CERTAIN INFECTIOUS
AND
PARASITIC DISEASES
(PENYAKIT INFEKSI
& PARASITIK TERTENTU)
BAB I (ICD-10)
Disusun oleh:
Dr Mayang Anggraini Naga
1
DESKRIPSI
2
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
3
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Menjelaskan:
- Struktur dan kekhususan Bab I
- Kategori penyakit infeksi yang tidak terklasifikasi
di Bab I (A-B)
- Kode penyakit menular yang harus menggunakan
tanda dagger dan asterisk
- Kode yang tidak boleh digunakan tunggal sebagai
kode diagnosis pasien.
- Kode yang dapat dilengkapi dengan kode additional
atau supplementary dan kode komplikasi serta cara
pendokumentasiannya.
- Cara memilih kode penyakit infeksi dan parasitik
tertentu dengan akurat dan tepat.
- Cara pneyelesaian soal kasus infeksi menular 4
POKOK & SUBPOKOK BAHASAN
Garis besar struktur Bab I
- Kekhususan Bab I
- Excludes, includes dan notes yang di bawah Bab I
- Kode yang tidak dapat digunakan sebagai kode
utama
- Cara menentukan pasangan kode yang harus
berdagger
- Cara menggunakan kode sequelae
- Makna note yang menyertai kategori-kategori
tertentu.
- Cara menuliskan kode ganda, additional,
suplementary, komplikasi penyakit infeksi menular
Diskusi dan penyelesaian soal kasus terkait infeksi menular
5
STRUKTUR & KEKHUSUSAN BAB I
6
Excludes: yang tidak termasuk ke Bab ini adalah:
Ini berarti apabila Anda memilih A00 untuk GEA maka GEA
yang anda maksud adalah Kolera.
11
A01 Demam tifoid dan para tifoid (Typhoid &
Paratyphoid Fever (Hal.
Kategori penyakit dirinci sesuai jenis kuman tifoidnya
apakah salmonela tifi atau salmonela paratifi)
Demam tifoid hanya satu tipe dengan kode A01.0
Demam paratifoid ada 3 subdivisi:
A01.1 paratifiod A;
A01.2 paratifoid B;
A01.3 paratidoid C
A01.9 untuk paratifoid yang tidak dirinci A, B atau C
14
A06 Amoediasis (Amebiasis)
15
A09 Diare dan Gastroenteritis diduga karena suatu
infeksi
(1) Catatan:
Definisi “neonatal, perinatal” baca ICD volume 2
(Bab 5) (Statistical Presentation, halaman 131)
(2) Catatan:
nomor kode ini adalah satu di antaranya
yang ada corrigendanya di ICD-10 Updated 2006.
Silahkan mengkoreksi dan aplikasikan apabila
sudah ada perintah dari Depkes.
23
A40 Streptococcal septicaemia (Lanjutan-1)
24
A41 Septicaemia (Hal. 126)
A54 Infeksi GO
Pada ini juga ada yang berdagger, juga ada yang
tidak berdagger namun beberapa anggotanya
berasterisk.
Subdivisi: A54.0, A54.0, A54.2 !, A54.3, A54.4 !,
A54.5, A54.6, A54.8 ada yang ber- ! ada
yang tidak, dan A54.9
29
A55 – A58
30
A59 Trichomoniasis
32
Penyakit Spirodhaetal lain-lain (A65-A69) (Hal. 136-139)
33
A71-74
38
A87 Viral meningitis
Perhatikan:
Excludes: …
Punya 3 (tiga) anggota, A88.0; A88.1; A88.8 other
specified viral …
B00-B09
B00 Herpesviral [herpes simplex] infections
Perhatikan Excludes: …
Terinci dalam subdivisi penuh dari .0 - .9 ada yang
berdagger.
