Anda di halaman 1dari 484

2

BAB I
PENYAKIT-PENYAKIT INFEKSI
DAN PARASIT TERTENTU (A00 B99) [107
180]
Mencakup (includes) : Penyakit-penyakit
yang
umumnya
dianggap
menular atau ditularkan, dapat menyerang masyarakat luas
Kecuali (Excludes) : Carrier atau diduga carrier penyakit menular (Z22.-)
Infeksi lokal tertentu lihat bab tentang sistem tubuh
Penyakit infeksi dan parasit yang mempersulit kehamilan,
persalinan dan nifas [kecuali tetanus obstetri dan penyakit
human immunodeficiency virus (HIV)] (O98.-).
Penyakit infeksi dan parasit yang khusus pada masa perinatal
[kecuali tetanus neonatorum, sifilis kongenital, infeksi
gonokokus perinatal dan penyakit HIV perinatal] (P35-P39).
Influenza dan infeksi pernafasan akut lainnya (J00-J22)
tuberBab ini berisi blok-blok sebagai berikut:
Penyakit-penyakit akibat bakteria, chlamydia, dan rickettsia
A00-A09
Penyakit infeksi usus
A15-A19
Tuberculosis
A20-A28
Penyakit bakteri zoonotik tertentu
A30-A49
Penyakit bakteri lainnya
A50-A64
Infeksi dengan penularan terutama melalui
hubungan seksual
A65-A69
Penyakit akibat spirochaeta lainnya
A70-A74
Penyakit lain akibat chlamydia
A75-A79
Rickettsioses
Penyakit-penyakit akibat infeksi virus
A80-A89
Infeksi virus sistem syaraf pusat
A90-A99
Demam akibat virus asal-arthropoda dan demam
berdarah akibat virus
B00-B09
Infeksi virus yang khas dengan lesi kulit dan
membran mukosa
B15-B19
Hepatitis virus
B20-B24
Penyakit human immunodeficiency virus [HIV]
B25-B34
Penyakit virus lainnya
Penyakit-penyakit akibat jamur, protozoa, cacing, dan kutu
B35-B49
Mikosis
B50-B64
Penyakit akibat protozoa
B65-B83
Penyakit akibat cacing (helminthiases)
B85-B89
Pediculosis, acariasis dan infestasi lainnya
Hal-hal lain sehubungan dengan penyakit infeksi dan parasit
B90-B94
Sequelae penyakit-penyakit infeksi dan parasit
B95-B97
Bakteria, virus dan agen infeksi lainnya
B99
Penyakit-penyakit menular lainnya

Penyakit-penyakit infeksi pada usus (A00-A09)


A00 Cholera
A00.0Cholera akibat Vibrio cholerae 01, biovar cholerae
Cholera klasik
A00.1Cholera akibat Vibrio cholerae 01, biovar eltor
Cholera El Tor
A00.9Cholera, tidak dijelaskan
A01 Demam typhoid and paratyphoid
A01.0Typhoid fever
Infeksi oleh Salmonella typhi
A01.1Paratyphoid fever A
A01.2Paratyphoid fever B

6
A01.3Paratyphoid fever C
A01.4Paratyphoid fever, tak dijelaskan
Infeksi oleh S. paratyphi NOS
A02 Infeksi salmonella lainnya
Termasuk: Infeksi atau keracunan makanan oleh Salmonella selain S.
typhi dan S. paratyphi
A02.0Salmonella enteritis
Salmonellosis
A02.1Salmonella septicaemia
A02.2 Infeksi salmonella terlokalisir
meningitis salmonella (G01*),
pneumonia salmonella (J17.0*),
arthritis salmonella (M01.3*),
osteomyelitis salmonella (M90.2*),
penyakit tubulo-interstitial ginjal salmonella (N16.0*)
A02.8Infeksi salmonella lain yang dijelaskan
A02.9Infeksi salmonella, tidak dijelaskan
A03 Shigellosis
A03.0Shigellosis akibat S. dysenteriae; Group A [dysentery Shiga-Kruse]
A03.1Shigellosis akibat Shigella flexneri; Group B
A03.2Shigellosis akibat Shigella boydii; Group C
A03.3Shigellosis akibat Shigella sonnei; Group D
A03.8Shigellosis lain
A03.9Shigellosis, tidak dijelaskan; disentri basiler NOS
A04 Infeksi usus akibat bakteri lainnya
Kecuali:
keracunan makanan akibat bakteri (A05.-);
enteritis tuberkulosa (A18.3)
A04.0Infeksi E. coli enteropathogenik
A04.1Infeksi E. coli enterotoxigenik
A04.2Infeksi E. coli enteroinvasif
A04.3Infeksi E. coli enterohaemorrhagik
A04.4Infeksi E. coli lain pada usus;
Enteritis Escherichia coli NOS
A04.5Enteritis Campylobacter
A04.6Enteritis akibat Yersinia enterocolitica
Kecuali: yersiniosis extraintestinum (A28.2)
A04.7Enterokolitis akibat Clostridium difficile
A04.8Infeksi usus akibat bakteri lain yang dijelaskan
A04.9Infeksi usus akibat bakteri, tidak dijelaskan;
Enteritis bakteri NOS
A05 Keracunan makanan akibat bakteri lainnya
Kecuali:
keracunan makanan dan infeksi akibat salmonella (A02.-)
infeksi E. coli (A04.0-A04.4); listeriosis (A32.-);
efek toxik makanan beracun (T61-T62)
A05.0Keracunan makanan akibat staphylococcus
A05.1Botulismus
Keracunan makanan klasik akibat Clostridium botulinum
A05.2Keracunan makanan akibat Cl. perfringens [Cl. welchii];
Enteritis necroticans; Pig-bel
A05.3Keracunan makanan akibat Vibrio parahaemolyticus
A05.4Keracunan makanan akibat Bacillus cereus
A05.8Keracunan makanan akibat kuman lain yang dijelaskan
A05.9Keracunan makanan akibat kuman, tidak dijelaskan
A06 Amoebiasis
Termasuk:: infeksi akibat Entamoeba histolytica
Kecuali: penyakit usus lain akibat protozoa (A07.-)

7
A06.0Disentri amubik akut;
Amubiasis akut,
Amubiasis usus NOS
A06.1Amubiasis usus kronis
A06.2Kolitis amuba non-disentri
A06.3Amuboma usus;
Amuboma NOS
A06.4Abses hati akibat amuba;
Amubiasis hati
A06.5 Abses paru-paru akibat amoeba (J99.8*);
Abses paru (dan hati)
A06.6 Abses otak amuba (G07*);
Abses amuba otak (dan hati) (dan paru-paru)
A06.7Amubiasis kulit
A06.8Infeksi amuba di situs lain;
Appendisitis amuba,
Balanitis amuba (N51.2*)
A06.9Amubiasis, tak dijelaskan
A07 Penyakit usus akibat protozoa lainnya
A07.0Balantidiasis
Disentri balantidia
A07.1Giardiasis [lambliasis]
A07.2Cryptosporidiosis
A07.3Isosporiasis
Infeksi Isospora belli dan I. hominis;
Coccidiosis usus
Isosporosis usus
A07.8Penyakit usus akibat protozoa lain yang dijelaskan
Trichomoniasis usus
Sarkositosis
Sarkosporidiosis
A07.9Penyakit usus akibat protozoa, tidak dijelaskan
Diare flagellata
Kolitis protozoa, diare protozoa, disentri protozoa.
A08 Infeksi usus oleh virus dan infeksi lain yang dijelaskan
Kecuali:
Influenza yang melibatkan saluran pencernaan (J10.8, J11.8)
A08.0Enteritis akibat rotavirus
A08.1Gastroenteropati akut akibat Norwalk agent;
Enteritis virus dengan struktur kecil bulat
A08.2Enteritis adenovirus
A08.3Enteritis virus lainnya
A08.4Infeksi usus oleh virus, tidak dijelaskan
Enteritis NOS, gastroenteritis NOS, gastroenteropati NOS akibat
virus.
A08.5Infeksi usus lain yang dijelaskan
A09 Diare dan gastroenteritis yang diduga akibat penularan
Catatan: Untuk negara tempat kondisi A09 yang tidak dijelaskan
dianggap tidak menular,
kondisi ini harus diklasifikasikan pada K52.9
Catarh, enterik atau intestinal
Colitis: NOS, perdarahan, septik
Enteritis: NOS, perdarahan, septik
Gastroenteritis: NOS, perdarahan, septik
Diarrhoea: NOS, dysenterik, epidemik
Penyakit diare menular NOS
Kecuali:
akibat bakteri, protozoa, virus dan agen menular lain yang
dijelaskan (A00-A08);
diare non-infektif (K52.9),

8
diare non-infektif neonatus (P78.3)

Tuberkulosis (A15-A19)
Termasuk:: infeksi oleh Mycobacterium tuberculosis dan M. bovis
Kecuali:
sequel TB (B90.-),
TB kongenital (P37.0)
pneumokoniosis dengan TB (J65), silicotuberculosis (J65)
A15 TB pernafasan, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
A15.0TB paru, dipastikan oleh mikroskopis sputum dengan atau tanpa
kultur.
Bronkiektasia TB, fibrosis paru TB, pneumonia TB , pneumothoraks
TB,
dipastikan oleh mikroskopis sputum dengan atau tanpa
kultur
A15.1TB paru, dipastikan oleh kultur saja
Kondisi pada A15.0, dipastikan oleh kultur saja
A15.2TB paru, dipastikan secara histologis
Kondisi pada A15.0, dipastikan secara histologis
A15.3TB paru, dipastikan melalui cara yang tidak dijelaskan
Kondisi pada A15.0, dipastikan tapi tidak jelas secara bakteriologis
atau histologis
A15.4TB kelenjar limfe intratoraks, dipastikan secara bakteriologis dan
histologis
TB kelenjar limfe hilus, mediastinum, trakheobronkus,
dipastikan secara bakteriologis dan histologis
Kecuali: dinyatakan primer (A15.7)
A15.5TB larings, trakhea, glottis dan bronkus, dipastikan secara
bakteriologis dan histologis
TB bronkus, glottis, larings, trakhea, dipastikan secara bakteriologis
dan histologis
A15.6Pleuritis TB, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
TB pleura, empyema TB, dipastikan secara bakteriologis dan
histologis
Kecuali: TB pernafasan primer, dipastikan bakteriologis dan
histologis (A15.7)
A15.7TB pernafasan primer, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
A15.8TB pernafasan lain, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
TB
mediastinum,
nasofarings,
hidung,
sinus
hidung,
dipastikan secara bakteriologis dan histologis
A15.9TB pernafasan yang tidak dijelaskan, dipastikan secara bakteriologis
dan histologis
A16 TB pernafasan, tidak dipastikan secara bakteriologis atau histologis
A16.0TB paru, secara bakteriologis dan histologis negatif.
Bronkiektasia TB, fibrosis paru TB, pneumonia TB , pneumothoraks
TB,
secara bakteriologis dan histologis negatif.
A16.1TB paru, pemeriksaan bakteriologis dan histologis tidak dilakukan
Kondisi pada A16.0, pemeriksaan bakteriologis dan histologis tidak
dilakukan
A16.2TB paru, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis
TB paru, bronkiektasia TB, fibrosis paru TB, pneumonia TB ,
pneumothoraks TB, NOS (tanpa disebutkan konfirmasi
bakteriologis atau histologis)
A16.3TB kelenjar limfe intratoraks, tanpa disebutkan konfirmasi
bakteriologis atau histologis
TB kelenjar limfe hilus, intratoraks, mediastinum, trakheobronkus,
NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau
histologis)
Kecuali: dinyatakan primer (A15.7)

9
A16.4TB

larings, trakhea, glottis dan bronkus, tanpa disebutkan


konfirmasi bakteriologis atau histologis
TB
bronkus,
glottis,
larings,
trakhea,
NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau
histologis)
A16.5Pleuritis TB, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau
histologis
TB
pleura,
empyema
TB,
pleuritis
TB,
NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau
histologis)
Kecuali: TB pernafasan primer, dipastikan bakteriologis dan
histologis (A15.7)
A16.7TB pernafasan primer, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis
atau histologis
TB pernafasan primer NOS
Kompleks TB primer
A16.8TB pernafasan lain, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau
histologis
TB
mediastinum,
nasofarings,
hidung,
sinus
hidung,
NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau
histologis)
A16.9TB pernafasan yang tidak dijelaskan, tanpa disebutkan konfirmasi
bakteriologis atau histologis
TB pernafasan NOS
Tuberkulosis NOS
A17 TB sistem syaraf
A17.0 Meningitis TB(G01*)
TB meningen, leptomeningitis TB
A17.1 Tuberkuloma meningen (G07*)
A17.8 TB lain sistem syaraf
Meningoensepfalitis TB (G05.0*), myelitis TB (G05.0*),
Tuberkuloma otak atau medulla spinalis, TB otak atau medulla
spinalis (G07*),
Abses TB otak (G07*),
Polyneuropathy TB (G63.0*)
A17.9 TB sistem syaraf, tidak dijelaskan (G99.8*)
A18 TB organ lain
A18.0 TB tulang dan sendi
TB panggul (M01.1*), TB lutut (M01.1*), arthritis TB (M01.1*),
TB kolom vertebra (M49.0*)
Synovitis TB (M68.0*), tenosynovitis TB (M68.0*)
Mastoiditis TB (H75.0*),
Osteitis TB (M90.0*), osteomyelitis TB (M90.0*), nekrosis TB tulang
(M90.0*),
A18.1 TB sistem genitourinarius
TB ginjal (N29.1*), TB ureter (N29.1*),
TB bladder (N33.0*),
TB organ genital pria (N51.-*),
TB cervix (N74.0*),
Pelvic inflammatory disease TB wanita (N74.1*)
A18.2Limfadenopati perifer TB,
Adenitis TB
Kecuali: Adenopati trakheobronkus TB, TB kelenjar limfe
intratoraks (A15.4, A16.3)
TB kelenjar limfe mesenterik dan retroperitoneum (A18.3),
A18.3TB usus, peritoneum, dan kelenjar mesenterika
Asites TB, TB kelenjar limfe retroperitoneum
Peritonitis TB (K67.3*)

10
TB anus dan rektum, TB usus (halus, besar), enteritis TB
(K93.0*),
A18.4TB kulit dan jaringan subkutis
Erythema induratum TB, scrofuloderma
Lupus exedens, lupus vulgaris NOS,
Lupus vulgaris kelopak mata (H03.1*),
Kecuali: lupus erythematosus (L93.-),
lupus erythematosus systemic (M32.-)
A18.5 TB mata
Episcleritis TB (H19.0*),
Keratitis interstitialis TB (H19.2*), keratoconjunctivitis TB (H19.2*)
Iridocyclitis TB (H22.0*),
Chorioretinitis TB (H32.0*),
Kecuali: lupus vulgaris kelopak (A18.4)
A18.6 TB telinga
Otitis media TB (H67.0*)
Kecuali: TB mastoiditis (A18.0)
A18.7 TB kelenjar adrenal (E35.1*),
Penyakit Addison pada TB
A18.8 TB organ lain yang dijelaskan:
TB kel. tiroid (E35.0*),
TB perikardium (I32.0*),
TB endokardium (I39.8*),
TB miokardium (I41.0*),
Arteritis serebri TB (I68.1*)
TB esofagus (K23.0*)
A19 TB miliaris
Termasuk: TB disseminata, TB generalisata, poliserositis TB
A19.0TB miliaris akut pada situs tunggal yang disebutkan
A19.1TB miliaris akut pada situs ganda
A19.2TB miliaris akut, tidak dijelaskan
A19.8TB miliaris lainnya
A19.9TB miliaris, tidak dijelaskan

Penyakit kuman zoonotik tertentu (A20-A28)


Penyebab: kuman yang biasa hidup pada hewan dan kemudian ditularkan
ke manusia
A20 Plague
Termasuk: infeksi akibat Yersinia pestis
A20.0Bubonic plague
A20.1Cellulocutaneous plague
A20.2Pneumonic plague
A20.3Plague meningitis
A20.7Septicaemic plague
A20.8Bentuk-bentuk lain plague
Plague abortif
Plague asimptomatik
Pestis minor
A20.9Plague, tidak dijelaskan
A21 Tularaemia
Termasuk: deer-fly fever, infeksi akibat Francisella tularensis, rabbit
fever
A21.0Ulceroglandular tularaemia
A21.1Oculoglandular tularaemia
Ophthalmic tularaemia
A21.2Pulmonary tularaemia
A21.3Gastrointestinal tularaemia
Abdominal tularaemia
A21.7Generalized tularaemia
A21.8Bentuk-bentuk lain tularaemia

11
A21.9Tularaemia, tidak dijelaskan
A22 Anthrax
Termasuk: infeksi akibat Bacillus anthracis
A22.0Anthrax kulit
Karbunkel ganas, pustula ganas
A22.1Anthrax pernafasan
Anthrax inhalasi
Penyakit Ragpicker
Penyakit Woolsorter
A22.2Anthrax gastrointestinum
A22.7Septikaemia anthrax
A22.8Bentuk-bentuk lain anthrax
Meningitis anthrax (G01*)
A22.9Anthrax, tidak dijelaskan
A23 Brucellosis
Termasuk: Demam: Malta, Mediterranean, undulant
A23.0Brucellosis akibat B. melitensis
A23.1Brucellosis akibat B. abortus
A23.2Brucellosis akibat B. suis
A23.3Brucellosis akibat B. canis
A23.8Brucellosis lain
A23.9Brucellosis, tidak dijelaskan
A24 Glanders and melioidosis
A24.0Glanders
Infeksi akibat Pseudomonas mallei
Malleus
A24.1Melioidosis akut dan fulminant
Melioidosis: pneumonia, septicaemia
A24.2Melioidosis subakut dan kronis
A24.3Melioidosis lain
A24.4Melioidosis, tidak dijelaskan
Infeksi Pseudomonas pseudomallei NOS;
Penyakit Whitmore
A25 Rat-bite fevers demam gigitan tikus
A25.0Spirillosis
Sodoku
A25.1Streptobacillosis
Erythema arthritik epidemik,
Demam Haverhill,
Streptobacillary rat-bite fever
A25.9Rat-bite fever, tidak dijelaskan
A26 Erysipeloid
A26.0Cutaneous erysipeloid; Erythema migrans
A26.7Erysipelothrix septicaemia
A26.8Bentuk-bentuk lain erysipeloid
A26.9Erysipeloid, tidak dijelaskan
A27 Leptospirosis
A27.0Leptospirosis icterohaemorrhagica
Leptospirosis akibat L. interrogans serovar icterohaemorrhagiae
A27.8Bentuk-bentuk lain leptospirosis
A27.9Leptospirosis, tidak dijelaskan
A28 Penyakit bakteri zoonotik lain, not elsewhere classified
A28.0Pasteurellosis
A28.1Cat-scratch disease
Cat-scratch fever

12
A28.2Extraintestinal yersiniosis
Kecuali: enteritis akibat Y. enterocolitica (A04.6)
plague (A20.-)
A28.8Penyakit bakteri zoonotik lain yang dijelaskan, not elsewhere
classified
A28.9Penyakit bakteri zoonotik, tidak dijelaskan

Penyakit bakteri lainnya (A30-A49)


A30 Leprosy [Hansen's disease]
Termasuk: infeksi akibat Mycobacterium leprae
Kecuali:
Sekuel lepra (B92)
A30.0Indeterminate leprosy
Lepra I
A30.1Tuberculoid leprosy
Lepra TT
A30.2Borderline tuberculoid leprosy
Lepra BT
A30.3Borderline leprosy
Lepra BB
A30.4Borderline lepromatous leprosy
Lepra BL
A30.5Lepromatous leprosy
Lepra LL
A30.8Bentuk lain leprosy
A30.9Lepra, tidak dijelaskan
A31 Infeksi akibat mikobakteria lain
Kecuali
: tuberculosis (A15-A19), leprosy (A30.-)
A31.0Infeksi mikobakterium pada paru-paru
Infeksi akibat M. avium, M. intracellulare [Battey bacillus], M.
kansasii
A31.1Infeksi mikobakterium pada kulit
Buruli ulcer
Infeksi akibat M. marinum, M. ulcerans
A31.8Infeksi mikobakterium lainnya
A31.9Infeksi mikobakterium, tidak dijelaskan
Infeksi mikobakterium tidak khas NOS
Mycobacteriosis NOS
A32 Listeriosis
Termasuk: infeksi listeria melalui makanan
Kecuali:
listeriosis neonatus (disseminata) (P37.2)
A32.0Listeriosis kulit
A32.1 Meningitis and meningoencephalitis listeria
Meningitis listeria (G01*); meningoencephalitis listeria (G05.0*)
A32.7Septikemia listeria
A32.8Bentuk lain listeria
Endocarditis listeria (I39.8*)
Arteritis cerebri Listeria (I68.1*),
Listeriosis okuloglandular
A32.9Listeriosis, tidak dijelaskan
A33 Tetanus neonatorum
A34 Tetanus obstetri
A35 Tetanus lain, Tetanus NOS
A36 Diphtheria
A36.0Difteri farings
Angina membranosa difteri
Difteri tonsil
A36.1Difteri nasofarings
A36.2Difteri larings,

13
Laringotrakheitis difteri
A36.3Difteri kulit
Kecuali: erythrasma (L08.1)
A36.8Difteri lain
Konjungtivitis difteri (H13.1*); miokarditis
polyneuritis difteri (G63.0*)
A36.9Diphtheria, tidak dijelaskan

difteri

(I41.0*),

A37 Whooping cough


A37.0Whooping cough disebabkan Bordetella pertussis
A37.1Whooping cough disebabkan Bordetella parapertussis
A37.8Whooping cough disebabkan spesies Bordetella lain
A37.9Whooping cough, tidak dijelaskan
A38 Scarlet fever
Skarlatina
Kecuali:
sore throat akibat streptokokus
A39 Infeksi meningokokus
A39.0 Meningitis meningokokus (G01*)
A39.1 Sindroma Waterhouse-Friderichsen (E35.1*);
Adrenalitis haemoragika meningokokus
Sindroma adrenal meningokokus
A39.2Acute meningococcaemia
A39.3Chronic meningococcaemia
A39.4Meningokokaemia, tidak dijelaskan;
Bakteremia meningokokus NOS
A39.5 Penyakit jantung meningokokus
Pericarditis meningokokus (I32.0*)
Endocarditis meningokokus (I39.8*),
Myocarditis meningokokus (I41.0*),
Karditis meningokokus NOS (I52.0*)
A39.8Infeksi meningokokus lain
Encephalitis meningokokus meningokokus (G05.0*)
Konjunctivitis meningokokus (H13.1*)
Retrobulbar neuritis meningokokus (H48.1*)
Arthritis meningokokus (M01.0*)
Artritis pasca-meningokokus (M03.0*)
A39.9Infeksi meningokokus , tidak dijelaskan
Penyakit meningokokus NOS
A40 Septikemia streptokokus
Kecuali:
setelah: abortus atau hamil ektopik atau mola (O03-O07,
O08.0),
infus, transfusi atau injeksi terapi (T80.2), immunisasi
(T88.0),
ketika melahirkan (O75.3), masa nifas (puerperal) (O85)
pada neonatus (P36.0-P36.1)
pasca-prosedur (T81.4),
A40.0Septikemia akibat streptokokus, group A
A40.1Septikemia akibat streptokokus, group B
A40.2Septikemia akibat streptokokus, group D
A40.3Septikemia akibat Streptococcus pneumoniae,
Septikemia pneumokokus
A40.8Septikemia akibat streptokokus lainnya
A40.9Septikemia akibat streptokokus, tidak dijelaskan
A41 Septikemia lain
Kecuali:
melioidosis septikemik (A24.1), plague septikemik (A20.7)
toxic shock syndrome (A48.3), bacteraemia NOS (A49.9)
setelah:
abortus atau hamil ektopik atau mola (O03-O07,
O08.0),

14
infus, transfusi atau injeksi terapi (T80.2), immunisasi
(T88.0),
selama melahirkan (O75.3)
septikemia
(akibat)(pada):
tularaemia (A21.7), anthrax (A22.7), Erysipelothrix (A26.7),
yersiniosis extraintestinum (A28.2), listeria (A32.7),
meningokokus
(A39.2-A39.4),
streptokokus
(A40.-),
aktinomikotik
(A42.7),
gonokokus
(A54.8),
herpesvirus
(B00.7),
kandida
(B37.7),
puerperal (O85), neonatal (P36.-), pasca-prosedur (T81.4),
A41.0Septikemia akibat Staphylococcus aureus
A41.1Septikemia akibat stafilokokus lain yang disebutkan
Septikemia akibat stafilokokus koagulase-negatif
A41.2Septikemia akibat stafilokokus yang tidak dijelaskan
A41.3Septikemia akibat Haemophilus influenzae
A41.4Septikemia akibat kuman anaerob
Kecuali: gas gangrene (A48.0)
A41.5Septikemia akibat organisme Gram-negative lain
Septikemia Gram-negative NOS
A41.8Septikemia lain yang dijelaskan
A41.9Septicaemia, tidak dijelaskan;
Septic shock
42
Actinomycosis
Kecuali : Kecuali: actinomycetoma (B47.1)
A42.0Aktinomikosis pulmonalis
A42.1Aktinomikosis abdominalis
A42.2Aktinomikosis servikofasialis
A42.7Septikemia aktinomikosis
A42.8Bentuk lain aktinomikosis
A42.9Aktinomikosis, tidak dijelaskan
A43 Nocardiosis
A43.0Nokardiosis pulmonalis
A43.1Nokardiosis kulit
A43.8Bentuk lain nokardiosis
A43.9Nokardiosis, tidak dijelaskan
A44 Bartonellosis
A44.0Bartonellosis sistemik
Demam Oroya
A44.1Bartonellosis kulit dan mukosa kulit
Verruga peruana
A44.8Bentuk lain bartonellosis
A44.9Bartonellosis, tidak dijelaskan
A46 Erysipelas
A48 Penyakit bakteri lain, not elsewhere classified
A48.0Gas gangrene
Clostridial: cellulitis, myonecrosis
A48.1Penyakit Legionnaires
A48.2Penyakit Legionnaires Nonpneumonic [demam Pontiac]
A48.3Toxic shock syndrome
Kecuali: septikemia NOS (A41.9), syok endotoxik NOS (R57.8)
A48.4Brazilian purpuric fever;
Infeksi sistemik Haemophilus aegyptius
A48.8Penyakit bakteri lain yang dijelaskan
A49 Infeksi bakteri, situs tidak dijelaskan
Kecuali:
infeksi meningokokus NOS (A39.9),
infeksi spirokhaeta NOS (A69.9)

15
infeksi chlamydia NOS (A74.9),
infeksi rickettsia NOS (A79.9),
bakteri penyebab penyakit yang diklasifikasikan pada bab lain
(B95-B96),
A49.0Infeksi stafilokokus, tidak dijelaskan
A49.1Infeksi streptokokus, tidak dijelaskan
A49.2Infeksi Haemophilus influenzae, tidak dijelaskan
A49.3Infeksi Mycoplasma, tidak dijelaskan
A49.8Infeksi bakteri lain dengan situs tidak dijelaskan
A49.9Infeksi bakteri, tidak dijelaskan;
Bacteraemia NOS

Infeksi yang terutama ditularkan hubungan seks (A50-A64)


Kecuali: penyakit human immunodeficiency virus [HIV] (B20-B24)
uretritis nonspesifik and uretritis non-gonokokus (N34.1)
penyakit Reiter's (M02.3)
A50 Sifilis kongenital
A50.0Sifilis kongenital dini, dengan gejala
Setiap kondisi sifilis kongenital yang dinyatakan dini atau muncul
dalam waktu kurang dari dua tahun sejak lahir
Sifilis kongenital dini: kulit, mukokutan, viseral
Rhinitis, faringitis, laringitis, pneumonia: sifilitika kongenital dini
Okulopati, osteokondrodistrofi: sifilitika kongenital dini
A50.1Sifilis kongenital dini, latent
Sifilis kongenital tanpa manifestasi klinis, dengan reaksi serologis
positif dan uji cairan spinal negatif, kurang dari dua tahun
sejak lahir.
A50.2Sifilis kongenital dini, tidak dijelaskan
Sifilis kongenital NOS kurang dari dua tahun sejak lahir
A50.3Okulopati sifilitika kongenital lanjut
Keratitis interstitialis sifilitika kongenital lanjut
(H19.2*)
Okulopati sifilitika kongenital lanjut NEC (H58.8*)
Kecuali: Triad Hutchinson (A50.5)
A50.4Neurosifilis kongenital lanjut [neurosifilis juvenile]
Dementia paralytica juvenilis
Juvenile: general paresis, tabes dorsalis, taboparetic neurosyphilis
Meningitis (G01*), encephalitis (G05.0*): sifilitika kongenital
lanjut
Polyneuropathy (G63.0*) sifilitika kongenital lanjut
Kecuali: Triad Hutchinson (A50.5)
A50.5Sifilis kongenital lanjut lain dengan gejala klinis
Setiap kondisi sifilis kongenital yang dinyatakan lanjut atau muncul
dua tahun atau lebih sejak lahir
Syphilitic saddle nose [pangkal hidung mencekung seperti sadel]
Gigi atau triad Hutchinson
Clutton's joints (M03.1*): [sendi lutut membengkak]
Artropati sifilitika (M03.1*), osteokhondropati sifilitika (M90.2*)
Sifilis kardiovaskuler kongenital lanjut (I98.0*),
A50.6Sifilis kongenital lanjut, latent
Sifilis kongenital tanpa manifestasi klinis, dengan reaksi serologis
positif dan uji cairan spinal negatif, dua tahun atau lebih
sejak lahir
A50.7Sifilis kongenital lanjut, tidak dijelaskan
Sifilis kongenital NOS dua tahun atau lebih sejak lahir
A50.9Sifilis kongenital, tidak dijelaskan
A51 Sifilis dini
A51.0Sifilis genital primer
Syphilitic chancre NOS
A51.1Sifilis primer anus
A51.2Sifilis primer di tempat lain

16
A51.3Sifilis sekunder kulit dan membran mukosa
Condyloma latum
alopecia sifilitika (L99.8*), leukoderma sifilitika (L99.8*), patch
mukosa sifilitika
A51.4Sifilis sekunder lain
Meningitis sifilitika sekunder (G01*),
iridosiklitis sifilitika sekunder (H22.0*), okulopati sifilitika
sekunder NEC (H58.8*)
myositis sifilitika sekunder (M63.0*), periostitis sifilitika sekunder
(M90.1*)
pelvic inflammatory disease (PID) wanita sifilitika sekunder
(N74.2*),
limfadenopati sifilitika sekunder,
A51.5Sifilis dini, latent
Sifilis (didapat) tanpa manifestasi klinis, dengan reaksi serologis
positif dan uji cairan spinal negatif, kurang dari dua tahun
sejak infeksi
A51.9Sifilis dini, tidak dijelaskan
A52 Sifilis lanjut
A52.0 Cardiovascular syphilis
Sifilis kardiovaskuler NOS (I98.0*)
Inkompetensi aorta (I39.1*), regurgitasi pulmonalis (I39.3*) sifilitika
Perikarditis (I32.0*), endokarditis NOS (I39.8*), myokarditis
(I41.0*), sifilitika
Arteritis serebri (I68.1*), aneurisma aorta (I79.0*), aortitis (I79.1*),
sifilitika
A52.1Neurosifilis simptomatik
Syphilitic parkinsonism (G22*),
Tabes dorsalis
Charcot's arthropathy (M14.6*)
[sendi rusak karena nyeri di dalamnya tak bisa dirasakan pasien]
Meningitis sifilitika lanjut (G01*), encephalitis sifilitika lanjut
(G05.0*),
Polyneuropathy sifilitika lanjut (G63.0*),
Optic atrophy sifilitika lanjut (H48.0*),
Retrobulbar neuritis sifilitika lanjut (H48.1*) radang n. opticus,
Acoustic neuritis sifilitika lanjut (H94.0*)
A52.2Neurosifilis asimptomatik (tanpa gejala)
A52.3Neurosifilis, tidak dijelaskan
Gumma sifilis pada sistem syaraf pusat NOS
Sifilis (lanjut) pada sistem syaraf pusat NOS
Syphiloma pada sistem syaraf pusat NOS
A52.7Sifilis lanjut dengan gejala lainnya
Penyakit glomerulus pada syphilis (N08.0*)
Gumma (sifilitika), sifilis lanjut atau tertier:
semua tempat, kecuali yang diklasifikasikan pada A52.0-A52.3
Episcleritis sifilitika lanjut (H19.0*), chorioretinitis sifilitika lanjut
(H32.0*),
Okulopathy sifilitika lanjut NEC (H58.8*), peritonitis sifilitika lanjut
(K67.2*)
Leukoderma sifilitika lanjut (L99.8*), bursitis sifilitika lanjut
(M73.1*),
Pelvic inflammatory disease (PID) wanita sifilitika lanjut (N74.2*).
Sifilis [stadium tidak dijelaskan] pada:
paru-paru (J99.8*), hati (K77.0*),
otot (M63.0*), synovium (M68.0*), tulang (M90.2*)
A52.8Sifilis lanjut, latent
Sifilis (didapat) tanpa manifestasi klinis, dengan reaksi serologis
positif fan uji cairan spinal negatif, dua tahun atau lebih sejak
lahir.
A52.9Sifilis lanjut, tidak dijelaskan

17
A53 Sifilis lain dan tidak dijelaskan
A53.0Sifilis, tidak dijelaskan dini atau lanjut
Sifilis laten NOS
Reaksi serologis sifilis positif
A53.9Sifilis, tidak dijelaskan
Infeksi Treponema pallidum NOS
Sifilis (didapat) NOS
Kecuali: sifilis NOS penyebab kematian pada usia <2 tahun (A50.2)
A54 Infeksi gonokokus
A54.0Infeksi gonokokus pada saluran genitourinarius bawah
tanpa abses kelenjar periuretra atau kelenjar aksesorius.
Servisitis gonokokus NOS, vulvovaginitis gonokokus NOS
Cystitis gonokokus NOS, urethritis gonokokus NOS,
A54.1Infeksi gonokokus pada saluran genitourinarius bawah
dengan abses kelenjar periuretra atau kelenjar aksesorius
Abses gonokokus kelenjar Bartolini
A54.2 Pelviperitonitis gonokokus dan infeksi gonokokus lainnya
Prostatitis gonokokus (N51.0*), orchitis atau epididymitis gonokokus
(N51.1*)
Pelvic inflammatory disease [PID] gonokokus wanita (N74.3*)
Kecuali: peritonitis gonokokus (A54.8)
A54.3Infeksi gonokokus pada mata
Konjungtivitis gonokokus (H13.1*), iridocyclitis gonokokus
(H22.0*)
Ophthalmia neonatorum akibat gonokokus
A54.4 Infeksi gonokokus pada sistem muskuloskeletonl
Arthritis gonokokus (M01.3*), synovitis atau tenosynovitis
gonokokus (M68.0*)
Bursitis gonokokus (M73.0*), osteomyelitis (M90.2*) gonokokus
A54.5Faringitis gonokokus
A54.6Infeksi gonokokus pada anus dan rektum
A54.8Infeksi gonokokus lainnya
Meningitis gonokokus (G01*), abses gonokokus otak (G07*),
Perikarditis gonokokus (I32.0*), endokarditis gonokokus (I39.8*),
Miokarditis gonokokus (I41.0*), pneumonia gonokokus (J17.0*),
Peritonitis gonokokus (K67.1*),
Septikemia gonokokus, dan lesi kulit gonokokus
Kecuali: pelviperitonitis gonokokus (A54.2)
A54.9Infeksi gonokokus, tidak dijelaskan
A55

Limfogranuloma chlamydia (venereum)


Bubo iklim atau tropis
Penyakit Durand-Nicolas-Favre
Esthiomene
Lymphogranuloma inguinale

A56 Penyakit chlamydia lain yang ditularkan melalui hubungan seksual


Termasuk: infeksi hubungan seksual akibat Chlamydia trachomatis
Kecuali: lymphogranuloma chlamydia (A55), kondisi pada A74.pneumonia chlamydia neonatus (P23.1), konjungtivitis chlamydia
neonatus (P39.1),
A56.0Infeksi chlamydia pada saluran genitourinarius bawah
Servisitis chlamydia, vulvovaginitis chlamydia
Cystitis chlamydia, urethritis chlamydia
A56.1 Infeksi chlamydia pada pelviperitoneum dan organ genitourinarius
lain
Orchitis atau epididymitis chlamydia (N51.1*)
Pelvic inflammatory disease [PID] chlamydia wanita (N74.4*),
A56.2Infeksi chlamydia saluran genitourinarius, tidak dijelaskan
A56.3Infeksi chlamydia anus dan rektum
A56.4Infeksi chlamydia farings

18
A56.8Infeksi chlamydia melalui hubungan seksual pada tempat lain
A57

Chancroid
Ulcus molle
A58 Granuloma inguinale
Donovanosis
A59 Trikhomoniasis
Kecuali: trikhomoniasis usus (A07.8)
A59.0Trikhomoniasis urogenital;
Leukorrhoea (vaginalis); Prostatitis (N51.0*) akibat T. vaginalis
A59.8Trikhomoniasis di tempat lain
A59.9Trikhomoniasis, tidak dijelaskan
A60 Infeksi herpesviral [herpes simplex] anogenital
A60.0Infeksi herpesvirus saluran genitalia dan urogenitalis
Infeksi herpesvirus saluran genital: wanita (N77.0-N77.1*); pria
(N51.-*)
A60.1Infeksi herpesvirus kulit perianus dan rektum
A60.9Infeksi herpesvirus anogenita;, tidak dijelaskan
A63 Penyakit hubungan seksual lain, tidak diklasifikasi di tempat lain
Kecuali: molluscum contagiosum (B08.1), papilloma servix (D26.0)
A63.0Anogenital (venereal) warts
A63.8Penyakit hubungan kelamin lain yang dijelaskan
A64

Penyakit hubungan kelamin yang tidak dijelaskan


Penyakit kelamin NOS

Penyakit akibat spirochaeta lainnya (A65-A69)


Kecuali: leptospirosis (A27.-); syphilis (A50-A53)
A65 Sifilis nonvenereal
Bejel; sifilis endemic; Njovera
A66 Yaws
Termasuk: Bouba, framboesia (tropica), pian
A66.0Yaw, lesi awal
Chancre of yaws;
Framboesia, awal atau primer;
Mother yaw
Ulkus framboesia awal
A66.1Yaw papillomata ganda dan wet crab
Framboesioma
Pianoma;
Papilloma plantaris atau palmaris yaws
A66.2Lesi awal kulit lain pada yaws
Yaws kulit <5 tahun setelah infeksi;
Yaws (kulit) (makularis) (makulopapularis) (mikropapularis)
(papularis) dini
Framboeside pada yaws dini
A66.3Hiperkeratosis pada yaws
Ghoul hand
Worm-eaten soles
Hyperkeratosis, palmaris atau plantaris (dini) (lanjut) akibat yaws
A66.4Gummata dan ulkus pada yaws
Framboeside gummatosa
Yaws nodularis (bertukak) lanjut
A66.5Gangosa
Rhinopharyngitis mutilans
A66.6Lesi tulang dan kulit pada yaws
Ganglion, hydrarthrosis, osteitis, periostitis (hipertrofik): pada yaws
(dini) (lanjut)

19
Goundou, gumma tulang, osteitis atau periostitis gummatosa: pada
yaws (lanjut)
A66.7Manifestasi lain yaws
Nodul yaws juxta-articularis
Yaws mukosa
A66.8Yaws laten
Yaws tanpa gejala klinis, dengan serologis positif
A66.9Yaws, tidak dijelaskan
A67 Pinta [carate]
A67.0Lesi primer pinta
Chancre (primer) atau papula (primer): dari pinta (carate)
A67.1Lesi intermedia pinta
Plak eritematosa, lesi hiperkromik, hiperkeratosis; pintids: dari
pinta (carate)
A67.2Lesi lanjut pinta
Lesi kardiovaskuler (I98.1*) dari pinta (carate)
Lesi kulit akromik, sikatriks, atau diskromik: dari pinta (carate)
A67.3Lesi campuran dari pinta
Lesi kulit akromik bercampur dengan hiperkromik dari pinta
(carate)
A67.9Pinta, tidak dijelaskan
A68 Relapsing fevers demam berulang
Termasuk
: Recurrent fever
Kecuali : Lyme disease (A69.2)
A68.0Louse-borne relapsing fever
Relapsing fever akibat Borrelia recurrentis
A68.1Tick-borne relapsing fever
Relapsing fever akibat spesies Borrelia. selain Borrelia recurrentis
A68.9Relapsing fever, tidak dijelaskan
A69 Infeksi spirochaeta lainnya
A69.0Stomatitis ulseratif nekrotikans [infeksi Vincent]
Cancrum oris
Gangrene fusospirochaeta
Noma
Stomatitis gangrenosa
A69.1Infeksi Vincent lainnya
Gingivitis atau gingivostomatitis ulseratif nekrotikans (akut)
Angina atau gingivitis Vincent, stomatitis spirochaeta, trench mouth
Faringitis fusospirochaeta
A69.2Penyakit Lyme
Erythema kronis migrans akibat Borrelia burgdorferi
A69.8Infeksi spirochaeta lain yang dijelaskan
A69.9Infeksi spirochaeta, tidak dijelaskan

Penyakit lain yang disebabkan chlamydiae (A70-A74)


A70 Infeksi Chlamydia psittaci
Ornithosis; parrot fever, Psittacosis
A71 Trachoma
Kecuali: sequelae of trachoma (B94.0)
A71.0Stadium awal trachoma
Trachoma dubium
A71.1Stadium aktif trachoma
Konjungtivitis granularis trachomatosa, konjungtivitis folikularis
trachomatosa
Pannus trachomatosa
A71.9Trachoma, tidak dijelaskan
A74 Penyakit lain akibat chlamydiae

20
Kecuali: penyakit chlamydia yang ditularkan melalui hubungan seksual
(A55-A56)
pneumonia chlamydia (J16.0)
pneumonia chlamydia neonatus (P23.1)
conjunctivitis chlamydia neonatus (P39.1)
A74.0 Konjungtivitis chlamydia (H13.1*);
Paratrachoma
A74.8Penyakit chlamydia lain
Peritonitis chlamydia (K67.0*)
A74.9Infeksi chlamydia, tidak dijelaskan
Chlamydiosis NOS

Rickettsioses (A75-A79)
A75 Typhus fever
Kecuali: rickettsiosis akibat Ehrlichia sennetsu (A79.8)
A75.0Demam tifus louse-borne epidemik akibat Rickettsia prowazekii
(Demam) tifus klasik
Tifus (louse-borne) epidemik
A75.1Recrudescent typhus [penyakit Brill];
Penyakit Brill-Zinsser
A75.2Demam tifus akibat R. typhi;
Murine (flea-borne) typhus [tifus tikus yang dibawa kutu]
A75.3Demam tifus akibat R. tsutsugamushi;
Scrub (mite-borne) typhus
A75.9Demam tifus, tidak dijelaskan;
(Demam) typhus NOS
A77 Spotted fever [tick-borne rickettsioses]
A77.0Spotted fever akibat R. rickettsii:
Rocky Mountain spotted fever, demam Sao Paulo
A77.1Spotted fever akibat R. conorii
Tick typhus: Afrika, India, Kenya
Tick fever: Bouton, Marseilles, Mediterran
A77.2Spotted fever akibat R. siberica
North Asian tick fever, Siberian tick typhus
A77.3Spotted fever akibat R. australis
Queensland tick typhus
A77.8Spotted fever lain
A77.9Spotted fever, tidak dijelaskan
Tick-borne typhus NOS
A78 Q fever
Infeksi akibat Coxiella burnetii,
Nine Mile fever, quadrilateral fever
A79 Rickettsioses lain
A79.0Trench fever,
Quintan fever, Wolhynian fever
A79.1Rickettsial pox akibat Rickettsia akari:
Kew Garden fever, rickettsiosis vesikularis
A79.8Rickettsioses lain yang dijelaskan
:
Rickettsiosis akibat Ehrlichia sennetsu
A79.9Rickettsiosis, tidak dijelaskan;
Infeksi Rickettsia NOS

Infeksi virus sistem syaraf pusat (A80-A89)


A80 Poliomielitis akut
A80.0Poliomyelitis paralitika akut, akibat vaksin
A80.1Poliomyelitis paralitika akut, virus liar, berasal dari luar negeri
A80.2Poliomyelitis paralitika akut, virus liar, berasal dari dalam negeri
A80.3Poliomyelitis paralitika akut, jenis lain dan tidak dijelaskan
A80.4Poliomyelitis non-paralitika akut
A80.9Poliomyelitis akut, tidak dijelaskan

21

A81 Infeksi virus lambat sistem syaraf pusat


A81.0Penyakit Creutzfeldt-Jakob:
Ensefalopati spongiformis subakut
A81.1Panensefalitis sklerosa aubakut
Dawson's inclusion body encephalitis
Van Bogaert's sclerosing leukoencephalopathy
A81.2Leukoensefalopati multifokus progresif
Leukoensefalopati multifokus NOS
A81.8Infeksi virus lambat lain pada SSP
Kuru
A81.9Infeksi virus lambat pada SSP, tidak dijelaskan
Infeksi virus lambat NOS
A82 Rabies
A82.0Rabies sylvatika
A82.1Rabies urban
A82.9Rabies, tidak dijelaskan
A83 Ensefalitis virus yang ditularkan melalui nyamuk
Termasuk: meningoencephalitis virus yang ditularkan melalui nyamuk
Kecuali: Venezuelan equine encephalitis (A92.2)
A83.0Japanese encephalitis
A83.1Western equine encephalitis
A83.2Eastern equine encephalitis
A83.3St Louis encephalitis
A83.4Australian encephalitis;
Kunjin virus disease
A83.5California encephalitis
California meningoencephalitis
La Crosse encephalitis
A83.6Rocio virus disease
A83.8Ensefalitis virus lain yang ditularkan melalui nyamuk
A83.9Ensefalitis virus yang ditularkan melalui nyamuk, tidak dijelaskan
A84 Ensefalitis virus yang ditularkan melalui kutu
Termasuk: tick-borne viral meningoencephalitis
A84.0Tick-borne ensefalitis Timur Jauh [Russian
encephalitis]
A84.1Tick-borne ensefalitis Eropa Tengah
A84.8Tick-borne ensefalitis virus lain:
Louping ill, Powassan virus disease
A84.9Tick-borne ensefalitis virus, tidak dijelaskan

spring-summer

A85 Ensefalitis virus lain, not elsewhere classified


Termasuk: dinyatakan: ensefalomielitis virus NEC, meningoensefalitis
virus NEC
Kecuali: khoriomeningitis limfositik (A87.2)
ensefalomielitis myalgika ringan (G93.3)
ensefalitis akibat: virus poliomyelitis (A80.-),
herpesvirus [herpes simplex] (B00.4), zoster (B02.0)
virus measles (B05.0), virus mumps (B26.2),
A85.0 Ensefalitis enterovirus (G05.1*);
Ensefalomielitis enterovirus
A85.1 Ensefalitis adenovirus (G05.1*);
Meningoensefalitis adenovirus
A85.2Ensefalitis virus yang dibawa arthropoda, tidak dijelaskan
A85.8Ensefalitis virus lain yang dijelaskan
A86 Ensefalitis virus, tidak dijelaskan
Ensefalomielitis virus NOS, meningoensefalitis virus NOS
A87 Meningitis virus

22
Kecuali: meningitis akibat: virus poliomyelitis (A80.-),
herpesvirus [herpes simplex] (B00.3), zoster (B02.1)
virus measles (B05.1), virus mumps (B26.1),
A87.0 Meningitis enterovirus (G02.0*):
Meningitis Coxsackievirus,
Meningitis Echovirus
A87.1 Meningitis adenovirus (G02.0*)
A87.2Khoriomeningitis limfositik,
Meningoensefalitis limfositik
A87.8Meningitis virus lain
A87.9Meningitis virus, tidak dijelaskan
A88 Infeksi virus sistem syaraf pusat lainnya, not elsewhere classified
Kecuali: encephalitis virus NOS (A86),
meningitis virus NOS (A87.9)
A88.0Demam eksantema enterovirus [Boston exanthem]
A88.1Epidemic vertigo
A88.8Infeksi virus sistem syaraf pusat lain yang dijelaskan
A89 Infeksi virus sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan

Demam arbovirus dan demam berdarah virus (A90-A99)


A90

Demam dengue [dengue klasik]

A91

Demam berdarah dengue

A92 Demam akibat virus yang dibawa nyamuk lainnya


Kecuali: Penyakit Ross River (B33.1)
A92.0Penyakit virus Chikungunya;
Demam (berdarah) Chikungunya
A92.1Demam O'nyong-nyong
A92.2Demam equine Venezuela
Venezuelan equine encephalitis
Venezuelan equine encephalomyelitis virus disease
A92.3Demam West Nile
A92.4Demam Rift Valley
A92.8Demam akibat virus yang dibawa oleh nyamuk lainnya
A92.9Demam akibat virus yang dibawa oleh nyamuk, tidak dijelaskan
A93 Demam arbovirus lain, not elsewhere classified
A93.0Demam virus Oropouche,
Demam Oropouche
A93.1Demam Sandfly
Demam Pappataci
Demam Phlebotomus
A93.2Colorado tick fever
A93.8Demam arbovirus lain yang dijelaskan
Penyakit virus Piry
Penyakit virus stomatitis vesikularis (demam Indiana)
A94

Demam arbovirus, tidak dijelaskan


Demam atau infeksi arbovirus NOS
A95 Yellow fever
A95.0Sylvatic yellow fever;
Jungle yellow fever
A95.1Urban yellow fever
A95.9Yellow fever, tidak dijelaskan
A96 Demam berdarah arenavirus
A96.0Demam berdarah Junin
Demam berdarah Argentina
A96.1Demam berdarah Machupo
Demam berdarah Bolivia
A96.2Demam Lassa
A96.8Demam berdarah arenavirus lain

23
A96.9Demam berdarah arenavirus, tidak dijelaskan
A98 Demam berdarah virus lain, not elsewhere classified
Kecuali: Demam berdarah dengue (A91)
Demam berdarah chikungunya (A92.0)
A98.0Demam berdarah Crimea-Congo:
Demam berdarah Asia tengah
A98.1Demam berdarah Omsk
A98.2Penyakit Kyasanur Forest
A98.3Penyakit virus Marburg
A98.4Penyakit virus Ebola
A98.5Demam berdarah dengan gejala ginjal
Demam berdarah epidemik, demam berdarah
berdarah Russia
Penyakit virus Hantaan
Nephropathia epidemica
A98.8Demam berdarah virus lain yang dijelaskan
A99

Korea,

demam

Demam berdarah akibat virus yang tidak dijelaskan

Infeksi virus dengan lesi kulit dan mukosa (B00-B09)


B00 Infeksi herpesvirus [herpes simplex]
Kecuali: Infeksi herpesvirus anogenital (A60.-),
Herpangina (B08.5), mononucleosis gammaherpesvirus (B27.0),
Infeksi herpesvirus kongenital (P35.2)
B00.0
Eczema herpeticum;
Erupsi variselliformis Kaposi
B00.1
Dermatitis vesikularis herpesvirus
Herpes simplex fasialis, herpes simplex labialis
Dermatitis vesikularis pada telinga atau bibir akibat human ()
herpesvirus 2
B00.2
Gingivostomatitis dan pharyngotonsillitis herpesvirus;
Pharyngitis herpesvirus
B00.3 Meningitis herpesvirus (G02.0*)
B00.4 Encephalitis herpesvirus (G05.1*):
Meningoencephalitis herpesvirus,
Penyakit Simian B [simian = monyet]
B00.5 Penyakit mata herpesvirus:
Dermatitis herpesvirus kelopak mata (H03.1*),
Konjungtivitis herpesvirus (H13.1*)
Keratitis herpesvirus (H19.1*), keratoconjunctivitis herpesvirus
(H19.1*)
Iridocyclitis herpesvirus (H22.0*), iritis herpesvirus (H22.0*)
Uveitis anterior herpesvirus (H22.0*)
B00.7
Penyakit herpesvirus disseminata,
Septikemia herpesvirus
B00.8
Bentuk lain infeksi herpesvirus
hepatitis herpesvirus (K77.0*), whitlow herpesvirus
B00.9
Infeksi herpesvirus, tidak dijelaskan
Infeksi herpes simplex NOS
B01 Varicella [chickenpox]
B01.0 Meningitis varicella (G02.0*)
B01.1 Ensefalitis varicella (G05.1*)
Ensefalitis postchickenpox; ensefalomyelitis varicella
B01.2 Pneumonia varicella (J17.1*)
B01.8
Varicella dengan komplikasi lain
B01.9
Varicella tanpa komplikasi
Varicella NOS
B02 Zoster [herpes zoster]
B02.0 Ensefalitis zoster (G05.1*);

24
Meningoensefphalitis zoster
B02.1 Meningitis zoster (G02.0*)
B02.2 Zoster yang melibatkan sistem syaraf lainnya
Ganglionitis genikulata pascaherpes (G53.0*)
Neuralgia trigeminus pascaherpes (G53.0*)
Polyneuropathy pascaherpes (G63.0*)
B02.3 Penyakit mata zoster
Blefaritis zoster (H03.1*),
Konjungtivitis zoster (H13.1*), skleritis zoster (H19.0*),
Keratitis zoster (H19.2*), keratokonjungtivitis zoster (H19.2*),
Iritis zoster (H22.0*), dan iridosiklitis zoster (H22.0*)
B02.7
Zoster disseminata
B02.8
Zoster dengan komplikasi lain
B02.9
Zoster tanpa komplikasi, zoster NOS
B03 Smallpox
Tahun 1980 World Health Assembly ke-33 menyatakan smallpox telah
hapus.
Klasifikasi ini masih dipertahankan untuk tujuan pengawasan.
B04

Monkeypox

B05 Measles
Termasuk
: morbilli
Kecuali : subacute sclerosing panencephalitis (A81.1)
B05.0 Measles dengan komplikasi encephalitis (G05.1*),
Ensefalitis pasca measles
B05.1 Measles dengan komplikasi meningitis (G02.0*),
meningitis pasca measles
B05.2 Measles dengan komplikasi pneumonia (J17.1*),
Pneumonia pasca measles
B05.3 Measles dengan pasca measles komplikasi otitis media (H67.1*),
Otitis media pasca measles
B05.4
Measles dengan komplikasi usus
B05.8
Measles dengan komplikasi lain,
Keratitis dan keratoconjunctivitis measles (H19.2*)
B05.9
Measles tanpa komplikasi,
Measles NOS
B06 Rubella [German measles]
Kecuali : rubella kongenital (P35.0)
B06.0 Rubella dengan komplikasi neurologis
Meningitis rubella (G02.0*),
Ensefalitis rubella (G05.1*), meningoensefalitis rubella(G05.1*)
B06.8
Rubella dengan komplikasi lain
Arthritis rubella (M01.4*),
Pneumonia rubella (J17.1*)
B06.9
Rubella tanpa komplikasi
Rubella NOS
B07 Viral warts jerawat virus
Verruca: simplex, vulgaris
Kecuali anogenital (venereal) warts (A63.0)
papilloma pada: larynx (D14.1), cervix (D26.0), atau bladder
(D41.4)
B08 Infeksi virus lain dengan lesi kulit dan membran mukosa, N.E.C.
Kecuali: penyakit virus stomatitis vesikularis (A93.8)
B08.0
Infeksi orthopoxvirus lain:
Cowpox, Pseudocowpox [milker's node],
Penyakit virus Orf, Vaccinia
Kecuali: monkeypox (B04)
B08.1
Molluscum contagiosum

25
B08.2
Exanthema subitum [sixth disease]
B08.3
Erythema infectiosum [fifth disease]
B08.4
Stomatitis vesikularis enterovirus dengan eksantema
Penyakit tangan, mulut dan kaki
B08.5
Faringitis vesikularis enterovirus ,
Herpangina
B08.8
Infeksi virus lain dengan lesi kulit dan membran mukosa yang
dijelaskan
Faringitis limfonodularis enterovirus, penyakit kaki dan mulut
Penyakit virus Tanapox, penyakit virus Yaba pox.
B09 Infeksi virus lain dengan lesi kulit dan membran mukosa, tidak dijelaskan
Enanthema virus NOS, exanthema virus NOS

Hepatitis virus(B15-B19)
Kecuali: hepatitis herpesvirus [herpes simplex] (B00.8)
hepatitis cytomegalovirus (B25.1), sequelae
(B94.2)
B15 Hepatitis akut A
B15.0
Hepatitis A dengan koma hepatika
B15.9
Hepatitis A tanpa koma hepatika,
Hepatitis A (akut) (virus) NOS

hepatitis

virus

B16 Hepatitis akut B


B16.0
Hepatitis akut B dengan delta-agent (koinfeksi), dengan koma
hepatika
B16.1
Hepatitis akut B dengan delta-agent (koinfeksi), tanpa koma
hepatika
B16.2
Hepatitis akut B tanpa delta-agent, dengan koma hepatika
B16.9
Hepatitis akut B tanpa delta-agent, dan tanpa koma hepatika
Hepatitis B (akut) (virus) NOS
B17 Hepatitis virus akut lain
B17.0
Delta-(super)infection akut terhadap carrier hepatitis B
B17.1
Hepatitis akut C
B17.2
Hepatitis akut E
B17.8
Hepatitis virus akut lain yang dijelaskan,
Hepatitis non-A non-B (akut) (virus) NEC
B18 Hepatitis virus kronis
B18.0
Hepatitis virus B kronis dengan delta-agent
B18.1
Hepatitis virus B kronis tanpa delta-agent,
Hepatitis (virus) kronis B
B18.2
Hepatitis virus C kronis
B18.8
Hepatitis virus kronis lain
B18.9
Hepatitis virus kronis, tidak dijelaskan
B19 Hepatitis virus, tidak dijelaskan
B19.0
Hepatitis virus yang tidak dijelaskan dengan koma
B19.9
Hepatitis virus yang tidak dijelaskan tanpa koma hepatika
Hepatitis virus NOS

Penyakit human immunodeficiency virus [HIV] (B20-B24)


Catatan:
Kecuali:

Subkategori karakter ke-4 pada B20-B23 disediakan untuk


pemakaian opsi kalau pengkodean ganda tidak mungkin atau
tidak diinginkan untuk identifikasi keadaan spesifik.
Status infeksi HIV asimptomatik (Z21)

B20 Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit infeksi dan parasit


Kecuali: sindroma infeksi akut HIV (B23.0)
B20.0
Penyakit HIV yang menyebabkan infeksi mycobacteria
Penyakit HIV yang menyebabkan tuberkulosis

26
B20.1
B20.2
B20.3
B20.4
B20.5
B20.6

Penyakit HIV yang menyebabkan infeksi bakteri lain


Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit cytomegalovirus
Penyakit HIV yang menyebabkan infeksi virus lain
Penyakit HIV yang menyebabkan kandidiasis
Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit jamur lain
Penyakit HIV yang menyebabkan pneumonia Pneumocystis
carinii
B20.7
Penyakit HIV yang menyebabkan infeksi ganda
B20.8
Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit infeksi dan parasit
lain
B20.9
Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit infeksi dan parasit
yang tidak dijelaskan
Penyakit HIV yang menyebabkan infeksi NOS
B21 Penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma ganas
B21.0
Penyakit HIV yang menyebabkan sarkoma Kaposi
B21.1
Penyakit HIV yang menyebabkan limfoma Burkitt
B21.2
Penyakit HIV yang menyebabkan jenis lain limfoma non-Hodgkin
B21.3
Penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma ganas lain pada
jaringan limfoid, hematopoietik dan yang terkait
B21.7
Penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma ganas ganda
B21.8
Penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma ganas lain
B21.9
Penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma ganas yang tidak
dijelaskan
B22 Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit lain yang dijelaskan
B22.0
Penyakit HIV yang menyebabkan ensefalopati
Dementia HIV
B22.1
Penyakit HIV yang menyebabkan pneumonitis interstitialis
llimfoid
B22.2
Penyakit HIV yang menyebabkan wasting syndrome
Penyakit HIV yang menyebabkan gagal bertumbuh
Penyakit kurus (Slim disease)
B22.7
Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit ganda yang
diklasifikasi di tempat lain
Catatan: Untuk pemakaian kategori ini, perlu rujukan ke aturan
pengkodean morbiditas dan mortalitas di Volume 2.
B23 Penyakit HIV yangmenyebabkan kondisi lain
B23.0
Sindroma infeksi HIV akut
B23.1
Penyakit HIV yang menyebabkan limfadenopati umum
(persistent)
B23.2
Penyakit HIV yang menyebabkan kelainan haematologis dan
immunologis, n.e.c.
B23.8
Penyakit HIV yang menyebabkan kondisi lain yang dijelaskan
B24 Penyakit HIV, tidak dijelaskan
Acquired immunodeficiency syndrome [AIDS] NOS
AIDS-related complex [ARC] NOS

Penyakit virus lain (B25-B34)


B25 Penyakit Cytomegalovirus (CMV)
Kecuali: infeksi CMV kongenital (P35.1),
mononucleosis CMV (B27.1)
B25.0 Pneumonitis CMV (J17.1*)
B25.1 Hepatitis CMV (K77.0*)
B25.2 Pancreatitis CMV (K87.1*)
B25.8
Penyakit CMV lain
B25.9
Penyakit CMV, tidak dijelaskan
B26

Mumps

27
B26.0 Orchitis mumps (N51.1*)
B26.1 Meningitis mumps (G02.0*)
B26.2 Encephalitis mumps (G05.1*)
B26.3 Pancreatitis mumps (K87.1*)
B26.8
Mumps dengan komplikasi lain:
Polyneuropathy mumps (G63.0*), myocarditis mumps (I41.1*)
Arthritis mumps (M01.5*), nephritis mumps (N08.0*)
B26.9
Mumps tanpa komplikasi
Mumps NOS, Parotitis NOS
B27 Mononucleosis infeksiosa
Termasuk: glandular fever, monocytic angina, penyakit Pfeiffer'
B27.0
Mononucleosis gammaherpesvirus;
Mononucleosis akibat virus Epstein-Barr
B27.1
Mononucleosis CMV
B27.8
Mononucleosis infeksiosa lain
B27.9
Mononucleosis infeksiosa, tidak dijelaskan
B30 Konjungtivitis virus
Kecuali: penyakit mata herpesvirus [herpes simplex] (B00.5),
penyakit mata zoster (B02.3)
B30.0 Keratoconjunctivitis akibat adenovirus (H19.2*);
Keratoconjunctivitis epidemika,
Shipyard eye
B30.1 Konjungtivitis akibat adenovirus (H13.1*),
Konjungtivitis folikularis adenovirus akut,
Swimming-pool conjunctivitis
B30.2
Faringokonjungtivitis virus
B30.3 Konjungtivitis hemoragika epidemik akut (enterovirus) (H13.1*);
Konjungtivitis akibat coxsackievirus 24,
Konjungtivitis akibat enterovirus 70
Konjungtivitis hemoragika (akut) (epidemik)
B30.8 Konjungtivitis virus lainnya (H13.1*);
Konjungtivitis Newcastle
B30.9
Konjungtivitis virus, tidak dijelaskan
B33 Penyakit virus lain, not elsewhere classified
B33.0
Myalgia epidemik
Penyakit Bornholm
B33.1
Penyakit Ross River
Demam Ross River
Poliartritis dan exantema epidemik
B33.2
Karditis virus
B33.3
Infeksi retrovirus, not elsewhere classified;
Infeksi retrovirus NOS
B33.8
Penyakit virus lain yang dijelaskan.
B34 Penyakit virus dengan situs tidak dijelaskan
Kecuali: infeksi herpesvirus NOS (B00.9)
penyakit CMV NOS (B25.9)
infeksi retrovirus NOS (B33.3)
virus sebagai penyebab penyakit yang diklasifikasikan pada bab
lain (B97.-)
B34.0
Infeksi adenovirus, tidak dijelaskan
B34.1
Infeksi enterovirus, tidak dijelaskan
Infeksi coxsackievirus NOS
Infeksi echovirus NOS
B34.2
Infeksi coronavirus, tidak dijelaskan
B34.3
Infeksi parvovirus, tidak dijelaskan
B34.4
Infeksi papovavirus, tidak dijelaskan
B34.8
Infeksi virus lain yang situsnya tidak dijelaskan

28
B34.9
Infeksi virus, tidak dijelaskan;
Viraemia NOS

Mycoses (B35-B49)
Kecuali: mycosis fungoides (C84.0)
pneumonitis hipersensitif akibat debu organik (J67.-)
B35 Dermatophytosis
Termasuk: favus
infeksi Epidermophyton, Microsporum and Trichophyton
tinea, semua jenis kecuali yang ada pada B36.B35.0
Tinea barbae dan tinea capitis
Ringworm (jamur) jenggot, ringworm kulit kepala, kerion, sycosis
jamur
B35.1
Tinea unguium
Onychomycosis, onychia dermatophyta, dermatophytosis kuku,
ringworm kuku
B35.2
Tinea manuum
Dermatophytosis tangan, hand ringworm
B35.3
Tinea pedis
Athlete's foot, dermatophytosis kaki, foot ringworm
B35.4
Tinea corporis
Ringworm badan
B35.5
Tinea imbricata
Tokelau
B35.6
Tinea cruris;
Dhobi itch, groin ringworm, jock itch
B35.8
Dermatophytosis lain
Dermatophytosis disseminata, dermatophytosis granulomatosa
B35.9
Dermatophytosis, tidak dijelaskan;
Ringworm NOS
B36 Mikosis permukaaan lainnya
B36.0
Pityriasis versicolor
Tinea flava, tinea versicolor, [panu]
B36.1
Tinea nigra;
Microsporosis nigra, pityriasis nigra
Keratomycosis nigricans palmaris
B36.2
White piedra
Tinea blanca
B36.3
Black piedra
B36.8
Mikosis superfisialis lain yang dijelaskan
B36.9
Mikosis superfisialis, tidak dijelaskan
B37 Candidiasis
Termasuk: candidosis, miniliasis
Kecuali: kandidiasis neonatus (P37.5)
B37.0
Stomatitis kandida
Oral thrush
B37.1
Kandidiasis pulmonalis
B37.2
Kandidiasis kulit dan kuku;
Onychia kandida, paronychia kandida
Kecuali: dermatitis diaper (L22)
B37.3 Kandidiasis vulva dan vagina (N77.1*);
Vulvovaginitis kandida, vulvovaginitis monilia; vaginal thrush
B37.4 Kandidiasis urogenital lain;
Balanitis kandida (N51.2*), urethritis kandida (N37.0*)
B37.5 Meningitis kandida(G02.1*)
B37.6 Endokarditis kandida (I39.8*)
B37.7
Septikemia kandida
B37.8
Kandidiasis pada situs lain;
Cheilitis kandida

29
Enteritis kandida
B37.9
Kandidiasis, tidak dijelaskan;
Thrush NOS
B38 Coccidioidomycosis
B38.0
Koksidioidomikosis paru-paru akut
B38.1
Koksidioidomikosis paru-paru kronis
B38.2
Koksidioidomikosis paru-paru, tidak dijelaskan
B38.3
Koksidioidomikosis kulit
B38.4 Koksidioidomikosis meningitis (G02.1*)
B38.7
Koksidioidomikosis disseminata
Koksidioidomikosis generalisata
B38.8
Bentuk lain koksidioidomikosis
B38.9
Koksidioidomikosis, tidak dijelaskan
B39 Histoplasmosis
B39.0
Histoplasmosis capsulati paru-paru akut
B39.1
Histoplasmosis capsulati paru-paru kronis
B39.2
Histoplasmosis capsulati paru-paru, tidak dijelaskan
B39.3
Histoplasmosis capsulati disseminata
Histoplasmosis capsulati generalisata
B39.4
Histoplasmosis capsulati, tidak dijelaskan
Histoplasmosis Amerika
B39.5
Histoplasmosis duboisii
Histoplasmosis Afrika
B39.9
Histoplasmosis, tidak dijelaskan
B40 Blastomycosis
Kecuali: Blastomikosis Brazilia (B41.-)
Blastomikosis keloid (B48.0)
B40.0
Blastomikosis paru-paru akut
B40.1
Blastomikosis paru-paru kronis
B40.2
Blastomikosis paru-paru, tidak dijelaskan
B40.3
Blastomikosis kulit
B40.7
Blastomikosis disseminata
Blastomikosis generalisata
B40.8
Bentuk lain blastomikosis
B40.9
Blastomikosis, tidak dijelaskan
B41 Parakoksidioidomikosis
Termasuk: Blastomikosis Brazilia
Penyakit Lutz
B41.0
Parakoksidioidomikosis paru-paru
B41.7
Parakoksidioidomikosis disseminata
Parakoksidioidomikosis umum
B41.8
Bentuk lain parakoksidioidomikosis
B41.9
Parakoksidioidomikosis, tidak dijelaskan
B42 Sporotrichosis
B42.0 Sporotrikosis paru-paru (J99.8*)
B42.1
Sporotrikosis limfokutan
B42.7
Sporotrikosis disseminata
Sporotrikosis umum
B42.8
Bentuk lain sporotrikosis
B42.9
Sporotrikosis, tidak dijelaskan
B43 Chromomycosis and phaeomycotic abscess
B43.0
Kromomikosis kulit
Dermatitis verrucosa
B43.1
Abses otak phaeomikotik
Kromomycosis otak

30
B43.2
B43.8
B43.9

Abses dan kista phaeomikotik subkutis


Bentuk lain kromomikosis
Kromomikosis, tidak dijelaskan

B44 Aspergillosis
Termasuk: Aspergilloma
B44.0
Aspergillosis paru-paru invasif
B44.1
Aspergillosis paru-paru lainnya
B44.2
Aspergillosis paru-paru tonsil
B44.7
Aspergillosis paru-paru disseminata
Aspergillosis umum
B44.8
Bentuk lain aspergillosis
B44.9
Aspergillosis, tidak dijelaskan
B45 Cryptococcosis
B45.0
Kriptokokosis paru-paru
B45.1
Kriptokokosis cerebralis
Kriptokokosis meningocerebralis
Meningitis cryptococcus (G02.1*)
B45.2
Kriptokokosis kulit
B45.3
Kriptokokosis tulang
B45.7
Kriptokokosis disseminata
Kriptokokosis umum
B45.8
Bentuk lain kriptokokosis
B45.9
Cryptococcosis, tidak dijelaskan
B46 Zygomycosis
B46.0
Mukormikosis paru-paru
B46.1
Mukormikosis rhinocerebralis
B46.2
Mukormikosis gastrointestinalis
B46.3
Mukormikosis kulit, mucormycosis subkutis
B46.4
Mukormikosis disseminata;
Mukormikosis umum
B46.5
Mukormikosis, tidak dijelaskan
B46.8
Zygomikoses lain;
Entomophthoromycosis
B46.9
Zygomikosis, tidak dijelaskan;
Phycomycosis NOS
B47 Mycetoma
B47.0
Eumycetoma
Madura foot jenis mikotik; Maduromycosis
B47.1
Actinomycetoma
B47.9
Mycetoma, tidak dijelaskan;
Madura foot NOS
B48 Mikosis lain, not elsewhere classified
B48.0
Lobomycosis
Penyakit Lobo;
Blastomikosis keloid
B48.1
Rhinosporidiosis
B48.2
Allescheriasis
Infeksi Pseudallescheria boydii
Kecuali: eumycetoma (B47.0)
B48.3
Geotrichosis;
Stomatitis geotrichum
B48.4
Penicillosis
B48.7
Mikoses oportunistik
B48.8
Mikoses lain yang dijelaskan
Adiaspiromycosis

31
B49

Mycosis, tidak dijelaskan


Fungaemia NOS

Penyakit-penyakit akibat protozoa (B50-B64)


Kecuali: amoebiasis (A06.-),
penyakit usus akibat protozoal lain (A07.-)
B50 Malaria Plasmodium falciparum
Termasuk: infeksi campuran P. falciparum dengan Pasmodium spp. lain
B50.0
Malaria P. falciparum dengan komplikasi otak
Malaria otak NOS
B50.8
Malaria P. falciparum berat dan berkomplikasi lain
Malaria P. falciparum berat dan berkomplikasi NOS
B50.9
Malaria P. falciparum, tidak dijelaskan
B51 Malaria Plasmodium vivax
Termasuk: infeksi campuran P. vivax dengan Plasmodium spp. lain
Kecuali: bercampur dengan P. falciparum (B50.-)
B51.0
Malaria P. vivax dengan ruptur limpa
B51.8
Malaria P. vivax dengan komplikasi lain
B51.9
Malaria P. vivax tanpa komplikasi
Malaria P. vivax NOS
B52 Malaria Plasmodium malariae
Termasuk: infeksi campuran P. malariae dengan Plasmodium spp. lain
Kecuali: bercampur dengan P. falciparum (B50.-)
bercampur dengan P. vivax (B51.-)
B52.0
Malaria P. malariae dengan nephropathy
B52.8
Malaria P. malariae dengan komplikasi lain
B52.9
Malaria P. malariae tanpa komplikasi
Malaria P. malariae NOS
B53 Malaria lain yang secara parasitologi dipastikan
B53.0
Malaria P. ovale
Kecuali: bercampur dengan P. falciparum (B50.-)
bercampur dengan P. vivax (B51.-)
bercampur dengan P. malariae (B52.-)
B53.1
Malaria akibat plasmodia simian (monyet)
Kecuali: bercampur dengan P. falciparum (B50.-)
bercampur dengan P. vivax (B51.-)
bercampur dengan P. malariae (B52.-)
bercampur dengan P. ovale (B53.0),
B53.8
Malaria lain yang secara parasitologi dipastikan, not elsewhere
classified;
Malaria yang secara parasitologi dipastikan NOS.
B54 Malaria yang tidak dijelaskan
Malaria yang didiagnosa secara klinis tanpa konfirmasi parasitologi
B55 Leishmaniasis
B55.0
Leishmaniasis viseral;
Kala-azar;
Leishmaniasis kulit pasca-kala-azar
B55.1
Leishmaniasis kulit
B55.2
Leishmaniasis mukokutan
B55.9
Leishmaniasis, tidak dijelaskan
B56 Trypanosomiasis Afrika
B56.0
Trypanosomiasis Gambia; West African sleeping sickness
B56.1
Trypanosomiasis Rhodesia; East African sleeping sickness
B56.9
Trypanosomiasis Afrika, tidak dijelaskan; Sleeping sickness NOS
B57 Penyakit Chagas
Termasuk: American trypanosomiasis;

32
Infeksi Trypanosoma cruzi
B57.0 Penyakit Chagas akut yang melibatkan jantung (I41.2*, I98.1*)
Penyakit Chagas akut yang melibatkan kardiovaskuler NEC (I98.1*)
Penyakit Chagas akut dengan miokarditis (I41.2*)
B57.1
Penyakit Chagas akut tanpa melibatkan jantung;
Penyakit Chagas akut NOS
B57.2 Penyakit Chagas (kronis) yang melibatkan jantung (I41.2*, I98.1*)
Trypanosomiasis Amerika NOS
Penyakit Chagas (kronis) NOS
Penyakit Chagas (kronis) (dengan) melibatkan kardiovaskuler NEC
(I98.1*),
Penyakit Chagas (kronis) (dengan) myokarditis (I41.2*)
Trypanosomiasis NOS, di tempat penyakit Chagas prevalent
B57.3 Penyakit Chagas (kronis) yang melibatkan sistem pencernaan
B57.4 Penyakit Chagas (kronis) yang melibatkan sistem syaraf
B57.5 Penyakit Chagas (kronis) yang melibatkan organ lain
B58 Toxoplasmosis
Termasuk: Infeksi Toxoplasma gondii
Kecuali: Toxoplasmosis kongenital (P37.1)
B58.0 Okulopati toxoplasma;
chorioretinitis toxoplasma (H32.0*)
B58.1 Hepatitis toxoplasma (K77.0*)
B58.2 Meningoencephalitis toxoplasma (G05.2*)
B58.3 Toxoplasmosis paru-paru (J17.3*)
B58.8
Toxoplasmosis yang melibatkan organ lain:
Miokarditis toxoplasma (I41.2*);
Miositis toxoplasma (M63.1*)
B58.9
Toxoplasmosis, tidak dijelaskan
B59

Pneumocystosis
Pneumonia akibat Pneumocystis carinii

B60 Penyakit protozoa lain, not elsewhere classified


Kecuali: Kriptosporidiosis (A07.2);
Isosporiasis (A07.3)
B60.0
Babesiosis
Piroplasmosis [infeksi intraeritrosit pada hewan]
B60.1
Acanthamoebiasis
Konjungtivitis akibat Acanthamoeba (H13.1*)
Keratokonjungtivitis akibat Acanthamoeba (H19.2*)
B60.2
Naegleriasis
Meningoensefalitis amuba primer (G05.2*)
B60.8
Penyakit protozoa lain yang dijelaskan:
Mikrosporidiosis
B64

Penyakit protozoa yang tidak dijelaskan

Helminthiases (B65-B83)
B65 Schistosomiasis [bilharziasis]
Termasuk: snail fever
B65.0
Skistosomiasis
akibat
Schistosoma
haematobium
[schistosomiasis urine]
B65.1
Skistosomiasis akibat Schistosoma mansoni [schistosomiasis
usus]
B65.2
Skistosomiasis akibat Schistosoma japonicum:
Skistosomiasis Asia
B65.3
Dermatitis cercaria
Swimmer's itch
B65.8
Skistosomiasis lain:

33
Infeksi
B65.9

Schistosoma
intercalatum,
Schistosoma mekongi
Skistosomiasis, tidak dijelaskan

Schistosoma

mattheei,

B66 Infeksi cacing jaringan (fluke) lainnya


B66.0
Opisthorchiasis
Infeksi cacing hati kucing
Opisthorchis (felineus)(viverrini)
B66.1
Clonorchiasis
Penyakit cacing hati Cina,
Penyakit cacing hati oriental;
Infeksi Clonorchis sinensis
B66.2
Dicrocoeliasis
Infeksi Dicrocoelium dendriticum
Infeksi cacing jaringan lancet
B66.3
Fascioliasis
Infeksi: Fasciola gigantica, F. hepatica, F. indica;
Penyakit cacing hati domba
B66.4
Paragonimiasis
Infeksi Paragonimus sp;
Penyakit cacing paru-paru
Distomiasis paru-paru
B66.5
Fasciolopsiasis
Infeksi Fasciolopsis buski;
Distomiasis usus
B66.8
Infeksi fluke lain
Echinostomiasis, Heterophyiasis, Metagonimiasis, Nanophyetiasis,
Watsoniasis
B66.9
Infeksi cacing jaringan, tidak dijelaskan
B67 Echinococcosis
Termasuk: hydatidosis
B67.0
Infeksi Echinococcus granulosus pada liver
B67.1
Infeksi Echinococcus granulosus pada lung
B67.2
Infeksi Echinococcus granulosus pada bone
B67.3
Infeksi Echinococcus granulosus pada, other and multiple sites
B67.4
Infeksi Echinococcus granulosus, tidak dijelaskan
B67.5
Infeksi Echinococcus multilocularis pada hati
B67.6
Infeksi Echinococcus multilocularis pada situs lain dan ganda
B67.7
Infeksi Echinococcus multilocularis, tidak dijelaskan
B67.8
Echinococcosis pada hati, tidak dijelaskan
B67.9
Echinococcosis,
di
tempat
lain
and
tidak
dijelaskan;Echinococcosis NOS
B68 Taeniasis
Kecuali: cysticercosis (B69.-)
B68.0
Taeniasis Taenia solium
(Infeksi) cacing pita babi
B68.1
Taeniasis Taenia saginata
(Infeksi) cacing pita sapi
Infeksi cacing pita Taenia saginata dewasa
B68.9
Taeniasis, tidak dijelaskan
B69 Cysticercosis
Termasuk: infeksi cysticerciasis akibat bentuk larva Taenia solium
B69.0
Cysticercosis sistem syaraf pusat
B69.1
Cysticercosis mata
B69.8
Cysticercosis pada situs lain
B69.9
Cysticercosis, tidak dijelaskan
B70 Diphyllobothriasis and sparganosis
B70.0
Diphyllobothriasis:

34
Infeksi Diphyllobothrium (dewasa) (latum) (pacificum),
(Infeksi) cacing pita ikan
Kecuali: diphyllobothriasis larva (B70.1)
B70.1
Sparganosis
Infeksi Sparganum (mansoni)(proliferum); infeksi larva Spirometra
Diphyllobothriasis larva
Spirometrosis
B71 Infeksi cestoda lainnya
B71.0
Hymenolepiasis
(Infeksi) cacing pita cebol (dwarf)
(Infeksi) cacing pita tikus
B71.1
Dipylidiasis
(Infeksi) cacing pita anjing
B71.8
Infeksi cestoda lain yang dijelaskan
Coenurosis
B71.9
Infeksi cestoda, tidak dijelaskan:
(Infeksi) cacing pita NOS
B72 Dracunculiasis
Infeksi Dracunculus medinensis,
Infeksi cacing Guinea
B73 Onchocerciasis
Infeksi Onchocerca volvulus,
Onchocercosis,
River blindness
B74 Filariasis
Kecual:
Onchocerciasis (B73);
Eosinofilia (pulmonalis) tropis NOS (J82)
B74.0
Filariasis akibat Wuchereria bancrofti:
Elefantiasis bancrofti,
Filariasis bancrofti
B74.1
Filariasis akibat Brugia malayi
B74.2
Filariasis akibat Brugia timori
B74.3
Loiasis
Infeksi Loa loa
Sembab Calabar
Penyakit cacing mata Afrika
B74.4
Mansonelliasis:
Infeksi Mansonella ozzardi, M. perstans, M. streptocerca
B74.8
Filariasis lain
Dirofilariasis
B74.9
Filariasis, tidak dijelaskan
B75 Trichinellosis
Infeksi Trichinella spp;
Trichiniasis
B76 Hookworm diseases
Termasuk: Uncinariasis
B76.0
Ancylostomiasis
Infeksi Ancylostoma sp.
B76.1
Necatoriasis
Infeksi Necator americanus
B76.8
Penyakit cacing tambang lain
B76.9
Penyakit cacing tambang, tidak dijelaskan:
Cutaneous larva migrans NOS
B77 Ascariasis
Termasuk: Askaridiasis
Infeksi cacing gelang
B77.0
Askariasis dengan komplikasi usus
B77.8
Askariasis dengan komplikasi lain

35
B77.9

Askariasis, tidak dijelaskan

B78

Strongyloidiasis
Infeksi Strongyloides stercoralis,
eosinofilia, dan nyeri perut.
B78.0
Strongyloidiasis usus
B78.1
Strongyloidiasis kulit
B78.7
Strongyloidiasis disseminata
B78.9
Strongyloidiasis, tidak dijelaskan

menyebabkan

rash

kulit,

B79 Trichuriasis - Trichocephaliasis;: Whipworm (penyakit)(infeksi)


Trichocephaliasis
(Penyakit)(infeksi) whipworm [cacing cambuk]
B80 Enterobiasis - Oxyuriasis; Pinworm infection; infeksi Threadworm
Oxyuriasis
Infeksi pinworm [cacing jarum]
Infeksi threadworm [cacing benang]
B81 Helminthiasis usus lainnya, not elsewhere classified
Kecuali: angiostrongyliasis akibat Parastrongylus cantonensis (B83.2)
B81.0
Anisakiasis
Infeksi larva Anisakis
B81.1
Capillariasis usus
Capillariasis NOS
Infeksi Capillaria philippinensis,
Kecuali: capillariasis hati (B83.8)
B81.2
Trichostrongyliasis
B81.3
Angiostrongyliasis usus
Infeksi Parastrongylus costaricensis
B81.4
Helminthiasis usus campuran
Helminthiasis campuran NOS
Infeksi cacing usus yang dapat diklasifikasikan pada lebih dari satu
di antara kategori B65.0-B81.3 dan B81.8.
B81.8
Helminthiasis usus lain yang dijelaskan
Infeksi Oesophagostomum sp. [oesophagostomiasis]
Infeksi Ternidens diminutus [ternidensiasis]
B82 Parasitisme usus yang tidak dijelaskan
B82.0
Intestinal helminthiasis, tidak dijelaskan
B82.9
Intestinal parasitism, tidak dijelaskan
B83 Helminthiasis lain
Kecuali: Capillariasis NOS (B81.1), capillariasis usus (B81.1)
B83.0
Visceral larva migrans
Toxocariasis
B83.1
Gnathostomiasis:
Wandering swelling sembab berpindah
B83.2
Angiostrongyliasis akibat Parastrongylus cantonensis
Eosinophilic meningoencephalitis (G05.2*)
Kecuali: angiostrongyliasis usus (B81.3)
B83.3
Syngamiasis
Syngamosis
B83.4
Hirudiniasis internal
Kecuali: Hirudiniasis eksternal (B88.3)
B83.8
Helminthiasis lain yang dijelaskan
Acanthocephaliasis
Gongylonemiasis
Hepatic capillariasis
Metastrongyliasis
Thelaziasis

36
B83.9
Helminthiasis, tidak dijelaskan:
Cacingan NOS
Kecuali: helminthiasis usus NOS (B82.0)

Pediculosis, acariasis and other infestations (B85-B89)


B85 Pediculosis and phthiriasis
B85.0
Pediculosis akibat Pediculus humanus capitis
Infestasi kutu kepala
B85.1
Pediculosis akibat Pediculus humanus corporis
Infestasi kutu badan
B85.2
Pediculosis, tidak dijelaskan
B85.3
Phthiriasis
Infestasi Phthirus pubis, infestasi crab-louse (kutu daerah pubis)
B85.4
Campuran pediculosis and phthiriasis
Infestasi yang dapat diklasifikasikan pada lebih dari satu di antara
kategori B85.0-B85.3
B86 Scabies
Sarcoptic itch
B87 Myiasis
Termasuk: infestasi oleh larva lalat
B87.0
Myiasis kulit
Myiasis menjalar
B87.1
Myiasis luka
Myiasis traumatika
B87.2
Myiasis okuler
B87.3
Myiasis nasopharyngs
Myiasis laryngs
B87.4
Myiasis aural
B87.8
Myiasis tempat lain
Myiasis genitourinarius
Myiasis usus
B87.9
Myiasis, tidak dijelaskan
B88 Infestasi lain
B88.0
Acariasis lain:
Dermatitis acarine;
Trombiculosis
Dermatitis
akibat:
Demodex
sp.,
Dermanyssus
Liponyssoides sanguineus
Kecuali: scabies (B86)
B88.1
Tungiasis [sandflea infestation]
B88.2
Infestasi artropoda lain:
Scarabiasis
B88.3
Hirudiniasis eksternal:
Infestasi leech (lintah) NOS
Kecuali: hirudiniasis internal (B83.4)
B88.8
Infestasi lain yang dijelaskan
Ichthyoparasitism akibat Vandellia cirrhosa
Linguatulosis
Porocephaliasis
B88.9
Infestasi, tidak dijelaskan
Infestasi (kulit) NOS
Infestasi kutu NOS
Parasit kulit NOS
B89

Penyakit parasit yang tidak dijelaskan

Sequel penyakit infeksi dan parasit (B90-B94)

gallinae,

37
Kategori ini digunakan untuk menunjukkan kondisi pada kategori
A00-B89 sebagai penyebab sekuel, yang diklasifikasikan di tempat lain.
Sekuel adalah kondisi yang dinyatakan demikian; serta efek lanjut dari
penyakit yang dapat diklasifikasi pada kategori di atas kalau terdapat
bukti bahwa penyakit itu tidak ada lagi.
B90 Sekuel tuberkulosis
B90.0
Sekuel TB sistem syaraf pusat
B90.1
Sekuel TB genitourinarius
B90.2
Sekuel TB tulang dan sendi
B90.8
Sekuel TB organ lain
B90.9
Sekuel TB paru-paru dan yang tidak dijelaskan
Sekuel TB NOS
B91 Sekuel poliomyelitis
B92 Sekuel leprosy
B94 Sekuel penyakit infeksi dan parasit lain dan yang tidak dijelaskan
B94.0
Sekuel trakoma
B94.1
Sekuel ensefalitis virus
B94.2
Sekuel hepatitis virus
B94.8
Sekuel penyakit infeksi dan parasit lain yang dijelaskan
B94.9
Sekuel penyakit infeksi dan parasit yang tidak dijelaskan

Bakteri, virus dan agen infeksi lain (B95-B97)


Kategori ini jangan sekali-kali digunakan untuk pengkodean primer.
Mereka disediakan untuk digunakan sebagai kode tambahan kalau dirasa
perlu
mengidentifikasi
agen
infeksi
penyebab
penyakit
yang
diklasifikasikan di bab lain
B95 Streptococcus and staphylococcus penyebab penyakit yang diklasifikasi di bab lain
B95.0
Streptokokus, group A
B95.1
Streptokokus, group B
B95.2
Streptokokus, group D
B95.3
Streptokokus pneumoniae
B95.4
Streptokokus lain
B95.5
Streptokokus yang tidak dijelaskan
B95.6
Stafilokokus aureus
B95.7
Stafilokokus lain
B95.8
Stafilokokus yang tidak dijelaskan
B96 Bakteri lain penyebab penyakit yang diklasifikasikan di bab lain.
B96.0
Mycoplasma pneumoniae [M. pneumoniae]
Pleuro-pneumonia-like-organism [PPLO]
B96.1
Klebsiella pneumoniae
B96.2
Escherichia coli
B96.3
Haemophilus influenzae
B96.4
Proteus (mirabilis)(morganii)
B96.5
Pseudomonas (aeruginosa)(mallei)(pseudomallei)
B96.6
Bacillus fragilis [B. fragilis]
B96.7
Clostridium perfringens [C. perfringens]
B96.8
Agen bakteri lain yang dijelaskan
B97 Agen virus penyebab penyakit yang diklasifikasikan di bab lain
B97.0
Adenovirus
B97.1
Enterovirus: Coxsackievirus, Echovirus
B97.2
Coronavirus
B97.3
Retrovirus: Lentivirus, Oncovirus
B97.4
Respiratory syncytial virus
B97.5
Reovirus
B97.6
Parvovirus
B97.7
Papillomavirus
B97.8
Virus lainnya

38

Penyakit-penyakit in feksi lain (B99)


B99

Penyakit infeksi lain dan yang tidak dijelaskan

39

BAB II. NEOPLASMA


Bab ini berisi kelompok-kelompok besar neoplasma sebagai berikut:
C00-C75
Neoplasma ganas yang dinyatakan atau dianggap primer,
pada tempat yang dijelaskan, selain neoplasma jaringan
limfoid, hematopoietik dan yang berhubungan.
C00-C14
Bibir, rongga mulut, dan farings
C15-C26
Organ pencernaan
C30-C39
Organ pernafasan dan intratoraks
C40-C41
Tulang dan rawan sendi
C43-C44
Kulit
C45-C49
Jaringan mesotel dan jaringan lunak
C50
Mammae
C51-C58
Organ genitalia wanita
C60-C63
Organ genitalia pria
C64-C68
Saluran kemih
C69-C72
Mata, otak, dan bagian lain sistem syaraf pusat
C73-C75
Thyroid dan kelenjar endokrin lain
C76-C80
Neoplasma ganas pada situs yang kurang jelas, sekunder dan
tidak dijelaskan
C81-C96
Neoplasma ganas yang dinyatakan atau dianggap primer,
pada jaringan limfoid, hematopoietik dan yang berhubungan
C97
Neoplasma ganas pada situs-situs ganda yang independen
(primer)
D00-D09
Neoplasma in situ
D10-D36
Neoplasma jinak
D37-D48
Neoplasma dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui [lihat
catatan]
Catatan
1. Neoplasma ganas primer, kurang jelas, sekunder dan situs tidak
dijelaskan
Kategori C76-C80 melibatkan neoplasma ganas tanpa indikasi yang
jelas mengenai situs asalnya, atau kanker dinyatakan disseminata,
tersebar, atau meluas tanpa menyebutkan situs primer. Pada
kedua kasus ini situs primer dianggap tidak diketahui.
2. Aktifitas fungsional
Semua neoplasma diklasifikasikan di dalam bab ini, baik mereka aktif
atau tidak secara fungsional. Sebuah kode tambahan dari Bab IV bisa
digunakan, kalau diinginkan, untuk mengidentifikasi aktifitas
fungsional yang berhubungan dengan setiap neoplasma. Misalnya,
phaeochromocytoma ganas kelenjar adrenal yang menghasilkan
catecholamine harus dikode pada C74 dengan kode tambahan E27.5;
adenoma basofil kelenjar pituitary harus dikode pada D35.2 dengan
kode tambahan E24.0.
3. Morfologi
Terdapat beberapa kelompok morfologis (histologis) utama neoplasma
ganas: karsinoma yang melibatkan karsinoma (sel) skuamosa dan
adenokarsinoma; sarkoma; tumor jaringan lunak lain yang termasuk
mesothelioma; limfoma (Hodgkin and non-Hodgkin); leukaemia; jenis
lain yang dijelaskan atau spesifik pada suatu situs; dan kanker yang
tidak dijelaskan. Kanker adalah istilah umum dan dapat digunakan
untuk semua kelompok di atas, walau pun jarang digunakan untuk
neoplasma ganas pada jaringan limfatik, hematopoietik dan yang
berhubungan. Karsinoma kadang-kadang digunakan secara salah
sebagai sinonim kanker.
Pada Bab II hampir semua neoplasma diklasifikasikan menurut situs
dengan sifatnya dalam kelompok yang luas. Pada beberapa kasus
morfologinya ditunjukkan pada judul kategori dan subkategori. Untuk
yang ingin mengidentifikasi jenis histologis, kode morfologis

40

4.
5.

6.

7.

komprehensif tersedia di halaman 1177-1204. Kode-kode morfologi ini


berasal dari International Classification of Diseases for Oncology (ICDO) edisi kedua, yang merupakan klasifikasi dua axis yang menyediakan
sistem pengkodean independent untuk topografi dan morfologi. Kode
morfologi memiliki enam digit: empat digit pertama menunjukkan
jenis histologis, digit ke-5 adalah kode sifat (primer ganas, sekunder
ganas [metastatik], in situ, jinak, tak jelas keganasannya), dan kode
ke-6 adalah peringkat (differensiasi) untuk tumor padat, yang juga
digunakan sebagai kode khusus limfoma dan leukemia.
Penggunaan subkategori pada Bab II
Perhatikan penggunaan khusus subkategori .8. Tempat untuk
subkategori yang lain umumnya diberikan sebagai subkategori .7
Neoplasma ganas yang batas situsnya overlap dan subkategori .8 (lesi
overlap)
Kategori C00-C75 mengklasifikasi neoplasma ganas menurut titik
asalnya. Banyak kategori 3-karakter dibagi lebih lanjut atas bagian
yang diberi nama atau subkategori dari organ yang dipertanyakan.
Sebuah neoplasma yang overlap pada dua atau lebih situs yang
berbatasan di dalam satu kategori 3-karakter , dan yang titik asalnya
tidak bisa ditentukan, harus diklasifikasi pada subkategori .9 (lesi
overlap), kecuali kalau kombinasi ini secara jelas diindeks di tempat
lain. Misalnya, karsinoma esofagus dan lambung secara spesifik
diindeks pada C16.0 (cardia), sementara karsinoma ujung dan
permukaan ventral lidah harus dikode pada C02.8. Sebaliknya,
karsinoma ujung lidah yang meluas dan melibatkan permukaan ventral
harus dikode pada C02.1 karena titik asalnya, ujung lidah, diketahui.
Overlap berarti bahwa situs yang terlibat bersambungan (saling
berbatasan). Subkategori yang dinomori secara berurutan sering
secara anatomis juga bersambungan, tapi ini tidak selalu demikian
(misalnya bladder C67.-) dan pengkode mungkin perlu memeriksa
buku anatomi untuk menentukan hubungan topografisnya.
Kadang-kadang sebuah neoplasma overlap pada kategori 3karakter di dalam sistem tertentu. Untuk mengatasi ini, subkategori
berikut telah ditentukan:
C02.8
Lesi overlap pada lidah
C08.8
Lesi overlap pada kelenjar saliva utama
C14.8
Lesi overlap pada bibir, rongga mulut dan lidah
C21.8
Lesi overlap pada rektum, anus, dan saluran anus
C24.8
Lesi overlap pada saluran empedu
C26.8
Lesi overlap pada sistem pencernaan
C39.8
Lesi overlap pada organ pernafasan dan
intratoraks
C41.8
Lesi overlap pada tulang dan rawan sendi
C49.8
Lesi overlap pada jaringan penyambung dan
jaringan lunak
C57.8
Lesi overlap pada organ genitalia wanita
C63.8
Lesi overlap pada organ genitalia pria
C68.8
Lesi overlap pada organ perkemihan
C72.8
Lesi overlap pada sistem syaraf pusat
Sebuah contoh untuk ini adalah karsinoma lambung dan usus
halus, yang harus dikode pada C26.8 (lesi overlap pada sistem
pencernaan)
Neoplasma ganas jaringan ektopik
Neoplasma ganas jaringan ektopik dikode pada situs yang disebutkan,
misalnya neoplasma ganas pankreas ektopik dikode pankreas, tidak
dijelaskan (C25.9).
Penggunaan indeks alfabet dalam pengkodean neoplasma
Sebagai tambahan pada situs, morfologi dan sifat harus
dipertimbangkan ketika mengkode neoplasma, dan rujukan harus
dilakukan pertama kali pada entri indeks alfabet untuk melihat uraian

41

8.

morfologis. Halaman pengantar pada volume 3 melibatkan instruksi


umum mengenai penggunaan indeks alfabet secara benar. Instruksi
khusus dan contoh-contoh sehubungan dengan neoplasma harus dicari
untuk memastikan penggunaan kategori dan subkategori di dalam Bab
II secara benar.
Penggunaan International Classification of Diseases for Oncology
(ICD-O) edisi kedua
Untuk jenis morfologis tertentu, Bab II menyediakan klasifikasi
topografis yang agak terbatas, atau tidak ada sama sekali. Kode
topografi ICD-O yang digunakan untuk semua neoplasma pada
dasarnya adalah kategori 3- atau 4- karakter yang digunakan Bab II
untuk neoplasma ganas (C00-C77, C80), sehingga memberikan
peningkatan kespesifikan situs untuk neoplasma lain (ganas sekunder
[metastatik], jinak, in situ, dan tidak pasti atau tidak diketahui). Jadi
badan-badan yang tertarik untuk mengidentifikasi situs dan morfologi
tumor, seperti registri kanker, rumah sakit kanker, bagian patologi,
dan
badan
lain
yang
mengkhususkan
diri
pada
kanker,
direkomendasikan untuk menggunakan ICD-O.

Neoplasma ganas bibir, rongga mulut dan farings (C00-C14)


C00 Neoplasma ganas bibir
Kecuali: kulit bibir (C43.0, C44.0)
C00.0 Bibir atas luar; bibir atas: NOS, area lipstik, batas vermilion
C00.1 Bibir bawah luar: bibir bawah: NOS, area lipstik, batas vermilion
C00.2 Bibir luar, tidak dijelaskan: batas vermilion NOS
C00.3 Bibir atas, permukaan dalam: buccal, frenulum, mucosa,
permukaan oral
C00.4 Bibir bawah, permukaan dalam: buccal, frenulum, mucosa,
permukaan oral
C00.5 Bibir, tak dijelaskan, permukaan dalam: buccal, frenulum, mucosa,
perm. oral
C00.6 Sudut bibir
C00.8 Lesi overlap pada bibir
C00.9 Lip, tidak dijelaskan
C01 Neoplasma ganas basis lidah
Permukaan dorsal basis lidah
Bagian lidah yang tidak bergerak
Sepertiga belakang lidah
C02 Neoplasma ganas lidah pada bagian lain dan yang tidak dijelaskan
C02.0 Permukaan dorsal lidah dua-pertiga depan permukaan bawah
lidah
Kecuali: permukaan dorsal dasar lidah (C01)
C02.1 Pinggir lidah ujung lidah
C02.2 Permukaan ventral lidah dua pertiga depan permukaan atas lidah
Frenulum linguae
C02.3 Dua-pertiga depan lidah bagian tidak dijelaskan
Sepertiga tengah lidah NOS Bagian lidah yang bergerak NOS
C02.4 Tonsilla lingualis
Kecuali: tonsil NOS (C09.9)
C02.8 Lesi overlap pada lidah
titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C01-C02.4
C02.9 Lidah, tidak dijelaskan
C03 Neoplasma ganas gusi
Termasuk: mukosa alveoli (tonjolan); gingiva
Kecuali: neoplasma odontogenik ganas (C41.0-C41.1)
C03.0 Gusi atas
C03.1 Gusi bawah
C03.9 Gusi, tidak dijelaskan

42

C04 Neoplasma ganas lantai mulut


C04.0 Lantai anterior mulut anterior dari pertemuan premolar - caninus
C04.1 Lantai lateral mulut
C04.8 Lesi overlap pada lantai mulut
C04.9 Lantai mulut, tidak dijelaskan
C05 Neoplasma ganas palatum
C05.0 Palatum durum
C05.1 Palatum molle
Kecuali: permukaan nasofarings palatum molle (C11.3)
C05.2 Uvula
C05.8 Lesi overlap pada palatum
C05.9 Palate, tidak dijelaskan; atap mulut
C06 Neoplasma ganas mulut pada bagian lain dan yang tidak dijelaskan
C06.0 Mukosa pipi; pipi dalam
C06.1 Vestibulum mulut; sulcus buccalis (upper)(lower), sulcus labialis
(upper)(lower)
C06.2 Area retromolar
C06.8 Lesi overlap mulut pada bagian lain dan yang tidak dijelaskan
C06.9 Mulut, tidak dijelaskan
Kelenjar saliva minor, situs tidak dijelaskan; rongga mulut NOS
C07 Neoplasma ganas kelenjar parotid
C08 Neoplasma ganas kelenjar saliva mayor lain dan yang tidak
dijelaskan
Kecuali: kelenjar saliva minor yang dijelaskan, diklasifikasi menurut
lokasi anatomis
kelenjar saliva minor NOS (C06.9); kelenjar parotid (C07)
C08.0 Kelenjar submandibularis; kelenjar submaxillaris
C08.1 Kelenjar sublingualis
C08.8 Lesi overlap pada kelenjar saliva mayor
titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C07-C08.1
C08.9 Major salivary gland, tidak dijelaskan; kelenjar saliva (mayor) NOS
C09 Neoplasma ganas tonsil
Kecuali: Tonsilla lingualis (C02.4); tonsilla pharyngealis (C11.1)
C09.0 Fossa tonsillaris
C09.1 Tonsillar pillar (anterior)(posterior)
C09.8 Lesi overlap pada tonsil
C09.9 Tonsil, tidak dijelaskan
Tonsil: NOS, faucialis, palatina
C10 Neoplasma ganas orofarings
Kecuali: tonsil (C09.-)
C10.0 Vallecula
C10.1 Permukaan anterior epiglottis
Pinggir [batas] bebas epiglottis; plica glossoepiglottis
Kecuali: epiglottis (pars suprahyoidea) NOS (C32.1)
C10.2 Dinding lateral orofarings
C10.3 Dinding posterior orofarings
C10.4 Branchial cleft (fistula branchial); kista branchial [situs neoplasma]
C10.8 Lesi overlap pada orofarings
C10.9 Orofarings, tidak dijelaskan
C11 Neoplasma ganas nasofarings
C11.0
Dinding
superior
Atap nasofarings

nasofarings;

43
C11.1
C11.2
C11.3

C11.8
C11.9

Dinding
posterior
nasofarings;
Adenoid; tonsilla farings
Dinding
lateral
nasofarings;
Fossa Rosenmuller; muara tuba auditorius; recessus farings
Dinding
anterior
nasofarings
Lantai
nasofarings
Permukaan nasofarings (anterior)(posterior) palatum molle
Pinggir posterior: choana, septum hidung
Lesi overlap pada nasofarings
Nasofarings, tidak dijelaskan; dinding nasofarings NOS

C12 Neoplasma ganas sinus piriformis


Fossa pyriformis
C13 Neoplasma ganas hipofarings
Kecuali: sinus pyriformis (C12)
C13.0 Regio postcricoidea
C13.1 Plika ariepiglottis, permukaan hipofarings, NOS, zona pinggir
Kecuali: Plika ariepiglottis, permukaan larings (C32.1)
C13.2 Dinding posterior hipofarings
C13.8 Lesi overlap pada hipofarings
C13.9 Hipofarings, tidak dijelaskan; dinding hipofarings NOS
C14 Neoplasma ganas bibir, rongga mulut, dan farings lainnya, dan yang
situsnya kurang jelas
Kecuali: oral cavity NOS (C06.9)
C14.0 Farings, tidak dijelaskan
C14.2 Cincin Waldeyer
C14.8 Lesi overlap pada bibir, rongga mulut dan farings
titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C00-C14.2

Neoplasma ganas organ pencernaan (C15-C26)


C15 Neoplasma ganas esofagus
Catatan: Terdapat dua subklasifikasi alternatif diberikan, yaitu .0-.2
secara anatomis, dan .3-.5 menurut pertigaan.
C15.0 Esofagus bagian leher
C15.1 Esofagus bagian toraks
C15.2 Esofagus bagian abdomen
C15.3 Esofagus sepertiga atas
C15.4 Esofagus sepertiga tengah
C15.5 Esofagus sepertiga bawah
C15.8 Lesi overlap pada esofagus
C15.9 Esofagus, tidak dijelaskan
C16 Neoplasma ganas lambung
C16.0 Cardia: pertemuan lambung-esofagus; mulut lambung, esofagus
dan lambung
C16.1 Fundus lambung
C16.2 Korpus lambung
C16.3 Antrum pilori; antrum lambung
C16.4 Pylorus; prepylorus; canalis pylori
C16.5 Kurvatura minor lambung, tidak dijelaskan; tak sesuai dengan
C16.1-C16.4
C16.6 Kurvatura mayor lambung, tidak dijelaskan; tak sesuai dengan
C16.1-C16.4
C16.8 Lesi overlap pada lambung
C16.9 Lambung, tidak dijelaskan; kanker lambung NOS
C17 Neoplasma ganas usus halus
C17.0 Duodenum
C17.1 Jejunum

44
C17.2 Ileum
Kecuali: katup ileocaecum (C18.0)
C17.3 Divertikulum Meckel
C17.8 Lesi overlap pada usus halus
C17.9 Usus halus, tidak dijelaskan
C18 Neoplasma ganas kolon
C18.0 Caecum; katup ileocaecum
C18.1 Appendix
C18.2 Kolon asendens
C18.3 Fleksura hepatis
C18.4 Kolon transversa
C18.5 Fleksura lienalis/splenika
C18.6 Kolon desendens
C18.7 Kolon sigmoidea; fleksura sigmoidea
Kecuali: rectosigmoid junction (C19)
C18.8 Lesi overlap pada kolon
C18.9 Kolon, tidak dijelaskan; usus besar NOS
C19 Neoplasma ganas rectosigmoid junction
C20 Neoplasma ganas rektum
C21 Neoplasma ganas anus dan saluran anus anal
C21.0 Anus, tidak dijelaskan
Kecuali: pinggir anus, kulit anus, kulit perianus (C43.5, C44.5)
C21.1 Saluran anus; sphincter ani
C21.2 Zona kloakogenic
C21.8 Lesi overlap pada rektum, anus and saluran anus
Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C20-C21.2
C22 Neoplasma ganas hati dan saluran empedu intrahepatik
Kecuali: saluran empedu NOS (C24.9); neoplasma ganas sekunder hati
(C78.7)
C22.0 Karsinoma sel hati; Ca hepatocellular; hepatoma
C22.1 Karsinoma saluran empedu intrahepatis; cholangiocarcinoma
C22.2 Hepatoblastoma
C22.3 Angiosarkoma hati; sarkoma sel Kupffer
C22.4 Sarkoma lain pada hati
C22.7 Karsinoma lain yang dijelaskan pada hati
C22.9 Hati, tidak dijelaskan
C23 Neoplasma ganas kantong empedu
C24 Neoplasma ganas saluran empedu yang lain dan tidak dijelaskan
Kecuali: saluran empedu intrahepatik (C22.1)
C24.0 Saluran empedu di luar hati
Saluran empedu NOS; ductus biliaris komunis; d. cysticus; d.
hepaticus
C24.1 Ampulla Vateri
C24.8 Lesi overlap pada saluran empedu
Termasuk saluran empedu intra dan ekstrahepatik
Titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C22.0-C24.1
C24.9 Saluran empedu, tidak dijelaskan
C25 Neoplasma ganas pankreas
C25.0 Caput pancreas
C25.1 Corpus pancreas
C25.2 Cauda pancreas
C25.3 Ductus pancreaticus
C25.4 Pankreas endokrin; pulau-pulau Langerhans

45
C25.7 Bagian lain pankreas; leher pankreas
C25.8 Lesi overlap pada pankreas
C25.9 Pankreas, tidak dijelaskan
C26 Neoplasma ganas organ pencernaan lain dan yang tidak jelas
Kecuali: peritoneum dan retroperitoneum (C48.-)
C26.0 Saluran usus, bagiannya tidak dijelaskan; usus NOS
C26.1 Limpa
Kecuali: Penyakit Hodgkin (C81.-); Limfoma non-Hodgkin (C82-C85)
C26.8 Lesi overlap pada saluran pencernaan
Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C15-C26.1
Kecuali: Cardio-oesophageal junction (C16.0)
C26.9 Situs yang tidak jelas di dalam saluran pencernaan
Saluran pencernaan NOS, gastrointestinal tract NOS

Neoplasma ganas organ pernafasan dan intratoraks (C30C39)


Termasuk: telinga tengah
Kecuali: mesothelioma (C45.-)
C30 Neoplasma ganas rongga hidung dan telinga tengah
C30.0 Rongga hidung
Rawan hidung, concha nasales, hidung dalam, septum, vestibulum
hidung
Kecuali: pinggir posterior septum nasi dan choana (C11.3)
tulang hidung (C41.0), kulit hidung (C43.3, C44.3),
bulbus olfaktorius (C72.2), hidung NOS (C76.0),
C30.1 Telinga tengah
Tuba Eustachius, telinga dalam, sel-sel udara mastoid
Kecuali: tulang telinga (meatus) (C41.0), rawan telinga (C49.0)
liang atau kulit telinga (luar) (C43.2, C44.2)
C31 Neoplasma ganas sinus-sinus aksesorius
C31.0 Sinus maxillary: Antrum (Highmore)(maxillary)
C31.1 Sinus ethmoidalis
C31.2 Sinus frontalis
C31.3 Sinus sphenoidalis
C31.8 Lesi overlap pada sinus aksesorius
C31.9 Sinus aksesorius, tidak dijelaskan
C32 Neoplasma ganas larings
C32.0 Glottis
Intrinsic larynx; pita suara (sejati) NOS
C32.1 Supraglottis
Plica
aryepiglottis,
permukaan
larings;
epiglottis
(pars
suprahyoidea) NOS; larings extrinsik; pita suara palsu;
permukaan posterior (larings) epiglottis; ventricular bands
Kecuali: permukaan anterior epiglottis (C10.1),
plika aryepiglottis: NOS (C13.1),
permukaan hipofarings (C13.1), zona pinggir (C13.1)
C32.2 Subglottis
C32.3 Rawan larings
C32.8 Lesi overlap larings
C32.9 Larings, tidak dijelaskan
C33 Neoplasma ganas trachea
C34 Neoplasma ganas bronchus dan paru-paru
C34.0 Bronkus utama: Carina; hilus (paru-paru)
C34.1 Lobus atas, bronkus atau paru-paru
C34.2 Lobus tengah, bronkus atau paru-paru
C34.3 Lobus bawah, bronkus atau paru-paru

46
C34.8 Lesi overlap bronkus dan paru-paru
C34.9 Bronkus atau paru-paru, tidak dijelaskan
C37 Neoplasma ganas thymus
C38 Neoplasma ganas jantung, mediastinum dan pleura
Kecuali: mesothelioma (C45.-)
C38.0 Jantung, perikardium
Kecuali: pembuluh-pembuluh besar (C49.3)
C38.1 Mediastinum anterior
C38.2 Mediastinum posterior
C38.3 Mediastinum, bagiannya tidak dijelaskan
C38.4 Pleura
C38.8 Lesi overlap pada jantung, mediastinum dan pleura
C39 Neoplasma ganas pernafasan dan intratoraks di situs lain dan tidak
jelas
Kecuali: intratoraks NOS (C76.1)
C39.0 Saluran pernafasan atas, bagian tidak dijelaskan
C39.8 Lesi overlap pada organ pernafasan dan intratoraks
Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C30-C39.0
C39.9 Situs yang tidak jelas di dalam sistem pernafasan
Saluran pernafasan NOS

Neoplasma ganas tulang dan rawan sendi (C40-C41)


Kecuali: sumsum tulang NOS (C96.7), sinovia (C49.-)
C40 Neoplasma ganas tulang dan rawan sendi anggota
C40.0 Skapula dan tulang panjang anggota atas
C40.1 Tulang pendek anggota atas
C40.2 Tulang panjang anggota bawah
C40.3 Tulang pendek anggota bawah
C40.8 Lesi overlap pada tulang dan rawan sendi anggota
C40.9 Tulang dan rawan sendi anggota, tidak dijelaskan
C41 Neoplasma ganas tulang dan rawan sendi lain dan tidak dijelaskan
Kecuali: tulang anggota (C40.-)
rawan: telinga (C49.0), larings (C32.3), anggota (C40.-), hidung
(C30.0)
C41.0 Tulang tengkorak dan muka
Maxilla (superior), tulang orbita
Kecuali: semua jenis karsinoma pada: sinus maxillaris (C31.0),
rahang atas (C03.0) kecuali intraossea atau
odontogenik
C41.1 Mandibula
Kecuali: semua jenis karsinoma pada: rahang NOS (C03.9), rahang
bawah (C03.1) kecuali intraossea atau odontogenik
C41.2 Kolom vertebra
Kecuali: sacrum dan coccyx (C41.4)
C41.3 Iga, sternum dan klavikula
C41.4 Tulang pelvik, sacrum and coccyx
C41.8 Lesi overlap pada tulang dan rawan sendi
Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C40-C41.4
C41.9 Tulang dan rawan sendi, tidak dijelaskan

Melanoma dan neoplasma ganas lain kulit (C43-C44)


C43 Melanoma maligna kulit
Termasuk: kode morfologi M872-M879 dengan kode sifat /3
Kecuali: melanoma maligna kulit organ genital (C51-C52, C60.-, C63.-)
C43.0 Melanoma maligna bibir
Kecuali: batas vermillion bibir (C00.0-C00.2)
C43.1 Melanoma maligna kelopak mata, termasuk canthus

47
C43.2 Melanoma maligna telinga dan liang telinga luar
C43.3 Melanoma maligna pada bagian lain dan tidak dijelaskan pada
muka
C43.4 Melanoma maligna kulit kepala dan leher
C43.5 Melanoma maligna badan; pinggir atau kulit anus, kulit perianus,
kulit mammae
Kecuali: anus NOS (C21.0)
C43.6 Melanoma maligna anggota atas, termasuk bahu
C43.7 Melanoma maligna anggota bawah, termasuk panggul
C43.8 Lesi overlap melanoma maligna kulit
C43.9 Malignant melanoma kulit, tidak dijelaskan
Melanoma (malignant) NOS
C44 Neoplasma ganas lain pada kulit
Termasuk: Neoplasma ganas: kelenjar sebasea, kelenjar keringat
Kecuali: Sarkoma Kaposi (C46.-)
Melanoma maligna kulit (C43.-), kulit genital (C51-C52, C60.-, C63.-)
C44.0 Kulit bibir: basal cell carcinoma of lip
Kecuali: Neoplasma ganas bibir (C00.-)
C44.1 Kulit kelopak mata, termasuk canthus
Kecuali: jaringan ikat kelopak mata (C49.0)
C44.2 Kulit telinga dan liang telinga luar
Kecuali: jaringan ikat telinga (C49.0)
C44.3 Kulit bagian lain dan yang tidak dijelaskan pada muka
C44.4 Kulit kepala dan leher
C44.5 Kulit badan, pinggir atau kulit anus, kulit perianus, kulit mammae
Kecuali: anus NOS (C21.0)
C44.6 Kulit anggota atas, termasuk bahu
C44.7 Kulit anggota bawah, termasuk panggul
C44.8 Lesi overlap pada kulit
C44.9 Neoplasma ganas kulit, tidak dijelaskan

Neoplasma ganas jaringan mesotel dan jaringan lunak (C45C49)


C45 Mesothelioma
Termasuk: morphology code M905 dengan kode sifat /3
C45.0 Mesothelioma pleura
Kecuali: neoplasma ganas lain pleura (C38.4)
C45.1 Mesothelioma peritoneum
Mesenterium, mesokolon, omentum, peritoneum (parietal)(pelvic)
Kecuali: neoplasma ganas lain pada peritoneum (C48.-)
C45.2 Mesothelioma perikardium
Kecuali: neoplasma ganas lain perikardium (C38.0)
C45.7 Mesothelioma pada situs lain
C45.9 Mesothelioma, tidak dijelaskan
C46 Sarkoma Kaposi
Termasuk: kode morfologis M9140 dengan kode sifat /3
C46.0 Sarkoma Kaposi skin
C46.1 Sarkoma Kaposi soft tissue
C46.2 Sarkoma Kaposi palatum
C46.3 Sarkoma Kaposi kelenjar limfe
C46.7 Sarkoma Kaposi situs lain
C46.8 Sarkoma Kaposi organ ganda
C46.9 Sarkoma Kaposi, tidak dijelaskan
C47 Neoplasma ganas syaraf perifer dan sistem syaraf otonom
Termasuk: syaraf dan ganglion simpatis dan parasimpatis
C47.0
Syaraf perifer head, face and neck
Kecuali: peripheral nerves of orbit (C69.6)
C47.1
Syaraf perifer anggota atas, termasuk bahu

48
C47.2
C47.3
C47.4
C47.5
C47.6
C47.8
C47.9

Syaraf perifer anggota bawah, termasuk panggul


Syaraf perifer toraks
Syaraf perifer abdomen
Syaraf perifer pelvis
Syaraf perifer badan, tidak dijelaskan
Lesi overlap syaraf perifer dan sistem syaraf otonom
Syaraf perifer dan sistem syaraf otonom, tidak dijelaskan

C48 Neoplasma ganas retroperitoneum and peritoneum


Kecuali: Sarcoma Kaposi (C46.1); mesothelioma (C45.-)
C48.0 Retroperitoneum
C48.1 Bagian peritoneum yang dijelaskan: mesenterium, mesokolon,
omentum, peritoneum parietalis dan peritoneum pelvik
C48.2 Peritoneum, tidak dijelaskan
C48.8 Lesi overlap pada retroperitoneum dan peritoneum
C49 Neoplasma ganas jaringan penyambung dan jaringan lunak lainnya
Termasuk: pembuluh darah, bursa, rawan, fasia, jaringan lemak,
ligament (kecuali rahim), pembuluh limfe, otot, sinovia,
tendon (pembungkus)
Kecuali: rawan (dari): sendi (C40-C41), larings (C32.3), hidung (C30.0),
jaringan ikat mammae (C50.-); sarkoma Kaposi (C46.-);
mesothelioma (C45.-); syaraf perifer dan sistem syaraf
otonom (C47.-); peritoneum (C48.-); retroperitoneum (C48.0)
C49.0 Jaringan ikat dan lunak kepala, muka dan leher
Jaringan ikat telinga, mata, kelopak mata
Kecuali: jaringan ikat orbita (C69.6)
C49.1 Jaringan ikat dan lunak anggota atas, termasuk bahu
C49.2 Jaringan ikat dan lunak anggota bawah, termasuk panggul
C49.3 Jaringan ikat dan lunak thorax
Axilla, diaphragm, pembuluh besar
Kecuali: mammae (C50.-), jantung (C38.0), mediastinum (C38.1C38.3),
thymus (C37)
C49.4 Jaringan ikat dan lunak abdomen: Dinding abdomen,
hypochondrium
C49.5 Jaringan ikat dan lunak pelvis: Buttock; groin, perineum
C49.6 Jaringan ikat dan lunak pada badan, tidak dijelaskan: Punggung
NOS
C49.8 Lesi overlap jaringan ikat dan lunak
Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C47-C49.6
C49.9 Jaringan ikat dan lunak, tidak dijelaskan

Neoplasma ganas mammae (C50)


C50 Neoplasma ganas mammae
Termasuk: jaringan ikat mammae
Kecuali: kulit mammae (C43.5, C44.5)
C50.0 Nipple dan areola
C50.1 Bagian sentral mamma
C50.2 Kwadran dalam-atas mamma
C50.3 Kwadran dalam-bawah mamma
C50.4 Kwadran luar-atas mamma
C50.5 Kwadran luar-bawah mamma
C50.6 Ujung mamma arah aksilla
C50.8 Lesi overlap pada mamma
C50.9 Mamma, tidak dijelaskan

Neoplasma ganas organ genital wanita (C51-C58)


Termasuk: kulit organ-organ genital wanita
C51 Neoplasma ganas vulva
C51.0 Labium mayora, kelenjar Bartholini [vestibula mayor]
C51.1 Labium minus

49
C51.2 Clitoris
C51.8 Lesi overlap pada vulva
C51.9 Vulva, tidak dijelaskan; genitalia external wanita NOS; pudendum
C52 Neoplasma ganas vagina
C53 Neoplasma ganas servix uteri
C53.0 Endoservix
C53.1 Exoservix
C53.8 Lesi overlap pada servix uteri
C53.9 Servix uteri, tidak dijelaskan
C54 Neoplasma ganas korpus uteri
C54.0 Isthmus uteri; segmen bawah rahim
C54.1 Endometrium
C54.2 Myometrium
C54.3 Fundus uteri
C54.8 Lesi overlap pada korpus uteri
C54.9 Korpus uteri, tidak dijelaskan
C55 Neoplasma ganas uterus, bagian tidak dijelaskan
C56 Neoplasma ganas ovarium
C57 Neoplasma ganas organ genitalia lain wanita dan yang tidak
dijelaskan
C57.0 Tuba Fallopii; oviduct; tuba uterus
C57.1 Broad ligament (ligamentum latum)
C57.2 Round ligament (ligamentum rotundum)
C57.3 Parametrium; ligamen uterus NOS
C57.4 Adnexa uterus, tidak dijelaskan
C57.7 Organ genitalia lain wanita yang dijelaskan; korpus atau duktus
Wolffian
C57.8 Lesi overlap pada organ genitalia wanita
Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C51-C57.7, C58
Tubo-ovarium; utero-ovarium
C57.9 Organ genitalia wanita, tidak dijelaskan
Traktus genito-urinarius wanita NOS
C58 Neoplasma ganas plasenta
Choriocarcinoma NOS
Chorionepithelioma NOS
Kecuali: chorioadenoma (destruens) (D39.2)
mola hydatidiformis: NOS (O01.9), invasive (D39.2), malignant
(D39.2)

Neoplasma ganas organ genitalia pria (C60-C63)


Termasuk: kulit organ genitalia pria
C60 Neoplasma ganas penis
C60.0 Prepuce; foreskin (kulit depan)
C60.1 Glans penis
C60.2 Batang penis; korpus kavernosum
C60.8 Lesi overlap pada penis
C60.9 Penis, tidak dijelaskan; kulit penis NOS
C61 Neoplasma ganas prostat
C62 Neoplasma ganas testis
C62.0 Undescended testis: ectopic testis; testis tertahan[situs neoplasma]
C62.1 Descended testis: testis di dalam skrotum
C62.9 Testis, tidak dijelaskan

50

C63 Neoplasma ganas organ genitalia pria lain dan tidak dijelaskan
C63.0 Epididymis
C63.1 Spermatic cord
C63.2 Skrotum, Kulit skrotum
C63.7 Organ genitalia pria lain yang dijelaskan: Vesikula seminalis; tunika
vaginalis
C63.8 Lesi overlap pada organ genitalia pria
Titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C60-C63.7
C63.9 Organ genitalia pria, tidak dijelaskan
Traktus genito-urinarius pria NOS

Neoplasma ganas saluran kemih (C64-C68)


C64 Neoplasma ganas ginjal, selain pelvis ginjal
Kecuali: kaliks ginjal (C65), pelvis ginjal (C65)
C65 Neoplasma ganas pelvis ginjal
Pelviureteric junction; kaliks ginjal
C66 Neoplasma ganas ureter
Kecuali: muara ureter di kandung kemih (C67.6)
C67 Neoplasma ganas kandung kemih
C67.0 Trigonum vesicae
C67.1 Puncak bladder
C67.2 Dinding lateral bladder
C67.3 Dinding anterior bladder
C67.4 Dinding posterior bladder
C67.5 Leher bladder; lobang internal uretra
C67.6 Muara ureter
C67.7 Urachus
C67.8 Lesi overlap pada bladder
C67.9 Bladder, tidak dijelaskan
C68 Neoplasma ganas organ perkemihan lain dan yang tidak dijelaskan
Kecuali: traktus genito-urinarius NOS: wanita (C57.9), pria (C63.9)
C68.0 Urethra
Kecuali: lobang internal uretra (C67.5)
C68.1 Kelenjar paraurethra
C68.8 Lesi overlap pada organ perkemihan
Titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C64-C68.1
C68.9 Organ perkemihan, tidak dijelaskan; sistem urinarius NOS

Neoplasma ganas mata, otak dan bagian lain SSP (C69-C72)


C69 Neoplasma ganas mata dan adnexa
Kecuali: jaringan ikat kelopak (C49.0), kelopak (kulit) (C43.1, C44.1)
nervus optikus (C72.3)
C69.0 Conjunctiva
C69.1 Cornea
C69.2 Retina
C69.3 Choroid
C69.4 Korpus siliaris; bola mata
C69.5 Kelenjar dan duktus lakrimalis; duktus nasolakrimalis
C69.6 Orbita: jaringan ikat orbita, otot ekstraokuli, syaraf perifer orbita,
jaringan retrobulbar, jaringan retrookuli
Kecuali: tulang orbita (C41.0)
C69.8 Lesi overlap pada mata dan adnexa
C69.9 Mata, tidak dijelaskan
C70 Neoplasma ganas meningen
C70.0 Meningen otak

51
C70.1 Meningen spinalis
C70.9 Meningen, tidak dijelaskan
C71 Neoplasma ganas otak
Kecuali: nervi kraniales (C72.2-C72.5)
jaringan retrobulbar (C69.6)
C71.0 Serebrum, selain lobus dan ventrikel
Corpus callosum; supratentorium NOS
C71.1 Lobus frontalis
C71.2 Lobus temporalis
C71.3 Lobus parietalis
C71.4 Lobus oksipitalis
C71.5 Ventrikel otak
Kecuali: ventrikel IV (C71.7)
C71.6 Serebellum
C71.7 Batang otak; ventrikel IV; infratentorium NOS
C71.8 Lesi overlap pada otak
C71.9 Otak, tidak dijelaskan
C72 Neoplasma ganas medulla spinalis, nervi craniales dan bagian lain
SSP
Kecuali: meningen (C70.-)
syaraf perifer dan sistem syaraf otonom (C47.-)
C72.0 Medulla spinalis
C72.1 Cauda equina
C72.2 Nervus olfaktorius; bulbus olfaktorius
C72.3 Nervus optikus
C72.4 Nervus akustikus
C72.5 Nervi kraniales lain dan yang tidak dijelaskan; nervi kraniales NOS
C72.8 Lesi overlap pada otak dan bagian lain SSP
Titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C70-C72.5
C72.9 Sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan; sistem syaraf NOS

Neoplasma ganas tiroid dan kelenjar endokrin lain (C73-C75)


C73 Neoplasma ganas kelenjar tiroid
C74 Neoplasma ganas kelenjar adrenal
C74.0 Kortex kelenjar adrenal
C74.1 Medulla kelenjar adrenal
C74.9 Kelenjar adrenal, tidak dijelaskan
C75 Neoplasma ganas kelenjar endokrin lain dan struktur terkait
Kecuali: Kelenjar adrenal (C74.-), pankreas endokrin (C25.4), ovarium
(C56), testis (C62.-), thymus (C37), kelenjar tiroid (C73)
C75.0 Kelenjar paratiroid
C75.1 Kelenjar pituitary
C75.2 Duktus kraniopharyngeus
C75.3 Kelenjar pineal
C75.4 Carotid body
C75.5 Aortic body dan paraganglia lain
C75.8 Keterlibatan banyak kelenjar (pluriglandular), tidak dijelaskan
Catatan: Kalau situs diketahui, mereka harus dikode secara
terpisah.
C75.9 Kelenjar endokrin, tidak dijelaskan

Neoplasma ganas pada situs yang tidak jelas, sekunder dan


tidak dijelaskan (C76-C80)
C76 Neoplasma ganas pada situs-situs lain dan tidak jelas
Kecuali: Neoplasma ganas: genitourinarius NOS: wanita (C57.9), pria
(C63.9)

52

C76.0
C76.1
C76.2
C76.3
C76.4
C76.5
C76.7
C76.8

jaringan limfoid, hematopoietik dan yang berhubungan (C81C96)


situs yang tidak dijelaskan (C80)
Kepala, muka dan leher: Pipi NOS, hidung NOS
Thorax: Axilla NOS, intratoraks NOS, toraks NOS
Abdomen
Pelvis: Groin NOS; Situs yang overlap dengan sistem di dalam
pelvis, seperti rektovagina (septum) dan rektovesika
(septum)
Anggota atas
Anggota bawah
Situs tidak jelas lainnya
Lesi overlap pada situs-situs lain dan tidak jelas

C77 Neoplasma ganas lymph nodes sekunder dan tidak dijelaskan


Kecuali: Neoplasma ganas kelenjar limfe, dinyatakan primer (C81-C87,
C96.-)
C77.0 Kelenjar limfe kepala, muka dan leher: Kelenjar limfe
supraklavikula
C77.1 Kelenjar limfe intratoraks
C77.2 Kelenjar limfe intra-abdominalis
C77.3 Kelenjar limfe aksillaris dan anggota atas: Kelenjar limfe pektoralis
C77.4 Kelenjar limfe inguinalis dan anggota bawah
C77.5 Kelenjar limfe intrapelvik
C77.8 Kelenjar limfe di berbagai tempat
C77.9 Kelenjar limfe, tidak dijelaskan
C78 Neoplasma ganas sekunder organ pernafasan dan pencernaan
C78.0 Neoplasma ganas sekunder paru-paru
C78.1 Neoplasma ganas sekunder mediastinum
C78.2 Neoplasma ganas sekunder pleura
C78.3 Neoplasma ganas sekunder organ pernafasan lain dan yang tidak
dijelaskan
C78.4 Neoplasma ganas sekunder usus halus
C78.5 Neoplasma ganas sekunder usus besar dan rektum
C78.6 Neoplasma ganas sekunder retroperitoneum dan peritoneum
Malignant ascites NOS
C78.7 Neoplasma ganas sekunder hati
C78.8 Neoplasma ganas sekunder organ pencernaan lain dan yang tidak
dijelaskan
C79 Neoplasma ganas sekunder pada other sites
C79.0 Neoplasma ganas sekunder ginjal dan pelvis renalis
C79.1 Neoplasma ganas sekunder bladder, organ kemih lain dan yang
tidak dijelaskan
C79.2 Neoplasma ganas sekunder kulit
C79.3 Neoplasma ganas sekunder otak dan meningen otak
C79.4 Neoplasma ganas sekunder bagian sistem syaraf lain dan yang
tidak dijelaskan
C79.5 Neoplasma ganas sekunder tulang dan sumsum tulang
C79.6 Neoplasma ganas sekunder pada ovarium
C79.7 Neoplasma ganas sekunder kelenjar adrenal
C79.8 Neoplasma ganas sekunder pada situs lain yang dijelaskan
C80 Neoplasma ganas tanpa penjelasan situs
C80 hanya digunakan untuk kondisi utama kalau neoplasma
ganas tercatat tanpa penjelasan mengenai situsnya. Kode
tambahan bisa digunakan untuk identifikasi masing-masing
neoplasma ganas tersebut.

53

Neoplasma ganas limfoid, hematopoietik dan jaringan yang


berhubungan (C81-C96)
Catatan: Istilah yang digunakan pada kategori C82-C85 untuk limfoma
non-Hodgkin adalah dari the Working Formulation, yang
berusaha untuk menemukan dasar bersama di antara
berbagai skema klasifikasi. Istilah yang digunakan dalam
skema-skema ini tidak diberikan pada Daftar Tabulasi, tapi
muncul pada Indeks Alfabetis; persamaan yang pas dengan
istilah yang terdapat pada Daftar Tabulasi tidak selalu
dimungkinkan.
Termasuk: kode morfologi M959-M994 dengan kode sifat /3
Kecuali: neoplasma kelenjar limfe sekunder dan yang tidak dijelaskan
(C77.-)
C81 Penyakit Hodgkin
Termasuk: kode morfologi M965-M966 dengan kode sifat /3
C81.0 Limfosit lebih menonjol: Limfosit-histiosit lebih menonjol
C81.1 Nodular sclerosis
C81.2 Sel-sel menonjol bercampur
C81.3 Limfosit sangat sedikit
C81.7 Penyakit Hodgkin lain
C81.9 Penyakit Hodgkin, tidak dijelaskan
C82 Limfoma follikuler [nodular] non-Hodgkin
Termasuk: limfoma follikuler non-Hodgkin dengan atau tanpa area yang
diffus
kode morfologi M969 dengan kode sifat /3
C82.0 Small cleaved cell, follikuler (sel-sel kecil terbelah)
C82.1 Campuran sel kecil terbelah dan sel besar, follikuler
C82.2 Sel besar, follikuler
C82.7 Jenis lain limfoma follikuler non-Hodgkin
C82.9 Limfoma follikuler non-Hodgkin, tidak dijelaskan
Limfoma noduler non-Hodgkin NOS
C83 Limfoma diffus non-Hodgkin
Termasuk: kode morfologi M9593, M9595, M967-M968 dengan kode
sifat /3
C83.0 Sel kecil (diffus)
C83.1 Sel kecil terbelah (diffus)
C83.2 Campuran sel kecil dan besar (diffus)
C83.3 Sel besar (diffus); sarkoma sel retikulum
C83.4 Immunoblastik (diffus)
C83.5 Lymphoblastik (diffus)
C83.6 Undifferentiated (diffus)
C83.7 Tumor Burkitt
C83.8 Jenis lain limfoma diffus non-Hodgkin
C83.9 Limfoma diffus non-Hodgkin, tidak dijelaskan
C84 Limfoma sel-T perifer dan kulit
Termasuk: morphology code M970 dengan kode sifat /3
C84.0 Mycosis fungoides
C84.1 Penyakit Sezary
C84.2 Limfoma T-zone
C84.3 Limfoma limfo-epithelioid lymphoma; limfoma Lennert
C84.4 Limfoma sel-T perifer
C84.5 Limfoma sel-T lain dan yang tidak dijelaskan
Catatan: Kalau garis pembentukan atau keterlibatan sel-T
disebutkan sehubungan dengan limfoma spesifik, kode yang
lebih spesifik.

54
C85 Limfoma non-Hodgkin dan jenis yang tidak dijelaskan
Termasuk: kode morfologi M9590-M9592, M9594, M971 dengan kode
sifat /3
C85.0 Limfosarkoma
C85.1 Limfoma sel-B, tidak dijelaskan
Catatan: Kalau garis pembentukan atau keterlibatan sel-B
disebutkan sehubungan dengan limfoma spesifik, kode yang
lebih spesifik.
C85.7 Limfoma non-Hodgkin jenis lain yang dijelaskan
Retikulo-endotheliosis maligna, retikulosis maligna, mikroglioma
C85.9 Limfoma non-Hodgkin, jenis tidak dijelaskan
Limfoma NOS, limfoma maligna NOS, limfoma non-Hodgkin NOS
C88 Penyakit immunoproliferatif maligna
Termasuk: kode morfologi M976 dengan kode sifat /3
C88.0 Makroglobulinaemia Waldenstrom
C88.1 Penyakit alpha heavy chain
C88.2 Penyakit gamma heavy chain; penyakit Franklin
C88.3 Penyakit immunoproliferatif usus halus; penyakit Mediterranean
C88.7 Penyakit immunoproliferatif maligna lainnya
C88.9 Penyakit immunoproliferatif maligna, tidak dijelaskan
Penyakit immunoproliferatif NOS
C90 Myeloma multipel dan neoplasma sel plasma ganas
Termasuk: kode morfologi M973, M9830 dengan kode sifat /3
C90.0 Myeloma multipel; penyakit Kahler, myelomatosis
C90.1 Leukaemia sel plasma
C90.2 Plasmacytoma, extramedulla
Tumor sel plasma ganas NOS, plasmacytoma NOS, myeloma soliter
C91 Leukaemia limfoid
Termasuk: kode morfologi M982, M9940-M9941 dengan kode sifat /3
C91.0 Leukaemia limfoblast akut
Kecuali: eksasebasi akut leukemia limfosit akut (C91.1)
C91.1 Leukaemia limfosit kronis
C91.2 Leukaemia limfosit subakut
C91.3 Leukaemia prolimfosit
C91.4 Leukaemia hairy-cell (sel-sel berambut): retikuloendotheliosis
leukemia
C91.5 Leukaemia sel-T dewasa
C91.7 Leukaemia limfoid lain
C91.9 Leukaemia limfoid, tidak dijelaskan
C92 Leukaemia myeloid
Termasuk: leukaemia: granulosit, myelogen
kode morfologi M986-M988, M9930 dengan kode sifat /3
C92.0 Leukaemia myeloid akut
Kecuali: eksaserbasi akut leukaemia myeloid kronis (C92.1)
C92.1 Leukaemia myeloid kronis
C92.2 Leukaemia myeloid subakut
C92.3 Sarkoma myeloid; khloroma; sarkoma granulosit
C92.4 Leukaemia promyelosit akut
C92.5 Leukaemia myelomonosit akut
C92.7 Leukaemia myeloid lain
C92.9 Leukaemia myeloid, tidak dijelaskan
C93 Leukaemia monosit
Termasuk: leukaemia monositoid
kode morfologi M989 dengan kode sifat /3
C93.0 Leukaemia monosit akut
Kecuali: eksaserbasi akut leukaemia monosit kronis (C93.1)

55
C93.1
C93.2
C93.7
C93.9

Leukaemia
Leukaemia
Leukaemia
Leukaemia

monosit kronis
monosit subakut
monosit lain
monosit, tidak dijelaskan

C94 Leukemia lain dengan jenis sel dijelaskan


Termasuk: kode M984, M9850, M9900, M9910, M9931-M9932 dengan
kode sifat /3
Kecuali: retikuloendoteliosis leukemik (C91.4) ; leukemia sel plasma
(C90.1)
C94.0 Eritremia dan eritroleukemia akut
Myelosis eritremik akut; penyakit Di Guglielmo
C94.1 Eritremia kronis; penyakit Heilmeyer-Schoner
C94.2 Leukemia megakaryoblast akut
Leukaemia: megakaryoblast (akut), megakaryocyt (akut)
C94.3 Leukemia sel mast
C94.4 Panmyelosis akut
C94.5 Myelofibrosis akut
C94.7 Leukemia lain yang dijelaskan; leukemia sel limfosarkoma
C95 Leukaemia dengan jenis sel tidak dijelaskan
Termasuk: kode morfologi M980 dengan kode sifat /3
C95.0 Leukemia akut dengan jenis sel tidak dijelaskan
Leukaemia sel blast, leukemia sel stem
Kecuali: eksaserbasi akut leukemia kronis yang tidak dijelaskan
(C95.1)
C95.1 Leukemia kronis dengan jenis sel tidak dijelaskan
C95.2 Leukemia subakut dengan jenis sel tidak dijelaskan
C95.7 Leukemia lain dengan jenis sel tidak dijelaskan
C95.9 Leukaemia, tidak dijelaskan
C96 Neoplasma ganas lain dan tidak dijelaskan pada jaringan limfoid,
haematopoietik dan yang berhubungan
Termasuk: kode morfologi M972, M974 dengan kode sifat /3
C96.0 Penyakit Letterer-Siwe
retikuloendotheliosis nonlipid:, retikulosis nonlipid:
C96.1 Histiositosis maligna
Retikulosis medulla histiosit
C96.2 Tumor maligna sel mast
Malignant: mastositoma, mastositosis, sarkoma sel mast
Kecuali: leukaemia sel mast (C94.3), mastositosis (kulit) (Q82.2)
C96.3 Limfoma histiosit sejati
C96.7 Neoplasma ganas lain jaringan limfoid, haematopoietic dan yang
berhubungan
C96.9 Neoplasma ganas jaringan limfoid, haematopoietic dan yang
berhubungan, tidak dijelaskan

Neoplasma ganas situs ganda independen (primer) (C97)


C97 Neoplasma ganas situs ganda independen (primer)
C97. Neoplasma ganas dengan situs ganda primer yang independen
C97 digunakan kalau tercatat dua atau lebih neoplasma ganas
primer yang independen sebagai kondisi utama, tanpa ada yang
lebih menonjol. Kode tambahan bisa digunakan untuk identifikasi
masing-masing neoplasma ganas tersebut.

