wanita (N95.1)
disgenesis murni gonad (Q99.1), sindroma Turner (Q96.-)
E28.8Gangguan lain fungsi ovarium
Hiperfungsi ovarium NOS
E28.9 Gangguan fungsi ovarium, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Pseudohermafroditisme pria dengan resistensi androgen
Kelainan reseptor hormon perifer, sindroma Reifenstein,
(sindroma) femininasi testis
E34.8 Kelainan lain endokrin yang dijelaskan
Disfungsi kelenjar pineal, progeria
E34.9 Kelainan endokrin, tidak dijelaskan
Kekacauan: endokrin NOS, hormon NOS
Malnutrisi (E40-E46)
Derajat malnutrisi biasanya dinyatakan dalam standard
deviasi (SD) dari berat badan rata-rata populasi yang relevan.
Kalau ada hasil pengukuran sebelumnya, maka tidak naiknya
berat badan anak, atau turunnya berat badan anak dan
dewasa merupakan indikasi malnutrisi. Kalau hanya berat
badan saat itu yang tersedia, diagnosis didasarkan pada
probabilitas (perkiraan statistik) dan tidak bersifat definitif
tanpa uji klinis lain atau laboratorium lainnya. Kalau hasil
pengukuran berat badan tidak ada, bukti klinis harus menjadi
sandaran utama.
Malnutrisi berat adalah kalau berat badan 3 SD, malnutrisi
sedang kalau antara 2 SD - <3 SD, malnutrisi ringan kalau 1
SD - <2 SD di bawah rata-rata populasi.
Kecuali: anemia gizi (D50-D53), sekuel malnutrisi protein-enerji
(E64.0)
penyakit kurus (B22.2), gangguan penyerapan usus (K90.-),
kelaparan (T73.0)
E40 Kwashiorkor
Malnutrisi berat dengan edema dan dispigmentasi kulit dan rambut.
Defisiensi protein lebih menonjol daripada defisiensi enerji
Kecuali:marasmic kwashiorkor (E42)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Kecuali:marasmic kwashiorkor (E42)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
E51 Defisiensi thiamine (Vitamin B1)
Kecuali: Sekuela deficiensi thiamine (E64.8)
E51.1 Beriberi
Beri-beri kering, beri-beri basah (I98.8*)
E51.2 Wernicke's encephalopathy
E51.8 Manifestasi lain defisiensi thiamin
E51.9 Defisiensi tiamin, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
E64.3 Sequelae rickets
Gunakan kode (M40.1, M40.5) kalau perlu, untuk identifikasi
deformitas vertebra
E64.8 Sequelae defisiensi gizi lain
E64.9 Sequelae defisiensi gizi, tidak dijelaskan
E66 Obesity
Kecuali: adiposogenital dystrophy (E23.6), sindroma Prader-Willi
(Q87.1)
lipomatosis: NOS (E88.2), dolorosa [Dercum] (E88.2)
E66.0 Obesitas akibat kelebihan kalori
E66.1 Obesitas akibat obat
E66.2 Obesitas ekstrim dengan hipoventilasi alveoli
E66.8 Obesitas lain
E66.9 Obesity, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Albinisme okuler, okulo-kutaneus
Sindroma: Chediaki (-Steinbrinck)-Higashi; Cross; Hermansky-
Pudlak
E70.8 Kelainan lain metabolisme asam amino aromatik
Kelainan metabolisme histidin, triptophan
E70.9 Kelainan metabolisme asam amino aromatik, tidak
dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Gangliosidosis: NOS, GM1, GM3;
E75.2 Sphingolipidosis lain
Penyakit: Fabry (-Anderson), Gaucher, Krabbe, Niemann-Pick
Sindroma Farber, leukodistrofi metakromatik, defisiensi sulfatase
Kecuali: adrenoleukodistrofi [Addison-Schilder] (E71.3)
E75.3 Sphingolipidosis, tidak dijelaskan
E75.4 Ceroid lipofusinosis neuronal
Penyakit: Batten, Bielschowsky-Jansky, Kufs, Spielmeyer-Vogt
E75.5 Kelainan lain penyimpanan lipid
Kholesterosis serebrotendinosa [von Bogaert-Schere-Epstein],
penyakit Wolman
E75.6 Lipid storage disorder, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
E78.1 Hipergliseridaemia murni
Hipergliseridaemia endogen, hiperlipidemia group B,
hiperprebetalipoproteinemia
Hiperlipoproteinemia: Frederickson IV, jenis very-low-density-
lipoprotein [VLDL]
E78.2 Hiperlipidaemia campuran
Broad- atau floating betalipoproteinemia, hiperlipidemia group C
Hiperbetalipoproteinemia dengan prebetalipoproteinemia
Hiperlipoproteinemia Frederickson IIb atau III
Xanthoma tubo-eruptif, xanthoma tuberosum
Kecuali: kholesterosis serebrotendinosa [von Bogaert-Schere-
Epstein] (E75.5)
E78.3 Hiperchylomicronaemia
Hiperlipoproteinemia Frederickson, type I atu V, hiperlipidemia
group D
Hipergliseridemia campuran
E78.4 Hiperlipidaemia lain
Hiperlipidemia gabungan keturunan
E78.5 Hiperlipidaemia, tidak dijelaskan
E78.6 Defisiensi lipoprotein
Abetalipoproteinaemia, defisiensi high-density lipoprotein [HDL]
Hipoalfalipoproteinaemia, hipobetalipoproteinaemia (keturunan)
Defisiensi lecithin cholesterol acyltransferase, penyakit Tangier
E78.8 Kelainan lain metabolisme lipoprotein
E78.9 Kelainan metabolisme lipoprotein, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Coproporphyria herediter; porphyria: NOS, intermitten akut
(hepatika)
E80.3 Cacad katalase dan peroxidase
Acatalasia [Takahara]
E80.4 Sindroma Gilbert
E80.5 Sindroma Crigler-Najjar
E80.6 Kelainan lain metabolisme bilirubin
Sindroma Dublin-Johnson, sindroma Rotor
E80.7 Kelainan metabolisme bilirubin, tidak dijelaskan
E85 Amyloidosis
Kecuali: Penyakit Alzheimer (G30.-)
E85.0 Heredofamilial amyloidosis, jenis non-neuropathic
Demam Mediterran keturunan, nefropati amiloid keturunan
E85.1 Heredofamilial amyloidosis, jenis neuropathic
Polineuropati amiloid (Portuguese)
E85.2 Heredofamilial amyloidosis, tidak dijelaskan
E85.3 Systemic amyloidosis sekunder
Amiloidosis yang berhubungan dengan hemodialisis
E85.4 Organ-limited amyloidosis
Amiloidosis lokal
E85.8 Amyloidosis lainnya
E85.9 Amyloidosis, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
E88 Kelainan metabolik lain
Kecuali: Histiositosis X (chronic) (D76.0)
E88.0 Kelainan metabolisme protein plasma, not elsewhere
classified
Defisiensi -1-antitripsin, bisalbuminemia
Kecuali: kelainan metabolisme lipoprotein (E78.-), gammopati
monoklonal (D47.2)
hipergammaglonbulinemia (D89.0), makroglobulinemia
Waldenstrm (C88)
E88.1 Lipodystrophy, not elsewhere classified
Lipodistrofi NOS
Kecuali: penyakit Whipple (K90.8)
E88.2 Lipomatosis, not elsewhere classified
Lipomatosis: NOS, dolorosa
E88.8 Kelainan metabolisme lain yang dijelaskan
Adenolipomatosis Launois-Bensaude, trimethylaminuria
E88.9 Kelainan metabolisme, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
Catatan khusus Bab III:
Kondisi tertentu yang bisa diklasifikasikan ke dalam Bab ini bisa
disebabkan oleh obat atau penyebab eksternal lain. Kode
dari Bab XX bisa digunakan sebagai kode tambahan.
Contoh 11
Kondisi utama : Anemia defisiensi folat akibat trimethoprim.
Kondisi lain :-
Kode : Anemia defisiensi folat akibat obat (D52.1). Sebagai kode
tambahan bisa dipakai Y41.2 (Obat antimalaria dan
antiprotozoa darah lainnya, menyebabkan efek samping
dalam penggunaan terapi).
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
(3) E64.- Sekuel malnutrisi dan defisiensi gizi lain
E68 Sekuel hiperalimentasi
Kode-kode ini tidak untuk kode pilihan KU kalau sifat kondisi
sisa ini tercatat. Pada saat mengkode kondisi sisa ini, E64.-
atau E68 bisa digunakan sebagai kode tambahan.
Achengrsbk@Gmail.com
TIM BPJS RSBK
CHAPTER V. KELAINAN-KELAINAN
JIWA DAN TINGKAH LAKU (F00-F99)
Blok-blok di dalam bab ini:
F00-F09 Kelainan jiwa organik, termasuk yang hanya berupa
gejala
F10-F19 Kelainan jiwa dan tingkah laku akibat penggunaan zat
psikoaktif
F20-F29 Schizophrenia, schizotype dan waham (delusion)
F30-F39 Kelainan alam perasaan (mood/affective]
F40-F48 Kelainan neurotik, berhubungan dengan stress-dan
somatoformis.
F50-F59 Sindroma tingkah laku akibat kekacauan fisiologis
dan faktor fisik
F60-F69 Kelainan kepribadian dan tingkah laku pada orang
dewasa.
F70-F79 Retardasi mental
F80-F89 Kelainan perkembangan psikologis
F90-F98 Kelainan tingkah laku dan emosi dengan onset
biasanya pada masa anak dan remaja
F99 Kelainan mental yang tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
Mencakup kasus dengan riwayat hipertensi dan fokus-fokus
kerusakan iskemik pada subtansia grisea dalam di hemisfer otak.
Korteks serebri biasanya aman, dan ini berlawanan dengan
gambaran klinis yang bisa mirip sekali dengan dementia pada
penyakit Alzheimer.
F01.3 Dementia vaskuler campuran korteks dan subkorteks
F01.8 Dementia vaskuler lain
F01.9 Dementia vaskuler ,tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
F02.8* Dementia pada penyakit lain yang klasifikasinya di
tempat lain
Dementia pada:
neurosyphilis ( A52.1 )
trypanosomiasis ( B56.- , B57.- )
hypothyroidism, acquired ( E01.- , E03.- )
niacin deficiency [pellagra] ( E52 ), vitamin B 12 deficiency (
E53.8 )
cerebral lipidosis ( E75.- )
hepatolenticular degeneration ( E83.0 ), hypercalcaemia (
E83.5 )
multiple sclerosis ( G35 ), epilepsy ( G40.- )
polyarteritis nodosa ( M30.0 ), systemic lupus erythematosus (
M32.- )
intoxications ( T36-T65 )
Achengrsbk@Gmail.com
Termasuk: keadaan akut atau subakut dari:
sindroma otak, keadaan bingung (nonalkoholik), psikosis
infektif
reaksi organik, sindroma psiko-organik
Kecuali: delirium tremens, akibat alkohol atau tidak dijelaskan (F10.4)
F05.0 Delirium yang tidak terjadi pada dementia
F05.1 Delirium yang terjadi pada dementia
Kondisi yang memenuhi kriteria di atas tapi berkembang dalam
perjalanan dementia
F05.8 Delirium jenis lain
Delirium yang asal-usulnya campuran
F05.9 Delirium, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
Psikosis mirip-skizofrenia pada epilepsi
Kecuali:
kelainan:
psikotik akkiibat obat (F11-F19) dengan karakter keempat .
5)
waham persisten (F22.-), psikotik akut dan sementara
(F23.-)
schizophrenia (F20.-)
F06.3 Kelainan alam perasaan [afektif] organik
Kelainan yang khas dengan perubahan alam perasaan atau afek,
biasanya diikuti oleh perubahan dalam tingkat aktifitas
menyeluruh, depresif, hipomanik, manik, atau bipolar (lihat F30-
F38), tapi muncul sebagai akibat kelainan organik
Kecuali: kelainan alam perasaan, non-organik atau tidak
dijelaskan (F30-F39)
F06.4 Kelainan anxietas [cemas] organik
Kelainan yang khas dengan bentuk kelainan cemas umum
(F41.1), kelainan panik (F41.0), atau kombinasi keduanya, tapi
muncul sebagai akibat kelainan organik
Kecuali: kelainan anxietas, non-organik atau tidak dijelaskan
(F41.-)
F06.5 Kelainan disosiatif organik
Khas dengan kehilangan sebagianatau keseluruhan integrasi
normal antara daya ingat masa lalu, kesadaran identitas dan
indera saat ini, dan kontrol gerakan tubuh [lihat F44.-], tapi
muncul akibat kelainan organik
Kecuali: kelainan disosiatif [konversi], non-organik atau tidak
dijelaskan (F44.-)
F06.6 Kelainan emosi labil [asthenic] organik
Khas dengan emosi tidak stabil, mudah lelah, dan berbagai
indera fisik yang tidak menyenangkan (misalnya pusing) dan
nyeri, tapi muncul akibat kelainan organik
Kecuali: kelainan somatformis, nonorgani atau tidak dijelaskan
(F45.-_
F06.7 Kelainan kognitif ringan
Khas dengan kegagalan daya ingat, kesulitan belajar, dan
penurunan kemampuan berkonsentrasi pada suatu tugas selama
lebih dari perode-periode singkat.
F06.8 Kelainan jiwa lain yang dijelaskan akibat kerusakan dan
gangguan fungsi otak dan penyakit fisik
Psikosis epileptik NOS
F06.9 Kelainan jiwa yang tidak dijelaskan akibat kerusakan
dan gangguan fungsi otak atau penyakit badan
Sindroma otak organik NOS, kelainan jiwa organik NOS
Achengrsbk@Gmail.com
F07.1 Sindroma pasca ensefalitis
F07.2 Sindroma pasca-konkusio
F07.8 Kelainan kepribadian dan tingkah-laku akibat kerusakan
otak lainnya
F07.9 Kelainan kepribadian dan tingkah-laku akibat kerusakan
otak, tidak dijelaskan.
Achengrsbk@Gmail.com
diazepam), satu kelompok obat (opioid), atau berbagai jenis zat
psikoaktif yang secara farmakologis berbeda.
.3 Keadaan putus obat
Kelompok gejala yang terjadi akibat penarikan zat psikoaktif
setelah penggunaan yang menetap. Onset dan arah perjalanan gejala
ini terbatas dan tergantung pada zat psikoaktif dan dosis yang
digunakan sebelum penggunaannya dihentikan atau dikurangi.
Keadaan ini bisa diperberat oleh kejang-kejang.
.4 Keadaan putus obat dengan delirium
Keadaan putus obat yang diikuti oleh delirium (F05.-). Kejang
juga bisa timbul. Kalau penyebabnya diduga faktor organik, maka
harus diklasifikasikan pada F05.8. Contohnya delirium tremens
(diinduksi alkohol)
.5 Kelainan psikosis
Sekelompok fenomena psikosis yang terjadi selama atau sesudah
penggunaan zat psikoaktif tapi tidak bisa dijelaskan berdasarkan
intoksikasi akut saja dan tidak merupakan bentuk keadaan putus obat.
Kelainan ini khas dengan halusinasi (biasanya auditorius, tapi sering
lebih dari satu jenis sensoris), distorsi persepsi, waham (sering bersifat
paranoid atau curiga), kekacauan psikomotor (excitement atau stupor),
dan alam perasaan abnormal yang bisa berkisar dari sangat takut atau
sangat senang. Sensoris biasanya jernih, namun bisa terjadi penurunan
kesadaran walau pun tidak berat.
Contohnya adalah halusinosis, cemburu, paranoia dan psikosis
akibat alkohol
.6 Sindroma amnesia
Sebuah gejala dengan kerusakan pada ingatan baru dan lama.
Ingatan terbaru masih utuh, sedangkan ingatan baru lebih terganggu
daripada ingatan lama. Kekacauan sensasi waktu dan urutan kejadian
biasanya terdapat, di samping kesulitan mempelajari hal baru.
Konfabulasi bisa sangat menonjol walaupun tidak selalu ada. Fungsi
kognitif lain biasanya baik dan kerusakan amnesia tidak berimbang
dengan kekacauan lain. Misalnya kelainan amnesia akibat alkohol atau
obat, dan psikosis/sindroma Korsakov akibat alkohol atau zat psikoaktif
lain, atau tidak dijelaskan
.7 Kelainan psikotik sisa (residual) dan mulainya terlambat
(late-onset)
Perubahan kognisi, alam perasaan, kepribadian, atau tingkah
laku akibat alkohol atau zat psikoaktif berlangsung lebih lama daripada
mestinya. Awal terjadinya kelainan harus sesuai dengan penggunaan
zat psikoaktif. Kalau kelainan terjadi setelah episode penggunaan zat,
kelainan tersebut dikode kalau jelas merupakan efek sisa zat tersebut.
.8 Kelainan jiwa dan tingkah laku lainnya
.9 Kelainan jiwa dan tingkah laku yang tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
F10.- Kelainan jiwa akibat penggunaan alkohol
F20 Schizophrenia
Khas dengan distorsi pikiran dan persepsi, dan alam perasaan
yang tidak sesuai atau tumpul. Kesadaran dan kapasitas intelektual
biasanya baik walau pun defisit kognitif tertentu bisa muncul bersama
waktu. Fenomena psikopatologis yang paling penting adalah thought
echo (pikiran berulang); thought insertion or withdrawal (penyisipan
atau pembuangan bagian pikiran); thought broadcasting
(menyampaikan kemana-mana pikirannya); persepsi waham dan
waham kuasa; suka mempengaruhi atau pasif sama sekali; suara
halusinasi yang mengomentari atau membicarakan pasien; kelainan
pikiran dan gejala-gejala negatif.
Perjalanan skizofrenia bisa terus menerus, sewaktu-waktu
dengan defisit yang progresif atau stabil, atau satu-episode atau lebih
dengan remisi yang komplit atau tidak komplit. Diagnosis skizofrenia
Achengrsbk@Gmail.com
dihindarkan kalau ada gejala depresi atau manik yang luas, kecuali
kalau skizofrenia muncul lebih dulu. Juga skizofrenia tidak didiagnosa
kalau ada penyakit otak organik atau ketika keracunan atau putus
obat.
F20.0 Skizofrenia paranoid - curiga
F20.1 Skizofrenia hebefrenik alam perasaan
F20.2 Skizofrenia katatonik psikomotor: hiperkinensis atau
stupor
F20.3 Skizofrenia undifferentiated gejala di atas tidak tegas
F20.4 Depresi pasca skizofrenia tekanan perasaan
F20.5 Skizofrenia residual kronis, gejala sisa
F20.6 Skizofrenia simplex ringan tapi progresif
F20.8 Skizofrenia lain
F20.9 Skizofrenia, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
F24 Kelainan waham induksi
Kelainan waham yang dirasakan oleh dua orang atau lebih
dengan hubungan emosi yang erat. Hanya seorang yang benar-benar
menderita psikotik, waham terinduksi ke orang lain dan biasanya
hilang setelah mereka dipisahkan.
Achengrsbk@Gmail.com
F31 Kelainan afektif bipolar
Khas dengan dua atau lebih episode gangguan mood dan
aktifitas, gangguan ini pada suatu ketika berupa meningginya mood
dan peningkatan aktifitas (hipomania atau mania), dan pada
kesempatan lain berupa merendahnya mood dan penurunan aktifitas
(depresi).
Disini termasuk penyakit, psikosis, atau reaksi manik-depresi
F31.0 episode sekarang hipomania
F31.1 episode sekarang mania tanpa gejala psikotik
F31.2 episode sekarang mania dengan gejala psikotik
F31.3 episode sekarang depresi ringan atau sedang
F31.4 episode sekarang depresi berat tanpa gejala psikotik
F31.5 episode sekarang depresi berat dengan gejala psikotik
F31.6 episode sekarang campuran
F31.7 sekarang dalam remisi
F31.8 kelainan afektif bipolar lain
F31.9 kelainan afektif bipolar, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
F33.1 Depresi berulang, episode sekarang sedang
F33.2 Depresi berulang, episode sekarang berat tanpa gejala
psikotik
F33.3 Depresi berulang, episode sekarang berat dengan gejala
psikotik
F33.4 Depresi berulang, sedang dalam remisi
F33.8 Depresi berulang lainnya
F33.9 Depresi berulang, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
F40.2 Fobia spesifik (isolated) - acrophobia (takut ketinggian),
claustrophobia (takut tempat tertutup), fobia binatang,
fobia sederhana
F40.8 Cemas fobia lainnya
F40.9 Cemas fobia, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
F43.1 Stress pasca trauma - respons lama terhadap stress fisik
dan mental
F43.2 Gangguan penyesuaian
F43.8 Reaksi lain terhadap stress berat
F43.9 Reaksi yang tidak dijelaskan terhadap stress berat
Achengrsbk@Gmail.com
Mirip dengan epilepsi, tapi jarang disertai lidah tergigit, lecet
jatuh, atau inkontinensia urin, kesadaran bisa dipertahankan atau
diganti oleh stupor atau trance.
F44.6 Anestesia disosiasi dan kehilangan sensoris
Hilangnya rasa di kulit memiliki batas sesuai dengan pendapat
pasien mengenai fungsi tubuh, bukan pendapat medis.
Kehilangan sensasi bisa diikuti keluhan paresthesi (kesemutan).
Jarang diikuti oleh kehilangan total penglihatan atau
pendengaran.
F44.7 Kelainan disosiasi (konversi) campuran - gabungan
kelainan F44.0-F44.6
F44.8 Kelainan disosiasi (konversi) lainnya
F44.9 Kelainan disosiasi (konversi), tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
Keluhan utama adalah nyeri persisten, berat, dan menekan
perasaan, tapi tidak berdasarkan kelainan fisiologis atau fisik,
namun berhubungan dengan konflik emosi atau masalah
psikososial yang cukup besar.
F45.8 Gangguan somatoformis lain
Kelainan sensasi, fungsi, dan tingkah-laku yang tidak disebabkan
kelainan fisik, tidak melalui syaraf otonom, terbatas pada sistem
atau bagian spesifik tubuh.
F45.9 Gangguan somatoformis yang tidak dijelaskan kelainan
psikosomatik NOS
Achengrsbk@Gmail.com
muntah atau penggunaan pencahar. Nama lain keadaan ini adalah
Bulimia, dan Hyperorexia nervosa
F50.3 Bulimia nervosa tidak khas
Mirip bulimia nervosa, tapi gambaran klinis keseluruhan tidak
sesuai. Misalnya bisa terdapat makan berlebihan dan penggunaan
pencahar berlebihan tanpa perubahan berat badan yang nyata, atau
tidak adanya kekhawatiran berlebihan akan bentuk badan dan berat
badan.
F50.4 Makan berlebihan akibat kekacauan psikologis lain
Makan berlebihan akibat kejadian yang menyebabkan stress,
seperti ditinggal mati, kecelakaan, melahirkan, dsb. Nama lainnya
adalah Psychogenic overeating
F50.5 Muntah akibat kekacauan psikologis lain
Muntah berulang pada gangguan dissosiasi (F44.-) dan
hipokhondriaka (F45.2). Subkategori ini bisa sebagai tambahan pada
O21.- (muntah berlebihan waktu hamil). Nama lainnya adalah
Psychogenic vomiting.
F50.8 Kelainan makan lainnya
Pica (keinginan makan yang bukan makanan seperti kayu atau
kertas) pada dewasa; nama lain adalah Psychogenic loss of appetite.
Kecuali: pica pada bayi dan anak kecil (F98.3)
F50.9 Kelainan makan, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
Perubahan kesadaran sehingga fenomena tidur dan bangun
bergabung. Pada episode tidur berjalan ini pasien bangkit dari tempat
tidur, biasanya pada sepertiga pertama tidur malam, dengan
rendahnya tingkat keawasan, reaksi dan keterampilan otot. Setelah
bangun biasanya ia tidak ingat kejadian tersebut.
F51.4 Sleep terrors [night terrors]
Episode terror dan panik di waktu malam dengan suara dan
gerakan yang hebat dan aktifitas otonom yang tinggi. Pasien akan
terduduk atau berdiri, biasanya pada sepertiga pertama tidur malam,
dengan teriakan panik. Sering juga ia lari ke pintu seolah-olah ingin
meloloskan diri, namun jarang meninggalkan kamar. Ingatan akan
kejadian tersebut sangat terbatas (biasanya satu atau dua bayangan
yang tidak utuh).
F51.5 Nightmares mimpi buruk
Mimpi berisi rasa cemas dan takut, yang bisa diingat dengan
jelas. Temanya sering mencakup ancaman nyawa, keamanan, atau
harga diri. Biasanya pada episode tersebut terdapat aktifitas otonom,
namun suara atau gerak tubuh tidak jelas. Pada waktu bangun ia
dengan cepat sadar dan berorientasi ke kenyataan.
F51.8 Kelainan tidur nonorganik lainnya
F51.9 Kelainan tidur nonorganik, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
F53 Kelainan jiwa dan tingkah-laku pada puerperium, not
elsewhere classified
Kelainan jiwa yang berhubungan dengan nifas yang tidak bisa
diklasifikasikan di tempat lain pada bab ini, baik karena informasi tidak
cukup, atau karena adanya gambaran klinis khusus yang menyebabkan
klasifikasinya di tempat lain tidak sesuai.
F53.0 Kelainan ringan depresi postpartum
F53.1 Kelainan berat psikosis puerperium NOS
F53.8 Kelainan lain
F53.9 Kelainan yang tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
ketegangan pribadi yang berat dan kerusakan hubungan sosial, dan
muncul sejak kanak-kanak atau remaja.
F60.0 Gangguan kepribadian paranoid
Sangat sensitif akan kemunduran, tidak bisa memaafkan hinaan,
curiga berlebihan, bersikap siap tempur dan sangat menjaga hak-hak
pribadi. Ia merasa dirinya sangat penting dan selalu membandingkan
segala sesuatu dengan diri sendiri.
F60.1 Gangguan kepribadian skizoid
Khas dengan menarik diri dari hubungan yang akrab, sosial dan
lainnya dan lebih menyukai khayalan, aktifitas sendiri, dan introspeksi.
F60.2 Gangguan kepribadian antisosial
Khas dengan tidak peduli akan kewajiban sosial dan perasaan
orang lain. Disebut juga kepribadian amoral, anti sosial, asosial,
psikopatik atau sosiopatik
F60.3 Kepribadian emosi labil
Bertendensi untuk bertindak tanpa memikir akibat, alam
perasaan mudah berubah. emosi mudah meledak dan tidak terkontrol.
Gejala lain adalah tendensi untuk merusak diri sendiri, atau bunuh diri.
Disebut juga kepribadian agresif atau eksplosif
F60.4 Kepribadian histrionik
Alam perasaan dangkal dan labil, mendramatisir diri sendiri,
ekspresi emosi berlebihan, mudah disugesti, egosentris, mudah
tersinggung, dan selalu mencari pujian, rangsangan, dan perhatian.
Disebut juga kepribadian histeris dan psikoinfantil
F60.5 Kepribadian anankastik
Selalu ragu-ragu; ingin serba sempurna (perfeksionisme),
perhatian akan detail berlebihan; bandel, sangat hati-hati, dan kaku.
Disebut juga kepribadian kompulsif, obsesif, obsesif-kompulsif
F60.6 Kepribadian hindaran atau cemas
Pasien memiliki perasaan tegang dan enggan, tidak percaya diri
dan rendah diri. Selalu ingin disenangi dan diterima, sangat sensitif
akan kritikan, dan bertendensi menghindari aktifitas rutin tertentu
dengan membesar-besarkan bahaya atau resikonya.
F60.7 Kepribadian tergantung
Tergantung pada orang lain dalam mengambil keputusan, patuh
pada keinginan orang yang lebih tua, dan respons yang lemah terhadap
tuntutan kehidupan harian.
F60.8 Kelainan kepribadian lainnya
Kepribadian eksentrik, narcissistic, immatur, pasif agresif,
psikoneurotik
F60.9 Kelainan kepribadian, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
Kategori ini adalah untuk kelainan spesifik yang sering
menimbulkan gangguan tapi tidak memiliki pola spesifik dari gejala-
gejala pada F60.-.
Achengrsbk@Gmail.com
pembedahan dan pengobatan supaya tubuh sesuai dengan seks yang
diinginkan
F64.1 Transvestisme peran-ganda
Memakai pakaian jenis seks lain untuk menikmati rasa menjadi
anggota jenis seks tersebut, tanpa hasrat pergantian seks dan tidak
diikuti oleh kepuasan seksual.
Achengrsbk@Gmail.com
Aktifitas seksual yang melibatkan pemberian rasa nyeri, hinaan,
atau ikatan. Keinginan sebagai penerima disebut masochisme; sebagai
pemberi disebut sadisme.
F65.6 Kelainan ganda nafsu seksual
Lebih dari satu preferensi seksual abnormal dan tidak ada yang
lebih menonjol. Kombinasi yang sering adalah fetishisme,
transvestisme, dan sadomasochisme.
F65.8 Kelainan nafsu seksual lainnya
Melakukan telpon cabul, menggeserkan badan pada orang lain
untuk rangsangan seks di tempat ramai; aktifitas seksual dengan
binatang (zoophilia), mayat (necrophilia), dan penggunaan cekikan
atau anoksia untuk meningkatkan rangsangan seksual.
F65.9 Kelainan nafsu seksual, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
Pasien berulang-ulang menciptakan gejala tanpa alasan yang
jelas, dan malah melukai diri sendiri untuk lebih meyakinkan.
Motivasinya kabur dan mungkin untuk mengambil peran sebagai orang
sakit. Disebut juga sindroma Munchhausen
F68.8 Kelainan kepribadian dan tingkah laku dewasa lainnya
yang dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
memerlukan berbagai sokongan untuk hidup dan bekerja di
masyarakat.
Achengrsbk@Gmail.com
F80.8 Kelainan perkembangan bicara dan bahasa lainnya
Lisping (susah mengeluarkan huruf s dan menggantinya dengan
ts
F80.9 Kelainan perkembangan bicara dan bahasa, tidak
dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
Berbeda dari autisma kanak-kanak dalam usia onset atau tidak
terpenuhinya ketiga set kriteria diagnosa.
F84.2 Sindroma Rett
Pada anak perempuan, perkembangan awal normal lalu diikuti
penurunan kemampuan bicara, keterampilan gerakan dan penggunaan
tangan, bersama dengan perlambatan pertumbuhan kepala, biasanya
dengan onset antara usia 7-24 bulan.
F84.3 Kelainan disintegrasi kanak-kanak lainnya
Periode perkembangan yang normal sebelum onset kelainan,
diikuti oleh hilangnya keterampilan yang telah diperoleh dalam waktu
beberapa bulan saja.
F84.4 Kelainan overaktif sehubungan dengan retardasi mental
dan gerakan stereotype
Kategori ini melibatkan anak-anak dengan retardasi mental berat
(IQ <34) dengan masalah utama pada hiperaktifitas dan perhatian, di
samping tingkah laku stereotype.
F84.5 Sindroma Asperger
Interaksi sosial seperti autisma, minat dan aktifitas terbatas,
stereotype, dan berulang. Tidak terdapat retardasi perkembangan
bahasa atau kognitif. Kelainan ini sering berhubungan dengan gerakan
yang kacau.
F84.8 Kelainan perkembangan pervasif lainnya
F84.9 Kelainan perkembangan pervasif, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
F91 Kelainan perangai (conduct disorders)
Pola kelakuan dissosial, agresif, atau bandel yang berulang dan
persisten, yang lebih berat daripada kenakalan anak-anak atau remaja,
berlangsung lama (enam bulan atau lebih). Contohnya berkelahi atau
menjajah (bullying) yang berlebihan, kasar pada orang lain atau
binatang, merusak harta benda, membakar, mencuri, berbohong, bolos
sekolah dan lari dari rumah, temper tantrum sangat sering dan berat,
dan tidak patuh. Satu saja dari tingkah laku ini, kalau menonjol, cukup
untuk menegakkan diagnosa.
F91.0 Kelainan perangai yang hanya di dalam keluarga
Agresif (juga melawan, bandel dan disruptif [menghambat
kegiatan]) yang hampir selalu terjadi di rumah dan dengan anggota
keluarga inti atau anggota di rumah tangga.
F91.1 Kelainan perangai tanpa sosialisasi
Khas dengan kombinasi tingkah laku dissosial atau agresif
dengan pervasif yang nyata dalam hubungannya dengan anak-anak
lain.