B01 Varicella [chickenpox] terinci dalam 5 subdivisi
komplikasi
B02 Zoster [herpes zoster] ada includes dan 7 subdivisi
B03 Smallpox (cacar) ini tunggal (Baca pernyataan
WHO di bagian bawah [150]
B04 Monkey pox ini juga tunggal
42
Lanjutan
B05 Measle (Morbilli, campak)
Punya 7 (tujuh) subdivisi komplikasinya.
B06 Rubella [German measles] Excludes: ...
Punya 3 (tiga) subdivisi.
B07 Viral warts,
Perhatikan Excludes: ..
B08 Infeksi viral lain dengan gejala lesi kulit dan
membrane mukosa NEC. Ada
Excludes: …,
Punya 7 (tujuh) subdivisi.
B09 Ini tunggal: Viral enanthema NOS dan Viral
exanthema NOS.
Nomor kode ini ada revisi dari WHO: use
additional code
43
Viral Hepatitis (B15-B19) [Hal. 152-153]
B26 Mumps
Termasuk: parotitis epidemic dan parotitis infectious
Punya 6 (enam) ubdivisi sesuai rincian komplika-
sinya.
Ada 4 berdagger dan satu (B26.8) tak berdagger
namun anggotanya ber-asterisk (*).
47
B27 – B34
B35 Dermatophytosis
Includes: favus
infeksi akibat jenis Epidermophyton,
Microsporum dan Trichophyton.
tinea, tipe apapun kecuali yang ada di
B36.-
49
Mycoses (Lanjutan-1)
B42 Sporotrichosis
Punya 5 subdivisi, B42.0 ! Berdagger.
B43 Chromomycosis & phaemycotic abscess
Punya 5 subdivisi
B44 Aspergillosis Punya 6 subdivisi
Includes: aspergilloma
B45 Cryptococcosis
Subdivisi B45.1 tak berdagger namun Cryptococcal
meningitids (G02.1*)
Oleh karenanya apabila digunakan harus ditulis:
B45.1! G02.1*
Total ada 7 (tujuh) subdivis.
B46 Zygomycosis Punya 8 subdivisi.
B47 Mycetoma Punya 3 subdivisi
51
Mycoses (Lanjutan-3)
B55 Leishmaniasis
(Sesuai organ site serangan dibagi 4 Subdivisi)
B55.0, B55.1, B55.2 dan B55.9
58
B72 – B76
B78 Strongyloidiasis
Excludes: trichostrongyliasis (B81.2)
Punya 4 subdivisi, rincian sesuai site infestasinya.
B79 Tricuriasis:
Trichocephaliasis;
Whipworm (infection) (diseases)
61
Pediculosis, Acariasis & Infestasi lain-lain
(B85-B89) [Hal. 175-177]
62
B88 – B89
63
Sequelae Penyakit Infeksi dan Parasitik (B90-B94)
[Hal. 177-178]
Note: Kategori ini digunakan untuk menjelaskan kondis
kategori-2 pada A00-A89 sebagai causa/penyebab
sequelae terkait (gejala sisa terkait), yang mereka
sendiri terklasifikasi di Bab I /bagian lain ICD-10.
Istilah sequelae meliputi kondisi yang disebut sebagai
gejala sisa; termasuk juga pernyataan efek penyakit
yang terklasifikasi ke kategori di atas apabila disertai
bukti bahwa penyakit penyebabnya sudah tidak ada
lagi/tidak diderita pasiennya lagi.
[177-178]
B90 Sequelae of TB
Punya 5 subdivisi sesuai site organnya.
65
Agen infeksi bakterial, viral dan lain-lain
[178-180]
Note: Kategori-2 ini tidak boleh digunakan untuk primary
coding (kode utama).
Mereka disediakan sebagai code supplementary
atau code tambahan (additional codes) bila
diperlukan untuk merinci jenis agen (kuman)
penyebab infeksi pada penyakit yang penyakitnya
sendiri terklasifikasi di Bab/bagian lain ICD-10.
67
LATIHAN PENYELESAIAN SOAL
69
Jawaban Soal Latihan
Istilah No: ICD-10