Neoplasma in situ (D00-D09)


Catatan: Neoplasma in situ banyak dianggap sebagai berada dalam masa
perubahan morfologis antara displasia dan kanker yang invasif.
Misalnya, untuk cervical intraepithelial neoplasia (CIN) dikenal
tiga stadium, yang ketiga (CIN III) termasuk pada displasia berat
dan karsinoma in situ. Sistem peringkat ini telah diperluas ke

56
organ lain, seperti vulva dan vagina. Deskripsi neoplasia
intraepitel stadium III, dengan atau tanpa disebutkannya
displasia, diletakkan pada bagian ini. Stadium I dan II
diklasifikasikan sebagai displasia sistem organ yang terlibat dan
harus dikode pada bab sistem tubuh yang relevan.
Termasuk : Penyakit Bowen; erythroplasia; kode morfologi dengan kode
sifat /eritroplasia Queyrat
D00 Carcinoma in situ rongga mulut, esofagus, dan lambung
Kecuali: melanoma in situ (D03.-)
D00.0 Bibir, rongga mulut dan farings
Plika ariepiglottik: NOS, permukaan hipofarings, zona pinggir
Batas vermillion bibir
Kecuali: plika ariepiglottik, permukaan larings (D02.0)
epiglottis: NOS (D02.0), pars suprahyoid (D02.0)
kulit bibir (D03.0, D04.0)
D00.1 Esofagus
D00.2 Lambung
D01 Carcinoma in situ organ pencernaan lain dan yang tidak dijelaskan
Kecuali: melanoma in situ (D03.-)
D01.0 Colon
Kecuali: pertemuan rektosigmoid (D01.1)
D01.1 Pertemuan rektosigmoid
D01.2 Rektum
D01.3 Anus dan saluran anus
Kecuali: pinggir anus (D03.5, D04.5), kulit anus (D03.5, D04.5)
kulit sekitar anus (D03.5, D04.5)
D01.4 Bagian usus lain dan yang tidak dijelaskan
Kecuali: ampulla Vateri (D01.5)
D01.5 Hati, kantong empedu dan saluran empedu; ampulla Vateri
D01.7 Organ pencernaan lain yang dijelaskan; pankreas
D01.9 Organ pencernaan, tidak dijelaskan
D02 Carcinoma in situ of middle ear and respiratory system
Kecuali: melanoma in situ (D03.-)
D02.0 Larings: Aryepiglottic fold, permukaan larings; Epiglottis (pars
suprahyoid)
Kecuali: plika aryepiglottik: NOS, permukaan hipofarings, pinggir
(D00.0)
D02.1 Trakhea
D02.2 Bronkus dan paru-paru
D02.3 Bagian lain sistem pernafasan: Sinus aksesorius, telinga tengah,
rongga hidung
Kecuali: telinga (luar)(kulit) (D03.2, D04.2)
hidung: NOS (D09.7), kulit hidung (D03.3, D04.3)
D02.4 Sistem pernafasan, tidak dijelaskan
D03 Melanoma in situ
Termasuk: kode morfologi M872-M879 dengan kode sifat /2
D03.0 Melanoma in situ bibir
D03.1 Melanoma in situ kelopak mata, termasuk canthus
D03.2 Melanoma in situ telinga dan liang telinga luar
D03.3 Melanoma in situ bagian lain muka dan yang tidak dijelaskan
D03.4 Melanoma in situ kulit kepala dan leher
D03.5 Melanoma in situ badan
Pinggir anus, kulit anus, kulit perianus, mammae (kulit)(jaringan
lunak)
D03.6 Melanoma in situ anggota atas, termasuk bahu
D03.7 Melanoma in situ anggota bawah, termasuk panggul
D03.8 Melanoma in situ tempat lain

57
D03.9 Melanoma in situ, tidak dijelaskan
D04 Carcinoma in situ kulit
Kecuali: erythroplasia Queyrat (penis) NOS (D07.4); melanoma in situ
(D03.-)
D04.0 Kulit bibir
Kecuali: batas vermilion bibir (D00.0)
D04.1 Kulit kelopak mata, termasuk canthus
D04.2 Kulit telinga dan liang telinga luar
D04.3 Kulit bagian lain muka dan yang tidak dijelaskan
D04.4 Kulit kulit kepala dan leher
D04.5 Kulit badan; pinggir anus, kulit anus, kulit perianus, kulit mammae
Kecuali: anus NOS (D01.3), kulit organ genital (D07.-)
D04.6 Kulit anggota atas, termasuk bahu
D04.7 Kulit anggota bawah, termasuk panggul
D04.8 Kulit tempat lain
D04.9 Kulit, tidak dijelaskan
D05 Karsinoma in situ mammae
Kecuali: karsinoma in situ kulit mammae (D04.5)
melanoma in situ mammae (kulit) (D03.5)
D05.0 Karsinoma lobularis in situ
D05.1 Karsinoma intraductus in situ
D05.7 Karsinoma in situ lain mammae
D05.9 Karsinoma in situ mammae, tidak dijelaskan
D06 Karsinoma in situ servix uteri
Termasuk: cervical intraepithelial neoplasia [CIN], grade III, dengan
atau tanpa disebutkan displasia berat
Kecuali: melanoma in situ servix (D03.5); displasia berat servix NOS
(N87.2)
D06.0
Endoservix
D06.1
Exoservix
D06.7
Bagian lain servix
D06.9
Servix, tidak dijelaskan
D07 Karsinoma in situ organ genital lain dan yang tidak dijelaskan
Kecuali: melanoma in situ (D03.5)
D07.0 Endometrium
D07.1 Vulva: Vulvar intraepithelial neoplasia [VIN], grade III, dengan atau
tanpa disebutkan displasia berat
Kecuali: displasia berat vulva NOS (N90.2)
D07.2 Vagina: Vaginal intraepithelial neoplasia [VAIN], grade III, dengan
atau tanpa disebutkan displasia berat
Kecuali: displasia berat vagina NOS (N89.2)
D07.3 Organ genitalia wanita yang lain dan tidak dijelaskan
D07.4 Penis; eritroplasia Queyrat NOS
D07.5 Prostat
D07.6 Organ genitalia pria yang lain dan tidak dijelaskan
D09 Karsinoma in situ pada situs lain dan yang tidak dijelaskan
Kecuali: melanoma in situ (D03.-)
D09.0 Bladder
D09.1 Organ perkemihan lain dan yang tidak dijelaskan
D09.2 Mata
Kecuali: kulit kelopak (D04.1)
D09.3 Tiroid dan kelenjar endokrin lain
Kecuali: pankreas endocrine (D01.7); ovarium (D07.3), testis (D07.6)
D09.7 Karsinoma in situ pada tempat lain yang dijelaskan
D09.9 Karsinoma in situ, tidak dijelaskan

58

Neoplasma jinak (D10-D36)


Termasuk: kode morfologi dengan kode sifat /0
D10 Neoplasma jinak mulut dan farings
D10.0 Bibir; bibir (frenulum)(sisi dalam)(mucosa)(batas vermilion)
Kecuali: kulit bibir (D22.0, D23.0)
D10.1 Lidah, tonsilla lingualis
D10.2 Lantai mulut
D10.3 Bagian mulut yang lain dan tidak dijelaskan; kelenjar saliva minor
NOS
Kecuali: neoplasma odontogenik jinak (D16.4-D16.5), mukosa bibir
(D10.0), permukaan nasofarings palatum molle (D10.6)
D10.4 Tonsil; tonsil (faucial)(palatina)
Kecuali: tonsilla lingualis (D10.1), tonsil farings (D10.6), tonsillar:
fossa (D10.5), pillars (D10.5)
D10.5 Bagian lain orofarings
Epiglottis, permukaan anterior
Tonsillar: fossa, pillars
Vallecula
Kecuali: epiglottis: NOS (D14.1), pars suprahyoid (D14.1)
D10.6 Nasofarings
Tonsil farings, pinggir posterior septum dan choanae
D10.7 Hipofarings
D10.9 Farings, tidak dijelaskan
D11 Neoplasma jinak kelenjar saliva mayor
Kecuali: neoplasma jinak kelenjar saliva minor yang dijelaskan, yang
diklasifikasi menurut lokasi anatomisnya
neoplasma jinak kelenjar saliva minor NOS (D10.3)
D11.0 Kelenjar parotid
D11.7
Kelenjar
saliva
mayor
lainnya;
kelenjar:
sublingualis,
submandibularis
D11.9 Kelenjar saliva mayor, tidak dijelaskan
D12 Neoplasma jinak kolon, rektum, anus dan saluran anus
D12.0 Caecum; katup ileocaecum
D12.1 Appendix
D12.2 Kolon asendens
D12.3 Kolon transversa; fleksura hepatis, fleksura splinikus
D12.4 Kolon desendens
D12.5 Kolon sigmoid
D12.6 Kolon, tidak dijelaskan: adenomatosis, polyposis (herediter) kolon
D12.7 Pertemuan rektosigmoid
D12.8 Rektum
D12.9 Anus dan saluran anus
Kecuali: pinggir (D22.5, D23.5), kulit anus dan perianus (D22.5,
D23.5)
D13 Neoplasma jinak bagian sistem pencernaan yang lain dan kurang
jelas
D13.0 Esofagus
D13.1 Lambung
D13.2 Duodenum
D13.3 Bagian usus halus lain dan yang tidak dijelaskan
D13.4 Liver; saluran empedu intrahepatik
D13.5 Saluran empedu ekstrahepatik
D13.6 Pankreas
Kecuali: pankreas endokrin (D13.7)
D13.7 Pankreas endokrin: tumor sel pulau, pulau Langerhans
D13.9 Situ yang tidak jelas pada sistem pencernaan
Sistem pencernaan NOS, usus NOS, limpa

59
D14 Neoplasma jinak telinga tengah dan sistem pernafasan
D14.0 Telinga tengah, rongga hidung dan sinus aksesorius; rawan hidung
Kecuali: liang telinga (luar)(kulit) (D22.2, D23.2)
tulang: telinga (D16.4), hidung (D16.4)
rawan telinga (D21.0)
hidung:
NOS (D36.7), kulit (D22.3, D23.3)
bulbus olfaktorius (D33.3)
polip: sinus aksesorius (J33.8), hidung (rongga) (J33.-)
polip telinga (tengah) (H74.4),
pinggir posterior dan khoanae (D10.6)
D14.1 Larings; epiglottis (pars suprahyoid)
Kecuali: permukaan anterior epiglottis (D10.5)
polip pita suara dan larings (J38.1)
D14.2 Trachea
D14.3 Bronkus dan paru-paru
D14.4 Sistem pernafasan, tidak dijelaskan
D15 Neoplasma jinak other and tidak dijelaskan intrathoracic organs
Kecuali: jaringan mesotel (D19.-)
D15.0 Thymus
D15.1 Heart
Kecuali: pembuluh besar (D21.3)
D15.2 Mediastinum
D15.7 Organ intratoraks lain yang dijelaskan
D15.9 Organ intratoraks, tidak dijelaskan
D16 Neoplasma jinak tulang dan rawan sendi
Kecuali: synovia (D21.-)
D16.0 Skapula dan tulang panjang anggota atas
D16.1 Tulang pendek anggota atas
D16.2 Tulang panjang anggota bawah
D16.3 Tulang pendek anggota bawah
D16.4 Tulang tengkorak dan muka: maxilla (superior), tulang orbital
Kecuali: tulang rahang bawah (D16.5)
D16.5 Tulang rahang bawah
D16.6 Kolom vertebrae
Kecuali: sakrum dan koksigis (D16.8)
D16.7 Iga, sternum dan klavikula
D16.8 Tulang pelvis, sakrum dan koksigis
D16.9 Tulang dan rawan sendi, tidak dijelaskan
D17 Neoplasma lipomatosa jinak
Termasuk: kode morfologi M885-M888 dengan kode sifat /0
D17.0 Kulit dan jaringan bawah kulit kepala, muka dan leher
D17.1 Kulit dan jaringan bawah kulit badan
D17.2 Kulit dan jaringan bawah kulit anggota
D17.3 Kulit dan jaringan bawah kulit pada situs lain dan tidak dijelaskan
D17.4 Organ intratoraks
D17.5 Organ intra-abdomen
Kecuali: peritoneum dan retroperitoneum (D17.7)
D17.6 Spermatic cord
D17.7 Neoplasma lipomatosa jinak pada situs lain: peritoneum,
retroperitoneum
D17.9 Neoplasma lipomatosa jinak, tidak dijelaskan; lipoma NOS
D18 Haemangioma dan lymphangioma, semua situs
Termasuk: kode morfologi M912-M917 dengan kode sifat /0
Kecuali: nevus biru atau berpigmen (D22.-)
D18.0 Haemangioma, semua situs; angioma NOS
D18.1 Lymphangioma, semua situs

60
D19 Neoplasma jinak jaringan mesotel
Termasuk: kode morfologi M905 dengan kode sifat /0
D19.0 Jaringan mesotel pleura
D19.1 Jaringan mesotel peritoneum
D19.7 Jaringan mesotel situs lain
D19.9 Jaringan mesotel, tidak dijelaskan; mesotelioma jinak NOS
D20 Neoplasma jinak jaringan lunak retroperitoneum dan peritoneum
Kecuali: neoplasma lipomatosa jinak peritoneum dan retroperitoneum
(D17.7)
jaringan mesotel (D19.-)
D20.0
Retroperitoneum
D20.1
Peritoneum
D21 Neoplasma jinak lain jaringan ikat dan jaringan lunak lain
Termasuk: pembuluh darah, bursa, rawan, fasia, lemak, ligamen [kecuali
pada uterus], saluran limfe, otot, sinovia, tendon (pelapis)
Kecuali: rawan: sendi (D16.-), larings (D14.1), hidung (D14.0)
uterus: leiomyoma (D25.-), ligamen (D28.2)
jaringan vaskuler (D18.-), haemangioma (D18.0), lymphangioma
(D18.1)
neoplasma lipomatosa (D17.-), jaringan ikat mammae (D24)
peritoneum (D20.1), retroperitoneum (D20.0)
syaraf perifer dan sistem syaraf otonom (D36.1)
D21.0 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain kepala, muka dan leher
Jaringan ikat: telinga, kelopak mata
Kecuali: jaringan ikat orbita (D31.6)
D21.1 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain anggota atas, termasuk bahu
D21.2 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain anggota bawah, termasuk
panggul
D21.3 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain toraks: aksila, diafragma,
pembuluh besar
Kecuali: jantung (D15.1), mediastinum (D15.2), thymus (D15.0)
D21.4 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain abdomen
D21.5 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain pelvis
Kecuali: leiomyoma uterus (D25.-), ligamen uterus (D28.2)
D21.6 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain badan, tidak dijelaskan;
punggung NOS
D21.9 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain, tidak dijelaskan
D22 Naevi melanosit
Termasuk: kode morfologi M872-M879 dengan kode sifat /0
naevus: NOS, blue, hairy, pigmented
D22.0 Naevi melanosit bibir
D22.1 Naevi melanosit kelopak mata, termasuk canthus
D22.2 Naevi melanosit telinga dan liang telinga luar
D22.3 Naevi melanosit bagian lain muka dan yang tidak dijelaskan
D22.4 Naevi melanosit kulit kepala dan leher
D22.5 Naevi melanosit badan: pinggir anus; kulit anus, perianus,
mammae
D22.6 Naevi melanosit anggota atas, termasuk bahu
D22.7 Naevi melanosit anggota bawah, termasuk panggul
D22.9 Naevi melanosit, tidak dijelaskan
D23 Neoplasma jinak lain pada kulit
Termasuk: neoplasma jinak: folikel rambut, kelenjar sebasea, kelenjar
keringat
Kecuali: neoplasma lipomatosa jinak (D17.0-D17.3), naevi melanosit
(D22.-)
D23.0 Kulit bibir
Kecuali: batas vermilion bibir (D10.0)

61
D23.1 Kulit kelopak mata, termasuk canthus
D23.2 Kulit telinga dan liang telinga luar
D23.3 Kulit bagian lain muka dan yang tidak dijelaskan
D23.4 Kulit kulit kepala dan leher
D23.5 Kulit badan; pinggir anus; kulit anus, perianus, mammae
Kecuali: anus NOS (D12.9), skin of genital organs (D28-D29)
D23.6 Kulit anggota atas, termasuk bahu
D23.7 Kulit anggota bawah, termasuk panggul
D23.9 Kulit, tidak dijelaskan
D24 Neoplasma jinak breast
Mammae: jaringan ikat, bagian lunak
Kecuali: displasia jinak mammae (N60.-), kulit mammae (D22.5, D23.5)
D25 Leiomyoma uterus
Termasuk: neoplasma jinak uterus dengan kode morfologi M889 dan
kode sifat /0
fibromyoma uterus
D25.0 Leiomyoma submukosa uterus
D25.1 Leiomyoma intramural uterus
D25.2 Leiomyoma subserosa uterus
D25.9 Leiomyoma uterus, tidak dijelaskan
D26 Neoplasma jinak lain uterus
D26.0 Servix uteri
D26.1 Korpus uteri
D26.7 Bagian lain uterus
D26.9 Uterus, tidak dijelaskan
D27 Neoplasma jinak ovarium
D28 Neoplasma jinak organ genitalia lain wanita dan yang tidak
dijelaskan
Termasuk: polip adenomatosa, kulit organ genitalia wanita
D28.0 Vulva
D28.1 Vagina
D28.2 Tuba dan ligamen uterus: tuba Fallopii, ligamen uterus (latum)
(rotundum)
D28.7 Organ genitalia lain wanita yang dijelaskan
D28.9 Organ genitalia wanita, tidak dijelaskan
D29 Neoplasma jinak organ genitalia pria
Termasuk: kulit organ genitalia pria
D29.0 Penis
D29.1 Prostat
Kecuali: hyperplasia prostate (adenomatosa) (N40)
prostatic:: adenoma (N40), pembesaran, hipertrofi (N40)
D29.2 Testis
D29.3 Epididymis
D29.4 Skrotum; kulit skrotum
D29.7 Organ genitalia lain pria: vesikula seminalis, spermatic cord, tunica
vaginalis
D29.9 Organ genitalia pria, tidak dijelaskan
D30 Neoplasma jinak organ perkemihan
D30.0 Ginjal
Kecuali: kaliks ginjal (D30.1), pelvis ginjal (D30.1)
D30.1 Pelvis ginjal
D30.2 Ureter
Kecuali: muara ureter di bladder (D30.3)
D30.3 Bladder, muara ureter di bladder, lobang pangkal uretra di bladder

62
D30.4 Urethra
Kecuali: lobang pangkal uretra di bladder (D30.3)
D30.7 Organ perkemihan lainnya: kelenjar paraurethra
D30.9 Urinary organ, tidak dijelaskan; sistem perkemihan NOS
D31 Neoplasma jinak eye and adnexa
Kecuali: jaringan ikat kelopak (D21.0),
kulit kelopak (D22.1, D23.1)
N. Optikus (D33.3)
D31.0 Konjunctiva
D31.1 Kornea
D31.2 Retina
D31.3 Khoroid
D31.4 Korpus siliaris; bola mata
D31.5 Kelenjar dan duktus lakrimalis; saccus lacrimalis, ductus
nasolacrimalis
D31.6 Orbita, tidak dijelaskan:
jaringan ikat orbita, otot ekstraokuli, syaraf perifer orbita,
jaringan retrobulbar, jaringan retrookuler
Kecuali: tulang orbita (D16.4)
D31.9 Mata, tidak dijelaskan
D32 Neoplasma jinak meningen
D32.0 Meningen otak
D32.1 Meningen spinalis
D32.9 Meningen, tidak dijelaskan; meningioma NOS
D33 Neoplasma jinak otak dan bagian lain sistem syaraf pusat
Kecuali: angioma (D18.0), meningen (D32.-), syaraf perifer dan sistem
syaraf otonom (D36.1), jaringan retro-okuler (D31.6)
D33.0 Supratentorium otak
Ventrikel otak, serebrum, lobus frontalis, oksipitalis, parietalis,
temporalis
Kecuali: ventrikel IV (D33.1)
D33.1 Infratentorium otak: batang otak, serebelum, ventrikel IV
D33.2 Otak, tidak dijelaskan
D33.3 Nervi craniales; bulbus olfaktorius
D33.4 Medulla spinalis
D33.7 Bagian lain sistem syaraf pusat yang dijelaskan
D33.9 Sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan; sistem syaraf (pusat) NOS
D34 Neoplasma jinak kelenjar tiroid
D35 Neoplasma jinak kelenjar endokrin lain dan yang tidak dijelaskan
Kecuali: pankreas endokrin (D13.7), ovarium (D27), testis (D29.2), thymus
(D15.0)
D35.0 Kelenjar adrenal
D35.1 Kelenjar parathyroid
D35.2 Kelenjar pituitary
D35.3 Duktus kraniofarings
D35.4 Kelenjar pineal
D35.5 Carotid body
D35.6 Aortic body dan paraganglia lain
D35.7 Kelenjar endokrin lain yang dijelaskan
D35.8 Keterlibatan pluriglandular [berbagai kelenjar yang berbeda]
D35.9 Kelenjar endocrine, tidak dijelaskan
D36 Neoplasma jinak padasitus lain dan yang tidak dijelaskan
D36.0
Kelenjar limfe
D36.1
Syaraf perifer dan sistem syaraf otonom
Kecuali: syaraf perifer orbita (D31.6)

63
D36.7
D36.9

Situs lain yang idjelaskan; hidung NOS


Neoplasma jinak pada situs yang tidak dijelaskan

Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui (D37D48)


Catatan: Kategori D37-D48 mengklasifikasi neoplasma yang sifatnya tidak
jelas atau tidak diketahui, yaitu terdapat keraguan apakah
neoplasma ini ganas atau jinak, menurut situs. Neoplasma
semacam ini diberi kode sifat /1 dalam klasifikasi morfologi
neoplasma
D37 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada rongga
mulut dan organ pencernaan
D37.0 Bibir, rongga mulut dan farings
Aryepiglottic fold: NOS, permukaan hipofarings, zona pinggir
Kelenjar saliva mayor dan minor, batas vermilion bibir
Kecuali: permukaan larings plika aryepiglottik (D38.0), epiglottis:
NOS atau pars suprahyoidea (D38.0), kulit bibir (D48.5)
D37.1 Lambung
D37.2 Usus halus
D37.3 Appendix
D37.4 Kolon
D37.5 Rektum, pertemuan rektosigmoid
D37.6 Hati, kantong empedu dan saluran empedu, ampulla Vateri
D37.7 Organ pencernaan lainnya:saluran anus, sfingter ani, anus NOS,
usus NOS
Kecuali: pinggir anus (D48.5), kulit anus, kulit perianus (D48.5)
D37.9 Organ pencernaan, tidak dijelaskan
D38 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada telinga
tengah dan organ pernafasan dan intratoraks
Kecuali: jantung (D48.7)
D38.0 Larynx
Aryepiglottic fold, permukaan larings; epiglottis (pars suprahyoidea)
Kecuali: aryepiglottic fold: NOS, permukaan hipofarings, pinggir
(D37.0)
D38.1 Trachea, bronkus dan paru-paru
D38.2 Pleura
D38.3 Mediastinum
D38.4 Thymus
D38.5 Organ pernafasan lain: sinus, rawan hidung, rongga hidung, telinga
tengah
Kecuali: telinga (luar)(kulit) (D48.5), nose: NOS (D48.7), kulit
(D48.5)
D38.6 Organ pernafasan, tidak dijelaskan
D39 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada genitalia
wanita
D39.0 Uterus
D39.1 Ovarium
D39.2 Plasenta
Chorioadenoma destruens, mola hydatidiformis invasif atau maligna
Kecuali: mola hydatidiformis NOS (O01.9)
D39.7 Organ genitalia wanita lainnya; kulit organ genitalia wanita
D39.9 Organ genitalia wanita, tidak dijelaskan
D40 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada genitalia
pria
D40.0 Prostat
D40.1 Testis
D40.7 Organ genitalia pria lainnya, kulit organ genitalia pria

64
D40.9 Organ genitalia pria, tidak dijelaskan
D41 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui organ
perkemihan
D41.0 Ginjal
Kecuali: pelvis ginjal (D41.1)
D41.1 Pelvis ginjal
D41.2 Ureter
D41.3 Urethra
D41.4 Bladder
D41.7 Organ perkemihan lain
D41.9 Organ perkemihan, tidak dijelaskan
D42 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada meningen
D42.0 Meningen serebri
D42.1 Meningen spinalis
D42.9 Meningen, tidak dijelaskan
D43 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada otak dan
SSP
Kecuali: syaraf perifer dan sistem syaraf otonom (D48.2)
D43.0 Supratentorium otak:
Ventrikel serebri, serebrum, lobus frontal, oksipital, parietal,
temporal
Kecuali: ventrikel IV (D43.1)
D43.1 Infratentorium otak: batang otak, serebellum, ventrikel IV
D43.2 Otak, tidak dijelaskan
D43.3 Nervi kraniales
D43.4 Medulla spinalis
D43.7 Bagian lain sistem syaraf pusat
D43.9 Sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan; sistem syaraf (pusat) NOS
D44 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui kelenjar
endokrin
Kecuali: pankreas endokrin (D37.7), ovarium (D39.1), testis (D40.1),
thymus (D38.4)
D44.0 Kelenjar tiroid
D44.1 Kelenjar adrenal
D44.2 Kelenjar parathyroid
D44.3 Kelenjar pituitary
D44.4 Duktus kraniofarings
D44.5 Kelenjar pineal
D44.6 Carotid body
D44.7 Aortic body dan paraganglia lain
D44.8 Keterlibatan pluriglandular; adenomatosis endokrin ganda
D44.9 Endocrine gland, tidak dijelaskan
D45 Polycythaemia vera
Kode morfologi M9950 dengan kode sifat /1
D46 Sindroma myelodysplastik
Termasuk: Kode morfologi M998 dengan kode sifat /1
D46.0 Anemia refrakter tanpa sideroblasts, begitu dinyatakan
D46.1 Anemia refrakter dengan sideroblasts
D46.2 Anemia refrakter dengan kelebihan blasts
D46.3 Anemia refrakter dengan kelebihan blasts dengan transformasi
D46.4 Anemia refrakter, tidak dijelaskan
D46.7 Sindroma myelodysplastik lain
D46.9 Sindroma myelodysplastik, tidak dijelaskan;
Myelodysplasia NOS, Preleukaemia (syndrome) NOS

65
D47 Neoplasma lain dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada
limfoid, hematopoietik dan jaringan yang berhubungan
Termasuk: kode morfologi M974, M976, M996-M997 dengan kode sifat /
1
D47.0 Tumor histiosit dan sel mast dengan sifat tidak jelas atau tidak
diketahui
tumor sel mast NOS, mastocytoma NOS
Kecuali: mastocytosis (kulit) (Q82.2)
D47.1 Penyakit myeloproliferatif kronis
Myelofibrosis (dengan myeloid metaplasia)
Penyakit myeloproliferatif, tidak dijelaskan
Myelosklerosis (megakaryocytic) dengan metaplasia myeloid
D47.2 Monoclonal gammopathy
D47.3 Essential (haemorrhagic) thrombocythaemia
Idiopathic haemorrhagic thrombocythaemia
D47.7 Neoplasma lain dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui lain
yang dinyatakan pada limfoid, hematopoietik dan jaringan
yang berhubungan
D47.9 Neoplasma dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui lain yang
dinyatakan pada limfoid, hematopoietik dan jaringan yang
berhubungan
Penyakit limfoproliferatif NOS
D48 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada situs lain
dan yang tidak dijelaskan
Kecuali: neurofibromatosis (nonmalignant) (Q85.0)
D48.0 Tulang dan rawan sendi
Kecuali: rawan telinga (D48.1), larings (D38.0), hidung (D38.5)
jaringan ikat kelopak mata (D48.1), synovia (D48.1)
D48.1 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain; jaringan ikat telinga, kelopak
mata
Kecuali: rawan sendi (D48.0), larings (D38.0), hidung (D38.5)
jaringan ikat mammae (D48.6)
D48.2 Syaraf perifer dan sistem syaraf otonom
Kecuali: suaraf perifer orbita (D48.7)
D48.3 Retroperitoneum
D48.4 Peritoneum
D48.5 Kulit: pinggir anus, kulit anus, kulit perianus, kulit mammae
Kecuali: anus NOS (D37.7), kulit organ genital (D39.7, D40.7)
batas vermilion bibir (D37.0)
D48.6 Mammae
Jaringan ikat mammae, cystosarcoma phyllodes
Kecuali: kulit mammae (D48.5)
D48.7 Situs lain yang dijelaskan: mata, jantung, syaraf perifer orabita
Kecuali: jaringan ikat (D48.1), kulit kelopak mata (D48.5)
D48.9 Neoplasma dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui, tidak
dijelaskan
"
Pertumbuhan NOS", neoplasma NOS, pertumbuhan baru NOS,
tumor NOS

66

67

BAB III
PENYAKIT DARAH, ORGAN PEMBUAT
DARAH, DAN KELAINAN TERTENTU YANG
MELIBATKAN MEKANISME IMUN (D50 D89)
Kecuali:
penyakit autoimmun (sistemik) NOS (M35.9)
kondisi tertentu yang dimulai pada masa perinatal (P00-P96)
komplikasi hamil, melahirkan, dan nifas (O00-O99)
malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital (Q00Q99)
penyakit endokrin, gizi dan metabolik (E00-E90)
penyakit human immunodeficiency virus [HIV] (B20-B24)
cedera, keracunan dan akibat lain tertentu penyebab eksternal
(S00-T98)
neoplasma (C00-D48)
tanda, gejala dan penemuan klinis dan laboratorium abnormal,
n.e.c. (R00-R99)

Blok-blok pada Bab ini:


D50-D53 Anemia nutrisi
D55-D59 Anemia hemolitika
D60-D64 Anemia aplastika dan anemia lain
D65-D69 Cacad pembekuan, purpura dan kondisi perdarahan lain
D70-D77 Penyakit darah dan organ pembentuk darah lain
D80-D89 Kelainan tertentu yang melibatkan mekanisme imun

Kategori asterisk:
D63*
D77*

Anemia pada penyakit kronis c. e. (classified elsewhere)


Kelainan darah atau organ pembentuk darah pada penyakit c. e.

Anemia nutrisi (D50-D53)


D50 Anemia defisiensi besi
Termasuk: anaemia: asiderotic, hypochromic
D50.0
Anemia defisiensi besi akibat kehilangan darah (kronis)
Anemia pasca perdarahan (kronis)
Kecuali: anemia pasca perdarahan akut (D62)
anemia kongenital akibat kehilangan darah janin (P61.3)
D50.1
Sideropenic dysphagia
sindroma Kelly-Paterson, sindroma Plummer-Vinson
D50.8
Anemia defisiensi besi lainnya
D50.9
Anemia defisiensi besi, tidak dijelaskan
D51 Anemia akibat defisiensi vitamin B12
Kecuali: Defisiensi vitamin B12 (E53.8)
D51.0
Anemia defisiensi vitamin B12 akibat defisiensi faktor intrinsik
Anaemia:
Addison,
Biermer,
pernicious
(congenital)
Defisiensi faktor intrinsik kongenital
D51.1
Anemia def. vit. B12 akibat malabsorbsi selektif vit. B12 dengan
proteinuria
Sindroma
Imerslund(-Grsbeck);
anaemia
megaloblast
herediter
D51.2
Defisiensi transcobalamin II
D51.3
Anemia defisiensi vitamin B12 makanan
Vegan anaemia
D51.8
Anemia defisiensi vitamin B12 lain
D51.9
Anemia defisiensi vitamin B12, tidak dijelaskan
D52 Anemia defisiensi asam folat

68
D52.0
D52.1
D52.8
D52.9

Anemia
defisiensi
folat
anemia megaloblastik gizi
Anemia defisiensi folat akibat obat-obatan
Anemia defisiensi folat lainnya
Anemia defisiensi folat, tidak dijelaskan

makanan

D53 Anemia nutrisi lainnya


Termasuk: Anemia megaloblastik yang tidak sembuh dengan terapi
vitamin B12 atau folat
D53.0
Anemia
defisiensi
protein
Anemia defisiensi asam amino, anemia orotaciduric
Kecuali: sindroma Lesch-Nyhan (E79.1)
D53.1
Anemia megaloblastik lain, n.e.c.; Anemia megaloblastik NOS
Kecuali: penyakit Di Guglielmo (C94.0)
D53.2
Anemia
skorbut
Kecuali: scurvy (E54) kekurangan vitamin C
D53.8
Anemia
nutrisi
lain
yang
dijelaskan
Kecuali:
defisiensi gizi kalau tidak disebutkan
anemia,
seperti
defisiensi copper (E61.0), molybdenum (E61.5),
atau zinc (E60)
D53.9
Anemia gizi, tidak dijelaskan
Anemia kronis sederhana
Kecuali: anaemia NOS (D64.9)

Anemia hemolitika (D55-D59)


Kecuali: Anemia defisiensi enzim akibat obat-obatan (D59.2)
D55.0
Anemia akibat defisiensi glucose-6-phosphate dehydrogenase
[G6PD]
Favism, anemia defisiensi G6PD
D55.1
Anemia akibat kelainan lain metabolisme glutathione
Anemia akibat defisiensi enzim jalur hexose monophosphate (HMP)
Anemia hemolitika nonsferositik (herediter), type I
D55.2
Anemia akibat kelainan enzim-enzim glikolisis
Anaemia defisiensi hexokinase, pyruvate kinase, triose-P isomerase
Anemia hemolitika nonsferositik (herediter), type II
D55.3
Anemia akibat kelainan metabolisme nukleotida
D55.8
Anemia akibat kelainan enzim lainnya
D55.9
Anemia akibat kelainan enzim, tidak dijelaskan
D56 Thalassaemia
D56.0
Thalassaemia alpha
Kecuali: hydrops fetalis akibat penyakit hemolisis (P56.-)
D56.1
Thalassaemia beta
Cooley's anaemia, sickle-cell beta thalassaemia,
Thalassaemia intermedia, thalassemia major
D56.2
Thalassaemia delta-beta
D56.3
Thalassaemia trait
D56.4
Hereditary persistence of fetal haemoglobin [HPFH]
Hb fetus persisten herediter
D56.8
Thalassaemia lain
D56.9
Thalassaemia, tidak dijelaskan
Mediterranean anaemia (dengan haemoglobinopathy lain)
Thalassaemia (minor)(campuran)(dengan haemoglobinopathy lain)
D57

Sickle-cell Kelainan-kelainan
Kelainan sel-sabit (penyakit Hb S; drepanocytic anemia;
meniscocytosis) ini adalah anemia hemolitika kronis S. Karena eritrosit
berbentuk sabit sangat rapuh, hemolisis terjadi tak lama setelah mereka
memasuki sirkulasi.
Kecuali: haemoglobinopathi lain (D58.-), sickle-cell beta thalassaemia
(D56.1)

69
D57.0

Sickle-cell anaemia dengan krisis


Penyakit Hb-SS dengan krisis
D57.1
Sickle-cell anaemia tanpa krisis
Sickle-cell: anaemia, penyakit, kelainan NOS
D57.2
Kelainan sabit heterozigot ganda
Penyakit: Hb-SC, Hb-SD, Hb-SE
D57.3
Sickle-cell trait (bakat sel sabit)
Hb-S trait, heterozygous haemoglobin S
D57.8
Kelainan sickle-cell lain
D58 Anemia hemolitika herediter lain
D58.0
Sferositosis herediter
acholuric (familial) jaundice: congenital (spherocytic) haemolytic
icterus
sindroma Minkowski-Chauffard
D58.1
Hereditary elliptocytosis
elliptocytosis (congenital): ovalocytosis (congenital)(hereditary)
D58.2
Haemoglobinopati lain
haemoglobin abnormal NOS, haemoglobinopathy NOS
anaemia Heinz body congenital, penyakit: Hb-C, Hb-D, b-E,
penyakit hemolitik hemoglobin tidak stabil
Kecuali:
HPFH (D56.4), methaemoglobinaemia (D74.-),
penyakit Hb-M (D74.0), familial polycythaemia
(D75.0),
high-altitude polycythaemia (D75.1)
D58.8
Anemia
hemolitika
herediter
yang
dijelaskan
lainnya:
stomatocytosis
D58.9
Anemia hemolitika herediter, tidak dijelaskan
D59 Anemia hemolitika yang didapat
D59.0
Anemia hemolitika autoimmun akibat obat-obatan
D59.1
Anemia hemolitika autoimmun lainnya
Penyakit hemolitika autoimun (cold type)(warm type)
Penyakit haemagglutinin cold kronis
Cold agglutinin: penyakit, haemoglobinuria
Anemia hemolitika: cold type (secondary)(symptomatic)
.
warm type (secondary)(symptomatic)
Kecuali:
penyakit hemolitik fetus dan bayi (P55.-),
paroxysmal cold haemoglobinuria (D59.6),
sindroma Evans (D69.3)
D59.2
Anemia hemolitika nonautoimmune akibat obat-obatan
Anemia defisiensi enzim akibat obat-obatan
D59.3
Haemolytic-uraemic syndrome
D59.4
Anemia hemolitika nonautoimmune lainnya
Haemolytic anaemia: mekanis, mikroangiopati, toksik
D59.5
Paroxysmal nocturnal haemoglobinuria [Marchiafava-Micheli]
Kecuali: haemoglobinuria NOS (R82.3)
D59.6
Haemoglobinuria pada haemolysis akibat faktor eksternal
lainnya
Haemoglobinuria: akibat olahraga, gerak jalan, dingin
paroksismal
gunakan kode tambahan (Chapter XX), untuk identifikasi penyebab.
Kecuali: haemoglobinuria NOS (R82.3)
D59.8
Anemia hemolitika didapat lainnya
D59.9
Anemia hemolitika didapat, tidak dijelaskan
Anemia hemolitika idiopatik, kronis

Anemia aplastika dan anemia lainnya (D60-D64)


D60

Aplasia eritrosit murni yang didapat [erythroblastopenia]


Anemia aplastika disebabkan oleh kurangnya pendahulu eritrosit,
akibat rusaknya stem cell atau cedera mikro sumsum tulang, dan sering

70
dengan MCV (mean corpuscular volume volume eritrosit rata-rata) yang
agak tinggi. Anemia aplastika biasanya berarti panhipoplasia sumsum
tulang dengan leukopenia dan trombositopenia. Keraguan ini
memunculkan istilah baru, yaitu aplasia RBC murni, yaitu penurunan
selektif pendahulu eritroid.
Termasuk: aplasia eritrosit (acquired)(adult)(with thymoma)
D60.0
Aplasia eritrosit murni yang didapat kronis
D60.1
Aplasia eritrosit murni yang didapat sementara
D60.8
Aplasia eritrosit murni yang didapat lsinnys
D60.9
Aplasia eritrosit murni yang didapat, tidak dijelaskan
D61 Anemia aplastika lainnya
Kecuali: agranulocytosis (D70)
D61.0
Anemia aplastika konstitusional
aplasia eritrosit (murni) (pada): kongenital, bayi, primer
sindroma Blackfan-Diamond, familial hypoplastic anaemia
anemia Fanconi, pansitopenia dengan malformasi
D61.1
Anemia aplastika akibat obat-obatan
D61.2
Anemia aplastika akibat agen eksternal
D61.3
Anemia aplastika idiopatik
D61.8
Anemia aplastika lain yang dijelaskan
D61.9
Anemia aplastika, tidak dijelaskan
D62 Anemia pasca perdarahan akut
Kecuali: anaemia kongenital dari kehilangan darah janin (P61.3)
D63* Anaemia pada penyakit kronis yang diklasifikasikan di tempat lain
D63.0* Anaemia pada penyakit neoplasia (C00-D48)
D63.8*
Anaemia pada penyakit kronis lain yang diklasifikasikan di
tempat lain
D64 Anemia lain
Kecuali:
anemia
refrakter:
tanpa sideroblasts (D46.0), dengan sideroblast (D46.1);
dengan kelebihan blasts (D46.2), dengan transformasi
(D46.3), NOS (D46.4)
D64.0
Anemia sideroblastik herediter
D64.1
Anemia sideroblastik sekunder akibat penyakit
D64.2
Anemia sideroblastik sekunder akibat obat dan toksin
D64.3
Anemia sideroblastik lain
Sideroblastic anaemia: NOS, responsif pada pyridoxine NEC
D64.4
Anemia
diseritropoietik
kongenital
dishematopoietik
anemia
(kongenital)
Kecuali:
sindroma
Blackfan-Diamond
(D61.0),
peny. Di Guglielmo (C94.0)
D64.8
Anemia lain yang dijelaskan
Infantile pseudoleukaemia, anemia leukoerythroblastic
D64.9
Anemia, tidak dijelaskan

Cacad koagulasi, purpura, kondisi perdarahan lain (D65-D69)


D65 Disseminated intravascular coagulation [sindroma defibrinasi]
Afibrinogenaemia didapat; Koagulopati konsumsi,
Koagulasi intravaskuler diffusa atau disseminata (DIC),
Perdarahan fibrinolitik didapat, Purpura fibrinolitik, Purpura fulminans
Kecuali: pada (mempersulit):
abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.1), bayi baru
lahir (P60), hamil, melahirkan dan nifas (O45.0, O46.0,
O67.0, O72.3)
D66 Defisiensi faktor VIII herediter
Defisiensi faktor VIII (dengan cacad fungsional)
Haemophilia: NOS, A, klasik

71
Kecuali: Defisiensi faktor VIII dengan cacad vaskuler (D68.0)
D67 Defisiensi faktor IX herediter
Penyakit Christmas, Haemophilia B
Defisiensi: faktor IX (dengan cacad fungsional),
plasma thromboplastin component [PTC]
D68 Other coagulation defects
Kecuali: yang mempersulit:
abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.1)
hamil, melahirkan dan nifas (O45.0, O46.0, O67.0, O72.3)
D68.0 Penyakit Von Willebrand
angiohaemophilia, def. faktor VIII dengan cacad vaskuler, hemofilia
vaskuler
Kecuali: defisiensi faktor VIII:NOS (D66), dengan cacad fungsional
(D66)
kerapuhan kapiler (herediter) (D69.8)
D68.1 Defisiensi faktor XI herediter
Haemophilia C
Defisiensi Plasma thromboplastin antecedent [PTA]
D68.2 Defisiensi herediter faktor pembekuan lainnya
Congenital afibrinogenaemia, Defisiensi: AC globulin, proaccelerin
Defisiensi faktor: I , II, V, VII, X, XII, XIII,
Dysfibrinogenaemia (kongenital), Hypoproconvertinaemia, Penyakit
Owren
D68.3 Kelainan perdarahan akibat antikoagulansia yang beredar
Hyperheparinaemia
Peningkatan: antithrombin, anti-VIIIa, anti-IXa, anti-Xa, anti-XIa
D68.4 Defisiensi faktor koagulasi yang didapat
Defisiensi faktor koagulasi akibat: liver penyakit, defisiensi vitamin
K
Kecuali: defisiensi vitamin K bayi (P53)
D68.8 Cacad koagulasi lain yang dijelaskan
Terdapatnya inhibitor systemic lupus erythematosus [SLE]
D68.9 Cacad koagulasi, tidak dijelaskan
D69 Purpura dan keadaan perdarahan lainnya
Kecuali:trombositemia
essensial
(haemorrhagic)
(D47.3),
purpura
fulminans
(D65),
purpura
hipergammaglobulinemia
jinak
(D89.0),
purpura
cryoglobulinaemia
(D89.1);
purpura thrombositopenik thrombotik (M31.1)
D69.0 Purpura alergi
Purpura: anaphylactoid, Henoch(-Schnlein), vascular
nonthrombocytopenic: haemorrhagic, idiopathic
Vasculitis, allergi
D69.1 Qualitative platelet defects cacad kualitatif platelet
Thrombocytopathy
Kecuali: penyakit von Willebrand (D68.0)
D69.2 Purpura nonthrombositopenik lainnya
Purpura: NOS, senile, simplex
D69.3 Idiopathic thrombocytopenic purpura
Sindroma Evans
D69.4 Trombositopenia primer lainnya
Kecuali: Trombositopenia neonatus sementara (P61.0), sindroma
Wiskott-Aldrich (D82.0), trombositopenia dengan radius
absen (Q87.2)
D69.5 Trombositopenia sekunder
D69.6 Trombositopenia, tidak dijelaskan
D69.8 Kondisi perdarahan lain yang dijelaskan
Kerapuhan kapiler (herediter); pseudohaemophilia vaskuler

72
D69.9 Kondisi perdarahan, tidak dijelaskan

Penyakit lain darah dan organ pembentuk darah (D70-D77)


D70 Agranulocytosis
Agranulocytic angina; Infantile genetic agranulocytosis, Neutropenic
splenomegaly
Neutropenia:
NOS, kongenital, akibat obat, periodik, splenic (primer),
toksik
Kecuali: transient neonatal neutropenia (P61.5)
D71 Kelainan fungsi netrofil polimorfonuklir (PMN)
Cacad kompleks reseptor [CR3] membran sel, Congenital dysphagocytosis
Chronic (childhood) granulomatous penyakit, Progressive septic
granulomatosis
D72 Kelainan lain sel darah putih
Kecuali:preleukaemia
(syndrome)
(D46.9),
basophilia
(D75.8),
neutropenia (D70), kelainan-kelainan immunitas (D80-D89)
D72.0 Kelainan genetik lekosit
Anomaly (granulation)(granulocyte) atau sindroma:
Alder, May-Hegglin, Pelger-Hut
Hipersegmentasi lekosit, hiposegmentasi lekosit, leukomelanopathy
Kecuali: Chediak(-Steinbrinck)-Higashi syndrome (E70.3)
D72.1 Eosinophilia
Eosinofilia: allergic, hereditary
D72.8 Kelainan sel darah putih lain yang dijelaskan
Reaksi lekemoid: limfositik, monositik, myelositik; Leukositosis,
limfositosis
(symptomatic),
limfopenia,
monositosis
(symptomatic), plasmasitosis
D72.9 Kelainan sel darah putih, tidak dijelaskan
D73 Penyakit-penyakit limpa
D73.0 Hiposplenismus
Asplenia, pasca-bedah; atrofi of spleen
Kecuali: asplenia (kongenital) (Q89.0)
D73.1 Hypersplenism
Kecuali: splenomegaly: NOS (R16.1), kongenital (Q89.0)
D73.2 Splenomegali kongestif kronis
D73.3 Abses limpa
D73.4 Kista limpa
D73.5 Infark limpa
Ruptur non-trauma limpa, limpa terpuntir
D73.8 Penyakit lain pada limpa
Fibrosis limpa NOS, Perisplenitis, Splenitis NOS
D73.9 Penyakit limpa, tidak dijelaskan
D74 Methaemoglobinaemia
D74.0 Methaemoglobinaemia kongenital
defisiensi
kongenital
NADH-methaemoglobin
reductase
penyakit
haemoglobin-M
[Hb-M];
methaemoglobinaemia, hereditary
D74.8 Methaemoglobinaemia lain
methaemoglobinaemia didapat(dengan sulfhaemoglobinaemia)
methaemoglobinaemia toksik
D74.9 Methaemoglobinaemia, tidak dijelaskan
D75 Penyakit lain darah dan organ pembentuk darah
Kecuali: hypergammaglobulinaemia NOS (D89.2), pembesaran kelenjar
limfe (R59.-)
lymphadenitis:
mesenteric (akut)(kronis) (I88.0), kronis (I88.1),
NOS (I88.9), akut (L04.-)
D75.0 Familial erythrocytosis

73
Polycythaemia: jinak, keturunan
Kecuali: hereditary ovalocytosis (D58.1)
D75.1 Polycythaemia sekunder
Polycythaemia:
acquired, emotional, hypoxaemic, nefrogenous, relative
akibat: erythropoietin, volume plasma turun, high altitude, stress
Kecuali: polycythaemia: neonatorum (P61.1), vera (D45)
D75.2 Essential thrombocytosis
Kecuali: essential (haemorrhagic) thrombocythaemia (D47.3)
D75.8 Penyakit lain darah dan organ pembentuk darah yang dijelaskan
Basophilia
D75.9 Penyakit darah dan organ pembentuk darah, tidak dijelaskan
D76 Penyakit yang melibatkan jar. limforetikulum dan sistem retikulohistiosit
Kecuali: penyakit Letterer-Siwe (C96.0)
histiocytosis maligna (C96.1)
retikuloendotheliosis atau retikulosis:
. histiocytic medullary (C96.1); leukaemic (C91.4)
. lipomelanotic (I89.8); malignant (C85.7); nonlipid (C96.0)
D76.0 Histiositosis sel Langerhans, not elsewhere classified
granuloma eosinophilia,
penyakit Hand-Schller-Christian, Histiocytosis X (chronic)
D76.1 Limfohistiosytosis hemofagositik
Retikulosis hemofagositik keturunan (familial)
Histiostoses fagosit mononuklit selain sel-sel Langerhans NOS
D76.2 Sindroma hemofagositik, berhubungan dengan infeksi
D76.3 Sindroma histiositoses lain
Retikulohistiositoma
(giant-cell),
histiositosis
sinus
dengan
limfadenopati luas
Xanthogranuloma
D77* Kelainan lain darah dan pembentuknya pada penyakit yang diuraikan di tempat lain
Fibrosis limpa pada schistosomiasis [bilharziasis] (B65.-)

Kelainan tertentu yangmelibatkan mekanisme imun (D80D89)


Termasuk: cacad sistem komplemen, sarkoidosis,
kelainan imunodefisiensi, kecuali penyakit [HIV]
Kecuali: penyakit auto imun (sistemik) NOS (M35.9), kelainan fungsi
netrofil polimorfonuklir (D71), penyakit [HIV] (B20-B24)
D80 Immunodefisiensi dengan cacad antibodi menonjol
D80.0 Hipogammaglobulinaemia herediter
Agammaglobulinaemia autosom resessif (Swiss type)
Agammaglobulinaemia X-link [Bruton] (dg defisiensi growth
hormon)
D80.1 Hipogammaglobulinaemia nonfamilial
Agammaglobulinaemia dengan limfosit B pembawa immunoglobulin
Agammaglobulinaemia (common variable) [CVAgamma]
Hipogammaglobulinaemia NOS
D80.2 Defisiensi selektif immunoglobulin A [IgA]
D80.3 Defisiensi selektif sub-subklas immunoglobulin G [IgG]
D80.4 Defisiensi selektif immunoglobulin M [IgM]
D80.5 Immunodefisiensi dengan peningkatan immunoglobulin M [IgM]
D80.6 Defisiensi antobodi dengan immunoglobulin mendekati normal
atau dengan hiperimmunoglobulinaemia
D80.7 Hipogammaglobulinaemia sementara pada bayi baru lahir
D80.8 Immunodefisiensi lain dengan cacad antibodi menonjol
Defisiensi rantai ringan Kappa (Kappa light chain)
D80.9 Immunodefisiensi dengan cacad antibodi, tidak dijelaskan

74
D81 Immunodefisiensi gabungan
Kecuali: agammaglobulinaemia autosom resesif (Swiss type) (D80.0)
D81.0 Kelainan immunodefisiensi gabungan berat (Severe combined
immuno-deficiency [SCID]) dengan gangguan pembentukan
retikulum
D81.1 SCID dengan jumlah sel T dan B rendah
D81.2 SCID dengan jumlah sel B rendah atau normal
D81.3 Defisiensi adenosine deaminase [ADA]
D81.4 Sindroma Nezelof
D81.5 Defisiensi Purine nucleoside phosphorylase [PNP]
D81.6 Defisiensi kompleks histokompatibilitas major kelas I
Bare lymphocyte syndrome
D81.7 Defisiensi kompleks histokompatibilitas major kelas II
D81.8 Immunodefisiensi gabungan lainnya
Defisiensi karboksilase yang tergantung Biotin
D81.9 Immunodefisiensi gabungan, tidak dijelaskan
Severe combined immunodeficiency kelainan [SCID] NOS
D82 Immunodefisiensi yang berhubungan dengan cacad mayor lainnya
Kecuali: ataxia telangiectasia [Louis-Bar] (G11.3)
D82.0 Sindroma Wiskott-Aldrich
Immunodefisiensi dengan trombositopenia dan eczema
D82.1 Di George's syndrome
Pharyngeal pouch syndrome sindroma saccus pharyngeus
Thymic:
alymphoplasia,
aplasia
atau
hypoplasia
dengan
immunodefisiensi
D82.2 Immunodefisiensi dengan anggota tubuh yang pendek
D82.3 Immunodefisiensi setelah respons cacad herediter terhadap
Virus Epstein-Barr, penyakit limfoproliferatif X-link
D82.4 Sindroma hiperimmunoglobulin E [IgE]
D82.8 Immunodefisiensi, berhubungan dengan cacad mayor lain yang
dijelaskan
D82.9
Immunodefisiensi, berhubungan dengan cacad mayor, tidak
dijelaskan
D83 Imunodefisiensi variabel bersama (common variable)
D83.0 Imunodefisiensi var. bersama: kelainan utama jumlah dan fungsi
sel B
D83.1 Imunodefisiensi var. bersama: kelainan utama immunoregulatory Tcell
D83.2 Imunodefisiensi var. bersama: autoantibodi terhadap sel B atau T
D83.8 Imunodefisiensi variabel bersama lain
D83.9 Imunodefisiensi variabel bersama, tidak dijelaskan
D84 Imunodefisiensi lainnya
D84.0 Cacad lymphocyte function antigen-1 [LFA-1]
D84.1 Cacad-cacad pada sistem komplement
Defisiensi C1 esterase inhibitor [C1-INH]
D84.8 Imunodefisiensi lain yang dijelaskan
D84.9 Imunodefisiensi, tidak dijelaskan
D86 Sarkoidosis
D86.0 Sarkoidosis paru-paru
D86.1 Sarkoidosis kelenjar limfe
D86.2 Sarkoidosis paru-paru dengan sarkoidosis kelenjar limfe
D86.3 Sarkoidosis kulit
D86.8 Sarkoidosis pada situs lain dan situs gabungan
Iridocyclitis pada sarkoidosis (H22.1*)
Kelumpuhan Nn. Craniales ganda pada sarkoidosis (G53.2*)
Sarcoid: artropati (M14.8*), miokarditis (I41.8*), miositis
(M63.3*)
Demam uveoparotid [Heerfordt]

75
D86.9 Sarkoidosis, tidak dijelaskan
D89 Kelainan lain yang melibatkan mekanisme imun, n.e.c.
Kecuali: hyperglobulinaemia NOS (R77.1)
monoclonal gammopathy (D47.2)
kegagalan dan penolakan transplantasi (T86.-)
D89.0 Polyclonal hypergammaglobulinaemia
Benign hypergammaglobulinaemic purpura
Polyclonal gammopathy NOS
D89.1 Cryoglobulinaemia
Cryoglobulinaemia: essensial, idiopatik, campuran, primer, sekunder
Cryoglobulinaemic: purpura, vaskulitis
D89.2 Hypergammaglobulinaemia, tidak dijelaskan
D89.8 Kelainan lain yang dijelaskan yang melibatkan mekanisme imun,
n.e.c.
D89.9 Kelainan yang melibatkan mekanisme, tidak dijelaskan
Penyakit imun NOS

76

BAB IV
PENYAKIT-PENYAKIT ENDOKRIN,
NUTRISI DAN METABOLIK (E00-E90)
Catatan:
Semua neoplasma, baik secara fungsional aktif atau tidak,
diklasifikasi pada Bab II. Kode pada Bab ini (mis. E05.8,
E07.0, E16-E31, E34.-) bisa sebagai tambahan untuk aktifitas
fungsional neoplasma dan jaringan endokrin ektopik, atau
hipofungsi kelenjar endokrin akibat neoplasma dan keadaan
lain yang diklasifikasi di tempat lain.

Kecuali:
Komplikasi kehamilan, melahirkan dan nifas (O00-O99)
Gejala, tanda, dan kelainan klinis dan laboratorium, n.e.c. (R00-R99)
Kelainan endokrin-metabolik sementara yang khas pada janin dan
neonatus (P70-P74)

Chapter ini berisi blok-blok berikut:


E00-E07 Gangguan pada kelenjar thyroid
E10-E14 Diabetes mellitus
E15-E16 Gangguan lain pengaturan glukosa dan sekresi internal pankreas
E20-E35 Gangguan pada kelenjar endokrin lain
E40-E46 Malnutrisi
E50-E64 Defisiensi nutrisi lain
E65-E68 Obesitas dan hiperalimentasi lain
E70-E90 Gangguan metabolik
Kategori asterisk untuk chapter ini adalah sebagai berikut:
E35* Kelainan kelenjar endokrin pada penyakit yang diklasifikasi di
tempat lain
E90* Kelainan nutrisi dan metabolik pada penyakit yang diklasifikasi di
tempat lain

Gangguan pada kelenjar tiroid (E00-E07)


E00 Sindroma defisiensi iodin kongenital
Termasuk:: Defisiensi iodin lingkungan yang langsung menyerang pasien
atau melalui ibu sewaktu hamil. Beberapa pasien T3/T4-nya
normal, tapi penderitaannya akibat defisiensi pada masa
janin. Goitrogen lingkungan bisa menyebabkan keadaan ini.
Gunakan kode tambahan(F70-F79) untuk retardasi mental
yang berhubungan.
Kecuali: Hipotiroidisme defisiensi iodin subklinis (E02)
E00.0
Sindroma defisiensi iodin kongenital, tipe neurologis
Kretin endemik, tipe neurologis
E00.1
Sindroma defisiensi iodin kongenital, tipe mixedema
Kretin endemik: hipotiroid, jenis miksedematosa
E00.2
Sindroma defisiensi iodin kongenital, tipe campuran
Kretin endemik, tipe campuan
E00.9
Sindroma defisiensi iodin kongenital, tidak dinyatakan
Hipotiroidisme defisiensi iodin kongenital NOS, kretin endemik NOS
E01 Kelainan tiroid dan keadaan terkait akibat defisiensi iodin
Kecuali: Sindroma defisiensi iodin kongenital (E00.-)
Hipotiroidisme defisiensi iodin subklinis (E02)
E01.0
Goiter difus (endemik) akibat defisiensi iodin
E01.1
Goiter multinodul (endemik) akibat defisiensi iodin
Goiter nodular akibat defisiensi iodin
E01.2
Goiter endemik akibat defisiensi iodin, tidak dijelaskan
Goiter endemik NOS

77
E01.8
Kelainan tiroid dan kondisi terkait akibat defisiensi iodin lainnya
Hipotiroidisme defisiensi iodin yang didapat.
E02 Hipotiroidisme defisiensi iodin subklinis
E03 Hipotiroidisme lain
Kecuali:Hipotiroidisme: defisiensi iodin (E00-E02), pasca-prosedur (E89.0)
E03.0
Hipotiroidisme kongenital dengan goiter difus
Goiter (nontoksik) kongenital: NOS, parenkimatosa
Kecuali: goiter kongenital sementara dengan fungsi normal (P72.0)
E03.1
Hipotiroidisme kongenital tanpa goiter
Aplasia tiroid (dengan miksedema), atrofi tiroid kongenital,
hipotiroid kongenital NOS
E03.2
Hipotiroidisme akibat obat dan zat dari luar lainnya
E03.3
Hipotiroidisme pasca-infeksi
E03.4
Atrofi tiroid (didapat)
Kecuali: atrofi tiroid kongenital (E03.1)
E03.5
Koma miksedema
E03.8
Hipotiroidisme lain yang dijelaskan
E03.9
Hipotiroidisme yang tidak dijelaskan
Myxedema NOS
E04 Goiter nontoksik lain
Kecuali: Goiter kongenital: NOS, diffus, parenkimatosa (E03.0)
Hipotiroidisme akibat defisiensi iodin (E00-E02)
E04.0
Goiter nontoksik difus
Goiter nontoxic: diffus (koloid), tunggal
E04.1
Nodul tunggal tiroid nontoksik
Nodul koloid (kistik) (tiroid); goiter uninoduler nontoksik, nodul
(kistik) tiroid
E04.2
Goiter nodul-ganda nontoksik
Goiter kistik, goiter (kistik) multinodularis
E04.8
Goiter nontoksik lain yang dijelaskan
E04.9
Goiter nontoksik yang tidak dijelaskan
Goiter NOS, goiter noduler (nontoksik) NOS
E05 Thyrotoxicosis [hyperthyroidism]
Kecuali:Tiroiditis kronis dengan dengan tirotoksikosis sementara (E06.2)
Tirotoksikosis neonatus (P72.1)
E05.0
Tirotoksikosis dengan goiter diffus
Penyakit Graves, goiter diffusa toksik, goiter eksoftalmus NOS,
goiter toksik NOS
E05.1
Tirotoksikosis dengan tiroid nodul tunggal toksik
Tirotoksikosis dengan goiter toksik uninodular
E05.2
Tirotoksikosis dengan multinodular tiroid toksik
Goiter noduler toksik
E05.3
Tirotoksikosis akibat jaringan tiroid ektopik
E05.4
Tirotoksikosis factitia
E05.5
Krisis/ badai tiroid
E05.8
Tirotoksikosis lain
Kelebihan TSH (thyroid stimulating hormone)
E05.9
Tirotoksikosis, tak dijelaskan
Hipertiroidisme NOS, penyakit jantung tirotoksikosis (I43.8*)
E06 Tiroiditis
Kecuali:Tiroiditis pasca-persalinan (O90.5)
E06.0
Tiroiditis akut
Abses tiroid, tiroiditis piogenik, tiroiditis suppuratif
E06.1
Tiroiditis subakut
Tiroiditis: de Quervain, giant-cell, granulomatosa, non-suppuratif
Kecuali: tiroiditis autoimun (E06.3)
E06.2
Tiroiditis kronis dengan with thyrotoxicosis sementara

78
Kecuali: tiroiditis autoimun (E06.3)
E06.3
Tiroiditis auto-imun
Tiroiditis Hashimoto, Hashitoksikosis (sementara)
Goiter limfadeniod, struma limfomatosa, tiroiditis limfositik,
E06.4
Tiroiditis yang disebabkan obat
E06.5
Tiroiditis kronis lain
Tiroiditis Riedel, tiroiditis ligneous, tiroiditis kronis fibrosa,
tiroiditis: kronis NOS
E06.9
Tiroiditis, tidak dijelaskan
E07 Gangguan lain pada tiroid
E07.0
Hipersekresi kalsitonin
Hiperplasia sel C tiroid; hipersekresi thyrocalcitonin
E07.1
Goiter akibat ketidakseimbangan hormon (dyshormogenetic)
Goiter dishormogenetik keturunan, sindroma Pendred
Kecuali: goiter kongenital sementara dengan fungsi normal (P72.0)
E07.8
Kelainan lain pada tiroid yang dijelaskan
Kelainan thyroid-binding globulin (TBG), perdarahan tiroid, infark
tiroid
Sick-euthyroid syndrome
E07.9
Kelainan tiroid, tidak dijelaskan

Diabetes mellitus (E10-E14)


Diabetes mellitus disebabkan gagalnya produksi insulin (tipe I, insulindependent), atau gagalnya insulin bekerja (tipe II, noninsulin-dependent). Diabetes mellitus juga bisa terjadi pada
keadaan malnutrisi dan kehamilan, pada neonatus, atau
akibat obat-obatan. Akibatnya glukosa tidak bisa memasuki
sel dan kadar gula darah meningkat (hyperglycemia). Gejala
yang khas glycosuria, haus dan lapar, serta kadar glukosa
darah yang tidak kembali ke normal dua jam setelah makan
(glucose tolerance test terganggu). Hyperglycemia
menimbulkan berbagai macam komplikasi, baik pada mata,
ginjal, syaraf, sirkulasi darah perifer, atau koma.
Karakter-keempat berikut digunakan bersama kategori E10-E14:
.0 Dengan koma
Koma diabetes: dengan atau tanpa ketoasidosis, hiperosmolar,
hipoglisemia
Koma hiperglisemia NOS
.1 Dengan ketoasidosis
Diabetes asidosis atau ketoasidosis tanpa disebutkan koma
.2 Dengan komplikasi ginjal
Nefropati diabetes (N08.3*), glomerulonefrosis intrakapiler (N08.3*)
Sindroma Kimmerstiel-Wilson (N08.3)
.3 Dengan komplikasi mata
Katarak diabetes (H28.0*), retinopati diabetes (H36.0*)
.4 Dengan komplikasi neurologis
Dibabetic:
mononeuropati
(G59.0*),
polineuropati
(G63.2*),
amiotrofi (G73.0*)
Neuropati otonom diabetes (G99.0*), polineuropati otonom diabetes
(G99.0*)
.5 Dengan komplikasi sirkulasi perifer
Gangren diabetes, ulkus diabetes, angiopati perifer diabetes
(I79.2*)
.6 Dengan komplikasi lain yang dinyatakan
Arthropathy diabetes (M14.2*), dengan neuropati (M14.6*)
.7 Dengan komplikasi ganda
.8 Dengan komplikasi yang tidak dijelaskan
.9 Tanpa komplikasi

79
E10. Insulin-dependent diabetes mellitus (IDDM)
Termasuk: Diabetes (mellitus): brittle, juvenile-onset, ketosis-prone, type
I
Kecuali: Diabetes mellitus (dalam): obstetri (O24.-), neonatus (P70.2),
malnutrisi (E12.-),
Glycosuria:: renal (E74.8), NOS (R81)
Toleransi glukosa terganggu (R73.0), hipoinsulinaemia pascabedah (E89.1)
E11 Non-insulin-dependent diabetes mellitus (NIDDM)
Termasuk: Diabetes
(mellitus)(nonobese)(obese):
adult-onset,
nonketotic, stable, type II
Diabetes non-insulin-dependent pada remaja
Kecuali: Diabetes mellitus (dalam): obstetri (O24.-), neonatus (P70.2),
malnutrisi (E12.-),
Glikosuria: NOS (R81), renal (E74.8)
Toleransi glukosa terganggu (R73.0), hipoinsulinaemia pascabedah (E89.1)
E12 Diabetes mellitus akibat malnutrisi
Termasuk: Diabetes mellitus akibat malnutrisi: insulin-dependent, noninsulin-dependent
Kecuali: Diabetes mellitus: (dalam): obstetri (O24.-), neonatus (P70.2)
Glycosuria: NOS (R81), renal (E74.8)
Toleransi glukosa terganggu (R73.0), hipoinsulinaemia pascabedah (E89.1)
E13 Diabetes mellitus lain yang dijelaskan
Kecuali: Diabetes mellitus (dalam): obstetri (O24.-), neonatus (P70.2),
Type I (E10.-), Type II (E11.-), akibat malnutrisi (E12.-)
Glycosuria: NOS (R81), renal (E74.8)
Toleransi glukosa terganggu (R73.0), hipoinsulinaemia pascabedah (E89.1)
E14 Diabetes mellitus yang tidak dijelaskan
Termasuk:Diabetes NOS
Kecuali: Diabetes mellitus (dalam): obstetri (O24.-), neonatus(P70.2),
Type I (E10.-), Type II (E11.-), akibat malnutrisi (E12.-)
Glycosuria: NOS (R81), renal (E74.8)
Toleransi glukosa terganggu (R73.0), hipoinsulinaemia pascabedah (E89.1)

Gangguan lain pengaturan glukosa dan sekresi pankreas


(E15-E16)
E15 Koma hipoglikemik non-diabetik
Koma insulin akibat obat pada non-diabetik, koma hipoglikemik NOS
Hiperinsulinisme dengan koma hipoglikemia
E16 Kelainan lain sekresi internal pankreas
E16.0
Hipoglikemia akibat obat tanpa koma
E16.1
Hipoglikemia lain
Hipoglikemia nonhiperinsulinemik fungsional, hiperplasia sel beta
pankreas NOS
Hiperinsulinisme: NOS, fungsional; Ensefalopati pasca koma
hipoglikemik
E16.2
Hipoglikemia yang tidak dijelaskan
E16.3
Peningkatan sekresi glukagon
Hiperplasia sel endokrin pankreas dengan kelebihan glukagon
E16.4
Sekresi abnormal gastrin
Hipergastrinemia, sindroma Zollinger-Ellison
E16.8
Gangguan lain sekresi internal pankreas yang dijelaskan

80
Peningkatan sekresi: GHRH (growth hormone-releasing hormone),
somatostatin,
PP
(polipeptida
pankreas),
VIP
(vasoactive-intestinal
polypeptide)
E16.9
Gangguan sekresi hormon pankreas yang tidak dijelaskan
Hiperplasia: sel-sel pulau pankreas NOS, sel-sel endokrin pankreas
NOS

Gangguan kelenjar endokrin lain (E20-E35)


Kecuali: galactorrhoea (N64.3): gynaecomastia (N62)
E20 Hipoparatiroidisme
Kecuali: Di George's syndrome (D82.1), hypoparatiroidisme pascaproseur
(E89.2)
Hypoparatiroidisme neonatus sementara (P71.4), tetani NOS
(R29.0 )
E20.0Hipoparatiroidisme idiopatik
E20.1Pseudohipoparatiroidisme
E20.8
Hipoparatiroidisme lain
E20.9Hipoparatiroidisme yang tidak dijelaskan
Tetani paratiroid
E21 Hiperparatiroidisme dan kelainan lain kelenjar paratiroid
Kecuali: osteomalacia: dewasa (M83.-), bayi dan remaja (E55.0)
E21.0
Hiperparatiroidisme primer
Hiperplasia parathyroid
Osteitis fibrosa cystica generalisata [penyakit tulang
Recklinghausen]
E21.1
Hiperparatiroidisme sekunder, not elsewhere classified
Kecuali: Hiperparatiroidisme sekunder akibat ginjal (N25.8)
E21.2
Hiperparatiroidisme lain
Kecuali: hiperkalsemia hipokalsiurik familial (E83.5)
E21.3
Hiperparatiroidisme yang tidak dijelaskan
E21.4
Kelainan lain kelenjar paratiroid yang dijelaskan
E21.5
Kelainan kelenjar paratiroid yang tidak dijelaskan

von

E22 Hiperfungsi kelenjar pituitary


Kecuali:Sindroma Cushing (E24.-), sindroma Nelson (E24.1)
Overproduksi: ACTH, tidak berhubungan dengan penyakit
Cushing (E27.0), pituitary ACTH (E24.0), thyroid-stimulating
hormone (E05.8)
E22.0Akromegali dan gigantisme pituitari
Artropati sehubungan dengan akromegali (M14.5*), overproduksi
growth hormone
Kecuali: constitutional gigantism (E34.4), peningkatan GHRH
pankreas (E16.8)
E22.1Hiperprolaktinaemia
E22.2Sindroma sekresi ADH yang tidak semestinya
E22.8Hiperfungsi lain kelenjar pituitari
Pubertas precos sentral pubertas dini akibat pengaruh otak
E22.9
Hiperfungsi kelenjar pituitary yang tidak dijelaskan
E23 Hipofungsi dan gangguan lain kelenjar pituitary
Termasuk:keadaan berikut, baik kelainannya di pituitari atau hipotalamus
Kecuali: hipopituitarisme pasca-bedah (E89.3)
E23.0
Hipopituitarisme
Defisiensi tersendiri pada: gonadotropin, growth hormone, hormon
pituitary
Pituitary: cachexia, short stature (pendek), insufisiensi NOS
Defisiensi growth hormone idiopatik, Lorain-Levi short stature

81
Hipogonadisme akibat hipogonadotropin, sindroma fertile eunuch
[kebiri-subur]
Nekrosis kelenjar pituitary (pasca melahirkan), panhipopituitarisme
Sindroma Kallmann, sindroma Sheehan, penyakit Simmonds
E23.1Hipopituitarisme akibat obat
E23.2Diabetes insipidus
Kecuali: diabetes insipidus nefrogenik (N25.1)
E23.3
Gangguan fungsi hipothalamus, not elsewhere classified
Kecuali: Sindroma Prader-Willi (Q87.1), sindroma Russell-Silver
(Q87.1)
E23.6Gangguan lain kelenjar pituitary
Absess pituitari, distrofi adiposogenital
E23.7
Gangguan kelenjar pituitary yang tidak dijelaskan
E24Sindroma Cushing
E24.0
Penyakit Cushing yang tergantung pituitari
Overproduksi
ACTH
pituitari,
hiperadrenokortisisme
tergantung pituitari
E24.1
Sindroma Nelson
E24.2
Sindroma Cushing akibat obat
E24.3
Sindroma ACTH ektopik
E24.4
Sindroma pseudo-Cushing akibat alkohol
E24.8
Sindroma Cushing lainnya
E24.9Sindroma Cushing yang tidak dijelaskan

yang

E25 Kelainan-kelainan adrenogenital


Termasuk: Sindroma adreno-genital penyebab virilisasi atau femininasi,
baik didapat atau sejak lahir karena cacad enzim yang
menyebabkan hiperplasia adrenal.
Wanita: Pseudohermaphroditisme adrenal, pseudopubertas praecox
heterosexual, virilisasi
Pria:
Sexual precocity dengan hiperplasia adrenal, pseudopubertas
praecox isosexual, macrogenitosomia praecox
E25.0Kelainan adrenogenital kongenital akibat deficiensi enzyme
Hiperplasia adrenal kongenital, defisiensi enzim 21-hydroxylase
Hiperplasia adrenal kongenital dengan kehilangan garam (saltlosing)
E25.8Kalinan adrenogenital lain
Kelainan adrenogenital idiopatik
E25.9
Kelainan adrenogenital yang tidak dijelaskan
Sindroma adrenogenital NOS
E26 Hiperaldosteronism
E26.0Hiperaldosteronisme primer
Sindroma Conn, aldosteronisme primer akibat hiperplasia adrenal
(bilateral)
E26.1Hiperaldosteronisme sekunder
E26.8Hiperaldosteronisme lain
Sindroma Bartter
E26.9Hiperaldosteronisme yang tidak dijelaskan
E27 Gangguan lain kelenjar adrenal
E27.0Overaktifitas lain korteks adrenal
Overproduksi ACTH, tak terkait dengan penyakit Cushing,
adrenarche prematur
Kecuali: sindroma Cushing (E24.-)
E27.1Insufisiensi primer korteks adrenal
Penyakit Addison, adrenalitis autoimmune
Kecuali: amyloidosis (E85.-), penyakit Addison tuberkulosis
(A18.7)
sindroma Waterhouse-Friderichsen (A39.1)

82
E27.2
Krisis Addison
Krisis adrenal, krisis korteks adrenal
E27.3
Insufisiensi korteks adrenal akibat induksi obat
E27.4Insufisiensi lain dan tidak dijelaskan pada korteks adrenal
Hypoaldosteronism,
insufisiensi
korteks
adrenal
perdarahan/infark adrenal
Kecuali: adrenoleukodystrophy [Addison-Schilder] (E71.3)
sindroma Waterhouse-Friderichsen (A39.1)
E27.5Hiperfungsi medula adrenal
Hiperplasia medula adrenal, hipersekresi katekholamin
E27.8Kelainan lain kelenjar adrenal yang dijelaskan
Kelainan cortisol-binding globulin
E27.9Kelainan kelenjar adrenal yang tidak dijelaskan

NOS,

E28 Gangguan fungsi ovarium


Kecuali:Defisiensi gonadotropin tersendiri (E23.0), gagal ovarium pascaprosedur (E89.4)
E28.0
Kelebihan estrogen
E28.1
Kelebihan androgen
Hipersekresi androgen ovarium
E28.2
Polycystic ovarian syndrome
Sindroma sclerocystic ovary, sindroma Stein-Leventhal
[menstruasi tidak teratur, sedikit gemuk, hirsutisme (rambut
berlebihan)]
E28.3
Kegagalan primer ovarium
Penurunan estrogen, menopause prematur NOS, resistant ovary
syndrome
Kecuali:keadaan menopause dan climacteric wanita (N95.1)
disgenesis murni gonad (Q99.1), sindroma Turner (Q96.-)
E28.8Gangguan lain fungsi ovarium
Hiperfungsi ovarium NOS
E28.9
Gangguan fungsi ovarium, tidak dijelaskan
E29 Kelainan fungsi testis
Kecuali:sindroma resistensi androgen (E34.5), (sindroma) femininasi
testis
(E34.5),
defisiensi gonadotropin terpisah (E23.0), hipofungsi testis
pascaprosedur
(E89.5)
zoo-/oligospermia NOS (N46), sindroma Klinefelter (Q98.0Q98.2, Q98.4)
E29.0
Hiperfungsi testis
E29.1
Hipofungsi testis
Defisiensi 5-alpha-reductase (dengan pseudohermaphroditisme pria)
Defektif biosintesis androgen testis NOS, hipogonadisme testis NOS
E29.8
Gangguan lain fungsi testis
E29.9
Gangguan fungsi testis, tidak dijelaskan
E30 Gangguan pubertas, not elsewhere classified
Precocious pubarche adalah munculnya rambut pubis, dan precocious
adrenarche adalah munculnya rambut aksila dan pubis pada
usia <8 tahun (wanita) dan <9 tahun (pria); precocious
thelarche adalah mulainya pertumbuhan mammae pada usia
<8 tahun (wanita). Kondisi ini menunjukkan awal pubertas
precox, walau pun bisa tanpa perkembangan lanjutan.
E30.0
Pubertas terlambat
Pubertas terlambat konstitusional, perkembangan seksual terlambat
E30.1
Pubertas precox (terlalu cepat)
Menstruasi precox
Kecuali: pubertas precox sentral (E22.8), pseudopubertas precox
heteroseksual wanita (E25.-), pseudopubertas precox
isoseksual pria (E25.-), hiperplasia adrenal kongenital
(E25.0), sindroma Albright(-McCune)(-Sternberg) (Q78.1)

83
E30.8
Kelainan lain pubertas
Thelarche prematur
E30.9
Gangguan pubertas, tidak dijelaskan
E31 Disfungsi poliglandular
Fungsi subnormal beberapa kelenjar endokrin yang datang serentak.
Kecuali: Pseudohipoparatiroidisme (E20.1), ataxia telangiectasia [LouisBar] (G11.3)
Dystrophia myotonica [Steinert] (G71.1)
E31.0
Kegagalan poliglandular autoimmun
Sindroma Schmidt
E31.1
Hiperfungsi poliglandular
Kecuali: multiple endocrine adenomatosis (D44.8)
E31.8
Disfungsi poliglandular lain
E31. Disfungsi poliglandular, tidak dijelaskan
E32 Penyakit-penyakit thymus
Kecuali: A/hipoplasia thymus dengan
myasthenia gravis (G70.0)
E32.0
Hiperplasia persisten thymus
Hipertrofi thymus
E32.1
Abses thymus
E32.8
Penyakit lain thymus
E32.9
Penyakit thymus, tidak dijelaskan

defisiensi

immun

(D82.1),

E34 Gangguan lain endokrin


Kecuali:Pseudohypoparathyroidism (E20.1)
E34.0
Sindroma karsinoid
Tumor sel-sel neuroendokrin saluran pencernaan (90%), pankreas,
dan bronkus.
Kode ini bisa sebagai tambahan untuk aktifitas fungsional tumor
karsinoid
E34.1
Hipersekresi lain hormon usus
E34.2
Sekresi hormon ektopik, not elsewhere classified
E34.3
Short stature (pendek), not elsewhere classified
Pendek: NOS, konstitusional, tipe Laron, psikososial
Kecuali: pendek: pituitary (E23.0), nutrisi (E45), renal (N25.0),
a/hipokondroplastik (Q77.4), pada sindroma dismorfik
khusus - Vol. 3
progeria (E34.8), sindroma Russell-Silver (Q87.1)
anggota tubuh pendek dengan defisiensi imun (D82.2)
E34.4
Constitutional tall stature
Gigantisme konstitusi
E34.5
Sindroma resistensi androgen
Pseudohermafroditisme pria dengan resistensi androgen
Kelainan reseptor hormon perifer, sindroma Reifenstein, (sindroma)
femininasi testis
E34.8
Kelainan lain endokrin yang dijelaskan
Disfungsi kelenjar pineal, progeria
E34.9
Kelainan endokrin, tidak dijelaskan
Kekacauan: endokrin NOS, hormon NOS
E35* Kelainan kel. endokrin pada penyakit yang diklasifikasi di tempat
lain
E35.0* Gangguan kelenjar tiroid pada penyakit yang diklasifikasi di
tempat lain
Tuberkulosis kelenjar tiroid (A18.8)
E35.1* Gangguan kelenjar adrenal pada penyakit yang diklasifikasi di
tempat lain
Penyakit Addison tuberkulosis (A18.7)
Sindroma Waterhouse-Friderichsen (meningokokus) (A39.1)

84
E35.8*

Gangguan kelenjar endokrin lain pada penyakit yang diklasifikasi


di tempat lain

Malnutrisi (E40-E46)
Derajat malnutrisi biasanya dinyatakan dalam standard deviasi (SD) dari
berat badan rata-rata populasi yang relevan. Kalau ada hasil
pengukuran sebelumnya, maka tidak naiknya berat badan
anak, atau turunnya berat badan anak dan dewasa
merupakan indikasi malnutrisi. Kalau hanya berat badan saat
itu yang tersedia, diagnosis didasarkan pada probabilitas
(perkiraan statistik) dan tidak bersifat definitif tanpa uji
klinis lain atau laboratorium lainnya. Kalau hasil pengukuran
berat badan tidak ada, bukti klinis harus menjadi sandaran
utama.
Malnutrisi berat adalah kalau berat badan 3 SD, malnutrisi sedang kalau
antara angka 2 SD - <3 SD, dan malnutrisi ringan kalau 1
SD - <2 SD di bawah angka rata-rata populasi.
Kecuali: anemia gizi (D50-D53), sekuel malnutrisi protein-enerji (E64.0)
penyakit kurus (B22.2), gangguan penyerapan usus (K90.-),
kelaparan (T73.0)
E40 Kwashiorkor
Malnutrisi berat dengan edema dan dispigmentasi kulit dan rambut.
Defisiensi protein lebih menonjol daripada defisiensi enerji
Kecuali:marasmic kwashiorkor (E42)
E41 Nutritional marasmus (defisiensi protein-energi)
Malnutrisi berat dengan marasmus, disebut juga bentuk kering atau
kurus
Defisiensi protein dan makanan nonprotein
Kecuali:marasmic kwashiorkor (E42)
E42 Marasmic kwashiorkor
Protein-energy malnutrition berat [seperti pada E43]:
bentuk
intermediate
(pertengahan),
dengan
tanda-tanda
kwashiorkor dan marasmus
E43 Protein-energy malnutrition (PEM) berat yang tidak dijelaskan
Berat badan berada pada 3 SD di bawah rata-rata.
Edema kelaparan (busung lapar)
E44 Protein-energy malnutrition sedang dan ringan
E44.0
PEM sedang
Berat badan 2 SD - <3 SD di bawah rata-rata populasi referensi.
E44.1
PEM ringan
Berat badan 1 SD - <2 SD di bawah rata-rata populasi referensi.
E45 Retardasi perkembangan setelah PEM
Nutritional: short stature (pendek),stunting (terhalang waktu bertumbuh)
Retardasi fisik akibat malnutrisi
E46 PEM yang tidak dijelaskan
Malnutrisi NOS, protein-energy imbalance NOS

Defisiensi gizi lainnya (E50-E64)


Kecuali: anemia akibat gizi (D50-D53)
E50 Defisiensi Vitamin A
Kecuali: Sekuela defisiensi vitamin A (E64.
E50.0Defisiensi vitamin A dengan xerosis konjungtiva
E50.1
Defisiensi vitamin A dengan Bitot's spot dan xerosis konjungtiva
Bitots spot pada anak kecil
E50.2
Defisiensi vitamin A dengan xerosis kornea
E50.3
Defisiensi vitamin A dengan ulkus dan xerosis kornea

85
E50.4
Defisiensi vitamin A dengan keratomalasia
E50.5
Defisiensi vitamin A dengan rabun senja
E50.6
Defisiensi vitamin A dengan parut xerophthalmia kornea
E50.7
Manifestasi defisiensi vitamin A lainnya pada mata
Xerophthalmia NOS
E50.8
Manifestasi lain defisiensi vitamin A
Keratosis folikularis, xeroderma, akibat defisiensi vitamin A (L86*)
E50.9
Defisiensi vitamin A, tidak dijelaskan
Hipovitaminosis A NOS
E51 Defisiensi Thiamine (Vitamin B1)
Kecuali: Sekuela deficiensi thiamine (E64.8)
E51.1
Beriberi
Beri-beri kering, beri-beri basah (I98.8*)
E51.2
Wernicke's encephalopathy
E51.8
Manifestasi lain defisiensi thiamin
E51.9
Defisiensi tiamin, tidak dijelaskan
E52 Defisiensi Niacin [pellagra]
Defisiensi niasin (-tryptophan), defisiensi
(alkoholik)
Kecuali: Sekuela defisiensi niacin (E64.8)

nikotinamida,

Pellagra

E53 Defisiensi kelompok vitamin B lainnya


Kecuali: Sekuela defisiensi vitamin B (E64.8), anemia karena defisiensi
vitamin B12 (D51.-)
E53.0
Defisiensi riboflavin (vitamin B2)
Ariboflavinosis
E53.1
Defisiensi pyridoxine (vitamin B6)
E53.8
Defisiensi kelompok vitamin B lainnya
Defisiensi: biotin, sianokobalamin (B12), folic acid, panthotenic acid
E53.9
Defisiensi vitamin B, tak dijelaskan
E54 Defisiensi ascorbic acid
Defisiensi vitamin C, scurvy
Kecuali: anemia skorbut (D53.2), sekuela defisiensi vitamin C (E64.2)
E55 Defisiensi vitamin D
Kecuali: sekuela rickets (E64.3), osteoporosis (M80-M81), osteomalacia
dewasa(M83.-)
E55.0
Rickets, aktif
Osteomalasia: bayi, remaja (juvenile)
Kecuali: rickets:
inaktif (E64.3), resisten terhadap vitamin D
(E83.3),
Crohns (K50.-), coeliaca (K90.0), renal (N25.0),
E55.9
Defisiensi vitamin D, tidak dijelaskan
Avitaminosis D
E56 Other vitamin deficiencies
Kecuali: Sekuela defisiensi vitamin lain (E64.8)
E56.0
Defisiensi vitamin E
E56.1
Defisiensi vitamin K
Kecuali: defisiensi faktor pembekuan karena defisiensi. vitamin K
(D68.4)
defisiensi vitamin K bayi (P53)
E56.8
Defisiensi vitamin lain
E56.9
Defisiensi vitamin, tidak dijelaskan
E58 Defisiensi kalsium (Ca) makanan
Kecuali: kelainan metabolisme kalsium (E83.5), sequelae defisiensi
kalsium deficiency (E64.8)

86

E59 Defisiensi selenium (Se) makanan


Penyakit Keshan
Kecuali: sequelae defisiensi selenium (E64.8)
E60 Defisiensi seng (Zn) diet
E61 Defisiensi elemen diet lainnya
Gunakan kode penyebab eksternal kapan perlu
Kecuali:
kelainan tiroid akibat deifisiensi iodin (E00-E02), sekuela
malnutrisi dan defisiensi gizi lainnya (E64.-), kelainan
metabolisme mineral (E83.-)
E61.0
Defisiensi Copper (Cu)
E61.1
Defisiensi Iron (Fe)
Kecuali: anemia deifisiensi besi (D50.-)
E61.2
Defisiensi Magnesium (Mg)
E61.3
Defisiensi Manganese (Mn)
E61.4
Defisiensi Chromium (Cr)
E61.5
Defisiensi Molybdenum (Mo)
E61.6
Defisiensi Vanadium
E61.7
Defisiensi ganda elemen makanan
E61.8
Defisiensi elemen makanan lain yang dijelaskan
E61.9
Defisiensi elemen makanan, tidak dijelaskan
E63 Defisiensi gizi lainnya
Kecuali:sekuela malnutrisi dan defisiensi gizi lainnya (E64.-), dehidrasi
(E86)
masalah pemberian makanan bayi baru lahir (P92.-), gagal
bertumbuh (R62.8)
E63.0
Defisiensi asam lemak esensial (essential fatty acid [EFA])
E63.1
Ketidakseimbangan konstituen makanan
E63.8
Defisiensi gizi lain yang dinyatakan
E63.9
Defisiensi gizi, tidak dijelaskan
Kardiomiopati gizi NOS (I43.2*)
E64 Sekuela malnutrisi dan defisiensi gizi lainnya
E64.0
Sequelae malnutrisi protein-energy
Kecuali: perkembangan terhalang setelah PEM (E45)
E64.1
Sequelae defisiensi vitamin A
E64.2
Sequelae defisiensi vitamin C
E64.3
Sequelae rickets
E64.8
Sequelae defisiensi gizi lain
E64.9
Sequelae defisiensi gizi, tidak dijelaskan

Obesitas dan makan berlebihan (hyperalimentasi) lainnya


(E65-E68)
E65 Localized adiposity
Fat pad penebalan lemak
E66 Obesity
Kecuali:adiposogenital dystrophy (E23.6), sindroma Prader-Willi (Q87.1)
lipomatosis: NOS (E88.2), dolorosa [Dercum] (E88.2)
E66.0
Obesitas akibat kelebihan kalori
E66.1
Obesitas akibat obat
E66.2
Obesitas ekstrim dengan hipoventilasi alveoli
E66.8
Obesitas lain
E66.9
Obesity, tidak dijelaskan
E67 Hiperalimentasi lain
Kecuali:sekuel hiperalimentasi (E68), hiperalimentasi NOS (R63.2)
E67.0
Hipervitaminosis A
E67.1
Hipercarotenaemia
E67.2
Megavitamin-B6 syndrome

87
E67.3
E67.8

Hipervitaminosis D
Other specified hyperalimentation

E68 Sekuel hiperalimentasi

Kelainan Metabolik (E70-E90)


Kecuali:Anaemia haemolitika kelainan enzim (D55.-), defisiensi 5-reductase (E29.1)
Hiperplasia adrenal kongenital (E25.0), sindroma resistensi
androgen (E34.5)
Sindroma Ehlers-Danlos (Q79.6), sindroma Marfan (Q87.4).
E70 Kelainan metabolisme asam amino aromatik
E70.0
Phenylketonuria klasik
E70.1
Hiperphenilalaninaemias lain
E70.2
Kelainan metabolisme tirosin
Alkaptonuria, hipertirosinemia, ochronosis, tirosinemia, tirosinosis
E70.3
Albinism
Albinisme okuler, okulo-kutaneus
Sindroma: Chediaki (-Steinbrinck)-Higashi; Cross; HermanskyPudlak
E70.8
Kelainan lain metabolisme asam amino aromatik
Kelainan metabolisme histidin, triptophan
E70.9
Kelainan metabolisme asam amino aromatik, tidak dijelaskan
E71 Kelainan metabolisme asam amino bercabang dan asam lemak
E71.0
Penyakit maple-syrup-urine
E71.1
Kelainan lain metabolisme asam amino bercabang
Hiperleusin-isoleusinemia, hipervalinemia;
Asidemia: isovalerat, metilmalonat, propionat
E71.2
Kelainan metabolisme asam amino, tidak dijelaskan
E71.3
Kelainan metabolisme asam lemak
Adrenoleuko-displasia
(Addison-Schilder),
defisiensi
carnitine
palmityltransferase
Kecuali: penyakit Refsum (G60.1), Schilder (G37.0), Zelwegger
(Q87.8)
E72 Kelainan lain metabolisme asam amino
Kecuali:Gout (M10.-), penemuan abnormal tanpa manifestasi penyakit
(R70-R89)
Kelainan metabolisme: asam amino aromatik (E70.-), asam
amino bercabang (E71.0-E71.2), asam lemak (E71.3), purin
dan pirimidin (E79.-)
E72.0
Kelainan transport asam amino
Cystonosis, cystinuria,
Sindroma Fanconi (-de Toni) (-Debr), sindroma Lowe, penyakit
Hartnup
Kecuali: kelainan metabolisme triptophan (E70.8)
E72.1
Kelainan metabolisme asam amino yang mengandung sulfur
Cystathioninuria, homocystinuria, methioninemia, defisiensi sulfite
oxidase
Kecuali: defisiensi transkobalamin II (D51.2)
E72.2
Kelainan metabolisme siklus urea
Argininemia,
citrullinemia,
hiperammonemia,
asiduria
arginosuksinat
Kecuali: kelainan metabolisme ornitin (E72.4)
E72.3
Kelainan metabolisme lysine dan hydroxylysine
Asiduria glutarat, hidroksilisinemia, hiperlisinemia
E72.4
Kelainan metabolisme ornithine
Ornithinemia (type I, type II)
E72.5
Kelainan metabolisme glycine
Hiperhidroksiprolinemia, hiperprolinemia (type-type I, II)

88
Non-ketotic hiperglisinemia, sarkosinemia
E72.8
Kelainan metabolisme asam amino lain yang dijelaskan
Kelainan metabolisme: asam amino , siklus -glutamyl
E72.9
Kelainan metabolisme asam amino, tak dijelaskan
E73 Intoleransi laktosa
E73.0
Defisiensi laktase kongenital
E73.1
Defisiensi laktase sekunder
E73.8
Intoleransi laktosa lainnya
E73.9
Intoleransi laktosa, tidak dijelaskan
E74 Kelainan lain metabolisme karbohidrat
Kecuali:Peningkatan sekresi glukagon (E16.3), diabetes mellitus (E10E14)
Hipoglikemia NOS (E16.2), mucopolisakharidosis (E76.0-E76.3)
E74.0
Glycogen storage disease
Glikogenosis jantung, defisiensi fosforilasi hati
Penyakit: Andersen, Cori, Forbes, Hers, McArdle, Pompe, Tauri, von
Gierke
E74.1
Kelainan metabolisme fruktosa
Fruktosuria esensial, defisiensi fruktosa 1,6 difosfatase, intoleransi
fruktosa herediter
E74.2
Kelainan metabolisme galaktosa
Defisiensi galaktokinase, galaktosemia
E74.3
Kelainan lain penyerapan karbohidrat di usus
Malabsorbsi glukosa-galaktosa, defisiensi sukrosa
Kecuali: intoleransi laktosa (E73.-)
E74.4
Kelainan metabolisme piruvate dan glukoneogenesis
Defisiensi:
phosphoenolpyruvate carboxykinase,
pyruvate carboxylase, pyruvate dehydrogenase
Kecuali: dengan anemia (D55.-)
E74.8
Kelainan lain metabolisme karbohidrat yang dijelaskan
Pentosuria essensial, oxalosis, oxaluria, glikosuria ginjal
E74.9
Kelainan metabolisme karbohidrat, tidak dijelaskan
E75 Kelainan metabolisme sphingolipid dan penyimpanan lipid lainnya
Kecuali:Mucolipidosis, type-type I-III (E77.0-E77.1), penyakit Refsum
(G60.1)
E75.0
GM2 gangliosidosis
Penyakit: Sandhoff, Tay-Sachs
GM2 gangliosidosis: NOS, dewasa, remaja (juvenile)
E75.1
Gangliosidosis lain
Mukolipidosis IV
Gangliosidosis: NOS, GM1, GM3;
E75.2
Sphingolipidosis lain
Penyakit: Fabry (-Anderson), Gaucher, Krabbe, Niemann-Pick
Sindroma Farber, leukodistrofi metakromatik, defisiensi sulfatase
Kecuali: adrenoleukodistrofi [Addison-Schilder] (E71.3)
E75.3
Sphingolipidosis, tidak dijelaskan
E75.4
Ceroid lipofusinosis neuronal
Penyakit: Batten, Bielschowsky-Jansky, Kufs, Spielmeyer-Vogt
E75.5
Kelainan lain penyimpanan lipid
Kholesterosis serebrotendinosa [von Bogaert-Schere-Epstein],
penyakit Wolman
E75.6
Lipid storage disorder, tidak dijelaskan
E76 Kelainan metabolisme glycosaminoglycan
E76.0
Mukopolisakharidosis, type I
Sindroma Hurler, Hurler-Scheie, Scheie
E76.1
Mukopolisakharidosis, type II
Sindroma Hunter

89
E76.2
Mukopolisakharidosis lain
Defisiensi -glukoronidase
Mukopolisakharidosis type III, IV, V, VI
Sindroma:
Maroteaux-Lamy (ringan)(berat), Morquio (mirip-)
(klasik),
Sanfilipo (type B) (type C) (type D)
E76.3
Mukopolisakharidosis, tidak dijelaskan
E76.8
Kelainan lain metabolisme glucosaminoglycan
E76.9
Kelainan metabolisme glucosaminoglycan, tidak dijelaskan
E77 Kelainan metabolisme glycoprotein
E77.0
Cacad dalam modifikasi enzim lisosom pasca-translasi
Mukolipidosis II (penyakit I-cell), mokulipidosis III (polidistrofi
pseudo-Hurler)
E77.1
Cacad dalam degradasi glycoprotein
Aspartylglukosaminuria, fukosisdosis, mannosidosis, sialidosis
(mokulipidosis I)
E77.8
Kelainan lain metabolisme glycoprotein
E77.9
Kelainan of glycoprotein metabolism, tidak dijelaskan
E78 Kelainan metabolisme lipoprotein dan lipidaemia lainnya
Kecuali: Sphingolipidosis (E75.0-E75.3)
E78.0
Hiperkholesterolaemia murni
Hiperkholesterolemia
keturunan,
hiperlipidemia
group
A,
hiperbetalipoproteinemia
Hiperlipoproteinemia: Frederickson IIa, jenis low-density-lipoprotein
[LDL]
E78.1
Hipergliseridaemia murni
Hipergliseridaemia
endogen,
hiperlipidemia
group
B,
hiperprebetalipoproteinemia
Hiperlipoproteinemia: Frederickson IV, jenis very-low-densitylipoprotein [VLDL]
E78.2
Hiperlipidaemia campuran
Broad- atau floating betalipoproteinemia, hiperlipidemia group C
Hiperbetalipoproteinemia dengan prebetalipoproteinemia
Hiperlipoproteinemia Frederickson IIb atau III
Xanthoma tubo-eruptif, xanthoma tuberosum
Kecuali: kholesterosis serebrotendinosa [von Bogaert-SchereEpstein] (E75.5)
E78.3
Hiperchylomicronaemia
Hiperlipoproteinemia Frederickson, type I atu V, hiperlipidemia
group D
Hipergliseridemia campuran
E78.4
Hiperlipidaemia lain
Hiperlipidemia gabungan keturunan
E78.5
Hiperlipidaemia, tidak dijelaskan
E78.6
Defisiensi lipoprotein
Abetalipoproteinaemia, defisiensi high-density lipoprotein [HDL]
Hipoalfalipoproteinaemia, hipobetalipoproteinaemia (keturunan)
Defisiensi lecithin cholesterol acyltransferase, penyakit Tangier
E78.8
Kelainan lain metabolisme lipoprotein
E78.9
Kelainan metabolisme lipoprotein, tidak dijelaskan
E79 Kelainan metabolisme purine dan pyrimidine
Kecuali:Orotaciduric anaemia (D53.0), kelainan imunodefisiensi gabungan
(D81.-)
Gout (M10.-), batu ginjal (N20.0), xeroderma pigmentosum
(Q82.1)
E79.0
Hyperuricaemia tanpa tanda-tanda radang arthritis dan penyakit
tophi
Hiperurikemia asimptomatik

90
E79.1
Lesch-Nyhan syndrome
E79.8
Kelainan lain metabolisme purine dan pyrimidine
Xanthinuria herediter
E79.9
Kelainan metabolisme purine dan pyrimidine, tidak dijelaskan
E80 Kelainan metabolisme porphyrin dan bilirubin
Termasuk:
Cacad katalase dan peroxidase
E80.0
Porphyria eritropoietik herediter
Porphyria eritropoietik kongenital, protoporphyria eritropoietik
E80.1
Porphyria cutanea tarda
E80.2
Porphyria lain
Coproporphyria herediter; porphyria: NOS, intermitten akut
(hepatika)
E80.3
Cacad katalase dan peroxidase
Acatalasia [Takahara]
E80.4
Sindroma Gilbert
E80.5
Sindroma Crigler-Najjar
E80.6
Kelainan lain metabolisme bilirubin
Sindroma Dublin-Johnson, sindroma Rotor
E80.7
Kelainan metabolisme bilirubin, tidak dijelaskan
E83 Kelainan metabolisme mineral
Kecuali: Kelainan parathyroid (E20-E21), defisiensi mineral makanan
(E58-E61)
Deficiensi vitamin D (E55.-)
E83.0
Kelainan metabolisme tembaga [copper]
Penyakit: Menkes (rambut patah) (rambut kaku seperti baja
steely), Wilson
E83.1
Kelainan metabolisme besi [iron]
Hemokromatosis
Kecuali: anemia defisiensi besi (D50.-), anemia siderosis (D64.0D64.3)
E83.2
Kelainan metabolisme seng [zinc]
Acrodermatitis enteropatika
E83.3
Kelainan metabolisme phosphor
Defisiensi
acid
phosphatase,
hipofosfatemia
keturunan,
hipofosfatasia
Osteomalasia atau rickets akibat resistensi vitamin D
Kecuali: osteoporosis (M80-M81), osteomalasia dewasa (M83.-)
E83.4
Kelainan metabolisme magnesium
Hipermagenemia, hipomagnesemia
E83.5
Kelainan metabolisme calcium
Hiperkalsemia hipokalsiuria keturunan, hiperkalsiuria idiopatik
Kecuali: hiperparatiroidisme (E21.0-E21.3), chondrocalcinosis
(M11.1-M11.2)
E83.8
Kelainan lainmetabolisme mineral
E83.9
Kelainan metabolisme mineral, tidak dijelaskan
E84 Cystic fibrosis
Termasuk: mucoviscidosis
E84.0
Cystic fibrosis dengan manifestasi paru-paru
E84.1
Cystic fibrosis dengan manifestasi usus
Ileus mekonium (P75*)
E84.8
Cystic fibrosis dengan manifestasi lain
Cystic fibrosis dengan manifestasi gabungan
E84.9
Cystic fibrosis, tak dijelaskan
E85 Amyloidosis
Kecuali: Penyakit Alzheimer (G30.-)
E85.0
Heredofamilial amyloidosis, jenis non-neuropathic
Demam Mediterran keturunan, nefropati amiloid keturunan

91
E85.1
Heredofamilial amyloidosis, jenis neuropathic
Polineuropati amiloid (Portuguese)
E85.2
Heredofamilial amyloidosis, tidak dijelaskan
E85.3
Systemic amyloidosis sekunder
Amiloidosis yang berhubungan dengan hemodialisis
E85.4
Organ-limited amyloidosis
Amiloidosis lokal
E85.8
Amyloidosis lainnya
E85.9
Amyloidosis, tidak dijelaskan
E86 Volume depletion kehabisan cairan
Dehidrasi, kehabisan cairan plasma atau ekstraseluler, hipovolemia
Kecuali: dehidrasi pada bayi baru lahir (P74)
syok hipovolemia: NOS (R57.1), trauma (T79.4), pascabedah
(T81.1)
E87 Kelainan lain keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam-basa
E87.0
Hyperosmolality dan hypernatraemia
Peningkatan atau kelebihan sodium [Na]
E87.1
Hypo-osmolality dan hyponatraemia
Defisiensi sodium [Na]
Kecuali: sindroma sekresi ADH yang tidak semestinya (E22.2)
E87.2
Asidosis
Asidosis: NOS, laktat, metabolik, respiratorik
Kecuali: DM (E10-E14 dengan karakter keempat .1)
E87.3
Alkalosis
Alkalosis: NOS, metabolik, respiratorik
E87.4
Kelainan campuran keseimbangan asam-basa
E87.5
Hyperkalaemia
Kelebihan kadar potassium [K]
E87.6
Hypokalaemia
Kekurangan kadar potassium [K]
E87.7
Fluid overload
Kecuali: edema (R80.-)
E87.8
Kelainan lain keseimbangan elektrolit dan cairan, not elsewhere
classified
Ketidak seimbangan elektrolit, hiperkhloremia, hipokhloremia
E88 Kelainan metabolik lain
Kecuali: Histiositosis X (chronic) (D76.0)
E88.0
Kelainan metabolisme protein plasma, not elsewhere classified
Defisiensi -1-antitripsin, bisalbuminemia
Kecuali: kelainan metabolisme lipoprotein (E78.-), gammopati
monoklonal (D47.2)
hipergammaglonbulinemia
(D89.0),
makroglobulinemia
Waldenstrm (C88)
E88.1
Lipodystrophy, not elsewhere classified
Lipodistrofi NOS
Kecuali: penyakit Whipple (K90.8)
E88.2
Lipomatosis, not elsewhere classified
Lipomatosis: NOS, dolorosa
E88.8
Kelainan metabolisme lain yang dijelaskan
Adenolipomatosis Launois-Bensaude, trimethylaminuria
E88.9
Kelainan metabolisme, tidak dijelaskan
E89 Kelainan endokrin dan metabolik pasca-prosedur, not elsewhere
classified
E89.0
Hipotiroidisme pasca-prosedur
Hipotiroidisem pasca-radiasi, hipotiroidisme pasca-bedah
E89.1
Hipoinsulinaemia pasca-prosedur
Hiperglikemia pasca-pankreatektomi, hipoinsulinesmia pasca-bedah

92
E89.2
Hipoparatiroidisme pasca-prosedur
Tetani paratiroprival
E89.3
Hipopituitarisme pasca-prosedur
Hipopituitarisme pasca-radiasi
E89.4
Kegagalan ovarium pasca-prosedur
E89.5
Hipofungsi testis pasca-prosedur
E89.6
Hipofungsi korteks (-medulla) adrenal pasca-prosedur
E89.8
Kelainan lain endokrin dan metabolik pasca-prosedur
E89.9
Kelainan endokrin dan metabolik pasca-prosedur,
dijelaskan
E90* Kelainan-kelainan gizi dan metabolik pada penyakit
diklasifikasi di tempat lain

tidak
yang

93

BAB V
KELAINAN JIWA DAN TINGKAH LAKU
(F00-F99)
Blok-blok di dalam bab ini:
1. F00-F09
Kelainan jiwa organik, termasuk yang hanya berupa
gejala
2. F10-F19
Kelainan jiwa dan tingkah laku akibat penggunaan zat
psikoaktif
3. F20-F29
Schizophrenia, schizotype dan waham (delusion)
4. F30-F39
Kelainan alam perasaan (mood/affective]
5. F40-F48
Kelainan neurotik, berhubungan dengan stress-dan
somatoformis.
6. F50-F59
Sindroma tingkah laku akibat kekacauan fisiologis dan
faktor fisik
7. F60-F69
Kelainan kepribadian dan tingkah laku pada orang
dewasa.
8. F70-F79
Retardasi mental
9. F80-F89
Kelainan perkembangan psikologis
10. F90-F98
Kelainan tingkah laku dan emosi yang biasa mulai pada
masa anak dan remaja
11. F99
Kelainan mental yang tidak dijelaskan
12.

Kategori asterisk untuk bab ini:


13. F00* Dementia yang timbul pada penyakit Alzheimer
14. F02* Dementia yang timbul pada penyakit lain yang klasifikasinya
di tempat lain
15.

F00-F09: Kelainan jiwa organik, termasuk hanya gejala


Blok ini berisi kelompok kelainan jiwa akibat penyakit otak,
kerusakan otak, atau keadaan lain yang merusak fungsi otak. Kerusakan
fungsi ini bisa primer atau sekunder. Kelainan primer disebabkan oleh
keadaan yang secara langsung dan selektif mengganggu otak; sedangkan
kelainan sekunder adalah pada penyakit yang melibatkan otak sebagai
salah satu dari berbagai sistem atau organ tubuh yang diserangnya.
Dementia (F00-F03) adalah sindroma kekacauan fungsi tinggi
korteks seperti daya ingat, belajar, berpikir, orientasi, memahami,
menghitung, dan memutuskan. Kesadaran tidak terganggu. Biasanya
terdapat kerusakan fungsi kognitif (pengenalan), yang kadang-kadang
didahului oleh memburuknya kontrol emosi, tingkah-laku sosial, atau
motivasi. Sindroma ini terjadi pada (1) penyakit Alzheimer, yaitu penyakit
degenerasi primer otak yang penyebabnya tidak jelas; (2) penyakit
pembuluh darah otak yang menimbulkan infark otak, dan (3) keadaan lain
yang mengganggu otak.
F00* Dementia
16. F00.0*
17. F00.1*
18. F00.2*
19. F00.9*

pada penyakit Alzheimer (G30.-)


onset dini (G30.0) usia <65 tahun
onset lanjut (G30.1) 65 tahun atau lebih
tidak jelas atau campuran (G30.8)
tidak dijelaskan (G30.9)

F01 Dementia vaskuler


20. F01.0dengan onset yang akut
21. F01.1dengan banyak infark
22. F01.2pada subkorteks
23. F01.3campuran korteks dan subkorteks
24. F01.8jenis lain
25. F01.9tidak dijelaskan

94
F02* Dementia
26. F02.0*
27. F02.1*
28. F02.2*
29. F02.3*
30. F02.4*
(B22.0)
31. F02.8*

pada
pada
pada
pada
pada
pada

penyakit yang klasifikasinya di bagian lain


penyakit Pick (G31.0)
penyakit Creutzfeldt-Jakob (A81.0)
penyakit Huntington (G10)
penyakit Parkinson (G20)
penyakit human immunodeficiency virus [HIV]

pada penyakit lain yang klasifikasinya di tempat lain

F03 Dementia yang tidak dijelaskan


Excludes: dementia senilis (tua) dengan delirium atau kebingungan akut (F05.1)
senility NOS (R54)
F04 Amnesia organik, bukan akibat alkohol atau zat psikoaktif
lain
Amnesia adalah kegagalan ingatan baru dan lama, tapi ingatan
terbaru masih ada. Kesanggupan belajar menurun dan orientasi waktu
terganggu.
Includes:
Psikosis atau sindroma Korsakov, non-alkoholik
F05 Delirium, bukan akibat alkohol atau zat psikoaktif lain
Sindroma otak organik yang khas dengan kacaunya kesadaran,
perhatian, persepsi, pikiran, ingatan, sikap motorik, emosi, dan jadwal
tidur. Lamanya dan tingkatnya bervariasi.
Includes:
sindroma otak, bingung (nonalcoholic), psikosis akibat infeksi, reaksi organik,
sindroma psiko-organik akut atau subakut
32. F05.0tidak menyertai dementia
33. F05.1menyertai dementia
34. F05.8jenis lain
35. F05.9tidak dijelaskan
F06 Kelainan jiwa lain akibat kerusakan otak atau penyakit badan
Disni termasuk kondisi minor yang berhubungan dengan kelainan
otak, baik penyakit otak primer, penyakit sistemik, zat-zat eksogen,
kelainan endokrin, atau penyakit badan lain.
36. F06.0halusinosis organik diikuti banyak halusinasi
37. F06.1kelainan katatonik organik aktifitas psikomotor terganggu
38. F06.2kelainan waham organik
39. F06.3kelainan alam perasaan organik
40. F06.4kelainan anxiety organik banyak kecemasan atau panik
41. F06.5kelainan disosiasi organik integrasi memori, identitas, dan
gerakan putus
42. F06.6kelainan emosi labil [asthenic] organik
43. F06.7kelainan kognitif ringan
44. F06.8kelainan jiwa lain akibat kerusakan otak atau penyakit badan,
jenis lainnya
45. F06.9kelainan jiwa lain akibat kerusakan otak atau penyakit badan,
yang tidak dijelaskan
F07 Kelainan kepribadian dan tingkah-laku akibat kerusakan otak
46. F07.0kelainan kepribadian organik
47. F07.1sindroma pasca ensefalitis
48. F07.2sindroma pasca-konkusio
49. F07.8jenis lain
50. F07.9tidak dijelaskan.
F09 Kelainan jiwa organik atau simptomatik, tidak dijelaskan .

F10-F19: Kelainan jiwa akibat penggunaan zat psikoaktif


Blok ini berisi kelainan akibat penggunaan zat psikoaktif, baik
melalui resep dokter atau tidak. Karakter ketiga pada kode menunjukkan
jenis zat, dan karakter keempat menunjukkan keadaan klinis. Kode ini

95
hendaknya digunakan untuk setiap zat yang diduga, namun harus
diperhatikan bahwa tidak semua kode karakter keempat ini bisa
digunakan pada semua zat. Subdivisi karakter keempat berikut digunakan
untuk kategori F10-F19:
51. .0 Intoksikasi akut
Kondisi setelah pemberian zat psikoaktif yang menyebabkan kekacauan
tingkat kesadaran, kognisi, persepsi, alam perasaan atau tingkah-laku,
atau fungsi dan respons psiko-fisiologis lain. Kekacauan berbanding lurus
dengan efek farmakologis dan berkurang menurut waktu. Kesembuhan
sempurna, kecuali kalau kerusakan jaringan atau komplikasi lain telah
terjadi. Komplikasi bisa berupa trauma, inhalasi vomitus, delirium, koma,
kejang, dan lain-lain. Sifat komplikasi tergantung pada jenis farmakologis
dan cara pemberian zat tersebut. Contohnya adalah mabuk alkohol akut,
"bad trips" (drugs), mabuk NOS, intoksikasi patologis, kesurupan' dan
kemasukan pada waktu intoksikasi zat psikoaktif
1 Penggunaan yang berbahaya
52.
Sebuah pola penggunaan zat psikoaktif yang merusak
kesehatan. Kerusakan bisa berupa fisik (seperti hepatitis akibat
penyuntikan zat psikoaktif) atau mental (misalnya episode depresi
setelah meminum alkohol dalam jumlah besar).
53. Sindroma ketergantungan
54.
Campuran fenomena tingkah-laku, kognitif, dan fisiologis yang
muncul setelah pemakaian berulang, Sindroma ini khas dengan
adanya dorongan untuk menggunakan zat tersebut, sulit mengontrol
penggunaannya, tetap menggunakan walau mengetahui akibat yang
berbahaya, prioritas untuk menggunakan zat lebih besar dibandingkan
dengan kegiatan dan kewajiban lain, naiknya toleransi terhadap zat,
dan kadang-kadang gejala fisik akibat putus zat. Sindroma ini bisa
terjadi pada zat psikoaktif tertentu (tembakau, alkohol, atau
diazepam), satu kelompok obat (opioid), atau berbagai jenis zat
psikoaktif yang secara farmakologis berbeda.
55.
56. Keadaan putus obat
57.
Kelompok gejala yang terjadi akibat penarikan zat psikoaktif
setelah penggunaan yang menetap. Onset dan arah perjalanan gejala
ini terbatas dan tergantung pada zat psikoaktif dan dosis yang
digunakan sebelum penggunaannya dihentikan atau dikurangi.
Keadaan ini bisa diperberat oleh kejang-kejang.
58. Keadaan putus obat dengan delirium
59.
Keadaan putus obat yang diikuti oleh delirium (F05.-). Kejang
juga bisa timbul. Kalau penyebabnya diduga faktor organik, maka
harus diklasifikasikan pada F05.8. Contohnya delirium tremens
(diinduksi alkohol)
60. Kelainan psikosis
61.
Sekelompok fenomena psikosis yang terjadi selama atau
sesudah penggunaan zat psikoaktif tapi tidak bisa dijelaskan
berdasarkan intoksikasi akut saja dan tidak merupakan bentuk
keadaan putus obat. Kelainan ini khas dengan halusinasi (biasanya
auditorius, tapi sering lebih dari satu jenis sensoris), distorsi persepsi,
waham (sering bersifat paranoid atau curiga), kekacauan psikomotor
(excitement atau stupor), dan alam perasaan abnormal yang bisa
berkisar dari sangat takut atau sangat senang. Sensoris biasanya
jernih, namun bisa terjadi penurunan kesadaran walau pun tidak
berat. Contohnya adalah halusinosis, cemburu, paranoia dan psikosis
akibat alkohol
62. Sindroma amnesia
63.
Sebuah gejala dengan kerusakan pada ingatan baru dan lama.
Ingatan terbaru masih utuh, sedangkan ingatan baru lebih terganggu
daripada ingatan lama. Kekacauan sensasi waktu dan urutan kejadian
biasanya terdapat, di samping kesulitan mempelajari hal baru.
Konfabulasi bisa sangat menonjol walaupun tidak selalu ada. Fungsi

96
kognitif lain biasanya baik dan kerusakan amnesia tidak berimbang
dengan kekacauan lain. Misalnya kelainan amnesia akibat alkohol
atau obat, dan psikosis/sindroma Korsakov akibat alkohol atau zat
psikoaktif lain, atau tidak dijelaskan
64. Kelainan psikotik sisa (residual) dan mulainya terlambat (late-onset)
65.
Perubahan kognisi, alam perasaan, kepribadian, atau tingkah
laku akibat alkohol atau zat psikoaktif berlangsung lebih lama
daripada mestinya. Awal terjadinya kelainan harus sesuai dengan
penggunaan zat psikoaktif. Kalau kelainan terjadi setelah episode
penggunaan zat, kelainan tersebut dikode kalau jelas merupakan efek
sisa zat tersebut.
66. Kelainan jiwa dan tingkah laku lainnya
67. Kelainan jiwa dan tingkah laku yang tidak dijelaskan
F10.-

akibat penggunaan alkohol

F11.-

akibat penggunaan opioids

F12.-

akibat penggunaan kannabinoids

F13.-

akibat penggunaan sedatif atau hipnotik

F14.-

akibat penggunaan kokain

F15.-

akibat penggunaan stimulants lain, termasuk caffeine

F16.-

akibat penggunaan hallusinogens

F17.-

akibat penggunaan tembakau

F18.-

akibat penggunaan pelarut mudah menguap

F19.akibat penggunaan banyak obat dan penggunaan zat


psikoaktif lain
Kategori ini digunakan kalau dua atau lebih zat psikoaktif, tapi tidak
mungkin diketahui mana yang lebih berpengaruh. Ia juga digunakan kalau
identitas zat psikoaktif yang digunakan tidak jelas atau tidak diketahui,
karena banyak pengguna obat ganda sendiri tidak mengetahui detil zat
yang mereka gunakan.
Includes: penggunaan obat secara salah NOS

F20-F29: Schizophrenia, schizotype dan waham


Blok ini menyatukan skhizofrenia, kelainan skhizotipe, waham
persisten, dan kelainan psikotik akut dan sementara. Kelainan skhizoaktif
masih masuk ke dalam kategori ini walau pun statusnya masih
diperdebatkan.
F20

Schizophrenia
Kelainan skizofrenik pada umumnya khas dengan distorsi pikiran
dan persepsi, dan alam perasaan yang tidak sesuai atau tumpul.
Kesadaran dan kapasitas intelektual biasanya baik walau pun defisit
kognitif tertentu bisa muncul bersama waktu. Fenomena psikopatologis
yang paling penting adalah thought echo (pikiran berulang-ulang);
thought insertion or withdrawal (penyisipan atau pembuangan bagian
pikiran); thought broadcasting (menyampaikan kemana-mana pikirannya);
persepsi waham dan waham kuasa; suka mempengaruhi atau pasif sama
sekali; suara halusinasi yang mengomentari atau membicarakan pasien;
kelainan pikiran dan gejala-gejala negatif.
Perjalanan skizofrenia bisa terus menerus, sewaktu-waktu dengan
defisit yang progresif atau stabil, atau satu-episode atau lebih dengan
remisi yang komplit atau tidak komplit. Diagnosis skizofrenia dihindarkan
kalau ada gejala depresi atau manik yang luas, kecuali kalau skizofrenia
muncul lebih dulu. Juga skizofrenia tidak didiagnosa kalau ada penyakit
otak organik atau ketika keracunan atau putus obat.
68. F20.0Skizofrenia paranoid - curiga

97
69. F20.1Skizofrenia hebefrenik alam perasaan
70. F20.2Skizofrenia katatonik psikomotor: hiperkinensis atau stupor
71. F20.3
Skizofrenia undifferentiated gejala di atas tidak tegas
72. F20.4Depresi pasca skizofrenia tekanan perasaan
73. F20.5Skizofrenia residual kronis, gejala sisa
74. F20.6Skizofrenia simplex ringan tapi progresif
75. F20.8Skizofrenia lain
76. F20.9Skizofrenia, tidak dijelaskan
F21 Kelainan schizotype
Kelainan yang khas dengan tingkah laku eksentrik dan alam
perasaan yang mirip skizofrenia, walau pun tidak terdapat kelainan yang
merupakan ciri-ciri skizofrenia.. Tidak jelas saat mulai dan evolusinya,
arah penyakit biasanya kelainan kepribadian.
F22 Kelainan waham persisten
Mencakup berbagai kelainan dengan waham jangka panjang
merupakan gejala utama, namun tidak bisa diklasifikasikan sebagai
organik, skizofrenik, atau afektif.
77. F22.0Kelainan waham waham tunggal atau kelompok waham yang
berhubungan
78. F22.8Kelainan waham persisten lainnya
79. F22.9Kelainan waham persisten, tidak dijelaskan
F23 Kelainan psikotik akut dan sementara
Kelainan dengan onset akut gejala psikotik (waham, halusinasi, dan
kekacauan persepsi), dan terhentinya tingkah laku yang biasa. Onset akut
adalah perkembangan gambaran klinis dalam dua minggu atau kurang.
80. F23.0Kelainan psikotis polimorf akut tanpa gejala skizofrenia
81. F23.1Kelainan psikotik polimorf akut dengan gejala skizofrenia
82. F23.2Kelainan psikotik akut mirip-skizofrenia.
83. F23.3Kelainan psikotik akut lain dengan waham sebagai gejala
utama.
84. F23.8Kelainan psikotik akut dan sementara lain
85. F23.9Kelainan psikotik akut dan sementara lain, tidak dijelaskan
F24 Kelainan waham induksi
Kelainan waham yang dirasakan oleh dua orang atau lebih dengan
hubungan emosi yang erat. Hanya seorang yang benar-benar menderita
psikotik, waham terinduksi ke orang lain dan biasanya hilang setelah
mereka dipisahkan.
F25 Kelainan skizo-afektif
Kelainan yang muncul sewaktu-waktu dengan gejala afektif dan
skizofrenia, tapi tidak memenuhi syarat diagnosis skizofrenia atau episode
depresi atau manik.
86. F25.0Kelainan skizoafektif, tipe manik
87. F25.1Kelainan skizoafektif, tipe depresif
88. F25.2Kelainan skizoafektif, tipe campuran
89. F25.8Kelainan skizoafektif lain
90. F25.9Kelainan skizoafektif, tidak dijelaskan
F28 Kelainan psikotik non-organik lain
Kelainan waham atau halusinasi, tapi tidak cukup untuk diagnosis
skizofrenia (F20.-), kelainan waham persisten (F22.-), kelainan psikotik
akut dan sementara (F23.-), episode manik jenis psikotik (F30.2), atau
episode depresi berat (F32.3).
F29 Psikosis non-organik yang tidak dijelaskan

F30-F39: Kelainan alam perasaan (afektif/mood)


Blok ini berisi kelainan dengan perubahan alam perasaan menjadi
tertekan (dengan atau tanpa kecemasan yang terkait) atau menjadi sangat
bebas. Perubahan mood biasanya diikuti oleh perubahan level aktifitas

98
menyeluruh, hampir semua gejala lain bisa merupakan gejala sekunder
dari, atau mudah dipahami dari bentuk perubahan mood dan aktifitas.
Hampir semua kelainan ini cenderung berulang dan titik mulainya
episode tersendiri sering berhubungkan dengan kejadian atau situasi
yang membuat stress.
F30 Episode mania
Semua subdivisi pada kategori ini digunakan hanya untuk satu
episode. Episode hipomanik atau manik pada seseorang yang memiliki
episode afektif sebelumnya (depresif, hipomanik, manik, atau campuran)
harus dikode sebagai kelainan afektif bipolar (F31.-).
Includes:
kelainan bipolar, episode manik tunggal
91. F30.0Hypomania
92. F30.1Mania tanpa gejala psikotik
93. F30.2Mania dengan gejala psikotik
94. F30.8Episode mania lain
95. F30.9Episode mania, tidak dijelaskan
F31 Kelainan afektif bipolar
Khas dengan dua atau lebih episode gangguan mood dan aktifitas,
gangguan ini pada suatu ketika berupa meningginya mood dan
peningkatan aktifitas (hipomania atau mania), dan pada kesempatan lain
berupa merendahnya mood dan penurunan aktifitas (depresi).
Disini termasuk penyakit, psikosis, atau reaksi manik-depresi
96. F31.0episode sekarang hipomania
97. F31.1episode sekarang mania tanpa gejala psikotik
98. F31.2episode sekarang mania dengan gejala psikotik
99. F31.3episode sekarang depresi ringan atau sedang
100.
F31.4episode sekarang depresi berat tanpa gejala psikotik
101.
F31.5episode sekarang depresi berat dengan gejala psikotik
102.
F31.6episode sekarang campuran
103.
F31.7sekarang dalam remisi
104.
F31.8kelainan afektif bipolar lain
105.
F31.9kelainan afektif bipolar, tidak dijelaskan
F32 Episode depresi
Pada episode depresi umumnya terjadi penurunan daya untuk
menikmati, tertarik, dan konsentrasi, dan kelelahan setelah usaha ringan.
Tidur biasanya terganggu dan selera makan menurun. Harga diri dan rasa
percaya diri hampir selalu berkurang, dan bahkan dalam bentuk yang
paling ringan, perasaan bersalah atau merasa tak berguna sering muncul.
Penurunan mood bervariasi dari hari ke hari, tidak berespons pada
keadaan sekitar dan bisa diikuti oleh gejala-gejala somatik seperti
hilangnya ketertarikan dan kesenangan, bangun pagi beberapa jam
sebelum biasanya, depresi paling berat di pagi hari, retardasi psikomotor
menonjol, tegang, hilang selera makan, berat badan berkurang, dan
hilangnya libido..
106.
F32.0Episode depresi ringan
107.
F32.1Episode depresi sedang
108.
F32.2Episode depresi berat tanpa gejala psikotik
109.
F32.3Episode depresi berat dengan gejala psikotik
110.
F32.8Episode depresi lain
111.
F32.9Episode depresi, tidak dijelaskan
F33 Depresi berulang
Khas dengan berulangnya episode depresi. Episode pertama bisa
pada semua usia, onset bisa akut atau perlahan, dan berlangsung
beberapa minggu sampai beberapa bulan.
112.
F33.0Depresi berulang, episode sekarang ringan
113.
F33.1Depresi berulang, episode sekarang sedang

99
114.
F33.2Depresi
psikotik
115.
F33.3Depresi
psikotik
116.
F33.4Depresi
117.
F33.8Depresi
118.
F33.9Depresi

berulang, episode sekarang berat tanpa gejala


berulang, episode sekarang berat dengan gejala
berulang, sedang dalam remisi
berulang lainnya
berulang, tidak dijelaskan

F34 Kelainan afektif persisten


Kelainan alam perasaan yang persisten dan biasanya naik turun,
tapi ringan. Berlangsung berbulan-bulan, kadang-kadang pada sebagian
besar kehidupan dewasanya. Kadang-kadang, episode tunggal manik atau
depresi bisa muncul.
119.
F34.0Cyclothymia mood tidak stabil; depresi dan perasaan
senang ringan
120.
F34.1Dysthymia - depresi mood kronis, berlangsung
sekurangnya beberapa tahun
121.
F34.8Kelainan afektif persisten lainnya
122.
F34.9Kelainan afektif persisten, tidak dijelaskan
F38 Kelainan afektif lainnya
Kelainan mood yang tidak cukup berat atau berlangsung tidak
cukup lama.
123.
F38.0Kelainan afektif tunggal lainnya
124.
F38.1Kelainan afektif berulang lainnya
125.
F38.8Kelainan afektif lainnya
F39 Kelainan afektif yang tidak dijelaskan

F40-F49: Neurosis, dengan stress dan somatoformis


F40 Cemas fobia (phobic anxiety)
Cemas muncul terhadap situasi yang jelas dan tidak berbahaya;
yang kalau bisa dihindari, atau kalau terpaksa akan dihadapi dengan
takut. Kekhawatiran bisa berupa gejala berdebar-debar atau rasa mau
jatuh, dan sering diikuti oleh khawatir akan kematian, kehilangan kontrol,
atau gila. Berpikir untuk masuk ke situasi fobia biasanya sudah
menimbulkan cemas. Cemas fobia sering hadir bersamaan dengan
depresi.
126.
F40.0Agoraphobia takut berada di tempat terbuka
127.
F40.1Fobia-fobia sosial - anthropophobia atau neurosis sosial
128.
F40.2Fobia spesifik (isolated) - acrophobia (takut ketinggian),
claustrophobia (takut tempat tertutup), fobia binatang, fobia
sederhana
129.
F40.8Cemas fobia lainnya
130.
F40.9Cemas fobia, tidak dijelaskan
F41 Kelainan cemas lainnya
Cemas merupakan gejala utama dan tidak terbatas pada situasi
tertentu..
131.
F41.0Panik [cemas paroksismal secara episodik]
132.
F41.1Kecemasan umum
133.
F41.2Cemas campur depresi
134.
F41.3Cemas campur lainnya
135.
F41.8Cemas lain yang dijelaskan
136.
F41.9Cemas, tidak dijelaskan
F42 Kelainan obsesi-kompulsi
Gambaran penting adalah pikiran obsesi dan tindakan kompulsi
yang timbul berulang-ulang. Pikiran obsesi adalah ide, bayangan, atau
dorongan yang memasuki pikiran berulang-ulang dalam bentuk yang
sama. Obsesi hampir selalu menekan perasaan dan pasien sering
berusaha untuk melawannya tapi gagal.

100
Tindakan kompulsi dilakukan berulang-ulang.. Tujuannya untuk
mencegah kejadian yang dianggap akan mencelakakan terhadap dirinya
atau disebabkan oleh dirinya, walau pun secara objektif tidak akan
terjadi. Biasanya, tingkah laku ini diketahui pasien sebagai tidak berdasar,
dan ia berusaha berulang-ulang untuk melawannya.
Nama lain keadaan ini: neurosis anankastik atau neurosis obsesifkompulsif
137.
F42.0Pikiran dengan obsesi yang menonjol
138.
F42.1Tindakan kompulsi yang menonjol
139.
F42.2Pikiran dan tindakan obsesi campuran
140.
F42.8Kelainan obsesi-kompulsi lainnya
141.
F42.9Kelainan obsesi-kompulsi, tidak dijelaskan
F43 Reaksi terhadap stress berat, dan gangguan penyesuaian
Kategori ini dikenal dengan kejadian yang sangat menekan
perasaan sehingga timbul reaksi stress akut, atau perubahan besar
kehidupan yang tidak menyenangkan sehingga timbul gangguan
penyesuaian. Kelainan dianggap sebagai respons maladaptive atau
adaptasi jelek terhadap stress berkepanjangan.
142.
F43.0Reaksi stress akut - reaksi sementara terhadap stress
fisik dan mental
143.
F43.1Stress pasca trauma - respons lama terhadap stress fisik
dan mental
144.
F43.2Gangguan penyesuaian
145.
F43.8Reaksi lain terhadap stress berat
146.
F43.9Reaksi yang tidak dijelaskan terhadap stress berat

F44 Kelainan-kelainan dissosiasi (konversi)


Tema umum adalah hilangnya integrasi normal antara memori masa
lalu, kesadaran identitas dan sensasi langsung, serta kontrol gerak tubuh.
Kelainan yang lebih kronis, seperti paralisis dan anestesia, bisa timbul
kalau onsetnya berhubungan dengan masalah yang tidak bisa diselesaikan
dan kesulitan interpersonal. Gejala kelainan sering mewakili konsep
pasien tentang timbulnya penyakit. Pemeriksaan medis tidak
menunjukkan kelainan fisik atau neurologis, karena hilangnya fungsi
tubuh merupakan ekspresi konflik atau kebutuhan emosi. Kelompok ini
hanya melibatkan kelainan fungsi fisik yang biasanya di bawah kontrol
normal.
147.
F44.0Amnesia disosiasi
Gejala utama adalah hilangnya ingatan tentang kejadian penting
yang baru terjadi, bukan sekedar lupa atau lelah. Amnesia terpusat pada
kejadian yang menyakitkan, seperti kecelakaan atau duka-cita, dan
biasanya bersifat partial (sebagian) dan selektif.
148.
F44.1Fugue disosiasi
Fugue disosiasi (kehilangan ingatan dan meninggalkan rumah)
memiliki semua gejala amnesia disosiasi, tambah berkelana melebihi
aktifitas harian biasa..
149.
F44.2Stupor disosiasi
Stupor disosiasi (keadaan setengah sadar) adalah penurunan atau
kehilangan gerakan sadar dan respons terhadap rangsangan luar seperti
cahaya, suara, dan rabaan.
150.
F44.3Trance and possession disorders
Trance (keadaan seperti dalam mimpi, tapi tidak tidur) adalah
kehilangan sementara identitas pribadi dan kesadaran akan sekitar. Disini
termasuk hanya trance yang tidak disadari atau tidak diinginkan, di luar
situasi keagamaan atau kebudayaan yang dianutnya.

101
151.
F44.4Gangguan motorik disosiasi
Kemampuan untuk menggerakkan semua atau sebagian anggota
hilang. Bisa mirip sekali dengan berbagai variasi ataxia (gerak tak
terkontrol), apraxia (tak mampu bergerak dengan pantas), akinesia
(gerakan sadar berkurang), aphonia (tak bisa bersuara), dysarthria (susah
mengeluarkan kata-kata dengan jelas), dyskinesia (tidak sanggup
mengontrol gerakan sadar), seizures, atau paralysis.
152.
F44.5Konvulsi disosiasi
Mirip dengan epilepsi, tapi jarang disertai lidah tergigit, lecet jatuh,
atau inkontinensia urin, kesadaran bisa dipertahankan atau diganti oleh
stupor atau trance.
153.
F44.6Anestesia disosiasi dan kehilangan sensoris
Hilangnya rasa pada kulit memiliki batas yang sesuai dengan
pendapat pasien mengenai fungsi tubuh, bukan pendapat medis.
Kehilangan sensasi bisa diikuti oleh keluhan paresthesi (kesemutan).
Jarang diikuti oleh kehilangan total penglihatan atau pendengaran.
154.
F44.7Kelainan disosiasi (konversi) campuran gabungan
kelainan F44.0-F44.6
155.
F44.8Kelainan disosiasi (konversi) lainnya
156.
F44.9Kelainan disosiasi (konversi), tidak dijelaskan
F45 Kelainan somatoformis
Bentuk utama adalah berulang-ulang menyatakan keluhan fisik
bersama permintaan untuk pemeriksaan medis, walau pun hasilnya selalu
negatif dan dokter mengatakan bahwa gejalanya tidak memiliki basis
fisik. Kalau pun ada, kelainan fisik tidak berhubungan dengan gejala dan
keyakinan pasien mengenai penyakitnya.
157.
F45.0Kelainan somatisasi
Gejala fisik yang banyak, berulang, dan sering berubah selama
paling kurang dua tahun. Kalau gejala jelas dan berlangsung kurang dari
dua tahun, klasifikasikan pada F45.1.
158.
F45.1Gangguan somatoformis tidak khas
Keluhan somatoformis banyak, bervariasi, dan terus menerus,
namun tidak terdapat bentuk klinis kelainan somatisasi yang jelas.
159.
F45.2Kelainan hipokondriak
Bentuk utama adalah keyakinan persisten adanya kelainan fisik
serius dan progresif. Perhatian biasanya terfokus pada satu atau dua
organ atau sistem tubuh.
160.
F45.3Gangguan fungsi otonom somatoformis
Keluhan pasien seolah-olah disebabkan penyakit sistem atau organ
yang dikontrol oleh syaraf otonom, seperti kardiovaskuler, pencernaan,
pernafasan, dan urogenital. Gejala biasanya dua jenis, tanpa kelainan
pada sistem atau organ tersebut. Pertama, keluhan berdasarkan tandatanda objektif rangsangan otonom seperti berdebar-debar, keringat,
panas-panas, tremor, dan takut akan kemungkinan kelainan fisik. Kedua,
keluhan subjektif dan berubah-ubah mengenai sakit dan nyeri, rasa
terbakar, rasa beban berat, rasa terjepit, dan perasaan desakan dari
dalam, yang dikatakan oleh pasien akibat organ atau sistem tertentu.
161.
F45.4Nyeri somatoformis persisten
Keluhan utama adalah nyeri persisten, berat, dan menekan
perasaan, tapi tidak berdasarkan kelainan fisiologis atau fisik, namun
berhubungan dengan konflik emosi atau masalah psikososial yang cukup
besar.
162.
F45.8Gangguan somatoformis lain
Kelainan sensasi, fungsi, dan tingkah-laku yang tidak disebabkan
kelainan fisik, tidak melalui syaraf otonom, terbatas pada sistem atau
bagian spesifik tubuh.

102
163.
F45.9Gangguan somatoformis yang tidak dijelaskan kelainan
psikosomatik NOS
F48 Neurosis lainnya
164.
F48.0Neurasthenia
Kelelahan mudah terjadi setelah usaha mental atau setelah usaha
fisik minimal. Sering terdapat perasaan fisik umum yang tidak
menyenangkan seperti pusing, sakit kepala, dan rasa tidak stabil. Nama
lain penyakit ini adalah sindroma kelelahan (Fatigue syndrome)
165.
F48.1Sindroma depersonalisasi - derealisasi
Pasien mengeluhkan perubahan mutu aktifitas mental, tubuh, dan
lingkungan, sehingga terasa seperti tidak nyata, jauh, dan serba otomatis
di luar kontrol. Pasien sering mengeluh tentang hilangnya emosi dan
merasa terasing dari pikiran, tubuh, atau dunia nyata..
166.
F48.8Gangguan neurosis lain
167.
F48.9
Gangguan neurosis, tidak dijelaskan - Neurosis
NOS
168.

F50-F59: Sindroma akibat gangguan fisiologis dan fisik


F50 Kelainan makan
169.
F50.0Anorexia nervosa
Khas dengan penurunan berat badan yang disengaja, sering pada
wanita muda, bisa juga laki-laki muda, anak menjelang pubertas dan
wanita menjelang menopause. Gejalanya mencakup pembatasan
makanan, olahraga berlebihan, merangsang muntah dan cuci perut,
serta penggunaan obat penekan selera dan diuretika.
170.
F50.1Anorexia nervosa tidak khas
Mirip anorexia nervosa namun gambaran klinis keseluruhan tidak
sesuai. Misalnya tidak terdapat gejala kunci seperti amenorrhea atau
sangat takut gemuk, walau pun berat badannya sangat berkurang dan ia
menunjukkan tingkah-laku menurunkan berat badan.
171.
F50.2Bulimia nervosa
Makan berlebihan dan sangat ingin mengontrol berat badan,
sehingga menyebabkan pola makan berlebihan yang disusul oleh muntah
atau penggunaan pencahar. Nama lain keadaan ini adalah Bulimia, dan
Hyperorexia nervosa
172.
F50.3Bulimia nervosa tidak khas
Mirip bulimia nervosa, tapi gambaran klinis keseluruhan tidak
sesuai. Misalnya bisa terdapat makan berlebihan dan penggunaan
pencahar berlebihan tanpa perubahan berat badan yang nyata, atau tidak
adanya kekhawatiran berlebihan akan bentuk badan dan berat badan.
173.
F50.4Makan berlebihan akibat kekacauan psikologis lain
Makan berlebihan akibat kejadian yang menyebabkan stress, seperti
ditinggal mati, kecelakaan, melahirkan, dsb. Nama lainnya adalah
Psychogenic overeating
174.
F50.5Muntah akibat kekacauan psikologis lain
Muntah berulang pada gangguan dissosiasi (F44.-) dan
hipokhondriaka (F45.2). Subkategori ini bisa sebagai tambahan pada
O21.- (muntah berlebihan waktu hamil). Nama lainnya adalah
Psychogenic vomiting.
175.
F50.8Kelainan makan lainnya
Pica (keinginan makan yang bukan makanan seperti kayu atau
kertas) pada dewasa; nama lain adalah Psychogenic loss of appetite.
Kecuali:
pica pada bayi dan anak kecil (F98.3)
176.
F50.9Kelainan makan, tidak dijelaskan

103
F51 Kelainan tidur non-organik
Kelainan tidur sering merupakan gejala kelainan mental atau fisik.
Kalau kelainan tidur adalah salah satu keluhan utama dan diyakini pasien
sebagai penyakit tersendiri, maka kode ini harus digunakan bersama
diagnosa lain yang menguraikan psikopatologi dan patofisiologi yang
terlibat. Kategori ini hanya mencakup gangguan tidur yang faktor
primernya adalah emosi.
177.
F51.0Insomnia non-organik
Keadaan dengan tidur yang tidak memuaskan dan telah
berlangsung lama, misalnya susah tertidur, susah untuk tetap tidur, atau
bangun lebih dini.
178.
F51.1Hypersomnia non-organik
Hipersomnia adalah keadaan dengan siang sangat mengantuk,
serangan tidur, atau lamanya transisi dari bangun ke sadar penuh. Kalau
tidak ada faktor organik yang mendasari, maka keadaan ini biasanya
berhubungan dengan kelainan jiwa.
179.
F51.2Nonorganic disorder of the sleep-wake schedule
Tidak ada kesesuaian antara jadwal tidur-bangun dengan jadwal
yang diinginkan pada lingkungan tertentu, sehingga menyebabkan
insomnia atau hipersomnia.
180.
F51.3Sleepwalking [somnambulism]
Perubahan kesadaran sehingga fenomena tidur dan bangun
bergabung. Pada episode tidur berjalan ini pasien bangkit dari tempat
tidur, biasanya pada sepertiga pertama tidur malam, dengan rendahnya
tingkat keawasan, reaksi dan keterampilan otot. Setelah bangun biasanya
ia tidak ingat kejadian tersebut.
181.
F51.4Sleep terrors [night terrors]
Episode terror dan panik di waktu malam dengan suara dan gerakan
yang hebat dan aktifitas otonom yang tinggi. Pasien akan terduduk atau
berdiri, biasanya pada sepertiga pertama tidur malam, dengan teriakan
panik. Sering juga ia lari ke pintu seolah-olah ingin meloloskan diri,
namun jarang meninggalkan kamar. Ingatan akan kejadian tersebut
sangat terbatas (biasanya satu atau dua bayangan yang tidak utuh).
182.
F51.5Nightmares mimpi buruk
Mimpi yang berisi rasa cemas dan takut, yang bisa diingat dengan
jelas. Temanya sering mencakup ancaman nyawa, keamanan, atau harga
diri. Biasanya pada episode tersebut terdapat aktifitas otonom, namun
suara atau gerak tubuh tidak jelas. Pada waktu bangun ia dengan cepat
sadar dan berorientasi ke kenyataan.
183.
F51.8Kelainan tidur nonorganik lainnya
184.
F51.9Kelainan tidur nonorganik, tidak dijelaskan
F52 Gangguan fungsi seksual tanpa kelainan atau penyakit
organik
Mencakup
berbagai
keadaan
yang
berhubungan
dengan
ketidakmampuan melakukan hubungan seksual seperti yang diinginkan.
Respons seksual adalah proses psikosomatik. Dalam kelainan ini, proses
psikologis dan somatik biasanya terlibat.
185.
F52.0Kurang atau hilangnya keinginan seksual frigiditas,
nafsu sex hipoaktif
186.
F52.1Penghindaran sex dan kurangnya kenikmatan seksual
anhedonia (sexual)
187.
F52.2Kegagalan respons genital gangguan ereksi atau
kekeringan vagina
188.
F52.3Gangguan fungsi orgasme - orgasme tidak terjadi atau
tercapai sangat lama
189.
F52.4Ejakulasi prematur

104
190.
F52.5Vaginismus nonorganic kejang otot sekitar sehingga
vagina tertutup
191.
F52.6Dyspareunia nonorganik - nyeri selama hubungan
seksual
192.
F52.7Nafsu seksual berlebihan nymphomania (perempuan),
satyriasis (laki-laki)
193.
F52.8Disfungsi seksual nonorganik lain
194.
F52.9Disfungsi seksual nonorganik, tidak dijelaskan
F53 Kelainan jiwa dan tingkah-laku pada puerperium, not
elsewhere classified
Kelainan jiwa yang berhubungan dengan puerperium (muncul dalam
waktu enam minggu setelah melahirkan) yang tidak bisa diklasifikasikan
di tempat lain pada bab ini, baik karena informasi tidak cukup, atau
karena adanya gambaran klinis khusus yang menyebabkan klasifikasinya
di tempat lain tidak sesuai.
195.
F53.0Kelainan ringan depresi postpartum
196.
F53.1Kelainan berat psikosis puerperium NOS
197.
F53.8Kelainan lain
198.
F53.9Kelainan yang tidak dijelaskan
F54 Kelainan psikologis pada kelainan yang klasifikasinya di
tempat lain
Kategori ini digunakan untuk mencatat pengaruh psikologis yang
diduga berperanan dalam timbulnya kelainan fisik yang klasifikasinya
pada bab lain. Termasuk disini faktor-faktor psikologis yang
mempengaruhi keadaan fisik. Contoh penggunaan kategori ini adalah:
asthma F54 and J45.-; dermatitis F54 and L23-L25; gastric ulcer F54 and
K25.-; mucous colitis F54 and K58.-; ulcerative colitis F54 and K51.-;
urticaria F54 and L50.F55 Penyalahgunaan zat yang tidak menyebabkan ketergantungan
F59 Sindroma tingkah-laku akibat faktor fisiologis dan fisik yang
tidak dijelaskan

F60-F69: Kelainan kepribadian dan tingkah laku dewasa


Blok ini berisi berbagai keadaan dan pola-pola tingkah-laku yang
nyata secara klinis dan cenderung menetap. Gejala ini muncul sebagai
ekspresi gaya hidup seseorang dan caranya berhubungan dengan diri
sendiri dan orang lain. Beberapa dari gejala ini muncul dini pada
perkembangan seseorang, dan yang lainnya didapatkan lebih lambat.
Kelainan kepribadian spesifik (F60), campuran (F61), dan
perubahan kepribadian (F62) merupakan pola tingkah-laku yang tertanam
dalam, dan muncul sebagai respons terhadap berbagai situasi. Mereka
melambangkan pembelokan tajam dalam memahami, memikirkan,
merasakan, dan terutama membandingkan dirinya dengan orang lain.
Mereka sering berhubungan dengan distress subjektif dan masalah
penampilan sosial.
F60 Kelainan kepribadian spesifik
Kekacauan berat kepribadian dan tingkah-laku, bukan akibat
langsung gangguan otak atau kelainan psikiatrik lain. Biasanya
melibatkan beberapa daerah kepribadian, berhubungan dengan
ketegangan pribadi yang berat dan kerusakan hubungan sosial, dan
muncul sejak kanak-kanak atau remaja.
199.
F60.0Gangguan kepribadian paranoid
Sangat sensitif akan kemunduran, tidak bisa memaafkan hinaan,
curiga berlebihan, bersikap siap tempur dan sangat menjaga hak-hak
pribadi. Ia merasa dirinya sangat penting dan selalu membandingkan
segala sesuatu dengan diri sendiri.
200.
F60.1Gangguan kepribadian skizoid

105
Khas dengan menarik diri dari hubungan yang akrab, sosial dan
lainnya dan lebih menyukai khayalan, aktifitas sendiri, dan introspeksi.
201.
F60.2Gangguan kepribadian antisosial
Khas dengan tidak peduli akan kewajiban sosial dan perasaan orang
lain. Disebut juga kepribadian amoral, anti sosial, asosial, psikopatik atau
sosiopatik
202.
F60.3Kepribadian emosi labil
Bertendensi untuk bertindak tanpa memikir akibat, alam perasaan
mudah berubah. emosi mudah meledak dan tidak terkontrol. Gejala lain
adalah tendensi untuk merusak diri sendiri, atau bunuh diri. Disebut juga
kepribadian agresif atau eksplosif
203.
F60.4Kepribadian histrionik
Alam perasaan dangkal dan labil, mendramatisir diri sendiri,
ekspresi emosi berlebihan, mudah disugesti, egosentris, mudah
tersinggung, dan selalu mencari pujian, rangsangan, dan perhatian.
Disebut juga kepribadian histeris dan psikoinfantil
204.
F60.5Kepribadian anankastik
Selalu ragu-ragu; ingin serba sempurna (perfeksionisme), perhatian
akan detail berlebihan; bandel, sangat hati-hati, dan kaku. Disebut juga
kepribadian kompulsif, obsesif, obsesif-kompulsif
205.
F60.6Kepribadian hindaran atau cemas
Pasien memiliki perasaan tegang dan enggan, tidak percaya diri dan
rendah diri. Selalu ingin disenangi dan diterima, sangat sensitif akan
kritikan, dan bertendensi menghindari aktifitas rutin tertentu dengan
membesar-besarkan bahaya atau resikonya.
206.
F60.7Kepribadian tergantung
Tergantung pada orang lain dalam mengambil keputusan, patuh
pada keinginan orang yang lebih tua, dan respons yang lemah terhadap
tuntutan kehidupan harian.
207.
F60.8Kelainan kepribadian lainnya
Kepribadian eksentrik, narcissistic, immatur, pasif agresif,
psikoneurotik
208.
F60.9Kelainan kepribadian, tidak dijelaskan
F61 Kelainan kepribadian campuran dan lainnya
Kategori ini adalah untuk kelainan spesifik yang sering
menimbulkan gangguan tapi tidak memiliki pola spesifik dari gejala-gejala
pada F60.-.
F62 Perubahan kepribadian menetap, bukan karena kelainan otak
Gangguan kepribadian yang berkembang setelah stress berat atau
penyakit jiwa yang berat. Perubahan kepribadian harus jelas dan tidak
terdapat sebelum kejadian.
209.
F62.0Perubahan kepribadian menetap setelah stress berat
210.
F62.1Perubahan kepribadian menetap setelah sakit jiwa
211.
F62.8Perubahan kepribadian menetap lainnya
212.
F62.9Perubahan kepribadian menetap, tidak dijelaskan
F63 Kelainan kebiasaan dan dorongan
Khas dengan tindakan berulang tanpa motivasi yang rasional, tidak
bisa dikontrol, dan umumnya merusak kepentingan pasien sendiri dan
orang lain.
213.
F63.0Judi yang patologis
Kelainan ini berupa episode perjudian yang mendominasi kehidupan
pasien sampai merusak nilai-nilai dan kewajiban sosial, pekerjaan, dan
keluarga.
214.
F63.1Pembakaran yang patologis [pyromania]

106
Khas dengan usaha membakar tanpa motif yang jelas, dan pikiran
tentang api dan kebakaran. Diawali peningkatan ketegangan sebelum,
dan kepuasan dalam sesudah tindakan
215.
F63.2Mencuri yang patologis [kleptomania]
Kelainan dengan kegagalan menahan dorongan untuk mencuri objek
yang tidak berguna untuk pribadi. Objek ini bisa dibuang, diberikan
kepada orang lain, atau dikoleksikan. Terdapat ketegangan sebelum
tindakan, dan sangat puas sesudahnya.
216.
F63.3Menarik rambut yang patologis (trichotillomania)
Khas dengan botak karena gagal menahan dorongan menarik
rambut. Penarikan rambut didahului oleh ketegangan yang tinggi dan
diikuti oleh perasaan lega atau puas.
217.
F63.8Kelainan kebiasaan dan dorongan lainnya
218.
F63.9Kelainan kebiasaan dan dorongan, tidak dijelaskan
F64 Kelainan identitas kelamin
219.
F64.0Transsexualisme
Khas dengan hasrat hidup sebagai anggota seks yang berlawanan,
biasanya diikuti perasaan tidak nyaman atau tidak pantas pada kelompok
seksnya sendiri, dan berharap memperoleh pembedahan dan pengobatan
supaya tubuh sesuai dengan seks yang diinginkan
220.
F64.1Transvestisme peran-ganda
Memakai pakaian jenis seks lain untuk menikmati rasa menjadi
anggota jenis seks tersebut, tanpa hasrat pergantian seks dan tidak
diikuti oleh kepuasan seksual.
221.
F64.2Kelainan identitas kelamin kanak-kanak
Pertama muncul di masa kanak-kanak, ingin menjadi jenis seks yang
berbeda. Pikiran selalu pada pakaian dan aktifitas jenis seks yang berbeda
dan kesal akan jenis seks sendiri.
222.
F64.8Kelainan identitas kelamin lainnya
223.
F64.9Kelainan identitas kelamin, tidak dijelaskan
F65 Kelainan nafsu seksual
224.
F65.0Fetishisme
Mengandalkan benda mati (fetish) untuk rangsangan dan kepuasan
seksual. Fetish sering merupakan bagian tambahan tubuh, misalnya
pakaian atau sepatu. Contoh umum lainnya khas dengan texture tertentu
seperti karet, plastik atau kulit. Objek-objek fetish bisa hanya digunakan
untuk meningkatkan rangsangan seksual (misalnya dengan partner yang
mengenakan pakaian tertentu).
225.
F65.1Transvestisme fetish
Pemakaian pakaian jenis seks yang berlawanan untuk rangsangan
seksual dan menciptakan penampilan jenis seks berbeda. Berbeda dari
transvestisme trans-seksual, transvestisme fetish memiliki hubungan yang
jelas dengan rangsangan seksual dan keinginan kuat untuk menanggalkan
pakaian tersebut ketika orgasme telah dicapai. Keadaan ini bisa terjadi
pada fase awal perkembangan trans-seksualisme.
226.
F65.2Exhibitionisme
Tendensi untuk memperlihatkan genitalia kepada jenis seks yang
berbeda atau ke orang banyak di tempat umum, tanpa bermaksud
mengadakan kontak seksual. Biasanya, tapi tidak selalu, rangsangan
seksual pada waktu itu diikuti oleh masturbasi.
227.
F65.3Voyeurisme
Tendensi untuk mengintip orang yang sedang berhubungan seksual
atau membuka baju. Dilakukan tanpa setahu objek, dan diikuti oleh
rangsangan seksual dan masturbasi.
228.
F65.4Paedophilia

107
Nafsu seks pada anak lelaki dan/atau perempuan sebelum atau awal
pubertas.
229.
F65.5Sadomasochisme
Aktifitas seksual yang melibatkan pemberian rasa nyeri, hinaan,
atau ikatan. Keinginan sebagai penerima disebut masochisme; sebagai
pemberi disebut sadisme.
230.
F65.6Kelainan ganda nafsu seksual
Lebih dari satu preferensi seksual abnormal dan tidak ada yang
lebih menonjol. Kombinasi yang sering adalah fetishisme, transvestisme,
dan sadomasochisme.
231.
F65.8Kelainan nafsu seksual lainnya
Melakukan telpon cabul, menggeserkan badan pada orang lain
untuk rangsangan seks di tempat ramai; aktifitas seksual dengan binatang
(zoophilia), mayat (necrophilia), dan penggunaan cekikan atau anoksia
untuk meningkatkan rangsangan seksual.
232.
F65.9Kelainan nafsu seksual, tidak dijelaskan
F66 Kelainan yang berhubungan dengan perkembangan dan
orientasi seksual
Note:
Orientasi seksual saja tidak dianggap sebagai kelainan.
233.
F66.0Gangguan pematangan seksual
Pasien tidak yakin akan identitas gender atau orientasi seksualnya.
Sering pada remaja yang tidak pasti apakah ia homo-, hetero- atau biseksual, atau pada orang dewasa yang setelah orientasi seksualnya
terlihat stabil, mendapatkan bahwa orientasi seksualnya itu berubah.
234.
F66.1Orientasi seksual egodystonik
Identitas gender atau preferensi seksual (heterosexual, homosexual,
bisexual, atau prepubertal) tidak diragukan, tapi ia berharap hal ini
berbeda, dan mungkin mencari pengobatan untuk mengubahnya.
235.
F66.2Gangguan hubungan seksual
Identitas gender atau orientasi seksual (hetero-, homo-, atau bisexual) menyebabkan kesulitan dalam membentuk atau mempertahankan
hubungan dengan pasangan seksualnya.
236.
F66.8Kelainan perkembangan psikoseksual lainnya
237.
F66.9Kelainan perkembangan psikoseksual, tidak dijelaskan
F68 Kelainan kepribadian dan tingkah laku dewasa lainnya
238.
F68.0Penonjolan gejala fisik untuk alasan psikologis
Gejala-gejala fisik yang sudah pasti menjadi menonjol dan lama
akibat keadaan psikologis. Pasien umumnya tertekan oleh gejala ini.
Disebut juga neurosis kompensasi
239.
F68.1Menciptakan gejala atau cacad fisik atau psikologis
Pasien berulang-ulang menciptakan gejala tanpa alasan yang jelas,
dan malah melukai diri sendiri untuk lebih meyakinkan. Motivasinya
kabur dan mungkin untuk mengambil peran sebagai orang sakit. Disebut
juga sindroma Munchhausen
240.
F68.8Kelainan kepribadian dan tingkah laku dewasa lainnya
yang dijelaskan
F69 Kelainan
dijelaskan

kepribadian

dan

tingkah

laku

dewasa

tidak

F70-F79: Retardasi Mental


Perkembangan pikiran terhenti atau tidak sempurna, khas dengan
kegagalan keterampilan pada masa perkembangan. Keterampilan ini ikut
menentukan level kecerdasan umum seperti daya kognitif (pengenalan),
bahasa, gerakan, dan sosial. Retardasi dapat terjadi dengan atau tanpa
keadaan mental dan fisik lainnya.

108
Derajat retardasi mental diukur dengan alat uji kecerdasan yang
distandarisasi. Ukuran ini memberi perkiraan derajat retardasi mental.
Kemampuan intelektual dan adaptasi sosial bisa membaik sebagai hasil
latihan dan rehabilitasi. Diagnosis harus didasarkan pada tingkat
kemampuan fungsi saat pemeriksaan.
Subdivisi berikut digunakan untuk menunjukkan luasnya kerusakan
tingkah laku.
241.
.0
Kerusakan tingkah laku tidak ada atau minimal
242.
.1
Kerusakan tingkah laku nyata dan memerlukan
perhatian dan pengobatan.
243.
.8
Kerusakan tingkah laku lain
244.
.9
Kerusakan tingkah laku tidak disebutkan
Kalau perlu gunakan kode tambahan untuk keadaan lain yang
berhubungan seperti autisma, gangguan perkembangan lain, epilepsi,
kelainan perangai, atau cacad fisik yang berat.
F70 Retardasi mental ringan
IQ 5069 (pada dewasa, usia mental 912 tahun). Cenderung
menyebabkan kesulitan belajar di sekolah. Banyak dewasa dengan IQ ini
masih mampu bekerja dan mempertahankan hubungan sosial yang baik
dan berguna untuk masyarakat.
F71 Retardasi mental sedang
IQ 3549 (pada dewasa, usia mental 6-9 tahun). Perkembangan
terlambat di masa kanak-kanak, tapi umumnya bisa mengurus diri sendiri
dengan komunikasi dan akademis yang memadai. Orang akan
memerlukan berbagai sokongan untuk hidup dan bekerja di masyarakat.
F72 Retardasi mental berat
IQ 20-34 (pada dewasa, usia mental 3-6 tahun), cenderung
membutuhkan sokongan terus menerus.
F73 Retardasi mental sangat berat
IQ di bawah 20 (pada dewasa, usia mental di bawah 3 tahun).
Menyebabkan sulit merawat diri sendiri, buang air besar dan kecil,
komunikasi dan gerakan.
F78 Retardasi mental lain
F79 Retardasi mental tidak dijelaskan

F80-F89: Kelainan perkembangan psikologis


Dimulai pada masa bayi atau kanak-kanak, berhubungan dengan
pematangan sistem syaraf pusat, dan arah yang tetap tanpa remisi atau
relaps. Fungsi yang terganggu mencakup bahasa, keterampilan visuospatial (penglihatan ruang), dan koordinasi gerak. Biasanya kerusakan
berkurang ketika bertumbuh, walau pun defisit ringan sering ada pada
usia dewasa.
F80 Kelainan perkembangan bicara dan bahasa
Pola normal berbahasa terganggu sejak awal perkembangan..
Sering sulit membaca dan mengeja, kelainan hubungan antar-pribadi,
serta kelainan emosi dan tingkah laku.
245.
F80.0Gangguan artikulasi (membuat kata) waktu bicara
Penggunaan artikulasi di bawah level yang sesuai untuk usia, tapi
keterampilan bahasa normal. Disebut juga dyslalia
246.
F80.1Gangguan bahasa ekspresif
Penggunaan ekspresi bahasa rendah, tapi pemahaman normal. Bisa
diikuti kelainan artikulasi. Disebut juga dysphasia atau aphasia
perkembangan jenis ekspresif
247.
F80.2Gangguan bahasa reseptif

109
Pemahaman bahasa rendah, diikuti gangguan bahasa ekspresi dan
artikulasi. Disebut juga dysphasia, aphasia perkembangan jenis reseptif,
aphasia Wernicke, dan tuli kata-kata
248.
F80.3Aphasia didapat dengan epilepsy [Landau-Kleffner]
Perkembangan bahasa mulanya normal, lalu kemampuan bahasa
reseptif dan ekspresif menghilang, dengan inteligensia umum baik.
Awalnya disertai oleh kelainan otak atau epilepsi. Onset biasanya antara
usia 3-7 tahun.
249.
F80.8Kelainan perkembangan bicara dan bahasa lainnya
Lisping (susah mengeluarkan huruf s dan menggantinya dengan
ts
250.
F80.9Kelainan perkembangan bicara dan bahasa, tidak
dijelaskan
F81 Kelainan perkembangan keterampilan sekolah
Kelainan dengan gangguan keterampilan sejak tingkat awal
perkembangan. Hal ini bukan karena kurangnya kesempatan belajar,
tidak semata-mata akibat retardasi mental, dan tidak akibat trauma atau
penyakit pada otak.
251.
F81.0
Kelainan
khusus
membaca
dyslexia
perkembangan
252.
F81.1Kelainan khusus mengeja
253.
F81.2Kelainan khusus keterampilan berhitung
254.
F81.3Kelainan keterampilan sekolah campuran
255.
F81.8Kelainan perkembangan keterampilan sekolah lainnya
256.
F81.9Kelainan perkembangan keterampilan sekolah, tidak
dijelaskan
F82 Kelainan perkembangan fungsi gerak
Kelainan dengan gambaran utama kegagalan serius perkembangan
koordinasi motorik yang tidak bisa hanya dijelaskan oleh retardasi
intelektual umum atau kelainan neurologis baik kongenital atau didapat.
F83 Kelainan perkembangan campuran
Kategori sisa yang berisi campuran gangguan perkembangan
spesifik bicara dan bahasa, keterampilan belajar, dan fungsi motoris, tapi
tidak ada yang lebih menonjol untuk diagnosa utama. Kategori ini dipakai
kalau gangguan fungsi memenuhi kriteria untuk dua atau lebih dari F80,
F81, dan F82.
F84 Kelainan perkembangan pervasif
Khas dengan kelainan interaksi sosial timbal-balik dan pola
komunikasi, dan oleh minat dan aktifitas yang terbatas, berbentuk khas,
dan berulang-ulang. Kelainan ini merupakan bentuk pervasif fungsi
seseorang dalam semua situasi.
257.
F84.0Autisma kanak-kanak
Ditentukan oleh adanya perkembangan abnormal sebelum usia tiga
tahun, dan ciri-ciri khas fungsi abnormal pada ketiga area psikopatologi
(interaksi sosial timbal-balik, komunikasi, dan tingkah laku yang terbatas,
khas dan berulang).
258.
F84.1Autisma tidak khas
Berbeda dari autisma kanak-kanak dalam usia onset atau tidak
terpenuhinya ketiga set kriteria diagnosa.
259.
F84.2Sindroma Rett
Pada anak perempuan, perkembangan awal normal lalu diikuti
penurunan kemampuan bicara, keterampilan gerakan dan penggunaan
tangan, bersama dengan perlambatan pertumbuhan kepala, biasanya
dengan onset antara usia 7-24 bulan.
260.
F84.3Kelainan disintegrasi kanak-kanak lainnya

110
Periode perkembangan yang normal sebelum onset kelainan, diikuti
oleh hilangnya keterampilan yang telah diperoleh dalam waktu beberapa
bulan saja.
261.
F84.4Kelainan overaktif sehubungan dengan retardasi mental
dan gerakan stereotype
Kategori ini melibatkan anak-anak dengan retardasi mental berat
(IQ <34) dengan masalah utama pada hiperaktifitas dan perhatian, di
samping tingkah laku stereotype.
262.
F84.5Sindroma Asperger
Interaksi sosial seperti autisma, minat dan aktifitas terbatas,
stereotype, dan berulang. Tidak terdapat retardasi perkembangan bahasa
atau kognitif. Kelainan ini sering berhubungan dengan gerakan yang
kacau.
263.
F84.8Kelainan perkembangan pervasif lainnya
264.
F84.9Kelainan perkembangan pervasif, tidak dijelaskan
F88 Gangguan
perkembangan

perkembangan

psikologis

lainnya

agnosia

F89 Gangguan perkembangan psikologis yang tidak dijelaskan

F90-F98: Kelainan tingkah laku dan emosi dengan awal


biasanya pada masa kanak-kanak dan remaja
F90 Kelainan hiperkinetik
Onset dini (biasanya balita), kurangnya usaha aktifitas kognitif, suka
berganti aktifitas tanpa penyelesaian, dan aktifitas tidak teratur dan
berlebihan.. Tidak memiliki rasa sungkan pada orang dewasa, tidak
disukai oleh anak lain dan mungkin tersisih. Terdapat kegagalan fungsi
kognitif umum, dan keterlambatan perkembangan motorik dan bahasa.
265.
F90.0Kekacauan aktifitas dan perhatian
266.
F90.1Kelainan hiperkinetik disertai kelainan perangai
267.
F90.8Kelainan hiperkinetik lain
268.
F90.9Kelainan hiperkinetik, tidak dijelaskan
F91 Kelainan perangai (conduct disorders)
Pola kelakuan dissosial, agresif, atau bandel yang berulang dan
persisten, yang lebih berat daripada kenakalan anak-anak atau remaja,
berlangsung lama (enam bulan atau lebih). Contohnya berkelahi atau
menjajah (bullying) yang berlebihan, kasar pada orang lain atau
binatang, merusak harta benda, membakar, mencuri, berbohong, bolos
sekolah dan lari dari rumah, temper tantrum sangat sering dan berat, dan
tidak patuh. Satu saja dari tingkah laku ini, kalau menonjol, cukup untuk
menegakkan diagnosa.
269.
F91.0Kelainan perangai yang hanya di dalam keluarga
Agresif (juga melawan, bandel dan disruptif [menghambat
kegiatan]) yang hampir selalu terjadi di rumah dan dengan anggota
keluarga inti atau anggota di rumah tangga.
270.
F91.1Kelainan perangai tanpa sosialisasi
Khas dengan kombinasi tingkah laku dissosial atau agresif dengan
pervasif yang nyata dalam hubungannya dengan anak-anak lain.
271.
F91.2Kelainan perangai sosialisasi
Mencakup tingkah laku dissosial atau agresif pada orang-orang
yang umumnya menyatu dengan baik dengan teman sebayanya.
272.
F91.3Kelainan bandel oposisional
Kelainan perangai khas dengan tingkah laku melawan, tidak patuh
atau disruptif tapi tidak melibatkan tindakan yang lebih ekstrim.
273.
F91.8Kelainan perangai lainnya
274.
F91.9Kelainan perangai, tidak dijelaskan

111
F92 Kelainan campuran perangai dan emosi
Kelompok kelainan yang khas dengan kombinasi tingkah laku
agresif, dissosial atau bandel, dengan gejala-gejala nyata depresi, cemas
atau gangguan emosi lain.
275.
F92.0Kelainan perangai depresif
Kombinasi kelainan perangai (F91.-) dengan depresi (F32.-),
kehilangan minat akan aktifitas, menyalahkan diri, dan putus asa. Bisa
terdapat gangguan tidur atau selera makan.
276.
F92.8Kelainan perangai dan emosi campuran lainnya
Kombinasi kelainan perangai (F91.-) dengan gejala emosi yang
persisten dan nyata seperti cemas, obsesi atau kompulsi, depersonalisasi
atau derealisasi, fobia, atau hipokondria.
277.
F92.9Kelainan perangai dan emosi campuran, tidak dijelaskan
F93 Kelainan emosi dengan onset pada masa kanak-kanak
Terutama pemberatan terhadap trend perkembangan normal, bukan
fenomena abnormal itu sendiri. Kesesuaian perkembangan digunakan
sebagai gambaran kunci dalam perbedaan kelainan emosi ini dari
kelainan neurosis (F40-F48).
278.
F93.0Kelainan cemas perpisahan pada anak
Didiagnosa kalau takut berpisah merupakan fokus kecemasan dan
kecemasan tersebut muncul pertama kali pada tahun-tahun awal masa
kanak-kanak.
279.
F93.1Kelainan cemas fobia pada anak
Ketakutan masa kanak-kanak yang menunjukkan kespesifikan fase
perkembangan dan terdapat pada sebagian besar anak, tapi derajatnya
abnormal.
280.
F93.2Kelainan cemas sosial anak
Disini terdapat kekhawatiran akan orang asing dan keengganan
sosial, atau cemas kalau bertemu dengan situasi yang baru, asing, atau
secara sosial mengancam. Misalnya kelainan hindaran masa kanak-kanak
dan remaja
281.
F93.3Kelainan persaingan pada saudara
Kekacauan emosi yang biasanya mengikuti kelahiran adik
diperlihatkan oleh sebagian besar anak yang masih kecil. Disebut juga
Sibling jealousy
282.
F93.8Kelainan emosi kanak-kanak lainnya
283.
F93.9
Kelainan perangai dan emosi campuran, tidak
dijelaskan
F94 Kelainan fungsi sosial yang dimulai di masa kanak-kanak
atau remaja
Merupakan kelompok yang memiliki kelainan fungsi sosial sama
yang dimulai sewaktu perkembangan, tapi tidak melibatkan semua area
fungsi sosial. Distorsi lingkungan yang serius mungkin memainkan
peranan penting dalam etiologi sebagian besar kasus.
284.
F94.0Mutisme elektif
Keadaan bisu elektif ini khas dengan selektifnya kemampuan
bicara yang ditentukan oleh emosi, misalnya anak mampu berbicara pada
satu situasi namun tidak bisa bicara pada situasi (tertentu) lainnya.
285.
F94.1Kelainan tambahan bersifat reaktif pada anak
Dimulai pada usia balita dan khas dengan kelainan persisten
hubungan sosial.
286.
F94.2Kelainan tambahan anak-anak bersifat disinhibisi (tanpa
hambatan)
Merupakan pola fungsi sosial abnormal yang muncul pada usia
balita dan cenderung bertahan walau pun keadaan lingkungan telah
berubah.