F91.2 Kelainan perangai sosialisasi
Mencakup tingkah laku dissosial atau agresif pada orang-orang
yang umumnya menyatu dengan baik dengan teman sebayanya.
Achengrsbk@Gmail.com
Terutama pemberatan terhadap trend perkembangan normal,
bukan fenomena abnormal itu sendiri. Kesesuaian perkembangan
digunakan sebagai gambaran kunci dalam perbedaan kelainan emosi
ini dari kelainan neurosis (F40-F48).
F93.0 Kelainan cemas perpisahan pada anak
Didiagnosa kalau takut berpisah merupakan fokus kecemasan
dan kecemasan tersebut muncul pertama kali pada tahun-tahun awal
masa kanak-kanak.
F93.1 Kelainan cemas fobia pada anak
Ketakutan masa kanak-kanak yang menunjukkan kespesifikan
fase perkembangan dan terdapat pada sebagian besar anak, tapi
derajatnya abnormal.
F93.2 Kelainan cemas sosial anak
Disini terdapat kekhawatiran akan orang asing dan keengganan
sosial, atau cemas kalau bertemu dengan situasi yang baru, asing, atau
secara sosial mengancam. Misalnya kelainan hindaran masa kanak-
kanak dan remaja
F93.3 Kelainan persaingan pada saudara
Kekacauan emosi yang biasanya mengikuti kelahiran adik
diperlihatkan oleh sebagian besar anak yang masih kecil. Disebut juga
Sibling jealousy
F93.8 Kelainan emosi kanak-kanak lainnya
F93.9 Kelainan perangai dan emosi campuran, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
Merupakan pola fungsi sosial abnormal yang muncul pada usia
balita dan cenderung bertahan walau pun keadaan lingkungan telah
berubah.
F94.8 Kelainan fungsi sosial masa kanak-kanak lainnya
F94.9 Kelainan fungsi sosial masa kanak-kanak, tidak
dijelaskan
F98 Kelainan tingkah laku dan emosi lain dengan awalnya anak
atau remaja
Kelompok kelainan heterogen yang memiliki onset di masa kanak-
kanak. Beberapa dari keadaan ini mewakili sindroma yang sudah jelas,
namun pada yang lain tidak lebih daripada kompleks gejala yang perlu
dimasukkan karena keseringannya dan hubungannya dengan masalah
psikososial, dan karena tidak bisa dimasukkan ke dalam sindroma lain.
F98.0 Enuresis non-organik
Khas dengan kencing di luar kesadaran baik siang atau malam,
tidak sesuai dengan usia mentalnya, dan tidak karena kurangnya
kontrol bladder akibat kelainan neurologis, serangan epilepsi, atau
kelainan struktur saluran kencing.
F98.1 Enkopresis nonorganis
Achengrsbk@Gmail.com
Berak berulang baik sadar atau tidak, dengan kepadatan normal
atau mendekati normal, pada tempat yang tidak sesuai dengan setting
sosiokultural.
F98.2 Feeding disorder of infancy and childhood
Kelainan pemberian makanan pada masa bayi atau kanak-kanak
kecil.
F98.3 Pica pada bayi dan anak
Memakan zat-zat bukan makanan (seperti tanah, cat, pecahan
kayu, dsb.) secara persisten. Ini bisa merupakan bagian dari kelainan
psikiatrik yang lebih luas (misalnya autisma), atau tingkah laku
psikopatologis terpisah seperti pada klasifikasi ini.
F98.4 Kelainan gerakan stereotypical
Gerakan sadar, berulang, stereotype, tanpa fungsi (dan sering
berirama) yang bukan bagian dari keadaan psikiatrik atau neurologis
yang dikenal. Gerakan yang tidak membahayakan diri sendiri antara
lain body-rocking, head rocking, mencabut rambut, memutar
rambut, finger-flicking, dan hand-flapping.
F98.5 Stuttering [stammering] - gagap
Bicara khas dengan pengulangan atau pemanjangan suara suku
kata atau kata, atau oleh seringnya keraguan atau penghentian yang
mengganggu alur irama bicara.
F98.6 Cluttering
Bicara yang cepat dengan gangguan kelancaran, tapi tidak
disertai pengulangan atau keraguan, yang beratnya sampai
menyebabkan pembicaraan tidak bisa dimengerti. Bicara sering salah
dan tidak berirama, dengan getaran-getaran cepat yang biasanya
menunjukkan pola kalimat yang tidak benar.
F98.8 Kelainan emosi dan tingkah laku dengan onset kanak-
kanak dan remaja
F98.9 Kelainan emosi dan tingkah laku dengan onset kanak-
kanak dan remaja
Kelainan tingkah laku dan emosional yang tidak dijelaskan,
dengan onset biasanya di masa kanak-kanak dan remaja
Achengrsbk@Gmail.com
HAL-HAL PENTING PADA BAB INI
F12.2
Achengrsbk@Gmail.com
LATIHAN
a. 1. Trichotillomania
b. 2. Impotensia psikogenik - Psychogenic impotence
c. 3. Psikosis Korsakof - Korsakov's psychosis
d. 4. Penyakit Akzheimer dengan dementia, 72 tahun. Alzheimer's
disease with dementia, 72 years old
e. 5. Penyakit Huntington dengan dementia - Huntington's disease
with dementia
f. 6. Dyslexia, dikenali oleh guru di sekolah Dyslexia, identified by
school teacher (grade 3)
g. 7. Flashback dan episode tingkah laku aneh setelah penggunaan
LSD, digunakan terakhir 25 tahun yll.
h. 8. Serangan panik - Panic attack
i. 9. Kelainan bipolar, depresi berat tapi tidak psikotik - Bipolar
disorder, severely depressed but not psychotic
j. 10. Skizofrenia paranoid - Paranoid schizophrenia
k. 11. Keadaan cemas - Anxiety state
12. Dementia (tanpa sebab organik) pada penderita HIV - Dementia (without organic
cause) in HIV patient
13. Episode hipomania - Hypomanic episode
14. Dysthymia Dysthymia
15. Retardasi mental, dengan bentuk-bentuk autisma - Mental retardation, with
autistic features
16. Reaksi stress akut - Acute stress reaction
17. Ketergantungan pada heroin - Heroin dependence
18. Delirium akut akibat alkohol - Acute alcoholic delirium
19. Waham paranoid - Paranoid delusions
20. Syncope psikogenik - Psychogenic syncope
Achengrsbk@Gmail.com
Jawaban Latihan Bab V
Achengrsbk@Gmail.com
1. Trichotillomania
Trichotillomania ->F63.3
2. Psychogenic impotence
3. Korsakov's psychosis
Psychosis
-Korsakov's(alcoholic) F10.6
Achengrsbk@Gmail.com
5. Huntington's disease with dementia
Dyslexia
-developmental F81.0
Achengrsbk@Gmail.com
Pada pengkodean ganda, tentukan jenis obat pada
Table of drugs and chemicals, halaman 693. Kita
memerlukan kode dari Chapter XX pada kolom 4, niat
tidak jelas, Y12.9, dengan kode aktifitas 9, memberi kita
Y12.99. Alasan memilih niat tidak jelas adalah bahwa
kita tidak tahu apakah pasien menggunakan LSD
dengan sengaja, dipaksa, atau akibat kecelakaan. Kita
tidak bisa membuat dugaan tentang apa yang telah
terjadi.
8. Panic attack
Disorder
-bipolar F31.9
Schizophrenia
Anxiety
Achengrsbk@Gmail.com
12. Dementia (without organic cause) in HIV patient
Dementia
14. Dysthymia
Retardation
- mental
Reaction
- stress
Achengrsbk@Gmail.com
Dependence
- due to
Delirium
Disorder
Syncope
Achengrsbk@Gmail.com
Latihan Tambahan:
Achengrsbk@Gmail.com
Perempuan 32 tahun datang setelah overdosis heroin
(usaha bunuh diri) melalui transfer dari fasilitas lain.
Terdapat bukti penggunaan narkotika sebelumnya
(penyalahgunaan obat). Ia memiliki perasaan depresi
tapi tidak bersifat ingin bunuh diri. Ia tidak
menggunakan heroin selama 12 bulan sebelumnya dan
hanya menggunakannya dua kali sebelum masa
tersebut. Diagnosis final adalah kelainan dysthymia
(dysthymic disorder). Diagnosis?
______________________________________________________
Achengrsbk@Gmail.com
There is emphasis on behavioural disorders as well as
mental disorders.
Example:
F12.2
a cannabinoid
CODING EXERCISES
1. Trichotillomania
2. Psychogenic impotence
3. Korsakov's psychosis
Achengrsbk@Gmail.com
8. Panic attack
14. Dysthymia
1.Trichotillomania
Trichotillomania ->F63.3
2.Psychogenic impotence
Achengrsbk@Gmail.com
3.Korsakov's psychosis
Psychosis
-Korsakov's(alcoholic) F10.6
If you refer to page 323 of the Tabular List for F10, you
will see a note telling you to look at pages 321-323 for
a fourth character subdivision. However when we have
already been given a fourth character by the Index. We
should still confirm that the .6 is the correct code to
use. By reading the notes under .6 (Volume 1, page
322) we can see Korsakov's psychosis listed there.
Therefore the correct code is F10.6.
Achengrsbk@Gmail.com
- with dementia -> G10 F02.2*
Dyslexia
-developmentalF81.0
Achengrsbk@Gmail.com
If we refer to the F10-F19 section in the Tabular List
(Volume 1) we will find a code that refers to Mental and
behavioural disorders due to the use of hallucinogens,
F16. A note under F16 states to look at pages 321-323
for fourth character subdivisions. However the Index
has already indicated that for flashbacks we should
use .7 as our fourth character. We should refer to .7 to
determine if it is the correct character to use.
Flashbacks are included in the description for use of
this fourth digit. The correct code to use is therefore
F16.7.
8.Panic attack
Disorder
-bipolar F31.9
Achengrsbk@Gmail.com
Refer to page 335 of the Tabular List (Volume 1) for
F31.9. F31.9 is unspecified bipolar affective disorder.
We now know that bipolar disorder and bipolar
affective disorder are the same. Therefore we can look
in the F31 category to see if we can find a more specific
code as we has been told that this person is severely
depressed but not psychotic. The correct code is F31.4.
10.Paranoid schizophrenia
Schizophrenia
11.Anxiety state
Anxiety
Dementia
13.Hypomanic episode
Achengrsbk@Gmail.com
Hypomania, hypomanic reaction -> F30.0
14.Dysthymia
Retardation
- mental
Reaction
- stress
17.Heroin dependence
Dependence
- due to
Achengrsbk@Gmail.com
18.Acute alcohol delirium
Delirium
19.Paranoid delusions
Disorder
20.Psychogenic syncope
Syncope
Achengrsbk@Gmail.com
CHAPTER VI. PENYAKIT-PENYAKIT
SISTEM PERSYARAFAN (G00-G99)
Kondisis tertentu yang bisa diklasifikasikan pada bab ini
bisa disebabkan oleh efek obat atau penyebab eksternal.
Kode dari Bab XX bisa digunakan sebagai kode tambahan.
Achengrsbk@Gmail.com
Meningitis akibat: tripanosomiasis Afrika (B56.-), penyakit
Chagas (kronis) (B57.4)
Achengrsbk@Gmail.com
herpesvirus [herpes simplex] (B00.4), postchickenpox
(B01.1),
zoster (B02.0), measles (B05.0), rubella (B06.0),
cytomegalovirus (B25.8), mumps (B26.2), influenza (J09,
J10.8, J11.8)
G05.2* Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis pada penyakit
infeksi dan parasit lain, c.e.
Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis (pada):
tripanosomiasis afrika (B56.-), penyakit Chagas (kronis)
(B57.4),
toxoplasmosis (B58.2), naegleriasis (B60.2)
Meningoensefalitis eosinophilia (B83.2)
G05.8* Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis pada penyakit
lain c.e.
Encephalitis pada systemic lupus erythematosus (M32.1)
Achengrsbk@Gmail.com
Kategori ini digunakan untuk kondisi yang klasifikasi utamanya
pada G00-G08 (kecuali yang memiliki asterisk [*]) sebagai penyebab
dari sekuel yang bisa diklasifikasikan di tempat lain. Sekuel adalah
kondisi yang dinyatakan sebagai sekuel, atau efek jangka panjang, atau
yang terdapat satu tahun atau lebih setelah onset kondisi penyebab.
Kode ini tidak digunakan untuk kondisi utama kalau sifat kondisi
sisa tercatat. Ketika mengkode kondisi sisa, G09 bisa digunakan
sebagai kode tambahan. Perhatikan bahwa sekuel dari kategori G01*,
G02*, G05* dan G07* jangan dikode pada G09, tapi pada kategori yang
tersedia untuk sekuel kondisi yang mendasarinya, misalnya B90-B94.
Kalau tidak terdapat kategori sekuel untuk kondisi dasar, yang dikode
adalah kondisi dasar itu sendiri.
Contoh:
Achengrsbk@Gmail.com
Note: onset biasanya sebelum usia 20 th
Ataxia serebellum onset-dini dengan tremor esensial, mioklonus
(ataxia Hunt), dan refleks tendon masih baik
Ataxia Friedrich (autosom resesif), ataxia spinoserebellum resesif
X-linked
G11.2 Ataxia serebellum onset-lanjut
Note: onset biasanya setelah usia 20 th
G11.3 Ataxia serebellum dengan DNA yang diperbaiki dengan
tidak sempurna
Ataxia telangiectasia (Louis-Bar)
Kecuali: sindroma Cockayne (Q87.1), xeroderma pigmentosum
(Q82.1)
G11.4 Paraplegia spastik herediter
G11.8 Ataxia herediter lain
G11.9 Ataxia herediter, tidak dijelaskan
Ataxia NOS, degenerasi, penyakit, atau sindroma serebellum
herediter
Achengrsbk@Gmail.com
Kelainan ekstrapiramid dan gerakan (G20-G26)
G20 Penyakit Parkinson
Hemiparkinsonisme, paralysis agitans
Parkinsonisme atau penyakit Parkinson: NOS, idiopatik, primer
Achengrsbk@Gmail.com
G24.9 Dystonia, tidak dijelaskan
Dyskinesia NOS
Achengrsbk@Gmail.com
G31.0 Atrofi otak dengan batas tegas
Penyakit Pick, progressive isolated aphasia
G31.1 Degenerasi senilis otak, not elsewhere classified
Kecuali: Penyakit Alzheimer (G30.-), senilitas NOS (R54)
G31.2 Degenerasi sistem syaraf akibat alkohol
Ataksia atau degenerasi serebellum akibat alkohol, degenerasi
alkoholik serebrum, ensefalopati alkoholik, disfungsi sistem
syaraf otonom akibat alkohol
G31.8 Penyakit degeneratif lain sistem syaraf yang dijelaskan
Degenerasi grey-matter [Alpers],
Lewy body(ies)(dementia)(disease)
Ensefalopati nekrotikans subakut [Leigh]
G31.9 Penyakit degeneratif sistem syaraf, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
Kecuali: multiple sclerosis (G35), neuromielitis optikus [Devic]
(G36.0)
G37.4 Mielitis nekrotikans subakut
G37.5 Sklerosis konsentrik [Bal]
G37.8 Penyakit demielinasi lain SSP yang dijelaskan
G37.9 Penyakit demielinasi SSP, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
G40.6 Kejang grand mal, tidak dijelaskan (dengan atau tanpa
petit mal)
G40.7 Petit mal, tidak dijelaskan, tanpa kejang grand mal
G40.8 Epilepsi lain
Epilepsi dan sindroma epilepsi yang tidak jelas apakah lokal atau
umum
G40.9 Epilepsy, tidak dijelaskan
Epileptic: convulsions NOS, fits NOS, seizures NOS
G43 Migraine
Kecuali: sakit kepala NOS (R51)
G43.0 Migrain tanpa aura [common migraine]
G43.1 Migrain dengan aura [classical migraine]
Migrain aura tanpa sakit kepala, basilaris, ekivale, hemiplegik
familial
Migrain dengan aura onset dini, aura memanjang, aura khas
G43.2 Status migrain
G43.3 Migrain dengan komplikasi
G43.8 Migrain lain
Migrain ophthalmoplegik, migrain retina
G43.9 Migraine, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
G44.3 Sakit kepala kronis pasca trauma
G44.4 Sakit kepala akibat obat, not elsewhere classified
G44.8 Sindroma sakit kepala lain yang dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
Kecuali: sindroma pickwick (E66.2), apnoea tidur pada bayi baru
lahir (P28.3)
G47.4 Narcolepsy dan cataplexy lumpuh sementara ketika
tidur
G47.8 Kelainan tidur lainnya
Sindroma Kleine-Levin
G47.9 Kelainan tidur, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
Kelainan n.pneumogastrikus (NC X)
G52.3 Kelainan n. hypoglossal nerve NC XII
Kelainan NC XII
G52.7 Kelainan nn.kraniales ganda
Polyneuritis kranialis
G52.8 Kelainan n. kranialis lain yang dijelaskan
G52.9 Kelainan n. kranialis, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
G55.0* Kompresi urat dan pleksus syaraf pada neoplasma (C00-
D48)
G55.1* Kompresi urat dan pleksus syaraf pada kelainan diskus
intervertebral (M50-M51)
G55.2* Kompresi urat dan pleksus syaraf pada spondylosis
(M47.-)
G55.3* Kompresi urat dan pleksus syaraf pada dorsopati lain
(M45-M46, M48.-, M53-M54)
G55.8* Kompresi urat syaraf dan pleksus syaraf pada penyakit c.
e.
Achengrsbk@Gmail.com
G58.0 Neuropati interkostalis
G58.7 Mononeuritis multiplex
G58.8 Mononeuropati lain yang dijelaskan
G58.9 Mononeuropati, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
Neuropati NOS
Achengrsbk@Gmail.com
skapuloperoneus ringan dengan kontraktur dini [Emery-
Dreifuss],
fasioskapulohumerus, distal, limb-girdle
Kecuali: muscular dystrophy kongenital: dengan kelainan
morfologis spesifik serat otot (G71.2), NOS (G71.2)
G71.1 Myotonic Kelainan-kelainan
Dystrophia myotonica [Steinert]
Myotonia: khondrodistrofik, akibat obat, simtomatik
Myotonia congenita: NOS, dominant [Thomsen], recessive
[Becker]
Neuromyotonia [Isaacs], paramyotonia kongenital,
pseudomyotonia
G71.2 Miopati kongenital
Muscular dystrophy kongenital: NOS, dengan kelainan morfologis
spesifik serat otot
Myopathy: myotubular (centronuclear), nemaline
Penyakit: central core, minicore, multicore
Dsisproporsi jenis serat [Fibre-type disproportion]
G71.3 Mitochondrial myopathy, not elsewhere classified
G71.8 Kelainan primer lainnya pada otot
G71.9 Kelainan primer pada otot, tidak dijelaskan
Miopati herediter NOS
Achengrsbk@Gmail.com
G73.3* Sindroma miastenik pada penyakit lain c.e.
G73.4* Myopathy pada penyakit infeksi dan parasit c.e.
G73.5* Miopati pada penyakit endokrin
Miopati pada:
hiperparatiroidisme (E21.0-E21.3), hipoparatioidisme (E20.-
)
thyrotoxic myopathy (E05.-)
G73.6* Miopati pada penyakit metabolik
Miopati pada:
glycogen storage disease (E74.0),
kelainan-kelainan lipid storage (E75.-)
G73.7* Miopati pada penyakit lain c.e.
Miopati pada:
rheumatoid arthritis (M05-M06), systemic lupus
erythematosus (M32.1)
scleroderma (M34.8), sicca syndrome [Sjogren] (M35.0)
Achengrsbk@Gmail.com
KU: Infark serebri tiga tahun yang lalu.
Kond lain: Paralisis tungkai kiri, pasien memperoleh terapi fisik.
Kode: Monoplegia anggota bawah (G83.1) sebagai kondisi utama.
I69.3 (sekuel infark serebri) bisa dipakai sebagai kode
tambahan
G81 Hemiplegia
Kategori ini digunakan untuk kode utama kalau hemiplegia
dilaporkan tanpa penjelasan lebih lanjut, atau dinyatakan sebagai telah
lama tapi penyebab tidak dijelaskan. Kategori ini juga digunakan pada
pengkodean ganda untuk identifikasi jenis-jenis hemiplegia.
Kecuali: cerebral palsy kongenital (G80.-)
G81.0 Flaccid hemiplegia [layu]
G81.1 Spastic hemiplegia [kaku]
G81.9 Hemiplegia, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
G83.3 Monoplegia, tidak dijelaskan
G83.4 Sindroma cauda equina
Neurogenic bladder akibat sindroma cauda equina
Kecuali cord bladder NOS (G95.8)
G83.8 Sindroma paralitik lainnya yang dijelaskan
Paralisis Todd (pasca epilepsi)
G83.9 Sindroma paralitik, tidak dijelaskan
G91 Hydrocephalus
Termasuk hidrosefalus didapat
Kecuali: hidrosefalus: kongenital (Q03.-), akibat toxoplasmosis
kongenital (P37.1)
G91.0 Hidrosefalus komunikans
G91.1 Hidrosefalus obstruktif
G91.2 Hidrosefalus dengan tekanan normal
G91.3 Hidrosefalus pasca trauma, tidak dijelaskan
G91.8 Hidrosefalus lain
G91.9 Hidrosefalus, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
sebagai komplikasi pada:
. abortus atau kehamilan ektopik atau mola (O00-O07,
O08.8)
. kehamilan, persalinan atau kelahiran (O29.2, O74.3,
O89.2)
. asuhan bedah dan medis (T80-T88)
G93.2 Hipertensi intrakranium ringan
Kecuali: ensefalopati hipertensif (I67.4)
G93.3 Sindroma kelelahan (fatigue) pasca-virus
Ensefalomielitis mialgika ringan
G93.4 Ensefalopati, tidak dijelaskan
Kecuali: ensefalopati: alkoholik (G31.2), toxik (G92)
G93.5 Kompresi otak
Kompresi atau herniasi (batang) otak
Kecuali: kompresi traumatika otak (diffusa) (S06.2), terfokus
(S06.3)
G93.6 Edema serebri
Kecuali edema serebri: akibat cedera lahir (P11.0),
traumatika (S06.1)
G93.7 Sindroma Reye
G93.8 Kelainan lain yang dijelaskan pada otak
Ensefalopati pasca-radiasi
G93.9 Kelainan otak, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
G95.8 Penyakit lain yang dijelaskan pada medulla spinalis
Cord bladder NOS, mielopati akibat obat atau akibat radiasi
Kecuali: neurogenic bladder: NOS (N31.9), akibat sindroma
cauda equina (G83.4)
disfungsi neuromuskuler bladder tanpa disebut lesi
medulla spinalis (N31.-)
G95.9 Penyakit medulla spinalis, tidak dijelaskan
Mielopati NOS
Achengrsbk@Gmail.com
CHAPTER VII. PENYAKIT-PENYAKIT
MATA DAN ADNEXA (H00-H59)
Kecuali:
Penyakit infeksi dan parasit tertentu (A00-B99)
Neoplasma (C00-D48)
Penyakit endokrin, gizi dan metabolik (E00-E90)
Komplikasi hamil, melahirkan dan nifas (O00-O99)
Keadaan tertentu yang berasal dari masa perinatal (P00-P96)
Malformasi, deformasi dan kelainan kromosom kongenital (Q00-
Q99)
Gejala, tanda, dan hasil klinis dan laboratorium abnormal, nec
(R00-R99)
Cedera, keracunan, dan konsekuensi lain penyebab external
(S00-T98)
Achengrsbk@Gmail.com
H03.1* Keterlibatan kelopak pada penyakit infeksi lain c.e.
Keterlibatan kelopak pada:
TB (A18.4), lepra (A30.-), yaws (A66.-), zoster (B02.3)
infeksi herpesvirus [herpes simplex] (B00.5), molluscum
contagiosum (B08.1)
H03.8* Keterlibatan kelopak pada penyakit lain c.e
Keterlibatan kelopak pada impetigo (L01.0)
Achengrsbk@Gmail.com
H05.5 Retensi benda asing (lama) menyusul luka tembus orbita
Benda asing retrobulbar
H05.8 Kelainan lain orbita
Kista orbita
H05.9 Kelainan orbita, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
H13.0* Infeksi filaria pada konjungtiva (B74.-)
H13.1* Konjungtivitis pada penyakit infeksi dan parasit c.e.
Konjungtivitis (akibat):
difteri (A36.8), meningokokus (A39.8), gonokokus (A54.3),
chlamydia (A74.0)
herpesvirus [herpes simplex] (B00.5), zoster (B02.3),
adenovirus follikularis (akut) (B30.1), perdarahan (akut)
(epidemik) (B30.3),
Newcastle (B30.8), Acanthamoeba (B60.1)
H13.2* Konjungtivitis pada penyakit lain c.e.
H13.3* Pemphigoid okuler (L12.-)
H13.8* Kelainan lain konjungtiva pada penyakit c.e.
H16 Keratitis
H16.0 Ulkus kornea
Ulkus kornea, NOS, sentral, marginal, perforata, cincin, dengan
hypopyon
Ulkus Mooren
H16.1 Keratitis superfisialis lain tanpa konjungtivitis
Keratitis: areolaris, filamenter, nummularis, stellata, striata,
punktata superficialis
Photokeratitis, snow blindness
H16.2 Keratoconjunctivitis radang kornea dan konjungtiva
Keratoconjunctivitis: NOS, exposure, neurotrofika, phlyctenularis
Keratitis superfisialis lain dengan konjungtivitis, ophthalmia
nodosa,
H16.3 Keratitis interstitialis dan profunda
H16.4 Neovascularisasi kornea
Ghost vessels (kornea), pannus (kornea)
H16.8 Keratitis lain
H16.9 Keratitis, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
H17.8 Parut dan keopakan kornea lain
H17.9 Parut dan keopakan kornea, tidak dijelaskan
H20 Iridosiklitis
H20.0 Iridosiklitis akut dan subakut
Uveitis anterior, siklitis, atau iritis, yang akut, rekurens atau
subakut
Achengrsbk@Gmail.com
H20.1 Iridosiklitis kronis
H20.2 Iridosiklitis akibat lensa
H20.8 Iridosiklitis lain
H20.9 Iridosiklitis, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
Katarak senilis polaris subkapsularis (anterior)(posterior), water
clefts
H25.1 Katarak neuklearis senilis
Cataracta brunescens, katarak sklerosis nuklearis
H25.2 Katarak senilis, tipe morgagni
Katarak hipermatur senilis
H25.8 Katarak senilis lainnya
Bentuk-bentuk gabungan katarak senilis
H25.9 Katarak senilis, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
Khorioretinitis, khoroiditis, retinitis, retinokhoroiditis terfokus
H30.1 Peradangan khorioretina disseminata
Khorioretinitis, khoroiditis, retinitis, retinokhoroiditis disseminata
Kecuali retinopati exudatif (H35.0)
H30.2 Siklitis posterior
Pars planitis
H30.8 Peradangan khorioretina lainnya
Penyakit Harada
H30.9 Peradangan khorioretina, tidak dijelaskan
Khorioretinitis, khoroiditis, retinitis, retinokhoroiditis NOS
Achengrsbk@Gmail.com
H33.3 Robekan retina tanpa pelepasan
Robekan retina NOS, operkulum, robek horseshoe atau round
hole tanpa pelepasan
Kecuali: parut khorioretina menyusul bedah pelepasan retina
(H59.8)
degenerasi retina perifer tanpa robekan (H35.4)
H33.4 Pelepasan retina akibat tarikan (traksi)
Vitreo-retinopati proliferatif dengan pelepasan retina
H33.5 Pelepasan retina lainnya
Achengrsbk@Gmail.com
Retinitis pigmentosa, penyakit Stargardt
H35.6 Perdarahan retina
H35.7 Pemisahan lapisan-lapisan retina
Khorioretinopati serosa sentralis, pelepasan epitel pigment retina
H35.8 Kelainan lain yang dijelaskan pada retina
H35.9 Kelainan retina, tidak dijelaskan
Glaukoma (H40-H42)
H40 Glaukoma
Kecuali: glaukoma absolut (H44.5), traumatika akibat cedera lahir
(P15.3), kongenital (Q15.0)
H40.0 Glaukoma suspect [tersangka glaukoma]
Hipertensi okuli
H40.1 Primary open-angle glaukoma
Glaukoma (primer)(residual stage): kapsularis dengan
pseudoexfoliasi lensa, pigment, chronic simple, tekanan rendah
H40.2 Primary angle-closure glaukoma
Angle-closure glaukoma (primary)(residual stage):: akut, kronis,
intermittent
H40.3 Glaukoma akibat trauma mata
H40.4 Glaukoma akibat peradangan mata
H40.5 Glaukoma akibat kelainan-kelainan mata lainnya
H40.6 Glaukoma akibat obat-obatan
H40.8 Glaukoma lainnya
H40.9 Glaukoma, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
Kecuali: Sindroma vitreous menyusul operasi katarak (H59.0)
H43.1 Perdarahan vitreous
H43.2 Deposit kristal pada korpus vitreous
H43.3 Keopakan vitreous lainnya
Selaput dan benang-benang vitreous
H43.8 Kelainan-kelainan lain korpus vitreous
Degenerasi atau pelepasan vitreous
Kecuali: vitreo-retinopati proliferatif dengan pelepasan retina
(H33.4)
H43.9 Kelainan korpus vitreous, tidak dijelaskan
H45* Kelainan korpus vitreous dan bola mata pada penyakit c.e.
H45.0*Perdarahan vitreous pada penyakit c.e.
H45.1* Endophthalmitis pada penyakit c.e.
Endophthalmitis pada:
cysticercosis (B69.1), onchocerciasis (B73), toxocariasis
(B83.0)
H45.8* Kelainan-kelainan lain korpus vitreous dan bola mata
pada penyakit c.e
Achengrsbk@Gmail.com
Kelainan-kelainan n. optikus dan jaras penglihatan
(H46-H48)
H46 Neuritis optikus
Neuropati optik, kecuali jenis ischaemic; papillitis optik, neuritis
retrobulbar NOS
Kecuali: neuropati optik iskemik (H47.0), neuromyelitis optik [Devic]
(G36.0)
Achengrsbk@Gmail.com
H49.2 Kelumpuhan NC VI [n. abducent]
H49.3 Ophthalmoplegia (external) total
H49.4 Ophthalmoplegia external progressif
H49.8 Strabismus paralitik lainnya
Ophthalmoplegia external NOS, sindroma Kearns-Sayre
H49.9 Strabismus paralitik, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
H52.4 Presbyopia [hypermetropia untuk pandangan dekat]
H52.5 Kelainan-kelainan akomodasi
Ophthalmoplegia internal (complete)(total)
Paresis atau spasme akomodasi
H52.6 Kelainan-kelainan refraksi lainnya
H52.7 Kelainan refraksi, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
Note: Untuk definisi kategori gangguan penglihatan lihat tabel di
halam terakhir bab ini.
Kecuali: amaurosis fugax (G45.3)
Catatan khusus dari Volume 2:
Kode ini tidak digunakan sebagai kode untuk keadaan utama
kalau penyebabnya tercatat, kecuali kalau episode perawatan
adalah untuk kebutaan itu sendiri. Ketika mengkode
penyebab, H54.- bisa digunakan sebagai kode tambahan.
H54.0 Buta, binokuler
Gangguan penglihatan kategori 5.
H54.1 Gangguan penglihatan berat, binokuler
Gangguan penglihatan kategori 2.
H54.2 Gangguan penglihatan sedang, binokuler
Gangguan penglihatan kategori 1.
H54.3 Gangguan penglihatan ringan atau tidak terdapat,
binokuler
Gangguan penglihatan kategori 0.
H54.4 Kebutaan, monokuler
Gangguan penglihatan kategori 3, 4, 5 pada satu mata, kategori
0, 1, 2, atau 9 pada mata lain.
H54.5 Gangguan penglihatan berat, monokuler
Gangguan penglihatan kategori 2 pada satu mata, kategori 0, 1
atau 9 pada mata lain.
H54.6 Gangguan penglihatan sedang, monokuler
Gangguan penglihatan kategori 1 pada satu mata, kategori 0 atau
9 pada mata lain.
H54.9 Gangguan penglihatan tidak dijelaskan (binokuler)
Gangguan penglihatan kategori 9.
Achengrsbk@Gmail.com
H58.8*Kelainan lain yang dijelaskan pada mata dan adnexa pada
penyakit c.e.