112
287.
F94.8Kelainan fungsi sosial masa kanak-kanak lainnya
288.
F94.9
Kelainan fungsi sosial masa kanak-kanak, tidak
dijelaskan
F95 Kelainan Tic
Manifestasi utama suatu bentuk tic, yaitu gerakan motor yang
tidak berirama atau suara tiba-tiba dan tanpa tujuan. Tic motorik umum
sederhana hanya melibatkan pengedipan mata, getaran leher,
mengangkat bahu, dan mengerutkan wajah. Tic vokalis umum sederhana
mencakup pembersihan tenggorok, menghardik, membau-bau, dan
mendesis.
289.
F95.0Kelainan tic sementara
Tic berlangsung kurang dari 12 bulan. biasanya berbentuk kedipan
mata, kerutan wajah, dan getaran kepala.
290.
F95.1Kelainan tic motor atau vocal kronis
Berupa tic motorik atau vokal tapi tidak keduanya, yang masingmasing bisa tunggal atau ganda, dan berlangsung lebih dari satu tahun.
291.
F95.2Kelainan tic motor atau vocal gabungan [de la Tourette]
Suatu bentuk kelainan tic dengan satu atau lebih tic vokal, yang
tidak harus muncul bersamaan. Biasanya makin berat selama remaja dan
cenderung menetap di usia dewasa. Tic vokal sering muncul ganda
dengan
vokalisasi
berulang
yang
meledak-ledak,
pembersihan
tenggorokan, dan menyumpah, dan bisa dengan penggunaan kata-kata
atau ungkapan cabul. Bisa terdapat echopraxia dengan gerakan badan
yang bisa saja bersifat cabul (copropraxia)
292.
F95.8Kelainan tic lainnya
293.
F95.9Kelainan tic, tidak dijelaskan
F98 Kelainan tingkah laku dan emosi lain dengan awalnya anak
atau remaja
Kelompok kelainan heterogen yang memiliki onset di masa kanakkanak. Beberapa dari keadaan ini mewakili sindroma yang sudah jelas,
namun pada yang lain tidak lebih daripada kompleks gejala yang perlu
dimasukkan karena keseringannya dan hubungannya dengan masalah
psikososial, dan karena tidak bisa dimasukkan ke dalam sindroma lain.
294.
F98.0Enuresis non-organik
Khas dengan kencing di luar kesadaran baik siang atau malam,
tidak sesuai dengan usia mentalnya, dan tidak karena kurangnya kontrol
bladder akibat kelainan neurologis, serangan epilepsi, atau kelainan
struktur saluran kencing.
295.
F98.1Enkopresis nonorganis
Berak berulang baik sadar atau tidak, dengan kepadatan normal
atau mendekati normal, pada tempat yang tidak sesuai dengan setting
sosiokultural.
296.
F98.2Feeding disorder of infancy and childhood
Kelainan pemberian makanan pada masa bayi atau kanak-kanak
kecil.
297.
F98.3Pica pada bayi dan anak
Memakan zat-zat bukan makanan (seperti tanah, cat, pecahan kayu,
dsb.) secara persisten. Ini bisa merupakan bagian dari kelainan psikiatrik
yang lebih luas (misalnya autisma), atau tingkah laku psikopatologis
terpisah seperti pada klasifikasi ini.
298.
F98.4Kelainan gerakan stereotypical
Gerakan sadar, berulang, stereotype, tanpa fungsi (dan sering
berirama) yang bukan bagian dari keadaan psikiatrik atau neurologis
yang dikenal. Gerakan yang tidak membahayakan diri sendiri antara lain
body-rocking, head rocking, mencabut rambut, memutar rambut,
finger-flicking, dan hand-flapping.

113
299.
F98.5Stuttering [stammering] - gagap
Bicara khas dengan pengulangan atau pemanjangan suara suku
kata atau kata, atau oleh seringnya keraguan atau penghentian yang
mengganggu alur irama bicara.
300.
F98.6Cluttering
Bicara yang cepat dengan gangguan kelancaran, tapi tidak disertai
pengulangan atau keraguan, yang beratnya sampai menyebabkan
pembicaraan tidak bisa dimengerti. Bicara sering salah dan tidak
berirama, dengan getaran-getaran cepat yang biasanya menunjukkan pola
kalimat yang tidak benar.
301.
F98.8Kelainan emosi dan tingkah laku dengan onset kanakkanak dan remaja
302.
F98.9Kelainan emosi dan tingkah laku dengan onset kanakkanak dan remaja
Kelainan tingkah laku dan emosional yang tidak dijelaskan, dengan
onset biasanya di masa kanak-kanak dan remaja

F99: Kelainan Mental yang Tidak dijelaskan


F99 Kelainan mental, tidak dijelaskan

114

BAB VI
PENYAKIT SISTEM PERSYARAFAN (G00G99)
Kondisis tertentu yang bisa diklasifikasikan pada bab ini bisa
disebabkan oleh efek obat atau penyebab eksternal. Kode dari Bab XX
bisa digunakan sebagai kode tambahan.

Blok-blok di dalam Bab ini adalah:


1. G00-G09 Penyakit peradangan CNS
2. G10-G13 Atrofi sistemik yang terutama mengganggu CNS
3. G20-G26 Kelainan extrapyramid dan gerakan
4. G30-G32 Penyakit degeneratif lain sistem syaraf
5. G35-G37 Penyakit-penyakit demielinasi CNS
6. G40-G47 Kelainan bersifat episode dan paroxysmal
7. G50-G59 Kelainan syaraf, urat syaraf, dan pleksus
8. G60-G64 Polineuropati dan kelainan lain sistem syaraf perifer
9. G70-G73 Penyakit-penyakit myoneural junction dan otot
10. G80-G83 Kelumpuhan otak dan sindroma kelumpuhan lainnya
11. G90-G99 Kelainan lain sistem syaraf

Kategori asterisk untuk Bab ini adalah sbb.:


G01*
G02*
G05*
G07*
G13*
G22*
G26*
G32*
G46*
G53*
G55*
G59*
G63*
G73*
G94*
G99*

Meningitis pada penyakit bakteri c.e.


Meningitis pada penyakit infeksi dan parasit lain c.e.
Encephalitis, myelitis dan encephalomyelitis pada penyakit c.e.
Abses dan granuloma intrakranial dan intraspinal pada penyakit y
c.e.
Atrofi sistemik yang terutama ,mengganggu CNS pada penyakit c.e.
Parkinsonism pada peny. c.e.
Kelainan extrapyramid dan gerakan pada penyakit c.e.
Kelainan degeneratif lain sistem syaraf pada penyakit c.e.
Sindroma otak vaskuler pada CVD (cerebrovascular diseases)
Kelainan syaraf otak (nervus craniales) pada penyakit c.e.
Penekanan akar syaraf dan pleksus pada penyakit c.e.
Mononeuropati pada peny. c.e.
Polyneuropati pada peny. c.e.
Kelainan myoneural junction dan otot pada penyakit c.e.
Kelainan otak lainnya pada penyakit c.e.
Kelainan sistem syaraf lainnya pada penyakit c.e.
(c.e. = classified elsewhere; yang klasifikasinya di tempat lain).

Penyakit-penyakit peradangan sistem syaraf pusat (G00-G09)


G00 Meningitis bakteri, not elsewhere classified
Termasuk: bacterial:
arachnoiditis,
leptomeningitis,
meningitis,
pachymeningitis
Kecuali: bacterial::
meningoencephalitis
(G04.2),
meningomyelitis
(G04.2)
G00.0
Meningitis haemophilus
Meningitis akibat Haemophilus influenzae
G00.1
Meningitis pneumokokus
G00.2
Meningitis streptokokus
G00.3
Meningitis stafilokokus
G00.8
Meningitis bakteri lain
Meningitis akibat Escherichia koli, basil Friedlnder, Klebsiella
G00.9
Meningitis bakteri, tak dijelaskan
Meningitis: purulenta NOS, piogenik NOS, supuratif NOS
G01* Meningitis pada penyakit bakteri c.e.

115
Meningitis (pada): demam tifus (A01.0), infeksi salmonella (A02.2),
tuberkulosa (A17.0)
anthrax (A22.8), leptospirosis (A27.- ), listeria (A32.1),
meningococcus (A39.0)
sifilis: kongenital (A50.4), sekunder (A51.4)
neurosifilis (A52.1), gonokokus (A54.8), penyakit Lyme (A69.2)
Kecuali : meningoensefalitis dan meningomielitis pada penyakit bakteri
c.e. (G05.0*)
G02* Meningitis pada penyakit infeksi dan parasit lain, c.e.
Kecuali: meningoensefalitis/meningomielitis pada penyakit infeksi dan
parasit c.e. (G05.1-G05.2*)
G02.0* Meningitis pada penyakit virus c. e.
Meningitis (akibat):
enterovirus (A87.0), adenovirus (A87.1), herpesvirus [herpes
simplex] (B00.3),
varicella [chickenpox] (B01.0), zoster (B02.1), measles
(B05.1),
rubella (B06.0), mumps (B26.1), mononukleosis infesiosa
(B27.- )
G02.1* Meningitis pada mikosis
Meningitis (pada):
kandida (B37.5), koksidioidomikosis (B38.4), kriptokokus
(B45.1)
G02.8* Meningitis pada penyakit infeksi dan parasit lain, c.e.
Meningitis akibat: tripanosomiasis Afrika (B56.-), penyakit Chagas
(kronis) (B57.4)
G03 Meningitis akibat penyebab lain dan penyebab yang tidak
dijelaskan
Termasuk: arachnoiditis,
leptomeningitis,
meningitis
dan
pachymeningitis,
akibat penyebab lain dan penyebab yang tidak dijelaskan
Kecuali: meningoensefalitis (G04.-), meningomyelitis (G04.-)
G03.0
Meningitis nonpyogenik
Meningitis nonbakteri
G03.1
Meningitis kronis
G03.2
Meningitis berulang jinak [Mollaret]
G03.8
Meningitis akibat penyebab lain yang dijelaskan
G03.9
Meningitis, tidak dijelaskan
Arachnoiditis (spinal) NOS
G04 Ensefalitis, myelitis dan ensefalomyelitis
Termasuk: myelitis asendens akut, meningoensefalitis, meningomyelitis
Kecuali: ensefalopati: alkoholik (G31.2), toksik (G92), NOS (G93.4)
mielitis transversa akut (G37.3), mielitis nekrotikans subakut
(G37.4)
multiple sclerosis (G35), ensefalomielitis mialgika jinak (G93.3)
G04.0
Ensefalitis disseminata akut
Ensefalitis dan ensefalomielitis pasca-immunisasi
gunakan kode eksternal Bab XX untuk identifikasi vaksin
G04.1
Paraplegia spastik tropis
G04.2
Meningoensefalitis dan meningomielitis bakteri, NEC
G04.8
Ensefalitis, mielitis dan ensefalomielitis lainnya
Ensefalitis dan ensefalomielitis pasca-infeksi NOS
G04.9
Ensefalitis, mielitis dan ensefalomielitis, tidak dijelaskan
Ventrikulitis (serebri) NOS
G05* Ensefalitis, mielitis dan ensefalomielitis pada penyakit c. e.
Termasuk
Meningoensefalitis dan meningomielitis pada penyakit c.e.
G05.0* Ensefalitis, mielitis dan ensefalomielitis pada penyakit bakteri
c.e.

116
Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis (pada): TB (A17.8), listeria
(A32.1), meningococcus (A39.8), sifilis kongenital (A50.4),
sifilis lanjut (A52.1)
G05.1* Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis pada penyakit virus c.e.
Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis (pada): herpesvirus [herpes
simplex] (B00.4), postchickenpox (B01.1), zoster (B02.0),
measles (B05.0), rubella (B06.0), cytomegalovirus (B25.8),
mumps (B26.2), enterovirus (A85.0), adenovirus (A85.1),
influenza (J10.8, J11.8)
G05.2* Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis pada penyakit infeksi
dan parasit lain, c.e.
Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis (pada): tripanosomiasis
afrika
(B56.-),
penyakit
Chagas
(kronis)
(B57.4),
toxoplasmosis (B58.2), naegleriasis (B60.2)
Meningoensefalitis eosinophilia (B83.2)
G05.8* Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis pada penyakit lain c.e.
Encephalitis pada systemic lupus erythematosus (M32.1)
G06 Abses dan granuloma intrakranium dan intraspinal
G06.0
Abses dan granuloma intrakranium
Abses (embolik)(dari): otak [bagian mana pun], serebellum,
serebrum, otogenik
Abses atau granuloma intrakranium: epidura, extradura, subdura
G06.1
Abses dan granuloma intraspinal
Abses (embolik) dari medulla spinalis [bagian mana pun]
Abses atau granuloma intraspinal: epidura, extradura, subdura
G06.2
Abses ekstradura dan subdura, tidak dijelaskan
G07*
Abses dan granuloma intrakranium dan intraspinal pada
penyakit c.e.
Abses otak: amoebik (A06.6), gonokokus (A54.8), TB (A17.8)
Granuloma skistosomiasis di otak (B65.-)
Tuberkuloma: otak (A17.8), meninges (A17.1)
G08 Phlebitis dan thrombophlebitis intrakranium dan intraspinal
Embolisme, endoflebitis, flebitis, thromboflebitis, atau thrombosis dengan
sepsis
pada sinus venosa dan vena-vena intrakranium atau intraspinal
Kecuali: flebitis dan thromboflebitis intrakranium:
sebagai komplikasi: abortus atau hamil ektopik atau mola (O00O07, O08.7); hamil, melahirkan dan nifas (O22.5, O87.3)
yang asalnya nonpyogenik (I67.6)
flebitis dan thromboflebitis intraspinal nonpyogenik (G95.1)
G09 Sequelae penyakit peradangan sistem syaraf pusat (SSP)
Kategori ini digunakan untuk kondisi yang klasifikasi utamanya
pada G00-G08 (kecuali yang memiliki asterisk [*]) sebagai penyebab dari
sekuel yang bisa diklasifikasi di tempat lain. Sekuel adalah kondisi yang
dinyatakan sebagai sekuel, atau efek jangka panjang, atau yang terdapat
satu tahun atau lebih setelah onset kondisi penyebab.
Kode ini tidak digunakan untuk kondisi utama kalau sifat kondisi
sisa tercatat. Ketika mengkode kondisi sisa, G09 bisa digunakan sebagai
kode tambahan. Perhatikan bahwa sekuel dari kategori G01*, G02*, G05*
dan G07* jangan dikode pada G09, tapi pada kategori yang tersedia untuk
sekuel kondisi yang mendasarinya, misalnya B90-B94. Kalau tidak
terdapat kategori sekuel untuk kondisi dasar, yang dikode adalah kondisi
dasar itu sendiri.
Contoh:
Kondisi utama: Tuli akibat meningitis TB
Spesialisasi:
Klinik bicara dan pendengaran

117
Kode:

Gangguan pendengaran yang tidak dijelaskan (H91.9)


sebagai kondisi utama. B90.0 (sekuel TB sistem syaraf pusat)
bisa digunakan sebagai kode tambahan.

Kondisi utama: Epilepsi akibat abses otak


Spesialisasi:
Neurologi
Kode:
Epilepsi yang tidak dijelaskan (G40.9) sebagai kondisi utama.
G09 (sekuel penyakit peradangan sistem syaraf pusat) bisa
digunakan sebagai kode tambahan.
Kondisi utama: Retardasi mental ringan menyusul ensefalitis pascaimmunisasi
Spesialisasi:
Psikiatri
Kode:
Retardasi mental ringan (F70.9) sebagai kondisi utama. G09
bisa digunakan untuk kode tambahan.

Atrofi sistemik yang terutama mengganggu SSP (G10-G13)


G10 Penyakit Huntington
Khorea Huntington, khorea herediter progresif
G11 Ataxia herediter
Kecuali: kelainan metabolik (E70-E90), neuropati herediter dan idiopatik
(G60.-),
infantile cerebral palsy (G80.-),
G11.0
Ataxia nonprogresif kongenital
G11.1
Ataxia serebellum onset-dini
Note: onset biasanya sebelum usia 20 th
Ataxia serebellum onset-dini dengan tremor esensial, mioklonus
(ataxia Hunt), dan refleks tendon masih baik
Ataxia Friedrich (autosom resesif), ataxia spinoserebellum resesif Xlinked
G11.2
Ataxia serebellum onset-lanjut
Note: onset biasanya setelah usia 20 th
G11.3
Ataxia serebellum dengan DNA yang diperbaiki dengan tidak
sempurna
Ataxia telangiectasia (Louis-Bar)
Kecuali: sindroma Cockayne (Q87.1), xeroderma pigmentosum
(Q82.1)
G11.4
Paraplegia spastik herediter
G11.8
Ataxia herediter lain
G11.9
Ataxia herediter, tidak dijelaskan
Ataxia NOS, degenerasi, penyakit, atau sindroma serebellum
herediter
G12 Atrofi otot spinalis dan sindroma terkait
G12.0
Atrofi otot spinalis infantil, type I [Werdnig-Hoffman]
G12.1
Atrofi otot spinalis keturunan lainnya
Progressive bulbar palsy kanak-kanak [Fazio-Londe]
Atrofi otot spinalis: bentuk dewasa, bentuk remaja type III
[Kugelberg-Welander] , bentuk kanak-kanak type II, bentuk
skapuloperoneus, distal
G12.2
Penyakit neuron motoris
Penyakit neuron motoris familial, amyotrophic lateral sclerosis,
primary lateral sclerosis
Bulbar palsy progresif, atrofi otot spinalis progresif
G12.8
Atrofi otot spinalis lain dan sindroma yang terkait
G12.9
Atrofi otot spinalis, tidak dijelaskan
G13* Atrofi sistemik yang terutama mengganggu
penyakit c.e.
G13.0* Neuromiopati dan neuropati paraneoplastik

SSP

pada

118
Neuromiopati karsinomatosa (C00-C97)
Neuropati paraneoplastik sensoris [Denny Brown] (C00-D48)
G13.1* Atrofi sistemik lain yang terutama mengganggu SSP pada
penyakit neoplasma
Ensefalopati limbik paraneoplastik (C00-D48)
G13.2* Atrofi sistemik yang terutama mengganggu SSP pada
myxoedema (E00.1, E03.- )
G13.8* Atrofi sistemik yang terutama mengganggu SSP pada penyakit
lain c.e.

Kelainan ekstrapiramid dan gerakan (G20-G26)


G20 Penyakit Parkinson
Hemiparkinsonisme, paralysis agitans
Parkinsonisme atau penyakit Parkinson: NOS, idiopatik, primer
G21 Parkinsonisme sekunder
G21.0
Sindroma neuroleptik berat
[neuroleptik = obat antipsikosis]
G21.1
Parkinsonisme sekunder akibat obat lainnya
G21.2
Parkinsonisme sekunder akibat agen eksternal lain
G21.3
Parkinsonisme pasca-ensefalitis
G21.8
Parkinsonisme sekunder lain
G21.9
Parkinsonisme sekunder, tidak dijelaskan
G22* Parkinsonisme pada penyakit c.e.
Parkinsonisme sifilitika (A52.1)
G23 Penyakit degeneratif basal ganglia lain
Kecuali: degenerasi multi-sistem (G90.3)
G23.0
Penyakit Hallervorden-Spatz
Degenerasi pigmentosa korpus pallidum
G23.1
Ophthalmoplegia supranuklir progresif [Steele-RichardsonOlszewski]
G23.2
Degenerasi striato-nigra
G23.8
Penyakit degeneratif basal ganglia lain yang dijelaskan
Kalsifikasi ganglion basalis
G23.9
Penyakit degeneratif basal ganglia, tidak dijelaskan
G24 Dystonia
Termasuk: dyskinesia
Kecuali : athetoid cerebral palsy (G80.3)
G24.0
Dystonia akibat obat
G24.1
Idiopathic familial dystonia
Idiopathic dystonia NOS
G24.2
Idiopathic nonfamilial dystonia
G24.3
Spasmodic torticollis leher kaku dan posisi kepala tak normal
Kecuali: torticollis NOS (M43.6)
G24.4
Idiopathic orofacial dystonia
Orofacial dyskinesia
G24.5
Blepharospasm
G24.8
Dystonia lain
G24.9
Dystonia, tidak dijelaskan
Dyskinesia NOS
G25 Kelainan extrapyramid dan pergerakan lainnya
G25.0
Essential tremor
Familial tremor [getaran otot berirama]
Kecuali: tremor NOS (R25.1)
G25.1
Tremor akibat obat
G25.2
Bentuk tremor lain yang dijelaskan
Intention tremor
G25.3
Myoclonus [kontraksi sangat cepat satu atau sekelompok otot]

119
Myoclonus akibat obat
Kecuali: myoclonic epilepsy (G40.-), facial myokymia (G51.4)
G25.4
Chorea akibat obat
G25.5
Chorea
Chorea NOS
Kecuali: chorea
Huntington
(G10),
chorea
NOS
dengan
keterlibatan jantung (I02.0)
chorea rheumatik (I02.-), chorea Sydenham (I02.-)
G25.6
Tic akibat obat dan tic lain dengan asal-usul organik
[tic = gerakan luar sadar berulang, terautr, sering pada bahu
dan muka]
Kecuali: sindroma de la Tourette (F95.2), tic NOS (F95.9)
G25.8
Kelainan extrapyramid dan pergerakan lain yang dijelaskan
Restless legs syndrome, stiff-man syndrome
G25.9
Kelainan extrapyramid dan pergerakan, tidak dijelaskan
G26* Kelainan extrapyramid dan pergerakan pada penyakit c.e.

Penyakit degeneratif lain sistem syaraf (G30-G32)


G30 Penyakit Alzheimer
Termasuk: : bentuk senilis dan presenilis
Kecuali : dementia NOS (F03), degenerasi senilis otak NEC (G31.1),
senilitas NOS (R54)
G30.0
Penyakit Alzheimer dengan onset dini onset biasanya sebelum
usia 65
G30.1
Penyakit Alzheimer dengan onset lanjut onset biasanya
sesudah usia 65
G30.8
Penyakit Alzheimer lainnya
G30.9
Penyakit Alzheimer, tidak dijelaskan
G31 Penyakit degeneratif lain sistem syaraf, NEC
Kecuali: Sindroma Reye (G93.7)
G31.0
Atrofi otak dengan batas tegas
Penyakit Pick, progressive isolated aphasia
G31.1
Degenerasi senilis otak, not elsewhere classified
Kecuali: Penyakit Alzheimer (G30.-), senilitas NOS (R54)
G31.2
Degenerasi sistem syaraf akibat alkohol
Ataksia atau degenerasi serebellum akibat alkohol, degenerasi
alkoholik serebrum, ensefalopati alkoholik, disfungsi sistem
syaraf otonom akibat alkohol
G31.8
Penyakit degeneratif lain sistem syaraf yang dijelaskan
Degenerasi grey-matter [Alpers], ensefalopati nekrotikans subakut
[Leigh]
G31.9
Penyakit degeneratif sistem syaraf, tidak dijelaskan
G32* Penyakit degeneratif lain sistem syaraf pada penyakit c.e.
G32.0* Degenerasi kombinasi subakut medulla spinalis pada penyakit
c.e.
Degenerasi kombinasi subakut medulla spinalis pada defisiensi
vitamin B12 (E53.8)
G32.8* Penyakit degeneratif lain sistem syaraf yang dijelaskan pada
penyakit c.e.

Penyakit demielinasi SSP (G35-G37)


G35 Multiple sclerosis
Multiple sclerosis (pada): batang
disseminata, generalisata, NOS

otak,

medulla

spinalis,

G36 Demielinasi luas akut lainnya


Kecuali: Ensefalitis dan ensefalomielitis pasca-infeksi NOS (G04.8)
G36.0
Neuromyelitis optikus [Devic]
Demielinasi pada neuritis optikus

120
Kecuali: neuritis optikus NOS (H46)
G36.1
Leukoensefalitis hemoragika akut dan subakut [Hurst]
G36.8
Demielinasi luas akut lainnya yang dijelaskan
G36.9
Demielinasi luas akut, tidak dijelaskan
G37 Penyakit-penyakit demielinasi lain pada SSP
G37.0
Diffuse sclerosis
Ensefalits periaksial, penyakit Schilder
Kecuali: adrenoleukodystrophy [Addison-Schilder] (E71.3)
G37.1
Demielinasi sentral pada corpus callosum
G37.2
Mielinolisis sentral pada pons
G37.3
Mielitis transversa akut pada penyakit demielinasi SSP
Mielitis transversa akut NOS
Kecuali: multiple sclerosis (G35), neuromielitis optikus [Devic]
(G36.0)
G37.4
Mielitis nekrotikans subakut
G37.5
Sklerosis konsentrik [Bal]
G37.8
Penyakit demielinasi lain SSP yang dijelaskan
G37.9
Penyakit demielinasi SSP, tidak dijelaskan

Kelainan-kelainan episodik dan paroxysmal (G40-G47)


G40 Epilepsy
Kecuali: sindroma Landau-Kleffner (F80.3), paralysis Todd (G83.8),
status epilepticus (G41.-), seizure (konvulsif) NOS (R56.8)
G40.0
Epilepsi idiopatik (fokal) (parsial) yang berhubungan dengan
lokalisasi
dan sindroma epilepsi dengan kejang yang onsetnya lokal
Epilepsi kanak-kanak ringan dengan spikes EEG sentro-temporalis
Epilepsi kanak-kanak dengan paroksisme EEG oksipitalis
G40.1
Epilepsi simptomatik (fokal) (parsial) yang berhubungan dengan
lokalisasi
dan sindroma epilepsi dengan kejang parsial sederhana
Serangan epilepsi tanpa perubahan kesadaran
Kejang parsial sederhana yang berkembang menjadi kejang umum
sekunder
G40.2
Epilepsi simptomatik (fokal) (parsial) yang berhubungan dengan
lokalisasi
dan sindroma epilepsi dengan kejang parsial kompleks
Serangan epilepsi dengan perubahan kesadaran, sering dengan
otomatisme
Kejang parsial kompleks yang berkembang menjadi kejang umum
sekunder
G40.3
Epilepsi idiopatik umum dan sindroma epilepsi
Epilepsi mioklonik bayi dan kejang neonatus (familial) yang ringan
Epilepsi absen (pyknolepsy] kanak-kanak
Epilepsi absen dan epilepsi mioklonik [petit mal impulsif] remaja
Kejang epilepsi nonspesifik: atonik, klonik, mioklonik, tonik, tonikklonik
G40.4
Epilepsi umum dan sindroma epilepsi lainnya
Epilepsi dengan: absen mioklonik, kejang mioklonik-astatik
Sindroma Lennox-Gastaut, serangan Salaam, sndroma West
Ensefalopatimioklonik dini simptomatik
G40.5
Sindroma epilepsi khusus
Epilepsia partialis continua [Kozhevnikof]
Epilepsi sehubungan dengan: alkohol, obat, perubahan hormon,
kurang tidur, stress
G40.6
Kejang grand mal, tidak dijelaskan (dengan atau tanpa petit mal)
G40.7
Petit mal, tidak dijelaskan, tanpa kejang grand mal
G40.8
Epilepsi lain
Epilepsi dan sindroma epilepsi yang tidak jelas apakah lokal atau
umum

121
G40.9
Epilepsy, tidak dijelaskan
Epileptic: convulsions NOS, fits NOS, seizures NOS
G41 Status epilepticus
G41.0
Status epileptik grand mal
Status epileptik tonic-clonic
Kecuali: epilepsia partialis continua [Kozhevnikof] (G40.5)
G41.1
Status epileptik petit mal
Status absen epileptik
G41.2
Status epileptik parsial kompleks
G41.8
Status epileptik lainnya
G41.9
Status epileptik, tidak dijelaskan
G43 Migraine
Kecuali: sakit kepala NOS (R51)
G43.0
Migrain tanpa aura [common migraine]
G43.1
Migrain dengan aura [classical migraine]
Migrain aura tanpa sakit kepala, basilaris, ekivale, hemiplegik
familial
Migrain dengan aura onset dini, aura memanjang, aura khas
G43.2
Status migrain
G43.3
Migrain dengan komplikasi
G43.8
Migrain lain
Migrain ophthalmoplegik, migrain retina
G43.9
Migraine, tidak dijelaskan
G44 Sindroma sakit kepala lainnya
Kecuali: neuralgia trigeminus (G50.0), nyeri muka tak khas (G50.1), sakit
kepala NOS (R51)
G44.0
Cluster syndrome pada tempat tertentu
Hemikrania paroksismal kronik, cluster headache kronik, cluster
headache episodik
G44.1
Sakit kepala vaskuler, not elsewhere classified
Sakit kepala vaskuler NOS
G44.2
Sakit kepala jenis tension
Sakit kepala tension kronik, sakit kepala tension episodik, sakit
kepala tension NOS
G44.3
Sakit kepala kronis pasca trauma
G44.4
Sakit kepala akibat obat, not elsewhere classified
G44.8
Sindroma sakit kepala lain yang dijelaskan
G45 Transient cerebral ischaemic attacks (TIAs) dan sindroma
yang terkait
Kecuali: iskemia serebri neonatus (P91.0)
G45.0
Sindroma arteri Vertebro-basilaris
G45.1
Sindroma arteri Carotid (hemisferik)
G45.2
Sindroma arteri preserebralis ganda dan bilateral
G45.3
Amaurosis fugax [buta sementara pada satu mata, akibat
gangguan sirkulasi]
G45.4
Amnesia global sementara
Kecuali: amnesia NOS (R41.3)
G45.8
Serangan iskemia serebri sementara dan sindroma terkait
lainnya
G45.9
Serangan iskemia serebri sementara, tidak dijelaskan
Spasme arteri serebralis, iskemia serebri sementara NOS
G46* Sindroma vaskuler otak pada penyakit serebrovaskuler (I60I67)
G46.0* Sindroma arteri serebralis media (I66.0)
G46.1* Sindroma arteri serebralis anterior (I66.1)
G46.2* Sindroma arteri serebralis posterior (I66.2)
G46.3* Sindroma stroke batang otak (I60-I67)

122
Sindroma: Benedikt, Claude, Foville, Millard-Gubler, Wallenberg,
Weber
G46.4* Sindroma satroke serebellum (I60-I67)
G46.5* Sindroma lakunaris motorik murni (I60-I67)
G46.6* Sindroma lakunaris sensorik murni (I60-I67)
G46.7* Sindroma lakunaris lainnya (I60-I67)
G46.8* Sindroma vaskuler otak dalam penyakit serebrovaskuler lainnya
(I60-I67)
G47 Kelainan-kelainan tidur
Kecuali: kelainan tidur nonorganik (F51.-), sleepwalking (F51.3),
sleep terrors (F51.4), nightmares (F51.5)
G47.0
Kelainan memulai dan mempertahankan tidur [insomnia]
G47.1
Kelainan mengantuk berlebihan [hypersomnia]
G47.2
Kelainan jadwal tidur-bangun
Sindroma fase tidur tertunda, pola tidur-bangun tak beraturan
G47.3
Sleep apnoea apnoea waktu tidur
Apnoea tidur: sentral, obstruktif
Kecuali: sindroma pickwick (E66.2), apnoea tidur pada bayi baru
lahir (P28.3)
G47.4
Narcolepsy dan cataplexy lumpuh sementara ketika tidur
G47.8
Kelainan tidur lainnya
Sindroma Kleine-Levin
G47.9
Kelainan tidur, tidak dijelaskan

Kelainan syaraf, urat syaraf dan pleksus syaraf (G50-G59)


Kecuali: kelainan syaraf, urat syaraf dan pleksus syaraf akibat trauma
sekarang lihat cedera syaraf menurut regio tubuh
radiculitis NOS (M54.1), neuralgia atau neuritis NOS (M79.2)
neuritis perifer pada kehamilan (O26.8)
G50 Kelainan nervus trigeminus (NC V)
Termasuk: kelainan nervus kranialis V
G50.0
Trigeminal neuralgia
Sindroma nyeri muka paroksismal, tic doloreux
G50.1
Nyeri muka tidak khas
G50.8
Kelainan lain nervus trigeminus
G50.9
Kelainan nervus trigeminus, tidak dijelaskan
G51 Kelainan nervus Fasialis
Termasuk: kelainan NC VII
G51.0
Bell's palsy
Facial palsy
G51.1
Ganglionitis genikulatum
Kecuali: ganglionitis genikulatum pasca-herpes (B02.2)
G51.2
Melkersson's syndrome
Sindroma Melkersson-Rosenthal
G51.3
Spasme klonik hemifasialis
G51.4
Myokymia fasialis [myokymia = twitching pada otot tertentu]
G51.8
Kelainan lain n. Fasialis
G51.9
Kelainan n. Fasialis, tidak dijelaskan
G52 Kelainan nervi kraniales lainnya
Kecuali: kelainan n. akustikus [NC VIII] (H93.3) dan n. optikus [NC II]
(H46, H47.0):
strabismus paralytic akibat kelumpuhan syaraf (H49.0-H49.2)
G52.0
Kelainan n. olfaktorius
Kelainan NC I
G52.1
Kelainan n. glossofaringeus
Kelainan NC IX, neuralgia glossofaringeus
G52.2
Kelainan n. vagus nerve NC X
Kelainan n.pneumogastrikus (NC X)
G52.3
Kelainan n. hypoglossal nerve NC XII

123
Kelainan NC XII
G52.7
Kelainan nn.kraniales ganda
Polyneuritis kranialis
G52.8
Kelainan n. kranialis lain yang dijelaskan
G52.9
Kelainan n. kranialis, tidak dijelaskan
G53* Kelainan n. kranialis pada penyakit yang klasifikasinya di
tempat lain
G53.0* Neuralgia pasca-zoster (B02.2)
Ganglionitis genikulatum atau neuralgia trigeminus pasca-herpes
G53.1* Kelumpuhan ganda nn. kraniales pada penyakit infeksi dan
parasit c.e. (A00-B99)
G53.2* Kelumpuhan ganda nn. kraniales pada sarcoidosis (D86.8)
G53.3* Kelumpuhan ganda nn. kraniales pada penyakit neoplasma (C00D48)
G53.8* Kelainan nn. kraniales lain pada penyakit lain yang klasifikasinya
di tempat lain
G54 Kelainan urat syaraf dan pleksus syaraf
Kecuali: akibat trauma sekarang lihat cedera syaraf menurut regio
tubuh
spondylosis (M47.-), kelainan diskus intervertebralis (M50-M51)
neuralgia atau neuritis NOS (M79.2)
neuritis atau radikulitis NOS: brakhialis, lumbais, lumbosacral,
torakalis (M54.1)
radiculitis NOS, radiculopathy NOS (M54.1)
G54.0
Kelainan pleksus brakhialis
Thoracic outlet syndrome
G54.1
Kelainan pleksus lumbosakralis
G54.2
Kelainan urat servikalis, not elsewhere classified
G54.3
Kelainan urat torakalis, not elsewhere classified
G54.4
Kelainan urat lumbosakralis, not elsewhere classified
G54.5
Amyotrophy neuralgik
Sidroma Parsonage-Aldren-Turner, neuritis gelang bahu
G54.6
Phantom limb syndrome dengan nyeri
G54.7
Phantom limb syndrome tanpa nyeri
Phantom limb syndrome NOS
G54.8
Kelainan urat syaraf dan pleksus syaraf lainnya
G54.9
Kelainan urat syaraf dan pleksus syaraf, tidak dijelaskan
G55* Kompresi urat syaraf dan pleksus syaraf pada penyakit c. e.
G55.0* Kompresi urat dan pleksus syaraf pada neoplasma (C00-D48)
G55.1* Kompresi urat dan pleksus syaraf pada kelainan diskus
intervertebral (M50-M51)
G55.2* Kompresi urat dan pleksus syaraf pada spondylosis (M47.-)
G55.3* Kompresi urat dan pleksus syaraf pada dorsopati lain (M45M46, M48.-, M53-M54)
G55.8* Kompresi urat syaraf dan pleksus syaraf pada penyakit c. e.
G56 Mononeuropati anggota atas.
Kecuali: akibat trauma sekarang lihat cedera syaraf menurut regio
tubuh
G56.0
Carpal tunnel syndrome
G56.1
Lesi lain n. medianus
G56.2
Lesi n. ulnaris
Tardy ulnar nerve palsy
G56.3
Lesi n. radialis
G56.4
Causalgianyeri lengan bawah karena kerusakan syaraf di
atasnya
G56.8
Other mononeuropathies of upper limb
Neuroma interdigitalis anggota atas
G56.9
Mononeuropati anggota atas, tidak dijelaskan

124
G57 Mononeuropati anggota bawah
Kecuali: akibat trauma sekarang lihat cedera syaraf menurut regio
tubuh
G57.0
Lesi n. iskhiadikus
Kecuali: sciatica NOS (M54.3)
akibat kelainan diskus intervertebralis (M51.1)
G57.1
Meralgia paraesthetica
Sindroma n. cutaneous lateralis paha
G57.2
Lesi n. femoralis
G57.3
Lesi. n. popliteus lateralis
Kelumpuhan n. peroneus
G57.4
Lesi. n. popliteus medialis
G57.5
Tarsal tunnel syndrome
G57.6
Lesi n. plantaris
Metatarsalgia Morton
G57.8
Mononeuropati anggota bawah lainnya
Neuroma interdigitalis anggota bawah
G57.9
Mononeuropati anggota bawah, tidak dijelaskan
G58 Mononeuropati lainnya
G58.0
Neuropati interkostalis
G58.7
Mononeuritis multiplex
G58.8
Mononeuropati lain yang dijelaskan
G58.9
Mononeuropati, tidak dijelaskan
G59* Mononeuropati pada penyakit c.e.
G59.0* Mononeuropati diabetikum (E10-E14 , karakter keempat .4)
G59.8* Mononeuropati lain pada penyakit c.e.

Polyneuropati dan kelainan lain sistem syaraf perifer (G60G64)


G60 Neuropati herediter dan idiopatik
Kecuali: radiculitis NOS (M54.1), neuralgia NOS (M79.2), neuritis NOS
(M79.2)
neuritis perifer pada kehamilan (O26.8)
G60.0
Neuropati motorik dan sensorik herediter
Neuropati motorik dan sensorik herediter, tipe-tipe I-IV
Neuropati hipertrofi bayi, atrofi muskulus Peroneus (tipe axon)(tiper
hipertrofi)
Penyakit: Charcot-Marie-Tooth, Djerine-Sottas
Sindroma Roussy-Lvy
G60.1
Penyakit Refsum
G60.2
Neuropati yang berhubungan dengan ataxia herediter
G60.3
Neuropati progresif idiopatik
G60.8
Neuropati herediter dan idiopatik lainnya
Penyakit Morvan, sindroma Nelaton,
Neuropati sensoris:yang diwarisi secara dominan atau resesif
G60.9
Neuropati herediter dan idiopatik, tidak dijelaskan
G61 Polineuropati peradangan
G61.0
Guillain-Barr syndrome
Polineuritis (pasca-)infektif akut
G61.1
Neuropati serum
G61.8
Polineuropati peradangan lainnya
G61.9
Polineuropati peradangan, tidak dijelaskan
G62 Polineuropati lainnya
G62.0
Polineuropati akibat obat
G62.1
Polineuropati alkoholik
G62.2
Polineuropati akibat zat toksik lainnya
G62.8
Polineuropati lain yang dijelaskan
Polineuropati akibat radiasi

125
G62.9
Polineuropati, tidak dijelaskan
Neuropati NOS
G63* Polineuropati pada penyakit c.e.
G63.0* Polineuropati pada penyakit infeksi dan parasit.c.e.
Polineuropati (pada):
TB (A17.8), lepra (A30.-), difteria (A36.8), penyakit Lyme
(A69.2)
sifilis: lanjut (A52.1), kongenital (A50.4)
pscaherpes (B02.2), mumps (B26.8), mononukleosis infeksiosa
(B27.-)
G63.1* Polineuropati pada penyakit neoplastik (C00-D48)
G63.2* Polineuropati diabetikum (E10-E14 , karakter keempat .4)
G63.3* Polineuropati pada penyakit endokrin dan metabolik lain (E00E07, E15-E16, E20-E34, E70-E89)
G63.4* Polineuropati pada defisiensi gizi (E40-E64)
G63.5* Polineuropati pada kelainan jaringan ikat sistemik (M30-M35)
G63.6* Polineuropati pada kelainan muskuloskeleton lain (M00-M25,
M40-M96)
G63.8* Polineuropati pada penyakit lain classified elsewhere
Polineuropati uremik (N18.8)
G64 Kelainan lain sistem syaraf perifer
Kelainan sistem syaraf perifer NOS

Penyakit myoneural junction dan otot (G70-G73)


G70 Myasthenia gravis dan kelainan mioneural lainnya
Kecuali: botulismus (A05.1), myasthenia gravis neonatus sementara
(P94.0)
G70.0
Myasthenia gravis
G70.1
Kelainan mioneural toksik
G70.2
Myasthenia kongenital dan masa perkembangan
G70.8
Kelainan mioneural lain yang dijelaskan
G70.9
Kelainan mioneural, tidak dijelaskan
G71 Kelainan primer pada otot
Kecuali: metabolic Kelainan-kelainan (E70-E90), myositis (M60.-)
arthrogryposis multiplex congenita (Q74.3)
G71.0
Muscular dystrophy
Muscular dystrophy: ringan [Becker], berat [Duchenne], mirip
Duchenne atau Becker, autosom resesif, tipe kanak-kanak,
ocular, oculopharyngeal, skapuloperoneus, skapuloperoneus
ringan
dengan
kontraktur
dini
[Emery-Dreifuss],
fasioskapulohumerus, distal, limb-girdle
Kecuali: muscular dystrophy kongenital: dengan kelainan morfologis
spesifik serat otot (G71.2), NOS (G71.2)
G71.1
Myotonic Kelainan-kelainan
Dystrophia myotonica [Steinert]
Myotonia: khondrodistrofik, akibat obat, simtomatik
Myotonia congenita: NOS, dominant [Thomsen], recessive [Becker]
Neuromyotonia [Isaacs], paramyotonia kongenital, pseudomyotonia
G71.2
Miopati kongenital
Muscular dystrophy kongenital: NOS, dengan kelainan morfologis
spesifik serat otot
Myopathy: myotubular (centronuclear), nemaline
Penyakit: central core, minicore, multicore
Dsisproporsi jenis serat [Fibre-type disproportion]
G71.3
Mitochondrial myopathy, not elsewhere classified
G71.8
Kelainan primer lainnya pada otot
G71.9
Kelainan primer pada otot, tidak dijelaskan
Miopati herediter NOS

126
G72 Miopati lainnya
Kecuali: dermatopolymyositis (M33.-), polymyositis (M33.2), myositis
(M60.-),
infark iskemik pada otot (M62.2), arthrogryposis multiplex
congenita (Q74.3)
G72.0
Miopati akibat obat
G72.1
Miopati alkoholik
G72.2
Miopati akibat agen toksik lain
G72.3
Periodic paralysis
Periodic paralysis (familial): miotonik, hipokalemik, normokalemik,
hiperkalemik
G72.4
Miopati peradangan, not elsewhere classified
G72.8
Miopati lain yang dijelaskan
G72.9
Miopati, tidak dijelaskan
G73* Kelainan myoneural junction dan otot pada penyakit c.e.
G73.0* Sindroma miastenik pada penyakit endokrin
Sindroma miastenik pada:
amiotrofi diabetikum (E10-E14 , karakter keempat .4)
tirotoxikosis [hyperthyroidism] (E05.-)
G73.1* Sindroma Eaton-Lambert (C80) [akibat keganasan]
G73.2* Sindroma miastenik lain pada penyakit neoplasma (C00-D48)
G73.3* Sindroma miastenik pada penyakit lain c.e.
G73.4* Myopathy pada penyakit infeksi dan parasit c.e.
G73.5* Miopati pada penyakit endokrin
Miopati
pada:
hiperparatiroidisme
(E21.0-E21.3),
hipoparatioidisme (E20.-)
Thyrotoxic myopathy (E05.-)
G73.6* Miopati pada penyakit metabolik
Miopati pada: glycogen storage disease (E74.0), lipid storage
Kelainan-kelainan (E75.-)
G73.7* Miopati pada penyakit lain c.e.
Miopati pada:
rheumatoid arthritis (M05-M06), systemic lupus erythematosus
(M32.1)
scleroderma (M34.8), sicca syndrome [Sjogren] (M35.0)

Cerebral palsy dan sindroma lumpuh lainnya (G80-G83)


G80 Infantile cerebral palsy
Termasuk: penyakiy Little
Kecuali: paraplegia spastik herediter (G11.4)
G80.0
Serebral palsi spastik
Spastic paralysis (cerebral) kongenital
G80.1
Diplegia spastik
G80.2
Hemiplegia infantil
G80.3
Dyskinetic cerebral palsy
Athetoid cerebral palsy
G80.4
Ataxic cerebral palsy
G80.8
Infantile cerebral palsy lainnya
Sindroma cerebral palsy campuran
G80.9
Infantile cerebral palsy, tidak dijelaskan
Cerebral palsy NOS
Catatan untuk G81-G83 Sindroma paralitik
Kode-kode ini tidak digunakan untuk kondisi utama kalau penyebab
kondisi sekarang diketahui, kecuali kalau episode perawatan adalah untuk
paralisis itu sendiri. Ketika mengkode penyebab, G81-G83 bisa dipakai
sebagai kode tambahan.
Contoh
Kondisi utama: Cerebrovascular accident dengan hemiplegia.
Spesialisasi:
Neurologi

127
Kode:

Stroke, perdarahan atau infark tidak dijelaskan (I64) sebagai


kondisi utama. G81.9 (Hemiplegia, tidak dijelaskan) bisa
dipakai sebagai kode tambahan

Kondisi utama: Infark serebri tiga tahun yang lalu.


Kondisi lain: Paralisis tungkai kiri, pasien memperoleh terapi fisik.
Kode:
Monoplegia anggota bawah (G83.1) sebagai kondisi
utama. I69.3 (sekuel infark serebri) bisa dipakai sebagai kode
tambahan
G81 Hemiplegia
Kategori ini digunakan untuk kode utama kalau hemiplegia
dilaporkan tanpa penjelasan lebih lanjut, atau dinyatakan sebagai telah
lama tapi penyebab tidak dijelaskan. Kategori ini juga digunakan pada
pengkodean ganda untuk identifikasi jenis-jenis hemiplegia.
Kecuali: cerebral palsy kongenital dan infantil (G80.-)
G81.0
Flaccid hemiplegia [layu]
G81.1
Spastic hemiplegia [kaku]
G81.9
Hemiplegia, tidak dijelaskan
G82 Paraplegia dan tetraplegia
Kategori ini digunakan untuk kode utama kalau hemiplegia
dilaporkan tanpa penjelasan lebih lanjut, atau dinyatakan sebagai telah
lama tapi penyebab tidak dijelaskan. Kategori ini juga digunakan pada
pengkodean ganda untuk identifikasi jenis-jenis hemiplegia.
Kecuali: Cerebral palsy kongenital dan infantil (G80.-)
G82.0
Flaccid paraplegia [layu]
G82.1
Spastic paraplegia [kaku]
G82.2
Paraplegia, tidak dijelaskan
Paralysis kedua anggota bawah NOS
Paraplegia (bawah) NOS
G82.3
Flaccid tetraplegia [layu]
G82.4
Spastic tetraplegia [kaku]
G82.5
Tetraplegia, tidak dijelaskan
Quadriplegia NOS
G83 Sindroma paralitik lainnya
Kategori ini digunakan untuk kode utama kalau hemiplegia
dilaporkan tanpa penjelasan lebih lanjut, atau dinyatakan sebagai telah
lama tapi penyebab tidak dijelaskan. Kategori ini juga digunakan pada
pengkodean ganda untuk identifikasi jenis-jenis hemiplegia.
Termasuk: paralisis (komplit)(inkomplit), kecuali seperti pada G80-G82
G83.0
Diplegia anggota atas
Diplegia (atas)
Paralisis kedua anggota atas
G83.1
Monoplegia anggota bawah
Paralisis anggota bawah
G83.2
Monoplegia anggota atas
Paralisis anggota atas
G83.3
Monoplegia, tidak dijelaskan
G83.4
Sindroma cauda equina
Neurogenic bladder akibat sindroma cauda equina
Kecuali
cord bladder NOS (G95.8)
G83.8
Sindroma paralitik lainnya yang dijelaskan
Paralisis Todd (pasca epilepsi)
G83.9
Sindroma paralitik, tidak dijelaskan

Kelainan lain pada sistem syaraf (G90-G99)


G90 Kelainan sistem syaraf otonom
Kecuali: disfungsi sistem syaraf otonom akibat alkohol (G31.2)
G90.0
Idiopathic peripheral autonomic neuropathy

128
Carotid sinus syncope [syncope tidak sadar sebentar akibat
penurunan aliran ke otak]
G90.1
Familial dysautonomia [Riley-Day]
G90.2
Sindroma Horner
Sindroma Bernard(-Horner)
G90.3
Multi-system degeneration
Hipotensi ortostatik neurogenik [Shy-Drager]
Kecuali: hipotensi ortostatik NOS (I95.1)
G90.8
Kelainan lain sistem syaraf otonom
G90.9
Kelainan sistem syaraf otonom, tidak dijelaskan
G91 Hydrocephalus
Termasuk
hidrosefalus didapat
Kecuali: hidrosefalus: kongenital (Q03.-), akibat toxoplasmosis kongenital
(P37.1)
G91.0
Hidrosefalus komunikans
G91.1
Hidrosefalus obstruktif
G91.2
Hidrosefalus dengan tekanan normal
G91.3
Hidrosefalus pasca trauma, tidak dijelaskan
G91.8
Hidrosefalus lain
G91.9
Hidrosefalus, tidak dijelaskan
G92 Toxic encephalopathy
Gunakan kode (Chapter XX) untuk identifikasi agen toksik.
G93 Kelainan-kelainan lain pada otak
G93.0
Kista serebri
Kista arakhnoid, kista porensefalik didapat
Kecuali: kista periventrikel didapat pada bayi (P91.1), kista serebri
kongenital (Q04.6)
G93.1
Anoxic brain damage, not elsewhere classified
Kecuali anoksia neonatus (P21.9)
sebagai komplikasi pada:
. abortus atau kehamilan ektopik atau mola (O00-O07, O08.8)
. kehamilan, persalinan atau kelahiran (O29.2, O74.3, O89.2)
. asuhan bedah dan medis (T80-T88)
G93.2
Hipertensi intrakranium ringan
Kecuali: ensefalopati hipertensif (I67.4)
G93.3
Sindroma kelelahan (fatigue) pasca-virus
ensefalomielitis mialgika ringan
G93.4
Ensefalopati, tidak dijelaskan
Kecuali: ensefalopati: alkoholik (G31.2), toxik (G92)
G93.5
Kompresi otak
Kompresi atau herniasi (batang) otak
Kecuali: kompresi traumatika otak (diffusa) (S06.2), terfokus
(S06.3)
G93.6
Edema serebri
Kecuali
edema serebri: akibat cedera lahir (P11.0), traumatika
(S06.1)
G93.7
Sindroma Reye
G93.8
Kelainan lain yang dijelaskan pada otak
Ensefalopati pasca-radiasi
G93.9
Kelainan otak, tidak dijelaskan
G94* Kelainan lain otak pada penyakit c.e.
G94.0* Hidrosefalus pada penyakit infeksi dan parasit.c.e.(A00-B99)
G94.1* Hidrosefalus pada penyakit neoplasma (C00-D48)
G94.2* Hidrosefalus pada penyakit lain c.e.
G94.8* Kelainan lain otak yang dijelaskan pada penyakit c.e.
G95 Other Penyakit-penyakit spinal cord
Kecuali: mielitis (G04.-)

129
G95.0

Syringomyelia dan syringobulbia


[rongga neuroglia (syrinx) di medulla spinalis (syringomyelia)
atau batang otak (syringobulbia)]

G95.1
Mielopati vaskuler
Infark akut medulla spinalis (embolik)(nonembolik)
Trombosis arteri pada medulla spinalis
Haematomielia
Flebitis dan tromboflebitis intraspinalis nonpiogenik
Edema medulla spinalis
Mielopati nekrotikan subakut
Kecuali: flebitis dan tromboflebitis intraspinalis, selain nonpiogenic (G08)
G95.2
Kompresi medulla spinalis, tidak dijelaskan
G95.8
Penyakit lain yang dijelaskan pada medulla spinalis
Cord bladder NOS, mielopati akibat obat atau akibat radiasi
Kecuali: neurogenic bladder: NOS (N31.9), akibat sindroma cauda
equina (G83.4)
disfungsi neuromuskuler bladder tanpa disebut lesi medulla
spinalis (N31.-)
G95.9
Penyakit medulla spinalis, tidak dijelaskan
Mielopati NOS
G96 Kelainan lain sistem syaraf pusat
G96.0
Cerebrospinal fluid leak [kebocoran cairan otak]
Kecuali
akibat pungsi spinalis (G97.0)
G96.1
Kelainan meningen, not elsewhere classified
Adhesi meningen (serebral)(spinal)
G96.8
Kelainan lain yang dijelakan pada sistem syaraf pusat
G96.9
Kelainan sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan
G97 Kelainan sistem syaraf pasca-prosedur, NEC
G97.0
Kebocoran cairan serebrospinalis akibat pungsi spinalis
G97.1
Reaksi lain terhadap pungsi spinalis dan lumbalis
G97.2
Hipotensi intrakranium menyusul shunting ventrikel
G97.8
Kelainan sistem syaraf pasca-prosedur lain
G97.9
Kelainan sistem syaraf pasca-prosedur, tidak dijelaskan
G98 Kelainan lain pada sistem syaraf, not elsewhere classified
Kelainan sistem syaraf NOS
G99* Kelainan lain sistem syaraf pada penyakit c.e.
G99.0* Neuropati otonom pada penyakit endokrin dan metabolik
Neuropati otonom amyloid (E85.-)
Neuropati otonom diabetik (E10-E14, karakter keempat .4)
G99.1* Kelainan lain sistem syaraf otonom pada penyakit lain c.e.
G99.2* Mielopati pada penyakit c.e.
Sindroma kompresi arteri spinalis anterior dan arteri vertebralis
(M47.0)
Mielopati pada: penyakit neoplasia (C00-D48), spondilosis (M47.)
kelainan diskus intervertebralis (M50.0, M51.0)
G99.8* Kelainan lain sistem syaraf yang dijelaskan pada penyakit c.e

130

131

BAB VII PENYAKIT-PENYAKIT MATA DAN


ADNEXA (H00-H59)
Kecuali:
Penyakit infeksi dan parasit tertentu (A00-B99)
Neoplasma (C00-D48)
Penyakit endokrin, gizi dan metabolik (E00-E90)
Komplikasi hamil, melahirkan dan nifas (O00-O99)
Keadaan tertentu yang berasal dari masa perinatal (P00-P96)
Malformasi, deformasi dan kelainan kromosom kongenital (Q00-Q99)
Gejala, tanda, dan hasil klinis dan laboratorium abnormal, not elsewhere
classified (R00-R99)
Cedera, keracunan, dan konsekuensi lain penyebab external (S00-T98)

Bab ini mengandung blok-blok berikut:


H00-H06 Kelainan kelopak, sistem lakrimalis, dan orbita
H10-H13 Kelainan konjunctiva
H15-H22 Kelainan sklera, kornea, iris dan korpus siliaris
H25-H28 Kelainan lensa
H30-H36 Kelainan khoroid dan retina
H40-H42 Glaukoma
H43-H45 Kelainan korpus vitreous dan bola mata
H46-H48 Kelainan n. optikus dan jaras penglihatan
H49-H52 Kelainan otot bola mata. gerakan binokuler, akomodasi dan
refraksi
H53-H54 Gangguan penglihatan dan kebutaan
H55-H59 Kelainan lain pada mata dan adnexa

Kategori asterisk untuk chapter ini adalah sebagai berikut:


H03* Kelainan kelopak pada penyakit yang klasifikasinya di tempat lain
(c.e.)
H06* Kelainan sistem lakrimalis dan orbita pada penyakit c.e.
H13* Kelainan konjungtiva pada penyakit c.e.
H19* Kelainan sklera dan kornea pada penyakit c.e.
H22* Kelainan iris dan korpus siliaris pada penyakit c.e.
H28* Katarak dan kelainan lain lensa pada penyakit c.e.
H32* Kelainan khorioretina pada penyakit c.e.
H36* Kelainan retina pada penyakit c.e.
H42* Glaukoma pada penyakit c.e.
H45* Kelainan korpus vitreus dan bola mata pada penyakit c.e.
H48* Kelainan n. optikus dan jaras penglihatan pada penyakit c.e.
H58* Kelainan lain mata dan adnexa pada penyakit c.e.

Kelainan-kelainan kelopak,
(H00-H06)

sistem

lakrimalis,

dan

H00 Hordeolum dan chalazion


H00.0
Hordeolum dan peradangan-dalam lain di kelopak
Abses, furuncle, atau stye pada kelopak
[hordeolum = infeksi bernanah kelenjar kelopak]
H00.1
Chalazion [pembesaran kelenjar meibomi akibat
tersumbat]
H01 Peradangan lain pada kelopak
H01.0
Blepharitis radang pinggir kelopak
Kecuali: blepharokonjungtivitis (H10.5)
H01.1
Dermatosis [penyakit kulit] non-infeksi kelopak
Lupus erythematosus diskoid, xeroderma pada kelopak
Dermatitis: allergi, kontak, eksimatosa pada kelopak
H01.8
Peradangan lain kelopak yang dijelaskan

orbita

saluran

132
H01.9

Peradangan kelopak, tidak dijelaskan

H02 Kelainan lain kelopak


Kecuali: malformasi kongenital malformations kelopak (Q10.0-Q10.3)
H02.0
Entropion dan trichiasis kelopak
[Entropion - melipat ke dalam)
[Trichiasis - bulu mata tumbuh ke dalam dan menggores mata]
H02.1
Ectropion kelopak
H02.2
Lagophthalmos [penutupan kelopak tidak sempurna]
H02.3
Blepharochalasis [kelopak kaku]
H02.4
Ptosis kelopak [kelopak atas lumpuh/jatuh]
H02.5
Kelainan lain yang mengganggu fungsi kelopak
Ankyloblepharon, blepharophimosis, retraksi kelopak
Kecuali: blepharospasm (G24.5), tic organic (G25.6), tic
psychogenic (F95.-)
H02.6
Xanthelasma kelopak [tumor sel-sel busa berisi lemak]
H02.7
Kelainan degeneratif lain kelopak dan daerah periokuli
Chloasma [bintik coklat], madarosis, vitiligo pada kelopak
H02.8
Kelainan lain yang dijelaskan pada kelopak
Hypertrichosis (rambut berlebihan) kelopak, benda asing tertahan
di kelopak
H02.9
Kelainan kelopak, tidak dijelaskan
H03* Kelainan kelopak pada penyakit c.e.
H03.0* Infestasi parasit di kelopak pada penyakit c.e.
Dermatitis kelopak akibat Demodex species (B88.0)
Infestasi parasit di kelopak pada: leishmaniasis (B55.-),
onchocerciasis (B73)
loiasis (B74.3), phthiriasis (B85.3)
H03.1* Keterlibatan kelopak pada penyakit infeksi lain c.e.
Keterlibatan kelopak pada: TB (A18.4), lepra (A30.-), yaws (A66.), zoster (B02.3)
infeksi herpesvirus [herpes simplex] (B00.5), molluscum
contagiosum (B08.1)
H03.8* Keterlibatan kelopak pada penyakit lain c.e
Keterlibatan kelopak pada impetigo (L01.0)
H04 Kelainan sistem lakrimalis
Kecuali: malformasi kongenital sistem lakrimalis (Q10.4-Q10.6)
H04.0
Dacryoadenitis
Pembesaran kronis kelenjar lakrimalis
H04.1
Kelainan lain kelenjar lakrimalis
Dacryops, sindroma mata kering, kista atau atrofi kelenjar
lakrimalis
H04.2
Epiphora [air mata mengalir terus]
H04.3
Radang akut dan tidak dijelaskan pada saluran lakrimalis
Dacryocystitis
(phlegmonosa), dacryopericystitis,
canaliculitis
lakrimalis
akut, subakut, atau tak dijelaskan
Kecuali: dacryocystitis neonatus (P39.1)
H04.4
Radang kronis pada saluran lakrimalis
Dacryocystitis kronis, kanalikulits lakrimalis kronis, mukokel
lakrimalis kronis
H04.5
Stenosis dan insuficiensi saluran lakrimalis
Dacryolith, eversi [bagian dalam menghadap keluar] punctum
lakrimalis
Stenosis pada kanalikukus, duktus, atau sakkus lakrimalis
H04.6
Perubahan lain pada saluran lakrimalis
Fistula lakrimalis
H04.8
Kelainan lain sistem lakrimalis
H04.9
Kelainan sistem lakrimalis, tidak dijelaskan
H05 Kelainan orbita

133
Kecuali: malformasi kongenital orbita (Q10.7)
H05.0
Radang akut orbita
Abses, sellulitis, osteomielitis, periostitis, atau tenositis orbita
H05.1
Kelainan peradangan kronis orbita
Granuloma orbita
H05.2
Kondisi-kondisi eksophthalmik
Pergeseran letak bola mata NOS, perdarahan orbita, edema orbita
H05.3
Deformitas orbita
Atrofi atau eksostosis orbita
H05.4
Enophthalmos
H05.5
Retensi benda asing (lama) menyusul luka tembus orbita
Benda asing retrobulbar
H05.8
Kelainan lain orbita
Kista orbita
H05.9
Kelainan orbita, tidak dijelaskan
H06* Kelainan sistem lakrimalis dan orbita pada penyakit c.e.
H06.0* Kelainan sistem lakrimalis pada penyakit c.e.
H06.1* Infestasi parasit di orbita pada penyakit c.e.
Infeksi Echinococcus di orbita (B67.-), myiasis orbita (B87.2)
H06.2* Dysthyroid exophthalmos (E05.-)
H06.3* Kelainan lain orbita pada penyakit c.e.

Kelainan-kelainan konjungtiva (H10-H13)


H10 Konjungtivitis
Kecuali: keratokonjungtivitis (H16.2)
H10.0
Konjungtivitis mukopurulenta
H10.1
Konjungtivitis atopika akut
H10.2
Konjungtivitis akut lainnya
H10.3
Konjungtivitis akut, tidak dijelaskan
Kecuali: ophthalmia neonatorum NOS (P39.1)
H10.4
Konjungtivitis kronis
H10.5
Blepharokonjungtivitis
H10.8
Konjungtivitis lain
H10.9
Konjungtivitis, tidak dijelaskan
H11 Kelainan lain pada konjungtiva
Kecuali: keratokonjungtivitis (H16.2)
H11.0
Pterygium
Kecuali: pseudopterygium (H11.8)
H11.1
Degenerasi dan deposit pada konjungtiva
Argyrosis [argyria], concretions [pemekatan], pigmentasi, xerosis
NOS di konjungtiva
H11.2
Parut konjungtiva
Symblepharon
H11.3
Perdarahan konjungtiva
Perdarahan subkonjungtiva
H11.4
Kelainan dan kista pembuluh darah konjungtiva lainnya
Aneurisma, hiperemia, edema pada konjungtiva
H11.8
Kelainan lain yang dijelaskan pada konjungtiva
Pseudopterygium
H11.9
Kelainan konjungtiva, tidak dijelaskan
H13* Kelainan konjungtiva pada penyakit c.e.
H13.0* Infeksi filaria pada konjungtiva (B74.-)
H13.1* Konjungtivitis pada penyakit infeksi dan parasit c.e.
Konjungtivitis (akibat): difteri (A36.8), meningokokus (A39.8),
gonokokus (A54.3),
chlamydia (A74.0), herpesvirus [herpes simplex] (B00.5),
zoster (B02.3),
adenovirus follikularis (akut) (B30.1), perdarahan (akut)
(epidemik) (B30.3),

134

H13.2*
H13.3*
H13.8*

Newcastle (B30.8), Acanthamoeba (B60.1)


Konjungtivitis pada penyakit lain c.e.
Pemphigoid okuler (L12.-)
Kelainan lain konjungtiva pada penyakit c.e.

Kelainan-kelainan sklera, kornea, iris dan korpus siliaris


(H15-H22)
H15 Kelainan sklera
H15.0
Scleritis
H15.1
Episcleritis
H15.8
Kelainan lain sklera
Staphyloma equator, ektasia sklera
Kecuali: myopia degeneratif (H44.2)
H15.9
Kelainan sklera, tidak dijelaskan
H16 Keratitis
H16.0
Ulkus kornea
Ulkus kornea, NOS, sentral, marginal, perforata, cincin, dengan
hypopyon
Ulkus Mooren
H16.1
Keratitis superfisialis lain tanpa konjungtivitis
Keratitis: areolaris, filamenter, nummularis, stellata, striata,
punktata superficialis
Photokeratitis, snow blindness
H16.2
Keratoconjunctivitis radang kornea dan konjungtiva
Keratoconjunctivitis: NOS, exposure, neurotrofika, phlyctenularis
Keratitis superfisialis lain dengan konjungtivitis, ophthalmia nodosa,
H16.3
Keratitis interstitialis dan profunda
H16.4
Neovascularisasi kornea
Ghost vessels (kornea), pannus (kornea)
H16.8
Keratitis lain
H16.9
Keratitis, tidak dijelaskan
H17 Corneal scars dan opacities Parut dan keopakan kornea
H17.0
Adherent leukoma
H17.1
Keopakan kornea sentral lain
H17.8
Parut dan keopakan kornea lain
H17.9
Parut dan keopakan kornea, tidak dijelaskan
H18 Kelainan lain pada kornea
H18.0
Pigmentasi dan deposit di kornea
Haematokornea, cincin Kayser-Fleischer, spindel Krukenberg, garis
Staehli
H18.1
Keratopati bullosa
H18.2
Edema kornea lainnya
H18.3
Perubahan pada membran kornea
Lipatan atau robekan pada membran Descemet
H18.4
Degenerasi kornea
Arcus senilis, band keratopathy
Kecuali:
ulkus Mooren (H16.0)
H18.5
Hereditary corneal dystrophies
Distrofi Fuchs, Distrofi: kornea, epitel, granularis, lattice, makularis
H18.6
Keratokonus
H18.7
Deformitas kornea lainnya
Ekatasia kornea, staophyloma kornea, Descemetocele
Kecuali: malformasi kongenital kornea (Q13.3-Q13.4)
H18.8
Kelainan lain kornea yang dijelaskan
Anaesthesia, hypaesthesia, atau erosi rekurens pada kornea
H18.9
Kelainan kornea, tidak dijelaskan
H19 Kelainan sklera dan kornea pada penyakit c.e.
H19.0* Skleritis dan episkleritis pada penyakit c.e.

135
Episkleritis TB (A18.5), episkleritis sifilitika (A52.7), skleritis
Zoster (B02.3)
H19.1* Keratitis dan keratokonjungtivitis Herpesvirus (B00.5)
Keratitis dendritic dan diskiformis
H19.2* Keratitis dan keratokonjungtivitis pada penyakit infeksi dan
parasit lain c.e.
Keratokonjungtivitis epidemika (B30.0)
Keratitis dan keratoconjunctivitis (interstitialis) pada: TB (A18.5),
syphilis (A50.3), zoster (B02.3), measles (B05.8),
acanthamoebiasis (B60.1)
H19.3* Keratitis dan keratokonjungtivitis pada penyakit lain c.e.
Keratokonjungtivitis sicca (M35.0)
H19.8* Kelainan lain sklera dan kornea pada penyakit c.e.
Keratokonus pada sindroma Down (Q90.-)
H20 Iridosiklitis
H20.0
Iridosiklitis akut dan subakut
Uveitis anterior, siklitis, atau iritis, yang akut, rekurens atau
subakut
H20.1
Iridosiklitis kronis
H20.2
Iridosiklitis akibat lensa
H20.8
Iridosiklitis lain
H20.9
Iridosiklitis, tidak dijelaskan
H21 Kelainan lain pada iris dan korpus siliaris
Kecuali uveitis simpatis (H44.1)
H21.0
Hyphaema [perdarahan rongga depan (aqueous humour)]
Kecuali
hyphaema traumatika (S05.1)
H21.1
Kelainan pembuluh darah lain pada iris dan korpus siliaris
Neovaskularizasasi of iris atau korpus siliaris, rubeosis iris
H21.2
Degenerasi iris dan korpus siliaris
Degenerasi: iris (pigment), pinggir pupil; iridoskisis, atrofi iris
(essensial)(progresif), miotic pupillary cyst, translusensi iris
[iris tembus pandang]
H21.3
Kista iris, korpus siliaris dan anterior chamber
Kista iris, korpus siliaris dan anterior chamber: NOS, eksudatif,
implaantasi, parasitik
Kecuali
miotic pupillary cyst (H21.2)
H21.4
Pupillary membranes [selaput pada pupil]
Iris bomb, penyempitan pupil, penutupan pupil
H21.5
Adhesi dan disrupsi lain pada iris dan korpus siliaris
Goniosynechiae, iridodialysis, resesi sudut chamber
Synechiae (iris): NOS, anterior, posterior
Kecuali: corectopia (Q13.2) [ektopia pupil]
H21.8
Kelainan lain yang dijelaskan pada iris dan korpus siliaris
H21.9
Kelainan pada iris dan korpus siliaris, tidak dijelaskan
H22* Kelainan iris dan korpus siliaris pada penyakit c.e.
H22.0* Iridosiklitis pada penyakit infeksi dan parasit c.e.
Iridosiklitis pada: TB (A18.5), sifilis (sekunder) (A51.4), infeksi
gonokokus (A54.3) infeksi herpesvirus [herpes simplex]
(B00.5), zoster (B02.3)
H22.1* Iridosiklitis padap enyakit lain c.e.
Iridosiklitis pada: sarkoidosis (D86.8), ankylosing spondylitis
(M45)
H22.8* Kelainan lain iris dan korpus siliaris pada penyakit c.e

Kelainan-kelainan lensa (H25-H28)


H25 Katarak senilis
Kecuali: glaukoma kapsularis dengan pseudoexfoliation lensa (H40.1)
H25.0
Katarak senilis insipiens (incipient = sedang terjadi)
Katarak senilis: koroner, korikalis, punktata

136
Katarak senilis polaris subkapsularis (anterior)(posterior), water
clefts
H25.1
Katarak neuklearis senilis
Cataracta brunescens, katarak sklerosis nuklearis
H25.2
Katarak senilis, tipe morgagni
Katarak hipermatur senilis
H25.8
Katarak senilis lainnya
Bentuk-bentuk gabungan katarak senilis
H25.9
Katarak senilis, tidak dijelaskan
H26 Katarak lain
Kecuali katarak kongenital (Q12.0)
H26.0
Katarak infantil, juvenile [remaja] dan presenilis
H26.1
Katarak traumatika
H26.2
Katarak komplikasi
Katarak: pada iridosiklitis kronis, akibat kelainan mata
Glaucomatous flecks (subcapsular)
H26.3
Katarak akibat obat
H26.4
After-cataract
Katarak sekunder, cincin Soemmerring
H26.8
Katarak lain yang dijelaskan
H26.9
Katarak, tidak dijelaskan
H27 Kelainan lain pada lensa
Kecuali: malformasi kongenital lensa (Q12.-), pseudophakia (Z96.1),
komplikasi mekanis dari lensa intraokuli (T85.2)
H27.0
Aphakia [tanpa lensa]
H27.1
Dislokasi lensa
H27.8
Kelainan lain yang dijelaskan pada lensa
H27.9
Kelainan lensa, tidak dijelaskan
H28* Katarak dan kelainan lain lensa pada penyakit c.e.
H28.0* Katarak diabetes (E10-E14, karakter keempat .3)
H28.1* Katarak pada penyakit endokrin, nutrisi dan metabolik lainnya
Katarak pada hipoparatiroidisme (E20.-), katarak malnutrisidehidrasi (E40-E46)
H28.2* Katarak pada penyakit lain c.e.
Katarak myotonik (G71.1)
H28.8* Kelainan lain lensa pada penyakit c.e.

Kelainan-kelainan khoroid dan retina (H30-H36)


H30 Peradangan khorioretina
H30.0
Peradangan khorioretina terfokus
Khorioretinitis, khoroiditis, retinitis, retinokhoroiditis terfokus
H30.1
Peradangan khorioretina disseminata
Khorioretinitis, khoroiditis, retinitis, retinokhoroiditis disseminata
Kecuali
retinopati exudatif (H35.0)
H30.2
Siklitis posterior
Pars planitis
H30.8
Peradangan khorioretina lainnya
Penyakit Harada
H30.9
Peradangan khorioretina, tidak dijelaskan
Khorioretinitis, khoroiditis, retinitis, retinokhoroiditis NOS
H31 Kelainan-kelainan lain khoroid
H31.0
Parut khorioretina
Parut makula di kutub posterior (pasca-radang)(pasca-trauma),
retinopati solaris
H31.1
Degenerasi khoroid
Atrofi atau sklerosis khoroid
Kecuali: angioid streaks (H35.3)
H31.2
Distrofi khoroid herediter

137
Choroideremia, gyrate atrophy pada choroid
Dystrophy, choroidal (central areolar)(umum)(peripapillaris)
Kecuali: ornithinaemia (E72.4)
H31.3
Perdarahan dan ruptur khoroid
Perdarahan khoroid: NOS, expulsif
H31.4
Pelepasan khoroid
H31.8
Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada choroid
H31.9
Kelainan choroid, tidak dijelaskan
H32* Kelainan-kelainan khorioretina pada penyakit c.e.
H32.0* Radang khorio-retina pada penyakit infeksi dan parasit c.e.
Chorioretinitis: TB (A18.5), sifilis lanjut (A52.7), toxoplasma
(B58.0)
H32.8* Kelainan lain khorio-retina pada penyakit c.e.
H33 Pelepasan dan robekan retina
Kecuali pelepasan epitel pigment retina (H35.7)
H33.0
Pelepasan retina dengan robekan retina
Pelepasan retina rhegmatogenosa
H33.1
Retinoschisis kista retina
Kista ora serrata, psudokista retina, kista parasit retina NOS
Kecuali: retinoskisis kongenital (Q14.1), degenerasi microkistoid
retina (H35.4)
H33.2
Pelepasan retina serosa
Pelepasan retina: NOS, tanpa robekan retina
Kecuali: khorioretinopati serosa sentralis (H35.7)
H33.3
Robekan retina tanpa pelepasan
Robekan retina NOS, operkulum, robek horseshoe atau round hole
tanpa pelepasan
Kecuali: parut khorioretina menyusul bedah pelepasan retina
(H59.8)
degenerasi retina perifer tanpa robekan (H35.4)
H33.4
Pelepasan retina akibat tarikan (traksi)
Vitreo-retinopati proliferatif dengan pelepasan retina
H33.5
Pelepasan retina lainnya
H34 Sumbatan pembuluh darah retina
Kecuali amaurosis fugax (G45.3)
H34.0
Sumbatan a. retina sementara
H34.1
Sumbatan a. retina sentralis
H34.2
Sumbatan a. retina lainnya
Sumbatan a. retina pada cabang, sebagian, dengan mikroembolisme
Plaque Hollenhorst
H34.8
Sumbatan pembuluh darah retina lainnya
Sumbatan v. retina: sentralis, insipient, sebagian, cabang-cabang
H34.9
Sumbatan pembuluh darah retina, tidak dijelaskan
H35 Kelainan lain pada retina
H35.0
Background retinopathy dan perubahan pembuluh darah retina
Perubahan bentuk pembuluh darah retina
Mikroaneurisma, neovaskularisasi, perivaskulitis, varises, vascular
sheathing, atau vasculitis pada retina
Retinopathy: NOS, background NOS, Coats, exudatif, hipertensif
H35.1
Retinopathy pada prematuritas
Fibroplasia retrolentis [belakang lensa]
H35.2
Retinopati proliferatif lainnya
Vitreo-retinopati proliferatif
Kecuali:
vitreo-retinopati proliferatif dengan pelepasan retina
(H33.4)
H35.3
Degenerasi makula dan kutub posterior
Angioid streaks, cyst, Drusen (degeneratif), hole, atau puckering
pada macula

138
Degenerasi Kuhnt-Junius, makulopati toksik
Degenerasi makula senilis (atrophic)(exudative)
H35.4
Degeneration retina perifer
Degeneration, retina: NOS, lattice, microcystoid, palisade, paving
stone, reticular
Kecuali: dengan robekan retina (H33.3)
H35.5
Hereditary retinal dystrophy
Dystrophy: tapetoretinal, vitreoretinal, retinal (albipunctate)
(pigmentary)(vitelliform)
Retinitis pigmentosa, penyakit Stargardt
H35.6
Perdarahan retina
H35.7
Pemisahan lapisan-lapisan retina
Khorioretinopati serosa sentralis, pelepasan epitel pigment retina
H35.8
Kelainan lain yang dijelaskan pada retina
H35.9
Kelainan retina, tidak dijelaskan
H36* Kelainan-kelainan pada penyakit c.e.
H36.0* Retinopati diabetikum (E10-E14 , angka keempat .3)
H36.8* Kelainan lain retina pada penyakit c.e.
Retinopati sickle-cell proliferatif (D57.- ), retinopati aterosklerotik
(I70.8)
Distrofi retina pada kelainan penyimpanan lipid (E75.- ),

Glaukoma (H40-H42)
H40 Glaukoma
Kecuali: glaukoma absolut (H44.5), traumatika akibat cedera lahir
(P15.3), kongenital (Q15.0)
H40.0
Glaukoma suspect [tersangka glaukoma]
Hipertensi okuli
H40.1
Primary open-angle glaukoma
Glaukoma
(primer)(residual
stage):
kapsularis
dengan
pseudoexfoliasi lensa, pigment, chronic simple, tekanan
rendah
H40.2
Primary angle-closure glaukoma
Angle-closure glaukoma (primary)(residual stage):: akut, kronis,
intermittent
H40.3
Glaukoma akibat trauma mata
H40.4
Glaukoma akibat peradangan mata
H40.5
Glaukoma akibat kelainan-kelainan mata lainnya
H40.6
Glaukoma akibat obat-obatan
H40.8
Glaukoma lainnya
H40.9
Glaukoma, tidak dijelaskan
H42* Glaukoma pada penyakit c.e.
H42.0* Glaukoma pada penyakit endokrin, gizi, dan metabolik
Glaukoma pada: sindroma Lowe (E72.0), amyloidosis (E85.-)
H42.8* Glaukoma pada penyakit lain c.e.
Glaukoma in onchocerciasis (B73)

Kelainan-kelainan korpus vitreous dan bola mata (H43-H45)


H43 Kelainan-kelainan korpus vitreous
H43.0
Prolaps vitreous
Kecuali: Sindroma vitreous menyusul operasi katarak (H59.0)
H43.1
Perdarahan vitreous
H43.2
Deposit kristal pada korpus vitreous
H43.3
Keopakan vitreous lainnya
Selaput dan benang-benang vitreous
H43.8
Kelainan-kelainan lain korpus vitreous
Degenerasi atau pelepasan vitreous
Kecuali: vitreo-retinopati proliferatif dengan pelepasan retina
(H33.4)

139
H43.9

Kelainan korpus vitreous, tidak dijelaskan

H44 Kelainan bola mata


Termasuk
kelainan-kelainan lain yang mengganggu berbagai struktur
mata
H44.0
Endophthalmitis purulenta
Panophthalmitis, abses vitreous
H44.1
Endophthalmitis lainnya
Endophthalmitis parasit NOS, uveitis simpatis
H44.2
Myopia degeneratif
H44.3
Kelainan degeneratif lain bola mata
Chalcosis, siderosis mata
H44.4
Hipotonia mata
H44.5
Kondisi-kondisi degenerasi bola mata
Glaukoma absolut, atrofi bola mata, phthisis [TB] bulbi
H44.6
Retensi benda asing (lama) intraokuli, magnetik
Retensi benda asing magnetik (lama) (pada): anterior chamber,
kropus siliaris, iris, lensa, dinding belakang bola mata,
korpus vitreous
H44.7
Retensi benda asing intraokuli, nonmagnetik
Retensi benda asing (lama) (nonmagnetik) (pada): anterior chamber,
kropus siliaris, iris, lensa, dinding belakang bola mata,
korpus vitreous
H44.8
Kelainan-kelainan lain bola mata
Haemophthalmos, luxasio bola mata
H44.9
Kelainan bola mata, tidak dijelaskan
H45* Kelainan korpus vitreous dan bola mata pada penyakit c.e.
H45.0* Perdarahan vitreous pada penyakit c.e.
H45.1* Endophthalmitis pada penyakit c.e.
Endophthalmitis pada:
cysticercosis (B69.1), onchocerciasis (B73), toxocariasis
(B83.0)
H45.8* Kelainan-kelainan lain korpus vitreous dan bola mata pada
penyakit c.e

Kelainan-kelainan n. optikus dan jaras penglihatan (H46-H48)


H46 Neuritis optikus
Neuropati optik, kecuali jenis ischaemic; papillitis optik, neuritis
retrobulbar NOS
Kecuali: neuropati optik iskemik (H47.0), neuromyelitis optik [Devic]
(G36.0)
H47 Kelainan-kelainan lain n. optikus (NC II) dan jaras
penglihatan
H47.0
Kelainan-kelainan n. optikus, not elsewhere classified
Kompresi n. optikus, perdarahan pada pelapis optic nerve, neuropati
optik iskemik
H47.1
Papilloedema, tidak dijelaskan
H47.2
Atrofi optik
Temporal pallor [pucat sementara] pada diskus optikus
H47.3
Kelainan-kelainan lain diskus optikus
Drusen diskus optikus, pseudopapilloedema
H47.4
Kelainan chiasma opticum
H47.5
Kelainan lain jaras penglihatan
Kelainan traktus optikus, nc.geniculatum dan radiatio opticum
H47.6
Kelainan-kelainan visual cortex
H47.7
Kelainan jaras penglihatan, tidak dijelaskan
H48 Kelainan lain NC II dan jaras penglihatan pada penyakit c.e.

140
H48.0* Atrofi optik pada penyakit c.e.
Atrofi optik pada sifilis lanjut (A52.1)
H48.1* Neuritis retrobulbar pada penyakit c.e.
Neuritis retrobulbar pada:
infeksi meningokokus (A39.8), sifilis lanjut (A52.1), multiple
sclerosis (G35)
H48.8* Kelainan lain NC II dan jaras penglihatan pada penyakit c.e.

Kelainan otot mata, gerak binokuler, akomodasi, refraksi


(H49-H52)
Kecuali nystagmus dan gerakan irregular mata lainnya (H55)
H49 Strabismus paralitik
Kecuali: ophthalmoplegia: supranuklearis progresif (G23.1),
ophthalmoplegia
internuklearis
(H51.2),
ophthalmoplegia
internal (H52.5)
H49.0
Kelumpuhan NC III [n. oculomotorius]
H49.1
Kelumpuhan NC IV [n. trochlearis]
H49.2
Kelumpuhan NC VI [n. abducent]
H49.3
Ophthalmoplegia (external) total
H49.4
Ophthalmoplegia external progressif
H49.8
Strabismus paralitik lainnya
Ophthalmoplegia external NOS, sindroma Kearns-Sayre
H49.9
Strabismus paralitik, tidak dijelaskan
H50 Strabismus lainnya
H50.0
Strabismus konvergens konkomitant [serentak]
Esotropia (bergantian)(monokuler), kecuali intermittent
H50.1
Strabismus divergens konkomitant strabismus - serentak
Exotropia (bergantian)(monokuler), kecuali intermittent
H50.2
Strabismus vertikal
Hypertropia, hypotropia
H50.3
Intermittent heterotropia
Intermittent esotropia atau exotropia (bergantian) (monocular)
H50.4
Heterotropia lainnya dan yang tidak dijelaskan
Strabismus konkomitant NOS, cyclotropia, microtropia, sindroma
monofixasi
H50.5
Heterophoria (phoria = strabismus laten)
Hyperphoria alternans, esophoria, exophoria
H50.6
Strabismus mekanis
Sindroma Brown's sheath, strabismus akibat adhesi,
Hambatan gerak otot mata akibat trauma
H50.8
Other specified strabismus
Sindroma Duane
H50.9
Strabismus, tidak dijelaskan
H51 Kelainan-kelainan lain gerakan binokuler (dua mata)
H51.0
Kelumpuhan conjugate gaze
H51.1
Insufisiensi dan berlebihannya konvergensi
H51.2
Ophthalmoplegia internuklearis
H51.8
Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada gerakan binokuler
H51.9
Kelainan gerakan binokuler, tidak dijelaskan
H52 Kelainan refraksi dan akomodasi
H52.0
Hypermetropia [titik fokus di belakang retina]
H52.1
Myopia [titik fokus di depan retina]
Kecuali
myopia degeneratif (H44.2)
H52.2
Astigmatism [titik fokus tidak menyatu]
H52.3
Anisometropia [fokus tidak seimbang] dan aniseikonia [ukuran
bayangan berbeda]
H52.4
Presbyopia [hypermetropia untuk pandangan dekat]
H52.5
Kelainan-kelainan akomodasi
Ophthalmoplegia internal (complete)(total)

141
Paresis atau spasme akomodasi
H52.6
Kelainan-kelainan refraksi lainnya
H52.7
Kelainan refraksi, tidak dijelaskan

Gangguan visus dan kebutaan (H53-H54)


H53 Gangguan visus
H53.0
Amblyopia (penurunan daya penglihatan) ex anopsia
Amblyopia: anisometropia, deprivasi, strabismik
H53.1
Gangguan penglihatan subjektif
Metamorphopsia [objek terlihat distorsi],
Scintillating scotoma [bintik buta berpindah-pindah],
Asthenopia [kelelahan mata],
Day blindness, hemeralopia [lebih mudah melihat pada cahaya yang
kurang],
Photophobia [tak menyukai cahaya],
Visual halos [area kosong penglihatan], sudden visual loss [visus
hilang mendadak],
Kecuali
halusinasi visual (R44.1)
H53.2
Diplopia
Double vision [penglihatan kembar]
H53.3
Kelainan lain penglihatan binokuler
Korespondensi abnormal retina, suppresi penglihatan binokuler
Fusi dengan stereopsis cacad, persepsi visual simultan tanpa fusi,
H53.4
Defek lapangan pandang
Pembesaran bintik buta
Penyempitan umum lapangan pandang
Hemianop(s)ia (heteronymous)(homonymous)
Quadrant anop(s)ia
Scotoma:. arkuata, Bjerrum, sentral, cincin
H53.5
Defisiensi penglihatan warna
Achromatopsia, defisiensi penglihatan warna didapat, buta warna
Deuteranomaly, deuteranopia [ buta hijau],
Protanomaly, protanopia [buta merah],
Tritanomaly, tritanopia [buta biru]
Kecuali
day blindness (H53.1)
H53.6
Night blindness [rabun senja]
Kecuali
akibat defisiensi vitamin A (E50.5)
H53.8
Gangguan penglihatan lainnya
H53.9
Gangguan penglihatan, tidak dijelaskan
H54 Blindness dan low vision kebutaan dan penglihatan rendah
Note:
Untuk definisi kategori gangguan penglihatan lihat tabel di
bawah
Kecuali: amaurosis fugax (G45.3)
H54.0
Buta, kedua mata
Kategori gangguan visus 3, 4, 5 pada kedua mata.
H54.1
Buta pada satu mata, rabun pada mata lainnya
Kategori gangguan visus 3, 4, 5 pada satu mata, dan kategori 1 atau
2 pada mata lainnya.
H54.2
Rabun, kedua mata
Kategori gangguan visus 1 atau 2 pada kedua mata.
H54.3
Unqualified visual loss, pada kedua mata
Kategori gangguan visus 9 pada kedua mata.
H54.4
Buta, satu mata
Kategori gangguan visus 3, 4, 5 pada satu mata [visus normal pada
mata lainnya].
H54.5
Rabun, satu mata
Kategori gangguan visus 1 or 2 pada satu mata [visus normal pada
mata lainnya].

142
H54.6
Unqualified visual loss, satu mata
Kategori gangguan visus 9 pada satu mata [visus normal pada mata
lainnya].
H54.7
Visual loss yang tidak dijelaskan
Kategori gangguan penglihatan 9 NOS.
Catatan khusus dari Volume 2 untuk kategori H54
Kode ini tidak digunakan untuk kondisi utama kalau penyebabnya
tercatat, kecuali kalau episode perawatan adalah untuk kebutaan itu
sendiri. Sebagai penyebab, H54.- bisa digunakan sebagai kode tambahan.
Tabel berikut memberikan klasifikasi beratnya gangguan visus yang
dianjurkan oleh WHO Study Group on the Prevention of Blindness,
Geneva, 6-10 November l972.
Istilah rabun (low vision) pada kategori H54 sesuai dengan
kategori 1 dan 2; buta (blindness) dengan kategori 3, 4 dan 5, dan
"unqualified visual loss" dengan kategori 9.
Kalau luas lapangan pandang diperhitungkan, pasien dengan
derajat lapangan >50 dan 100 di sekitar fiksasi sentral harus masuk
kategori 3, dan pasien dengan lapangan pandang 50 harus masuk
kategori 4, walau pun ketajaman sentralnya tidak terganggu.

Kategori gangguanKetepatan penglihatan denganKetepatan penglihatan dengan koreksi


terbaik yang mungkin
penglihatan
koreksi terbaik yang mungkin
Maximum kurang dari
1

6/18

Minimum sama atau lebih baik


daripada
6/60

3/10 (0.3):

1/10 (0.1)

20/70
6/60

20/200
3/60

1/10 (0.1)

1/20 (0.05)

20/200
3/60

20/400
1/60 (hitung jari pada 1 meter)

1/20 (0.05)

1/50 (20/1200)

20/400
1/60 (hitung jari 1 meter)

5/300 (20/1200)
Persepsi cahaya

1/50 (0.02)
5
9

5/300
Tidak ada persepsi cahaya
Tidak ada persepsi cahaya
Tidak bisa ditentukan atau tidakTidak bisa ditentukan atau tidak
dinyatakan
dinyatakan

KELAINAN-KELAINAN LAIN PADA MATA DAN ADNEXA (H55-H59)


H55 Nystagmus dan gerakan irregulaer lain pada mata
Nystagmus: NOS, kongenital, deprivasition, dissosiasi, latent
H57 Kelainan-kelainan lain pada mata dan adnexa
H57.0
Kelainan fungsi pupil
H57.1
Nyeri mata
H57.8
Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada mata dan adnexa
H57.9
Kelainan mata dan adnexa, tidak dijelaskan
H58* Kelainan-kelainan lain mata dan adnexa pada penyakit c.e.
H58.0* Kelainan fungsi pupil pada penyakit c.e.
Fenomena atau pupil Argyll Robertson, sifilis (A52.1)
H58.1* Gangguan penglihatan pada penyakit c.e.
H58.8* Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada mata dan adnexa
pada penyakit c.e.
Okulopati sifilitika NEC:

143
kongenital dini (A50.0), kongenital lanjut (A50.3)
dini (sekunder) (A51.4), lanjut (A52.7)
H59 Kelainan-kelainan mata dan adnexa pasca-prosedur, NEC
Kecuali: komplikasi mekanis dari:
lensa intraokuli (T85.2)
alat prostetik, implant, dan graft mata lainnya (T85.3)
pseudophakia (Z96.1)
H59.0
Sindroma vitreous menyusul operasi katarak
H59.8
Kelainan-kelainan mata dan adnexa pasca-prosedur lainnya
Parut khorioretina menyusul operasi terhadap pelepasan retina
H59.9
Kelainan mata dan adnexa pasca-prosedur, tidak dijelaskan

144

BAB VIII
PENYAKIT-PENYAKIT TELINGA DAN
PROSESUS MASTOIDEUS (H60-H95)
Kecuali:
penyakit infeksi dan parasit tertentu (A00-B99)
neoplasma (C00-D48)
penyakit endokrin, nutrisi, dan metabolik (E00-E90)
komplikasi hamil, melahirkan, dan puerperium (O00-O99)
kondisi tertentu yang berasal dari masa perinatal (P00-P96)
malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital (Q00Q99)
gejala, tanda, dan penemuan klinis dan laboratorium abnormal, NEC
(R00-R99)
injury, poisoning dan konsekuensi tertentu lain dari penyebab
eksterna (S00-T98)

Chapter ini berisi blok-blok berikut:


H60-H62
H65-H75
H80-H83
H90-H95

Penyakit-penyakit external ear


Penyakit-penyakit middle ear dan mastoid
Penyakit-penyakit inner ear
Other Kelainan-kelainan of ear

Kategori asterisk untuk chapter ini adalah sebagai berikut:


H62*
H67*
H75*
H82*
H94*

Gangguan telinga luar pada penyakit c.e


Otitis media pada penyakit c.e
Gangguan lain telinga tengah dan mastoid pada penyakit c.e
Sindorma vertiginosa pada penyakit c.e
Gangguan lain telinga pada penyakit c.e

Penyakit-penyakit telinga luar (H60-H62)


H60 Otitis externa
H60.0
Abses telinga luar
Vesikel, karbunkel, furunkel pada aurikula atau liang telinga luar
H60.1
Sellulitis telinga luar
Sellulitis: aurikula, liang telinga luar
H60.2
Otitis externa maligna
H60.3
Otitis externa infektif lainnya
Otitis externa diffusa, otitis externa haemorrhagika, Swimmer's ear
H60.4
Cholesteatoma telinga luar
Keratosis obturans (saluran) telinga luar
H60.5
Otitis externa akut, noninfektif
Otitis externa akut: NOS, aktinik, kimiawi, kontak, eksematoid,
reaktif
H60.8
Otitis externa lainnya
Otitis externa kronis NOS
H60.9
Otitis externa, tidak dijelaskan
H61 Kelainan-kelainan lain telinga luar
H61.0
Perikhondritis telinga luar
Chondrodermatitis nodularis chronica helicis
Perichondritis pada: aurikula, pinna
H61.1
Kelainan daun telinga non-infektif
Deformitas didapatpada: aurikula, pinna
Kecuali: cauliflower ear (M95.1)
H61.2
Impacted cerumen
Lilin dalam telinga
H61.3
Stenosis didapat pada liang telinga luar
Kollaps liang telinga luar

145
H61.8
Kelainan-kelainan yang dijelaskan pada telinga luar
Exostosis liang telinga luar
H61.9
Kelainan telinga luar, tidak dijelaskan
H62* Kelainan telinga luar pada penyakit c.e.
H62.0* Otitis externa pada penyakit bakteri c.e
Otitis externa pada erysipelas (A46)
H62.1* Otitis externa pada penyakit virus c.e
Otitis externa pada infeksi herpesviral [herpes simplex] (B00.1),
zoster (B02.8)
H62.2* Otitis externa pada mikosis
Otitis externa pada aspergillosis (B44.8), candidiasis (B37.2)
Otomycosis NOS (B36.9)
H62.3* Otitis externa pada penyakit infeksi dan parasit lainnya c.e.
H62.4* Otitis externa pada penyakit lainnya c.e.
Otitis externa pada impetigo (L01.-)
H62.8* Kelainan-kelainan lain telinga luar pada penyakit c.e.

Penyakit-penyakit telinga tengah dan mastoid (H65-H75)


H65 Otitis media tanpa nanah (nonsuppuratif)
Termasuk: with myringitis (radang membran tympani)
H65.0
Otitis media serosa akut
Otitis media sekretori akut dan subakut
H65.1
Otitis media akut nonsuppuratif lainnya
Otitis media, akut dan subakut: allergika (mukoid)(sanguinosa)
(serosa),
mukoid,
nonsuppuratif
NOS,
sanguinosa,
seromusinosa
Kecuali: otitis media (akut) NOS (H66.9), otitik barotrauma (T70.0)
H65.2
Otitis media serosa kronis
Chronic tubotympanal catarrh
H65.3
Otitis media mukoid kronis
Otitis media, kronis: musinosa, sekretoris, transudatif; glue ear
Kecuali: penyakit telinga tengah adhesif (H74.1)
H65.4
Otitis media nonsuppuratif kronis lainnya
Otitis media, kronis: allergika, nonsuppuratif NOS, dengan effusi
(nonpurulenta), eksudatif, seromusinosa
H65.9
Otitis media nonsuppuratif, tidak dijelaskan
Otitis media: allergika, dengan effusi (nonpurulenta), katarrhalis,
eksudatif,
mukoid,
sekretoris,
seromusinosa,
serosa,
transudatif
H66 Otitis media suppuratif dan tidak dijelaskan
Termasuk: dengan myringitis
H66.0
Otitis media suppuratif akut
H66.1
Otitis media suppuratif tubotimpani kronis
Otitis media suppuratif kronis ringan
Penyakit tubotimpani kronis
H66.2
Otitis media suppuratif attico-antral kronis
Penyakit attico-antral kronis
H66.3
Otitis media suppuratif kronis lainnya
Otitis media suppuratif kronis NOS
H66.4
Otitis media suppuratif, tidak dijelaskan
Otitis media purulenta NOS
H66.9
Otitis media, tidak dijelaskan
Otitis media
NOS, akut NOS, kronik NOS
H67* Otitis media pada penyakit c.e.
H67.0* Otitis media pada penyakit bakteri c.e
Otitis media pada: TB (A18.6), scarlet fever (A38)
H67.1* Otitis media pada penyakit virus c.e
Otitis media pada: measles (B05.3), influenza (J10-J11)
H67.8* Otitis media pada penyakit lain c.e

146
H68 Eustachian salpingitis dan obstruction
H68.0
Eustachian salpingitis peradangan tuba Eustachius
H68.1
Obstruksi tuba Eustachius
Kompresi, stenosis, striktura tuba Eustachius
H69 Gangguan lain Eustachian tube
H69.0
Patulous Eustachian tube [terbuka karena regangan]
H69.8
Kelainan-kelainan yang dijelaskan pada tuba Eustachius
H69.9
Kelainan tuba Eustachius, tidak dijelaskan
H70 Mastoiditis dan kondisi terkait
H70.0
Mastoiditis akut
Abses atau empyem masoid
H70.1
Mastoiditis kronis
Karies atau fistula mastoid
H70.2
Petrositis
Peradangan os. Petrosus (acute)(chronic)
H70.8
Mastoiditis dan kondisi terkait lainnya
H70.9
Mastoiditis, tidak dijelaskan
H71 Cholesteatoma telinga tengah
Cholesteatoma tympani
Kecuali: cholesteatoma telinga luar (H60.4)
cholesteatoma rekurens pada rongga
(H95.0)

pasca-mastoidektomi

H72 Perforasi membrana timpani


Termasuk: perforasi gendang telinga: persisten pasca trauma, pasca
peradangan
Kecuali: ruptur traumatika gendang telinga (S09.2)
H72.0
Perforasi membran tympani bagian sentral
H72.1
Perforasi membran tympani bagian attic (atas)
Perforasi pars flaccida
H72.2
Perforasi pinggir lainnya pada membran tympani
H72.8
Perforasi lainnya pada membran tympani
Perforasi membran tympani: ganda atau total
H72.9
Perforasi membran tympani, tidak dijelaskan
H73 Kelainan-kelainan lain membran timpani
H73.0
Acute myringitis / Acute tympanitis
Timpanitis akut, miringitis bullosa
Kecuali: dengan otitis media (H65-H66)
H73.1
Myringitis kronis
Tympanitis kronis
Kecuali: dengan otitis media (H65-H66)
H73.8
Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada membran timpani
H73.9
Kelainan membran timpani, tidak dijelaskan
H74 Kelainan-kelainan lain telinga tengah dan mastoid
H74.0
Tympanosclerosis
H74.1
Penyakit telinga tengah adhesif
Otitis adhesif
Kecuali: glue ear (H65.3)
H74.2
Diskontinuitas dan dislokasi tulang-tulang pendengaran
H74.3
Kelainan tulang-tulang pendengaran didapat lainnya
Ankylosis atau kehilangan sebagian tulang-tulang pendengaran
H74.4
Polyp telinga tengah
H74.8
Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada telinga tengah dan
mastoid
H74.9
Kelainan telinga tengah dan mastoid, tidak dijelaskan
H75* Kelainan-kelainan lain telinga tengah dan mastoid pada
penyakit c.e.

147
H75.0* Mastoiditis pada penyakit infeksi dan parasit c.e.
Mastoiditis TB (A18.0)
H75.8* Kelainan lain telinga tengah dan mastoid yang dijelaskan pada
penyakit c.e.

Penyakit-penyakit telinga dalam (H80-H83)


H80 Otosklerosis
Termasuk: otospongiosis
H80.0
Otosklerosis yang melibatkan foramen ovale, nonobliteratif
H80.1
Otosklerosis yang melibatkan foramen ovale, obliteratif
H80.2
Otosklerosis kokhlearis
Otosklerosis yangmelibatkan: kapsul otik, foramen ovale
H80.8
Otosklerosis lainnya
H80.9
Otosklerosis, tidak dijelaskan
H81 Kelainan-kelainan fungsi vestibulum
Kecuali: vertigo: NOS (R42), epidemik (A88.1)
H81.0
Penyakit Mniere
Hidrops labirinth, sindroma atau vertigo Meniere
H81.1
Vertigo paroksismal ringan
H81.2
Neuronitis vestibularis
H81.3
Vertigo perifer lainnya
Sindroma Lermoyez
Vertigo: aura, otogenik, perifer NOS
H81.4
Vertigo yang berasal dari sentral
Nystagmus posisional sentralis
H81.8
Kelainan-kelainan lain fungsi vestibulum
H81.9
Kelainan fungsi vestibulum, tidak dijelaskan
Sindroma vertiginosa NOS
H82* Sindroma vertiginosa pada penyakit c.e.
H83 Penyakit-penyakit telinga dalam lainnya
H83.0
Labyrinthitis
H83.1
Fistula labirinth
H83.2
Disfungsi labirinth
Hipersensitivitas, hipofungsi, hilangnya fungsi labirinth
H83.3
Efek-efek bising terhadap telinga dalam
Trauma akustik, penurunan pendengaran akibat bising
H83.8
Penyakit-penyakit lain yang dijelaskan pada telinga dalam
H83.9
Penyakit-penyakit telinga dalam, tidak dijelaskan

Kelainan-kelainan lain pada telinga (H90-H95)


Catatan khusus dari Volume 2 untuk H90-H91: Hearing loss
Kode-kode ini tidak digunakan sebagai kode kondisi utama kalau
penyebabnya diketahui, kecuali kalau episode perawatan adalah untuk
kehilangan pendengaran itu sendiri. Untuk mengkode penyebab, H90.atau H91.- bisa digunakan sebagai kode tambahan.
H90 Tuli konduktif dan sensorineural
Termasuk: tuli kongenital
Kecuali: deaf mutism [bisu-tuli] NEC (H91.3), tuli NOS (H91.9)
tuli:
akibat bising (H83.3), ototoksik (H91.0)
mendadak (idiopathic) (H91.2), NOS (H91.9)
H90.0
Tuli konduktif, bilateral
H90.1
Tuli konduktif unilateral; sisi kontralateral baik
H90.2
Tuli konduktif, tidak dijelaskan
Tuli konduktif NOS
H90.3
Tuli sensorineural, bilateral
H90.4
Tuli sensorineural unilateral; sisi kontralateral baik
H90.5
Tuli sensorineural, tidak dijelaskan
Tuli sensorineural NOS, tuli kongenital NOS

148
Tuli: sentral, neural, perseptif, atau sensoris NOS
H90.6
Tuli campur konduktif dan sensorineural, bilateral
H90.7
Tuli campur konduktif dan sensorineural unilateral;
kontralateral baik
H90.8
Tuli campur konduktif dan sensorineural, tidak dijelaskan

sisi

H91 Tuli lainnya


Kecuali: tuli psikogenik (F44.6),
impacted cerumen (H61.2),
tuli akibat bising (H83.3)
tuli menurut klasifikasi pada H90.-,
tuli iskemik sementara (H93.0)
persepsi pendengaran abnormal (H93.2)
H91.0
Tuli ototoksik
H91.1
Presbycusis [tuli sensorineural pada penuaan]
Presbyacusia
H91.2
Tuli idiopatik mendadak
Tuli mendadak NOS
H91.3
Bisu-tuli, not elsewhere classified
H91.8
Tuli lain yang dijelaskan
H91.9
Tuli, tidak dijelaskan
Deafness: NOS, frekuensi tinggi, frekuensi rendah
H92 Otalgia dan effusi telinga
H92.0
Otalgia
H92.1
Otorrhoea
Kecuali: bocoran cerebrospinal fluid melalui telinga (G96.0)
H92.2
Otorrhagia [perdarahan melalui telinga luar]
Kecuali: otorrhagia traumatika.
H93 Kelainan-kelainan lain telinga, not elsewhere classified
H93.0
Kelainan-kelainan degeneratif dan vaskular pada telinga
Tuli iskemik sementara
Kecuali: presbycusis (H91.1)
H93.1
Tinnitus
H93.2
Persepsi pendengaran abnormal lainnya
Auditory recruitment [pendengaran berlebih dari yang ada]
Diplacusis [pendengaran beda antara kedua telinga, pendengaran
ganda]
Hyperacusis [sangat sensitif terhadap suara]
Perubahan ambang pendengaran sementara
Kecuali: hallusinasi auditorius (R44.0)
H93.3
Kelainan-kelainan n. akustikus
Kelainan NC VIII
H93.8
Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada telinga
H93.9
Kelainan telinga, tidak dijelaskan
H94* Kelainan-kelainan lain telinga pada penyakit c.e.
H94.0* Neuritis akustikus pada penyakit infeksi dan parasit c.e.
Neuritis akustikus pada sifilis (A52.1)
H94.8* Gangguan lain telinga yang dijelaskan pada penyakit c.e.
H95 Kelainan pasca-prosedur telinga dan prosesus mastoideus,
NEC
H95.0
Kholesteatoma rekuren pada rongga pasca-mastoidectomi
H95.1
Kelainan lain menyusul mastoidectomi
Peradangan kronis, granulasi, kista mukosa: pada rongga pascamastoidectomi
H95.8
Kelainan-kelainan pasca prosedur lain pada telinga dan prosesus
mastoideus
H95.9
Kelainan pasca prosedur pada telinga dan prosesus mastoideus,
tidak dijelaskan

149

150

BAB IX
PENYAKIT-PENYAKIT SISTEM
SIRKULASI (I00-I99)
Kecuali:
penyakit infeksi dan parasit tertentu (A00-B99)
neoplasma (C00-D48)
menyakit endokrin, nutrisi dan metabolik (E00-E90)
serangan iskemik otak sementara dan sindroma yang terkait (G45.-)
kelainan jaringan penyambung sistemik (M30-M36)
komplikasi kehamilan, melahirkan dan nifas (O00-O99)
kondisi tertentu yang dimulai pada masa perinatal (P00-P96)
malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital (Q00Q99)
tanda, gejala, dan penemuan klinis dan laboratorium abnormal,
n.e.c. (R00-R99)
cedera, keracunan dan konsekwensi lain tertentu dari penyebab
luar (S00-T98)

Bab ini berisi blok-blok berikut:


I00-I02
I05-I09
I10-I15
I20-I25
I26-I28
I30-I52
I60-I69
I70-I79
I80-I89
I95-I99

Demam rematik akut


Penyakit jantung rematik kronik
Penyakit hipertensi
Penyakit jantung iskemik
Penyakit jantung paru dan penyakit sirkulasi paru-paru
Bentuk-bentuk lain penyakit jantung
Penyakit serebrovaskuler
Penyakit arteri, arteriol, dan kapiler
Penyakit vena, pembuluh limfe, dan kelenjar limfe, n.e.c.
Kelainan sistem sirkulasi lain dan tak dijelaskan

Kategori asterisk untuk bab ini tersedia sebagai berikut:


I32*
I39*
I41*
I43*
I52*
I68*
I79*
I98*

Perikarditis pada penyakit c. e.


Endokarditis dan kelainan katup jantung pada penyakit c. e.
Miokarditis pada penyakit c. e.
Kardiomiopati pada penyakit c. e.
Kelainan jantung lainnya pada penyakit c. e.
Kelainan serebrovaskuler pada penyakit c. e.
Kelainan arteri, arteriol dan kapiler pada penyakit c. e.
Kelainan sistem sirkulasi lain pada penyakit c. e.

Demam rematik akut (I00-I02)


I00 Demam rematik tanpa disebutkan keterlibatan jantung.
Arthritis rematik, akut atau subakut
I01 Demam rematik dengan keterlibatan jantung
Kecuali: penyakit-penyakit kronik yang asal-usulnya rematik (I05-I09),
kecuali kalau demam rematik terdapat pula atau kalau ada bukti
munculnya kembali atau adanya aktifitas proses rematik. Pada
kasus dengan keraguan tentang aktifitas rematik pada waktu
kematian, rujuk aturan pengkodean mortalitas pada Volume 2.
Volume 2
Demam rematik (I00-I02) atau penyakit
jantung rematik (I05-I09) yang dilaporkan disebabkan oleh apa
pun penyakit selain demam skarlet (A38), septikemia
streptokokus (A40.-), radang farings karena streptokokus (J02.0),
dan tonsilitis akut (J03.-) adalah sangat musykil,
Kalau tidak ada pernyataan bahwa proses rematik bersifat aktif
pada saat kematian, anggap kondisi itu aktif kalau kondisi

151
jantung (selain kondisi terminal dan endokarditis bakteri) yang
dianggap rematik atau akibat demam rematik dinyatakan akut
atau subakut. Tanpa pernyataan ini, istilah karditis,
endokarditis, penyakit jantung, miokarditis, dan pankarditis
bisa dianggap akut kalau interval antara onset dan kematian <1
tahun, atau kalau interval tidak disebutkan, usia kematian di
bawah 15 tahun. Perikarditis dapat dianggap akut pada usia
berapa saja.
I01.0 Perikarditis rematik akut
Setiap kondisi pada I00 dengan perikarditis
Perikarditis rematik (akut)
Kecuali:
kalau tidak dinyatakan rematik (I30.-)
I01.1 Endokarditis rematik akut
Setiap kondisi pada I00 dengan endokarditis or valvulitis
Valvulitis rematik akut
I01.2 Miokarditis rematik akut
Setiap kondisi pada I00 dengan miokarditis
I01.8 Penyakit jantung rematik akut lainnya (termasuk keterlibatan
ganda)
Setiap kondisi pada I00 dengan jenis keterlibatan jantung lain atau
ganda.
Pankarditis rematik akut
I01.9 Penyakit jantung rematik akut, tak dijelaskan
Setiap kondisi pada I00 dengan jenis keterlibatan jantung tak
dijelaskan
Karditis rematik, akut
Penyakit jantung rematik, aktif atau akut
I02 Khorea rematik
Termasuk:
khorea Sydenham
Kecuali: khorea
- Huntington (G10)
- khorea NOS (G25.5)
I02.0 Khorea rematik yang keterlibatan jantung
Khorea NOS yang melibatkan jantung
Khorea rematik dengan semua jenis keterlibatan jantung yang
diklasifikasi pada I01.I02.9 Khorea rematik tanpa keterlibatan jantung
Khorea rematik NOS

Penyakit jantung rematik kronik (I05-I09)


I05 Penyakit katup mitral rematik
Termasuk:
kondisi yang bisa diklasifikasikan pada I05.0
atau I05.2-I05.9, baik dinyatakan rematik atau tidak
Kecuali: kalau dinyatakan bukan-rematik (I34.-)
I05.0 Stenosis mitral
Obstruksi (katup) mitral (rematik)
I05.1 Insuffisiensi mitral rematik
Inkompetensi mitral rematik
Regurgitasi mitral rematik
I05.2 Stenosis mitral dengan insufisiensi
Stenosis mitral dengan inkompetensi atau regurgitasi
I05.8 Penyakit katup mitral lainnya
Kegagalan (katup) mitral
I05.9 Penyakit katup mitral, tak dijelaskan
Kelainan (katup) mitral (kronik) NOS
I06 Penyakit katup aorta rematik
Kecuali: kalau tidak dinyatakan rematik (I35.-)

152
I06.0 Stenosis aorta rematik
Obstruksi (katup) aorta rematik
I06.1 Insuffisiensi aorta rematik
Inkompetensi aorta rematik
Regurgitasi aorta rematik
I06.2 Stenosis aorta rematik dengan insufisiensi
Stenosis aorta rematik dengan inkompetensi atau regurgitasi
I06.8 Penyakit katup aorta rematik lainnya
I06.9 Penyakit katup aorta rematik, tak dijelaskan
Penyakit (katup) aorta rematik NOS
I07 Penyakit katup trikuspid rematik
Termasuk:
baik dinyatakan rematik atau tidak
Kecuali: kalau dinyatakan bukan-rematik (I36.-)
I07.0 Stenosis trikuspid
Stenosis (katup) trikuspid (rematik)
I07.1 Insufisiensi trikuspid
Insufisiensi (katup) trikuspid (rematik)
I07.2 Stenosis trikuspid dengan insufisiensi
I07.8 Penyakit katup trikuspid lainnya
I07.9 Penyakit katup trikuspid, tak dijelaskan
Penyakit katup trikuspid NOS
I08 Penyakit katup ganda
Termasuk:
baik dinyatakan rematik atau tidak
Kecuali: endokarditis, katup tak dijelaskan(I38)
penyakit rematik endokardium, katup tak dijelaskan (I09.1)
I08.0 Penyakit katup-katup mitral dan aorta
Keterlibatan katup-katup mitral dengan aorta baik dinyatakan
rematik atau tidak
I08.1 Penyakit katup-katup mitral dengan trikuspid
I08.2 Penyakit katup-katup aorta dengan trikuspid
I08.3 Kelainan gabungan katup-katup mitral, aorta dan trikuspid
I08.8 Penyakit katup ganda lainnya
I08.9 Penyakit katup ganda, tak dijelaskan
I09 Penyakit jantung rematik lainnya
I09.0 Miokarditis rematik
Kecuali:
miokarditis tidak dinyatakan sebagai rematik (I51.4)
I09.1 Penyakit rematik endokardium, katup tak dijelaskan
Endokarditis rematik (kronik)
Valvulitis rematik (kronik)
Kecuali:
endokarditis, katup tak dijelaskan (I38)
I09.2 Perikarditis rematik kronik
Perikardium adherent rematik
Mediastinoperikarditis rematik kronik
Mioperikarditis rematik kronik
Kecuali:
kalau tidak dinyatakan sebagai rematik (I31.-)
I09.8 Penyakit jantung rematik lain yang dijelaskan
Penyakit rematik pada katup pulmonalis
I09.9 Penyakit jantung rematik, tak dijelaskan
Karditis rematik
Gagal jantung rematik
Kecuali:
karditis rematoid (M05.3)

Penyakit-penyakit hipertensi (I10-I15)


Kecuali: melibatkan pembuluh darah koroner (I20-I25)
hipertensi pulmonalis (I27.0)
mempersulit kehamilan, melahirkan dan nifas (O10-O11, O13O16)
hipertensi neonatus (P29.2)

153
I10 Hipertensi essensial (primer)
Tekanan darah tinggi
Hipertensi (arteri)(esensial)(primer)(sistemik)(ringan)(berat)
Kecuali: melibatkan pembuluh darah pada:
- mata (H35.0)
- otak (I60-I69),
I11 Penyakit jantung hipertensif
Termasuk:
semua keadaan pada I50.-, I51.4-I51.9 akibat
hipertensi
I11.0 Penyakit jantung hipertensif dengan gagal jantung (kongestif)
Gagal jantung hipertensif
I11.9 Penyakit jantung hipertensif tanpa kegagalan jantung (kongestif)
Penyakit jantung hipertensif NOS
I12 Penyakit ginjal hipertensi
Termasuk:
semua keadaan pada N18.-, N19.- atau N26.bersama kondisi I10
arteriosklerosis ginjal
nefritis arteriosklerotik (kronik) (intersitialis)
nefropati hipertensif
nefrosklerosis
Kecuali: hipertensi sekunder (I15.-)
I12.0 Penyakit ginjal hipertensif dengan gagal ginjal
Gagal ginjal hipertensif
I12.9 Penyakit ginjal hipertensif tanpa gagal ginjal
Penyakit ginjal hipertensi NOS
I13 Penyakit jantung dan ginjal hipertensi
Termasuk:
semua kondisi pada I11.- bersama semua
kondisi pada I12.penyakit: kardiorenal
penyakit ginjal kardiovaskular
I13.0 Penyakit jantung dan ginjal hipertensif dengan gagal jantung
(kongestif)
I13.1 Penyakit jantung dan ginjal hipertensif dengan gagal ginjal
I13.2 Penyakit jantung dan ginjal hipertensif dengan gagal jantung
(kongestif) serta gagal ginjal
I13.9 Penyakit jantung dan ginjal hipertensif, tak dijelaskan
I15 Hipertensi sekunder
Kecuali: melibatkan pembuluh darah: mata (H35.0)
melibatkan pembuluh darah: otak (I60-I69)
I15.0 Hipertensi renovaskuler
I15.1 Hipertensi akibat kelainan ginjal lainnya
I15.2 Hipertensi akibat kelainan endokrin
I15.8 Hipertensi sekunder lain
I15.9 Hipertensi sekunder, tak dijelaskan

Penyakit jantung iskemia (I20-I25)


Catatan: Untuk morbiditas, durasi yang dipakai pada katergori I21-I25
adalah interval antara onset episode iskemia dan admisi
pengobatan. Untuk mortalitas, durasi adalah interval antara
onset dan kematian.
Termasuk:
kalau disebutkan hipertensi (I10-I15)
Gunakan kode tambahan, kalau perlu, untuk identifikasi adanya hipertensi
I20 Angina pektoris
I20.0 Unstable angina
Angina: crescendo, de novo effort, makin berat waktu bekerja
Sindroma: koroner intermediate, preinfark
I20.1 Angina pektoris dengan spasme terdokumentasi
Angina:

154
- angiospastik
- Prinzmetal
- akibat spasme
- variant
I20.8 Bentuk lain angina pektoris
Angina ketika bekerja
Stenokardia
I20.9 Angina pektoris, tak dijelaskan
Angona: NOS, kardiak
Sindroma angina
Nyeri dada iskemik
I21 Infark miokardium akut acute myocardial infarction (MCI)
Termasuk:
MCI yang dinyatakan akut, atau lamanya 4
mg (28 hari) sejak onset.
Kecuali: komplikasi tertentu sekarang menyusul MCI akut (I23.-)
MCI:
- lama (I25.2)
- susulan (I22.-)
- dinyatakan kronik atau durasi > 4 mg (28 hari) sejak onset
(I25.8)
sindroma pasca MCI (I24.1),
I21.0 MCI transmural akut dinding anterior jantung
Infark transmural (akut)(pada):
- (dinding) depan NOS
- anteroapikal
- anterolateral
- anteroseptum
I21.1 MCI transmural akut dinding inferior jantung
Infark transmural (akut)(pada):
- dinding diafragmatika
- (dinding) inferior NOS
- inferolateral
- inferoposterior
I21.2 MCI transmural akut pada bagian lain jantung
Infark transmural (akut)(pada):
- (dinding) lateral NOS, apical-lateral, basal-lateral, lateral tinggi
- posterior (sejati), posterobasal, posterolateral, posteroseptal
- septal NOS
I21.3 MCI transmural akut pada bagian jantung yang tak dijelaskan
MCI transmural NOS
I21.4 MCI subendokardium akut,
MCI non-transmural NOS
I21.9 MCI akut, tak dijelaskan
MCI (akut) NOS
I22 MCI susulan
Termasuk:
MCI rekurent
Kecuali: dinyatakan kronik atau durasi >4 minggu (28 hari) sejak onset
(I25.8)
I22.0 MCI susulan dinding jantung bagian anterior
Infark susulan (akut)(pada):
- (dinding) anterior NOS
- anteroapikal
- anterolateral
- anteroseptal
I22.1 MCI susulan dinding jantung bagian inferior
Infark susulan (akut)(pada):
- (dinding) inferior NOS
- dinding diafragma
- inferolateral
- inferoposterior

155
I22.8 MCI susulan pada bagian lain
Infark susulan (akut)(pada):
- (dinding) lateral NOS, apical-lateral, basal-lateral, lateral tinggi
- posterior (sejati), posterobasal, posterolateral, posteroseptal
- septal NOS
I22.9 MCI susulan pada bagian yang tak dijelaskan
I23 Komplikasi tertentu sekarang menyusul MCI akut
Kecuali: kondisi berikut ini, kalau:
- muncul bersama MCI akut (I21-I22)
- tidak dinyatakan sebagai komplikasi sekarang menyusul MCI
akut (I31.-, I51.-)
I23.0 Hemoperikardium sebagai komplikasi sekarang menyusul MCI akut
I23.1 Atrial septal defect (ASD) sebagai komplikasi sekarang menyusul
MCI akut
I23.2 Ventricular septal defect (VSD) sebagai komplikasi sekarang
menyusul MCI akut
I23.3 Ruptur dinding jantung tanpa hemoperikardium sebagai komplikasi
sekarang menyusul MCI akut
Kecuali: dengan hemoperikardium (I23.0)
I23.4 Ruptura khordae tendineae sebagai komplikasi sekarang menyusul
MCI akut
I23.5 Ruptur m. papillaris sebagai komplikasi sekarang menyusul MCI
akut
I23.6 Trombosis atrium, apendix aurikula, dan ventrikel sebagai
komplikasi sekarang menyusul MCI akut
I23.8 Komplikasi sekarang lainnya menyusul MCI akut
I24 Penyakit jantung iskemik akut lainnya
Kecuali: angina pectoris (I20.-),
iskemia miokadium sementara pada bayi baru lahir (P29.4)
I24.0 Trombosis koroner yang tidak menyebabkan MCI
Embolisme, oklusi, tromboembolisme (arteri)(vena) koronaria:
yang tidak menyebabkan MCI
Kecuali: dinyatakan kronik atau durasi > 4 mg (28 hari) sejak onset
(I25.8)
I24.1 Sindroma Dressler
Sindorma pasca MCI
I24.8 Bentuk lain penyakit jantung iskemik akut:
Kegagalan koroner
Insufisiensi koroner
I24.9 Penyakit jantung iskemik akut, tak dijelaskan
Kecuali:
penyakit jantung iskemik (kronik) NOS (I25.9)
I25 Penyakit jantung iskemik kronik
Kecuali: penyakit kardiovaskuler NOS (I51.6)
I25.0 Penyakit kardiovaskuler atherosklerotik, dinyatakan demikian
I25.1 Penyakit jantung atherosklerotik koroner
Penyakit, sklerosis, ateroma, aterosklerosis:
pada (arteri) koronaria
I25.2 MCI lama
MCI sembuh
MCI sebelumnya didiagnosa dengan ECG atau pemeriksaan khusus
lain, tapi saat ini tidak menunjukkan gejala
I25.3 Aneurisma jantung
Aneurisma: mural, ventrikel
I25.4 Aneurisma arteri koronaria
Fistula arterio-vena koronaria, didapat
Kecuali:
aneurisma (arteri) koronaria kongenital (Q24.5)
I25.5 Kardiomiopati iskemik
I25.6 Iskemia miokardium tenang (silent)
I25.8 Bentuk-bentuk lain penyakit jantung iskemik kronik

156
Setiap kondisi pada I21-I22 dan I24.- yang dinyatakan sebagai
kronik atau dengan durasi >4 mg (28 hari) sejak onset
I25.9 Penyakit jantung iskemik kronik, tak dijelaskan
Penyakit jantung iskemik (kronik) NOS

Penyakit jantung-paru dan penyakit sirkulasi pulmonalis (I26I28)


I26 Emboli pulmonalis
Termasuk:
(arteri)(vena) pulmonalis dengan:
- infark
- tromboembolisme
- trombosis:
Kecuali: mempersulit:
- abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.2)
- kehamilan, melahirkan dan nifas (O88.-)
I26.0 Emboli pulmonalis dengan disebutkan cor pulmonale akut
Cor pulmonale akut NOS
I26.9 Emboli pulmonalis tanpa disebutkan cor pulmonale akut
Emboli pulmonalis NOS
I27 Penyakit jantung-paru lainnya
I27.0 Hipertensi pulmonalis primer
Hipertensi (arteri) pulmonalis (idiopatik)(primer)
I27.1 Penyakit jantung kifo-skoliotik
I27.2 Hipertensi pulmonalis sekunder lain ***
Gunakan kode tambahan, kalau perlu, untuk identifikasi penyakit
dasar ***.
I27.8 Penyakit jantung-paru lain yang dijelaskan
I27.9 Penyakit jantung-paru, tak dijelaskan
Penyakit kardiopulmonalis kronik
Kor pulmonale (kronik) NOS
I28
I28.0
I28.1
I28.8

Penyakit pembuluh pulmonalis lain


Fistula arteriovena pembuluh pulmonalis
Aneurisma arteri pulmonalis
Penyakit pembuluh pulmonalis lain yang dijelaskan:
Ruptur, stenosis, striktura:
pada pembuluh pulmonalis
I28.9 Penyakit pembuluh pulmonalis, tak dijelaskan

Bentuk-bentuk lain penyakit jantung (I30-I52)


I30 Perikarditis akut
Termasuk:
effusi perikardium akut
Kecuali: perikarditis rematik (akut) (I01.0)
I30.0 Perikarditis idiopatik nonspesifik akut
I30.1 Perikarditis infeksi
Pericarditis: pneumokokus, stafilokokus, streptokokus, purulenta,
virus
Pioperikarditis
Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi
agen infeksi.
I30.8 Bentuk-bentuk lain perikarditis akut
I30.9 Perikarditis akut, tak dijelaskan
I31 Penyakit lain pada perikardium
Kecuali: kalau dinyatakan rematik (I09.2)
komplikasi sekarang menyusul MCI akut (I23.-),
sindroma pasca-kardiotomi (I97.0)
trauma (S26.-)
I31.0 Perikarditis adhesif kronik

157

I31.1
I31.2
I31.3
I31.8

Accretio cordis
Perikardium adherent
Mediastinoperikarditis adhesif
Perikarditis konstriktif kronik
Concretio cordis
Kalsifikasi perikardium
Hemoperikardium, n.e.c.
Effusi perikardium (bukan radang)
Chylopericardium
Penyakit lain perikardium yang dijelaskan
Plaque epikardium
Adhesi perikardium pada fokus tertentu

I31.9 Penyakit perikardium, tak dijelaskan


Cardiac tamponade
Perikarditis (kronik) NOS
I32* Perikarditis pada penyakit c. e.
I32.0*
Perikarditis pada penyakit bakteri c. e.
Pericarditis:
- TB (A18.8)
- meningokokus (A39.5)
- sifilis (A52.0)
- gonokokus (A54.8)
I32.1*
Perikarditis pada penyakit infeksi atau parasit lain c. e.
I32.8*
Perikarditis pada penyakit lain c. e.
Perikarditis (pada ):
- rematoid (M05.3)
- systemic lupus erythematosus (M32.1)
- uremik (N18.8)
I33 Endokarditis akut dan subakut
Kecuali: endokarditis rematik akut (I01.1)
endokarditis NOS (I38)
I33.0 Endokarditis infeksi akut dan subakut
Endokarditis (akut)(subakut):
- bakteri
- infektif NOS
- lenta
- ulseratif
- malignant
- septik
I33.9 Endokarditis akut, tak dijelaskan
Endokarditis, mioendokarditis, periendokarditis:
akut atau subakut
I34 Kelainan katup mitral non-rematik
Kecuali: kalau dinyatakan rematik (I05.-)
katup mitral dengan:
- stenosis (I05.0)
- kegagalan (I05.8)
- penyakit (I05.9)
kalau penyebab tidak jelas, tapi disebutkan:
- stenosis atau obstruksi mitral (I05.0)
- penyakit katup aorta (I08.0)
I34.0 Insufisiensi (katup) mitral
Inkompetensi atau regurgitasi (katup) mitral:
NOS atau penyebab dijelaskan selain rematik
I34.1 Prolapsus (katup) mitral
Sindroma katup mitral lembek [floppy]
Kecuali:
sindroma Marfan (Q87.4)
I34.2 Stenosis (katup) mitral non-rematik

158
I34.8 Kelainan katup mitral non-rematik lain
I34.9 Kelainan lain katup mitral non-rematik, tak dijelaskan
I35 Kelainan katup aorta non-rematik
Kecuali: kalau dinyatakan rematik (I06.-)
stenosis subaorta hipertrofik (I42.1)
kalau sebab tak dijelaskan tapi disebutkan penyakit katup mitral
(I08.0)
I35.0 Stenosis (katup) aorta
I35.1 Insufisiensi (katup) aorta
Inkompetensi atau regurgitasi (katup) aorta:
NOS atau penyebab dijelaskan, selain rematik
I35.2 Stenosis (katup) aorta dengan insufisiensi
I35.8 Kelainan katup aorta lain
I35.9 Kelainan katup aorta, tak dijelaskan
I36 Kelainan katup trikuspid non-rematik
Kecuali: kalau dinyatakan rematik (I07.-)
kalau penyebab tak dijelaskan (I07.-)
I36.0 Stenosis (katup) trikuspid non-rematik
I36.1 Insufisiensi (katup) trikuspid non-rematik
Inkompetensi atau regurgitasi (katup) trikuspid:
penyebab dijelaskan, selain rematik
I36.2 Stenosis (katup) trikuspid non-rematik dengan insufisiensi
I36.8 Kelainan katup trikuspid non-rematik lainnya
I36.9 Kelainan katup trikuspid non-rematik, tak dijelaskan
I37 Kelainan katup pulmonalis
Kecuali: kalau dinyatakan rematik (I09.8)
I37.0 Stenosis katup pulmonalis
I37.1 Insufisiensi katup pulmonalis
Inkompetensi atau regurgitasi (katup) pulmonalis:
NOS atau penyebab dijelaskan, selain rematik
I37.2 Stenosis katup pulmonalis dengan insufisiensi
I37.8 Kelainan katup pulmonalis lain
I37.9 Kelainan katup pulmonalis, tak dijelaskan
I38 Endokarditis, katup tak dijelaskan
Endokarditis (kronik) NOS
Inkompetensi, insufisiensi, regurgitasi, atau stenosis katup:
jenis katup tidak disebutkan
NOS atau penyebab dijelaskan, selain rematik
Valvulitis (kronik), katup tidak disebutkan; NOS atau penyebab dijelaskan,
selain rematik
Kecuali: fibroelastosis endokardium (I42.4)
kalau dinyatakan rematik (I09.1)
I39* Endokarditis dan kelainan katup pada penyakit c. e.
Termasuk:
keterlibatan endokardium pada:
- demam hhd
(A01.0)
- TB (A38.8)
- infeksi meningokokus (A39.5)
- sifilis (A52.0)
- infeksi gonokokus (A54.8)
- infeksi kandida (B37.6),
- arthritis rematoid (M05.3),
- penyakit Libman Sacks (M32.1)
I39.0*
Kelainan katup mitral pada penyakit c. e.
I39.1*
Kelainan katup aorta pada penyakit c. e.
I39.2*
Kelainan katup trikuspid pada penyakit c. e.
I39.3*
Kelainan katup pulmonalis pada penyakit c. e.
I39.4*
Kelainan katup ganda pada penyakit c. e.

159
I39.8*

Endokarditis, katup tidak jelas, pada peny. c. e.

I40 Miokarditis akut


I40.0 Miokarditis infeksi
Miokarditis septik
Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi
agen infeksi.
I40.1 Miokarditis tersendiri (isolated)
I40.8 Miokarditis akut lain
I40.9 Miokarditis akut, tak dijelaskan
I41* Miokarditis pada penyakit c. e.
I41.0*
Miokarditis pada penyakit bakteri c. e.
Miokarditis:
- TB (A18.8)
- difteria (A36.8)
- meningokokus (A39.5)
- sifilis (A52.0)
- gonokokus (A54.8)
I41.1*
Miokarditis pada penyakit virus c. e..
Miokarditis influenza (akut):
- virus diidentifikasi (J10.8)
- virus tak diidentifikasi (J11.8)
Miocarditis mumps (B26.8)
I41.2*
Miokarditis pada peny. infeksi dan parasit c. e.
Miokarditis pada:
- penyakit Chagas: akut (B57.0), (kronik) (B57.2)
- toxoplasmosis (B58.8)
I41.8*
Miokarditis pada penyakit lain c. e.
Miokarditis sarkoid (D86.8)
Miokarditis rematoid (M05.3)
I42 Kardiomiopati
Kecuali: kardiomiopati yang mempersulit:
- nifas (O90.3)
- kehamilan (O99.4)
kardiomiopati iskemik (I25.5)
I42.0 Kardiomiopati dilatasi
Kardiomiopati kongestif ***
I42.1 Kardiomiopati hipertrofik obstruktif
Stenosis subaorta hipertrofik
I42.2 Kardiomiopati hipertrofik lainnya
Kardiomiopati hipertrofik non-obstruktif
I42.3 Penyakit endomiokardium (eosinofilik)
Fibrosis endomiokardium (tropik)
Endokarditis Lffler
I42.4 Fibroelastosis endokardium
Kardiomiopati kongenital
I42.5 Kardiomiopati restriktif lainnya
Kardiomiopati konstriktif NOS ***
I42.6 Kardiomiopati alkoholik
I42.7 Kardiomiopati akibat drugs dan agen luar lainnya
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi penyebab.
I42.8 Kardiomiopati lain
I42.9 Kardiomiopati, tak dijelaskan
Kardiomiopati (primer) (sekunder) NOS
I43* Kardiomiopati pada penyakit c. e.
I43.0*
Kardiomiopati pada penyakit infeksi dan parasit c.e.
Kardiomiopati pada difteria (A36.8)
I43.1*
Kardiomiopati pada penyakit metabolik
Amiloidosis jantung (E85.-)

160
I43.2*
Kardiomiopati pada penyakit gizi
Kardiomiopati nutrisi NOS (E63.9)
I43.8*
Kardiomiopati pada penyakit lain c. e.
Penyakit jantung tirotoksikosis (E05.9),
Tofi gout pada jantung (M10.0)
I44 Blok atrioventrikel dan cabang bundel kiri
I44.0 Blok atrioventrikel, tingkat pertama
I44.1 Blok atrioventrikel, tingkat kedua
Blok atrioventrikel tipe I dan II
Blok tingkat kedua, tipe I dan II
Blok Mbitz tipe I dan II
Blok Wenckebach
I44.2 Blok atrioventrikel komplit
Blok jantung komplit NOS
Blok tingkat ketiga
I44.3 Blok atrioventrikel lain dan tak dijelaskan
Blok atrioventrikel NOS
I44.4 Blok fasikulus anterior kiri
I44.5 Blok fasikulus posterior kiri
I44.6 Blok fasikulus lain dan tak dijelaskan
Hemiblok cabang bundel kiri NOS
I44.7 Blok cabang bundel kiri, tak dijelaskan
I45 Kelainan konduksi lain
I45.0 Blok fasikulus kanan
I45.1 Blok cabang bundel kanan lain dan tak dijelaskan
Blok cabang bundel kanan NOS
I45.2 Blok bifasikulus
I45.3 Blok trifasikulus
I45.4 Blok intraventrikel non-spesifik
Blok cabang bundel NOS
I45.5 Blok jantung lain yang dijelaskan
Blok sinoatrium
Blok sinoaurikulum
Kecuali:
blok jantung NOS (I45.9)
I45.6 Sindroma pre-eksitasi
Eksitasi atrioventrikel anomali
Konduksi atrioventrikel:
- dipercepat
- tambahan
- pre-eksitasi
Sindroma Lown-Ganong-Levine
Sindroma Wolff-Parkinson-White
I45.8 Kelainan konduksi lain yang dijelaskan
Disosiasi atrioventrikel
Disosiasi interferensi
I45.9 Kelainan konduksi, tak dijelaskan
Blok jantung NOS
Sindroma Stokes-Adams
I46 Cardiac arrest
Kecuali: mempersulit:
- abortus atau hamil mola atau ektopik (O00-O07, O08.8)
- bedah dan prosedur obstetri (O75.4)
syok kardiogenik (R57.0)
I46.0 Cardiac arrest dengan resusitasi berhasil
I46.1 Sudden cardiac death; begitu dituliskan
Kecuali:
mati mendadak NOS (R96.-)
mati mendadak dengan::
- infark miokardium (I21-I22)
- kelainan konduksi (I44-I45)

161
I46.9 Cardiac arrest, tak dijelaskan
I47 Takikardia paroxismal
Kecuali: mempersulit:
- abortus atau hamil mola atau ektopik (O00-O07, O08.8)
- bedah dan prosedur obstetri (O75.4)
takikardia NOS (R00.0)
I47.0 Aritmia ventrikel re-entri
I47.1 Takikardia supraventrikel
Takikardia paroksismal:
- atrium
- atrioventrikel (AV)
- junction [bundel His dan fasikulus]
- nodus
I47.2 Takikardia ventrikel
I47.9 Takikardia paroksismal, tak dijelaskan
Sindroma Bouveret(-Hoffmann)
I48

Fibrillasi dan flutter atrium

I49 Aritmia jantung lainnya


Kecuali: disritmia neonatus (P29.1)
bradikardia NOS (R00.1)
mempersulit:
- abortus atau hamil mola atau ektopik (O00-O07, O08.8)
- bedah dan prosedur obstetri (O75.4)
I49.0 Fibrillasi dan flutter ventrikel
I49.1 Depolarisasi prematur atrium
Denyut prematur atrium
I49.2 Depolarisasi prematur junction
I49.3 Depolarisasi prematur ventrikel
I49.4 Depolarisasi prematur lain dan tak dijelaskan:
Denyut ektopik
Ekstrasistole
Aritmia ekstrasistolik
Denyut prematur NOS
Kontraksi prematur
I49.5 Sick sinus syndrome
Sindroma takikardia-bradikardia
I49.8 Aritmia jantung lainnya yang dijelaskan
Gangguan irama:
- nodus
- sinus koronaria
- ektopik,
I49.9 Aritmia jantung, tak dijelaskan
Aritmia (jantung) NOS
I50 Heart failure
Kecuali: akibat hipertensi (I11.0)
akibat hipertensi dengan penyakit ginjal (I13.-)
setelah bedah jantung atau akibat adanya prostesis jantung
(I97.1)
mempersulit:
- abortus atau hamil mola atau ektopik (O00-O07, O08.8)
- bedah dan prosedur obstetri (O75.4)
kegagalan jantung neonatus (P29.0)
I50.0 Payah jantung kongestif
Penyakit jantung kongestif
Payah ventrikel kanan (akibat payah jantung kiri)
I50.1 Payah ventrikel kiri
Edema paru-paru akut dengan disebutkan penyakit jantung NOS
atau payah jantung
Asma jantung

162
Payah jantung kiri
I50.9 Payah jantung, tak dijelaskan
Payah kardiak, jantung atau miokardium NOS
I51 Komplikasi penyakit jantung dan penyakit jantung yang
deskripsinya kabur
Kecuali: setiap kondisi pada I51.4-I51.9 akibat hipertensi (I11.-),
- dengan penyakit ginjal (I13.-)
kalau dinyatakan rematik (I00-I09)
komplikasi yang timbul menyusul MCI akut (I23.-);
I51.0 Cacad septum jantung, didapat
Cacad septum didapat (lama):
- atrium
- aurikuler
- ventrikel
I51.1 Ruptur chordae tendineae, not elsewhere classified
I51.2 Ruptur m. papillaris, not elsewhere classified
I51.3 Rhrombosis intracardiak, not elsewhere classified
Thrombosis (lama):
- apex
- atrium
- aurikuler
- ventrikel
I51.4 Miokarditis, tak dijelaskan
Fibrosis miokardium
Miokarditis:
- NOS
- kronik (interstitium)
I51.5 Degenerasi miokardium
Degenerasi lemak pada jantung atau miokardium
Degenerasi senilis pada jantung atau miokardium
Penyakit miokardium
I51.6 Penyakit kardiovaskuler, tak dijelaskan
Cardiovascular accident NOS
Kecuali:
penyakit kardiovaskuler aterosklerotik, begitu dituliskan
(I25.0)
I51.7 Kardiomegali
Dilatasi jantung,
Hipertrofi jantung,
Dilatasi ventrikel
I51.8 Penyakit jantung lain yang tidak jelas
Karditis (akut)(kronik)
Pankarditis (akut)(kronik)
I51.9 Penyakit jantung, tak dijelaskan
I52* Kelainan jantung lain pada penyakit c. e.
Kecuali: Kelainan kardiovascular NOS pada penyakit c. e. (I98.-*)
I52.0*
Kelainan jantung lain pada penyakit bakteri c. e.
Karditis meningokokus NEC (A39.5)
I52.1*
Kelainan jantung lain pada penyakit infeksi dan parasit lain c. e.
Penyakit jantung-paru pada skhistosomiasis (B65.-)
I52.8*
Kelainan jantung lain pada penyakit lain c. e.
Karditis rematoid (M05.3)

Penyakit-penyakit serebrovaskuler (I60-I69)


Termasuk:
dengan disebutkan hipertensi (konditsi pada
I10 dan I15.-)
Gunakan kode tambahan, kalau perlu, untuk identifikasi adanya hipertensi
Kecuali: dementia vaskuler (F01.-)
serangan iskemia otak sementara dan sindroma yang terkait
(G45.-)

163
perdarahan intrakranium akibat trauma (S06.-)
I60 Perdarahan subarakhnoid
Termasuk:
ruptur aneurisma serebri
Kecuali: sequelae perdarahan subarakhnoid (I69.0)
I60.0 Perdarahan subarakhnoid dari aliran dan percabangan karotid
I60.1 Perdarahan subarakhnoid dari a. serebri media
I60.2 Perdarahan subarakhnoid dari a. komunikans anterior
I60.3 Perdarahan subarakhnoid dari a. komunikans posterior
I60.4 Perdarahan subarakhnoid dari a. basilaris
I60.5 Perdarahan subarakhnoid dari a. vertebralis
I60.6 Perdarahan subarakhnoid dari arteri intrakranium lain
Keterlibatan ganda arteri-arteri intrakranium
I60.7 Perdarahan subarakhnoid dari arteri intrakranium, tak dijelaskan
Ruptura aneurisma berry (kongenital) NOS
Perdarahan subarakhnoid dari:
- arteri serebri NOS
- arteri komunikans NOS
I60.8 Perdarahan subarakhnoid lain
Perdarahan meningen
Ruptur malformasi arteriovena serebri
I60.9 Perdarahan subarakhnoid, tak dijelaskan
Ruptura aneurisma serebri (kongenital) NOS
I61 Perdarahan intraserebri
Kecuali: sequelae perdarahan intraserebri (I69.1)
I61.0 Perdarahan intraserebri di hemisfer, subkorteks
Perdarahan intraserebri profunda
I61.1 Perdarahan intraserebri di hemisfer, korteks
Perdarahan lobus serebri
Perdarahan intraserebri superfisialis
I61.2 Perdarahan intraserebri di hemisfer, tak dijelaskan
I61.3 Perdarahan intraserebri di batang otak
I61.4 Perdarahan intraserebri di serebellum
I61.5 Perdarahan intraserebri, intraventrikel
I61.6 Perdarahan intraserebri, lokalisasi ganda
I61.8 Perdarahan intraserebri lain
I61.9 Perdarahan intraserebri, tak dijelaskan
I62 Perdarahan intrakranium non-traumatika lainnya
Kecuali: sequelae perdarahan intrakranium (I69.2)
I62.0 Perdarahan subdura (akut) (non-traumatika)
I62.1 Perdarahan extradura non-traumatika
Perdarahan epidura non-traumatika
I62.9 Perdarahan intrakranium (non-traumatika), tak dijelaskan
I63 Infark serebri
Termasuk:
oklusi dan stenosis arteri-arteri serebri dan
preserebri, menyebabkan infark serebri
Kecuali: sequelae infark serebri (I69.3)
I63.0 Infark serebri akibat trombosis arteri preserebralis
I63.1 Infark serebri akibat embolisme arteri preserebralis
I63.2 Infark serebri akibat oklusi atau stenosis yang tak jelas pada arteri
preserebralis
I63.3 Infark serebri akibat trombosis arteri serebralis
I63.4 Infark serebri akibat embolism arteri serebralis
I63.5 Infark serebri akibat oklusi atau stenosis yang tak jelas pada arteri
serebralis
I63.6 Infark serebri akibat trombosis vena serebralis, nonpyogenic
I63.8 Infark serebri lain
I63.9 Infark serebri, tak dijelaskan
I64

Stroke, tak dijelaskan sebagai perdarahan atau infark

164
Cerebrovascular accident NOS
Kecuali: sequelae stroke (I69.4)
I65 Oklusi dan stenosis arteri preserebralis, tidak menyebabkan
infark serebri
Termasuk:
embolisme, penyempitan, obstruksi (komplit)
(parsial) atau trombosis, pada
aa. basilaris, karotis, atau vertebralis, yang tidak menyebabkan
infark serebri
Kecuali: kalau menyebabkan infark serebri (I63.-)
I65.0 Oklusi dan stenosis a. vertebralis
I65.1 Oklusi dan stenosis a. basilaris
I65.2 Oklusi dan stenosis a. karotid
I65.3 Oklusi dan stenosis arteri-arteri preserebralis ganda dan bilateral
I65.8 Oklusi dan stenosis arteri preserebralis lain
I65.9 Oklusi dan stenosis arteri preserebralis yang tak dijelaskan
Oklusi dan stenosis arteri preserebralis NOS
I66 Oklusi dan stenosis arteri serebralis, tidak menyebabkan
infark serebri
Termasuk:
embolisme, penyempitan, obstruksi (komplit)
(parsial) atau trombosis,
pada aa. serebrales media, anterior, dan posterior, serta aa.
serebellares,
yang tidak menyebabkan infark serebri
Kecuali: kalau menyebabkan infark serebri (I63.-)
I66.0 Oklusi dan stenosis a. serebralis media
I66.1 Oklusi dan stenosis a. serebralis anterior
I66.2 Oklusi dan stenosis a. serebralis posterior
I66.3 Oklusi dan stenosis aa. serebellares
I66.4 Oklusi dan stenosis arteri otak ganda dan bilateral
I66.8 Oklusi dan stenosis arteri otak lain
Oklusi dan stenosis arteriae perforans
I66.9 Oklusi dan stenosis arteri otak yang tak dijelaskan
I67 Penyakit-penyakit serebrovaskuler lain
Kecuali: sequelae dari kondisi pada daftar berikut (I69.8)
I67.0 Disseksi arteri-arteri serebri, tidak ruptur
Kecuali:
ruptur arteri-arteri serebri (I60.7)
I67.1 Aneurisma otak, tidak ruptur
Aneurisma otak NOS
Fistula arteriovena serebri, didapat
Kecuali:
aneurisma serebri kongenital, tidak ruptur (Q28.-)
ruptur aneurisma serebri (I60.9)
I67.2 Aterosklerosis serebri
Ateroma arteri serebralis
I67.3 Leukoensefalopati vaskuler progresif
Penyakit Binswanger
Kecuali:
dementia vaskuler subkorteks (F01.2)
I67.4 Ensefalopati hipertensif
I67.5 Penyakit Moyamoya
I67.6 Trombosis non-piogenik pada sistem vena intrakranium
Trombosis non-piogenik pada:
- vena otak
- sinus vena intrakranium
Kecuali:
kalau meimbulkan infark (I63.6)
I67.7 Arteritis serebri, not elsewhere classified
I67.8 Penyakit serebrovaskuler lain yang dijelaskan
Insufisiensi serebrovaskuler akut NOS
Iskemia serebri (kronik)
I67.9 Penyakit serebrovaskuler, tak dijelaskan
I68* Kelainan-kelainan serebrovaskuler pada penyakit c. e.

165
I68.0*
Angiopathy amyloid otak(E85.-)
I68.1*
Arteritis serebri pada penyakit infeksi dan parasit c. e.
Arteritis serebri pada:
- TB (A18.8)
- listeria (A32.8)
- sifilis (A52.0)
I68.2*
Arteritis serebri pada penyakit lain c. e.
Arteritis serebri pada systemic lupus erythematosus (M32.1)
I68.8*
Kelainan serebrovaskuler lain pada penyakit c. e..
I69 Sequelae penyakit serebrovaskuler
Catatan: Kategori ini digunakan untuk menunjukkan kondisi-kondisi pada
I60-I67 sebagai penyebab sekuel, yang mereka sendiri
diklasifikasikan di bagian lain. Sekuel mencakup kondisi yang
disebut demikian atau efek jangka panjang, atau terdapat satu
tahun atau lebih setelah onset kondisi penyebab.
I69.0 Sekuel perdarahan subarakhnoid
I69.1 Sekuel perdarahan intraserebri
I69.2 Sekuel perdarahan intrakranium non-traumatika lain
I69.3 Sekuel infark serebri
I69.4 Sekuel stroke, yang tidak dinyatakan sebagai perdarahan atau
infark
I69.8 Sekuel penyakit serebrovaskuler lain dan tak dijelaskan

Penyakit-penyakit arteri, arteriol dan kapiler (I70-I79)


I70 Aterosklerosis
Termasuk:
arteriolosklerosis
arteriosklerosis
penyakit vaskuler arteriosklerotik
ateroma
endarteritis deformans atau obliterans
arteritis senilis
endarteritis senilis
degenerasi: arteri, arteriovaskuler, vaskuler
Kecuali: koronaria (I25.1)
pulmonalis (I27.0)
serebralis (I67.2)
mesenterika (K55.1)
I70.0 Aterosklerosis aorta
I70.1 Aterosklerosis a. renalis
Ginjal Goldblatt
Kecuali:
aterosklerosis arteriol ginjal (I12.-)
I70.2 Aterosklerosis arteri anggota
Gangren aterosklerosis
Sklerosis (medial) Mnckeberg's
I70.8 Aterosklerosis arteri lainnya
I70.9 Aterosklerosis generalisata dan tak dijelaskan
I71 Aneurisma dan disseksi aorta
I71.0 Disseksi aorta (semua bagian)
Aneurisma dissekans aorta (ruptur)[semua bagian]
I71.1 Aneurisma aorta torakalis, ruptur
I71.2 Aneurisma aorta torakalis, tanpa disebutkan ruptur
I71.3 Aneurisma aorta abdominalis, ruptur
I71.4 Aneurisma aorta abdominalis, tanpa disebutkan ruptur
I71.5 Aneurisma aorta torako-abdominalis, ruptur
I71.6 Aneurisma aorta torako-abdominals, tanpa disebutkan ruptur
I71.8 Aneurisma aorta dengan situs tak dijelaskan, ruptur;
Ruptur aorta NOS
I71.9 Aneurisma aorta dengan situs tak dijelaskan, tanpa disebutkan
ruptur

166
Aneurisma aorta
Dilatasi aorta
Nekrosis hialin aorta
I72 Aneurisma lain
Termasuk:
aneurisma (cirsoid)(palsu)(ruptur)
Kecuali: aneurisma (pada):
- retina (H35.0)
- jantung (I25.3)
- koronaria (I25.4)
- a. pulmonalis (I28.1),
- serebri ruptur (I60.-)
- serebri (nonruptur) (I67.1)
- aorta (I71.-)
- varicose (I77.0)
- arteriovena: NOS (Q27.3), didapat (I77.0)
I72.0 Aneurisma a. karotid
I72.1 Aneurisma a. anggota atas
I72.2 Aneurisma a. renalis
I72.3 Aneurisma a. iliaka
I72.4 Aneurisma arteri anggota bawah
I72.8 Aneurisma arteri lain yang dijelaskan
I72.9 Aneurisma pada situs yang tak dijelaskan
I73 Penyakit pembuluh darah perifer lainnya
Kecuali: spasma arteri otak (G45.9),
frostbite (T33-T35)
immersi tangan atau kaki (T69.0)
chilblains (T69.1) [merah, bengkak, gatal pada jari, hidung,
telinga karena dingin]
I73.0 Sindroma Raynaud
Penyakit, gangren, atau fenomenon (sekunder): Raynaud
I73.1 Thromboangiitis obliterans [Buerger]
I73.8 Penyakit pembuluh darah perifer lain yang dijelaskan
Acrocyanosis
Acroparaesthesia: simple [tipe Schultze], vasomotor [tipe
Nothnagel]
Erythrocyanosis [garis-garis merah ungu di paha, sering bersama
chilblain]
Erythromelalgia [pelebaran nyeri pada pembuluh darah anggota]
I73.9 Penyakit pembuluh darah perifer, tak dijelaskan
Claudicatio intermittent
Spasme arteri
I74 Embolisme dan trombosis arteri
Termasuk:
infark: embolik, trombotik
oklusi: embolik, trombotik
Kecuali: embolisme dan trombosis:
- retina (H34.-)
- koronaria (I21-I25)
- pulmonalis (I26.-),
- renalis (N28.0)
- vertebralis (I63.0-I63.2, I65.0)
- basilaris (I63.0-I63.2, I65.1),
- karotid (I63.0-I63.2, I65.2)
- preserebri (I63.0-I63.2, I65.9)
- serebri (I63.3-I63.5, I66.9),
- mesenterika (K55.0)
- mempersulit abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07,
O08.2)
- mempersulit hamil, melahirkan dan nifas (O88.-)
I74.0 Embolisme dan trombosis aorta abdominalis

167

I74.1
I74.2
I74.3
I74.4
I74.5
I74.8
I74.9

Sindroma bifurkatio aorta


Sindroma Leriche
Embolisme dan trombosis bagian aorta lain dan tak dijelaskan
Embolisme dan trombosis arteri anggota atas
Embolisme dan trombosis arteri anggota bawah
Embolisme dan trombosis arteri anggota, tak dijelaskan
Embolisme arteri perifer
Embolisme dan trombosis arteri iliaka
Embolisme dan trombosis arteri lain
Embolisme dan trombosis arteri yang tak dijelaskan

I77 Kelainan lain arteri dan arteriol


Kecuali: a. pulmonalis (I28.-)
angiitis hipersensitivitas (M31.0)
penyakit kolagen (vaskuler) (M30-M36)
I77.0 Fistula arterio-vena, didapat
Varix dengan aneurisma
Aneurisma arterio-vena, didapat
Kecuali:
koronaria (I25.4)
serebri (I67.1)
aneurisma arteriovena NOS (Q27.3)
traumatika - lihat cedera pembuluh darah menurut regio tubuh.
I77.1 Striktura arteri
I77.2 Ruptura arteri
Erosi, fistula, ulkus: pada arteri
Kecuali:
ruptur trauma arteri; lihat cedera pembuluh darah
menurut regio tubuh
I77.3 Displasia fibromuskuler arteri
I77.4 Sindroma kompresi arteri seliaka [Coeliac artery]
I77.5 Nekrosis arteri
I77.6 Arteritis, tak dijelaskan
Aortitis NOS
Endarteritis NOS
Kecuali:
arteritis or endarteritis:
- koroner (I25.8)
- serebri NEC (I67.7)
- senilis (I70.-), deformans (I70.-), obliterans (I70.-)
- arkus aorta [Takayasu] (M31.4)
- giant cell (M31.5-M31.6)
I77.8 Kelainan arteri dan arteriol lain yang dijelaskan
I77.9 Kelainan arteri dan arteriol, tak dijelaskan
I78 Penyakit-penyakit kapiler
I78.0 Telangiektasi hemoragika herediter
Penyakit Rendu-Osler-Weber
I78.1 Naevus, non-neoplastic
Naevus: araneus, spider, stellar
Kecuali:
naevus: NOS, biru, melanositik, berambut, berpigmen
(D22.-)
naevus:
- flammeus, portwine, sanguinosa, strawberry, verrucosa (Q82.5)
- vascular NOS (Q82.5)
I78.8 Penyakit-penyakit kapiler lain
I78.9 Penyakit-penyakit kapiler, tak dijelaskan
I79* Kelainan arteri, arteriol, dan kapiler pada penyakit c. e..
I79.0*
Aneurisma aorta pada penyakit c. e..
Aneurisma aorta sifilitika (A52.0)
I79.1*
Aortitis pada penyakit c. e.
Aortitis sifilitika (A52.0)
I79.2*
Angiopati perifer pada penyakit c. e..

168
Angiopati perifer diabetetika (E10-E14 dengan karakter keempat .
5)
I79.8*
Kelainan arteri, arteriol dan kapiler lain pada penyakit c. e.

Penyakit vena, pembuluh limfatik dan kelenjar limfe, NEC


(I80-I89)
I80 Flebitis dan tromboflebitis
Termasuk:
endoflebitis
periflebitis
flebitis supuratif
radang vena
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi obat,
kalau akibat obat
Kecuali: tromboflebitis migrans (I82.1)
sindroma postflebitik (I87.0)
flebitis and tromboflebitis (pada):
intrakranium dan intraspinal, septik atau NOS (G08)
intraspinal, nonpiogenik (G95.1)
intrakranium, nonpiogenik (I67.6)
(vena) porta (K75.1)
mempersulit abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07,
O08.7)
mempersulit hamil, melahirkan dan nifas (O22.-, O87.-)
I80.0 Flebitis dan tromboflebitis vena superfisialis anggota bawah
I80.1 Flebitis dan tromboflebitis vena femoralis
I80.2 Flebitis dan tromboflebitis vena profunda lain anggota bawah
Deep vein thrombosis NOS
I80.3 Flebitis dan tromboflebitis anggota bawah, tak dijelaskan
Embolisme dan trombosis anggota bawah NOS
I80.8 Flebitis dan tromboflebitis pada situs lain
I80.9 Flebitis dan tromboflebitis pada situs yang tak dijelaskansite
I81 Trombosis vena porta
Obstruksi (vena) porta
Kecuali: flebitis vena porta (K75.1)
I82 Embolisme dan trombosis vena lainnya
Kecuali: embolisme dan trombosis vena (pada):
- intrakranium dan intraspinal, septik atau NOS (G08),
- intraspinal, nonpiogenik (G95.1),
- intrakranium, nonpiogenik (I67.6)
- koronaria (I21-I25),
- pulmonalis (I26.-),
- otak (I63.6, I67.6)
- anggota bawah (I80.-),
- porta (I81),
- mesenterika (K55.0)
- mempersulit abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07,
O08.7)
- mempersulit hamil, melahirkan dan nifas (O22.-, O87.-)
I82.0 Sindroma Budd-Chiari
I82.1 Thromboflebitis migrans
I82.2 Embolisme dan thrombosis vena cava
I82.3 Embolisme dan thrombosis v. renalis
I82.8 Embolisme dan thrombosis vena lain yang dijelaskan
I82.9 Embolisme dan thrombosis pada vena, tak dijelaskan
Embolisme vena NOS
Thrombosis (vena) NOS
I83 Varises vena anggota bawah
Kecuali: komplikasi:

169

I83.0
I83.1

I83.2
I83.9

- kehamilan (O22.0)
- nifas (O87.8)
Varises vena anggota bawah dengan ulkus
Setiap kondisi pada I83.9 dengan ulkus atau dinyatakan bertukak
Varicose ulcer (anggota bawah, semua bagian)
Varises vena anggota bawah dengan peradangan
Setiap kondisi pada I83.9 dengan peradangan atau dinyatakan
meradang
Stasis dermatitis NOS
Varises vena anggota bawah dengan ulkus serta peradangan
Setiap kondisi pada I83.9 dengan ulkus dan peradangan
Varises vena anggota bawah tanpa ulkus atau peradangan
Flebektasia pada anggota bawah atau situs yang tak dijelaskan
Varises vena pada anggota bawah atau situs yang tak dijelaskan
Varix pada anggota bawah atau situs yang tak dijelaskan

I84 Haemoroid
Termasuk:
piles
varises vena anus dan rektum
Kecuali: mempersulit:
- kehamilan (O22.4)
- melahirkan dan nifas (O87.2)
I84.0 Haemoroid internal dengan trombosis
I84.1 Haemoroid internal dengan komplikasi lain
Haemoroid internal dengan:
- perdarahan
- prolaps
- strangulata
- ulserasi
I84.2 Haemoroid internal tanpa komplikasi
Haemoroid internal NOS
I84.3 Haemoroid external dengan trombosis
I84.4 Haemoroid external dengan komplikasi lain
Haemoroid external dengan:
- perdarahan. prolaps
- strangulata
- ulserasi
I84.5 Haemoroid external tanpa komplikasi
Haemoroid external NOS
I84.6 Tonjolan kulit (skin tags) sisa haemoroid
Skin tags pada anus atau rektum
I84.7 Haemoroid dengan trombosis yang tak dijelaskan
Haemoroid dengan trombosis, tak dijelaskan internal atau external
I84.8 Haemoroid yang tak dijelaskan dengan komplikasi lain
Haemoroid yang tak dijelaskan internal atau external dengan:
- perdarahan
- prolaps
- strangulata
- ulserasi
I84.9 Haemoroid yang tak dijelaskan tanpa komplikasi
Haemoroid NOS
I85 Varises esofagus
I85.0 Varises esofagus dengan perdarahan
I85.9 Varises esofagus tanpa perdarahan
Varises esofagus NOS
I86 Varises vena pada situs lain
Kecuali: varises retina (H35.0)
varises vena pada situs yang tak dijelaskan (I83.9)
I86.0 Varices sublingualis
I86.1 Varices skrotum

170

I86.2
I86.3
I86.4
I86.8

Varicocele
Varices pelvis
Varices vulva
Kecuali:
mempersulit hamil (O22.1)
mempersulit melahirkan dan nifas (O87.8)
Varises lambung
Varises vena pada situs lain yang dijelaskan
Varises vena pada septum hidung

I87 Kelainan vena lain


I87.0 Sindroma pasca-flebitis
I87.1 Kompresi vena
Striktura vena
Sindroma vena kava (inferior) (superior)
Kecuali:
pulmonalis (I28.8)
I87.2 Insuffisiensi vena (kronik) (periferal)
I87.8 Kelainan vena lain yang dijelaskan
I87.9 Kelainan vena, tak dijelaskan
I88 Limfadenitis nonspesifik
Kecuali: penyakit HIV yang menyebabkan limfadenopati umum (B23.1)
limfadenitis akut, selain mesenterika (L04.-)
pembesaran nodus limfe NOS (R59.-)
I88.0 Limfadenitis mesenterika nonspesifik
Limfadenitis mesenterika (akut)(kronik)
I88.1 Limfadenitis kronik, selain mesenterika
Adenitis kronik pada semua nodus limfe selain mesenterika
Limfadenitis kronik, pada semua nodus limfe selain mesenterika
I88.8 Limfadenitis nonspesifik lain
I88.9 Limfadenitis nonspesifik, tak dijelaskan
Limfadenitis NOS
I89 Kelainan non-infektif lain pembuluh limfatik dan nodus limfe
Kecuali: chylocele:
- filaria (B74.-)
- tunica vaginalis (non-filaria) NOS (N50.8)
limfoedema pasca-mastektomi (I97.2)
limfoedema herediter (Q82.0)
pembesaran kelenjar limfe NOS (R59.-)
I89.0 Limfoedema, not elsewhere classified
Limfangiektasis
I89.1 Limfangitis
Limfangitis: NOS, kronik, subakut
Kecuali:
limfangitis akut(L03.-)
I89.8 Kelainan non-infektif pembuluh limfatik dan kelenjar limfe lain yang
dijelaskan
Chylocele (nonfilaria), retikulosis lipomelanotik
I89.9 Kelainan non-infektif pembuluh limfatik dan kelenjar limfe, tak
dijelaskan
Penyakit pembuluh limfatik NOS

Kelainan lain dan tak dijelaskan pada sistem sirkulasi (I95I99)


I95 Hipotensi
Kecuali: sindroma hipotensi maternal (O26.5)
kolaps kardiovaskuler (R57.9)
pembacaan tekanan darah rendah non-spesifik NOS (R03.1)
I95.0 Hipotensi idiopatik
I95.1 Hipotensi ortostatik
Hipotensi, postural
Kecuali:
hipotensi ortostatik neurogenik [Shy-Drager] (G90.3)
I95.2 Hipotensi akibat obat

171
I95.8 Hipotensi lain
Hipotensi kronik
I95.9 Hipotensi, tak dijelaskan
I97 Kelainan sistem sirkulasi pasca-prosedur, not elsewhere
classified
Kecuali: syok pasca-bedah (T81.1)
I97.0 Sindroma pasca-kardiotomi
I97.1 Kekacauan fungsional lain menyusul operasi jantung
Insufisiensi jantung menyusul bedah jantung atau akibat adanya
prostesis jantung
Payah jantung menyusul bedah jantung atau akibat adanya prostesis
jantung
I97.2 Sindroma limfoedema pasca-mastektomi
Elefantiasis akibat mastektomi
Obliterasi pembuluh limfatik akibat mastektomi
I97.8 Kelainan pasca-prosedur sistem sirkulasi lain, not elsewhere
classified
I97.9 Kelainan pasca-prosedur sistem sirkulasi, tak dijelaskan
I98* Kelainan lain sistem sirkulasi pada penyakit c. e.
Kecuali: kelainan yang diklasifikasikan pada kategori asterisk lain di
dalam bab ini
I98.0*
Sifilis kardiovaskuler
Sifilis kardiovaskuler:
- kongenital, lanjut (A50.5)
- NOS (A52.0)
I98.1*
Kelainan kardiovaskuler pada penyakit infeksi dan parasit lain c.
e..
Keterlibatan kardiovaskuler pada penyakit Chagas (kronik) NEC
(B57.2)
Lesi kardiovaskuler pada pinta [carate] (A67.2),
I98.2*
Varises oesofagus pada penyakit c. e.
Varises oesofagus pada:
- skistosomiasis (B65.-),
- kelainan hati (K70-K71, K74.-)
I98.8*
Kelainan sistem sirkulasi lain yang dijelaskan pada penyakit c. e.
I99

Kelainan sistem sirkulasi lain dan tak dijelaskan

172

BAB X
PENYAKIT-PENYAKIT SISTEM
PERNAFASAN (J00-J99)
Catatan:

Kalau suatu kondisi pernafasan berada pada lebih dari satu


tempat dan tidak diindeks secara spesifik, ia harus
diklasifikasikan pada situs anatomis yang lebih rendah
(misalnya, trakheobronkitis menjadi bronkitis pada J40).

Kecuali:
Penyakit infeksi dan parasit tertentu (A00-B99)
Neoplasma (C00-D48)
Penyakit endokrin, nutrisi dan metabolisme (E00-E90)
Komplikasi kehamilan, melahirkan dan puerperium (O00-O99)
Keadaan tertentu yang berawal dari masa perinatal (P00-P96)
Malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital (Q00Q99)
Gejala, tanda, dan hasil klinis dan laboratorium abnormal, NEC
(R00-R99)
Cedera, keracunan dan konsekuensi lain tertentu dari penyebab
eksternal (S00-T98)

Bab ini berisi blok-blok berikut:


J00-J06
Infeksi saluran pernafasan atas akut
J10-J18
Influenza dan pneumonia
J20-J22
Infeksi saluran pernafasan bawah akut lainnya
J30-J39
Penyakit lain pada saluran pernafasan atas
J40-J47
Penyakit saluran pernafasan bawah kronik
J60-J70
Penyakit paru-paru akibat agen eksternal
J80-J84
Penyakit
pernafasan
lain
yang
mengenai
interstitium
J85-J86
Kondisi supuratif dan nekrotik saluran pernafasan
bawah
J90-J94
Penyakit-penyakit lain pada pleura
J95-J99
Penyakit-penyakit lain pada sistem pernafasan

Kategori asterisk untuk bab ini adalah sbb.:


J17* Pneumonia pada penyakit yang diklasifikasikan di tempat lain [c. e.
= classified elsewhere]
J91* Effusi pleura pada keadaan c. e.
J99* Kelainan saluran pernafasan pada penyakit c. e.

Infeksi saluran pernafasan atas akut (J00-J06)


Kecuali: penyakit paru-paru obstruktif kronik dengan eksaserbasi akut
NOS (J44.1)
J00 Nasofaringitis akut [common cold]
Coryza (akut), nasal kataralis akut
Nasofaringitis: NOS, infektif NOS
Rhinitis: akut, infektif
Kecuali: nasofaringitis, kronik (J31.1)
faringitis: NOS (J02.9), akut (J02.-), kronik (J31.2)
rhinitis: NOS (J31.0), vasomotor (J30.0), alergika (J30.1-J30.4),
kronik (J31.0)
sore throat: NOS (J02.9), akut (J02.-),, kronik (J31.2)

J01

Sinusitis akut

173
Termasuk: abses, empyema, infeksi, radang, atau suppurasi akut,
- pada sinus (aksesorius)(nasalis)
Kecuali: sinusitis: NOS atau kronik (J32.-)
J01.0 Sinusitis maksillaris akut
Antritis akut
J01.1 Sinusitis frontalis akut
J01.2 Sinusitis ethmoidalis akut
J01.3 Sinusitis sfenoidalis akut
J01.4 Pansinusitis akut
J01.8 Sinusitis akut lain
Sinusitis akut yang melibatkan lebih dari satu sinus, tapi bukan
pansinusitis
J01.9 Sinusitis akut, tidak dijelaskan
J02 Faringitis akut
Termasuk: sore throat akut
Kecuali: abscess: peritonsil (J36), retrofaring (J39.0), faring (J39.1)
laringofaringitis akut (J06.0), faringitis kronik (J31.2)
J02.0 Faringitis streptokokus
Sore throat streptokokus
Kecuali: scarlet fever (A38)
J02.8 Faringitis akut karena organisme lain yang dijelaskan
Kecuali: faringitis herpesvirus [herpes simplex] (B00.2),
faringitis vesikularis enterovirus (B08.5)
akibat:
mononukleosis infeksiosa (B27.-)
virus
influenza:
diidentifikasi
(J10.1),
tak
diidentifikasi (J11.1)
J02.9 Faringitis akut, tidak dijelaskan;
Faringitis (akut): NOS, gangrenosa, infektif NOS, supuratif, ulseratif
Sore throat (akut) NOS
J03 Tonsillitis akut
Kecuali: abses peritonsil (J36)
sore throat: streptokokus (J02.0), akut (J02.-), NOS (J02.9)
J03.0 Tonsillitis streptokokus
J03.8 Tonsillitis akut karena organisme lain yang dijelaskan
Kecuali: pharyngotonsillitis herpesvirus [herpes simplex] (B00.2)
J03.9 Tonsillitis akut, tidak dijelaskan
Tonsillitis (akut) NOS, folikuler, gangrenosa, infektif, ulseratif
J04 Laryngitis dan trakheitis akut
Kecuali: laringitis obstruktif akut dan epiglottitis akut (J05.-), laringismus
(stridulus) (J38.5)
J04.0 Laringitis akut;
Laringitis (akut): NOS, edematosa, subglottis, supuratif, ulseratif
Kecuali: laringitis kronik (J37.0)
laringitis
influenza:
virus
diidentifikasi
(J10.1),
tak
diidentifikasi (J11.1)
J04.1 Trakheitis akut
Trakheitis (akut) NOS, kataralis
Kecuali: trakheitis kronik (J42)
J04.2 Laryingotrakheitis akut
Laringotrakheitis NOS; trakheitis (akut) dengan laringitis (akut)
Kecuali: laringotrakheitis kronik (J37.1)
J05 Laringitis obstruksi akut [croup] dan epiglottitis akut
J05.0 Laringitis obstruktif akut [croup]
Laringitis obstruktif NOS
J05.1 Epiglottitis akut
Epiglottitis NOS
J06 Infeksi saluran pernafasan atas akut pada situs ganda dan
tidak dijelaskan

174
Kecuali: akut respiratory infection NOS (J22)
virus influenza: diidentifikasi (J10.1), tak diidentifikasi (J11.1)
J06.0 Laringofaringitis akut
J06.8 Infeksi saluran pernafasan atas akut lainnya pada situs ganda
J06.9 Infeksi saluran pernafasan atas akut, tidak dijelaskan
Penyakit saluran pernafasan atas akut,
Infeksi saluran pernafasan atas [ISPA] NOS

Influenza dan pneumonia (J10-J18)


J10 Influenza karena virus influenza yang diidentifikasi
Kecuali: Haemophilus influenzae [H. influenzae]:sebagai penyebab
infeksi NOS (A49.2), meningitis (G00.0), pneumonia (J14)
J10.0 Influenza dengan pneumonia, virus diidentifikasi
(Bronko)pneumonia influenza, virus influenza diidentifikasi
J10.1 Influenza dengan manifestasi pernafasan lain, virus influenza
diidentifikasi
Infeksi saluran pernafasan atas, laringitis, faringitis, dan effusi
pleura
dengan virus influenza diidentifikasi
J10.8 Influenza dengan manifestasi lainn virus influenza diidentifikasi
Ensefalopati, gastroenteritis, atau myokarditis (akut) akibat
influenza,
dengan virus influenza diidentifikasi
J11 Influenza, virus tidak diidentifikasi
Termasuk: influenza atau influenza virus, virus spesifik tidak dinyatakan
telah diidentifikasi
Kecuali: Haemophilus influenzae [H. influenzae] sebagai penyebab:
infeksi NOS (A49.2), meningitis (G00.0), pneumonia (J14)
J11.0 Influenza dengan pneumonia, virus tidak diidentifikasi
(Broncho)pneumonia influenza, tidak dijelaskan atau virus spesifik
tidak diidentifikasi
J11.1 Influenza dengan manifestasi pernafasan lain, virus tidak
diidentifikasi
Influenza NOS
Infeksi saluran pernafasan atas akut, laringitis, faringitis, effusi
pleura karena influenza
virus tidak diidentifikasi
J11.8 Influenza dengan manifestasi lain, virus tidak diidentifikasi
Ensefalopati akibat influenza
Gastroenteritis, miokarditis (akut) akibat influenza, virus tidak
diidentifikasi
J12 Pneumonia virus, not elsewhere classified
Termasuk: bronchopneumonia akibat virus selain virus influenza
Kecuali: pneumonia pada influenza (J10.0, J11.0),
pneumonia: lipoid (J69.1), interstitium NOS (J84.9)
pneumonia aspirasi (akibat):
NOS (J69.0), makanan dan minuman (J69.-), neonatus (P24.9)
anaestesia sewaktu: persalinan dan melahirkan (O74.0),
kehamilan (O29.0), nifas (O89.0)
pneumonia kongenital (P23.0), pneumonitis rubella kongenital
(P35.0)
J12.0 Pneumonia adenovirus
J12.1 Pneumonia virus sinsitium pernafasan (respiratory syncytial virus)
J12.2 Pneumonia virus parainfluenza
J12.8 Pneumonia virus lainnya
J12.9 Pneumonia virus, tidak dijelaskan
J13 Pneumonia akibat Streptococcus pneumoniae
Bronchopneumonia akibat Streptococcus pneumoniae
Kecuali: pneumonia kongenital akibat S. pneumoniae (P23.6)

175
pneumonia akibat streptokokus lain (J15.3-J15.4)
J14 Pneumonia akibat Haemophilus influenzae
Bronkopneumonia akibat H. influenzae
Kecuali: pneumonia kongenital akibat H. influenzae (P23.6)
J15 Pneumonia bakteri, not elsewhere classified
Termasuk: bronchopneumonia akibat bakteri selain S. pneumoniae and
H. influenzae
Kecuali: penyakit Legionnaires (A48.1),
pneumonia khlamidia (J16.0), pneumonia kongenital (P23.-)
J15.0 Pneumonia akibat Klebsiella pneumoniae
J15.1 Pneumonia akibat Pseudomonas
J15.2 Pneumonia akibat stafilokokus
J15.3 Pneumonia akibat streptokokus, group B
J15.4 Pneumonia akibat streptokokus lain
Kecuali: pneumonia akibat: streptokokus, group B (J15.3) atau S.
pneumoniae (J13)
J15.5 Pneumonia akibat Escherichia coli
J15.6 Pneumonia akibat bakteri Gram negatif lain:
Pneumonia akibat Serratia marsesens
J15.7 Pneumonia akibat Mycoplasma pneumoniae
J15.8 Penumonia bakteri lainnya
J15.9 Penumonia bakteri, tidak dijelaskan
J16 Penumonia akibat organisme menular lainnya, n e c.
Kecuali: ornithosis (A70), pneumocystosis (B59)
pneumonia: NOS (J18.9), kongenital (P23.-)
J16.0 Pneumonia khlamidia
J16.8 Penumonia akibat organisme menular lainnya yang dijelaskan
J17* Pneumonia pada penyakit c. e.
J17.0*
Pneumonia pada penyakit bakteri c. e.
Pneumonia (akibat)(pada):
demam tifoid (A01.0), infeksi salmonella (A02.2), tularaemia
(A21.2)
anthrax (A22.1), whooping cough (A37.-)
aktinomikosis (A42.0), nokardiosis (A43.0), gonorrhoea
(A54.8)
J17.1*
Pneumonia pada penyakit virus c. e.
Pneumonia pada:
varisella (B01.2), measles (B05.2), rubella (B06.8),
penyakit cytomegalovirus (B25.0)
J17.2*
Pneumonia pada penyakit jamur (mycoses)
Pneumonia pada:
kandidiasis (B37.1), koksidioidomikosis (B38.0-B38.2)
histoplasmosis (B39.-), aspergillosis (B44.0-B44.1)
J17.3*
Pneumonia pada penyakit parasit
Pneumonia pada:
toxoplasmosis (B58.3), skistosomiasis (B65.-), askariasis
(B77.8)
J17.8*
Pneumonia pada penyakit lain c. e.
Pneumonia (pada):
- demam rematik (I00),
- spirokhaeta, n. e. c. (A69.8), ornithosis (A70), Q fever (A78)
J18 Pneumonia, organisme tidak dijelaskan
Kecuali: abses paru-paru dengan pneumonia (J85.1)
pneumonitis, due to external agents (J67-J70)
kelainan interstitium paru-par akibat drugs (J70.2-J70.4)
pneumonia: lipoid (J69.1), interstitium NOS (J84.9), kongenital
(P23.9)

176

J18.0
J18.1
J18.2
J18.8
J18.9

pneumonia aspirasi (akibat):


NOS (J69.0), makanan dan minuman (J69.-), neonatus (P24.9)
anaesthesia sewaktu: persalinan dan melahirkan (O74.0)
hamil (O29.0), nifas (O89.0)
Bronkhopneumonia, tidak dijelaskan
Kecuali: bronkhiolitis (J21.-)
Pneumonia lobus, tidak dijelaskan
Pneumonia hipostatik, tidak dijelaskan
Pneumonia lain, organism tidak dijelaskan
Pneumonia, tidak dijelaskan

Infeksi saluran pernafasan bawah akut lainnya (J20-J22)


Kecuali: penyakit paru-paru obstruktif kronik dengan:
- eksaserbasi akut NOS (J44.1)
- infeksi pernafasan bawah (J44.0)
J20 Bronkhitis akut
Termasuk: tracheobronchitis, akut
bronchitis:
NOS, dengan usia <l5 tahun
akut dan subakut (dengan):
bronkhospasme, fibrinosa, membranosa, purulenta,
septik, trakheitis
Kecuali: tracheobronchitis:
NOS (J40), kronik (J42), kronik obstruktif (J44.-)
bronchitis:
NOS, dengan usia 15 tahun (J40)
alergika NOS (J45.0)
kronik: simpel (J41.0), mukopurulenta (J41.1), NOS (J42),
obstruktif (J44.-)
J20.0 Bronchitis akut akibat Mycoplasma pneumoniae
J20.1 Bronchitis akut akibat Haemophilus influenzae
J20.2 Bronchitis akut akibat streptokokus
J20.3 Bronchitis akut akibat coxsackievirus
J20.4 Bronchitis akut akibat parainfluenza virus
J20.5 Bronchitis akut akibat respiratory syncytial virus
J20.6 Bronchitis akut akibat rhinovirus
J20.7 Bronchitis akut akibat echovirus
J20.8 Bronchitis akut akibat organisme lain yang dijelaskan
J20.9 Bronchitis akut, tidak dijelaskan
J21 Bronkhiolitis akut
Termasuk: dengan bronkhospasme
J21.0 Bronkhiolitis akut akibat respiratory syncytial virus
J21.8 Bronkhiolitis akut akibat organisme lain yang dijelaskan
J21.9 Bronkhiolitis akut, tidak dijelaskan
Bronkhiolitis (akut)
J22 Infeksi saluran pernafasan bawah akut yang tidak dijelaskan
Infeksi (saluran) pernafasan (bawah) akut NOS
Kecuali: infeksi pernafasan atas (akut) (J06.9)

Penyakit lain pada saluran pernafasan atas (J30-J39)


J30 Rhinits vasomotor dan alergi
Termasuk: rhinorrhoea spasmodik
Kecuali: rhinitis alergi dengan asma (J45.0), rhinitis NOS (J31.0)
J30.0 Rhinitis vasomotor
J30.1 Rhinitis alergi akibat pollen: alergi pollen, hay fever, pollinosis
Allergy NOS akibat pollen, pollinosis, hay fever
J30.2 Rhinitis alergi musiman lainnya
J30.3 Rhinitis alergi lain

177
Phinitis alergika perennial [berlangsung terus menerus bertahuntahun]
J30.4 Rhinitis alergi, tidak dijelaskan
J31 Rhinitis, nasofaringitis, dan faringitis kronik
J31.0 Rhinitis kronik
Ozena
Rhinitis (kronik):
NOS, atrofik, granulomatosa, hipertrofik, obstruktif, purulenta,
ulseratif
Kecuali: rhinitis: vasomotor (J30.0), alergika (J30.1-J30.4)
J31.1 Nasofaringitis kronik
Kecuali: nasofaringitis akut atau NOS (J00)
J31.2 Faringitis kronik
Sore throat kronik
Faringitis (kronik): atrofik, granular, hipertrofik
Kecuali: faringitis, akut atau NOS (J02.9)
J32 Sinusitis kronik
Termasuk: abses, empyema, infeksi, atau suppurasi kronik pada sinus
(aksesorius)(nasal)
Kecuali: sinusitis akut (J01.-)
J32.0 Sinusitis maksillaris kronik, antritis kronik
Antritis (kronik), sinusitis maxillaris NOS
J32.1 Sinusitis frontalis kronik
Sinusitis frontalis NOS
J32.2 Sinusitis ethmoidalis kronik
Sinusitis ethmoidalis NOS
J32.3 Sinusitis sfenoidalis kronik
Sinusitis sfenoidalis NOS
J32.4 Sinusitis kronik
Pansinusitis NOS
J32.8 Sinusitis kronik lainnya
Sinusitis (kronik) yang melibatkan > 1 sinus tapi bukan pansinusitis
J32.9 Sinusitis kronik, tidak dijelaskan
Sinusitis (kronik) NOS
J33 Polip nasi
Kecuali: polip adenomatosa (D14.0)
J33.0 Polip rongga hidung
Polip: khoana, nasofaring
J33.1 Degenerasi sinus polipoid - sindroma atau ethmoiditis Woakes
Sindroma atau ethmoiditis Woakes
J33.8 Polip sinus lainnya
Polip sinus: aksesorius, ethmoidalis, maxillaris, sfenoidalis
J33.9 Polip nasi, tidak dijelaskan
J34 Kelainan lain pada hidung dan sinus hidung
Kecuali: varicose ulcer pada septum nasi (I86.8)
J34.0 Abses, furunkel dan karbunkel hidung
Sellulitis, nekrosis, atau ulserasi pada hidung
J34.1 Kista dan mukokel pada hidung dan sinus hidung
J34.2 Deviasi septum hidung
Defleksi atau deviasi septum (nasi)(didapat)
J34.3 Hipertrofi turbin hidung [conchae nasalis]
J34.8 Kelainan hidung dan sinus hidung lain yang dijelaskan
Perforasi septum nasi NOS, rhinolith
J35 Penyakit kronik tonsil dan adenoid
J35.0 Tonsillitis kronik
Kecuali: tonsillitis: NOS (J03.9), akut (J03.-)
J35.1 Hipertrofi tonsil
Pembesaran tonsil

178
J35.2 Hipertrofi adenoid
Pembesaran adenoid
J35.3 Hipertrofi tonsil dengan hipertrofi adenoid
J35.8 Penyakit kronik lain tonsil dan adenoid
Vegetasi adenoid, amigdalolith, sikatriks tonsil, tonsillar tag, ulkus
tonsil
J35.9 Penyakit kronik tonsil dan adenoid, tidak dijelaskan
Penyakit (kronik) tonsil dan adenoid NOS
J36 Abses peritonsil
Abses tonsil, selulitis peritonsil, Quinsy
Kecuali: abses retrofaring (J39.0)
tonsillitis: NOS (J03.9), akut (J03.-), kronik (J35.0)
J37 Laringitis dan laringotrakheitis kronik
J37.0 Laringitis kronik
Laringitis kataralis, hipertrofik, sicca (kering)
Kecuali: laryngitis: NOS (J04.0), akut (J04.0), obstruktif (akut)
(J05.0)
J37.1 Laringitis Laringotrakheitis kronik
Laringitis, kronik, dengan trakheitis (kronik)
Tracheitis, kronik, dengan laringitis
Kecuali: laringotrakheitis: NOS (J04.2), akut (J04.2)
tracheitis: NOS (J04.1), akut (J04.1), kronik (J42)
J38 Penyakit pita suara dan larings, n.e.c.
Kecuali: laringitis: obstruktif (akut) (J05.0), ulseratif (J04.0)
stenosis subglottis pascaprosedur (J95.5), stridor laring
kongenital (Q31.4)
stridor (R06.1)
J38.0 Paralisis pita suara dan laring
Laringoplegia, paralisis glottis
J38.1 Polip pita suara dan larings
Kecuali: polip adenomatosa (D14.1)
J38.2 Nodul pita suara
Chorditis (fibrinosa)(nodosa)(tuberosa), singer's nodes, teacher's
nodes
J38.3 Penyakit lain pita suara
Abses, sellulitis, granuloma, leukokeratosis, atau leukoplakia pada
pita suara
J38.4 Oedema larings:
Oedema (pada): glottis, subglottis, supraglottis
Kecuali: laringitis: oedematosa (J04.0), obstruktif akut [croup]
(J05.0)
J38.5 Spasme larings
Laringismus (stridulus)
J38.6 Stenosis larings
J38.7 Penyakit lain pada larings
Abses, sellulitis, penyakit NOS, nekrosis, pakiderma, perikondritis,
atau ulkus larings
J39 Penyakit lain pada saluran pernafasan atas
Kecuali: infeksi pernafasan akut: NOS (J22), atas (J06.9)
radang pernafasan atas akibat zat kimiawi, gas, asap dan uap
(J68.2)
J39.0 Abses retrofarings dan parafarings
Abses perifarings
Kecuali: abses peritonsiler (J36)
J39.1 Abses lain pada farings
Sellulitis farings, abses nasofarings
J39.2 Penyakit lain pada farings
Kista dan edema pada farings atau nasofarings
Kecuali: faringitis: ulseratif (J02.9), kronik (J31.2)

179
J39.3 Reaksi hipersensitif saluran pernafasan atas, situs tidak dijelaskan
J39.8 Penyakit lain yang dijelaskan pada saluran pernafasan atas
J39.9 Penyakit saluran pernafasan atas, tidak dijelaskan

Penyakit pernafasan bawah kronik (J40-J47)


Kecuali: cystic fibrosis (E84.-)
J40 Bronkitis, tidak dijelaskan akut atau kronik
Catatan: Bronkitis yang tidak dijelaskan akut atau kronik pada usia <15
tahun dianggap sebagai akut sehingga diklasifikasikan pada
J20.
Bronkitis: NOS, kataralis, dengan trakeitis NOS
Trakeobronkitis NOS
Kecuali: Bronkitis: allergi NOS (J45.0). asmatika NOS (J45.9). kimiawi
(akut) (J68.0)
J41 Bronkitis kronik sederhana dan mukopurulenta
Kecuali: bronkitis kronik: NOS (J42). obstruktif (J44.-)
J41.0 Bronkitis kronik sederhana
J41.1 Bronkitis kronik purulenta
J41.8 Bronkitis kronik campuran sederhana dan purulenta
J42 Bronkitis kronik yang tidak dijelaskan
Bronkitis kronik:NOS, trakeitis kronik, trakeobronkitis kronik
Kecuali: bronkitis kronik sederhana dan mukopurulenta (J41.-)
bronkitis kronik dengan obstruksi jalan nafas (J44.-),
bronkitis asmatika kronik (J44.-), bronkitis emfisematosa kronik
(J44.-)
penyakit paru-paru obstruktif kronik NOS (J44.9)
J43 Emfisema
Kecuali: bronkitis emfisematosa (obstruktif) (J44.-)
emfisema:
dengan bronkitis (obstruktif) kronik (J44.-)
akibat penghirupan zat kimiawi, gas, asap dan uap (J68.4)
mediastinum (J98.2), interstitium (J98.2), kompensasi (J98.3)
interstitium pada neonatus (P25.0)
subkutis traumatika (T79.7), bedah (subkutis) (T81.8)
J43.0 Sindroma MacLeod
Emfisema atau transparensi paru unilateral
J43.1 Emfisema panlobular
Emfisema panasinus
J43.2 Emfisema sentrilobularis
J43.8 Emfisema lain
J43.9 Emfisema, tidak dijelaskan
Emfisema (lung)(pulmonary): NOS, bullosa, vesikuler
Emphysematous bleb
J44 Penyakit paru-paru obstruktif kronik (PPOK) Lainnya
Termasuk:
bronkitis kronik:
asmatika (obstruktif), emfisematosa
dengan: obstruksi jalan nafas, emfisema
asma, bronkitis, atau trakeobronkitis yang obstruktif kronik
Kecuali:
bronkitis kronik: simple and mucopurulent (J41.-), NOS (J42)
trakheitis kronik (J42), trakheobronkhitis kronik (J42)
emfisema (J43.-), asma (J45.-), bronkitis asmatika NOS (J45.9)
bronkhiektasis (J47),
penyakit
paru-paru
akibat
agen
eksternal (J60-J70)
J44.0 PPOK dengan infeksi saluran pernafasan bawah akut
Kecuali: dengan influenza (J10-J11)
J44.1 PPOK dengan eksaserbasi akut, tidak dijelaskan

180
J44.8 PPOK lain yang dijelaskan:
Bronkitis kronik: asmatika NOS, emfisematosa NOS,. obstruktif NOS
J44.9 PPOK yang tidak dijelaskan:
Penyakit obstruksi kronik saluran udara NOS,
Penyakit paru-paru obstruksi kronik NOS
J45 Asma
Kecuali: asma akut berat (J46), status asthmaticus (J46)
bronkitis (obstruktif) asmatika kronik (J44.-), asma obstruktif
kronik (J44.-)
penyakit paru-paru akibat agen eksternal (J60-J70), asma
eosinofilik (J82)
J45.0 Asma dengan alergi menonjol
Bronkitis alergi NOS, rhinitis alergi dengan asma
Asma atopik, asma alergi ekstrinsik, hay fever dengan asma
J45.1 Asma non-allergi
Asma idiosinkratik, asma intrinsik non-alergi
J45.8 Asma campuran
Kombinasi kondisi pada J45.0 dan J45.1
J45.9 Asma, tidak dijelaskan
Bronkitis asmatika NOS, late onset asthma
J46

Status asthmaticus
Asma berat akut

J47 Bronchiektasis
Bronchiolektasis
Kecuali: bronkiektasis TB (penyakit sekarang) (A15-A16)
bronkiektasis kongenital (Q33.4)

Penyakit paru-paru akibat agen eksternal (J60-J70)


Kecuali: asma yang diklasifikasikan pada J45
J60 Coalworker's pneumoconiosis
Anthrakosilikosis, anthrakosis, paru-paru coalworker (pekerja tambang
batubara)
Kecuali: dengan tuberkulosis (J65)
J61 Pneumokoniosis akibat asbestos dan serat mineral lainnya
Asbestosis
Kecuali: plak pleura: dengan asbestosis(J92.0), dengan TB (J65)
J62 Pneumokoniosis akibat debu yang mengandung silika
Termasuk: Fibrosis (massif) silikotik paru-paru
Kecuali: Pneumokoniosis dengan TB (J65)
J62.0 Pneumokoniosis akibat debu talkum
J62.8 Pneumokoniosis akibat debu lain yang mengandung silika
Silikosis NOS
J63 Pneumokoniosis akibat debu inorganik lainnya
Kecuali: dengan TB (J65)
J63.0 Aluminosis (paru-paru)
J63.1 Fibrosis bauksit (paru-paru)
J63.2 Berylliosis
J63.3 Fibrosis grafit (paru-paru)
J63.4 Siderosis
J63.5 Stannosis
J63.8 Pneumokoniosis akibat debu inorganik lain yang dijelaskan
J64 Pneumokoniosis yang tidak dijelaskan
Kecuali: dengan tuberkulosis (J65)
J65 Pneumokoniosis yang berhubungan dengan tuberkulosis
Setiap kondisi pada J60-J64 dengan semua jenis TB yang ada pada A15A16

181
J66 Penyakit jalan nafas akibat debu organik spesifik
Kecuali: pneumonitis hipersensitif akibat debu organik (J67.-)
farmers lung (J67.0); bagassosis (J67.1)
sindroma disfungsi jalan nafas reaktif (J68.3)
J66.0 Byssinosis:
[penyakit jalan nafas akibat debu kapas]
J66.1 Flax-dresser's disease [bronkokonstriksi pada pengguna benang
tenun]
J66.2 Cannabinosis [bronkokonstriksi akibat serat Cannabis sp (hemp)]
J66.8 Penyakit jalan nafas akibat debu organik spesifik lainnya
J67 Pneumonitis hipersensitif akibat debu organik
Termasuk: alveolitis and pneumonitis allergi akibat terhirupnya debu
organik dan partikel jamur, aktinomises atau dari sumber
lain.
Kecuali: pneumonitis akibat menghirup zat kimia, gas, asap atau uap
(J68.0)
J67.0 Farmer's lung [akibat jamur jerami]
Harvester's lung, haymaker's lung, penyakit mouldy hay
J67.1 Bagassosis [akibat serat tebu]
Penyakit atau pneumonitis bagasse
J67.2 Bird fancier's lung [akibat kotoran burung]
Penyakit atau paru-paru penggemar budgerigar atau pigeon
J67.3 Suberosis [akibat kulit kayu oak]
Penyakit atau paru-paru corkhandler atau corkworker (pembuat
sumbat botol)
J67.4 Maltworker's lung [akibat jamur ragi]
Alveolitis akibat Aspergillus clavatus
J67.5 Mushroom-worker's lung pada pekerja cendawan
J67.6 Maple-bark-stripper's lung
Alveolitis akibat Cryptostroma corticale, Cryptostromosis
J67.7 Air-conditioner and humidifier lung
Alveolitis allergi akibat jamur, aktinomiseta termofilik dan
organisme lain yang hidup pada sistem-sistem ventilasi (airconditioning)
J67.8 Pneumonitis hipersensitif akibat debu organik lainnya
Cheese-washer's, coffee-worker's, fishmeal-worker's, dan furrier's
lung; sequoiosis
J67.9 Pneumonitis hipersensitif akibat debu organik yang tidak dijelaskan
Alveolitis alergi (ekstrinsik) NOS, pneumonitis hipersensisitf NOS.
J68 Kondisi pernafasan akibat menghirup zat kimia, gas, asap
dan uap
[Keadaan ini karena paru-paru terpapar pada gas atau zat kimia lain
yang mengiritasi, baik akut atau kronik. Penyakit yang timbul bervariasi
menurut jenis paparan dan zatnya.]
J68.0 Bronkitis and pneumonitis akibat zat kimia, gas, asap dan uap
Bronkitis kimiawi (akut)
J68.1 Edema paru-paru akut akibat zat kimia, gas, asap dan uap
Edema paru-paru kimiawi (akut)
J68.2 Radang saluran pernafasan atas akibat zat kimia, gas, asap dan uap,
n.e.c.
J68.3 Kondisi pernafasan akut dan subakut lain akibat zat kimia, gas, asap
dan uap
Sindroma gangguan fungsi jalan nafas reaktif
J68.4 Kondisi pernafasan kronik akibat zat kimia, gas, asap dan uap
Emfisema (diffusa) (kronik); bronkiolitis (kronik) (subakut), atau
fibrosis paru-paru (kronik), akibat inhalasi zat kimia, gas,
asap dan uap
J68.8 Kondisi pernafasan lain akibat zat kimia, gas, asap dan uap
J68.9 Kondisi pernafasan yang tidak dijelaskan akibat zat kimia, gas, asap
dan uap

182
J69 Pneumonitis akibat benda padat dan cairan
Kecuali: sindroma aspirasi neonatus (P24.-)
J69.0 Pneumonitis akibat makanan dan muntahan
Pneumonia aspirasi (akibat):
NOS, makanan (regurgitasi), sekresi lambung, susu, muntahan
Kecuali: sindroma Mendelson (J95.4)
J69.1 Pneumonitis akibat oils and essences:
Pneumonia lipid
J69.8 Pneumonitis akibat benda padat dan cairan lainnya
Pneumonitis akibat aspirasi darah
J70 Kondisi pernafasan akibat agen eksternal lainnya
J70.0 Manifestasi paru-paru akut akibat radiasi
Penumonitis radiasi
J70.1 Manifestasi paru-paru kronik dan lainnya akibat radiasi
Fibrosis paru-paru setelah radiasi
J70.2 Kelainan intersititium paru-paru akut akibat drugs
J70.3 Kelainan intersititium paru-paru kronik akibat drugs
J70.4 Kelainan intersititium paru-paru yang tidak dijelaskan, akibat drugs
J70.8 Kondisi pernafasan akibat agen eksternal lain yang dijelaskan
J70.9 Kondisi pernafasan akibat agen eksternal lain yang tidak dijelaskan

Penyakit pernafasan lain yang mengenai interstitium (J80J84)


J80 Adult respiratory distress syndrome [ARDS]
Adult hyaline membrane disease
J81 Pulmonary oedema
Edema akut paru-paru, kongesti (pasif) paru-paru.
Kecuali: pneumonia hipostatik (J18.2)
edema paru: dengan sakit jantung NOS atau gagal jantung
(I50.1)
akibat zat eksternal (J60-J70);: kimiawi (akut)
(J68.1)
J82 Pulmonary eosinophilia, not elsewhere classified
Asma eosinophilia; pneumonia Lffler; eosinofilia (paru-paru) tropis NOS
Kecuali: akibat:
aspergillosis
(B44.-),
infeksi
parasit
yang
dijelaskan (B50-B83)
drugs (J70.2-J70.4), kelainan jaringan ikat sistemik (M30M36)
J84 Penyakit interstitium paru-paru lainnya
Kecuali: pneumonitis limfoid interstitium akibat penyakit HIV (B22.1)
penyakit paru-paru akibat benda asing (J60-J70))
kelainan insterstitium paru-paru akibat obat-obatan (J70.2-J70.4)
emfisema intersitium (J98.2)
J84.0 Kondisi alveolus dan parieto-alveolaris
Proteinosis alveolaris, mikrolithiasis alveoli paru-paru
J84.1 Penyakit interstitium lain paru-paru dengan fibrosis
Sindroma Hamman-Rich, alveolitis fibrosa (kriptogenik)
Fibrosis idiopatik paru-paru, fibrosis diffusa paru-paru
Kecuali: fibrosis (kronik) akibat menghirup zat kimia, gas, asap
dan uap (J68.4)
fibrosis (kronik) setelah radiasi (J70.1)
J84.8 Penyakit lain yang dijelaskan pada intersititum paru-paru
J84.9 Penyakit intersititum paru-paru, tidak dijelaskan
Pneumonia intersititum NOS

183

Kondisi supuratif dan nekrotik saluran pernafasan bawah


(J85-J86)
J85 Abses paru-paru dan mediastinum
J85.0 Gangren dan nekrosis paru-paru
J85.1 Abses paru-paru dengan pneumonia
Kecuali: dengan pneumonia akibat organisme yang dijelaskan (J10J16)
J85.2 Abses paru-paru tanpa pneumonia;
Abses paru-paru NOS
J85.3 Abses mediastinum
J86 Pyothoraks
Termasuk: abses pleura atau toraks, empyema, pyopneumotoraks:
Kecuali: akibat tuberkulosis (A15-A16)
J86.0 Pyothoraks dengan fistula
J86.9 Pyothoraks tanpa fistula

PENYAKIT-PENYAKIT LAIN PADA PLEURA (J90-J94)


J90 Effusi pleura, not elsewhere classified
Pleurisi dengan effusi
Kecuali: pleurisy TB (A15-A16)
effusi (pleura) berisi cairan limfe (J94.0);
pleurisy NOS (R09.1),
J91* Effusi pleura pada kondisi yang diklasifikasikan di tempat
lain
J92 Pleural plaque
Termasuk: penebalan pleura
J92.0 Plak pleura dengan terdapatnya asbestos
J92.9 Plak pleura tanpa asbestos
Plak pleura NOS
J93 Pneumothoraks
Kecuali: pyopneumothoraks (J86.-)
pneumotoraks:
TB (A15-A16), kongenital atau perinatal
(P25.1),
traumatika (S27.0),
J93.0 Spontaneous tension pneumothorax [pneumothoraks tekanan
spontan]
J93.1 Pneumothoraks spontan lainnya
J93.8 Pneumothoraks lain
J93.9 Pneumothoraks, tidak dijelaskan
J94 Kondisi lainnya pada pleura
Kecuali: Kondisi-kondisi pleura pada TB (A15-A16), pleurisy NOS (R09.1)
haemopneumothorax
traumatika
(S27.2),
haemothorax
traumatika (S27.1)
J94.0 Chylous effusion;
Chyliform effusion [effusi berisi cairan limfe]
J94.1 Fibrothorax
J94.2 Haemothorax
Haemopneumothorax
J94.8 Kondisi lain yang dijelaskan pada pleura
Hydrothorax
J94.9 Kondisi pleura, tidak dijelaskan

Penyakit-penyakit lain pada sistem pernafasan (J95-J99)


J95 Kelainan respirasi pasca-prosedur, not elsewhere classified
Kecuali: manifestasi pada paru-paru akibat radiasi (J70.0-J70.1)

184

J95.0

J95.1
J95.2
J95.3
J95.4

J95.5
J95.8
J95.9

emfisema (subkutis) akibat suatu prosedur (T81.8)


Malfungsi trakheostomi
Obstruksi saluran udara trakheostomi,
Perdarahan dari stoma trakheostomi,
Sepsis pada stoma trakheostomi,
Fistula tracheo-oesophagus menyusul trakheostomi
Insuffisiensi paru-paru akut menyusul bedah thoraks
Insuffisiensi paru-paru akut menyusul bedah non-thoras
Insuffisiensi paru-paru kronik menyusul pembedahan
Sindroma Mendelson [pneumonitis asam menyusul aspirasi asam
lambung]
Kecuali: komplikasi:
kehamilan (O29.0), persalinan dan melahirkan (O74.0),
nifas (O89.0)
Stenosis subglottis pasca-prosedur
Kelainan pernafasan pasca-prosedur lainnya
Kelainan pernafasan pasca-prosedur, tidak dijelaskan

J96 Kegagalan pernafasan, not elsewhere classified


Kecuali: kegagalan pernafasan pasca prosedur (J95.-)
respiratory distress syndrome: dewasa (J80), bayi baru lahir
(P22.0)
kegagalan kardio-respirasi, respiratory arrest (R09.2)
J96.0 Kegagalan pernafasan akut
J96.1 Kegagalan pernafasan kronik
J96.9 Kegagalan pernafasan, tidak dijelaskan
J98 Kelainan pernafasan lainnya
Kecuali: apnea NOS (R06.8), apnea tidur (G47.3),
apnea waku tidur pada neonatus (P28.3), apnea neonatus
(P28.4)
J98.0 Penyakit-penyakit bronkus, not elsewhere classified
Kolaps atau diskinesia trakeobronkus, bronkolitiasis
J98.1 Kolaps paru-paru
Atelektasis, kolaps paru-paru
Kecuali: atelectasis (pada): TB (sekarang) (A15-A16), newborn
(P28.0-P28.1)
J98.2 Emfisema interstitium
Emfisema mediastinum
Kecuali: emfisema:
NOS (J43.9), pada janin dan neonatus (P25.0)
pembedahan (subkutis) (T81.8), subkutis traumatika
(T79.7)
J98.3 Emfisema kompensasi
J98.4 Kelainan lain paru-paru
Pulmolithiasis, kalsifikasi paru-paru,
Penyakit kistik paru-paru (didapat), penyakit paru-paru NOS
J98.5 Penyakit mediastinum, not elsewhere classified
Fibrosis, hernia, atau retraksi mediastinum
Mediastinitis
Kecuali: abses mediastinum (J85.3)
J98.6 Kelainan diaphragma
Diafragmatitis, paralisis diafragma, relaksasi diafragma
Kecuali: hernia diafragmatika (K44.-), hernia diafragmatika
kongenital (Q79.0)
malformasi kongenital diafragma NEC (Q79.1)
J98.8 Kelainan pernafasan lain yang dijelaskan
J98.9 Kelainan pernafasan, tidak dijelaskan
Penyakit pernafasan (kronik) NOS
J99* Kelainan pernafasan pada penyakit c. e.
J99.0*
Penyakit paru-paru rheumatoid (M05.1)

185
J99.1*
Kelainan pernafasan pada kelainan jaringan ikat diffusa lainnya
Kelainan pernafasan pada:
granulomatosis
Wegener
(M31.3),
systemic
lupus
erythematosus (M32.1)
dermatomyositis (M33.0-M33.1), polymyositis (M33.2)
systemic sclerosis (M34.8), sicca syndrome [Sjgren] (M35.0)
J99.8*
Kelainan pernafasan pada penyakit lain yang diklasifikasikan di
tempat lain
Kelainan pernafasan pada:
amoebiasis (A06.5), syphilis (A52.7), sporotrichosis (B42.0)
cryoglobulinaemia (D89.1), ankylosing spondylitis (M45)

186

BAB XI
PENYAKIT-PENYAKIT SISTEM
PENCERNAAN (K00-K93)
Kecuali:
Penyakit infeksi dan parasit tertentu (A00-B99)
Neoplasma (C00-D48)
Penyakit endokrin, gizi, dan metabolik (E00-E90)
Komplikasi kehamilan, melahirkan, dan nifas (O00-O99)
Kondisi tertentu yang berasal dari masa perinatal (P00-P96)
Malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital (Q00-Q99)
Tanda, gejala, dan penemuan klinis dan labor abnormal, NEC (R00-R99)
Cedera, keracunan, dan konsekuensi lain penyebab luar tertentu (S00T98)

Blok-blok di dalam bab ini adalah:


K00-K14
K20-K31
K35-K38
K40-K46
K50-K52
K55-K63
K65-K67
K70-K77
K80-K87
K90-K93

Penyakit rongga mulut, kelenjar saliva dan rahang


Penyakit esofagus, lambung dan duodenum
Penyakit appendix
Hernia
Enteritis dan kolitis non-infektif
Penyakit-penyakit usus lainnya
Penyakit-penyakit peritoneum
Penyakit-penyakit hati
Kelainan kandung empedu, saluran empedu, dan pankreas.
Penyakit lain pada sistem pencernaan

Kategori asterisk untuk bab ini adalah sebagai berikut:


K23*
K67*
K77*
K87*

Kelainan esofagus pada penyakit c. e.


Kelainan peritoneum pada penyakit infeksi c. e.
Kelainan hati pada penyakit c. e.
Kelainan kandung empedu, saluran empedu, dan pankreas pada
penyakit c. e..
K93* Kelainan lain organ pencernaan pada penyakit c. e.

Penyakit rongga mulut, kelenjar saliva dan rahang (K00-K14)


K00 Kelainan perkembangan dan erupsi gigi
Kecuali: Gigi embedded dan impacted (K01.-)
K00.0
Anodontia
Hipodontia, oligodontia
K00.1
Supernumerary teeth
Distomolar, paramolar, molar IV, mesiodens, gigi tambahan
K00.2
Kelainan ukuran dan bentuk gigi
Concrescence [penebalan] gigi, fusi gigi, geminasi [kembaran] gigi
Dens: evaginatus, invaginatus, in dente [dalam gigi]
Enamel pearls, gigi berbentuk runcing, taurodontism, makrodontia,
mikrodontia
Tuberkulum paramolare
Kecuali: tuberculum Carabelli, yang dianggap variasi normal dan
tidak dikode
K00.3
Mottled teeth [gigi berbercak atau berbintik]
Fluorosis gigi, bercak enamel
Keopakan enamel non-fluorida
Kecuali: deposits [accretions] pada gigi (K03.6)
K00.4
Kekacauan dalam pembentukan gigi
Aplasia dan hipoplasia sementum,
Dilaserasi gigi, odontoplasia regional, gigi Turner

187
Hipoplasia enamel (prenatal) (postnatal) (neonatal)
Kecuali: mottled teeth (K00.3)
gigi Hutchinson dan molar mulberry pada sifilis kongenital
(A50.5)
[gigi Hutchinson: insisor 1/3 tengah mengecil sehingga ujungnya
cekung]
[molar mulberry: pengecilan dan bentuk dengan lobulus pada
molar]
K00.5
Kekacauan herediter struktur gigi, NEC
Displasia dentin
Shell teeth
Amelogenesis, dentinogenesis, dan odontogenesis: imperfecta
[penyakit autosom dominan yang menyebabkan hipoplasia berat
enamel]
K00.6
Kekacauan erupsi gigi
Dentia praecox
Erupsi prematur gigi
Gigi (desidua) lepas prematur
Natal tooth [gigi pada waktu lahir]
Neonatal tooth [gigi pada neonatus]
Gigi primer persisten [retained, tidak lepas]
K00.7
Teething syndrome
K00.8
Kelainan lain perkembangan gigi
Perubahan warna sewaktu pembentukan gigi,
Staining [penodaan] intrinsik gigi NOS
K00.9
Kelainan perkembangan gigi, tak dijelaskan
Kelainan odontogenesis NOS
K01 Gigi embedded dan impacted
Kecuali: Gigi embedded dan impacted, posisinya atau gigi di dekatnya
abnormal (K07.3)
K01.0
Gigi embedded
[gigi yang gagal erupsi tanpa dihalangi oleh gigi lain]
K01.1
Gigi impacted
[gigi yang gagal erupsi karena dihalangi oleh gigi lain]
K02 Dental caries
K02.0
Karies terbatas pada enamel
Lesi bintik putih (karies awal)
K02.1
Karies pada dentin
K02.2
Karies pada sementum
K02.3
Karies gigi terhenti
K02.4
Odontoklasia
Melanodontia infantil
Melanodontoklasia
K02.8
Karies gigi lainnya
K02.9
Karies gigi, tak dijelaskan
K03 Penyakit lain pada jaringan keras gigi
Kecuali: Bruxism (F45.8)
Teeth-grinding NOS (F45.8)
Karies gigi (K02.-)
K03.0
Atrisi gigi berlebihan
Kerusakan akibat pemakaian pada bagian approximal atau oklusal
[gigitan] gigi
[bisa akibat diet abrasif, penuaan, atau bruxisme (menggesekkan
gigi)]
K03.1
Abrasio gigi
Abrasi gigi karena
dentifrice (pasta atau bubuk pembersih gigi), kebiasaan
pekerjaan, agama,
tradisi
Cacad baji (wedge) pada gigi

188
K03.2
Erosi gigi
Erosi gigi: NOS, idiopatik, pekerjaan
Erosi gigi akibat: , diet, obat-obatan, muntah persisten
K03.3
Resorpsi patologis gigi
Resorpsi gigi (eksternal)
Granuloma internal pada pulpa
K03.4
Hipersementosis
Hiperplasia sementum
K03.5
Ankilosis gigi
K03.6
Deposits [accretions] pada gigi
Deposit pada gigi:
betel (pinang), tembakau, hitam, hijau, materia alba, orange
Staining gigi:
NOS, ekstrinsik NOS
Kalkulus [karang] gigi: subgingiva, supragingiva]
K03.7
Perubahan warna pasca-erupsi pada jaringan keras gigi
Kecuali: deposit gigi (K03.6)
K03.8
Penyakit lain yang dijelaskan pada jaringan keras gigi
Radiasi enamel
Dentin sensitif
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi radiasi
K03.9
Penyakit jaringan keras gigi, tak dijelaskan
K04 Penyakit pulpa dan jaringan periapex
K04.0
Pulpitis
Abses pulpa
Polip pulpa
Pulpitis: akut, suppuratif, kronik (hiperplastik) (ulseratif)
K04.1
Nekrosis pulpa
Gangren pulpa
K04.2
Degenerasi pulpa
Dentikel
Kalsifikasi atau batu pulpa
K04.3
Pembentukan jaringan keras abnormal di dalam pulpa
Dentin sekunder atau irreguler
K04.4
Periodontitis apex akut yang berasal dari pulpa
Periodontitis apeks akut NOS
K04.5
Periodontitis apex kronik
Granuloma apex atau periapex
Periodontitis apex NOS
K04.6
Abses periapex dengan sinus
Abses gigi dengan sinus
Abses dentoalveolaris gigi dengan sinus
K04.7
Abses periapex tanpa sinus
Abses NOS pada: , gigi, dentoalveolaris, periapex
K04.8
Kista radiks [akar gigi]
Kista: apex (periodontium), periapex, sisa akar
Kecuali: kista periodontium lateral (K09.0)
K04.9
Penyakit lain dan tak dijelaskan pada jaringan pulpa dan
periapex
K05 Gingivitis dan penyakit periodontium
K05.0
Gingivitis akut
Kecuali: gingivitis ulseratif nekrotikans akut (A69.1)
gingivostomatitis herpesvirus (herpes simplex) (B00.2)
K05.1
Gingivitis kronik
Gingivitis (kronik): NOS, deskuamasi,
hiperplastik,
simple
marginal, ulseratif
K05.2
Periodontitis akut
Perikoronitis akut
Abses parodontium
Abses periodontium

189
Kecuali: periodontitis apex akut (K04.7)
abses periapex (K04.7)
abses periapex dengan sinus (K04.6)
K05.3
Periodontitis kronik
Perikoronitis kronik
Periodontitis: NOS, kompleks, simplex
K05.4
Periodontosis
Periodontosis juvenile [remaja]
K05.5
Penyakit periodontium lain
K05.6
Penyakit periodontium, tak dijelaskan
K06 Kelainan lain pada gingiva dan puncak alveolus tanpa gigi
(edentulous)
Kecuali: atrofi puncak alveolus edentulous (K08.2) [gusi edentulous]
gingivitis: akut (K05.0), NOS (K05.1), kronik (K05.1)
K06.0
Resesi gingiva
Resesi gingiva (umum) (lokal) (pasca infeksi) (pasca bedah)
K06.1
Pembesaran gingiva
Fibromatosis gingiva
K06.2
Lesi gingiva dan edentulous alveolar ridge akibat trauma
Hiperplasia iritatif puncak edentulus (hiperplasia karena gigi palsu)
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX) untuk identifikasi
penyebab
K06.8
Kelainan lain yang dijelaskan pada gingiva dan edentulous
alveolar ridge
Epulis fibrosa
Epulis giant cells
Flabby ridge [epulis = bengkak kecil pada rahang]
Granuloma sel raksasa perifer
Granuloma piogenik gusi
K06.9
Kelainan pada gingiva dan gusi edentulus, tak dijelaskan
K07 Anomali dentofasialis [termasuk maloklusi]
Kecuali: Hiperplasia atau hipoplasia kondilus unilateral (K10.8),
Atrofi atau hipertrofi hemifasial (Q67.4)
K07.0
Anomali mayor ukuran rahang
Hiperplasia atau hipoplasia mandibula
Hiperplasia atau hipoplasia maksilla
Makrognathism (mandibula) (maxilla) [gnath = rahang]
Micrognathism (mandibula) (maxilla)
Kecuali: akromegali (E22.0)
sindroma Robin (Q87.0)
K07.1
Anomali hubungan rahang dengan dasar tengkorak
Asimetri rahang,
Prognathism (mandibula) (maxilla)
Retrognathism (mandibula) (maxilla)
K07.2
Anomali hubungan arkus dentis (lengkung susunan gigi)
Crossbite (anterior) (posterior)
Openbite (anterior) (posterior)
Overbite (berlebihan): dalam, horizontal, vertikal
Disto-oklusi
Mesio-oklusi,
Oklusi lingualis posterior pada gigi mandibula
Deviasi garis tengah arkus dentin
Overjet
K07.3
Anomali posisi gigi
Gigi: bertumpuk, diastema, pergeseran, rotasi, jarak abnormal,
transposisi
Gigi impacted atau embedded, posisi gigi tersebut atau gigi di
dekatnya abnormal
Kecuali: gigi embedded dan impacted tanpa posisi abnormal
(K01.-)

190
K07.4
Maloklusi, tak dijelaskan
K07.5
Kelainan fungsional dentofasialis
Penutupan rahang abnormal
Maloklusi karena: menelan abnormal, bernafas di mulut, kebiasaan
lidah, bibir atau jari
Kecuali: bruxism (F45.8); teeth-grinding NOS (F45.8)
K07.6
Kelainan sendi temporomandibularis
Kompleks atau sindroma Costen
Kerusakan sendi temporo-mandibularis
Snapping jaw
Sindroma sendi-nyeri-disfungsi temporomandibula
Kecuali: sendi temporomandibula saat ini:
dislokasi (S03.0)
terkilir (S03.4)
K07.8
Anomali dentofasialis lainnya
K07.9
Anomali dentofasialis, tak dijelaskan
K08 Kelainan lain pada gigi dan jaringan penyokongnya
K08.0
Exfoliasi gigi akibat penyebab sistemik [lapisan terkelupas]
K08.1
Kehilangan gigi akibat kecelakaan, dicabut atau penyakit
periodontium lokal
K08.2
Atrofi puncak alveolaris edentulus
K08.3
Akar gigi tertinggal
K08.8
Kelainan lain pada gigi dan struktur penyokong yang dijelaskan
Pembesaran puncak alveolaris NOS
Prosesus alveolaris irregular
Sakit gigi NOS
K08.9
Kelainan pada gigi dan struktur penyokong, tak dijelaskan
K09 Kista daerah mulut, not elsewhere classified
Termasuk: lesi dengan gambaran histologis kista aneurisma dan lesi
fibro-ossea lain
Kecuali: kista akar gigi (K04.8)
K09.0
Kista odontegik perkembangan
Kista: dentigerosa, erupsi, folikuler, gusi, periodontium lateralis,
primordial
Keratokista
K09.1
Kista perkembangan (non-odontogenik) daerah mulut
Kista:
globulomaksilla, incisive canal, palatum median,
nasopalatina, papilla palatina
K09.2
Kista rahang lainnya
Kista rahang: NOS, aneurisma, perdarahan, traumatika
Kecuali: kista tulang laten pada rahang(K10.0), kista Stafne
(K10.0)
K09.8
Kista lain daerah mulut, not elsewhere classified
Kista dermoid, kista epidermoid, atau kista limfoepitel pada mulut
Kista nasoalveolaris
Kista nasolabialis
Epsteins pearl,
K09.9
Kista daerah mulut, tak dijelaskan
K10 Penyakit rahang lainnya
K10.0
Kelainan perkembangan rahang
Kista tulang laten pada rahang
Kista Stafne,
Torus mandibularis
Torus palatinus
K10.1
Granuloma sel raksasa, sentral
Granuloma sel raksasa NOS
Kecuali: granuloma sel raksasa perifer (K06.8)
K10.2
Kondisi peradangan rahang
Osteitis

191
osteomielitis (neonatus) pada rahang (akut) (kronik) (supuratif)
osteoradionekrosis pada rahang (akut) (kronik) (supuratif)
periostitis pada rahang (akut) (kronik) (supuratif)
Sequestrum tulang rahang
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX) untuk identifikasi, kalau
akibat radiasi.
K10.3
Alveolitis rahang
Osteitis alveolaris
Dry socket
K10.8
Penyakit lain rahang yang dijelaskan
Cherubismus
Exostosis rahang
Displasia fibrosa rahang
Hiperplasia at kondilus unilateral
Hipoplasia kondilus unilateral
K10.9
Penyakit rahang, tak dijelaskan
K11 Penyakit kelenjar saliva
K11.0
Atrofi kelenjar saliva
K11.1
Hipertrofi kelenjar saliva
K11.2
Sialoadenitis
Kecuali: parotitis epidemika (B26.-)
demam uveoparotid [Heerfordt] (D86.8)
K11.3
Abses kelenjar saliva
K11.4
Fistula kelenjar saliva
Kecuali: fistula kongenital kelenjar saliva (Q38.4)
K11.5
Sialolithiasis
Kalkulus atau batu pada kelenjar atau saluran saliva
K11.6
Mucocele kelenjar saliva
Kista ekstravasasi mukus pada kelenjar saliva
Kista retensi mukus pada kelenjar saliva
Ranula
K11.7
Kekacauan sekresi saliva
Hipoptyalism
Ptyalism
Xerostomia (mulut kering)
Kecuali: mulut kering NOS (R68.2)
K11.8
Penyakit lain kelenjar saliva
Lesi limfoepitel jinak kelenjar saliva
Sialometaplasia nekrotikans
Sialektasia,
Penyakit Mikulicz
Stenosis atau striktura saluran saliva
Kecuali: sindroma sicca (Sjgren) (M35.0)
K11.9
Penyakit kelenjar saliva, tak dijelaskan
Sialoadenopati NOS
K12 Stomatitis dan lesi yang terkait
Kecuali: cancrum oris (A69.0)
stomatitis gangrenosa (A69.0)
noma (A69.0)
gingivostomatitis herpesvirus (herpes simplex) (B00.2)
cheilitis (K13.0)
K12.0
Recurrent oral aphthae [ulkus mulut berulang]
Stomatitis aphtosa (mayor) (minor)
Aphthae Bednar
Ulkus aphthosa rekurens
Periadenitis mukosa nekrotikans rekurens
Stomatitis herpetiformis
K12.1
Bentuk lain stomatitis
Stomatitis: NOS, gigi palsu, ulseratif, vesikularis
K12.2
Sellulitis dan abses mulut

192
Selulitis (lantai) mulut
Abses submandibula
Kecuali: abses:
periapex (K04.6-K04.7),
periodontium (K05.2)
kelenjar saliva (K11.3),
lidah (K14.0),
peritonsil (J36)
K13 Penyakit lain bibir dan mukosa mulut
Termasuk: kekacauan epitel lidah
Kecuali: penyakit tertentu pada gusi dan gusi edentulus (K05-K06),
kista mulut (K09.-)
stomatitis dan lesi terkait (K12.-),
penyakit lidah (K14.-)
K13.0
Penyakit bibir
Cheilitis: NOS, angularis, exfoliatif, glandularis
Cheilodynia
Cheilosis
Perlche NEC
Kecuali:
ariboflavinosis
perlche defisiensi riboflavin (E53.0)
perlche akibat kandidiasis (B37.8)
cheilitis akibat kelainan radiasi (L55-L59)
K13.1
Menggigit pipi dan bibir
K13.2
Leukoplakia dan kerusakan lain epitel mulut, termasuk lidah
Erythroplakia pada epitel mulut, termasuk lidah
Leukoedema pada epitel mulut, termasuk lidah
Leukokeratosis nikotina palati
Palatum perokok (smoker's palate)
Kecuali: leukoplakia berambut (K13.3)
K13.3
Hairy leukoplakia (berambut)
K13.4
Granuloma dan lesi mirip granuloma pada mukosa mulut
Granuloma eosinofilia mukosa mulut
Granuloma piogenik mukosa mulut,
Xanthoma verrukosa mukosa mulut
K13.5
Fibrosis submukosa mulut
Fibrosis submukosa lidah
K13.6
Hiperplasia iritatif mukosa mulut
Kecuali: hiperplasia iritatif gusi edentulous [hiperplasia gigi palsu]
(K06.2)
K13.7
Lesi lain dan tak dijelaskan pada mukosa mulut
Musinosis mulut terfokus
K14 Penyakit lidah
Kecuali: eritroplakia, leukoplakia, leukoedema, hiperplasia epitel
terfokus: lidah (K13.2)
leukoplakia berambut (K13.3)
fibrosis submukosa lidah (K13.5)
makroglosia (kongenital) (Q38.2)
K14.0
Glossitis
Abses lidah
Ulserasi (traumatika) pada lidah
Kecuali: glositis atrofik (K14.4)
K14.1
Geographic tongue lidah terkelupas
Glositis migrasi jinak
Glositis areata exfoliativa
K14.2
Median rhomboid glossitis [radang lidah dengan nodul di tengah
lidah]
K14.3
Hipertrofi papilla lidah
Lidah hitam berambut

193
Lingua villosa nigra
Lidah berselaput
Hipertrofi papilla foliata
K14.4
Atrofi papilla lidah
Glossitis atrofika
K14.5
Plicated tongue (lidah dengan lipatan-lipatan paralel
Lidah: retak, berlekuk, berkantong
Kecuali: lidah retak kongenita (Q38.3)
K14.6
Glossodinia
Glossopirosis
Lidah nyeri
K14.8
Penyakit lain lidah
Lidah atrofi
Lidah renasi [(pinggir denga blatan-bulatan]
Lidah dengan pembesaran
Lidah dengan hipertrofi
K14.9
Penyakit lidah, tak dijelaskan:
Glossopati NOS

Penyakit esofagus, lambung dan duodenum (K20-K31)


Kecuali: hiatus hernia (K44.-)
K20 Esofagitis
Abses esofagus
Esofagitis: NOS, zat kimia, peptik
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu,
identifikasi penyebab.
Kecuali: esofagitis reflux (K21.0)
dengan gastroesophageal reflux disease (GERD) (K21.0)
erosi esofagus (K22.1)

untuk

K21 Gastroesophageal reflux disease (GERD)


K21.0
Penyakit reflux gastro-esofagus dengan esofagitis:
Esofagitis reflux
K21.9
Penyakit reflux gastro-esofagus tanpa esofagitis:
Reflux esofagus NOS
K22 Penyakit lain esofagus
Kecuali: varises esofagus(I85.-)
K22.0
Akhalasia kardia:
Akhalasia NOS [akibat peristalsis esofagus gagal, sfingter esofagus
kurang relaksasi]
Kardiospasme [spasme singter esofagus dekat lambung]
Kecuali: kardiospasme kongenital (Q39.5***)
K22.1
Ulkus esofagus:
Erosi esofagus
Ulkus esofagus: NOS, ,akibat menelan: zat kimia, obat-obatan,
jamur, peptik
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi penyebab
K22.2
Obstruksi esofagus
Kompresi esofagus
Konstriksi esofagus
Stenosis esofagus
Striktura esofagus
Kecuali: stenosis atau striktura kongenital esofagus (Q39.3)
K22.3
Perforasi esofagus
Ruptura esofagus
Kecuali: perforasi traumatika esofagus (torakalis) (S27.8)
K22.4
Diskinesia esofagus
Esofagus corkscrew (pembuka sumbat botol)
Spasme esofagus diffusa

194
Spasme esofagus
Kecuali: kardiospasme (K22.0)
K22.5
Divertikulum esofagus, didapat
Esophageal pouch, didapat [kantong esofagus]
Kecuali: divertikulum esofagus (kongenital) (Q39.6)
K22.6
Sindroma laserasi-perdarahan gastro-esofagus:
Sindroma Mallory-Weiss
K22.8
Penyakit esofagus lain yang dijelaskan:
Perdarahan esofagus NOS
K22.9
Penyakit esofagus, tak dijelaskan
K23* Kelainan esofagus pada penyakit c. e.
K23.0* Esofagitis tuberkolusa (A18.8)
K23.1* Megaesofagus pada penyakit Chagas (B57.3)
K23.8* Kelainan esofagus penyakit lain c. e..
Subdivisi karakter keempat berikut digunakan untuk kategori
K25-K28:
.0
Akut dengan perdarahan
.1
Akut dengan perforasi
.2
Akut dengan perdarahan tambah perforasi
.3
Akut tanpa perdarahan atau perforasi
.4
Kronik atau tak dijelaskan dengan perdarahan
.5
Kronik atau tak dijelaskan dengan perforasi
.6
Kronik atau tak dijelaskan dengan perdarahan tambah perforasi
.7
Kronik tanpa perdarahan atau perforasi
.9
Tidak jelas akut atau kronik, tanpa perdarahan atau perforasi
K25 Gastric ulcer [tukak lambung]
Termasuk: erosi (akut) lambung
ulkus (peptikum): pilorus, lambung
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau
identifikasi obat, kalau disebabkan obat
Kecuali: gastritis erosif hemoragika akut (K29.0)
ulkus peptikum NOS (K27.-)
K26 Duodenal ulcer [tukak duodenum]
Termasuk: erosi (akut) duodenum
ulkus (peptikum): duodenum, postpilorika
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau
identifikasi obat, kalau disebabkan obat
Kecuali: ulkus peptikum NOS (K27.-)

perlu,

untuk

perlu,

untuk

K27 Ulkus peptikum, situs tak dijelaskan


Termasuk: ulkus gastroduodenum NOS, ulkus peptikum NOS
Kecuali: ulkus peptikum neonatus (P78.8)
K28 Ulkus gastrojejunum
Termasuk: ulkus (peptikum) atau erosi:
- gastrokolika
- gastrointestinum
- gastrojejunum
- jejunum
- anastomotik
- marginal
- stoma
Kecuali: ulkus primer usus halus (K63.3)
K29 Gastritis dan duodenitis
Kecuali: gastritis atau gastroenteritis eosinophilika (K52.8)
sindroma Zollinger-Ellison (E16.4)
K29.0
Gastritis hemoragika akut
Gastritis akut (erosif) dengan perdarahan

195
Kecuali: erosi (akut) lambung (K25.-)
K29.1
Gastritis akut lain
K29.2
Gastritis alkoholik
K29.3
Gastritis kronik superfisialis
K29.4
Gastritis atrofika kronik
Atrofi lambung
K29.5
Gastritis kronik, tak dijelaskan
Gastritis kronik: antrum, fundus
K29.6
Gastritis lain
Gastritis hipertrofi raksasa
Gastritis granulomatosa
Penyakit Mntrier
K29.7
Gastritis, tak dijelaskan
K29.8
Duodenitis
K29.9
Gastroduodenitis, tak dijelaskan
K30 Dyspepsia
Indigestion
Kecuali: dispepsia:
- nervosa (F45.3)
- neurotik (F45.3)
- psikogenik (F45.3)
heartburn (R12)
K31 Penyakit lain lambung dan duodenum
Termasuk: kelainan fungsional lambung
Kecuali: divertikulum duodenum (K57.0-K57.1)
perdarahan lambung (K92.0-K92.2)
K31.0
Dilatasi akut lambung
Distensi akut lambung
K31.1
Stenosis pilorus hipertrofik dewasa
Stenosis pilorus NOS
Kecuali: stenosis pilorus kongenital atau infantil (Q40.0)
K31.2
Striktura dan stenosis hourglass lambung
Kecuali: kontraksi hourglass lambung (K31.8)
lambung hourglass kongenital (Q40.2)
K31.3
Pylorospasm, not elsewhere classified
Kecuali: pilorospasme:
- neurotik (F45.3)
- psikogenik (F45.3)
- kongenital atau infantile (Q40.0)
K31.4
Divertikulum lambung
Kecuali: divertikulum lambung kongenital(Q40.2)
K31.5
Obstruksi duodenum
Konstriksi duodenum
Stenosis duodenum
Striktura duodenum
Ileus duodenum (kronik)
Kecuali: stenosis kongenital duodenum (Q41.0)
K31.6
Fistula lambung dan duodenum
Fistula gastrokolika; fistula gastrojejunokolika
K31.7
Polip lambung dan duodenum
Kecuali: polip adenomatosa lambung (D13.1)
K31.8
Penyakit lambung dan duodenum lain yang dijelaskan
Achlorhydria
Gastroptosis
Kontraksi hourglass lambung
K31.9
Penyakit lambung dan duodenum, tak dijelaskan

Penyakit appendiks (K35-K38)


K35 Appendisitis akut

196
K35.0
Appendisitis akut dengan peritonitis umum
Appendisitis (akut) dengan:
- perforasi
- peritonitis (umum) (lokal) menyusul ruptur atau perforasi ***
- ruptura
K35.1
Appendisitis akut dengan abses peritoneum
Abses appendiks
K35.9
Appendisitis akut, tak dijelaskan
Appendisitis akut dengan peritonitis, lokal atau NOS ***
Appendisitis akut tanpa:
- abses peritoneum
- perforasi
- peritonitis umum ***
- ruptura
K36 Appendisitis lain
Appendisitis:
- kronik
- rekurens (berulang)
K37 Appendisitis yang tak dijelaskan
K38 Penyakit-penyakit appendiks lain
K38.0
Hyperplasia appendiks
K38.1
Appendicular concretions [massa padat appendiks]
Faekalith appendiks
Sterkolith appendiks
K38.2
Divertikulum appendiks
K38.3
Fistula appendiks
K38.8
Penyakit-penyakit appendiks lain yang dijelaskan
Intususepsi [dinding memasuki dinding lain, seperti teleskop]
appendix
K38.9
Penyakit appendiks, tak dijelaskan

Hernia (K40-K46)
Note: Hernia dengan gangren tambah obstruksi diklasifikasikan pada
hernia dengan gangren.
Termasuk: hernia: didapat, rekurens
hernia kongenital (kecuali hernia diafragma atau hiatus)
K40 Hernia inguinalis
Termasuk: bubonokel, hernia skrotalis
hernia inguinalis: NOS, direct, indirect, double, oblique
K40.0
Hernia inguinalis bilateral, dengan obstruksi, tanpa gangren
K40.1
Hernia inguinalis bilateral, dengan gangren
K40.2
Hernia inguinalis bilateral, tanpa obstruksi atau gangren
Hernia inguinalis bilateral NOS
K40.3
Hernia inguinalis unilateral atau tidak jelas, dengan obstruksi,
tanpa gangren
Hernia inguinalis (unilateral) tanpa gangren:
- inkarserata
- irreducible
- menyebabkan obstruksi
- strangulasi
K40.4
Hernia inguinalis unilateral atau tidak jelas, dengan gangren
Hernia inguinalis NOS dengan gangren
K40.9
Hernia inguinalis unilateral atau tidak jelas, tanpa obstruksi atau
gangren
Hernia inguinalis (unilateral) NOS
K41 Hernia femoralis
K41.0
Hernia femoralis bilateral, dengan obstruksi, tanpa gangren
K41.1
Hernia femoralis bilateral, dengan gangren

197
K41.2
Hernia femoralis bilateral, tanpa obstruksi atau gangren
Hernia femoralis bilateral NOS
K41.3
Hernia femoralis unilateral or tidak jelas, dengan obstruksi,
tanpa gangren
Hernia femoralis (unilateral) tanpa gangren:
- inkarserata
- irreducible
- menyebabkan obstruksi
- strangulasi
K41.4
Hernia femoralis unilateral atau tidak jelas, dengan gangren
K41.9
Hernia femoralis unilateral atau tidak jelas, tanpa obstruksi atau
gangren
Hernia femoralis (unilateral) NOS
K42 Hernia umbilikalis
Termasuk: hernia paraumbilikalis
Kecuali: omphalocele (Q79.2)
K42.0
Hernia umbilikalis dengan obstruksi, tanpa gangren
Hernia umbilikalis tanpa gangren:
- inkarserata
- irreducible
- menyebabkan obstruksi
- strangulasi
K42.1
Hernia umbilikalis dengan gangren
Hernia umbilikalis gangrenosa
K42.9
Hernia umbilikalis tanpa obstruksi atau gangren
Hernia umbilikalis NOS
K43 Hernia ventralis
Termasuk: hernia: epigastrika, insisional [di tempat sayatan]
K43.0
Hernia ventralis dengan obstruksi, tanpa gangren
Hernia ventralis tanpa gangren:
- inkarserata
- irreducible
- menyebabkan obstruksi
- strangulasi
K43.1
Hernia ventralis dengan gangren
Hernia ventralis gangrenosa
K43.9
Hernia ventralis tanpa obstruksi atau gangren
Hernia ventralis NOS
K44 Hernia diafragmatika
Termasuk: hiatus hernia (esofagus)(sliding)
hernia paraesofagus
Kecuali: hernia kongenital:
- hiatus (Q40.1)
- diaphragmatika: (Q79.0)
K44.0
Hernia diafragmatika dengan obstruksi, tanpa gangren
Hernia diafragmatika, tanpa gangren:
- inkarserata
- irreducible
- menyebabkan obstruksi
- strangulasi
K44.1
Hernia diafragmatika dengan gangren
Hernia diafragmatika gangrenosa
K44.9
Hernia diafragmatika tanpa obstruksi atau gangren
Hernia diafragmatika NOS
K45 Hernia abdominalis lainnya
Termasuk: Hernia:
- abdominalis dengan situs dijelaskan NEC
- lumbalis
- obturatorius

198
- pudendum
- retroperitoneum
- siatika
K45.0
Hernia abdominalis lain yang dijelaskan dengan obstruksi, tanpa
gangren.
Kondisi pada K45, tanpa gangren:
- inkarserata
- irreducible
- menyebabkan obstruksi
- strangulasi
K45.1
Hernia abdominalis lain yang dijelaskan dengan gangren
Kondisi pada K45 yang dinyatakan gangrenosa
K45.8
Hernia abdominalis lain yang dijelaskan tanpa obstruksi atau
gangren
K46 Hernia abdominalis yang tak dijelaskan
Termasuk: enterokel
epiplokel
hernia: NOS, interstitialis, intestinum, intraabdomen
Kecuali: enterokel vaginalis (N81.5)
K46.0
Hernia abdominalis yang tidak jelas dengan obstruksi, tanpa
gangren
Kondisi pada K46, tanpa gangren:
- inkarserata
- irreducible
- menyebabkan obstruksi
- strangulasi
K46.1
Hernia abdominalis yang tidak jelas, dengan gangrene
Kondisi pada K46 yang dinyatakan gangrenosa
K46.9
Hernia abdominalis yang tidak jelas, tanpa obstruksi atau
gangren
Hernia abdominalis NOS

Enteritis dan Kolitis non-infektif (K50-K52)


Termasuk:

inflammatory bowel disease [penyakit radang usus] noninfektif


Kecuali: irritable bowel syndrome (K58.-)
megakolon (K59.3)
K50 Penyakit Crohn [regional enteritis]
Termasuk: enteritis granulomatosa
Kecuali: kolitis ulseratif (K51.-)
K50.0
Penyakit Crohn usus halus:
Penyakit Crohn [regional enteritis] pada:
- duodenum
- ileum
- jejunum
Ileitis:
- regionalis
- terminalis
Kecuali: kalau disertai penyakit Crohn usus besar (K50.8)
K50.1
Penyakit Crohn usus besar
Kolitis:
- granulomatosa
- regionalis
Penyakit Crohn [enteritis regionalis] pada:
- kolon
- usus besar
- rektum
Kecuali: kalau disertai penyakit Crohn usus halus (K50.8)
K50.8
Penyakit Crohn lainnya
Penyakit Crohn usus halus dengan usus besar

199
K50.9
Penyakit Crohn, tak dijelaskan
Regional enteritis NOS
K51 Kolitis ulseratif
K51.0
Enterokolitis ulseratif (kronik)
K51.1
Ileokolitis ulseratif (kronik)
K51.2
Proktitis ulseratif (kronik)
K51.3
Rektosigmoiditis ulseratif (kronik)
K51.4
Pseudopolyposis colon
K51.5
Proktokolitis mukosa
K51.8
Kolitis ulseratif lain
K51.9
Kolitis ulseratif, tak dijelaskan
Enteritis ulseratif NOS
K52 Gastroenteritis dan kolitis non-infektif lain
K52.0
Gastroenteritis dan kolitis akibat radiasi
K52.1
Gastroenteritis dan kolitis toksik
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi agen toksik
K52.2
Gastroenteritis dan kolitis alergik dan dietetik
Gastrokolitis atau kolitis akibat hipersensitifitas makanan
K52.8
Gastroenteritis dan kolitis non-infektif lain yang dijelaskan
Gastritis atau gastroenteritis eosinofilik
K52.9
Gastroenteritis dan kolitis non-infektif, tak dijelaskan
Enteritis, jejunitis, ileitis, sigmoiditis, diare:
- dinyatakan tidak menular, atau
- NOS di negara tempat asal usul kondisi ini bisa dianggap noninfeksi.
Kecuali: gastroenteritis, enteritis, kolitis atau, diare:
- infeksiosa (A09)
- tak dijelaskan, di negara kondisi ini bisa dianggap infeksi
(A09)
diare psikogenik (F45.3)
diare fungsional (K59.1)
diare neonatus (non-infektif) (P78.3)

Penyakit-penyakit usus lain (K55-K63)


K55 Kelainan vaskular usus
Kecuali: enterokolitis nekrotikans pada fetus atau neonatus (P77)
K55.0
Kelainan vaskular akut pada usus
Kolitis iskemik fulminant akut
Infark usus akut
Iskemi usus halus akut
Emboli (arteri)(vena) mesenterika
Infark (arteri)(vena) mesenterika
Thrombosis (arteri)(vena) mesenterika
Kolitis iskemik subakut
K55.1
Kelainan vaskular kronik pada usus
Kolitis iskemik kronik
Enteritis iskemik kronik
Enterokolitis iskemik kronik
Striktura iskemik usus
Aterosklerosis mesenterika
Insuffisiensi vaskuler mesenterika
K55.2
Angiodisplasia kolon
K55.8
Kelainan vaskular usus lain
K55.9
Kelainan vaskular usus, tak dijelaskan
Kolitis iskemik NOS
Enteritis iskemik NOS
Enterokolitis iskemik NOS
K56 Ileus paralitika dan obstruksi usus tanpa hernia

200
Kecuali: ileus mekonium (E84.1)
obstruksi duodenum (K31.5)
dengan hernia (K40-K46)
striktura iskemik usus (K55.1)
stenosis anus atau rektum (K62.4)
obstruksi usus pascabedah (K91.3)
striktura atau stenosis kongenital usus (Q41-Q42)
obstruksi usus neonatus yang bisa diklasifikasikan pada P76.K56.0
Ileus paralitika
Paralisis: usus, intestinum, kolon
Kecuali: ileus batu empedu (K56.3)
ileus obstruktif NOS (K56.6)
ileus NOS (K56.7)
K56.1
Intussusception
Intususepsi atau invaginasi: usus, intestinum, kolon, rektum
Kecuali: intususepsi appendix (K38.8)
K56.2
Volvulus
Strangulasi (cekikan) usus atau kolon
Torsio (bengkok) usus atau kolon
Twist (terpuntir) usus atau kolon
K56.3
Ileus batu empedu [gallstone]
Obstruksi usus oleh batu empedu
K56.4
Sumbatan [impaction] usus lain:
Enterolith, hambatan feses, hambatan pada kolon
K56.5
Adhesi usus [bands] dengan obstruksi
Adhesi [bands] peritoneum dengan obstruksi usus
K56.6
Obstruksi usus lain dan tak dijelaskan
Enterostenosis
Ileus obstruksi NOS
Oklusi usus atau kolon
Stenosis usus atau kolon
Striktura usus atau kolon
K56.7
Ileus, tak dijelaskan
K57 Penyakit divertikulum usus
Termasuk: divertikulitis usus (halus) (besar)
divertikulosis usus (halus) (besar)
divertikulum usus (halus) (besar)
Kecuali: divertikulum: appendix (K38.2)
divertikulum Meckel (Q43.0)
divertikulum kongenital usus (Q43.8)
K57.0
Penyakit divertikulum usus halus dengan perforasi dan abses
Penyakit divertikulum usus halus dengan peritonitis
Kecuali: penyakit divertikulum usus halus dgn kolon dengan
perforasi dan abses (57.4)
K57.1
Penyakit divertikulum usus halus tanpa perforasi atau abses
Penyakit divertikulum usus halus NOS
Kecuali: penyakit divertikulum usus halus dgn kolon tanpa
perforasi atau abses (57.5)
K57.2
Penyakit divertikulum usus besar dengan perforasi dan abses
Penyakit divertikulum kolon dengan peritonitis
Kecuali: penyakit divertikulum usus halus dgn kolon dengan
perforasi dan abses (57.4)
K57.3
Penyakit divertikulum usus besar tanpa perforasi atau abses
Penyakit divertikulum kolon NOS
Kecuali: penyakit divertikulum usus halus dgn kolon tanpa perforasi
atau abses (57.5)
K57.4
Penyakit divertikulum usus halus dengan kolon dengan perforasi
dan abses
Penyakit divertikulum usus halus dengan kolon dengan peritonitis

201
K57.5

Penyakit divertikulum usus halus dengan kolon tanpa perforasi


atau abses
Penyakit divertikulum usus halus dengan kolon NOS
K57.8
Penyakit divertikulum usus, bagiannya tidak jelas, dengan
perforasi dan abses
Penyakit divertikulum usus NOS dengan peritonitis
K57.9
Penyakit divertikulum usus, bagiannya tidak jelas, tanpa
perforasi atau abses
Penyakit divertikulum usus NOS
K58 Irritable bowel syndrome [sindroma usus irritabel]
Termasuk: irritable colon
K58.0
Irritable bowel syndrome dengan diare
K58.9
Irritable bowel syndrome tanpa diare
Irritable bowel syndrome NOS
K59 Kelainan fungsional usus lainnya
Kecuali: kelainan usus psikogenik (F45.3)
kelainan fungsional lambung (K31.-)
malabsorbsi usus (K90.-)
perubahan kebiasaan usus NOS (R19.4)
K59.0
Konstipasi
K59.1
Diare fungsional
K59.2
Usus neurogenik [gangguan fungsi syaraf usus], not elsewhere
classified
K59.3
Megakolon, not elsewhere classified
Dilatasi kolon, megakolon toksik
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi agen toksik
Kecuali: megakolon pada penyakit Chagas (B57.3),
megakolon pada penyakit Hirschsprung (Q43.1)
megakolon kongenital (aganglionik) (Q43.1)
K59.4
Spasme anus
Proktalgia fugax
K59.8
Kelainan fungsional usus lainnya yang dijelaskan
Atonia kolon
K59.9
Kelainan fungsional usus, tak dijelaskan
K60 Fissura dan fistula daerah anus dan rektum
Kecuali: dengan abses atau selulitis (K61.-)
K60.0
Fissura anus akut
K60.1
Fissura anus kronik
K60.2
Fissura anus, tak dijelaskan
K60.3
Fistula anus
K60.4
Fistula rektum
Fistula rektum ke kulit
Kecuali: fistula vesikorektum (N32.1)
fistula rektovaginalis (N82.3).
K60.5
Fistula anorektum
K61 Abses daerah anus dan rektum
Termasuk: abses daerah anus dan rektum dengan atau tanpa fistula
selulitis daerah anus dan rektum dengan atau tanpa fistula
K61.0
Abses anus
Abses perianus
Kecuali: abses intrasfingter (K61.4)
K61.1
Abses rektum
Abses perirektum
Kecuali: abses iskiorektum (K61.3)
K61.2
Abses anorektum
K61.3
Abses iskiorektum
Abses fossa iskiorektum

202
K61.4

Abses intrasfingter

K62 Penyakit anus dan rektum lain


Termasuk: anal canal
Kecuali: hemoroid (I84.-)
proktitis ulseratif (K51.2),
malfungsi kolostomi dan enterostomi (K91.4)
inkontinensia feses (R15)
K62.0
Polip anus
K62.1
Polip rektum
Kecuali: polip adenomatosa (D12.8)
K62.2
Prolapsus ani
Prolapsus anal canal
K62.3
Prolapsus rekti
Prolapsus mukosa rektum
K62.4
Stenosis anus dan rektum
Striktura (sfingter) anus
K62.5
Perdarahan anus dan rektum
Kecuali: perdarahan rektum neonatus (P54.2)
K62.6
Ulkus anus dan rektum
Ulkus soliter
Ulkus sterkoralis
Kecuali: pada kolitis ulseratif (K51.-)
fissura dan fistula anus dan rektum (K60.-)
K62.7
Proktitis radiasi
K62.8
Penyakit anus dan rektum lain yang dijelaskan
Perforasi rektum (non-traumatika)
Proktitis NOS
K62.9
Penyakit anus dan rektum, tak dijelaskan
K63 Penyakit-penyakit usus lain
K63.0
Abses usus
Kecuali: abses appendiks (K35.1)
abses daerah anus dan rektum (K61.-)
dengan penyakit divertikulum (K57.-)
K63.1
Perforasi usus (non-traumatika)
Kecuali: perforasi (non-traumatika) pada:
- duodenum (K26.-)
- appendiks (K35.0)
dengan penyakit divertikulum (K57.-)
K63.2
Fistula usus
Kecuali: fistula- duodenum (K31.6)
fistula appendiks (K38.3)
fistula daerah anus dan rektum (K60.-)
fistula vesiko-intestinum (N32.1)
fistula usus-genital perempuan (N82.2-N82.4)
K63.3
Ulkus usus
Ulkus primer usus halus
Kecuali: ulkus duodenum (K26.-)
ulkus peptikum, situs tak disebutkan (K27.-)
ulkus gastrointestinum (K28.-), gastrojejunum
jejunum (K28.-)
ulkus anus dan rektum (K62.6)
kolitis ulseratif (K51.-)
K63.4
Enteroptosis
K63.5
Polip kolon
Kecuali: polip kolon adenomatosa (D12.6)
poliposis kolon (D12.6)
K63.8
Penyakit usus lain yang dijelaskan
K63.9
Penyakit usus, tak dijelaskan

(K28.-),

203

Penyakit Peritoneum (K65-K67)


K65 Peritonitis
Kecuali: Peritonitis:
- paroksismal ringan (E85.0), periodic familial (E85.0)
- pelvis wanita (N73.3-N73.5)
- nifas (O85)
- neonatus (P78.0-P78.1)
- aseptik (T81.6), kimiawi (T81.6), akibat talkum atau zat asing
lain (T81.6)
- dengan atau menyusul:
appendisitis (K35.-)
penyakit divetikulum usus (K57.-)
abortus atau hamil ektopik atau hamil mola (O00-O07, O08.0)
K65.0
Peritonitis akut
Abses:
- peritoneum
- mesenterium
- omentum
- subhepatika
- subdiaphragmatika
- subfrenika
- retroperitoneum
- retrokaekum
- abdominopelvis
Peritonitis (akut):
- generalisata
- pelvis laki-laki
- subfrenika
- suppuratif
K65.8
Peritonitis lain
Peritonitis proliferatif kronik,
Nekrosis lemak mesenterium
Saponifikasi mesenterium
Peritonitis akibat empedu
Peritonitis akibat urine
K65.9
Peritonitis, tak dijelaskan
K66 Kelainan lain pada peritoneum
Kecuali: asites (R18)
K66.0
Adhesi peritoneum
Adhesi:
- diafragma
- lambung
- usus
- mesenterium
- omentum
- (dinding) perut
- pelvis pria
Adhesive bands
Kecuali: [bands] adhesi dengan obstruksi usus (K56.5)
[bands] adhesi pada pelvis wanita (N73.6)
K66.1
Haemoperitoneum
Kecuali: haemoperitoneum traumatika (S36.8)
K66.8
Kelainan peritoneum lain yang dijelaskan
K66.9
Kelainan peritoneum, tak dijelaskan
K67* Kelainan peritoneum pada penyakit infeksi c. e.
K67.0* Peritonitis khlamidia (A74.8)
K67.1* Peritonitis gonokokus (A54.8)
K67.2* Peritonitis sifilitika (A52.7)
K67.3* Peritonitis tuberkulosa (A18.3)

204
K67.8*

Kelainan peritoneum lain pada penyakit infeksi c. e.

Penyakit-penyakit hati (K70-K77)


Kecuali: hepatitis virus (B15-B19)
penyakit Wilson (E83.0)
haemochromatosis (E83.1)
sindroma Reye (G93.7)
jaundice NOS (R17)
K70 Penyakit hati alkoholik [alcoholic liver disease]
K70.0
Hati berlemak alkoholik [alcoholic fatty liver]
K70.1
Hepatitis alkoholik [alcoholic hepatitis]
K70.2
Fibrosis dan sklerosis alkoholik hati
K70.3
Sirosis hepatis alkoholik [alcoholic cirrhosis of liver]
Sirosis alkoholik NOS [alcoholic cirrhosis NOS]
K70.4
Gagal hati alkoholik [alcoholic hepatic failure]
Gagal hati alkoholik:
- NOS
- akut
- subakut
- kronik
- dengan atau tanpa koma hepatika
K70.9
Penyakit hati alkoholik, tak dijelaskan
K71 Toxic liver disease [penyakit hati toksik]
Termasuk: penyakit hati idosinkratik (tak terduga) akibat obat
penyakit hati toksik (bisa diduga) akibat obat
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi agen toksik
Kecuali: penyakit hati alkoholik (K70.-)
sindroma Budd-Chiari (I82.0) [sumbatan vena hepatika]
K71.0
Penyakit hati toksik dengan kholestasis
Kholestasis dengan cedera hepatosit
Kholestasis murni.
K71.1
Penyakit hati toksik dengan nekrosis hati
Gagal hati (akut)(kronik) akibat obat-obatan
K71.2
Penyakit hati toksik dengan hepatitis akut
K71.3
Penyakit hati toksik dengan hepatitis kronik persisten
K71.4
Penyakit hati toksik dengan hepatitis lobularis kronik
K71.5
Penyakit hati toksik dengan hepatitis aktif kronik
Penyakit hati toksik dengan hepatitis lupoid
K71.6
Penyakit hati toksik dengan hepatitis, not elsewhere classified
K71.7
Penyakit hati toksik dengan fibrosis dan sirrhosis hati
K71.8
Penyakit hati toksik dengan kelainan hati lain
Penyakit hati toksik dengan:
- hiperplasia nodul terfokus
- granuloma hepatika,
- peliosis hepatis
- penyakit hati veno-oklusif.
K71.9
Penyakit hati toksik, tak dijelaskan
K72 Hepatic failure, not elsewhere classified
Termasuk: koma hepatika NOS
ensefalopati hepatika NOS,
nekrosis (sel) hati dengan kegagalan hati
atrofi atau distrofi hati kuning (yellow liver atrophy
dystrophy)
hepatitis dengan kegagalan hati: akut, fulminant, ganas
Kecuali: hepatitis virus (B15-B19)
gagal hati alkoholik (K70.4)
dengan penyakit hati toksik (K71.1)
ikterus pada janin dan bayi (P55-P59),

or

205

K72.0
K72.1
K72.9

gagal hati yang mempersulit:


- abortus, hamil ektopik atau hamil mola (O00-O07, O08.8)
- hamil, melahirkan dan nifas (O26.6)
Gagal hati akut dan subakut
Gagal hati kronik
Gagal hati, tak dijelaskan

K73 Hepatitis kronik, not elsewhere classified


Kecuali: hepatitis (kronik):
- virus (B15-B19)
- alkoholik (K70.1)
- akibat obat (K71.-),
- reaktif nonspesifik (K75.2)
- granulomatosa NEC (K75.3)
K73.0
Hepatitis persisten kronik, not elsewhere classified
K73.1
Hepatitis lobularis kronik, not elsewhere classified
K73.2
Hepatitis aktif kronik, not elsewhere classified
Hepatitis lupoid NEC
K73.8
Hepatitis kronik lain, not elsewhere classified
K73.9
Hepatitis kronik, tak dijelaskan
K74 Fibrosis dan sirosis hati
Kecuali: fibrosis hati alkoholik (K70.2)
dengan penyakit hati toksik (K71.7)
sklerosis hati kardiaka (K76.1)
sirosis (hati) alkoholik (K70.3)
sirosis (hati) kongenital (P78.8)
K74.0
Fibrosis hati
K74.1
Sklerosis hati
K74.2
Fibrosis hati dengan sklerosis hati
K74.3
Sirosis biliaris primer
Kholangitis destruktif non-suppuratif kronik
K74.4
Sirosis biliaris sekunder
K74.5
Sirosis biliaris, tak dijelaskan
K74.6
Sirosis hati lain dan tak dijelaskan
Sirrhosis (hati):
- NOS
- makronoduler
- mikronoduler
- jenis campuran
- kriptogenik
- portal
- postnekrotik
K75 Penyakit radang hati lainnya
Kecuali: penyakit hati toksik (K71.-)
hepatitis kronik NEC (K73.-)
hepatitis:
- virus (B15-B19)
- akut atau subakut (K72.0)
K75.0
Abses hati
Abses hati:
- NOS
- kholangitika
- hematogenik
- limfogenik
- pileflebitik
Kecuali: abses hati amubika (A06.4)
pileflebitis tanpa abses hati (K75.1)
kholangitis tanpa abses hati (K83.0)
K75.1
Flebitis vena porta
Pileflebitis

206
Kecuali: abses hati pileflebitis (K75.0)
K75.2
Hepatitis reaktif non-spesifik
K75.3
Hepatitis granulomatosa, not elsewhere classified
K75.4
Hepatitis autoimmun
K75.8
Penyakit radang hati lain yang dijelaskan
K75.9
Penyakit radang hati, tak dijelaskan
Hepatitis NOS
K76 Penyakit-penyakit hati lainnya
Kecuali: degenerasi amiloid hati (E85.-),
trombosis vena porta (I81), trombosis vena hepatika (I82.0)
penyakit hati alkoholik (K70.-)
penyakit hati toksik (K71.-)
penyakit kista hati (kongenital) (Q44.6)
hepatomegali NOS (R16.0),
K76.0
Hati (berubah menjadi) berlemak, not elsewhere classified
K76.1
Bendungan pasif kronik hati
Sirosis hepatis (begitu disebutkan) kardiaka
Sklerosis hepatis kardiaka
K76.2
Nekrosis hemoragik sentral hati
Kecuali: nekrosis hepatis dengan kegagalan hati (K72.-)
K76.3
Infark hepatis
K76.4
Peliosis hepatis
Angiomatosis hepatis
K76.5
Penyakit oklusi vena hepatika
Kecuali: sindroma Budd-Chiari (I82.0)
K76.6
Hipertensi portal
K76.7
Sindroma hepatorenal
Kecuali: menyusul persalinan dan melahirkan (O90.4)
K76.8
Penyakit hati lain yang dijelaskan
Hiperplasia nodul hati terfokus, hepatoptosis
K76.9
Penyakit hati, tak dijelaskan
K77* Kelainan hati pada penyakit c. e.
K77.0* Kelainan hati pada penyakit infeksi dan parasit c. e.
Penyakit hati sifilitika (A52.7)
Hepatitis:
- herpesvirus [herpes simplex] (B00.8)
- cytomegalovirus (B25.1)
- toxoplasma (B58.1)
Skistosomiasis hepatosplenik (B65.- )
Hipertensi portal pada skistosomiasis (B65.- )
K77.8* Kelainan hati pada penyakit lain c. e.
Granuloma hepatika pada:
- sarcoidosis (D86.8)
- berylliosis (J63.2)

Kelainan gallbladder, saluran empedu dan pankreas (K80K87)


K80 Kholelithiasis
K80.0
Batu kantong empedu dengan kholesistitis akut
Setiap kondisi pada K80.2 dengan kholesistitis akut
K80.1
Batu kantong empedu dengan kholesistitis lain
Setiap kondisi pada K80.2 dengan kholesistitis (kronik)
Kholesistitis dengan kholelithiasis NOS
K80.2
Batu kantong empedu tanpa kholesistitis
Batu empedu (tertahan) di: }
- duktus sistikus
}
- kantong empedu
}
Kholelitiasis
}
tak
dijelaskan
atau
kholesistitis

tanpa

207
Kholesistolitiasis
}
Kolik (rekuren) gallbladder }
K80.3
Batu duktus biliaris dengan kholangitis
Setiap kondisi pada K80.5 dengan kholangitis
K80.4
Batu duktus biliaris dengan kholesistitis
Setiap kondisi pada K80.5 dengan kholesistitis (dengan kholangitis)
K80.5
Batu duktus biliaris tanpa kholangitis or kholesistitis
Batu empedu (tertahan) di: }
- duktus biliaris NOS
}
- duktus komunis
}
- duktus hepatikus
}
tak
dijelaskan,
kholangitis,
Kholedokholitiasis
} tanpa kholesistitis
Kholelitiasis hepatika
}
Kolik (rekuren) hepatika
}
K80.8
Kholelitiasis lain
K81 Kholesistitis
Kecuali: dengan kholelitiasis (K80.-)
K81.0
Kholesistitis akut
Abses kantong empedu
}
Angiokholesistitis
Empyema kantong empedu
Gangren kantong empedu:
Kholesistitis: emfisematosa (akut)
Kholesistitis: gangrenosa
Kholesistitis: supuratif
K81.1
Kholesistitis kronik
K81.8
Kholesistitis lain
K81.9
Kholesistitis, tak dijelaskan

tanpa

}
}
} tanpa kalkulus
}
}
}

K82 Penyakit lain kantong empedu


Kecuali: sindroma pasca-kholesistektomi (K91.5)
nonvisualisasi kantong empedu (R93.2)
K82.0
Obstruksi kantong empedu
Oklusi
}
Stenosis
} pada ductus sisticus atau kantong empedu tanpa
kalkulus
Striktura
}
Kecuali: dengan kholelithiasis (K80.-)
K82.1
Hidrops kantong empedu
Mukokel kantong empedu
K82.2
Perforasi kantong empedu
Ruptura duktus sistikus atau kantong empedu
K82.3
Fistula kantong empedu
Fistula: kholesistokolika, kholesistoduodenalis
K82.4
Kholesterolosis kantong empedu
Kantong empedu strawberri
K82.8
Penyakit kantong empedu lainnya yang dijelaskan
Adhesi
}
Atrofi
}
Kista
} pada duktus sistikus atau kantong empedu
Diskinesia
}
Hipertrofi
}
Tak berfungsi
}
Ulkus
}
K82.9
Penyakit kantong empedu, tak dijelaskan
K83 Penyakit-penyakit lain saluran empedu
Kecuali: kondisi berikut yang melibatkan:
- duktus sistikus (K81-K82)

208
- kantong empedu (K81-K82)
sindroma pasca-kholesistektomi (K91.5)
K83.0
Cholangitis
Cholangitis:
- NOS
- asendens
- primer
- sekunder
- rekuren
- membentuk sklerosis
- membentuk stenosis
- suppuratif
Kecuali: kholangitis destruktif nonsuppuratif kronik (K74.3)
abses hati kholangitik (K75.0)
kholangitis dengan kholedokholitiasis (K80.3-K80.4)
K83.1
Obstruksi saluran empedu
Oklusi
}
Stenosis
} pada saluran empedu tanpa kalkulus
Striktura
}
Kecuali: dengan kholelithiasis (K80.-)
K83.2
Perforasi saluran empedu
Ruptura saluran empedu
K83.3
Fistula saluran empedu
Fistula kholedokhoduodenalis
K83.4
Spasme sfingter Oddi
K83.5
Kista biliaris
K83.8
Penyakit saluran empedu lain yang dijelaskan
Adhesi
}
Atrofi
} saluran empedu
Hipertrofi }
Ulkus
}
K83.9
Penyakit saluran empedu, tak dijelaskan
K85 Pankreatitis akut
Abses pankreas
Nekrosis pankreas:
- akut
- infektif
Pankreatitis:
- NOS
- akut (rekuren)
- subakut
- haemoragika
- suppuratif
K86 Penyakit lain pankreas
Kecuali: tumor sel islet (pankreas) (D13.7)
penyakit fibrokistik pankreas (E84.-)
steatorea pankreatika (K90.3)
K86.0
Pankreatitis kronik akibat alkohol
K86.1
Pankreatitis kronik lain
Pankreatitis kronik:
- NOS
- infeksiosa
- rekuren
- relapsing
K86.2
Kista pancreas
K86.3
Pseudokista pancreas
K86.8
Penyakit pankreas lainnya yang dijelaskan
Atrofi
}
Batu
} pankreas
Sirosis
}

209
Fibrosis
}:
Infantilisme pankreatika
Nekrosis pankreas: NOS, aseptik, lemak
K86.9
Penyakit pankreas, tak dijelaskan
K87* Kelainan kantong empedu, saluran empedu dan pankreas
pada penyakit c. e.
K87.0* Kelainan kantong empedu dan saluran empedu pada penyakit c.
e.
K87.1* Kelainan pankreas pada penyakit c. e.
Pankreatitis sitomegalovirus (B25.2)
Pankreatitis mumps (B26.3)

Penyakit-penyakit lain sistem pencernaan (K90-K93)


K90 Malabsorpsi usus
Kecuali: menyusul bedah gastrointestinum (K91.2)
K90.0
Coeliac disease
Gluten-sensitive enteropathy
Steatorea idiopatik
Sprue nontropis
K90.1
Sprue tropis
Sprue NOS
Steatorrhoea tropis
K90.2
Blind loop syndrome, not elsewhere classified
Blind loop syndrome NOS
Kecuali: blind loop syndrome:
- pascabedah (K91.2)
- kongenital (Q43.8)
K90.3
Steatorea pankreatika
K90.4
Malabsorpsi akibat intoleransi, not elsewhere classified
Malabsorpsi akibat intoleransi: karbohidrat, lemak, protein, starch
Kecuali: intoleransi laktosa (E73.-)
gluten-sensitive enteropathy (K90.0)
K90.8
Malabsorpsi usus lainnya
Penyakit Whipple (M14.8*)
K90.9
Malabsorpsi usus, tak dijelaskan
K91 Kelainan sistem pencernaan pasca-prosedur, not elsewhere
classified
Kecuali: ulkus gastrojejunum (K28.-)
kolitis radiasi (K52.0)
gastroenteritis radiasi (K52.0)
proktitis radiasi (K62.7)
K91.0
Muntah menyusul bedah gastrointestinum
K91.1
Sindroma pasca-bedah lambung
Sindroma:
- dumping
- pasca-gastrektomi
- pasca-vagotomi
K91.2
Malabsorbsi pascabedah, not elsewhere classified
Blind loop syndrome pasca-bedah
Kecuali: osteoporosis malabsorbsi pascabedah (M81.3)
osteomalasia malabsorbsi dewasa (M83.2)
K91.3
Obstruksi usus pasca-bedah
K91.4
Malfungsi kolostomi dan enterostomi
K91.5
Sindroma pasca-kholesistektomi
K91.8
Kelainan sistem pencernaan pasca-prosedur lainnya, n. e. c.
K91.9
Kelainan sistem pencernaan pasca-prosedur, tak dijelaskan
K92 Penyakit-penyakit lain sistem pencernaan
Kecuali: pPerdarahan gastrointestinum neonatus (P54.0-P54.3)
K92.0
Haematemesis

210
K92.1
Melaena
K92.2
Perdarahan gastrointestinum, tak dijelaskan
Perdarahan: lambung NOS, usus NOS
Kecuali: dengan ulkus peptikum (K25-K28)
gastritis hemoragika akut (K29.0)
perdarahan anus dan rectum (K62.5)
K92.8
Penyakit sistem pencernaan lain yang dijelaskan
K92.9
Penyakit sistem pencernaan, tak dijelaskan
K93* Kelainan organ pencernaan lain pada penyakit c. e.
K93.0* Kelainan
tuberkulosis
usus,
peritoneum
dan
kelenjar
mesenterika (A18.3)
Kecuali: peritonitis tuberkulosa (K67.3*)
K93.1* Megakolon pada penyakit Chagas (B57.3)
K93.8* Kelainan organ pencernaan lain yang dijelaskan, pada penyakit
c. e.

211

BAB XII
PENYAKIT KULIT DAN JARINGAN
SUBKUTIS (L00 L99)
Bab ini berisi kode untuk infeksi, radang lain seperti dermatitis, dan
kondisi lain pada kulit, jaringan subkutis, dan organ-organ pelengkap
kulit (rambut, kuku, dan kelenjar-kelenjar sebasea dan keringat). Kulit
dan organ pelengkap disebut sistem integumen. Lapisan kulit terdiri dari
epidermis (pelidung tipis yang memiliki zat tanduk), dermis (jaringan ikat
fibrosa padat berisi pembuluh darah dan syaraf), dan subkutis (jaringan
tebal mengandung lemak).

Kecuali:
penyakit infeksi dan parasit tertentu ( A00-B99 )
neoplasma ( C00-D48 )
penyakit endokrin, gizi, dan metabolik ( E00-E90 )
retikulosis lipomelanotik ( I89.8 )
kelainan jaringan ikat sistemik ( M30-M36 )
komplikasi kehamilan, melahirkan, dan nifas ( O00-O99 )
kondisi tertentu yang berasal dari masa perinatal ( P00-P96 )
malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital ( Q00Q99 )
tanda, gejala, dan penemuan klinis dan labor abnormal, NEC
( R00-R99 )
cedera, keracunan, dan konsekuensi lain penyebab luar tertentu
( S00-T98 )

Blok-blok di dalam bab ini adalah:


L00-L08
L10-L14
L20-L30
L40-L45
L50-L54
L55-L59
L60-L75
L80-L99

Infeksi kulit dan jaringan subkutis


Kelainan bullosa
Dermatitis dan eczema
Kelainan papulosquamosa
Urtikaria and eritema
Kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi
Kelainan pelengkap kulit (skin appendages)
Kelainan kulit dan jaringan subkutis lain

Kategori asterisk untuk bab ini adalah sebagai berikut:


L14*
L45*
L54*
L62*
L86*
L99*
[c. e. =

Kelainan bullosa pada penyakit c.e.


Kelainan papulosquamosa pada penyakit c.e
Erythema pada penyakit c.e
Kelainan kuku pada penyakit c.e
Keratoderma pada penyakit c.e
Kelainan kulit dan jaringan subkutis lain pada penyakit c.e
classified elsewhere, yang diklasifikasikan di bagian lain]

Infeksi kulit dan jaringan subkutis (L00-L08)


Infeksi sistemik dan organisme infeksi dikode pada Bab I (Penyakit
infeksi dan parasit tertentu). Pada Bab XII ini infeksi yang dikode adalah
yang khususnya terdapat pada kulit, tapi di awal blok ini terdapat catatan
yang menyatakan bahwa kode dari Bab I dapat ditambahkan untuk
identifikasi organisme infeksi. Ini hendaknya selalu dilakukan kalau
organismenya dikenal. Perhatikan pula bahwa daftar kecuali disini cukup
panjang.
Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi agen
infeksi.
Kecuali: infeksi lokal pada kulit yang diklasifikasikan pada Bab I:

212
erysipeloid [infeksi kulit, merah, karena menyentuh daging atau
ikan] (A26.-)
erysipelas [infeksi Streptococcus pyogenes; muka merah, panas,
nyeri] (A46)
infeksi herpesvirus [herpes simplex] anogenital (A60.-)
infeksi herpesvirus [herpes simplex] (B00.-)
viral warts (B07)
molluskum kontagiosum (B08.1)
mikosis (B35-B49)
pedikulosis, akariasis dan infestasi lain (B85-B89)
zoster (B02.-)
hordeolum [infeksi kelenjar di dasar bulu mata] (H00.0)
dermatitis infektif (L30.3)
granuloma piogenik (L98.0)
panniculitis [radang lemak subkutis] (pada):
lupus (L93.2)
relapsing [Weber-Christian] (M35.6),
leher dan punggung (M54.0)
NOS (M79.3);
perlche [retak pada kulit kering di sudut mulut] (akibat):
kandidiasis (B37.-)
defisiensi riboflavin (E53.0)
NOS (K13.0)
L00 Sindroma kulit melepuh akibat staphylococcus
Pemphigus neonatorum
Penyakit Ritter
Kecuali: toxic epidermal necrolysis [Lyell] (L51.2)
L01 Impetigo
Kecuali: pemphigus neonatorum (L00)
impetigo herpetiformis (L40.1)
L01.0Impetigo [any organism] [any site]
Impetigo Bockhart
L01.1Impetiginisasi pada dermatosis lain
L02 Abses, furunkel dan karbunkel kulit
Termasuk:
boil, furunkulosis
Kecuali: daerah anus dan rektum (K61.-)
organ genital (eksternal) pria (N48.2, N49.-)
organ genital (eksternal) wanita (N76.4)
L02.0Abses, furunkel dan karbunkel kulit muka
Kecuali:
kelopak (H00.0),
kelenjar lakrimalis (H04.0)
saluran lakrimalis (H04.3)
orbita (H05.0)
telinga, external (H60.0)
hidung (J34.0)
mulut (K12.2)
submandibula (K12.2)
kepala [semua bagian, kecuali muka] (L02.8)
L02.1Abses, furunkel dan karbunkel kulit leher
L02.2Abses, furunkel dan karbunkel kulit badan
Dinding abdomen
Punggung [semua bagian, selain panggul]
Dinding thoraks
Groin [lipat paha dengan perut bawah, inguinal]
Perineum [daerah antara urethra dan anus]
Umbilikus
Kecuali:
panggul (L02.4)
mammae (N61)

213
omphalitis pada neonatus (P38)
L02.3Abses, furunkel dan karbunkel kulit bokong
Regio gluteus
Kecuali:
kista pilonida dengan abses (L05.0)
L02.4Abses, furunkel dan karbunkel kulit anggota
Axilla, panggul, bahu
L02.8Abses, furunkel dan karbunkel kulit di tempat lain
Kepala [semua bagian selain muka]
Kulit kepala [scalp]
L02.9Abses, furunkel dan karbunkel kulit, tak dijelaskan
Furunkulosis NOS
L03 Sellulitis
Termasuk:
limfangitis akut
Kecuali: sellulitis pada:
- kelopak (H00.0)
- apparatus lakrimalis (H04.3),
- liang telinga luar (H60.1)
- hidung (J34.0)
- mulut (K12.2),
- anus dan rektum (K61.-)
- organ genital eksternal pria (N48.2, N49.-)
- organ genital eksternal wanita (N76.4)
limfangitis (kronik)(subakut) (I89.1)
dermatosis neutrofilik febrilis [Sweet] (L98.2)
selulitis eosinofilik [Wells] (L98.3)
L03.0Sellulitis jari tangan dan kaki
Infeksi kuku, onikhia, paronikhia, perionikhia
L03.1Sellulitis bagian lain anggota
Axilla, panggul, bahu
L03.2Sellulitis muka
L03.3Sellulitis badan
Dinding abdomen
Punggung [semua bagian, selain panggul]
Dinding thoraks
Groin [lipat paha, inguinal]
Perineum [daerah antara urethra dan anus]
Umbilikus
Kecuali:
omphalitis neonatus (P38)
L03.8Sellulitis tempat lain
Kepala [semua bagian selain muka]
Kulit kepala [scalp]
L03.9Cellulitis, tak dijelaskan
L04 Limfadenitis akut
Termasuk:
abses (akut) } pada kelenjar limfe apa saja,
selain mesenterika
limfadenitis akut }
Kecuali: penyakit HIVyang menyebabkan limfadenopati umum (B23.1)
pembesaran kelenjar limfe (R59.-)
limfadenitis:
- mesenterika, nonspesifik (I88.0)
- kronik or subakut, selain mesenterika (I88.1)
- NOS (I88.9)
L04.0Limfadenitis akut muka, kepala dan leher
L04.1Limfadenitis akut badan
L04.2Limfadenitis akut anggota atas
Axilla, bahu
L04.3Limfadenitis akut anggota bawah
Panggul
L04.8Limfadenitis akut di tempat lain
L04.9Limfadenitis akut, tak dijelaskan

214
L05 Kista pilonida
Termasuk:
fistula } koksigis atau pilonida
sinus
}
L05.0Kista pilonida dengan abses
L05.9Kista pilonida tanpa abses
Kista pilonida NOS
L08 Infeksi lokal lain pada kulit dan jaringan subkutis
L08.0Pyoderma
Dermatitis: purulenta, septik, suppuratif
Kecuali:
pioderma gangrenosum (L88)
L08.1Erythrasma [kondisi radang kronis bakteri di lipatan kulit]
L08.8Infeksi lokal lain yang dijelaskan pada kulit dan jaringan subkutis
L08.9Infeksi lokal pada kulit dan jaringan subkutis, tak dijelaskan

Kelainan-kelainan bullosa (L10-L14)


Kecuali: sindroma kulit melepuh akibat stafilokokus (L00)
nekrolisis epidermis toksik [Lyell] (L51.2)
pemfigus familial jinak [Hailey-Hailey] (Q82.8)
L10 Pemfigus
Kecuali: pemfigus neonatorum (L00)
L10.0Pemfigus vulgaris
L10.1Pemfigus vegetans
L10.2Pemfigus foliaseus
L10.3Pemfigus Brazil [fogo selvagem]
L10.4Pemfigus erythematosus
Senear-Usher syndrome
L10.5Pemfigus akibat obat
Gunakan kode tambahan (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi
obat
L10.8Pemfigus lain
L10.9Pemfigus, tak dijelaskan
L11 Kelainan acantholytic (jaringan tanduk) lainnya
L11.0Keratosis follikularis yang didapat
Kecuali:
keratosis follikularis (kongenital) [Darier-White] (Q82.8)
L11.1Dermatosis akantolitik sementara [Grover]
L11.8Kelainan akantolitik lain yang dijelaskan
L11.9Kelainan akantolitik, tak dijelaskan
L12 Pemfigoid
Kecuali: impetigo herpetiformis (L40.1)
herpes gestationis (O26.4)
L12.0Pemfigoid bullosa
L12.1Pemfigoid sikatriks
Pemfigoid jinak membran mukosa
L12.2Penyakit bulla kronis kanak-kanak
Dermatitis herpetiformis remaja
L12.3Epidermolisis bullosa didapat
Kecuali:
epidermolisis bullosa (kongenital) (Q81.-)
L12.8Pemfigoid lain
L12.9Pemfigoid, tak dijelaskan
L13 Kelainan bullosa lainnya
L13.0Dermatitis herpetiformis
Penyakit Duhring
L13.1Dermatitis pustularis subkornea
Penyakit Sneddon-Wilkinson
L13.8Kelainan bullosa lain yang dijelaskan
L13.9Kelainan bullosa, tak dijelaskan
L14* Kelainan bullosa pada penyakit yang diklasifikasikan di
tempat lain

215

Dermatitis dan eczema (L20-L30)


Catatan: Pada blok ini istilah dermatitis dan eczema digunakan dengan
arti yang sama.
Kecuali: Penyakit granulomatosa kronik (kanak-kanak) (D71)
Dermatitis:
- stasis (I83.1-I83.2)
- herpetiformis (L13.0)
- perioral (L71.0)
- kulit kering (L85.3)
- gangrenosa (L88)
- faktisia (L98.1)
Kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi (L55-L59)
L20 Dermatitis atopik
Kecuali: neurodermatitis berbatas tegas [sirkumskripta] (L28.0)
L20.0Prurigo Besnier
L20.8Dermatitis atopik lainnya
Eczema: flexural NEC, infantil (akut)(kronik), intrinsik (allergik)
Neurodermatitis: atopik, diffus
L20.9Dermatitis atopik, tak dijelaskan
L21 Dermatitis seborrhoeika
Kecuali: dermatitis infektif (L30.3)
L21.0Seborrhoea capitis
Cradle cap
L21.1Dermatitis seborrhoeik infantil
L21.8Dermatitis seborrhoeika lainnya
L21.9Dermatitis seborrhoeika, tak dijelaskan
L22 Dermatitis diaper [popok]
Eritema atau rash akibat diaper
Rash popok psoriasiformis
L23 Dermatitis kontak allergi
Termasuk:
eksim kontak allergika
Kecuali: eksim telinga luar (H60.5)
dermatitis (pada):
- kelopak mata (H01.1)
- diaper [napkin] (L22)
- kontak irritan (L24.-)
- kontak NOS (L25.9)
- akibat zat yang dimasukkan ke dalam badan (L27.-)
- NOS (L30.9)
- perioral (L71.0)
kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi (L55-L59)
alergi NOS (T78.4)
L23.0Dermatitis kontak alergi akibat logam
Khrom, nikel
L23.1Dermatitis kontak alergi akibat zat adhesif
L23.2Dermatitis kontak alergi akibat kosmetika
L23.3Dermatitis kontak alergi akibat obat yang berkontak dengan kulit
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi obat
Kecuali:
reaksi alergi NOS akibat obat (T88.7),
dermatitis akibat obat-obatan yang ditelan (L27.0-L27.1)
L23.4Dermatitis kontak alergi akibat zat pewarna
L23.5Dermatitis kontak alergi akibat produk kimia lainnya
Semen, insektisida, plastik, karet
L23.6Dermatitis kontak alergi akibat kontak makanan dengan kulit
Kecuali:
dermatitis akibat makanan yang ditelan (L27.2)
L23.7Dermatitis kontak alergi akibat tanaman, selain makanan
L23.8Dermatitis kontak alergi akibat agen lain

216
L23.9Dermatitis kontak alergi, penyebab tak dijelaskan
Eksim kontak alergi NOS
L24 Dermatitis kontak irritan
Termasuk:
eksim kontak irritan
Kecuali: eksim telinga luar (H60.5)
dermatitis (pada):
- kelopak (H01.1)
- diaper [popok] (L22)
- kontak alergi (L23.-)
- contact NOS (L25.9)
- akibat zat yang dimasukkan ke dalam badan (L27.-)
- NOS (L30.9)
- perioral (L71.0)
kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi (L55-L59)
alergi NOS (T78.4),
L24.0Dermatitis kontak irritan akibat detergents
L24.1Dermatitis kontak irritan akibat minyak dan gemuk [greases]
L24.2Dermatitis kontak irritan akibat pelarut
Pelarut: chlorocompound, siklohexane, ester, glikol, hydrocarbon,
keton
L24.3Dermatitis kontak irritan akibat kosmetika
L24.4Dermatitis kontak irritan akibat obat yang berkontak dengan kulit
Kecuali:
reaksi alergi NOS akibat obat (T88.7)
dermatitis akibat obat yang ditelan (L27.0-L27.1)
L24.5Dermatitis kontak irritan akibat produk kimia lainnya
Semen, insektisida
L24.6Dermatitis kontak irritan akibat makanan yang berkontak dengan
kulit
Kecuali:
dermatitis akibat makanan yang ditelan (L27.2)
L24.7Dermatitis kontak irritan akibat tanaman selain makanan
L24.8Dermatitis kontak irritan akibat agen lain
Zat pewarna
L24.9Dermatitis kontak irritan, penyebab tak dijelaskan
Eksim kontak irritan NOS
L25 Dermatitis kontak yang tak dijelaskan
Termasuk:
eksim kontak yang tak dijelaskan
Kecuali eksim telinga luar (H60.5)
alergi NOS (T78.4)
dermatitis (pada):
- kelopak (H01.1)
- kontak alergi (L23.-)
- kontak irritan (L24.-)
- akibat zat yang dimasukkan ke dalam badan (L27.-)
- NOS (L30.9)
- perioral (L71.0)
kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi (L55-L59)
L25.0Dermatitis kontak yang tak dijelaskan akibat kosmetika
L25.1Dermatitis kontak yang tak dijelaskan akibat obat yangberkontak
dengan kulit
Kecuali:
reaksi alergi NOS akibat obat (T88.7)
dermatitis akibat obat yang ditelan (L27.0-L27.1)
L25.2Dermatitis kontak yang tak dijelaskan akibat zat pewarna
L25.3Dermatitis kontak yang tak dijelaskan akibat produk kimia lainnya
Semen, insektisida
L25.4Dermatitis kontak yang tak dijelaskan akibat makanan yang
berkontak dengan kulit
Kecuali:
dermatitis akibat makanan yang ditelan (L27.2)
L25.5Dermatitis kontak yang tak dijelaskan akibat tanaman selain
makanan
L25.8Dermatitis kontak yang tak dijelaskan akibat agen lain

217
L25.9Dermatitis kontak yang tak dijelaskan, penyebab tak dijelaskan
Dermatitis kontak (pekerjaan) NOS
Eksim kontak (pekerjaan) NOS
L26 Dermatitis eksfoliativa
Pityriasis Hebra
Kecuali: penyakit Ritter (L00)
L27 Dermatitis akibat zat yang dimasukkan ke dalam badan
Kecuali: contact dermatitis (L23-L25)
urticaria (L50.-)
respons fototoksik dari obat (L56.0)
respons fotoalergi dari obat (L56.1)
reaksi makanan yang tidak diinginkan, selain dermatitis (T78.0T78.1)
allergy NOS (T78.4)
efek yang tidak diinginkan NOS dari obat (T88.7),
L27.0Erupsi umum kulit akibat obat-obatan
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi obat
L27.1Erupsi lokal kulit akibat obat-obatan
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi obat
L27.2Dermatitis akibat makanan yang dimakan
Kecuali:
akibat kontak makanan dengan kulit (L23.6, L24.6,
L25.4)
L27.8Dermatitis akibat zat lain yang dimasukkan ke dalam badan
L27.9Dermatitis akibat zat yang tak dijelaskan yang dimasukkan ke dalam
badan
L28 Lichen simplex kronis dan prurigo
L28.0Lichen simplex kronik [lesi kecil-kecil pada kulit yang menebal]
Neurodermatitis berbatas tegas, lichen NOS
L28.1Prurigo nodularis
L28.2Prurigo lain
Prurigo: NOS, Hebra, mitis
Urtikaria papulosa
L29 Pruritus
Kecuali: exkoriasi neurotik (L98.1), pruritus psikogenik (F45.8)
L29.0Pruritus ani
L29.1Pruritus scroti
L29.2Pruritus vulvae
L29.3Pruritus anogenitalis, tak dijelaskan
L29.8Pruritus lain
L29.9Pruritus, tak dijelaskan
Gatal NOS
L30 Dermatitis lain
Kecuali: dermatitis:
- kontak (L23-L25)
- kulit kering (L85.3)
parapsoriasis plak kecil (L41.3)
stasis dermatitis (I83.1-I83.2)
L30.0Dermatitis nummularis
L30.1Dyshidrosis [pompholyx]
L30.2Autosensitisasi kulit
Kandidid [levurid], dermatofitid, eksimatid
L30.3Dermatitis infektif
Dermatitis eksimatoid infeksiosa
L30.4Eritema intertrigo
L30.5Pityriasis alba
L30.8Dermatitis lain yang dijelaskan

218
L30.9Dermatitis, tak dijelaskan
Eksim NOS

Kelainan-kelainan papuloskuamosa (L40-L45)


L40 Psoriasis [patch merah dilapisi sisik keputihan]
L40.0Psoriasis vulgaris
Psoriasis nummularis, plak psoriasis
L40.1Psoriasis pustularis generalisata
Impetigo herpetiformis, penyakit Von Zumbusch
L40.2Acrodermatitis kontinua
L40.3Pustulosis palmaris et plantaris
L40.4Psoriasis guttata
L40.5 Psoriasis arthropatik (M07.0-M07.3*, M09.0*)
L40.8Psoriasis lain
Psoriasis flexura
L40.9Psoriasis, tak dijelaskan
L41 Parapsoriasis
Kecuali: poikiloderma vasculare atrophicans (L94.5)
L41.0Pityriasis lichenoides et varioliformis acuta
Penyakit Mucha-Habermann
L41.1Pityriasis lichenoides kronik
L41.2Limfomatoid papulosis
L41.3Parapsoriasis plak kecil
L41.4Parapsoriasis plak besar
L41.5Parapsoriasis retiformis
L41.8Parapsoriasis lain
L41.9Parapsoriasis, tak dijelaskan
L42 Pityriasis rosea [radang ringan kulit dengan lesi bersisik,
idiopatik]
L43 Liken planus [papul dengan plak keunguan poligonal]
Kecuali: liken planopilaris (L66.1)
L43.0Liken planus hipertrofik
L43.1Liken planus bullosa
L43.2Reaksi obat likenoid
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi obat
L43.3Liken planus subakut (aktif)
Liken planus tropikus
L43.8Liken planus lainnya
L43.9Liken planus, tak dijelaskan
L44 Kelainan papulosquamosa lainnya
L44.0Pityriasis rubra pilaris
L44.1Liken nitidus
L44.2Liken striatus
L44.3Liken ruber moniliformis
L44.4Akrodermatitis papularis infantil [Giannotti-Crosti]
L44.8Kelainan papulosquamosa lain yang dijelaskan
L44.9Kelainan papulosquamosa, tak dijelaskan
L45* Kelainan papulosquamosa pada penyakit c.e.

Urtikaria dan eritema (L50-L54)


Kecuali: penyakit Lyme (A69.2),
rosasea (L71.-)
L50 Urtikaria
Kecuali: angio-edema herediter (E84.1)
dermatitis kontak allergika (L23.-)
urtikaria:

219
- papulosa (L28.2)
- solaris (L56.3)
- neonatorum (P83.8),
- pigmentosa (Q82.2)
- giant (T78.3)
- serum (T80.6)
edema angioneurotik (T78.3)
edema Quincke (T78.3)
L50.0Urtikaria allergika
L50.1Urtikaria idiopatik
L50.2Urtikaria akibat dingin dan panas
L50.3Urtikaria dermatografik
L50.4Urtikaria getaran [vibratory]
L50.5Urtikaria kolinergik
L50.6Urtikaria kontak
L50.8Urtikaria lain
Urtikaria:
- kronik
- periodik rekuren
L50.9Urtikaria, tak dijelaskan
L51 Eritema multiforme [erupsi radang dengan eritem, edema,
dan bulla simetris]
L51.0Eritema multiforme non-bullosa
L51.1Eritema multiforme bullosa
Sindroma Stevens-Johnson
L51.2Nekrolisis epidermis toksik [Lyell]
L51.8Eritema multiforme lainnya
L51.9Eritema multiforme, tak dijelaskan
L52 Erythema nodosum
L53 Kondisi eritematosa lain
Kecuali:
erythema:
- ab igne (L59.0),
- akibat kontak kulit dengan agen eksternal (L23-L25)
- intertrigo (L30.4)
L53.0Eritema toksik
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi agen eksternal
Kecuali:
eritema toksik neonatus (P83.1)
L53.1Eritema annulare centrifugum
L53.2Eritema marginatum
L53.3Eritema figuratum kronis lain
L53.8Kondisi eritema lain yang dijelaskan
L53.9Kondisi eritema, tak dijelaskan
Eritema NOS
Eritroderma NOS
L54* Eritema pada penyakit c.e.
L54.0* Eritema marginatum pada demam rematik akut (I00)
L54.8* Eritema pada penyakit lain c.e.

Kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi (L55-L59)


L55 Sunburn
L55.0Sunburn tingkat satu
L55.1Sunburn tingkat dua
L55.2Sunburn tingkat tiga
L55.8Sunburn lainnya
L55.9Sunburn, tak dijelaskan
L56 Perubahan akut lain pada kulit akibat radiasi ultraviolet
L56.0Respons fototoksik obat

220
Gunakan kode penyebab eksternal (Chapter XX), kalau perlu, untuk
identifikasi obat
L56.1Respons photoallergik obat
Gunakan kode penyebab eksternal (Chapter XX), kalau perlu, untuk
identifikasi obat
L56.2Dermatitis fotokontak [berloque dermatitis]
L56.3Urtikaria solaris
L56.4Erupsi polimorfik akibat cahaya
L56.8Perubahan akut kulit lain yang dijelaskan akibat radiasi ultraviolet
L56.9Perubahan akut kulit akibat radiasi ultraviolet, tak dijelaskan
L57 Perubahan kulit akibat terpapar radiasi non-ionisasi kronis
L57.0Keratosis aktinik
Keratosis: NOS, senile, solar
L57.1Retikuloid aktinik
L57.2Nuchae rhomboidalis kulit
L57.3Poikiloderma Civatte
L57.4Cutis laxa senilis
Elastosis senilis
L57.5Granuloma aktinik
L57.8Perubahan lain kulit akibat terdedah radiasi non-ionisasi kronis
Kulit petani
Kulit pelaut
Dermatitis solaris
L57.9Perubahan kulit akibat terdedah radiasi non-ionisasi kronis, tak
dijelaskan
L58 Radiodermatitis
L58.0Radiodermatitis akut
L58.1Radiodermatitis kronis
L58.9Radiodermatitis, tak dijelaskan
L59 Kelainan kulit dan jaringan subkutis lain akibat radiasi
L59.0Eritema ab igne [dermatitis ab igne]
L59.8Kelainan kulit dan jaringan subkutis lain yang dijelaskan akibat
radiasi
L59.9Kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi, tak dijelaskan

Kelainan-kelainan pelengkap kulit (skin appendages) (L60L75)


Kecuali: malformasi integumen kongenital (Q84.-)
L60 Kelainan kuku
Kecuali: onychia and paronychia (L03.0)
clubbing of nails (R68.3)
L60.0Ingrowing nail [ kuku tumbuh ke dalam]
L60.1Onycholysis [kuku terpisah dari dasar, tapi tidak lepas]
L60.2Onychogryphosis [kuku mengikuti bengkokan ujung jari]
L60.3Nail dystrophy
L60.4Beau's lines
L60.5Yellow nail syndrome
L60.8Kelainan kuku lainnya
L60.9Kelainan kuku, tak dijelaskan
L62* Kelainan kuku pada penyakit c.e.
L62.0* Pachydermoperiostosis dengan clubbed nail (M89.4)
L62.8* Kelainan kuku pada penyakit lain c.e.
L63 Alopesia areata
L63.0Alopesia (capitis) totalis [rambut lepas, tanpa penyakit kulit atau
sistemik]
L63.1Alopesia universalis [rambut lepas dari seluruh tubuh]
L63.2Ophiasis

221
L63.8Alopesia areata lainnya
L63.9Alopesia areata, tak dijelaskan
L64 Alopesia androgenik
Termasuk:
botak pada pria
L64.0Alopesia androgenik akibat obat
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi obat.
L64.8Alopesia androgenik lainnya
L64.9Alopesia androgenik, tak dijelaskan
L65 Rambut lepas tanpa-parut lainnya
Kecuali: trikhotillomania (F63.3)
L65.0Telogen effluvium
L65.1Anagen effluvium
L65.2Alopesia musinosa
L65.8Rambut lepas tanpa parut lain
L65.9Rambut lepas tanpa parut, tak dijelaskan
Alopecia NOS
L66 Alopesia sikatriks [rambut hilang dengan parut]
L66.0Pseudopelade
L66.1Liken planopilaris
Liken planus follikularis
L66.2Follikulitis decalvans
L66.3Perifollikulitis kapitis abscedens
L66.4Follikulitis uleritematosa retikulata
L66.8Alopesia sikatriks lainnya
L66.9Alopesia sikatriks, tak dijelaskan
L67 Kelainan warna rambut dan batang rambut
Kecuali: telogen effluvium (L65.0)
monilethrix (Q84.1)
pili annulati (Q84.1)
L67.0Trichorrhexis nodosa
L67.1Variasi warna rambut
Ubanan (premature);
Canities [pigmen hilang sehingga jadi putih]
Heterokhromia rambut [warna rambut berbeda-beda]
Poliosis:
- NOS
- circumscripta didapat
L67.8Kelainan lain warna rambut dan batang rambut
Fragilitas crinium [retak rambut di batas dahi]
L67.9Kelainan warna rambut dan batang rambut, tak dijelaskan
L68 Hipertrikosis
Termasuk:
rambut berlebihan
Kecuali: hipertrikosis kongenital (Q84.2)
lanugo persistent (Q84.2)
L68.0Hirsutism
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi obat.
L68.1Hipertrikosis lanuginosa didapat
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi obat.
L68.2Hipertrikosis lokal
L68.3Politrikia
L68.8Hipertrikosis lain
L68.9Hipertrikosis, tak dijelaskan
L70 Akne [radang kelenjar sebasea, jerawat
Kecuali:
akne keloid (L73.0)

222
L70.0Akne vulgaris
L70.1Akne konglobata
L70.2Akne varioliformis
Akne nekrotika miliaris
L70.3Akne tropika
L70.4Infantile akne
L70.5Acn excorie des jeunes filles
L70.8Akne lainnya
L70.9Akne, tak dijelaskan
L71 Rosasea
L71.0Dermatitis perioral
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi obat.
L71.1Rhinophyma
L71.8Rosacea lainnya
L71.9Rosacea, tak dijelaskan
L72 Kista folikel kulit dan jaringan subkutis
L72.0Kista epidermis
L72.1Kista trikilemma
Kista pilar, kista sebasea
L72.2Steatokistoma multiplex
L72.8Kista folikel lain pada kulit dan jaringan subkutis
L72.9Kista folikel kulit dan jaringan subkutis, tak dijelaskan
L73 Kelainan folikel lainnya
L73.0Akne keloid
L73.1Pseudofollikulitis barbae
L73.2Hidradenitis suppurativa
L73.8Kelainan folikel lain yang dijelaskan
Sycosis barbae
L73.9Kelainan folikel, tak dijelaskan
L74 Kelainan keringat ekrin
Kecuali: hiperhidrosis (R61.-)
L74.0Miliaria rubra
L74.1Miliaria crystallina
L74.2Miliaria profunda
Miliaria tropikalis
L74.3Miliaria, tak dijelaskan
L74.4Anhidrosis
Hipohidrosis
L74.8Kelainan keringat eccrine lainnya
L74.9Kelainan keringat ekrin, tak dijelaskan
Kelainan kelenjar keringat NOS
L75 Kelainan keringat apokrin
Kecuali: dyshidrosis [pompholyx] (L30.1),
hidradenitis suppurativa (L73.2)
L75.0Bromhidrosis
L75.1Chromhidrosis
L75.2Apocrine miliaria
Penyakit Fox-Fordyce
L75.8Kelainan keringat apokrin lainnya
L75.9Kelainan keringat apokrin, tak dijelaskan

Kelainan lain pada kulit dan jaringan subkutis (L80-L99)


L80 Vitiligo
L81 Kelainan pigmentasi lainnya
Kecuali:
birthmark NOS (Q82.5)
sindroma Peutz-Jeghers (Q85.8),

223
naevus - lihat Vol.3.
L81.0Hiperpigmentasi pasca peradangan
L81.1Chloasma [bintik-bintik coklat gelap di kulit]
L81.2Freckles [spot coklat]
L81.3Caf au lait spots [coklat muda, spserti freckle]
L81.4Hiperpigmentasi melanin lainnya
Lentigo
L81.5Leukoderma, not elsewhere classified
L81.6Kelainan pengurangan pembentukan melanin lainnya
L81.7Dermatosis purpurik berpigmen
Angioma serpiginosum
L81.8Kelainan pigmentasi lain yang dijelaskan
Pigmentasi besi
Pigmentasi tattoo
L81.9Kelainan pigmentasi, tak dijelaskan
L82 Keratosis seborrhoeika
Dermatosis papulosa nigra
Penyakit Leser-Trlat
L83 Akantosis nigrikans
Papillomatosis yang menyatu dan membentuk jaring-jaring
L84 Corns and callosities
Callus [penebalan karena tekanan beban]
Clavus [penebalan karena tekanan sepatu yang tidak pas]
L85 Penebalan epidermis lainnya
Kecuali:
kelainan hipertrofik kulit (L91.-)
L85.0Ikhtiosis didapat
Kecuali:
ikhtiosis kongenital (Q80.-)
L85.1Keratosis didapat [keratoderma] palmaris et plantaris
Kecuali:
keratosis palmaris et plantaris yang diwarisi (Q82.8)
L85.2Keratosis punktata (palmaris et plantaris)
L85.3Xerosis kutis
Dermatitis kulit kering
L85.8Penebalan epidermis lain yang dijelaskan
Cutaneous horn [mata ikan]
L85.9Penebalan epidermis, tak dijelaskan
L86* Keratoderma pada penyakit yang diklasifikasikan di tempat
lain
Keratosis follikularis, xeroderma: akibat defisiensi vitamin A (E50.8)
L87 Kelainan dengan eliminasi transepidermis
Kecuali: granuloma annulare (perforans) (L92.0)
L87.0Keratosis follikularis et parafollikularis in cutem penetrans [Kyrle]
Hiperkeratosis follikularis penetrans
L87.1Kolagenosis reaktif perforans
L87.2Elastosis perforans serpiginosa
L87.8Kelainan dengan eliminasi transepidermis lain
L87.9Kelainan dengan eliminasi transepidermis, tak dijelaskan
L88 Pyoderma gangrenosum
Dermatitis gangrenosa
Phagedenic pyoderma
L89 Ulkus dekubitus
Bedsore
Plaster ulcer
Pressure ulcer
Kecuali: ulkus dekubitus (trofik) servix (uteri) (N86)
L90 Kelainan atrofik kulit
L90.0Lichen sclerosus et atrophicus

224
Kecuali:
lichen sclerosis pada organ genitalia eksterna:***
- pria (N48.0)
- wanita (90.4)
L90.1Anetoderma Schweninger-Buzzi
L90.2Anetoderma of Jadassohn-Pellizzari
L90.3Atrophoderma Pasini and Pierini
L90.4Acrodermatitis chronica atrophicans
L90.5Kondisi parut dan fibrosis kulit
Adherent scar [parut lengket] (kulit)
Cicatrix
Kerusakan bentuk akibat parut
Scar NOS
Kecuali:
parut hipertrofik (L91.0)
parut keloid (L91.0)
L90.6Striae atrophicae
L90.8Kelainan atrofik lain pada kulit
L90.9Kelainan atrofik kulit, tak dijelaskan
L91 Kelainan hipertrofik kulit
L91.0Parut keloid
Parut hipertrofik
Keloid
Kecuali:
keloid acne (L73.0)
scar NOS (L90.5)
L91.8Kelainan hipertrofik lain pada kulit
L91.9Kelainan hipertrofik pada kulit, tak dijelaskan
L92 Kelainan granulomatosa kulit dan jaringan bwah kulit
Kecuali: granuloma aktinik (L57.5)
L92.0Granuloma annulare
granuloma annulare perforans
L92.1Neckrobiosis lipoidika, not elsewhere classified
Kecuali: disebabkan diabetes mellitus (E10-E14)
L92.2Granuloma fasiale [granuloma eosinofilik kulit]
L92.3Granuloma benda asing pada kulit dan jaringan subkutis
L92.8Kelainan granulomatosa lain padakulit dan jaringan subkutis
L92.9Kelainan granulomatosa pada kulit dan jaringan subkutis, tak
dijelaskan
L93 Lupus eritematosus
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX),
identifikasi obat.
Kecuali: lupus:
- exedens (A18.4)
- vulgaris (A18.4)
systemic lupus erythematosus (M32.-)
skleroderma (M34.-)
L93.0Lupus eritematosus diskoid
Lupus eritematosus NOS
L93.1Lupus eritematosus kulit subakut
L93.2Lupus eritematosus lokal lainnya
Lupus:
- eritematosus profundus
- panniculitis

kalau

perlu,

untuk

L94 Kelainan jaringan penyambung lokal lainnya


Kecuali:
kelainan jaringan ikat sistemik (M30-M36)
L94.0Skleroderma lokal [morphea]
Circumscribed scleroderma [berbatas tegas]
L94.1Linear scleroderma
En coup de sabre lesion
L94.2Kalsinosis kutis
L94.3Sklerodaktyly

225
L94.4Papula Gottron
L94.5Poikiloderma vasculare atrophicans
L94.6Ainhum
L94.8Kelainan jaringan ikat lokal lain yang dijelaskan
L94.9Kelainan jaringan ikat lokal, tak dijelaskan
L95 Vaskulitis yang terbatas pada kulit, not elsewhere classified
Kecuali: purpura Henoch(-Schnlein) (D69.0)
urtikaria (L50.-),
angioma serpiginosum (L81.7)
vaskulitis rematoid (M05.2)
polyarteritis nodosa (M30.0),
angiitis hipersensitif (M31.0)
granulomatosis Wegener (M31.3)
pannikulitis (pada):
- lupus (L93.2)
- relapsing [Weber-Christian] (M35.6),
- neck and back (M54.0)
- NOS (M79.3),
serum sickness (T80.6)
L95.0Livedoid vasculitis
Atrophie blanche (en plaque)
L95.1Erythema elevatum diutinum
L95.8Vaskulitis kulit lainnya
L95.9Vaskulitis kulit, tak dijelaskan
L97 Ulkus anggota bawah, not elsewhere classified
Kecuali: infeksi spesifik yang diklasifikasikan pada A00-B99
varicose ulcer (I83.0, I83.2)
skin infections (L00-L08),
decubitus ulcer (L89)
gangrene (R02)
L98 Kelainan lain kulit dan jaringan subkutis, not elsewhere
classified
L98.0Granuloma piogenik
L98.1Dermatitis faktisia
Exkoriasi neurotik
L98.2Dermatosis neutrofilik febrilis [Sweet]
L98.3Sellulitis eosinofilik [Wells]
L98.4Ulkus kronis kulit, not elsewhere classified
Ulkus kulit NOS
Ulkus kronis kulit NOS
Ulkus tropis NOS
Kecuali:
infeksi spesifik yang diklasifikasikan pada A00-B99
varicose ulcer (I83.0, I83.2)
infeksi kulit (L00-L08)
ulkus dekubitus (L89)
ulkus anggota bawah NEC (L97)
gangrene (R02)
L98.5Musinosis kulit
Musinosis terfokus
Lichen myxoedematosus
Kecuali:
musinosis terfokus pada oral (K13.7)
myxoedema (E03.9)
L98.6Kelainan infiltratif lain pada kulit dan jaringan subkutis
Kecuali:
hyalinosis cutis et mucosae (E78.8)
L98.8Kelainan lain yang dijelaskan pada kulit dan jaringan subkutis
L98.9Kelainan kulit dan jaringan subkutis, tak dijelaskan
L99* Kelainan lain pada kulit dan jaringan subkutis pada penyakit
c.e. lain

226
L99.0* Amyloidosis kulit (E85.-)
Lichen amiloidosis
Macular amiloid
L99.8* Kelainan kulit dan jaringan subkutis lain yang dijelaskan pada
penyakit c.e.
Alopecia sifilitika (A51.3)
Lukoderma sifilitika (A51.3, A52.7)

227

BAB XIII
PENYAKIT-PENYAKIT
MUSKULOSKELETON DAN JARINGAN
PENYAMBUNG (M00 M99)
Kecuali:
penyakit infeksi dan parasit trertentu (A00-B99)
neoplasma (C00-D48)
penyakit endokrin, gizi dan metabolik (E00-E90)
komplikasi kehamilan, melahirkan dan nifas (O00-O99)
kondisi tertentu yang berawal dari masa perinatal (P00-P96)
malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital (Q00Q99)
gejala, tanda, dan penemuan abnormal klinis dan laboratoris
NEC (R00-R99)
cedera, keracunan, dan akibat lain penyebab eksternal (S00-T98)
sindroma kompartemen (T79.6)

Blok-blok di dalam bab ini adalah:


M00-M25. Arthropati (penyakit-penyakit sendi anggota)
M00-M03. Arthropati infeksi
M05-M14. Poliarthropati radang
M15-M19. Arthrosis
M20-M25. Penyakit sendi lain
M30-M36. Kelainan jaringan ikat sistemik (penyakit autoimmun dan
kolagen)
M40-M54. Dorsopati (penyakit pada vertebra)
M40-M43. Dorsopati yang merusak bentuk
M45-M49. Spondilopati
M50-M54. Dorsopati lain
M60-M79. Kelainan jaringan lunak (penyakit otot, synovium dan tendon)
M60-M63. Kelainan otot
M65-M68. Kelainan sinovium dan tendon
M70-M79. Kelainan jaringan lunak lain
M80-M94. Osteopati dan kondropati (penyakit tulang dan rawan)
M80-M85. Kelainan kepadatan dan struktur tulang
M86-M90. Osteopati lain
M91-M94. Kondropati
M95-M99. Kelainan lain pada sistem musculoskeletal dan jaringan ikat

Kategori asterisk pada bab ini adalah sebagai berikut:


M01*
M03*
M07*
M09*
M14*
M36*
M49*
M63*
M68*
M73*
M82*
M90*

Infeksi langsung terhadap sendi pada penyakit infeksi dan


parasit c.e.
Arthropati pasca infeksi dan reaktif pada penyakit c.e.
Arthropati psoriatik dan enteropatik
Arthritis remaja pada penyakit c.e.
Arthropati pada penyakit lain c.e.
Kelainan sistemik jaringan ikat pada penyakit c.e.
Spondilopati pada penyakit c.e.
Kelainan otot pada penyakit c.e.
Kelainan sinovium dan tendon pada penyakit c.e.
Kelainan jaringan lunak pada penyakit c.e.
Osteoporosis pada penyakit c.e.
Osteopathies pada penyakit c.e.