Okulopati sifilitika NEC:
kongenital dini (A50.0), kongenital lanjut (A50.3)
dini (sekunder) (A51.4), lanjut (A52.7)
Achengrsbk@Gmail.com
penglihatan 3/10 (0.3): 1/10 (0.1)
sedang - 1 20/70 20/200
Gangguan 6/60 3/60
penglihatan 1/10 (0.1) 1/20 (0.05)
berat - 2 20/200 20/400
Kebutaan - 3 3/60 1/60*
1/20 (0.05) 1/50 (20/1200)
20/400 5/300 (20/1200)
Kebutaan - 4 1/60* Persepsi cahaya
1/50 (0.02)
5/300
Kebutaan - 5 Tidak ada persepsi cahaya
9 Tidak bisa ditentukan atau tidak dinyatakan
* atau menghitung jari (count fingers CF) pada jarak 1 meter.
Catatan:
Istilah gangguan penglihatan pada kategori H54 mencakup
kategori 0 untuk gangguan penglihatan ringan atau tidak terdapat,
kategori 1 untuk gangguan penglihatan sedang, kategori 2 untuk
gangguan penglihatan berat, kategori-kategori 3, 4, dan 5 utnuk
kebutaan dan kategori 9 untuk gangguan penglihatan yang lain. Istilah
low vision (rabun) yang terdapat pada revisi sebelum ini telah
diganti dengan kategori 1 dan 2 untuk mencegah keraguan pada
orang-orang yang memerlukan asuhan penglihatan rendah.
Achengrsbk@Gmail.com
CHAPTER VIII. PENYAKIT-PENYAKIT
TELINGA DAN PROSESUS
MASTOIDEUS (H60-H95)
Kecuali:
Penyakit infeksi dan parasit tertentu (A00-B99)
Neoplasma (C00-D48)
Penyakit endokrin, nutrisi, dan metabolik (E00-E90)
Komplikasi hamil, melahirkan, dan puerperium (O00-O99)
Kondisi tertentu yang berasal dari masa perinatal (P00-P96)
Malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital (Q00-
Q99)
Gejala, tanda, dan penemuan klinis dan laboratorium abnormal,
NEC (R00-R99)
Injury, poisoning dan konsekuensi tertentu lain dari penyebab
eksterna (S00-T98)
Achengrsbk@Gmail.com
H65.1 Otitis media akut nonsuppuratif lainnya
Otitis media, akut dan subakut: allergika (mukoid)(sanguinosa)
(serosa), mukoid, nonsuppuratif NOS, sanguinosa, seromusinosa
Kecuali: otitis media (akut) NOS (H66.9), otitik barotrauma
(T70.0)
H65.2 Otitis media serosa kronis
Chronic tubotympanal catarrh
H65.3 Otitis media mukoid kronis
Otitis media, kronis: musinosa, sekretoris, transudatif; glue ear
Kecuali: penyakit telinga tengah adhesif (H74.1)
H65.4 Otitis media nonsuppuratif kronis lainnya
Otitis media, kronis: allergika, nonsuppuratif NOS, dengan effusi
(nonpurulenta), eksudatif, seromusinosa
H65.9 Otitis media nonsuppuratif, tidak dijelaskan
Otitis media: allergika, dengan effusi (nonpurulenta), katarrhalis,
eksudatif, mukoid, sekretoris, seromusinosa, serosa, transudatif
Achengrsbk@Gmail.com
H69 Gangguan lain Eustachian tube
H69.0 Patulous Eustachian tube [terbuka karena regangan]
H69.8 Kelainan-kelainan yang dijelaskan pada tuba Eustachius
H69.9 Kelainan tuba Eustachius, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
H74.0 Tympanosclerosis
H74.1 Penyakit telinga tengah adhesif
Otitis adhesif
Kecuali: glue ear (H65.3)
H74.2 Diskontinuitas dan dislokasi tulang-tulang pendengaran
H74.3 Kelainan tulang-tulang pendengaran didapat lainnya
Ankylosis atau kehilangan sebagian tulang-tulang pendengaran
H74.4 Polyp telinga tengah
H74.8 Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada telinga
tengah dan mastoid
H74.9 Kelainan telinga tengah dan mastoid, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
H81.4 Vertigo yang berasal dari sentral
Nystagmus posisional sentralis
H81.8 Kelainan-kelainan lain fungsi vestibulum
H81.9 Kelainan fungsi vestibulum, tidak dijelaskan
Sindroma vertiginosa NOS
Achengrsbk@Gmail.com
H90.4 Tuli sensorineural unilateral; sisi kontralateral baik
H90.5 Tuli sensorineural, tidak dijelaskan
Tuli sensorineural NOS, tuli kongenital NOS
Tuli: sentral, neural, perseptif, atau sensoris NOS
H90.6 Tuli campur konduktif dan sensorineural, bilateral
H90.7 Tuli campur konduktif dan sensorineural unilateral; sisi
kontralateral baik
H90.8 Tuli campur konduktif dan sensorineural, tidak
dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
Kelainan NC VIII
H93.8 Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada telinga
H93.9 Kelainan telinga, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
CHAPTER IX. PENYAKIT-PENYAKIT
SISTEM SIRKULASI (I00-I99)
Kecuali:
Penyakit infeksi dan parasit tertentu (A00-B99)
neoplasma (C00-D48)
menyakit endokrin, nutrisi dan metabolik (E00-E90)
serangan iskemik otak sementara dan sindroma yang terkait
(G45.-)
kelainan jaringan penyambung sistemik (M30-M36)
komplikasi kehamilan, melahirkan dan nifas (O00-O99)
kondisi tertentu yang dimulai pada masa perinatal (P00-P96)
malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital
(Q00-Q99)
tanda, gejala, dan penemuan klinis dan laboratorium
abnormal, n.e.c. (R00-R99)
cedera, keracunan dan konsekwensi lain tertentu dari
penyebab luar (S00-T98)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
I42 Kardiomiopati
Kardiomiopati adalah kerusakan akut miokardium, yang
penyebabnya bukan penyakit katup, pembuluh darah, sistem konduksi,
a. koronaria, atau cacad perkembangan. Jenis dilatasi atau hipertrofi
ventrikel disebabkan oleh kesulitan memompakan darah, dan jenis
restriktif adalah kurangnya pengembangan ventrikel dibandingkan
pengisian darah waktu diastolik.
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Sindroma long QT
Kecuali: pemanjangan interval QT (R94.3)
I45.9 Kelainan konduksi, tak dijelaskan
Blok jantung NOS
Sindroma Stokes-Adams
Kecuali: mempersulit:
- abortus atau hamil mola atau ektopik (O00-O07, O08.8)
- bedah dan prosedur obstetri (O75.4)
syok kardiogenik (R57.0)
I46.0 Cardiac arrest dengan resusitasi berhasil
I46.1 Sudden cardiac death; begitu dituliskan
Kecuali: mati mendadak NOS (R96.-)
mati mendadak dengan:
- infark miokardium (I21-I22), kelainan konduksi (I44-I45)
I46.9 Cardiac arrest, tak dijelaskan
Kecuali: mempersulit:
- abortus atau hamil mola atau ektopik (O00-O07, O08.8)
- bedah dan prosedur obstetri (O75.4)
takikardia: NOS (R00.0), sinoaurikuler (R00.0), sinus NOS
(R00.0)
I47.0 Aritmia ventrikel re-entri
I47.1 Takikardia supraventrikel
Takikardia paroksismal:
- atrium
- atrioventrikel (AV)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
I51.7 Kardiomegali
Dilatasi jantung,
Hipertrofi jantung,
Dilatasi ventrikel
I51.8 Penyakit jantung lain yang tidak jelas
Karditis (akut)(kronik)
Pankarditis (akut)(kronik)
I51.9 Penyakit jantung, tak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
I84 Haemoroid
Termasuk: piles
varises vena anus dan rektum
Kecuali: mempersulit: kehamilan (O22.4), melahirkan dan nifas (O87.2)
I84.0 Haemoroid internal dengan trombosis
I84.1 Haemoroid internal dengan komplikasi lain
Haemoroid internal dengan:
- perdarahan, prolaps, strangulata, ulserasi
I84.2 Haemoroid internal tanpa komplikasi
Haemoroid internal NOS
I84.3 Haemoroid external dengan trombosis
Trombosis perianus
Hematoma perianus (nontraumatika)
I84.4 Haemoroid external dengan komplikasi lain
Haemoroid external dengan:
- perdarahan. prolaps, strangulata, ulserasi
I84.5 Haemoroid external tanpa komplikasi
Haemoroid external NOS
I84.6 Tonjolan kulit (skin tags) sisa haemoroid
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
CHAPTER X. PENYAKIT-PENYAKIT
SISTEM PERNAFASAN (J00-J99)
Kalau suatu kondisi pernafasan dinyatakan berada pada lebih
dari satu tempat dan tidak memiliki indeks spesifik, maka ia harus
diklasifikasi pada situs anatomis yang lebih rendah (misalnya,
trakheobronkitis menjadi bronkitis pada J40).
Kecuali:
Penyakit infeksi dan parasit tertentu (A00-B99)
Neoplasma (C00-D48)
Penyakit endokrin, nutrisi dan metabolisme (E00-E90)
Komplikasi kehamilan, melahirkan dan puerperium (O00-O99)
Keadaan tertentu yang berawal dari masa perinatal (P00-P96)
Kelainan kongenital dan kromosom (Q00-Q99)
Gejala, tanda, dan penemuan klinis/lab abnormal (R00-R99)
Cedera, keracunan dan akibat faktor luar lainnya (S00-T98)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
J04.0Laryngitis akut
Laringitis (akut): NOS, edematosa, subglottis, supuratif, ulseratif
Kecuali: laringitis kronik (J37.0)
laringitis influenza, virus: diidentifikasi (J09, J10.1), tak
diidentifikasi (J11.1)
J04.1Trakheitis akut
Trakheitis (akut): NOS, kataralis
Kecuali: trakheitis kronik (J42)
J04.2Laryngotrakheitis akut
Laryngotrakheitis NOS;
Trakheitis (akut) dengan laringitis (akut)
Kecuali: laringotrakheitis kronik (J37.1)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
J16.0Pneumonia khlamidia
J16.8Penumonia akibat organisme menular lainnya yang
dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
J43 Emfisema
Kecuali: emfisema dengan bronkhitis kronik (obstruktif) (J44.-)
bronkhitis emfisematosa (obstruktif) (J44.-)
emfisema akibat inhalasi zat kimia, gas, asap atau uap (J68.4)
emfisema: interstitialis (J98.2), mediastinum (J98.2),
kompensasi (J98.3)
emfisema subkutis traumatika (T79.7), surgical (subkutis)
(T81.8)
emfisema interstitialis neonatus (P25.0)
J43.0Sindroma MacLeod
Emfisema unilateral, transparensi paru-paru unilateral
J43.1Emfisema panlobular
Emfisema panasinus
J43.2Emfisema sentrilobularis
J43.8Emfisema lain
J43.9Emfisema, tidak dijelaskan
Emphysema (paru-paru): NOS, bullosa, vesicularis
Emphysematous bleb
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
J45 Asthma
Kecuali: bronkitis asmatika (obstruktif) kronis (J44.-), asma obstruktif
kronis (J44.-)
asma berat akut (J46), status asmatikus (J46)
penyakit paru-paru akibat agen luar (J60-J70), asma
eosinifilika (J82)
J45.0Asma dengan alergi menonjol
Bronkitis alergika NOS, rhinitis alergika dengan asma
Asma atopik, asma alergika ekstrinsik, hay fever dengan asma
J45.1Asma non-allergi
Asma idiosinkratik, asma intrinsik non-alergika
J45.8Asma campuran
Kombinasi kondisi-kondisi pada J45.0 dan J45.1
J45.9Asma, tidak dijelaskan
Bronkitis asmatika NOS, late onset asthma
J47 Bronchiectasis
Bronchiolectasis
Kecuali: bronkiektasia dengan TB (saat ini) (A15-A16), bronkiektasia
kongenital (Q33.4)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
J86 Pyothorax
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
J93 Pneumothorax
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Exerdses
1 . This twenty-three year old male was admitted as a d~iv only
adinission for septoplasty and bilateral turbinectomies due
to nasal obstruction. Diagnoses:
Procedures:
1 0-AM Exercise Workbook 1CD-1 0-AM Exercise Workbook 25
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
CHAPTER XI. PENYAKIT-PENYAKIT
SISTEM PENCERNAAN (K00-K93)
Kecuali: Penyakit infeksi dan parasit tertentu (A00-B99)
Neoplasma (C00-D48)
Penyakit endokrin, gizi, dan metabolik (E00-E90)
Komplikasi kehamilan, melahirkan, dan nifas (O00-O99)
Kondisi tertentu yang berasal dari masa perinatal (P00-
P96)
Malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital
(Q00-Q99)
Tanda, gejala, dan penemuan klinis dan labor abnormal,
NEC (R00-R99)
Cedera, keracunan, dan konsekuensi lain penyebab luar
tertentu (S00-T98)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
K06 Kelainan lain pada gingiva dan puncak alveolus tanpa gigi
(edentulous)
Kecuali: Atrofi puncak alveolus edentulous (K08.2) [gusi edentulous]
Gingivitis: akut (K05.0), NOS (K05.1), kronik (K05.1)
K06.0 Resesi gingiva
Resesi gingiva (umum) (lokal) (pasca infeksi) (pasca bedah)
K06.1 Pembesaran gingiva
Fibromatosis gingiva
K06.2 Lesi gingiva dan edentulous alveolar ridge akibat trauma
Hiperplasia iritatif puncak edentulus (hiperplasia karena gigi
palsu)
Gunakan kode bab dari XX untuk identifikasi penyebab eksternal.
K06.8 Kelainan lain yang dijelaskan pada gingiva dan
edentulous alveolar ridge
Epulis fibrosa, epulis giant cells, flabby ridge [epulis = bengkak
kecil pada rahang]
Granuloma sel raksasa perifer, granuloma piogenik gusi
K06.9 Kelainan pada gingiva dan gusi edentulus, tidak
dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
K20 Esofagitis
Abses esofagus; esofagitis: NOS, zat kimia, peptik
Kecuali: esofagitis reflux (K21.0), dengan gastroesophageal reflux
disease (GERD) (K21.0)
erosi esofagus (K22.1),
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Ruptur esofagus
Kecuali: perforasi traumatika esofagus (torakalis) (S27.8)
K22.4 Diskinesia esofagus
Esofagus corkscrew (pembuka sumbat botol), spasme (diffus)
esofagus
Kecuali: kardiospasme (K22.0)
K22.5 Divertikulum esofagus, didapat
Esophageal pouch [kantong esofagus]
Kecuali: divertikulum esofagus (kongenital) (Q39.6)
K22.6 Sindroma laserasi-perdarahan gastro-esofagus:
Sindroma Mallory-Weiss
K22.7 Esophagus Barrett
Penyakit Barrett, sindroma Barrett
Kecuali: Ulkus Barrett (K22.1)
K22.8 Penyakit esofagus lain yang dijelaskan:
Perdarahan esofagus NOS
K22.9 Penyakit esofagus, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
K30 Dyspepsia
Indigestion
Kecuali: Dispepsia nervosa, neurotik atau psikogenik (F45.3);
heartburn (R12)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Hernia (K40-K46)
Note: Hernia obstruksi dengan gangren yang diklasifikasikan pada
hernia dengan gangren.
Termasuk: Hernia: didapat, rekurens, kongenital (kecuali hernia
diafragma atau hiatus)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
K81 Kholesistitis
Kecuali: Dengan kholelitiasis (K80.-)
K81.0 Kholesistitis akut
Angiokholesistitis, gallbladder dengan: abses, empyema, atau
gangren: tanpa batu
Kholesistitis: emfisematosa (akut), gangrenosa, supuratif: tanpa
batu
K81.1 Kholesistitis kronik
K81.8 Kholesistitis lain
K81.9 Kholesistitis, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
K83.0 Cholangitis
Cholangitis: NOS, asendens, primer, sekunder, rekuren,
Cholangitis (yang membentuk): sklerosis, stenosis, suppuratif
Kecuali: kholangitis destruktif nonsuppuratif kronik (K74.3)
abses hati kholangitik (K75.0)
kholangitis dengan kholedokholitiasis (K80.3-K80.4)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
CHAPTER XII. PENYAKIT-PENYAKIT
KULIT DAN JARINGAN SUBKUTIS
(L00L99)
Bab ini berisi kode untuk infeksi, radang lain seperti dermatitis,
dan kondisi lain pada kulit, jaringan subkutis, dan organ-organ
pelengkap kulit (rambut, kuku, dan kelenjar-kelenjar sebasea dan
keringat). Kulit dan organ pelengkap disebut sistem integumen.
Lapisan kulit terdiri dari epidermis (pelidung tipis yang memiliki zat
tanduk), dermis (jaringan ikat fibrosa padat berisi pembuluh darah dan
syaraf), dan subkutis (jaringan tebal mengandung lemak).
Kecuali:
Penyakit infeksi dan parasit tertentu ( A00-B99 )
Neoplasma ( C00-D48 )
Penyakit endokrin, gizi, dan metabolik ( E00-E90 )
Retikulosis lipomelanotik ( I89.8 )
Kelainan jaringan ikat sistemik ( M30-M36 )
Komplikasi kehamilan, melahirkan, dan nifas ( O00-O99 )
Kondisi tertentu yang berasal dari masa perinatal ( P00-P96 )
Malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital ( Q00-
Q99 )
Tanda, gejala, dan penemuan klinis dan labor abnormal, NEC
( R00-R99 )
Cedera, keracunan, dan konsekuensi lain penyebab luar tertentu
( S00-T98 )
L01 Impetigo
Kecuali: pemphigus neonatorum (L00)
impetigo herpetiformis (L40.1)
L01.0 Impetigo [any organism] [any site]
Impetigo Bockhart
L01.1 Impetiginisasi pada dermatosis lain
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
L03 Sellulitis
Sellulitis adalah radang akut terlokalisir pada kulit,. yang
menjadi merah, panas dan sembab, dan sering diikuti radang kelenjar
limfe di dekatnya. Kode pada kategori ini sering digunakan bersama
kode lain. Pada sellulitis akibat terbukanya kulit, luka atau ulkus
adalah kondisi utama, dan sellulitis sebagai kode tambahan. Kalau
pasien datang untuk pengobatan sellulitis tanpa pengobatan luka atau
ulkus, sellulitis menjadi diagnosis utama.
Kategori ini juga melibatkan limfangitis akut, tapi kalau terdapat
limfadenitis maka kode dari L04 (Limfadenitis akut) perlu pula
ditambahkan. Banyak situs spesifik yang dikecualikan dari kategori ini
dan dikode pada bab yang berhubungan dengan situs. Misalnya
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
sellulitis anus dikode pada bab pencernaan, dan sellulitis kelopak pada
bab mata. Catatan pengecualian hendaknya dibaca dengan hati-hati.
Perhatikan perbedaan antara sellulitis orbita dan periorbita.
Sellulitis orbita lebih serius karena resiko penyebaran radang ke mata
dan rongga intrakranium. Pastikan diagnosis ini dengan dokter untuk
menjamin kode yang semestinya. Selluitis orbita diberi kode H05.0
(radang akut orbita), dan sellulitis periorbita L03.2 (sellulitis muka)
dengan kode tambahan H00.0 (hordeolum dan radang dalam lain pada
kelopak) untuk keterlibatan kelopak.
Termasuk: limfangitis akut
Kecuali: sellulitis pada:
- kelopak (H00.0)
- apparatus lakrimalis (H04.3),
- liang telinga luar (H60.1)
- hidung (J34.0)
- mulut (K12.2),
- anus dan rektum (K61.-)
- organ genital eksternal pria (N48.2, N49.-)
- organ genital eksternal wanita (N76.4)
limfangitis (kronik)(subakut) (I89.1)
dermatosis neutrofilik febrilis [Sweet] (L98.2)
selulitis eosinofilik [Wells] (L98.3)
L03.0 Sellulitis jari tangan dan kaki
Infeksi kuku, onikhia, paronikhia, perionikhia
L03.1 Sellulitis bagian lain anggota
Axilla, panggul, bahu
L03.2 Sellulitis muka
L03.3 Sellulitis badan
Dinding abdomen
Punggung [semua bagian, selain panggul]
Dinding thoraks
Groin [lipat paha, inguinal]
Perineum [daerah antara urethra dan anus]
Umbilikus
Kecuali: omphalitis neonatus (P38)
L03.8 Sellulitis tempat lain
Kepala [semua bagian selain muka]
Kulit kepala [scalp]
L03.9 Cellulitis, tak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
L10 Pemfigus
[blister-blister besar timbul di dalam kulit]
Kecuali: pemfigus neonatorum (L00)
L10.0 Pemfigus vulgaris
L10.1 Pemfigus vegetans
L10.2 Pemfigus foliaseus
L10.3 Pemfigus Brazil [fogo selvagem]
L10.4 Pemfigus erythematosus
Senear-Usher syndrome
L10.5 Pemfigus akibat obat
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
L12 Pemfigoid
Kecuali: impetigo herpetiformis (L40.1)
herpes gestationis (O26.4)
L12.0 Pemfigoid bullosa
L12.1 Pemfigoid sikatriks
Pemfigoid jinak membran mukosa
L12.2 Penyakit bulla kronis kanak-kanak
Sermatitis herpetiformis remaja
L12.3 Epidermolisis bullosa didapat
Kecuali: epidermolisis bullosa (kongenital) (Q81.-)
L12.8 Pemfigoid lain
L12.9 Pemfigoid, tak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Catatan: Pada blok ini istilah dermatitis dan eczema digunakan dengan
arti yang sama.
Kecuali: Penyakit granulomatosa kronik (kanak-kanak) (D71)
Dermatitis:
- stasis (I83.1-I83.2)
- herpetiformis (L13.0)
- perioral (L71.0)
- kulit kering (L85.3)
- gangrenosa (L88)
- faktisia (L98.1)
Kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi (L55-L59)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
L29 Pruritus
Kecuali: exkoriasi neurotik (L98.1), pruritus psikogenik (F45.8)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
L41 Parapsoriasis
Kecuali: poikiloderma vasculare atrophicans (L94.5)
L41.0 Pityriasis lichenoides et varioliformis acuta
Ppenyakit Mucha-Habermann
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
L50 Urtikaria
Kecuali: angio-edema herediter (E84.1)
dermatitis kontak allergika (L23.-)
urtikaria:
- papulosa (L28.2)
- solaris (L56.3)
- neonatorum (P83.8),
- pigmentosa (Q82.2)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
- giant (T78.3)
- serum (T80.6)
edema angioneurotik (T78.3)
edema Quincke (T78.3)
L50.0 Urtikaria allergika
L50.1 Urtikaria idiopatik
L50.2 Urtikaria akibat dingin dan panas
L50.3 Urtikaria dermatografik
L50.4 Urtikaria getaran [vibratory]
L50.5 Urtikaria kolinergik
L50.6 Urtikaria kontak
L50.8 Urtikaria lain
Urtikaria:
- kronik
- periodik rekuren
L50.9 Urtikaria, tak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
L58 Radiodermatitis
L58.0 Radiodermatitis akut
L58.1 Radiodermatitis kronis
L58.9 Radiodermatitis, tak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
L68 Hipertrikosis
Termasuk: rambut berlebihan
Kecuali: hipertrikosis kongenital (Q84.2)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
L71 Rosasea
[radang kronis pada muka]
L71.0 Dermatitis perioral
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi obat.
L71.1 Rhinophyma
L71.8 Rosacea lainnya
L71.9 Rosacea, tak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
- panniculitis
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Exkoriasi neurotik
L98.2 Dermatosis neutrofilik febrilis [Sweet]
L98.3 Sellulitis eosinofilik [Wells]
L98.4 Ulkus kronis kulit, not elsewhere classified
Ulkus kulit NOS
Ulkus kronis kulit NOS
Ulkus tropis NOS
Kecuali: infeksi spesifik yang diklasifikasikan pada A00-B99
varicose ulcer (I83.0, I83.2)
infeksi kulit (L00-L08)
ulkus dekubitus [tekanan] dan area tekanan (L89.-)
ulkus anggota bawah NEC (L97)
gangrene (R02)
L98.5 Musinosis kulit
Musinosis terfokus
Lichen myxoedematosus
Kecuali: musinosis terfokus pada oral (K13.7)
myxoedema (E03.9)
L98.6 Kelainan infiltratif lain pada kulit dan jaringan subkutis
Kecuali: hyalinosis cutis et mucosae (E78.8)
L98.8 Kelainan lain yang dijelaskan pada kulit dan jaringan
subkutis
L98.9 Kelainan kulit dan jaringan subkutis, tak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
CHAPTER XIII. PENYAKIT-
PENYAKIT
MUSKULOSKELETON DAN
JARINGAN PENYAMBUNG (M00
M99)
Kecuali: penyakit infeksi dan parasit trertentu (A00-B99)
neoplasma (C00-D48)
penyakit endokrin, gizi dan metabolik (E00-E90)
komplikasi kehamilan, melahirkan dan nifas (O00-O99)
kondisi tertentu yang berawal dari masa perinatal (P00-P96)
malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital
(Q00-Q99)
gejala, tanda, dan penemuan abnormal klinis dan laboratoris
NEC (R00-R99)
cedera, keracunan, dan akibat lain penyebab eksternal (S00-
T98)
sindroma kompartemen (T79.6)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
jari kaki
sendi tumit
sendi-sendi lain di kaki
8. Lain-lain:
kepala
tengkorak
leher
batang tubuh
iga
kolom vertebra
9. Situs tak dijelaskan
Arthropathy (M00-M25)
Kelainan yang terutama mengganggu sendi-sendi perifer (anggota).
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
M10 Gout
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
M10.0 Gout idiopatik
Bursitis gout
Gout primer
Tophus garam urat pada jantung (I43.8*)
M10.1 Gout akibat timah hitam (Pb, lead)
M10.2 Gout akibat obat
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi obat.
M10.3 Gout akibat kerusakan fungsi ginjal
M10.4 Gout sekunder lainnya
M10.9 Gout, tak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Arthrosis (M15-M19)
Catatan: Pada blok ini istilah osteoarthritis digunakan sebagai sinonim
arthrosis atau osteoarthrosis. Istilah primer digunakan sesuai
dengan arti klinis yaitu tidak ditemukan kondisi dasar yang
menyebabkan timbulnya penyakit ini
Kecuali: osteoarthritis vertebra (M47.-)
M15 Poliarthrosis
Termasuk: arthrosis dengan disebutkan lebih dari satu situs
Kecuali: keterlibatan sendi tunggal yang bilateral (M16-M19)
M15.0 (Osteo)arthrosis generalisata primer
M15.1 Nodus Heberden (dengan arthropati)
M15.2 Nodus Bouchard (dengan arthropati)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
lutut (M23.5-M23.8)
M24.3 Dislokasi dan subluksasi patologis sendi, not elsewhere
classified
Kecuali: rekuren (M24.4)
dislokasi atau pergeseran sendi kongenital - lihat
malformasi dan deformasi kongenital sistem
muskuloskeleton (Q65-Q79)
dislokasi atau pergeseran sendi pada cedera
sekarang - lihat cedera sendi dan ligamen menurut regio
tubuh
M24.4 Dislokasi dan subluksasi rekurens sendi
Kecuali: patella (M22.0-M22.1)
subluksasi vertebral (M43.3-M43.5)
M24.5 Kontraktur sendi
Kecuali: deformitas didapat pada anggota (M20-M21)
kontraktur (pelapis) tendon tanpa kontraktur sendi
(M67.1)
kontraktur Dupuytren (M72.0)
M24.6 Ankylosis sendi
Kecuali: kekakuan sendi tanpa ankylosis (M25.6)
ankylosis spina (M43.2)
M24.7 Protrusio acetabuli
M24.8 Kerusakan sendi spesifik lain, not elsewhere classified
Irritable hip
Kecuali: yang melibatkan sindroma band iliotibialis (M76.3)
M24.9 Kerusakan sendi, tak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
M33 Dermatopolimiositis
M33.0 Dermatomyositis remaja
M33.1 Dermatomiositis lainnya
M33.2 Polimiositis
M33.9 Dermatopolimiositis, tak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Dorsopati (M40-M54)
Subklasifikasi tambahan untuk menunjukkan situs penyakit
berikut ini disediakan untuk pilihan pemakaian pada kategori
yang sesuai di dalam blok dorsopati, kecuali M50 dan M51.
Lihat juga catatan di awal bab ini
0 Situs ganda pada vertebra
1 Regio oksipito-atlanto-axial
2 Regio servikalis
3 Regio servikotoraks
4 Regio toraks
5 Regio torakolumbalis
6 Regio lumbalis
7 Regio lumbosakrum
8 Regio sakrum dan sakrokoksigis
9 Situs tak dijelaskan
M41 Scoliosis
[Skoliosis: kurvatura vertebra mengarah ke samping]
[Lihat kode situs sebelum M40]
Termasuk: kiposkoliosis
Kecuali: skoliosis kongenital:
- NOS (Q67.5),
- postural (Q67.5),
- akibat malformasi tulang (Q76.3)
penyakit jantung kiposkoliosis (I27.1)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
pasca-prosedur (M96.-)
M41.0 Skoliosis idiopatik infantil
M41.1 Skoliosis idiopatik remaja
Skoliosis remaja
M41.2 Skoliosis idiopatik lain
M41.3 Skoliosis torakogenik
M41.4 Skoliosis neuromuskuler
Skoliosis akibat cerebral palsy, ataxia Friedreich, poliomyelitis,
dan kelainan neuromuskuler lain.
M41.5 Skoliosis sekunder lain
M41.8 Bentuk-bentuk lain skoliosis
M41.9 Skoliosis, tak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Spondilopathi (M45-M49)
M45 Ankylosing spondylitis
[Lihat kode situs sebelum M40]
Arthritis rheumatoid vertebra
Kecuali: arthropati pada penyakit Reiter (M02.3)
spondylitis (ankylosing) remaja (M08.1)
penyakit Behet (M35.2)
M47 Spondylosis
[Lihat kode situs sebelum M40]
[Kaku spina dan degenerasi diskus intevertebra, dengan osteoarthritis
(sering pada orang tua)]
Termasuk: arthrosis atau osteoarthritis spina
degenerasi pertemuan sendi
M47.0Sindroma kompresi arteri spinalis anterior dan arteri
vertebralis (G99.2*)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
M54 Dorsalgia
Kecuali: dorsalgia psikogenik (F45.4)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
M54.1 Radikulopati
Neuritis atau radiculitis:
- brakialis NOS
- lumbalis NOS
- lumbosakralis NOS
- torakalis NOS
Radikulitis NOS
Kecuali: neuralgia dan neuritis NOS (M79.2)
radikulopati dengan:
- spondylosis (M47.2)
- kelainan diskus servikalis (M50.1)
- kelainan diskus lumbalis dan intervertebralis lain
(M51.1)
M54.2 Servikalgia
Kecuali: servikalgia akibat kelainan diskus servikalis
intervertebralis (M50.-)
M54.3 Sciatica
Kecuali: lesi sciatic nerve (G57.0)
sciatica akibat kelainan diskus intervertebralis
(M51.1)
sciatica dengan lumbago (M54.4)
M54.4 Lumbago dengan sciatica
Kecuali: akibat kelainan diskus intervertebralis (M51.1)
M54.5 Low back pain
Loin pain
Low back strain
Lumbago NOS
Kecuali: lumbago akibat pergeseran diskus intervetebralis
(M51.2),
lumbago dengan sciatica (M54.4)
M54.6 Nyeri vertebra torakalis
Kecuali: nyeri akibat kelainan diskus intervetebralis (M51.-)
M54.8 Dorsalgia lainnya
M54.9 Dorsalgia, tak dijelaskan
Backache [sakit punggung] NOS
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
- amyloidosis (E85.-),
- arthritis rheumatoid (M05.3)
- polyarteritis nodosa (M30.0)
- systemic lupus erythematosus (M32.-),
- scleroderma (M34.-)
- sindroma Sjgren's (M35.0)
M60 Miositis
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
M60.0 Miositis infektif
Piomiositis tropis
Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk
identifikasi agen infeksi
M60.1 Miositis interstitialis
M60.2 Granuloma benda asing jaringan lunak, not elsewhere
classified
Kecuali: granuloma benda asing di kulit dan jaringan subkutis
(L92.3)
M60.8 Miositis lain
M60.9 Miositis, tak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
M86 Osteomielitis
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: osteomielitis (pada):
- akibat salmonella (A01-A02)
- rahang (K10.2)
- vertebra (M46.2)
M86.0 Osteomielitis hematogen akut
M86.1 Osteomielitis akut lainnya
M86.2 Osteomielitis subakut
M86.3 Osteomielitis multifokus kronik
M86.4 Osteomielitis kronik dengan draining sinus
M86.5 Osteomielitis hematogen kronik lainnya
M86.6 Osteomielitis kronik lainnya
M86.8 Osteomielitis lain
Abses Brodie
M86.9 Osteomielitis, tak dijelaskan
Infeksi tulang NOS
Periostitis tanpa disebutkan osteomyelitis
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
M87 Osteonekrosis
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Termasuk: nekrosis avaskuler tulang
Kecuali: osteokondropati (M91-M93)
M87.0 Nekrosis aseptik idiopatik tulang
M87.1 Osteonekrosis akibat obat
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi obat
M87.2 Osteonekrosis akibat trauma sebelumnya
M87.3 Osteonekrosis sekunder lain
M87.8 Osteonekrosis lain
M87.9 Osteonekrosis, tak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Kondropati (M91-M94)
Kecuali: Kondropati pasca-prosedur (M96.-)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Urolitiasis (N20-N23)
N20 Kalkulus ginjal dan ureter
Kecuali dengan hidronefrosis (N13.2)
N20.0 Kalkulus ginjal
Nefrolithiasis NOS, kalkulus atau batu ginjal, kalkulus staghorn,
batu dalam ginjal
N20.1 Kalkulus ureter
N20.2 Kalkulus ginjal dengan kalkulus ureter
N20.9 Kalkulus urin, tidak dijelaskan
Pielonefritis kalkulus
N21 Kalkulus saluran urin bawah
Termasuk dengan cystitis dan urethritis
N21.0 Kalkulus kandung kemih
Kalkulus pada divertikulum bladder, batu kandung kemih
Kecuali staghorn calculus (N20.0)
N21.1 Kalkulus di uretra
N21.8 Kalkulus saluran urin bawah lainnya
N21.9 Kalkulus saluran urin bawah, tidak dijelaskan
N22* Kalkulus saluran kemih pada penyakit c.e.