Tempat keterlibatan muskuloskeleton


Subklasifikasi penunjuk situs keterlibatan berikut disediakan untuk
penggunaan pilihan pada kategori yang sesuai pada bab XIII. Karena
jumlah karakter yang digunakan ekstensi lokal atau adaptasi spesialisasi

228
bisa bervariasi, disarankan agar tambahan subklasifikasi situs ini
diletakkan pada posisi terpisah yang bisa diidentifikasi (misal box
tambahan, [1]). Subklasifikasi lain untuk kerusakan lutut, dorsopati, dan
lesi biomekanis yang tidak diklasifikasikan di tempat lain, masing-masing
disediakan pada M23, sebelum M40, dan pada M99.
0. Situs ganda
1. Daerah bahu:
klavikula
skapula
sendi akromio-klavikularis
sendi gleno-humerus
sendi sterno-klavikularis
2. Lengan atas:
humerus
sendi siku
3. Lengan bawah
radius, ulna
sendi pergelangan
4. Tangan:
karpus, metakarpus
jari tangan
sendi-sendi di antara tulang-tulang ini
5. Pelvik dan paha:
bokong
pelvis
femur
(sendi) panggul
sendi sakroiliaka
6. Tungkai bawah:
tibia, fibula
sendi lutut
7. Tumit dan kaki:
tarsus, metatarsus
jari kaki
sendi tumit
sendi-sendi lain di kaki
8. Lain-lain:
kepala
tengkorak
leher
batang tubuh
iga
kolom vertebra
9. Situs tak dijelaskan

Arthropathy (M00-M25)
Kelainan yang terutama mengganggu sendi-sendi perifer (anggota).

Arthropati infeksi (M00-M03)

Catatan: :
Blok ini berisi arthropati akibat agen
mikrobiologis.
Perbedaan yang dibuat antara jenis-jenis hubungan etiologis
berikut adalah:
- Infeksi langsung pada sendi, dengan terdapatnya organisme
yang menyerang
jaringan synovium dan antigen mikroba di dalam sendi
- Infeksi tidak langsung terbagi atas
a. arthropati reaktif, dengan terbukti adanya infeksi mikroba di
dalam tubuh,
tapi organisme atau antigennya tidak terdapat di dalam sendi

229
b. arthropati pascainfeksi, dengan terdapatnya antigen mikroba
tapi penemuan
organisme tidak konstan dan tidak ada bukti perbanyakan
lokal.
M00 Arthritis piogenik
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
M00.0 Arthritis dan poliarthritis stafilokokus
M00.1 Arthritis dan poliarthritis pneumokokus
M00.2 Arthritis dan poliarthritis streptokokus lain
M00.8 Arthritis dan poliarthritis akibat bakteri lain yang dijelaskan
Gunakan kode tambahan (B95-B96), kalau perlu, untuk identifikasi
agen bakteri.
M00.9 Arthritis piogenik, tak dijelaskan
Arthritis infektif NOS
M01*
Infeksi sendi langsung pada penyakit infeksi dan parasit
c.e.
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: arthropati pada sarkoidosis (M14.8*)
arthropati pascainfeksi dan reaktif (M03.-*)
M01.0*Arthritis meningokokus (A39.8)
Kecuali:
arthritis postmeningokokus (M03.0*)
M01.1* Arthritis TB (A18.0)
Kecuali: pada vertebra (M49.0*)
M01.2*Arthritis pada penyakit Lyme (A69.2)
M01.3*Arthritis pada penyakit bakteri lain c.e.
Arthritis pada:
- demam tifoid atau paratifoid (A01.-),
- infeksi lokal salmonella (A02.2)
- lepra [penyakit Hansen] (A30.-),
Arthritis gonokokus (A54.4)
M01.4*Arthritis rubella (B06.8)
M01.5*Arthritis pada penyakit virus lain c.e.
arthritis pada:
- mumps (B26.8)
- demam O'nyong-nyong (A92.1)
M01.6*Arthritis pada mikosis (B35-B49)
M01.8*Arthritis pada penyakit infeksi dan parasit lain c.e.
M02 Arthropati reaktif
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: demam rematik (I00)
penyakit Behet (M35.2)
M02.0 Arthropati menyusul operasi bypass usus
M02.1 Arthropati pascadisenteri
M02.2 Arthropati pascaimunisasi
M02.3 Penyakit Reiter
M02.8 Arthropati reaktif lainnya
M02.9 Arthropati reaktif, tak dijelaskan
M03*
Arthropati pascainfeksi dan reaktif pada penyakit c.e.
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali::
infeksi langsung sendi dari penyakit infeksi
dan parasit c.e. (M01.-*)
M03.0*Arthritis postmeningokokus (A39.8)
Kecuali: arhritis meningokokus (M01.0*)
M03.1*Arthropati pascainfeksi pada sifilis
Sendi Clutton (A50.5)
Kecuali:
arthropati Charcot atau tabetik (M14.6*)
M03.2*Arthropati pascainfeksi lain pada penyakit c.e.
Arthropati pascainfeksi pada:
- enteritis akibat Yersinia enterocolitica (A04.6)

230
- hepatitis virus (B15-B19)
Kecuali:
arthropati virus (M01.4-M01.5*)
M03.6*Arthropati reaktif pada penyakit lain c.e.
Arthropati pada endokarditis infektif (I33.0)

Poliarthropati inflamasi (M05-M14)


M05 Rematoid arthritis seropositif
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: demam rematik (I00),
arthritis rematoid (pada):
- remaja (M08.-)
- spina (M45)
M05.0 Sindroma Felty
Arthritis rematoid dengan splenoadenomegali dan leukopenia
M05.1Penyakit paru-paru rematoid (J99.0*)
M05.2 Vaskulitis rematoid
M05.3Arthritis rematoid dengan keterlibatan organ dan sistem lain
Polineuropati rematoid (G63.6*)
Miopati rematoid (G73.7*)
Pericarditis rematoid (I32.8*)
Endokarditis rematoid (I39.-*)
Miokarditis rematoid (I41.8*)
Karditis rematoid (I52.8*)
M05.8 Arthritis rematoid seropositif lain
M05.9 Arthritis rematoid seropositif, tak dijelaskan
M06 Rematoid arthritis lain
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
M06.0 Arthritis rematoid seronegatif
M06.1 Penyakit Still yang muncul pada usia dewasa
Kecuali:
penyakit Still NOS (M08.2)
M06.2 Bursitis rematoid
M06.3 Nodul rematoid
M06.4 Poliarthropati radang
Kecuali:
poliarthritis NOS (M13.0)
M06.8 Arthritis rematoid lain yang dijelaskan
M06.9 Arthritis rematoid, tak dijelaskan
M07*
Arthropati psoriatik dan enteropatik
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: arthropati psoriatik dan enteropatik remaja (M09.-*)
M07.0*Arthropati psoriatik interphalanx distal (L40.5)
M07.1*Arthritis mutilans (L40.5)
M07.2*Spondilitis psoriatik (L40.5)
M07.3*Arthropati psoriatik lain(L40.5)
M07.4*Arthropati pada penyakit Crohn [regional enteritis] (K50.-)
M07.5*Arthropati pada kolitis ulseratif (K51.-)
M07.6*Arthropati entropati lain
M08 Arthritis remaja [juvenile arthritis]
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Termasuk:
arthritis anak, dimulai pada usia <16 tahun,
berlangsung lebih dari 3 bulan
Kecuali: sindroma Felty (M05.0)
dermatomyositis remaja (M33.0)
M08.0 Arthritis rematoid remaja
Arthritis rematoid dengan atau tanpa faktor rheumatoid
M08.1 Ankylosing spondylitis pada remaja
Kecuali:
ankylosing spondylitis pada dewasa (M45)
M08.2 Arthritis remaja dengan yang onsetnya sistemik
Penyakit Still NOS
Kecuali:
penyakit Still yang dimulai pada dewasa (M06.1)

231
M08.3 Poliarthritis remaja (seronegatif)
Poliarthritis remaja kronis
M08.4 Arthritis remaja pauciarticularis
M08.8 Arthritis remaja lainnya
M08.9 Arthritis remaja, tak dijelaskan
M09*
Arthritis remaja pada penyakit c.e.
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: arthropati pada penyakit Whipple (M14.8*)
M09.0*Arthritis remaja pada psoriasis (L40.5)
M09.1*Arthritis remaja pada penyakit Crohn [enteritis regionalis] (K50.-)
M09.2*Arthritis remaja pada kolitis ulseratif (K51.-)
M09.8*Arthritis remaja pada penyakit lain c.e.
M10 Gout
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
M10.0 Gout idiopatik
Bursitis gout
Gout primer
Tophus garam urat pada jantung (I43.8*)
M10.1 Gout akibat timah hitam (Pb, lead)
M10.2 Gout akibat obat
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi obat.
M10.3 Gout akibat kerusakan fungsi ginjal
M10.4 Gout sekunder lainnya
M10.9 Gout, tak dijelaskan
M11 Arthropati kristal lainnya
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
M11.0 Penyakit deposisi hydroxyapatite
M11.1 Chondrocalcinosis keturunan
M11.2 Chondrocalcinosis lainnya
Chondrocalcinosis NOS
M11.8 Arthropati kristal lain yang dijelaskan
M11.9 Arthropati kristal, tak dijelaskan
M12 Arthropati spesifik lainnya
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: arthropati NOS (M13.9)
arthrosis (M15-M19)
arthropati cricoarytenoid (J38.7)
M12.0 Arthropati kronis pasca-rematik [Jaccoud]
M12.1 Penyakit Kaschin-Beck
M12.2 Sinovitis villonodular (berpigment)
M12.3 Palindromic rheumatism
M12.4 Intermittent hydrarthrosis
M12.5 Arthropati traumatika
Kecuali:
arthrosis post-traumatika (dari):
- panggul (M16.4-M16.5)
- lutut (M17.2-M17.3),
- sendi carpometacarpal pertama (M18.2-M18.3),
- sendi tunggal lain (M19.1),
- NOS (M19.1)
M12.8 Arthropati spesifik lainnya, not elsewhere classified
Arthropati transient (sementara)
M13 Arthritis lain
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: arthrosis (M15-M19)
M13.0 Poliarthritis, tak dijelaskan
M13.1 Monoarthritis, not elsewhere classified
M13.8 Arthritis lain yang dijelaskan

232
Arthritis alergika
M13.9 Arthritis, tak dijelaskan
Arthropati NOS
M14*
Arthropati pada penyakit lain c.e.
Kecuali: arthropati pada:
- penyakit neoplasma (M36.1*),
- kelainan darah (M36.2-M36.3*)
- reaksi hipersensitif (M36.4*),
spondilopati neuropatik (M49.4*)
arthropati psoriatik dan enteropatik (M07.-*)
arthropati psoriatik dan enteropatik remaja (M09.-*)
M14.0*Arthropati gout akibat cacad enzim dan kelainan keturunan
lainnya
Arthropati gout pada:
- sindroma Lesch-Nyhan (E79.1),
- kelainan sickle-cell (D57.-)
M14.1* Crystal arthropati in other metabolic disorders
Arthropati kristal pada hiperparatiroidisme (E21.-)
M14.2*Arthropati diabetik (E10-E14 dengan karakter keempat .6)
Kecuali:
arthropati neuropatik diabetik (M14.6*)
M14.3*Dermatoarthritis lipoid (E78.8)
M14.4*Arthropati pada amiloidosis (E85.-)
M14.5*Arthropati pada kelainan lain endokrin, gizi dan metabolik
Arthropati pada:
- hipotiroid (E00-E03)
- tirotoksikosis [hipertiroid] (E05.-)
- akromegali dan gigantisme pituitary (E22.0)
- hemokromatosis (E83.1),
M14.6*Arthropati neuropatik
Arthropati Charcot atau tabetik (A52.1)
Arthropati neuropatik diabetis (E10-E14 dengan karakter keempat
.6)
M14.8*Arthropati pada penyakit yang dijelaskan yang c.e.
Arthropati pada:
- sarkoidosis (D86.8)
- eritema: multiforme (L51.-),
- eritema nodosum (L52)
- penyakit Whipple (K90.8)

Arthrosis (M15-M19)
Catatan: Pada blok ini istilah osteoarthritis digunakan sebagai sinonim
arthrosis atau osteoarthrosis. Istilah primer digunakan sesuai
dengan arti klinis yaitu tidak ditemukan kondisi dasar yang
menyebabkan timbulnya penyakit ini
Kecuali: osteoarthritis vertebra (M47.-)
M15 Poliarthrosis
Termasuk:
arthrosis dengan disebutkan lebih dari satu
situs
Kecuali: keterlibatan sendi tunggal yang bilateral (M16-M19)
M15.0 (Osteo)arthrosis generalisata primer
M15.1 Nodus Heberden (dengan arthropati)
M15.2 Nodus Bouchard (dengan arthropati)
M15.3 Arthrosis multipel sekunder
Poliarthrosis pasca-trauma
M15.4 (Osteo)arthrosis erosif
M15.8 Poliarthrosis lain
M15.9 Poliarthrosis, tak dijelaskan
Osteoarthritis generalisata NOS
M16 Koksarthrosis [arthrosis panggul]

233
M16.0 Koksarthrosis primer, bilateral
M16.1 Koksarthrosis primer lainnya
Koksarthrosis primer: NOS, unilateral
M16.2 Koksarthrosis akibat displasia, bilateral
M16.3 Koksarthrosis displasia lainnya
Koksarthrosis displasia: NOS, unilateral
M16.4 Koksarthrosis pasca-trauma, bilateral
M16.5 Koksarthrosis pasca-trauma lainnya
Koksarthrosis pasca-trauma: NOS, unilateral
M16.6 Koksarthrosis sekunder lainnya, bilateral
M16.7 Koksarthrosis sekunder lainnya:
Koksarthrosis sekunder: NOS, unilateral
M16.9 Koksarthrosis, tak dijelaskan
M17 Gonarthrosis [arthrosis lutut]
M17.0 Gonarthrosis primer, bilateral
M17.1 Gonarthrosis primer lainnya
Gonarthrosis primer: NOS, unilateral
M17.2 Gonarthrosis pasca-trauma, bilateral
M17.3 Gonarthrosis pasca-trauma lainnya
Gonarthrosis pasca-trauma: NOS, unilateral
M17.4 Gonarthrosis sekunder lainnya, bilateral
M17.5 Gonarthrosis sekunder lainnya
Gonarthrosis sekunder: NOS, unilateral
M17.9 Gonarthrosis, tak dijelaskan
M18 Arthrosis sendi carpometacarpal I
M18.0 Arthrosis primer sendi carpometacarpal I, bilateral
M18.1 Arthrosis primer sendi carpometacarpal I lainnya
Arthrosis primer sendi carpometacarpal I: NOS, unilateral
M18.2 Arthrosis pasca-trauma sendi carpometacarpal I, bilateral
M18.3 Arthrosis pasca-trauma sendi carpometacarpal I lainnya
Arthrosis pasca-trauma sendi carpometacarpal I: NOS, unilateral
M18.4 Arthrosis sekunder sendi carpometacarpal I lainnya, bilateral
M18.5 Arthrosis sekunder sendi carpometacarpal I lainnya
Arthrosis sekunder sendi carpometacarpal I: NOS, unilateral
M18.9 Arthrosis sendi carpometacarpal I, tak dijelaskan
M19 Arthrosis lainnya
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: arthrosis spina (M47.-)
hallux rigidus (M20.2)
polyarthrosis (M15.-)
M19.0 Arthrosis primer sendi lain
Arthrosis primer NOS
M19.1 Arthrosis pasca-trauma sendi lain
Arthrosis pasca-trauma, NOS
M19.2 Arthrosis sekunder lain
Arthrosis sekunder, NOS
M19.8 Arthrosis lain yang dijelaskan
M19.9 Arthrosis, tak dijelaskan

Kelainan sendi lainnya (M20-M25)


Kecuali: sendi-sendi vertebra (M40-M54)
M20 Deformitas didapat pada jari tangan dan kaki
Kecuali: absen kongenital pada jari tangan dan kaki (Q71.3, Q72.3)
deformitas dan malformasi kongenital jari tangan dan kaki
(Q66.-, Q68-Q70, Q74.-)
absen didapat pada jari tangan dan kaki (Z89.-),
M20.0 Deformitas jari tangan
Deformitas Boutonnire dan swan-neck (leher angsa)
Kecuali:
trigger finger (M65.3)

234
fibromatosis fasia palmaris [Dupuytren] (M72.0),
clubbing of fingers (R68.3)
M20.1 Hallux valgus (didapat):
Bunion
M20.2 Hallux rigidus
M20.3 Deformitas lain hallux (didapat):
Hallux varus
M20.4 Jari kaki gada [hammertoes] lainnya (didapat)
M20.5 Deformitas lain jari kaki (didapat)
M20.6 Deformitas didapat jari kaki, tak dijelaskan
M21 Deformitas didapat lainnya pada anggota
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: deformitas didapat jari tangan atau kaki (M20.-)
coxa plana (M91.2)
deformitas dan malformasi kongenital angota (Q65-Q66, Q68Q74)
absen kongenital anggota (Q71-Q73)
abses didapat anggota (Z89.-)
M21.0 Deformitas valgus, not elsewhere classified
Kecuali:
talipes calcaneovalgus (Q66.4)
metatarsus valgus (Q66.6)
M21.1 Deformitas varus, not elsewhere classified
Kecuali:
tibia vara (M92.5)
metatarsus varus (Q66.2)
M21.2 Deformitas flexi
M21.3 Wrist or foot drop (didapat) [pergelangan atau kaki jatuh]
M21.4 Flat foot [pes planus] (didapat)
Kecuali:
congenital pes planus (Q66.5)
M21.5 Claw hand, clubhand, clawfoot dan clubfoot didapat
Kecuali:
clubfoot, tidak dinyatakan sebagai didapat (Q66.8)
M21.6 Deformitas didapat lain pada tumit dan kaki
Kecuali:
deformitas jari kaki (didapat) (M20.1-M20.6)
M21.7 Panjang anggota tidak sama (didapat)
M21.8 Deformitas didapat lain yang dijelaskan pada anggota
M21.9 Deformitas didapat pada anggota, tak dijelaskan
M22 Kelainan patella
Kecuali: dislokasi patella (S83.0)
M22.0 Dislokasi rekuren pada patella
M22.1 Subluksasio rekuren pada patella
M22.2 Kelainan patellofemoralis
M22.3 Kelainan bentuk lain pada patella
M22.4 Kondromalacia patellae
M22.8 Kelainan lain pada patella
M22.9 Kelainan patella, tak dijelaskan
M23 Kerusakan internal lutut
Subklasifikasi tambahan untuk tempat keterlibatan berikut
disediakan untuk pemakaian tambahan pada subkategori yang
sesuai pada M23.-, lihat juga note pada awal bab ini.
0. Banyak tempat
1. Ligamen cruciata anterior atau Cornu anterior meniskus medialis,
2. Ligamen cruciata posterior atau Cornu posterior meniskus medialis,
3. Ligamen collateral medial atau Meniskus medialis yang lain atau tak
dijelaskan
4. Ligamen collateral lateral atau Cornu anterior meniskus lateralis,
5. Cornu posterior meniskus lateralis,
6. Meniskus lateralis yang lain atau tak dijelaskan
7. Ligamen kapsularis
9. Ligamen tak dijelaskan atau Meniskus yang tak dijelaskan
Kecuali: deformitas lutut (M21.-)

235
kelainan patella (M22.-)
dislokasi atau subluksasi rekurens patella (M22.0-M22.1)
dislokasi atau subluksasi rekurens (M24.4)
ankylosis (M24.6)
osteochondritis dissecans (M93.2)
cedera saat ini - lihat cedera lutut dan tungkai bawah (S80-S89)
M23.0 Meniskus sistikus
M23.1 Meniskus diskoid (congenital)
M23.2 Kerusakan meniskus akibat robek atau cedera lama
Robekan lama pada bucket-handle
M23.3 Kerusakan lain pada meniskus
Degenerasi
}
Detachment [lepas]
} meniskus
Retensi [tertahan]
}
M23.4 Benda-benda lepas [loose body] di lutut
M23.5 Ketidakstabilan lutut kronis
M23.6 Kerusakan spontan lain pada ligamen lutut
M23.8 Kerusakan internal lain pada lutut
Kelonggaran [laxity] ligamen lutut
Snapping knee [retak, pecah]
M23.9 Kerusakan internal lutut, tak dijelaskan
M24 Kerusakan sendi spesifik lainnya
Kecuali: cedera saat ini - lihat cedera sendi menurut bagian tubuh
kelainan sendi temporomandibularis (K07.6)
snapping knee (M23.8)
ganglion (M67.4)
M24.0 Benda-benda lepas pada sendi
Kecuali: benda-benda lepas di lutut (M23.4)
M24.1 Kelainan rawan sendi lainnya
Kecuali:
ochronosis (E70.2)
kalsifikasi metastatik (E83.5)
chondrocalcinosis (M11.1-M11.2)
kerusakan internal lutut (M23.-)
M24.2 Kelainan ligamen
Ketidakstabilan akibat cedera lama pada ligamen
Kelonggaran [laxity] ligamen NOS
Kecuali:
kelonggaran ligamen keturunan (M35.7)
lutut (M23.5-M23.8)
M24.3 Dislokasi dan subluksasi patologis sendi, not elsewhere classified
Kecuali:
rekuren (M24.4)
dislokasi atau pergeseran sendi kongenital - lihat malformasi
dan deformasi kongenital sistem muskuloskeleton (Q65-Q79)
dislokasi atau pergeseran sendi pada cedera sekarang - lihat
cedera sendi dan ligamen menurut regio tubuh
M24.4 Dislokasi dan subluksasi rekurens sendi
Kecuali:
patella (M22.0-M22.1)
subluksasi vertebral (M43.3-M43.5)
M24.5 Kontraktur sendi
Kecuali:
deformitas didapat pada anggota (M20-M21)
kontraktur (pelapis) tendon tanpa kontraktur sendi (M67.1)
kontraktur Dupuytren (M72.0)
M24.6 Ankylosis sendi
Kecuali:
kekakuan sendi tanpa ankylosis (M25.6)
ankylosis spina (M43.2)
M24.7 Protrusio acetabuli
M24.8 Kerusakan sendi spesifik lain, not elsewhere classified
Irritable hip
M24.9 Kerusakan sendi, tak dijelaskan
M25 Kelainan lain pada sendi, not elsewhere classified
[Lihat kode situs pada awal bab ini]

236
Kecuali: deformitas yang diklasifikasikan pada M20-M21,
kalsifikasi:
- bursa (M71.4)
- (sendi) bahu (M75.3)
- tendon (M65.2)
kelainan lenggang [gait] dan mobilitas (R26.-)
kesulitan berjalan (R26.2)
M25.0 Haemarthrosis
Kecuali:
cedera sekarang - lihat cedera sendi menurut regio
tubuh
M25.1 Fistula sendi
M25.2 Flail joint sendi tidak stabil
M25.3 Ketidakstabilan lain sendi
Kecuali:
ketidakstabilan sendi akibat:
- cedera lama ligamen (M24.2)
- pengangkatan prosthesis sendi (M96.8)
M25.4 Effusi sendi
Kecuali:
hydrarthrosis rahang (A66.6)
M25.5 Nyeri pada sendi
M25.6 Kekakuan sendi, not elsewhere classified
M25.7 Osteophyte [pertumbuhan tulang]
M25.8 Kelainan lain sendi yang dijelaskan
M25.9 Kelainan sendi, tak dijelaskan

Kelainan jaringan ikat sistemik (M30-M36)


Termasuk:
penyakit autoimmun:
- NOS
- sistemik
penyakit kolagen (vaskuler):
- NOS
- sistemik
Kecuali: penyakit autoimmun, jenis organ tunggal atau sel tunggal (kode
ke kategori kondisi yang relevant)
M30 Poliarteritis nodosa dan kondisi yang berhubungan
M30.0 Poliarteritis nodosa
M30.1 Poliarteritis dengan keterlibatan paru-paru [Churg-Strauss]
Angiitis granulomatosa allergika
M30.2 Juvenile polyarteritis
M30.3 Sindroma kelenjar limfe mukokutan [Kawasaki]
M30.8 Kondisi lain yang berhubungan dengan poliarteritis nodosa
Sindroma poliangiitis overlap
M31 Vaskulopati nekrotikans lain
M31.0 Angiitis hipersensitivitas
Sindroma Goodpasture
M31.1 Mikroangiopati trombotik
Thrombotic thrombocytopenic purpura
M31.2 Lethal midline granuloma
M31.3 Granulomatosis Wegener
Necrotizing respiratory granulomatosis
M31.4 Sindroma arkus aorta [Takayasu]
M31.5 Giant cell arteritis dengan polymyalgia rheumatica
M31.6 Giant cell arteritis lainnya
M31.8 Vaskulopati nekrotikans lain yang dijelaskan
Vaskulitis hipokomplementemia
M31.9 Vaskulopati nekrotikans, tak dijelaskan
M32 Systemic lupus erythematosus [SLE]
Kecuali: lupus eritematosus (diskoid) (NOS) (L93.0)
M32.0 Systemic lupus erythematosus akibat obat

237
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi obat
M32.1Systemic lupus erythematosus dengan keterlibatan organ atau
sistem
Penyakit Libman-Sacks (I39.-*)
Perikarditis lupus (I32.8*)
Systemic lupus erythematosus dengan:
- keterlibatan ginjal (N08.5*, N16.4*),
- keterlibatan paru-paru (J99.1*)
M32.8 Bentuk lain systemic lupus erythematosus
M32.9 Systemic lupus erythematosus, tak dijelaskan
M33 Dermatopolimiositis
M33.0 Dermatomyositis remaja
M33.1 Dermatomiositis lainnya
M33.2 Polimiositis
M33.9 Dermatopolimiositis, tak dijelaskan
M34 Sklerosis sistemik
Termasuk:
skleroderma
Kecuali: skleroderma sirkumskripta (L94.0)
skleroderma neonatus (P83.8)
M34.0 Sklerosis sistemik progresif
M34.1 Sindroma CR(E)ST
Kombinasi calcinosis, fenomena Raynaud,
sklerodaktili, telangiectasia.

disfungsi

esofagus,

M34.2 Sklerosis sistemik akibat obat dan zat kimia


Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi penyebab
M34.8 Bentuk lain sklerosis sistemik
Sklerosis sistemik dengan:
- myopati (G73.7*)
- melibatkan paru-paru (J99.1*)
M34.9 Sklerosis sistemik, tak dijelaskan
M35 Ketelibatan jaringan ikat sistemik lainnya
Kecuali: kolagenosis perforata reaktif (L87.1)
M35.0 Sindroma Sicca [Sjgren]
Sindroma Sjgren dengan:
- miopati (G73.7*)
- keratokonjungtivitis (H19.3*),
- keterlibatan paru-paru (J99.1*)
- kelainan tubulo-interstitial ginjal (N16.4*)
M35.1 Sindorma overlap lain
Penyakit jaringan ikat campuran
Kecuali:
polyangiitis overlap syndrome (M30.8)
M35.2 Penyakit Behet
M35.3 Polimialgia rematika
Kecuali:
polimialgia reumatika dengan giant cell arteritis (M31.5)
M35.4 Fasiitis diffusa (eosinophilic)
M35.5 Fibrosklerosis multifokus
M35.6 Relapsing panniculitis [Weber-Christian]
Kecuali:
panniculitis: lupus (L93.2), NOS (M79.3)
M35.7 Sindroma hipermobilitas
Familial ligamentous laxity [kelonggaran ligamen keturunan]
Kecuali:
kelonggaran ligamen NOS (M24.2)
sindroma Ehlers-Danlos (Q79.6)
M35.8 Ketelibatan jaringan ikat sistemik lain yang dijelaskan
M35.9 Ketelibatan jaringan ikat sistemik lain, tak dijelaskan
Penyakit autoimmun (sistemik) NOS
Penyakit kolagen (vaskular) NOS

238
M36*
Kelainan jaringan ikat sistemik pada penyakit c.e.
Kecuali: arthropati pada penyakit c.e. (M14.-*)
M36.0*Dermato(poli)miositis in penyakit neoplastik (C00-D48)
M36.1*Arthropati pada penyakit neoplastik (C00-D48)
Arthropati pada:
- multiple myeloma (C90.0)
- leukaemia (C91-C95)
- histiositosis maligna (C96.1),
M36.2* Arthropati hemofilik (D66-D68)
M36.3*Arthropati pada kelainan darah lain (D50-D76)
Kecuali:
arthropati pada purpura Henoch(-Schnlein) (M36.4*)
M36.4*Arthropati pada reaksi hipersensitif c.e.
Arthropati pada purpura Henoch(-Schnlein) (D69.0)
M36.8*Kelainan sistemik jaringan ikat pada penyakit lain c.e.
Kelainan sistemik jaringan ikat pada:
- hypogammaglobulinaemia (D80.-)
- ochronosis (E70.2)

Dorsopati (M40-M54)
Subklasifikasi tambahan untuk menunjukkan situs penyakit
berikut ini disediakan untuk pilihan pemakaian pada kategori
yang sesuai di dalam blok dorsopati, kecuali M50 dan M51. Lihat
juga catatan di awal bab ini
0 Situs ganda pada vertebra
1 Regio oksipito-atlanto-axial
2 Regio servikalis
3 Regio servikotoraks
4 Regio toraks
5 Regio torakolumbalis
6 Regio lumbalis
7 Regio lumbosakrum
8 Regio sakrum dan sakrokoksigis
9 Situs tak dijelaskan

Dorsopati deformans (M40-M43)


M40 Kiposis dan lordosis
[Lihat kode situs sebelum M40]
Kecuali: kiposkoliosis (M41.-)
kiposis dan lordosis:
- kongenital (Q76.4)
- pasca-prosedur (M96.-)
M40.0 Kiposis postural
Kecuali: osteokondrosis vertebra (M42.-)
M40.1 Kiposis sekunder lain
M40.2 Kiposis lain dan tak dijelaskan
M40.3 Flatback syndrome [sindroma punggung datar]
M40.4 Lordosis lain
Lordosis:
- didapat
- postural
M40.5 Lordosis, tak dijelaskan
M41 Scoliosis
[Lihat kode situs sebelum M40]
Termasuk:
kiposkoliosis
Kecuali: skoliosis kongenital:
- NOS (Q67.5),
- postural (Q67.5),
- akibat malformasi tulang (Q76.3)
penyakit jantung kiposkoliosis (I27.1)
pasca-prosedur (M96.-)

239
M41.0 Skoliosis idiopatik infantil
M41.1 Skoliosis idiopatik remaja
Skoliosis remaja
M41.2 Skoliosis idiopatik lain
M41.3 Skoliosis torakogenik
M41.4 Skoliosis neuromuskuler
Skoliosis akibat cerebral palsy, ataxia Friedreich, poliomyelitis, dan
kelainan neuromuskuler lain.
M41.5 Skoliosis sekunder lain
M41.8 Bentuk-bentuk lain skoliosis
M41.9 Skoliosis, tak dijelaskan
M42 Osteokondrosis vertebra
[Lihat kode situs sebelum M40]
Kecuali: kiposis postural (M40.0)
M42.0 Osteokondrosis vertebra remaja:
Penyakit Calv
Penyakit Scheuermann
Kecuali:
kiposis postural (M40.0)
M42.1 Osteokondrosis vertebra dewasa
M42.9 Osteokondrosis vertebra, tak dijelaskan
M43 Dorsopati deformans lainnya
[Lihat kode situs sebelum M40]
Kecuali: spina bifida occulta (Q76.0)
sindroma Klippel-Feil (Q76.1)
spondilolisis dan spondilolistesis kongenital (Q76.2)
hemivertebra (Q76.3-Q76.4)
lumbarisasi dan sakralisasi (Q76.4)
platispondilisis (Q76.4)
kurvatura spina pada:
- osteoporosis (M80-M81),
- penyakit Paget tulang [osteitis deformans] (M88.-)
M43.0 Spondilolisis
M43.1 Spondilolistesis
M43.2 Fusi lain pada spina; ankilosis sendi spina
Kecuali:
ankylosing spondylitis (M45)
pseudoarthrosis setelah fusi atau arthrodesis (M96.0)
status arthrodesis (Z98.1)
M43.3 Subluksasio atlantoaxial rekuren dengan myelopati
M43.4 Subluksasio atlantoaxial rekuren lain
M43.5 Subluksasio vertebra rekuren lain
Kecuali:
lesi biomekanik NEC (M99.-)
M43.6 Tortikollis
[leher
tertarik
ke
satu
sisi
oleh
sternocleidomastoideus]
Kecuali:
tortikollis:
- cedera sekarang lihat cedera vertebra menurut regio tubuh
- psikogenik (F45.8)
- spasmodik (G24.3)
- akibat cedera lahir (P15.2)
- kongenital (sternomastoid) (Q68.0)
M43.8 Dorsopati deformans lain yang dijelaskan
Kecuali:
kyphosis dan lordosis (M40.-)
skoliosis (M41.-)
M43.9 Dorsopati deformans, tak dijelaskan
Kurvature spina NOS

Spondilopathi (M45-M49)
M45 Ankylosing spondylitis
[Lihat kode situs sebelum M40]
Arthritis rheumatoid vertebra

m.

240
Kecuali: arthropati pada penyakit Reiter (M02.3)
spondylitis (ankylosing) remaja (M08.1)
penyakit Behet (M35.2)
M46 Spondylopati radang lain
[Lihat kode situs sebelum M40]
M46.0 Entesopati spina
Kelainan perlekatan ligamen atau otot ke vertebra
M46.1 Sakroiliitis, not elsewhere classified
M46.2 Osteomielitis vertebra
M46.3 Infeksi diskus intervertebralis (pyogenic)
Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi agen
infeksi
M46.4 Diskitis, tak dijelaskan
M46.5 Spondilopati infektif lainnya
M46.8 Spondilopati radang lain yang dijelaskan
M46.9 Spondilopati radang, tak dijelaskan
M47 Spondylosis
[Lihat kode situs sebelum M40]
[Kaku spina dan degenerasi diskus intevertebra, dengan osteoarthritis
(sering pada orang tua)]
Termasuk:
arthrosis atau osteoarthritis spina
degenerasi pertemuan sendi
M47.0Sindroma kompresi arteri spinalis anterior dan arteri vertebralis
(G99.2*)
M47.1 Spondylosis lain dengan myelopati
Kompresi spondilogenik medulla spinalis (G99.2*)
Kecuali:
subluksasio vertebralis (M43.3-M43.5)
M47.2 Spondylosis lain dengan radiculopati
M47.8 Spondylosis lain
Spondylosis servikal
}
Spondylosis lumbosakral
} tanpa myelopati atau radikulopati
Spondylosis thorakal
}
M47.9 Spondylosis, tak dijelaskan
M48 Spondilopati lainnya
[Lihat kode situs sebelum M40]
M48.0 Spinal stenosis
Stenosis kaudalis
M48.1 Hiperostosis ankilosis [Forestier]
Diffuse idiopathic skeletal hyperostosis [DISH]
M48.2 Kissing spine
M48.3 Spondilopati traumatika
M48.4 Fatigue fracture of vertebra
Fraktur stress pada vertebra
M48.5 Kolaps vertebra, NEC;
Kolaps vertebra NOS
Vertebra membentuk baji NOS
Kecuali:
kolaps vertebra pada osteoporosis (M80.-)
cedera sekarang lihat cedera vertebra menurut regio tubuh
M48.8 Spondilopati lain yang dijelaskan
Osifikasi ligamen longitudinalis posterior
M48.9 Spondilopati, tak dijelaskan
M49*
Spondilopati pada penyakit c.e.
[[Lihat kode situs sebelum M40]
Kecuali: arthropati psoriatik dan enteropatik (M07.-*, M09.-*)
M49.0*Tuberkulosis spina (A18.0)
Kurvatura Pott
M49.1*Spondilitis brusella (A23.-)

241
M49.2*Spondilitis enterobakterium (A01-A04)
M49.3*Spondilopati pada penyakit infeksi dan parasit c.e.
Kecuali:
spondilopati neuropatik pada tabes dorsalis (M49.4*)
M49.4*Spondilopati neuropatik
Spondylopati neuropatik pada:
- syringomyelia dan syringobulbia (G95.0),
- spondylopati pada tabes dorsalis (A52.1)
M49.5*Kolaps vertebra pada penyakit c.e.
Fraktur metastatik vertebra (C79.5)
M49.8*Spondilopati pada penyakit lainc.e.

Dorsopati lain (M50-M54)


Kecuali: cedera sekarang lihat cedera menurut regio tubuh
diskitis NOS (M46.4)
M50 Kelainan diskus servikalis
Termasuk:
kelainan diskus servikalis dengan servikalgia,
kelainan diskus servikotorakalis
M50.0Kelainan diskus servikalis dengan myelopati (G99.2*)
M50.1 Kelainan diskus servikalis dengan radiculopati
Kecuali: radikulitis brachialis NOS (M54.1)
M50.2 Pergeseran letak lain diskus servikalis
M50.3 Degenerasi lain diskus servikalis
M50.8 Kelainan diskus servikalis lainnya
M50.9 Kelainan diskus servikalis, tak dijelaskan
M51 Kelainan diskus intervertebralis lain
Termasuk:
kelainan diskus torakalis, torakolumbalis dan
lumbosakralis
M51.0Kelainan diskus lumbalis dan intervetebralis lain dengan myelopati
(G99.2*)
M51.1 Kelainan diskus lumbalis dan intervetebralis lain dengan
radikulopati
Sciatica akibat kelainan diskus intervertebralis
Kecuali:
radikulitis lumbalis NOS (M54.1)
M51.2 Pergeseran letak [displacement] diskus intervertebralis lain yang
dijelaskan
Lumbago akibat pergeseran letak diskus intervertebralis
M51.3 Degenerasi diskus intervertebralis lain yang dijelaskan
M51.4 Nodus Schmorl
M51.8 Kelainan diskus intervertebralis lain yang dijelaskan
M51.9 Kelainan diskus intervertebralis, tak dijelaskan
M53 Dorsopati lain, not elsewhere classified
M53.0 Sindroma servikokranialis;
Sindroma simpatis servikalis posterior
M53.1 Sindroma servikobrakhialis
Kecuali:
kelainan diskus servikalis (M50.-)
thoracic outlet syndrome (G54.0)
M53.2 Spinal instabilities [ketidakstabilan vertebra]
M53.3 Kelainan sakrokoksigeus, not elsewhere classified;
Coccygodynia
M53.8 Dorsopati lain yang dijelaskan
M53.9 Dorsopati, tak dijelaskan
M54 Dorsalgia
Kecuali: dorsalgia psikogenik (F45.4)
M54.0 Panniculitis yang mengganggu regio leher dan punggung
Kecuali:
panniculitis: lupus (L93.2)
relapsing (M35.6)
NOS (M79.3)
M54.1 Radikulopati

242
Neuritis atau radiculitis:
- brakialis NOS
- lumbalis NOS
- lumbosakralis NOS
- torakalis NOS
Radikulitis NOS
Kecuali:
neuralgia dan neuritis NOS (M79.2)
radikulopati dengan:
- spondylosis (M47.2)
- kelainan diskus servikalis (M50.1)
- kelainan diskus lumbalis dan intervertebralis lain (M51.1)
M54.2 Servikalgia
Kecuali:
servikalgia
akibat
kelainan
diskus
servikalis
intervertebralis (M50.-)
M54.3 Sciatica
Kecuali:
lesi sciatic nerve (G57.0)
sciatica akibat kelainan diskus intervertebralis (M51.1)
sciatica dengan lumbago (M54.4)
M54.4 Lumbago dengan sciatica
Kecuali:
akibat kelainan diskus intervertebralis (M51.1)
M54.5 Low back pain
Loin pain
Low back strain
Lumbago NOS
Kecuali:
lumbago akibat pergeseran diskus intervetebralis
(M51.2),
lumbago dengan sciatica (M54.4)
M54.6 Nyeri vertebra torakalis
Kecuali:
nyeri akibat kelainan diskus intervetebralis (M51.-)
M54.8 Dorsalgia lainnya
M54.9 Dorsalgia, tak dijelaskan
Backache [sakit punggung] NOS

Kelainan Jaringan Junak (M60-M79)


Kelainan otot (M60-M63)
Kecuali: distrofi otot dan miopati (G71-G72)
dermatopolimiositis (M33.-)
miopati pada:
- amyloidosis (E85.-),
- arthritis rheumatoid (M05.3)
- polyarteritis nodosa (M30.0)
- systemic lupus erythematosus (M32.-),
- scleroderma (M34.-)
- sindroma Sjgren's (M35.0)
M60 Miositis
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
M60.0 Miositis infektif
Piomiositis tropis
Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi
agen infeksi
M60.1 Miositis interstitialis
M60.2 Granuloma benda asing jaringan lunak, not elsewhere classified
Kecuali:
granuloma benda asing di kulit dan jaringan subkutis
(L92.3)
M60.8 Miositis lain
M60.9 Miositis, tak dijelaskan
M61 Kalsifikasi dan ossifikasi otot
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
M61.0 Miositis ossifikans akibat trauma

243
M61.1 Miositis ossifikans progresif
Fibrodisplasia ossifikans progressif
M61.2 Kalsifikasi dan ossifikasi otot akibat paralisis
Miositis ossifikans akibat quadriplegia atau paraplegia
M61.3 Kalsifikasi dan ossifikasi otot akibat luka bakar
Miositis ossifikans akibat luka bakar
M61.4 Kalsifikasi lainnya pada otot
Kecuali:
calcific tendinitis (M65.2)
calcific tendinitis pada bahu (M75.3)
M61.5 Ossifikasi lain pada otot
M61.9 Kalsifikasi dan ossifikasi pada otot, tak dijelaskan
M62 Kelainan lain otot
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: sindroma stiff-man [orang kaku] (G25.8)
miopati alkoholik (G72.1)
miopati akibat obat (G72.0)
mialgia (M79.1)
kramp dan spasme (R25.2)
M62.0 Diastasis otot [pemisahan otot atas bagian-bagiannya]
M62.1 Ruptura lain pada otot (nontraumatika)
Kecuali:
ruptur tendon (M66.-)
ruptur otot karena trauma - lihat cedera otot menurut regio
tubuh
M62.2 Infark iskemik otot
Kecuali:
sindroma kompartemen (T79.6)
iskemia traumatika otot (T79.6)
kontraktur iskemik Volkmann (T79.6)
M62.3 Sindroma immobilitas (paraplegia)
M62.4 Kontraktur otot
Kecuali:
kontraktur sendi (M24.5)
M62.5 Penipisan (wasting) dan atrofi otot, not elsewhere classified
Disuse atrophy NEC
M62.6 Muscle strain
Kecuali:
cedera sekarang - lihat cedera otot menurut regio tubuh
M62.8 Kelainan otot lainnya yang dijelaskan
Hernia (pembungkus [sheath]) otot
M62.9 Kelainan otot, tak dijelaskan
M63*
Kelainan otot pada penyakit yang diklasifikasikan di
tempat lain [c.e. ]
Kecuali: miopati pada:
- penyakit endokrin (G73.5*)
- penyakit metabolik (G73.6*)
M63.0*Miositis pada penyakit bakteri c.e.
Miositis pada:
- leprosy [penyakit Hansen] (A30.-)
- syphilis (A51.4, A52.7)
M63.1*Miositis pada infeksi protozoa dan parasit c.e.
Miositis pada:
- toxoplasmosis (B58.8)
- schistosomiasis (B65.-),
- cysticercosis (B69.8)
- trichinellosis (B75)
M63.2*Miositis pada penyakit infeksi lain c.e.;
Miositis pada mikosis (B35-B49)
M63.3*Miositis pada sarkoidosis (D86.8)
M63.8*Kelainan lain otot pada penyakit c.e.

Kelainan synovium dan tendon (M65-M68)


M65 Sinovitis dan tenosinovitis

244
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: sinovitis krepitan kronik pada tangan dan pergelangan (M70.0)
kelainan jaringan lunak akibat penggunaan, penggunaan
berlebihan dan tekanan (M70.-)
cedera sekarang - lihat cedera ligamen atau tendon menurut
regio tubuh
M65.0 Abses pembungkus tendon
Gunakan kode tambahan (B95-B96), kalau perlu, untuk identifikasi
agen bakteri
M65.1 (Teno)sinovitis infektif lain
M65.2 Tendinitis kalsifik
Kecuali:
pada bahu (M75.3)
tendinitis yang dijelaskan (M75-M77)
M65.3 Trigger finger
Penyakit tendinosa nodularis
M65.4 Tenosinovitis stiloideus os. radialis [de Quervain]
M65.8 Sinovitis dan tenosinovitis lain
M65.9 Sinovitis dan tenosinovitis, tak dijelaskan
M66 Ruptur spontan sinovium dan tendon
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Termasuk:
ruptur yang terjadi ketika tekanan normal
diberikan pada jaringan yang kekuatannya dianggap di bawah
normal
Kecuali: rotator cuff syndrome (M75.1)
ruptur di tempat tekanan normal diberikan pada jaringan normal
lihat cedera tendon menurut regio tubuh
M66.0 Ruptur kista poplitea
M66.1 Ruptur sinovium
Ruptur kista synovium
Kecuali:
ruptur kista poplitea (M66.0)
M66.2 Ruptur spontan tendon extensor
M66.3 Ruptur spontan tendon flexor
M66.4 Ruptur spontan tendon lainnya
M66.5 Ruptur spontan tendon yang tak dijelaskan
Ruptur pada pertemuan musculotendinosa, nontraumatika
M67 Kelainan synovium dan tendon lain
Kecuali: fibromatosis fasia palmaris [Dupuytren] (M72.0)
tendinitis NOS (M77.9)
xanthomatosis lokal pada tendon (E78.2)
M67.0 Tendon Achilles pendek (didapat)
M67.1 Kontraktur (pembungkus) tendon lain
Kecuali:
dengan kontractur sendi (M24.5)
M67.2 Hipertrofi sinovium, not elsewhere classified
Kecuali:
sinovitis villonodularis (berpigment) (M12.2)
M67.3 Synovitis sementara; synovitis toxik
Kecuali:
rheumatisme palindromik [berulang] (M12.3)
M67.4 Ganglion; ganglion sendi atau (pembungkus) tendon
Kecuali:
kista:
- bursa (M71.2-M71.3)
- synovium (M71.2-M71.3)
ganglion pada yaws (A66.6)
M67.8 Kelainan lain synovium dan tendon yang dijelaskan
M67.9 Kelainan synovium dan tendon, tak dijelaskan
M68*
Kelainan synovium dan tendon pada penyakit c.e.
M68.0*Synovitis dan tenosynovitis pada penyakit bakteri c.e.
Synovitis dan tenosynovitis pada:
- tuberculosis (A18.0)
- syphilis (A52.7)
- gonorrhoea (A54.4)

245
M68.8*Kelainan lain sinovium dan tendon pada penyakit c.e.

Kelainan lain jaringan lunak (M70-M79)


M70 Kelainan jaringan lunak akibat penggunaan (berlebihan) dan
tekanan
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Termasuk:
kelainan jaringan lunak akibat pekerjaan
Kecuali: bursitis (pada): NOS (M71.9), bahu (M75.5), entesopati (M76M77)
M70.0 Sinovitis krepitan kronik pada tangan dan pergelangan
M70.1 Bursitis tangan
M70.2 Bursitis olekranon
M70.3 Bursitis lain pada siku
M70.4 Bursitis prepatella
M70.5 Bursitis lain pada lutut
M70.6 Bursitis trokanter
Tendinitis trokanterik
M70.7 Bursitis lain pada panggul,
Bursitis iskium
M70.8 Kelainan jaringan lunak lain akibat penggunaan (berlebihan) dan
tekanan
M70.9 Kelainan jaringan lunak akibat penggunaan (berlebihan) dan
tekanan, tak dijelaskan
M71 Bursopati lain
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: bunion (M20.1)
bursitis akibat penggunaan (berlebihan) dan tekanan (M70.-)
enthesopathies (M76-M77)
M71.0 Abses bursa
M71.1 Bursitis infektif lain
M71.2 Kista sinovium rongga poplitea [Baker]
Kecuali:
dengan ruptur (M66.0)
M71.3 Kista lain pada bursa
Kista sinovium NOS
Kecuali:
kista sinovium dengan ruptur (M66.1)
M71.4 Penumpukan kalsium di bursa
Kecuali:
pada bahu (M75.3)
M71.5 Bursitis lain, not elsewhere classified
Kecuali:
bursitis (pada):
- NOS (M71.9),
- bahu (M75.5)
- kolateral tibia [Pellegrini-Stieda] (M76.4)
M71.8 Bursopati lain yang dijelaskan
M71.9 Bursopati yang tak dijelaskan
Bursitis NOS
M72 Kelainan-kelainan fibroblastik
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: fibromatosis retroperitoneum (D48.3)
M72.0 Fibromatosis fasia palmaris [Dupuytren]
M72.1 Knuckle pads [tonjolan pada sendi tinju]
M72.2 Fibromatosis fasia plantaris
Fasiitis plantaris
M72.3 Fasiitis nodularis
M72.4 Fibromatosis pseudosarkomatosa
M72.5 Fasiitis, not elsewhere classified
Kecuali:
fasciitis: diffusa (eosinofilik) (M35.4), plantaris (M72.2),
nodularis (M72.3)
M72.6 Fasiitis nekrotikans

246
Gunakan kode tambahan, kalau perlu, untuk identifikasi agen
infeksi
M72.8 Kelainan fibroblastik lain
Abses fasia
} ***
Kecuali:
fasiitis:
}
- diffusa (eosinofilik) (M35.4)
}
- nekrotikans (M72.6) }
- nodularis (M72.4)
}
- perirenal:
} ***
- NOS (N13.5) }
- dengan infeksi (N13.6)
}
- plantaris (M72.2)
}
M72.9 Kelainan fibroblastik, tak dijelaskan
Fasiitis NOS ***
Fibromatosis NOS ***
M73*
Kelainan jaringan lunak pada penyakit c.e.
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
M73.0*Bursitis gonococcus (A54.4)
M73.1*Bursitis sifilitika (A52.7)
M73.8*Kelainan jaringan lunak lain pada penyakit c.e.
M75 Lesi bahu
Kecuali: shoulder-hand syndrome (M89.0)
M75.0 Kapsulitis adhesif bahu
Frozen shoulder
Periarthritis bahu
M75.1 Rotator cuff syndrome
Robek atau ruptur (komplit)(inkomplit) rotator
supraspinatus, tidak dinyatakan akibat trauma
Sindroma supraspinatus
M75.2 Tendinitis biseps
M75.3 Tendinitis kalsifik bahu
Kalsifikasi bursa bahu
M75.4 Impingement syndrome of shoulder
M75.5 Bursitis bahu
M75.8 Lesi lain pada bahu
M75.9 Lesi bahu, tak dijelaskan

cuff

atau

M76 Enthesopati anggota bawah, kecuali kaki


[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Note:
Istilah yang kelihatannya spesifik seperti bursitis, kapsulitis dan
tendinitis cenderung digunakan seenaknya pada berbagai
kelainan ligamen atau perlekatan otot perifer; hampir semua
keadaan ini telah digabungkan sebagai enthesopati yang
merupakan istilah umum untuk lesi di tempat-tempat ini.
Kecuali: bursitis akibat penggunaan (berlebihan) dan tekanan (M70.-)
M76.0 Tendinitis gluteus
M76.1 Tendinitis psoas
M76.2 Spur krista iliaka
M76.3 Sindroma band iliotibialis
M76.4 Bursitis kolateral tibia [Pellegrini-Stieda]
M76.5 Tendinitis patella
M76.6 Tendinitis Achilles
Bursitis Achilles
M76.7 Tendinitis peroneus
M76.8 Enthesopati lain anggota bawah, kecuali kaki
Sindroma tibialis anterior
Tensinitis tibialis posterior
M76.9 Enthesopati anggota bawah, tak dijelaskan
M77 Enthesopati lain
[Lihat kode situs pada awal bab ini]

247
Kecuali: bursitis:
- akibat penggunaan (berlebihan) dan tekanan (M70.-)
- NOS (M71.9),
osteophyte (M25.7),
enthesopati spinal (M46.0)
M77.0 Epikondilitis medialis
M77.1 Epikondilitis lateralis
Tennis elbow
M77.2 Periarthritis pergelangan
M77.3 Spur kalkaneus
M77.4 Metatarsalgia
Kecuali:
metatarsalgia Morton (G57.6)
M77.5 Enthesopati lain pada kaki
M77.8 Enthesopati lain, not elsewhere classified
M77.9 Enthesopati, tak dijelaskan
Spur tulang NOS
Kapsulitis NOS
Periarthritis NOS
Tendinitis NOS
M79 Kelainan jaringan lunak lain, not elsewhere classified
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: nyeri jaringan lunak, psikogenik (F45.4)
M79.0 Rheumatism, tak dijelaskan
Fibromialgia
Fibrositis
Kecuali: palindromic rheumatism (M12.3)
M79.1 Mialgia
Kecuali:
miositis (M60.-)
M79.2 Neuralgia dan neuritis, tak dijelaskan
Kecuali:
radikulitis: }
- NOS
}
- brakialis NOS } NOS (M54.1)
- lumbosakralis }
mononeuropathies (G56-G58)
sciatica (M54.3-M54.4)
M79.3 Pannikulitis, tak dijelaskan
Kecuali:
panniculitis:
- lupus (L93.2)
- leher dan punggung (M54.0)
- relapsing [Weber-Christian] (M35.6)
M79.4 Hipertrofi fat pad (infrapatella)
M79.5 Sisa benda asing di jaringan lunak
Kecuali:
granuloma benda asing di:
- kulit dan subkutis (L92.3)
- jaringan lunak (M60.2)
M79.6 Nyeri di anggota
M79.8 Kelainan lain jaringan lunak yang dijelaskan
M79.9 Kelainan jaringan lunak, tak dijelaskan

Osteopati dan Khondropati (M80-M94)


Kelainan kepadatan dan struktur tulang (M80-M85)
M80 Osteoporosis dengan fraktur patologis
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Termasuk:
kolaps dan pembentukan baji pada vertebra
osteoporosis
Kecuali: kolaps vertebra NOS (M48.5)
pembentukan baji vertebra NOS (M48.5)
fraktur patologis NOS (M84.4),
M80.0 Osteoporosis post-menopause dengan fraktur patologis

248
M80.1 Osteoporosis post-oophorectomy dengan fraktur patologis
M80.2 Osteoporosis disuse (tak digunakan) dengan fraktur patologis
M80.3 Osteoporosis malabsorpsi pascabedah dengan fraktur patologis
M80.4 Osteoporosis akibat obat dengan fraktur patologis
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi obat
M80.5 Osteoporosis idiopathic dengan fraktur patologis
M80.8 Osteoporosis lain dengan fraktur patologis
M80.9 Osteoporosis dengan fraktur patologis, tak dijelaskan
M81 Osteoporosis tanpa fraktur patologis
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: osteoporosis dengan fraktur patologis (M80.-)
M81.0 Osteoporosis postmenopause
M81.1 Osteoporosis postoophorectomy
M81.2 Osteoporosis disuse (tak digunakan)
Kecuali: atrofi Sudeck (M89.0)
M81.3 Osteoporosis malabsorpsi pascabedah
M81.4 Osteoporosis akibat obat
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi obat
M81.5 Osteoporosis idiopatik
M81.6 Osteoporosis terlokalisir [Lequesne]
Kecuali: atrofi Sudeck (M89.0)
M81.8 Osteoporosis lain
Osteoporosis senilis
M81.9 Osteoporosis, tak dijelaskan
M82*
Osteoporosis in penyakit c.e.
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
M82.0*Osteoporosis pada multiple myelomatosis (C90.0)
M82.1*Osteoporosis pada kelainan endokrin (E00-E34)
M82.8*Osteoporosis pada penyakit lain c.e.
M83 Osteomalasia dewasa
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: osteomalasia:
- bayi dan remaja (E55.0)
- vitamin-D-resistant (E83.3)
rickets (active) (E55.0)
- sequel (E64.3)
- vitamin-D-resistant (E83.3)
osteodistrofi ginjal (N25.0)
M83.0 Osteomalasia nifas
M83.1 Osteomalasia senilis
M83.2 Osteomalasia dewasa akibat malabsorpsi
Osteomalasia malabsorpsi pascabedah pada dewasa
M83.3 Osteomalasia dewasa akibat malnutrisi
M83.4 Penyakit tulang akibat aluminium
M83.5 Osteomalasia lain akibat obat pada dewasa
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi obat
M83.8 Osteomalasia dewasa lainnya
M83.9 Osteomalasia dewasa, tak dijelaskan
M84 Kelainan kontinuitas tulang
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
M84.0 Malunion of fracture [penyatuan fraktur tidak benar]
M84.1 Nonunion of fracture [pseudarthrosis] [penyatuan fraktur tidak
terjadi]
Kecuali:
pseudarthrosis setelah fusi atau arthrodesis (M96.0)
M84.2 Delayed union of fracture [penyatuan fraktur terlambat]
M84.3 Fraktur stress, not elsewhere classified

249
Fraktur stress NOS
Kecuali:
fraktur stress pada vertebra (M48.4)
M84.4 Fraktur patologis, not elsewhere classified;
Fraktur patologis NOS
Kecuali:
kolaps vertebra NEC (M48.5)
fraktur patologis pada osteoporosis (M80.-)
M84.8 Kelainan lain kontinuitas tulang
M84.9 Kelainan kontinuitas tulang, tak dijelaskan
M85 Kelainan kepadatan dan struktur tulang
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: osteogenesis imperfecta (Q78.0)
polyostotic fibrous dysplasia (Q78.1)
osteopetrosis (Q78.2)
osteopoikilosis (Q78.8)
M85.0 Displasia fibrosa (monostotik)
Kecuali:
displasia fibrosa pada rahang (K10.8)
M85.1 Fluorosis tulang
M85.2 Hiperostosis tengkorak
M85.3 Osteitis kondensans
M85.4 Kista soliter tulang
Kecuali:
kista soliter rahang (K09.1-K09.2)
M85.5 Kista aneurisma tulang
Kecuali:
kista aneurisma rahang (K09.2)
M85.6 Kista lain pada tulang
Kecuali:
kista rahang NEC (K09.1-K09.2)
osteitis fibrosa kistika generalisata [penyakit tulang von
Recklinghausen] (E21.0)
M85.8 Kelainan lain kepadatan dan struktur tulang yang dijelaskan
Hiperostosis tulang, selain tengkorak
Kecuali:
diffuse idiopathic skeletal hyperostosis [DISH] (M48.1)
M85.9 Kelainan kepadatan dan struktur tulang, tak dijelaskan

Osteopati lain (M86-M90)


Kecuali: osteopati pascaprosedur (M96.-)
M86 Osteomielitis
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: osteomielitis (pada):
- akibat salmonella (A01-A02)
- rahang (K10.2)
- vertebra (M46.2)
M86.0 Osteomielitis hematogen akut
M86.1 Osteomielitis akut lainnya
M86.2 Osteomielitis subakut
M86.3 Osteomielitis multifokus kronik
M86.4 Osteomielitis kronik dengan draining sinus
M86.5 Osteomielitis hematogen kronik lainnya
M86.6 Osteomielitis kronik lainnya
M86.8 Osteomielitis lain
Abses Brodie
M86.9 Osteomielitis, tak dijelaskan
Infeksi tulang NOS
Periostitis tanpa disebutkan osteomyelitis
M87 Osteonekrosis
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Termasuk:
nekrosis avaskuler tulang
Kecuali: osteokondropati (M91-M93)
M87.0 Nekrosis aseptik idiopatik tulang
M87.1 Osteonekrosis akibat obat

250
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi obat
M87.2 Osteonekrosis akibat trauma sebelumnya
M87.3 Osteonekrosis sekunder lain
M87.8 Osteonekrosis lain
M87.9 Osteonekrosis, tak dijelaskan
M88 Penyakit Paget pada tulang [osteitis deformans]
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
M88.0 Penyakit Paget tengkorak
M88.8 Penyakit Paget tulang lain
M88.9 Penyakit Paget tulang, tak dijelaskan
M89 Kelainan tulang lain
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
M89.0 Algoneurodystrophy
Shoulder-hand syndrome
Atrofi Sudeck
Distrofi reflex simpatis
M89.1 Epiphyseal arrest [pertumbuhan tulang di epifisis terhenti]
M89.2 Kelainan perkembangan dan pertumbuhan tulang lain
M89.3 Hipertrofi tulang
M89.4 Osteoarthropati hipertrofik lainnya
Penyakit Marie-Bamberger
Pachydermoperiostosis
M89.5 Osteolisis
M89.6 Osteopati setelah poliomielitis
M89.8 Kelainan tulang lain yang dijelaskan
Hiperostosis korteks infantil
Ossifikasi subperiosteum pascatrauma
M89.9 Kelainan tulang, tak dijelaskan
M90*
Osteopathies in penyakit c.e.
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
M90.0*Tuberkulosis tulang (A18.0)
Kecuali:
tuberkulosis vertebra (M49.0*)
M90.1*Periostitis pada penyakit infeksi lain c.e.
Periostitis sifilitika sekunder (A51.4)
M90.2*Osteopati pada penyakt infeksi lain c.e.
Osteomielitis:
- salmonella (A02.2)
- gonokokus (A54.4)
- ekhinokokus (B67.2)
Osteopati atau osteokondropati sifilitika (A50.5, A52.7)
M90.3*Osteonekrosis pada penyakit caisson (T70.3 )
M90.4*Osteonekrosis akibat haemoglobinopati (D50-D64)
M90.5*Osteonekrosis pada penyakit lain c.e.
M90.6*Osteitis deformans pada penyakit neoplasma (C00-D48)
Osteitis deformans pada neoplasma ganas tulang (C40-C41)
M90.7*Fraktur tulang pada penyakit neoplasma (C00-D48)
Kecuali:
kolaps vertebra pada penyakit neoplasma (M49.5*)
M90.8*Osteopati padapenyakit lain c.e.
Osteopati pada osteodystrophy ginjal (N25.0)

Kondropati (M91-M94)
Kecuali: Kondropati pasca-prosedur (M96.-)
M91 Osteokondrosis panggul dan pelvis remaja
Kecuali: Epifisis femoralis atas bergeser (nontrauma) (M93.0)
M91.0 Osteokondrosis pelvis remaja
Osteokondrosis (remaja) pada:
- acetabulum
- krista iliaka [Buchanan]

251
- sinkondrosis iskiopubika [van Neck]
- simfisis pubis [Pierson]
M91.1 Osteokondrosis kaput femoris remaja [Legg-Calv,-Perthes]
M91.2 Koxa plana
Deformitas panggul akibat osteokondrosis remaja sebelumnya
M91.3 Pseudokoxalgia
M91.8 Osteokondrosis panggul dan pelvis remaja lain
Osteokondrosis remaja setelah reduksi terhadap dislokasi
kongenital panggul
M91.9 Osteokondrosis panggul dan pelvis remaja, tak dijelaskan
M92 Osteokondrosis remaja lain
M92.0 Osteokondrosis remaja pada humerus
Osteokondrosis (remaja) pada:
- kapitulum humeri [Panner]
- kaput humeri[Haas]
M92.1 Osteokondrosis remaja pada radius dan ulna
Osteokondrosis (remaja) pada:
- ulna bawah [Burns]
- kaput radii [Brailsford]
M92.2 Osteokondrosis remaja pada tangan
Osteokondrosis (remaja) pada:
- lunatum karpal [Kienbck]
- kaput metakarpal [Mauclaire]
M92.3 Osteokondrosis remaja lain pada anggota atas
M92.4 Osteokondrosis remaja pada patella
Osteokondrosis (remaja) pada:
- pusat primer patella [Khler]
- pusat sekunder patella [Sinding-Larsen]
M92.5 Osteokondrosis remaja pada tibia dan fibula
Osteokondrosis (remaja) pada:
- tibia proximal [Blount]
- tuberkulum tibiae [Osgood-Schlatter]
- tibia vara
M92.6 Osteokondrosis remaja pada tarsus
Osteokondrosis (remaja) pada:
- os tibia externa [Haglund]
- kalkaneus [Sever]
- talus [Diaz]
- navikularis tarsus [Khler]
M92.7 Osteokondrosis remaja pada metatarsus
Osteokondrosis (remaja) pada:
- metatarsus II [Freiberg]
- metatarsus V [Iselin]
M92.8 Osteokondrosis remaja lain yang dijelaskan
Apofisitis kalkaneus
M92.9 Osteokondrosis remaja, tak dijelaskan
Apofisitis
}
Epifisitis
} dinyatakan remaja,
Osteokondritis } situs tak dijelaskan
Osteokondrosis }
M93 Osteokondropati lainnya
Kecuali: osteokondrosis vertebra (M42.-)
M93.0 Pergeseran epifisis femoralis atas (nontraumatika)
M93.1 Penyakit Kienbck dewasa
Osteokondrosis lunatum karpal dewasa
M93.2 Osteokondritis dissekans
M93.8 Osteokondropati lain yang dijelaskan
M93.9 Osteokondropati, tak dijelaskan
Apofisitis
}
Epifisitis
} tidak dinyatakan dewasa atau remaja,

252
Osteokondritis
Osteokondrosis

} situs tak dijelaskan


}

M94 Kelainan tulang rawan lain


M94.0 Chondrocostal junction syndrome [Tietze]
M94.1 Relapsing polychondritis
M94.2 Kondromalasia
Kecuali:
kondromalasia patellae (M22.4)
M94.3 Kondrolisis
M94.8 Kelainan tulang rawan lain yang dijelaskan
M94.9 Kelainan tulang rawan, tak dijelaskan

Kelainan muskuloskeleton dan jaringan ikat lain (M95-M99)


M95 Deformitas didapat sistem muskuloskeleton system dan
jaringan ikat lain
Kecuali: kelainan dentofasialis [termasuk maloklusi] (K07.-)
deformitas anggota, didapat (M20-M21)
dorsopati deformans (M40-M43)
kelainan muskuloskeleton pascaprosedur (M96.-)
malformasi dan deformasi kongenital sistem musculoskeleton
(Q65-Q79)
absen anggota dan organ, didapat (Z89-Z90)
M95.0 Deformitas hidung didapat
Kecuali:
deviasi septum hidung (J34.2)
M95.1 Cauliflower ear
Kecuali:
deformitas telinga didapat lain (H61.1)
M95.2 Deformitas kepala didapat lain
M95.3 Deformitas leher didapat
M95.4 Deformitas dada dan rusuk didapat
M95.5 Deformitas pelvis didapat
Kecuali:
asuhan ibu untuk disproporsi yang diketahui atau
dicurigai (O33.-)
M95.8 Deformitas sistem muskuloskeleton didapat lain yang dijelaskan
M95.9 Deformitas sistem muskuloskeleton didapat, tak dijelaskan
M96 Kelainan muskuloskeleton pascaprosedur, not elsewhere
classified
Kecuali: arthropati setelah bypass usus (M02.0)
kelainan akibat osteoporosis (M80-M81)
kehadiran implant fungsional dan peralatan lain (Z95-Z97)
M96.0 Pseudarthrosis setelah fusi atau arthrodesis
M96.1 Sindroma pasca-laminectomi, not elsewhere classified
M96.2 Kifosis pasca-radiation
M96.3 Kifosis pasca-laminektomi
M96.4 Lordosis pasca-bedah
M96.5 Skoliosis pasca-radiasi
M96.6 Fraktur
tulang
setelah
pemasangan
implant
ortopedi,
prosethesis sendi,atau plat tulang
Kecuali:
komplikasi peralatan, implant, atau graft ortopedik
internal (T84.-)
M96.8 Kelainan muskuloskeleton pasca-prosedur lainnya
Ketidakstabilan sendi akibat pembuangan prosthesis sendi
M96.9 Kelainan muskuloskeleton pasca-prosedur, tak dijelaskan
M99 Lesi biomekanis, not elsewhere classified
Note:
Kategori ini jangan dipakai kalau kondisi dapat diklasifikasikan di
tempat lain.
Subklasifikasi tambahan yang menunjukkan situs lesi berikut
disediakan untuk penggunaan pilihan dengan subkategori yang sesuai
pada M99.-; lihat juga catatan pada awal bab ini.
0 Daerah kepala
oksipitoservikalis

253
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Daerah leher servikotorakalis


Daerah toraks
torakolumbalis
Daerah lumbalis
lumbosakralis
Daerah sakrum
sakrokoksigis, sakroiliaka
Daerah pelvik panggul, pubis
Anggota bawah
Anggota atas acromioklavikularis, sternoklavikularis
Dada
kostokondralis, kostovertebralis, sternokondralis
Abdomen dan lainnya

M99.0
M99.1

Disfungsi segmen dan somatik


Kompleks subluksasio (vertebra)

M99.2

Stenosis subluksasio pada neural canal

M99.3

Stenosis osseosa pada neural canal

M99.4

Stenosis jaringan ikat pada neural canal

M99.5

Stenosis diskus intervertebralis pada neural canal

M99.6

Stenosis osseosa dan subluksasio pada foramina intervertebralis

M99.7

Stenosis jaringan ikat dan diskus pada foramina intervertebralis

M99.8

Lesi biomekanis lain

M99.9

Lesi biomekanis, tak dijelaskan

254

BAB XIV
PENYAKIT-PENYAKIT SISTEM
GENITOURINARIUS (N00-N99)
Kecuali:
penyakit-penyakit infeksi dan parasit tertentu (A00-B99)
neoplasma (C00-D48)
penyakit endokrin, gizi, dan metabolik (E00-E90)
komplikasi kehamilan, melahirkan, dan nifas (O00-O99)
kondisi tertentu yang berawal pada masa perinatal (P00-P96)
malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital (Q00Q99)
gejala, tanda, temuan klinis dan laboratoris abnormal, nec (R00R99)
cedera, keracunan dan akibat lain penyebab eksternal injury
(S00-T98)

Blok-blok pada Bab ini:


N00-N08
Penyakit-penyakit glomerulus
N10-N16
Penyakit-penyakit tubulo-interstitial ginjal
N17-N19
Kegagalan ginjal
N20-N23
Urolithiasis
N25-N29
Kelainan-kelainan lain pada ginjal dan ureter
N30-N39
Kelainan-kelainan lain sistem perkemihan
N40-N51
Penyakit-penyakit organ-organ genital pria
N60-N64
Kelainan-kelainan mammae
N70-N77
Penyakit-penyakit peradangan organ panggul wanita
N80-N98
Kelainan-kelainan bukan-radang pada organ panggul wanita
N99
Kelainan-kelainan lain saluran genitourinarius

Kategori asterisk pada bab ini:


N08* Kelainan-kelainan glomerulus pada penyakit-penyakit c.e.
N16* Kelainan-kelainan tubulo-interstitium ginjal pada penyakit-penyakit
c.e.
N22* Batu saluran kemih pada penyakit-penyakit c.e.
N29* Kelainan-kelainan lain pada ginjal dan ureter pada penyakit c.e.
N33* Kelainan-kelainan bladder pada penyakit-penyakit c.e.
N37* Kelainan-kelainan uretra pada penyakit-penyakit c.e.
N51* Kelainan-kelainan organ genital pria pada penyakit-penyakit c.e.
N74*
Kelainan-kelainan peradangan organ panggul wanita pada
penyakit-penyakit c.e.
N77* Ulkus dan peradangan vulvovagin pada penyakit-penyakit c.e.

Penyakit-penyakit glomerulus (N00-N08)


Gunakan kode tambahan untuk
penyebab luar (Bab XX) atau
adanya kegagalan ginjal (N17-N19).
Kecuali : penyakit ginjal hipertensi (I12.-)
Subdivisi karakter keempat berikut mengklasifikasikan perubahan
morfologis dan digunakan pada kategori N00-N07. Subdivisi .0-.8
biasanya tidak digunakan kecuali kalau diidentifikasi secara spesifik
(misalnya dengan biopsi atau autopsi ginjal). Kategori tiga karakter itu
sendiri berhubungan dengan sindroma klinis.
.0
Kelainan glomerular minor
Lesi dengan perubahan minimal
.1
Lesi glomerulus pada fokus dan segmen
Focal glomerulonefritis
Focal dan segmental: hyalinosis, sclerosis

255
.2
.3
.4
.5
.6
.7
.8
.9

Glomerulonefritis membranosa diffusa


Glomerulonefritis proliferatif mesangium diffusa
Glomerulonefritis proliferatif endokapiler diffusa
Glomerulonefritis mesangiokapiler diffusa
Glomerulonefritis membranoproliferatif, type 1 dan 3, atau NOS
Penyakit deposit padat dense deposit disease
Glomerulonefritis membranoproliferatif, type 2
Glomerulonefritis crescent diffusa
Glomerulonefritis ekstrakapiler
Lainnya
Glomerulonefritis proliferatif NOS
Tidak dijelaskan

N00 Sindroma nefritik akut


Termasuk: penyakit glomerulus, glomerulonefritis, nefritis, penyakit
ginjal NOS: akut
Kecuali
nefritis tubulo-interstitial infeksiosa akut (N10)
sindroma nephritic NOS (N05.-)
N01 Sindroma nefritik progresif cepat
Termasuk
penyakit glomerulus, glomerulonefritis,
berkembang cepat
Kecuali
sindroma nefritik NOS (N05.-)

nefritis:

N02 Hematuria rekurens dan persisten


Termasuk
haematuria: benign (familial)(kanak-kanak),
morfologis menurut .0-.8
Kecuali
haematuria NOS (R31)

dengan

yang

lasi

N03 Sindroma nefritik kronik


Termasuk
penyakit glomerulus, glomerulonefritis, nefritis, penyakit
ginjal NOS: kronis
Kecuali
sindroma nefritik NOS (N05.-), nefritis tubulo-interstitialis
kronis (N11.-)
glomerulonefritis sklerosa diffusa(N18.-),
N04 Sindroma nefrotik
Termasuk
sindroma nefrotik kongenital, nefrosis lipoid
N05 Sindroma nefritik yang tidak dijelaskan
Termasuk
penyakit glomerulus, glomerulonefritis, nefritis: NOS
nefropati NOS dan penyakit ginjal NOS dengan lesi
morfologis.0-.8
Kecuali
nefropati NOS tanpa disebutkan lesi morfologis (N28.9)
penyakit ginjal NOS tanpa disebutkan lesi morfologis (N28.9)
nefritis tubulo-interstitialis NOS (N12)
N06 Proteinuria tersendiri [isolated] dengan lesi morfologis
dijelaskan
Termasuk
proteinuria (tersendiri)(ortostatik)(persistent) dengan lesi
morfologis .0-.8
Kecuali: proteinuria: NOS (R80), Bence Jones (R80), isolated NOS (R80),
persistent NOS (N39.1), ortostatik NOS (N39.2), gestasi
(O12.1),
N07 Nefropati herediter, not elsewhere classified
Kecuali: nefropati amiloid herediter (E85.0),
amiloidosis heredofamilial non-neuropatik (E85.0),
sindroma nail patella (Q87.2), sindroma Alport (Q87.8)
N08* Kelainan-kelainan glomerulus pada penyakit c.e.
Termasuk
nefropati pada penyakit c.e.
Kecuali
kelainan tubulo-interstitial ginjal pada penyakit c.e. (N16.-*)
N08.0* Kelainan glomerulus pada penyakit infeksi dan parasit c.e.

256
Kelainan glomerulus pada: septikemia (A40-A41), sifilis (A52.7),
mumps (B26.8),
strongyloidiasis (B78.-), malaria Plasmodium malariae (B52.0),
schistosomiasis [bilharziasis] (B65.-)
N08.1* Kelainan glomerulus pada penyakit-penyakit neoplasma
Kelainan-kelainan
glomerulus
pada:
makroglobulinaemia
Waldenstrm (C88.0),
multiple myeloma (C90.0)
N08.2* Kelainan glomerulus pada penyakit darah dan kelainan yang
melibatkan imun
Kelainan
glomerulus
pada:
kelainan
sickle-cell
(D57.-),
cryoglobulinaemia (D89.1),
sindroma haemolytic-uraemic (D59.3), purpura Henoch(Schnlein) (D69.0),
disseminated intravascular coagulation [sindroma defibrinasi]
(D65)
N08.3* Kelainan glomerulus pada diabetes mellitus (E10-E14 dengan
karakter keempat .2)
N08.4* Kelainan glomerulus pada penyakit endokrin, nutrisi dan
metabolik lainnya
Kelainan glomerulus pada: penyakit Fabry(-Anderson) (E75.2),
amyloidosis (E85.- ),
defisiensi lecithin-cholesterol acyltransferase (E78.6)
N08.5* Kelainan glomerulus pada kelainan jaringan ikat sistemik
Kelainan glomerulus pada: polyarteritis nodosa (M30.0),
sindroma Goodpasture (M31.0),
purpura
trombotik
trombositopenia (M31.1),
granulomatosis
Wegener
(M31.3),
systemic
lupus
erythematosus (M32.1)
N08.8* Kelainan glomerulus pada penyakit-penyakit lain c.e.
Kelainan glomerulus pada endokarditis bakteri subakut (I33.0)

Penyakit-penyakit tubulo-interstitium ginjal (N10-N16)


Termasuk
Kecuali

pielonefritis
pieloureteritis cystica (N28.8)

N10 Nefritis tubulo-interstitialis akut


Termasuk: Nefritis interstitialis infeksiosa, pielitis, atau pielonefritis:
akut
N11 Chronic tubulo-interstitial nefritis
Termasuk: Nefritis interstitialis infeksiosa, pielitis, atau pielonefritis:
kronis
N11.0
Pielonefritis kronis akibat refluks non-obstruktif
Pielonefritis (kronis) akibat reflux (vesikoureter)
Kecuali
reflux vesikoureter NOS (N13.7)
N11.1
Pielonefritis obstruktif kronis
Pielonefritis (kronis) akibat anomali, patahan (kinking), obstruksi,
atau striktura
pada: pyeloureteric junction, ureter, atau pelviureteric junction
Kecuali
uropati obstruktif (N13.-), pielonefritis kalkulus (N20.9)
N11.8
Nefritis tubulo-interstitium kronis lain
Pielonefritis kronis non-obstruktif NOS
N11.9
Nefritis tubulo-interstitium kronis, tidak dijelaskan
Nefritis interstitialis NOS, pielitis NOS, atau pielonefritis NOS:
kronis
N12 Nefritis tubulo-interstitium, tidak dijelaskan akut atau kronis
Termasuk: Nefritis interstitialis NOS, pielitis NOS, pielonefritis NOS
Kecuali
pielonefritis kalkulus (N20.9)
N13 Uropati obstruktif dan reflux

257
Kecuali pielonefritis obstruktif (N11.1), batu ginjal dan ureter tanpa
hidronefrosis (N20.-)
cacad obstruksi kongenital pelvis ginjal dan ureter (Q62.0Q62.3)
N13.0
Hidronefrosis dengan obstruksi ureteropelvic junction
Kecuali
dengan infeksi (N13.6)
N13.1
Hidronefrosis dengan striktura ureter, not elsewhere classified
Kecuali
dengan infeksi (N13.6)
N13.2
Hidronefrosis dengan obstruksi batu ginjal dan ureter
Kecuali
dengan infeksi (N13.6)
N13.3
Hidronefrosis lain dan tidak dijelaskan
Kecuali
dengan infeksi (N13.6)
N13.4
Hidroureter
Kecuali
dengan infeksi (N13.6)
N13.5
Patahan dan striktura ureter tanpa hidronefrosis
Kecuali
dengan infeksi (N13.6)
N13.6
Pionefrosis
Kondisi pada N13.0-N13.5 dengan infeksi, uropati obstruktif dengan
infeksi
N13.7
Uropati akibat reflux vesiko-ureter
Vesicoureteral reflux: NOS, dengan parut (scarring)
Kecuali: pielonefritis akibat reflux (N11.0)
N13.8
Uropati obstruktif dan reflux lain
N13.9
Uropati obstruktif dan reflux, tidak dijelaskan
Obstruksi saluran kemih NOS
N14 Kondisi tubulo-interstitium dan tubulus akibat obat dan
logam berat
N14.0
Nefropati analgesik
N14.1
Nefropati akibat obat atau zat biologis lain
N14.2
Nefropati akibat obat atau zat biologis yang tidak dijelaskan
N14.3
Nefropati akibat logam berat
N14.4
Nefropati toksik, not elsewhere classified
N15 Penyakit tubulo-interstitium ginjal lainnya
N15.0
Nefropati Balkan
Balkan endemic nefropathy
N15.1
Abses ginjal dan perinephrik
N15.8
Penyakit ginjal dan tubulo-interstitium ginjal yang dijelaskan
N15.9
Penyakit tubulo-interstitium ginjal, tidak dijelaskan
Infeksi ginjal NOS
Kecuali
infeksi saluran kemih NOS (N39.0)
N16* Kelainan tubulo-intersititium ginjal pada penyakit c.e.
N16.0* Kelainan tubulo-intersititium ginjal pada penyakit infeksi dan
parasit c.e.
Kelainan tubulo-intersititium ginjal (akibat)(pada):
infeksi salmonella (A02.2), bruselosis (A23.- ), difteria (A36.8),
septikemia (A40-A41), toxoplasmosis (B58.8)
N16.1* Kelainan tubulo-intersititium ginjal pada penyakit-penyakit
neoplasma
Kelainan tubulo-intersititium ginjal pada:
limfoma (C81-C85, C96.- ), multiple myeloma (C90.0),
leukaemia (C91-C95)
N16.2* Kelainan tubulo-intersititium ginjal pada penyakit darah dan
kelainan mekanisme imun
Kelainan tubulo-intersititium ginjal pada:
sarkoidosis (D86.- ), mixed cryoglobulinaemia (D89.1)
N16.3* Kelainan tubulo-intersititium ginjal pada penyakit-penyakit
metabolik
Kelainan tubulo-intersititium ginjal pada:

258
cystinosis (E72.0), penyakit glycogen storage (E74.0), penyakit
Wilson (E83.0)
N16.4* Kelainan tubulo-intersititium ginjal pada kelainan sistemik
jaringan ikat
Kelainan tubulo-intersititium ginjal pada:
sindroma
sicca
[Sjgren]
(M35.0),
systemic
lupus
erythematosus (M32.1)
N16.5* Kelainan tubulo-intersititium ginjal pada penolakan transplant
(T86.- )
N16.8* Kelainan tubulo-intersititium ginjal pada penyakit-penyakit lain
c.e.

Gagal ginjal (N17-N19)


Kecuali

sindroma haemolytic-uraemic (D59.3), gagal ginjal kongenital


(P96.0)
sindroma hepatorenal (K76.7), sindroma hepatorenal postpartum
(O90.4)
kondisi tubulo-intersitium dan tubulus akibat obat dan logam
berat (N14.-)
komplikasi abortus atau hamil mola dan ektopik (O00-O07,
O08.4)
setelah persalinan dan melahirkan (O90.4), pascaprosedur
(N99.0)
uraemia extrarenal (R39.2), uraemia prerenal (R39.2)

N17 Gagal ginjal akut


N17.0
Gagal ginjal akut dengan nekrosis tubuli
Nekrosis tubuli: NOS, akut, renal
N17.1
Gagal ginjal akut dengan nekrosis korteks
Nekrosis korteks: NOS, akut,. renal
N17.2
Gagal ginjal akut dengan nekrosis medulla
Nekrosis medulla [papilla]: NOS, akut, renal
N17.8
Gagal ginjal akut lainnya
N17.9
Gagal ginjal akut, tidak dijelaskan
N18 Gagal ginjal kronis
Termasuk
uraemia kronis, glomerulonefritis diffusa sclerosis
Kecuali
gagal ginjal kronis dengan hipertensi (I12.0)
N18.0
End-stage renal disease penyakit ginjal stadium akhir
N18.8
Gagal ginjal kronis lainnya
Neuropati uremik (G63.8*), perikarditis uremik (I32.8*)
N18.9
Gagal ginjal kronis, tidak dijelaskan
N19 Gagal ginjal, tidak dijelaskan
Uraemia NOS
Kecuali
Gagal ginjal dengan hipertensi (I12.0), uraemia bayi baru
lahir (P96.0)

Urolitiasis (N20-N23)
N20 Kalkulus ginjal dan ureter
Kecuali
dengan hidronefrosis (N13.2)
N20.0
Kalkulus ginjal
Nefrolithiasis NOS, kalkulus atau batu ginjal, kalkulus staghorn,
batu dalam ginjal
N20.1
Kalkulus ureter
N20.2
Kalkulus ginjal dengan kalkulus ureter
N20.9
Kalkulus urin, tidak dijelaskan
Pielonefritis kalkulus
N21 Kalkulus saluran urin bawah
Termasuk
dengan cystitis dan urethritis
N21.0
Kalkulus kandung kemih

259
Kalkulus pada divertikulum bladder, batu kandung kemih
Kecuali
staghorn calculus (N20.0)
N21.1
Kalkulus di uretra
N21.8
Kalkulus saluran urin bawah lainnya
N21.9
Kalkulus saluran urin bawah, tidak dijelaskan
N22* Kalkulus saluran kemih pada penyakit c.e.
N22.0* Kalkulus urin pada schistosomiasis [bilharziasis] (B65.-)
N22.8* Kalkulus saluran urin pada penyakit lain c.e.
N23 Kolik ginjal yang tidak dijelaskan

Kelainan-kelainan lain pada ginjal dan ureter (N25-N29)


Kecuali

dengan urolithiasis (N20-N23)

N25 Kelainan-kelainan akibat kerusakan fungsi tubuli ginjal


Kecuali
kelainan metabolic yang bisa diklasifikasikan pada E70-E90
N25.0
Renal osteodystrophy
Osteodystrophy azotemik, kelainan tubuli yang melepaskan fosfat ke
urin
Rickets ginjal, pendek akibat ginjal
N25.1
Diabetes insipidus nefrogenik
N25.8
Kelainan-kelainan lain akibat kerusakan fungsi tubuli ginjal
Sindroma Lightwood-Albright, asidosis tubuli ginjal NOS
Hiperparatiroidisme sekunder akibat ginjal
N25.9
Kelainan akibat kerusakan fungsi tubuli ginjal, tidak dijelaskan
N26 Pengerutan ginjal [contracted kidney] yang tidak dijelaskan
Atrofi ginjal (terminal), sklerosis ginjal NOS
Kecuali
pengerutan ginjal dengan hipertensi (I12.-)
nefrosklerosis (arteriolar) (arteriosclerotic) hipertensif (I12.-)
glomerulonefritis sklerosa diffusa (N18.-)
ginjal kecil dengan penyebab yang tidak diketahui (N27.-)
N27 Ginjal kecil dengan penyebab yang tidak diketahui
N27.0
Ginjal kecil, unilateral
N27.1
Ginjal kecil, bilateral
N27.9
Ginjal kecil, tidak dijelaskan
N28 Kelainan lain ginjal dan ureter, not elsewhere classified
Kecuali
penyakit ginjal: akut NOS (N00.9), kronis NOS (N03.9))
hidroureter (N13.4
patahan dan striktura ureter:
dengan hidronefrosis (N13.1), tanpa hidronefrosis (N13.5)
N28.0
Iskemia dan infark ginjal
Embolisme, obstruksi, oklusi, atau trombosis pada arteri renalis
Infark ginjal
Kecuali
ginjal Goldblatt (I70.1)
atherosclerosis (I70.1) atau stenosis kongenital (Q27.1)
pada a. renalis (di bagian luar ginjal):
N28.1
Kista ginjal, didapat
Kista ginjal (multipel)(soliter), didapat
Kecuali: penyakit kistik ginjal (kongenital) (Q61.-)
N28.8
Kelainan-kelainan lain ginjal dan ureter yang dijelaskan
Hipertrofi ginjal, megaloureter, nefroptosis, ureterokel
Pielitis, pieloureteritis, atau ureteritis yang berkista
N28.9
Kelainan ginjal dan ureter, tidak dijelaskan
Nefropati NOS, penyakit ginjal NOS
Kecuali
nefropati NOS dan penyakit ginjal NOS,
dengan lesi morfologis.0-.8 pada blok penyakit glomerulus
(N05.-)
N29* Kelainan-kelainan lain ginjal dan ureter pada penyakitpenyakit c.e.

260
N29.0*
N29.1*

Sifilis lanjut pada ginjal (A52.7)


Kelainan lain ginjal dan ureter pada penyakit infeksi dan parasit
c.e.
Kelainan ginjal dan ureter pada: TB (A18.1), schistosomiasis
[bilharziasis] (B65.-)
N29.8* Kelainan lain ginjal dan ureter pada penyakit lain c.e.

Penyakit-penyakit lain sistem perkemihan (N30-N39)


Kecuali: infeksi perkemihan (sebagai komplikasi): dengan urolithiasis
(N20-N23),
abortus atau kehamilan ektopik atau mola (O00-O07, O08.8)
hamil, melahirkan dan nifas (O23.-, O75.3, O86.2)
N30 Cystitis
Kecuali: prostatocystitis (N41.3)
N30.0
Cystitis akut
Kecuali
trigonitis (N30.3), cystitis radiasi (N30.4)
N30.1
Cystitis interstitialis (kronis)
N30.2
Cystitis kronis lainnya
N30.3
Trigonitis
Uretrotrigonitis
N30.4
Cystitis radiasi
N30.8
Cystitis lain
Abses kandung kemih
N30.9
Cystitis, tidak dijelaskan
N31 Gangguan fungsi neuromuskuler bladder, not elsewhere
classified
Kecuali
neurogenic bladder akibat sindroma cauda equina (G83.4)
akibat lesi medulla spinalis (G95.8), cord bladder NOS (G95.8)
inkontinensia urin: NOS (R32), yang dijelaskan (N39.3-N39.4)
N31.0
Bladder neuropatik tanpa inhibisi, not elsewhere classified
N31.1
Bladder neuropatik reflex, not elsewhere classified
N31.2
Bladder neuropatik flaccid, not elsewhere classified
Bladder neuropatik: atonik (motorik)(sensorik), autonom, nonreflex
N31.8
Gangguan fungsi neuromuskuler bladder lainnya
N31.9
Gangguan fungsi neuromuskuler bladder, tidak dijelaskan
Gangguan fungsi neurogenik bladder NOS
N32 Kelainan-kelainan lain kandung kemih [bladder]
Kecuali: kalkulus di dalam bladder (N21.0)
cystocele (N81.1), hernia atau prolapsus bladder, wanita (N81.1)
N32.0
Obstruksi leher bladder
Stenosis leher bladder (didapat)
N32.1
Fistula vesiko-intestinum
Fistula vesiko-rectum fistula
N32.2
Fistula vesika, not elsewhere classified
Kecuali
fistula antara bladder dan saluran genital wanita (N82.0N82.1)
N32.3
Divertikulum bladder
Divertikulitis bladder
Kecuali
calculus dalam divertikulum of bladder (N21.0)
N32.4
Ruptura bladder, nontraumatika
N32.8
Kelainan-kelainan lain bladder yang dijelaskan
Kalsifikasi bladder, pengerutan [kontraksi, pengecilan] bladder
N32.9
Kelainan bladder, tidak dijelaskan
N33* Kelainan-kelainan bladder pada penyakit-penyakit c.e.
N33.0* Cystitis TB (A18.1)
N33.8* Kelainan bladder pada penyakit lain c.e.
Kelainan bladder pada schistosomiasis [bilharziasis] (B65.-)

261
N34 Sindroma uretritis dan uretra
Kecuali: uretritis pada penyakit yang transmisi utamanya secara seksual
(A50-A64)
penyakit Reiter (M02.3), uretrotrigonitis (N30.3)
N34.0
Abses uretra
Abses (dari): kelenjar Cowper, kelenjar Littr, periuretra, (kelenjar)
uretra
Kecuali: karunkulus uretra (N36.2)
N34.1
Uretritis nonspecifik
Uretritis: non-gonokokus, non-venereal
N34.2
Uretritis lain
Meatitis uretra, ulkus uretra (meatus)
Uretritis: NOS, pascamenopause
N34.3
Sindroma uretra, tidak dijelaskan
N35 Striktura uretra
Kecuali: striktura uretra pascaprosedur (N99.1)
N35.0
Striktura uretra pasca-trauma
Striktura uretra sebagai sekuel dari: melahirkan, cedera
N35.1
Striktura uretra pasca-infeksi, not elsewhere classified
N35.8
Striktura uretra lainnya
N35.9
Striktura uretra, tidak dijelaskan
Pinhole meatus NOS [lobang sebesar jarum]
N36 Kelainan-kelainan lain uretra
N36.0
Fistula uretra
Saluran uretra palsu; fistula: uretroperineum, uretrorektum,
urinarius NOS
Kecuali: fistula uretro-skrotalis (N50.8), fistula uretro-vaginalis
(N82.1)
N36.1
Divertikulum uretra
N36.2
Karunkulus uretra
N36.3
Prolapsus mukosa uretra
Prolapsus uretra, uretrokel, pria
Kecuali: uretrokel, wanita (N81.0)
N36.8
Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada uretra
N36.9
Kelainan uretra, tidak dijelaskan
N37* Kelainan-kelainan uretra pada penyakit-penyakit c.e.
N37.0* Uretritis pada penyakit-penyakit c.e.
Uretritis kandida (B37.4)
N37.8* Kelainan-kelainan lain uretra pada penyakit-penyakit c.e.
N39 Kelainan-kelainan lain sistem perkemihan
Kecuali haematuria: rekuren dan persisten (N02.-), proteinuria NOS
(R80)
dengan lesi morfologis yang dijelaskan (N02.-), NOS (R31)
N39.0
Infeksi saluran kemih, situs tidak dijelaskan
N39.1
Proteinuria persisten, tidak dijelaskan
Kecuali
sebagai komplikasi hamil, melahirkan dan nifas (O11O15)
dengan lesi morfologis yang dijelaskan (N06.-)
N39.2
Proteinuria orthostatik, tidak dijelaskan
Kecuali
dengan lesi morfologis yang dijelaskan (N06.-)
N39.3
Inkontinensia stress
N39.4
Inkontinensia urin lain yang dijelaskan
Inkontinensia: overflow [kelebihan kapasitas], reflex, urge
[mendesak]
Kecuali
enuresis NOS (R32)
inkontinensia urin: NOS (R32), penyebab nonorganik (F98.0)
N39.8
Kelainan-kelainan lain sistem perkemihan yang dijelaskan
N39.9
Kelainan sistem perkemihan, tidak dijelaskan

262

Penyakit-penyakit organ-organ genital pria (N40-N51)


N40 Hiperplasia prostat
Prostat::
pembesaran (jinak), hipertrofi (jinak), adenoma (jinak),
hipertrofi adenofibromatosa, fibroma, fibroadenoma, mioma
Median bar (prostate), obstruksi prostat NOS
Kecuali
neoplasma jinak selain adenoma, fibroma dan myoma
prostate (D29.1)
N41 Penyakit-penyakit peradangan prostat
N41.0
Prostatitis akut
N41.1
Prostatitis kronis
N41.2
Abses prostat
N41.3
Prostatocystitis
N41.8
Penyakit-penyakit peradangan prostat lainnya
N41.9
Penyakit peradangan prostat, tidak dijelaskan

Prostatitis NOS

N42 Kelainan-kelainan lain pada prostat


N42.0
Kalkulus prostat
Batu prostat
N42.1
Bendungan dan perdarahan prostat
N42.2
Atrofi prostat
N42.8
Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada prostat
N42.9
Kelainan prostat, tidak dijelaskan
N43 Hydrocele dan spermatocele
Termasuk
hidrokel spermatic cord, testis atau tunica vaginalis
Kecuali
hidrokel kongenital (P83.5)
N43.0
Hidrokel berkista
N43.1
Hidrokel terinfeksi
N43.2
Hidrokel lain
N43.3
N43.4

Hidrokel, tidak dijelaskan


Spermatokel

N44 Torsio testis


Torsio
epididymis, spermatic cord, testis
N45 Orchitis dan epididymitis
N45.0
Orchitis, epididymitis dan epididymo-orchitis dengan abses
Abses epididimis atau testis
N45.9
Orchitis, epididymitis dan epididymo-orchitis tanpa abses
Epididymitis NOS, orchitis NOS
N46 Iinfertility pria
Azoospermia NOS, oligospermia NOS
N47 Preputium berlebih, phimosis dan paraphimosis
Preputium melengket, kulit depan kaku
N48 Kelainan-kelainan lain penis
N48.0
Leukoplakia penis
Kraurosis [kulit/mukosa menyusut dan kering] penis
Kecuali
karsinoma in situ penis (D07.4)
N48.1
Balanoposthitis
Balanitis
N48.2
Kelainan-kelainan peradangan lain penis
abses, vesikel, karbunkel, atau selulitis: pada korpus kavernosum
dan penis
kavernitis (penis)
N48.3
Priapismus
Ereksi menyakitkan
N48.4
Impoten dengan penyebab organik
Kecuali: impoten psikogenik (F52.2)

263
N48.5
N48.6

Ulkus penis
Balanitis xerotica obliterans
Iindurasi [penebalan patologis] penis
N48.8
Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada penis
Atrofi, hipertrofi, atau trombosis: pada korpus kavernosum dan
penis
N48.9
Kelainan penis, tidak dijelaskan
N49 Kelainan-kelainan radang organ genital pria, n.e.c.
Kecuali: orchitis dan epididymitis (N45.-), radang penis (N48.1-N48.2)
N49.0
Kelainan peradangan vesikula seminalis
Vesiculitis NOS
N49.1
Kelainan peradangan spermatic cord, tunica vaginalis dan vas
deferens
Vasitis
N49.2
Kelainan peradangan skrotum
N49.8
Kelainan peradangan lain yang dijelaskan pada organ genital
pria
Radang pada situs ganda di organ genital pria
N49.9
Kelainan peradangan organ genital pria yang tidak dijelaskan
Abses, vesikel, karbunkel, selulitis: pada organ genital pria yang
tidak dijelaskan
N50 Kelainan-kelainan lain pada organ genital pria
Kecuali torsio testis (N44)
N50.0
Atrofi testis
N50.1
Kelainan-kelainan vaskuler organ genital pria
Hematokel NOS, perdarahan, atau trombosis: pada organ genital
pria
N50.8
Kelainan lain yang dijelaskan pada organ genital pria
Atrofi, hipertrofi, edema, dan ulkus pada:
skrotum, vesikula seminalis, spermatic cord, tunica vaginalis,
dan vas deferens
Hipertrofi, edema, ulkus: pada testes
Chylocele pada tunica vaginalis (nonfilarial) NOS
Fistula uretro-scrotum
Striktura pada: spermatic cord, tunica vaginalis, vas deferens
N50.9
Kelainan organ genital pria, tidak dijelaskan
N51* Kelainan-kelainan organ genital pria pada penyakit c.e.
N51.0* Kelainan-kelainan prostat pada penyakit c.e.
Prostatitis: TB (A18.1), gonokokus (A54.2), trikhomonas (A59.0)
51.1* Kelainan-kelainan testis dan epididymis pada penyakit c.e.
N
Gonococcal: epididymitis (A54.2), orchitis (A54.2)
Tuberkulosis pada: epididymis (A18.1), testis (A18.1)
Chlamydial: epididymitis (A56.1), orchitis (A56.1)
Mumps: orchitis (B26.0)
N51.2* Balanitis pada penyakit c.e.
Balanitis: amoeba (A06.8), kandida (B37.4)
N51.8*

Kelainan-kelainan lain organ genital pria pada penyakit-penyakit


c.e.
TB vesikula seminalis (A18.1)
Infeksi herpesvirus [herpes simplex] saluran genital pria (A60.0)
Chylocele filaria, tunica vaginalis (B74.-)

Kelainan-kelainan mammae (N60-N64)


Kecuali: kelainan-kelainan
mammae
melahirkan (O91-O92)
N60 Displasia jinak mammae
Termasuk
mastopati fibrokistik

yang

berhubungan

dengan

264
N60.0
Kista soliter mammae
Kista mammae
N60.1
Mastopati kistik diffusa mammae
Mammae kistik
Kecuali: dengan proliferasi epitel (N60.3)
N60.2
Fibroadenosis mammae
Kecuali: fibroadenoma mammae (D24)
N60.3
Fibrosclerosis mammae
Mastopati kistik dengan proliferasi epitel
N60.4
Ektasia saluran mammae
N60.8
Displasia jinak lainnya pada mammae
N60.9
Displasia jinak mammae, tidak dijelaskan
N61 Kelainan-kelainan peradangan pada mammae
Abses (akut)(kronis)(nonpuerperal) pada: areola, mammae
Karbunkulus mammae
Mastitis (akut)(subakut)(nonpuerperal): NOS,. infektif
Kecuali mastitis infektif neonatus (P39.0)
N62 Hipertrofi mammae
Ginekomastia
Hipertrofi mammae: NOS, masif pada pubertas
N63 Benjolan yang tidak dijelaskan pada mammae
Nodule(s) pada mammae NOS
N64 Kelainan-kelainan lain pada mammae
N64.0
Fissura dan fistula pada nipple
N64.1
Nekrosis lemak pada mammae
Nekrosis lemak (segmental) pada mammae
N64.2
Atrofi mammae
N64.3
Galaktorrhoea yang tidak berhubungan dengan melahirkan
N64.4
Mastodynia
N64.5
Tanda dan gejala lain pada mammae
Indurasi [penebalan jaringan] mammae, discharge puting, retraksi
puting
N64.8
Kelainan-kelainan lain mammae yang dijelaskan
Galaktokel, subinvolusi mammae (pasca-laktasi)
N64.9
Kelainan mammae, tidak dijelaskan

Penyakit-penyakit radang organ pelvis wanita (N70-N77)


Kecuali: sebagai komplikasi dari
Abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.0)
Hamil, melahirkan dan nifas (O23.-, O75.3, O85, O86.-)
N70 Salpingitis dan oophoritis
Termasuk
Abses (dari): tuba fallopia, ovarium, tubo-ovarium
Pyosalpinx, salpingo-oophoritis, penyakit radang tubo-ovarium
N70.0
Salpingitis dan oophoritis akut
N70.1
Salpingitis dan oophoritis kronis
Hidrosalpinx
N70.9
Salpingitis dan oophoritis, tidak dijelaskan
N71 Penyakit radang uterus, selain cervix
Termasuk: endo(myo)metritis, metritis, myometritis, pyometra, abses
uterus
N71.0
Penyakit radang akut uterus
N71.1
Penyakit radang kronis uterus
N71.9
Penyakit radang uterus, tidak dijelaskan
N72 Penyakit radang cervix uteri
Cervicitis, endocervicitis, exocervicitis:
dengan atau tanpa: erosi atau ektropion serviks

265
Kecuali: erosi dan ektropion serviks tanpa cervicitis (N86)
N73 Penyakit peradangan lain pelvis wanita
N73.0
Parametritis dan selulitis pelvis akut
Abses ligamentum latum, abses parametrium, selulitis pelvis wanita:
yang dinyatakan akut
N73.1
Parametritis dan selulitis pelvis kronis
Abses ligamentum latum, abses parametrium, selulitis pelvis wanita:
yang dinyatakan kronis
N73.2
Parametritis dan selulitis pelvis, tidak dijelaskan
Abses ligamentum latum, abses parametrium, selulitis pelvis wanita:
yang tidak dijelaskan apakah akut atau kronis
N73.3
Peritonitis pelvis akut wanita
N73.4
Peritonitis pelvis kronis wanita
N73.5
Peritonitis pelvis wanita, tidak dijelaskan akut atau kronis
N73.6
Adhesi peritoneum pelvis wanita
Kecuali: adhesi peritoneum pelvis pasca-prosedur (N99.4)
N73.8
Penyakit peradangan lain yang dijelaskan pada pelvis wanita
N73.9
Penyakit peradangan pelvis wanita, tidak dijelaskan
Infeksi atau radang pelvis wanita NOS
N74* Kelainan peradangan pelvis wanita pada penyakit c.e.
N74.0* Infeksi TB servikss uteri (A18.1)
N74.1* Penyakit radang TB pelvis wanita (A18.1)
Endometritis TB
N74.2* Penyakit radang sifilis pelvis wanita (A51.4, A52.7)
N74.3* Penyakit radang gonokokus pelvis wanita (A54.2)
N74.4* Penyakit radang khlamidia pelvis wanita (A56.1)
N74.8* Kelainan-kelainan radang pelvis wanita pada penyakit lain c.e.
N75 Penyakit-penyakit kelenjar Bartholini
N75.0
Kista kelenjar Bartholini
N75.1
Abses kelenjar Bartholini
N75.8
Penyakit-penyakit lain kelenjar Bartholini
Bartholinitis
N75.9
Penyakit kelenjar Bartholini, tidak dijelaskan
N76 Peradangan lain pada vagina dan vulva
Kecuali vaginitis (atrofi) senilis (N95.2)
N76.0
Vaginitis akut
Vaginitis NOS; vulvovaginitis: NOS, akut
N76.1
Vaginitis subakut dan kronis
Vulvovaginitis: kronis, subakut
N76.2
Vulvitis akut
Vulvitis NOS
N76.3
Vulvitis subakut dan kronis
N76.4
Abses vulva
Furunkel vulva
N76.5
Ulkus vagina
N76.6
Ulkus vulva
N76.8
Peradangan lain yang dijelaskan pada vagina dan vulva
N77* Ulserasi dan peradangan vulvovagina pada penyakit c. e.
N77.0* Ulserasi vulva pada penyakit infeksi dan parasitik c.e.
Ulkus vulva pada: TB (A18.1), infeksi herpesvirus [herpes simplex]
(A60.0)
N77.1* Vaginitis, vulvitis dan vulvovaginitis pada penyakit infeksi dan
parasitik c.e.
Vaginitis, vulvitis dan vulvovaginitis pada: kandidiasis (B37.3),
infeksi pinworm (B80), infeksi herpesvirus [herpes simplex]
(A60.0)

266
N77.8* Ulserasi dan peradangan vulvovagina pada penyakit lain c.e.
Ulserasi vulva pada penyakit Behet (M35.2).

Kelainan bukan radang pada saluran genital wanita (N80N98)


N80 Endometriosis
N80.0
Endometriosis uterus
Adenomyosis
N80.1
Endometriosis ovarium
N80.2
Endometriosis tuba fallopii
N80.3
Endometriosis peritoneum pelvis
N80.4
Endometriosis septum rektovagina dan vagina
N80.5
Endometriosis usus
N80.6
Endometriosis pada jaringan parut kulit
N80.8
Endometriosis lain
N80.9
Endometriosis, tidak dijelaskan
N81 Prolaps genital wanita
Kecuali
prolaps genital pada komplikasi hamil atau melahirkan
(O34.5)
prolaps dan hernia pada ovarium dan tuba fallopii (N83.4)
prolaps atap vagina setelah hysterectomy (N99.3)
N81.0
Uretrokel wanita
Kecuali: uretrokel dengan: cystocele (N81.1), prolaps uterus (N81.2N81.4)
N81.1
Cystokel
Cystokel dengan uretrokel;
Prolapse (dinding) vaginal (anterior) NOS
Kecuali
cystocele dengan prolaps uterus (N81.2-N81.4)
N81.2
Prolaps uterovaginalis inkomplit
Prolaps serviks NOS; prolaps uterus: tingkat satu atau tingkat dua
N81.3
Prolaps uterovaginalis komplit
Procidentia (uteri) NOS [uterus turun ke bawah melewati vagina]
Prolaps uterus tingkat tiga
N81.4
Prolaps uterovaginalis, tidak dijelaskan
Prolaps uterus NOS
N81.5
Enterokel vaginalis
Kecuali
enterokel dengan prolaps uterus (N81.2-N81.4)
N81.6
Rektokel
Prolapsus dinding posterior vagina
Kecuali
prolapsus rektum (K62.3), rektokel dengan prolaps uterus
(N81.2-N81.4)
N81.8
Prolaps lain genital wanita
Perineum defisien, laserasi lama otot dasar panggul
N81.9
Prolaps genital wanita, tidak dijelaskan
N82 Fistulae yang melibatkan saluran genital wanita
Kecuali: fistulae vesiko-intestinalis (N32.1)
N82.0
Fistula vesico-vaginalis
N82.1
Fistula lain saluran uro-genital wanita
Fistula:
servikovesikalis,
ureterovaginalis,
uretrovaginalis,
uteroureterika, uterovesikalis
N82.2
Fistula vagina ke usus halus
N82.3
Fistula vagina ke usus besar
Fistula rektovaginalis
N82.4
Fistula usus-genital lain pada wanita
Fistula intestino-uterus
N82.5
Fistula saluran genital wanita ke kulit
Fistula: uterus ke dinding abdomen, vagino-perineum
N82.8
Fistula lain saluran genital wanita
N82.9
Fistula saluran genital wanita, tidak dijelaskan

267
N83 Kelainan bukan radang pada ovarium, tuba fallopii dan
ligamentum latum
Kecuali
hydrosalpinx (N70.1)
N83.0
Kista follikularis ovarium
Kista folikel graaf, kista haemoragika follikel (ovarium)
N83.1
Kista korpus luteum
Kista haemoragika korpus luteum
N83.2
Kista lain dan yang tidak dijelaskan pada ovarium
Kista retensi atau kista simplex: ovarium
Kecuali
kista ovarium: neoplastik (D27), developmental (Q50.1)
polycystic ovarian syndrome (E28.2)
N83.3
Atrofi didapat pada ovarium dan tuba fallopii
N83.4
Prolaps dan hernia pada ovarium dan tuba fallopii
N83.5
Torsi ovarium, pedikulus ovarium dan tuba fallopii
Torsi: tuba aksesorius, hydatid of Morgagni
N83.6
Haematosalpinx
Kecuali: haematosalpinx dengan: haematometra (N85.7) atau
haematocolpos (N89.7)
N83.7
Haematoma ligamentum latum
N83.8
Kelainan bukan radang lainnya pada ovarium, tuba fallopii dan
ligamentum latum
Sindroma laserasi ligamentum latum [Allen-Masters]
N83.9
Kelainan bukan pada radang ovarium, tuba dan broad ligament,
tidak dijelaskan
N84 Polyp saluran genital wanita
Kecuali: polyp adenomatosa (D28.-), polyp plasenta (O90.8)
N84.0
Polyp korpus uteri
Polyp: endometrium, uterus NOS
Kecuali
hyperplasia polypoid endometrium (N85.0)
N84.1
Polyp cervix uteri
Polyp mukosa serviks
N84.2
Polyp vagina
N84.3
Polyp vulva
Polyp labia
N84.8
Polyp pada bagian lain saluran genital wanita
N84.9
Polyp saluran genital wanita, tidak dijelaskan
N85 Kelainan-kelainan bukan radang lain pada uterus selain
cervix
Kecuali: penyakit radang uterus (N71.-), endometriosis (N80.-), prolaps
uterus (N81.-)
polyp korpus uteri (N84.0), kelainan bukan radang pada cervix
(N86-N88)
N85.0
Hiperplasia kelenjar endometrium
Hiperplasia endometrium: NOS, kistik, glandular-kistik, polypoid
N85.1
Hiperplasia adenomatosa endometrium
hiperplasia endometrium, atypical (adenomatosa)
N85.2
Hipertrofi uterus
Pembesaran uterus
Kecuali
hipertrofi uterus sewaktu nifas (O90.8)
N85.3
Subinvolusi uterus
Kecuali
subinvolusi uterus sewaktu nifas (O90.8)
N85.4
Malposisi uterus
Anteversi, retroflexi, retroversi uterus
Kecuali
komplikasi hamil, persalinan atau melahirkan (O34.5,
O65.5)
N85.5
Inversi uterus
Kecuali
trauma obstetri sekarang (O71.2), inversi uterus
postpartum (O71.2)
N85.6
Synechiae perlengketan-perlengketan] intrauterus
N85.7
Haematometra

268
Haematosalpinx dengan haematometra
Kecuali: haematometra dengan haematokolpos (N89.7)
N85.8
Kelainan-kelainan bukan radang lain yang dijelaskan pada uterus
Atrofi uterus yang didapat, fibrosis uterus NOS
N85.9
Kelainan bukan radang uterus, tidak dijelaskan
Kelainan uterus NOS
N86 Erosi dan ectropion serviks uteri
Ulkus dekubitus (trophic) serviks, eversi cervix [bagian dalam berada di
luar]
Kecuali
dengan cervicitis (N72)
N87 Displasia serviks uteri
Kecuali: karsinoma in situ serviks (D06.-)
N87.0
Displasia serviks ringan
Cervical intraepithelial neoplasia [CIN], grade I
N87.1
Displasia serviks sedang
Cervical intraepithelial neoplasia [CIN], grade II
N87.2
Displasia serviks berat, not elsewhere classified
Displasia serviks berat NOS
Kecuali
CIN III, dengan atau tanpa disebut dysplasia berat (D06.-)
N87.9
Displasia serviks uteri, tidak dijelaskan
N88 Kelainan non-radang lainnya pada serviks uteri
Kecuali
penyakit radang serviks (N72), polip serviks (N84.1)
N88.0
Leukoplakia serviks uteri
N88.1
Laserasi serviks uteri
Adhesi cervix
Kecuali: trauma obstetrik sekarang (O71.3)
N88.2
Striktura dan stenosis serviks uteri
Kecuali: komplikasi melahirkan (O65.5)
N88.3
Inkompetensi serviks uteri
Pemeriksaan dan penanganan (dugaan) inkompetensi serviks pada
wanita tidak hamil
Kecuali: komplikasi kehamilan (O34.3), mempengaruhi janin atau
bayi (P01.0)
N88.4
Pemanjangan hipertrofi serviks uteri
N88.8
Kelainan-kelainan bukan radang lain yang dijelaskan pada
serviks uteri
Kecuali: trauma obstetrik sekarang (O71.3)
N88.9
Kelainan bukan radang serviks uteri, tidak dijelaskan
N89 Kelainan-kelainan bukan radang lainnya pada vagina
Kecuali: leukorrhoea trichomonas (A59.0), karsinoma in situ vagina
(D07.2)
peradangan vagina (N76.-), vaginitis (atrophic) senilis (N95.2)
N89.0
Displasia vagina ringan
Vaginal intraepithelial neoplasia [VAIN], grade I
N89.1
Displasia vagina sedang
Vaginal intraepithelial neoplasia [VAIN] grade II
N89.2
Displasia vagina berat, not elsewhere classified
Displasia vagina berat NOS
Kecuali
VAIN III, dengan atau tanpa disebutkan displasia berat
(D07.2)
N89.3
Displasia vagina, tidak dijelaskan
N89.4
Leukoplakia vagina
N89.5
Striktura dan atresia vagina
Adhesi atau stenosis vagina
Kecuali
adhesi vagina pasca-bedah (N99.2)
N89.6
Cincin hymen ketat
Hymen kaku, introitus ketat
Kecuali: hymen imperforata (Q52.3)
N89.7
Haematokolpos

269
Haematokolpos dengan haematometra atau haematosalpinx
N89.8
Kelainan-kelainan bukan radang lain yang dijelaskan pada
vagina
Leukorrhoea NOS, laserasi lama vagina,
Ulkus pessary vagina [alat di vagina: untuk KB, obat, atau pencegah
prolaps uterus]
Kecuali
trauma obstetrik sekarang (O70.-, O71.4, O71.7-O71.8)
laserasi lama yang melibatkan otot dasar panggul (N81.8)
N89.9
Kelainan bukan radang pada vagina, tidak dijelaskan
N90 Kelainan-kelainan bukan radang lainnya pada vulva dan
perineum
Kecuali
karsinoma in situ vulva (D07.1), peradangan vulva (N76.-),
trauma obstetrik sekarang (O70.-, O71.7-O71.8)
N90.0
Displasia vulva ringan
Vulvar intraepithelial neoplasia [VIN], grade I
N90.1
Displasia vulva sedang
Vulvar intraepithelial neoplasia [VIN], grade II
N90.2
Dyisplasia vulva berat, not elsewhere classified
Displasia vulva berat NOS
Kecuali
VIN III dengan atau tanpa disebutkan displasia berat
(D07.1)
N90.3
Displasia vulva, tidak dijelaskan
N90.4
Leukoplakia vulva
Distrofi atau kraurosis [kering] vulva
N90.5
Atrofi vulva
Stenosis of vulva
N90.6
Hipertrofi vulva
Hipertrofi labia
N90.7
Kista vulva
N90.8
Kelainan bukan radang lain yang dijelaskan pada vulva dan
perineum
Adhesi vulva, hipertrofi clitoris
N90.9
Kelainan bukan radang pada vulva dan perineum, tidak
dijelaskan
N91 Menstruasi absen, sedikit, dan jarang
Kecuali: disfungsi ovarium (E28.-)
N91.0
Amenorrhoea primer
Kegagalan mulainya menstruasi pada pubertas.
N91.1
Amenorrhoea sekunder
Menstruasi absen pada wanita yang sebelumnya pernah menstruasi.
N91.2
Amenorrhoea, tidak dijelaskan
Menstruasi absen NOS
N91.3
Oligomenorrhoea primer
Menstruasi yang sejak awal mulainya sedikit atau jarang.
N91.4
Oligomenorrhoea sekunder
Menstruasi yang sedikit atau jarang pada wanita yang sebelumnya
menstruasi normal.
N91.5
Oligomenorrhoea, tidak dijelaskan
Hipomenorrhoea NOS
N92 Menstruation berlebihan, sering, dan tidak teratur
Kecuali
perdarahan pasca-menopause (N95.0)
N92.0
Menstruation berlebihan dan sering dengan siklus teratur
Mens berat NOS, menorrhagia NOS, polymenorrhoea
N92.1
Menstruation berlebihan dan sering dengan siklus tidak teratur
Perdarahan inter-menstruasi tidak teratur
Interval singkat dan tidak teratur antara perdarahan menstruasi
Menometrorrhagia, metrorrhagia
N92.2
Menstruation berlebihan ketika pubertas

270
Perdarahan berlebihan yang berhubungan dengan dimulainya
periode menstruasi
Penorrhagia pubertas, perdarahan pubertas
N92.3
Perdarahan ovulasi
Perdarahan inter-menstruasi yang teratur
N92.4
Perdarahan berlebihan pada periode pre-menopause
Menorrhagia atau metrorrhagia:
climacteric, preclimacteric, menopausal, premenopausal
N92.5
Menstruasi tidak teratur lain yang dijelaskan
N92.6
Menstruasi tidak teratur, tidak dijelaskan
Perdarahan tak teratur NOS, periode tak teratur NOS
Kecuali
menstruasi tidak teratur dengan:
. interval memanjang atau perdarahan sedikit (N91.3-N91.5)
. interval memendek atau perdarahan berlebihan (N92.1)
N93 Perdarahan abnormal lain pada uterus dan vagina
Kecuali perdarahan vagina neonatus (P54.6), pseudomenstruasi (P54.6)
N93.0
Perdarahan pasca-coitus dan kontak
N93.8
Perdarahan abnormal lain yang dijelaskan pada uterus dan
vagina
Perdarahan disfungsional atau fungsional pada uterus dan vagina
NOS
N93.9
Perdarahan abnormal pada uterus dan vagina, tidak dijelaskan
N94 Nyeri dan kondisi lain pada organ genital wanita dan siklus
menstruasi
N94.0
Mittelschmerz [nyeri abdomen bawah ketika ovulasi]
N94.1
Dyspareunia [hubungan seksual menyakitkan atau sulit pada
wanita]
Kecuali
dispareunia psikogenik (F52.6)
N94.2
Vaginismus [kontraksi vagina menyakitkan, menyulitkan
hubungan seksual]
Kecuali
vaginismus psikogenik (F52.5)
N94.3
Premenstrual
tension
syndrome
[sindroma
ketegangan
menjelang menstruasi]
N94.4
Dismenorrhoea primer
N94.5
Dismenorrhoea sekunder
N94.6
Dismenorrhoea, tidak dijelaskan
N94.8
Kondisi lain yang dijelaskan pada organ genital wanita dan siklus
menstruasi
N94.9
Kondisi yang tidak dijelaskan pada organ genital wanita dan
siklus menstruasi
N95 Kelainan menopause dan perimenopause lainnya
Kecuali: menopause prematur NOS (E28.3), urethritis pasca-menopause
(N34.2):
osteoporosis
pasca-menopause
(M81.0);
dengan
fraktur
patologis (M80.0)
perdarahan berlebihan pada periode menopause (N92.4)
N95.0
Perdarahan pasca-menopause
Kecuali: yang terkait dengan menopause buatan (N95.3)
N95.1
Keadaan menopause dan klimakterik wanita
Gejala terkait menopause: flushing, susah tidur, sakit kepala, kurang
konsentrasi
Kecuali
yang terkait dengan menopause buatan (N95.3)
N95.2
Vaginitis atrofik pasca-menopause
Vaginitis (atrophic) senilis
Kecuali: yang terkait dengan menopause buatan (N95.3)
N95.3
Keadaan yang terkait dengan menopause buatan
Sindroma pascamenopause buatan
N95.8
Kelainan lainnya yang dijelaskan pada menopause dan
perimenopause

271
N95.9

Kelainan-kelainan
dijelaskan

menopause

dan

perimenopause,

tidak

N96 Habitual aborter


Pemeriksaan atau perawatan wanita tidak hamil
Infertilitas relatif
Kecuali: dengan abortus saat ini (O03-O06), sedang hamil (O26.2)
N97 Infertilitas wanita
Termasuk: tidak mampu mencapai kehamilan, sterilitas wanita NOS
Kecuali
infertilitas relatif (N96)
N97.0
Infertilitas wanita akibat anovulasi
N97.1
Infertilitas wanita dengan penyebab pada tuba
Akibat kelainan kongenital tuba
Blok, oklusi, atau stenosis pada tuba
N97.2
Infertilitas wanita dengan penyebab pada uterus
Akibat kelainan kongenital uterus, monimplantasi ovum
N97.3
Infertilitas wanita dengan penyebab pada serviks
N97.4
Infertilitas wanita akibat faktor pria
N97.8
Infertilitas wanita dengan penyebab lain
N97.9
Infertilitas wanita, tidak dijelaskan
N98 Komplikasi fertilisasi buatan
N98.0
Infeksi akibat inseminasi buatan
N98.1
Hiperstimulasi ovarium
Hiperstimulasi ovarium: NOS, akibat ovulasi yang diinduksi
N98.2
Komplikasi usaha memasukkan telur setelah fertilisasi in vitro
N98.3
Komplikasi usaha memasukkan embryo pada embryo transfer
N98.8
Komplikasi lain fertilisasi buatan
Komplikasi inseminasi buatan dari: donor atau suami
N98.9
Komplikasi fertilisasi buatan, tidak dijelaskan

Kelainan lain sistem genitourinarius (N99)


N99 Kelainan sistem genitourinarius pasca-prosedur, n.e.c.
Kecuali: osteoporosis pasca-oophorectomy (M81.1), dengan fraktur
patologis (M80.1)
cystitis irradiasi (N30.4), keadaan yang terkait dengan
menopause buatan (N95.3)
N99.0
Gagal ginjal pasca-prosedur
N99.1
Striktura uretra pasca-prosedur
Striktura uretra pasca-kateterisasi
N99.2
Adhesi vagina pasca-bedah
N99.3
Prolaps atap vagina setelah histerectomi
N99.4
Adhesi peritoneum pelvis pasca-prosedur
N99.5
Malfungsi stoma external saluran kemih
N99.8
Kelainan pasca-prosedur lain pada sistem genitourinarius
Residual ovary syndrome
N99.9
Kelainan sistem genitourinarius pasca-prosedur, tidak dijelaskan

272

273

BAB XV
KEHAMILAN, MELAHIRKAN,
DAN NIFAS (O00-O99)
Bab ini berisi kode yang menjelaskan semua kondisi obstetrik. Masa
obstetrik adalah dari konsepsi sampai dengan 42 hari (6 minggu) setelah
melahirkan. Blok-blok kode tersusun menurut kemajuan kehamilan, yaitu
sejak pembentukan awal janin sampai melahirkan dan selanjutnya masa
nifas. Cara lain untuk mengingat urutan adalah menurut pembagian
periode antenatal, kelahiran, dan postnatal.
Pencarian entri beberapa kondisi obstetrik pada volume 3 (Indeks
Alfabet) tidak selalu menuju sasaran secara langsung. Term terbaik yang
dipakai untuk mulai adalah abortion (terdapat Tabel untuk membantu
menentukan kode komplikasi), pregnancy (terutama pada complicated
by dan management affected by), labour (usaha melahirkan), delivery
(kelahiran), dan puerperal (nifas).

Kecuali:

penyakit human
(B20-B24)

immunodeficiency

virus

[HIV]

cedera, keracunan dan akibat lain tertentu dari penyebab luar


(S00-T98)
kelainan jiwa dan tingkah laku yang berhubungan dengan nifas
(F53.-)
tetanus obstetris (A34)
nekrosis kelenjar pituitary postpartum (E23.0)
osteomalasia nifas (M83.0)
supervisi: kehamilan resiko tinggi (Z35.-), kehamilan normal
(Z34.-)

Bab ini berisi blok-blok berikut:


O00-O08
O20-O29
O30-O48
O60-O75
O80-O84
O85-O92
O95-O99

Edema, proteinuria dan hipertensi pada hamil, melahirkan


dan nifas
Kelainan maternal lain yang umumnya berhubungan dengan
kehamilan
Asuhan ibu yang berhubungan dengan fetus dan cairan
amnion, dan kemungkinan timbulnya masalah melahirkan
Komplikasi labour dan delivery
Delivery
Komplikasi yang terutama berhubungan dengan nifas
Kondisi obstetrik lain, not elsewhere classified

Kehamilan yang berakhir dengan abortus (O00-O08)


Kecuali: penerusan hamil gestasi ganda yang satu janin atau lebih telah
abortus (O31.1)
O00. Ectopic pregnancy
Termasuk: ruptured ectopic pregnancy kehamilan ektopik terganggu
(KET)
Gunakan kode tambahan dari O08.-, kalau perlu, untuk identifikasi
komplikasi.
O00.0
Kehamilan abdomen
Kecuali: lahir hidup pada kehamilan abdomen (O83.3)
asuhan ibu untuk janin hidup pada hamil abdomen
(O36.7)
O00.1
Kehamilan tuba
Kehamilan Fallopii, ruptur tuba akibat hamil, abortus tuba
O00.2
Kehamilan ovarium
O00.8
Kehamilan ektopik lain

274
Kehamilan pada servix, kornu (instersititalis), interligamen, mural
(dinding).
O00.9
Kehamilan ektopik, tidak dijelaskan
O01 Hydatidiform mole
Gunakan kode tambahan dari O08.-, kalau perlu, untuk identifikasi
komplikasi.
Kecuali: malignant hydatidiform mole (D39.2)
O01.0
Hydatidiform mole klasik
Hhydatidiform mole komplit
O01.1
Hydatidiform mole tidak komplit dan parsial
O01.9
Hydatidiform mole, tidak dijelaskan
Penyakit trofoblast NOS, mola vesicularis NOS
O02 Produk abnormal lain dari pembuahan
Gunakan kode tambahan dari O08.-, kalau perlu, untuk identifikasi
komplikasi.
Kecuali: Papyraceous fetus (O31.0)
O02.0
Blighted ovum dan mola non-hydatidiformis
Mole: carneous, fleshy, intrauterine NOS,
Ovum patologis
O02.1
Missed abortion
Kematian janin dini dengan retensi janin mati
Kecuali: missed abortion dengan:
blighted ovum (O02.0)
mola: hydatidiformis (O01.-), non-hydatidiformis (O02.0)
O02.8
Produk abnormal lain pembuahan yang disebutkan
Kecuali: dengan:
blighted ovum (O02.0)
mola: hydatidiformis (O01.-), non-hydatidiformis (O02.0)
O02.9
Produk abnormal pembuahan, tidak dijelaskan
Subdivisi karakter keempat berikut digunakan pada kategori O03-O06:
Note:
Abortus inkomplit melibatkan hasil konsepsi yang tertinggal
setelah abortus
.0.
Inkomplit, dengan komplikasi infeksi saluran genital dan pelvik
dengan kondisi pada O08.0
.1.
Inkomplit, dengan komplikasi perdarahan terlambat dan berlebihan
dengan kondisi pada O08.1
.2.
Inkomplit, dengan komplikasi embolisme
dengan kondisi pada O08.2
.3.
Inkomplit, dengan komplikasi lain dan tidak dijelaskan
dengan kondisi pada O08.3 O08.9
.4.
Inkomplit, tanpa komplikasi
.5.
Komplit atau tidak jelas, dengan komplikasi infeksi saluran genital
dan pelvik
dengan kondisi pada O08.0
.6.
Komplit atau tidak jelas, komplikasi perdarahan terlambat dan
berlebihan
dengan kondisi pada O08.1
.7.
Komplit atau tidak jelas, dengan komplikasi embolisme
dengan kondisi pada O08.2
.8.
Komplit atau tidak jelas, dengan komplikasi lain dan tidak jelas
dengan kondisi pada O08.3 O08.9
.9.
Komplit atau tidak jelas, tanpa komplikasi
O03 Abortus spontan
Termasuk: keguguran:
O04 Abortus medis
Termasuk: pengakhiran kehamilan secara legal atau untuk terapi:
O05

Abortus lain

275

O06 Abortus yang tidak dijelaskan


Termasuk: abortus induksi NOS
O07 Usaha abortus yang gagal
Termasuk: usaha induksi abortus yang gagal
Kecuali: abortus inkomplit (O03-O06)
O07.0
Abortus medis gagal, komplikasi infeksi saluran genital dan
pelvis
O07.1
Abortus medis gagal, komplikasi perdarahan terlambat atau
berlebihan
O07.2
Abortus medis gagal, komplikasi embolisme
O07.3
Abortus medis gagal, komplikasi lain dan tidak dijelaskan
O07.4
Abortus medis gagal, tanpa komplikasi, NOS
O07.5
Usaha abortus gagal lain dan tidak jelas, komplikasi infeksi
saluran genital dan pelvis.
O07.6
Usaha abortus gagal lain dan tidak jelas, komplikasi perdarahan
terlambat atau berlebihan
O07.7
Usaha abortus gagal lain dan tidak jelas, komplikasi embolism
O07.8
Usaha abortus gagal lain dan tidak jelas, komplikasi tidak jelas
O07.9
Usaha abortus gagal lain dan tidak jelas, tanpa komplikasi.
Usaha abortus yang gagal NOS
O08 Komplikasi abortus dan hamil ektopik atau mola
Catatan: Kode ini disediakan terutama untuk pengkodean morbiditas
O08.0
Infeksi saluran genital dan pelvik setelah abortus, hamil ektopik
dan mola.
Endometritis,
parametritis,
salpingitis,
salpingo-oophoritis,
oophoritis,
Pelvic peritonitis, sepsis, septicaemia, septic shock;
mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
Kecuali: embolisme septik atau septikopyemik (O08.2)
infeksi saluran kemih (O08.8)
O08.1
Perdarahan terlambat atau berlebihan setelah abortus, hamil
ektopik dan mola.
Afibrinogenaemia,
defibrination
syndrome,
intravascular
coagulation;
mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
O08.2
Embolisme setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola.
Embolism:
NOS, udara, bekuan darah, pulmonary,
septic or septicopyaemic, amniotic fluid, pyaemic, soap;
mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
O08.3
Shock setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola
Circulatory collapse, shock (postoperative), )
mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
Kecuali: septic shock (O08.0)
O08.4
Gagal ginjal setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola
Oliguria, uraemia,
Gagal ginjal (akut), renal shutdown, renal tubulkar necrosis;
mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07)
O08.5
Kelainan metabolik setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola
Gangguan keseimbangan elektrolit
mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
O08.6
Kerusakan pada organ dan jaringan pelvik yang mengikuti
kondisi pada O00-O07
Lacserasi, perforasi, tear atau kerusakan kimiawi pada
bladder, bowel, broad ligament, cervix, periurethral tissue,
uterus;
yang mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07

276
O08.7

Komplikasi lain vena setelah abortus, kehamilan ektopik dan


mola
O08.8
Komplikasi lain setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola
Cardiac arrest (serangan jantung), infeksi saluran kemih;
yang mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
O08.9
Komplikasi setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola, tidak
dijelaskan
Komplikasi tidak dijelaskan yang mengikuti kondisi pada O00-O07
O08 Komplikasi setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola
Kode-kode ini tidak digunakan untuk KU, Kecuali kalau episode
perawatan adalah untuk mengatasi komplikasi, misalnya komplikasi
abortus sebelumnya. Ia bisa digunakan sebagai kode tambahan pada
kategori O00-O02 untuk identifikasi komplikasi, atau O03-O07 untuk
memberikan detil komplikasi yang lebih jelas.
Contoh
Kondisi utama : Ruptura kehamilan tuba dengan syok.
Spesialisasi: Ginekologi.
Kode :
Kehamilan tuba yang ruptur (O00.1) sebagai KU. Untuk
kode tambahan bisa dipakai O08.3 (syok setelah abortus,
kehamilan ektopik dan mola).
KU : Abortus inkomplit dengan rahim tembus.
Spesialisasi : Ginekologi.
Kode :
Abortus tidak komplit dengan komplikasi lain atau tidak
dijelaskan (O06.3) sebagai KU. Sebagai kode tambahan
dipilih O08.6 (kerusakan organ dan jaringan pelvis setelah
abortus, kehamilan ektopik dan mola).
KU

: Disseminated intravascular coagulation setelah abortus di tempat


lain.
Spesialisasi : Ginekologi.
Kode :
Perdarahan terlambat dan berlebihan setelah abortus dan
kehamilan ektopik dan mola (O08.1) sebagai KU. Kode lain
tidak perlu karena abortus dilakukan pada episode
perawatan yang berbeda.

Edema, proteinuria dan kelainan hipertensi pada kehamilan,


melahirkan dan nifas (KMN) (O10-O16)
Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi dengan albuminuria atau
edema antara kehamilan 20 minggu dan akhir minggu pertama
pascalahir. Eklampsia adalah kejang atau koma tanpa penyebab lain yang
terjadi pada periode waktu yang sama.
Wanita hamil dengan tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih,
edema muka atau tangan, albuminuria >1+, atau tekanan darahnya naik
30 mmHg (sistolik) atau 15 mmHg (diastolik) walau pun tidak melebihi
140/90 mmHg harus dianggap preeklampsia. Preeklampsia ringan muncul
sebagai hipertensi perbatasan, edema yang tidak responsif, atau
albuminuria. Pasien dengan tekanan darah 150/110 mmHg, edema yang
nyata, albuminuria >3+, gangguan penglihatan, atau nyeri perut memiliki
preeklampsia berat.
O10 Hipertensi yang sebelumnya telah ada mempersulit KMN
Termasuk: kondisi berikut dengan proteinuria
sebelumnya

yang

telah

ada

277
Kecuali: yang terjadi dengan proteinuria yang meningkat atau yang
timbul kemudian (O11)
O10.0
Hipertensi esensial yang sebelumnya telah ada mempersulit
KMN
Setiap kondisi pada I10 sebagai alasan asuhan obstetrik selama
KMN
O10.1
Penyakit jantung hipertensif yang sebelumnya telah ada
mempersulit KMN
Setiap kondisi pada I11.- sebagai alasan asuhan obstetrik selama
KMN
O10.2
Penyakit ginjal hipertensif yang sebelumnya telah ada
mempersulit KMN
Setiap kondisi pada I12.- sebagai alasan asuhan obstetrik selama
KMN
O10.3
Penyakit jantung dan ginjal hipertensif yang sebelumnya telah
ada mempersulit KMN
Setiap kondisi pada I13.- sebagai alasan asuhan obstetrik selama
KMN
O10.4
Hipertensi sekunder yang sebelumnya telah ada mempersulit
KMN
Setiap kondisi pada I15.- sebagai alasan asuhan obstetrik selama
KMN
O10.9
Hipertensi yang tidak jelas yang sebelumnya telah ada
mempersulit KMN
O11 Kelainan hipertensi yang sebelumnya telah ada diperberat oleh proteinuria
Kondisi pada O10.- yang dipersulit oleh peningkatan proteinuria
Pre-eclampsia yang timbul pada masalah lain (superimposed preeclampsia)
O12 Edema dan proteinuria akibat kehamilan [gestational] tanpa hipertensi
O12.0
Edema akibat kehamilan (gestational oedema)
O12.1
Proteinuria akibat kehamilan (gestational proteinuria)
O12.2
Edema akibat kehamilan dengan proteinuria
O13 Hipertensi akibat kehamilan tanpa proteinuria yang nyata
Hipertensi akibat kehamilan (gestational hypertension) NOS;
Pre-eklampsia ringan
O14 Hipertensi akibat kehamilan dengan proteinuria yang nyata
Kecuali: pre-eklampsia yang timbul pada masalah lain (superimposed preeclampsia) (O11)
O14.0
Pre-eklampsia sedang
O14.1
Pre-eklampsia berat
O14.9
Pre-eklampsia, tidak dijelaskan
O15 Eklampsia
Termasuk: kejang yang terjadi setelah timbulnya kondisi O10-O14 dan
O16
O15.0
Eklampsia pada kehamilan
O15.1
Eklampsia pada waktu melahirkan
O15.2
Eklampsia pada nifas
O15.9
Eklampsia: tidak dijelaskan waktunya, NOS
O16 Hipertensi maternal yang tidak dijelaskan
Hipertensi sementara pada kehamilan

Kelainan maternal lain pada kehamilan (O20-O29)


Catatan: Kategori-kategori O24.- dan O25 melibatkan kondisi berikut
walau pun terjadinya bisa pada waktu melahirkan atau nifas..

278
Kecuali: Asuhan ibu untuk masalah janin, amnion, dan mungkin
melahirkan (O30-O48)
Penyakit ibu yang bisa diklasifikasikan di tempat lain, tapi
mempersulit KMN (O98-O99)
O20 Perdarahan pada kehamilan dini
Kecuali: hamil yang berakhir dengan abortus (O00-O08)
O20.0
Threatened abortion (ancaman abortus:, abortus imminens)
Perdarahan yang dinyatakan sebagai akibat ancaman abortus
O20.8
Perdarahan lain pada kehamilan dini
O20.9
Perdarahan pada kehamilan dini, tidak dijelaskan
O21

Muntah berlebihan pada kehamilan


Hyperemesis gravidarum adalah mual dan muntah selama hamil
yang
menyebabkan
berat
badan
berkurang,
dehidrasi
dan
asidosis/ketosis. Keadaan ini berbeda dari morning sickness dengan
mual dan muntah, tapi berat badan terus bertambah dan tanpa dehidrasi.
O21.0
Hyperemesis gravidarum ringan
Hyperemesis gravidarum, ringan atau tidak dijelaskan, dimulai
sebelum akhir minggu ke-22 kehamilan
O21.1
Hyperemesis gravidarum dengan kekacauan metabolik
Hyperemesis gravidarum, ringan atau tidak dijelaskan, dimulai
sebelum akhir minggu ke-22 kehamilan, dengan kekacauan
metabolik seperti: kehabisan karbohidrat, dehidrasi, atau
gangguan keseimbangan elektrolit
O21.2
Late vomiting of pregnancy
Muntah berlebihan yang dimulai setelah 22 minggu kehamilan
O21.8
Muntah lain yang mempersulit kehamilan
Muntah akibat penyakit c.e.; mempersulit kehamilan
Gunakan kode tambahan, kalau diinginkan, untuk identifikasi
penyebab
O21.9
Muntah pada kehamilan, tidak dijelaskan
O22 Komplikasi vena pada kehamilan
Kecuali: embolisme pulmonalis pada obstetri (O88.-),
sebagai komplikasi dari:
abortus, hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.7),
melahirkan dan nifas (O87.-)
O22.0
Pelebaran vena (varicose vein) anggota bawah pada kehamilan
Pelebaran vena NOS pada kehamilan
O22.1
Varises genitalia pada kehamilan
Varises perineum, vagina, atau vulva pada kehamilan
O22.2
Thrombophlebitis superfisial pada kehamilan
Thrombophlebitis tungkai pada kehamilan
O22.3
Phlebothrombosis profunda pada kehamilan
Thrombosis vena profundus, antepartum
O22.4
Haemorrhoids pada kehamilan
O22.5
Thrombosis vena serebrealis pada kehamilan
Thrombosis sinus serebro-venosa pada kehamilan
O22.8
Komplikasi vena lainnya pada kehamilan
O22.9
Komplikasi vena pada kehamilan, tidak dijelaskan
Gestational: phlebitis NOS, phlebopati NOS, thrombosis NOS
O23 Infeksi saluran genitourinarius pada kehamilan
O23.0
Infeksi ginjal pada kehamilan
O23.1
Infeksi kandung kemih pada kehamilan
O23.2
Infeksi urethra pada kehamilan
O23.3
Infeksi bagian lain saluran urinarius pada kehamilan
O23.4
Infeksi saluran urinarius yang tidak dijelaskan pada kehamilan
O23.5
Infeksi saluran genital pada kehamilan

279
O23.9

Infeksi saluran genitourinarius lain dan tidak dijelaskan pada


kehamilan
Infeksi saluran genitourinarius pada kehamilan NOS

O24 Diabetes mellitus pada kehamilan


Termasuk: pada kelahiran dan nifas
O24.0
Diabetes mellitus yang sebelumnya telah ada, insulin-dependent
O24.1
Diabetes mellitus yang sebelumnya telah ada, non-insulindependent
O24.2
Diabetes mellitus akibat malnutrisi yang sebelumnya telah ada
O24.3
Diabetes mellitus yang tidak dijelaskan yang sebelumnya telah
ada
O24.4
Diabetes mellitus yang muncul sewaktu hamil
Gestational diabetes mellitus (diabetes mellitus akibat
kehamilan) NOS
O24.9
Diabetes mellitus pada kehamilan, tidak dijelaskan
O25 Malnutrisi pada kehamilan
Malnutrisi pada kelahiran dan nifas
O26 Asuhan ibu untuk kondisi lain yang banyak berhubungan dengan kehamilan
O26.0
Peningkatan berat badan berlebihan pada kehamilan
Kecuali: gestational oedema (edema akibat kehamilan) (O12.0,
O12.2)
O26.1
Peningkatan berat badan kurang pada kehamilan
O26.2
Perawatan kehamilan untuk abortus habitualis
Kecuali: orang dengan abortus habitualis:
yang sekarang abortus (O03-O06),
yang sekarang tidak hamil (N96)
O26.3
Intrauterine contraceptive device (IUD spiral) tertahan pada
kehamilan
O26.4
Herpes gestationis herpes akibat kehamilan
O26.5
Sindroma hipotensi ibu
Sindroma hipotensi pada posisi telentang
O26.6
Kelainan hati pada KMN
Kecuali: sindroma hepatorenal setelah melahirkan (O90.4)
O26.7
Subluxasio symphysis (pubis) in KMN
Kecuali: pemisahan traumatika symphysis (pubis) waktu melahirkan
(O71.6)
O26.8
Kondisi lain yang dijelaskan akibat kehamilan
Lemah dan lelah, neuritis perifer, atau penyakit ginjal akibat
kehamilan
O26.9
Kondisi akibat kehamilan, tidak dijelaskan
O28 Penemuan abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
Kecuali:
penemuan diagnostik c.e. see Alphabetical Index
perawatan ibu untuk masalah janin, amnion atau melahirkan
(O30-O48)
O28.0
Penemuan hematologis abnormal pada pemeriksaan antenatal
ibu
O28.1
Penemuan biokimiawi abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.2
Penemuan sitologis abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.3
Penemuan ultrasonik abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.4
Penemuan radiologis abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.5
Penemuan kromosom dan genetik abnormal pada pemeriksaan
antenatal ibu
O28.8
Penemuan abnormal lain pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.9
Penemuan abnormal lain pada pemeriksaan antenatal ibu, tidak
dijelaskan
O29 Komplikasi anaesthesia selama kehamilan

280
Termasuk: komplikasi ibu akibat pemberian anestetik umum atau lokal,
analgesik atau penenang lain selama kehamilan.
Kecuali:
komplikasi anestesia sewaktu:
abortus, kehamilan ektopik atau mola (O00-O08),
melahirkan (O74.-)
nifas (O89.-)
O29.0
Komplikasi anestesia pada paru-paru selama kehamilan
Akibat anestesia selama kehamilan
pneumonitis aspirasi,
inhalasi isi atau sekresi lambung NOS,
sindroma Mendelson (pneumonitis setelah aspirasi asam
lambung),
atau kolaps paru-paru akibat tekanan,
O29.1
Komplikasi anestesia pada jantung selama kehamilan
Gagal jantung, cardiac arrest atau failure akibat anestesia selama
kehamilan
O29.2
Komplikasi anestesia pada sistem syaraf pusat selama kehamilan
Anoksia serebri akibat anestesia selama kehamilan
O29.3
Reaksi toksik terhadap anestesia lokal selama kehamilan
O29.4
Sakit kepala akibat anestesia spinal dan epidural selama
kehamilan
O29.5
Komplikasi lain akibat anestesia spinal dan epidural selama
kehamilan
O29.6
Intubasi (pemasukan tabung/selang) yang gagal atau sulit
selama kehamilan
O29.8
Komplikasi lain anestesia selama kehamilan
O29.9
Komplikasi anestesia selama kehamilan, tidak dijelaskan

Asuhan ibu sehubungan dengan masalah janin, amnion dan


mungkin melahirkan (O30-O48)
Blok ini cukup besar dan mencakup berbagai kondisi yang
digunakan untuk kode alasan asuhan untuk ibu. Kondisi tersebut adalah
kehamilan ganda, kelainan presentasi (letak dan bagian terdepan) janin,
disproporsi (kesenjangan perbandingan ibu dan janin), kelainan organ
pelvik, kelainan dan masalah janin, kelainan cairan dan selaput amnion,
kelainan plasenta, persalinan palsu, dan kehamilan memanjang (lebih dari
42 minggu).
Kode ini bisa dipakai untuk menjelaskan alasan asuhan saat admisi
untuk pengakhiran kehamilan, antenatal care, induksi persalinan, dan
intervensi prosedur sewaktu melahirkan.
O30 Multiple gestation (kehamilan ganda)
Kecuali: komplikasi yang khusus pada kehamilan ganda (O31.-)
O30.0
Twin pregnancy hamil kembar dua
O30.1
Triplet pregnancy hamil kembar tiga
O30.2
Quadruplet pregnancy hamil kembar empat
O30.8
Kehamilan ganda lainnya
O30.9
Kehamilan ganda, tidak dijelaskan,
Kehamilan ganda NOS
O31 Komplikasi yang khusus pada kehamilan ganda
Kecuali:
malpresentasi dari satu atau lebih janin (O32.5),
kembar siam penyebab disproporsi (O33.7),
kelahiran tertunda kembaran kedua dari kehamilan ganda. (O63.2),
dengan obstructed labour kelahiran terhalang (O64-O66)
O31.0
Papyraceous fetus,
Fetus compressus
O31.1
Penerusan kehamilan setelah satu janin atau lebih abortus.

281
O31.2
O31.8

Penerusan kehamilan setelah kematian intrarahim satu janin


atau lebih
Komplikasi lain khusus untuk kehamilan ganda

O32 Asuhan ibu untuk malpresentasi fetus yang diketahui atau dicurigai.
Presentasi normal adalah occiput anterior, yaitu ubun-ubun kecil
di anterior ibu. Presentasi lain bisa occiput posterior, muka, dahi, dan
bokong (breech) atau sungsang. Presentasi bahu bisa terjadi ketika janin
melintang (oblique or transverse) terhadap ibu.
Termasuk: kondisi berikut sebagai alasan untuk:
observasi, perawatan, atau asuhan obstetri lain,
seksio cesar sebelum persalinan (kala I) dimulai.
Kecuali: kondisi berikut dengan obstruksi persalinan (O64.-)
O32.0
Asuhan ibu untuk letak (lie) anak yang tidak stabil
O32.1
Asuhan ibu untuk presentasi sungsang
O32.2
Asuhan ibu untuk letak transversa dan oblique (lintang)
Presentasi: transversa, oblique
O32.3
Asuhan ibu untuk presentasi muka, dahi, dan dagu
O32.4
Asuhan ibu untuk kepala yang masih tinggi di saat term (cukup
bulan)
Kegagalan kepala janin memasuki pelvic brim (pinggir atas panggul)
O32.5
Asuhan ibu untuk hamil ganda dengan malpresentasi 1 janin
atau lebih
O32.6
Asuhan ibu untuk presentasi campuran (compound)
O32.8
Asuhan ibu untuk malpresentasi lain janin
O32.9
Asuhan ibu untuk malpresentasi janin yang tidak dijelaskan
O33 Asuhan ibu untuk disproporsi yang diketahui atau dicurigai
Termasuk: kondisi berikut sebagai alasan untuk:
observasi, perawatan, atau asuhan obstetri lain,
seksio cesar sebelum persalinan (kala I) dimulai.
Kecuali: kondisi berikut dengan dengan obstruksi persalinan (O65-O66)
O33.0
Asuhan ibu untuk disproporsi akibat deformasi tulang pelvik ibu
Deformitas pelvik menyebabkan disproporsi NOS
O33.1
Asuhan ibu untuk disproporsi akibat penyempitan panggul
secara umum
Penyempitan pelvis NOS menyebabkan disproporsi
O33.2
Asuhan ibu untuk disproporsi akibat penyempitan inlet panggul
Penyempitan pintu atas (inlet) panggul menyebabkan disproporsi
O33.3
Asuhan ibu untuk disproporsi akibat penyempitan outlet panggul
Penyempitan rongga tengah panggul menyebabkan disproporsi
Penyempitan
pintu
bawah
panggul
(outlet)
menyebabkan
disproporsi
O33.4
Asuhan ibu untuk disproporsi campuran yang berasal dari ibu
dan janin
O33.5
Asuhan ibu untuk disproporsi akibat janin yang besar dari
biasanya
Disproporsi akibat janin dengan janin yang terbentuk normal,
disproporsi janin NOS
O33.6
Asuhan ibu untuk disproporsi akibat janin hydrocephalus
O33.7
Asuhan ibu untuk disproporsi akibat deformitas janin lainnya
Disproporsi akibat: kembar siam
janin dengan: asites, hidrops, meningomyelocele, teratoma
sakrum, tumor
O33.8
Asuhan ibu untuk disproporsi dengan penyebab lain
O33.9
Asuhan ibu untuk disproporsi, tidak dijelaskan
Disproporsi: sefalopelvik NOS, fetopelvik NOS
O34 Asuhan ibu untuk known or suspected abnormality of pelvic organs
Termasuk: kondisi berikut sebagai alasan untuk:
observasi, perawatan, atau asuhan obstetri lain,

282
seksio cesar sebelum persalinan (kala I) dimulai.
Kecuali: kondisi berikut dengan dengan obstruksi persalinan (O65.5)
O34.0
Asuhan ibu untuk malformasi kongenital uterus
Asuhan ibu untuk: double uterus, uterus bicornis
O34.1
Asuhan ibu untuk tumor korpus uteri
Asuhan ibu untuk: polip korpus uteri, fibroid uterus
Kecuali: asuhan ibu untuk tumor servix (O34.4)
O34.2
Asuhan ibu akibat jaringan parut dari pembedahan sebelumnya
Asuhan ibu untuk jaringan parut seksio sesar sebelumnya
Kecuali: kelahiran per vaginam setelah seksio sesar sebelumnya
NOS (O75.7)
O34.3
Asuhan ibu untuk inkompetensi servix
Asuhan ibu untuk cerclage (penjahitan servix) atau sutura Shirodkar
dengan or tanpa disebutkan inkompetensi servix
O34.4
Asuhan ibu untuk kelainan lain servix
Asuhan ibu untuk: polyp, tumor, operasi sebelumnya, striktura atau
stenosis servix
O34.5
Asuhan ibu untuk kelainan lain pada uterus hamil
Asuhan ibu untuk: inkarserasi (terjepit), prolaps, atau retroversi
uterus hamil
O34.6
Asuhan ibu untuk kelainan vagina
Asuhan ibu untuk: stenosis vagina (didapat)(kongenital), septate
vagina (berseptum)
striktura, tumor, operasi sebelumnya pada vagina,
Kecuali: asuhan untuk varises vagina pada kehamilan (O22.1)
O34.7
Asuhan ibu untuk kelainan vulva dan perineum
Asuhan ibu untuk: fibrosis perineum, perineum kaku, tumor vulva,
operasi sebelumnya pada perineum atau vulva,
Kecuali: asuhan untuk varises perineum dan vulva pada kehamilan
(O22.1)
O34.8
Asuhan ibu untuk kelainan lain pada organ pelvik
Asuhan ibu untuk: cystocele, rectocele, lantai pelvik kaku,
perbaikan lantai pelvik (sebelumnya), pendulous abdomen
(berayun)
O34.9
Asuhan ibu untuk kelainan organ pelvik yang tidak dijelaskan
O35 Asuhan ibu untuk kelainan dan kerusakan janin yang diketahui atau dicurigai
Termasuk: kondisi berikut pada janin sebagai alasan untuk:
observasi, perawatan, atau asuhan obstetri lain,
seksio cesar sebelum persalinan (kala I) dimulai.
Kecuali: asuhan ibu untuk disproporsi yang diketahui atau dicurigai
(O33.-)
O35.0
Asuhan ibu untuk (kecurigaan) malformasi sistem syaraf pusat
pada janin
Asuhan ibu untuk (kecurigaan) fetal: anencephaly, spina bifida
Kecuali: kelainan kromosom pada janin (O35.1)
O35.1
Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kelainan kromosom pada janin
O35.2
Asuhan ibu untuk (kecurigaan) penyakit herediter pada janin
Kecuali: kelainan kromosom pada janin (O35.1)
O35.3
Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat penyakit
virus ibu
Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat
infeksi cytomegalovirus atau rubella pada ibu
O35.4
Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat alkohol
O35.5
Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat obatobatan
Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat addiksi obat
Kecuali: fetal distress ketika melahirkan akibat pemberian obat
(O68.-)
O35.6
Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat radiasi

283
O35.7

Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat prosedur


medis lain
Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat:
amniocentesis, biopsi, pemeriksaan darah, IUD, operasi intrauterus
O35.8
Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kelainan dan kerusakan lain pada
janin
Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat listeriosis
atau toxoplasmosis ibu
O35.9 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kelainan dan kerusakan janin yang
tidak dijelaskan
O36 Asuhan ibu untuk masalah lain yang diketahui atau dicurigai pada janin
Termasuk: kondisi berikut pada janin sebagai alasan untuk: observasi,
perawatan atau asuhan obstetri lain, atau untuk pengakhiran
kehamilan.
Kecuali: kelahiran yang dipersulit oleh stress [distress] janin (O68.-)
sindroma transfusi plasenta (O43.0)
O36.0
Asuhan ibu untuk isoimunisasi rhesus
Antibodi Anti-D [Rh], inkompatibilitas Rh (dengan hydrops fetalis)
O36.1
Asuhan ibu untuk other isoimunisasi
Isoimunisasi ABO, isoimunisasi NOS (dengan hydrops fetalis)
O36.2
Asuhan ibu untuk hydrops fetalis
Hydrops fetalis: NOS, tidak berhubungan dengan isoimunisasi
O36.3
Asuhan ibu untuk tanda-tanda hipoksia janin
O36.4
Asuhan ibu untuk kematian intrauterus
Kecuali: missed abortion (O02.1)
O36.5
Asuhan ibu untuk pertumbuhan janin yang lambat
Asuhan ibu untuk berat badan rendah (light-for-dates), ukuran
badan kecil (small-for-dates), atau insufisiensi plasenta, yang
diketahui atau dicurigai
O36.6
Asuhan ibu untuk pertumbuhan janin berlebihan
Asuhan ibu untuk janin large-for-dates yang diketahui atau dicurigai
O36.7
Asuhan ibu untuk janin hidup pada kehamilan abdomen
O36.8
Asuhan ibu untuk masalah lain janin yang diketahui
O36.9
Asuhan ibu untuk masalah janin yang tidak dijelaskan
O40 Polyhydramnios
Hydramnios
O41 Kelainan lain pada cairan dan selaput ketuban
Kecuali: ketuban pecah dini premature rupture of membranes (O42.-)
O41.0
Oligohydramnios
Oligohydramnios tanpa disebutkan ketuban pecah
O41.1
Infeksi kantong dan selaput ketuban (amnion)
Amnionitis, chorioamnionitis, membranitis, placentitis
O41.8
Kelainan lain cairan dan selaput ketuban yang dijelaskan
O41.9
Kelainan cairan dan selaput ketuban yang tidak dijelaskan
O42 Premature rupture of membranes - ketuban pecah dini
O42.0
Premature rupture of membranes, persalinan dimulai dalam 24
jam
O42.1
Premature rupture of membranes, persalinan dimulai setelah 24
jam
Kecuali: dengan persalinan diperlambat oleh terapi (O42.2)
O42.2
Premature rupture of membranes, persalinan diperlambat oleh
terapi
O42.9
Premature rupture of membranes, tidak dijelaskan
O43 Kelainan plasenta
Kecuali: asuhan ibu untuk pertumbuhan janin yang lambat akibat
insufisiensi plasenta (O36.5),

284
placenta praevia (O44.-),
pemisahan prematur plasenta [abruptio placentae] (O45.-)
O43.0
Placental transfusion syndromes
Transfusi: fetomaternal, maternofetal, twin-to-twin
O43.1
Malformasi plasenta
Plasenta abnormal NOS, plasenta circumvallata
O43.8
Kelainan lain plasenta: disfungsi plasenta, infark plasenta
O43.9
Kelainan plasenta, tidak dijelaskan
O44 Placenta praevia
O44.0
Placenta praevia yang dinyatakan tanpa perdarahan
Implantasi rendah plasenta yang dinyatakan tanpa perdarahan
O44.1
Placenta praevia dengan perdarahan
Implantasi rendah plasenta, NOS atau dengan perdarahan,
Placenta praevia: marginal, partial atau total, NOS atau dengan
perdarahan
Kecuali: persalinan yang dipersulit oleh perdarahan dari vasa
praevia (O69.4)
O45 Pemisahan prematur plasenta [abruptio placentae]
O45.0
Pemisahan prematur plasenta dengan cacad koagulasi
Abruptio placentae dengan perdarahan (berlebihan) akibat:
afibrinogenaemia, DIC, hyperfibrinolysis, hypofibrinogenaemia
O45.8
Pemisahan prematur lainnya pada plasenta
O45.9
Pemisahan prematur plasenta, tidak dijelaskan
Abruptio placentae NOS
O46 Perdarahan antepartum, not elsewhere classified
Kecuali: perdarahan
pada
kehamilan
dini
(O20.-),
perdarahan
intrapartum NEC (O67.-)
placenta praevia (O44.-), pemisahan prematur [abruptio]
plasenta (O45.-)
O46.0
Perdarahan antepartum dengan cacad koagulasi
Perdarahan antepartum (berlebihan) akibat:
afibrinogenaemia, DIC, hyperfibrinolysis, hypofibrinogenaemia
O46.8
Perdarahan antepartum lainnya
O46.9
Perdarahan antepartum, tidak dijelaskan
O47 False labour persalinan palsu
O47.0
False labour sebelum 37 minggu kehamilan
O47.1
False labour pada atau setelah 37 minggu kehamilan
O47.9
False labour, tidak dijelaskan
O48 Prolonged pregnancy
Post-dates, post-term

Komplikasi persalinan dan kelahiran (O60-O75)


O60. Kelahiran preterm
Awal persalinan (spontan) sebelum lengkap 37 minggu kehamilan
O61. Kegagalan induksi persalinan
O61.0
Kegagalan induksi persalinan medis
Kegagalan
induksi
(persalinan)
medis
dengan:
oxytocin,
prostaglandins
O61.1 Kegagalan induksi persalinan dengan instrumen
Kegagalan induksi (persalinan) medis secara: mekanis, bedah
O61.8
Kegagalan induksi persalinan lainnya.
O61.9
Kegagalan induksi persalinan, tidak dijelaskan
O62. Kelainan tenaga persalinan
O62.0
Kontraksi inadekuat primer
Kegagalan dilatasi servix

285
Disfungsi hipotonik primer uterus
O62.1
Inersia uterus sekunder
Fase aktif persalinan terhenti
Disfungsi hipotonik sekunder uterus
O62.2
Inersi lain uterus
Atonia uterus, persalinan irreguler, persalinan desultory (kontraksi
tak
teratur)
kontraksi lemah, inersia uterus NOS, disfungsi hipotonik
uterus NOS
O62.3
Precipitate labour persalinan yang cepat [partus presipitatus]
O62.4
Kontraksi hipertonik uterus, tidak teratur dan waktunya
memanjang
Distosia uterus NOS, distosia cincin kontraksi [distosia = susah
melalui jalan lahir]
Kontraksi tetanik, kontraksi hour-glass uterus, disfungsi hipertonik
uterus
Partus tidak teratur, kerja uterus tak teratur
Kecuali: distosia (janin)(maternal) NOS (O66.9)
O62.8
Kelainan lain tenaga persalinan
O62.9
Kelainan tenaga persalinan, tidak dijelaskan
O63. Long labour partus memanjang
O63.0
Kala I (persalinan) memanjang sejak kontraksi dimulai
O63.1
Kala II (persalinan) memanjang sejak pembukaan lengkap
sampai lahir
O63.2
Kelahiran bayi kedua.pada twin, triplet, dst. tertunda
O63.9
Partus memanjang (long labour): tidak dijelaskan, NOS
[Partus lama sering berarti partus terlantar yang kodenya bukan
disini]
O64. Persalinan terhambat (obstructed labour) akibat malposisi dan malpresentasi fetus
O64.0
Persalinan terhambat akibat rotasi kepala janin tidak sempurna
Deep transverse arrest
Persalinan terhambat akibat (posisi) persisten:
oksipito-iliaka, oksipito-posterior, oksipito-sakrum, oksipitotransversa
O64.1
Persalinan terhambat akibat presentasi sungsang
O64.2
Persalinan terhambat akibat presentasi muka
Persalinan terhambat akibat presentasi dagu
O64.3
Persalinan terhambat akibat presentasi dahi
O64.4
Persalinan terhambat akibat presentasi bahu
Prolapsed arm (lengan menumbung)
Kecuali: bahu terhambat atau distosia bahu (O66.0)
O64.5
Persalinan terhambat akibat presentasi campuran
O64.8
Persalinan terhambat akibat malposisi dan malpresentasi lain
O64.9
Persalinan terhambat akibat malposisi dan malpresentasi yang
tidak dijelaskan
O65. Persalinan terhambat akibat kelainan pelvik ibu
O65.0
Persalinan terhambat akibat deformasi pelvis
O65.1
Persalinan terhambat akibat panggul secara umum sempit
O65.2
Persalinan terhambat akibat penyempitan pintu atas panggul
O65.3
Persalinan terhambat akibat penyempitan pintu bawah dan
rongga panggul
O65.4
Persalinan terhambat akibat disproporsi feto-pelvik, tidak
dijelaskan
Kecuali: distosia akibat kelainan janin (O66.2-O66.3)
O65.5
Persalinan terhambat akibat kelainan organ pelvik ibu
Persalinan terhambat akibat kondisi yang tercantum pada O34.O65.8
Persalinan terhambat akibat kelainan lain pelvik ibu

286
O65.9

Persalinan terhambat akibat kelainan pelvik ibu yang tidak


dijelaskan

O66. Persalinan terhambat lainnya


O66.0
Persalinan terhambat akibat distosia bahu
Impacted shoulders
O66.1
Persalinan terhambat akibat locked twins si kembar saling
mengunci
O66.2
Persalinan terhambat akibat janin sangat besar
O66.3
Persalinan terhambat akibat kelainan lain pada janin
Distosia akibat: kembar siam, janin hidrosefalus,
asites, hydrops, meningomyelocele, sacral teratoma, atau tumor
pada janin
O66.4
Kegagalan percobaan persalinan, tidak dijelaskan
Kegagalan percobaan persalinan dengan kelahiran kemudian secara
seksio sesar
O66.5
Kegagalan penggunaan ekstraksi vakum dan forseps, tidak
dijelaskan
Kegagalan ekstraksi vakum disusul dengan penggunaan forseps,
atau kegagalan ekstraksi forceps disusul dengan seksio sesar
O66.8
Persalinan terhambat lain yang dijelaskan
O66.9
Persalinan terhambat, tidak dijelaskan
Dystocia: NOS, fetal NOS, maternal NOS
O67. Persalinan dipersulit oleh perdarahan intrapartum, n.e.c.
Kecuali: placenta praevia (O44.-), abruptio placentae (O45.-),
perdarahan antepartum NEC (O46.-), perdarahan postpartum
(O72.-)
O67.0
Perdarahan intrapartum dengan cacad koagulasi
Perdarahan (berlebihan) intrapartum akibat:
DIC, afibrinogenaemia, hypofibrinogenaemia, hyperfibrinolysis
O67.8
Perdarahan intrapartum lainnya Perdarahan intrapartum berlebihan
O67.9
Perdarahan intrapartum, tidak dijelaskan
O68. Persalinan dipersulit oleh fetal stress [distress]
Termasuk: fetal distress pada persalinan dan kelahiran akibat
pemberian obat
O68.0
Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh kelainan fetal heart rate
(FHR)
Fetal: bradycardia, tachycardia, irama jantung tidak teratur
Kecuali: dengan meconium di dalam cairan amnion (O68.2)
O68.1
Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh meconium di dalam
cairan amnion
Kecuali: dengan kelainan FHR (O68.2)
O68.2
Persalinan dan kelahiran dipersulit kelainan FHR dengan
meconium di cairan amnion
O68.3
Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh bukti biokimiawi fetal
stress
Asidemia atau gangguan keseimbangan asam basa pada janin
O68.8
Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh bukti lain fetal stress
Bukti fetal distress pada: EKG, USG
O68.9
Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh fetal stress, tidak
dijelaskan
O69. Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh komplikasi tali pusat
O69.0 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh prolaps umbilikus
O69.1 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh umbilikus melilit leher,
dengan penekanan
O69.2 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh umbilikus tersangkut
lainnya

287
Umbilikus tersangkut kusut pada kembar dengan kantong amnion
tunggal
Simpul pada umbilikus
O69.3 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh umbilikus pendek
O69.4 Persalinan dan kelahiran dipersulit vasa praevia [perdarahan dari
vasa praevia]
O69.5 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh lesi pembuluh darah
umbilikus
Lecet atau haematoma umbilikus, thrombosis pembuluh darah
umbilikus
O69.8 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh komplikasi umbilikus
lainnya
O69.9 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh komplikasi umbilikus, tidak
dijelaskan
O70. Laserasi perineum sewaktu melahirkan
Termasuk: episiotomy yang diperlebar oleh laserasi
Kecuali: laserasi obstetrik tinggi tersendiri di vagina (O71.4)
O70.0
Luka perineum tingkat satu sewaktu melahirkan
Luka, ruptur, atau robek ketika melahirkan (melibatkan)
fourchette (lipatan kulit di balik vulva), vulva, vagina, labia,
O70.1
Luka perineum tingkat dua sewaktu melahirkan
Luka, ruptur, atau robek ketika melahirkan seperti O70.0,
melibatkan:
lantai pelvik, otot perineum, otot vagina
Kecuali: melibatkan sphincter anus (O70.2)
O70.2
Luka perineum tingkat tiga sewaktu melahirkan
Luka, ruptur, atau robekan ketika melahirkan seperti O70.1,
melibatkan:
septum rektovaginalis, sphincter anus, sphincter NOS,
Kecuali: yang melibatkan mukosa anus atau rektum (O70.3)
O70.3
Luka perineum tingkat empat sewaktu melahirkan
Luka, ruptur, atau robekan ketika melahirkan seperti O70.2,
melibatkan:
mukosa anus atau mukosa rektum,
O70.9
Luka perineum sewaktu melahirkan, tidak dijelaskan

kulit
yang

yang

yang

O71. Trauma obstetrik lainnya


Termasuk: kerusakan oleh instrumen
O71.0
Ruptur uterus sebelum awal persalinan
O71.1
Ruptur uterus selama persalinan
Ruptur uterus yang tidak dinyatakan terjadi sebelum awal
persalinan
O71.2
Inversi uterus postpartum
O71.3
Luka obstetrik pada serviks
Annular detachment of cervix - lepasnya serviks seperti cincin
O71.4
Luka obstetrik tinggi tersendiri di vagina
Luka dinding vagina tanpa disebutkan luka perineum
Kecuali: dengan luka perineum (O70.-)
O71.5
Cedera obstetrik lain pada organ pelvik
Cedera obstetrik pada bladder atau urethra
O71.6
Kerusakan obstetrik terhadap sendi dan ligamen pelvik
Avulsi (lepas) obstetrik rawan bagian dalam simfisis,
Pemisahan traumatika obstetrik simfisis (pubis), kerusakan obstetrik
koksigis
O71.7
Haematoma obstetrik pada pelvis
Haematoma obstetrik: pada perineum, vagina, vulva
O71.8
Trauma obstetrik lain yang dijelaskan
O71.9
Trauma obstetrik, tidak dijelaskan
O72. Postpartum haemorrhage

288
Termasuk: perdarahan setelah kelahiran janin atau bayi
O72.0
Perdarahan kala III
Perdarahan akibat plasenta tertinggal, terperangkap, atau melekat
Plasenta tertinggal [retained placenta] NOS
O72.1
Perdarahan postpartum segera lainnya
Perdarahan setelah kelahiran plasenta, perdarahan postpartum
(atonik) NOS
O72.2
Perdarahan postpartum terlambat dan sekunder
Perdarahan akibat tertahannya bagian plasenta atau membran
Tertahannya produk konsepsi NOS, setelah kelahiran
O72.3
Cacad koagulasi postpartum
Afibrinogenaemia atau fibrinolysis postpartum:
O73. Tertahannya plasenta dan selaput ketuban, tanpa perdrahan
O73.0
Plasenta terahan tanpa perdarahan
Placenta accreta (melekat erat) tanpa perdarahan
O73.1
Bagian plasenta dan membran tertahan, tanpa perdarahan
Produk konsepsi tertahan setelah kelahiran, tanpa perdarahan
O74. Komplikasi anestesia selama persalinan dan kelahiran
Termasuk: komplikasi maternal akibat pemberian anestetik umum atau
lokal, analgesia atau sedasi lain sewaktu persalinan dan
melahirkan
O74.0
Pneumonitis aspirasi akibat anestesia selama persalinan dan
kelahiran
Inhalasi isi atau sekresi lambung NOS selama persalinan dan
kelahiran
Sindroma Mendelson akibat anestesia selama persalinan dan
kelahiran
O74.1
Kompilasi paru-paru lainnya selama persalinan dan kelahiran
Kolaps tekanan pada paru-paru akibat anestesia selama persalinan
dan kelahiran
O74.2
Komplikasi anestesia terhadap jantung selama persalinan dan
kelahiran
Gagal jantung akibat anestesia selama persalinan dan kelahiran
O74.3
Komplikasi anestesia terhadap sistem syaraf pusat selama
persalinan dan kelahiran
Anoksia otak akibat anestesia selama persalinan dan kelahiran
O74.4
Reaksi toksik terhadap anestesia lokal selama persalinan dan
kelahiran
O74.5
Sakit kepala akibat anestesia spinal dan epidural selama
persalinan dan kelahiran
O74.6
Komplikasi lain anestesia spinal dan epidural selama persalinan
dan kelahiran
O74.7
Intubasi gagal atau sulit selama persalinan dan kelahiran
O74.8
Komplikasi lain anestesia selama persalinan dan kelahiran
O74.9
Komplikasi anestesia selama persalinan dan kelahiran, tidak
dijelaskan
O75. Komplikasi lain persalinan dan kelahiran, not elsewhere classified
Kecuali: sepsis nifas(O85), infeksi nifas (O86.-)
O75.0
Maternal distress selama persalinan dan kelahiran
O75.1
Shock selama atau sesudah persalinan dan kelahiran
Obstetric shock
O75.2
Pyrexia selama persalinan dan kelahiran, not
classified
O75.3
Infeksi lain selama persalinan
Septikemia selama persalinan
O75.4
Komplikasi lain dari operasi dan prosedur obstetrik

elsewhere

289
Gagal jantung atau anoksia serebri setelah operasi sesar atau
operasi dan prosedur obstetrik lainnya, Termasuk kelahiran
NOS
Kecuali: komplikasi anestesia selama persalinan dan kelahiran
(O74.-)
pada luka (bedah) obstetri dengan:
infeksi (O86.0), disrupsi (O90.0-O90.1), hematoma
(O90.2)
O75.5
Kelahiran terlambat setelah membran dipecahkan secara
artifisial
O75.6
Kelahiran terlambat setelah membran pecah spontan atau tidak
dijelaskan
Kecuali: ketuban pecah dini spontan (O42.-)
O75.7
Kelahiran per vaginam setelah seksio sesar sebelumnya
O75.8
Komplikasi lain persalinan yang dijelaskan
O75.9
Komplikasi persalinan, tidak dijelaskan

Kelahiran (O80-O84)
Note:

Kode O80-O84 disediakan untuk tujuan pengkodean


morbiditas. Kode-kode dari blok ini digunakan untuk
pengkodean morbiditas primer hanya kalau tidak tercatat
adanya kondisi lain yang bisa diklasifikasikan pada Chapter
XV. Untuk penggunaan kategori ini rujukan hendaknya
diarahkan pada aturan dan pedomen pengkodean morbiditas
pada Volume 2.
Jadi penggunaan kode-kode ini untuk Kondisi Utama terbatas
untuk kasus-kasus yang hanya memiliki catatan informasi berupa
pernyataan tentang kelahiran atau cara kelahiran. Kode-kode O80-O84
bisa dipakai sebagai kode tambahan untuk menunjukkan cara atau jenis
kelahiran, kalau tidak ada data atau klasifikasi prosedur lain yang
digunakan untuk tujuan ini.
Contoh 1
Kondisi utama : Kehamilan.
Kondisi lain
:Prosedur
: Kelahiran dengan forseps rendah
Kode
: Kelahiran dengan forseps rendah (O81.0) sebagai KU,
karena informasi lain tidak tersedia.
Contoh 2
Kondisi utama : Melahirkan
Kondisi lain
: Kegagalan percobaan persalinan
Prosedur
: Seksio sesar
Kode
: Kegagalan percobaan persalinan (O66.4) sebagai KU.
Seksio Sesar yang tidak dijelaskan (O82.9). dipakai sebagai
kode tambahan
Contoh 3
Kondisi utama : Melahirkan anak kembar.
Kondisi lain
:Prosedur
: Kelahiran spontan
Kode
: Kehamilan
kembar
(O30.0)
sebagai
KU.
Kehamilan ganda, semua spontan (O82.9). dipakai sebagai
kode tambahan
Contoh 4
Kondisi utama : Hamil cukup bulan, melahirkan janin mati 2800 g.
Kondisi lain
:Prosedur
: Kelahiran spontan
Kode
: Perawatan ibu dengan kematian dalam rahim (O36.4) karena
penyebab spesifik kematian janin tidak bisa ditentukan.
O80. Kelahiran spontan tunggal

290
Termasuk:

kasus dengan bantuan tidak ada atau minimal, dengan or


tanpa episiotomy
kelahiran pada kasus yang sama sekali normal
O80.0
Kelahiran verteks spontan
O80.1
Kelahiran sungsang spontan
O80.8
Kelahiran spontan tunggal lainnya
O80.9
Kelahiran spontan tunggal, tidak dijelaskan
Lahir spontan NOS
O81. Kelahiran tunggal dengan forsep dan ekstraktor vakum
Kecuali: kegagalan penggunaan ekstraktor vakum atau forseps (O66.5)
O81.0
Kelahiran forseps rendah
O81.1
Kelahiran forseps rongga tengah
O81.2
Forseps rongga tengah dengan rotasi
O81.3
Kelahiran forseps lain dan tidak dijelaskan
O81.4
Kelahiran dengan ekstraksi vakum
Ventouse delivery
O81.5
Kelahiran dengan kombinasi forseps dan ekstraktor vakum
Forceps and ventouse delivery
O82. Kelahiran tunggal dengan seksio sesar
O82.0
Kelahiran dengan seksio sesar elektif
Seksio sesar berulang NOS
O82.1
Kelahiran dengan seksio sesar darurat
O82.2
Kelahiran dengan histerektomi sesar
O82.8
Kelahiran tunggal lainnya dengan seksio sesar
O82.9
Kelahiran dengan seksio sesar, tidak dijelaskan
O83. Kelahiran tunggal lain yang terbantu
O83.0
Ekstraksi sungsang
O83.1
Kelahiran sungsang lain yang dibantu
Kelahiran sungsang NOS
O83.2
Kelahiran yang dibantu oleh manipulasi lainnya
Version dengan extraction
O83.3
Kelahiran janin hidup pada kehamilan abdomen
O83.4
Operasi destruktif untuk kelahiran
Cleidotomy, craniotomy, embryotomy untuk memudahkan kelahiran
O83.8
Kelahiran tunggal terbantu lain yang dijelaskan
O83.9
Kelahiran tunggal terbantu, tidak dijelaskan
Kelahiran terbantu NOS
O84 Kelahiran ganda
Gunakan kode tambahan (O80-O83), kalau perlu,
untuk menunjukkan cara kelahiran masing-masing janin atau bayi. .
O84.0 Kelahiran ganda, semua spontan
O84.1 Kelahiran ganda, semua dengan forseps dan ekstraktor vakum
O84.2 Kelahiran ganda, semua dengan seksio sesar
O84.8 Kelahiran ganda lainnya
Kelahiran ganda dengan kombinasi metode
O84.9 Kelahiran ganda, tidak dijelaskan

Komplikasi yang berhubungan dengan nifas (O85-O92)


Note: Kategori O88.-, O91.- and O92.- melibatkan kondisi yang
tercantum walau pun kalau ini terjadi di waktu hamil dan
melahirkan..
Kecuali: kelainan jiwa dan tingkah-laku yang berhubungan dengan
nifas
(F53.-),
tetanus obstetri (A34), osteomalasia nifas (M83.0)
O85. Puerperal sepsis
Endometritis, demam, peritonitis, atau septikemia pada masa nifas

291
Gunakan kode tambahan dari (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi
agen menular.
Kecuali:
septikaemia
selama
persalinan
(O75.3),
emboli obstetrik bersifat pyaemik dan septik (O88.3)
O86. Infeksi nifas lainnya
Kecuali: infeksi selama persalinan (O75.3)
O86.0
Infeksi luka bedah obstetrik
Infeksi setelah kelahiran pada: luka seksio sesar, perbaikan
perineum
O86.1
Infeksi lain saluran genital setelah kelahiran
Servisitis atau vaginitis setelah kelahiran
O86.2
Infeksi saluran kemih setelah kelahiran
Kondisi pada N10-N12, N15.-, N30.-, N34.-, N39.0 setelah kelahiran
O86.3
Infeksi genitourinarius setelah setelah kelahiran
Infeksi genitourinarius nifas NOS
O86.4
Pyrexia setelah kelahiran dengan penyebab tidak diketahui
Infeksi atau pireksia nifas:
Kecuali: pyrexia selama persalinan (O75.2), demam nifas (O85)
O86.8
Infeksi nifas lain yang dijelaskan
O87. Komplikasi vena di saat nifas
Termasuk: pada saat persalinan, melahirkan dan nifas
Kecuali: komplikasi vena pada kehamilan (O22.-), embolisme obstetrik
(O88.-)
O87.0
Thrombophlebitis superfisialis pada waktu nifas
O87.1
Phlebothrombosis profunda pada waktu nifas
Thrombosis vena dalam, postpartum;
Thrombophlebitis pelvik, postpartum
O87.2
Haemorrhoids pada waktu nifas
O87.3
Thrombosis vena cerebralis pada waktu nifas
Thrombosis sinus cerebrovenosa pada waktu nifas
O87.8
Komplikasi lain pada vena pada waktu nifas
Varises genitalia pada waktu nifas
O87.9
Komplikasi vena pada waktu nifas, tidak dijelaskan
Phlebitis nifas NOS, phlebopati nifas NOS, thrombosis nifas NOS
O88 Obstetric embolism
Termasuk: emboli paru-paru pada kehamilan, melahirkan dan nifas
Kecuali: embolisme pada abortus, kehamilan ektopik atau mola (O00O07, O08.2)
O88.0
Embolisme udara obstetrik
O88.1
Embolisme cairan amnion
O88.2
Embolisme bekuan darah obstetrik
Embolisme (pulmonalis): obstetrik NOS, nifas NOS
O88.3
Embolisme pyaemik and septik obstetrik
O88.8
Embolisme obstetrik lain
Embolisme lemak obstetrik
O89 Komplikasi anestesia pada waktu nifas
Termasuk: Komplikasi maternal akibat anestetik umum atau lokal,
analgesik atau sedasi lain yang diberikan pada waktu nifas
089.0
Komplikasi anestesia pada paru-paru pada waktu nifas
Akibat anestesia pada waktu nifas:
sindroma Mendelson, inhalasi isi atau sekresi lambung NOS,
pneumonitis aspirasi,kolaps tekanan pada paru-paru
O89.1
Komplikasi anestesia pada jantung pada waktu nifas
Gagal jantung akibat anestesia pada waktu nifas
O89.2
Komplikasi anestesia pada sistem syaraf pusat pada waktu nifas
Anoksia otak akibat anestesia pada waktu nifas
O89.3
Reaksi toksik anestesia lokal pada waktu nifas

292
O89.4
O89.5
O89.6
O89.8
O89.9

Sakit kepala akibat anestesia spinal dan epidura pada waktu


nifas
Komplikasi lain anestesia spinal dan epidura pada waktu nifas
Intubasi sulit atau gagal pada waktu nifas
Komplikasi lain dari anestesia pada waktu nifas
Komplikasi anestesia pada waktu nifas, tidak dijelaskan

O90 Komplikasi nifas, not elsewhere classified


O90.0
Disrupsi luka seksio sesar
O90.1
Disrupsi luka obstetrik pada perineum
Disrupsi luka: episiotomi, laserasi perineum,
Robekan sekunder perineum
O90.2
Haematoma luka obstetrik
O90.3
Kardiomiopati dalam nifas
Kondisi pada I42.O90.4
Gagal ginjal akut postpartum
Sindroma hepatorenal setelah persalinan dan melahirkan
O90.5
Tiroiditis postpartum
O90.8
Komplikasi lain nifas, not elsewhere classified
Polip plasenta
O90.9
Komplikasi nifas, tidak dijelaskan
O91 Infeksi mammae sehubungan dengan melahirkan
Termasuk: kondisi berikut ini sewaktu kehamilan, nifas, atau laktasi
O91.0
Infeksi papilla mammae sehubungan dengan melahirkan
Abses papilla mammae pada: hamil, nifas
O91.1
Abses mammae sehubungan dengan melahirkan
Aabses mammae, mastitis purulenta, abses subareola: akibat hamil
atau nifas
O91.2
Mastitis nonpurulenta sehubungan dengan melahirkan
Limfangitis mammae pada hamil atau nifas
Mastitis: NOS, interstitialis, atau parenkimatosa pada hamil atau
nifas
O92 Kelainan lain mammae dan laktasi sehubungan dengan melahirkan
Termasuk: kondisi yang tercantum selama kehamilan, nifas, atau laktasi
O92.0
Retraksi papilla mammae sehubungan dengan melahirkan
O92.1
Retak papilla mammae sehubungan dengan melahirkan
Fissura papilla mammae pada hamil atau nifas
O92.2
Kelainan lain dan tidak dijelaskan pada mammae sehubungan
dengan melahirkan
O92.3
Agalactia [tidak mampu memproduksi ASI]
Agalactia primer
O92.4
Hypogalactia [produksi ASI kurang]
O92.5
Suppressed lactation [penekanan laktasi]
Agalactia: elektif, sekunder, terapeutika
O92.6
Galactorrhoea produksi ASI berlebihan
Kecuali: galactorrhoea
yang
tidak
berhubungan
dengan
melahirkan (N64.3)
O92.7
Kelainan laktasi lainnya dan tidak dijelaskan
Galactocele nifas tumor mammae berisi ASI

Kondisi obstetrik lain, not elsewhere classified (O95-O99)


Note: Untuk penggunaan kategori O95-O97, rujukan perlu dibuat
pada Volume 2.
Subkategori yang ada pada O98-O99 (Penyakit ibu yang bisa
diklasifikasikan di tempat lain, tapi mempersulit KMN) harus diutamakan
untuk KU, dibandingkan dengan kategori di luar Bab XV, kalau
dinyatakan mempersulit kehamilan, diperberat oleh kehamilan, atau
merupakan alasan perawatan obstetri. Kode yang relevan dari bab lain
bisa digunakan sebagai kode tambahan untuk memperjelas kondisi.

293
Kondisi utama : Toxoplasmosis.
Kondisi lain
: Hamil
Spesialisasi
: Klinik perawatan antenatal beresiko tinggi
Kode
: Penyakit protozoa yang mempersulit KMN (O98.6) sebagai
KU.
B58.9 (toxoplasmosis, tidak dijelaskan) digunakan untuk
kode tambahan
O95 Kematian obstetrik yang penyebabnya tidak dijelaskan
Kematian ibu akibat penyebab yang tidak dijelaskan sewaktu KMN
O96 Kematian akibat obstetri yang terjadi >42 hari tapi <1 tahun setelah melahirkan
Gunakan kode tambahan bila perlu untuk identifikasi penyebab kematian
obstetrik.
O97 Kematian akibat sekuel dari penyebab obstetrik langsung
Kematian akibat obstetrik langsung yang terjadi 1 tahun atau lebih
setelah melahirkan.
O98 Penyakit infeksi dan parasit ibu c.e. tapi mempersulit KMN
Termasuk:
kondisi berikut kalau mempersulit kehamilan, dipersulit
oleh kehamilan, atau menjadi alasan untuk asuhan obstetrik.
Gunakan kode tambahan bila perlu (Chapter I), untuk identifikasi kondisi
spesifik.
Kecuali: tetanus obstetrik (A34),
kalau alasan perawatan ibu adalah bahwa penyakit diketahui
atau dicurigai telah mengganggu janin (O35-O36)
penyakit HIV (B20-B24), bukti laboratorium HIV (R75),
status infeksi asymptomatic HIV (Z21),
sepsis nifas (O85), infeksi nifas (O86.-)
O98.0
Tuberkulosis yang mempersulit KMN
Kondisi pada A15-A19
O98.1
Sifilis yang mempersulit KMN
Kondisi pada A50-A53
O98.2
Gonorrhoea yang mempersulit KMN
Kondisi pada A54.O98.3
Infeksi lain dengan transmisi utama secara seksual yang
mempersulit KMN
Kondisi pada A55-A64
O98.4
Hepatitis virus yang mempersulit KMN
Kondisi pada B15-B19
O98.5
Penyakit virus lain yang mempersulit KMN
Kondisi pada A80-B09, B25-B34
O98.6
Penyakit protozoa yang mempersulit KMN
Kondisi pada B50-B64
O98.8
Penyakit infeksi dan parasit lain yang mempersulit KMN
O98.9
Penyakit infeksi dan parasit ibu yang tidak dijelaskan yang
mempersulit KMN
O99 Penyakit maternal lainnya c.e. tapi mempersulit KMN
Note: Kategori ini mencakup kondisi yang mempersulit kehamilan,
diperberat oleh kehamilan, atau menjadi alasan utama
asuhan obstetri, namun Indeks Alfabet tidak menunjuk rubrik
spesifik di Chapter XV.
Gunakan kode tambahan, kalau diperlukan untuk mengidentifikasi kondisi
spesifik.
Kecuali: penyakit infeksi dan parasit (O98.-);
cedera, keracunan dan konsekwensi tertentu lain dari penyebab
luar (S00-T98)
kalau alasan asuhan ibu adalah kondisi ini diketahui atau
dicurigai telah mengganggu janin (O35-O36).
O99.0
Anemia yang mempersulit KMN

294
Kondisi pada D50-D64
O99.1
Penyakit lain pada darah dan organ pembentuk darah serta
kelainan tertentu yang melibatkan mekanisme imun yang
mempersulit KMN
Kondisi pada D65-D89
Kecuali: perdarahan dengan cacad koagulasi (O46.0, O67.0,
O72.3)
O99.2
Penyakit endokrin, gizi dan metabolik yang mempersulit KMN
Kondisi pada E00-E90
Kecuali: diabetes mellitus (O24.-), malnutrisi (O25), tiroiditis
postpartum (O90.5)
O99.3
Kelainan jiwa dan penyakit sistem syaraf yang mempersulit KMN
Kondisi pada F00-F99 and G00-G99
Kecuali: depresi postnatal (F53.0), psikosis nifas (F53.1)
neuritis perifer akibat kehamilan (O26.8),
O99.4
Penyakit sistem sirkulasi yang mempersulit KMN
Kondisi pada I00-I99
Kecuali: kelainan hipertensif (O10-O16), embolisme obstetrik
(O88.-),
komplikasi vena dan trombosis sinus serebrovenosa pada:
kehamilan (O22.-), persalinan, kelahiran dan nifas (O87.-),
kardiomyopati pada nifas (O90.3),
O99.5
Penyakit sistem pernafasan yang mempersulit KMN
Kondisi pada J00-J99
O99.6
Penyakit sistem pencernaan yang mempersulit KMN
Kondisi pada K00-K93
Kecuali: kelainan hati pada KMN (O26.6)
O99.7
Penyakit kulit dan jaringan subkutis yang mempersulit KMN
Kondisi pada L00-L99
Kecuali: herpes gestationis (O26.4)
O99.8
Penyakit dan kondisi lain yang dijelaskan yang mempersulit
KMN
Kombinasi dari kondisi yang bisa diklasifikasikan pada O99.0-O99.7
Kondisi pada C00-D48, H00-H95, M00-M99, N00-N99, dan Q00-Q99
Kecuali: infeksi genitourinarius pada kehamilan (O23.-),
infeksi genitourinarius setelah melahirkan (O86.0-O86.3),
asuhan ibu untuk kelainan organ pelvis yang diketahui atau
dicurigai (O34.-),
gagal ginjal akut postpartum (O90.4)
DEFINISI-DEFINISI
Kelahiran hidup:
Kelahiran hidup adalah pengeluaran hasil konsepsi dari ibunya,
yang setelah pemisahan tersebut bernafas atau menunjukkan bukti lain
kehidupan, misalnya denyut jantung, denyut tali pusat, atau gerakan
nyata otot rangka, berapa pun usia kehamilan, baik tali pusat telah
dipotong atau pun plasenta masih melekat.
Kematian janin (janin lahir mati)
Kematian janin adalah kematian sebelum pengeluaran atau
penarikan lengkap hasil konsepsi dari ibunya, berapa pun lama
kehamilan; kematian ditunjukkan oleh fakta bahwa setelah pemisahan
tersebut janin tidak bernafas atau menunjukkan bukti lain kehidupan,
misalnya denyut jantung, denyut tali pusat, atau gerakan nyata otot
rangka.
Berat lahir
Berat lahir adalah berat janin atau bayi yang didapatkan setelah
lahir.
Untuk lahir hidup, berat lahir hendaknya ditimbang pada jam
pertama kehidupan sebelum terjadi penurunan nyata berat badan pasca
kelahiran. Walau pun tabulasi statistik membuat pengelompokan 500-an

295
gram untuk berat lahir, pencatatan jangan menurut pengelompokan
tersebut. Berat sesungguhnya harus dicatat menurut hasil penimbangan.
Definisi berat lahir rendah, sangat rendah, dan sangat rendah
sekali tidak membentuk kategori eksklusif. Di bawah batas setiap
kelompok tercakup kelompok di bawahnya, sehingga tumpang-tindih.
Misalnya rendah juga berarti sangat rendah dan sangat rendah
sekali, dan sangat rendah juga mencakup sangat rendah sekali.
Berat lahir rendah:
<2500 g
Berat lahir sangat rendah:
<1500 g
Berat lahir sangat rendah sekali: <1000 g.
Usia kehamilan
Lama kehamilan diukur dari hari pertama last normal menstrual
period atau hari pertama haid terakhir (HPHT). Usia kehamilan
dinyatakan dalam hari penuh atau minggu penuh (misalnya 280-286 hari
penuh setelah HPHT dianggap 40 minggu kehamilan).
Untuk menghitung usia kehamilan dari tanggal HPHT dan hari lahir,
harus diingat bahwa hari pertama adalah hari 0 dan bukan hari 1; jadi
hari 0-6 adalah minggu 0; hari 7-13 adalah minggu 1; dan minggu ke-40
adalah minggu 39. Kalau tanggal HPHT tidak diketahui, usia kehamilan
harus didasarkan pada perkiraan klinis terbaik. Untuk mencegah
kesalahpahaman, tabulasi hendaknya berisi minggu dan hari.
Pre-term : <37 minggu lengkap (kurang dari 259 hari) kehamilan.
Term
: 37 minggu lengkap sampai <42 minggu (259-293 hari)
kehamilan.
Post-term
: 42 minggu lengkap atau lebih (294 hari atau lebih)
kehamilan.
Masa perinatal dimulai dari 22 minggu lengkap (154 hari)
kehamilan (saat berat lahir biasanya 500 g), sampai 7 hari lengkap
setelah lahir.
Masa neonatal dimulai sejak lahir sampai 28 hari lengkap. Kematian
neonatus dini terjadi dalam 7 hari pertama kehidupan, dan lanjut setelah
7 hari tapi belum lengkap 28 hari kehidupan.
Usia kematian pada hari pertama kehidupan (hari 0) harus dicatat
dalam menit atau jam lengkap kehidupan. Untuk hari kedua (hari 1),
ketiga (hari 2) dan selama 27 hari lengkap kehidupan, usia pada waktu
meninggal harus dicatat dalam satuan hari.

296

BAB XVI
KONDISI TERTENTU YANG DIMULAI
PADA PERIODE PERINATAL (P00-P96)
Termasuk:

kondisi yang awalnya pada masa perinatal dan morbiditas


terjadi kemudian.
Kecuali: tetanus neonatorum (A33), neoplasma (C00-D48),
penyakit endokrin, gizi dan metabolik (E00-E90),
malformasi, deformasi dan kelainan kromosom kongenital (Q00Q99),
cedera, keracunan dan konsekuensi tertentu lain penyebab
eksternal (S00-T98)
Blok-blok pada Bab ini adalah sebagai berikut:
P00-P04 Janin dan neonatus terganggu oleh faktor-faktor maternal dan
komplikasi kehamilan, persalinan dan kelahiran.
P05-P08 Kelainan yang berhubungan dengan lama kehamilan dan
pertumbuhan janin.
P10-P15 Trauma lahir.
P20-P29 Kelainan pernafasan dan kardiovaskuler khusus pada masa
perinatal.
P35-P39 Infeksi yang khusus pada masa perinatal.
P50-P61 Kelainan perdarahan dan hematologis pada janin dan neonatus.
P70-P74 Kelainan endokrin dan metabolik sementara khusus pada janin
dan neonatus.
P75-P78 Kelainan sistem pencernaan janin dan neonatus.
P80-P83 Kondisi yang melibatkan integumen dan pengaturan suhu janin
dan neonatus.
P90-P96 Kelainan lain yang berawal pada masa perinatal.
Kategori asterisk untuk chapter ini adalah sebagai berikut:
P75* Meconium ileus

Janin dan neonatus terganggu oleh faktor maternal dan


komplikasi kehamilan, persalinan dan kelahiran (P00-P04)
Termasuk:

kondisi maternal berikut kalau dinyatakan sebagai penyebab


kematian atau kesakitan pada janin atau neonatus.
P00. Janin dan neonatus terganggu oleh kondisi maternal yang mungkin tidak berhubungan
dengan kehamilan sekarang.
Kecuali: Janin dan neonatus terganggu oleh: komplikasi maternal
kehamilan (P01.-);
pengaruh merusak yang dikirimkan melalui plasenta atau ASI
(P04.-);
kelainan endokrin dan metabolik ibu (P70-P74)
P00.0
Janin dan neonatus terganggu oleh kelainan hipertensif maternal
Janin dan neonatus terganggu oleh kondisi O10-O11, O13-O16
maternal
P00.1
Janin dan neonatus terganggu oleh penyakit ginjal dan saluran
kemih maternal.
Janin dan neonatus terganggu oleh kondisi N00-N39 maternal
P00.2
Janin dan neonatus terganggu oleh penyakit infeksi dan parasit
maternal.
Janin dan neonatus terganggu oleh penyakit infeksi A00-B99 and
J10-J11 maternal
Kecuali: infeksi yang khusus pada masa perinatal (P35-P39)
infeksi saluran genital dan infeksi lokal lain pada ibu (P00.8)
P00.3
Janin dan neonatus terganggu oleh penyakit sirkulasi dan
respirasi maternal lain.

297
Janin dan neonatus terganggu oleh kondisi I00-I99, J00-J99, Q20Q34 maternal dan tidak Termasuk dalam P00.0, P00.2
P00.4
Janin dan neonatus terganggu oleh kelainan gizi ibu
Janin dan neonatus terganggu oleh:
kelainan E40-E64 maternal; manutrisi maternal NOS
P00.5
Janin dan neonatus terganggu oleh cedera maternal
Janin dan neonatus terganggu oleh kondisi S00-T79 maternal
P00.6
Janin dan neonatus terganggu oleh prosedur bedah maternal
Kecuali: kerusakan plasenta akibat amniocentesis, seksio atau
induksi bedah (P02.1)
seksio sesar untuk kelahiran sekarang (P03.4)
bedah sebelumnya pada uterus atau organ pelvis (P03.8)
pengakhiran kehamilan, janin (P96.4)
P00.7
Janin dan neonatus terganggu oleh prosedur medis maternal
lain, n.e.c.
Janin dan neonatus terganggu oleh pemeriksaan radiologis maternal
Kecuali:
kerusakan plasenta akibat amniocentesis, seksio atau induksi
bedah (P02.1);
janin dan neonatus terganggu oleh komplikasi lain persalinan
(P03.-)
P00.8
Janin dan neonatus terganggu oleh kondisi maternal lain
Janin dan neonatus terganggu oleh:
kondisi pada T80-T88; systemic lupus erythematosus ibu
infeksi saluran genital ibu dan infeksi lokal lainnya ;
Kecuali: kelainan endokrin dan metabolik neonatus sementara
(P70-P74)
P00.9
Janin dan neonatus terganggu oleh kondisi maternal yang tidak
dijelaskan
P01 Janin dan neonatus terganggu oleh komplikasi kehamilan maternal
P01.0
Janin dan neonatus terganggu oleh serviks inkompeten
P01.1
Janin dan neonatus terganggu oleh ketuban pecah dini
P01.2
Janin dan neonatus terganggu oleh oligohydramnios
Kecuali: kalau disebabkan oleh ketuban pecah dini (P01.1)
P01.3
Janin dan neonatus terganggu oleh polyhydramnios
Janin dan neonatus terganggu oleh hydramnios
P01.4
Janin dan neonatus terganggu oleh kehamilan ektopik
Janin dan neonatus terganggu oleh kehamilan abdomen
P01.5
Janin dan neonatus terganggu oleh kehamilan ganda
Janin dan neonatus terganggu oleh: triplet (kehamilan) triplet,
(kehamilan) kembar dua
P01.6
Janin dan neonatus terganggu oleh kematian ibu
P01.7
Janin dan neonatus terganggu oleh malpresentasi sebelum
persalinan
Janin dan neonatus terganggu sebelum lahir oleh:
presentasi muka, presentasi sungsang, letak lintang, letak tak
stabil, versi eksternal
P01.8
Janin dan neonatus terganggu oleh komplikasi kehamilan lain
pada ibu
Janin dan neonatus terganggu oleh abortus spontan
P01.9
Janin dan neonatus terganggu komplikasi kehamilan pada ibu,
tidak dijelaskan
P02 Janin dan neonatus terganggu oleh komplikasi plasenta, umbilikus, dan membran
P02.0
Janin dan neonatus terganggu oleh plasenta praevia
P02.1
Janin dan neonatus terganggu oleh pemisahan dan perdarahan
lain plasenta
Janin dan neonatus terganggu oleh:
abruptio placentae, pemisahan prematur plasenta

298
perdarahan tak sengaja, haemorrhagia antepartum, kehilangan
darah ibu
kerusakan plasenta akibat amniosentesis, seksio sesar atau
induksi bedah
P02.2
Janin dan neonatus terganggu oleh kelainan bentuk dan fungsi
lain dan yang tidak dijelaskan pada plasenta
Janin dan neonatus terganggu oleh: gangguan fungsi, insuffisiensi,
atau infark plasenta
P02.3
Janin dan neonatus terganggu oleh sindroma transfusi plasenta
Janin dan neonatus terganggu oleh kelainan plasenta dan umbilikus
yang menyebabkan transfusi twin-to-twin atau transplasenta
lainnya
Gunakan kode tambahan untuk kondisi akibatnya pada janin atau
neonatus.
P02.4
Janin dan neonatus terganggu oleh umbilikus yang turun
(prolapsed cord)
P02.5
Janin dan neonatus terganggu oleh penekanan lain umbilikus
Janin dan neonatus terganggu oleh umbilikus: (melilit ketat) di
leher, kusut, bersimpul
P02.6
Janin dan neonatus terganggu oleh kondisi umbilikus lain dan
tidak dijelaskan
Janin dan neonatus terganggu oleh: umbilikus pendek, vasa previa
Kecuali: arteri umbilikalis tunggal (Q27.0)
P02.7
Janin dan neonatus terganggu oleh chorioamnionitis
Janin dan neonatus terganggu oleh amnionitis, membranitis,
plasentitis
P02.8
Janin dan neonatus terganggu oleh kelainan lain pada membran
P02.9
Janin dan neonatus terganggu oleh kelainan membran yang tidak
dijelaskan
P03 Janin dan neonatus terganggu oleh komplikasi lain persalinan dan kelahiran
P03.0
Janin dan neonatus terganggu oleh kelahiran dan ekstraksi
sungsang
P03.1
Janin dan neonatus terganggu oleh malpresentasi, malposisi dan
disproporsi lain selama persalinan dan kelahiran
Janin atau neonatus terganggu oleh :
kondisi pada O64-O66, pelvis sempit, oksipito-posterior
persisten, letak lintang
P03.2
Janin dan neonatus terganggu oleh kelahiran forseps
P03.3
Janin dan neonatus terganggu kelahiran dengan ekstraksi vakum
[ventouse]
P03.4
Janin dan neonatus terganggu oleh kelahiran sesar
P03.5
Janin dan neonatus terganggu oleh kelahiran presipitatus
Janin dan neonatus terganggu oleh kala II yang berlangsung cepat
P03.6
Janin dan neonatus terganggu oleh kontraksi abnormal rahim
Janin atau neonatus terganggu oleh:
persalinan hipertonik, inersia uterus, kondisi pada O62.- selain
O62.3
P03.8
Janin dan neonatus terganggu oleh komplikasi lain melahirkan
yang dijelaskan
Janin dan neonatus terganggu oleh: kelainan jaringan lunak ibu,
induksi persalinan
operasi destruktif untuk memudahkan kelahiran, kondisi pada
O60-O75
prosedur partus yang tidak tercakup oleh P02.- and P03.0-P03.6
P03.9
Janin dan neonatus terganggu oleh komplikasi partus yang tidak
dijelaskan
P04 Janin dan neonatus terganggu oleh pengaruh buruk yang masuk melalui plasenta atau ASI
Termasuk: efek non-teratogenik dari zat-zat yang dikirim melalui
plasenta

299
Kecuali: malformasi kongenital (Q00-Q99); neonatal jaundice pada
hemolisis berlebihan lain akibat obat atau toksin yang
dikirimkan dari ibu (P58.4)
P04.0
Janin dan neonatus terganggu oleh anestesia dan analgesia ibu
pada hamil dan partus
Janin dan neonatus terganggu oleh reaksi dan intoksikasi opiat dan
penenang maternal yang diberikan sewaktu partus
P04.1
Janin dan neonatus terganggu oleh obat-obatan maternal lain
Janin dan neonatus terganggu oleh kemoterapi kanker, obat-obat
sitotoksik
Kecuali: penggunaan obat-obatan addiksi oleh ibu (P04.4),
sindroma hidantoin janin (Q86.1), dismorfisme akibat warfarin
(Q86.2)
P04.2
Janin dan neonatus terganggu oleh penggunaan tembakau oleh
ibu
P04.3
Janin dan neonatus terganggu oleh penggunaan alkohol oleh ibu
Kecuali: fetal alcohol syndrome (Q86.0)
P04.4
Janin dan neonatus terganggu oleh penggunaan obat-obatan
addiksi oleh ibu
Kecuali: anestesia dan analgesia maternal (P04.0),
gejala putus obat akibat penggunaan obat-obat addiksi oleh ibu
(P96.1)
P04.5
Janin dan neonatus terganggu oleh penggunaan zat-zat kimia
nutrisi oleh ibu
P04.6
Janin dan neonatus terganggu oleh pendedahan ibu pada zat-zat
kimiawi lingkungan
P04.8
Janin dan neonatus terganggu oleh pengaruh merusak lain
terhadap ibu
P04.9
Janin dan neonatus terganggu pengaruh merusak terhadap ibu,
tidak dijelaskan

Kelainan yang berhubungan dengan lama kehamilan dan


pertumbuhan janin (P05-P08)
P05. Pertumbuhan janin lambat dan malnutrisi janin
P05.0
Light for gestational age
Biasanya berat <10 persentil, tapi panjang >10 persentil untuk usia
kehamilan.
Light-for-dates ringan untuk usia kehamilan
P05.1
Small for gestational age
Biasanya berat dan panjang <10 persentil untuk usia kehamilan.
Small-for-dates; small-and-light-for-dates kecil untuk usia
kehamilan
P05.2
Malnutrisi janin tanpa disebutkan ringan atau kecil untuk usia
kehamilan
Neonatus, untuk usia kehamilan tidak ringan atau kecil, tapi dengan
tanda-tanda malnutrisi seperti kulit kering, mengelupas, dan
hilangnya jaringan subkutis.
P05.9
Pertumbuhan lambat janin, tidak dijelaskan
Retardasi pertumbuhan janin NOS
P07. Kelainan yang berhubungan dengan kehamilan singkat dan berat lahir rendah, n.e.c.
Note:
Kalau berat lahir dan usia kehamilan keduanya ada, prioritas
harus pada berat lahir.
Termasuk: kondisi berikut, tanpa spesifikasi lebih lanjut, sebagai
penyebab kematian, kesakitan, atau asuhan tambahan pada
neonatus.
Kecuali: berat lahir rendah akibat pertumbuhan lambat janin dan
malnutrisi janin(P05.-)
P07.0
Berat lahir sangat rendah
Berat lahir 999 gram atau kurang
P07.1
Berat lahir rendah lainnya

300
Berat lahir antara 1000-2499 g.
P07.2
Immaturitas ekstrim
Kehamilan kurang dari 28 minggu lengkap (<196 hari lengkap)
P07.3
Neonatus preterm lainnya
Kehamilan 28 sampai <37 minggu lengkap (196 sampai <259 hari
lengkap).
Prematuritas NOS
P08. Kelainan yang berhubungan dengan kehamilan lama dan berat lahir tinggi
Note:
Kalau berat lahir dan usia kehamilan keduanya ada, prioritas
harus pada berat lahir.
Termasuk: kondisi berikut, tanpa spesifikasi lebih lanjut, sebagai
penyebab kematian, kesakitan, atau asuhan tambahan pada
janin atau neonatus.
P08.0
Bayi sangat besar
Biasanya berarti berat lahir 4500 g atau lebih
Kecuali: sindroma: bayi dari ibu diabetes (P70.1), bayi dari ibu
diabetes gestasi (P70.0)
P08.1
Bayi berat untuk usia kehamilan lainnya
Janin atau bayi berat atau besar lainnya tanpa memperhatikan usia
kehamilannya.
P08.2
Bayi post-term, tapi tidak berat untuk usia kehamilannya
Janin atau bayi dengan kehamilan 42 minggu lengkap atau lebih
(294 hari atau lebih), tidak berat atau besar untuk usia
kehamilan.
Postmaturitas NOS

Trauma lahir (P10-P15)


P10. Luka dan perdarahan intrakranium akibat cedera lahir
Kecuali: perdarahan intrakranial janin atau neonatus:
NOS (P52.9), akibat anoxia atau hypoxia (P52.-)
P10.0
Perdarahan subdura akibat trauma lahir
Haematoma subdura (terlokalisir) akibat trauma lahir
Kecuali: perdarahan subdura yang menyertai robekan tentorium
(P10.4)
P10.1
Perdarahan otak akibat trauma lahir
P10.2
Perdarahan intraventrikel akibat trauma lahir
P10.3
Perdarahan subarakhnoid akibat trauma lahir
P10.4
Robekan tentorium akibat trauma lahir
[tentorium: bagian subdura yang memisahkan serebellum dari
hemisfer serebri]
P10.8
Luka dan perdarahan intrakranium lain akibat trauma lahir
P10.9
Luka dan perdarahan intrakranium yang tidak dijelaskan akibat
trauma lahir
P11. Cedera lahir lainnya terhadap sistem syaraf pusat
P11.0
Edema serebri akibat trauma lahir
P11.1
Kerusakan lain yang dijelaskan pada otak akibat trauma lahir
P11.2
Kerusakan yang tidak dijelaskan pada otak akibat trauma lahir
P11.3
Cedera lahir terhadap n. facialis
Facial palsy (kelumpuhan otot muka) akibat trauma lahir
P11.4
Cedera lahir terhadap n. craniales lainnya
P11.5
Cedera lahir terhadap vertebra dan medulla spinalis
Fraktur vertebra akibat trauma lahir
P11.9
Cedera lahir terhadap sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan
P12 Cedera lahir terhadap kepala
P12.0
Cephalhaematoma akibat trauma lahir
P12.1
Chignon akibat trauma lahir
P12.2
Perdarahan sub-aponeurosis epikranium akibat trauma lahir
P12.3
Lecet pada kepala akibat trauma lahir

301
P12.4

Cedera pengamatan pada kepala neonatus


Insisi untuk pengambilan sampel, cedera klip (elektroda) pada
kepala
P12.8
Cedera lahir lainnya terhadap kepala
P12.9
Cedera lahir terhadap kepala, tidak dijelaskan
P13 Cedera lahir terhadap skeleton
Kecuali: cedera lahir terhadap vertebra (P11.5)
P13.0
Fraktur tengkorak akibat trauma lahir
P13.1
Cedera lahir lain terhadap tengkorak
Kecuali: cephalhaematoma (P12.0)
P13.2
Cedera lahir terhadap femur
P13.3
Cedera lahir terhadap tulang panjang lainnya
P13.4
Fraktur klavikula akibat trauma lahir
P13.8
Cedera lahir terhadap skeleton lain
P13.9
Cedera lahir terhadap skeleton, tidak dijelaskan
P14 Cedera lahir terhadap sistem syaraf tepi
P14.0
Paralysis Erb akibat cedera lahir [paralisis lengan pleksus
brakhialis]
P14.1
Paralysis Klumpke akibat cedera lahir [paralisis lengan bawah
dan tangan]
P14.2
Paralysis n. phrenicus akibat cedera lahir
P14.3
Cedera lahir lain terhadap pleksus brakhialis
P14.8
Cedera lahir terhadap bagian sistem syaraf perifer
P14.9
Cedera lahir terhadap sistem syaraf perifer, tidak dijelaskan
P15. Cedera lahir lainnya
P15.0
Cedera lahir terhadap hati
Ruptur hati akibat cedera lahir
P15.1
Cedera lahir terhadap limpa
Ruptur limpa akibat cedera lahir
P15.2
Cedera sternomastoid akibat cedera lahir
P15.3
Cedera lahir terhadap mata
Cedera lahir menyebabkan: perdarahan subkonjungtiva, glaukoma
traumatika
P15.4
Cedera lahir terhadap muka
Kongesti muka (sembab karena aliran darah terhambat) akibat
trauma lahir
P15.5
Cedera lahir terhadap genitalia externa
P15.6
Nekrosis lemak subkutis akibat cedera lahir
P15.8
Cedera lahir lain yang dijelaskan
P15.9
Cedera lahir, tidak dijelaskan

Kelainan pernafasan dan kardiovaskuler khusus perinatal


(P20-P29)
P20. Hipoksia intrauterus
Termasuk: bunyi jantung anak (BJA) abnormal, meconium dalam liquor
(amnion)
asidosis, anoxia, asphyxia, distress, hypoxia: pada janin atau
intrauterus
pengeluaran mekonium (feses pertama hijau gelap pada
neonatus)
Kecuali: perdarahan intrakranium akibat anoxia atau hypoxia (P52.-)
P20.0
Hipoksia intrauterus pertama diketahui sebelum awal persalinan
P20.1
Hipoksia intrauterus pertama diketahui sewaktu persalinan dan
kelahiran
P20.9
Hipoksia intrauterus, tidak dijelaskan
P21. Asphyxia lahir

302
Note:

Kategori ini jangan digunakan pada nilai Apgar rendah yang


tidak menyebutkan asphyxia atau masalah pernafasan lain.
Kecuali: hypoxia atau asphyxia intrauterus (P20.-)
P21.0
Asphyxia lahir berat
Nadi <100/menit ketika lahir dan menurun atau tetap, pernafasan
tidak ada atau megap-megap, warna kulit pucat, tonus tidak
ada.
Asphyxia dengan nilai Apgar 1-menit 0-3;
Asphyxia putih
P21.1
Asphyxia lahir ringan dan sedang
Pernafasan normal tidak muncul dalam 1 menit, tapi nadi 100/>,
terdapat beberapa tonus otot, dan beberapa respons
terhadap rangsangan.
Asphyxia dengan nilai Apgar 1-menit 4-7;
Asphyxia biru
P21.9

Asphyxia lahir, tidak dijelaskan


Anoxia, asphyxia, hypoxia: NOS

P22. Respiratory distress of newborn kesulitan bernafas neonatus


Kecuali: kegagalan pernafasan neonatus (P28.5)
P22.0
Respiratory distress syndrome [RDS] pada neonatus
Hyaline membrane disease [HMD]
P22.1
Transient tachypnoea pada neonatus
P22.8
Distress pernafasan lain pada neonatus
P22.9
Distress pernafasan pada neonatus, tidak dijelaskan
P23. Pneumonia kongenital
Termasuk: pneumonia infektif yang didapatkan dalam rahim atau
sewaktu lahir
Kecuali: pneumonia neonatus akibat aspirasi (P24.-)
P23.0
Pneumonia kongenital akibat virus
Kecuali: pneumonitis rubella kongenital (P35.0)
P23.1
Pneumonia kongenital akibat Chlamydia
P23.2
Pneumonia kongenital akibat staphylococcus
P23.3
Pneumonia kongenital akibat streptococcus, group B
P23.4
Pneumonia kongenital akibat Escherichia coli
P23.5
Pneumonia kongenital akibat Pseudomonas
P23.6
Pneumonia kongenital akibat agen bakteri lainnya
Pneumonia kongenital akibat:
Haemophilus influenzae, Klebsiella pneumoniae, Mycoplasma
Streptococcus, Kecuali group B
P23.8
Pneumonia kongenital akibat organisme lain
P23.9
Pneumonia kongenital, tidak dijelaskan
P24. Sindroma aspirasi neonatus
Termasuk: pneumonia neonatus akibat aspirasi
P24.0
Aspirasi mekonium oleh neonatus
P24.1
Aspirasi cairan amnion dan mukus oleh neonatus
Aspirasi liquor (ketuban)
P24.2
Aspirasi darah oleh neonatus
P24.3
Aspirasi susu dan makanan yang dimuntahkan oleh neonatus
P24.8
Sindroma aspirasi oleh neonatus lainnya
P24.9
Sindroma aspirasi oleh neonatus, tidak dijelaskan
Pneumonia aspirasi pada neonatus NOS
P25. Emfisema interstitialis dan kondisi terkait yang dimulai pada masa perinatal
P25.0
Emfisema interstitialis yang dimulai pada masa perinatal
P25.1
Pneumothorax yang dimulai pada masa perinatal
P25.2
Pneumomediastinum yang dimulai pada masa perinatal
P25.3
Pneumoperikardium yang dimulai pada masa perinatal

303
P25.8

Kondisi lain yang terkait emfisema interstitialis yang dimulai


pada masa perinatal

P26. Perdarahan paru-paru yang dimulai pada masa perinatal


P26.0
Perdarahan trakheobronkhialis yang dimulai pada masa
perinatal
P26.1
Perdarahan paru-paru masif yang dimulai pada masa perinatal
P26.8
Perdarahan paru-paru lainnya yang dimulai pada masa perinatal
P26.9
Perdarahan paru-paru, tidak dijelaskan, yang dimulai pada masa
perinatal
P27. Penyakit pernafasan kronis yang dimulai pada masa perinatal
P27.0
Sindroma Wilson-Mikity
Dismaturitas paru-paru
P27.1
Displasia bronkhopulmonalis yang dimulai pada masa perinatal
P27.8
Penyakit pernafasan kronis lain yang dimulai pada masa
perinatal
Fibrosis kongenital paru-paru, paru-paru ventilator pada neonatus
P27.9
Penyakit pernafasan kronis, tidak dijelaskan, yang dimulai pada
masa perinatal
P28. Kondisi pernafasan lain yang dimulai pada masa perinatal
Kecuali: malformasi kongenital sistem pernafasan (Q30-Q34)
P28.0
Atelektasis primer neonatus
Kegagalan primer melebarkan unit-unit terminal pernafasan
Hipoplasia paru-paru yang berhubungan dengan kehamilan singkat
Immaturitas paru-paru NOS
P28.1
Atelektasis neonatus lainnya dan yang tidak dijelaskan
Atelektasis: NOS, partial, sekunder
Atelektasis resorpsi tanpa respiratory distress syndrome [RDS]
P28.2
Serangan sianotik pada neonatus
Kecuali: apnoea neonatus (P28.3-P28.4)
P28.3
Apnoea tidur primer pada neonatus
Apnoea tidur pada neonatus NOS
P28.4
Apnoea lain pada neonatus
P28.5
Kegagalan pernafasan pada neonatus
P28.8
Kondisi pernafasan lain yang dijelaskan pada neonatus
Snuffles pada neonatus (nafas ribut melalui hidung penuh mukus)
Kecuali: rhinitis sifilis kongenital dini (A50.0)
P28.9
Kondisi pernafasan pada neonatus, tidak dijelaskan
P29. Kelainan kardiovaskuler yang dimulai pada masa perinatal
Kecuali: malformasi kongenital sistem sirkulasi (Q20-Q28)
P29.0
Gagal jantung neonatus
P29.1
Disritmia jantung neonatus
P29.2
Hipertensi neonatus
P29.3
Sirkulasi janin persisten
Penutupan duktus arteriosus terlambat
P29.4
Iskemia miokardium sementara pada neonatus
P29.8
Kelainan kardiovaskuler lain yang dimulai pada masa perinatal
P29.9
Kelainan kardiovaskuler yang dimulai pada masa perinatal, tidak
dijelaskan

Infeksi yang khusus pada masa perinatal (P35-P39)


Termasuk: infeksi yang diperoleh dalam rahim atau sewaktu lahir
Kecuali: sifilis (A50.-), infeksi gonokokus (A54.-), pneumonia (P23.-):
kongenital
penyakit menular usus (A00-A09), tetanus neonatorum (A33),
penyakit menular yang diperoleh setelah lahir (A00-B99, J10-J11)

304
penyakit menular ibu sebagai penyebab kematian atau kesakitan
janin atau neonatus yang tidak menunjukkan gejala penyakit
tersebut (P00.2)
penyakit HIV (B20-B24),
bukti laboratorium HIV (R75), status infeksi HIV asymptomatik
(Z21)
P35. Penyakit viral kongenital
P35.0
Sindroma rubella kongenital
Pneumonitis rubella kongenital
P35.1
Infeksi cytomegalovirus kongenital
P35.2
Infeksi herpesvirus [herpes simplex] kongenital
P35.3
Hepatitis virus kongenital
P35.8
Penyakit virus kongenital lainnya
Varicella [chickenpox] kongenital
P35.9
Penyakit virus kongenital, tidak dijelaskan
P36. Sepsis bakteri pada neonatus
Termasuk: septikemia kongenital
P36.0
Sepsis neonatus akibat streptokokus, group B
P36.1
Sepsis neonatus akibat streptokoki lain dan tidak dijelaskan
P36.2
Sepsis neonatus akibat Staphylococcus aureus
P36.3
Sepsis neonatus akibat stafilokoki lain dan tidak dijelaskan
P36.4
Sepsis neonatus akibat Escherichia coli
P36.5
Sepsis neonatus akibat kuman anaerob
P36.8
Sepsis bakteri lain pada neonatus
P36.9
Sepsis bakteri pada neonatus, tidak dijelaskan
P37. Penyakit infeksi dan parasit kongenital lainnya
Kecuali: sifilis kongenital (A50.-), ophthalmia neonatorum akibat
gonokokus (A54.3)
tetanus neonatorum (A33), enterokolitis nekrotikans janin dan
neonatus (P77)
diare neonatus: menular (A00-A09), tidak menular (P78.3)
P37.0
Tuberkulosis kongenital
P37.1
Toxoplasmosis kongenital
Hydrocephalus akibat toxoplasmosis kongenital
P37.2
Listeriosis neonatus (disseminata)
P37.3
Malaria falsiparum kongenital
P37.4
Malaria kongenital lainnya
P37.5
Kandidiasis neonatus
P37.8
Penyakit infeksi dan parasit kongenital lain yang dijelaskan
P37.9
Penyakit infeksi dan parasit kongenital, tidak dijelaskan
P38. Omphalitis neonatus dengan atau tanpa perdarahan ringan
P39. Infeksi lain yang khusus pada masa perinatal
P39.0
Mastitis infektif neonatus
Kecuali: pembesaran
saluran
mammae
neonatus,
mastitis
noninfektif neonatus (P83.4)
P39.1
Konjungtivitis and dakriosistitis neonatus
Konjungtivitis chlamydia neonatus, ophthalmia neonatorum NOS
Kecuali: konjungtivitis gonokokus (A54.3)
P39.2
Infeksi janin intra-amnion, not elsewhere classified
P39.3
Infeksi saluran kemih neonatus
P39.4
Infeksi kulit neonatus
Pioderma neonatus
Kecuali: pemphigus neonatorum (L00), sindroma kulit melepuh
stafilokokus (L00)
P39.8
Infeksi lain yang khusus pada masa perinatal, yang dijelaskan
P39.9
Infeksi lain yang khusus pada masa perinatal, tidak dijelaskan

305

Kelainan perdarahan dan hematologis janin dan neonatus


(P50-P61)
Kecuali: anemia hemolitika herediter (D55-D58)
sindroma Gilbert's (E80.4) gangguan penangkapan bilirubin
plasma oleh hati
sindroma Crigler-Najjar (E80.5) defisiensi glukoronil
transferase
sindroma Dubin-Johnson (E80.6) gangguan ekskresi bilirubin
stenosis dan striktura kongenital saluran empedu (Q44.3)
P50. Kehilangan darah janin fetal blood loss
Kecuali: anemia kongenital akibat kehilangan darah janin (P61.3)
P50.0
Kehilangan darah janin dari vasa praevia
P50.1
Kehilangan darah janin dari ruptur umbilikus
P50.2
Kehilangan darah janin dari plasenta
P50.3
Perdarahan ke dalam saudara kembar
P50.4
Perdarahan ke dalam sirkulasi ibu
P50.5
Kehilangan darah janin dari ujung terpotong umbilikus saudara
kembarnya
P50.8
Kehilangan darah janin lainnya
P50.9
Kehilangan darah janin dari, tidak dijelaskan
Perdarahan janin NOS
P51. Perdarahan dari umbilikus neonatus
Kecuali: omphalitis dengan perdarahan ringan (P38)
P51.0
Perdarahan massif dari umbilikus neonatus
P51.8
Perdarahan dari umbilikus neonatus lainnya
Kebocoran ligatur (pengikat) umbilikus NOS
P51.9
Perdarahan dari umbilikus neonatus, tidak dijelaskan
P52. Perdarahan non-traumatika intrakranium janin dan neonatus
Termasuk: Perdarahan intrakranium akibat anoxia atau hypoxia
Kecuali: Perdarahan intrakranium akibat cedera: lahir (P10.-), maternal
(P00.5), lain (S06.-)
P52.0
Perdarahan intraventrikel (nontraumatika), tingkat 1, janin dan
neonatus
Perdarahan subependyma (tanpa perluasan ke intraventrikel)
[ependima: selaput pelapis ventrikel otak dan kanalis sentralis
medulla spinalis]
P52.1
Perdarahan intraventrikel (nontraumatika), tingkat 2, janin dan
neonatus
Perdarahan subependyma dengan perluasan ke intraventrikel
P52.2
Perdarahan intraventrikel (nontraumatika), tingkat 3, janin dan
neonatus
Perdarahan subependyma dengan perluasan ke intraventrikel dan
intraserebri
P52.3
Perdarahan intraventrikel (nontraumatika) janin dan neonatus,
tidak dijelaskan
P52.4
Perdarahan intraserebri (nontraumatika) janin dan neonatus
P52.5
Perdarahan subarakhnoid (nontraumatika) janin dan neonatus
P52.6
Perdarahan serebellum (nontraumatika) dan fossa posterior
janin dan neonatus
P52.8
Perdarahan intrakranium (nontraumatika) lain janin dan
neonatus
P52.9
Perdarahan intrakranium (nontraumatika) janin dan neonatus,
tidak dijelaskan
P53. Penyakit perdarahan janin dan neonatus
Defisiensi vitamin K neonatus
P54. Perdarahan neonatus lainnya

306
Kecuali: kehilangan darah janin (P50.-), perdarahan paru yang dimulai
pada perinatal (P26.-)
P54.0
Haematemesis neonatus
Kecuali: disebabkan darah ibu yang tertelan (P78.2)
P54.1
Melaena neonatus
Kecuali: disebabkan darah ibu yang tertelan (P78.2)
P54.2
Perdarahan rektum neonatus
P54.3
Perdarahan gastrointestinal neonatus lainnya
P54.4
Perdarahan adrenal neonatus
P54.5
Perdarahan kulit neonatus
Lecet, ecchymoses, petechiae, hematomata superfisial: janin dan
neonatus
Kecuali: cephalhematoma (P12.0), lecet pada kepala(P12.3):
akibat cedera lahir
P54.6
Perdarahan vagina neonatus
Pseudomenses
P54.8
Perdarahan neonatus lain yang dijelaskan
P54.9
Perdarahan neonatus, tidak dijelaskan
P55. Penyakit haemolitika janin dan neonatus
P55.0
Isoimmunisasi Rh janin dan neonatus
P55.1
Isoimmunisasi ABO janin dan neonatus
P55.8
Penyakit hemolitika lain janin dan neonatus
P55.9
Penyakit hemolitika janin dan neonatus, tidak dijelaskan
P56. Hidrops fetalis akibat penyakit hemolitika
Kecuali: hidrops fetalis: NOS (P83.2), bukan kaibat penyakit hemolitika
(P83.2)
P56.0
Hidrops fetalis akibat isoimmunization
P56.9
Hidrops fetalis akibat penyakit hemolitika lain dan tidak
dijelaskan
P57. Kernikterus
[pigmentasi kuning ganglion basalis dan sel syaraf lain di otak dan
medulla spinalis]
P57.0
Kernikterus akibat isoimunisasi
P57.8
Kernikterus lain yang dijelaskan
Kecuali: Crigler-Najjar syndrome (E80.5)
P57.9
Kernikterus, tidak dijelaskan
P58. Jaundice neonatus akibat hemolisis berlebihan lainnya
Kecuali: jaundice akibat isoimunisasi (P55-P57)
P58.0
Jaundice neonatus akibat lecet
P58.1
Jaundice neonatus akibat perdarahan
P58.2
Jaundice neonatus akibat infeksi
P58.3
Jaundice neonatus akibat polisitemia
P58.4
Jaundice neonatus akibat obat atau toksin dari ibu atau yang
diberi pada neonatus
Gunakan kode tambahan untuk penyebab luar (Chapter XX) atau
obat
P58.5
Jaundice neonatus akibat darah maternal
P58.8
Jaundice neonatus akibat hemolisis berlebihan lain yang
dijelaskan
P58.9
Jaundice neonatus akibat hemolisis berlebihan, tidak dijelaskan
P59. Jaundice neonatus akibat penyebab lain dan tidak dijelaskan
Kecuali: akibat kesalahan metabolisme sejak lahir (E70-E90), kernikterus
(P57.-)
P59.0
Jaundice neonatus yang terkait dengan kelahiran preterm
Hiperbilirubinaemia pada prematuritas
Jaundice akibat konjugasi terlambat yang terkait dengan kelahiran
preterm

307
P59.1
P59.2

Inspissated bile syndrome [sindroma pemekatan empedu]


Jaundice neonatus akibat kerusakan lain dan tidak dijelaskan
pada sel-sel hati
Kecuali: hepatitis virus kongenital (P35.3)
P59.3
Jaundice neonatus akibat inhibitor ASI
P59.8
Jaundice neonatus akibat penyebab lain yang dijelaskan
P59.9
Jaundice neonatus, tidak dijelaskan
Jaundice fisiologis (berat)(berlangsung lama) NOS
P60. Disseminated intravascular coagulation [DIC] pada janin dan neonatus
Sindroma defibrinasi janin dan neonatus
P61. Kelainan hematologis perinatal lain
Kecuali: hipogammaglobulinaemia sementara bayi (D80.7)
P61.0
Trombositopenia neonatus sementara
Trombositopenia
neonatus
akibat:
idiopathic
maternal
thrombocytopenia
isoimmunisasi, exchange transfusion [penukaran darah]
P61.1
Polycythaemia neonatorum
P61.2
Anaemia pada prematuritas
P61.3
Anemia kongenital akibat kehilangan darah janin
P61.4
Anemia kongenital lain, not elsewhere classified
Anemia kongenital NOS
P61.5
Neutropenia neonatus sementara
P61.6
Kelainan koagulasi neonatus sementara lainnya
P61.8
Kelainan hematologis perinatal lain yang dijelaskan
P61.9
Kelainan hematologis perinatal, tidak dijelaskan

Kelainan endokrin dan metabolik sementara khusus pada


janin dan neonatus (P70-P74)
Termasuk:

kekacauan endokrin dan metabolik sementara akibat respons


bayi terhadap faktor
endokrin dan metabolik ibu, atau penyesuaiannya pada
kehidupan luar rahim.

P70 Kelainan sementara metabolisme karbohidrat khusus pada janin dan neonatus
P70.0
Sindroma bayi dari ibu dengan diabetes gestasional
P70.1
Sindroma bayi dari ibu dengan diabetes
Diabetes mellitus maternal (ada sebelumnya) mengganggu janin
atau neonatus (dengan hipoglikemia)
P70.2
Diabetes mellitus neonatus
P70.3
Hipoglikemia neonatus iatrogenik
P70.4
Hipoglikemia neonatus lainnya
Hipoglikemia neonatus sementara
P70.8
Kelainan sementara metabolisme karbohidrat janin dan neonatus
lainnya
P70.9
Kelainan sementara metabolisme karbohidrat janin dan
neonatus, tidak dijelaskan
P71 Kelainan sementara metabolisme kalsium dan magnesium pada neonatus
P71.0
Hipokalsemia susu sapi pada neonatus
P71.1
Hipokalsemia neonatus lainnya
Kecuali: hipoparatiroidisme neonatus (P71.4)
P71.2
Hipomagnesaemia neonatus
P71.3
Tetani neonatus tanpa defisiensi kalsium atau magnesium
Tetani neonatus NOS
P71.4
Hipoparatiroidism neonatus sementara
P71.8
Kelainan metabolisme Ca dan Mg neonatus sementara lainnya
P71.9
Kelainan metabolisme Ca dan Mg sementara pada neonatus,
tidak dijelaskan

308
P72 Kelainan sementara endokrin neonatus lainnya
Kecuali: hipotiroidisme kongenital dengan atau tanpa goitre (E03.0E03.1)
dyshormogenetic goitre (E07.1), sindroma Pendred (E07.1)
P72.0
Goiter neonatus, not elsewhere classified
Goiter kongenital sementara dengan fungsi normal
P72.1
Hyperthyroidisme neonatus sementara
Tirotoksikosis neonatus
P72.2
Kelainan fungsi tiroid neonatus sementara lainnya , not
elsewhere classified
Hipotiroidism neonatus sementara
P72.8
Kelainan endokrin neonatus sementara lainnya yang dijelaskan
P72.9
Kelainan endokrin pada neonatus neonatus, tidak dijelaskan
P74 Kekacauan sementara elektrolit dan metabolik neonatus lainnya
P74.0
Asidosis metabolik terlambat pada neonatus
P74.1
Dehidrasi neonatus
P74.2
Kekacauan keseimbangan sodium neonatus
P74.3
Kekacauan keseimbangan potassium neonatus
P74.4
Kekacauan elektrolit neonatus sementara lainnya
P74.5
Tirosinaemia neonatus sementara
P74.8
Kekacauan metabolik neonatus sementara lainnya
P74.9
Kekacauan metabolik neonatus sementara, tidak dijelaskan

Kelainan sistem pencernaan janin dan neonatus (P75-P78)


P75* Ileus mekonium (E84.1)
P76. Obstruksi usus lain pada neonatus
Kecuali: obstruksi usus yang bisa diklasifikasikan pada K56.P76.0Meconium plug syndrome [sindroma sumbatan mekonium]
P76.1
Ileus neonatus sementara
Kecuali: penyakit Hirschsprung (Q43.1)
P76.2
Obstruksi usus akibat susu yang merembes
P76.8
Obstruksi usus neonatus lain yang dijelaskan
P76.9
Obstruksi usus neonatus, tidak dijelaskan
P77. Enterokolitis nekrotikans janin dan neonatus
P78. Kelainan sistem pencernaan perinatal lainnya
Kecuali: perdarahan gastrointestinum neonatus (P54.0-P54.3)
P78.0
Perforasi usus perinatal
Peritonitis mekonium
P78.1
Peritonitis neonatus lainnya
Peritonitis neonatus NOS
P78.2
Hematemesis dan melena neonatus akibat darah ibu tertelan
P78.3
Diare neonatus non-infektif
Diare neonatus NOS
Kecuali: di negara tempat kondisi ini dianggap menular (A09)
P78.8
Kelainan sistem pencernaan perinatal lain yang dijelaskan
Sirosis (hepatis) kongenital, ulkus peptikum neonatus
P78.9
Kelainan sistem pencernaan perinatal, tidak dijelaskan

Kondisi yang melibatkan integumen dan pengaturan suhu


janin dan neonatus (P80-P83)
P80. Hipotermia neonatus
P80.0
Cold injury syndrome sindroma cedera dingin
Hipotermia berat dan biasanya kronis, dengan kulit pink (pink
flushed appearance), edema, serta kelainan neurologis dan
biokimiawi.
Kecuali: hipotermia ringan neonatus (P80.8)
P80.8
Hipotermia neonatus lainnya

309
Hipotermia ringan neonatus
P80.9
Hipotermia neonatus, tidak dijelaskan
P81. Kekacauan pengaturan suhu neonatus lainnya
P81.0
Hipertermia lingkungan pada neonatus
P81.8
Kekacauan pengaturan suhu neonatus lainnya yang dijelaskan
P81.9
Kekacauan pengaturan suhu neonatus, tidak dijelaskan
Demam neonatus NOS
P83. Kondisi integumen lain yang khusus pada janin dan neonatus
Kecuali: sindroma kulit melepuh (scalded skin) akibat staphylococcus
(L00)
cradle cap (L21.0) deposit kuning pada scalp bayi, akibat
seborrhoea
dermatitis diaper [napkin] (L22), infeksi kulit neonatus (P39.4),
hidrops fetalis akibat penyakit hemolitika (P56.-)
malformasi kongenital kulit dan integumen (Q80-Q84)
P83.0
Sclerema neonatorum
P83.1
Erythema toxicum neonatorum
P83.2
Hidrops fetalis yang bukan akibat penyakit hemolitika
Hidrops fetalis NOS
P83.3
Edema lain dan tidak dijelaskan khusus pada janin dan neonatus
P83.4
Breast engorgement of newborn pembesaran mammae
neonatus
Mastitis noninfektif neonatus
P83.5
Hidrokel kongenital
P83.6
Polip umbilikus neonatus
P83.8
Kondisi integumen lain yang dijelaskan yang khusus pada janin
dan neonatus
Bronze
baby
syndrome,
skleroderma
neonatus,
urtikaria
neonatorum
P83.9
Kondisi integumen yang khusus pada janin dan neonatus, tidak
dijelaskan

Kelainan lain yang berawal pada masa perinatal (P90-P96)


P90. Konvulsi neonatus
Kecuali: konvulsi ringan neonatus - benign neonatal convulsions (familial)
(G40.3)
P91. Kekacauan status serebri lain pada neonatus
P91.0
Iskemia serebri neonatus
P91.1
Kista periventrikel neonatus yang didapat
P91.2
Leukomalasia serebri neonatus
P91.3
Irritabilitas serebri neonatus
P91.4
Depresi serebri neonatus
P91.5
Koma neonatus
P91.8
Kekacauan status serebri lain yang dijelaskan pada neonatus
P91.9
Kekacauan status serebri lain neonatus, tidak dijelaskan
P92. Masalah pemberian makanan neonatus - Feeding problems of newborn
P92.0
Muntah pada neonatus
P92.1
Regurgitasi dan ruminasi pada neonatus
P92.2
Pemberian makanan lambat pada neonatus
P92.3
Pemberian makanan sedikit pada neonatus
P92.4
Pemberian makanan berlebihan pada neonatus
P92.5
Kesulitan pemberian ASI pada neonatus
P92.8
Masalah pemberian makanan neonatus lainnya
P92.9
Masalah pemberian makanan neonatus, tidak dijelaskan
P93. Reaksi dan intoksikasi akibat obat yang diberikan kepada janin dan neonatus
Grey syndrome akibat pemberian chloramphenicol kepada neonatus
Kecuali: gejala putus obat dari penggunaan obat terapi pada neonatus
(P96.2)

310
jaundice akibat obat atau toksin dari ibu atau diberikan kepada
neonatus (P58.4)
reaksi dan intoksikasi akibat opiat, penenang, dan pengobatan
lain pada ibu (P04.0-P04.1, P04.4)
P94. Kelainan tonus otot neonatus
P94.0
Myasthenia gravis neonatus sementara
Kecuali: myasthenia gravis (G70.0)
P94.1
Hipertonia kongenital
P94.2
Hipotonia kongenital
Nonspecific floppy baby syndrome
P94.8
Kelainan lain tonus otot neonatus
P94.9
Kelainan tonus otot neonatus, tidak dijelaskan
P95. Kematian janin dengan penyebab yang tidak dijelaskan
Deadborn fetus NOS, stillbirth NOS
P96. Kondisi lain yang berawal dari masa perinatal
P96.0
Kegagalan ginjal kongenital
Uremia neonatus
P96.1
Gejala putus obat neonatus akibat penggunaan obat addiksi oleh
ibu
Sindroma putus obat pada janin dari ibu yang tergantung obat
tersebut
Kecuali: reaksi dan intoksikasi akibat opiat dan penenang waktu
melahirkan (P04.0)
P96.2
Gejala putus obat dari penggunaan obat untuk terapi neonatus
P96.3
Sutura kranialis lebar pada neonatus
Kraniotabes neonatus
P96.4
Pengakhiran kehamilan, janin dan neonatus
Kecuali: pengakhiran kehamilan (ibu) (O04.-)
P96.5
Komplikasi prosedur intrauterus, not elsewhere classified
P96.8
Kondisi lain yang dijelaskan yang dimulai pada masa perinatal
P96.9
Kondisi yang dimulai pada masa perinatal, tidak dijelaskan
Debilitas kongenital NOS

311

BAB XVII
MALFORMASI, DEFORMASI DAN
KELAINAN KROMOSOM KONGENITAL
(Q00-Q99)
Kecuali: kesalahan metabolisme sejah lahir (E70-E90)

Blok-blok pada bab ini adalah sebagai berikut:


Q00-Q07
Q10-Q18
Q20-Q28
Q30-Q34
Q35-Q37
Q38-Q45
Q50-Q56
Q60-Q64
Q65-Q79
Q80-Q89
Q90-Q99

Malformasi kongenital sistem syaraf


Malformasi kongenital mata, telinga, muka dan leher
Malformasi kongenital sistem sirkulasi
Malformasi kongenital sistem pernafasan
Cleft lip dan cleft palate
Malformasi kongenital sistem pencernaan lain
Malformasi kongenital organ-organ genital
Malformasi kongenital sistem perkemihan
Malformasi dan deformasi kongenital sistem muskuloskeleton
Malformasi kongenital lainnya
Kelainan kromosom, not elsewhere classified

Malformasi kongenital sistem syaraf (Q00-Q07)


Q00. Anencephaly dan malformasi yang mirip dengannya
Q00.0
Anensefali
Acephaly, hemianencephaly, hemicephaly, amyelencephaly, acrania
Q00.1
Kraniorakhiskhisis (kepala terbuka penuh, cacad penutupan
kepala)
Q00.2
Iniensefali (pembesaran foramen magnum, otak dan medulla
spinalis menyatu)
Q01. Ensefalokel
Termasuk: meningokel serebri; hidromeningokel kranialis
meningoensefalokel, ensefalomielokel; hidroensefalokel;
Kecuali: sindroma Meckel-Gruber (Q61.9)
Q01.0
Ensefalokel frontalis
Q01.1
Ensefalokel nasofrontalis
Q01.2
Ensefalokel oksipitalis
Q01.8
Ensefalokel pada situs lain
Q01.9
Ensefalokel, tidak dijelaskan
Q02. Microcephaly
Hidromikrosefali, mikrensefalon
Kecuali: sindroma Meckel-Gruber (Q61.9)
Q03. Hidrosefalus kongenital
Termasuk: hidrosefalus neonatus
Kecuali: sindroma Arnold-Chiari (Q07.0),
hidrosefalus:
didapat (G91.-),
akibat toxoplasmosis kongenital (P37.1),
dengan spina bifida (Q05.0-Q05.4)
Q03.0
Malformasi aquaeduktus Sylvii
Anomali; obstruksi kongenital, stenosis: aqueductus Sylvii
Q03.1
Atresia foramen Magendie dan foramen Luschka
Sindroma Dandy-Walker
Q03.8
Hidrosefalus kongenital lainnya
Q03.9
Hidrosefalus kongenital, tidak dijelaskan

312
Q04. Malformasi otak kongenital lainnya
Kecuali: siklopia (Q87.0), makrosefali (Q75.3)
Q04.0
Malformasi kongenital korpus kallosum
Agenesis korpus kallosum
Q04.1
Arhinensefali
Q04.2
Holoprosensefali kegagalan forebrain membelah dengan benar
Q04.3
Deformitas reduksi lain pada otak
Suatu bagian otak: absen, agenesis, aplasia, hipoplasia
Agyria, mikrogyria, pachygyria
Hidranensefali, lissensefali,
Kecuali: malformasi kongenital korpus kallosum (Q04.0)
Q04.4
Septo-optic displasia
Q04.5
Megalensefali
Q04.6
Kista serebri kongenital
Porensefali, skizensefali
Kecuali: acquired porencephalic cyst (G93.0)
Q04.8
Malformasi kongenital lain yang dijelaskan pada otak
Makrogyria
Q04.9
Malformasi kongenital otak, tidak dijelaskan
Anomali, anomali ganda, deformasi, penyakit atau lesi: kongenital
otak NOS
Q05 Spina bifida
Termasuk: hidromeningokel (spinal), meningokel (spinal)
mielokel, meningomielokel, mielomeningokel, siringomielokel
rachischisis, spina bifida (aperta)(cystica)
Kecuali: sindroma Arnold-Chiari (Q07.0), spina bifida occulta (Q76.0)
Q05.0
Spina bifida servikalis dengan hidrosefalus
Q05.1
Spina bifida torakalis dengan hidrosefalus
Spina bifida dorsalis atau torakolumbalis dengan hidrosefalus
Q05.2
Spina bifida lumbalis dengan hidrosefalus
Spina bifida lumbosakralis dengan hidrosefalus
Q05.3
Spina bifida sakralis dengan hidrosefalus
Q05.4
Spina bifida tidak dijelaskan dengan hidrosefalus
Q05.5
Spina bifida servikalis tanpa hidrosefalus
Q05.6
Spina bifida torakalis tanpa hidrosefalus
Spina bifida: dorsalis NOS, torakolumbalis NOS
Q05.7
Spina bifida lumbalis tanpa hidrosefalus
Spina bifida lumbosakralis NOS
Q05.8
Spina bifida sakralis tanpa hidrosefalus
Q05.9
Spina bifida, tidak dijelaskan
Q06 Malformasi medulla spinalis kongenital lainnya
Q06.0
Amyelia
Q06.1
Hypoplasia and dysplasia of spinal cord
Atelomyelia, myelatelia, myelodysplasia medulla spinalis
Q06.2
Diastematomyelia
Q06.3
Malformasi kauda equina kongenital lainnya
Q06.4
Hydromyelia
Hydrorachis
Q06.8
Malformasi medulla spinalis kongenital lain yang dijelaskan
Q06.9
Malformasi medulla spinalis kongenital, tidak dijelaskan
Medulla spinalis atau meningen:
anomali, deformitas, penyakit atau lesi kongenital: NOS
Q07 Malformasi sistem syaraf kongenital lainnya
Kecuali:
familial dysautonomia [Riley-Day] (G90.1)
neurofibromatosis (nonmalignant) (Q85.0)
Q07.0
Sindroma Arnold-Chiari [malformasi basis tengkorak sehingga
bagian serebellum masuk ke kanalis spinalis]
Q07.8 Malformasi sistem syaraf kongenital lain yang dijelaskan

313
Agenesis syaraf, pergeseran posisi pleksus brakhialis
Sindroma jaw-winking, sindroma Marcus Gunn
Q07.9 Malformasi sistem syaraf kongenital, tidak dijelaskan
Sistem syaraf dengan: anomali, deformitas, penyakit atau lesi:
kongenital NOS

Malformasi kongenital mata, telinga, muka dan leher (Q10Q18)


Kecuali: cleft lip dan cleft palate (Q35-Q37)
malformasi kongenital pada: parathyroid gland (Q89.2), thyroid
gland (Q89.2)
vertebra servikalis (Q05.0, Q05.5, Q67.5, Q76.0-Q76.4)
hidung (Q30.-), larynx (Q31.-), lip NEC (Q38.0)
Q10 Malformasi kongenital pada kelopak, aparatus lakrimalis, dan orbita
Kecuali: cryptophthalmos: NOS (Q11.2), syndrome (Q87.0) [crypto- =
tersembunyi]
Q10.0
Ptosis kongenital
Q10.1
Ektropion kongenital
Q10.2
Entropion kongenital
Q10.3
Malformasi kongenital lain pada kelopak mata
Absen atau agenesis: cilia (bulu mata), kelopak mata
Kelopak mata atau otot mata tambahan (accessory)
Ablepharon, blepharophimosis kongenital, koloboma kelopak mata
Malformasi kongenital kelopak mata NOS
Q10.4
Absen dan agenesis apparatus lakrimalis
Absen punctum lacrimale
Q10.5
Stenosis dan striktur kongenital duktus lakrimalis
Q10.6
Malformasi kongenital lain apparatus lakrimalis
Malformasi kongenital apparatus lakrimalis NOS
Q10.7
Malformasi kongenital orbita
Q11 Anophthalmos, microphthalmos dan macrophthalmos
Q11.0
Cystic eyeball
Q11.1
Anophthalmos lain: agenesis atau aplasia mata
Q11.2
Microphthalmos
Dysplasia, hipoplasia: mata
Cryptophthalmos NOS, mata rudimenter
Kecuali: Sindroma cryptophthalmos (Q87.0)
Q11.3
Macrophthalmos
Kecuali: macrophthalmos pada glaukoma kongenital (Q15.0)
Q12 Malformasi kongenital lensa
Q12.0 Katarak kongenital
Q12.1 Displasia lensa kongenital
Q12.2 Koloboma (fissura) lensa
Q12.3 Aphakia kongenital
Q12.4 Spherophakia
Q12.8 Malformasi kongenital lensa lainnya
Q12.9 Malformasi kongenital lensa, tidak dijelaskan
Q13 Malformasi kongenital segmen anterior mata
Q13.0
Koloboma iris
Koloboma NOS
Q13.1
Absen iris - aniridia
Q13.2
Malformasi kongenital lain pada iris
Anisokoria kongenital, atresia pupil, corectopia (ektopia pupil)
Malformasi kongenital of iris NOS
Q13.3
Congenital corneal opacity
Q13.4
Malformasi kongenital lain pada kornea
Malformasi kongenital kornea NOS, microcornea, anomali Peter
Q13.5
Blue sclera

314
Q13.8
Malformasi kongenital lain pada segmen anterior mata
Anomali Rieger
Q13.9
Malformasi kongenital segmen anterior mata, tidak dijelaskan
Q14 Malformasi kongenital segmen posterior mata
Q14.0
Malformasi kongenital vitreous humour
Vitreous opak kongenital
Q14.1
Malformasi kongenital retina
Aneurysma retina kongenital
Q14.2
Malformasi kongenital optic disc
Koloboma diskus optikus
Q14.3
Malformasi kongenital khoroid
Q14.8
Malformasi kongenital lain segmen posterior mata
Koloboma fundus
Q14.9
Malformasi kongenital segmen posterior mata, tidak dijelaskan
Q15 Malformasi kongenital lain pada mata
Kecuali: ocular albinism (E70.3), nystagmus kongenital (H55), retinitis
pigmentosa (H35.5)
Q15.0
Glaukoma kongenital
Buphthalmos, hydrophthalmos, glaukoma neonatus
Macrophthalmos pada glaukoma kongenital
Keratoglobus kongenital, megalokornea
Q15.8
Malformasi kongenital lain pada mata yang dijelaskan
Q15.9
Malformasi kongenital mata, tidak dijelaskan
Anomali atau deformitas kongenital pada mata:
Q16 Malformasi kongenital telinga sehingga mengganggu pendengaran
Kecuali: congenital deafness (H90.-)
Q16.0
Absen kongenital aurikula (telinga)
Q16.1
Absen kongenital, atresia dan striktura kanalis auditorius
(external)
Atresia atau striktura osseous meatus (saluran tulang)
Q16.2
Absen tuba eustachia
Q16.3
Malformasi kongenital tulang-tulang pendengaran
Fusi tulang-tulang pendengaran
Q16.4
Malformasi kongenital lain telinga tengah
Malformasi kongenital telinga tengah NOS
Q16.5
Malformasi kongenital telinga dalam
Anomaly: labirinth membranosa, organ Corti
Q16.9
Malformasi kongenital telinga yang mengganggu pendengaran,
tidak dijelaskan
Absen telinga kongenital NOS
Q17 Malformasi kongenital lain ear
Kecuali: sinus preauricular (Q18.1)
Q17.0
Accessory auricle [daun telingan berlebih]
Tragus (rawan di depan liang telinga luar) tambahan; polyotia,
Preauricular appendage or tag; telinga atau lobulus berjumlah
banyak
Q17.1
Makrotia
Q17.2
Mikrotia
Q17.3
Other misshapen ear:
Pointed ear (telinga runcing)
Q17.4
Misplaced ear [telinga salah letak]
Low-set ears
Kecuali: cervical auricle (Q18.2)
Q17.5
Prominent ear [telinga menonjol,
Bat ear
Q17.8
Malformasi kongenital lain pada telinga yang dijelaskan
Absen kongenital lobus telinga

315
Q17.9
Malformasi kongenital telinga, tidak dijelaskan
Congenital anomaly of ear NOS
Q18 Malformasi kongenital lain pada muka dan leher
Kecuali:
kelainan dentofasial [Termasuk maloklusi] (K07.-)
cleft lip and cleft palate (Q35-Q37), kondisi pada Q67.0-Q67.4,
malformasi kongenital tengkorak dan tulang muka (Q75.-)
cyclopia (Q87.0), sindroma malformasi yang mengganggu tampilan
muka (Q87.0)
duktus tiroglosus persisten (Q89.2)
Q18.0
Sinus, fistula dan kista pada branchial cleft
Branchial vestige
Q18.1
Preauricular sinus and cyst
Fistula (pada): aurikula (kongenital), cervicoaura
Q18.2
Malformasi lain branchial cleft
Malformasi branchial cleft NOS, cervical auricle, otocephaly
Q18.3
Webbing of neck
Pterygium colli
Q18.4
Macrostomia
Q18.5
Microstomia
Q18.6
Macrocheilia [hipertrofi bibir kongenital]
Q18.7
Microcheilia
Q18.8
Malformasi kongenital lain pada muka dan leher, dijelaskan
Kista, fistula atau sinus mdialis pada muka dan leher:
Q18.9
Malformasi kongenital lain pada muka dan leher, tidak dijelaskan
Kelainan kongenital NOS pada muka dan leher

Malformasi kongenital sistem sirkulasi (Q20-Q28)


Q20 Malformasi kongenital rongga dan koneksi jantung
Kecuali:
dextrocardia dengan situs inversus (Q89.3)
mirror-image atrial arrangement dengan situs inversus (Q89.3)
Q20.0
Common arterial trunk
Truncus arteriosus persistent
Q20.1
Double outlet right ventricle [ lobang keluar kembar pada
ventrikel kanan]
Sindroma Taussig-Bing
Q20.2
Double outlet left ventricle [lobang keluar kembar pada ventrikel
kiri]
Q20.3
Discordant ventriculoarterial connection
Dextrotransposisi aorta, transposisi pembuluh besar (komplit)
Q20.4
Double inlet ventricle [lobang masuk kembar pada ventrikel]
Common ventricle, cor triloculare biatriatum, ventrikel tunggal
Q20.5
Koneksi atrioventricular tidak semestinya
Transposisi terkoreksi, laevotransposition, inversi ventrikel
Q20.6
Isomerisme pada atrial appendages
Isomerisme pada atrial appendages dengan asplenia atau
polysplenia
Q20.8
Malformasi kongenital lain rongga jantung dan konneksinya
Q20.9
Malformasi kongenital rongga jantung dan koneksinya, tidak
dijelaskan
Q21 Malformasi kongenital septum jantung
Kecuali: Cacad katup jantung didapat (I51.0)
Q21.0
Ventricular septal defect cacad septum ventrikel
Q21.1
Atrial septal defect cacad septum atrium
Cacad sinus koronarius, cacad sinus venosus
Foramen ovale patent atau persisten
Ostium secundum defect (type II) patent atau persisten
Q21.2
Atrioventricular septal defect cacad septum AV

316
Common atrioventricular canal ventrikel menyatu
Endocardial cushion defect cacad lapisan endokardium
Ostium primum atrial septal defect (type I)
Q21.3
Tetralogy Fallot
Cacad septum ventrikel dengan
stenosis atau atresia pulmonalis, dextroposisi aorta dan
hipertrofi ventrikel kanan.
Q21.4
Aortopulmonary septal defect cacad batas aorta dan a.
Pulmonalis
Aortic septal defect
Aortopulmonary window
Q21.8
Malformasi septum jantung kongenital lain
Eisenmenger's syndrome
Pentalogy of Fallot
Q21.9
Malformasi kongenital septum jantung, tidak dijelaskan
Septal (heart) defect NOS
Q22 Malformasi kongenital katup pulmonalis dan trikuspid
Q22.0
Atresia katup pulmonalis
Q22.1
Stenosis kongenital katup pulmonalis
Q22.2
Insufisiensi kongenital katup pulmonalis
Regurgitasi kongenital katup pulmonalis
Q22.3
Malformasi kongenital lain katup pulmonalis
Malformasi kongenital katup pulmonalis NOS
Q22.4
Stenosis kongenital trikuspid
Atresia trikuspid
Q22.5
Anomaly Ebstein
Q22.6
Sindroma jantung kanan hipoplastik
Q22.8
Malformasi kongenital lain katup trikuspid
Q22.9
Malformasi kongenital katup trikuspid, tidak dijelaskan
Q23 Malformasi kongenital katup aorta and mitral
Q23.0
Stenosis kongenital katup aorta
Atresia atau stenosis kongenital katup aorta:
Kecuali: stenosis kongenital subaorta (Q24.4)
pada hypoplastic left heart syndrome (Q23.4)
Q23.1
Insufisiensi kongenital katup aorta
Katup aorta bikuspid
Insufisiensi kongenital aorta
Q23.2
Stenosis kongenital katup mitral
Atresia kongenital katup mitral
Q23.3
Insufisiensi kongenital katup mitral
Q23.4
Sindroma jantung kiri hipoplastik
Atresia atau hipoplasia nyata pada lobang atau katup aorta,
dengan hipoplasia aorta asendens dan
cacad perkembangan ventrikel kiri (dengan stenosis atau atresia
katup mitral).
Q23.8 Malformasi kongenital lain katup aorta and mitral
Q23.9 Malformasi kongenital katup aorta and mitral, tidak dijelaskan
Q24 Malformasi kongenital lain pada jantung
Kecuali: endocardial fibroelastosis (I42.4)
Q24.0
Dextrocardia
Kecuali: isomerisme pada atrial appendages (Q20.6)
dextrocardia dengan situs inversus (Q89.3)
susunan mirror-image atrium dengan situs inversus (Q89.3)
Q24.1
Laevocardia
Q24.2
Cor triatriatum jantung dengan tiga atrium
Q24.3
Stenosis infundibularis pulmonalis
Q24.4
Stenosis kongenital subaorta
Q24.5
Malformasi pembuluh koroner

317
Aneurisma kongenital (arteri) koronaria
Q24.6
Congenital heart block
Q24.8
Malformasi kongenital lain yang dijelaskan pada jantung
Diverticulum kongenital ventrikel kiri
Malformasi kongenital: miokardium, perikardium
Malposisi jantung, penyakit Uhl
Q24.9
Malformasi kongenital jantung, tidak dijelaskan
Anomali atau penyakit kongenital NOS pada jantung
Q25 Malformasi kongenital arteri besar
Q25.0
Patent duktus arteriosus
Patent ductus Botallo
Persistent ductus arteriosus
Q25.1
Coarctatio aorta penyempitan aorta
Coarctatio aorta (preductal)(postductal) sebelum/sesudah duktus
arterosus
Q25.2
Atresia aorta
Q25.3
Stenosis aorta
Supravalvular aortic stenosis
Kecuali: stenosis kongenital aorta (Q23.0)
Q25.4
Malformasi kongenital lain aorta
Aorta: absen, aplasia, aneurisma kongenital, dilatasi kongenital
Hipoplasia aorta
Konvolusi arkus aorta atau arkus aorta kanan yang menetap
(persistent)
Double aortic arch [cincin vaskuler aorta]
Aneurisma sinus Valsalva (mengalami ruptur)
Kecuali: hipoplasia aorta pada hypoplastic left heart syndrome
(Q23.4)
Q25.5
Atresia arteri pulmonalis
Q25.6
Stenosis arteri pulmonalis
Q25.7
Malformasi kongenital lain arteri pulmonalis
Arteri pulmonalis: agenesis, aneurisma, anomali, hipoplasia
Arteri pulmonalis aberrant (salah letak),
Aneurisma arteriovena pulmonalis
Q25.8
Malformasi kongenital lain arteri besar
Q25.9
Malformasi kongenital arteri besar, tidak dijelaskan
Q26 Malformasi kongenital vena besar
Q26.0
Stenosis kongenital vena cava
Stenosis kongenital vena cava (inferior)(superior)
Q26.1
Superior vena cava kiri menetap (persistent)
Q26.2
Anomali total koneksi vena pulmonalis
Q26.3
Anomali partial koneksi vena pulmonalis
Q26.4
Anomali koneksi vena pulmonalis, tidak dijelaskan
Q26.5
Anomali koneksi vena porta
Q26.6
Fistula vena porta arteri hepatika
Q26.8
Malformasi kongenital lain vena besar
Absen v. cava (inferior)(superior),
Penerusan vena cava inferior ke v. Azygos,
Vena kardinalis sinistro-posterior persistent,
Sindroma scimitar (seperti golok)
Q26.9
Malformasi kongenital vena besar, tidak dijelaskan
Anomali vena cava (inferior)(superior) NOS
Q27 Malformasi kongenital lain sistem pembuluh darah perifer
Kecuali: aneurisma retina kongenital (Q14.1), anomali av coronaria
(Q24.5),
anomali arteri pulmonalis (Q25.5-Q25.7)
anomali av cerebralis dan precerebralis (Q28.0-Q28.3)

318
haemangioma dan lymphangioma (D18.-)
Q27.0
Absen dan hipoplasia kongenital arteri umbilikalis
Single umbilical artery a. umbilikalis tunggal
Q27.1
Stenosis kongenital arteri renalis
Q27.2
Malformasi kongenital lain arteri renalis
Malformasi kongenital arteri renalis NOS,
Arteri renalis ganda
Q27.3
Malformasi arteriovena perifer
Aneurisma arteriovena
Kecuali: aneurisma arteriovena didapat (I77.0)
Q27.4
Phlebektasia kongenital
Q27.8
Malformasi kongenital lain yang dijelaskan pada sistem vaskuler
perifer
A. subclavia aberrant,
Absen arteri atau vena NEC, atresia arteri atau vena NEC
Striktura arteri kongenital
Aneurisma (perifer) kongenital
Varix kongenital:
Q27.9
Malformasi kongenital sistem vaskuler perifer, tidak dijelaskan
Anomali arteri atau vena NOS
Q28 Malformasi kongenital lain sistem sirkulasi
Kecuali: aneurisma kongenital:
NOS (Q27.8), perifer (Q27.8)
retina (Q14.1), koroner (Q24.5), pulmonalis (Q25.7),
ruptur pada:
malformasi arteriovena serebralis (I60.8)
malformasi pembuluh preserebralis (I72.-)
Q28.0
Malformasi arteriovena pembuluh preserebralis
Aneurisma arteriovena preserebralis kongenital (nonruptured)
Q28.1
Malformasi lain pembuluh preserebralis
Malformasi kongenital av. preserebralis NOS
Aneurisma kongenital preserebralis (nonruptured)
Q28.2
Malformasi arteriovena pembuluh cerebralis
Malformasi arteriovena otak NOS,
Aneurisma kongenital av serebralis (nonruptured)
Q28.3
Malformasi lain pembuluh serebralis
Malformasi kongenital av serebralis NOS
Aneurisma serebralis kongenital (nonruptured)
Q28.8
Malformasi kongenital lain yang dijelaskan pada sistem sirkulasi
Aneurisma kongenital, situs dijelaskan NEC
Q28.9 Malformasi kongenital sistem sirkulasi, tidak dijelaskan

Malformasi kongenital sistem pernafasan (Q30-Q34)


Q30 Malformasi kongenital hidung
Kecuali: deviasi kongenital septum hidung(Q67.4)
Q30.0
Atresia choanae
Atresia nares (anterior)(posterior)
Stenosis kongenital nares (anterior)(posterior)
Q30.1
Hidung agenesis dan kurang berkembang
Absen kongenital hidung
Q30.2
Hidung retak, cekung dan belah
Q30.3
Perforasi kongenital septum nasalis
Q30.8
Malformasi kongenital lain hidung
Accessory nose hidung tambahan
Anomali kongenital dinding sinus hidung
Q30.9
Malformasi kongenital hidung, tidak dijelaskan
Q31 Malformasi kongenital larynx

319
Q31.0
Web pada larynx
Web pada: larynx: NOS, glottis, subglottis
Q31.1
Stenosis kongenital subglottis
Q31.2
Hipoplasia larynx
Q31.3
Laryngokel
Q31.4
Stridor larynx kongenital
Stridor kongenital (larynx) NOS
Q31.8
Malformasi kongenital lain pada larynx
rawan cricoid, thyroid, epiglottis, glottis, larynx::
absen, agenesis, atau atresia
cleft thyroid cartilage rawan tiroid belah
posterior cleft of cricoid cartilage rawan cricoid belah di belakang
fissura epiglottis
stenosis kongenital larynx NEC,
Q31.9
Malformasi kongenital larynx, tidak dijelaskan
Q32 Malformasi kongenital trachea dan bronchus
Kecuali: bronkhiektasis kongenital (Q33.4)
Q32.0
Tracheomalasia kongenital
Q32.1
Malformasi kongenital lain pada trachea
Anomali rawan trakhea
Atresia trakhea
Trakheokel kongenital
Trakhea dengan dilatasi, malformasi, dan stenosis kongenital
Q32.2
Bronchomalasia kongenital
Q32.3
Stenosis kongenital bronkhus
Q32.4
Malformasi kongenital lain bronkhus
Bronkhus: absen, agenesis, atresia, divertikulum, malformasi
kongenital NOS
Q33 Malformasi kongenital paru-paru
Q33.0
Congenital cystic lung - paru-paru berisi kista kongential
Congenital honeycomb lung
Congenital cystic atau polycystic lung disease
Kecuali: cystic lung disease, didapat atau tidak dijelaskan (J98.4)
Q33.1
Accessory lobe pada paru-paru lobus tambahan
Q33.2
Sequestrasi paru-paru - pemisahan
Q33.3
Agenesis paru-paru
Absen (lobus) paru-paru
Q33.4
Bronkhiektasia kongenital
Q33.5
Jaringan ektopik dalam paru-paru
Q33.6
Hipoplasia dan displasia paru-paru
Kecuali: hipoplasia paru-paru yang terkait dengan kehamilan
singkat (P28.0)
Q33.8
Malformasi kongenital lain pada paru-paru
Q33.9
Malformasi kongenital paru-paru, tidak dijelaskan
Q34 Malformasi kongenital lain pada sistem pernafasan
Q34.0
Anomali pleura
Q34.1
Kista kongenital mediastinum
Q34.8
Malformasi kongenital lain yang dijelaskan pada sistem
pernafasan
Atresia nasopharynx
Q34.9
Malformasi kongenital sistem pernafasan, tidak dijelaskan
Absen kongenital organ pernafasan
Anomali kongenital NOS organ pernafasan

Cleft lip dan cleft palate (Q35-Q37)


Kecuali: Sindroma Robin (Q87.0)
Q35 Cleft palate
Termasuk: fissura palatum, palatoskhisis

320
Kecuali:
Q35.0
Q35.1
Q35.2
Q35.3
Q35.4
Q35.5
Q35.6
Q35.7
Q35.8
Q35.9

cleft palate dengan cleft lip (Q37.-)


Cleft hard palate, bilateral
Cleft hard palate, unilateral, NOS
Cleft soft palate, bilateral
Cleft soft palate, unilateral, NOS
Cleft hard palate dengan cleft soft palate, bilateral
Cleft hard palate dengan cleft soft palate, unilateral; NOS
Cleft palate, medial
Cleft uvula
Cleft palate, tidak dijelaskan, bilateral
Cleft palate, tidak dijelaskan, unilateral, NOS

Q36 Cleft lip


Termasuk:

cheiloschisis, labioskhisis, fissura kongenital bibir, harelip,


labium leporinum
Kecuali: cleft lip dengan cleft palate (Q37.-)
Q36.0
Cleft lip, bilateral
Q36.1
Cleft lip, medial
Q36.9
Cleft lip, unilateral, NOS
Q37 Cleft palate dengan cleft lip
Q37.0
Cleft hard palate dengan cleft lip, bilateral
Q37.1
Cleft hard palate dengan cleft lip, unilateral, NOS
Q37.2
Cleft soft palate dengan cleft lip, bilateral
Q37.3
Cleft soft palate dengan cleft lip, unilateral, NOS
Q37.4
Cleft hard and soft palate dengan cleft lip, bilateral
Q37.5
Cleft hard and soft palate dengan cleft lip, unilateral, NOS
Q37.8
Cleft palate yang tidak dijelaskan dengan cleft lip, bilateral
Q37.9
Cleft palate yang tidak dijelaskan dengan cleft lip, unilateral,
NOS

Malformasi kongenital sistem pencernaan lain (Q38-Q45)


Q38 Malformasi kongenital lain tongue, mouth and pharynx
Kecuali: macrostomia (Q18.4), microstomia (Q18.5)
Q38.0
Malformasi kongenital bibir, not elsewhere classified
Fistula kongenital bibir, malformasi kongenital bibir NOS
Sindroma Van der Woude
Kecuali: cleft lip (Q36.-), cleft lip dengan cleft palate (Q37.-)
macrocheilia (Q18.6), microcheilia (Q18.7)
Q38.1
Ankiloglossia
Tongue tie [lidah kaku, seperti dasi]
Q38.2
Makroglossia
Q38.3
Malformasi kongenital lidah lainnya
Aglossia, hipoglossia, mikroglossia
Hipoplasia lidah, lidah bifida [belah seperti bercabang]
Adhesi kongenital lidah, fissura kongenital lidah
Malformasi kongenital lidah NOS
Q38.4
Malformasi kongenital kelenjar dan saluran saliva
Kelenjar atau saluran saliva: absen, atresia, tambahan
Fistula kongenital kelenjar saliva
Q38.5
Malformasi palatum kongenital, n.e.c.
Absen uvula, high arched palate [palatum melengkung tinggi]
Malformasi kongenital palatum NOS,
Kecuali: cleft palate (Q35.-), cleft palate dengan cleft lip (Q37.-)
Q38.6
Malformasi kongenital mulut lainnya
Malformasi kongenital mulut NOS
Q38.7
Pharyngeal pouch
Divertikulum pharynx
Kecuali: pharyngeal pouch syndrome (D82.1)
Q38.8
Malformasi kongenital pharynx lainnya, NOS

321
Q39 Malformasi kongenital oesophagus
Q39.0
Atresia esophagus tanpa fistula
Atresia esophagus NOS
Q39.1
Atresia esophagus dengan fistula trakheo-esophagus
Atresia esophagus dengan fistula bronkho-oesophagus
Q39.2
Fistula kongenital trakheo-oesophagus tanpa atresia
Fistula kongenital trakheo-oesophagus NOS
Q39.3
Stenosis dan striktura kongenital esophagus
Q39.4
Web esophagus
Q39.5
Dilatasi kongenital esophagus
Q39.6
Divertikulum esophagus
Esophageal pouch
Q39.8
Malformasi kongenital oesophagus lainnya
Esophagus: absen, tergeser secara kongenital, atau duplikasi
Q39.9
Malformasi kongenital esophagus, tidak dijelaskan
Q40 Malformasi kongenital lain saluran pencernaan atas
Q40.0
Stenosis pilorus hipertrofika kongenital
Pilorus dengan kelainan kongenital atau infantil beurpa:
hipertrofi, stenosis, konstriksi, spasme, atau striktura
Q40.1
Hiatus hernia kongenital
Masuknya cardia [bagian lambung] melalui hiatus esophagus
Kecuali: hernia diaphragma kongenital (Q79.0)
Q40.2
Malformasi kongenital laimbung lainnya
Duplikasi lambung
Megalogastria, mikrogastria
Kardiospasme kongenital lambung
Mentuk hourglass kongenital lambung
Pergeseran atau divertikulum kongenital lambung
Q40.3
Malformasi kongenital lambung, tidak dijelaskan
Q40.8
Malformasi kongenital lain saluran pencernaan atas
Q40.9
Malformasi kongenital saluran pencernaan atas, tidak dijelaskan
anomali atau deformitas kongenital saluran pencernaan atas NOS
Q41 Absen, atresia and stenosis kongenital usus halus
Termasuk: obstruksi, oklusi dan striktura kongenital pada usus halus
atau usus NOS
Kecuali: ileus mekonium (E84.1)
Q41.0
Absen, atresia dan stenosis kongenital duodenum
Q41.1
Absen, atresia dan stenosis kongenital jejunum
Jejunum imperforata, apple peel syndrome,
Q41.2
Absen, atresia dan stenosis kongenital ileum
Q41.8
Absen, atresia dan stenosis kongenital bagian lain usus halus
Q41.9
Absen, atresia dan stenosis kongenital usus halus, tidak
dijelaskan, NOS
Q42 Absen, atresia and stenosis kongenital usus besar
Termasuk: obstruksi, oklusi dan striktura kongenital usus besar
Q42.0
Absen, atresia dan stenosis kongenital rektum dengan fistula
Q42.1
Absen, atresia dan stenosis kongenital rektum tanpa fistula,
Rektum imperforata
Q42.2
Absen, atresia dan stenosis kongenital anus dengan fistula
Q42.3
Absen, atresia dan stenosis kongenital anus tanpa fistula,
Anus imperforata
Q42.8
Absen, atresia dan stenosis kongenital bagian lain usus besar
Q42.9
Absen, atresia dan stenosis kongenital usus besar, tidak
dijelaskan
Q43 Malformasi kongenital lain usus
Q43.0
Diverticulum Meckel
Duktus omphalomesenterika atau duktus vitelline persisten

322
Q43.1
Penyakit Hirschsprung
Aganglionosis
Megakolon (aganglionik) kongenital
Q43.2
Kelainan fungsional kongenital lain kolon
Dilatasi kongenital kolon
Q43.3
Malformasi kongenital fiksasi usus
Adhesi [band] kongenital: anomali omentum, peritoneum
Membran Jackson, malrotasi kolon, mesenterium universal
Rotasi caecum dan kolon yang gagal, inkomplit, tidak memadai
Q43.4
Duplikasi usus
Q43.5
Anus ektopik
Q43.6
Fistula kongenital rektum dan anus
Kecuali: fistula kongenital: rectovagina (Q52.2), urethrorektum
(Q64.7)
fistula atau sinus pilonida (L05.-)
disertai oleh absen, atresia dan stenosis (Q42.0, Q42.2)
Q43.7
Kloaka persisten
Kloaka NOS
Q43.8
Malformasi kongenital lain usus
Dolichocolon [kolon panjang], microcolon, megaloappendix,
megaloduodenum
Transposisi: appendix, usus halus, kolon
Blind loop syndrome kongenital
Divertikulitis kongenital kolon, divertikulum kongenital usus:
Q43.9
Malformasi kongenital usus, tidak dijelaskan
Q44 Malformasi kongenital kantong empedu, saluran empedu dan hati
Q44.0
Agenesis, aplasia dan hypoplasia kantong empedu
Absen kongenital kantong empedu
Q44.1
Malformasi kongenital lain kantong empedu
Malformasi kongenital kantong empedu NOS
Kantong empedu intrahepatik
Q44.2
Atresia saluran empedu
Q44.3
Stenosis dan striktura kongenital saluran empedu
Q44.4
Choledochal cyst [kista saluran empedu]
Q44.5
Malformasi kongenital lain saluran empedu
Duktus hepatikus tambahan
Duplikasi duktus biliaris atau duktus kistikus
Malformasi kongenital saluran empedu NOS
Q44.6
Penyakit kista hati
Penyakit fibrokista hati
Q44.7
Malformasi kongenital lain hati
Hati tambahan
Sindroma Alagille
Absen kongenital hati, hepatomegali kongenital
Malformasi kongenital hati NOS
Q45 Malformasi kongenital lain sistem pencernaan
Kecuali: hernia diafragmatika kongenital (Q79.0), hiatus hernia
kongenital (Q40.1)
Q45.0
Agenesis, aplasia dan hypoplasia pankreas
Absen kongenital pankreas
Q45.1 Pankreas annularis[pankreas seperti cincin]
Q45.2 Kista kongenital pankreas
Q45.3 Malformasi kongenital lain pankreas and duktus pankreatikus
Pankreas tambahan
Malformasi kongenital pankreas atau duktus pankreatikus NOS
Kecuali: diabetes mellitus kongenital (E10.-) atau neonatus (P70.2)
penyakit fibrokista pankreas (E84.-)
Q45.8 Malformasi kongenital sistem pencernaan lainnya
Absen (komplit)(parsial) saluran pencernaan NOS

323
Duplikasi atau malposisi kongenital organ pencernaan NOS
Q45.9 Malformasi kongenital sistem pencernaan, tidak dijelaskan
Anomali atau deformitas kongenital sistem pencernaan NOS

Malformasi kongenital organ-organ genital (Q50-Q56)


Kecuali: sindroma resistensi androgen (E34.5); sindroma femininasi testis
(E34.5)
sindroma yang terkait dengan anomali jumlah dan bentuk
kromosom (Q90-Q99)
Q50 Malformasi kongenital ovarium, tuba fallopii dan ligamentum latum
Q50.0
Absen kongenital ovarium
Kecuali: sindroma Turner (Q96.-)
Q50.1
Developmental
ovarian
cyst
[
kista
ovarium
masa
perkembangan]
Q50.2
Torsi kongenital ovarium
Q50.3
Malformasi kongenital lain ovarium
Ovarium tambahan, ovarian streak (berbentuk khas),
Malformasi kongenital ovarium NOS
Q50.4
Kista embronik tuba fallopii
Kista fimbria
Q50.5
Kista embronik ligamentum latum
Kista epoophoron, kista parovarium, kista saluran Gartner
Q50.6
Malformasi kongenital lain tuba fallopii dan ligamentum latum
Absen, atresia atautambahan tuba fallopii dan ligamentum latum
Malformasi kongenital tuba fallopii dan ligamentum latum NOS
Q51 Malformasi kongenital uterus dan cervix
Q51.0
Agenesis dan aplasia uterus
Absen kongenital uterus
Q51.1
Uterus kembar dengan cervix dan vagina kembar
Q51.2
Uterus kembar lainnya
Uterus kembar NOS
Q51.3
Bicornate uterus bercabang dua
Q51.4
Unicornate uterus seperti bertanduk satu
Q51.5
Agenesis dan aplasia cervix
Absen kongenital cervix
Q51.6
Kista embrionik cervix
Q51.7
Fistula kongenital antara uterus dengan saluran pencernaan dan
saluran urin
Q51.8
Malformasi kongenital lain uterus dan cervix:
Hipoplasia uterus dan cervix
Q51.9
Malformasi kongenital uterus dan cervix, tidak dijelaskan
Q52 Malformasi kongenital lain genitalia wanita
Q52.0
Absen kongenital vagina
Q52.1
Vagina kembar
Septate vagina [vagina berseptum]
Kecuali: vagina kembar dengan uterus dan cervix kembar (Q51.1)
Q52.2
Fistula rektovaginalis kongenital
Kecuali: kloaka (Q43.7)
Q52.3
Hymen imperforata
Q52.4
Malformasi kongenital vagina lainnya
Malformasi kongenital vagina NOS
Kista kongenital kanalis Nucki atau kista vagina embrionik
Q52.5
Fusi labia
Q52.6
Malformasi kongenital clitoris
Q52.7
Malformasi kongenital vulva lainnya
Absen kongenital, kista kongenital, atau malformasi kongenital NOS
pada vulva
Q52.8
Malformasi kongenital genitalia wanita lainnya
Q52.9
Malformasi kongenital genitalia wanita, tidak dijelaskan

324

Q53 Undescended testicle


Q53.0
Testis ektopik
Testes ektopik unilateral atau bilateral
Q53.1
Undescended testicle, unilateral
Q53.2
Undescended testicle, bilateral
Q53.9
Undescended testicle, tidak dijelaskan
Cryptorchism NOS
Q54 Hypospadias [muara uretra di permukaan bawah penis]
Kecuali: epispadias (Q64.0) [muara uretra di permukaan atas penis]
Q54.0
Hipospadias, balanic [muara di glans penis bagian bawah]
Hipospadias: koronalis, glandularis
Q54.1
Hipospadias, penis
Q54.2
Hipospadias, penoskrotum[muara di bawah di dekat skrotum]
Q54.3
Hipospadias, perineum [muara di bawah di dekat perineum]
Q54.4
Congenital chordee [penis ereksi membengkok dan nyeri]
Q54.8
Hipospadias lain
Q54.9
Hipospadias, tidak dijelaskan
Q55 Malformasi kongenital lain organ genitalia pria
Kecuali: hidrokel kongenital (P83.5); hipospadias (Q54.-)
Q55.0
Absen dan aplasia testis
Monorkhism
Q55.1
Hipoplasia testis dan skrotum
Fusi testes
Q55.2
Malformasi kongenital testis dan skrotum lainnya
Malformasi kongenital testis atau skrotum NOS
Poliorkhismus, testis retraktil, testis migrans
Q55.3
Atresia vas deferens
Q55.4
Malformasi kongenital lain vas deferens, epididimis, vesikula
seminalis, dan prostat
Malformasi kongenital NOS vas deferens, epididimis, vesikula
seminalis, dan prostat
Absen atau aplasia prostat atau spermatic cord
Q55.5
Absen and aplasia kongenital penis
Q55.6
Malformasi kongenital penis lainnya
Malformasi kongenital penis NOS
Kurvatura penis (lateral), hipoplasia penis
Q55.8
Malformasi kongenital organ genitalia pria lainnya
Q55.9
Malformasi kongenital organ genitalia pria, tidak dijelaskan
Anomali atau deformitas kongenital NOS organ genitalia pria
Q56 Indeterminate sex dan pseudohermafroditism
Kecuali:
pseudohermafroditism dengan anomali kromosom yang
dijelaskan (Q96-Q99)
pseudohermafroditism wanita, dengan kelainan korteks adrenal
(E25.-)
pseudohermafroditism pria, dengan resistensi androgen (E34.5)
Q56.0
Hermafroditism, n.e.c [memiliki ciri-ciri pria dan wanita]
Ovotestis
Q56.1
Pseudohermafhroditism pria, n.e.c
Pseudohermafroditism pria NOS
Q56.2
Pseudohermafroditism wanita, n.e.c
Pseudohermafroditism wanita NOS
Q56.3
Pseudohermafroditism, tidak dijelaskan
Q56.4
Indeterminate sex, tidak dijelaskan
Ambiguous genitalia

Malformasi kongenital sistem perkemihan (Q60-Q64)


Q60 Agenesis ginjal dan defek reduksi ginjal lainnya

325
Termasuk: atrofi kongenital atau infantil ginjal
absen kongenital ginjal
Q60.0
Agenesis ginjal, unilateral
Q60.1
Agenesis ginjal, bilateral
Q60.2
Agenesis ginjal, tidak dijelaskan
Q60.3
Hipoplasia ginjal, unilateral
Q60.4
Hipoplasia ginjal, bilateral
Q60.5
Hipoplasia ginjal, tidak dijelaskan
Q60.6
Potter's syndrome [kedua ginjal absen]
Q61 Cystic kidney disease
Kecuali:
kista ginjal didapat (N28.1), sindroma Potter (Q60.6)
Q61.0
Kista tunggal kongenital ginjal
Kista ginjal (kongenital) (tunggal)
Q61.1
Ginjal polikista, jenis infantil
Q61.2
Ginjal polikista, jenis dewasa
Q61.3
Ginjal polikista, tidak dijelaskan
Q61.4
Displasia ginjal
Q61.5
Medullary cystic kidney [kista medulla ginjal]
Sponge kidney NOS
Q61.8
Penyakit kista ginjal lainnya
Ginjal fibrokista, degenerasi atau penyakit ginjal fibrokista
Q61.9
Penyakit kista ginjal, tidak dijelaskan
Sindroma Meckel-Gruber
Q62 Cacad obstruktif kongenital pelvis ginjal dan malformasi kongenital ureter
Q62.0
Hidronefrosis kongenital
Q62.1
Atresia dan stenosis ureter
Oklusi kongenital ureter, ureteropelvic junction dan muara
ureterovesikalis
Impervious ureter [ureter tak bisa dilalui cairan]
Q62.2
Megaloureter kongenital
Dilatasi kongenital ureter
Q62.3
Cacad obstruktif pelvis ginjal dan ureter lainnya
Ureterokel kongenital
Q62.4
Agenesis ureter
Ureter absen
Q62.5
Ureter kembar
Ureter tambahan atau kembar
Q62.6
Malposisi ureter
Ureter atau muara ureter deviasi, bergeser, ektopik, kelainan
implantasi
Q62.7
Reflux kongenital vesiko-uretero-renal
Q62.8
Malformasi kongenital ureter lainnya
Anomali ureter NOS
Q63 Malformasi kongenital lain ginjal
Kecuali: sindroma nefrotik kongenital (N04.-)
Q63.0
Accessory kidney [ginjal tambahan]
Q63.1
Lobulated, fused and horseshoe kidney [berlobus, menyatu,
sepatu kuda]
Q63.2
Ectopic kidney
Ginjal salah letak kongenital, malrotasi ginjal
Q63.3
Ginjal hyperplastik dan raksasa
Q63.8
Malformasi kongenital ginjal lainnya
Batu ginjal kongenital
Q63.9
Malformasi kongenital ginjal, tidak dijelaskan
Q64 Malformasi kongenital lain sistem perkemihan
Q64.0
Epispadias [muara uretra di permukaan atas penis]
Kecuali: hypospadias (Q54.-)

326
Q64.1
Exstrophy kandung kemih
Ektopia vesikae; extroversi kandung kemih
Q64.2
Congenital posterior urethral valves [katup uretra posterior
kongenital]
Q64.3
Atresia dan stenosis urethra dan leher bladder lainnya
Obstruksi kongenital leher bladder
Striktura kongenital urethra, meatus urinarius, dan orifisium
vesikourethrae
Impervious urethra [urethra tak bisa dilewati cairan]
Q64.4
Malformasi urachus
Kista urachus, urachus paten, prolaps urachus
Q64.5
Absen kongenital bladder dan urethra
Q64.6
Divertikulum kongenital bladder
Q64.7
Malformasi kongenital lain bladder dan urethra
Bladder dan urethra tambahan
Urethra atau meatus urinarius kembar
Hernia kongenital bladder
Malformasi kongenital bladder atau urethra NOS
Prolaps kongenital bladder (mukosa), urethra, dan meatus urinarius
Fistula kongenital urethrorektum
Q64.8
Malformasi kongenital sistem perkemihan lainnya
Q64.9
Malformasi kongenital sistem perkemihan, tidak dijelaskan
Anomali atau deformitas kongenital sistem perkemihan NOS

Malformasi
(Q65-Q79)

dan

deformasi

kongenital

muskuloskeleton

Q65 Deformitas kongenital panggul


Kecuali: clicking hip (R29.4)
Q65.0
Dislokasi kongenital panggul, unilateral
Q65.1
Dislokasi kongenital panggul, bilateral
Q65.2
Dislokasi kongenital panggul, tidak dijelaskan
Q65.3
Subluksasio kongenital panggul, unilateral
Q65.4
Subluksasio kongenital panggul, bilateral
Q65.5
Subluksasio kongenital panggul, tidak dijelaskan
Q65.6
Unstable hip
Dislocatable or subluxatable hip [mudah dislokasi atau subluksasi]
Q65.8
Deformitas kongenital panggul lainnya
Anteversi leher femur, displasia kongenital acetabulum
Koxa valga kongenital [koksa saling mendekat, kaki jadi menjauhi
sumbu tubuh]
Koxa vara kongenital [koksa saling menjauh, kaki jadi mendekati
sumbu tubuh]
Q65.9
Deformitas kongenital panggul, tidak dijelaskan
Q66 Congenital deformities of feet
Kecuali:
cacad reduksi kaki (Q72.-), deformitas (didapat) valgus
(M21.0) atau varus (M21.1)
Q66.0
Talipes equinovarus [berjalan di jari, kaki bengkok permanen ke
depan]
Q66.1
Talipes calcaneovarus [berjalan pada tumit, kaki bengkok ke
atas]
Q66.2
Metatarsus varus [kaki menghadap ke dalam]
Q66.3
Deformitas varus kongenital kaki lainnya
Hallux varus, kongenital [ibu jari kaki membengkok ke garis tengah]
Q66.4
Talipes calcaneovalgus [kaki menghadap ke luar, berjalan pada
tumit]
Q66.5
Pes planus kongenital [kaki datar]
Flat foot kongenital, rigid, atau spastic (eversi)
Q66.6
Deformitas valgus kongenital kaki lainnya

327
Metatarsus valgus [kaki menghadap ke luar]
Q66.7
Pes cavus [kaki sangat cekung, (claw foot)]
Q66.8
Deformitas kongenital kaki lainnya
Talipes NOS, talipes asimetris (talipes = tak bisa berjalan pada
telapak kaki):
Clubfoot NOS, hammer toe kongenital [jari seperti palu]
Koalisi tarsus, talus vertikal
Q66.9
Deformitas kongenital kaki, tidak dijelaskan
Q67 Deformitas muskuloskeleton kongenital pada kepala, muka, spina dan dada
Kecuali:
sindroma malformasi kongenital yang diklasifikasi pada Q87.Potter's syndrome (Q60.6) bilateral renal agenesis
Q67.0
Facial asymmetry [muka tidak simetris]
Q67.1
Compression facies [muka seperti terjepit]
Q67.2
Dolichocephaly [kepala lebih lonjong daripada normal]
Q67.3
Plagiocephaly [bentuk kepala kacau (distorted)]
Q67.4
Deformitas kongenital tengkorak, muka dan rahang lainnya
Depresi [cekungan] pada tengkorak
Deviasi kongenital septum nasalis,
Squash or bent nose, congenital [hidung tergencet atau bengkok
kongenital]
Atrofi atau hipertrofi hemifasial (separo muka)
Kecuali: dentofasial anomalies [Termasuk maloklusi] (K07.-)
syphilitic saddle nose (A50.5)
Q67.5
Deformitas kongenital tulang punggung
Skoliosis kongenital: postural atau NOS
Kecuali: skoliosis idopatik infantil (M41.0 )
skoliosis akibat malformasi kongenital tulang (Q76.3)
Q67.6
Pectus excavatum
Congenital funnel chest (dada seperti cerocok)
Q67.7
Pectus carinatum
Congenital pigeon chest (dada seperti merpati)
Q67.8
Deformaitas kongenital dada lainnya
Deformitas kongenital dinding dada NOS
Q68 Deformitas kongenital muskuloskeleton lainnya
Kecuali: cacad reduksi anggota (Q71-Q73)
Q68.0
Deformitas kongenital m. sternocleidomastoideus
Torticollis (sternomastoid) kongenital kepala tertarik ke satu sisi
Kontraktur
(m.)
sternocleidomastoid,
tumor
(kongenital)
sternomastoid
Q68.1
Deformitas kongenital tangan
Congenital clubfinger jari seperti gada
Spade-like hand (congenital) tangan seperti spade
Q68.2
Deformitas kongenital lutut
Dislokasi kongenital lutut, genu recurvatum kongenital:
Q68.3
Congenital bowing pada femur [femur seperti busur]
Kecuali: anteversi (leher) femur (Q65.8)
Q68.4
Congenital bowing pada tibia dan fibula
Q68.5
Bengkok kongenital tulang panjang tungkai, tidak dijelaskan
Q68.8
Deformitas kongenital muskuloskeleton lainnya
Deformitas kongenital klavikula, siku, lengan bawah, dan skapula
Dislokasi kongenital siku dan bahu
Q69 Polidaktili
Q69.0
Accessory finger(s) jari tangan tambahan
Q69.1
Accessory thumb(s) ibu jari tangan tambahan
Q69.2
Accessory toe(s) [jari kaki tambahan]
Accessory hallux [ibu jari kaki tambahan]
Q69.9
Polidaktili, tidak dijelaskan
Supernumerary digit(s) NOS [jari banyak]

328

Q70 Sindactili
Q70.0
Fused fingers [jari bersatu]
Sindaktili kompleks jari tangan dengan sinostosis
Q70.1
Webbed fingers [jari seperti jaring]
Sindakctili simpleks jari tangan tanpa sinostosis
Q70.2
Fused toes [jari kaki bersatu]
Sindaktili kompleks jari kaki dengan sinostosis
Q70.3
Webbed toes [jari kaki seperti jaring]
Sindaktili simpleks jari kaki tanpa sinostosis
Q70.4
Polisindaktili
Q70.9
Sindaktili, tidak dijelaskan
Symphalangy NOS
Q71 Cacad reduksi anggota atas
Q71.0
Absen kongenital komplit anggota (-anggota) atas
Q71.1
Absen kongenital lengan atas dan bawah, tangan ada [INGAT:
DAN = DAN/ATAU]
Q71.2
Absen kongenital lengan bawah dan tangan keduanya
Q71.3
Absen kongenital tangan dan jari (-jari)
Q71.4
Cacad reduksi longitudinal radius
Clubhand (congenital), radial clubhand
Q71.5
Cacad reduksi longitudinal ulna
Q71.6
Lobster-claw hand
Q71.8
Cacad reduksi lain anggota (-anggota) atas
Pemendekan kongenital anggota (-anggota) atas
Q71.9
Cacad reduksi lain anggota atas, tidak dijelaskan
Q72 Cacad reduksi anggota bawah
Q72.0
Absen kongenital komplit anggota (-anggota) bawah
Q72.1
Absen kongenital paha dan tungkai bawah, kaki ada
Q72.2
Absen kongenital tungkai bawah dan kaki keduanya
Q72.3
Absen kongenital kaki dan jari (-jari) kaki
Q72.4
Cacad reduksi longitudinal femur
Defisiensi fokal femur proksimal
Q72.5
Cacad reduksi longitudinal tibia
Q72.6
Cacad reduksi longitudinal fibula
Q72.7
Split foot [kaki belah]
Q72.8
Cacad reduksi lain anggota (-anggota) bawah
Pemendekan kongenital anggota (-anggota) bawah
Q72.9
Cacad reduksi lain anggota bawah, tidak dijelaskan
Q73 Cacad reduksi pada anggota yang tidak dijelaskan
Q73.0
Absen kongenital anggota (-anggota) yang tidak dijelaskan
Amelia NOS [absen kongenital anggota, atau anggota sangat
pendek]
Q73.1
Phocomelia, anggota tidak dijelaskan limb(s)
Phocomelia NOS [anggota proksimal tidak berkembang, tangan atau
kaki melekat ke badan; proksimal absen atau kurang
berkembang, distal normal]
Q73.8
Cacad reduksi lain pada anggota (-anggota) yang tidak
dijelaskan
Cacad reduksi longitudinal pada anggota yang tidak dijelaskan
Ectromelia anggota NOS (absen satu anggota atau lebih)
Hemimelia anggota NOS (lengan dan tungkai sangat pendek)
Cacad reduksi anggota NOS
Q74 Malformasi kongenital anggota lainnya
Kecuali: polidaktili (Q69.-), sindaktili (Q70.-), cacad reduksi anggota
(Q71-Q73)
Q74.0
Malformasi kongenital anggota atas lainnya, Termasuk gelang
bahu
Disostosis kleidocranialis, pseudarthrosis kongenital klavikula

329
Sinostosis radioulnaris, tulang karpal tambahan
Makrodaktilia (fingers), triphalangeal thumb [ibu jari dengan tiga
phalanks]
Deformitas Madelung, deformitas Sprengel
Q74.1
Malformasi kongenital lutut
Absen kongenital patella, patella rudimenter
Dislokasi kongenital patella
Genu valgum kongenital, genu varum kongenital
Kecuali: dislokasi kongenital lutut (Q68.2),
genu recurvatum kongenital (Q68.2)
nail patella syndrome (Q87.2)
Q74.2
Malformasi kongenital anggota bawah lainnya), Termasuk
lingkaran panggul
Fusi kongenital sendi sacroiliaca
Malformasi kongenital (sendi) tumit dan sakroiliaka
Kecuali: anteversi (leher) femur (Q65.8)
Q74.3
Arthrogryposis multiplex congenita [sendi terfiksir dalam fleksi
(kontraktur)]
Q74.8
Malformasi kongenital anggota lainnya
Q74.9
Malformasi kongenital anggota, tidak dijelaskan
Anomali kongenital anggota NOS
Q75 Malformasi kongenital tengkorak dan tulang muka lainnya
Kecuali: anomali dentofasialis [Termasuk maloklusi] (K07.-)
cacad tengkorak yang terkait dengan anomali kongenital otak
seperti
anensefali (Q00.0), ensefalokel (Q01.-),
mikrosefali (Q02), hidrosefalus (Q03.-)
malformasi kongenital muka NOS (Q18.-)
deformitas muskuloskeleton kepala dan muka (Q67.0-Q67.4)
sindroma malformasi kongenital yang diklasifikasi pada Q87.Q75.0
Kraniosinostosis
Fusi tidak sempurna tengkorak
Akrosefali, trigonosefali, oxysefali,
Q75.1
Disostosis kraniofasialis
Penyakit Crouzon
Q75.2
Hypertelorism [jarak orbita jauh, akibat pertumbuhan
berlebihan]
Q75.3
Makrosefali
Q75.4
Disostosis mandibulofasialis
Q75.5
Disostosis okulomandibularis
Q75.8
Malformasi kongenital tengkorak dan tulang muka lainnya
Absen kongenital tulang tengkorak
Deformitas kongenital dahi, platybasia [lesi basis meningen
oksipitalis]
Q75.9
Malformasi kongenital tengkorak dan tulang muka, tidak
dijelaskan
Anomali kongenital: tulang muka NOS, tulang tengkorak NOS
Q76 Malformasi kongenital spina dan tulang rongga dada
Kecuali: deformitas kongenital muskuloskeleton spina dan dada (Q67.5Q67.8)
Q76.0
Spina bifida occulta [tersembunyi]
Kecuali: meningokel (spinal) (Q05.-), spina bifida (aperta)(cystica)
(Q05.-)
Q76.1
Klippel-Feil syndrome
Sindroma fusi vertebra servikalis
Q76.2
Spondilolisthesis kongenital
Spondilolisis kongenital
Kecuali: spondilolisis (acquired) (M43.0),
spondilolisthesis (acquired) (M43.1)
Q76.3
Skoliosis kongenital akibat malformasi kongenital tulang

330
Fusi hemivertebra atau kegagalan segmentasi dengan skoliosis
Q76.4
Malformasi kongenital spina lainnya, tidak terkait dengan
skoliosis
Kelainan yang tidak dijelaskan atau tidak terrkait dengan skoliosis
pada:
absen kongenital vertebra, fusi kongenital spina
kyphosis kongenital, lordosis kongenital
malformasi kongenital (sendi) (regio) lumbosakral
hemivertebra,
malformasi
vertebra,
platispondylisis,
supernumerary vertebra
Q76.5
Cervical rib
Iga berlebih pada regio cervicalis
Q76.6
Malformasi kongenital iga lainnya
Iga tambahan, absen kongenital iga, fusi kongenital iga
Malformasi kongenital iga NOS
Kecuali: short rib syndrome (Q77.2)
Q76.7
Malformasi kongenital sternum
Absen kongenital sternum, sternum bifidum
Q76.8
Malformasi kongenital lain tulang rongga dada
Q76.9
Malformasi kongenital tulang rongga dada, tidak dijelaskan
Q77 Osteochondrodysplasia dengan cacad pertumbuhan tulang panjang dan vertebra
Kecuali: mucopolysaccharidosis (E76.0-E76.3)
Q77.0
Akhondrogenesis [anggota sangat pendek]
Hipokhondrogenesis [ossifikasi vertebra dan pelvis terlambat]
Q77.1
Thanatophoric short stature [vertebra seperti H, femur seperti
telepon]
Q77.2
Short rib syndrome
Asphyxiating thoracic dysplasia [Jeune] [toraks atas sangat sempit]
Q77.3
Khondrodisplasia punktata [pemendekan anggota proksimal]
Q77.4
Achondroplasia [dahi menonjol, saddle nose, lordosis lumbal,
bowlegs]
Hipokhondroplasia [agak ringan]
Q77.5
Diastrophic dysplasia [cebol, ibu jari pendek, talipes equinovarus
terfiksir]
Q77.6
Displasi khondroektodermal
Ellis-van Creveld syndrome [pemendekan anggota distal]
Q77.7
Spondyloepiphyseal dysplasia kyphoskoliosis, muka datar.
myopia
Q77.8
Osteokhondrodisplasia lain dengan cacad pertumbuhan tulang
panjang dan vertebra
Q77.9
Osteokhondrodisplasia dengan cacad pertumbuhan tulang
panjang dan vertebra, tidak dijelaskan
Q78 Osteokhondrodisplasia lainnya
Q78.0
Osteogenesis imperfecta [pembentukan tulang tidak sempurna]
Fragilitas ossium, osteopsathyrosis
Q78.1
Displasia fibrosa poliostotik
Sindroma Albright(-McCune)(-Sternberg)
Q78.2
Osteopetrosis
Sindroma Albers-Schnberg
Q78.3
Progressive diaphyseal dysplasia [displasia diafisis progresif]
Sindroma Camurati-Engelmann
Q78.4
Enkhondromatosis
Sindroma Maffucci, penyakit Ollier
Q78.5
Metaphyseal dysplasia
Sindroma Pyle
Q78.6
Multiple congenital exostoses
Diaphyseal aclasis
Q78.8
Osteokhondrodisplasia lainnya
Osteopoikilosis

331
Q78.9
Osteokhondrodisplasia, tidak dijelaskan
Khondrodistrofi NOS, osteodistrofi NOS
Q79 Malformasi kongenital sistem muskuloskeleton, not elsewhere classified
Kecuali: tortikollis (sternomastoid) kongenital (Q68.0)
Q79.0
Hernia diafragmatika kongenital
Kecuali: hiatus hernia kongenital (Q40.1)
Q79.1
Malformasi kongenital diafragma lainnya
Absen diafragma, eventrasi diafragma,
Malformasi kongenital diafragma NOS
Q79.2
Exomphalos
Omphalocele
Kecuali: hernia umbilikalis (K42.-)
Q79.3
Gastroskhisis [lambung belah]
Q79.4
Prune belly syndrome [lapisan otot abdomen absen]
Q79.5
Malformasi kongenital dinding abdomen lainnya
Kecuali: hernia umbilikalis (K42.-)
Q79.6
Sindrome Ehlers-Danlos [kelainan jaringan ikat, semua jaringan
melemah]
Q79.8
Malformasi kongenital lain sistem muskuloskeleton
Absen otot atau tendon, amyotrophia congenita
Pemendekan tendon kongenital, band konstriksi kongenital
Otot tambahan (aksesoris),
Sindroma Poland [kelainan ukuran dan bentuk tangan kongenital]
Q79.9
Malformasi kongenital sistem muskuloskeleton, tidak dijelaskan
Anomali atau deformitas NOS sistem muskuloskeleton kongenital

Malformasi kongenital lainnya (Q80-Q89)


Q80 Congenital ichthyosis
[ichthyosis: kulit kering bersisik]
Kecuali: penyakit Refsum (G60.1)
Q80.0
Ichthyosis vulgaris
Q80.1
X-linked ichthyosis
Q80.2
Lamellar ichthyosis
Collodion baby
Q80.3
Congenital bullous ichthyosiform erythroderma
Q80.4
Harlequin fetus [Harlequin ichthyosis]
Q80.8
Ichthyosis kongenital lainnya
Q80.9
Ichthyosis kongenital, tidak dijelaskan
Q81 Epidermolysis bullosa
Q81.0
Epidermolysis bullosa simplex
Kecuali: Cockayne's syndrome (Q87.1)
Q81.1
Epidermolysis bullosa letalis
Sindroma Herlitz
Q81.2
Epidermolysis bullosa dystrophica
Q81.8
Epidermolysis bullosa lainnya
Q81.9
Epidermolysis bullosa, tidak dijelaskan
Q82 Malformasi kongenital kulit lainnya
Kecuali: congenital erythropoietic porphyria (E80.0)
acrodermatitis enteropathica (E83.2)
pilonidal cyst or sinus (L05.-)
Sturge-Weber(-Dimitri) syndrome (Q85.8)
Q82.0
Hereditary lymphoedema
Q82.1
Xeroderma pigmentosum
Q82.2
Mastocytosis
Urticaria pigmentosa
Kecuali: malignant mastocytosis (C96.2)
Q82.3
Incontinentia pigmenti [pigment tidak merata]
Q82.4
Ectodermal dysplasia (anhidrotic)

332
Kecuali: Ellis-van Creveld syndrome (Q77.6)
Q82.5
Naevus non-neoplastik kongenital
Birthmark NOS [tanda lahir]
Naevus: flammeus, portwine, sanguinosa, strawberry, verrukosa
Naevus vascular NOS
Kecuali: caf au lait spots (L81.3), lentigo (L81.4)
naevus: NOS (D22.-), melanocytic (D22.-), pigmented (D22.-)
naevus: araneus (I78.1), spider (I78.1), stellar (I78.1)
Q82.8
Malformasi kongenital kulit lainnya
Garis tangan abnormal, tonjolan aksesoris kulit, anomali
dermatografia
Keratosis palmaris et plantaris yang diwariskan, cutis laxa
(hyperelastica)
Benign familial pemphigus [Hailey-Hailey]
Keratosis follicularis [Darier-White]
Kecuali: sindroma Ehlers-Danlos (Q79.6)
Q82.9
Malformasi kongenital kulit, tidak dijelaskan
Q83 Malformasi kongenital mammae
Kecuali: absen m. pectoralis (Q79.8)
Q83.0
Absen kongenital mammae dengan absen papilla mammae
Q83.1
Mammae tambahan
Supernumerary breast
Q83.2
Absent papilla mammae
Q83.3
Papilla mammae tambahan
Supernumerary nipple
Q83.8
Malformasi kongenital mammae lainnya
Hipoplasia mammae
Q83.9
Malformasi kongenital mammae, tidak dijelaskan
Q84 Malformasi kongenital lain integumen
Q84.0
Alopesia kongenital
Atrikhosis kongenital
Q84.1
Kekacauan morfologis rambut kongenital, n.e.c.
Rambut berbutir (beaded hair), monilethrix, pili annulati
Kecuali: Menkes' kinky hair syndrome (E83.0)
Q84.2
Malformasi kongenital lain rambut
Hipertrichosis kongenital, lanugo persisten
Malformasi kongenital rambut NOS
Q84.3
Anonikhia kuku absen
Kecuali: nail patella syndrome (Q87.2)
Q84.4
Leukonikhia kongenital kuku putih
Q84.5
Enlarged and hypertrophic nails kuku besar dan hipertrofi
Onikhauxis kongenital, pakhionikhia
Q84.6
Malformasi kongenital kuku lainnya
Clubnail, koilonychia (retak dan cekung),
Malformasi kongenital kuku NOS
Q84.8
Malformasi kongenital integumen lain yang dijelaskan
Aplasia kutis kongenita
Q84.9
Malformasi kongenital integumen, tidak dijelaskan
Anomaly atau deformitas kongenital integumen NOS
Q85 Phakomatoses, not elsewhere classified bercak-bercak kulit
Kecuali: ataxia telangiectasia [Louis-Bar] (G11.3)
familial dysautonomia [Riley-Day] (G90.1)
Q85.0
Neurofibromatosis (nonmalignant)
Penyakit Von Recklinghausen [neurofibroma dengan bintik coklat
pucat]
Q85.1
Tuberous sclerosis
Penyakit Bourneville, epiloia
Q85.8
Phakomatoses lainnya, n.e.c.