N22.0* Kalkulus urin pada schistosomiasis [bilharziasis] (B65.-)
N22.8* Kalkulus saluran urin pada penyakit lain c.e.
N23 Kolik ginjal yang tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Karbunkulus mammae
Mastitis (akut)(subakut)(nonpuerperal): NOS,. infektif
Kecuali mastitis infektif neonatus (P39.0)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Hipomenorrhoea NOS
N92 Menstruation berlebihan, sering, dan tidak teratur
Kecuali perdarahan pasca-menopause (N95.0)
N92.0 Menstruation berlebihan dan sering dengan siklus teratur
Mens berat NOS, menorrhagia NOS, polymenorrhoea
N92.1 Menstruation berlebihan dan sering dengan siklus tidak
teratur
Perdarahan inter-menstruasi tidak teratur
Interval singkat dan tidak teratur antara perdarahan menstruasi
Menometrorrhagia, metrorrhagia
N92.2 Menstruation berlebihan ketika pubertas
Perdarahan berlebihan yang berhubungan dengan dimulainya
periode menstruasi
Penorrhagia pubertas, perdarahan pubertas
N92.3 Perdarahan ovulasi
Perdarahan inter-menstruasi yang teratur
N92.4 Perdarahan berlebihan pada periode pre-menopause
Menorrhagia atau metrorrhagia:
climacteric, preclimacteric, menopausal, premenopausal
N92.5 Menstruasi tidak teratur lain yang dijelaskan
N92.6 Menstruasi tidak teratur, tidak dijelaskan
Perdarahan tak teratur NOS, periode tak teratur NOS
Kecuali menstruasi tidak teratur dengan:
. interval memanjang atau perdarahan sedikit (N91.3-
N91.5)
. interval memendek atau perdarahan berlebihan (N92.1)
N93 Perdarahan abnormal lain pada uterus dan vagina
Kecuali perdarahan vagina neonatus (P54.6), pseudomenstruasi
(P54.6)
N93.0 Perdarahan pasca-coitus dan kontak
N93.8 Perdarahan abnormal lain yang dijelaskan pada uterus dan
vagina
Perdarahan disfungsional atau fungsional pada uterus dan vagina
NOS
N93.9 Perdarahan abnormal pada uterus dan vagina, tidak
dijelaskan
N94 Nyeri dan kondisi lain pada organ genital wanita dan siklus
menstruasi
N94.0 Mittelschmerz [nyeri abdomen bawah ketika ovulasi]
N94.1 Dyspareunia [hubungan seksual menyakitkan atau sulit pada
wanita]
Kecuali dispareunia psikogenik (F52.6)
N94.2 Vaginismus [kontraksi vagina menyakitkan, menyulitkan
hubungan seksual]
Kecuali vaginismus psikogenik (F52.5)
N94.3 Premenstrual tension syndrome [sindroma ketegangan
menjelang menstruasi]
N94.4 Dismenorrhoea primer
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
CHAPTER XV. HAMIL, MELAHIRKAN,
DAN NIFAS (O00-O99)
Bab ini berisi kode yang menjelaskan semua kondisi obstetrik.
Masa obstetrik adalah dari konsepsi sampai dengan 42 hari (6 minggu)
setelah melahirkan. Blok-blok kode tersusun menurut kemajuan
kehamilan, yaitu sejak pembentukan awal janin sampai melahirkan dan
selanjutnya masa nifas. Cara lain untuk mengingat urutan adalah
menurut pembagian periode antenatal, kelahiran, dan postnatal.
Pencarian entri beberapa kondisi obstetrik pada volume 3 (Indeks
Alfabet) tidak selalu menuju sasaran secara langsung. Term terbaik
yang dipakai untuk mulai adalah abortion (terdapat Tabel untuk
membantu menentukan kode komplikasi), pregnancy (terutama pada
complicated by dan management affected by), labour (usaha
melahirkan), delivery (kelahiran), dan puerperal (nifas).
Kecuali: penyakit human immunodeficiency virus [HIV] (B20-
B24)
cedera, keracunan dan akibat lain tertentu dari
penyebab luar (S00-T98)
kelainan jiwa dan tingkah laku yang berhubungan
dengan nifas (F53.-)
tetanus obstetris (A34)
nekrosis kelenjar pituitary postpartum (E23.0)
osteomalasia nifas (M83.0)
supervisi: kehamilan resiko tinggi (Z35.-), kehamilan
normal (Z34.-)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Contoh 19
Kondisi utama : Ruptura kehamilan tuba dengan syok.
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Spesialisasi: Ginekologi.
Kode : Kehamilan tuba yang ruptur (O00.1) sebagai KU.
Untuk kode tambahan bisa dipakai O08.3 (syok setelah
abortus, kehamilan ektopik dan mola).
Contoh 20
Kondisi utama : Abortus inkomplit dengan rahim tembus.
Spesialisasi : Ginekologi.
Kode : Abortus tidak komplit dengan komplikasi lain atau
tidak dijelaskan (O06.3) sebagai KU. Sebagai kode
tambahan dipilih O08.6 (kerusakan organ dan jaringan
pelvis setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola).
Contoh 21
KU : Disseminated intravascular coagulation setelah abortus di
tempat lain.
Spesialisasi : Ginekologi.
Kode : Perdarahan terlambat dan berlebihan setelah abortus
dan kehamilan ektopik dan mola (O08.1) sebagai KU.
Kode lain tidak perlu karena abortus dilakukan pada
episode perawatan yang berbeda.
Abortus umumnya didefiniskan sebagai kelahiran atau
kehilangan hasil konsepsi sebelum minggu ke-20
kehamilan (yang sesuai dengan berat sekitar 500 g).
Kelahiran antara usia 20-37 minggu disebut kelahiran
preterm (prematur).
Pembedaan dibuat antara abortus dini (< 12 minggu)
dan lanjut (12-20 minggu). Setelah 12 minggu, plasenta
definitif dengan aliran darah yang lebih besar dan
terorganisir telah terbentuk, sehingga perdarahan lebih
mudah terjadi. Tulang janin yang juga mulai terbentuk,
dapat menembus rahim sewaktu dikeluarkan. Abortus bisa
diklasifikasikan atas spontan atau diinduksi, mengancam
(imminens) atau tak terelakkan (insipiens), sempurna atau
tidak sempurna, habitualis, missed (tak diketahui), atau
septik.
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
O15 Eklampsia
Termasuk: kejang yang terjadi setelah timbulnya kondisi
O10-O14 dan O16
O15.0 Eklampsia pada kehamilan
O15.1 Eklampsia pada waktu melahirkan
O15.2 Eklampsia pada nifas
O15.9 Eklampsia: tidak dijelaskan waktunya, NOS
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
O32.4 Asuhan ibu untuk kepala yang masih tinggi di saat term
(cukup bulan)
Kegagalan kepala janin memasuki pelvic brim (pinggir atas
panggul)
O32.5 Asuhan ibu untuk hamil ganda dengan malpresentasi 1
janin atau lebih
O32.6 Asuhan ibu untuk presentasi campuran (compound)
O32.8 Asuhan ibu untuk malpresentasi lain janin
O32.9 Asuhan ibu untuk malpresentasi janin yang tidak
dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
O40 Polyhydramnios
Hydramnios
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Impacted shoulders
O66.1 Persalinan terhambat akibat locked twins si kembar
saling mengunci
O66.2 Persalinan terhambat akibat janin sangat besar
O66.3 Persalinan terhambat akibat kelainan lain pada janin
Distosia akibat: kembar siam, janin hidrosefalus,
asites, hydrops, meningomyelocele, sacral teratoma, atau
tumor pada janin
O66.4 Kegagalan percobaan persalinan, tidak dijelaskan
Kegagalan percobaan persalinan dengan kelahiran
kemudian secara seksio sesar
O66.5 Kegagalan penggunaan ekstraksi vakum dan forseps,
tidak dijelaskan
Kegagalan ekstraksi vakum disusul dengan penggunaan
forseps,
atau kegagalan ekstraksi forceps disusul dengan seksio
sesar
O66.8 Persalinan terhambat lain yang dijelaskan
O66.9 Persalinan terhambat, tidak dijelaskan
Dystocia: NOS, fetal NOS, maternal NOS
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Kelahiran (O80-O84)
Note: Kode O80-O84 disediakan untuk tujuan
pengkodean morbiditas. Kode-kode dari blok ini digunakan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Contoh 1
Kondisi utama : Kehamilan.
Kondisi lain :-
Prosedur : Kelahiran dengan forseps rendah
Kode : Kelahiran dengan forseps rendah (O81.0) sebagai
KU, karena informasi lain tidak tersedia.
Contoh 2
Kondisi utama : Melahirkan
Kondisi lain : Kegagalan percobaan persalinan
Prosedur : Seksio sesar
Kode : Kegagalan percobaan persalinan (O66.4) sebagai KU.
Contoh 3
Kondisi utama : Melahirkan anak kembar.
Kondisi lain :-
Prosedur : Kelahiran spontan
Kode : Kehamilan kembar (O30.0) sebagai KU.
Kehamilan ganda, semua spontan (O82.9). dipakai sebagai
kode tambahan
Contoh 4
Kondisi utama : Hamil cukup bulan, melahirkan janin mati
2800 g.
Kondisi lain :-
Prosedur : Kelahiran spontan
Kode : Perawatan ibu dengan kematian dalam rahim (O36.4)
karena penyebab spesifik kematian janin tidak bisa
ditentukan.
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Contoh 26
Kondisi utama : Toxoplasmosis.
Kondisi lain : Hamil
Spesialisasi : Klinik perawatan antenatal beresiko
tinggi
Kode : Penyakit protozoa yang mempersulit KMN (O98.6)
sebagai KU.
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
O96 Kematian akibat obstetri yang terjadi >42 hari tapi <1
tahun setelah melahirkan
Gunakan kode tambahan bila perlu untuk identifikasi penyebab
kematian obstetrik.
O98 Penyakit infeksi dan parasit ibu c.e. tapi mempersulit KMN
Termasuk: kondisi berikut kalau mempersulit
kehamilan, dipersulit oleh kehamilan, atau menjadi alasan
untuk asuhan obstetrik.
Gunakan kode tambahan bila perlu (Chapter I), untuk
identifikasi kondisi spesifik.
Kecuali: tetanus obstetrik (A34),
kalau alasan perawatan ibu adalah bahwa penyakit
diketahui atau dicurigai telah mengganggu janin (O35-
O36)
penyakit HIV (B20-B24), bukti laboratorium HIV (R75),
status infeksi asymptomatic HIV (Z21),
sepsis nifas (O85), infeksi nifas (O86.-)
O98.0 Tuberkulosis yang mempersulit KMN
Kondisi pada A15-A19
O98.1 Sifilis yang mempersulit KMN
Kondisi pada A50-A53
O98.2 Gonorrhoea yang mempersulit KMN
Kondisi pada A54.-
O98.3 Infeksi lain dengan transmisi utama secara seksual yang
mempersulit KMN
Kondisi pada A55-A64
O98.4 Hepatitis virus yang mempersulit KMN
Kondisi pada B15-B19
O98.5 Penyakit virus lain yang mempersulit KMN
Kondisi pada A80-B09, B25-B34
O98.6 Penyakit protozoa yang mempersulit KMN
Kondisi pada B50-B64
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Kelahiran hidup:
Kelahiran hidup adalah pengeluaran hasil konsepsi dari ibunya,
yang setelah pemisahan tersebut bernafas atau menunjukkan bukti lain
kehidupan, misalnya denyut jantung, denyut tali pusat, atau gerakan
nyata otot rangka, berapa pun usia kehamilan, baik tali pusat telah
dipotong atau pun plasenta masih melekat.
Berat lahir
Berat lahir adalah berat janin atau bayi yang didapatkan setelah
lahir.
Untuk lahir hidup, berat lahir hendaknya ditimbang pada jam
pertama kehidupan sebelum terjadi penurunan nyata berat badan
pasca kelahiran. Walau pun tabulasi statistik membuat pengelompokan
500-an gram untuk berat lahir, pencatatan jangan menurut
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Usia kehamilan
Lama kehamilan diukur dari hari pertama last normal menstrual
period atau hari pertama haid terakhir (HPHT). Usia kehamilan
dinyatakan dalam hari penuh atau minggu penuh (misalnya 280-286
hari penuh setelah HPHT dianggap 40 minggu kehamilan).
Untuk menghitung usia kehamilan dari tanggal HPHT dan hari
lahir, harus diingat bahwa hari pertama adalah hari 0 dan bukan hari
1; jadi hari 0-6 adalah minggu 0; hari 7-13 adalah minggu 1; dan
minggu ke-40 adalah minggu 39. Kalau tanggal HPHT tidak diketahui,
usia kehamilan harus didasarkan pada perkiraan klinis terbaik. Untuk
mencegah kesalahpahaman, tabulasi hendaknya berisi minggu dan
hari.
Pre-term : <37 minggu lengkap (kurang dari 259 hari)
kehamilan.
Term : 37 minggu lengkap sampai <42 minggu (259-293 hari)
kehamilan.
Post-term : 42 minggu lengkap atau lebih (294 hari atau lebih)
kehamilan.
Masa perinatal dimulai dari 22 minggu lengkap (154 hari)
kehamilan (saat berat lahir biasanya 500 g), sampai 7 hari lengkap
setelah lahir.
Masa neonatal dimulai sejak lahir sampai 28 hari lengkap.
Kematian neonatus dini terjadi dalam 7 hari pertama kehidupan, dan
lanjut setelah 7 hari tapi belum lengkap 28 hari kehidupan.
Usia kematian pada hari pertama kehidupan (hari 0) harus
dicatat dalam menit atau jam lengkap kehidupan. Untuk hari kedua
(hari 1), ketiga (hari 2) dan selama 27 hari lengkap kehidupan, usia
pada waktu meninggal harus dicatat dalam satuan hari.
HAL-HAL PENTING PADA CHAPTER INI
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Batas waktu setelah melahirkan pada O96 (>42 hr tapi <1 th),
dan O97 (1 th/>).
CODING EXERCISES
1. Abortus spontan
2. Varicose veins, tungkai bawah, dalam hamil
3. Kelahiran kembar dua hidup
4. Cardiomyopati pada nifas
5. Fetal distress yang mengganggu persalinan
6. Premature separation of the placenta pemisahan plasenta
sebelum waktunya
7. Sepsis nifas
8. Tetanus obstetrik
9. Abses mammae pada kehamilan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
8. Tetanus obstetrik
Cari tetanus pada Index (Volume 3, halaman 532).
Tetanus
-obstetric -> A34
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Abortion
-spontaneous -> O03._
Rujuk halaman 724 untuk menentukan subdivisi karakter ke-4.
Pilih .7 karena abortus komplit ini dipersulit oleh embolism. Jadi yang
benar adalah O03.7.
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
CHAPTER XVI. KONDISI TERTENTU
YANG DIMULAI PADA PERIODE
PERINATAL (P00-P96)
Note: [labour=persalinan; delivery=kelahiran, partus
[labourdelivery]=melahirkan]
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
P57. Kernikterus
[pigmentasi kuning ganglion basalis dan sel syaraf lain di otak
dan medulla spinalis]
P57.0 Kernikterus akibat isoimunisasi
P57.8 Kernikterus lain yang dijelaskan
Kecuali: Crigler-Najjar syndrome (E80.5)
P57.9 Kernikterus, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Peritonitis mekonium
P78.1 Peritonitis neonatus lainnya
Peritonitis neonatus NOS
P78.2 Hematemesis dan melena neonatus akibat darah ibu
tertelan
P78.3 Diare neonatus non-infektif
Diare neonatus NOS
Kecuali: di negara tempat kondisi ini dianggap menular
(A09)
P78.8 Kelainan sistem pencernaan perinatal lain yang
dijelaskan
Sirosis (hepatis) kongenital, ulkus peptikum neonatus
P78.9 Kelainan sistem pencernaan perinatal, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
RINGKASAN
Bab ini membahas kondisi yang mengganggu janin dan neonatus,
yang awalnya dimulai pada masa perinatal. Hal-hal penting pada bab
ini adalah:
1. Kategori berkisar dari P00 sampai P96
2. Dari 100 kategori yang tersedia, 59 telah digunakan
3. Terdapat 1 inklusi dan 5 eksklusi di awal bab ini
Pada kelainan yang berhubungan dengan lama gestasi dan
pertumbuhan janin, berat badan lebih diprioritaskan daripada usia
kehamilan
P07 Kelainan yang berhubungan dengan gestasi singkat dan berat
lahir rendah, not elsewhere classified, memiliki catatan di awal
kategori untuk membimbing pemberian kode kalau berat badan
dan lama gestasi keduanya diberikan.
P10-P15 Trauma lahir diklasifikasikan atas enam kategori yang
tersusun menurut efek fisik cedera, misalnya, e.g. P10.2
Intraventricular haemorrhage due to birth injury.
P35-P39 Infections specific to the perinatal period, hanya
mencakup infeksi dan penyakit parasit kongenital, dan infeksi ini
didapat di dalam uterus atau telah terdapat ketika lahir. Terdapat
beberapa pengecualian yang dengan jelas disebutkan pada
kategori yang sesuai.
Pengkode harus merujuk halaman 1235-1238 Volume 1 untuk
definisi yang terkait dengan kematian perinatal sebelum memulai
pengkodean.
LATIHAN
(Ingat bahwa yang dikode disini adalah catatan medis bayi)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
2. Kematian janin
Cari death pada Index (Volume 3, halaman 132).
Death
-fetus, fetal(cause not stated)(intrauterine) -> P95
Ini diagnosis yang buruk cari informasi lebih banyak tentang
sebab kematian.
3. Congenital hydrocele
Cari hydrocele pada Index (Volume 3, halaman 271).
Hydrocele
-congenital -> P83.5
6. Fetal malnutrition
Cari malnutrition pada Index (Volume 3, halaman 345).
Malnutrition
-intrauterine or fetal -> P05.2
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Failure
-renal
- - congenital -> P96.0
8. Congenital tuberculosis
Cari tuberculosis pada Index (Volume 3, halaman 544).
Tuberculosis
-congenital -> P37.0
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
CHAPTER XVII. MALFORMASI,
DEFORMASI DAN KELAINAN
KROMOSOM KONGENITAL (Q00-Q99)
Kecuali: kesalahan metabolisme sejah lahir (E70-E90)
Q01. Ensefalokel
Termasuk: meningokel serebri; hidromeningokel kranialis
meningoensefalokel, ensefalomielokel; hidroensefalokel;
Kecuali: sindroma Meckel-Gruber (Q61.9)
Q01.0 Ensefalokel frontalis
Q01.1 Ensefalokel nasofrontalis
Q01.2 Ensefalokel oksipitalis
Q01.8 Ensefalokel pada situs lain
Q01.9 Ensefalokel, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Q02. Microcephaly
Hidromikrosefali, mikrensefalon
Kecuali: sindroma Meckel-Gruber (Q61.9)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Monorkhism
Q55.1 Hipoplasia testis dan skrotum
Fusi testes
Q55.2 Malformasi kongenital testis dan skrotum lainnya
Malformasi kongenital testis atau skrotum NOS
Poliorkhismus, testis retraktil, testis migrans
Q55.3 Atresia vas deferens
Q55.4 Malformasi kongenital lain vas deferens, epididimis,
vesikula seminalis, dan prostat
Malformasi kongenital NOS vas deferens, epididimis,
vesikula seminalis, dan prostat
Absen atau aplasia prostat atau spermatic cord
Q55.5 Absen and aplasia kongenital penis
Q55.6 Malformasi kongenital penis lainnya
Malformasi kongenital penis NOS
Kurvatura penis (lateral), hipoplasia penis
Q55.8 Malformasi kongenital organ genitalia pria lainnya
Q55.9 Malformasi kongenital organ genitalia pria, tidak
dijelaskan
Anomali atau deformitas kongenital NOS organ genitalia
pria
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Q69 Polidaktili
Q69.0 Accessory finger(s) jari tangan tambahan
Q69.1 Accessory thumb(s) ibu jari tangan tambahan
Q69.2 Accessory toe(s) [jari kaki tambahan]
Accessory hallux [ibu jari kaki tambahan]
Q69.9 Polidaktili, tidak dijelaskan
Supernumerary digit(s) NOS [jari banyak]
Q70 Sindactili
Q70.0 Fused fingers [jari bersatu]
Sindaktili kompleks jari tangan dengan sinostosis
Q70.1 Webbed fingers [jari seperti jaring]
Sindakctili simpleks jari tangan tanpa sinostosis
Q70.2 Fused toes [jari kaki bersatu]
Sindaktili kompleks jari kaki dengan sinostosis
Q70.3 Webbed toes [jari kaki seperti jaring]
Sindaktili simpleks jari kaki tanpa sinostosis
Q70.4 Polisindaktili
Q70.9 Sindaktili, tidak dijelaskan
Symphalangy NOS
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Q78.2 Osteopetrosis
Sindroma Albers-Schnberg
Q78.3 Progressive diaphyseal dysplasia [displasia diafisis
progresif]
Sindroma Camurati-Engelmann
Q78.4 Enkhondromatosis
Sindroma Maffucci, penyakit Ollier
Q78.5 Metaphyseal dysplasia
Sindroma Pyle
Q78.6 Multiple congenital exostoses
Diaphyseal aclasis
Q78.8 Osteokhondrodisplasia lainnya
Osteopoikilosis
Q78.9 Osteokhondrodisplasia, tidak dijelaskan
Khondrodistrofi NOS, osteodistrofi NOS
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
CODING EXERCISES
1. Patent ductus arteriosus
4. Pentalogy of Fallot
5. Laryngocele
6. Marfan's syndrome
7. Cyclopia
8. Downs Syndrome
13. Clubfoot
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
PENYAKIT-PENYAKIT KONGENITAL
4. Pentalogy Fallot
Cari Pentalogy of Fallot pada Index (Volume 3, halaman 432).
Pentalogy of Fallot -> Q21.8
5. Laryngocele
Cari laryngocele pada Index (Volume 3, halaman 330).
Laryngocele (congenital)(ventricular) -> Q31.3
6. Marfan's syndrome
Cari Marfan's syndrome pada Index (Volume 3, halaman 348).
Marfan's syndrome -> Q87.4
7. Cyclopia
Cari Cyclopia pada Index (Volume 3, halaman 123).
Cyclopia, cyclops -> Q87.0
Uraian pada Volume 1 menunjukkan bahwa kondisi ini satu dari
sejumlah sindroma yang biasanya lebih mempengaruhi penampilan
muka. Cyclopia tidak memiliki kode tersendiri.
8. Down's Syndrome
Cari Down's pada Index (Volume 3, halaman 189).
Down's disease or syndrome (see also Trisomi, 21) -> Q90.9
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
13. Clubfoot
Cari clubfoot pada Index (Volume 3, halaman 101).
Clubfoot (congenital) -> Q66.8
Tidak terdapat informasi lebih jauh tentang apakah clubfoot ini
congenital atau acquired, kita gunakan kode utnuk Other Congenital
Deformities of feet (Q66.8, halaman 831 pada Tabular List).
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
CHAPTER XVIII. GEJALA, TANDA, DAN
HASIL ABNORMAL KLINIS DAN
LABORATORIUM, NOT ELSEWHERE
CLASSIFIED (R00-R99)
Bab ini berisi gejala, tanda, hasil abnormal pemeriksaan klinis
dan laboratorium, dan kondisi meragukan, sehingga tidak terdapat
diagnosis yang bisa diklasifikasikan di bagian lain.
Tanda dan gejala yang menunjuk cukup definitif ke suatu
diagnosis telah diletakkan pada sebuah kategori di dalam bab lain.
Secara umum, kategori dalam bab ini melibatkan kondisi dan gejala
yang kurang jelas, sehingga tanpa studi kasus yang perlu untuk
menegakkan diagnosis, mungkin akan mengarah pada dua penyakit
atau lebih, atau pada dua sistem tubuh atau lebih. Secara praktis
semua kategori dalam bab ini bisa dianggap NOS, penyebab tidak
diketahui atau sementara. Indeks alfabet harus dirujuk untuk
menentukan gejala dan tanda mana yang dialokasikan pada bab ini
atau pada bab lain. Subkategori sisa, dengan nomor .8, umumnya
disediakan untuk gejala relevan lain yang tidak bisa diklasifikasikan di
tempat lain.
Kondisi dan tanda atau gejala yang termasuk dalam kategori R00-
R99 terdiri dari:
a. kasus yang tidak bisa diberi diagnosis yang lebih spesifik
walau pun semua fakta yang berhubungan dengan kasus ini
diperiksa,
b. tanda atau gejala yang ditemukan pada encounter awal ternyata
bersifat sementara dan penyebabnya tidak bisa ditentukan,
c. diagnosis sementara pada pasien yang tidak kembali untuk
pemeriksaan atau asuhan lebih lanjut,
d. kasus yang dirujuk ke tempat lain sebelum diagnosis ditegakkan,
e. kasus yang karena suatu alasan tidak bisa diberi diagnosis yang
lebih tepat,
f. gejala tertentu, dengan informasi tambahan tersedia, yang
merupakan masalah penting tersendiri dalam asuhan medis
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
R05 Batuk
Kecuali: batuk psikogenik (F45.3), batuk dengan
perdarahan (R04.2)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
R09 Tanda dan gejala lain pada sistem sirkulasi dan pernafasan
Kecuali: respiratory distress (syndrome)(of): adult (J80),
newborn (P22.-)
respiratory: failure (J96.-), failure of newborn (P28.5)
R09.0 Asphyxia [tercekik]
Kecuali: asphyxia intrauterine (P20.-), asphyxia lahir
(P21.-)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
R12 Heartburn
Kecuali: dyspepsia (K30)
R13 Dysphagia
Sulit menelan
R18 Ascites
Cairan dalam rongga peritoneum
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
R22 Sembab, massa dan bengkak lokal pada kulit dan jaringan
subkutis
Termasuk: nodul subkutis (lokal)(superficial)
Kecuali: adipositas lokal (E65), pembesaran kelenjar
limfe (R59.-), oedema (R60.-)
massa dan bengkak pada: breast (N63), intra-abdomen
atau pelvik (R19.0)
sembab (pada): sendi (M25.4), intra-abdomen atau
pelvik (R19.0)
hasil abnormal pada citra diagnostik (R90-R93).
R22.0 Sembab, massa dan bengkak lokal pada kepala
R22.1 Sembab, massa dan bengkak lokal pada leher
R22.2 Sembab, massa dan bengkak lokal pada badan
R22.3 Sembab, massa dan bengkak lokal pada anggota atas
R22.4 Sembab, massa dan bengkak lokal pada anggota bawah
R22.7 Sembab, massa dan bengkak lokal pada situs ganda
R22.9 Sembab, massa dan bengkak lokal, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
R35 Polyuria
Sering berkemih, nocturia [berkemih malam]
Kecuali: polyuria psikogenik(F45.3)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
R41 Tanda dan gejala lain pada fungsi kognitif dan kesadaran
Kecuali: kelainan disosiatif [conversion] (F44.-)
R41.0 Disorientasi, tidak dijelaskan
Confusion [bingung] NOS
Kecuali: disorientasi psikogenik (F44.8)
R41.1 Amnesia anterograde
R41.2 Amnesia retrograde
R41.3 Amnesia lain
Amnesia NOS
Kecuali: transient global amnesia (G45.4), sindroma
amnesia organik (F04)
sindroma amnesia akibat zat psikoaktif (F10-F19,
karakter keempat .6)
R41.8 Tanda dan gejala lain dan tidak dijelaskan pada fungsi
kognitif dan kesadaran
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
R44 Tanda dan gejala lain pada sensasi dan persepsi umum
Kecuali: kekacauan sensasi kulit (R20.-)
R44.0 Halusinasi auditorius
R44.1 Halusinasi visual
R44.2 Halusinasi lain
R44.3 Halusinasi, tidak dijelaskan
R44.8 Tanda dan gejala lain dan tidak dijelaskan pada sensasi
dan persepsi umum
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
R46.8 Tanda dan gejala lain pada penampilan dan tingkah laku
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
R51 Headache
Nyeri muka NOS
Kecuali: neuralgia trigeminus (G50.0), nyeri muka tidak
khas (G50.1)
migraine dan sindroma sakit kepala lainnya (G43-G44)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
R54 Senilitas
Tua, usia senja tanpa disebutkan psikosis, asthenia atau
debilitas senilis
Kecuali: senile psychosis (F03)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
R61 Hiperhidrosis
R61.0 Hiperhidrosis lokal
R61.1 Hiperhidrosis umum
R61.9 Hiperhidrosis, tidak dijelaskan
Keringat berlebihan, keringat malam
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
R64 Cachexia
Kecuali: penyakit HIV yang menyebabkan wasting
syndrome (B22.2)
malignant cachexia (C80), marasmus gizi (E41)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
R81 Glycosuria
Kecuali: glycosuria ginjal (E74.8)
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
R10 Abdominal and pelvic pain dibagi menurut situs nyeri, misal
nyeri abdomen atas.
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
6. Hallucinations (visual)
7. Anorexia
8. Intracranial space-occupying lesion
9. Abnormal glucose tolerance test.
10. 25 year old patient was admitted for investigation of
debilitating malaise and fatigue.
11. Elderly woman admitted because of her concern about heart
palpitations.
12. Abnormal findings on semen tests.
13. Swelling of the glands in neck.
14. Syncope, cause undetermined
15. Right upper quadrant abdominal pain
16. Instantaneous death
17. Urinary incontinence
18. Dysphagia
19. Abnormal papanicolaou (pap) smear of cervix
20. Hematuria
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Note that there are more specific codes shown in the Index and as
Exclusion notes in the Tabular list for pyrexia occurring in
conjunction with different conditions, but our diagnosis is pyrexia
of unknown origin.
False
- positive serological test for syphilis (Wassermann
reaction) -> R76.2
3. Hyperglycemia
Again, note that there are more specific codes to use if you know
the cause of the hyperglycemia.
5. Petechiae
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
6. Hallucinations (visual)
Hallucinations
- visual -> R44.1
7. Anorexia
Lesion
- intracranial, space-occupying NEC -> R90.0
Abnormal
- glucose tolerance (test) -> R73.0
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Abnormal
- semen -> R86._
Swelling
-glands
- - localised -> R59.0
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Pain
- abdominal
- - upper abdomen -> R10.1
Death
- instantaneous -> R96.0
This is a poor diagnosis - you should try to find out more details.