333
Sindroma:
Peutz-Jeghers bintik melanin hitam kecoklatan, dengan
poliposis GI tract
Sturge-Weber(-Dimitri) lesi merah, pink atau ungu di daerah
trigeminus
von Hippel-Lindau kista berupa tumor jinak yang isinya organ
apa saja
Kecuali: Meckel-Gruber syndrome (Q61.9)
Q85.9
Phakomatosis, tidak dijelaskan;
Hamartosis NOS
Q86 Sindroma malformasi kongenital akibat penyebab luar yang diketahui, n.e.c.
Kecuali: hipotiroidism yang terkait dengan defisiensi iodin (E00-E02)
efek nonteratogenik zat yang masuk melalui plasenta atau ASI
(P04.-)
Q86.0
Fetal alcohol syndrome (dysmorphic)
Q86.1
Fetal hydantoin syndrome
Meadow's syndrome
Q86.2
Dismorfisme akibat warfarin
Q86.8
Sindroma malformasi kongenital akibat penyebab luar yang
diketahui lainnya
Q87 Sindroma malformasi kongenital lain yang mengganggu berbagai sistem
Q87.0
Sindroma malformasi kongenital yang terutama mengganggu
bentuk muka
Akroefalopolisindaktili, akroefalosindaktili [Apert]
Sindroma kriptoftalmos, cyclopia, whistling face [wajah bersiul]
Sindroma: oro-facial-digital,
Sindroma: Goldenhar, Moebius, Robin, Treacher Collins
Q87.1
Sindroma malformasi kongenital yang terutama berhubungan
dengan tubuh pendek
Sindroma: Aarskog, Cockayne, De Lange, Dubowitz, Noonan,
Prader-Willi,
Sindroma: Robinow-Silverman-Smith, Russell-Silver, Seckel, SmithLemli-Opitz
Kecuali: sindroma Ellis-van Creveld (Q77.6)
Q87.2
Sindroma malformasi kongenital yangterutama mengenai
anggota
Sindroma: nail patella, sirenomelia
Sindroma: Holt-Oram, Klippel-Trnaunay-Weber, Rubinstein-Taybi
Sindroma: Trombositopenia dengan Absent Radius [TAR]
Sindroma VATER (cacad Vertebra, Anus imperforata, fistula
TrakheoEsophagus, dan displasia Radius and Renal)
Q87.3
Sindroma malformasi kongenital yang mencakup pertumbuhan
awal berlebihan
Sindroma: Beckwith-Wiedemann, Sotos, Weaver
Q87.4
Sindroma Marfan
Q87.5
Sindroma malformasi kongenital dengan perubahan lain pada
tulang lainnya
Q87.8
Sindroma malformasi kongenital lain yang dijelaskan, n.e.c.
Sindroma: Alport, Laurence-Moon(-Bardet)-Biedl, Zellweger
Q89 Malformasi kongenital lain, n.e.c.
Q89.0
Malformasi kongenital limpa
Asplenia (kongenital),
Splenomegaly kongenital
Kecuali: isomerisme atrial appendages (dengan asplenia atau
polysplenia) (Q20.6)
Q89.1
Malformasi kongenital kelenjar adrenal
Kecuali: hiperplasia kongenital adrenal (E25.0)
Q89.2
Malformasi kongenital kelenjar endokrin lain

334
Malformasi kongenital kelenjar parathyroid atau thyroid
Duktus thyroglossus persisten; kista thyroglossus
Q89.3
Situs inversus
Dextrocardia dengan situs inversus
Mirror-image atrial arrangement dengan situs inversus
Situs inversus: abdominalis, thoracis
Situs transversus: abdominalis, thoracis
Transposisi visera: abdomen, thoraks
Kecuali: dextrocardia NOS (Q24.0)
Q89.4
Conjoined twins kembar siam
Kraniopagus, disefali, double monster, pigopagus, torakopagus
Q89.7
Malformasi kongenital ganda, n.e.c.
Monster NOS
Anomali atau deformitas kongenital ganda NOS
Kecuali: sindroma malformasi kongenital yang mengganggu banyak
sistem (Q87.-)
Q89.8
Malformasi kongenital lain yang dijelaskan
Q89.9
Malformasi kongenital, tidak dijelaskan
Anomali kongenital NOS, deformitas kongenital NOS

Kelainan kromosom, not elsewhere classified (Q90-Q99)


Q90 Sindroma Down
Q90.0
Trisomi 21, nondisjunction meiosis
Q90.1
Trisomi 21, mosaicism (nondisjunction mitosis)
Q90.2
Trisomi 21, translokasi
Q90.9
c Down, tidak dijelaskan
Trisomi 21 NOS [pada posisi 21 terdapat 3 kromosom, bukan
sepasang]
Q91 Sindroma Edwards and Sindroma Patau
Q91.0
Trisomi 18, nondisjunction meiosis
Q91.1
Trisomi 18, mosaicism (nondisjunction mitosis)
Q91.2
Trisomi 18, translokasi
Q91.3
Sindroma Edwards, tidak dijelaskan
Q91.4
Trisomi 13, nondisjunction meiosis
Q91.5
Trisomi 13, mosaicism (nondisjunction mitosis)
Q91.6
Trisomi 13, translokasi
Q91.7 Sindroma Patau, tidak dijelaskan
Q92 Trisomi dand trisomi parsial pada autosome, not elsewhere classified
Termasuk: translokasi dan insersi yang tidak berimbang
Kecuali: trisomi kromosom 13, 18, 21 (Q90-Q91)
Q92.0
Trisomi whole chromosome, nondisjunction meiosis
Q92.1
Trisomi whole chromosome, mosaicism (nondisjunction mitosis)
Q92.2
Trisomi parsial mayor
Duplikasi whole arm atau lebih.
Q92.3
Trisomi parsial minor
Duplikasi kurang dari whole arm
Q92.4
Duplikasi hanya terlihat pada prometafase
Q92.5
Duplikasi dengan complex rearrangements lainnya
Q92.6
Kromosom extra marker
Q92.7
Triploidi dan poliploidi [sel atau organ dengan kromosom 3N
atau lebih]
Q92.8
Trisomi dan trisomi parsial lain pada autosome yang dijelaskan
Q92.9
Trisomi dan trisomi parsial pada autosom, tidak dijelaskan
Q93 Monosomi dan penghapusan dari autosom, n.e.c.
Q93.0
Monosomi whole chromosome, nondisjunction meiosis
Q93.1
Monosomi whole chromosome, mosaicism (nondisjunction
mitosis)
Q93.2
Kromosome diganti dengan ring or disentrik

335
Q93.3
Penghapusan short arm of chromosome 4
Sindroma Wolff-Hirschorn
Q93.4
Penghapusan of short arm of chromosome 5
Cri-du-chat syndrome
Q93.5
Penghapusan lain dari bagian chromosome
Q93.6
Penghapusan hanya terlihat pada prometafase
Q93.7
Penghapusan dengan complex rearrangements lainnya
Q93.8
Penghapusan dari autosom lainnya
Q93.9
Penghapusan dari autosom, tidak dijelaskan
Q95 Balanced rearrangements dan structural markers, n.e.c.
Termasuk: Translokasi dan insersi timbal balik berimbang dan Robertson
Q95.0
Translokasi dan insersi berimbang pada individu normal
Q95.1
Inversi kromosom pada individu normal
Q95.2
Balanced autosomal rearrangement pada individu abnormal
Q95.3
Balanced sex/autosomal rearrangement pada individu abnormal
Q95.4
Individu dengan marker heterokromatin
Q95.5
Individu dengan autosomal fragile site
Q95.8
Balanced rearrangements dan structural markers lainnya
Q95.9
Balanced rearrangement dan structural marker, tidak dijelaskan
Q96 Turner's syndrome
[Perkembangan seksual wanita terhalang, ovarium tidak berkembang]
Kecuali: sindroma Noonan (Q87.1)
Q96.0
Karyotype 45,X
Q96.1
Karyotype 46,X iso (Xq)
Q96.2
Karyotype 46,X dengan kromosom sex abnormal, Kecuali iso (Xq)
Q96.3
Mosaicism, 45,X/46,XX or XY
Q96.4
Mosaicism, 45,X/baris sel lain dengan kromoom sex abnormal
Q96.8
Varian lain sindroma Turner
Q96.9
Sindroma Turner, tidak dijelaskan
Q97 Kelainan kromosom sex lainnya, fenotipe wanita, n.e.c.
Kecuali: Sindroma Turner (Q96.-)
Q97.0
Karyotype 47,XXX
Q97.1
Female dengan lebih dari 3 chromosomes X
Q97.2
Mosaicism, barisan dengan berbagai jumlah chromosomes X
Q97.3
Female dengan karitipe 46,XY
Q97.8
Kelainan kromosom sex lainnya yang dijelaskan, fenotipe wanita,
Q97.9
Kelainan kromosom sex, fenotipe wanita, tidak dijelaskan
Q98 Kelainan kromosom sex lainnya, fenotipe pria, n.e.c.
[Sindroma Klinefelter: pria dengan kromosom X ektra, steril, berciri
wanita]
Q98.0
Sindroma Klinefelter kariotipe 47,XXY
Q98.1
Sindroma Klinefelter, pria dengan lebih dari 2 kromosom X
Q98.2
Sindroma Klinefelter, pria dengan kariotipe 46,XX
Q98.3
Pria dengan kariotipe 46,XX lainnya
Q98.4
Sindroma Klinefelter, tidak dijelaskan
Q98.5
Kariotipe 47,XYY
Q98.6
Pria dengan kromosom sex berstruktur abnormal
Q98.7
Pria dengan mosaicism kromosom sex
Q98.8
Kelainan kromosom sex lain yang dijelaskan, male phenotype
Q98.9
Kelainan kromosom sex, male phenotype, tidak dijelaskan
Q99 Kelainan kromosom lain, n.e.c.
Q99.0
Chimera 46,XX/46,XY
Chimera 46,XX/46,XY true hermaphrodite
Q99.1
46,XX true hermaphrodite
46,XX dengan streak gonads
46,XY dengan streak gonads
Disgenesis gonad murni

336
Q99.2
Fragile X chromosome
Sindroma fragilitas X
Q99.8
Kelainan kromosom lain yang dijelaskan
Q99.9
Kelainan kromosom, tidak dijelaskan

337

BAB XVIII
GEJALA, TANDA, DAN HASIL ABNORMAL
KLINIS DAN LABORATORIUM, NOT
ELSEWHERE CLASSIFIED (R00-R99)
Bab ini berisi gejala, tanda, hasil pemeriksaan yang abnormal dari
prosedur klinis dan penyelidikan lain, dan kondisi tidak jelas tanpa
diagnosis yang bisa diklasifikasi di bagian lain.
Tanda dan gejala yang memberi diagnosis diletakkan pada suatu
kategori pada bab lain. Secara umum, kategori pada bab ini mencakup
kondisi dan gejala yang kabur, sehingga tanpa pemeriksaan lebih lanjut
kasus ini mungkin memiliki diagnosis yang seimbang pada dua atau lebih
penyakit atau sistem tubuh. Hampir semua kategori dalam bab ini bisa
dianggap NOS, etiologi tak diketahui atau sementara. Indeks
Alfabet harus dirujuk untuk menentukan gejala dan tanda yang akan
dialokasikan pada bab ini atau bab lain. Subkategori sisa, .8, umumnya
disediakan untuk gejala relevan lain yang tidak bisa diklasifikasi di tempat
lain.
Kondisi dan tanda atau gejala yang termasuk dalam kategori R00R99 terdiri dari:
a.
kasus yang tidak bisa diberi diagnosis yang lebih spesifik setelah
semua fakta yang berhubungan dengan kasus ini diperiksa,
b. tanda atau gejala yang ditemukan pada pemeriksaan awal ternyata
bersifat sementara dan penyebabnya tidak bisa ditentukan,
c. diagnosis sementara pada pasien yang
pemeriksaan atau asuhan lebih lanjut,
d. kasus yang dirujuk ke tempat lain
pengobatan sebelum diagnosis berdiri,

tidak

untuk

kembali

penyelidikan

untuk
atau

e. kasus yang karena suatu alasan tidak bisa diberi diagnosis yang lebih
tepat,
f. gejala tertentu, yang memiliki informasi tambahan, yang merupakan
masalah penting tersendiri dalam asuhan medis.
Kecuali: penemuan abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu (O28.-)
kondisi tertentu yang berasal dari masa perinatal (P00-P96)

BLOK-BLOK
BERIKUT:

DALAM

BAB

INI

ADALAH

SEBAGAI

R00-R09 Tanda dan gejala pada sistem sirkulasi dan pernafasan


R10-R19 Tanda dan gejala pada sistem pencernaan dan abdomen
R20-R23 Tanda dan gejala pada kulit dan jaringan subkutis
R25-R29 Tanda dan gejala pada sistem syaraf dan muskuloskeleton
R30-R39 Tanda dan gejala pada sistem perkemihan
R40-R46 Tanda dan gejala pada kognisi, persepsi, emosi dan tingkah laku
R47-R49 Tanda dan gejala pada bicara dan suara
R50-R69 Tanda dan gejala umum
R70-R79 Hasil abnormal pada pemeriksaan darah, tanpa diagnosis
R80-R82 Hasil abnormal pada pemeriksaan urin, tanpa diagnosis
R83-R89 Hasil abnormal pada pemeriksaan cairan tubuh, zat dan jaringan
lain, tanpa diagnosis

338
R90-R94 Hasil abnormal pada citra diagnostik dan pemeriksaan fungsi,
tanpa diagnosis
R95-R99 Penyebab kematian yang kabur dan tidak diketahui

TANDA DAN GEJALA PADA SISTEM SIRKULASI DAN


PERNAFASAN (R00-R09)
R00 Kelainan denyut jantung
Kecuali:
kelainan yang dimulai pada masa perinatal
(P29.1)
arrhythmias yang dijelaskan (I47-I49)
R00.0 Takikardia, tidak dijelaskan
Denyut jantung cepat
Takikardia:
- sinoaurikuler NOS
- sinus NOS
R00.1 Bradikardia, tidak dijelaskan
Denyut jantung lambat
Bradikardia:
- sinoatrial
- sinus
- vagus
Gunakan kode tambahan (Bab XX) untuk identifikasi obat, kalau
disebabkan obat
R00.2 Palpitasi
Sadar akan denyut jantungt
R00.8 Kelainan denyut jantung lain dan tidak dijelaskan
R01 Cardiac murmurs [bising jantung] dan suara jantung lainnya
Kecuali:
yang dimulai pada masa perinatal (P29.8)
R01.0 Cardiac murmurs ringan dan tidak berbahaya
Cardiac murmurs fungsional
R01.1 Cardiac murmur, tidak dijelaskan
Cardiac bruit NOS
R01.2 Suara jantung lainnya
Cardiac dullness [pekak jantung], meningkat atau menurun;
Friksi prekordial
R02 Gangrene, not elsewhere classified
Kecuali:
gas gangrene (A48.0)
pyoderma gangrenosum (L88)
gangrene pada:
- diabetes mellitus (E10-E14 dengan karakter keempat .5)
- atherosclerosis (I70.2)
- penyakit pembuluh darah perifer lain (I73.-)
gangrene pada situs tertentu yang dijelaskan - lihat Index Alfabet
R03 Pembacaan tekanan darah abnormal, tanpa diagnosis
R03.0 Tekanan darah terbaca meningkat, tanpa diagnosis
hipertensi
Note: kategori
ini
digunakan
untuk
mencatatat
episode
peningkatan tekanan darah pada pasien yang tidak
mendapatkan diagnosa hipertensi, atau sebagai penemuan
insidentil terpisah.
R03.1 Tekanan darah terbaca rendah yang tidak spesifik
Kecuali: hipotensi (I95.-)
hipotensi neurogenik orthostatik (G90.3)
sindroma hipotensi maternal (O26.5)
R04 Perdarahan dari saluran pernafasan

339
R04.0 Epistaxis
Perdarahan dari hidung
Mimisan
R04.1 Perdarahan dari tenggorokan
Kecuali: haemoptysis (R04.2)
R04.2 Haemoptysis
Sputum bercampur darah
Batuk dengan perdarahan
R04.8 Perdarahan dari situs lain pada saluran pernafasan
Perdarahan paru-paru NOS
Kecuali: perdarahan paru-paru perinatal (P26.-)
R04.9 Perdarahan dari saluran pernafasan, tidak dijelaskan
R05 Batuk
Kecuali:
batuk psikogenik (F45.3)
batuk dengan perdarahan (R04.2)
R06 Kelainan pernafasan
Kecuali:
respiratory:
- arrest (R09.2)
- distress (syndrome)(of):
- adult (J80)
- newborn (P22.-)
- failure (J96.-)
- of newborn (P28.5)
R06.0 Dyspnoea
Orthopnoea
Shortness of breath [sesak nafas]
Kecuali: sesak nafas sementara pada bayi neonatus (P22.1)
R06.1 Stridor [nafas berbunyi seperti air menggelegak]
Kecuali: laryngismus (stridulus) (J38.5)
stridor larynx kongenital (P28.8)
R06.2 Wheezing [nafas menciok]
R06.3 Periodic breathing [nafas periodik]
Pernafasan Cheyne-Stokes
R06.4 Hyperventilasi [nafas dalam]
Kecuali: hiperventilasi psikogenik (F45.3)
R06.5 Mouth breathing
Snoring [bunyi mendengkur, nafas melalui mulut]
Kecuali: mulut kering NOS (R68.2)
R06.6 Hiccough [sadu?]
Kecuali: hiccough psikogenik (F45.3)
R06.7 Sneezing [bersin]
R06.8 Kelainan bernafas lain dan tidak dijelaskan
Apnoea NOS [nafas berhenti]
Breath-holding (spells) [menahan nafas]
Choking sensation [rasa tercekik]
Sighing [nafas bunyi mengeluh]
Kecuali: apnoea (pada):
- tidur (G47.3)
- neonatus (primer) (P28.3)
- neonatus (P28.4),
R07 Nyeri tenggorokan dan rongga dada
Kecuali:
mialgia epidemik (B33.0)
sore throat (akut) NOS (J02.9)
nyeri pada:
- leher (M54.2)
- mammae (N64.4)

340
disfagia (R13)
R07.0 Nyeri tenggorokan
R07.1 Nyeri rongga dada ketika bernafas
Painful respiration
R07.2 Nyeri precordial
R07.3 Nyeri rongga dada lainnya
Nyeri dinding depan rongga dada NOS
R07.4 Nyeri rongga dada, tidak dijelaskan
R09 Tanda dan gejala lain yang melibatkan sistem sirkulasi dan
pernafasan
Kecuali:
respiratory
- distress (syndrome)(of):
- adult (J80)
- newborn (P22.-)
- respiratory: failure (J96.-)
- of newborn (P28.5)
R09.0 Asphyxia [tercekik]
Kecuali: asphyxia (akibat):
- intrauterus (P20.-)
- asphyxia lahir (P21.-)
- benda asing do saluran pernafasan (T17.-)
- trauma (T71)
- karbon monoxida (T58)
R09.1 Pleurisy [pleuritis]
Kecuali: pleurisy dengan effusi (J90)
R09.2 Respiratory arrest
Cardiorespiratory failure [kegagalan kardiorespirasi]
R09.3 Sputum abnormal
Kelainan: jumlah, warna, bau
Sputum berlebihan
Kecuali: sputum campur darah (R04.2)
R09.8 Tanda dan gejala lain yang dijelaskan pada sistem sirkulasi
dan pernafasan
Bruit (arterial)
Rales [rhonchi]
Weak pulse [nadi lemah]
Rongga dada dengan:
- suara perkusi abnormal
- suara friksi (bunyi gesekan)
- timpani

TANDA DAN GEJALA PADA SISTEM PENCERNAAN DAN


ABDOMEN (R10-R19)
Kecuali:
pylorospasme (K31.3)
- kongenital atau infantil (Q40.0)
obstruksi usus (K56.-),
- bayi (P76.-)
perdarahan gastrointestinum (K92.0-K92.2)
- pada bayi (P54.0-P54.3),
gejala yang dapat dirujuk ke organ genital:
- pria (N48-N50)
- wanita (N94.-)
tanda dan gejala yang melibatkan sistem perkemihan (R30-R39)
R10 Nyeri abdomen dan pelvis
Kecuali:
dorsalgia (M54.-)
kolik ginjal (N23)
kembung dan kondisi terkait (R14)

341
R10.0
R10.1
R10.2
R10.3
R10.4

Acute abdomen
Nyeri hebat abdomen (umum)(lokal)(dengan kejang abdomen)
Nyeri lokal di abdomen atas
Nyeri epigastrium
Nyeri pelvis dan perineum
Nyeri lokal di bagian lain abdomen bawah
Nyeri abdomen lain dan tidak dijelaskan
Abdominal tenderness [nyeri tekan] NOS
Kolik:
- NOS
- kolik infantil

R11 Mual dan muntah


Kecuali:
haematemesis (K92.0),
- haematemesis neonatus (P54.0)
muntah (pada):
- psikogenik (F50.5),
- setelah operasi gastrointestinum (K91.0)
- muntah berlebihan: pada kehamilan (O21.-)
- muntah pada bayi (P92.0)
R12 Heartburn
Kecuali:

dyspepsia (K30)

R13 Dysphagia
Sulit menelan
R14 Flatulence [kembung] dan kondisi terkait
Distensi perut (berisi gas)
Bloating
Eructation
Gas pain
Tympanites (perut)(usus)
Kecuali:
aerophagy psikogenik (F45.3)
R15 Faecal incontinence
Encopresis NOS
Kecuali: yang penyebabnya nonorganik (F98.1)
R16 Hepatomegali dan splenomegali, not elsewhere classified
R16.0 Hepatomegaly, not elsewhere classified
Hepatomegaly NOS
R16.1 Splenomegaly, not elsewhere classified
Splenomegaly NOS
R16.2 Hepatomegaly dengan splenomegaly, not elsewhere
classified
Hepatosplenomegaly NOS
R17 Jaundice yang tidak dijelaskan
Kecuali:
Jaundice neonatus (P55, P57-P59)
R18 Ascites
Cairan dalam rongga peritoneum
R19 Tanda dan gejala lain pada sistem pencernaan dan abdomen
Kecuali:
acute abdomen (R10.0)
R19.0 Sembab, massa atau bengkak intraabdomen dan pelvik
Sembab atau bengkak difus atau umum:
- intra-abdomen NOS
- pelvik NOS
- umbilikus

342
Kecuali: distensi abdomen (gas) (R14)
ascites (R18)
R19.1 Abnormal bowel sounds [bising usus abnormal]
Bisng usus absen
Bising usus hiperaktif
R19.2 Visible peristalsis [peristalsis terlihat]
Hiperperistalsis
R19.3 Abdominal rigidity [kejang abdomen]
Kecuali: yang disertai nyeri hebat abdomen (R10.0)
R19.4 Change in bowel habit [perubahan kebiasaan usus]
Kecuali: konstipasi (K59.0)
diare fungsional (K59.1)
R19.5 Kelainan feses lainnya
Warna feses abnormal, feses banyak sekali, mukus pada feses
Kecuali: melaena (K92.1)
- pada neonatus (P54.1)
R19.6 Halitosis [bau nafas tidak menyenangkan]
R19.8 Tanda dan gejala lain yang dijelaskan pada
pencernaan dan abdomen

TANDA DAN GEJALA GEJALA


JARINGAN SUBKUTIS (R20-R23)

PADA

KULIT

sistem

DAN

R20 Kekacauan sensasi kulit


Kecuali:
anestesia dan kehilangan sensasi disosiatif
(F44.6)
kekacauan psikogenik (F45.8)
R20.0 Anaesthesia kulit
R20.1 Hypoaesthesia kulit
R20.2 Paraesthesia kulit kesemutan]
Formikasi
Pins and needles
Tingling skin
Kecuali: acroparaesthesia (I73.8)
R20.3 Hyperaesthesia
R20.8 Kekacauan sensasi kulit lain dan tidak dijelaskan
R21 Rash dan erupsi kulit nonspesifik lain
R22 Sembab, massa dan benjol lokal pada kulit dan jaringan
subkutis
Termasuk:
nodul subkutis (lokal)(superficial)
Kecuali:
adipositas lokal (E65)
pembesaran kelenjar limfe (R59.-)
oedema (R60.-)
massa dan bengkak pada:
- breast (N63)
- intra-abdomen atau pelvik (R19.0)
sembab (pada):
- joint (M25.4)
- intra-abdomen atau pelvik (R19.0)
hasil abnormal pada citra diagnostik (R90-R93).
R22.0 Sembab, massa dan benjol lokal pada kepala
R22.1 Sembab, massa dan benjol lokal pada leher
R22.2 Sembab, massa dan benjol lokal pada badan
R22.3 Sembab, massa dan benjol lokal pada anggota atas
R22.4 Sembab, massa dan benjol lokal pada anggota bawah
R22.7 Sembab, massa dan benjol lokal pada situs ganda

343
R22.9

Sembab, massa dan benjol lokal, tidak dijelaskan

R23 Perubahan kulit lainnya


R23.0 Cyanosis
Kecuali: acrocyanosis (I73.8)
serangan sianosis pada neonatus (P28.2)
R23.1 Pallor [pucat]
Clammy skin
R23.2 Flushing [kemerahan menjalar]
Blushing berlebihan
Kecuali: pada keadaan menopause dan klimakterik wanita
(N95.1)
R23.3 Ecchymoses spontan
Petechiae
Kecuali: purpura (D69.-), ecchymoses pada janin dan bayi (P54.5),
R23.4 Perubahan texture kulit
Desquamasi [epitel epidermis lepas]
Indurasi [pengerasan]
Scaling [sisik]
Kecuali: penebalan epidermis NOS (L85.9)
R23.8 Perubahan kulit lainnya dan tidak dijelaskan

TANDA DAN GEJALA PADA SISTEM


MUSKULOSKELETON (R25-R29)

SYARAF

DAN

R25 Pergerakan bawah sadar abnormal


Kecuali:
kelainan tic (F95.-), kelainan pergerakan
stereotype (F98.4)
kelainan pergerakan spesifik (G20-G26)
R25.0 Pergerakan abnormal kepala
R25.1 Tremor, tidak dijelaskan
Kecuali: chorea NOS (G25.5)
tremor:
- hysterical (F44.4)
- essential (G25.0)
- intention (G25.2)
R25.2 Cramp and spasm
Kecuali: spasme karpopedal (R29.0)
spasme infantil (G40.4)
R25.3 Fasciculation
Twitching NOS
R25.8 Pergerakan bawah sadar abnormal lain dan yang tidak
dijelaskan
R26 Kelainan gait dan mobilitas
Kecuali: ataxia:
- lokomotor (sifilitika) (A52.1)
- herediter (G11.-)
- NOS (R27.0)
sindroma immobilitas (paraplegia) (M62.3)
R26.0 Ataxic gait [lenggang ataksia]
Staggering gait
R26.1 Paralytic gait [lenggang lumpuh]
Spastic gait
R26.2 Kesulitan berjalan, not elsewhere classified
R26.8 Kelainan gait dan mobilitas lain dan tidak dijelaskan
Unsteadiness on feet NOS

344
R27 Kehilangan koordinasi lainnya
Kecuali:
hereditary ataxia (G11.-)
ataxic gait (R26.0)
vertigo NOS (R42)
R27.0 Ataxia, tidak dijelaskan
R27.8 Kehilangan koordinasi lainnya dan tidak dijelaskan
R29 Tanda dan gejala pada sistem syaraf dan muskuloskeletal
lainnya
R29.0 Tetany
Spasme karpopedal
Kecuali: tetani:
- parathyroid (E20.9),
- post-thyroidectomy (E89.2)
- histeria (F44.5),
- neonatus (P71.3),
R29.1 Meningismus
R29.2 Reflex abnormal
Kecuali: reflex pupil abnormal (H57.0),
reflex gag [muntah] hiperaktif (J39.2)
reaksi vasovagus atau syncope (R55)
R29.3 Postur abnormal
R29.4 Clicking hip
Kecuali: deformitas kongenital panggul (Q65.-)
R29.6 Tendency to fall, not elsewhere classified
Tendensi jatuh karena usia tua atau masalah kesehatan lain yang tidak
jelas.
Kecuali:
kecelakaan NOS (X59)
sulit berjalan (R26.2)
dizziness and giddiness (R42) [pusing dan merasa kepala ringan]
jatuh yang menyebabkan cedera (W00-W19)
jatuh akibat penyakit yang diklasifikasi di tempat lain
syncope and collapse (R55) [pingsan]
R29.8 Tanda dan gejala lain dan tidak dijelaskan pada sistem
syaraf dan muskuloskeletal

TANDA DAN GEJALA PADA SISTEM PERKEMIHAN (R30R39)


R30 Nyeri yang berhubungan dengan berkemih
Kecuali:
nyeri psikogenik (F45.3)
R30.0 Dysuria
Strangury
R30.1 Vesical tenesmus [nyeri vesika urinaria]
R30.9 Nyeri berkemih, tidak dijelaskan
Painful urination NOS
R31 Haematuria yang tidak dijelaskan
Kecuali:
haematuria rekurent atau persistent (N02.-)
R32 Inkontinensia urin yang tidak dijelaskan
Enuresis NOS
Kecuali:
enuresis nonorganik (F98.0)
inkontinensia stress dan inkontinensia urin lain yang dijelaskan
(N39.3-N39.4)
R33 Retentio urin [urin tidak bisa keluar]
R34 Anuria dan oliguria [produksi urin tidak ada atau sedikit]

345
Kecuali: yang merupakan komplikasi:
abortus atau hamil ektopik atau mola (O00O07, O08.4)
hamil, melahirkan dan nifas (O26.8, O90.4)
R35 Polyuria [produksi urin berlebihan]
Sering berkemih
Nocturia [berkemih malam]
Kecuali: polyuria psikogenik(F45.3)
R36 Urethral discharge [keluar cairan dari uretra]
Penile discharge
Urethrorrhoea
R39 Tanda dan gejala lain pada sistem perkemihan
R39.0 Extravasation of urine [lewat di luar pembuluhnya]
R39.1 Kesulitan berkemih lainnya
Enggan berkemih
Aliran kemih lambat
Aliran kemih bercabang
R39.2 Uraemia extrarenal
Uraemia prerenal
R39.8 Tanda dan gejala lain tidak dijelaskan pada
perkemihan

sistem

TANDA DAN GEJALA PADA KOGNISI, PERSEPSI,


KEADAAN EMOSI, DAN TINGKAH LAKU (R40-R46)
Kecuali:
jiwa (F00-F99)

yang merupakan bagian dari pola kelainan

R40 Somnolens, stupor dan koma


Kecuali:
koma:
- diabetik (E10-E14, karakter keempat .0)
- hipoglikemik (nondiabetik) (E15)
- hepatik (K72.-)
- uraemik (N19)
- neonatus (P91.5)
R40.0 Somnolens [mengantuk]
Drowsiness
R40.1 Stupor
Semicoma
Kecuali: stupor:
- katatonik (F20.2)
- manik (F30.2)
- depresi (F31-F33)
- disosiatif (F44.2)
R40.2 Koma, tidak dijelaskan
Tidak sadar NOS [pingsan]
R41 Tanda dan gejala lain pada fungsi kognitif dan kewaspadaan
Kecuali:
kelainan disosiatif [konversi] (F44.-)
R41.0 Disorientasi, tidak dijelaskan
Confusion NOS [kebingungan]
Kecuali: disorientasi psikogenik (F44.8)
R41.1 Amnesia anterograde
R41.2 Amnesia retrograde
R41.3 Amnesia lain
Amnesia NOS
Kecuali: transient global amnesia (G45.4),

346
sindroma amnesia:
- organik (F04)
- akibat zat psikoaktif (F10-F19, karakter keempat .6)
R41.8 Tanda dan gejala lain dan tidak dijelaskan pada fungsi
kognitif dan kesadaran
R42 Dizziness and giddiness
Light-headedness
Vertigo NOS
Kecuali:
sindroma vertiginosa (H81.-)
R43 Kekacauan bau dan pengecapan
R43.0 Anosmia
R43.1 Parosmia
R43.2 Parageusia [kelainan sensasi pengecapan]
R43.8 Kekacauan bau dan pengecapan lain dan tidak dijelaskan
Kekacauan campuran bau dan pengecapan
R44 Tanda dan gejala lain pada sensasi dan persepsi umum
Kecuali:
kekacauan sensasi kulit (R20.-)
R44.0 Halusinasi auditorius
R44.1 Halusinasi visual
R44.2 Halusinasi lain
R44.3 Halusinasi, tidak dijelaskan
R44.8 Tanda dan gejala lain dan tidak dijelaskan pada sensasi
dan persepsi umum
R45 Tanda dan gejala pada keadan emosi
R45.0 Nervousness
Nervous tension [tegang]
R45.1 Restlessness and agitation [gelisah dan ingin ribut]
R45.2 Unhappiness
Worries NOS [khawatir]
R45.3 Demoralisasi dan apati [kehilangan semangat dan tidak
pedulian]
R45.4 Irritability and anger [tegang dan marah]
R45.5 Hostility [sikap bermusuhan]
R45.6 Physical violence [kekerasan fisik]
R45.7 Keadaan syok dan stress emosi, tidak dijelaskan
R45.8 Tanda dan gejala lain yang melibatkan keadaan emosi
Suicidal ideation (tendencies) [ingin bunuh diri]
Kecuali: suicidal ideation yang merupakan bagian kelainan jiwa
(F00-F99)
R46 Tanda dan gejala pada penampilan dan tingkah laku
R46.0 Kebersihan pribadi sangat rendah
R46.1 Penampilan pribadi sangat aneh
R46.2 Tingkah laku ganjil dan tak bisa dijelaskan]
R46.3 Overaktifitas
R46.4 Lamban dan kurang respons
Kecuali: stupor (R40.1)
R46.5 Curiga dan sangat menghindar
R46.6 Keprihatinan dan memikirkan event penyebab stress
secara berlebihan
R46.7 Terlalu banyak bicara dan detil terkait mengaburkan
alasan kontak

347
R46.8

Tanda dan gejala lain pada penampilan dan tingkah laku

TANDA DAN GEJALA PADA BICARA DAN SUARA (R47R49)


R47 Kekacauan bicara, not elsewhere classified
Kecuali:
gangguan perkembangan spesifik pada bicara
dan bahasa (F80.-)
autisma (F84.0-F84.1)
stuttering [stammering] (F98.5)
cluttering (F98.6)
R47.0 Dysphasia and aphasia
Kecuali: progressive isolated aphasia (G31.0)
R47.1 Dysarthria dan anarthria [susah menyusun suku kata]
R47.8 Kekacauan bicara lainnya dan tidak dijelaskan
R48 Dyslexia dan gangguan fungsi simbolik lain, not elsewhere
classified
Kecuali:
kelainan perkembangan spesifik keterampilan
sekolah (F81.-)
R48.0 Dyslexia [huruf terbalik-balik] dan alexia [tak mengerti
kata yang tertulis]
R48.1 Agnosia [tak kenal tempat, person, rasa, atau bau yang
pernah dikenal]
R48.2 Apraxia [tak bisa membuat gerakan yang biasa]
R48.8 Gangguan fungsi simbolik lain dan tidak dijelaskan
Acalculia [tak bisa berhitung]
Agraphia [tak bisa menulis]
R49 Kekacauan suara
Kecuali:
kekacauan suara psikogenik (F44.4)
R49.0 Dysphonia
Hoarseness [suara kasar]
R49.1 Aphonia
Loss of voice [suara hilang]
R49.2 Hypernasality and hyponasality
R49.8 Kekacauan suara lainnya dan tidak dijelaskan
Perubahan suara NOS

TANDA DAN GEJALA UMUM (R50-R69)


R50 Demam dengan asal-usul lain dan tidak diketahui
Kecuali: demam dengan asal-usul tidak diketahui (sewaktu)(pada):
- persalinan (O75.2)
- newborn (P81.9)
puerperal pyrexia NOS (O86.4)
R50.2 Demam akibat obat
Gunakan kode tambahan (Bab XX) untuk identifikasi obat, kalau
disebabkan obat
R50.8 Demam lain yang dijelaskan
Demam dengan menggigil
Demam dengan kaku
Demam persisten
R50.9 Demam, tidak dijelaskan
Hyperpyrexia NOS,
Pyrexia NOS
Kecuali: hyperthermia maligna akibat anaesthesia (T88.3)
R51 Headache

348
Nyeri muka NOS
Kecuali:
nyeri muka tidak khas (G50.1)
migraine dan sindroma sakit kepala lainnya (G43-G44)
neuralgia trigeminus (G50.0)
R52 Nyeri, not elsewhere classified
Termasuk:
nyeri yang tidak bisa dirujuk pada organ atau
regio tubuh mana pun
Kecuali:
chronic pain personality syndrome (F62.8),
kolik ginjal (N23),
sakit kepala (R51)
nyeri (pada):
- psikogenik (F45.4)
- mata (H57.1)
- telinga (H92.0)
- gigi (K08.8)
- lidah (K14.6)
- sendi (M25.5)
- tulang punggung (M54.-)
- pinggang (M54.5)
- punggung (M54.9)
- bahu (M75.8)
- anggota (M79.6)
- mammae (N64.4)
- tenggorokan (R07.0)
- rongga dada (R07.1-R07.4)
- abdomen (R10.-)
- pelvik and perineum (R10.2)
R52.0 Nyeri akut
R52.1 Nyeri kronis intractable [tak bisa hilang]
R52.2 Nyeri kronis lain
R52.9 Nyeri, tidak dijelaskan
Nyeri umum NOS
R53 Malaise and fatigue
Asthenia NOS
Lethargy
Tiredness
Penurunan fisik umum
Debilitas:
- NOS
- kronis
- nervosa
Kecuali:
debilitas:
- kongenital (P96.9),
- senilis (R54)
exhaustion and fatigue (akibat)(pada):
- pertempuran (F43.0),
- neurasthenia (F48.0),
- kehamilan (O26.8),
- asthenia senilis(R54),
- exposure (T73.2),
- olahraga berlebihan (T73.3),
- panas (T67.-)
fatigue syndrome (F48.0)
- fatigue syndrome pascavirus (G93.3)
R54 Senilitas
Tua; tanpa disebutkan psikosis
Usia senja; tanpa disebutkan psikosis
Asthenia senilis

349
Debilitas senilis
Kecuali: psikosis senilis (F03)
R55 Syncope and collapse
Blackout [penglihatan tiba-tiba menghitam]
Fainting [tidak sadar tiba-tiba, sebentar, karena penurunan aliran darah
ke otak]
Kecuali:
astenia neurosirkulasi (F45.3)
hipotensi ortostatik (I95.1)
- neurogenik (G90.3)
syok:
- kardiogenik (R57.0),
- NOS (R57.9),
- pascabedah (T81.1)
- mempersulit atau menyertai:
- - abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.3)
- - persalinan dan melahirkan (O75.1)
Stokes-Adams attack (I45.9) [akibat asistole atau fibrillasi
jantung]
syncope:
- psikogenik (F48.8),
- sinus karotid (G90.0),
- panas (T67.1)
pingsan NOS (R40.2)
R56 Konvulsi, not elsewhere classified
Kecuali:
konvulsi [kontraksi
berulang] dan kejang (pada):
- disosiatif (F44.5)
- epilepsi (G40-G41)
- bayi baru lahir(P90)
R56.0 Konvulsi demam
R56.8 Konvulsi lain dan tidak dijelaskan
Fit NOS
Seizure (convulsive) NOS

dan

relaksasi

cepat

R57 Shock, not elsewhere classified


Kecuali:
toxic shock syndrome (A48.3)
shock (akibat):
- septik (A41.9)
- psikis (F43.0)
- petir (T75.0)
- listrik (T75.4)
- traumatika (T79.4)
- komplikasi atau setelah abortus atau hamil ektopik atau mola
(O00-O07, O08.3)
- obstetrik (O75.1)
- pascabedah (T81.1)
- anaesthesia (T88.2)
- anaphylactik (akibat):
- - NOS (T78.2)
- - reaksi makanan (T78.0)
- - serum (T80.5)
R57.0 Syok kardiogenik
R57.1 Syok hipovolemik
R57.8 Syok lain
Syok endotoxik
R57.9 Syok, tidak dijelaskan
Kegagalan sirkulasi perifer NOS
R58 Haemorrhage, not elsewhere classified

350
Perdarahan NOS
R59 Pembesaran kelenjar limfe
Termasuk:
pembesaran kelenjar
Kecuali:
lymphadenitis:
- mesenterika (akut)(kronik) (I88.0),
- kronic (I88.1)
- NOS (I88.9)
- akut (L04.-)
R59.0 Pembesaran kelenjar limfe lokal
R59.1 Pembesaran kelenjar limfe umum
Lymphadenopathy NOS
Kecuali: penyakit HIV yang menyebabkan limfadenopati umum
(persistent) (B23.1)
R59.9 Pembesaran kelenjar limfe, tidak dijelaskan
R60 Oedema, not elsewhere classified
Kecuali:
hydrothorax (J94.8)
hydrops fetalis NOS (P83.2)
ascites (R18)
oedema (pada):
- malnutrisi (E40-E46)
- serebri (G93.6)
- - akibat cedera lahir (P11.0)
- larynx (J38.4)
- pharynx (J39.2)
- nasopharynx (J39.2)
- paru-paru (J81)
- hamil (O12.0)
- bayi baru lahir (P83.3)
- herediter (Q82.0)
- angioneurotic (T78.3)
R60.0 Oedema lokal
R60.1 Oedema umum
R60.9 Oedema, tidak dijelaskan
Retensi cairan NOS
R61 Hiperhidrosis
R61.0 Hiperhidrosis lokal
R61.1 Hiperhidrosis umum
R61.9 Hiperhidrosis, tidak dijelaskan
Keringat berlebihan
Keringat malam
R62 Perkembangan fisiologis tidak seperti diharapkan
Kecuali: pubertas terlambat (E30.0)
R62.0 Delayed milestone
Tingkat perkembangan fisiologis yang diharapkan terlambat
Terlambatnya:
- berbicara
- berjalan
R62.8 Perkembangan fisiologis tidak seperti diharapkan lainnya
Kegagalan:
- pertambahan berat bada
- bertumbuh
Infantilisme NOS
Pertumbuhan tidak ada
Retardasi fisik

351
Kecuali: penyakit HIV yang menyebabkan gagal bertumbuh
(B22.2)
retardasi fisik akibat malnutrisi (E45)
R62.9 Perkembangan fisiologis tidak seperti diharapkan, tidak
dijelaskan
R63 Tanda dan gejala sehubungan dengan makan dan minum
Kecuali:
malnutrisi (E40-E46),
kelainan makan dengan penyebab non-organik (F50.-)
bulimia NOS (F50.2)
R63.0 Anorexia
Hilang selera makan
Kecuali: anorexia nervosa (F50.0)
hilang selera dengan penyebab non-organik (F50.8)
R63.1 Polydipsia
Minum berlebihan
R63.2 Polyphagia
Makan berlebihan
Hiperalimentasi NOS
R63.3 Kesulitan dan kesalahan pengaturan makan
Masalah pemberian makanan NOS
Kecuali: masalah pemberian makanan pada bayi(P92.-)
kelainan pemberian makanan bayi dengan penyebab non-organik
(F98.2)
R63.4 Penurunan abnormal berat badan
R63.5 Peningkatan abnormal berat badan
Kecuali: peningkatan berat badan berlebihan pada kehamilan
(O26.0)
obesitas (E66.-)
R63.8 Tanda dan gejala lain sehubungan dengan makan dan
minum
R64 Cachexia
Kecuali:
penyakit
syndrome (B22.2)
malignant cachexia (C80)
marasmus gizi (E41)

HIV

yang

menyebabkan

R68 Gejala dan tanda umum lainnya


R68.0 Hypothermia, tidak ada hubungannya
lingkungan yang dingin
Kecuali: hypothermia (akibat)(pada):
- neonatus (P80.-)
- suhu lingkungan rendah (T68)
- NOS (kecelakaan) (T68)
- anaesthesia (T88.5)
R68.1 Gejala non-spesifik yang khas pada bayi
Tangis bayi berlebihan
Bayi irritable
Kecuali: teething syndrome (K00.7)
iritabilitas serebri neonatus (P91.3)
R68.2 Mulut kering, tidak dijelaskan
Kecuali: mulut kering akibat:
- dehidrasi (E86)
- sicca syndrome [Sjgren] (M35.0)
hiposekresi kelenjar saliva (K11.7)
R68.3 Clubbing of fingers
Clubbing of nails
Kecuali: clubfinger kongenital (Q68.1)

dengan

wasting

suhu

352
R68.8

Gejala dan tanda umum lainnya yang dijelaskan

R69 Penyebab sakit yang tidak diketahui dan tidak dijelaskan


Sakit NOS
Penyakit yang tidak terdiagnosa, tidak dijelaskan situs atau sistem yang
terlibat

HASIL ABNORMAL PADA PEMERIKSAAN DARAH, TANPA


DIAGNOSIS (R70-R79)
Kecuali:
kelainan (dari)(pada):
- koagulasi (D65-D68)
- platelets dan trombosit (D69.-)
- lekosit yang diklasifikasikan di tempat lain (D70-D72)
- lipids (E78.-)
- pemeriksaan antenatal ibu (O28.-)
hasil abnormal diagnostik yang diklasifikasi di tempat lain - lihat
Index Alfabet
kelainan perdarahan dan hematologis pada janin dan bayi (P50P61)
R70 Peningkatan erythrocyte sedimentation rate dan kelainan
kepekatan plasma
R70.0 Peningkatan erythrocyte sedimentation rate [laju endap
darah]
R70.1 Kelainan kepekatan plasma
R71 Kelainan sel darah merah
Kelainan:
morfologi eritrosit NOS
volume eritrosit NOS
Anisocytosis
Poikilocytosis
Kecuali:
anaemia (D50-D64)
polycythaemia:
- vera (D45)
- ringan (familial) (D75.0)
- sekunder (D75.1)
- neonatorum (P61.1)
R72 Kelainan white blood cells, not elsewhere classified
Hitung jenis lekosit abnormal NOS
Kecuali:
leukocytosis (D72.8)
R73 Peningkatan kadar gula darah
Kecuali: diabetes mellitus (E10-E14),
- pada kehamilan, melahirkan dan nifas (O24.-)
hypoinsulinaemia pascabedah (E89.1)
kelainan neonatus (P70.0-P70.2)
R73.0 Glucose tolerance test abnormal
Diabetes:
- kimiawi
- laten
Toleransi glukosa terganggu
Prediabetes
R73.9 Hyperglycaemia, tidak dijelaskan
R74 Kadar abnormal enzim serum
R74.0 Peningkatan
kadar
transaminase
dehydrogenase [LDH]
R74.8 Kadar abnormal enzim serum lainnya
Kada abnormal:

dan

lactic

acid

353
- acid phosphatase
- alkaline phosphatase
- amylase
- lipase [triacylglycerol lipase]
R74.9 Kadar abnormal enzim serum yang tidak dijelaskan
R75 Bukti laboratorium akan
human immunodeficiency virus
[HIV]
Hasil uji HIV bayi yang tidak memberikan kesimpulan
Kecuali:
status infeksi human immunodeficiency virus
[HIV] asymptomatik (Z21)
penyakit human immunodeficiency virus [HIV] (B20-B24)
R76 Hasil immunologis serum abnormal lainnya
R76.0 Peningkatan titer antibodi
Kecuali: isoimmunisasi, pada kehamilan (O36.0-O36.1)
- mengganggu janin atau bayi (P55.-)
R76.1 Reaksi abnormal terhadap test tuberkulin
Hasil abnormal test Mantoux
R76.2 Hasil serological test for syphilis (STS) positif palsu
Reaksi Wassermann positif palsu
R76.8 Hasil immunologis serum abnormal lain yang dijelaskan
Peningkatan kadar immunoglobulins NOS
R76.9 Hasil immunologis serum abnormal, tidak dijelaskan
R77 Kelainan protein plasma lainnya
Kecuali:
kelainan metabolisme protein plasma (E88.0)
R77.0 Kelainan albumin
R77.1 Kelainan globulin
Hiperglobulinaemia NOS
R77.2 Kelainan alphafetoprotein
R77.8 Kelainan protein plasma lain yang dijelaskan
R77.9 Kelainan protein plasma, tidak dijelaskan
R78 Penemuan obat dan zat lain, yang biasanya tidak terdapat di
dalam darah
Kecuali:
Kelainan jiwa dan tingkah laku akibat
penggunaan zat psikoaktif (F10-F19)
R78.0 Penemuan alkohol di dalam darah
Gunakan kode tambahan penyebab eksternal (Y90.-), untuk detail
kadar alkohol
R78.1 Penemuan obat opiat di dalam darah
R78.2 Penemuan kokain di dalam darah
R78.3 Penemuan hallusinogen di dalam darah
R78.4 Penemuan obat lain yang berpotensi adiktif di dalam darah
R78.5 Penemuan obat psikotropika di dalam darah
R78.6 Penemuan zat steroid di dalam darah
R78.7 Penemuan kadar abnormal logam berat di dalam darah
R78.8 Penemuan zat lain yang dijelaskan, yang biasanya tidak t
di dalam darah
Penemuan kadar abnormal lithium di dalam darah
R78.9 Penemuan zat yang tidak dijelaskan, yang biasanya tidak
ada di dalam darah
R79 Hasil abnormal lain pada kimia darah
Kecuali:
kelainan cairan, elektrolit, dan keseimbangan
asam basa (E86-E87)

354
hiperurikemia asimtomatik (E79.0)
hiperglikemia NOS (R73.9)
hipoglikemia NOS (E16.2)
- neonatus (P70.3-P70.4)
hasil spesifik yang menunjukkan kelainan metabolisme:
- asam amino (E70-E72)
- karbohidrat (E73-E74)
- lipid (E75.-)
R79.0 Kadar abnormal mineral darah
Kadar abnormal:
- cobalt (Co)
- copper (Cu)
- iron (Fe)
- magnesium (Mg)
- zinc (Zn)
- mineral NEC
Kecuali: defisiensi mineral gizi (E58-E61)
kelainan metabolisme mineral (E83.-)
hipomagnesaemia neonatus (P71.2)
kadar abnormal lithium (R78.8)
R79.8 Hasil abnormal lain yang dijelaskan pada kimia darah
Kadar abnormal gas darah
R79.9 Hasil abnormal kimia darah, tidak dijelaskan

HASIL ABNORMAL PADA PEMERIKSAAN URIN, TANPA


DIAGNOSIS (R80-R82)
Kecuali:
hasil abnormal pada pemeriksaan antenatal
ibu (O28.-)
hasisl abnormal diagnostik yang diklasifikasi di tempat lain
hasil spesifik yang menunjukkan kelainan metabolisme::
- asam amino (E70-E72)
- karbohidrat (E73-E74)
R80 Isolated proteinuria [proteinuria tersendiri]
Albuminuria NOS
Proteinuria Bence Jones
Proteinuria NOS
Kecuali:
proteinuria:
- persistent (N39.1)
- orthostatik (N39.2)
- gestasi (O12.1)
- tersendiri, dengan lesi morfologis yang dijelaskan (N06.-)
R81 Glycosuria
Kecuali:

glikosuria ginjal (E74.8)

R82 Hail abnormal lainnya pada urin


Kecuali:
haematuria (R31)
R82.0 Chyluria
Kecuali: chyluria filaria (B74.-)
R82.1 Mioglobinuria
R82.2 Biliuria
R82.3 Haemoglobinuria
Kecuali: haemoglobinuria:
- paroxysmal nocturnal [Marchiafava-Micheli] (D59.5)
- pada hemolisis akibat faktor eksternal NEC (D59.6)
R82.4 Acetonuria
Ketonuria
R82.5 Peningkatan kadar obat dan zat biologis urin

355
Peningkatan kadar urin:
- katekolamin
- indoleacetic acid
- 17-ketosteroids
- steroids
R82.6 Kadar abnormal urin untuk zat yang sumbernya bukan
obat-obatan
Kadar abnormal logam berat urin
R82.7 Hasil abnormal pada pemeriksaan mikrobiologi urin
Hasil kultur positif
R82.8 Hasil abnormal pada pemeriksaan sitologis dan histologis
urin
R82.9 Hasil abnormal lain dan tidak dijelaskan pada urine
Sel dan casts pada urine
Crystalluria
Melanuria

HASIL ABNORMAL PEMERIKSAAN CAIRAN TUBUH, ZAT DAN JARINGAN


LAIN, TANPA DIAGNOSIS (R83-R89)
Kecuali:
hasil abnormal pada:
- pemeriksaan antenatal ibu (O28.-)
- hasil pemeriksaan:
- - darah, tanpa diagnosis: (R70-R79)
- - urine, tanpa diagnosis (R80-R82)
hasil abnormal diagnostik yang diklasifikasi di tempat lain lihat
Index Alfabet
Subdivisi karakter keempat berikut digunakan dengan kategori R83-R89:
.0 Kadar abnormal enzym
.1 Kadar abnormal hormon
.2 Kadar abnormal obat dan zat biologis lain
.3 Kadar abnormal zat yang sumbernya bukan obat-obatan
.4 Hasil abnormal immunologis
.5 Hasil abnormal mikrobiologis
Hasil kultur positif
.6 Hasil abnormal sitologis
Apusan abnormal Papanicolaou
.7 Hasil abnormal histologis
.8 Hasil abnormal lainnya
Hasil abnormal chromosom
.9 Hasil abnormal yang tidak dijelaskan
R83 Hasil abnormal pada cerebrospinal fluid
R84 Hasil abnormal pada specimens dari organ
respirasidan
thorax
Hasil abnormal pada:
- apusan bronkus
- sekresi hidung
- cairan pleura
- sputum
- apusan tenggorokan
Kecuali:
sputum bercampur darah (R04.2)
R85 Hasil abnormal pada specimens dari organ pencernaan dan
rongga abdomen
Hasil abnormal pada:
- cairan peritoneum

356
- saliva
Kecuali:

kelainan feses (R19.5)

R86 Hasil abnormal pada specimens dari organ genitalia pria


Hasil abnormal pada:
- sekresi prostat
- semen, cairan seminal
Spermatozoa abnormal
Kecuali:
azoospermia (N46)
oligospermia (N46)
R87 Hasil abnormal pada specimens dari organ genitalia wanita
Hasil abnormal pada sekresi dan apusan dari:
- cervix uteri
- vagina
- vulva
Kecuali:
carcinoma in situ (D05-D07.3)
displasia:
- cervix uteri (N87.-)
- vagina (N89.0-N89.3)
- vulva (N90.0-N90.3)
R89 Hasil abnormal pada specimens dari organ, sistem dan
jaringan lain
Hasil abnormal pada:
- cairan nipple [papilla mammae]
- cairan synovium [pada sendi]
- sekresi luka

HASIL ABNORMAL CITRA DIAGNOSTIK DAN FUNCTION


STUDIES, TANPA DIAGNOSIS (R90-R94)
Termasuk:
hasil
abnormal
nonspecifik
pada
citra
diagnostik
menggunakan:
- computerized axial tomography [CAT scan]
- ultrasound [echogram]
- magnetic resonance imaging [MRI][NMR]
- thermography
- positron emission tomography [PET scan]
- pemeriksaan X-ray
Kecuali:
hasil abnormal pada pemeriksaan antenatal
ibu (O28.-)
hasil abnormal diagnostik yang diklasifikasikan di tempat lain
R90 Hasil abnormal pada citra diagnostik sistem syaraf pusat
R90.0 Lesi intrakranium yang memakan tempat
R90.8 Hasil abnormal lain pada citra diagnostik sistem syaraf
pusat
Echoencephalogram abnormal
R91 Hasil abnormal pada citra diagnostik paru-paru
Coin lesion NOS [lesi seperti mata uang logam]
Lung mass NOS [massa di paru-paru]
R92 Hasil abnormal pada citra diagnostik mammae
R93 Hasil abnormal pada citra diagnostik struktur tubuh lainnya
R93.0 Hasil abnormal pada citra diagnostik tengkorak dan
kepala, n.e.c.
Kecuali: lesi intrakranium yang memakan tempat (R90.0)
R93.1 Hasil abnormal pada citra diagnostik jantung dan sirkulasi
koroner

357
Abnormal:
- echocardiogram NOS
- bayangan jantung
R93.2 Hasil abnormal pada citra diagnostik hati dan saluran
empedu
Nonvisualisasi kandung empedu
R93.3 Hasil abnormal pada citra diagnostik bagian lain saluran
pencernaan
R93.4 Hasil abnormal pada citra diagnostik organ perkemihan
Cacad pengisian pada:
- bladder
- kidney
- ureter
Kecuali: hipertrofi ginjal (N28.8)
R93.5 Hasil abnormal pada citra diagnostik daerah abdomen lain,
termasuk retroperitoneum
R93.6 Hasil abnormal pada citra diagnostik anggota
Kecuali: hasil abnormal pada kulit dan jaring subkutis (R93.8)
R93.7 Hasil abnormal pada citra diagnostik bagian lain sistem
musculoskeleton
Kecuali: hasil abnormal pada citra diagnostik tengkorakl (R93.0)
R93.8 Hasil abnormal pada citra diagnostik struktur tubuh lain
yang dijelaskan
Hasil radiologis abnormal kulit dan jaringan subkutis
Shift mediastinum
R94 Hasil abnormal function studies [penelitian fungsi]
Termasuk:
hasil abnormal pada:
pemeriksaan
tangkapan
radionuclide
[radioisotope]
- scintigraphy
R94.0 Hasil abnormal function studies sistem syaraf pusat
Electroencephalogram [EEG] abnormal
R94.1 Hasil abnormal function studies sistem syaraf perifer dan
indera khusus
Abnormal:
- electromyogram [EMG]
- electro-oculogram [EOG]
- electroretinogram [ERG]
- response to nerve stimulation
- visually evoked potential [VEP]
R94.2 Hasil abnormal function studies paru-paru
Penurunan:
- kapasitas ventilasi
- kapasitas vital
R94.3 Hasil abnormal function studies kardiovaskuler
Abnormal:
- electrocardiogram [ECG][EKG]
- electrophysiological intracardiac studies
- phonocardiogram
- vectorcardiogram
R94.4 Hasil abnormal function studies ginjal
Uji fungsi ginjal abnormal
R94.5 Hasil abnormal function studies hati
R94.6 Hasil abnormal function studies tiroid
R94.7 Hasil abnormal function studies endokrin lainnya
Kecuali: uji toleransi glukosa abnormal (R73.0)
R94.8 Hasil abnormal function studies organ dan sistem lain

358
Abnormal:
- basal metabolic rate [BMR]
- uji fungsi kandung kemih
- uji fungsi limpa

PENYEBAB KEMATIAN YANG TIDAK JELAS DAN TIDAK


DIKETAHUI (R95-R99)
Kecuali:
fetal death dengan penyebab tidak dijelaskan
(P95)
kematian obstetri NOS (O95)
R95 Sudden infant death syndrome [SIDS]
R96 Mati mendadak lainnya, penyebab tidak diketahui
Kecuali:
sudden cardiac death, begitu tertulis (I46.1)
sudden infant death syndrome (R95)
R96.0 Instantaneous death [mati mendadak]
R96.1 Kematian kurang dari 24 jam sejak awal gejala, tanpa
penjelasan lain
Kematian yang tidak violent atau mendadak, tapi penyebabnya tidak
diketahui
Kematian tanpa tanda-tanda penyakit
R98 Unattended death [kematian yang tidak dihadiri]
Kematian dengan ditemukan mayat dan tidak ditemukan penyebabnya
Found dead
R99 Penyebab kematian yang kabur dan tidak dijelaskan
Kematian NOS
Penyebab kematian tidak diketahui

359

BAB XIX
CEDERA, KERACUNAN, DAN AKIBAT LAIN
TERTENTU PENYEBAB EKSTERNAL (S00T98)
Kecuali: trauma obstetrik (O70-O71), trauma lahir (P10-P15)
Bab ini berisi blok-blok berikut:
S00-S09 Cedera kepala
S10-S19 Cedera leher
S20-S29 Cedera thorax
S30-S39 Cedera abdomen, punggung bawah, spina lumbalis, dan pelvis
S40-S49 Cedera bahu dan lengan atas
S50-S59 Cedera siku dan lengan bawah
S60-S69 Cedera pergelangan dan tangan
S70-S79 Cedera panggul dan paha
S80-S89 Cedera lutut dan tungkai bawah
S90-S99 Cedera tumit dan kaki
T00-T07 Cedera yang melibatkan regio ganda pada tubuh
T08-T14 Cedera bagian yang tidak dijelaskan pada badan, anggota atau
regio tubuh
T15-T19 Efek dari benda asing yang masuk melalu lobang alamiah
T20-T32 Luka bakar dan korosi
T33-T35 Cedera dingin [frostbite]
T36-T50 Keracunan oleh drugs, obat medis dan zat-zat biologis
T51-T65 Efek toksik dari zat yang peran utamanya bukan obat medis
T66-T78 Efek lain dan yang tidak dijelaskan dari penyebab eksternal
T79
Komplikasi dini tertentu dari trauma
T80-T88 Komplikasi asuhan bedah dan medis, not elsewhere classified
T90-T98 Sequelae dari cedera, keracunan dan konsekuensi lain penyebab
eksternal
Bab ini menggunakan huruf S untuk pengkodean berbagai jenis
cedera regio tunggal tubuh, dan huruf T untuk cedera regio ganda atau
regio yang tidak dijelaskan pada tubuh, di samping untuk keracunan dan
konsekuensi lain tertentu dari penyebab luar.
Kalau situs cedera ganda terdapat pada judul, kata dengan
menunjukkan
melibatkan
kedua
situs,
sedangkan
kata
dan
menunjukkan melibatkan salah satu atau kedua situs.
Prinsip pengkodean ganda pada cedera harus diikuti sedapat
mungkin. Kategori-kategori kombinasi untuk cedera ganda disediakan
untuk digunakan ketika detil masing-masing kondisi tidak memadai, atau
untuk tujuan tabulasi primer ketika pengkodean satu kode lebih mudah
dilakukan untuk cedera ganda tersebut. Kalau tidak, maka cedera
komponen ini hendaknya dikode secara terpisah. Rujukan hendaknya juga
dilakukan pada aturan dan pedoman pengkodean pada Volume 2.
Blok-blok pada bagian S di samping pada T00-T14 dan T90-T98
berisi cedera pada level tiga karakter yang diklasifikasikan menurut
jenisnya sebagai berikut.
Cedera permukaan, termasuk:
Abrasio [lecet], blister [melepuh] (nonthermal)
Kontusio, termasuk memar dan haematoma
Cedera akibat benda asing permukaan (serpihan) tanpa luka besar
terbuka
Gigitan serangga (tak berbisa)

360
Luka terbuka, termasuk:
Gigitan binatang, tersayat, laserasi
Luka tembus NOS , dengan benda asing (tembus)
Fraktur, termasuk:
Fraktur tertutup:
comminuted, depressed, elevated, fissured, greenstick, impacted,
linear
march, simple, slipped epiphysis, spiral:
dengan atau tanpa kesembuhan yang tertunda
Fraktur dislokasi, fraktur dengan displacement
Fraktur:terbuka:
compound, infected, missile, puncture, dengan benda asing
dengan atau tanpa kesembuhan yang tertunda
Kecuali:
Fraktur: dengan osteoporosis (M80.-), stress (M84.3), pathological
(M84.4)
Fraktur malunion (M84.0)
Fraktur nonunion [pseudoarthrosis] (M84.1)
Dislokasi, sprain dan strain, termasuk
Sendi (kapsul) atau ligamen yang mengalami:
avulsi, laserasi, sprain, strain,
haemarthrosis, ruptur, subluxasio, robek: akibat trauma
Cedera syaraf dan medulla spinalis, termasuk:
Lesi komplit atau inkomplit pada medulla spinalis
Lesi pada kesinambungan syaraf dan medulla spinalis
Syaraf
putus,
hematomielia,
paralisis
(sementara),
quadriplegia: akibat trauma

paraplegia,

Cedera pembuluh darah, termasuk:


Pembuluh darah mengalami:
avulsi, terpotong, laserasi
aneurisma atau fistula (arteriovena), hematoma arteri, ruptur:
akibat trauma
Cedera otot dan tendon, termasuk:
Otot dan tendon mengalami: avulsi, terpotong, laserasi, ruptur trauma
Cedera remuk
Amputasi trauma
Cedera organ internal, termasuk:
Organ internal mengalami:
cedera blast, cedera konkusio, memar, crushing, laserasi
hematoma, tertusuk, ruptur, robek: akibat trauma
Cedera lain dan yang tidak dijelaskan

CEDERA KEPALA (S00-S09)


Termasuk:

cedera: telinga, mata, periokuler, muka (semua bagian), kulit


kepala (kulit kepala), rahang, rongga mulut, gusi, gigi,
palatum, lidah, area temporomandibularis
Kecuali: frostbite (T33-T35), efek benda asing terhadap mata bagian luar
(T15.-)
efek benda asing di: hidung (T17.0-T17.1), farings (T17.2), larings
(T17.3), telinga (T16), mulut (T18.0)
luka bakar dan korosi (T20-T32), gigitan atau sengatan serangga,
berbisa (T63.4)
S00 Cedera permukaan kepala
Kecuali: kontusio serebri (diffus) (S06.2), kontusio serebri fokus (S06.3)

361
cedera mata dan orbita (S05.-)
S00.0Cedera permukaan kulit kepala
S00.1Kontusio kelopak dan area periokuler
Black eye
Kecuali: kontusio bola mata dan jaringan orbita (S05.1)
S00.2Cedera permukaan lain pada kelopak dan area periokuler
Kecuali: cedera permukaan konjungtiva dan kornea (S05.0)
S00.3Cedera permukaan hidung
S00.4Cedera permukaan telinga
S00.5Cedera permukaan bibir dan rongga mulut
S00.7Cedera permukaan ganda pada kepala
S00.8Cedera permukaan bagian lain kepala
S00.9Cedera permukaan kepala, bagian tidak dijelaskan
S01 Luka terbuka kepala
Kecuali: Cedera mata dan orbita (S05.-),
Amputasi trauma bagian kepala (S08.-), dekapitasi (S18)
S01.0Luka terbuka kulit kepala
Kecuali: avulsi kulit kepala (S08.0)
S01.1Luka terbuka kelopak dan area periokuler
Luka terbuka kelopak dan area periokuler
dengan atau tanpa melibatkan duktus lakrimalis
S01.2Luka terbuka hidung
S01.3Luka terbuka telinga
S01.4Luka terbuka pipi dan area temporomandibularis
S01.5Luka terbuka bibir dan rongga mulut
Kecuali: dislokasi gigi (S03.2), fraktur gigi (S02.5)
S01.7Luka terbuka ganda pada kepala
S01.8Luka terbuka bagian lain kepala
S01.9Luka terbuka kepala, bagian tidak dijelaskan
S02 Fraktur tengkorak dan tulang muka
Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau
penggunaan kode ganda untuk identifikasi fraktur dan luka terbuka tidak
mungkin atau tidak diinginkan. Fraktur yang tidak jelas tertutup atau
terbuka
hendaknya
diklasifikasikan
sebagai
terbuka
0 closed
1 open
Untuk kode utama fraktur tengkorak dan tulang muka dengan
cedera intrakranial yang terkait, rujuk aturan dan pedoman pengkodean
morbiditas dan mortalitas pada Volume 2.
S02.0Fraktur atap tengkorak
Fraktur os. frontalis, os. parietal
S02.1Fraktur basis tengkorak
Fraktur occiput, os. temporalis, sphenoid, atap orbita
Fraktur fossa: anterior, middle, posterior
Fraktur sinus: ethmoid, frontal
Kecuali: lantai orbita (S02.3), orbita NOS (S02.8)
S02.2Fraktur os. nasalis
S02.3Fraktur lantai orbita
Kecuali: fraktur atap orbita (S02.1), orbita NOS (S02.8)
S02.4Fraktur tulang malaris dan maxillaris
Fraktur maxilla superior, (tulang) rahang atas, zygoma
S02.5Fraktur gigi
Gigi patah
S02.6Fraktur mandibula
Fraktur (os.) rahang bawah
S02.7Fraktur ganda melibatkan tengkorak dan tulang muka
S02.8Fraktur tengkorak dan tulang muka lainnya
Fraktur alveolus, palatum, orbita NOS
Kecuali: fraktur atap orbita (S02.1), lantai orbita (S02.3)
S02.9Fraktur tulang tengkorak dan muka, bagian tidak dijelaskan

362
S03 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen kepala
S03.0Dislokasi rahang
Dislokasi rahang (rawan)(meniskus), mandibula,
S03.1Dislokasi rawan septum hidung
S03.2Dislokasi gigi
S03.3Dislokasi bagian lain dan tidak dijelaskan pada kepala
S03.4Sprain dan strain rahang
Sprain dan strain (sendi)(ligamen) temporomandibula
S03.5Sprain dan strain sendi dan ligamen bagian lain dan tidak dijelaskan
pada kepala
S04 Cedera nervi kraniales
S04.0Cedera n. optikus dan jaras optik
Cedera khiasma optikum, NC II, korteks visual
S04.1Cedera n. okulomotorius
Cedera NC III
S04.2Cedera n. trokhlearis
Cedera NC IV
S04.3Cedera n. trigeminus
Cedera NC V
S04.4Cedera n. abdusens
Cedera NC VI
S04.5Cedera n. fasialis
Cedera NC VII
S04.6Cedera n. akustikus
Cedera NC VIII, n. auditorius
S04.7Cedera n. aksessorius
Cedera NC XI
S04.8Cedera nervi kraniales lain
Cedera nn. olfaktorius [I], vagus [X], glossofaringeus
hipoglossus [XII]
S04.9Cedera tidak dijelaskan pada syaraf kepala

[IX],

S05 Cedera mata dan orbita


Kecuali: cedera permukaan kelopak (S00.1-S00.2), luka terbuka kelopak
dan area periokuler (S01.1), fraktur tulang orbita (S02.1,
S02.3, S02.8), cedera: nn. optikus [II] (S04.0), okulomotorius
[III] (S04.1)
S05.0Cedera konjungtiva dan abrasi kornea tanpa disebut benda asing
Kecuali: benda asing dalam: sakkus konjungtiva (T15.1), kornea
(T15.0)
S05.1Kontusio bola mata dan jaringan orbita
Hifema traumatika [hifema = perdarahan ke dalam ruang anterior
mata]
Kecuali: black eye (S00.1), kontusio kelopak dan area periokuler
(S00.1)
S05.2Laserasi dan ruptur okuler dengan prolaps atau hilangnya jaringan
intraokuli
S05.3Laserasi okuler tanpa prolaps atau hilangnya jaringan intraokuli
Laserasi mata NOS
S05.4Luka tembus orbita dengan atau tanpa benda asing
Kecuali: benda asing (lama) yang tertahan setelah luka tembus
orbita (H05.5)
S05.5Luka tembus bola mata dengan benda asing
Kecuali: benda asing ditraokuli (lama) tertahan (H44.6-H44.7)
S05.6Luka tembus bola mata tanpa benda asing
Penetrasi okuli NOS
S05.7Avulsi mata
Enukleasi traumatika
S05.8Cedera lain pada mata dan orbita
Cedera duktus lakrimalis
S05.9Cedera mata dan orbita, bagian tidak dijelaskan

363
Cedera mata NOS
S06 Cedera intrakranium
Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan kalau
penggunaan kode ganda untuk identifikasi cedera dan luka terbuka
intrakranium
tidak
mungkin
atau
tidak
diinginkan.
0
tanpa
luka
terbuka
intrakranium
1
dengan luka terbuka intrakranium
Untuk kode utama pada cedera intrakranium dengan fraktur yang
terkait, kode utama harus pada fraktur intrakranium(S02.-)
S06.0Konkusio
Commotio cerebri
S06.1Edema traumatika otak
S06.2Cedera diffus otak
Kontusio otak NOS, laserasi otak NOS, kompresi traumatika otak
NOS
S06.3Cedera otak pada fokus
Kontusio dan laserasi serebri, perdarahan intraserebri traumatika:
pada fokus
S06.4Perdarahan epidura
Perdarahan extradura (traumatika)
S06.5Perdarahan traumatika subdura
S06.6Perdarahan traumatika subarakhnoid
S06.7Cedera intrakranium dengan koma berlangsung lama
S06.8Cedera intrakranium lainnya
Perdarahan traumatika: serebellum, intrakranium NOS
S06.9Cedera intrakranium, tidak dijelaskan
Cedera otak NOS
Kecuali: cedera kepala NOS (S09.9)
S07 Cedera remuk kepala
S07.0Cedera remuk muka
S07.1Cedera remuk tengkorak
S07.8Cedera remuk bagian lain kepala
S07.9Cedera remuk kepala, bagian tidak dijelaskan
S08 Amputasi trauma bagian kepala
S08.0Avulsi kulit kepala
S08.1Amputasi trauma telinga
S08.8Amputasi trauma bagian lain kepala
S08.9Amputasi trauma bagian kepala yang tidak dijelaskan
Kecuali: dekapitasi (S18)
S09 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada kepala
S09.0Cedera pembuluh darah kepala, not elsewhere classified
Kecuali: cedera: pembuluh darah: otak (S06.-), pra-otak (S15.-)
S09.1Cedera otot dan tendon kepala
S09.2Ruptur traumatika gendang telinga
S09.7Cedera ganda pada kepala
Cedera yang dengan klasifikasi lebih dari satu kategori pada S00S09.2
S09.8Cedera lain yang dijelaskan pada kepala
S09.9Cedera yang tidak dijelaskan pada kepala
Cedera: muka NOS, telinga NOS, nose NOS

CEDERA LEHER (S10-S19)


Termasuk: Cedera: tengkuk, supraklavikula, tenggorok
Kecuali: Fraktur vertebra NOS (T08), gigitan atau sengatan serangga,
berbisa (T63.4)
Cedera: badan NOS (T09.-), medulla spinalis NOS (T09.3),
Efek benda asing pada:

364
farings (T17.2), larings (T17.3), trakhea (T17.4), esofagus
(T18.1)
Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35)
S10 Cedera permukaan leher
S10.0Kontusio tenggorokan
Kontusio esofagus bagian leher, larings, farings, trakhea
S10.1Cedera permukaan lain dan tidak dijelaskan pada tenggorokan
S10.7Cedera permukaan ganda pada leher
S10.8Cedera permukaan other parts pada leher
S10.9Cedera permukaan leher, bagian tidak dijelaskan
S11 Luka terbuka leher
Kecuali: dekapitasi (S18)
S11.0Luka terbuka melibatkan larings dan trakhea
Luka terbuka rakhea: NOS, servikalis
Kecuali: trakhea torakalis (S27.5)
S11.1Luka terbuka melibatkan kelenjar tiroid
S11.2Luka terbuka melibatkan farings dan esofagus servikalis
Kecuali: oesophagus NOS (S27.8)
S11.7Luka terbuka ganda pada leher
S11.8Luka terbuka bagian lain leher
S11.9Luka terbuka leher, bagian tidak dijelaskan
S12 Fraktur leher
Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau
penggunaan kode ganda untuk identifikasi fraktur dan luka terbuka tidak
mungkin atau tidak diinginkan. Fraktur yang tidak jelas tertutup atau
terbuka
hendaknya
diklasifikasikan
sebagai
terbuka
0 closed
1 open
Termasuk: vertebra,
prosesus
spinosus/transversus,
arkus
vertebralis/neural: servikalis
S12.0Fraktur vertebra servikalis I
Fraktur atlas
S12.1Fraktur vertebra servikalis II
Fraktur axis
S12.2Fraktur vertebra servikalis lain yang dijelaskan
Kecuali: fraktur ganda spina servikalis (S12.7)
S12.7Fraktur ganda spina servikalis
S12.8Fraktur bagian lain leher
Fraktur os. hyoid, larings, kartilago tiroid, trakhea
S12.9Fraktur leher, bagian tidak dijelaskan
Fraktur spina atau vertebra servikalis NOS:
S13 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen setinggi leher
Kecuali: ruptur atau pergeseran diskus intervertebralis (nontraumatika)
servikalis (M50.-)
S13.0Ruptur traumatika pada diskus intervertebralis servikalis
S13.1Dislokasi vertebra servikalis
Dislokasi spina servikalis NOS
S13.2Dislokasi bagian lain dan tidak dijelaskan pada leher
S13.3Dislokasi ganda pada leher
S13.4Sprain dan strain spina servikalis
Sprain dan strain: servikalis, (ligamen) longitudinalis anterior,
(sendi) atlanto-axial, (sendi) atlantooksipitalis
Cedera whiplash
S13.5Sprain dan strain daerah tiroid
Sprain dan strain: (sendi)(ligamen) cricoarytenoid, (sendi)(ligamen)
cricotiroid, kartilago tiroid
S13.6Sprain dan strain sendi dan ligamen di bagian lain dan tidak
dijelaskan pada leher

365
S14 Cedera syaraf dan medulla spinalis setinggi leher
S14.0Konkusio dan edema of medulla spinalis servikalis
S14.1Cedera lain dan tidak dijelaskan pada medulla spinalis servikalis
Cedera medulla spinalis servikalis NOS
S14.2Cedera radiks syaraf spina servikali
S14.3Cedera plexus brakhialis
S14.4Cedera syaraf perifer leher
S14.5Cedera syaraf simpatis servikalis
S14.6Cedera syaraf lain dan tidak dijelaskan pada leher
S15 Cedera pembuluh darah setinggi leher
S15.0Cedera a. carotid
Cedera a. carotid (common) (external) (internal)
S15.1Cedera a. vertebralis
S15.2Cedera v. jugularis externa
S15.3Cedera v. jugularis interna
S15.7Cedera pembuluh darah ganda setinggi leher
S15.8Cedera pembuluh darah lain setinggi leher
S15.9Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan setinggi leher
S16 Cedera otot dan tendon setinggi leher
S17 Cedera remuk leher
S17.0Cedera remuk larings dan trakhea
S17.8Cedera remuk bagian lain leher
S17.9Cedera remuk leher, bagian tidak dijelaskan
S18 Amputasi trauma setinggi leher
Dekapitasi
S19 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada leher
S19.7Cedera gandapada leher
Cedera yang dengan klasifikasi lebihdari satu kategori pada S10S18
S19.8Cedera lain yang dijelaskan pada leher
S19.9Cedera yang tidak dijelaskan pada leher

CEDERA THORAX (S20-S29)


Termasuk: Cedera: dada depan, area interskapula, (dinding) dada
Kecuali: Fraktur spina NOS (T08), luka bakar dan korosi (T20-T32),
frostbite (T33-T35)
Efek benda asing di: trakhea (T17.4), bronkus (T17.5), lung (T17.8),
esofagus (T18.1)
Gigitan atau sengatan serangga, beracun (T63.4)
Cedera: axilla, klavikula, daerah skapula, bahu (S40-S49), medulla
spinalis NOS (T09.3), badan NOS (T09.-)
S20 Cedera permukaan thorax
S20.0Kontusio thorax
S20.1Cedera permukaan lain dan tidak dijelaskan pada thorax
S20.2Kontusio thorax
S20.3Cedera permukaan lain pada dinding depan thorax
S20.4Cedera permukaan lain pada dinding belakang thorax
S20.7Cedera permukaan ganda pada thorax
S20.8Cedera permukaan bagian lain dan tidak dijelaskan pada thorax
Cedera permukaan dinding dada NOS
S21 Luka terbuka thorax
Kecuali: pneumothorax (S27.0), haemothorax (S27.1), hemopneumothorax
(S27.2): trauma
S21.0Luka terbuka thorax depan
S21.1Luka terbuka dinding depan thorax
S21.2Luka terbuka dinding belakang thorax
S21.7Luka terbuka ganda pada dinding thorax

366
S21.8Luka terbuka bagian lain thorax
S21.9Luka terbuka thorax, bagian tidak dijelaskan
Luka terbuka dinding thorax NOS
S22 Fraktur iga, sternum dan spina torakalis
Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau
penggunaan kode ganda untuk identifikasi fraktur dan luka terbuka tidak
mungkin atau tidak diinginkan. Fraktur yang tidak jelas tertutup atau
terbuka
hendaknya
diklasifikasikan
sebagai
terbuka
0 closed
1 open
Termasuk: arkus
neural/vertebralis,
vertebra,
prosesus
spinosus/transversus: torakalis
Kecuali: fraktur: klavikula (S42.0), skapula (S42.1)
S22.0Fraktur vertebra torakalis
Fraktur spina torakalis NOS
S22.1Fraktur ganda spina torakalis
S22.2Fraktur sternum
S22.3Fraktur iga
S22.4Fraktur ganda pada iga
S22.5Flail chest dada tak stabil
S22.8Fraktur bagian lain tulang torak
S22.9Fraktur tulang thorax, bagian tidak dijelaskan
S23 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen thorax
Kecuali: dislokasi, sprain dan strain sendi sterno-klavikulais(S43.2,
S43.6)
ruptur atau pergeseran (nontraumatika) diskus intervertebralis
thorax (M51.-)
S23.0Ruptur traumatika pada diskus intervertebralis thorax
S23.1Dislokasi vertebra torakalis
Dislokasi spina torakalis NOS
S23.2Dislokasi bagian lain dan tidak dijelaskan pada thorax
S23.3Sprain dan strain spina torakalis
S23.4Sprain dan strain iga dan sternum
S23.5Sprain dan strain bagian lain dan tidak dijelaskan paa thorax
S24 Cedera syaraf dan medulla spinalis setinggi thorax
Kecuali: cedera plexus brakhialis (S14.3)
S24.0Konkusio dan edema pada medulla spinalis thorax
S24.1Cedera lain dan tidak dijelaskan pada medulla spinalis thorax
S24.2Cedera radix syaraf spina torakalis
S24.3Cedera syaraf perifer thorax
S24.4Cedera syaraf simpatis thorax
Cedera : plexus kardiaka, esophagus, pulmonalis; ganglion: stellata,
simpatis torakalis
S24.5Cedera syaraf lain thorax
S24.6Cedera syaraf thorax yang tidak dijelaskan
S25 Cedera pembuluh darah thorax
S25.0Cedera aorta torakalis
Cedera aorta NOS
S25.1Cedera a. innominata atau a. subclavia
S25.2Cedera vena kava superior
Cedera vena kava NOS
S25.3Cedera v. innominata atau v. subclavia
S25.4Cedera pembuluh darah pulmonalis
S25.5Cedera pembuluh darah interkostalis
S25.7Cedera pembuluh darah ganda pada thorax
S25.8Cedera other pembuluh darah thorax
Cedera v. azygos, av. mammaria
S25.9Cedera pembuluh darah thorax yang tidak dijelaskan
S26 Cedera jantung

367
Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan kalau
penggunaan kode ganda untuk identifikasi cedera dan luka terbuka
intrakranium
tidak
mungkin
atau
tidak
diinginkan.
0
tanpa luka terbuka ke dalam rongga toraks
1
dengan luka terbuka ke dalam rongga toraks
Termasuk: kontusio, laserasi , tusukan, ruptur traumatika pada jantung
S26.0Cedera jantung dengan haemoperikardium
S26.8Cedera lain pada jantung
S26.9Cedera jantung, tidak dijelaskan
S27 Cedera organ intratoraks yang lain dan tidak dijelaskan
Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan kalau
penggunaan kode ganda untuk identifikasi cedera dan luka terbuka
intrakranium
tidak
mungkin
atau
tidak
diinginkan.
0
tanpa luka terbuka ke dalam rongga toraks
1
dengan luka terbuka ke dalam rongga toraks
Kecuali: cedera: esofagus servikalis (S10-S19), trakhea (servikalis) (S10S19)
S27.0Pneumothorax traumatika
S27.1Haemothorax traumatika
S27.2Haemopneumothorax traumatika
S27.3Cedera lain paru-paru
S27.4Cedera bronchus
S27.5Cedera trakhea torakalis
S27.6Cedera pleura
S27.7Cedera ganda pada organ intratoraks
S27.8Cedera organ intratoraks lain yang dijelaskan
Cedera: diafragma, duktus torasikus limfatikus, esofagus (torakalis),
kelenjar timus
S27.9Cedera organ intratoraks yang tidak dijelaskan
S28 Cedera remuk thorax dan amputasi trauma bagian thorax
S28.0Dada remuk
Kecuali: flail chest (S22.5)
S28.1Amputasi trauma bagian thorax
Kecuali: transeksi thorax (T05.8)
S29 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada thorax
S29.0Cedera otot dan tendon setinggi thorax
S29.7Cedera ganda pada thorax
Cedera yang dengan klasifikasi lebih dari satu kategori S20-S29.0
S29.8Cedera lain yang dijelaskan pada thorax
S29.9Cedera yang tidak dijelaskan pada thorax

CEDERA
ABDOMEN,
PUNGGUNG
LUMBAL DAN PELVIS (S30-S39)

BAWAH,

SPINA

Termasuk:

dinding abdomen, anus, bokong, genitalia external, rusuk,


sela paha
Kecuali: fraktur spina NOS (T08), gigitan atau sengatan serangga,
berbisa (T63.4)
efek benda asing pada: lambung, usus halus dan kolon (T18.2T18.4), anus dan rektum (T18.5), traktus genitourinarius
(T19.-)
cedera: punggung NOS (T09.-), badan NOS (T09.-), medulla spinalis
NOS (T09.3)
luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35)
S30 Cedera permukaan abdomen, punggung bawah dan pelvis
Kecuali: cedera permukaan panggul (S70.-)
S30.0Kontusio punggung bawah dan pelvis
Kontusio bokong
S30.1Kontusio dinding abdomen

368
Kontusio rusuk, sela paha
S30.2Kontusio organ genital external
Kontusio labium (majus)(minus), vagina, vulva; penis, skrotum,
testis, perineum
S30.7Cedera permukaan ganda pada abdomen, punggung bawah dan
pelvis
S30.8Cedera permukaan lain pada abdomen, punggung bawah dan pelvis
S30.9Cedera permukaan abdomen, punggung bawah dan pelvis, bagian
tidak dijelaskan
S31 Luka terbuka abdomen, punggung bawah dan pelvis
Kecuali: Amputasi trauma bagian abdomen, punggung bawah, pelvis
(S38.2-S38.3),
Luka terbuka panggul (S71.0)
S31.0Luka terbuka punggung bawah dan pelvis
Luka terbuka bokong
S31.1Luka terbuka dindingabdomen
Luka terbuka: rusuk, sela paha
S31.2Luka terbuka penis
S31.3Luka terbuka skrotum dan testes
S31.4Luka terbuka vagina dan vulva
S31.5Luka terbuka organ genitalia external lain dan tidak dijelaskan
Kecuali: Amputasi trauma organ genitalia external (S38.2)
S31.7Luka terbuka ganda pada abdomen, punggung bawah dan pelvis
S31.8Luka terbuka bagian lain dan tidak dijelaskan pada abdomen
S32 Fraktur spina lumbal dan pelvis
Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau
penggunaan kode ganda untuk identifikasi fraktur dan luka terbuka tidak
mungkin atau tidak diinginkan. Fraktur yang tidak jelas tertutup atau
terbuka
hendaknya
diklasifikasikan
sebagai
terbuka
0 closed
1 open
Termasuk: arkus
vertebralis/neural,
vertebra,
prosesus
spinosus/transversus: lumbosakralis
Kecuali: fraktur panggul NOS (S72.0)
S32.0Fraktur vertebra lumbalis
S32.1Fraktur sacrum
S32.2Fraktur coccyx
S32.3Fraktur ilium
S32.4Fraktur acetabulum
S32.5Fraktur pubis
S32.7Fraktur ganda spina lumbalis dan pelvis
S32.8Fraktur bagian lain dan tidak dijelaskan pada spina lumbalis dan
pelvis
Fraktur: ischium, spina lumbosacral NOS, pelvis NOS
S33 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen pada spina
lumbalis dan pelvis
Kecuali: dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen panggul (S73.-)
ruptur atau pergeseran (nontraumatika) diskus intervertebralis
lumbalis (M51.-)
kerusakan obstetrik pada sendi dan ligamen pelvik (O71.6),
S33.0Ruptur traumatika diskus intervertebralis lumbalis
S33.1Dislokasi vertebra lumbalis
Dislokasi spina lumbalis NOS
S33.2Dislokasi sendi sakroiliaka dan sakrokoksigeus
S33.3Dislokasi bagian lain dan tidak dijelaskan dari spina lumbalis dan
pelvis
S33.4Ruptur traumatika symphysis pubis
S33.5Sprain dan strain spina lumbalis
S33.6Sprain dan strain sendi sakroiliaka

369
S33.7Sprain dan strain bagian lain dan tidak dijelaskan dari spina
lumbalis dan pelvis
S34 Cedera syaraf dan medulla spinalis lumbal setinggi abdomen,
punggung bawah dan pelvis
S34.0Konkusio dan edema medulla spinalis lumbalis
S34.1Cedera lain pada medulla spinalis lumbalis
S34.2Cedera radiks syaraf spina lumbarlis dan sakralis
S34.3Cedera cauda equina
S34.4Cedera plexus lumbosacralis
S34.5Cedera syaraf simpatis lumbalis, sakralis dan pelvik
Cedera ganglion atau plexus seliaka, plexus hypogastrika
Cedera plexus mesenterika (inferior)(superior), n. splanchnikus
S34.6Cedera peripheral nerve(s) of abdomen, punggung bawah dan pelvis
S34.8Cedera syaraf lain dan tidak dijelaskan setinggi abdomen, punggung
bawah dan pelvis
S35 Cedera pembuluh darah setinggi abdomen, punggung bawah
dan pelvis
S35.0Cedera aorta abdominalis
Kecuali: cedera aorta NOS (S25.0)
S35.1Cedera inferior vena cava
Cedera v. hepatika
Kecuali: cedera vena cava NOS (S25.2)
S35.2Cedera coeliac or mesenteric artery
Cedera: aa. gastrika, gastroduodenalis, hepatika, mesenterika,
lienalis
S35.3Cedera v. portal atau v. lienalis
Cedera v. mesenterika (inferior)(superior)
S35.4Cedera pembuluh darah ginjal
Cedera av. renalis
S35.5Cedera pembuluh darah iliaka
Cedera av. hipogastrika, av. iliaka, av. uterina
S35.7Cedera pembuluh darah ganda setinggi abdomen, punggung bawah
dan pelvis
S35.8Cedera pembuluh darah lain setinggi abdomen, punggung bawah
dan pelvis
Cedera a. ovarika
S35.9Cedera pembuluh darah yang tak jelas setinggi abdomen, punggung
bawah dan pelvis
S36 Cedera organ intra-abdomen
Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan kalau
penggunaan kode ganda untuk identifikasi cedera dan luka terbuka
intrakranium tidak mungkin atau tidak diinginkan.
0
tanpa luka terbuka ke dalam rongga
1
dengan luka terbuka ke dalam rongga
S36.0Cedera limpa
S36.1Cedera hati atau kandung empedu
Cedera saluran empedu
S36.2Cedera pankreas
S36.3Cedera lambung
S36.4Cedera usus halus
S36.5Cedera kolon
S36.6Cedera rektum
S36.7Cedera organ ganda intra-abdomen
S36.8Cedera organ intra-abdomen lainnya
Cedera: peritoneum, retroperitoneum
S36.9Cedera organ intra-abdomen yang tidak dijelaskan
S37 Cedera organ-organ pelvik

370
Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan kalau
penggunaan kode ganda untuk identifikasi cedera dan luka terbuka
intrakranium tidak mungkin atau tidak diinginkan.
0
tanpa luka terbuka ke dalam rongga
1
dengan luka terbuka ke dalam rongga
Kecuali: Cedera peritoneum dan retroperitoneum (S36.8)
S37.0Cedera ginjal
S37.1Cedera ureter
S37.2Cedera bladder
S37.3Cedera urethra
S37.4Cedera ovary
S37.5Cedera tuba fallopii
S37.6Cedera uterus
S37.7Cedera organ pelvik ganda
S37.8Cedera organ pelvik lainnya
Cedera: kelenjar adrenal, prostate, vesikula seminalis, vas deferens
S37.9Cedera organ pelvik yang tidak dijelaskan
S38 Cedera remuk dan amputasi trauma abdomen, punggung
bawah dan pelvis
S38.0Cedera remuk organ genital external
S38.1Cedera remuk bagian lain dan tak dijelaskan di abdomen, punggung
bawah, pelvis
S38.2Amputasi trauma organ genital external
Amputasi trauma labium (majus)(minus), vulva, penis, skrotum,
testis
S38.3Amputasi trauma bagian lain dan tak dijelaskan di abdomen,
punggung bawah, pelvis
Kecuali: transeksi abdomen (T05.8)
S39 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada abdomen, punggung
bawah dan pelvis
S39.0Cedera otot dan tendon pada abdomen, punggung bawah dan pelvis
S39.6Cedera intra-abdominal organ(s) dengan pelvic organ(s)
S39.7Cedera ganda lain pada abdomen, punggung bawah dan pelvis
Cedera yang dengan klasifikasi lebih dari satu kategori S30-S39.6
Kecuali: Cedera S36.- dengan cedera in S37.- (S39.6)
S39.8Cedera lain yang dijelaskan pada abdomen, punggung bawah dan
pelvis
S39.9Cedera yang tidak dijelaskan pada abdomen, punggung bawah dan
pelvis

CEDERA BAHU DAN LENGAN ATAS (S40-S49)


Termasuk: Cedera axilla atau regio skapula
Kecuali: Cedera siku (S50-S59), cedera bahu dan lengan atas bilateral
(T00-T07)
Cedera lengan, level tak jelas (T10-T11), luka bakar dan korosi (T20T32)
Frostbite (T33-T35), gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4)
S40 Cedera permukaan bahu dan lengan atas
S40.0Kontusio bahu dan lengan atas
S40.7Cedera permukaan ganda pada bahu dan lengan atas
S40.8Cedera permukaan lainnya pada bahu dan lengan atas
S40.9Cedera permukaan bahu dan lengan atas, tidak dijelaskan
S41 Luka terbuka bahu dan lengan atas
Kecuali: Amputasi trauma bahu dan lengan atas (S48.-)
S41.0Luka terbuka bahu
S41.1Luka terbuka lengan atas
S41.7Luka terbuka ganda pada bahu dan lengan atas
S41.8Luka terbuka bagian lain dan tidak dijelaskan pada gelang bahu

371
S42 Fraktur bahu dan lengan atas
Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau
penggunaan kode ganda untuk identifikasi fraktur dan luka terbuka tidak
mungkin atau tidak diinginkan. Fraktur yang tidak jelas tertutup atau
terbuka
hendaknya
diklasifikasikan
sebagai
terbuka
0 closed
1 open
S42.0Fraktur klavikula
Ujung akromion atau batang klavikula; tulang leher
S42.1Fraktur skapula
Processus acromialis, (processus) akromion, (korpus)(leher)
skapula; shoulder blade
S42.2Fraktur ujung atas humerus
Ujung proximal, tuberositas mayor, leher anatomis, leher surgical,
epifisis atas
S42.3Fraktur batang humerus
Humerus NOS, lengan atas NOS
S42.4Fraktur ujung bawah humerus
Ujung distal, epifisis bawah, prosessus artikularis
Kondilus external, epicondilus internal, interkondilus, suprakondilus
Kecuali: fraktur siku NOS (S52.0)
S42.7Fraktur ganda pada klavikula, skapula dan humerus
S42.8Fraktur bagian lain bahu dan lengan atas
S42.9Fraktur gelang bahu, bagian tidak dijelaskan
Fraktur bahu NOS
S43 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen pada gelang
bahu
S43.0Dislokasi sendi bahu
S43.1Dislokasi sendi akromioklavikula
S43.2Dislokasi sendi sternoklavikula
S43.3Dislokasi bagian lain dan tidak dijelaskan pada gelang bahu
Dislokasi gelang bahu NOS
S43.4Sprain dan strain sendi bahu
(Ligamen) korakohumerus, (kapsul) rotator cuff
S43.5Sprain dan strain sendi acromioklavikula
Sprain dan strain ligamen Acromioklavikula
S43.6Sprain dan strain sendi sternoklavikula
S43.7Sprain dan strain bagian lain dan tidak dijelaskan pada gelang bahu
Sprain dan strain gelang bahu NOS
S44 Cedera syaraf pada level bahu dan lengan atas
Kecuali: cedera plexus brakhialis (S14.3)
S44.0Cedera n. ulnaris pada level lengan atas
Kecuali: cedera n. ulnaris NOS (S54.0)
S44.1Cedera n. medianus pada level lengan atas
Kecuali: cedera n. medianus NOS (S54.1)
S44.2Cedera n. radialis pada level lengan atas
Kecuali: cedera n. radialis NOS (S54.2)
S44.3Cedera n. axillaris
S44.4Cedera n. musculocutaneous
S44.5Cedera syaraf sensoris kulit pada level bahu dan lengan atas
S44.7Cedera syaraf ganda pada level bahu dan lengan atas
S44.8Cedera syaraf lain pada level bahu dan lengan atas
S44.9Cedera syaraf yang tidak dijelaskan pada level bahu dan lengan atas
S45 Cedera pembuluh darah pada level bahu dan lengan atas
Kecuali: cedera arteri subklavia (S25.1) atau vena subklavia (S25.3)
S45.0Cedera a. axillaris
S45.1Cedera a. brakhialis
S45.2Cedera v. axillaris atau v. brakhialis
S45.3Cedera vena superficial vein pada level bahu dan lengan atas
S45.7Cedera pembuluh darah ganda pada level bahu dan lengan atas

372
S45.8Cedera pembuluh darah lain pada level bahu dan lengan atas
S45.9Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan pada level bahu dan
lengan atas
S46 Cedera otot dan tendon pada level bahu dan lengan atas
Kecuali: cedera otot dan tendon pada atau di bawah siku (S56.-)
S46.0Cedera tendon rotator cuff pada bahu
S46.1Cedera otot dan tendon pada long kepala of biceps
S46.2Cedera otot dan tendon pada bagian lain biceps
S46.3Cedera otot dan tendon pada triceps
S46.7Cedera otot dan tendon ganda pada level bahu dan lengan atas
S46.8Cedera otot dan tendon lain pada level bahu dan lengan atas
S46.9Cedera otot dan tendon yang tidak dijelaskan pada level bahu dan
lengan atas
S47 Cedera remuk bahu dan lengan atas
Kecuali: cedera remuk siku (S57.0)
S48 Amputasi trauma bahu dan lengan atas
Kecuali: Amputasi trauma: siku (S58.0), lengan atas, level tak jelas
(T11.6)
S48.0Amputasi trauma sendi bahu
S48.1Amputasi trauma level antara bahu dan siku
S48.9Amputasi trauma bahu dan lengan atas, level tak jelas
S49 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada bahu dan lengan atas
S49.7Cedera ganda pada bahu dan lengan atas
Cedera yang dengan klasifikasi lebih dari satu dari kategori S40-S48
S49.8Cedera lain yang dijelaskan pada bahu dan lengan atas
S49.9Cedera yang tidak dijelaskan pada bahu dan lengan atas

CEDERA SIKU DAN LENGAN BAWAH (S50-S59)


Kecuali: Cedera pergelangan dan tangan (S60-S69), siku dan lengan
bawah bilateral (T00-T07), lengan atas, level tak jelas (T10T11); luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35),
gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4)
S50 Cedera permukaan lengan bawah
Kecuali: cedera permukaan pergelangan dan tangan (S60.-)
S50.0Kontusio siku
S50.1Kontusio bagian lain dan tidak dijelaskan pada lengan bawah
S50.7Cedera permukaan ganda pada lengan bawah
S50.8Cedera permukaan lain pada lengan bawah
S50.9Cedera permukaan lengan bawah, tidak dijelaskan
Cedera permukaan siku NOS
S51 Luka terbuka lengan bawah
Kecuali: luka terbuka pergelangan dan tangan (S61.-), amputasi trauma
lengan bawah (S58.-)
S51.0Luka terbuka siku
S51.7Luka ganda terbuka pada lengan bawah
S51.8Luka terbuka bagian lain lengan bawah
S51.9Luka terbuka lengan bawah, bagian tidak dijelaskan
S52 Fraktur lengan bawah
Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau
penggunaan kode ganda untuk identifikasi fraktur dan luka terbuka tidak
mungkin atau tidak diinginkan. Fraktur yang tidak jelas tertutup atau
terbuka
hendaknya
diklasifikasikan
sebagai
terbuka
0 closed
1 open
Kecuali: fraktur pada level pergelangan dan tangan (S62.-)
S52.0Fraktur ujung atas ulna

373
Fraktur: siku NOS, processus coronoideus, processus olecranon,
ujung proximal
Fraktur-dislokasi Monteggia
S52.1Fraktur ujung atas radius
Fraktur: kepala, leher, atau ujung proximal radius
S52.2Fraktur batang ulna
S52.3Fraktur batang radius
S52.4Fraktur batang ulna dan radius
S52.5Fraktur ujung bawah radius
Fraktur Colles, fraktur Smith
S52.6Fraktur ujung bawah ulna dan radius
S52.7Fraktur ganda pada lengan bawah
Kecuali: fraktur ujung bawah ulna dan radius: (S52.6), batang
(S52.4)
S52.8Fraktur bagian lain lengan bawah
Kepala ulna, ujung bawah ulna
S52.9Fraktur lengan bawah, bagian tidak dijelaskan
S53 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen of siku
S53.0Dislokasi kepala radius
Dislokasi sendi radiohumerus
Kecuali: fraktur-dislokasi Monteggia (S52.0)
S53.1Dislokasi siku, tidak dijelaskan
Dislokasi sendi ulnohumerus
Kecuali: dislokasi kepala radius tersendiri (S53.0)
S53.2Rupture traumatika ligamen collateral radius
S53.3Rupture traumatika ligamen collateral ulna
S53.4Sprain dan strain siku
S54 Cedera syaraf pada level lengan bawah
Kecuali: Cedera syaraf di pergelangan dan tangan (S64.-)
S54.0Cedera n. ulnaris di lengan bawah
Cedera n. ulnaris NOS
S54.1Cedera n. medianus di lengan bawah
Cedera n. medianus NOS
S54.2Cedera n. radialis di lengan bawah
Cedera n. radialis NOS
S54.3Cedera cutaneous sensory nerve di lengan bawah
S54.7Cedera syaraf ganda di lengan bawah
S54.8Cedera syaraf lain di lengan bawah
S54.9Cedera syaraf yang tidak dijelaskan di lengan bawah
S55 Cedera pembuluh darah pada level lengan bawah
Kecuali: Cedera: pembuluh darah brakhialis (S45.1-S45.2), pergelangan
dan tangan (S65.-)
S55.0Cedera a. ulnaris di lengan bawah
S55.1Cedera a. radialis di lengan bawah
S55.2Cedera vena di lengan bawah
S55.7Cedera pembuluh darah ganda di lengan bawah
S55.8Cedera pembuluh darah lain di lengan bawah
S55.9Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan di lengan bawah
S56 Cedera otot dan tendon pada level lengan bawah
Kecuali: Cedera otot dan tendon pada atau di bawah pergelangan (S66.-)
S56.0Cedera otot dan tendon flexor ibu jari di lengan bawah
S56.1Cedera long otot dan tendon flexor jari II, III, IV atau V di lengan
bawah
S56.2Cedera otot dan tendon flexor lain di lengan bawah
S56.3Cedera otot dan tendon extensor atau abductor ibu jari di lengan
bawah
S56.4Cedera otot dan tendon extensor jari II, III, IV atau V di lengan
bawah
S56.5Cedera otot dan tendon extensor lain di lengan bawah

374
S56.7Cedera otot dan tendon ganda di lengan bawah
S56.8Cedera otot dan tendon yang lain dan tidak dijelaskan di lengan
bawah
S57 Cedera remuk lengan bawah
Kecuali: Cedera remuk pergelangan dan tangan (S67.-)
S57.0Cedera remuk siku
S57.8Cedera remuk bagian lain lengan bawah
S57.9Cedera remuk lengan bawah, bagian tidak dijelaskan
S58 Amputasi trauma lengan bawah
Kecuali: Amputasi trauma pergelangan dan tangan (S68.-)
S58.0Amputasi trauma level siku
S58.1Amputasi trauma level antara siku dan pergelangan
S58.9Amputasi trauma lengan bawah, level tak jelas
S59 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada lengan bawah
Kecuali: Cedera lain dan tidak dijelaskan pada pergelangan dan tangan
(S69.-)
S59.7Cedera ganda pada lengan bawah
Cedera yang dengan klasifikasi lebih dari satu dari kategori S50-S58
S59.8Cedera lain yang dijelaskan pada lengan bawah
S59.9Cedera yang tidak dijelaskan pada lengan bawah

CEDERA PERGELANGAN DAN TANGAN (S60-S69)


Kecuali: Cedera bilateral pergelangan dan tangan (T00-T07), cedera
lengan atas, level tak jelas (T10-T11), luka bakar dan korosi
(T20-T32),
frostbite (T33-T35), gigitan atau sengatan serangga, berbisa
(T63.4)
S60 Cedera permukaan pergelangan dan tangan
S60.0Kontusio jari tanpa kerusakan kuku
Kontusio jari NOS
Kecuali: kontusio yang melibatkan kuku (matrix) (S60.1)
S60.1Kontusio jari dengan kerusakan kuku
S60.2Kontusio bagian lain pergelangan dan tangan
S60.7Cedera permukaan ganda pada pergelangan dan tangan
S60.8Cedera permukaan lain pada pergelangan dan tangan
S60.9Cedera permukaan pergelangan dan tangan, tidak dijelaskan
S61 Luka terbuka pergelangan dan tangan
Kecuali: Amputasi trauma pergelangan dan tangan (S68.-)
S61.0Luka terbuka jari tanpa kerusakan kuku
Luka terbuka jari NOS
Kecuali: luka terbuka melibatkan kuku (matrix) (S61.1)
S61.1Luka terbuka jari dengan kerusakan kuku
S61.7Luka terbuka ganda pada pergelangan dan tangan
S61.8Luka terbuka bagian lain pergelangan dan tangan
S61.9Luka terbuka pergelangan dan tangan part, bagian tidak dijelaskan
S62 Fraktur pada level pergelangan dan tangan
Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau
penggunaan kode ganda untuk identifikasi fraktur dan luka terbuka tidak
mungkin atau tidak diinginkan. Fraktur yang tidak jelas tertutup atau
terbuka
hendaknya
diklasifikasikan
sebagai
terbuka
0 closed
1 open
Kecuali: fraktur bagian distal ulna dan radius (S52.-)
S62.0Fraktur os. naviculare [scaphoidea] tangan
S62.1Fraktur tulang karpal lainnya
Fraktur os.: kapitatum [magnum], hamatum [unsiformis], lunatum
[semilunaris], triquetrum [cuneiformis karpus], pisiformis,

375
trapezium [multangularis mayor], trapezoid [multangularis
minor],
S62.2Fraktur os. metakarpal I
Fraktur Bennett
S62.3Fraktur os. metakarpal lainnya
S62.4Fraktur ganda pada tulang metakarpal
S62.5Fraktur ibu jari
S62.6Fraktur jari II, III, IV atau V
S62.7Fraktur ganda pada jari-jari
S62.8Fraktur bagian lain dan tidak dijelaskan pada pergelangan dan
tangan
S63 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen level
pergelangan dan tangan
S63.0Dislokasi pergelangan
Dislokasi: ujung distal radius, ujung distal ulna, (sendi) distal
radioulnaris, (sendi) radiokarpal, (tulang) karpal, (sendi)
karpometakarpal, (sendi) midkarpal, ujung proximal (tulang)
metakarpal
S63.1Dislokasi jari
Dislokasi: ujung distal (tulang) metakarpal, (sendi) interphalanx
tangan, (sendi) metakarpophalangeal, phalanx tangan, ibu
jari
S63.2Dislokasi ganda jari-jari
S63.3Ruptur traumatika ligamen pergelangan dan karpus
Ruptur traumatika: kollateral pergelangan, (ligamen) radiokarpal,
ulnokarpal (palmaris)
S63.4Ruptur traumatika ligamen jari pada sendi metakarpo-phalanx dan
interphalanx
Ruptur traumatika: kollateral, palmaris, plat volar
S63.5Sprain dan strain pergelangan
Sprain dan strain: (sendi) karpal, (sendi) (ligamen) radiokarpal
S63.6Sprain dan strain jari-jari
Sprain dan strain: (sendi) metakarpophalanx, (sendi) interphalanx
tangan, phalanx tangan, ibu jari
S63.7Sprain dan strain bagian lain dan tidak dijelaskan pada tangan
S64 Cedera syaraf pada level pergelangan dan tangan
S64.0Cedera n. ulnaris pada level pergelangan dan tangan
S64.1Cedera n. medianus pada level pergelangan dan tangan
S64.2Cedera n. radialis pada level pergelangan dan tangan
S64.3Cedera n. digitalis ibu jari
S64.4Cedera n. digitalis jari II, III, IV atau V
S64.7Cedera syaraf ganda pada level pergelangan dan tangan
S64.8Cedera syaraf lain pada level pergelangan dan tangan
S64.9Cedera syaraf yang tidak dijelaskan pada level pergelangan dan
tangan
S65 Cedera pembuluh darah pada level pergelangan dan tangan
S65.0Cedera a. ulnaris pada level pergelangan dan tangan
S65.1Cedera a. radialis pada level pergelangan dan tangan
S65.2Cedera arkus palmaris superfisialis
S65.3Cedera arkus palmaris profunda
S65.4Cedera pembuluh darah ibu jari
S65.5Cedera pembuluh darah jari II, III, IV atau V
S65.7Cedera pembuluh darah ganda di level pergelangan dan tangan
S65.8Cedera pembuluh darah lain di level pergelangan dan tangan
S65.9Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan di level pergelangan
dan tangan
S66 Cedera otot dan tendon pada level pergelangan dan tangan
S66.0Cedera otot dan tendon flexor longus ibu jari di level pergelangan
dan tangan

376
S66.1Cedera otot dan tendon flexor jari II, III, IV atau V di level
pergelangan dan tangan
S66.2Cedera otot dan tendon extensor ibu jari di level pergelangan dan
tangan
S66.3Cedera otot dan tendon extensor jari II, III, IV atau V di level
pergelangan dan tangan
S66.4Cedera otot dan tendon intrinsik ibu jari di level pergelangan dan
tangan
S66.5Cedera otot dan tendon intrinsik jari II, III, IV atau V di level
pergelangan dan tangan
S66.6Cedera otot dan tendon flexor ganda pada level pergelangan dan
tangan
S66.7Cedera otot dan tendon extensor ganda pada level pergelangan dan
tangan
S66.8Cedera otot dan tendon lain pada level pergelangan dan tangan
S66.9Cedera tidak dijelaskan otot dan tendon pada level pergelangan dan
tangan
S67 Cedera remuk pergelangan dan tangan
S67.0Cedera remuk ibu jari dan jari-jari lainnya
S67.8Cedera remuk bagian lain dan tidak dijelaskan pada pergelangan
dan tangan
S68 Amputasi trauma pergelangan dan tangan
S68.0Amputasi trauma ibu jari (komplit)(parsial)
S68.1Amputasi trauma jari II, III, IV atau V (komplit)(parsial)
S68.2Amputasi trauma dua atau lebih, jari saja (komplit)(parsial)
S68.3Amputasi trauma gabungan (bagian) jari dengan bagian lain
pergelangan dan tangan
S68.4Amputasi trauma tangan pada level pergelangan
S68.8Amputasi trauma bagian lain pergelangan dan tangan
S68.9Amputasi trauma pergelangan dan tangan, level tak jelas
S69 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada pergelangan dan
tangan
S69.7Cedera ganda pada pergelangan dan tangan
Cedera yang dengan klasifikasi lebih dari satu dari kategori S60-S68
S69.8Cedera lain yang dijelaskan pada pergelangan dan tangan
S69.9Cedera yang tidak dijelaskan pada pergelangan dan tangan

CEDERA PANGGUL DAN PAHA (S70-S79)


Kecuali: Cedera bilateral panggul dan paha (T00-T07), tungkai, level tak
jelas (T12-T13)
Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35), gigitan
atau sengatan serangga, berbisa (T63.4)
S70 Cedera permukaan panggul dan paha
S70.0Kontusio panggul
S70.1Kontusio paha
S70.7Cedera permukaan ganda pada panggul dan paha
S70.8Cedera permukaan lain pada panggul dan paha
S70.9Cedera permukaan panggul dan paha, tidak dijelaskan
S71 Luka terbuka panggul dan paha
Kecuali: Amputasi trauma panggul dan paha (S78.-)
S71.0Luka terbuka panggul
S71.1Luka terbuka paha
S71.7Luka terbuka ganda pada panggul dan paha
S71.8Luka terbuka bagian lain dan tidak dijelaskan pada lingkaran
panggul
S72 Fraktur femur

377
Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau
penggunaan kode ganda untuk identifikasi fraktur dan luka terbuka tidak
mungkin atau tidak diinginkan. Fraktur yang tidak jelas tertutup atau
terbuka
hendaknya
diklasifikasikan
sebagai
terbuka
0 closed
1 open
S72.0Fraktur leher femur
Fraktur panggul NOS
S72.1Fraktur pertrokanter
Fraktur intertrokanter, fraktur trokanter
S72.2Fraktur subtrokanter
S72.3Fraktur batang femur
S72.4Fraktur ujung bawah femur
S72.7Fraktur ganda pada femur
S72.8Fraktur pada bagian lain femur
S72.9Fraktur femur, bagian tidak dijelaskan
S73 Dislokasi, sprain dan strain pada sendi dan ligamen of
panggul
S73.0Dislokasi panggul
S73.1Sprain dan strain panggul
S74 Cedera syaraf pada level panggul dan paha
S74.0Cedera sciatic nerve [n. iskiadikus] pada level panggul dan paha
S74.1Cedera n. femoralis pada level panggul dan paha
S74.2Cedera syaraf sensoris kulit pada level panggul dan paha
S74.7Cedera syaraf ganda pada level panggul dan paha
S74.8Cedera syaraf lain pada level panggul dan paha
S74.9Cedera syaraf yang tidak dijelaskan pada level panggul dan paha
S75 Cedera pembuluh darah pada level panggul dan paha
Kecuali: a. poplitea (S85.0)
S75.0Cedera a. femoralis
S75.1Cedera v. femoralis pada level panggul dan paha
S75.2Cedera v. saphena magna pada level panggul dan paha
Kecuali: cedera v. saphena magna NOS (S85.3)
S75.7Cedera pembuluh darah ganda pada level panggul dan paha
S75.8Cedera pembuluh darah lain pada level panggul dan paha
S75.9Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan pada level panggul
dan paha
S76 Cedera otot dan tendon pada level panggul dan paha
S76.0Cedera otot dan tendon pada panggul
S76.1Cedera m. quadriceps dan tendon
S76.2Cedera otot dan tendon adduktor pada paha
S76.3Cedera otot dan tendon group otot posterior pada level paha
S76.4Cedera otot dan tendon lain dan tidak dijelaskan pada level paha
S76.7Cedera otot dan tendon ganda pada level panggul dan paha
S77 Cedera remuk panggul dan paha
S77.0Cedera remuk panggul
S77.1Cedera remuk paha
S77.2Cedera remuk panggul dengan paha
S78 Amputasi trauma panggul dan paha
Kecuali: Amputasi trauma anggota bawah, level tak jelas (T13.6)
S78.0Amputasi trauma panggul sendi
S78.1Amputasi trauma level antara panggul dan lutut
S78.9Amputasi trauma panggul dan paha, level tak jelas
S79 Cedera lain dan dijelaskan pada panggul dan paha
S79.7Cedera ganda pada panggul dan paha
Cedera yang dengan klasifikasi lebih dari satu dari kategori S70-S78
S79.8Cedera lain yang dijelaskan pada panggul dan paha
S79.9Cedera panggul dan paha yang tidak dijelaskan

378

CEDERA LUTUT DAN TUNGKAI BAWAH (S80-S89)


Termasuk: Fraktur tumit dan malleolus
Kecuali: Cedera tumit dan kaki (S90-S99), cedera bilateral lutut dan
tungkai bawah (T00-T07), cedera tungkai, level tak jelas
(T12-T13), luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33T35), gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4)
S80 Cedera permukaan tungkai bawah
Kecuali: Cedera permukaan tumit dan kaki (S90.-)
S80.0Kontusio lutut
S80.1Kontusio bagian lain dan tidak dijelaskan pada tungkai bawah
S80.7Cedera permukaan ganda pada tungkai bawah
S80.8Cedera permukaan lain pada tungkai bawah
S80.9Cedera permukaan tungkai bawah, tidak dijelaskan
S81 Luka terbuka tungkai bawah
Kecuali: Amputasi trauma tungkai bawah (S88.-), luka terbuka tumit dan
kaki (S91.-)
S81.0Luka terbuka lutut
S81.7Luka ganda terbuka pada tungkai bawah
S81.8Luka terbuka bagian lain tungkai bawah
S81.9Luka terbuka tungkai bawah, bagian tidak dijelaskan
S82 Fraktur tungkai bawah, termasuk tumit
Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau
penggunaan kode ganda untuk identifikasi fraktur dan luka terbuka tidak
mungkin atau tidak diinginkan. Fraktur yang tidak jelas tertutup atau
terbuka
hendaknya
diklasifikasikan
sebagai
terbuka
0 closed
1 open
Termasuk: malleolus
Kecuali: fraktur kaki, selain tumit (S92.-)
S82.0Fraktur patella
Fraktur knee cap
S82.1Fraktur ujung atas tibia
Fraktur: kepala, kondilus,ujung proximal,atau tuberositas dari tibia
dengan atau tanpa disebutkan fraktur fibula
S82.2Fraktur batang tibia
Fraktur batang tibia dengan atau tanpa disebutkan fraktur fibula
S82.3Fraktur ujung bawah tibia
Fraktur ujung bawah tibia dengan atau tanpa disebutkan fraktur
fibula
Kecuali: fraktur malleolus medialis (S82.5)
S82.4Fraktur fibula alone
Kecuali: fraktur malleolus lateralis (S82.6)
S82.5Fraktur malleolus medialis
Fraktur tibia yang melibatkan: tumit, malleolus
S82.6Fraktur malleolus lateralis
Fraktur fibula yang melibatkan: tumit, malleolus
S82.7Fraktur ganda pada tungkai bawah
Kecuali: fraktur tibia dan fibula pada:
ujung atas (S82.1), batang (S82.2), atau ujung bawah
(S82.3):
S82.8Fraktur bagian lain tungkai bawah
Fraktur (pada): tumit NOS, bimalleolaris, trimalleolaris
S82.9Fraktur tungkai bawah, bagian tidak dijelaskan
S83 Dislokasi, sprain dan strain pada sendi dan ligamen lutut
Kecuali: kerusakan: patella (M22.0-M22.3), lutut, internal (M23.-)
dislokasi lutut: lama
(M24.3), patologis (M24.3), rekuren
(M24.4)
S83.0Dislokasi patella

379
S83.1Dislokasi lutut
Dislokasi (sendi) tibiofibula
S83.2Robekan meniskus, sekarang
Bucket-handle tear (pada): NOS, meniskus lateralis, meniskus
medialis
Kecuali: old bucket-handle tear (M23.2)
S83.3Robekan kartilago artikularis lutut, sekarang
S83.4Sprain dan strain melibatkan ligamen kolateral (fibularis)(tibialis)
lutut
S83.5Sprain dan strain melibatkan ligamen krusiata (anterior)(posterior)
lutut
S83.6Sprain dan strain bagian lain dan tidak dijelaskan pada lutut
Sprain dan strain: ligamen patella, sendi dan ligamen tibiofibularis
superior
S83.7Cedera pada struktur ganda lutut
Cedera pada meniskus (lateralis)(medialis) bersama ligamen
(collateral)(cruciate)
S84 Cedera syaraf pada level tungkai bawah
Kecuali: cedera syaraf pada level tumit dan kaki (S94.-)
S84.0Cedera n. tibialispada level tungkai bawah
S84.1Cedera n. peroneuspada level tungkai bawah
S84.2Cedera syaraf sensoris kulit pada level tungkai bawah
S84.7Cedera syaraf ganda pada level tungkai bawah
S84.8Cedera syaraf lain pada level tungkai bawah
S84.9Cedera syaraf yang tidak dijelaskan pada level tungkai bawah
S85 Cedera pembuluh darah pada tungkai bawah level
Kecuali: cedera pembuluh darah pada level tumit dan kaki (S95.-)
S85.0Cedera a. poplitea
S85.1Cedera a tibialis (anterior)(posterior)
S85.2Cedera a. peronealis
S85.3Cedera v. saphena magna pada level tungkai bawah
Cedera v. saphena magna NOS
S85.4Cedera v. saphena parva pada level tungkai bawah
S85.5Cedera v. poplitea
S85.7Cedera pembuluh darah ganda pada level tungkai bawah
S85.8Cedera pembuluh darah lain pada level tungkai bawah
S85.9Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan pada level tungkai
bawah
S86 Cedera otot dan tendon pada level tungkai bawah
Kecuali: cedera otot dan tendon pada di bawah tumit (S96.-)
S86.0Cedera tendon Achilles
S86.1Cedera otot dan tendon lain group otot posterior pada level
bawah
S86.2Cedera otot dan tendon group otot anterior pada level
bawah
S86.3Cedera otot dan tendon group otot peroneus pada level
bawah level
S86.7Cedera otot dan tendon ganda pada level tungkai bawah
S86.8Cedera otot dan tendon lain pada level tungkai bawah
S86.9Cedera otot dan tendon yang tidak dijelaskan pada level
bawah

tungkai
tungkai
tungkai

tungkai

S87 Cedera remuk tungkai bawah


Kecuali: cedera remuk tumit dan kaki (S97.-)
S87.0Cedera remuk lutut
S87.8Cedera remuk bagian lain dan tidak dijelaskan pada tungkai bawah
S88 Amputasi trauma tungkai bawah
Kecuali: Amputasi trauma: tumit dan kaki (S98.-), tungkai, level tak jelas
(T13.6)

380
S88.0Amputasi trauma level lutut
S88.1Amputasi trauma level antara lutut dan tumit
S88.9Amputasi trauma tungkai bawah, level tak jelas
S89 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada tungkai bawah
Kecuali: cedera lain dan tidak dijelaskan pada tumit dan kaki (S99.-)
S89.7Cedera ganda pada tungkai bawah
Cedera yang dengan klasifikasi lebih dari satu dari kategori S80-S88
S89.8Cedera lain yang dijelaskan pada tungkai bawah
S89.9Cedera tungkai bawah yang tidak dijelaskan

CEDERA TUMIT DAN KAKI (S90-S99)


Kecuali: Fraktur tumit dan malleolus (S82.-), frostbite (T33-T35)
Cedera bilateral of tumit dan kaki (T00-T07), tungkai, level tak jelas
(T12-T13)
Luka bakar dan korosi (T20-T32), gigitan atau sengatan serangga,
berbisa (T63.4)
S90 Cedera permukaan tumit dan kaki
S90.0Kontusio tumit
S90.1Kontusio jempol kaki tanpa kerusakan kuku
Kontusio jempol kaki NOS
S90.2Kontusio jempol kaki dengan kerusakan kuku
S90.3Kontusio bagian lain dan tidak dijelaskan pada kaki
S90.7Cedera permukaan ganda pada tumit dan kaki
S90.8Cedera permukaan lain pada tumit dan kaki
S90.9Cedera permukaan tumit dan kaki, tidak dijelaskan
S91 Luka terbuka tumit dan kaki
Kecuali: Amputasi trauma tumit dan kaki (S98.-)
S91.0
S91.1Luka
Luka
S91.2Luka
S91.3Luka
Luka
S91.7Luka

Luka terbuka tumit


terbuka jempol kaki tanpa kerusakan kuku
terbuka jempol kaki NOS
terbuka jempol kaki dengan kerusakan pada kuku
terbuka bagian lain kaki
terbuka kaki NOS
ganda terbuka pada tumit dan kaki

S92 Fraktur kaki, selain tumit


Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau
penggunaan kode ganda untuk identifikasi fraktur dan luka terbuka tidak
mungkin atau tidak diinginkan. Fraktur yang tidak jelas tertutup atau
terbuka
hendaknya
diklasifikasikan
sebagai
terbuka
0 closed
1 open
Kecuali: tumit (S82.-). malleolus (S82.-)
S92.0Fraktur calcaneus
Fraktur tulang tumit, fraktur os calcis
S92.1Fraktur talus
Fraktur astragalus
S92.2Fraktur other tarsal tulang(s)
Fraktur: kuboid, kuneiformis kaki (intermedia)(lateral)(medial),
navikulare kaki
S92.3Fraktur metatarsal tulang
S92.4Fraktur jempol kaki
S92.5Fraktur jari II, III, IV atau V pada kaki
S92.7Fraktur ganda pada kaki
S92.9Fraktur kaki, tidak dijelaskan
S93 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen pada level
tumit dan kaki
S93.0Dislokasi tumit sendi
Dislokasi: astragalus, ujung bawah fibula, talus, ujung bawah tibia
S93.1Dislokasi jari kaki

381
Dislokasi (sendi) interphalanx, (sendi) metatarsophalanx
S93.2Ruptur ligamen pada level tumit dan kaki
S93.3Dislokasi bagian lain dan tidak dijelaskan pada kaki
Dislokasi: navikulare kaki, (sendi) tarsus, (sendi) tarsometatarsus
S93.4Sprain dan strain tumit
Sprain dan strain (ligamen): kalkaneofibularis, kolateral internal,
deltoideus, talofibularis, tibiofibularis distal
Kecuali: cedera tendon Achilles (S86.0)
S93.5Sprain dan strain jempol kaki
Sprain dan strain: (sendi) metatarsophalanx, (sendi) interphalanx
S93.6Sprain dan strain bagian lain dan tidak dijelaskan of kaki
Sprain dan strain (ligamen) : tarsus, tarsometatarsus
S94 Cedera syaraf pada level tumit dan kaki
S94.0Cedera n. plantar lateralis
S94.1Cedera n. plantar medialis
S94.2Cedera n. peroneus profunda pada level tumit dan kaki
Cedera cabang lateralis terminal dari n. peroneus profunda
S94.3Cedera syaraf sensoris kulit pada level tumit dan kaki
S94.7Cedera syaraf ganda pada level tumit dan kaki
S94.8Cedera syaraf lain pada level tumit dan kaki
S94.9Cedera syaraf yang tidak dijelaskan pada level tumit dan kaki
S95 Cedera pembuluh darah pada tumit dan kaki level
Kecuali: cedera av. tibialis posterior (S85.-)
S95.0Cedera a. dorsalis pedis
S95.1Cedera a. plantaris pedis
S95.2Cedera v. dorsalis pedis
S95.7Cedera pembuluh darah gandapada level tumit dan kaki
S95.8Cedera pembuluh darah lain pada level tumit dan kaki
S95.9Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan pada level tumit dan
kaki
S96 Cedera otot dan tendon pada tumit dan kaki level
Kecuali: cedera tendon Achilles (S86.0)
S96.0Cedera otot dan tendon pada m. flexor longus jempol kaki pada level
tumit dan kaki
S96.1Cedera otot dan tendon pada m. extensor longus jempol kaki pada
level tumit dan kaki
S96.2Cedera otot dan tendon intrinsik pada level tumit dan kaki
S96.7Cedera otot dan tendon ganda pada level tumit dan kaki
S96.8Cedera otot dan tendon lain pada level tumit dan kaki
S96.9Cedera otot dan tendon yang tidak dijelaskan pada level tumit dan
kaki
S97 Cedera remuk tumit dan kaki
S97.0Cedera remuk tumit
S97.1Cedera remuk jari kaki
S97.8Cedera remuk bagian lain tumit dan kaki
Cedera remuk kaki NOS
S98 Amputasi trauma tumit dan kaki
S98.0Amputasi trauma kaki pada tumit level
S98.1Amputasi trauma satu jari kaki
S98.2Amputasi trauma dua atau lebih jari kakis
S98.3Amputasi trauma bagian lain kaki
Amputasi trauma gabugan jari kaki dan bagian lain kaki
S98.4Amputasi trauma kaki, level tak jelas
S99 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada tumit dan kaki
S99.7Cedera ganda pada tumit dan kaki
Cedera yang dengan klasifikasi lebih dari satu dari kategori S90-S98
S99.8Cedera lain yang dijelaskan pada tumit dan kaki

382
S99.9Cedera tumit dan kaki, tidak dijelaskan

CEDERA YANG MELIBATKAN DAERAH GANDA PADA


TUBUH (T00-T07)
Termasuk: Cedera bilateral anggota pada daerah tubuh yang sama
Cedera menurut jenis pada dua atau lebih daerah tubuh pada
S00-S99
Kecuali: Sunburn (L55.-), luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33T35)
Gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4)
Cedera ganda yang hanya melibatkan satu daerah tubuh lihat
bagian-S
T00 Cedera permukaan yang melibatkan daerah ganda pada
tubuh
T00.0Cedera permukaan kepala dengan leher
Cedera permukaan pada situs-situs S00.- dan S10.Kecuali: melibatkan daerah tubuh lainnya (T00.8)
T00.1Cedera permukaan thorax dengan abdomen, punggung bawah dan
pelvis
Cedera permukaan pada situs-situs S20.-, S30.- dan T09.0
Kecuali: melibatkan daerah tubuh lainnya (T00.8)
T00.2Cedera permukaan daerah ganda anggota atas
Cedera permukaan pada situs-situs S40.-, S50.-, S60.- dan T11.0
Kecuali: melibatkan anggota bawah (T00.6)
melibatkan:thorax, abdomen, punggung bawah dan pelvis
(T00.8)
T00.3Cedera permukaan daerah ganda anggota bawah
Cedera permukaan pada situs-situs S70.-, S80.-, S90.- dan T13.0
Kecuali: melibatkan anggota atas (T00.6)
melibatkan thorax, abdomen, punggung bawah dan pelvis
(T00.8)
T00.6Cedera permukaan daerah ganda anggota atas dan anggota bawah
Cedera permukaan pada situs-situs T00.2 dan T00.3
Kecuali: melibatkan thorax, abdomen, punggung bawah dan pelvis
(T00.8)
T00.8Cedera permukaan pada kombinasi daerah tubuh lainnya
T00.9Cedera permukaan ganda, tidak dijelaskan
Abrasi, blisters (nonthermal), bruises, kontusio, haematomas, dan
gigitan serangga (tak berbisa): ganda, NOS
T01 Luka terbuka yang melibatkan daerah ganda pada tubuh
Kecuali: Amputasi trauma yang melibatkan daerah ganda pada tubuh
(T05.-)
T01.0Luka terbuka kepala dengan leher
Luka terbuka pada situs-situs S01.- dan S11.Kecuali: dengan melibatkan daerah tubuh lainnya (T01.8)
T01.1Luka terbuka thorax dengan abdomen, punggung bawah dan pelvis
Luka terbuka pada situs-situs S21.-, S31.- dan T09.1
Kecuali: dengan melibatkan daerah tubuh lainnya (T01.8)
T01.2Luka terbuka daerah ganda pada anggota atas
Luka terbuka pada situs-situs S41.-, S51.-, S61.- dan T11.1
Kecuali: melibatkan anggota bawah (T01.6)
melibatkan thorax, abdomen, punggung bawah dan pelvis
(T01.8)
T01.3Luka terbuka daerah ganda pada anggota bawah
Luka terbuka pada situs-situs S71.-, S81.-, S91.- dan T13.1
Kecuali: melibatkan anggota atas (T01.6)
melibatkan thorax, abdomen, punggung bawah dan pelvis
(T01.8)
T01.6Luka terbuka daerah ganda anggota atas dan anggota bawah

383
Luka terbuka pada situs-situs T01.2 dan T01.3
Kecuali:
melibatkan thorax, abdomen, punggung bawah dan
pelvis (T01.8)
T01.8Luka terbuka kombinasi daerah tubuh lainnya
T01.9Luka ganda terbuka, tidak dijelaskan
Gigitan serangga, sayatan, laserasi, dan luka tusuk: ganda, NOS
T02 Fraktur yang melibatkan daerah ganda pada tubuh
Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau
penggunaan kode ganda untuk identifikasi fraktur dan luka terbuka tidak
mungkin atau tidak diinginkan. Fraktur yang tidak jelas tertutup atau
terbuka
hendaknya
diklasifikasikan
sebagai
terbuka
0 closed
1 open
T02.0Fraktur kepala dengan leher
Fraktur pada situs-situs S02.- dan S12.Kecuali: dengan melibatkan daerah tubuh lainnya (T02.8)
T02.1Fraktur thorax dengan punggung bawah dan pelvis
Fraktur pada situs-situs S22.-, S32.- dan T08
Kecuali: bersama:
fraktur: anggota (T02.7), daerah tubuh
lainnya (T02.8)
T02.2Fraktur daerah ganda satu anggota atas
Fraktur pada situs-situs S42.-, S52.-, S62.- dan T10 dari satu
anggota atas
Kecuali: bersama:
fraktur: anggota atas yang lain (T02.4),
anggota bawah (T02.6)
fraktur thorax, punggung bawah dan pelvis (T02.7)
T02.3Fraktur daerah ganda satu anggota bawah
Fraktur pada situs-situs S72.-, S82.-, S92.- dan T12 dari satu
anggota bawah
Kecuali: bersama:
fraktur anggota bawah yang lain (T02.5),
anggota atas (T02.6)
fraktur thorax, punggung bawah dan pelvis (T02.7)
T02.4Fraktur daerah ganda kedua anggota atas
Fraktur pada situs-situs S42.-, S52.-, S62.- dan T10 yang dinyatakan
bilateral
Kecuali: bersama:
fraktur anggota bawah (T02.6),
fraktur thorax, punggung bawah dan pelvis (T02.7)
T02.5Fraktur daerah ganda kedua anggota bawah
Fraktur pada situs-situs S72.-, S82.-, S92.- dan T12 yang dinyatakan
bilateral
Kecuali: bersama
fraktur anggota atas (T02.6),
fraktur thorax, punggung bawah dan pelvis (T02.7)
T02.6Fraktur daerah ganda anggota atas dengan anggota bawah
Kecuali: bersama:
fraktur: thorax, punggung bawah dan pelvis
(T02.7)
T02.7Fraktur thorax dengan punggung bawah dan pelvis, dan dengan
anggota
T02.8Fraktur yang melibatkan kombinasi daerah tubuh lainnya
T02.9Fraktur ganda, tidak dijelaskan
T03 Dislokasi, sprain dan strain yang melibatkan daerah ganda
pada tubuh
T03.0Dislokasi, sprain dan strain kepala dengan leher
Dislokasi, sprain dan strain pada situs-situs S03.- dan S13.Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain daerah lainnya
(T03.8)
T03.1Dislokasi, sprain dan strain thorax dengan punggung bawah dan
pelvis
Dislokasi, sprain dan strain pada situs-situs S23.-, S33.- dan T09.2
Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain daerah lainnya (T03.8)
T03.2Dislokasi, sprain dan strain daerah ganda pada anggota atas

384
Dislokasi, sprain dan strain pada situs-situs S43.-, S53.-, S63.- dan
T11.2
Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain:
anggota bawah (T03.4), thorax, punggung bawah dan pelvis
(T03.8)
T03.3Dislokasi, sprain dan strain daerah ganda pada anggota bawah
Dislokasi, sprain dan strain pada situs-situs S73.-, S83.-, S93.- dan
T13.2
Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain:
anggota atas (T03.4), thorax, punggung bawah dan pelvis
(T03.8)
T03.4Dislokasi, sprain dan strain daerah ganda pada anggota atas dengan
anggota bawah
Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain
thorax, punggung bawah dan pelvis (T03.8)
T03.8Dislokasi, sprain dan strain kombinasi daerah tubuh lainnya
T03.9Dislokasi, sprain dan strain yang ganda, tidak dijelaskan
T04 Cedera remuk melibatkan daerah ganda pada tubuh
T04.0Cedera remuk kepala dengan leher
Cedera remuk pada situs-situs S07.- dan S17.Kecuali: dengan melibatkan daerah tubuh lainnya (T04.8)
T04.1Cedera remuk thorax dengan abdomen, punggung bawah dan pelvis
Cedera remuk: pada situs-situs S28.- dan S38.-, badan NOS
Kecuali: bersama: anggota (T04.7), daerah tubuh lainnya (T04.8)
T04.2Cedera remuk daerah ganda pada anggota atas
Cedera remuk: anggota atas NOS, pada situs-situs S47.-, S57.- dan
S67.Kecuali: bersama:
anggota bawah (T04.4)
thorax, abdomen, punggung bawah dan pelvis
(T04.7)
T04.3Cedera remuk daerah ganda pada anggota bawah
Cedera remuk: anggota bawah NOS, pada situs-situs S77.-, S87.dan S97.Kecuali: bersama:
anggota atas (T04.4)
thorax, abdomen, punggung bawah dan pelvis
(T04.7)
T04.4Cedera remuk daerah ganda pada anggota atas dengan anggota
bawah
Kecuali: melibatkan thorax, abdomen, punggung bawah dan pelvis
(T04.7)
T04.7Cedera remuk thorax dengan abdomen, punggung bawah dan pelvis
dengan anggota
T04.8Cedera remuk yang melibatkan kombinasi daerah tubuh lainnya
T04.9Cedera remuk ganda, tidak dijelaskan
T05 Amputasi trauma yang melibatkan daerah ganda pada tubuh
Termasuk: Avulsion yang melibatkan daerah ganda pada tubuh
Kecuali: Dekapitasi (S18), luka terbuka melibatkan daerah ganda pada
tubuh (T01.-)
Amputasi trauma: badan NOS (T09.6), lengan atas NOS (T11.6),
tungkai NOS (T13.6)
T05.0Amputasi trauma kedua tangan
T05.1Amputasi trauma satu tangan dan lengan atas yang lain [semua
level, selain tangan]
T05.2Amputasi trauma kedua lengan [semua level]
T05.3Amputasi trauma kedua kaki
T05.4Amputasi trauma satu kaki dan tungkai yang lain [semua level,
selain kaki]
T05.5Amputasi trauma kedua tungkai [semua level]
T05.6Amputasi trauma anggota atas dan bawah, semua kombinasi [semua
level]

385
T05.8Amputasi trauma yang melibatkan kombinasi daerah tubuh lainnya
Transeksi: abdomen, thorax
T05.9Amputasi trauma ganda, tidak dijelaskan
T06 Cedera lain pada daerah ganda tubuh, not elsewhere
classified
T06.0Cedera otak dan syaraf kepala dengan cedera syaraf dan medulla
spinalis pada leher
Cedera pada S04.- dan S06.- dengan cedera pada S14.T06.1Cedera syaraf dan medulla spinalis yang melibatkan daerah tubuh
lainnya
T06.2Cedera syaraf yang melibatkan daerah ganda pada tubuh
Cedera ganda pada syaraf NOS
Kecuali: dengan keterlibatan medulla spinalis (T06.0-T06.1)
T06.3Cedera pembuluh darah yang melibatkan daerah ganda pada tubuh
T06.4Cedera otot dan tendon yang melibatkan daerah ganda pada tubuh
T06.5Cedera organ intrathorax dengan intra-abdominal dan organ pelvik
T06.8Cedera lain yang dijelaskan yang melibatkan daerah ganda pada
tubuh
T07 Cedera ganda yang tidak dijelaskan
Kecuali: Cedera NOS (T14.9)

CEDERA BAGIAN BADAN, ANGGOTA ATAU DAERAH


YANG TIDAK JELAS (T08-T14)
Kecuali: Cedera pada daerah ganda tubuh (T00-T07), luka bakar dan
korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35), gigitan atau sengatan
serangga, berbisa (T63.4)
T08 Fraktur spina, level tak jelas
Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau
penggunaan kode ganda untuk identifikasi fraktur dan luka terbuka tidak
mungkin atau tidak diinginkan. Fraktur yang tidak jelas tertutup atau
terbuka
hendaknya
diklasifikasikan
sebagai
terbuka
0 closed
1 open
Kecuali: fraktur ganda pada spina, level tak jelas (T02.1)
T09 Cedera lain pada spina dan badan, level tak jelas
Kecuali: Cedera remuk badan NOS (T04.1), transeksi badan (T05.8),
cedera ganda pada badan (T00-T06)
T09.0Cedera permukaan badan, level tak jelas
T09.1Luka terbuka badan, level tak jelas
T09.2Dislokasi, sprain dan strain yang tidak dijelaskan sendi dan ligamen
badan
T09.3Cedera medulla spinalis, level tak jelas
T09.4Cedera tidak dijelaskan nerve, spinal nerve root dan plexus badan
T09.5Cedera tidak dijelaskan otot dan tendon pada badan
T09.6Amputasi trauma badan, level tak jelas
T09.8Cedera lain yang dijelaskan pada badan, level tak jelas
T09.9Cedera badan yang tidak dijelaskan, level tak jelas
T10 Fraktur anggota atas, level tak jelas
Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau
penggunaan kode ganda untuk identifikasi fraktur dan luka terbuka tidak
mungkin atau tidak diinginkan. Fraktur yang tidak jelas tertutup atau
terbuka
hendaknya
diklasifikasikan
sebagai
terbuka
0 closed
1 open
Patah lengan atas NOS
Fraktur lengan atas NOS
Kecuali: Fraktur ganda lengan atas, level tak jelas (T02.-)
T11 Cedera lain pada anggota atas, level tak jelas

386
Kecuali: Cedera remuk: anggota atas NOS (T04.2), daerah ganda tubuh
(T00-T06)
Fraktur anggota atas, level tak jelas (T10)
T11.0Cedera permukaan anggota atas, level tak jelas
T11.1Luka terbuka anggota atas, level tak jelas
T11.2Dislokasi, sprain dan strain tak jelas di sendi dan ligamen anggota
atas, level tak jelas
T11.3Cedera syaraf yang tidak dijelaskan pada anggota atas, level tak
jelas
T11.4Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan pada anggota atas,
level tak jelas
T11.5Cedera otot dan tendon yang tidak dijelaskan pada anggota atas,
level tak jelas
T11.6Amputasi trauma anggota atas, level tak jelas
Amputasi trauma lengan NOS
T11.8Cedera lain yang dijelaskan pada anggota atas, level tak jelas
T11.9Cedera anggota atas yang tidak dijelaskan, level tak jelas
Cedera lengan NOS
T12 Fraktur anggota bawah, level tak jelas
Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau
penggunaan kode ganda untuk identifikasi fraktur dan luka terbuka tidak
mungkin atau tidak diinginkan. Fraktur yang tidak jelas tertutup atau
terbuka
hendaknya
diklasifikasikan
sebagai
terbuka
0 closed
1 open
Patah tungkai NOS, fraktur tungkai NOS
Kecuali: Fraktur ganda pada tungkai, level tak jelas (T02.-)
T13 Cedera lain pada anggota bawah, level tak jelas
Kecuali: Cedera remuk anggota bawah NOS (T04.3), cedera ganda
daerah tubuh (T00-T06), fraktur anggota bawah, level tak
jelas (T12)
T13.0Cedera permukaan anggota bawah, level tak jelas
T13.1Luka terbuka anggota bawah, level tak jelas
T13.2Dislokasi, sprain dan strain tak jelas di sendi dan ligamen anggota
bawah, level tak jelas
T13.3Cedera syaraf yang tidak jelas pada anggota bawah, level tak jelas
T13.4Cedera pembuluh darah yang tak jelas pada anggota bawah, level
tak jelas
T13.5Cedera tidak dijelaskan otot dan tendon pada anggota bawah, level
tak jelas
T13.6Amputasi trauma anggota bawah, level tak jelas
Amputasi trauma tungkai NOS
T13.8Cedera lain yang dijelaskan pada anggota bawah, level tak jelas
T13.9Cedera anggota bawah yang tidak dijelaskan, level tak jelas
Cedera tungkai NOS
T14 Cedera di daerah tubuh yang tidak dijelaskan
Kecuali: Cedera pada daerah ganda tubuh (T00-T07)
T14.0Cedera permukaan di daerah tubuh yang tidak dijelaskan
Abrasio [lecet], blister [melepuh] (nonthermal), kontusio, memar,
haematoma: NOS
Ccedera akbat benda asing permukaan (serpihan) tanpa luka besar
terbuka NOS
Gigitan serangga (tak berbisa), atau cedera permukaan: NOS
Kecuali: cedera permukaan ganda NOS (T00.9)
T14.1Luka terbuka di daerah tubuh yang tidak dijelaskan
Sayatan, laserasi , luka terbuka, gigitan binatang, NOS
Luka tembus dengan benda asing (menembus) NOS
Kecuali: luka terbuka ganda NOS (T01.9)
amputasi trauma ganda NOS (T05.9), amputasi trauma NOS
(T14.7)

387
T14.2Fraktur di daerah tubuh yang tidak dijelaskan
Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau
penggunaan kode ganda untuk identifikasi fraktur dan luka terbuka tidak
mungkin atau tidak diinginkan. Fraktur yang tidak jelas tertutup atau
terbuka
hendaknya
diklasifikasikan
sebagai
terbuka
0 closed
1 open
Fraktur: NOS, tertutup NOS, dislokasi NOS, displaced NOS, terbuka
NOS
Kecuali: fraktur ganda NOS (T02.9)
T14.3Dislokasi, sprain dan strain tidak dijelaskan daerah tubuh
Avulsi, laserasi, sprain, atau strain pada (kapsul)(ligamen) sendi
NOS
Hemarthrosis, ruptur, subluxatio, robekan: traumatika (kapsul)
(ligamen) sendi NOS
Kecuali: dislokasi, sprain dan strain ganda NOS (T03.9)
T14.4Cedera syaraf di daerah tubuh yang tidak dijelaskan
Cedera syaraf NOS; Putus syaraf, hematomielia, paralisis
(sementara): traumatika NOS
Kecuali: cedera ganda pada syaraf NOS (T06.2)
T14.5Cedera pembuluh darah di daerah tubuh yang tidak dijelaskan
Avuksi, sayatan, laserasi, cedera pada pembuluh darah NOS
Aneurisma atau fistula (arteriovena), hematoma, ruptur: pada
pembuluh darah NOS
Kecuali: cedera ganda pada pembuluh darah NOS (T06.3)
T14.6Cedera otot dan tendon di daerah tubuh yang tidak dijelaskan
Avulsi, sayatan, laserasi, ruptur trauma, cedera: pada otot NOS dan
tendon NOS
Kecuali: cedera ganda pada tendon dan otot NOS (T06.4)
T14.7Cedera remuk dan amputasi trauma di daerah tubuh yang tidak
dijelaskan
Cedera remuk NOS, amputasi trauma NOS
Kecuali: cedera remuk ganda NOS (T04.9), amputasi trauma ganda
NOS (T05.9)
T14.8Cedera lain pada di daerah tubuh yang tidak dijelaskan
T14.9Cedera, tidak dijelaskan
Kecuali: cedera ganda NOS (T07)

EFEK BENDA ASING YANG MASUK MELALUI LOBANG


ALAMIAH (T15-T19)
Kecuali: benda asing: tertinggal pada luka operasi (T81.5), residual di
jaringan lunak (M79.5)
pada luka tembus - lihat luka terbuka menurut daerah
tubuh
serpihan tanpa luka major terbuka: lihat cedera permukaan
menurut daerah tubuh
T15 Benda asing di bagian luar mata
Kecuali: benda asing pada luka tembus: tertahan (lama) (H05.5, H44.6H44.7),
benda asing pada luka tembus tertahan (lama) orbita dan bola
mata (S05.4-S05.5)
benda asing tertahan di kelopak (H02.8)
T15.0Benda asing di kornea
T15.1Benda asing di sakus konjungtiva
T15.8Benda asing di bagian lain dan ganda pada bagian luar mata
Benda asing di punktum lakrimalis
T15.9Benda asing di bagian luar mata, bagian tidak dijelaskan
T16 Benda asing di telinga
Benda asing di kanalis auditorius
T17 Benda asing di saluran pernafasan

388
Termasuk:

asphyxia akibat benda asing, inhalasi cairan atau muntahan


NOS
tercekik oleh: makanan (regurgitasi), phlegma [mukus
pernafasan]
T17.0Benda asing di sinus nasalis
T17.1Benda asing di cuping hidung
Benda asing di hidung NOS
T17.2Benda asing di farings
Benda asing di: nasofarings, tenggorokan NOS
T17.3Benda asing di larings
T17.4Benda asing di trakhea
T17.5Benda asing di bronkhus
T17.8Benda asing di bagian lain dan ganda pada saluran pernafasan
Benda asing di bronkhiolus, paru-paru
T17.9Benda asing di saluran pernafasan, bagian tidak dijelaskan
T18 Benda asing saluran pencernaan
Kecuali: benda asing di farings (T17.2)
T18.0
Benda asing di mulut
T18.1Benda asing di esofagus
T18.2Benda asing di lambung
T18.3Benda asing di usus halus
T18.4Benda asing di kolon
T18.5Benda asing di anus dan rektum
Benda asing di (pertemuan) rektosigmoid
T18.8Benda asing di bagian lain dan ganda pada saluran pencernaan
T18.9Benda asing di saluran pencernaan, bagian tidak dijelaskan
Benda asing di sistem pencernaan NOS, tertelan benda asing NOS
T19 Benda asing di saluran genitourinarius
Kecuali: Alat kontrasepsi (intrauterus)(vagina): komplikasi mekanis
(T83.3), kehadiran (Z97.5)
T19.0Benda asing di uretra
T19.1Benda asing di kandung kemih
T19.2Benda asing di vulva dan vagina
T19.3Benda asing di uterus [semua bagian]
T19.8Benda asing di bagian lain dan ganda pada saluran genitourinarius
T19.9Benda asing di saluran genitourinarius, bagian tidak dijelaskan

LUKA BAKAR DAN KOROSI (T20-T32)


Termasuk
Scalds [terkena air panas atau uap panas]
Luka bakar akibat: api, air panas, gas panas, gesekan, objek panas,
listrik, petir, radiasi
Luka bakar kimiawi [korosi] (external)(internal)
Kecuali: Sunburn (L55.-), erythema [dermatitis] ab igne (L59.0)
Kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi (L55-L59)

LUKA BAKAR DAN KOROSI PERMUKAAN LUAR TUBUH,


MENURUT SITUS (T20-T25)
Termasuk luka bakar dan korosi:
tingkat I [erythema], tingkat II [blisters, melepuh] [epidermis
lenyap]
tingkat III [nekrosis dalam pada jaringan di bawahnya] [fullthickness skin loss]
T20 Luka bakar dan korosi kepala dan leher
Termasuk: Kulit kepala [semua bagian], (daerah) dahi, telinga [semua
bagian], hidung (septum), bibir, mata dengan bagian lain
muka, kepala dan leher
Kecuali: Terbatas pada mata dan adnexa (T26.-), pada mulut dan farings
(T28.-)

389
T20.0Luka bakar dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada kepala dan
leher
T20.1Luka bakar tingkat I pada kepala dan leher
T20.2Luka bakar tingkat II pada kepala dan leher
T20.3Luka bakar tingkat III pada kepala dan leher
T20.4Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada kepala dan leher
T20.5Korosi tingkat I pada kepala dan leher
T20.6Korosi tingkat II pada kepala dan leher
T20.7Korosi tingkat III pada kepala dan leher
T21 Luka bakar dan korosi badan
Termasuk: Dinding dada, mammae, punggung (semua), daerah
interskapula, dinding perut, pinggang, perineum, penis,
testis, skrotum, vulva, labium (majus)(minus), anus
Kecuali: Luka bakar dan korosi: axilla (T22.-), daerah skapula (T22.-)
T21.0Luka bakar dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada badan
T21.1Luka bakar tingkat I pada badan
T21.2Luka bakar tingkat II pada badan
T21.3Luka bakar tingkat III pada badan
T21.4Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada badan
T21.5Korosi tingkat I pada badan
T21.6Korosi tingkat II pada badan
T21.7Korosi tingkat III pada badan
T22 Luka bakar dan korosi bahu dan lengan
Termasuk: Lengan [semua, selain pergelangan dan tangan saja], axilla,
daerah skapula
Kecuali: Luka bakar dan korosi: interskapula (T21.-), pergelangan dan
tangan saja (T23.-)
T22.0Luka bakar dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada pada bahu
dan lengan
T22.1Luka bakar tingkat I pada bahu dan lengan
T22.2Luka bakar tingkat II pada bahu dan lengan
T22.3Luka bakar tingkat III pada bahu dan lengan
T22.4Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada bahu dan lengan
T22.5Korosi tingkat I pada bahu dan lengan
T22.6Korosi tingkat II pada bahu dan lengan
T22.7Korosi tingkat III pada bahu dan lengan
T23 Luka bakar dan korosi pergelangan dan tangan
Termasuk:
telapak tangan, (kuku) jari, (kuku) ibu jari
T23.0Luka bakar dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada pergelangan
dan tangan
T23.1Luka bakar tingkat I pada pergelangan dan tangan
T23.2Luka bakar tingkat II pada pergelangan dan tangan
T23.3Luka bakar tingkat III pada pergelangan dan tangan
T23.4Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada pergelangan dan
tangan
T23.5Korosi tingkat I pada pergelangan dan tangan
T23.6Korosi tingkat II pada pergelangan dan tangan
T23.7Korosi tingkat III pada pergelangan dan tangan
T24 Luka bakar dan korosi panggul dan tungkai
Termasuk: Tungkai [semua bagian, selain tumit dan kaki saja]
Kecuali: Luka bakar dan korosi tumit dan kaki saja (T25.-)
T24.0Luka bakar dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada panggul dan
tungkai
T24.1Luka bakar tingkat I pada panggul dan tungkai
T24.2Luka bakar tingkat II pada panggul dan tungkai
T24.3Luka bakar tingkat III pada panggul dan tungkai
T24.4Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada panggul dan
tungkai
T24.5Korosi tingkat I pada panggul dan tungkai