Incontinence
- urinary -> R32
You will note in the Index there are other options for the
incontinence, but as there is no more specification in our
diagnosis, the incontinence is coded to the symptoms chapter.
18. Dysphagia
Abnormal
- papanicolaou(smear)
- - cervix -> R87.6
20. Hematuria
Achengrsbk@Gmail.com
TIM Ina CBG RSBK BATAM
Hematuria-> R31
Achengrsbk@Gmail.com
CHAPTER XIX.
CEDERA, KERACUNAN, DAN AKIBAT
LAIN TERTENTU DARI PENYEBAB
EKSTERNAL (S00-T98)
Kecuali:
Trauma obstetrik (O70-O71)
Trauma lahir (P10-P15)
Achengrsbk@Gmail.com
Kode: Perdarahan otak akibat trauma (S06.8) sebagai KU.
Luka terbuka intrakranium: kode tambahan S01.9 (luka
terbuka kepala, tempat tidak dijelaskan) atau dengan
menambahkan angka 1 (luka terbuka) pada kode S06.8
(S06.8.1).
Kode-kode T90-T98 (Sekuel dari cedera, keracunan, dan akibat
penyebab eksternal lain) tidak digunakan sebagai KU, kalau bentuk
kondisi sisa itu telah tercatat. Ketika mengkode kondisi sisa, T90-T98
bisa digunakan sebagai kode tambahan.
Achengrsbk@Gmail.com
pada: (kapsul) sendi atau ligamen
haemarthrosis, ruptur, subluxasio, robek
akibat trauma (kapsul) sendi atau ligamen
Cedera syaraf dan medulla spinalis, termasuk:
lesi komplit atau inkomplit pada medulla spinalis
lesi kesinambungan syaraf dan medulla spinalis
trauma yang menyebabkan:
syaraf putus, hematomielia, paralisis (sementara), paraplegia,
quadriplegia
Cedera pembuluh darah, termasuk:
avulsi, terpotong, atau laserasi pada pembuluh darah mengalami:
trauma yang menyebabkan
aneurisma atau fistula (arteriovena), hematoma arteri, ruptur
pembuluh darah
Cedera pada otot, fasia dan tendon, termasuk:
avulsi, terpotong, laserasi, ruptur trauma
pada: otot, fasia dan tendon
Cedera remuk
Amputasi traumatika
Cedera organ internal, termasuk:
cedera ledakan, cedera konkusio, memar, crushing, laserasi:
pada organ internal
trauma yang menyebabkan
hematoma, tertusuk, ruptur, atau robek pada organ internal
Cedera lain dan cedera yang tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
S00.2 Cedera permukaan lain pada kelopak dan area
periokuler
Kecuali: cedera permukaan konjungtiva dan kornea (S05.0)
S00.3 Cedera permukaan hidung
S00.4 Cedera permukaan telinga
S00.5 Cedera permukaan bibir dan rongga mulut
S00.7 Cedera permukaan ganda pada kepala
S00.8 Cedera permukaan bagian lain kepala
S00.9 Cedera permukaan kepala, bagian tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
S02.2 Fraktur os. nasalis
S02.3 Fraktur lantai orbita
Kecuali: fraktur atap orbita (S02.1), orbita NOS (S02.8)
S02.4 Fraktur os. malaris dan maxilla
Fraktur maxilla superior, (tulang) rahang atas, zygoma
S02.5 Fraktur gigi
S02.6 Fraktur mandibula
Fraktur (os.) rahang bawah
S02.7 Fraktur ganda yang melibatkan tengkorak dan tulang
muka
S02.8 Fraktur tengkorak dan tulang muka lainnya
Fraktur alveolus, palatum, orbita NOS
Kecuali: fraktur atap orbita (S02.1), lantai orbita (S02.3)
S02.9 Fraktur tengkorak dan tulang muka, bagiannya tidak
dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
Kecuali: cedera permukaan kelopak (S00.1-S00.2),
luka terbuka kelopak dan area periokuler (S01.1),
fraktur tulang orbita (S02.1, S02.3, S02.8),
cedera pada n. optikus (S04.0), n. okulomotorius (S04.1)
S05.0 Cedera konjungtiva dan abrasi kornea tanpa disebutkan
benda asing
Kecuali: benda asing dalam: sakus konjungtiva (T15.1), kornea
(T15.0)
S05.1 Kontusio bola mata dan jaringan orbita
Hifema traumatika [hifema = perdarahan ke dalam ruang
anterior mata]
Kecuali: black eye (S00.1), kontusio kelopak dan area periokuler
(S00.1)
S05.2 Laserasi dan ruptur okuler dengan prolaps atau
hilangnya jaringan intraokuli
S05.3 Laserasi okuler tanpa prolaps atau hilangnya jaringan
intraokuli
Laserasi mata NOS
S05.4 Luka tembus orbita dengan atau tanpa benda asing
Kecuali: benda asing (lama) yang tertahan setelah luka tembus
orbita (H05.5)
S05.5 Luka tembus bola mata dengan benda asing
Kecuali: benda asing intraokuli (lama) yang tertahan (H44.6-
H44.7)
S05.6 Luka tembus bola mata tanpa benda asing
Penetrasi okuli NOS
S05.7 Avulsi mata
Enukleasi traumatika
S05.8 Cedera lainnya pada mata dan orbita
Cedera duktus lakrimalis
S05.9 Cedera mata dan orbita, bagian tidak dijelaskan
Cedera mata NOS
Achengrsbk@Gmail.com
Kontusio otak NOS, laserasi otak NOS, kompresi traumatika otak
NOS
S06.3 Cedera otak pada fokus
Kontusio dan laserasi serebri, perdarahan intraserebri
traumatika: pada fokus
S06.4 Perdarahan epidura
Perdarahan extradura (traumatika)
S06.5 Perdarahan traumatika subdura
S06.6 Perdarahan traumatika subarakhnoid
S06.7 Cedera intrakranium dengan koma berlangsung lama
S06.8 Cedera intrakranium lainnya
Perdarahan traumatika: serebellum, intrakranium NOS
S06.9 Cedera intrakranium, tidak dijelaskan
Cedera otak NOS
Kecuali: cedera kepala NOS (S09.9)
Achengrsbk@Gmail.com
Cedera badan NOS (T09.-), cedera medulla spinalis NOS
(T09.3),
Efek benda asing pada:
farings (T17.2), larings (T17.3), trakhea (T17.4), esofagus
(T18.1)
Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite [cedera dingin]
(T33-T35)
Achengrsbk@Gmail.com
S12.9 Fraktur leher, bagian tidak dijelaskan
Fraktur: spina servikalis NOS, vertebra servikalis NOS:
Achengrsbk@Gmail.com
S15.9 Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan setinggi
leher
Achengrsbk@Gmail.com
hemopneumotoraks traumatika (S27.2):
S21.0 Luka terbuka mammae
S21.1 Luka terbuka dinding depan toraks
S21.2 Luka terbuka dinding belakang toraks
S21.7 Luka terbuka ganda pada dinding toraks
S21.8 Luka terbuka bagian toraks lainnya
S21.9 Luka terbuka toraks, bagian tidak dijelaskan
Luka terbuka dinding toraks NOS
Achengrsbk@Gmail.com
Kecuali: cedera pleksus brakhialis (S14.3)
S24.0 Konkusio dan edema pada medulla spinalis toraks
S24.1 Cedera medulla spinalis toraks lainnya dan tidak
dijelaskan
S24.2 Cedera radiks syaraf spina torakalis
S24.3 Cedera syaraf perifer toraks
S24.4 Cedera syaraf simpatis toraks
Cedera plexus: kardiaka, esophagus, pulmonalis;
Cedera ganglion: stellata, simpatis torakalis
S24.5 Cedera syaraf lain toraks
S24.6 Cedera syaraf toraks yang tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
Kecuali: cedera: esofagus servikalis (S10-S19), trakhea (servikalis)
(S10-S19)
S27.0 Pneumotoraks traumatika
S27.1 Haemotoraks traumatika
S27.2 Haemopneumotoraks traumatika
S27.3 Cedera paru-paru lainnya
S27.4 Cedera bronchus
S27.5 Cedera trakhea torakalis
S27.6 Cedera pleura
S27.7 Cedera ganda pada organ intratoraks
S27.8 Cedera organ intratoraks lainnya
Cedera: diafragma, duktus limfatikus toraks, esofagus (torakalis),
kelenjar timus
S27.9 Cedera organ intratoraks yang tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
Kontusio bokong
S30.1 Kontusio dinding abdomen
Kontusio rusuk, sela paha
S30.2 Kontusio organ genital external
Kontusio: labium (majus)(minus), vagina, vulva; penis, skrotum,
testis, perineum
S30.7 Cedera permukaan ganda pada abdomen, punggung
bawah dan pelvis
S30.8 Cedera permukaan abdomen, punggung bawah dan
pelvis lainnya
S30.9 Cedera permukaan abdomen, punggung bawah dan
pelvis, bagiannya tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
S32.2 Fraktur koksigis
S32.3 Fraktur ilium
S32.4 Fraktur asetabulum
S32.5 Fraktur pubis
S32.7 Fraktur ganda spina lumbalis dan pelvis
S32.8 Fraktur bagian spina lumbalis dan pelvis lainnya dan
tidak dijelaskan
Fraktur: iskium, spina lumbosakral NOS, pelvis NOS
S33 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen pada spina
lumbalis dan pelvis
Kecuali: dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen panggul (S73.-)
ruptur atau pergeseran (nontraumatika) diskus
intervertebralis lumbalis (M51.-)
kerusakan obstetrik pada sendi dan ligamen pelvik (O71.6),
S33.0 Ruptur traumatika diskus intervertebralis lumbalis
S33.1 Dislokasi vertebra lumbalis
Dislokasi spina lumbalis NOS
S33.2 Dislokasi sendi sakroiliaka dan sakrokoksigeus
S33.3 Dislokasi bagian spina lumbalis dan pelvis lainnya dan
tidak dijelaskan
S33.4 Ruptur traumatika simfisis pubis
S33.5 Sprain dan strain spina lumbalis
S33.6 Sprain dan strain sendi sakroiliaka
S33.7 Sprain dan strain bagian spina lumbalis dan pelvis
lainnya dan tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
S35.0 Cedera aorta abdominalis
Kecuali: cedera aorta NOS (S25.0)
S35.1 Cedera vena kava inferior
Cedera v. hepatika
Kecuali: cedera vena kava NOS (S25.2)
S35.2 Cedera a. seliaka atau mesenterika
Cedera: aa. gastrika, gastroduodenalis, hepatika, mesenterika,
lienalis
S35.3 Cedera v. porta atau v. lienalis
Cedera v. mesenterika (inferior)(superior)
S35.4 Cedera pembuluh darah ginjal
Cedera av. renalis
S35.5 Cedera pembuluh darah iliaka
Cedera av. hipogastrika, av. iliaka, av. uterina
S35.7 Cedera pembuluh darah ganda setinggi abdomen,
punggung bawah dan pelvis
S35.8 Cedera pembuluh darah lain setinggi abdomen,
punggung bawah dan pelvis
Cedera a. ovarika
S35.9 Cedera pembuluh darah yang tak jelas setinggi
abdomen, punggung bawah dan pelvis
Achengrsbk@Gmail.com
Subdivisi berikut disediakan sebagai opsi pada posisi karakter
tambahan kalau penggunaan kode ganda tidak mungkin atau tidak
diinginkan.
0. tanpa luka terbuka ke dalam rongga 1. dengan luka terbuka
ke dalam rongga
Kecuali: Cedera peritoneum dan retroperitoneum (S36.8)
S37.0 Cedera ginjal
S37.1 Cedera ureter
S37.2 Cedera kandung kemih
S37.3 Cedera uretra
S37.4 Cedera ovarium
S37.5 Cedera tuba fallopii
S37.6 Cedera uterus
S37.7 Cedera organ pelvik ganda
S37.8 Cedera organ pelvik lainnya
Cedera: kelenjar adrenal, prostat, vesikula seminalis, vas
deferens
S37.9 Cedera organ pelvik yang tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
S39.9 Cedera yang tidak dijelaskan pada abdomen, punggung
bawah dan pelvis
Achengrsbk@Gmail.com
Fraktur: kondilus external, epikondilus internal, interkondilus,
suprakondilus
Kecuali: fraktur siku NOS (S52.0)
S42.7 Fraktur ganda pada klavikula, skapula dan humerus
S42.8 Fraktur bagian bahu dan lengan atas lainnya
S42.9 Fraktur gelang bahu, bagian tidak dijelaskan
Fraktur bahu NOS
S43 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen pada gelang
bahu
S43.0 Dislokasi sendi bahu
S43.1 Dislokasi sendi akromioklavikula
S43.2 Dislokasi sendi sternoklavikula
S43.3 Dislokasi bagian gelang bahu lainnya dan tidak
dijelaskan
Dislokasi gelang bahu NOS
S43.4 Sprain dan strain sendi bahu
(Ligamen) korakohumerus, kapsul rotator cuff
S43.5 Sprain dan strain sendi acromioklavikula
Sprain dan strain ligamen akromioklavikula
S43.6 Sprain dan strain sendi sternoklavikula
S43.7 Sprain dan strain bagian lain dan tidak dijelaskan pada
gelang bahu
Sprain dan strain gelang bahu NOS
S45 Cedera pembuluh darah pada level bahu dan lengan atas
Kecuali: cedera arteri subklavia (S25.1) atau vena subklavia (S25.3)
S45.0 Cedera a. aksillaris
Achengrsbk@Gmail.com
S45.1 Cedera a. brakhialis
S45.2 Cedera v. aksillaris atau v. brakhialis
S45.3 Cedera vena superfisialis pada level bahu dan lengan
atas
S45.7 Cedera pembuluh darah ganda pada level bahu dan
lengan atas
S45.8 Cedera pembuluh darah lain pada level bahu dan lengan
atas
S45.9 Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan pada level
bahu dan lengan atas
S46 Cedera otot dan tendon pada level bahu dan lengan atas
Kecuali: cedera otot dan tendon pada atau di bawah siku (S56.-)
S46.0 Cedera tendon rotator cuff pada bahu
S46.1 Cedera otot dan tendon pada long kepala of biceps
S46.2 Cedera otot dan tendon pada bagian lain biceps
S46.3 Cedera otot dan tendon pada triceps
S46.7 Cedera otot dan tendon ganda pada level bahu dan
lengan atas
S46.8 Cedera otot dan tendon lain pada level bahu dan lengan
atas
S46.9 Cedera otot dan tendon yang tidak dijelaskan pada level
bahu dan lengan atas
S49 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada bahu dan lengan atas
S49.7 Cedera ganda pada bahu dan lengan atas
Cedera yang bisa diklasifikasikan pada lebih dari satu kategori
dari S40-S48
S49.8 Cedera bahu dan lengan atas lainnya
S49.9 Cedera yang tidak dijelaskan pada bahu dan lengan atas
Achengrsbk@Gmail.com
Cedera lengan, level tak jelas (T10-T11)
Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35),
Gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4)
Achengrsbk@Gmail.com
Kepala ulna, ujung bawah ulna
S52.9 Fraktur lengan bawah, bagian tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
S56.1 Cedera otot dan tendon flexor jari II, III, IV atau V pada
level lengan bawah
S56.2 Cedera otot dan tendon flexor pada level lengan bawah
lainnya
S56.3 Cedera otot dan tendon extensor atau abduktor ibu jari
di level lengan bawah
S56.4 Cedera otot dan tendon extensor jari II, III, IV atau V
pada level lengan bawah
S56.5 Cedera otot dan tendon extensor pada level lengan
bawah lainnya
S56.7 Cedera otot dan tendon ganda pada level lengan bawah
S56.8 Cedera otot dan tendon pada level lengan bawah lainnya
dan tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
S60.2 Kontusio bagian pergelangan dan tangan lainnya
S60.7 Cedera permukaan ganda pada pergelangan dan tangan
S60.8 Cedera permukaan lain pada pergelangan dan tangan
S60.9 Cedera permukaan pergelangan dan tangan, tidak
dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
ujung distal radius dan ulna, (tulang) karpal, ujung proximal
(tulang) metakarpal,
(sendi) midkarpal, (sendi) karpometakarpal
S63.1 Dislokasi jari
Dislokasi: ujung distal (tulang) metakarpal, (sendi) interphalanx
tangan,
(sendi) metakarpophalangeal, phalanx tangan, ibu jari
S63.2 Dislokasi ganda jari-jari
S63.3 Ruptur traumatika ligamen pergelangan dan karpus
Ruptur traumatika: kollateral pergelangan, (ligamen)
radiokarpal, ulnokarpal (palmaris)
S63.4 Ruptur traumatika ligamen jari di sendi metakarpo-
phalanx dan interphalanx
Ruptur traumatika: kollateral, palmaris, plat volar
S63.5 Sprain dan strain pergelangan
Sprain dan strain: (sendi) karpal, (sendi) (ligamen) radiokarpal
Achengrsbk@Gmail.com
S65.8 Cedera pembuluh darah pada level pergelangan dan
tangan lainnya
S65.9 Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan di level
pergelangan dan tangan
S66 Cedera otot dan tendon pada level pergelangan dan tangan
S66.0 Cedera otot dan tendon flexor longus ibu jari di level
pergelangan dan tangan
S66.1 Cedera otot dan tendon flexor jari II, III, IV atau V di
level pergelangan dan tangan
S66.2 Cedera otot dan tendon extensor ibu jari di level
pergelangan dan tangan
S66.3 Cedera otot dan tendon extensor jari II, III, IV atau V di
level pergelangan dan tangan
S66.4 Cedera otot dan tendon intrinsik ibu jari di level
pergelangan dan tangan
S66.5 Cedera otot dan tendon intrinsik jari II, III, IV atau V di
level pergelangan dan tangan
S66.6 Cedera otot dan tendon flexor ganda pada level
pergelangan dan tangan
S66.7 Cedera otot dan tendon extensor ganda pada level
pergelangan dan tangan
S66.8 Cedera otot dan tendon pada level pergelangan dan
tangan lainnya
S66.9 Cedera tidak dijelaskan otot dan tendon pada level
pergelangan dan tangan
Achengrsbk@Gmail.com
S69 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada pergelangan dan
tangan
S69.7 Cedera ganda pada pergelangan dan tangan
Cedera yang dengan klasifikasi lebih dari satu dari kategori
S60-S68
S69.8 Cedera pada pergelangan dan tangan lainnya
S69.9 Cedera yang tidak dijelaskan pada pergelangan dan
tangan
Achengrsbk@Gmail.com
S72.8 Fraktur pada bagian femur lainnya
S72.9 Fraktur femur, bagian tidak dijelaskan
S76 Cedera otot dan tendon pada level panggul dan paha
S76.0 Cedera otot dan tendon pada panggul
S76.1 Cedera m. quadriseps dan tendon
Ligamen (tendon) patella
S76.2 Cedera otot dan tendon adduktor pada paha
S76.3 Cedera otot dan tendon group otot posterior pada level
paha
S76.4 Cedera otot dan tendon pada level paha lainnya dan
tidak dijelaskan
S76.7 Cedera otot dan tendon ganda pada level panggul dan
paha
Achengrsbk@Gmail.com
S77.1 Cedera remuk paha
S77.2 Cedera remuk panggul dengan paha
Achengrsbk@Gmail.com
Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka harus diklasifikasi
sebagai tertutup.
0 closed 1 open
Kecuali: Fraktur kaki, selain tumit (S92.-)
S82.0 Fraktur patella
Fraktur tempurung lutut
S82.1 Fraktur ujung atas tibia
Fraktur tibia bagian:kepala, kondilus,ujung proximal,atau
tuberositas
dengan atau tanpa disebutkan fraktur fibula
S82.2 Fraktur batang tibia
Fraktur batang tibia dengan atau tanpa disebutkan fraktur fibula
S83 Dislokasi, sprain dan strain pada sendi dan ligamen lutut
Kecuali: Kerusakan: patella (M22.0-M22.3), lutut, internal (M23.-)
Dislokasi lutut: lama (M24.3), patologis (M24.3), rekuren
(M24.4)
S83.0 Dislokasi patella
S83.1 Dislokasi lutut
Dislokasi (sendi) tibiofibula
S83.2 Robekan meniskus, sekarang
Bucket-handle tear (pada): NOS, meniskus lateralis, meniskus
medialis
Kecuali: bucket-handle tear lama (M23.2)
S83.3 Robekan rawan sendi lutut, sekarang
S83.4 Sprain dan strain melibatkan ligamen kolateral
(fibularis)(tibialis) lutut
Achengrsbk@Gmail.com
S83.5 Sprain dan strain melibatkan ligamen krusiata (anterior)
(posterior) lutut
S83.6 Sprain dan strain bagian lutut lainnya dan tidak dijaskan
Sprain dan strain:, sendi dan ligamen tibiofibularis superior
Kecuali: sprain ligamen patella (S76.1)
S83.7 Cedera pada struktur ganda lutut
Cedera pada meniskus (lateralis)(medialis) bersama ligamen
(collateral)(cruciate)
Achengrsbk@Gmail.com
S86.7 Cedera otot dan tendon ganda pada level tungkai bawah
S86.8 Cedera otot dan tendon pada level tungkai bawah lainnya
S86.9 Cedera otot dan tendon yang tidak dijelaskan pada level
tungkai bawah
Achengrsbk@Gmail.com
S91.0 Luka terbuka tumit
S91.1 Luka terbuka jari kaki tanpa kerusakan kuku
Luka terbuka jari kaki NOS
S91.2 Luka terbuka jari kaki dengan kerusakan pada kuku
S91.3 Luka terbuka bagian lain kaki
Luka terbuka kaki NOS
S91.7 Luka ganda terbuka pada tumit dan kaki
S93 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen pada level
tumit dan kaki
S93.0 Dislokasi tumit sendi
Dislokasi: astragalus, ujung bawah fibula, talus, ujung bawah
tibia
S93.1 Dislokasi jari kaki
Dislokasi (sendi) interphalanx, (sendi) metatarsophalanx
S93.2 Ruptur ligamen pada level tumit dan kaki
S93.3 Dislokasi bagian lain dan tidak dijelaskan pada kaki
Dislokasi: navikulare kaki, (sendi) tarsus, (sendi) tarsometatarsus
Achengrsbk@Gmail.com
S93.5 Sprain dan strain jari kaki
Sprain dan strain: (sendi) metatarsophalanx, (sendi) interphalanx
S93.6 Sprain dan strain bagian kaki lainnya dan tidak
dijelaskan
Sprain dan strain (ligamen): tarsus, tarsometatarsus
S96 Cedera otot dan tendon pada level tumit dan kaki
Kecuali: cedera tendon Achilles (S86.0)
S96.0 Cedera otot dan tendon m. flexor longus jari kaki di level
tumit dan kaki
S96.1 Cedera otot dan tendon m. extensor longus jari kaki di
level tumit dan kaki
S96.2 Cedera otot dan tendon intrinsik pada level tumit dan
kaki
S96.7 Cedera otot dan tendon ganda pada level tumit dan kaki
S96.8 Cedera otot dan tendon pada level tumit dan kaki
lainnya
S96.9 Cedera otot dan tendon yang tidak dijelaskan pada level
tumit dan kaki
Achengrsbk@Gmail.com
S97.8 Cedera remuk bagian lain tumit dan kaki
Cedera remuk kaki NOS
S99 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada tumit dan kaki
S99.7 Cedera ganda pada tumit dan kaki
Cedera yang bisa diklasifikasikan pada lebih dari satu kategori
dari S90-S98
S99.8 Cedera pada tumit dan kaki lainnya
S99.9 Cedera tumit dan kaki, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
melibatkan toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis
(T00.8)
T00.6 Cedera permukaan daerah ganda anggota atas dan
anggota bawah
Cedera permukaan pada situs-situs T00.2 dan T00.3
Kecuali: melibatkan toraks, abdomen, punggung bawah dan
pelvis (T00.8)
T00.8 Cedera permukaan pada kombinasi daerah tubuh lainnya
T00.9 Cedera permukaan ganda, tidak dijelaskan
Abrasi, blisters (nonthermal), bruises, kontusio, atau haematoma
ganda NOS
Gigitan serangga (tak berbisa): ganda NOS
Achengrsbk@Gmail.com
Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka harus diklasifikasi
sebagai tertutup.
0 closed 1 open
T02.0 Fraktur kepala dengan leher
Fraktur pada situs-situs S02.- dan S12.-
Kecuali: dengan melibatkan daerah tubuh lainnya (T02.8)
T02.1 Fraktur thorax dengan punggung bawah dan pelvis
Fraktur pada situs-situs S22.-, S32.- dan T08
Kecuali: bersama fraktur: anggota (T02.7), daerah tubuh lainnya
(T02.8)
T02.2 Fraktur daerah ganda satu anggota atas
Fraktur pada situs-situs S42.-, S52.-, S62.- dan T10 dari satu
anggota atas
Kecuali: bersama fraktur: anggota atas yang lain (T02.4),
anggota bawah (T02.6)
bersama fraktur fraktur toraks, punggung bawah dan pelvis
(T02.7)
T02.3 Fraktur daerah ganda satu anggota bawah
Fraktur pada situs-situs S72.-, S82.-, S92.- dan T12 dari satu
anggota bawah
Kecuali: bersama fraktur anggota bawah yang lain (T02.5),
anggota atas (T02.6)
bersama fraktur toraks, punggung bawah dan pelvis
(T02.7)
T02.4 Fraktur daerah ganda kedua anggota atas
Fraktur pada situs-situs S42.-, S52.-, S62.- dan T10 yang
dinyatakan bilateral
Kecuali: bersama fraktur anggota bawah (T02.6),
bersama fraktur toraks, punggung bawah dan pelvis
(T02.7)
T02.5 Fraktur daerah ganda kedua anggota bawah
Fraktur pada situs-situs S72.-, S82.-, S92.- dan T12 yang
dinyatakan bilateral
Kecuali: bersama fraktur anggota atas (T02.6),
bersama fraktur toraks, punggung bawah dan pelvis
(T02.7)
T02.6 Fraktur daerah ganda anggota atas dengan anggota
bawah
Kecuali: bersama fraktur: toraks, punggung bawah dan pelvis
(T02.7)
T02.7 Fraktur thorax dengan punggung bawah dan pelvis, dan
dengan anggota
T02.8 Fraktur yang melibatkan kombinasi daerah tubuh
lainnya
T02.9 Fraktur ganda, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
T03 Dislokasi, sprain dan strain yang melibatkan daerah ganda
pada tubuh
T03.0 Dislokasi, sprain dan strain kepala dengan leher
Dislokasi, sprain dan strain pada situs-situs S03.- dan S13.-
Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain daerah lainnya
(T03.8)
T03.1 Dislokasi, sprain dan strain toraks dengan punggung
bawah dan pelvis
Dislokasi, sprain dan strain pada situs-situs S23.-, S33.- dan
T09.2
Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain daerah lainnya
(T03.8)
T03.2 Dislokasi, sprain dan strain daerah ganda pada anggota
atas
Dislokasi, sprain dan strain pada situs-situs S43.-, S53.-, S63.-
dan T11.2
Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain pada:
anggota bawah (T03.4), toraks, punggung bawah dan pelvis
(T03.8)
T03.3 Dislokasi, sprain dan strain daerah ganda pada anggota
bawah
Dislokasi, sprain dan strain pada situs-situs S73.-, S83.-, S93.-
dan T13.2
Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain pada:
anggota atas (T03.4), toraks, punggung bawah dan pelvis
(T03.8)
T03.4 Dislokasi, sprain dan strain daerah ganda pada anggota
atas dengan anggota bawah
Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain pada
thorax, punggung bawah dan pelvis (T03.8)
T03.8 Dislokasi, sprain dan strain kombinasi daerah tubuh
lainnya
T03.9 Dislokasi, sprain dan strain yang ganda, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
bersama toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis
(T04.7)
T04.3 Cedera remuk daerah ganda pada anggota bawah
Cedera remuk: anggota bawah NOS, pada situs-situs S77.-, S87.-
dan S97.-
Kecuali: bersama anggota atas (T04.4)
bersama toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis
(T04.7)
T04.4 Cedera remuk daerah ganda pada anggota atas dengan
anggota bawah
Kecuali: melibatkan toraks, abdomen, punggung bawah dan
pelvis (T04.7)
T04.7 Cedera remuk thorax dengan abdomen, punggung bawah
dan pelvis dengan anggota
T04.8 Cedera remuk yang melibatkan kombinasi daerah tubuh
lainnya
T04.9 Cedera remuk ganda, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
Cedera pada S04.- dan S06.- dengan cedera pada S14.-
T06.1 Cedera syaraf dan medulla spinalis yang melibatkan
daerah tubuh lainnya
T06.2 Cedera syaraf yang melibatkan daerah ganda pada tubuh
Cedera ganda pada syaraf NOS
Kecuali: melibatkan medulla spinalis (T06.0-T06.1)
T06.3 Cedera pembuluh darah yang melibatkan daerah ganda
pada tubuh
T06.4 Cedera otot dan tendon yang melibatkan daerah ganda
pada tubuh
T06.5 Cedera organ intrathorax dengan intra-abdominal dan
organ pelvik
T06.8 Cedera lain yang dijelaskan yang melibatkan daerah
ganda pada tubuh
T09 Cedera lain pada spina dan badan, level tak jelas
Kecuali: Cedera remuk badan NOS (T04.1), transeksi badan (T05.8),
Cedera ganda pada badan (T00-T06)
T09.0 Cedera permukaan badan, level tak jelas
T09.1 Luka terbuka badan, level tak jelas
T09.2 Dislokasi, sprain dan strain yang tidak dijelaskan sendi
dan ligamen badan
T09.3 Cedera medulla spinalis, level tak jelas
T09.4 Cedera tidak dijelaskan nerve, spinal nerve root dan
plexus badan
T09.5 Cedera tidak dijelaskan otot dan tendon pada badan
Achengrsbk@Gmail.com
T09.6 Amputasi trauma badan, level tak jelas
T09.8 Cedera pada badan lainnya, level tak jelas
T09.9 Cedera badan yang tidak dijelaskan, level tak jelas
Achengrsbk@Gmail.com
Cedera ganda daerah tubuh (T00-T06),
Fraktur anggota bawah, level tak jelas (T12)
T13.0 Cedera permukaan anggota bawah, level tak jelas
T13.1 Luka terbuka anggota bawah, level tak jelas
T13.2 Dislokasi, sprain dan strain tak jelas di sendi dan
ligamen anggota bawah, level tak jelas
T13.3 Cedera syaraf yang tidak jelas pada anggota bawah, level
tak jelas
T13.4 Cedera pembuluh darah yang tak jelas pada anggota
bawah, level tak jelas
T13.5 Cedera tidak dijelaskan otot dan tendon pada anggota
bawah, level tak jelas
T13.6 Amputasi trauma anggota bawah, level tak jelas
Amputasi trauma tungkai NOS
T13.8 Cedera anggota bawah lainyan, level tak jelas
T13.9 Cedera anggota bawah yang tidak dijelaskan, level tak
jelas
Achengrsbk@Gmail.com
T14.3 Dislokasi, sprain dan strain tidak dijelaskan daerah
tubuh
Avulsi, laserasi, sprain, atau strain pada (kapsul)(ligamen) sendi
NOS
Hemarthrosis, ruptur, subluxatio, robekan: traumatika (kapsul)
(ligamen) sendi NOS
Kecuali: dislokasi, sprain dan strain ganda NOS (T03.9)
T14.4 Cedera syaraf di daerah tubuh yang tidak dijelaskan
Cedera syaraf NOS; Putus syaraf, hematomielia, paralisis
(sementara): traumatika NOS
Kecuali: cedera ganda pada syaraf NOS (T06.2)
T14.5 Cedera pembuluh darah di daerah tubuh yang tidak
dijelaskan
Avuksi, sayatan, laserasi, cedera pada pembuluh darah NOS
Aneurisma atau fistula (arteriovena), hematoma, ruptur: pada
pembuluh darah NOS
Kecuali: cedera ganda pada pembuluh darah NOS (T06.3)
T14.6 Cedera otot dan tendon di daerah tubuh yang tidak
dijelaskan
Avulsi, sayatan, laserasi, ruptur trauma, cedera: pada otot NOS
dan tendon NOS
Kecuali: cedera ganda pada tendon dan otot NOS (T06.4)
T14.7 Cedera remuk dan amputasi trauma di daerah tubuh
yang tidak dijelaskan
Cedera remuk NOS, amputasi trauma NOS
Kecuali: cedera remuk ganda NOS (T04.9), amputasi trauma
ganda NOS (T05.9)
T14.8 Cedera lain pada di daerah tubuh yang tidak dijelaskan
T14.9 Cedera, tidak dijelaskan
Kecuali: cedera ganda NOS (T07)
Achengrsbk@Gmail.com
T15.1 Benda asing di sakus konjungtiva
T15.8 Benda asing di bagian lain dan ganda pada bagian luar
mata
Benda asing di punktum lakrimalis
T15.9 Benda asing di bagian luar mata, bagian tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
Kecuali: Komplikasi mekanis alat kontrasepsi (intrauterus)(vagina):
(T83.3),
Kehadiran alat kontrasepsi (intrauterus)(vagina): (Z97.5)
T19.0 Benda asing di uretra
T19.1 Benda asing di kandung kemih
T19.2 Benda asing di vulva dan vagina
T19.3 Benda asing di uterus [semua bagian]
T19.8 Benda asing di bagian lain dan ganda pada saluran
genitourinarius
T19.9 Benda asing di saluran genitourinarius, bagian tidak
dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
T21 Luka bakar dan korosi badan
Termasuk: Dinding dada, mammae, punggung (semua), daerah
interskapula, perut
Dinding, pinggang, perineum, penis, testis, skrotum, vulva,
labium (majus)(minus), anus
Kecuali: Luka bakar dan korosi pada: axilla (T22.-), daerah skapula
(T22.-)
T21.0 Luka bakar dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada
badan
T21.1 Luka bakar tingkat I pada badan
T21.2 Luka bakar tingkat II pada badan
T21.3 Luka bakar tingkat III pada badan
T21.4 Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada badan
T21.5 Korosi tingkat I pada badan
T21.6 Korosi tingkat II pada badan
T21.7 Korosi tingkat III pada badan
Achengrsbk@Gmail.com
T23.7 Korosi tingkat III pada pergelangan dan tangan
Achengrsbk@Gmail.com
T26.9 Korosi pada mata dan adnexa, bagian tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
T29.3 Luka bakar pada daerah ganda, disebutkan paling
kurang satu tingkat III
T29.4 Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada daerah
ganda
Korosi ganda NOS
T29.5 Korosi pada daerah ganda, disebutkan tidak lebih dari
tingkat I
T29.6 Korosi pada daerah ganda, disebutkan tidak lebih dari
tingkat II
T29.7 Korosi pada daerah ganda, disebutkan paling kurang
satu tingkat III
Achengrsbk@Gmail.com
T31.4 Luka bakar yang melibatkan 40-49% permukaan tubuh
T31.5 Luka bakar yang melibatkan 50-59% permukaan tubuh
T31.6 Luka bakar yang melibatkan 60-69% permukaan tubuh
T31.7 Luka bakar yang melibatkan 70-79% permukaan tubuh
T31.8 Luka bakar yang melibatkan 80-89% permukaan tubuh
T31.9 Luka bakar yang melibatkan 90% atau lebih permukaan
tubuh
Frostbite (T33-T35)
Kecuali: Hipotermia dan efek lain penurunan suhu (T68-T69)
Achengrsbk@Gmail.com
T33.8 Frostbite permukaan tumit dan kaki
T33.9 Frostbite permukaan situs-situs yang lain dan tidak
dijelaskan
Frostbite permukaan (pada): NOS, badan NOS, tungkai NOS
T35 Frostbite pada daerah ganda tubuh dan frostbite yang tidak
dijelaskan
T35.0 Frostbite permukaan pada daerah ganda tubuh
Frostbite permukaan ganda NOS
T35.1 Frostbite dengan nekrosis jaringan pada daerah ganda
tubuh
Frostbite ganda dengan nekrosis jaringan NOS
T35.2 Frostbite yang tidak dijelaskan pada kepala dan leher
T35.3 Frostbite yang tidak dijelaskan pada toraks, abdomen,
punggung bawah dan pelvis
Frostbite badan NOS
T35.4 Frostbite yang tidak dijelaskan pada anggota atas
T35.5 Frostbite yang tidak dijelaskan pada anggota bawah
T35.6 Frostbite yang tidak dijelaskan pada daerah ganda tubuh
Frostbite ganda NOS
Achengrsbk@Gmail.com
T35.7 Frostbite yang tidak dijelaskan pada situs yang tidak
dijelaskan
Frostbite NOS
Achengrsbk@Gmail.com
Kecuali: Keracunan: anti-infeksi yang dioleskan secara lokal NEC
(T49.0), anti-infeksi topikal untuk mata (T49.5), anti-infeksi
topikal THT (T49.6)
T37.0 Keracunan sulfonamida
T37.1 Keracunan obat antimikobakteria
Kecuali: streptomisin (T36.5), rifamisin (T36.6)
T37.2 Keracunan obat antimalaria dan obat yang bekerja pada
protozoa darah lainnya
Kecuali: derivat hydroxyquinoline (T37.8)
T37.3 Keracunan obat antiprotozoa lainnya
T37.4 Keracunan anthelminthika
T37.5 Keracunan obat antivirus
Kecuali: amantadine (T42.8), cytarabine (T45.1)
T37.8 Keracunan obat anti-infeksi dan antiparasit lain yang
dijelaskan
Keracunan derivat hidroksiquinolin
Kecuali: obat antimalaria (T37.2)
T37.9 Keracunan obat anti-infeksi dan antiparasit, tidak
dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
T39 Keracunan analgesik, antipiretik dan antirematik non-
opioid
T39.0 Keracunan salisilat
T39.1 Keracunan derivat 4-aminofenol
T39.2 Keracunan derivat pirazolon
T39.3 Keracunan nonsteroidal anti-inflammatory drugs
[NSAID] lainnya
T39.4 Keracunan antirematik, not elsewhere classified
Kecuali: glukokortikoid (T38.0), salisilat (T39.0)
T39.8 Keracunan analgesik dan antipiretik non-opioid lainnya,
n.e.c.
T39.9 Keracunan analgesik, antipiretik dan antirematik non-
opioid, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
T41.5 Keracunan gas-gas terapi
Keracunan karbon dioxida, oksigen
Achengrsbk@Gmail.com
T43.8 Keracunan obat psikotropika lain, not elsewhere
classified
T43.9 Keracunan obat psikotropika, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
Keracunan: preparat hepar dan agen antianemia lain, darah
alami, produk darah, pengganti plasma
Kecuali: besi (T45.4), immunoglobulin (T50.9)
T45.9 Keracunan agen yang primernya sistemik dan
hematologis, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
T48 Keracunan obat yang primernya pada otot polos dan lurik
dan sistem pernafasan
T48.0 Keracunan obat oksitosin
Kecuali: estrogen, progestogen dan antagonisnya (T38.4-T38.6)
T48.1 Keracunan relaksan otot lurik [neuromuscular blocking
agents]
T48.2 Keracunan obat otot lain dan tidak dijelaskan
T48.3 Keracunan antitusif
T48.4 Keracunan expektoran
T48.5 Keracunan obat anti-common-cold
T48.6 Keracunan antiasmatika, n.e.c.
Agonis adrenoseptor yang digunakan dalam terapi asma
keracunan salbutamol
Kecuali: hormon adenohipofisis (T38.8),
agonis adrenoseptor yang digunakan dalam terapi asma
(T44.5)
T48.7 Keracunan obat sistem pernafasan lain dan tidak
dijelaskan
T50 Keracunan diuretika dan obat dan zat biologis yang lain
dan tidak dijelaskan
T50.0 Keracunan mineralocorticoids dan antagonisnya
T50.1 Keracunan loop [high-ceiling] diuretics
T50.2 Keracunan inhibitor carbonic-anhydrase,
benzothiadiazides dan diuretika lain
Keracunan asetazolamide
Achengrsbk@Gmail.com
T50.3 Keracunan obat elektrolit, kalorik dan keseimbangan air
Keracunan garam rehidrasi oral, oralit
T50.4 Keracunan obat metabolisme asam urat
T50.5 Keracunan depressan nafsu makan
T50.6 Keracunan antidotum dan chelating agents, n. e. c.
Keracunan alkohol deterrents
T50.7 Keracunan analeptika dan antagonists reseptor opioid
T50.8 Keracunan obat diagnostik
T50.9 Keracunan drug, obat medis dan zat biologis lain dan
tidak dijelaskan
Keracunan obat: pengasam, pengalkali, lipotropik,
immunoglobulin, immunologis
Keracunan hormon paratiroid dan derivatnya
Achengrsbk@Gmail.com
Efek toksik toluene [methylbenzene], xylene
[dimethylbenzene]
T52.3 Efek toksik glikol
T52.4 Efek toksik keton
T52.8 Efek toksik pelarut organik lainnya
T52.9 Efek toksik pelarut organik yang tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
T56.1 Efek toksik mercury [Hg] dan komponen yang
dibentuknya
T56.2 Efek toksik chromium [Cr] dan komponen yang
dibentuknya
T56.3 Efek toksik cadmium [Cd] dan komponen yang
dibentuknya
T56.4 Efek toksik copper [Cu] dan komponen yang
dibentuknya
T56.5 Efek toksik zinc [Zn] dan komponen yang dibentuknya
T56.6 Efek toksik tin [Sn] dan komponen yang dibentuknya
T56.7 Efek toksik beryllium [Be] dan komponen yang
dibentuknya
T56.8 Efek toksik logam lainnya
T56.9 Efek toksik logam, yang tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
Termasuk: Efek toksik pengawet kayu
T60.0 Efek toksik insektisida organophosphate dan carbamate
T60.1 Efek toksik insektisida halogen
Kecuali: efek toksik chlorinated hydrocarbons (T53.-)
T60.2 Efek toksik insektisida lainnya
T60.3 Efek toksik herbisida dan fungisida
T60.4 Efek toksik rodentisida
Efek toksik thallium
Kecuali: strychnine dan garamnya (T65.1)
T60.8 Efek toksik insektisida lain
T60.9 Efek toksik insektisida yang tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
T62.8 Efek toksik zat beracun lain yang dijelaskan, yang
dimakan sebagai makanan
T62.9 Efek toksik zat beracun yang dimakan sebagai makanan,
tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
Efek lain dan tidak dijelaskan dari penyebab luar (T66-
T78)
T66 Efek yang tidak dijelaskan dari radiasi
Radiation sickness
Kecuali: Efek samping radiasi yang dijelaskan, seperti
leukaemia (C91-C95), pneumonitis radiasi (J70.0),
gastroenteritis dan kolitis radiasi (K52.0), sunburn (L55.-),
kelainan kulit dan jaringan subkutis radiasi (L55-L59),
luka bakar (T20-T31)
T68 Hypothermia
Hipotermia karena kecelakaan
Kecuali: hipotermia: neonatus (P80.-), frostbite (T33-T35), setelah
anestesia (T88.5)
hipotermia yang tidak berhubungan dengan suhu lingkungan
rendah (R68.0)
Achengrsbk@Gmail.com
T69.0 Immersi tangan dan kaki
Trench foot[kulit kaki merah melepuh akibat dingin dan lembab,
hitam pada gangren]
T69.1 Chilblains [kulit jari, hidung, telinga menjadi merah,
sembab dan gatal karena dingin]
T69.8 Efek lain yang dijelaskan dari penurunan suhu
T69.9 Efek penurunan suhu, tidak dijelaskan
T71 Asphyxia
Tercekik (oleh cekikan)
Defisiensi oksigen sistemik akibat: oksigen udara rendah, ancaman
mekanis pada pernafasan
Kecuali: anoxia akibat high altitude (T70.2),
asphyxia akibat: inhalasi makanan atau benda asing ((T17.-),
carbon monoxide (T58), gas, asap atau uap lainnya (T59.-)
respiratory: distress, syndrome pada: dewasa (J80), newborn
(P22.-)
Achengrsbk@Gmail.com
T73.9 Efek deprivasi, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
Kecuali: intoksikasi akibat bakteri yang berasal dari makanan
(A05.-),
dermatitis akibat makanan yang menyentuh kulit (L23.6,
L24.6, L25.4)
dermatitis akibat makanan yang dimakan (L27.2),
T78.2 Syok anafilaksis, tidak dijelaskan
Syok alergi NOS, reaksi anafilaksis NOS, anafilaksis NOS
Kecuali syok anafilaksis akibat:
reaksi makanan yang tak diharapkan (T78.0), serum
(T80.5),
efek samping obat yang diberikan dengan benar (T88.6)
T78.3 Edema angioneurotik
Giant urticaria, edema Quincke
Kecuali: urtikaria (L50.-), urtikaria serum (T80.6)
T78.4 Alergi, tidak dijelaskan
Reaksi alergi NOS, hipersensitivitas NOS, idiosyncracy NOS
Kecuali: reaksi alergi NOS terhadap obat yang diberikan
dengan benar (T88.7)
jenis reaksi alergi yang dijelaskan seperti:
hay fever (J30.1), gastroenteritis dan kolitis alergi
(K52.2),
dermatitis (L23-L25, L27.-)
T78.8 Efek samping lainnya, not elsewhere classified
T78.9 Efek samping, tidak dijelaskan
Kecuali: efek samping asuhan bedah dan medis NOS (T88.9)
Achengrsbk@Gmail.com
Syok (segera)(tertunda) setelah cedera
Kecuali syok:
sebagai komplikasi abortus, kehamilan ektopik atau mola
(O00-O07, O08.3)
obstetric (O75.1), nontraumatika NEC (R57.-)
petir (T75.0), listrik (T75.4), pascabedah (T81.1), anestetik
(T88.2),
anafilaktik (akibat): NOS (T78.2), reaksi makanan yang tidak
diharapkan (T78.0),
serum (T80.5), obat yang diberikan dengan benar (T88.6)
T79.5 Anuria traumatika
Crush syndrome, gagal ginjal setelah crushing [tabrakan]
T79.6 Iskemia traumatika pada otot
Compartment syndrome, kontraktur iskemik Volkmann
Kecuali: sindroma tibialis anterior (M76.8)
T79.7 Emfisema subkutis traumatika
Kecuali: emfisema (subkutis) akibat suatu prosedur (T81.8)
T79.8 Komplikasi dini lain dari trauma
T79.9 Komplikasi dini dari trauma, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
sindroma blind-loop pascabedah (K91.2)
sindroma pasca-laminektomi NEC (M96.1)
Achengrsbk@Gmail.com
dermatitis akibat obat-obatan (L23.3, L24.4, L25.1, L27.0-
L27.1)
komplikasi prostetik, implant dan graft (T82-T85)
keracunan dan efek toksik obat dan zat kimiawi (T36-T65)
T81.0 Perdarahan dan haematoma sebagai komplikasi
prosedur, n. e. c.
Perdarahan pada situs mana saja akibat prosedur
Kecuali: haematoma luka obstetrik (O90.2),
perdarahan akibat prostetik, implant dan graft (T82.8,
T83.8, T84.8, T85.8)
T81.1 Shock selama atau akibat prosedur, n.e..
Kolaps NOS, syok (endotoksik)(hipovolemik)(septik): ketika atau
setelah prosedur
Syok pasca-bedah NOS
Kecuali: syok:
obstetrik (O75.1), setelah abortus, hamil ektopik atau mola
(O00-O07, O08.3)
electric (T75.4), anafilaktik NOS (T78.2), traumatika (T79.4),
anestetik (T88.2)
anafilaktik akibat: serum (T80.5), obat medis yang diberi
secara benar (T88.6)
T81.2 Pungsi dan laserasi sewaktu prosedur, not elsewhere
classified
Perforasi tak sengaja sewaktu prosedur pada pembuluh darah,
syaraf atau organ, oleh:
kateter, endoskop, instrumen, atau probe,
Kecuali:
kerusakan akibat instrumen sewaktu melahirkan (O70-O71)
perforasi, pungsi atau laserasi akibat alat atau implant yang
sengaja ditinggalkan di dalam luka operasi (T82-T85)
komplikasi yang diklasifikasikan di tempat lain, seperti
sindroma laserasi ligamentum latum [Allen-Masters] (N83.8)
T81.3 Disrupsi luka operasi, not elsewhere classified
Dehiscence [benang jahitan lepas] atau ruptur luka operasi
Kecuali disrupsi: luka seksio sesar (O90.0), luka obstetrik
perineum (O90.1)
T81.4 Infeksi setelah prosedur, n.e.c
Abscess pasca-prosedur: intra-abdomen, subfrenik, jahitan atau
luka
Septikemia pasca-prosedur
Kecuali:
infeksi luka bedah obstetrik (O86.0), infeksi akibat: infus,
transfusi, injeksi (T80.2),
alat prostetik, implant dan graft (T82.6-T82.7, T83.5-T83.6,
T84.5-T84.7, T85.7)
T81.5 Benda asing yang tertinggal di rongga tubuh atau luka
operasi setelah prosedur
Achengrsbk@Gmail.com
Adhesi, obstruksi, atau perforasi akibat benda asing yang
tertinggal dalam luka operasi atau rongga tubuh
Kecuali:
obstruksi atau perforasi akibat alat prostetik dan implant yang
tertinggal dalam tubuh (T82.0-T82.5, T83.0-T83.4, T84.0-T84.4,
T85.0-T85.6)
T81.6 Reaksi akut terhadap benda asing yang tertinggal
sewaktu prosedur
Peritonitis: aseptik, kimiawi
T81.7 Komplikasi vaskuler setelah prosedur, n.e.c.
Embolisme udara setelah prosedur NEC
Kecuali embolisme:
sebagai komplikasi: hamil, melahirkan dan nifas (O88.-)
abortus, kehamilan ektopik atau mola (O00-O07, O08.2)
akibat alat prostetik, implant dan graft (T82.8, T83.8, T84.8,
T85.8)
traumatika (T79.0), setelah infus, transfusi dan injeksi
(T80.0)
T81.8 Komplikasi lain dari prosedur, n.e.c.
Komplikasi terapi inhalasi, fistula pasca-bedah persisten
Emfisema (subkutis) akibat prosedur
Kecuali: hiperpyrexia maligna akibat anestesia (T88.3)
hipotermia setelah anestesia (T88.5)
T81.9 Komplikasi yang tidak dijelaskan dari prosedur
Achengrsbk@Gmail.com
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis,
perforasi, protrusi
T82.4 Komplikasi mekanis dari kateter dialisis vaskuler
Kateter dialisis vaskuler menyebabkan jantung dan pembuluh:
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis,
perforasi, protrusi
Kecuali: komplikasi mekanis kateter dialisis intraperitoneum
(T85.6)
T82.5 Komplikasi mekanis dari alat dan implant jantung dan
pembuluh lainnya
Kateter infus, jantung buatan, fistula atau shunt arterio-vena
akibat bedah, alat
umbrella, alat balloon (counterpulsation)
menyebabkan jantung dan pembuluh:
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis,
perforasi, protrusi
Kecuali: komplikasi mekanis kateter infus epidura dan subdura
(T85.6)
T82.6 Infeksi dan reaksi radang akibat prostesis katup jantung
T82.7 Infeksi dan reaksi radang akibat alat, implant, dan graft
jantung dan vaskuler lainnya
T82.8 Komplikasi lain alat prostetik, implant, dan graft
jantung dan vaskuler
Komplikasi, perdarahan, nyeri, embolisme, trombosis, fibrosis,
atau stenosis
akibat alat prostetik, implant, dan graft jantung dan vaskuler
T82.9 Komplikasi alat prostetik, implant, dan graft jantung dan
vaskuler, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
T83.3 Komplikasi mekanis alat kontrasepsi dalam rahim
Alat kontrasepsi dalam rahim menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis,
perforasi, protrusi
T83.4 Komplikasi mekanis alat prostetik, implant dan graft
lain di traktus genitalis
Prosthesis penis (yang diimplantasi) menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis,
perforasi, protrusi
T83.5 Infeksi dan reaksi radang akibat alat prostetik, implant
dan graft dalam sistem urinarius
T83.6 Infeksi dan reaksi radang akibat alat prostetik, implant
dan graft dalam traktus genitalis
T83.8 Komplikasi lain alat prostetik, implant dan graft
genitourinarius
Komplikasi, perdarahan, nyeri, embolisme, trombosis, fibrosis,
atau stenosis
akibat alat prostetik, implant dan graft genitourinarius
T83.9 Komplikasi yang tidak dijelaskan dari alat prostetik,
implant dan graft genitourinarius
Achengrsbk@Gmail.com
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis,
perforasi, protrusi
T84.5 Infeksi dan reaksi radang akibat internal sendi
prosthesis
T84.6 Infeksi dan reaksi radang akibat alat fiksasi internal
[semua tempat]
T84.7 Infeksi dan reaksi radang akibat alat prostetik, implant
dan graft ortopedik internal lain
T84.8 Komplikasi lain alat prostetik, implant dan graft
ortopedik internal
Komplikasi, perdarahan, nyeri, embolisme, trombosis, fibrosis,
atau stenosis
akibat alat prostetik, implant dan graft ortopedik internal
T84.9 Komplikasi alat prostetik, implant dan graft ortopedik
internal. tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
Prostesis saluran empedu, alat anti-reflux esofagus
menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis,
perforasi, protrusi
T85.6 Komplikasi mekanis alat prostetik, implant dan graft
internal lain yang dijelaskan
Kateter infus epidura dan subdura, kateter dialisis
intraperitoneum, material bedah non-absorbable NOS, jahitan
permanen, menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis,
perforasi, protrusi
Kecuali: komplikasi mekanis dari sutura [jahitan] permanen
(kawat) yang dipakai pada perbaikan tulang (T84.1-T84.2)
T85.7 Infeksi dan reaksi radang akibat alat prostetik, implant
dan graft internal lainnya
T85.8 Komplikasi lain alat prostetik, implant dan graft
internal, not elsewhere classified
Komplikasi, perdarahan, nyeri, embolisme, trombosis, fibrosis,
atau stenosis
akibat alat prostetik, implant dan graft internal NEC
T85.9 Komplikasi yang tidak dijelaskan dari alat prostetik,
implant dan graft internal
Komplikasi alat prostetik, implant dan graft internal NOS
Achengrsbk@Gmail.com
T87.1 Komplikasi (bagian) anggota bawah yang disambungkan
kembali
T87.2 Komplikasi bagian tubuh disambungkan kembali
T87.3 Neuroma tunggul amputasi
T87.4 Infeksi tunggul amputasi
T87.5 Nekrosis tunggul amputasi
T87.6 Komplikasi lain dan tidak dijelaskan pada tunggul
amputasi
Kontraktur (flexi)(sendi proximal), hematoma, atau edema,
pada tunggul amputasi:
Kecuali: phantom limb syndrome (G54.6-G54.7)
Achengrsbk@Gmail.com
T88.5 Komplikasi lain anestrsia
Hipotermia setelah anestesia
T88.6 Syok anafilaktik akibat efek samping obat yang
diberikan dengan benar
Kecuali: syok anafilaktik akibat serum (T80.5)
T88.7 Efek samping yang tidak dijelaskan dari obat-obatan
Efek samping, reaksi alergi, hipersensitivitas, atau idiosinkrasi
(dari) (terhadap)
obat-obatan yang dibeikan dengan benar
Hipersensitivitas obat NOS, reaksi obat NOS
Kecuali: efek samping obat-obatan (A00-R99,T80-T88.6, T88.8)
T88.8 Komplikasi lain yang dijelaskan dari asuhan bedah dan
medis, nec
T88.9 Komplikasi asuhan bedah dan medis, tidak dijelaskan
Kecuali: efek tidak diharapkan NOS (T78.9)
Achengrsbk@Gmail.com
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada:
S10-S11, S20-S21, S30-S31 dan T09.0-T09.1
T91.1 Sequela fraktur vertebra
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S12.-, S22.0-
S22.1, S32.0, S32.7 dan T08
T91.2 Sequela fraktur thorax dan pelvis lainnya
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S22.2-S22.9,
S32.1-S32.5 dan S32.8
T91.3 Sequela cedera medulla spinalis
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada
S14.0-S14.1, S24.0-S24.1, S34.0-S34.1 dan T09.3
T91.4 Sequela cedera organ intrathorax
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S26-S27
T91.5 Sequela cedera organ intra-abdomen dan pelvik
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S36-S37
T91.8 Sequela cedera lain yang dijelaskan pada leher dan
badan
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada:
S13.-, S14.2-S14.6, S15-S18, S19.7-S19.8
S23.-, S24.2-S24.6, S25.-, S28.-, S29.0-S29.8
S33.-, S34.2-S34.8, S35.-, S38.-, S39.0-S39.8
T09.2 dan T09.4 -T09.8
T91.9 Sequela cedera leher dan badan yang tidak dijelaskan
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S19.9, S29.9,
S39.9 dan T09.9
Achengrsbk@Gmail.com
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S47-S48, S57-
S58, S67-S68 dan T11.6
T92.8 Sequela cedera lain yang dijelaskan pada anggota atas
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada
S40.-, S45.-, S49.7-S49.8, S50.-,S55.-, S59.7-S59.8,
S60.-, S65.-, S69.7-S69.8, T11.0, T11.4 dan T11.8
T92.9 Sequela cedera anggota atas yang tidak dijelaskan
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S49.9, S59.9,
S69.9 dan T11.9
Achengrsbk@Gmail.com
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada T14.-
Achengrsbk@Gmail.com
Achengrsbk@Gmail.com
CHAPTER XX.
PENYEBAB-PENYEBAB LUAR DARI
MORBIDITAS DAN MORTALITAS (V01-
Y98)
Bab ini, yang pada ICD revisi sebelumnya adalah klasfikasi
suplemen, memungkinkan klasifikasi peristiwa dan situasi di
lingkungan sebagai penyebab cedera, keracunan, dan efek tak
diinginkan lainnya. Kode dari bab ini digunakan untuk tambahan pada
kode dari bab lain yang menunjukkan bentuk kondisi, yang sering
diklasifikasikan pada Bab XIX [Cedera, keracunan dan konsekuensi
tertentu lain penyebab luar (S00-T98)]. Penyebab kematian sebaiknya
dikode menurut Bab XIX dan XX, tapi kalau hanya satu kode yang
ditabulasikan maka kode dari Bab XX yang diutamakan. Kondisi lain
yang dapat dinyatakan sebagai akibat penyebab luar diklasifikasikan
pada Bab I-XVIII. Untuk kondisi ini, kode dari Bab XX hanya digunakan
untuk informasi tambahan pada analisis kondisi ganda.
Kategori-kategori untuk sekuel penyebab eksternal dari
morbiditas dan mortalitas dimasukkan pada Y85-Y89
Kode aktifitas
Kategori berikut tersedia untuk digunakan sebagai variabel
terpisah penambah kategori V01-Y34 untuk menunjukkan aktifitas
korban pada saat kejadian berlangsung. Klasifikasi tambahan ini
jangan dikaburkan dengan, atau digunakan untuk mengganti kategori
yang tersedia untuk tempat kejadian yang dapat diklasifikasikan pada
W00-Y34
Achengrsbk@Gmail.com
Ikut dalam bagian atau aktifitas organisasi sukarela
Kecuali: Aktifitas olahraga (0)
Achengrsbk@Gmail.com
Definisi-definisi yang berhubungan dengan kecelakaan transport
(a) Kecelakaan transport (V01-V99) adalah kecelakaan yang
melibatkan alat yang terutama dirancang atau saat itu digunakan
untuk, membawa orang atau barang dari satu tempat ke tempat
lain.
(b) Public highway (jalan raya) atau street (jalan umum) adalah
bagian antara batas hak milik (atau garis batas) tanah, yang
biasanya tersedia bagi masyarakat untuk memindahkan orang
atau harta benda dari satu tempat ke tempat lain. Roadway
(badan jalan) adalah bagian jalan umum yang biasa digunakan
untuk lalulintas kendaraan.
(c) Kecelakaan lalulintas (TA) adalah kecelakaan kendaraan yang
terjadi di jalan umum [misalnya berangkat dari, tiba di, atau
melibatkan kendaraan yang sebagian badannya berada di jalan
umum]. Kecelakaan kendaraan dianggap terjadi di jalan umum
kalau tempat lain tidak disebutkan, kecuali pada kecelakaan yang
hanya melibatkan MV off-road yang diklasifikasikan sebagai Non-
TA kalau tidak dinyatakan sebaliknya.
(d) Kecelakaan bukan-lalulintas (Non-TA) adalah kecelakaan
kendaraan yang seluruh bagiannya terjadi di tempat selain jalan
umum.
(e) Pejalan kaki adalah orang yang terlibat kecelakaan yang saat itu
tidak berada di dalam atau di atas MV, kereta api, trem,
kendaraan ditarik hewan atau lainnya, atau sedang di atas
sepeda atau binatang.
Termasuk: orang yang: sedang berdiri, mengganti roda atau
memperbaiki kendaraan
pengguna alat pembawa pejalan kaki seperti:
push-cart, push-chair, kursi roda, perambulator,
pembawa bayi
skateboard, ice-skates, roller-skates, skis, sled,
scooter
(f) Pengemudi adalah pengguna kendaraan transport yang
menjalankan atau bermaksud menjalankan kendaraan tersebut
(g) Penumpang adalah pengguna kendaraan transport selain
pengemudi.
Kecuali: orang yang berkendara di bagian luar kendaraan
lihat definisi (h)
(h) Orang yang berada di bagian luar kendaraan adalah orang yang
sedang dibawa oleh kendaraan tapi tidak mengisi ruangan yang
biasanya disediakan untuk pengemudi atau penumpang, atau
ruangan yang disediakan untuk transport barang-barang.
Termasuk orang (yang berkendara pada): badan kendaraan,
tangga, bumper [fender], atap, bergantung di luar, papan
luncur kendaraan
(i) Sepeda adalah kendaraan transport darat yang hanya dijalankan
dengan pedal.
Achengrsbk@Gmail.com
Termasuk: sepeda roda dua atau roda tiga
Kecuali: sepeda yang bermotor lihat definisi (k)
(j) Pengemudi sepeda adalah orang yang mengendarai sepeda atau
becak atau trailer yang dilekatkan pada sepeda tersebut.
(k) Sepeda motor adalah MV roda dua dengan satu atau dua sadel
penunggang dan kadang-kadang dengan roda ketiga untuk
menunjang becak samping. Becak samping dianggap sebagai
bagian dari sepeda motor.
Termasuk: sepeda motor NOS, kombinasi, dengan becak
samping;
sepeda yang diberi motor, moped, motor scooter
Kecuali: tricyle bermotor lihat definisi (m)
(l) Penunggang (rider) sepeda motor adalah orang yang berkendara
di atas sepeda motor, atau di dalam becak samping atau trailer
yang dilekatkan pada kendaraan tersebut.
(m) MV beroda tiga adalah tricycle bermotor yang dirancang untuk
penggunaan di jalan.
Termasuk: tricyle bermotor, rickshaw bermotor, mobil beroda
tiga
Kecuali: sepeda motor dengan becak samping - lihat definisi (k),
kendaraan khusus segala medan (all-terrain) - lihat
definisi (x)
(n) Mobil adalah MV roda empat yang dirancang terutama untuk
membawa sampai 10 orang. Sebuah karavan atau trailer yang
sedang ditarik oleh mobil dianggap sebagai bagian dari mobil
tersebut.
Termasuk: minibus
(o) Kendaraan bermotor atau kendaraan bisa berarti berbagai
kendaraan transportasi. Penggunaan lokal istilah ini harus
ditentukan untuk mentukan kode yang sesuai. Kalau istilah
digunakan secara meragukan, gunakan kode yang tidak
dijelaskan. Sebuah karavan atau trailer yang sedang ditarik oleh
mobil dianggap sebagai bagian dari mobil tersebut
(p) Truk atau van pick up adalah MV beroda empat atau enam yang
dirancang terutama untuk membawa barang, beratnya kurang
dari batas lokal untuk kendaraan barang berat, dan tidak
memerlukan surat izin mengemudi (SIM) khusus.
(q) Kendaraan transport berat adalah MV yang dirancang terutama
untuk membawa barang, memenuhi kriteria lokal untuk
klasifikasi kendaraan barang berat berdasarkan berat kerbside
(biasanya di atas 3500 kg), dan memerlukan SIM khusus.
[kerbside = sisi yang naik ke atas badan timbangan MV]
(r) Bus adalah MV yang dirancang atau disesuaikan terutama untuk
membawa lebih dari 10 orang, dan memerlukan SIM khusus.
Termasuk: bus besar
(s) Kereta api atau kendaraan di atas rel adalah alat, dengan atau
tanpa gerbong, dirancang untuk lalulintas di atas rel.
Termasuk: mobil listrik atau trem interurban yang berjalan di
Achengrsbk@Gmail.com
jalur tersendiri,
kereta rel, apa pun sumber tenaganya [diesel] [listrik]
[uap]:
funicular [berkabel], monorail, dua rel, bawah
tanah, rel layang,
kendaraan lain yang dirancang untuk berjalan di atas rel
Kecuali: mobil listrik interurban [trem], yang berjalan di
jalur tersendiri yang merupakan bagian jalan umum - lihat
definisi (s)
(t) Trem (streetcar) adalah alat yang dirancang dan digunakan
terutama untuk membawa orang di dalam kota, berjalan di atas
rel, biasanya mematuhi signal lalulintas, dan berjalan di jalur
sendiri yang merupakan bagian badan jalan. Trailer yang ditarik
trem dianggap bagian dari trem tersebut.
Termasuk: trem listrik interurban, kalau disebutkan
beroperasi di jalan umum
(gerbong) tram, (gerbong) trolley
(u) Kendaraan khusus wilayah industri adalah MV yang dirancang
untuk digunakan terutama di dalam bangunan dan wilayah dari
tempat industri atau perdagangan
Termasuk: truk (bagasi) (surat) atau kendaaan penumpang
airport bertenaga batere
truk bergerak sendiri di tempat industri,
truk bagasi stasiun, bermotor
(truk) forklift, mobil logging (kayu), gerbong batubara di
pertambangan,
tram, truk, atau tub [pembawa cairan] (bermotor) di
tambang atau galian
(v) Kendaraan khusus daerah pertanian adalah MV yang dirancang
untuk digunakan secara khusus di pertanian dan perkebunan
(hortikultura), misalnya untuk mengolah tanah, menyebar benih,
menuai panen, dan membawa barang-barang di pertanian.
Termasuk: mesin panen, mesin pertanian bergerak sendiri,
traktor (dan trailer)
(w) Kendaraan konstruksi khusus adalah MV yang dirancang secara
khusus untuk digunakan dalam konstruksi (dan demolisi) jalan,
bangunan, dan struktur lainnya
Termasuk: bulldozer, digger, dumper truck, earth-leveller
(perata tanah),
mechanical shovel (sekop mekanis), road-roller (mesin
giling)
(x) Kendaraan semua medan (special all-terrain vehicle) adalah MV
yang dirancang khusus untuk menempuh medan kasar atau lunak
atau salju. Contoh rancangan khusus adalah konstruksi tinggi,
roda dan ban khusus, tracks, dan sokongan bantalan udara.
Termasuk: hovercraft tanah dan rawa, mobil salju
Kecuali: hovercraft di perairan terbuka lihat definisi (x)
Achengrsbk@Gmail.com
(x) Watercraft adalah alat untuk membawa penumpang atau barang
di atas air.
Termasuk: hovercraft NOS
(y) Aircraft adalah alat untuk membawa penumpang atau barang di
udara.
Achengrsbk@Gmail.com
kecelakaan selain tabrakan, klasifikasikan ini sebagai kecelakaan
non-tabrakan menurut jenis kendaraan yang terlibat.
6. Kalau kecelakaan transport terjadi pada kendaraan yang sedang
bergerak, seperti
jatuh, melompat, atau terdorong dari,
dihantam oleh benda yang dilemparkan ke,
cedera karena dilemparkan ke,
cedera akibat bagian yang bergerak dari;
keracunan akibat gas buangan yang dihasilkan oleh,
api yang berasal dari,
ledakan dari suatu bagian dari,
kerusakan suatu bagian dari,
objek yang jatuh ke dalam atau ke atas;
suatu bagian dari; atau objek di dalam
kendaraan yang sedang bergerak, menyebabkan tabrakan, maka
klasifikasikan kecelakaan ini sebagai tabrakan. Kalau kecelakaan
yang terjadi bukan tabrakan, klasifikasikan sebagai kecelakaan
non-tabrakan menurut jenis kendaraan yang terlibat
7. Kecelakaan transport darat yang dijelaskan sebagai:
tabrakan (akibat hilangnya kontrol) (di jalan raya) antara
kendaraan dengan:
tiang penunjang (jembatan)(overpass); tiang serbaguna;
pembatas antara jalan raya; daerah aman (safety island);
besi pengaman (guard rail) atau pagar pembatas;
rambu-rambu lalulintas atau marker (sementara);
dinding dari potongan yang dibuat untuk jalan
objek yang dilemparkan ke depan MV; batu jatuh, longsoran
(tak bergerak), pohon,
objek lain, baik tetap, bisa dipindahkan, atau sedang bergerak;
Achengrsbk@Gmail.com
tabrakan pejalan kaki dengan pejalan kaki lain disusul dengan
jatuh (W03.-)
Subdivisi karakter ke-4 berikut digunakan pada kategori V01-V06:
.0 Non-TA
.1 TA
.9 Tidak dijelaskan TA atau Non-TA
Achengrsbk@Gmail.com
V13. Tabrakan dengan mobil, truk pick-up atau van
Achengrsbk@Gmail.com
.0 Pengemudi sepeda motor cedera dalam Non-TA
.1 Penumpang sepeda motor cedera dalam Non-TA
.2 Penunggang sepeda motor yang tidak jelas cedera dalam
Non-TA
.3 Seseorang cedera ketika naik atau turun dari sepeda motor
.4 Pengemudi sepeda motor cedera dalam TA
.5 Penumpang sepeda motor cedera dalam TA
.9 Penunggang sepeda motor yang tidak jelas cedera dalam TA
Achengrsbk@Gmail.com
V29.5 Penumpang sepeda motor tabrakan dengan MV lain dan
tak jelas, TA
V29.6 Penunggang sepeda motor yang tak jelas tabrakan
dengan MV lain dan tak jelas, TA
Tabrakan sepeda motor NOS (lalulintas)
V29.8 Penunggang sepeda motor cedera dalam laka-transport
lain yang dijelaskan
Terjepit oleh bagian sepeda motor
V29.9 Penunggang sepeda motor cedera dalam TA yang tak
jelas
Kecelakaan sepeda motor NOS
Achengrsbk@Gmail.com
V37. Tabrakan dengan benda tak bergerak
Achengrsbk@Gmail.com
V41. Tabrakan dengan sepeda
Achengrsbk@Gmail.com
.2 Seseorang di bagian luar truk pick-up atau van cedera
dalam Non-TA
.3 Pengguna truk pick-up atau van yang tidak jelas cedera
dalam Non-TA
.4 Seseorang cedera ketika naik atau turun truk pick-up atau
van
.5 Pengemudi truk pick-up atau van cedera dalam TA
.6 Penumpang truk pick-up atau van cedera dalam TA
.7 Seseorang di bagian luar truk pick-up atau van cedera
dalam TA
.9 Pengguna truk pick-up atau van yang tidak jelas cedera
dalam TA
Achengrsbk@Gmail.com
Pengguna truk pick-up atau van cedera dalam Non-TA NOS
V59.4 Pengemudi tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA
V59.5 Penumpang tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA
V59.6 Pengguna yang tak jelas tabrakan dengan MV lain dan
tak jelas, TA
Tabrakan NOS yang melibatkan truk pick-up atau van
(lalulintas)
V59.8 Pengguna cedera dalam laka-transport lain yang
dijelaskan
Terjepit oleh pintu atau bagian lain truk pick-up atau van
V59.9 Pengguna cedera dalam TA yang tidak jelas
Kecelakaan NOS yang melibatkan truk pick-up atau van
Achengrsbk@Gmail.com
V67. Tabrakan dengan objek tidak bergerak
Achengrsbk@Gmail.com
V70. Tabrakan dengan pejalan kaki atau hewan
Kecuali: Tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan or binatang yang
ditunggangi (V76.-)
Achengrsbk@Gmail.com
Laka-transport darat lainnya (V80-V89)
V80. Penunggang hewan atau pengguna kendaraan ditarik
hewan cedera dalam laka-transport
V80.0 Jatuh atau terlempar dari hewan atau kendaraan dalam
kecelakaan bukan tabrakan
Hewan atau kendaraan ditarik hewan terbalik: NOS, tanpa
tabrakan
V80.1 Tabrakan dengan pejalan kaki atau hewan
Kecuali: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan atau
binatang ditunggangi (V80.7)
V80.2 Tabrakan dengan sepeda
V80.3 Tabrakan dengan MV roda dua atau 3
V80.4 Tabrakan dengan mobil, truk pick-up, van, kendaraan
transport berat atau bus
V80.5 Tabrakan dengan MV lain yang jelas
V80.6 Tabrakan dengan kereta api atau kendaraan rel
V80.7 Tabrakan dengan kendaraan tidak bermotor lain
Tabrakan dengan: binatang yang ditunggangi, kendaraan
ditarik hewan, trem
V80.8 Tabrakan dengan objek tak bergerak
V80.9 Penunggang cedera dalam laka-transport lain dan tidak
jelas
Kecelakaan kendaraan ditarik hewan NOS,
Kecelakaan penunggang hewan NOS
V81. Pengguna kereta api atau kendaraan rel cedera dalam laka-
transport
Termasuk: orang yang berada di bagian luar kereta api
V81.0 Tabrakan dengan MV dalam Non-TA
V81.1 Tabrakan dengan MV dalam TA
V81.2 Tabrakan dengan atau dihantam oleh rolling stock
[kumpulan kendaraan beroda]
V81.3 Tabrakan dengan objek lain
Tabrakan kereta api NOS
V81.4 Orang cedera ketika naik atau turun dari kereta api atau
kendaraan rel
V81.5 Cedera akibat jatuh di dalam kereta api atau kendaraan
rel
Kecuali: jatuh ketika kereta lepas dari rel:
didahului tabrakan (V81.0-V81.3); tanpa
didahului tabrakan (V81.7)
jatuh ketika naik atau turun (V81.4)
V81.6 Cedera akibat jatuh dari kereta api atau kendaraan rel
Achengrsbk@Gmail.com
Kecuali: jatuh ketika kereta lepas dari rel [derailment]:
didahului tabrakan (V81.0-V81.3); tanpa
didahului tabrakan (V81.7)
jatuh ketika naik atau turun (V81.4)
V81.7 Cedera dalam derailment tanpa tabrakan
V81.8 Cedera dalam kecelakaan kereta api lain yang jelas
Ledakan atau api;
Dihantam oleh jatuhan: tanah, batu, pohon
Kecuali: jatuh ketika kereta lepas dari rel [derailment]:
didahului tabrakan (V81.0-V81.3); tanpa
didahului tabrakan (V81.7)
V81.9 Cedera dalam kecelakaan kereta api yang tidak jelas
Kecelakaan kereta api NOS
Achengrsbk@Gmail.com
V83.4 Orang cedera ketika naik atau turun dari kendaraan
khusus industri
V83.5 Pengemudi cedera dalam Non-TA
V83.6 Penumpang cedera dalam Non-TA
V83.7 Seseorang di bagian luar cedera dalam Non-TA
V83.9 Pengguna yang tidak jelas pada cedera dalam Non-TA
Kecelakaan kendaraan khusus industri NOS
Achengrsbk@Gmail.com
Kecuali: kendaraan dalam penggunaan tak bergerak atau sedang
diperbaiki (W31.-)
V86.0 Pengemudi cedera dalam TA
V86.1 Penumpang cedera dalam TA
V86.2 Orang di bagian luar cedera dalam TA
V86.3 Pengguna yang ridak jelas cedera dalam TA
V86.4 Orang cedera ketika naik atau turun dari from MV
segala medan dan off-road lain
V86.5 Pengemudi cedera dalam Non-TA
V86.6 Penumpang cedera dalam Non-TA
V86.7 Orang di bagian luar cedera dalam Non-TA
V86.9 Pengguna yang tidak jelas lain cedera dalam Non-TA
Kecelakaan MV segala medan NOS, kecelakaan MV off-road
NOS
Achengrsbk@Gmail.com
V88.3 Tabrakan antara mobil dengan bus (Non-TA)
V88.4 Tabrakan antara mobil dengan kendaraan transport
berat(Non-TA)
V88.5 Orang cedera dalam tabrakan antara kendaraan
transport berat dengan bus (Non-TA)
V88.6 Tabrakan antara kereta api atau kendaraan rel dengan
mobil (Non-TA)
V88.7 Tabrakan antara MV-MV lain yang jelas (Non-TA)
V88.8 Laka-transport bukan tabrakan lain, melibatkan MV
(Non-TA)
V88.9 Laka-transport (tabrakan)(bukan tabrakan) lain,
melibatkan non-MV(Non-TA)
Achengrsbk@Gmail.com
V90. Kecelakaan pada watercraft yang menyebabkan tenggelam
Termasuk: tenggelam (drowning and submersion) akibat:
jatuh atau melompat dari: kapal terbakar,
tabrakan watercraft,
kapal terbalik atau tenggelam, kecelakaan
lain pada watercraft
Kecuali: tenggelam pada transportasi air tanpa kecelakaan
watercraft (V92.-)
Achengrsbk@Gmail.com
Termasuk: kecelakaan terhadap bukan pengguna watercraft
dihantam kapal ketika bermain ski air
Achengrsbk@Gmail.com
Jatuh di dalam, ke atas, atau dari pesawat udara pada laka-
transport udara
Kecuali: kecelakaan ketika naik atau turun aircraft
(V97.1)
V97.1 Orang cedera ketika naik atau turun pesawat udara
V97.2 Penerjun payung cedera dalam laka-transport udara
Kecuali: orang yang terjun setelah kecelakaan pesawat
udara (V95-V96)
V97.3 Orang di atas tanah cedera dalam laka-transport udara
Dihantam oleh objek yang jatuh dari pesawat udara
Terhisap oleh mesin jet, cedera karena baling-baling yang
sedang berputar
V97.8 Laka-transport udara lainnya, not elsewhere classified
Cedera akibat mesin-mesin pada pesawat udara
Kecuali: kecelakaan pesawat udara NOS (V95.9)
menghadapi perubahan tekanan udara ketika naik
atau turun (W94.-)
Achengrsbk@Gmail.com
Tempat tinggal yang bukan asrama
Jalan pribadi ke rumah, halaman rumah, taman rumah, garasi rumah
Karavan [trailer] di tempat tinggal, kolam renang di rumah atau
taman pribadi
Kecuali: asrama atau panti (.1)
rumah sedang dibangun tapi belum ditempati (.6)
rumah yang ditinggalkan atau ditelantarkan (.8)
.4. Jalanan
Jalan bebas hambatan, jalan MV, trotoar, jalan setapak
Achengrsbk@Gmail.com
Bangunan [apa pun] yang sedang dibangun, terowongan yang sedang
dibangun,
Pembangkit tenaga listrik (batubara) (nuklir) (minyak)
Tambang minyak, oil rig dan instalasi offshore lainnya
Tempat penumpukan [pit] (batubara) (batu) (tanah)
Pelabuhan, galangan kapal, halaman pabrik, bangunan pabrik
Halaman industri, workshop, gasworks
Jatuh (W00-W19)
Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian
(halaman XX: 18-19)
Kecuali: sengaja melukai diri sendiri (X80-X81), serangan fisik
[assault] (Y01-Y02)
jatuh (dalam) (dari):
kendaraan transport (V01-V99), hewan (V80.-),
mesin (yang bekerja) (W28-W31), ke air (dengan
tenggelam) (W65-W74),
bangunan terbakar (X00.-), ke dalam api (X00-X04, X08-
X09)
jatuh berulang yang tidak disebabkan kecelakaan (R29.6)
Achengrsbk@Gmail.com
W03. Jatuh pada level sama yang lainnya akibat tabrakan
dengan, atau didorong orang lain
Termasuk: jatuh akibat tabrakan (pembawa) pejalan kaki dengan
(pembawa) pejalan kaki lain
Kecuali: remuk atau terdorong oleh keramaian atau human
stampede (W52.-)
jatuh yang melibatkan es atau salju (W00.-)
W13. Jatuh dari, keluar dari, atau melalui bangunan atau suatu
struktur
Termasuk: jatuh dari, keluar dari, atau melalui:
lantai, dinding, atap, jendela, balkon,
railing (pembatas/pagar lantai), bangunan, tiang bendera,
menara, turret (menara kecil), jembatan, viaduct
(jembatan lengkung)
Kecuali: kolapsnya suatu bangunan atau struktur (W20.-)
jatuh atau melompat dari bangunan atau struktur yang
terbakar (X00.-)
Achengrsbk@Gmail.com
W16. Terjun atau melompat ke air menyebabkan cedera selain
tenggelam
Termasuk: menghantam permukaan air atau dasar air yang dangkal
menghantam dinding atau papan loncat di kolam renang
Kecuali: kecelakaan tenggelam (W65-W74), menyelam dengan
suplai udara kurang (W81.-),
efek tekanan udara waktu menyelam (W94.-)
Achengrsbk@Gmail.com
W23. Terperangkap, remuk, terjepit atau terhimpit di dalam atau
di antara objek
Termasuk: terperangkap, remuk, terjepit atau terhimpit
antara objek-objek bergerak, antara objek bergerak dan
diam,
di dalam objek
seperti:
antara krat pengepakan dan lantai. akibat pegangan
terlepas,
objek melipat (folding), pintu geser dan rangkanya,
lingkar pengering mesin cuci
Kecuali: cedera akibat:
kendaraan transport yang sedang digunakan untuk
transportasi (V01-V99),
alat pengangkat dan transmisi (W24.-),
alat pemotong dan pelobang (W25-W27),
perkakas tangan tanpa mesin (W27.-),
mesin-mesin (W28-W31)
dihantam oleh objek yang dilemparkan, diarahkan atau
jatuh (W20.-)
Achengrsbk@Gmail.com
W29. Kontak dengan perkakas tangan bermesin dan mesin
rumah tangga lainnya
Termasuk: blender, mesin cuci
alat bermesin seperti:
pengering putar, mesin jahit, pembuka
kaleng, gergaji, pisau,
perkakas taman, pemangkas tanaman,
perkakas pertukangan sendiri
Kecuali: terdedah arus listrik (W86.-)
W33. Tembakan bedil, shotgun dan senjata api yang lebih besar
Termasuk: bedil tentara, bedil berburu, senapan mesin
Kecuali: senapan angin (W34.-)
Achengrsbk@Gmail.com
Termasuk: bahan peledak, gas eksplosif
ledakan (dalam): NOS, tempat pembuangan, pabrik,
gudang gandum, amunisi
W44. Benda asing yang mausk melalui mata atau lobang alamiah
Kecuali: cairan korosif (X49.-),
menghirup atau menelan benda asing dengan obstruksi
saluran nafas (W78-W80)
W49. Dihadapkan pada daya mekanis lain and tidak jelas dari
benda mati
Termasuk: daya gravitasi (G) abnormal
Achengrsbk@Gmail.com
W54. Digigit atau diserang anjing
W60. Kontak dengan duri dan tonjolan tanaman dan daun tajam
Tenggelam (W65-W74)
Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman
XX: 18-19)
Kecuali tenggelam akibat: laka-transport (V01-V99), laka-transport
air (V90.-, V92.-),
bencana alam (X34-X39)
Achengrsbk@Gmail.com
W75. Tercekik (suffocation and strangulation) karena
kecelakaan di tempat tidur
Termasuk: tercekik oleh alas kasur, bantal, badan ibu:
Achengrsbk@Gmail.com
cedera akibat benda asing, selain asfiksia atau obstruksi
saluran nafas (W44.-)
obstruksi esofagus oleh benda asing tanpa asfiksia atau
obstruksi nafas (W44.-)
Achengrsbk@Gmail.com
W93. Terdedah dingin berlebihan buatan manusia
Termasuk: kontak dengan atau inhalasi:
es kering, udara cair, hidrogen cair atau
nitrogen cair,
terdedah unit deep-freeze dalam waktu lama
Achengrsbk@Gmail.com
X06. Terdedah terbakar atau melelehnya bahan pakaian lain
Termasuk: penyulutan atau pelelehan perhiasan plastik
X13. Kontak dengan uap air dan uap panas lain (vapour)
X16. Kontak dengan alat, radiator, dan pipa pemanas yang panas
X19. Kontak dengan panas dan benda panas lain dan tidak jelas
Kecuali: objek yang biasanya tidak panas, misalnya yang
dipanaskan api rumah (X00-X09)
Achengrsbk@Gmail.com
Kontak dengan hewan dan tanaman berbisa (X20-X29)
Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman
XX: 18-19)
Termasuk: zat kimia yang dilepaskan binatang atau serangga;
gigitan dan sengatan berbisa
pelepasan bisa dari taring, rambut, spina, lengan
(tentacles) dan perangkat lainnya
Kecuali: menelan hewan atau tanaman berbisa (X49.-)
Achengrsbk@Gmail.com
Terdedah kekuatan alam (X30-X39)
Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman
XX: 18-19)
Achengrsbk@Gmail.com
X39. Dihadapkan pada kekuatan alam lainnya dan tidak jelas
Termasuk: radiasi alam NOS, gelombang pasang NOS
Kecuali: terdedah NOS (X59.9)
Achengrsbk@Gmail.com
simpatolitik [antiadrenergik], simpatomimetik
[adrenergik]
X44. Keracunan dan terdedah obat dan zat biologis lain dan
tidak jelas
Termasuk: obat sistem kardiovaskuler, sistem gastrointestinum
agen yang terutama bekerja pada otot polos dan lurik dan
sistem pernafasan
obat yang mempengaruhi metabolisme mineral dan asam
urat
agen keseimbangan air, hormon and substitusi sintetiknya,
agen sistemik dan hematologis, antibiotika sistemik dan
anti-infeksi lainnya
vaksin, gas-gas terapi, anestetik (general)(lokal), preparat
topis
X49. Keracunan dan terdedah zat kimia dan zat beracun lain dan
tak jelas
Termasuk: aromatika, asam, dan alkali kaustik yang bersifat korosif,
cat dan pewarna, perekat dan zat adhesif, sabun dan
deterjen,
makanan dan pupuk tanaman, makanan beracun dan
tanaman beracun
logam termasuk asap dan uapnya,
keracunan NOS
Kecuali: kontak dengan binatang dan tanaman berbisa (X20-X29)
Achengrsbk@Gmail.com
Olahraga berlebihan, perjalanan dan keadaan
kekurangan (X50-X57)
Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman
XX: 18-19)
Kecuali: laka-transport (V01-V99), assault (X85-Y09)
Achengrsbk@Gmail.com
X60. Meracuni diri dengan analgetik, antipiretik, dan
antirematik non-opioid
Termasuk: derivat 4-aminophenol, nonsteroidal anti-inflammatory
drugs [NSAID]
derivat pirazolon, salisilat
X63. Meracuni diri diri dengan obat lain yang bekerja pada
sistem syaraf otonom
Termasuk: parasimpatolitik [antikolinergik dan antimuskarinik] dan
spasmolitik
parasympathomimetics [cholinergics]
simpatolitik [antiadrenergik], simpatomimetik
[adrenergik]
X64. Meracuni diri diri dengan obat-obatan dan zat biologis yang
lain dan tidak jelas
Termasuk: obat yang mempengaruhi: sistem kardiovaskuler, sistem
gastrointestinum
agen yang terutama bekerja pada otot polos dan lurik dan
sistem pernafasan
obat yang mempengaruhi metabolisme mineral dan asam
urat
hormon and substitusi sintetiknya, agen keseimbangan air
agen sistemik dan hematologis, antibiotika sistemik dan
anti-infeksi lainnya
vaksin, gas-gas terapi, anestetik (general)(lokal), preparat
topis
Achengrsbk@Gmail.com
Termasuk: benzene dan homolognya, carbon tetrachloride
[tetrachloromethane],
chlorofluorocarbons, (derivat) petroleum
X69. Meracuni diri dengan zat kimia dan beracun lain dan tidak
jelas
Termasuk: aromatika, asam, dan alkali kaustik yang bersifat korosif,
cat dan pewarna,
sabun dan deterjen, perekat dan zat adhesif, logam
Termasuk asap dan uapnya
makanan dan pupuk tanaman, makanan beracun dan
tanaman beracun
X77. Mencederai diri dengan uap air, uap panas dan objek panas
Achengrsbk@Gmail.com
X82. Mencederai diri dengan menabrakkan MV
Termasuk: tabrakan yang disengaja terhadap: MV, kereta api, trem
Kecuali: tabrakan pesawat (X83.-)
X89. Serangan dengan zat kimia dan beracun lain yang jelas
Termasuk: makanan dan pupuk tanaman
X90. Serangan dengan zat kimia atau beracun yang tidak jelas
Termasuk: pembunuhan dengan racun NOS
X95. Serangan dengan tembakan senjata api lain dan tidak jelas
Achengrsbk@Gmail.com
X96. Serangan dengan bahan peledak
Kecuali: alat pembakar (X97.-)
X98. Serangan dengan uap air, uap panas dan benda panas
Achengrsbk@Gmail.com
Y07.9 Oleh orang yang tidak dijelaskan
Y13. Peracunan oleh dan terdedah obat lain yang bekerja pada
sistem syaraf otonom, maksud tidak diketahui
Termasuk: parasimpatolitik [antikolinergik dan antimuskarinik] dan
spasmolitik
parasimpatomimetik [cholinergics]
simpatolitik [antiadrenergik], simpatomimetik
[adrenergik]
Achengrsbk@Gmail.com
Termasuk: obat yang mempengaruhi: sistem kardiovaskuler, sistem
gastrointestinum
agen yang terutama bekerja pada otot polos dan lurik dan
sistem pernafasan
obat yang mempengaruhi metabolisme mineral dan asam
urat
hormon and substitusi sintetiknya, agen keseimbangan air
agen sistemik dan hematologis, antibiotika sistemik dan
anti-infeksi lainnya
vaksin, gas-gas terapi, anestetik (general)(lokal), preparat
topis
Y17. Peracunan oleh dan terdedah gas dan uap lainnya, maksud
tidak diketahui
Termasuk: carbon monoxide, nitrogen oxides, sulfur dioxide, utility
gas
gas air mata [lacrimogenic gas, tear gas], gas buangan
motor (kendaraan)
Kecuali: asap dan uap logam (Y19.-)
Y19. Peracunan dan terdedah zat kimia dan beracun lain dan
tidak jelas, maksud tak diketahui
Termasuk: aromatika, asam, dan alkali kaustik yang bersifat korosif,
cat dan pewarna,
sabun dan deterjen, perekat dan zat adhesif, logam
termasuk asap dan uapnya
makanan dan pupuk tanaman, makanan beracun dan
tanaman beracun
Achengrsbk@Gmail.com
Y21. Tenggelam, maksud tidak diketahui
Y23. Tembakan bedil, shotgun, dan senjata api yang lebih besar,
maksud tidak diketahui
Y24. Tembakan senjata api lain dan tidak jelas, maksud tidak
diketahui
Y27. Kontak dengan uap air, uap panas dan objek panas, maksud
tidak diketahui
Achengrsbk@Gmail.com
Asfiksia oleh gas, cedera oleh gas air mata, keracunan oleh
gas
ketika intervensi hukum
Y35.3 Intervensi hukum yang melibatkan benda tumpul
Terpukul dengan: tongkat, kaki kursi, objek tumpul
ketika intervensi hukum
Y35.4 Intervensi hukum yang melibatkan benda tajam
tersayat, tertusuk, dicederai bayonet
ketika intervensi hukum
Y35.5 Eksekusi hukum
Eksekusi atas perintah hakim atau pemerintah [permanen
atau sementara], seperti: hukuman mati, ditembak,
diracun, dicekik dengan gas, dipancung, digantung,
disengat dengan listrik
Y35.6 Intervensi hukum yang melibatkan cara lain yang jelas
didorong
Y35.7 Intervensi hukum, cara-cara tidak jelas
Achengrsbk@Gmail.com
bom minyak
Y36.4 Perang yang melibatkan tembakan senjata api dan
bentuk lain perang konvensional
luka pertempuran, cedera bayonet, pellet (shotgun),
tenggelam sewaktu perang NOS
peluru: karaben, senapan mesin, pistol, bedil, (peluru)
karet
Y36.5 Perang yang melibatkan senjata nuklir
efek ledakan, efek bola api, panas, terdedah radiasi
ionisasi
efek langsung lain dan efek sekunder dari senjata nuklir
Y36.6 Perang yang melibatkan senjata biologis
Y36.7 Perang yang melibatkan senjata kimia dan bentuk lain
perang non-konvensional
gas, asap dan zat kimia; laser
Y36.8 Perang yang terjadi setelah genjatan senjata
cedera akibat bom atau ranjau, yang waktu perang,
terjadi setelah gencatan senjata
cedera akibat perang [Y36.0-Y36.7 atau Y36.9], terjadi
setelah gencatan senjata
Y36.9 Perang, tidak jelas
Achengrsbk@Gmail.com
Kecuali: antibiotika antineoplastik (Y43.3), antibiotika topikal
(Y56.-)
Y40.0 Penisillin
Y40.1 Sefalosporin dan antibiotika beta-laktam lainnya
Y40.2 Group khloramphenikol
Y40.3 Makrolida
Y40.4 Tetrasiklin
Y40.5 Aminoglikosida
Streptomisin
Y40.6 Rifamisin
Y40.7 Antibiotika anti-jamur, dipakai secara sistemik
Y40.8 Antibiotika sistemik lainnya
Y40.9 Antibiotika sistemik, tidak jelas
Achengrsbk@Gmail.com
Y42.5 Estrogen dan progestogen lainnya
Campuran dan substitusinya
Y42.6 Antigonadotrofin, antiestrogen, antiandrogen, not
elsewhere classified
Tamoxifen
Y42.7 Androgen dan zat anabolik lainnya
Y42.8 Hormon dan substitusi sintetik lain dan tidak jelas
Hormon pituitari anterior [adenohypophysis]
Y42.9 Antagonis hormon lainnya dan tidak jelas
Achengrsbk@Gmail.com
Y45. Obat analgesik, antipiretik dan antiperadangan
Y45.0 Opioid dan analgesik yang berhubungan
Y45.1 Salisilat
Y45.2 Derivat propionic acid
Derivat propanoic acid
Y45.3 Nonsteroidal anti-inflammatory drugs [NSAID] lainnya
Y45.4 Antirematik
Kecuali: chloroquine (Y41.2), glucocorticoids (Y42.0),
salicylates (Y45.1)
Y45.5 Derivat 4-aminophenol
Y45.8 Analgesik dan antipiretik lainnya
Y45.9 Analgesik, antipiretik dan anti-radang, tidak jelas
Achengrsbk@Gmail.com
Y48. Gas anestesi dan terapi
Y48.0 Anestetik yang dihirup
Y48.1 Anestetik parenteral
Tiobarbiturat
Y48.2 Anestetik umum lain dan tidak jelas
Y48.3 Anestetik lokal
Y48.4 Anestetik, tidak jelas
Y48.5 Gas-gas terapi
Achengrsbk@Gmail.com
Y51.4 Agonis predominan alfa-adrenoreseptor, not elsewhere
classified
Metaraminol
Y51.5 Agonis predominan beta-adrenoreseptor, not elsewhere
classified
Kecuali: salbutamol (Y55.6)
Y51.6 Antagonis alfa-adrenoreseptor, not elsewhere classified
Kecuali: alkaloid ergot (Y55.0)
Y51.7 Antagonis beta-adrenoreseptor, not elsewhere classified
Y51.8 Centrally acting and adrenergic-neuron-blocking agents,
not elsewhere classified
Kecuali: clonidine (Y52.5), guanethidine (Y52.5)
Y51.9 Obat lain dan tidak jelas yang primernya mempengaruhi
sistem syaraf otonom
Obat perangsang adrenoreseptor alfa- dan beta-
Achengrsbk@Gmail.com
Y53. Agen yang primernya mempengaruhi sistem
gastrointestinum
Y53.0 Antagonis reseptor H2 histamine
Y53.1 Obat antasid dan antisekresi lambung lainnya
Y53.2 Laxatif stimulan
Y53.3 Laxatif salin and osmotik
Y53.4 Laxatif lain
Intestinal atonia drugs
Y53.5 Digestan
Y53.6 Antidiare
Kecuali: antibiotik dan anti-infektif sistemik lainnya(Y40-
Y41)
Y53.7 Emetika
Y53.8 Agen lain yang primernya mempengaruhi sistem
gastrointestinum
Y53.9 Agen yang primernya mempengaruhi sistem
gastrointestinum, tidak jelas
Y55. Agen yang primernya bekerja pada otot polos dan otot lurik,
dan sistem pernafasan
Y55.0 Obat okstosik
Alkaloid ergot
Kecuali: estrogen, progestogen and antagonisnya (Y42.5-
Y42.6)
Y55.1 Relaxan otot lurik [neuromuscular blocking agents]
Kecuali: obat antispastik (Y46.8)
Achengrsbk@Gmail.com
Y55.2 Agen lain dan tidak jelas yang primernya bekerja pada
otot
Y55.3 Antitusif
Y55.4 Expektoran
Y55.5 Obat anti-common-cold
Y55.6 Antiastmatika, not elsewhere classified
Aminophylline, salbutamol, theobromine, theophylline
Kecuali: agonists beta-adrenoreceptor (Y51.5)
hormon pituitary anterior [adenohypophysis] (Y42.8)
Y55.7 Agen lain dan tidak jelas yang primernya bekerja pada
sistem pernafasan
Achengrsbk@Gmail.com
Y58. Vaksin-vaksin bakteri
Y58.0 Vaksin BCG
Y58.1 Vaksin tifoid and paratifoid
Y58.2 Vaksin kholera
Y58.3 Vaksin plague
Y58.4 Vaksin tetanus
Y58.5 Vaksin difteria
Y58.6 Vaksin pertussis, termasuk kombinasi dengan sebuah
komponen pertussis
Y58.8 Vaksin bakteri campuran, kecuali kobinasi dengan
sebuah komponen pertussis
Y58.9 Vaksin-vaksin bakteri lain dan tidak jelas
Achengrsbk@Gmail.com
Y61.0 Sewaktu operasi bedah
Y61.1 Sewaktu infus atau transfusi
Y61.2 Sewaktu dialisis ginjal atau perfusi lainnya
Y61.3 Sewaktu injeksi atau imunisasi
Y61.4 Sewaktu pemeriksaan endoskopik
Y61.5 Sewaktu kateterisasi jantung
Y61.6 Sewaktu aspirasi, pungsi dan kateterisasi lainnya
Y61.7 Sewaktu pengeluaran kateter atau packing
Y61.8 Sewaktu asuhan bedah dan medis lainnya
Y61.9 Sewaktu asuhan bedah dan medis yang tidak jelas
Achengrsbk@Gmail.com
Y64.0 Zat medis atau biologis terkontaminasi, ditransfusikan
atau diinfuskan
Y64.1 Zat medis atau biologis terkontaminasi, disuntikkan
atau digunakan untuk imunisasi
Y64.8 Zat medis atau biologis terkontaminasi, diberikan
dengan cara lain
Y64.9 Zat medis atau biologis terkontaminasi, diberikan
dengan cara yang tidak jelas
Pemberian zat medis atau biologis terkontaminasi NOS
Achengrsbk@Gmail.com
Y70. Peralatan anestesi berhubungan dengan insiden tak
diinginkan
Achengrsbk@Gmail.com
Y83.0 Operasi bedah dengan transplantasi organ menyeluruh
(whole organ)
Y83.1 Operasi bedah dengan implantasi peralatan internal
buatan
Y83.2 Operasi bedah dengan anastomosis, bypass atau graft
Y83.3 Operasi bedah dengan pembuatan stoma external
Y83.4 Bedah rekonstruksi lainnya
Y83.5 Amputasi anggota (anggota)
Y83.6 Pembuangan organ lain (partial) (total)
Y83.8 Prosedur bedah lainnya
Y83.9 Prosedur bedah, tidak dijelaskan
Achengrsbk@Gmail.com
Y87.2 Sequelae dari kejadian yang maksudnya tidak diketahui
Achengrsbk@Gmail.com
Bau alkohol pada nafas, fungsi dan respons sedikit kacau,
atau koordinasi agak sulit
Y91.1 Intoksikasi alkohol moderat
Bau alkohol pada nafas, fungsi dan respons agak kacau,
atau koordinasi agak sulit.
Y91.2 Intoksikasi alkohol berat
Fungsi dan respons sangat kacau, koordinasi sulit, atau
kerjasama terganggu
Y91.3 Intoksikasi alkohol sangat berat
Fungsi dan respons kacau hebat, koordinasi sulit sekali,
atau kerjasama tidak mampu
Y91.9 Keterlibatan alkohol, not otherwise specified
Kecurigaan akan keterlibatan alkohol NOS
Achengrsbk@Gmail.com
CHAPTER XXI. FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
STATUS KESEHATAN DAN KONTAK
DENGAN
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
(Z00-Z99)
Catatan: Bab ini jangan digunakan untuk perbandingan internasional
atau untuk pengkodean mortalitas primer.
Kategori Z00-Z99 disediakan untuk saat-saat ketika keadaan
selain penyakit, cedera, atau penyebab eksternal yang bisa
diklasifikasikan pada kategori A00-Y89 dituliskan sebagai diagnosis
atau masalah. Ini bisa terjadi dalam dua cara utama:
(a) Ketika seseorang yang mungkin sakit atau tidak sakit
mengunjungi sarana pelayanan kesehatan (SPK) untuk suatu
tujuan khusus, misalnya untuk mendapatkan asuhan atau
pelayanan terbatas untuk kondisi sekarang, untuk
menyumbangkan organ atau jaringan, untuk mendapatkan
vaksinasi pencegahan, atau untuk membicarakan masalah
yang bukan penyakit atau pun cedera.
(b) Ketika terdapat keadaan atau masalah yang mempengaruhi
status kesehatan, tapi keadaan atau masalah itu bukan
penyakit atau cedera sekarang. Faktor seperti ini bisa timbul
waktu survei kependudukan, ketika seseorang mungkin
sedang sakit atau tidak, atau tercatat sebagai suatu faktor
tambahan yang harus dipikirkan ketika seseorang
memperoleh asuhan untuk suatu penyakit atau cedera.
Achengrsbk@Gmail.com
Pemeriksaan penyaring khusus (Z11-Z13)
Z01.0 Pemeriksaan mata dan penglihatan
Kecuali: pemeriksaan untuk surat izin mengemudi
(Z02.4)
Z01.1 Pemeriksaan telinga dan pendengaran
Z01.2 Pemeriksaan gigi
Z01.3 Pemeriksaan tekanan darah
Z01.4 Pemeriksaan ginekologis(umum)(rutin)
Apusan Papanicolaou serviks, pemeriksaan pelvik
(tahunan) (periodik)
Kecuali: pemeriksaan atau uji kehamilan (Z32.-)
pemeriksaan rutin pemeliharan kontrasepsi (Z30.4-
Z30.5)
Z01.5 Uji kulit untuk diagnostik dan sensitisasi
Uji alergi, uji kulit untuk penyakit bakteri atau
hipersensitifitas
Z01.6 Pemeriksaan radiologis, not elsewhere classified
Chest X-ray rutin, mammogram rutin
Z01.7 Pemeriksaan laboratorium
Z01.8 Pemeriksaan khusus lain yang jelass
Z01.9 Pemeriksaan khusus, tidak jelas
Achengrsbk@Gmail.com
Penerbitan sertifikat medis: penyebab kematian, cacad,
tidak mampu, kesehatan
Kecuali: pemeriksaan medis umum (Z00-Z01, Z02.0-
Z02.6, Z02.8-Z02.9, Z10.-)
Z02.8 Pemeriksaan untuk tujuan administratif lainnya
Pemeriksaan (untuk): masuk penjara, summer camp
adopsi, imigrasi, naturalisasi, sebelum
menikah
Kecuali: pengawasan kesehatan anak terlantar atau anak
sehat lainnya (Z76.1-Z76.2)
Z02.9 Pemeriksaan untuk tujuan administratif, tidak jelas
Achengrsbk@Gmail.com
Z04.1 Pemeriksaan dan pengamatan setelah kecelakaan
transport
Kecuali: setelah kecelakaan kerja (Z04.2)
Z04.2 Pemeriksaan dan pengamatan setelah kecelakaan kerja
Z04.3 Pemeriksaan dan pengamatan setelah kecelakaan lain
Z04.4 Pemeriksaan dan pengamatan setelah tuduhan
perkosaan dan seduction
Pemeriksaan terhadap korban atau tertuduh setelah
tuduhan perkosaan dan seduction
Z04.5 Pemeriksaan dan pengamatan setelah timbul cedera lain
Pemeriksaan terhadap korban atau tertuduh setelah timbul
cedera lain
Z04.6 Pemeriksaan psikiatrik umum, diminta oleh pemerintah
Z04.8 Pemeriksaan dan pengamatan untuk alasan lain yang
jelas
Permintaan untuk pembuktian dari ahli
Z04.9 Pemeriksaan dan pengamatan untuk alasan yang tidak
jelas
Observasi NOS
Achengrsbk@Gmail.com
Pengawasan medis paca pengobatan neoplasma ganas
(Z08.-)
Pengawasan: kontrasepsi (Z30.4-Z30.5), prostetik dan
alat medis lain (Z44-Z46)
Z09.0 Pemeriksaan follow-up pasca bedah kondisi selain
neoplasma ganas
Z09.1 Pemeriksaan follow-up pasca radioterapi kondisi selain
neoplasma ganas
Kecuali: sesi radioterapi (Z51.0)
Z09.2 Pemeriksaan follow-up pasca kemoterapi kondisi selain
neoplasma ganas
Kecuali: khemoterapi ruminasi [maintenance] (Z51.1-
Z51.2)
Z09.3 Pemeriksaan follow-up pasca psikoterapi
Z09.4 Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan fraktur
Z09.7 Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan gabungan
untuk kondisi selain neoplasma ganas
Z09.8 Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan lain kondisi
selain neoplasma ganas
Z09.9 Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan yang tidak
jelas untuk kondisi selain neoplasma ganas
Achengrsbk@Gmail.com
Z11.3 Pemeriksaan penyaring khusus infeksi akibat hubungan
sexual
Z11.4 Pemeriksaan penyaring khusus human
immunodeficiency virus [HIV]
Z11.5 Pemeriksaan penyaring khusus penyakit virus lainnya
Kecuali: penyakit usus karena virus (Z11.0)
Z11.6 Pemeriksaan penyaring khusus penyakit protozoa lain
dan cacingan
Kecuali: penyakit usus karena protozoa(Z11.0)
Z11.8 Pemeriksaan penyaring khusus penyakit infeksi dan
parasit lainnya
Penyakit khlamydia, riketsia, spirokhaeta, mikosis
Z11.9 Pemeriksaan penyaring khusus penyakit infeksi dan
parasit, tidak jelas
Achengrsbk@Gmail.com
Kecuali: uji perkembangan rutin pada bayi atau anak
(Z00.1)
Z13.5 Pemeriksaan penyaring khusus kelainan mata dan
telinga
Z13.6 Pemeriksaan penyaring khusus kelainan kardiovaskuler
Z13.7 Pemeriksaan penyaring khusus malformasi, deformasi
dan kelainan kromosom kongenital
Z13.8 Pemeriksaan penyaring khusus penyakit dan kelainan
lain yang jelas
Kelainan gigi, kelainan endokrin dan metabolik
Kecuali: diabetes mellitus (Z13.1)
Z13.9 Pemeriksaan penyaring khusus, tidak jelas
Achengrsbk@Gmail.com
Z22.2 Carrier diphtheria
Z22.3 Carrier penyakit bakteri lain yang jelas
Carrier penyakit bakteri akibat: meningokoki, stafilokoki,
streptokoki
Z22.4 Carrier infeksi dengan hubungan sexual sebagai cara
penularan utama
Carrier: gonorrhoea, syphilis
Z22.5 Carrier hepatitis virus
Carrier hepatitis B surface antigen [HBsAg]
Z22.6 Carrier infeksi human T-lymphotropic virus type- 1
[HTLV-1]
Z22.8 Carrier penyakit infeksi lainnya
Z22.9 Carrier penyakit infeksi, tidak jelas
Achengrsbk@Gmail.com
Z25. Memerlukan imunisasi terhadap penyakit virus tunggal
lainnya
Kecuali: immunisasi: terhadap kombinasi penyakit
(Z27.-),
immunisasi tidak dilakukan (Z28.-)
Z25.0 Memerlukan imunisasi terhadap mumps saja
Z25.1 Memerlukan imunisasi terhadap influenza
Z25.8 Memerlukan imunisasi terhadap penyakit virus tunggal
lain yang jelas
Achengrsbk@Gmail.com
Z28.9 Imunisasi tidakdilakukan karena alasan yang tidak jelas
Achengrsbk@Gmail.com
Z31.1 Inseminasi buatan
Z31.2 Fertilisasi in vitro
Admisi untuk mengambil atau menanam ova
Z31.3 Metode fertilisasi terbantu lainnya
Z31.4 Penelitian dan pengujian prokreatif
Fallopian insufflation (ditiup), hitung sperma
Kecuali: hitung sperma pasca-vasektomi (Z30.8)
Z31.5 Konseling genetik]
Z31.6 Konseling dan nasehat umum tentang prokreasi
Z31.8 Penatalaksanaan prokreatif lainny
Z31.9 Penatalaksanaan prokreatif, tidak jelas
Achengrsbk@Gmail.com
Z35.6 Pengawasan primigravida sangat muda
Z35.7 Pengawasan hamil resiko tinggi akibat masalah sosial
Z35.8 Pengawasan hamil resiko tinggi lainnya
Z35.9 Pengawasan hamil resiko tinggi, tidak jelas
Achengrsbk@Gmail.com
Z38.4 Kembar dua, lahir di luar rumah sakit
Z38.5 Kembar dua, tempat lahir tidak jelas
Z38.6 Kembar lainnya, lahir di rumah sakit
Z38.7 Kembar lainnya, lahir di luar rumah sakit
Z38.8 Kembar lainnya, tempat lahir tidak jelas
Achengrsbk@Gmail.com
Z41.3 Penusukan daun telinga
Z41.8 Prosedur lain untuk tujuan selain memperbaiki status
kesehatan
Z41.9 Prosedur untuk tujuan selain memperbaiki status
kesehatan, tidak jelas
Achengrsbk@Gmail.com
Z43.5 Perawatan sistostomi
Z43.6 Perawatan lobang buatan lainnya pada saluran kemih
Nefrostomi, ureterostomi, uretrostomi
Z43.7 Perawatan vagina buatan
Z43.8 Perawatan lobang buatan lainnya
Z43.9 Perawatan lobang buatan yang tidak jelas
Achengrsbk@Gmail.com
Z46.5 Penyesuaian ileostomi dan perlengkapan lain pada usus
Z46.6 Penyesuaian alat perkemihan
Z46.7 Penyesuaian alat ortopedik
Orthopaedic: brace, cast [gips], corset, shoes
Z46.8 Penyesuaian alat lain yang jelas
Kursi roda
Z46.9 Penyesuaian alat yang tidak jelas
Achengrsbk@Gmail.com
Z50 Asuhan yang melibatkan penggunaan prosedur rehabilitasi
Kecuali: Konseling (Z70-Z71)
Z50.0 Rehabilitasi jantung
Z50.1 Terapi fisik lainnya
Latihan terapi dan pemulihan [therapeutic and remedial
exercises]
Z50.2 Rehabilitasi alkohol
Z50.3 Rehabilitasi obat
Z50.4 Psikoterapi, not elsewhere classified
Z50.5 Terapi wicara [speech therapy]
Z50.6 Orthoptic training [cara pengobatan juling]
Z50.7 Terapi kerja dan rehabilitasi kemampuan kerja, not
elsewhere classified
Z50.8 Asuhan yang melibatkan penggunaan prosedur
rehabilitasi lainnya
Rehabilitasi tembakau, latihan dalam activities of daily
living [ADL] NEC
Z50.9 Asuhan yang melibatkan penggunaan prosedur
rehabilitasi, tidak jelas
Rehabilitasi NOS
Achengrsbk@Gmail.com
Z52.0 Donor darah
Termasuk: komponen darah seperti limfosit, platelet, atau
sel stem
Z52.1 Donor kulit
Z52.2 Donor tulang
Z52.3 Donor sumsum tulang
Z52.4 Donor ginjal
Z52.5 Donor kornea
Z52.6 Donor hati
Z52.7 Donor jantung
Z52.8 Donor organ dan jaringan lainnya
Z52.9 Donor organ dan jaringan yang tidak jelas
Donor NOS
Z54. Penyembuhan
Z54.0 Penyembuhan setelah pembedahan
Z54.1 Penyembuhan setelah radioterapi
Z54.2 Penyembuhan setelah khemoterapi
Z54.3 Penyembuhan setelah psikoterapi
Z54.4 Penyembuhan setelah pengobatan fraktur
Z54.7 Penyembuhan setelah pengobatan kombinasi
Penyembuhan setelah kombinasi pengobatan yang
diklasifikasikan pada Z54.0-Z54.4
Z54.8 Penyembuhan setelah pengobatan lainnya
Z54.9 Penyembuhan setelah pengobatan yang tidak jelas
Achengrsbk@Gmail.com
Kecuali: kelainan perkembangan psikologis (F80-F89)
Z55.0 Buta huruf dan kemampuan membaca rendah
Z55.1 Sekolah tidak tersedia atau tak tersanggupi
Z55.2 Kegagalan dalam ujian
Z55.3 Prestasi rendah di sekolah
Z55.4 Salah penyesuaian pendidikan dan tidak cocok dengan
guru dan kawan sekelas
Achengrsbk@Gmail.com
Agen padat, cair, gas atau uap
Z57.6 Dihadapkan oleh pekerjaan pada suhu ekstrim
Z57.7 Dihadapkan oleh pekerjaan pada getaran
Z57.8 Dihadapkan oleh pekerjaan pada faktor resiko lainnya
Z57.9 Dihadapkan oleh pekerjaan pada faktor resiko yang
tidak jelas
Achengrsbk@Gmail.com
Kecuali: institutional upbringing anak dibesarkan di
institusi (Z62.2)
Z59.4 Makanan tidak memadai
Kecuali: malnutrisi (E40-E46), efek kelaparan (T73.0)
kebiasan diet atau makan yang tidak semestinya
(Z72.4)
Z59.5 Sangat miskin
Z59.6 Penghasilan rendah
Z59.7 Jaminan sosial dan tunjangan kesejahteraan tidak
memadai
Z59.8 Masalah lain pada perumahan dan keadaan ekonomik
Penyitaan karena hutang, masalah dengan kreditor, tempat
tinggal terisiolir
Z59.9 Masalah perumahan dan keadaan ekonomik, tidak jelas
Achengrsbk@Gmail.com
Z61 Masalah yang berhubungan dengan kejadian negatif pada
kehidupan anak
Kecuali: maltreatment syndromes (T74.-)
Z61.0 Hilangnya hubungan kasih sayang pada kanak-kanak
Hilangnya hubungan akrab emosi, seperti orangtua,
saudara, teman dekat, atau
binatang kesayangan, akibat kematian atau kepergian
permanen atau penolakan
Z61.1 Keluar dari rumah di masa kanak-kanak
Memasuki rumah asuh, rumah sakit atau institusi lain
menyebabkan stress psikologis,
atau dipaksa ikut aktifitas jauh dari rumah untuk waktu
yang lama.
Z61.2 Perubahan pola hubungan keluarga pada kanak-kanak
Datangnya orang baru ke dalam keluarga menyebabkan
perubahan yang tak diinginkan
dalam hubungan-hubungan anak. Bisa berupa orangtua
kawin lagi atau kelahiran adik.
Z61.3 Kejadian yang menyebabkan hilangnya harga diri pada
kanak-kanak
Kejadian yang berakibat anak merasa diri negatif seperti
gagal dalam tugas,terbukanya
masalah memalukan atau stigma, dan pengalaman lain
yang membuat rasa terhina.
Z61.4 Masalah yang berhubungan dengan sangkaan pelecehan
seksual terhadap anak oleh orang yang berada di dalam
kelompok penunjang primer
Masalah yang berhubungan dengan setiap bentuk kontak
fisik atau pendedahan antara
anggota dewasa keluarga anak dengan anak itu, yang
menyebabkan bangkitnya
keinginan seksual, baik anak terlibat dengan sukarela atau
tidak dalam tindakan seksual
(misalnya kontak atau manipulasi genital atau sengaja
membuka payudara atau genital)
Z61.5 Masalah yang berhubungan dengan sangkaan pelecehan
seksual terhadap anak oleh orang yang berada di luar
kelompok penunjang primer
Masalah yang berhubungan dengan kontak atau usaha
kontak dengan payudara atau
genital anak atau orang lain, pendedahan seksual di
hadapan anak atau berusaha untuk
menelanjangi atau merayu anak, oleh orang dewasa di luar
keluarga anak, baik
Achengrsbk@Gmail.com
berdasarkan posisi atau statusnya, atau dengan melawan
kehendak anak
Z61.6 Masalah yang berhubungan dengan sangkaan pelecehan
fisik terhadap anak
Masalah yang berhubungan dengan insiden ketika si anak
dicederai di masa lalu oleh
orang dewasa di dalam rumahtangga, sampai dengan
kejadian yang secara medis nyata
(misalnya fraktur, lecet) atau yang melibatkan bentuk
kekerasan abnormal (misalnya
memukul anak dengan benda keras atau tajam, membakar
atau mengikat anak)
Z61.7 Pengalaman pribadi yang menakutkan di masa kanak-
kanak
Pengalaman yang membawa ancaman akan masa depan
anak, seperti penculikan,
bencana alam dengan ancaman nyawa, cedera dengan
ancaman harga diri, atau
menyaksikan trauma yang berat terhadap orang yang
disayangi
Z61.8 Kejadian negatif lainnya dalam kehidupan anak
Z61.9 Kejadian negatif dalam kehidupan anak, tidak jelas
Achengrsbk@Gmail.com
Sikap negatif membesarkan anak yang khusus terfokus
terhadap anak sebagai individu,
berlangsung lama, dan mencakup berbagai tingkah laku
anak (misalnya secara otomatis
menyalahkan anak untuk setiap masalah atau memberi
label negatif kepada anak)
Z62.4 Ketidakpedulian terhadap emosi anak
Orangtua bicara kepada anak dengan cara merendahkan
atau kasar. Tidak adanya
ketertarikan pada anak, simpati pada kesulitan anak, atau
memuji dan mendorongnya.
Marah terhadap kecemasan anak, dan tidak ada rangkulan
fisik atau kehangatan emosi
Z62.5 Masalah lain sehubungan dengan ketidakpedulian dalam
membesarkan anak
Tidak adanya pengalaman belajar dan bermain
Z62.6 Tekanan tidak semestinya dan bentuk abnormal
membesarkan anak lainnya.
Orangtua memaksa anak berbeda dari norma lokal,
menurut kelamin (berpakaian
perempuan pada anak lelaki), menurut usia (memaksa
kewajiban anak di atas usianya),
atau lainnya (menekan anak ikut aktifitas yang tidak
diinginkannya atau terlalu sulit)
Z62.8 Masalah lain yang jelas sehubungan dengan
membesarkan anak
Z62.9 Masalah yang berhubungan dengan membesarkan anak,
tidak jelas
Achengrsbk@Gmail.com
Z63.4 Kehilangan atau kematian anggota keluarga
Anggota keluarga diduga telah meninggal dunia
Z63.5 Pecahnya keluarga akibat perpisahan atau perceraian
Ditinggalkan
Z63.6 Anggota keluarga jauh yang masih tergantung
memerlukan asuhan di rumah
Z63.7 Kejadian yang menimbulkan stress mempengaruhi
keluarga dan rumahtangga
Kecemasan (normal) akan seorang yang sakit di dalam
keluarga, masalah kesehatan di
dalam keluarga, anggota keluarga sakit atau terganggu,
keluarga yang terisiolasi
Z63.8 Masalah lain yang jelas sehubungan dengan group
penunjang utama
Ketidakcocokan dalam keluarga NOS, tingkat emosional
tinggi di dalam keluarga
Komunikasi tidak memadai atau rusak di dalam keluarga
Z63.9 Masalah sehubungan dengan group penunjang utama,
tidak jelas
Achengrsbk@Gmail.com
Z65.2 Masalah sehubungan dengan pembebasan dari penjara
Z65.3 Masalah sehubungan dengan hukum lainnya
Penangkapan, pengadilan untuk hak memelihara anak,
pengadilan, persidangan
Z65.4 Korban kejahatan dan terorisme
Korban penyiksaan
Z65.5 Dihadapkan pada malapetaka, perang, dan kekerasan
lainnya
Kecuali: target dari merasa didiskriminasi dan perlakuan
tidak adil (Z60.5)
Z65.8 Masalah lain yang jelas sehubungan dengan keadaan
psikososial
Z65.9 Masalah yang berhubungan dengan keadaan psikososial
yang tidak jelas
Achengrsbk@Gmail.com
Nasehat dan pengobatan untuk pihak ketiga yang tidak
hadir
Kecuali: kekhawatiran (normal) tentang orang sakit di
dalam keluarga (Z63.7)
Z71.1 Orang keluhan yang ditakutkan yang untuknya tidak ada
diagnosis dibuat
Kondisi takut yang tidak terlihat, masalah adalah hal yang
normal, baik tapi khawatir
Kecuali: observasi dan evaluasi medis untuk sangkaan
penyakit dan kondisi (Z03.-)
Z71.2 Orang yang berkonsultasi untuk penjelasan hasil
penelitian
Z71.3 Konseling dan pengawasan diet
Konseling dan pengawasan diet (untuk): NOS, gastritis,
colitis, diabetes mellitus,
obesity, hypercholesterolaemia, alergi atau intoleransi
makanan
Z71.4 Konseling dan pengawasan penyalahgunaan alkohol
Kecuali: prosedur rehabilitasi alkohol (Z50.2)
Z71.5 Konseling dan pengawasan penyalahgunaan obat
Kecuali: prosedur rehabilitasi obat(Z50.3)
Z71.6 Konseling penyalahgunaan tembakau
Kecuali: prosedur rehabilitasi tembakau (Z50.8)
Z71.7 Konseling human immunodeficiency virus [HIV]
Z71.8 Konseling lain yang jelas
Konsultasi hubungan seksual sedarah (consanguinity)
Z71.9 Konseling, tidak jelas
Nasehat medis NOS
Achengrsbk@Gmail.com
Z72.4 Diet dan kebiasaan makan yang tidak baik
Kecuali: malnutrisi dan defisiensi gizi lainnya (E40-E64),
kelainan makan (F50.-)
kelainan tingkah laku makan bayi atau anak
(F98.2-F98.3)
makanan tidak memadai (Z59.4)
Z72.5 Tingkah laku seksual beresiko tinggi
Z72.6 Berjudi dan taruhan
Kecuali: judi kompulsif atau patologis (F63.0)
Z72.8 Masalah lain sehubungan dengan lifestyle
Tingkah laku merusak diri sendiri
Z72.9 Masalah yang berhubungan dengan lifestyle, tidak jelas
Achengrsbk@Gmail.com
Z74.2 Memerlukan bantuan di rumah dan tidak ada keluarga
yang bisa merawat
Z74.3 Memerlukan pengawasan terus menerus
Z74.8 Masalah lain yang berhubungan dengan ketergantungan
pada pemberi asuhan
Z74.9 Masalah ketergantungan pada pemberi asuhan, tidak
jelas
Achengrsbk@Gmail.com
anak angkat, penyakit ibu, jumlah anak di rumah
menghambat asuhan normal
Z76.3 Orang sehat yang menemani orang sakit
Z76.4 Orang lain yang menginap di fasilitas asuhan kesehatan
Kecuali: orang tak berumah (Z59.0)
Z76.5 Malingerer [berpura-pura secara sadar]
Orang yang pura-pura sakit (dengan motivasi yang jelas)
Kecuali: factitious disorder, peregrinating patient (F68.1)
Z76.8 Orang yang mendatangi SPK untuk hal lain yang jelas
Z76.9 Orang yang mendatangi SPK untuk hal-hal yang tidak
jelas
Achengrsbk@Gmail.com
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C91-C95
Z80.7 Riwayat neoplasma ganas lain dari jarirngan limfoid,
haematopoietik dan jaringan terkait dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C81-C90, C96.-
Z80.8 Riwayat neoplasma ganas organ atau sistem lain dalam
keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C00-C14, C40-C49,
C69-C79, C97
Z80.9 Riwayat neoplasma ganas dalam keluarga, tidak jelas
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C80
Achengrsbk@Gmail.com
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada I00-I52, I65-I99
Z82.5 Riwayat asma dan penyakit pernafasan bawah kronis
lainnya dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada J40-J47
Z82.6 Riwayat artritis dan penyakit muskuloskeletal dan
jaringan ikat dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada M00-M99
Z82.7 Riwayat malformasi, deformasi dan kelainan kromosom
kongenital keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada Q00-Q99
Z82.8 Riwayat cacad lain dan penyakit kronis penyebab cacad
dalam keluarga, n. e. c.
Achengrsbk@Gmail.com
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada K00-K93
Achengrsbk@Gmail.com
Z85.9 Riwayat neoplasma ganas, tidak jelas
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C80
Achengrsbk@Gmail.com
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada L00-L99
Z87.3 Riwayat pribadi penyakit sistem muskuloskeleton dan
jaringan ikat
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada M00-M99
Z87.4 Riwayat pribadi penyakit sistem genitourinarius
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada N00-N99
Z87.5 Riwayat pribadi komplikasi kehamilan, melahirkan dan
nifas
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada O00-O99, riwayat
pribadi penyakit trophoblast
Kecuali: habitual aborter (N96)
pengawasan kehamilan sekarang dengan riwayat
obstetrik kabur (Z35.-)
Z87.6 Riwayat pribadi kondisi tertentu yang timbul pada masa
perinatal
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada P00-P96
Z87.7 Riwayat pribadi malformasi, deformasi dan kelainan
kromosom kongenital
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada Q00-Q99
Z87.8 Riwayat pribadi kondisi lain yang jelas
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada S00-T98
Kecuali: riwayat pribadi menyakiti diri sendiri (Z91.5)
Achengrsbk@Gmail.com
Z89.0 Hilangnya jari(-jari) tangan [termasuk ibu jari],
unilateral
Z89.1 Hilangnya tangan dan pergelangan
Z89.2 Hilangnya anggota atas di atas pergelangan
Hilangnya lengan NOS
Z89.3 Hilangnya kedua anggota atas [semua level]
Hilangnya jari(-jari), bilateral
Z89.4 Hilangnya kaki dan tumit
Hilangnya jari(-jari) kaki
Z89.5 Hilangnya tungkai pada atau di bawah lutut
Z89.6 Hilangnya tungkai di atas lutut
Hilangnya tungkai NOS
Z89.7 Hilangnya kedua anggota bawah [semua level, kecuali
jari kaki saja]
Z89.8 Hilangnya anggota atas dan bawah [semua level]
Z89.9 Hilangnya anggota, tidak jelas
Achengrsbk@Gmail.com
Z91.1 Riwayat ketidakpatuhan pada pengobatan dan regimen
medis
Z91.2 Riwayat kebersihan pribadi yang buruk
Z91.3 Riwayat jadwal tidur-bangun tidak sehat
Kecuali: kelainan tidur (G47.-)
Z91.4 Riwayat trauma psikologis, not elsewhere classified
Z91.5 Riwayat melukai diri sendiri
Parasuicide, meracunidiri sendiri, usaha bunuh diri
Z91.6 Riwayat truma fisik lainnya
Z91.8 Riwayat faktor resiko lainnya, not elsewhere classified
Abuse NOS, maltreatment NOS
Achengrsbk@Gmail.com
Z93.2 Status ileostomi
Z93.3 Status kolostomi
Z93.4 Status lobang buatan lain pada saluran gastrointestinum
Z93.5 Status sistostomi
Achengrsbk@Gmail.com
Adanya prosthesis arteri koronaria, tatus setelah
angioplasti koronaria NOS
Z95.8 Adanya implants dan graft jantung dan pembuluh darah
lainnya
Adanya prosthesis intravaskular NEC, status setelah
angioplasti perifer NOS
Z95.9 Adanya implant dan graft jantung dan pembuluh darah,
tidak jelas
Achengrsbk@Gmail.com
Z97.3 Adanya kaca mata dan lensa kontak
Z97.4 Adanya hearing-aid eksternal
Z97.5 Adanya (intrauterine) contraceptive device
Kecuali: pemasangan kontrasepsi (Z30.1),
pemeriksaan, pemasangan kembali atau penarikan
kontrasepsi (Z30.5)
Z97.8 Adanya peralatan lain yang jelas
Achengrsbk@Gmail.com
CHAPTER XXII.
KODE UNTUK TUJUAN KHUSUS
(U00-U99)
This chapter contains the following block:
Achengrsbk@Gmail.com
U80 Agent resistant to other penicillin-related antibiotic
.8
Achengrsbk@Gmail.com