390
T24.6Korosi tingkat II pada panggul dan tungkai
T24.7Korosi tingkat III pada panggul dan tungkai
T25 Luka bakar dan korosi tumit dan kaki
Termasuk: Jempol kaki
T25.0Luka bakar dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada tumit dan
kaki
T25.1Luka bakar tingkat I pada tumit dan kaki
T25.2Luka bakar tingkat II pada tumit dan kaki
T25.3Luka bakar tingkat III pada tumit dan kaki
T25.4Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada tumit dan kaki
T25.5Korosi tingkat I pada tumit dan kaki
T25.6Korosi tingkat II pada tumit dan kaki
T25.7Korosi tingkat III pada tumit dan kaki

LUKA BAKAR DAN KOROSI PADA MATA DAN ORGAN


INTERNAL (T26-T28)
T26 Luka bakar dan korosi pada mata dan adnexa
T26.0Luka bakar pada kelopak dan area periokuler
T26.1Luka bakar pada kornea dan sakus konjungtiva
T26.2Luka bakar dengan akibat ruptur dan kehancuran bola mata
T26.3Luka bakar pada bagian lain mata dan adnexa
T26.4Luka bakar pada mata dan adnexa, bagian tidak dijelaskan
T26.5Korosi pada kelopak dan area periokuler
T26.6Korosi pada kornea dan sakus konjungtiva
T26.7Korosi dengan akibat ruptur dan kehancuran bola mata
T26.8Korosi pada bagian lain mata dan adnexa
T26.9Korosi pada mata dan adnexa, bagian tidak dijelaskan
T27 Luka bakar dan korosi saluran pernafasan
T27.0Luka bakar pada larings dan trakhea
T27.1Luka bakar yang melibatkan larings dan trakhea dengan paru-paru
Kecuali: sindroma cedera ledakan (T70.8)
T27.2Luka bakar pada bagian lain saluran pernafasan
Luka bakar pada rongga thorax
T27.3Luka bakar pada saluran pernafasan, bagian tidak dijelaskan
T27.4Korosi pada larings dan trakhea
T27.5Korosi yang melibatkan larings dan trakhea dengan paru-paru
T27.6Korosi pada bagian lain saluran pernafasan
T27.7Korosi pada saluran pernafasan, bagian tidak dijelaskan
T28 Luka bakar dan korosi organ-organ internal lainnya
T28.0Luka bakar pada mulut dan farings
T28.1Luka bakar pada esofagus
T28.2Luka bakar pada bagian lain saluran pencernaan
T28.3Luka bakar pada organ genitourinarius internal
T28.4Luka bakar pada organ-organ internal lain dan tidak dijelaskan
T28.5Korosi pada mulut dan farings
T28.6Korosi pada esofagus
T28.7Korosi pada bagian lain saluran pencernaan
T28.8Korosi pada organ genitourinarius internal
T28.9Korosi pada organ-organ internal lain dan tidak dijelaskan

LUKA BAKAR DAN KOROSI DAERAH TUBUH GANDA


DAN TIDAK JELAS (T29-T32)
T29 Luka bakar dan korosi daerah ganda pada tubuh
Termasuk: Luka bakar dan korosi pada lebih dari satu kategori pada
T20-T28
T29.0Luka bakar dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada daerah
ganda, tingkat tidak jelas
Luka bakar ganda NOS

391
T29.1Luka bakar pada daerah ganda, disebutkan tidak lebih dari tingkat I
T29.2Luka bakar pada daerah ganda, disebutkan tidak lebih dari tingkat
II
T29.3Luka bakar pada daerah ganda, disebutkan paling kurang satu luka
bakar tingkat III
T29.4Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada daerah ganda
Korosi ganda NOS
T29.5Korosi pada daerah ganda, disebutkan tidak lebih dari tingkat I
T29.6Korosi pada daerah ganda, disebutkan tidak lebih dari tingkat II
T29.7Korosi pada daerah ganda, disebutkan paling kurang satu korosi
tingkat III
T30 Luka bakar dan korosi, daerah tubuh tidak dijelaskan
Kecuali: Luka bakar dan korosi, luas permukaan tubuh yang terlibat
dinyatakan (T31-T32)
T30.0Luka bakar dengan daerah tubuh tidak dijelaskan, tingkat tidak
dijelaskan
Luka bakar NOS
T30.1Luka bakar tingkat I, daerah tubuh tidak dijelaskan
Luka bakar tingkat I NOS
T30.2Luka bakar tingkat II, daerah tubuh tidak dijelaskan
Luka bakar tingkat II NOS
T30.3Luka bakar tingkat III, daerah tubuh tidak dijelaskan
Luka bakar tingkat III NOS
T30.4Korosi dengan daerah tubuh tidak dijelaskan, tingkat tidak
dijelaskan
Korosi NOS
T30.5Korosi tingkat I, daerah tubuh tidak dijelaskan
Korosi tingkat I NOS
T30.6Korosi tingkat II, daerah tubuh tidak dijelaskan
Korosi tingkat I NOS
T30.7Korosi tingkat III, daerah tubuh tidak dijelaskan
Korosi tingkat III NOS
T31 Luka bakar yang diklasifikasikan menurut luas permukaan
tubuh yang terlibat
Kategori ini hanya digunakan untuk kode primer kalau situs luka
bakar tidak jelas. Ia bisa digunakan sebagai kode tambahan bersama
kategori T20-T29 kalau situsnya dijelaskan.
T31.0Luka bakar yang melibatkan kurang dari 10% permukaan tubuh
T31.1Luka bakar yang melibatkan 10-19% permukaan tubuh
T31.2Luka bakar yang melibatkan 20-29% permukaan tubuh
T31.3Luka bakar yang melibatkan 30-39% permukaan tubuh
T31.4Luka bakar yang melibatkan 40-49% permukaan tubuh
T31.5Luka bakar yang melibatkan 50-59% permukaan tubuh
T31.6Luka bakar yang melibatkan 60-69% permukaan tubuh
T31.7Luka bakar yang melibatkan 70-79% permukaan tubuh
T31.8Luka bakar yang melibatkan 80-89% permukaan tubuh
T31.9Luka bakar yang melibatkan 90% atau lebih permukaan tubuh
T32 Korosi classified according to extent of body surface involved
Kategori ini hanya digunakan untuk kode primer kalau situs luka
bakar tidak jelas. Ia bisa digunakan sebagai kode tambahan bersama
kategori T20-T29 kalau situsnya dijelaskan.
T32.0Korosi yang melibatkan kurang dari 10% permukaan tubuh
T32.1Korosi yang melibatkan 10-19% permukaan tubuh
T32.2Korosi yang melibatkan 20-29% permukaan tubuh
T32.3Korosi yang melibatkan 30-39% permukaan tubuh
T32.4Korosi yang melibatkan 40-49% permukaan tubuh
T32.5Korosi yang melibatkan 50-59% permukaan tubuh
T32.6Korosi yang melibatkan 60-69% permukaan tubuh
T32.7Korosi yang melibatkan 70-79% permukaan tubuh

392
T32.8Korosi yang melibatkan 80-89% permukaan tubuh
T32.9Korosi yang melibatkan 90% atau lebih permukaan tubuh

FROSTBITE (T33-T35)
Kecuali: Hypothermia dan efek lain penurunan suhu (T68-T69)
T33 Frostbite permukaan
Termasuk: Frostbite dengan kehilangan sebagian ketebalan kulit
Kecuali: Frostbite permukaan yang melibatkan daerah ganda pada tubuh
(T35.0)
T33.0Frostbite permukaan pada kepala
T33.1Frostbite permukaan pada leher
T33.2Frostbite permukaan pada thorax
T33.3Frostbite permukaan pada abdominal wall, punggung bawah dan
pelvis
T33.4Frostbite permukaan pada lengan atas
Kecuali: frostbite permukaan pada pergelangan dan tangan alone
(T33.5)
T33.5Frostbite permukaan pada pergelangan dan tangan
T33.6Frostbite permukaan pada panggul dan paha
T33.7Frostbite permukaan pada lutut dan tungkai bawah
Kecuali: frostbite permukaan pada tumit dan kaki saja (T33.8)
T33.8Frostbite permukaan pada tumit dan kaki
T33.9Frostbite permukaan pada situs-situs yang lain dan tidak dijelaskan
Frostbite permukaan (pada): NOS, badan NOS, tungkai NOS
T34 Frostbite dengan nekrosis jaringan
Kecuali: Frostbite dengan nekrosis jaringan daerah ganda pada tubuh
(T35.1)
T34.0Frostbite dengan nekrosis jaringan kepala
T34.1Frostbite dengan nekrosis jaringan pada leher
T34.2Frostbite dengan nekrosis jaringan thorax
T34.3Frostbite dengan nekrosis jaringan dinding perut, punggung bawah
dan pelvis
T34.4Frostbite dengan nekrosis jaringan lengan
Kecuali: frostbite dengan nekrosis jaringan pergelangan dan tangan
saja (T34.5)
T34.5Frostbite dengan nekrosis jaringan pergelangan dan tangan
T34.6Frostbite dengan nekrosis jaringan panggul dan paha
T34.7Frostbite dengan nekrosis jaringan lutut dan tungkai bawah
Kecuali: frostbite dengan nekrosis jaringan tumit dan kaki saja
(T34.8)
T34.8Frostbite dengan nekrosis jaringan tumit dan kaki
T34.9Frostbite dengan nekrosis jaringan pada situs-situs yang lain dan
tidak dijelaskan
Frostbite dengan nekrosis jaringan (pada): NOS, badan NOS,
tungkai NOS
T35 Frostbite daerah ganda pada tubuh dan frostbite yang tidak
dijelaskan
T35.0Frostbite permukaan daerah ganda pada tubuh
Frostbite permukaan ganda NOS
T35.1Frostbite dengan nekrosis jaringan daerah ganda pada tubuh
Frostbite ganda dengan nekrosis jaringan NOS
T35.2Frostbite yang tidak dijelaskan pada kepala dan leher
T35.3Frostbite yang tidak dijelaskan pada thorax, abdomen, punggung
bawah dan pelvis
Frostbite badan NOS
T35.4Frostbite yang tidak dijelaskan pada anggota atas
T35.5Frostbite yang tidak dijelaskan pada anggota bawah
T35.6Frostbite yang tidak dijelaskan pada daerah ganda tubuh
Frostbite ganda NOS

393
T35.7Frostbite yang tidak dijelaskan pada situs yang tidak dijelaskan
Frostbite NOS

KERACUNAN OLEH DRUGS, MEDIKAMEN DAN ZAT-ZAT


BIOLOGIS (T36-T50)
Termasuk:

Overdois zat-zat terkait, zat yang diberikan atau dimakan


secara salah
Kecuali: Ketergantungan obat dan kelainan mental dan tingkah laku yang
terkait akibat: penggunaan zat psikoaktif (F10-F19),
intoxikasi obat yang patologis (F10-F19), reaksi dan
keracunan obat yang mengganggu janin dan neonatus (P00P96)
Penyalahgunaan zat yang tidak menyebabkan ketergantungan
(F55)
Efek tidak diharapkan [hipersensitifitas, reaksi, dsb.] dari zat
yang diberikan secara benar, diklasifikasikan menurut bentuk
efek yang tidak diharapkan, yaitu:
kelainan darah (D50-D76), gastritis aspirin (K29.-),
dermatitis karena zat yang dimasukkan ke dalam badan
(L27.-),
dermatitis kontak (L23-L25), nefropati (N14.0-N14.2),
dan efek tak diharapkan yang tidak dijelaskan dari obat
(T88.7)
T36 Keracunan oleh antibitika sistemik
Kecuali: Antibiotika antineoplastik (T45.1), antibiotika lokal NEC (T49.0),
antibiotika topikal untuk telinga, hidung dan tenggorokan
(T49.6), mata (T49.5)
T36.0Penisillin
T36.1Cefalosporin dan antibiotika beta-laktam lainnya
T36.2Group khloramphenicol
T36.3Macrolida
T36.4Tetrasiklin
T36.5Aminoglikosida
Streptomisin
T36.6Rifamisin
T36.7Antibiotika antif, digunakan secara sistemik
T36.8Antibitika sistemik lainnya
T36.9Antibitika sistemik, tidak dijelaskan
T37 Keracunan oleh obat anti-infeksi dan antiparasit lainnya
Kecuali: Obat anti-infeksi: lokal NEC (T49.0), topikal: mata (T49.5), THT
(T49.6)
T37.0Sulfonamida
T37.1Obat anti mikobakteria
Kecuali: rifamisin (T36.6), streptomisin (T36.5)
T37.2Obat antimalarial dan obat yang bekerja pada protozoa darah
lainnya
Kecuali: derivat hydroxyquinoline (T37.8)
T37.3Obat antiprotozoa lainnya
T37.4Anthelminthika
T37.5Obat antivirus
Kecuali: amantadine (T42.8), cytarabine (T45.1)
T37.8Obat anti-infeksi dan antiparasit lain yang dijelaskan
Derivat hidroksiquinolin
Kecuali: obat antimalaria (T37.2)
T37.9Obat anti-infeksi dan antiparasit, tidak dijelaskan
T38 Keracunan
oleh
hormon,
substitusi
dan
antagonis
sintetiknya, n. e. c.
Kecuali: oxitosin (T48.0), mineralokortikoid dan antagonisnya (T50.0)
hormon paratiroid dan derivatnya (T50.9)

394
T38.0Glucokortikoids dan analog sintetik
Kecuali: glukokortikoid topikal (T49.-)
T38.1Hormon tiroid dan substitusinya
T38.2Obat antitiroid
T38.3Insulin dan obat hipoglikemik [antidiabetik] oral
T38.4Kontrasepsi oral
Preparat kontrasepsi oral berbahan tunggal atau ganda
T38.5Estrogen dan progestogen lainnya
Campuran dan substitusi estrogen dan progestogen
T38.6Antigonadotrophin, antiestrogen, antiandrogen, n. e. c.
Tamoxifen
T38.7Androgen dan obat anabolik
T38.8Hormon dan substitusi sintetiknya yang lain dan tidak dijelaskan
Hormon pituitari anterior [adenohipofisis]
T38.9Antagonis hormon lain dan tidak dijelaskan
T39 Keracunan oleh analgesik, antipiretik dan antirematik
nonopioid
T39.0Salisilat
T39.1Derivat 4-aminofenol
T39.2Derivat pirazolon
T39.3Nonsteroidal anti-inflammatory drugs [NSAID] lainnya
T39.4Antirematik, not elsewhere classified
Kecuali: glucocorticoids (T38.0), salisilat (T39.0)
T39.8Analgesik dan antipiretik non-opioid lainnya, not elsewhere
classified
T39.9Analgesik, antipiretik dan antirematik non-opioid, tidak dijelaskan
T40 Keracunan
oleh
narkotika
dan
psikodisleptika
[hallusinogens]
Kecuali: Ketergantungan obat dan kelainan mental dan tingkah laku
terkait akibat penggunaan zat psikoaktif (F10-F19)
T40.0Opium
T40.1Heroin
T40.2Opioid lainnya
Codeine, morphine
T40.3Methadone
T40.4Narkotik sintetik lainnya
Pethidine
T40.5Cocaine
T40.6Narcotik lain dan tidak dijelaskan
T40.7(Derivat) cannabis
T40.8Lysergide [LSD]
T40.9Psychodysleptics [hallucinogens] lain dan tidak dijelaskan
Mescaline, psilocin, psilocybine
T41 Keracunan oleh gas-gas anestetik dan terapi
Kecuali: opioid (T40.0-T40.2), cocaine (T40.5), benzodiazepines (T42.4)
T41.0Anestetik yang dihirup
Kecuali: oksigen (T41.5)
T41.1Anestetik intravena
Thiobarbiturates
T41.2Anestetik umum lain dan tidak dijelaskan
T41.3Anestetik lokal
T41.4Anestetik, tidak dijelaskan
T41.5Gas-gas terapi
Karbon dioxida, oksigen
T42 Keracunan oleh obat antiepilepsi, sedatif-hipnotik dan
antiparkinsonisme
Kecuali: Dependensi obat dan kelainan jiwa dan tingkah laku akibat zat
psikoaktif (F10-F19)
T42.0Derivat hidantoin

395
T42.1Iminostilbenes
Carbamazepine
T42.2Suksinimida dan oxazolidinediones
T42.3Barbiturat
Kecuali: thiobarbiturates (T41.1)
T42.4Benzodiazepines
T42.5Antiepileptik campuran, not elsewhere classified
T42.6Obat antiepilepsi dan sedatif-hipnotik lainnya
Methaqualone, valproic acid
Kecuali: carbamazepine (T42.1)
T42.7Obat antiepilepsi dan sedatif-hipnotik, tidak dijelaskan
Sleeping: draught, tablet, drug NOS
T42.8Obat antiparkinsonisme dan depresan tonus otot pusat lainnya
Amantadine
T43 Keracunan oleh obat psikotropika, not elsewhere classified
Kecuali: Dependensi obat dan kelainan jiwa dan tingkah laku akibat zat
psikoaktif (F10-F19), psikodisleptika [hallusinogen] (T40.7T40.9), depresan nafsu makan (T50.5), barbiturat (T42.3),
benzodiazepin (T42.4), methaqualon (T42.6)
T43.0Antidepresan tricyclic dan tetracyclic
T43.1Antidepresan monoamine-oxidase-inhibitor
T43.2Antidepresan lain dan tidak dijelaskan
T43.3Antipsikotik dan neuroleptik phenothiazine
T43.4Neuroleptik butyrophenone dan thioxanthene
T43.5Antipsychotics dan neuroleptics lain dan tidak dijelaskan
Kecuali: rauwolfia (T46.5)
T43.6Psikostimulan dengan potential penyalahgunaan
Kecuali: cocaine (T40.5)
T43.8Obat psikotropika lain, not elsewhere classified
T43.9Obat psikotropika, tidak dijelaskan
T44 Keracunan oleh obat-obat sistem syaraf otonom
T44.0Agen antikolinesterase
T44.1Parasimpatomimetika lain [cholinergics]
T44.2Obat penghambat ganglion, not elsewhere classified
T44.3Parasimpatolitik
[antikolinergik
dan
antimuskarinik]
dan
spasmolitika lain, n. e. c.
Papaverine
T44.4Agonists alpha-adrenoreseptor, not elsewhere classified
Metaraminol
T44.5Agonists beta-adrenoreseptor, not elsewhere classified
Kecuali: salbutamol (T48.6)
T44.6Antagonis alpha-adrenoreseptor, not elsewhere classified
Kecuali: ergot alkaloids (T48.0)
T44.7Antagonis beta-adrenoreseptor, not elsewhere classified
T44.8Agen yang bekerja sentral dan penghambat neuron adrenergika, n.
e. c.
Kecuali: clonidine (T46.5), guanethidine (T46.5)
T44.9Obat sistem syaraf otonom lain dan tidak dijelaskan.
Obat yang merangsang adrenoreseptor alpha- dan betaT45 Keracunan oleh obat-obat sistemik dan hematologis, n. e. c.
T45.0Obat antiallergik dan antiemetik
Kecuali: neuroleptik berbasis phenothiazine (T43.3)
T45.1Obat antineoplastik dan immunosuppressif
Antibiotika antineoplastik, cytarabine
Kecuali: tamoxifen (T38.6)
T45.2Vitamins, n. e. c.
Kecuali: vitamin K (T45.7), (derivat) nicotinic acid (T46.7)
T45.3Enzim, not elsewhere classified
T45.4Iron dan compundnya

396
T45.5Antikoagulan
T45.6Obat yang mempengaruhi fibrinoliysis
T45.7Antagonists antikoagulan, vitamin K dan koagulan lainnya
T45.8Agen lain yang primernya sistemik dan hematologis
Preparat hepar, agen antianemia lain, darah alami, produk darah,
pengganti plasma
Kecuali: iron (T45.4), immunoglobulin (T50.9)
T45.9Agen yang primernya sistemik dan hematologis, tidak dijelaskan
T46 Keracunan oleh obat-obat sistem kardiovaskuler
Kecuali: metaraminol (T44.4)
T46.0Cardiac-stimulant glycosides dan drugs of similar action
T46.1Calcium-channel blockers
T46.2Obat antidisritmik lain, n. e. c.
Kecuali: antagonis beta-adrenoreseptor (T44.7)
T46.3Vasodilators koronaria, not elsewhere classified
Dipyridamole
Kecuali: antagonis beta-adrenoreceptor (T44.7), calcium-channel
blockers (T46.1)
T46.4Angiotensin-converting-enzyme inhibitors
T46.5Obat antihipertensi lain, n. e. c.
Clonidine, guanethidine, rauwolfia
Kecuali: antagonis -adrenoseptor (T44.7), Ca blocker (T46.1),
diuretik (T50.0-T50.2)
T46.6Obat antihiperlipidemik dan antiarteriosklerotik
T46.7Vasodilator perifer
(Derivat) nicotinic acid
Kecuali: papaverine (T44.3)
T46.8Obat antivarises, termasuk obat sklerosis
T46.9Obat sistem kardiovaskuler lain dan tidak dijelaskan agents
T47 Keracunan oleh obat-obat sistem gastrointestinal
T47.0Antagonists H2-receptor histamin
T47.1Obat antasida dan anti sekresi lambung lainnya
T47.2Laxatif stimulan
T47.3Laxatif salin dan osmotik
T47.4Laxatif lain
Obat atonia usus
T47.5Digestan
T47.6Obat antidiare
Kecuali: antibiotika dan anti-infeksi sistemik lainnya (T36-T37)
T47.7Emetika
T47.8Obat sistem gastrointestinal lainnya
T47.9Obat sistem gastrointestinal, tidak dijelaskan
T48 Keracunan oleh obat otot polos dan skeletal dan sistem
pernafasan
T48.0Obat oksitosin
Kecuali: estrogen, progestogen dan antagonis (T38.4-T38.6)
T48.1Relaxant otot skeletal [neuromuscular blocking agents]
T48.2Obat otot lain dan tidak dijelaskan
T48.3Antitusif
T48.4Expektoran
T48.5Obat anti-common-cold
T48.6Antiasmatika, n. e. c.
Salbutamol
Kecuali:
hormon
[adenohipofisis]
(T38.8),
agonists
betaadrenoreseptor (T44.5)
T48.7Obat sistem pernafasan lain dan tidak dijelaskan
T49 Keracunan obat topikal kulit, membran mukosa, mata, THT
dan gigi
Termasuk: Glukokortikoid yang dipakai secara topikal

397
T49.0Obat antifungus, anti-infeksi dan anti-inflammasi lokal, n. e. c.
T49.1Antipruritika
T49.2Astringen lokal dan detergen lokal
T49.3Emollients, demulcents dan protectants
T49.4Keratolitik, keratoplastik serta obat dan preparat pengobatan
rambut lainnya
T49.5Obat dan preparat ophthalmologis
Anti-infektif mata
T49.6Obat dan preparat otorhinolaringologis
Anti-infektif telinga, hidung dan tenggorokan
T49.7Obat gigi, diberikan secara topikal
T49.8Obat topikal lainnya
Spermisida
T49.9Obat topikal, tidak dijelaskan
T50 Keracunan diuretika dan obat dan zat biologis yang lain dan
tidak dijelaskan
T50.0Mineralocorticoids dan antagonisnya
T50.1Loop [high-ceiling] diuretics
T50.2Inhibitor carbonic-anhydrase, benzothiadiazides dan diuretika
lainnya
Asetazolamide
T50.3Obat elektrolit, kalorik dan keseimbangan air
Garam rehidrasi oral, oralit
T50.4Obat metabolisme asam urat
T50.5Depressan nafsu makan
T50.6Antidotum dan chelating agents, n. e. c.
Alcohol deterrents
T50.7Analeptika dan antagonists reseptor opioid
T50.8Obat diagnostick
T50.9Drug, obat medis dan zat biologis lain dan tidak dijelaskan
Obat:
pengasam,
pengalkali,
lipotropik,
immunoglobulin,
immunologis
Hormon paratiroid dan derivatnya

EFEK TOKSIK ZAT YANG BUKAN OBAT MEDIS (T51-T65)


Kecuali: Efek toksik lokal yang diklasifikasikan di tempat lain (A00-R99),
Kondisi pernafasan akibat agen luar (J60-J70), korosi (T20-T32)
T51 Efek toksik alcohol
T51.0Efek toksik ethanol
Efek toksik ethyl alcohol
Kecuali: intoksikasi (patologis) alkohol atau efek hangover
(F10.0), mabuk (F10.0)
T51.1Efek toksik methanol
Efek toksik methyl alcohol
T51.2Efek toksik 2-propanol
Efek toksik isopropyl alcohol
T51.3Efek toksik fusel oil
Efek toksik amyl alkohol, butyl alkohol [1-butanol], propyl alkohol
[1-propanol]
T51.8Efek toksik alkohol lain
T51.9Efek toksik alkohol yang tidak dijelaskan
T52 Efek toksik pelarut organik
Kecuali: Efek toksik derivat halogen dari hidrokarbon alifatik dan
aromatik (T53.-)
T52.0Efek toksik produk minyak bumi [petroleum]
Efek toksik gasoline [bensin], kerosine [paraffin oil, minyak tanah],
lilin paraffin
Efek toksik petroleum: ether, naphtha, spirits

398
T52.1Efek toksik benzene
Kecuali: efek toksik: homolog benzene (T52.2),
derivat nitro dan amino dari benzene dan homolognya
(T65.3)
T52.2Efek toksik homolog benzene
Efek toksik toluene [methylbenzene], xylene [dimethylbenzene]
T52.3Efek toksik glikol
T52.4Efek toksik keton
T52.8Efek toksik pelarut organik lainnya
T52.9Efek toksik pelarut organik yang tidak dijelaskan
T53 Efek toksik derivat halogen dari hidrokarbon alifatik dan
aromatik
T53.0Efek toksik carbon tetrachloride
Efek toksik tetrachloromethane
T53.1Efek toksik chloroform
Efek toksik trichloromethane
T53.2Efek toksik trichloroethylene
Efek toksik trichloroethene
T53.3Efek toksik tetrachloroethylene
Efek toksik Perchloroethylene, tetrachloroethene
T53.4Efek toksik dichloromethane
Efek toksik methylene chloride
T53.5Efek toksik chlorofluorocarbons
T53.6Efek toksik derivat halogen lain dari hidrokarbon alifatik
T53.7Efek toksik derivat halogen lain dari hidrokarbon aromatik
T53.9Efek toksik derivat halogen dari hidrokarbon alifatik dan aromatik,
tidak dijelaskan
T54 Efek toksik corrosive substances
T54.0Efek toksik fenol dan homolog fenol
T54.1Efek toksik compund organik korosif lainnya
T54.2Efek toksik zat asam dan mirip asam yang bersifat korosif
Efek toksik acid hydrochloric, acid sulfuric
T54.3Efek toksik zat alkali dan mirip alkali yang bersifat korosif
Efek toksik: potassium hydroxide, sodium hydroxide
T54.9Efek toksik zat korosif yang tidak dijelaskan
T55 Efek toksik sabun dan detergent
T56 Efek toksik logam
Termasuk: Efek toksik: asap dan uap logam, semua logam kecuali untuk
pengobatan
Kecuali: Efek toksik: arsen (T57.0), mangan (T57.2), thallium (T60.4)
T56.0Efek toksik lead dan compoundnya
T56.1Efek toksik mercury dan compoundnya
T56.2Efek toksik chromium dan compoundnya
T56.3Efek toksik cadmium dan compoundnya
T56.4Efek toksik copper dan compoundnya
T56.5Efek toksik zinc dan compoundnya
T56.6Efek toksik tin dan compoundnya
T56.7Efek toksik beryllium dan compoundnya
T56.8Efek toksik logam lainnya
T56.9Efek toksik logam yang tidak dijelaskan
T57 Efek toksik zat inorganik lainnya
T57.0Efek toksik arsenic dan compoundnya
T57.1Efek toksik phosphorus dan compoundnya
Kecuali: efek toksik insektisida organophosphat (T60.0)
T57.2Efek toksik manganese dan compoundnya
T57.3Efek toksik hydrogen cyanide
T57.8Efek toksik zat inorganik lain yang dijelaskan
T57.9Efek toksik zat inorganik yang tidak dijelaskan

399
T58 Efek toksik carbon monoxide
Efek toksik carbon monoxide dari semua sumber
T59 Efek toksik gas, asap, dan uap lainnya
Termasuk: Efek toksik propellant aerosol
Kecuali: Efek toksik chlorofluorocarbons (T53.5)
T59.0Efek toksik nitrogen oxides
T59.1Efek toksik sulfur dioxide
T59.2Efek toksik formaldehyde
T59.3Efek toksik lacrimogenic gas
Efek toksik tear gas
T59.4Efek toksik chlorine gas
T59.5Efek toksik fluorine gas dan hydrogen fluoride
T59.6Efek toksik hydrogen sulfide
T59.7Efek toksik carbon dioxide
T59.8Efek toksik gas, asap, dan uap lain yang dijelaskan
T59.9Efek toksik gas, asap, dan uap yang tidak dijelaskan
T60 Efek toksik pestisida
Termasuk: Efek toksik pengawet kayu
T60.0Efek toksik insektisida organophosphate dan carbamate
T60.1Efek toksik insektisida halogen
Kecuali: efek toksik chlorinated hydrocarbons (T53.-)
T60.2Efek toksik insektisida lainnya
T60.3Efek toksik herbisida dan fungisida
T60.4Efek toksik rodentisida
Efek toksik thallium
Kecuali: strychnine dan garamnya (T65.1)
T60.8Efek toksik insektisida lain
T60.9Efek toksik insektisida yang tidak dijelaskan
T61 Efek toksik zat beracun yang termakan sebagai seafood
Kecuali: intoksikasi bakteri yang berasal dari makanan (A05.-)
reaksi alergi makanan, seperti: gastroenteritis (noninfektif) (K52.-),
dermatitis (L23.6, L25.4, L27.2), syok anafilaktik akibat
reaksi makanan (T78.0)
efek toksik kontaminan makanan, seperti: mercury (T56.1),
hydrogen cyanide (T57.3), aflatoxin dan mikotoksin lainnya
(T64), cyanides (T65.0)
T61.0Keracunan ikan Ciguatera
T61.1Keracunan ikan Scombroid
Histamine-like syndrome
T61.2Keracunan ikan dan dan shellfish lainnya
T61.8Efek toksik seafoods lainnya
T61.9Efek toksik dari yang seafood tidak dijelaskan
T62 Efek toksik zat beracun lain yang termakan sebagai makanan
Kecuali: intoksikasi bakteri yang berasal dari makanan (A05.-)
reaksi alergi makanan, seperti: gastroenteritis (noninfektif) (K52.-),
dermatitis (L23.6, L25.4, L27.2), syok anafilaktik akibat
reaksi makanan (T78.0)
efek toksik kontaminan makanan, seperti: mercury (T56.1),
hydrogen cyanide (T57.3), aflatoxin dan mikotoksin lainnya
(T64), cyanides (T65.0)
T62.0Efek toksik cendawan yang ditelan
T62.1Efek toksik berry yang ditelan
T62.2Efek toksik (bagian) tanaman lain yang ditelan
T62.8Efek toksik zat beracun lain yang dijelaskan yang dimakan sebagai
makanan
T62.9Efek toksik zat beracun yang dimakan sebagai makanan, tidak
dijelaskan
T63 Efek toksik kontak dengan binatang berbisa

400
T63.0Efek toksik bisa ular
Efek toksik bisa ular-laut
T63.1Efek toksik bisa reptil lainnya
Efek toksik bisa lizard
T63.2Efek toksik bisa scorpion
T63.3Efek toksik bisa spider
T63.4Efek toksik bisa arthropoda lainnya
Efek toksik gigitan atau sengatan serangga berbisa
T63.5Efek toksik kontak dengan ikan
Kecuali: keracunan akibat memakan ikan (T61.0-T61.2)
T63.6Efek toksik kontak dengan binatang laut lainnya
Efek toksik kontak dengan jellyfish, anemone laut, shellfish, starfish
Kecuali: keracunan akibat memakan shellfish (T61.2), bisa ular-laut
(T63.0)
T63.8Efek toksik kontak dengan binatang berbisa lainnya
Efek toksik bisa amfibi
T63.9Efek toksik kontak dengan binatang berbisa yang tidak dijelaskan
T64 Efek toksik aflatoxin dan kontaminan mikotoksin makanan
lainnya
T65 Efek toksik zat lain dan tidak dijelaskan
T65.0Efek toksik cyanide
Kecuali: efek toksik hydrogen cyanide (T57.3)
T65.1Efek toksik strychnine dan garamnya
T65.2Efek toksik tembakau dan nikotin
T65.3Efek toksik derivat nitro dan amino dari benzene dan homolognya
Efek toksik: aniline [benzenamine], nitrobenzene, trinitrotoluene
T65.4Efek toksik carbon disulfide
T65.5Efek toksik nitroglycerin dan asam dan ester nitrit lainnya
Efek toksik 1,2,3-propanetriol trinitrate
T65.6Efek toksik cat dan pewarna, not elsewhere classified
T65.8Efek toksik zat lain yang dijelaskan
T65.9Efek toksik zat yang tidak dijelaskan
Keracunan NOS

EFEK LAIN DAN TIDAK DIJELASKAN DARI PENYEBAB


LUAR (T66-T78)
T66 Efek yang tidak dijelaskan dari radiasi
Radiation sickness
Kecuali: Efek radiasi yang dijelaskan, seperti: sunburn (L55.-), luka bakar
(T20-T31), leukaemia (C91-C95), pneumonitis radiasi (J70.0),
gastroenteritis dan kolitis radiasi (K52.0), kelainan kulit dan
jaringan subkutis akibat radiasi (L55-L59)
T67 Efek panas dan cahaya
Kecuali: erythema [dermatitis] ab igne (L59.0), kelainan keringat akibat
panas (L74-L75)
kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi (L55-L59),
sunburn (L55.-)
luka bakar (T20-T31), hipertermia maligna akibat anaestesia
(T88.3)
T67.0Heatstroke dan sunstroke
Heat apoplexy, heat pyrexia, thermoplegia, siriasis,
T67.1Heat syncope
Heat collapse
T67.2Heat cramp
T67.3Heat exhaustion, anhydrotic
Heat prostration akibat kehabisan air
Kecuali: heat exhaustion akibat kehabisan garam (T67.4)
T67.4Heat exhaustion akibat kehabisan garam
Heat prostration akibat kehabisan garam (dan air)

401
T67.5Heat exhaustion, tidak dijelaskan
Heat prostration NOS
T67.6Heat fatigue, sementara
T67.7Heat edema
T67.8Efek lain panas dan cahaya
T67.9Efek panas dan cahaya, tidak dijelaskan
T68 Hypothermia
Accidental hypothermia
Kecuali: hipotermia neonatus (P80.-), frostbite (T33-T35), hipotermia
setelah anestesia (T88.5)
hipotermia yang tidak berhubungan dengan suhu lingkungan
rendah (R68.0)
T69 Efek lain penurunan suhu
Kecuali: Frostbite (T33-T35)
T69.0Immersi tangan dan kaki
Trench foot
T69.1Chilblains
T69.8Efek lain yang dijelaskan dari penurunan suhu
T69.9Efek penurunan suhu, tidak dijelaskan
T70 Efek tekanan udara dan tekanan air
T70.0Otitic barotrauma
Aero-otitis media, efek perubahan tekanan atmosfir atau tekanan air
terhadap telinga
T70.1Sinus barotrauma
Aerosinusitis, efek perubahan tekanan atmosfir terhadap sinus
T70.2Efek lain dan tidak dijelaskan dari high altitude
Alpine atau mountain sickness, anoxia high altitude, hipobaropati,
barotrauma NOS
Kecuali: polycythaemia due to high altitude (D75.1)
T70.3Caisson disease [decompression sickness]
Penyakit compressed-air, palsy or paralysis penyelam [perubahan
tekanan mendadak]
T70.4Efek dari cairan bertekanan tinggi
Traumatic jet injection (industri)
T70.8Efek lain dari tekanan udara dan air
Sindroma cedera ledakan
T70.9Efek dari tekanan udara dan air, tidak dijelaskan
T71 Asphyxia
Tercekik (oleh cekikan)
Defisiensi oksigen sistemik akibat: oksigen rendah di udara, tekanan
mekanis pada pernafasan
Kecuali: anoxia akibat high altitude (T70.2), asphyxia akibat gas, asap
atau uap lainnya (T59.-)
asphyxia akibat: carbon monoxide (T58), inhalasi makanan atau
benda asing ((T17.-),
respiratory distress (syndrome) pada: adult (J80), newborn (P22.-)
T73 Efek deprivasi lain
T73.0Efek kelaparan
Deprivasi makanan, kelaparan
T73.1Efek haus
Deprivasi air
T73.2Exhaustion akibat exposure
T73.3Exhaustion akibat olahraga berlebihan
Overexertion
T73.8Efek-efek lain deprivasi
T73.9Efek deprivasi, tidak dijelaskan
T74 Maltreatment syndromes [sindroma salah tindak]

402
Kalau perlu gunakan kode tambahan untuk identifikasi cedera sekarang.
T74.0Neglect or abandonment ditinggalkan atau tidak dipedulikan
T74.1Pelecehan fisik
Battered [dipukuli]: baby or child syndrome NOS, spouse syndrome
NOS
T74.2Pelecehan sexual
T74.3Pelecehan psikologis
T74.8Sindroma salah tindak lainnya
Bentuk-bentuk campuran
T74.9Sindroma salah tindak, tidak dijelaskan
Efek dari: pelecehan adult NOS, pelecehan anakNOS
T75 Efek penyebab luar lainnya
Kecuali: Efek tidak diharapkan NEC (T78.-), luka bakar (listrik) (T20-T31)
T75.0Efek petir
Syok akibat petir , disambar petir NOS
T75.1Tenggelam dan perendaman non-fatal
Immersi, kramp perenang
T75.2Efek getaran
Vertigo
akibat
infrasound,
sindroma:
pneumatic
hammer,
vasospastik traumatika
T75.3Motion sickness
Mabuk udara, mabuk laut, mabuk darat
T75.4Efek arus listrik
Tersengat listrik (electrocution), syok akibat arus listrik
T75.8Efek lain yang dijelaskan dari penyebab luar
Efek: daya gravitasi [G] abnormal, keadaan tanpa bobot
T78 Efek yang tidak diharapkan, not elsewhere classified
Kategori ini digunakan sebagai kode primer untuk identifikasi efek
yang tidak bisa diklasifikasikan di tempat lain, dari penyebab yang tidak
diketahui, tidak bisa ditentukan, atau tidak jelas. Untuk pengkodean
ganda ia bisa dipakai sebagai kode tambahan yang menunjukkan efekefek dari kondisi yang diklasifikasikan di tempat lain.
Kecuali: komplikasi asuhan bedah dan medis NEC (T80-T88)
T78.0Syok anafilaktik akibat reaksi makanan yang tidak diharapkan
T78.1Reaksi makanan lainnya yang tidak diharapkan, not elsewhere
classified
Kecuali: intoksikasi akibat bakteri yang berasal dari makanan
(A05.-),
dermatitis akibat makanan (L27.2),
dermatitis akibat makanan yang menyentuh kulit (L23.6,
L24.6, L25.4)
T78.2Syok anafilaksis, tidak dijelaskan
Syok alergi NOS, reaksi anafilaksis NOS, anafilaksis NOS
Kecuali: syok anafilaksis akibat:
reaksi makanan yang tak diharapkan (T78.0), serum (T80.5),
efek yang tak diharapkan dari obat yang diberikan dengan
benar (T88.6)
T78.3Edema angioneurotik
Giant urticaria, edema Quincke
Kecuali: urtikaria (L50.-), urtikaria serum (T80.6)
T78.4Alergi, tidak dijelaskan
Reaksi alergi NOS, hipersensitivitas NOS, idiosyncracy NOS
Kecuali: reaksi alergi NOS terhadap obat yang diberikan dengan
benar (T88.7)
jenis reaksi alergi yang dijelaskan seperti: dermatitis (L23L25, L27.-)
gastroenteritis dan colitis alergi (K52.2), hay fever
(J30.1),
T78.8Efek lain yang tidak diharapkan, not elsewhere classified
T78.9Efek yang idtak diharapkan, tidak dijelaskan

403
Kecuali: efek yang tak diharapkan dari asuhan bedah dan medis
NOS (T88.9)

KOMPLIKASI DINI TERTENTU DARI TRAUMA (T79)


T79 Komplikasi dini tertentu dari trauma, not elsewhere classified
Kecuali: Respiratory distress syndrome pada: dewasa (J80), neonatus
(P22.0)
Komplikasi asuhan bedah dan medis NEC (T80-T88)
Kalau terjadi sewaktu atau setelah prosedur medis (T80-T88)
T79.0Embolisme udara (traumatika)
Kecuali: embolisme udara sebagai komplikasi:
abortus atau kehamilan ektopik atau mola (O00-O07, O08.2)
hamil, melahirkan dan nifas (O88.0)
T79.1Embolisme lemak (traumatika)
Kecuali: embolisme lemak sebagai komplikasi:
abortus atau kehamilan ektopik atau mola (O00-O07, O08.2)
hamil, melahirkan dan nifas (O88.8)
T79.2Perdarahan sekunder dan rekuren traumatika
T79.3Infeksi luka pasca-trauma, not elsewhere classified
T79.4Syok traumatika
Syok (segera)(tertunda) setelah cedera
Kecuali: syok:
sebagai komplikasi abortus atau kehamilan ektopik atau mola
(O00-O07, O08.3)
obstetric (O75.1), nontraumatika NEC (R57.-), petir (T75.0),
listrik (T75.4)
pascabedah (T81.1), anestetik (T88.2), anafilaktik NOS (T78.2)
anafilaktik akibat: reaksi makanan yang tidak diharapkan
(T78.0),
serum (T80.5), obat yang diberikan dengan benar
(T88.6)
T79.5Anuria traumatika
Crush syndrome, gagal ginjal setelah crushing [tabrakan]
T79.6Iskemia traumatika pada otot
Compartment syndrome, kontraktur iskemik Volkmann
Kecuali: sindroma tibialis anterior (M76.8)
T79.7Traumatika subcutaneous emphysema
Kecuali: emfisema (subkutis) akibat suatu prosedur (T81.8)
T79.8Komplikasi dini lain dari trauma
T79.9Komplikasi dini dari trauma, tidak dijelaskan

KOMPLIKASI ASUHAN BEDAH DAN MEDIS, NEC (T80T88)


Kecuali:
efek tidak diharapkan dari drugs dan obat medis (A00-R99, T78.-)
encounter dengan asuhan medis untuk kondisi pascabedah tanpa
komplikasi, seperti:
status lobang buatan (Z93.-), penutupan stoma eksternal (Z43.-)
pemasangan dan penyesuaian alat prostetik eksternal (Z44.-)
komplikasi prosedur bedah selama kehamilan, melahirkan dan nifas
(O00-O99)
luka bakar dan korosi akibat pemakaian lokal dan raidasi (T20-T32)
keracunan dan efek toksik dari obat dan zat kimiawi (T36-T65)
komplikasi yang diklasifikasikan di tempat lain, seperti:
kelainan keseimbangan cairan dan elektrolit (E86-E87)
kebocoran cerebrospinal fluid dari pungsi spinalis (G97.0)
kekacauan fungsi setelah bedah jantung (I97.0-I97.1)
sindroma lymphoedema pasca-mastektomi (I97.2)
sindroma pascabedah lambung (K91.1),
malfungsi kolostomi
(K91.4)

404
sindroma blind-loop pascabedah (K91.2)
sindroma pasca-laminektomi NEC (M96.1)
T80 Komplikasi pemberian infus, transfusi, dan injeksi terapeutik
Termasuk: perfusi
Kecuali: penolakan transplantasi sumsum-tulang (T86.0)
T80.0embolisme udara setelah infusion, transfusion dan therapeutic
injection
T80.1Vascular komplikasi pemberian infus, transfusi, dan injeksi
terapeutik
Phlebitis, thromboembolism, dan thrombophlebitis
setelah pemberian infus, transfusi, dan injeksi terapeutik
Kecuali: kondisi yang tertulis kalau dinyatakan sebagai: pascaprosedur (T81.7)
akibat peralatan prostetik, implant dan graft (T82.8, T83.8,
T84.8, T85.8)
T80.2Infeksi setelah pemberian infus, transfusi, dan injeksi terapeutik
Infeksi, sepsis, septikemia, syok septik setelah
pemberian infus, transfusi, dan injeksi terapeutik
Kecuali: kondisi yang tertulis kalau dinyatakan sebagai:
pasca-prosedur (T81.4), akibat alat prostetik, implant dan graft
(T82.6-T82.7, T83.5-T83.6, T84.5-T84.7, T85.7)
T80.3Reaksi inkompatibilitas ABO
Transfusi darah inkompatibel
Reaksi terhadap inkompatibilitas golongan darah pada pemberian
infus atau transfusi
T80.4Reaksi inkompatibilitas Rh
Reaksi akibat faktor Rh pada pemberian infus atau transfusi
T80.5Syok anafilaksis akibat serum
Kecuali: syok:
alergi NOS (T78.2), anafilaktik NOS (T78.2),
anafilaktik akibat obat yang diberikan dengan benar
(T88.6)
T80.6Reaksi serum lainnya
Intoksikasi oleh serum; protein sickness; Serum: rash, sickness,
urticaria
Kecuali: hepatitis serum (B16.-)
T80.8Komplikasi lain pemberian infus, transfusi, dan injeksi terapeutik
T80.9Komplikasi pemberian infus, transfusi, dan injeksi terapeutik, tidak
dijelaskan
Transfusion reaction NOS
T81 Komplikasi prosedur, not elsewhere classified
Kecuali: komplikasi pemberian infus, transfusi, dan injeksi terapeutik
(T80.-)
komplikasi: immunisasi (T88.0-T88.1),
efek tidak diharapkan dari obat NOS (T88.7)
komplikasi yang diklasifikasikan di tempat lain, seperti:
komplikasi prostetik, implant dan graft (T82-T85)
dermatitis akibat drugs dan obat medis (L23.3, L24.4, L25.1,
L27.0-L27.1)
keracunan dan efek toksik obat dan zat kimiawi (T36-T65)
T81.0Perdarahan dan haematoma sebagai komplikasi prosedur, n. e. c.
Perdarahan pada semua situs akibat prosedur
Kecuali: haematoma of obstetric luka (O90.2),
perdarahan akibat prostetik, implant dan graft (T82.8, T83.8,
T84.8, T85.8)
T81.1Shock selama atau akibat prosedur, n. e. c.
Kolaps NOS, syok (endotoksik)(hipovolemik)(septik): ketika atau
setelah prosedur
Syok pasca-bedah NOS
Kecuali: syok:

405
obstetrik (O75.1), setelah abortus, hamil ektopik atau mola (O00O07, O08.3)
electric (T75.4), anafilaktik NOS (T78.2), traumatika (T79.4),
anestetik (T88.2)
anafilaktik akibat: serum (T80.5), obat medis yang diberikan
secara benar (T88.6)
T81.2Pungsi dan laserasi sewaktu prosedur dilakukan, not elsewhere
classified
Perforasi tak sengaja pada: pembuluh darah, syaraf, atau organ,
oleh kateter, endoskop, instrumen, atau probe, sewaktu prosedur
dilakukan
Kecuali: kerusakan akibat instrumen sewaktu melahirkan (O70-O71)
perforasi, pungsi atau laserasi akibat alat atau implant yang
sengaja ditinggalkan di dalam luka operasi (T82-T85)
komplikasi yang diklasifikasikan di tempat lain, seperti sindroma
laserasi ligamentum latum [Allen-Masters] (N83.8)
T81.3Disrupsi luka operasi, not elsewhere classified
Dehiscence [benang jahitan lepas] atau ruptur luka operasi
Kecuali: disrupsi: luka seksio sesar (O90.0), luka obstetrik perineum
(O90.1)
T81.4Infeksi setelah prosedur, not elsewhere classified
Abscess: intra-abdomen, subfrenik, jahitan atau luka: pascaprosedur
Septikemia: pasca-prosedur
Kecuali: infeksi akibat: pemberian infus, transfusi dan injeksi
terapeutika (T80.2)
alat prostetik, implant dan graft (T82.6-T82.7, T83.5-T83.6,
T84.5-T84.7, T85.7)
infeksi luka bedah obstetrik (O86.0)
T81.5Benda asing yang tertinggal di rongga tubuh atau luka operasi
setelah suatu prosedur
Adhesi, obstruksi, atau perforasi akibat benda asing
yang tertinggal pada luka operasi atau rongga tubuh
Kecuali: obstruksi atau perforasi akibat alat prostetik dan implant
yang sengaja ditinggalkan dalam tubuh (T82.0-T82.5, T83.0T83.4, T84.0-T84.4, T85.0-T85.6)
T81.6Reaksi akut terhadap benda asing yang tertinggal sewaktu prosedur
Peritonitis: aseptik, kimiawi
T81.7Komplikasi vaskuler setelah prosedur, not elsewhere classified
Embolisme udara setelah prosedur NEC
Kecuali: embolisme:
sebagai komplikasi: hamil, melahirkan dan nifas (O88.-)
abortus, kehamilan ektopik atau mola (O00-O07, O08.2)
akibat alat prostetik, implant dan graft (T82.8, T83.8, T84.8,
T85.8)
setelah pemberian infus, transfusi dan injeksi terapeutika
(T80.0)
traumatika (T79.0)
T81.8Komplikasi lain prosedur, not elsewhere classified
Komplikasi terapi inhalasi
Emfisema (subkutis) akibat prosedur
Fistula pasca-bedah persisten
Kecuali: hipotermia setelah anestesia (T88.5)
hipertermia maligna akibat anestesia (T88.3)
T81.9Komplikasi yang tidak dijelaskan dari prosedur
T82 Komplikasi alat prostetik, implant dan graft jantung dan
pembuluh darah
Kecuali: Kegagalan dan penolakan terhadap organ dan jaringan
transplant (T86.-)
T82.0Komplikasi mekanis dari prostesis katup jantung

406
Jantung dan pembuluh darah rusak (mekanis), obstruksi mekanis,
malposisi, bocor, perforasi, pergeseran letak, menonjol
keluar, akibat prostesis katup jantung
T82.1Komplikasi mekanis alat elektronik jantung
Kondisi pada T82.0 akibat: elektroda, pulse generator (battery)
T82.2Komplikasi mekanis dari bypass a. koronaria dan graft katup
Kondisi pada T82.0 akibat bypass a. koronaria dan graft katup
T82.3Komplikasi mekanis dari graft vaskuler lainnya
Kondisi pada T82.0 akibat:
graft (penggantian) (bifurkasio) aorta, graft (bypass) arteri
(karotid) (femoralis)
T82.4Komplikasi mekanis dari kateter dialisis vaskuler
Kondisi pada T82.0 akibat kateter dialisis vaskuler
Kecuali: komplikasi mekanis kateter dialisis intraperitoneum (T85.6)
T82.5Komplikasi mekanis dari alat dan implant jantung dan pembuluh
darah lainnya
Kondisi pada T82.0 akibat: kateter infus, jantung buatan, fistula
atau shunt arterio-vena akibat pembedahan, umbrella device,
balloon (counterpulsation) device
Kecuali: komplikasi mekanis kateter infus epidura dan subdura
(T85.6)
T82.6Infeksi dan reaksi radang akibat prostesis katup jantung
T82.7Infeksi dan reaksi radang akibat alat, implant, dan graft jantung dan
vaskuler lainnya
T82.8Komplikasi lain alat prostetik, implant, dan graft jantung dan
vaskuler
Komplikasi, perdarahan, nyeri, embolisme, trombosis, fibrosis, atau
stenosis
akibat alat prostetik, implant, dan graft jantung dan vaskuler
T82.9Komplikasi alat prostetik, implant, dan graft jantung dan vaskuler,
tidak dijelaskan
T83 Komplikasi alat prostetik, implant dan graft genitourinarius
Kecuali: Kegagalan dan penolakan terhadap organ dan jaringan
transplant (T86.-)
T83.0Komplikasi mekanis kateter (indwelling) urinarius
Kondisi pada T82.0 akibat kateter: cystostomy, indwelling uretra
T83.1Komplikasi mekanis alat dan implant urinarius lainnya
Kondisi pada T82.0 akibat:
alat perangsang elektronik, implant sfingter, dan stent: urinarius
T83.2Komplikasi mekanis graft organ urinarius
Kondisi pada T82.0 akibat graft organ urinarius
T83.3Komplikasi mekanis alat kontrasepsi dalam rahim
Kondisi pada T82.0 akibat alat kontrasepsi dalam rahim
T83.4Komplikasi mekanis alat prostetik, implant dan graft lain di traktus
genitalis
Kondisi pada T82.0 akibat prosthesis penis (yang diimplantasi)
T83.5Infeksi dan reaksi radang akibat alat prostetik, implant dan graft
dalam sistem urinarius
T83.6Infeksi dan reaksi radang akibat alat prostetik, implant dan graft
dalam traktus genitalis
T83.8Komplikasi lain alat prostetik, implant dan graft genitourinarius
Kondisi pada
T82.0 akibat alat prostetik, implant dan graft
genitourinarius
T83.9Komplikasi yang tidak dijelaskan dari alat prostetik, implant dan
graft genitourinarius
T84 Komplikasi alat prostetik, implant dan graft orthopaedik
internal
Kecuali: Kegagalan dan penolakan terhadap organ dan jaringan
transplant (T86.-)

407
Fraktur setelah pemasangan implant ortopedik, prostesis sendi
atau plat (M96.6)
T84.0Komplikasi mekanis internal prosthesis sendi
Kondisi pada T82.0 akibat prosthesis sendi
T84.1Komplikasi mekanis alat fiksasi internal tulang anggota
Kondisi pada T82.0 akibat alat fiksasi internal tulang anggota
T84.2Komplikasi mekanis internal alat fiksasi tulang lain
Kondisi pada T82.0 akibat alat fiksasi internal tulang lain
T84.3Komplikasi mekanis alat tulang, implant dan graft lainnya
Kondisi pada T82.0 akibat: graft tulang, electronic bone stimulator
T84.4Komplikasi mekanis alat ortopedik internal, implants dan grafts
lainnya
Kondisi pada T82.0 akibat graft otot dan tendon
T84.5Infeksi dan reaksi radang akibat internal sendi prosthesis
T84.6Infeksi dan reaksi radang akibat alat fiksasi internal [semua tempat]
T84.7Infeksi dan reaksi radang akibat alat prostetik, implant dan graft
ortopedik internal lain
T84.8Komplikasi lain alat prostetik, implant dan graft ortopedik internal
Kondisi pada
T82.0 akibat alat prostetik, implant dan graft
ortopedik internal
T84.9Komplikasi alat prostetik, implant dan graft ortopedik internal. tidak
dijelaskan
T85 Komplikasi lain alat prostetik, implant dan graft orthopaedik
internal
Kecuali: Kegagalan dan penolakan terhadap organ dan jaringan
transplant (T86.-)
T85.0Komplikasi mekanis shunt (komunickans) ventrikel intrakranium
Kondisi pada
T82.0 akibat shunt (komunickans) ventrikel
intrakranium
T85.1Komplikasi mekanis stimulator sistem syaraf elektronik yang
diimplantasi
Kondisi pada T82.0 akibat neurostimulator elektronik (elektroda):
otak, syaraf perifer, medulla spinalis
T85.2Komplikasi mekanis lensa intraokuler
Kondisi pada T82.0 akibat lensa intraokuler
T85.3Komplikasi mekanis alat prostetik, implant dan graft okuler lainnya
Kondisi pada T82.0 akibat: graft kornea, orbita prostetik mata
T85.4Komplikasi mekanis prostesis dan implant mammae
Kondisi pada T82.0 akibat prostesis dan implant mammae
T85.5Komplikasi
mekanis
alat
prostetik,
implant
dan
graft
gastrointestinum
Kondisi pada T82.0 akibat: prostesis saluran empedu, alat antireflux esofagus
T85.6Komplikasi mekanis alat prostetik, implant dan graft internal lain
yang dijelaskan
Kondisi pada T82.0 akibat: kateter infus epidura dan subdura,
kateter dialisis intraperitoneum, material bedah nonabsorbable NOS, jahitan permanen
Kecuali: komplikasi mekanis dari sutura [jahitan] permanen (kawat)
yang dipakai pada perbaikan tulang (T84.1-T84.2)
T85.7Infeksi dan reaksi radang akibat alat prostetik, implant dan graft
internal lainnya
T85.8Komplikasi lain alat prostetik, implant dan graft internal, not
elsewhere classified
Kondisi pada T82.0 akibat alat prostetik, implant dan graft internal
NEC
T85.9Komplikasi yang tidak dijelaskan dari alat prostetik, implant dan
graft internal
Komplikasi alat prostetik, implant dan graft internal NOS

408
T86 Kegagalan dan penolakan terhadap organ dan jaringan
transplant
T86.0Penolakan transplant sumsum tulang
Raksi atau penyakit graft-versus-host
T86.1Kegagalan dan penolakan terhadap transplant ginjal
T86.2Kegagalan dan penolakan terhadap transplant jantung
Kecuali: komplikasi dari: jantung buatan (T82.5), transplant jantungparu(T86.3)
T86.3Kegagalan dan penolakan terhadap transplant jantung-paru
T86.4Kegagalan dan penolakan terhadap transplant hepar
T86.8Kegagalan dan penolakan terhadap organ dan jaringan transplant
lainnya
Kegagalan dan penolakan terhadap transplant:
tulang, usus, paru-paru, pankreas, kulit (allograft) (autograft)
T86.9Kegagalan dan penolakan yang tidak dijelaskan terhadap organ dan
jaringan transplant
T87 Komplikasi yang hanya pada penyambungan kembali dan
amputasi
T87.0Komplikasi (bagian) anggota atas yang disambungkan kembali
T87.1Komplikasi (bagian) anggota bawah yang disambungkan kembali
T87.2Komplikasi bagian tubuh disambungkan kembali
T87.3Neuroma tunggul amputasi
T87.4Infeksi tunggul amputasi
T87.5Nekrosis tunggul amputasi
T87.6Komplikasi lain dan tidak dijelaskan pada tunggul amputasi
Kontraktur (flexi)(sendi proximal), hematoma, atau edema, pada
tunggul amputasi:
Kecuali: phantom limb syndrome (G54.6-G54.7)
T88 Komplikasi lain asuhan bedah dan medis, not elsewhere
classified
Kecuali: dermatitis akibat drugs dan obat medis (L23.3, L24.4, L25.1,
L27.0-L27.1)
komplikasi anestesia: hamil (O29.-), persalinan dan melahirkan
(O74.-), nifas (O89.-)
komplikasi operasi dan prosedur obstetri (O75.4)
keracunan dan efek toksik obat dan zat kimia (T36-T65)
komplikasi: pemberian infus, transfusi dan injeksi terapeutik
(T80.-)
komplikasi procedure NEC (T81.-)
pungsi dan laserasi tak sengaja sewaktu prosedur dilakukan
(T81.2)
komplikasi alat, implant dan graft (T82-T85)
T88.0
Infeksi setelah immunisasi
Sepsis, septikemia setelah immunisasi
T88.1Komplikasi lain setelah immunisasi, not elsewhere classified
Rash setelah immunisasi
Kecuali: ensefalitis
pascaimmunisasi
(G04.0),
artropati
pascaimmunisasi (M02.2)
syok anafilaktik akibat serum (T80.5), reaksi serum lainnya
(T80.6)
T88.2Syok akibat anestesia
Syok akibat anestesia dengan zat yang benar telah diberikan
dengan benar
Kecuali: komplikasi anestesia (pada):
persalinan dan melahirkan (O74.-), hamil (O29.-), nifas (O89.-)
akibat overdosis zat yang salah (T36-T50), syok pasca-bedah
NOS (T81.1)
T88.3Hipertermia maligna akibat anestesia
T88.4Intubasi gagal atau sulit

409
T88.5Komplikasi lain anestrsia
Hipotermia setelah anestesia
T88.6Syok anafilaktik akibat efek tidak diharapkan dari obat yang
diberikan dengan benar
Kecuali: syok anafilaktik akibat serum (T80.5)
T88.7Efek tidak diharapkan yang tidak dijelaskan dari drugs atau obat
medis
Efek tidak diharapkan, reaksi alergi, hipersensitivitas, atau
idiosinkrasi (dari) (terhadap)
drugs atau obat medis yang dibeikan dengan benar
Hipersensitivitas obat NOS, reaksi obat NOS
Kecuali: efek tidak diharapkan dari drugs dan obat medis (A00R99,T80-T88.6, T88.8)
T88.8Komplikasi lain yang dijelaskan dari asuhan bedah dan medis, not
elsewhere classified
T88.9Komplikasi asuhan bedah dan medis, tidak dijelaskan
Kecuali: efek tidak diharapkan NOS (T78.9)

SEQUELA CEDERA,KERACUNAN
DARI PENYEBAB LUAR (T90-T98)

DAN

AKIBAT

LAIN

Kategori ini digunakan untuk menunjukkan kondisi pada S00-S99


dan T00-T88 sebagai penyebab efek jangka panjang, yang diklasifikasikan
di bagian lain. Sequelae mencakup semua yang dinyatakan demikian, atau
efek jangka panjang, dan yang terjadi satu tahun atau lebih setelah
cedera akut.
T90 Sequelae cedera kepala
T90.0Sequela cedera permukaan kepala
Sequela cedera dengan klasifikasi S00.T90.1Sequela luka terbuka kepala
Sequela cedera dengan klasifikasi S01.T90.2Sequela fraktur tulang tengkorak dan muka
Sequela cedera dengan klasifikasi S02.T90.3Sequela cedera nervi kraniales
Sequela cedera dengan klasifikasi S04.T90.4Sequela cedera mata dan orbita
Sequela cedera dengan klasifikasi S05.T90.5Sequela cedera intrakranium
Sequela cedera dengan klasifikasi S06.T90.8Sequela cedera lain yang dijelaskan pada kepala
Sequela cedera dengan klasifikasi S03.-, S07-S08 dan S09.0-S09.8
T90.9Sequela cedera kepala yang tidak dijelaskan
Sequela cedera dengan klasifikasi S09.9
T91 Sequela cedera leher dan badan
T91.0Sequela cedera permukaan dan luka terbuka pada leher dan badan
Sequela cedera dengan klasifikasi S10-S11, S20-S21, S30-S31 dan
T09.0-T09.1
T91.1Sequela fraktur vertebra
Sequela cedera dengan klasifikasi S12.-, S22.0-S22.1, S32.0, S32.7
dan T08
T91.2Sequela fraktur thorax dan pelvis lainnya
Sequela cedera dengan klasifikasi S22.2-S22.9, S32.1-S32.5 dan
S32.8
T91.3Sequela cedera medulla spinalis
Sequela cedera dengan klasifikasi S14.0-S14.1, S24.0-S24.1, S34.0S34.1 dan T09.3
T91.4Sequela cedera organ intrathorax
Sequela cedera dengan klasifikasi S26-S27
T91.5Sequela cedera organ intra-abdomen dan pelvik
Sequela cedera dengan klasifikasi S36-S37
T91.8Sequela cedera lain yang dijelaskan pada leher dan badan

410
Sequela cedera dengan klasifikasi S13.-, S14.2-S14.6, S15-S18,
S19.7-S19.8, S23.-, S24.2-S24.6, S25.-, S28.-, S29.0-S29.8,
S33.-, S34.2-S34.8, S35.-, S38.-, S39.0-S39.8, T09.2 dan
T09.4 -T09.8
T91.9Sequela cedera leher dan badan yang tidak dijelaskan
Sequela cedera dengan klasifikasi S19.9, S29.9, S39.9 dan T09.9
T92 Sequela Cedera anggota atas
T92.0Sequela luka terbuka anggota atas
Sequela cedera dengan klasifikasi S41.-, S51.-, S61.- dan T11.1
T92.1Sequela fraktur lengan atas
Sequela cedera dengan klasifikasi S42.-, S52.- dan T10
T92.2Sequela fraktur setinggi pergelangan dan tangan
Sequela cedera dengan klasifikasi S62.T92.3Sequela dislokasi, sprain dan strain anggota atas
Sequela cedera dengan klasifikasi S43.-, S53.-, S63.- dan T11.2
T92.4Sequela cedera syaraf anggota atas
Sequela cedera dengan klasifikasi S44.-, S54.-, S64.- dan T11.3
T92.5Sequela cedera otot dan tendon pada anggota atas
Sequela cedera dengan klasifikasi S46.-, S56.-, S66.- dan T11.5
T92.6Sequela cedera remuk dan amputasi trauma anggota atas
Sequela cedera dengan klasifikasi S47-S48, S57-S58, S67-S68 dan
T11.6
T92.8Sequela cedera lain yang dijelaskan pada anggota atas
Sequela cedera dengan klasifikasi S40.-, S45.-, S49.7-S49.8,
S50.-,S55.-, S59.7-S59.8, S60.-, S65.-, S69.7-S69.8, T11.0,
T11.4 dan T11.8
T92.9Sequela cedera anggota atas yang tidak dijelaskan
Sequela cedera dengan klasifikasi S49.9, S59.9, S69.9 dan T11.9
T93 Sequela cedera anggota bawah
T93.0Sequela luka terbuka anggota bawah
Sequela cedera dengan klasifikasi S71.-, S81.-, S91.- dan T13.1
T93.1Sequela fraktur femur
Sequela cedera dengan klasifikasi S72.T93.2Sequela fraktur lain anggota bawah
Sequela cedera dengan klasifikasi S82.-, S92.- dan T12
T93.3Sequela dislokasi, sprain dan strain anggota bawah
Sequela cedera dengan klasifikasi S73.-, S83.-, S93.- dan T13.2
T93.4Sequela cedera syaraf anggota bawah
Sequela cedera dengan klasifikasi S74.-, S84.-, S94.- dan T13.3
T93.5Sequela cedera otot dan tendon pada anggota bawah
Sequela cedera dengan klasifikasi S76.-, S86.-, S96.- dan T13.5
T93.6Sequela cedera remuk dan amputasi trauma anggota bawah
Sequela cedera dengan klasifikasi S77-S78, S87-S88, S97-S98 dan
T13.6
T93.8Sequela cedera lain yang dijelaskan pada anggota bawah
Sequela cedera dengan klasifikasi S70.-, S75.-, S79.7-S79.8,
S80.-,S85.-, S89.7-S89.8, S90.-, S95.-, S99.7-S99.8, T13.0,
T13.4 dan T13.8
T93.9Sequela cedera anggota bawah yang tidak dijelaskan
Sequela cedera dengan klasifikasi S79.9, S89.9, S99.9 dan T13.9
T94 Sequela cedera yang melibatkan daerah tubuh ganda dan
tidak dijelaskan
T94.0Sequela cedera yang melibatkan daerah ganda pada tubuh
Sequela cedera dengan klasifikasi T00-T07
T94.1Sequela cedera pada daerah tubuh yang tidak dijelaskan
Sequela cedera dengan klasifikasi T14.T95 Sequela luka bakar, korosi dan frostbite
T95.0Sequela luka bakar, korosi dan frostbite kepala dan leher

411
Sequela cedera dengan klasifikasi T20.-, T33.0-T33.1, T34.0-T34.1
dan T35.2
T95.1Sequela luka bakar, korosi dan frostbite of badan
Sequela cedera dengan klasifikasi T21.-, T33.2-T33.3, T34.2-T34.3
dan T35.3
T95.2Sequela luka bakar, korosi dan frostbite anggota atas
Sequela cedera dengan klasifikasi T22-T23, T33.4-T33.5, T34.4T34.5 dan T35.4
T95.3Sequela luka bakar, korosi dan frostbite anggota bawah
Sequela cedera dengan klasifikasi T24-T25, T33.6-T33.8, T34.6T34.8 dan T35.5
T95.4Sequela luka bakar dan korosi yang hanya bisa diklasifikasikan
menurut luas keterlibatan permukaan tubuh
Sequela cedera dengan klasifikasi T31-T32
T95.8Sequela luka bakar, korosi dan frostbite lain yang dijelaskan
Sequela cedera classifiable T26-T29, T35.0-T35.1 dan T35.6
T95.9Sequela luka bakar, korosi dan frostbite yang tidak dijelaskan
Sequela cedera dengan klasifikasi T30.-, T33.9, T34.9 dan T35.7
T96 Sequela keracunan oleh drugs, medis dan zat biologis
Sequela keracunan dengan klasifikasi T36-T50
T97 Sequela toxic effects of substances chiefly nonmedicinal as to
source
Sequela efek toksik dengan klasifikasi T51-T65
T98 Sequela other dan tidak dijelaskan effects of penyebab luar
T98.0Sequela efek benda asing yang masuk melalui lobang alamiah
Sequela dari efek dengan klasifikasi T15-T19
T98.1Sequela efek lain dan tidak dijelaskan dari penyebab luar
Sequela dari efek dengan klasifikasi T66-T78
T98.2Sequela komplikasi dini tertentu trauma
Sequela komplikasi dengan klasifikasi T79.T98.3Sequela komplikasi asuhan bedah dan medis, not elsewhere
classified
Sequela komplikasi dengan klasifikasi T80-T88

412

BAB XX
PENYEBAB-PENYEBAB LUAR
MORBIDITAS
DAN MORTALITAS (V01-Y98)
Bab ini, yang pada edisi ICD sebelumnya merupakan klasfikasi
suplemen, memungkinkan klasifikasi peristiwa di lingkungan sebagai
penyebab cedera, keracunan, dan efek lain yang tidak diinginkan.
Penggunaan kode dari bagian ini ditujukan sebagai tambahan pada kode
dari bab lain yang menunjukkan bentuk kondisi, yang sering bisa
diklasifikasikan pada Bab XIX [Cedera, keracunan dan konsekuensi
tertentu lain penyebab luar (S00-T98)]. Penyebab kematian sebaiknya
dikode menurut Bab XIX dan XX, tapi kalau hanya satu kode yang dipakai
maka kode dari Bab XX diutamakan. Kondisi lain yang mungkin
dinyatakan akibat penyebab luar diklasifikasikan pada Bab I-XVIII, untuk
kondisi ini kode dari Bab XX hendaknya hanya digunakan untuk informasi
tambahan pada analisis kondisi ganda.
BAB INI BERISI BLOK-BLOK BERIKUT:
V01-X59. Kecelakaan
V01-V99 Kecelakaan transport
V01-V09 Pejalan kaki cedera dalam kecelakaan transport
V20-V19 Penunggang sepeda cedera dalam kecelakaan transport
V20-V29 Penunggang sepeda motor cedera dalam kecelakaan transport
V30-V39 Pengguna kendaraan bermotor roda 3 cedera dalam kecelakaan transport
V40-V49 Pengguna mobil cedera dalam kecelakaan transport
V50-V59 Pengguna truk atau van pick-up cedera dalam kecelakaan transport
V60-V69 Pengguna kendaraan transport berat cedera dalam kecelakaan transport
V70-V79 Pengguna bus cedera dalam kecelakaan transport
V80-V89 Kecelakaan transport darat lainnya
V90-V94 Kecelakaan transport air
V95-V97 Kecelakaan transport udara dan angkasa luar
V98-V99 Kecelakaan transport yang lain dan tidak dijelaskan
W00-X59 Penyebab luar lain pada cedera kecelakaan
W00-W19
Jatuh
W20-W49
Dihadapkan pada tenaga mekanis bukan makhluk
W50-W64
Dihadapkan pada tenaga mekanis makhluk
W65-W74
Kecelakaan menghirup air dan tenggelam
W75-W84
Ancaman kecelakaan lain terhadap pernafasan
W85-W99
Dihadapkan pada arus listrik, radiasi, serta suhu dan tekanan ekstrim udara
X00-X09
Dihadapkan pada asap dan api
X10-X19 Kontak dengan panas dan benda panas
X20-X29 Kontak dengan hewan dan tanaman beracun
X30-X39 Dihadapkan pada kekuatan alam
X40-X49 Kecelakaan keracunan oleh dan dihadapkan pada zat-zat beracun
X50-X57 Latihan berlebihan, perjalanan dan kekurangan
X58-X59 Kecelakaan karena dihadapkan pada faktor yang lain dan tidak dijelaskan
X60-X84. Sengaja menyakiti diri sendiri
X85-Y09. Assault [serangan]
Y10-Y34. Kejadian yang niatnya tidak diketahui
Y35-Y36. Intervensi hukum dan operasi perang
Y40-Y84. Komplikasi asuhan medis dan bedah
Y40-Y59 Drugs, medikamen dan zat biologis penyebab efek yang tidak diinginkan dalam
penggunaan terapi
Y60-Y69 Salah tindak terhadap pasien sewaktu asuhan bedah dan medis

413
Y70-Y82 Peralatan medis dihubungkan dengan insiden yang tidak diinginkan dalam
penggunaan diagnostik dan terapi
Y83-Y84 Pembedahan dan prosedur medis lainnya sebagai penyebab reaksi abnormal pasien,
atau komplikasi kemudian, tanpa disebutkan adanya kesalahan tindakan pada waktu
prosedur dilakukan
Y85-Y89. Sekuel penyebab luar morbiditas dan mortalitas
Y90-Y98. Faktor tambahan yang berhubungan dengan penyebab
morbiditas dan mortalitas yang diklasifikasikan di tempat lain.
KODE TEMPAT KEJADIAN
Subdivisi karakter keempat berikut digunakan dengan kategori
W00-Y34, kecuali Y06.-dan Y07.-, untuk menunjukkan tempat kejadian
penyebab luar kalau relevan:
.0
Rumah tempat tinggal
Rumah, rumah kost, halaman atau jalan privat, kolam renang di rumah atau taman pribadi
Apartemen, tempat tinggal yang bukan institusi, karavan [trailer] di taman atau tempat tinggal,
Kecuali: tempat tinggal institusi (.1), rumah yang ditinggalkan atau ditelantarkan (.8), rumah
yang sedang dibangun tapi belum ditempati (.6)
.1
Institusi residensial
Rumah singgah, asrama, kamp militer, penjara, panti yatim piatu, hospice,
.2
Sekolah, institusi lain dan area administratif umum
Bangunan (dan halaman) yang digunakan masyarakat seperti: aula pertemuan, pusat remaja,
pustaka, kampus, universitas, sekolah, teater,rumah sakit, kantor pos, menjid, gereja, pustaka
Kecuali: Tempat tinggal institusi (.1), area sport dan atletik (.3) gedung dalam konstruksi (.6)
.3
Area sport dan atletik
Lapangan basket, baseball, sepakbola, golf, hockey, stadion
Tempat skating, tempat menunggang kuda, kolam renang publik
Kecuali: Kolam renang atau lapangan tennis di rumah atau taman pribadi (.0)
.4
Jalanan
Jalan bebas hambatan, jalan kendaraan bermotor (ranmor), trotoar, jalan setapak
.5
Area perdagangan dan jasa
Airport, stasiun (bus)(kereta api), restoran, pasar, bank, hotel, perkantoran,
Kafe, restoran, kasino, gudang komersial, garase komersial, stasiun pompa bensin
Kecuali: Garase di rumah pribadi (.0)
.6
Area industri dan konstruksi
Gedung yang sedang dibangun, terowongan yang sedang dibangun,
Pembangkit tenaga listrik, tambang minyak, galangan kapal, pabrik
.7
Area pertanian
Bangunan dan tanah pertanian, peternakan
Kecuali: Rumah tempat tinggal di area pertanian (.0)
.8
Tempat-tempat lain yang dijelaskan
Rumah terlantar, taman (hiburan) (umum), tempat parkir, perkemahan, pegunungan, hutan,
sungai, danau, rawa, pantai; kebun binatang, pelabuhan, jalan kereta api, tempat latihan militer
Tempat karavan NOS, dock NOS, tempat umum NOS
.9

Tempat tidak dijelaskan

KODE AKTIFITAS
Subklasifikasi berikut disediakan untuk karakter tambahan pada
kategori V01-Y34 untuk menunjukkan aktifitas orang yang cedera pada
saat kejadian berlangsung. Subklasifikasi ini jangan dikaburkan dengan,
atau digunakan untuk mengganti subdivisi karakter keempat yang
tersedia untuk tempat kejadian yang diklasifikasikan pada W00-Y34
0
Ketika sedang melakukan aktifitas olahraga
Olahraga fisik dengan elemen fungsional yang jelas seperti:

414
golf, atletik, jogging, menunggang kuda, trekking, skiing, water-skiing,
berenang
1
Ketika sedang melakukan aktifitas santai
Aktifitas hobbi, sedang ikut sesi dan aktifitas organisasi sukarela, menonton, pesta
Kecuali: Aktifitas olahraga (0)
2
Ketika bekerja mencari penghasilan
Pekerjaan yang dibayar (manual)(professional), (saat) transportasi ke dan dari aktifitas
tersebut
Bkererja untuk gaji, bonus dan bentuk penghasilan lainnya
3
Ketika sedang melakukan pekerjaan lainnya
Tugas rumahtangga: mengasuh anak, mencuci, memasak, bertaman, memperbaiki rumah
Tugas-tugas yang biasanya tidak mendapatkan upah
Aktifitas belajar, misalnya menghadiri pelajaran sekolah, sedang menjalani pendidikan
4
Ketika sedang istirahat,
aktifitas vital lainnya
Kebersihan pribadi

tidur,

makan,

atau

melakukan

Ketika sedang melakukan aktifitas lain yang dijelaskan

Ketika sedang melakukan aktifitas yang tidak dijelaskan

KECELAKAAN TRANSPORT (V01-V99)


Bagian ini terbagi atas 12 kelompok. Kelompok yang berhubungan
dengan kecelakaan transport darat (V01-V89) menunjukkan bentuk
transport dan dibagi untuk menunjukkan lawan korban atau jenis
kejadian. Kendaraan yang ditumpangi diidentifikasi pada dua karakter
pertama karena dianggap faktor identifikasi terpenting untuk tujuan
pencegahan.
Kecuali: kecelakaan transport akibat tanah longsor (X34-X38), sengaja menyaktii diri sendiri
(X82-X83), serangan dengan menabrakkan ranmor (Y03.-), kejadian yang niatnya
tidak diketahui (Y32-Y33)
Definisi-definisi yang berhubungan dengan kecelakaan transport
(a)
Kecelakaan transport (V01-V99) adalah kecelakaan yang melibatkan
peralatan yang dirancang terutama untuk, atau saat itu digunakan
untuk membawa orang atau- barang dari satu tempat ke tempat lain.
(b)
Jalan raya (highway [trafficway]) atau jalan (street) umum adalah
seluruh lebar antara batas hak milik (atau garis batas) tanah yang
tersedia untuk umum sebagai hak atau kebiasaan untuk memindahkan
orang atau harta benda dari satu tempat ke tempat lain. Roadway
adalah bagian jalan umum yang dirancang, ditingkatkan mutunya, dan
biasanya digunakan untuk lalulintas kendaraan.
(c)
Kecelakaan lalulintas (lakalantas) adalah kecelakaan kendaraan
yang terjadi di jalan umum [misalnya berangkat dari, tiba di, atau
melibatkan kendaraan yang sebagian berada dijalan]. Kecelakaan
kendaraan dianggap terjadi dijalan umum kecuali kalau tempat lain
disebutkan, kecuali pada kecelakaan yang hanya melibatkan ranmor offroad yang dinyatakan non-lakalantas kecuali dinyatakan sebaliknya.
(d)
Kecelakaan bukan-lalulintas (bukan lakalantas) adalah kecelakaan
kendaraan yang seluruhnya terjadi selain di jalan umum.
(e)
Pejalan kaki adalah orang yang terlibat kecelakaan yang pada saat
itu tidak berada di dalam atau di atas ranmor, kereta api, trem,
kendaraan yang ditarik binatang atau lainnya, atau di atas sepeda atau
binatang.
Termasuk: orang yang: sedang berdiri, mengganti roda, memperbaiki
kendaraan, pengguna alat bawaan pejalan kaki seperti: pembawa bayi,
kursi roda, ice-skates, skateboard, roller-skates, skis, sled, scooter
(beroda kecil, untuk anak-anak)

415
(f)Pengemudi adalah yang menjalankan atau bermaksud menjalankan
kendaraan.
(g)
Penumpang adalah pengguna kendaraan transport selain
pengemudi.
Kecuali:
pengguna yang berada di bagian luar kendaraan lihat
definisi (h)
(h)
Pengguna yang berada di bagian luar kendaraan adalah orang yang
sedang dibawa oleh kendaraan tapi tidak mengisi ruangan yang
biasanya disediakan untuk pengemudi atau penumpang, atau ruangan
yang disediakan untuk transport barang-barang.
Termasuk: orang-orang (yang berkendara pada): dinding, bumper
[fender], bergantung di luar, atap, tangga, papan luncuran
(i)Sepeda adalah kendaraan transport darat yang hanya dijalankan
dengan pedal.
Termasuk: sepeda roda dua atau roda tiga
Kecuali: sepeda yang bermotor lihat definisi (k)
(j)Pengemudi sepeda adalah orang yang mengendarai sepeda atau atau
becak atau trailer yang dilekatkan pada sepeda tersebut.
(k)
Sepeda motor adalah ranmor roda dua dengan satu atau dua sadel
penunggang dan kadang-kadang dengan roda ketiga untuk menunjang
becak sampingnya. Becak samping dianggap bagian dari sepeda motor.
Termasuk: sepeda motor NOS, kombinasi, dengan becak samping;
sepeda yang diberi motor, moped, motor scooter
Kecuali: tricyle bermotor lihat definisi (m)
(l)Penunggang (rider) sepeda motor adalah orang yang berkendara di atas
sepeda motor, atau di dalam becak samping atau trailer yang dilekatkan
pada kendaraan tersebut.
(m) Ranmor beroda tiga adalah tricycle bermotor yang dirancang untuk
penggunaan di jalan.
Termasuk: tricyle bermotor, rickshaw bermotor, mobil beroda tiga
Kecuali: sepeda motor dengan becak samping - lihat definisi (k),
kendaraan khusus segala medan (all-terrain) - lihat definisi (w)
(n)
Mobil adalah ranmor roda empat untuk membawa sampai 10 orang
Termasuk: minibus
(o)
Truk atau van pick up adalah ranmor untuk membawa barang,
beratnya di bawah batas kendaraan barang berat lokal, dan tidak
memerlukan surat izin mengemudi (SIM) khusus.
(p)
Kendaraan transport berat adalah ranmor untuk membawa barang,
memenuhi semua kriteria klasifikasi kendaraan barang berat lokal
berdasarkan berat kerbside (biasanya di atas 3500 kg), dan
memerlukan SIM khusus.
(q)
Bus adalah ranmor yang dirancang atau disesuaikan terutama untuk
mengangkut lebih dari 10 orang, dan memerlukan SIM khusus.
Termasuk: bus besar
(r)
Kereta api atau kendaraan di atas rel adalah alat, dengan atau
tanpa gerbong, dirancang untuk lalulintas di atas rel.
Termasuk: trem interurban yang hanya boleh berjalan di jalurnya saja,
kereta rel (diesel)(listrik)( uap): funicular [berkabel], monorail, dua rel,
bawah tanah atau di atas rel layang, kendaraan lain yang dirancang
untuk berjalan di atas jalur rel
Kecuali: trem interurban yang beroperasi di jalan umum - lihat
definisi (s)
(s)
Trem (trem) adalah alat yang dirancang dan digunakan untuk
membawa orang di dalam kota, berjalan di atas rel, biasanya mematuhi
signal lalulintas, dan beroperasi di jalan sendiri yang merupakan bagian
jalan kendaraan. Trailer yang ditarik dianggap bagian dari trem

416
Termasuk: trem interurban , kalau dibolehkan beroperasi di jalan
umum
(t)
Kendaraan khusus wilayah industri adalah ranmor yang dirancang
untuk digunakan di dalam bangunan dan wilayah industri atau
perdagangan
Termasuk: pembawa batubara, truk, tub [pembawa cairan]
pertambangan, tram, mobil logging (kayu), (truk) forklift, truk berjalan
sendiri di industri, truk (bagasi) (barang)(surat), kendaaan penumpang
airport bertenaga batere
(u)
Kendaraan khusus daerah pertanian adalah ranmor yang dirancang
untuk digunakan secara khusus di pertanian dan perkebunan
(hortikultura), misalnya untuk mengolah tanah, menyebar benih,
menuai panen, dan membawa barang-barang di pertanian.
Termasuk: mesin panen, mesin pertanian bergerak sendiri, traktor
(dan trailer)
(v)
Kendaraan konstruksi khusus adalah ranmor yang dirancang secara
khusus untuk digunakan dlam konstruksi (dan demolisi) jalan,
bangunan, dan struktur lain.
Termasuk: bulldozer, digger dumper truck, earth-leveller (perata
tanah), mechanical shovel (sekop mekanis), road-roller (mesin giling)
(w) Kendaraan semua medan (special all-terrain vehicle) adalah ranmor
yang dirancang khusus untuk menempuh medan kasar atau lunak atau
salju. Contoh rancangan khusus adalah konstruksi tinggi, roda dan ban
khusus, tracks, dan sokongan bantalan udara.
Termasuk: hovercraft tanah dan rawa, mobil salju
Kecuali:
hovercraft air terbuka lihat definisi (x)
(x)
Watercraft adalah alat untuk membawa penumpang atau barang di
atas air.
Termasuk: hovercraft NOS
(y)
Aircraft adalah alat untuk membawa penumpang atau barang di
udara.
Klasifikasi dan instruksi pengkodean kecelakaan transport
1. Kalau suatu kejadian tidak jelas sebagai kecelakaan lalulintas
(lakalantas) atau bukan, anggap:
(a) Lakalantas kalau bisa diklasifikasikan pada kategori V10-V82 and
V87.
(b) Non-lakalantas kalau bisa diklasifikasikan pada kategori V83-V86.
Untuk kategori ini korbannya bisa pejalan kaki, atau pengguna
kendaraan yang dirancang untuk pemakaian di luar jalan (off-road)
2. Kalau kecelakaan melibatkan lebih dari satu jenis transportasi,
gunakan urutan berikut:
watercraft (V90-V94), aircraft dan spacecraft (V95-V97),
mode transport lainnya (V01-V89, V98-V99)
3. Kalau kecelakaan tidak menyatakan korban sebagai pengguna
kendaraan tapi dikatakan:
tertabrak, terseret, cedera, remuk, terbunuh oleh kendaraan apa saja
termasuk mobil, bus, sepeda motor, tricycle bermotor, (truk) pick up,
truk, van, kereta api, trem, traktor, bulldozer, kendaraan rekreasi,
sepeda, kendaraan ditarik hewan, hewan yang ditunggangi, maka
klasifikasikan korban sebagai pejalan kaki (kategori V01-V09).
4. Kalau kecelakaan tidak menunjukkan peranan korban, seperti
kecelakaan NOS pada mobil, bus, sepeda motor, tricycle bermotor,
(truk) pick up, truk, van, kereta api, trem, traktor, bulldozer, kendaraan
rekreasi, sepeda, kapal, watercraft, aircraft, bus, maka klasifikasikan
korban sebagai pengguna atau pengendara kendaraan tersebut. Kalau
lebih dari satu kendaraan terlibat, kendaraan yang digunakan korban

417
jangan ditebak kecuali kalau kendaraannya sama, tapi kodelah pada
kategori yang sesuai pada V87-V88, V90-V94, V95-V97, dengan
memperhatikan urutan preseden yang diberikan pada catatan 2 di atas.
5. Kecelakaan transport, seperti: kendaraan (motor)(nonmotor) gagal
berbelok, atau lepas dari kontrol (akibat) ban pecah, pengemudi
tertidur, pengemudi lengah, kecepatan berlebihan atau kegagalan
bagian mekanis, menyebabkan tabrakan, klasifikasikan sebagai
tabrakan. Kalau yang terjadi kecelakaan bukan tabrakan, klasifikasikan
sebagai kecelakaan non-tabrakan sesuai dengan jenis kendaraan yang
terlibat.
6. Kalau kecelakaan transport melibatkan kendaraan yang sedang
bergerak, seperti pecah atau meledaknya suatu bagian dari; cedera
akibat bagian yang bergerak dari; cedera karena terdorong ke bagian
atau objek pada; dihantam oleh benda yang dilemparkan ke; atau objek
yang jatuh ke; jatuh, melompat, atau terdorong dari; keracunan akibat
gas buangan yang dihasilkan oleh; atau api yang berasal dari
kendaraan yang sedang bergerak, sehingga
menyebabkan tabrakan, klasifikasikan sebagai tabrakan.
kecelakaan lain, klasifikasikan menurut jenis kendaraan.
7. Kecelakaan transport darat yang dijelaskan sebagai:
tabrakan (akibat hilangnya kontrol)(di jalan raya) antara kendaraan
dengan:
tiang penunjang (jembatan)(overpass); longsoran (tidak bergerak);
gerbang kereta api atau pagar pembatas; pembatas antara jalan
raya;utility pole; daerah aman (safety island); objek yang dilemparkan
ke depan ranmor); pohon, batu yang jatuh, rambu-rambu lalulintas atau
marker (sementara); objek lain, tetap, bisa dipindahkan, atau sedang
bergerak; termasuk dalam V17.-, TV27.-,V37.-, V47.-, V57.-, V67.- and
V77.terbalik (tanpa tabrakan) pada V18.-, V28.-, V38.-, V48.-, V58.-, V68.-,
dan V78.tabrakan dengan hewan (kumpulan gembala)(tak digembalakan)
termasuk dalam V10.-, V20.-, V30.-, V40.-, V50.-, V60.- and V70.tabrakan dengan kendaraan yang ditarik hewan atau hewan yang
sedang
ditunggangi
termasuk dalam V16.-, V26.-, V36.-, V46.-, V56.-, V66.- and V76.-.
PEJALAN KAKI CEDERA DALAM KECELAKAAN TRANSPORT (V01V09)
Kecuali: tabrakan antara (pembawa) pejalan kaki dengan (pembawa) pejalan kaki lain
(W51.-), disusul dengan jatuh (W03.-)
Subdivisi karakter ke-4 berikut digunakan dengan kategori V01-V06:
.0 Bukan lakalantas
.1 Lakalantas
.9 Tidak dijelaskan apakah lakalantas atau bukan lakalantas
V01. Pejalan kaki cedera dalam tabrakan dengan sepeda
V02. Pejalan kaki cedera dalam tabrakan dengan ranmor roda 2
atau 3
V03. Pejalan kaki cedera dalam tabrakan dengan mobil, truk pickup atau van
V04. Pejalan kaki cedera dalam tabrakan dengan kendaraan
transport berat atau bus
V05. Pejalan kaki cedera dalam tabrakan dengan kereta api atau
kendaraan rel
V06. Pejalan kaki cedera dalam tabrakan dengan kendaraan tak
bermotor lain
Termasuk:
Tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan, hewan yang ditunggangi, trem

418
V09. Pejalan kaki cedera dalam kecelakaan transport lain dan
tidak dijelaskan
Termasuk:
Pejalan kaki dicederai oleh kendaraan khusus
V09.0
Pejalan kaki cedera dalam non-lakalantas yang melibatkan ranmor lain dan tidak
dijelaskan
V09.1
Pejalan kaki cedera dalam non-lakalantas yang tidak dijelaskan
V09.2
Pejalan kaki cedera dalam lakalantas yang melibatkan ranmor lain dan tidak
dijelaskan
V09.3
Pejalan kaki cedera dalam lakalantas yang tidak dijelaskan
V09.9
Pejalan kaki cedera dalam kecelakaan transport yang tidak dijelaskan
PENUNGGANG
SEPEDA
CEDERA
DALAM
KECELAKAAN
TRANSPORT (V10-V19)
Subdivisi karakter keempat berikut digunakan pada kategori V10-V18:
.0 Pengemudi sepeda cedera dalam bukan lakalantas
.1 Penumpang sepeda cedera dalam bukan lakalantas
.2 Pengguna sepeda yang tidak dijelaskan cedera dalam bukan lakalantas
.3 Seseorang cedera ketika naik atau turun dari sepeda
.4 Pengemudi sepeda cedera dalam lakalantas
.5 Penumpang sepeda cedera dalam lakalantas
.9 Pengguna sepeda yang tidak dijelaskan cedera dalam lakalantas
V10. Penunggang sepeda cedera dalam tabrakan dengan pejalan
kaki atau hewan
Kecuali: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan atau hewan yang ditunggangi (V16.-)
V11. Penunggang sepeda cedera dalam tabrakan dengan sepeda
lain
V12. Penunggang sepeda cedera dalam tabrakan dengan ranmor
roda 2 atau 3
V13. Penunggang sepeda cedera dalam tabrakan dengan mobil,
truk pick-up atau van
V14. Penunggang sepeda cedera
kendaraan transport berat atau bus

dalam

tabrakan

dengan

V15. Penunggang sepeda cedera dalam tabrakan dengan kereta api


atau kendaraan rel
V16. Penunggang sepeda cedera dalam tabrakan dengan
kendaraan tak bermotor lain
Termasuk:
tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan, binatang yang ditunggangi, trem
V17. Penunggang sepeda cedera dalam tabrakan dengan objek tak
bergerak
V18. Penunggang sepeda cedera dalam kecelakaan transport
bukan tabrakan
Termasuk:
jatuh atau terlempar dari sepeda (tanpa didahului tabrakan)
sepeda rebah: NOS, tanpa tabrakan
V19. Penunggang sepeda cedera dalam kecelakaan transport lain
dan tidak dijelaskan
V19.0
Pengemudi cedera dalam tabrakan dengan ranmor lain dan tidak dijelaskan dalam
bukan lakalantas
V19.1
Penumpang cedera dalam tabrakan dengan ranmor lain dan tidak dijelaskan dalam
bukan lakalantas
V19.2
Penunggang sepeda yang tidak dijelaskan cedera dalam tabrakan dengan ranmor
lain dan tidak dijelaskan dalam bukan lakalantas
Tabrakan sepeda NOS, nontraffic
V19.3
Penunggang sepeda cedera dalam non-lakalantas yang tidak dijelaskan
Kecelakaan sepeda NOS, nontraffic
Penunggang sepeda cedera dalam non-lakalantas NOS

419
V19.4
V19.5
V19.6
V19.8
V19.9

Pengemudi cedera dalam tabrakan dengan ranmor lain dan tidak dijelaskan dalam
lakalantas
Penumpang cedera dalam tabrakan dengan ranmor lain dan tidak dijelaskan dalam
lakalantas
Penunggang sepeda yang tidak dijelaskan cedera dalam tabrakan dengan ranmor
lain dan tidak dijelaskan dalam lakalantas
Tabrakan sepeda NOS (lalulintas)
Penunggang sepeda cedera dalam kecelakaan transport lain yang dijelaskan
Terjepit oleh bagian sepeda
Penunggang sepeda cedera dalam lakalantas yang tidak dijelaskan
Kecelakaan sepeda NOS

PENUNGGANG SEPEDA MOTOR CEDERA DALAM KECELAKAAN


TRANSPORT (V20-V29)
Termasuk:
moped, sepeda motor dengan becak samping, sepeda bermotor, skooter
motor
Kecuali: ranmor roda tiga (V30-V39)
Subdivisi karakter keempat berikur digunakan pada kategori V20-V28:
.0 Pengemudi cedera dalam bukan lakalantas
.1 Penumpang cedera dalam bukan lakalantas
.2 Penunggang sepeda motor yang tidak dijelaskan cedera dalam bukan lakalantas
.3 Seseorang cedera ketika naik atau turun dari sepeda motor
.4 Pengemudi cedera dalam lakalantas
.5 Penumpang cedera dalam lakalantas
.9 Penunggang sepeda motor yang tidak dijelaskan cedera dalam lakalantas
V20. Penunggang sepeda motor cedera dalam tabrakan dengan
pejalan kaki atau hewan
Kecuali: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan atau hewan yang ditunggangi (V26.-)
V21. Penunggang sepeda motor cedera dalam tabrakan dengan
sepeda
V22. Penunggang sepeda motor cedera dalam tabrakan dengan
ranmor roda 2 atau 3
V23. Penunggang sepeda motor cedera dalam tabrakan dengan
mobil, truk pick-up atau van
V24. Penunggang sepeda motor cedera dalam tabrakan dengan
kendaraan transport berat atau bus
V25. Penunggang sepeda motor cedera dalam tabrakan dengan
kereta api atau kendaraan rel
V26. Penunggang sepeda motor cedera dalam tabrakan dengan
kendaraan nonmotor lainnya
Termasuk:
tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan, hewan yang ditunggangi, trem
V27. Penunggang sepeda motor cedera dalam tabrakan dengan
objek tak bergerak
V28. Penunggang sepeda motor cedera dalam kecelakaan
transport bukan tabrakan
Termasuk:
jatuh atau terlempar dari sepeda motor (tanpa didahului tabrakan) yang
rebah:
. NOS, tanpa tabrakan
V29. Penunggang sepeda motor cedera dalam
transport lain dan tidak dijelaskan
V29.0
Pengemudi cedera dalam tabrakan dengan ranmor lain dan tidak
bukan lakalantas
V29.1
Penumpang cedera dalam tabrakan dengan ranmor lain dan tidak
bukan lakalantas
V29.2
Penunggang sepeda motor yang tidak dijelaskan cedera dalam
ranmor lain dan tidak dijelaskan dalam bukan lakalantas

kecelakaan
dijelaskan dalam
dijelaskan dalam
tabrakan dengan

420

V29.3
V29.4
V29.5
V29.6
V29.8
V29.9

Tabrakan sepeda motor NOS, nontraffic


Penunggang sepeda motor cedera dalam non-lakalantas yang tidak dijelaskan
Kecelakaan sepeda motor NOS, nontraffic
Penunggang sepeda motor cedera dalam non-lakalantas NOS
Pengemudi cedera dalam tabrakan dengan ranmor lain dan tidak dijelaskan dalam
lakalantas
Penumpang cedera dalam tabrakan dengan ranmor lain dan tidak dijelaskan dalam
lakalantas
Tidak dijelaskan motorcycle rider cedera dalam tabrakan dengan ranmor lain dan
tidak dijelaskan dalam lakalantas
Tabrakan sepeda motor NOS (lalulintas)
Motorcycle rider [any] cedera dalam kecelakaan transport lain yang dijelaskan
Terjepit oleh bagian sepeda motor
Motorcycle rider [any] cedera dalam lakalantas yang tidak dijelaskan
Kecelakaan sepeda motor NOS

PENUMPANG RANMOR RODA 3 CEDERA DALAM KECELAKAAN


TRANSPORT (V30-V39)
Termasuk:
tricycle bermotor
Kecuali: sepeda motor dengan becak samping (V20-V29)
kendaraan yang dirancang terutama untuk penggunaan di luar jalan
(V86.-)
Subdivisi karakter keempat berikur digunakan pada kategori V30-V38:
.0 Pengemudi cedera dalam bukan lakalantas
.1 Penumpang cedera dalam bukan lakalantas
.2 Seseorang di bagian luar kendaraan cedera dalam bukan lakalantas
.3 Penumpang yang tidak dijelaskan pada ranmor roda 3 cedera dalam bukan
lakalantas
.4 Seseorang cedera ketika naik atau turun
.5 Pengemudi cedera dalam lakalantas
.6 Penumpang cedera dalam lakalantas
.7 Seseorang di bagian luar kendaraan cedera dalam lakalantas
.9 Penumpang yang tidak dijelaskan pada ranmor roda 3 cedera dalam lakalantas
V30. Pengguna three-wheeled motor vehicle cedera dalam
tabrakan dengan pejalan kaki or animal
Kecuali: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan or binatang yang ditunggangi (V36.-)
V31. Penumpang ranmor roda 3 cedera dalam tabrakan dengan
sepeda
V32. Penumpang ranmor roda 3 cedera dalam tabrakan dengan
ranmor roda 2 atau 3
V33. Penumpang ranmor roda 3 cedera dalam tabrakan dengan
mobil, truk pick-up atau van
V34. Penumpang ranmor roda 3 cedera dalam tabrakan dengan
kendaraan transport berat atau bus
V35. Penumpang ranmor roda 3 cedera dalam tabrakan dengan
kereta api atau kedaraan rel
V36. Penumpang ranmor roda 3 cedera dalam tabrakan dengan
kendaraan tidak bermotor lainnya
Termasuk:
tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan, hewan yang ditunggangi, trem
V37. Penumpang ranmor roda 3 cedera dalam tabrakan dengan
benda tak bergerak
V38. Penumpang ranmor roda 3 cedera dalam kecelakaan
transport bukan tabrakan
Termasuk:
jatuh atau terlempar dari ranmor roda 3 yang rebah: NOS, tanpa tabrakan

421
V39. Penumpang ranmor roda 3 cedera dalam kecelakaan
transport lain dan tidak dijelaskan
V39.0
Pengemudi cedera dalam tabrakan dengan ranmor lain dan tidak dijelaskan dalam
bukan lakalantas
V39.1
Penumpang cedera dalam tabrakan dengan ranmor lain dan tidak dijelaskan dalam
bukan lakalantas
V39.2
Penumpang yang tidak dijelaskan pada ranmor roda 3 cedera dalam tabrakan
dengan ranmor lain dan tidak dijelaskan dalam bukan lakalantas
Tabrakan NOS yang melibatkan ranmor roda 3, bukan lalulintas
V39.3
Penumpang ranmor roda 3 cedera dalam non-lakalantas yang tidak dijelaskan
Kecelakaan NOS yang melibatkan ranmor roda 3, bukan lalulintas
Penumpang ranmor roda 3 cedera dalam non-lakalantas NOS
V39.4
Pengemudi cedera dalam tabrakan dengan ranmor lain dan tidak dijelaskan dalam
lakalantas
V39.5
Penumpang cedera dalam tabrakan dengan ranmor lain dan tidak dijelaskan dalam
lakalantas
V39.6
Penumpang yang tidak dijelaskan pada ranmor roda 3 cedera dalam tabrakan
dengan ranmor lain dan tidak dijelaskan dalam lakalantas
Tabrakan NOS yang melibatkan ranmor roda 3 (lalulintas)
V39.8
V39.9

Penumpang ranmor roda 3 cedera dalam kecelakaan transport lain yang dijelaskan
Terjepit oleh pintu atau bagian lain ranmor roda 3
Penumpang ranmor roda 3 cedera dalam lakalantas yang tidak dijelaskan
Kecelakaan NOS yang melibatkan ranmor roda 3

PENGGUNA MOBIL CEDERA DALAM KECELAKAAN TRANSPORT


(V40-V49)
Termasuk:
minibus
Subdivisi karakter keempat berikur digunakan pada kategori V4O-V48:
.0 Pengemudi cedera dalam bukan lakalantas
.1 Penumpang cedera dalam bukan lakalantas
.2 Seseorang di bagian luar kendaraan cedera dalam bukan lakalantas
.3 Pengguna mobil yang tidak dijelaskan cedera dalam bukan lakalantas
.4 Seseorang cedera ketika naik atau turun
.5 Pengemudi cedera dalam lakalantas
.6 Penumpang cedera dalam lakalantas
.7 Seseorang di bagian luar kendaraan cedera dalam lakalantas
.9 Pengguna mobil yang tidak dijelaskan cedera dalam lakalantas
V40. Pengguna mobil cedera dalam tabrakan dengan pejalan kaki
atau hewan
Kecuali: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan atau binatang yang ditunggangi (V46.-)
V41. Pengguna mobil cedera dalam tabrakan dengan sepeda
V42. Pengguna mobil cedera dalam tabrakan dengan ranmor roda
2 atau 3
V43. Pengguna mobil cedera dalam tabrakan dengan mobil, truk
pick-up atau van
V44. Pengguna mobil cedera dalam tabrakan dengan kendaraan
transport berat atau bus
V45. Pengguna mobil cedera dalam tabrakan dengan kereta api
atau kendaraan rel
V46. Pengguna mobil cedera dalam tabrakan dengan other
nonmotor vehicle
Termasuk:
tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan, binatang yang ditunggangi, trem
V47. Pengguna mobil cedera dalam tabrakan dengan objek tidak
bergerak
V48. Pengguna mobil cedera dalam kecelakaan transport bukan
tabrakan

422
Termasuk:

terbalik: NOS, tanpa tabrakan

V49. Pengguna mobil cedera dalam kecelakaan transport lain dan


tidak dijelaskan
V49.0
Pengemudi cedera dalam tabrakan dengan ranmor lain dan tidak dijelaskan dalam
bukan lakalantas
V49.1
Penumpang cedera dalam tabrakan dengan ranmor lain dan tidak dijelaskan dalam
bukan lakalantas
V49.2
Pengguna mobil yang tidak dijelaskan cedera dalam tabrakan dengan ranmor lain
dan tidak dijelaskan dalam bukan lakalantas
Tabrakan mobil NOS, bukan lalulintas
V49.3
Pengguna mobil cedera dalam non-lakalantas yang tidak dijelaskan
Kecelakaan mobil, bukan lalulintas; pengguna mobil cedera dalam nonlakalantas NOS
V49.4
Pengemudi cedera dalam tabrakan dengan ranmor lain dan tidak dijelaskan dalam
lakalantas
V49.5
Penumpang cedera dalam tabrakan dengan ranmor lain dan tidak dijelaskan dalam
lakalantas
V49.6
Pengguna mobil yang tidak dijelaskan cedera dalam tabrakan dengan ranmor lain
dan tidak dijelaskan dalam lakalantas
Tabrakan mobil NOS (lalulintas)
V49.8
Pengguna mobil cedera dalam kecelakaan transport lain yang dijelaskan
Terjepit oleh pintu atau bagian lain mobil
V49.9
Pengguna mobil cedera dalam tidak dijelaskan lakalantas
Kecelakaan mobil NOS
PENGGUNA TRUK PICK-UP ATAU VAN CEDERA DALAM
KECELAKAAN TRANSPORT (V50-V59)
Kecuali: kendaraan transport berat (V60-V69)
Subdivisi karakter keempat berikur digunakan pada kategori V50-V58:
.0 Pengemudi cedera dalam bukan lakalantas
.1 Penumpang cedera dalam bukan lakalantas
.2 Seseorang di bagian luar kendaraan cedera dalam bukan lakalantas
.3 Pengguna truk pick-up atau van yang tidak dijelaskan cedera dalam bukan
lakalantas
.4 Seseorang cedera ketika naik atau turun
.5 Pengemudi cedera dalam lakalantas
.6 Penumpang cedera dalam lakalantas
.7 Seseorang di bagian luar kendaraan cedera dalam lakalantas
.9 Pengguna truk pick-up atau van yang tidak dijelaskan cedera dalam lakalantas
V50. Pengguna truk pick-up atau van cedera dalam tabrakan
dengan pejalan kaki atau hewan
Kecuali: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan atau binatang yang ditunggangi (V56.-)
V51. Pengguna truk pick-up atau van cedera dalam tabrakan
dengan sepeda
V52. Pengguna truk pick-up atau van cedera dalam tabrakan
dengan ranmor roda 2 atau 3
V53. Pengguna truk pick-up atau van cedera dalam tabrakan
dengan mobil, truk pick-up atau van
V54. Pengguna truk pick-up atau van cedera dalam tabrakan
dengan kendaraan transport berat atau bus
V55. Pengguna truk pick-up atau van cedera dalam tabrakan
dengan kereta api atau kendaraan rel
V56. Pengguna truk pick-up atau van cedera dalam tabrakan
dengan kendaraan tidak bermotor lain
Termasuk:
tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan, binatang yang ditunggangi, trem

423
V57. Pengguna truk pick-up atau van cedera dalam tabrakan
dengan objek tidak bergerak
V58. Pengguna truk pick-up atau van cedera dalam kecelakaan
transport bukan tabrakan
Termasuk:
terbalik: NOS, tanpa tabrakan
V59. Pengguna truk pick-up atau van cedera dalam kecelakaan
transport lain dan tidak dijelaskan
V59.0
Pengemudi cedera dalam tabrakan dengan ranmor lain dan tidak dijelaskan dalam
bukan lakalantas
V59.1
Penumpang cedera dalam tabrakan dengan ranmor lain dan tidak dijelaskan dalam
bukan lakalantas
V59.2
Pengguna yang tidak dijelaskan dari truk pick-up atau van cedera dalam tabrakan
dengan ranmor lain dan tidak dijelaskan dalam bukan lakalantas
Tabrakan NOS yang melibatkan truk pick-up atau van, bukan lalulintas
V59.3
Pengguna truk pick-up atau van cedera dalam non-lakalantas yang tidak dijelaskan
Kecelakaan NOS yang melibatkan truk pick-up atau van, bukan lalulintas
Pengguna truk pick-up atau van cedera dalam non-lakalantas NOS
V59.4
Pengemudi cedera dalam tabrakan dengan ranmor lain dan tidak dijelaskan dalam
lakalantas
V59.5
Penumpang cedera dalam tabrakan dengan ranmor lain dan tidak dijelaskan dalam
lakalantas
V59.6
Pengguna yang tidak dijelaskan dari truk pick-up atau van cedera dalam tabrakan
dengan ranmor lain dan tidak dijelaskan dalam lakalantas
Tabrakan NOS yang melibatkan truk pick-up atau van (lalulintas)
V59.8
Pengguna truk pick-up atau van cedera dalam kecelakaan transport lain yang
dijelaskan
Terjepit oleh pintu atau bagian lain truk pick-up atau van
V59.9
Pengguna truk pick-up atau van cedera dalam lakalantas yang tidak dijelaskan
Kecelakaan NOS yang melibatkan truk pick-up atau van
PENGGUNA KENDARAAN TRANSPORT BERAT CEDERA DALAM
KECELAKAAN TRANSPORT (V60-V69)
Subdivisi karakter keempat berikur digunakan pada kategori V60-V68:
.0 Pengemudi cedera dalam bukan lakalantas
.1 Penumpang cedera dalam bukan lakalantas
.2 Seseorang di bagian luar kendaraan cedera dalam bukan lakalantas
.3 Pengguna kendaraan transport berat yang tidak dijelaskan cedera dalam bukan
lakalantas
.4 Seseorang cedera ketika naik atau turun
.5 Pengemudi cedera dalam lakalantas
.6 Penumpang cedera dalam lakalantas
.7 Seseorang di bagian luar kendaraan cedera dalam lakalantas
.9 Pengguna kendaraan transport berat yang tidak dijelaskan cedera dalam
lakalantas
V60. Pengguna kendaraan transport berat cedera dalam tabrakan
dengan pejalan kaki atau hewan
Kecuali: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan or binatang yang ditunggangi (V66.-)
V61. Pengguna kendaraan transport berat cedera dalam tabrakan
dengan sepeda
V62. Pengguna kendaraan transport berat cedera dalam tabrakan
dengan ranmor roda 2 atau 3
V63. Pengguna kendaraan transport berat cedera dalam tabrakan
dengan mobil, truk pick-up atau van
V64. Pengguna kendaraan transport berat cedera dalam tabrakan
dengan kendaraan transport berat atau bus
V65. Pengguna kendaraan transport berat cedera dalam tabrakan
dengan kereta api atau kendaraan rel

424
V66. Pengguna kendaraan transport berat cedera dalam tabrakan
dengan kendaraan tidak bermotor lain
Termasuk:
tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan, binatang yang ditunggangi, trem
V67. Pengguna kendaraan transport berat cedera dalam tabrakan
dengan n objek tidak bergerak
V68. Pengguna kendaraan transport
kecelakaan transport bukan tabrakan
Termasuk:
Terbalik: NOS, tanpa tabrakan

berat

cedera

dalam

V69. Pengguna kendaraan transport berat cedera dalam


kecelakaan transport lain dan tidak dijelaskan
V69.0
Pengemudi cedera dalam tabrakan dengan ranmor lain dan tidak dijelaskan dalam
bukan lakalantas
V69.1
Penumpang cedera dalam tabrakan dengan ranmor lain dan tidak dijelaskan dalam
bukan lakalantas
V69.2
Pengguna kendaraan transport berat yang tidak dijelaskan cedera dalam tabrakan
dengan ranmor lain dan tidak dijelaskan dalam bukan lakalantas
Tabrakan NOS yang melibatkan kendaraan transport berat, bukan lalulintas
V69.3
Pengguna kendaraan transport berat cedera dalam non-lakalantas yang tidak
dijelaskan
Kecelakaan NOS yang melibatkan kendaraan transport berat, bukan
lalulintas
Pengguna kendaraan transport berat cedera dalam non-lakalantas NOS
V69.4
Pengemudi cedera dalam tabrakan dengan ranmor lain dan tidak dijelaskan dalam
lakalantas
V69.5
Penumpang cedera dalam tabrakan dengan ranmor lain dan tidak dijelaskan dalam
lakalantas
V69.6
Pengguna kendaraan transport berat yang tidak dijelaskan cedera dalam tabrakan
dengan ranmor lain dan tidak dijelaskan dalam lakalantas
Tabrakan NOS yang melibatkan kendaraan transport berat (lalulintas)
V69.8
Pengguna kendaraan transport berat cedera dalam kecelakaan transport lain yang
dijelaskan
Terjepit oleh pintu atau bagian lain kendaraan transport berat
V69.9
Pengguna kendaraan transport berat cedera dalam kecelakaan transport yang tidak
dijelaskan
Kecelakaan NOS yang melibatkan kendaraan transport berat
PENGGUNA BUS CEDERA DALAM KECELAKAAN TRANSPORT
(V70-V79)
Kecuali: minibus (V40-V49)
Subdivisi karakter keempat berikur digunakan pada kategori V7O-V78:
.0 Pengemudi cedera dalam bukan lakalantas
.1 Penumpang cedera dalam bukan lakalantas
.2 Seseorang di bagian luar kendaraan cedera dalam bukan lakalantas
.3 Pengguna bus yang tidak dijelaskan cedera dalam bukan lakalantas
.4 Seseorang cedera ketika naik atau turun
.5 Pengemudi cedera dalam lakalantas
.6 Penumpang cedera dalam lakalantas
.7 Seseorang di bagian luar kendaraan cedera dalam lakalantas
.9 Pengguna bus yang tidak dijelaskan cedera dalam lakalantas
V70. Pengguna bus cedera dalam tabrakan dengan pejalan kaki
atau hewan
Kecuali: Tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan or binatang yang ditunggangi (V76.-)
V71. Pengguna bus cedera dalam tabrakan dengan sepeda
V72. Pengguna bus cedera dalam tabrakan dengan ranmor roda 2
atau 3
V73. Pengguna bus cedera dalam tabrakan dengan mobil, truk
pick-up atau van

425
V74. Pengguna bus cedera dalam tabrakan dengan kendaraan
transport berat atau bus
V75. Pengguna bus cedera dalam tabrakan dengan kereta api atau
kendaraan rel
V76. Pengguna bus cedera dalam tabrakan dengan kendaraan tak
bermotor lainnya
Termasuk:
Tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan, binatang yang ditunggangi, trem
V77. Pengguna bus cedera dalam tabrakan dengan objek tak
bergerak
V78. Pengguna bus cedera dalam kecelakaan transport bukan
tabrakan
Termasuk:
terbalik: NOS, tanpa tabrakan
V79. Pengguna bus cedera dalam kecelakaan transport lain dan
tidak dijelaskan
V79.0
Pengemudi bus cedera dalam tabrakan dengan ranmor lain dan tidak dijelaskan
dalam bukan lakalantas
V79.1
Penumpang bus cedera dalam tabrakan dengan ranmor lain dan tidak dijelaskan
dalam bukan lakalantas
V79.2
Pengguna bus yang tidak dijelaskan cedera dalam tabrakan dengan ranmor lain dan
tidak dijelaskan dalam bukan lakalantas
Bus collision NOS, nontraffic
V79.3
Pengguna bus cedera dalam non-lakalantas yang tidak dijelaskan
Kecelakaan bus NOS, bukan lalulintas
Pengguna bus cedera dalam non-lakalantas NOS
V79.4
Pengemudi bus cedera dalam tabrakan dengan ranmor lain dan tidak dijelaskan
dalam lakalantas
V79.5
Penumpang bus cedera dalam tabrakan dengan ranmor lain dan tidak dijelaskan
dalam lakalantas
V79.6
Pengguna bus yang tidak dijelaskan cedera dalam tabrakan dengan ranmor lain dan
tidak dijelaskan dalam lakalantas
Tabrakan bus NOS (lalulintas)
V79.8
Pengguna bus cedera dalam kecelakaan transport lain yang dijelaskan
Terjepit oleh pintu atau bagian lain bus
V79.9
Pengguna bus cedera dalam lakalantas yang tidak dijelaskan
Kecelakaan bus NOS
KECELAKAAN TRANSPORT DARAT LAINNYA (V80-V89)
V80. Penunggang hewan atau pengguna kendaraan ditarik hewan
cedera dalam kecelakaan transport
V80.0
Penunggang atau pengguna cedera akibat jatuh atau terlempar dari hewan atau
kendaraan ditarik hewan dalam kecelakaan bukan tabrakan
Terbalik: NOS, tanpa tabrakan
V80.1
Penunggang atau pengguna cedera dalam tabrakan dengan pejalan kaki atau hewan
Kecuali: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan atau binatang yang
ditunggangi (V80.7)
V80.2
Penunggang atau pengguna cedera dalam tabrakan dengan sepeda
V80.3
Penunggang atau pengguna cedera dalam tabrakan dengan ranmor roda dua atau 3
V80.4
Penunggang atau pengguna cedera dalam tabrakan dengan mobil, truk pick-up. van,
kendaraan transport berat atau bus
V80.5
Penunggang atau pengguna cedera dalam tabrakan dengan ranmor lain yang
dijelaskan
V80.6
Penunggang atau pengguna cedera dalam tabrakan dengan kereta api atau kendaraan
rel
V80.7
Penunggang atau pengguna cedera dalam tabrakan dengan kendaraan tidak
bermotor lain
Tabrakan dengan: binatang yang ditunggangi, kendaraan ditarik hewan, trem
V80.8
Penunggang atau pengguna cedera dalam tabrakan dengan objek tak bergerak
V80.9
Penunggang atau pengguna cedera dalam kecelakaan transport lain dan tidak
dijelaskan

426
Kcelakaan kendaraan ditarik hewan NOS, kecelakaan penunggang hewan
NOS
V81. Pengguna kereta api atau kendaraan rel cedera dalam
kecelakaan transport
Termasuk:
seseorang di bagian luar kereta api
V81.0
Pengguna kereta api atau kendaraan rel cedera dalam tabrakan dengan ranmor
dalam bukan lakalantas
V81.1
Pengguna kereta api atau kendaraan rel cedera dalam dengan ranmor dalam
lakalantas
V81.2
Pengguna kereta api atau kendaraan rel cedera dalam tabrakan dengan atau
dihantam oleh rolling stock [kumpulan kendaraan beroda]
V81.3
Pengguna kereta api atau kendaraan rel cedera dalam tabrakan dengan objek lain
Tabrakan kereta api NOS
V81.4
Seseorang cedera ketika naik atau turun dari kereta api atau kendaraan rel
V81.5
Pengguna kereta api atau kendaraan rel cedera akibat jatuh di dalam kereta api atau
kendaraan rel
Kecuali:
jatuh ketika kereta lepas dari rel:
didahului tabrakan (V81.0-V81.3), tanpa didahului
tabrakan (V81.7)
ketika naik atau turun (V81.4)
V81.6
Pengguna kereta api atau kendaraan rel cedera akibat jatuh dari kereta api atau
kendaraan rel
Kecuali:
jatuh ketika kereta lepas dari rel [derailment]:
didahului tabrakan (V81.0-V81.3), tanpa didahului
tabrakan (V81.7)
ketika naik atau turun (V81.4)
V81.7
Pengguna kereta api atau kendaraan rel cedera dalam derailment tanpa tabrakan
V81.8
Pengguna kereta api atau kendaraan rel cedera dalam kecelakaan kereta api lain
yang dijelaskan
Ledakan atau api; dihantam oleh: tanah/batu longsor, pohon tumbang
Kecuali:
derailment: didahului tabrakan (V81.0-V81.3), tanpa tabrakan
(V81.7
V81.9
Pengguna kereta api atau kendaraan rel cedera dalam kecelakaan kereta api yang
tidak dijelaskan
Kecelakaan kereta api NOS
V82. Pengguna trem cedera dalam kecelakaan transport
Termasuk:
seseorang di bagian luar trem
V82.0
Pengguna trem cedera dalam tabrakan dengan ranmor dalam bukan lakalantas
V82.1
Pengguna trem cedera dalam tabrakan dengan ranmor dalam lakalantas
V82.2
Pengguna trem cedera dalam tabrakan dengan atau dihantam oleh rolling stock
V82.3
Pengguna trem cedera dalam tabrakan dengan objek lain
Kecuali: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan atau binatang yang
ditunggangi (V82.8)
V82.4
Seseorang cedera ketika naik atau turun dari trem
V82.5
Pengguna trem cedera akibat jatuh di dalam trem
Kecuali: jatuh ketika naik atau turun (V82.4), didahului oleh tabrakan
(V82.0-V82.3)
V82.6
Pengguna trem cedera akibat jatuh dari trem
Kecuali: jatuh ketika naik atau turun (V82.4), didahului oleh tabrakan
(V82.0-V82.3)
V82.7
Pengguna trem cedera dalam derailment tanpa didahului tabrakan
V82.8
Pengguna trem cedera dalam kecelakaan transport lain yang dijelaskan
Tabrakan dengan kereta api atau kendaraan tak bermotor lain
V82.9
Pengguna trem cedera dalam lakalantas yang tidak dijelaskan
Kecelakaan trem NOS
V83. Pengguna kendaraan khusus industri cedera dalam
kecelakaan transport
Kecuali: kendaraan dalam penggunaan tak bergerak atau sedang diperbaiki (W31.-)
V83.0
Pengemudi kendaraan khusus industri cedera dalam lakalantas
V83.1
Penumpang kendaraan khusus industri cedera dalam lakalantas

427
V83.2
V83.3
V83.4
V83.5
V83.6
V83.7
V83.9

Seseorang di bagian luar kendaraan khusus industri cedera dalam lakalantas


Pengguna yang tidak dijelaskan pada kendaraan khusus industri cedera dalam
lakalantas
Seseorang cedera ketika naik atau turun dari kendaraan khusus industri
Pengemudi kendaraan khusus industri cedera dalam bukan lakalantas
Penumpang kendaraan khusus industri cedera dalam bukan lakalantas
Seseorang di bagian luar kendaraan khusus industri cedera dalam bukan lakalantas
Pengguna yang tidak dijelaskan pada kendaraan khusus industri cedera dalam bukan
lakalantas
Kecelakaan kendaraan khusus industri NOS

V84. Pengguna kendaraan khusus pertanian cedera dalam


kecelakaan transport
Kecuali: kendaraan dalam penggunaan tak bergerak atau sedang diperbaiki (W30.-)
V84.0
Pengemudi kendaraan khusus pertanian cedera dalam lakalantas
V84.1
Penumpang kendaraan khusus pertanian cedera dalam lakalantas
V84.2
Seseorang di bagian luar kendaraan khusus pertanian cedera dalam lakalantas
V84.3
Pengguna yang tidak dijelaskan pada kendaraan khusus pertanian cedera dalam
lakalantas
V84.4
Seseorang cedera ketika naik atau turun dari kendaraan khusus pertanian
V84.5
Pengemudi kendaraan khusus pertanian cedera dalam bukan lakalantas
V84.6
Penumpang kendaraan khusus pertanian cedera dalam bukan lakalantas
V84.7
Seseorang di bagian luar kendaraan khusus pertanian cedera dalam bukan lakalantas
V84.9
Pengguna yang tidak dijelaskan pada kendaraan khusus pertanian cedera dalam
bukan lakalantas
Kecelakaan kendaraan khusus pertanian NOS
V85. Pengguna kendaraan khusus konstruksi cedera dalam
kecelakaan transport
Kecuali: kendaraan dalam penggunaan tak bergerak atau sedang diperbaiki (W31.-)
V85.0
Pengemudi kendaraan khusus konstruksi cedera dalam lakalantas
V85.1
Penumpang of special construction vehicle cedera dalam lakalantas
V85.2
Seseorang di bagian luar kendaraan khusus konstruksi cedera dalam lakalantas
V85.3
Pengguna yang tidak dijelaskan pada kendaraan khusus konstruksi cedera dalam
lakalantas
V85.4
Seseorang cedera ketika naik atau turun dari kendaraan khusus konstruksi
V85.5
Pengemudi kendaraan khusus konstruksi cedera dalam bukan lakalantas
V85.6
Penumpang kendaraan khusus konstruksi cedera dalam bukan lakalantas
V85.7
Seseorang di bagian luar kendaraan khusus konstruksi cedera dalam bukan
lakalantas
V85.9
Pengguna yang tidak dijelaskan pada kendaraan khusus konstruksi cedera dalam
bukan lakalantas
Kecelakaan kendaraan khusus konstruksi NOS
V86. Pengguna kendaraan khusus segala medan (all-terrain) atau
ranmor lain yang dirancang terutama untuk penggunaan off-road,
cedera dalam cedera dalam kecelakaan transport
Kecuali: kendaraan dalam penggunaan tak bergerak atau sedang diperbaiki (W31.-)
V86.0
Pengemudi ranmor segala medan dan off-road lain cedera dalam lakalantas
V86.1
Penumpang ranmor segala medan dan off-road lain cedera dalam lakalantas
V86.2
Seseorang di bagian luar ranmor segala medan dan off-road lain cedera dalam
lakalantas
V86.3
Pengguna yang ridak dijelaskan pada ranmor segala medan dan off-road lain cedera
dalam lakalantas
V86.4
Seseorang cedera ketika naik atau turun dari from ranmor segala medan dan offroad lain
V86.5
Pengemudi ranmor segala medan dan off-road lain cedera dalam bukan lakalantas
V86.6
Penumpang of ranmor segala medan dan off-road lain cedera dalam bukan
lakalantas
V86.7
Seseorang di bagian luar ranmor segala medan dan off-road lain cedera dalam bukan
lakalantas
V86.9
Pengguna yang ridak dijelaskan pada ranmor segala medan dan off-road lain cedera
dalam bukan lakalantas

428
Kecelakaan ranmor segala meda NOS
Kecelakaan ranmor off-road NOS
V87. Lakalantas yang jenisnya dijelaskan tapi bentuk transportasi
korban tak diketahui
Kecuali: tabrakan yang melibatkan: pengemudi sepeda (V10-V19), pejalan kaki (V01-V09)
V87.0
Seseorang cedera dalam tabrakan antara mobil dengan ranmor roda 2 atau 3
(lalulintas)
V87.1
Seseorang cedera dalam tabrakan antara ranmor lain dengan ranmor roda 2 atau 3
(lalulintas)
V87.2
Seseorang cedera dalam tabrakan antara mobil dengan truk pick-up atau van
(lalulintas)
V87.3
Seseorang cedera dalam tabrakan antara mobil dengan bus (lalulintas)
V87.4
Seseorang cedera dalam tabrakan antara mobil dengan kendaraan transport berat
(lalulintas)
V87.5
Seseorang cedera dalam tabrakan antara kendaraan transport berat dengan bus
(lalulintas)
V87.6
Seseorang cedera dalam tabrakan antara kereta api atau kendaraan rel dengan mobil
(lalulintas)
V87.7
Seseorang cedera dalam tabrakan antara ranmor-ranmor lain yang dijelaskan
(lalulintas)
V87.8
Seseorang cedera dalam kecelakaan transport bukan tabrakan lain yang dijelaskan
yang melibatkan ranmor (lalulintas)
V87.9
Seseorang cedera dalam kecelakaan transport lain yang dijelaskan (tabrakan)(bukan
tabrakan) yang melibatkan kendaraan tak bermotor (lalulintas)
V88. Non-lakalantas dengan jenis yang dijelaskan tapi bentuk
transportasi korban tak diketahui
Kecuali: tabrakan yang melibatkan: pengemudi sepeda (V10-V19), pejalan kaki (V01-V09)
V88.0
Seseorang cedera dalam tabrakan antara mobil dengan ranmor roda 2 atau 3, bukan
lalulintas
V88.1
Seseorang cedera dalam tabrakan antara ranmor lain dengan ranmor roda 2 atau 3,
bukan lalulintas
V88.2
Seseorang cedera dalam tabrakan antara mobil dengan truk pick-up atau van, bukan
lalulintas
V88.3
Seseorang cedera dalam tabrakan antara mobil dengan bus, bukan lalulintas
V88.4
Seseorang cedera dalam tabrakan antara mobil dengan kendaraan transport berat,
bukan lalulintas
V88.5
Seseorang cedera dalam tabrakan antara kendaraan transport berat dengan bus,
bukan lalulintas
V88.6
Seseorang cedera dalam tabrakan antara kereta api atau kendaraan rel dengan mobil,
bukan lalulintas
V88.7
Seseorang cedera dalam tabrakan antara ranmor-ranmor lain yang dijelaskan, bukan
lalulintas
V88.8
Seseorang cedera dalam kecelakaan transport bukan tabrakan lain yang dijelaskan
yang melibatkan ranmor, bukan lalulintas
V88.9
Seseorang cedera dalam kecelakaan transport lain yang dijelaskan (tabrakan)(bukan
tabrakan) yang melibatkan kendaraan tak bermotor, bukan lalulintas
V89. Kecelakaan kendaraan bermotor atau tidak bermotor, jenis
kendaraan tidak dijelaskan
V89.0
Seseorang cedera dalam kecelakaan ranmor yang tidak dijelaskan, bukan lalulintas
Kecelakaan ranmor NOS, nontraffic
V89.1
Seseorang cedera dalam kecelakaan kendaraan tak bermotor yang tidak dijelaskan,
bukan lalulintas
Kecelakaan kendaraan tak bermotor NOS (bukan lalulintas)
V89.2
Seseorang cedera dalam kecelakaan ranmor yang tidak dijelaskan, lalulintas
Kecelakaan ranmor (Motor-vehicle accident [MVA]) NOS
Kecelakaan lalulintas jalan raya (Road (traffic) accident [RTA]) NOS
V89.3
Seseorang cedera dalam kecelakaan kendaraan tak bermotor yang tidak dijelaskan,
lalulintas
Lakalantas kendaraan tak bermotor NOS

429
V89.9

Seseorang cedera dalam kecelakaan kendaraan yang tidak dijelaskan


Tabrakan NOS

KECELAKAAN TRANSPORT AIR (V90-V94)


Termasuk:
kecelakaan watercraft dalam rangka aktifitas rekreasi
Subdivisi karakter keempat berikur digunakan pada kategori V90-V94:
.0 Kapal dagang
.1 Kapal penumpang; kapal ferry; liner
.2 Kapal ikan
.3 Watercraft lain dengan mesin; hovercraft (di perairan terbuka); jet skis
.4 Kapal layar; yacht
.5 Canoe atau kayak
.6 Inflatable craft (tak bermesin)
.7 Water-skis
.8 Watercraft tanpa mesin lainnya; surf-board; windsurfer
.9 Watercraft yang tidak dijelaskan; boat NOS; ship NOS; watercraft NOS
V90. Kecelakaan pada watercraft yang menyebabkan tenggelam
Termasuk:
tenggelam (drowning and submersion) akibat:
kapal terbalik atau tenggelam, jatuh atau melompat dari: kapal terbakar,
tabrakan watercraft, kecelakaan lain pada watercraft
Kecuali: tenggelam pada transportasi air tanpa kecelakaan watercraft (V92.-)
V91. Kecelakaan pada watercraft yang menyebabkan cedera
lainnya
Termasuk:
setiap cedera selain tenggelam sebagai akibat dari kecelakaan pada
watercraft:
terbakar ketika kapal terbakar, remuk di antara kapal yang tabrakan,
remuk oleh sekoci setelah meninggalkan kapal, jatuh akibat tabrakan atau
kecelakaan lain pada watercraft, terpukul oleh objek yang jatuh akibat kecelakaan
watercraft, cedera dalam kecelakaan watercraft yang melibatkan tabrakan
watercraft, dihantam oleh kapal atau bagiannya setelah jatuh atau melompat dari
kapal yang rusak
Kecuali: luka akibat api atau ledakan lokal di atas kapal (V93.-)
V92. Tenggelam pada transportasi air tanpa kecelakaan watercraft
Termasuk:
tenggelam akibat kecelakaan seperti:
. jatuh: dari papan penghubung kapal ke dermaga, dari kapal, ke air
. terlempar ke air akibat gerakan kapal, diterpa air sehingga jatuh ke air
Kecuali: tenggelamnya perenang atau penyelam yang dengan sukarela melompat dari kapal
ke air tapi tidak terlibat dalam kecelakaan (W69.-, W73.-)

V93. Kecelakaan di atas kapal tanpa kecelakaan watercraft, tidak


menyebabkan tenggelam
Termasuk:
kecelakaan keracunan oleh gas atau asap di kapal
kerusakan reaktor atom pada watercraft
remuk oleh objek yang jatuh di atas kapal
panas berlebihan di: kamar boiler, kamar mesin, kamar penguapan, kamar
api
ledakan boiler pada kapal uap
jatuh dari satu tingkat ketingkat lain di watercraft
jatuh pada tangga atau jenjang pada watercraft
cedera di watercraft yang disebabkan oleh peralatan mesin di :
. deck, kamar mesin, galley (tempat pendayung), laundry, pemuat
api lokal di atas kapal
kecelakaan mesin pada watercraft
V94. Kecelakaan transport air lain dan tidak dijelaskan
Termasuk:
kecelakaan yang terjadi bukan pada pengguna watercraft
dihantam kapal ketika bermain ski air

430
KECELAKAAN TRANSPORT UDARA DAN ANGKASA LUAR (V95V97)
V95. Kecelakaan pada aircraft bermesin yang menyebabkan cedera
pada pengguna
Termasuk:
kecelakaan pada aircraft (bermesin) yang
tabrakan dengan objek apa pun, tak bergerak, bisa digerakkan,
atau bergerak
jatuh, meledak, terbakar, mendarat darurat
V95.0
Kecelakaan helikopter yang mencederai pengguna
V95.1
Kecelakaan glider ultralight, microlight atau bermesin yang mencederai pengguna
V95.2
Kecelakaan aircraft pribadi bersayap tetap lainnya, mencederai pengguna
V95.3
Kecelakaan aircraft komersial bersayap tetap, mencederai pengguna
V95.4
Kecelakaan spacecraft yang mencederai pengguna
V95.8
Kecelakaan aircraft lain yang mencederai pengguna
V95.9
Kecelakaan aircraft yang tidak dijelaskan yang mencederai pengguna
Kecelakaan aircraft NOS, kecelakaan transport udara NOS
V96. Kecelakaan pada aircraft tak bermesin yang menyebabkan
cedera pada pengguna
Termasuk:
kecelakaan pada aircraft tak bermesin yang:
tabrakan dengan objek apa pun, tak bergerak, bisa digerakkan,
atau bergerak
jatuh, meledak, terbakar, mendarat darurat
V96.0
Kecelakaan balon yang mencederai pengguna
V96.1
Kecelakaan hang-glider yang mencederai pengguna
V96.2
Kecelakaan glider (tak bermesin) yang mencederai pengguna
V96.8
Kecelakaan aircraft tak bermesin lain yang mencederai pengguna
Layang-layang yang membawa seseorang
V96.9
Kecelakaan aircraft tak bermesin yang tidak dijelaskan yang mencederai pengguna
Kecelakaan aircraft tak bermesin NOS
V97 Kecelakaan transport udara lain yang dijelaskan
Termasuk:
Kecelakaan pada bukan pengguna aircraft
V97.0
Pengguna aircraft cedera dalam kecelakaan transport udara lain yang dijelaskan
Jatuh dalam, pada, atau dari pada kecelakaan transport udara
Kecuali:
kecelakaan ketika naik atau turun (V97.1)
V97.1
Seseorang cedera ketika naik atau turun aircraft
V97.2
Parachutist cedera dalam kecelakaan transport udara
Kecuali:
seseorang yang sedang menuju bumi setelah kecelakaan aircraft
(V95-V96)
V97.3

V97.8

Seseorang di bumi cedera dalam kecelakaan transport udara


Terhisap oleh mesin jet
Dihantam oleh objek yang jatuh dari aircraft
Cedera karena baling-baling yang sedang berputar
Kecelakaan transport udara lainnya, not elsewhere classified
Cedera akibat mesin-mesin pada aircraft
Kecuali:
kecelakaan aircraft NOS (V95.9)
menghadapi perubahan tekanan udara ketika naik atau turun
(W94.-)

KECELAKAAN TRANSPORT LAIN DAN TIDAK DIJELASKAN (V98V99)


Kecuali: kecelakaan kendaraan, jenis kendaraan tidak dijelaskan (V89.-)
V98 Kecelakaan transport lain yang dijelaskan
Termasuk:
kecelakaan terhadap, pada,atau melibatkan:
kereta kabel yang tidak di atas rel, ice-yacht, land-yacht,
ski chair-lift, ski-lift dengan gondola
terperangkap atau diseret oleh
)
jatuh atau melompat dari
) kereta kabel yang tidak di atas
rel

431
objek yang dilemparkan dari atau di dalam)
V99 Kecelakaan transport yang tidak dijelaskan
PENYEBAB EKSTERNAL LAIN PADA CEDERA KECELAKAAN (W00X59) JATUH (W00-W19)
Gunakan subdivisi karakter keempat sesuai dengan tempat kejadian
Kecuali: serangan (Y01-Y02), melukai diri sendiri dengan sengaja (X80-X81)
jatuh (dalam)(dari): kendaraan transport (V01-V99), hewan (V80.-),
mesin (yang bekerja) (W28-W31),
ke dalam air (dengan tenggelam) (W65-W74), bangunan
terbakar (X00.-),
ke dalam api (X00-X04, X08-X09)
W00. Jatuh pada level yang sama melibatkan es dan salju
Kecuali: jatuh dengan disebutkan: ice-skates and skis (W02.-), jenjang (W10.-)
W01. Jatuh pada level yang sama akibat tergelincir, tersandung,
dan terantuk
Kecuali: jatuh melibatkan es atau salju snow (W00.-)
W02. Jatuh
skateboards

melibatkan

ice-skates,

skis,

roller-skates

atau

W03. Jatuh lainnya pada level yang sama akibat tabrakan dengan,
atau didorong oleh orang lain
Termasuk:
jatuh akibat tabrakan (pengangkut) pejalan kaki dengan (pengangkut)
pejalan kaki lainnya
Kecuali: remuk atau terdorong oleh keramaian atau human stampede (W52.-)
jatuh melibatkan es atau salju (W00.-)
W04. Jatuh ketika dibawa atau ditunjang oleh orang lain
Termasuk:
tidak sengaja terjatuh ketika sedang digotong
W05. Jatuh yang melibatkan kursi roda
W06. Jatuh yang melibatkan tempat tidur
W07. Jatuh yang melibatkan kursi
W08. Jatuh yang melibatkan furnitur lainnya
W09. Jatuh yang melibatkan peralatan playground
Kecuali: jatuh yang melibatkan mesin-mesin rekreasi (W31.-)
W10. Jatuh dari jenjang
Termasuk jatuh (di atas)(dari):
eskalator, ramp [jalan mendaki di dalam gedung, untuk alat beroda],
incline [belokan yang mengalihkan lintasan dari satu level ke level lain]
melibatkan es atau salju pada jenjang
W11. Jatuh dari ladder (tangga dengan dua sisi tegak)
W12. Jatuh dari scaffold (tempat tukang bekerja lebih tinggi di
sekitar gedung)
W13. Jatuh dari, keluar dari, atau melalui bangunan atau suatu
struktur
Termasuk jatuh dari, keluar dari, atau melalui:
balkon, dinding, jendela, atap, lantai, railing (pembatas/pagar lantai), tiang
bendera,
jembatan, viaduct (jembatan lengkung), bangunan, menara, turret (menara
kecil)
Kecuali: kolapsnya suatu bangunan atau struktur (W20.-)
jatuh atau melompat dari bangunan yang terbakar (X00.-)
W14. Jatuh dari pohon
W15. Jatuh dari tebing batu

432
W16. Terjun atau melompat ke air yang menyebabkan cedera
selain tenggelam
Termasuk menghantam: permukaan air, dasar air ketika melompat atau terjun ke air dangkal,
dinding atau papan loncat di kolam renang
Kecuali: kecelakaan tenggelam (W65-W74), menyelam dengan suplai udara tidak memadai
(W81.-), efek tekanan udara pada menyelam (W94.-)
W17. Jatuh lainnya dari satu level ke level lain
Termasuk:
Jatuh dari atau ke dalam:
rongga, lobang, cekungan, sumur, lobang galian terbuka, dock
tumpukan jerami, tiang batang, tanki
W18. Jatuh lainnya pada level yang sama
Termasuk:
Jatuh:
akibat menabrak suatu objek, di toilet, pada level yang sama
NOS
W19. Jatuh yang tidak dijelaskan
Termasuk:
Jatuh kecelakaan NOS
BERHADAPAN DENGAN DAYA MEKANIS BENDA MATI (W20-W49)
Gunakan subdivisi karakter keempat pada halaman 1013-1017 [tempat kejadian]
Kecuali: serangan (X85-Y09), sengaja melukai diri sendiri (X60-X84)
kontak atau tabrakan dengan binatang atau orang (W50-W64)
W20. Dihantam oleh objek yang dilemparkan, diproyeksikan atau
jatuh
Termasuk:
terkurung reruntuhan tanpa asfiksia [tercekik] atau tak bisa bernafas
bangunan runtuh, kecuali pada kebakaran
jatuhan: batu, pohon
Kecuali: objek yang berjatuhan pada: kecelakaan transport (V01-V99),
kolapsnya bangunan yang terbakar (X00.-), tanah longsor (X34-X39)
peralatan olahraga (W21.-), senjata api (W32-W34)
kecelakaan mesin (W24.-, W28-W31), objek yang digerakkan ledakan
(W35-W40),
W21. Menghantam atau dihantam oleh peralatan olahraga
Termasuk dihantam oleh: bola yang dipukul atau dilemparkan, tongkat hockey
W22. Menghantam atau dihantam oleh objek lain
Termasuk: berjalan ke dinding
W23. Terperangkap, remuk, terjepit atau terhimpit di dalam atau
di antara objek
Termasuk:
terperangkap, remuk, terjepit atau terhimpit di antara objek-objek bergerak,
objek bergerak dan diam, atau di dalam objek: seperti di antara
objek melipat (folding), krat pengepakan dan lantai setelah pegangan
terlepas, pintu geser dan rangkanya, lingkaran pengering mesin cuci
Kecuali: cedera akibat: kendaraan transport (V01-V99), alat pengangkat dan transmisi
(W24.-), dihantam oleh objek yang dilemparkan, diproyeksikan atau jatuh (W20.-),
instrumen pemotong dan pelobang (W25-W27), perkakas tangan tanpa mesin
(W27.-), mesin-mesin (W28-W31)
W24. Kontak dengan alat pengangkat dan transmisi, not elsewhere
classified
Termasuk:
tali besar, kawat, rantai pengangkat, drive belt [lantai berjalan], pulley
(block) [balok penarik], transmission belt or cable kabel transmisi, winch
silinder horizontal tempat kabel diputarkan
Kecuali: kecelakaan transport (V01-V99)
W25. Kontak dengan kaca tajam
Kecuali: jatuh yang melibatkan kaca (W00-W19)
kaca terbang akibat ledakan atau letusan senjata api (W32-W40)
W26. Kontak dengan pisau, pedang, atau belati
W27. Kontak dengan perkakas tangan tanpa mesin

433
Termasuk:
hoe [obeng bengkok tegak lurus], obeng, pitchfork garpu [pengangkat
jerami],
rake [sapu dengan ujung-ujung baja untuk mengumpulkan sampah kering],
pemotong kertas, garpu, gunting, mesin jahit tanpa mesin, jarum, gergaji
tangan, kapak
chisel [dengan baja datar tajam di ujungnya], ice-pick [pengambil es], shovel
[sekop]
pembuka kaleng NOS
W28. Kontak dengan pembersih halaman bermesin [lawnmower]
Kecuali: berhadapan dengan arus listrik (W86.-)
W29. Kontak dengan perkakas tangan bermesin dan mesin rumah
tangga lainnya
Termasuk:
blender, mesin cuci
alat bermesin seperti: pengering putar, mesin jahit, pembuka kaleng,
gergaji, pisau, perkakas taman, pemangkas tanaman, perkakas pertukangan sendiri
Kecuali: berhadapan dengan arus listrik (W86.-)
W30. Kontak dengan mesin-mesin pertanian
Termasuk:
mesin pertanian bertenaga hewan, pemanen gabungan, reaper [pembantu
panenan], thresher [alat pemisah apdi dari jerami], pengangkat jerami, mesin-mesin
pertanian NOS
Kecuali: kontak dengan mesin pertanian yang sedang dibawa dengan tenaganya sendiri atau
ditarik kendaraan lain (V01-V99), berhadapan dengan arus listrik (W86.-)
W31. Kontak dengan mesin lain dan tidak dijelaskan
Termasuk:
mesin NOS, mesin rekreasi
Kecuali: kontak dengan mesin pertanian yang sedang dibawa dengan tenaganya sendiri atau
ditarik kendaraan lain (V01-V99), berhadapan dengan arus listrik (W86.-)
W32. Tembakan senjata api genggam
Termasuk:
Senjata api untuk penggunaan dengan satu tangan: pistol, revolver
Kecuali: Very pistol [pistol untuk sinyal cahaya] (W34.-)
W33. Tembakan bedil, shotgun dan senjata api yang lebih besar
Termasuk:
bedil tentara, bedil berburu, senapan mesin
Kecuali: senapan angin (W34.-)
W34. Tembakan senjata api lain dan tidak dijelaskan
Termasuk:
Senapan angin, BB gun, luka tembakan NOS, tertembak NOS, very pistol
[flare]
W35. Ledakan dan pecahan boiler
W36. Ledakan dan pecahan silinder gas
Termasuk:
kaleng aerosol, tanki udara, tanki gas bertekanan
W37. Ledakan dan pecahan ban, pipa, atau selang bertekanan
W38. Ledakan
dijelaskan

dan

pecahan

peralatan

bertekanan

lain

yang

W39. Tembakan kembang api


W40. Ledakan material lain
Termasuk:
bahan peledak, gas yang eksplosif
ledakan (dalam): NOS, tempat pembuangan, pabrik, gudang gandum,
amunisi
W41. Dihadapkan pada jet bertekanan tinggi
Termasuk: jet hydraulik, jet pneumatik
W42 Dihadapkan pada kebisingan
Termasuk:
gelombang suara, gelombang supersonik
W43. Dihadapkan pada getaran

434
Termasuk:

gelombang suara infra

W44. Benda asing yang mausk melalui mata atau lobang alamiah
Kecuali: cairan korosif (X49.-), menghirup atau menelan benda asing dengan obstruksi
saluran pernafasan (W78-W80)
W45. Benda atau objek asing yang masuk melalui kulit
Termasuk:
pinggir kertas yang kaku, kuku, serpihan, pinggir kaleng
Kecuali: kontak dengan: kaca tajam (W25.-), pisau, pedang, atau belati (W26.-), perkakas
tangan (tanpa listrik)(berlistrik) (W27-W29), dihantam objek-objek (W20-W22)
W49. Dihadapkan pada daya mekanis lain and tidak dijelaskan dari
benda mati
Termasuk:
daya gravitasi (G) abnormal
DIHADAPKAN PADA DAYA MEKANIS MAKHLUK HIDUP (W50W64)
Gunakan subdivisi karakter keempat sesuai dengan tempat kejadian
Kecuali: gigitan, berbisa (X20-X29), sengatan (berbisa) (X20-X29)
W50. Dipukul, ditendang, dipuntir, digigit, atau dicakar oleh orang
lain
Kecuali: serangan (X85-Y09), dihantam oleh objek-objek (W20-W22)
W51. Diserang atau dihantam badan oleh orang lain
Kecuali: jatuh akibat tabrakan (pembawa) pejalan kaki dengan (pembawa) pejalan kaki
lainnya (W03.-)
W52. Diremuk, didorong, atau diinjak oleh kerumunan manusia
W53. Digigit tikus
W54. Digigit atau diserang anjing
W55. Digigit atau diserang mamalia lainnya
Kecuali: kontak dengan mamalia laut (W56.-)
W56. Kontak dengan mamalia laut
Digigit atau diserang binatang laut
W57. Digigit atau disengat oleh insekta tak berbisa atau artropoda
tak berbisa lainnya
W58. Digigit atau diserang oleh buaya
W59. Digigit atau diremukkan oleh reptil lainnya
Termasuk:
lizard, ular yang tak berbisa
W60. Kontak dengan duri dan tonjolan dan daun tajam tanaman
W64. Dihadapkan dengan daya mekanis makhluk hidup lain dan
tidak dijelaskan
KECELAKAAN TENGGELAM (W65-W74)
Gunakan subdivisi karakter keempat sesuai dengan tempat kejadian
Kecuali tenggelam akibat kecelakaan transport (V01-V99), kecelakaan transport air (V90.-,
V92.-), tanah longsor (X34-X39)
W65. Tenggelam ketika di bak mandi
W66. Tenggelam setelah jatuh ke dalam bak mandi
W67. Tenggelam ketika di kolam renang
W68. Tenggelam setelah jatuh ke kolam renang
W69. Tenggelam ketika di perairan alam
Termasuk:
danau, sungai, jeram, laut terbuka
W70. Tenggelam setelah jatuh ke perairan alam
W73. Tenggelam lain yang dijealskan

435
Termasuk:

tanki pemadam kebakaran, reservoir

W74. Tenggelam yang tidak dijelaskan


Termasuk:
tenggelam NOS, jatuh ke air NOS
KECELAKAAN LAIN YANG MENGANCAM PERNAFASAN (W75-W84)
Gunakan subdivisi karakter keempat sesuai dengan tempat kejadian
W75. Tercekik (suffocation and strangulation) karena kecelakaan
di tempat tidur
Termasuk:
tercekik oleh alasa kasur, bantal, badan ibu:
W76. Tercekik dan tergantung karena kecelakaan ainnya (hanging
and strangulation)
W77. Ancaman pernafasan akibat terkurung, tanah longsor dan
benda jatuh lainnya
Termasuk:
terkurung (cave-in) NOS
Kecuali: cave-in akibat permukaan tanah berubah cataclysm (X34-X39)
cave-in tanpa sesak nafas atau tercekik (W20.-)
W78. Inhalasi isi lambung
Termasuk:
asfiksia atau tercekik oleh vomitus (makanan yang dikeluarkan dari
lambung)
aspirasi dan inhalasi vomitus (ke dalam saluran pernafasan) NOS
kompresi trakhea, penghentian atau obstruksi nafas akibat vomitus di
esofagus
Kecuali:
cedera, selain asfiksia atau obstruksi saluran nafas, akibat vomitus (W44.-)
obstruksi esofagus oleh vomitus tanpa disebutkan asfiksia atau obstruksi
saluran nafas (W44.-)
W79. Inhalasi dan menelan makanan menyebabkan obstruksi
saluran pernafasan
Termasuk:
asfiksia atau tercekik oleh makanan (termasuk tulang atau biji-bijian)
aspirasi dan inhalasi makanan (ke dalam saluran nafas) NOS
kompresi trakhea, penghentian atau obstruksi nafas akibat makanan di
esofagus
obstruksi farings oleh (bolus) makanan
Kecuali: inhalasi vomitus (W78.-)
cedera, selain asfiksia atau obstruksi saluran nafas, akibat makanan
(W44.-)
obstruksi esofagus oleh makanan tanpa disebutkan asfiksia atau
obstruksi saluran nafas (W44.-)
W80. Inhalation and ingestion of other objects causing obstruction
of respiratory tract
Termasuk:
asfiksia atau tercekik oleh objek selain makanan atau vomitus, yang
memasuki mulut atau hidung
aspirasi dan inhalasi benda asing, kecuali makanan atau vomitus (ke
dalam saluran nafas), NOS
kompresi trakhea, penghentian atau obstruksi nafas akibat benda asing
di esofagus
benda asing di hidung, obstruksi farings oleh benda asing
Kecuali: inhalasi vomitus atau makanan(W78-W79)
cedera, selain asfiksia atau obstruksi saluran nafas, akibat benda
asing(W44.-)
obstruksi esofagus oleh benda asing tanpa disebutkan asfiksia atau
obstruksi saluran nafas (W44.-)
W81. Terkurung atau terjebak di dalam lingkungan dengan kadar
oksigen rendah
Termasuk:
terkurung di dalam refrigerator atau rongga kedap udara lainnya
menyelam dengan suplai udara yang tidak memadai

436
Kecuali: nafas dihambat oleh kantong plastik (W83.-)
W83. Ancaman lain terhadap pernafasan
Termasuk:
nafas dihambat oleh kantong plastik
W84. Ancaman bernafas yang tidak dijelaskan
Termasuk:
asfiksia NOS, aspirasi NOS, nafas dihambat (suffocation) NOS
DIHADAPKAN PADA ARUS LISTRIK, RADIASI DAN UDARA
DENGAN SUHU DAN TEKANAN EKSTRIM (W85-W99)
Gunakan subdivisi karakter keempat sesuai dengan tempat kejadian
Kecuali: dihadapkan pada alam yang dingin (X31.-), panas (X30.-), radiasi NOS (X39.-),
cahaya matahari (X32.-)
korban petir (X33.-)
W85. Dihadapkan pada kabel transmisi listrik
W86. Dihadapkan pada arus listrik lain yang dijelaskan
W87. Dihadapkan pada arus listrik yang tidak dijelaskan
Termasuk:
luka atau cedera lian akibat arus listrik NOS, syok listrik NOS, elektrokusi
NOS
W88. Dihadapkan pada radiasi isonisasi
Termasuk: isotop radioaktif, sinar X
W89. Dihadapkan pada sinar terlihat dan ultraviolet
manusia
Termasuk:
cahaya (arc = arus listirk melalui gas) pengelasan

buatan

W90. Dihadapkan pada radiasi non-ionisasi lainnya


Termasuk:
radiasi infrared, laser, frekuensi radio
W91. Dihadapkan pada jenis radiasi yang tidak dijelaskan
W92. Dihadapkan pada panas berlebihan yang berasal dari buatan
manusia
W93. Dihadapkan pada dingin berlebihan yang berasal dari buatan
manusia
Termasuk:
kontak dengan atau inhalasi udara, hidrogen atau nitrogen cair, es kering
berada di dalam unit deep-freeze dalam waktu lama
W94. Dihadapkan pada tekanan udara tinggi, rendah dan berubahubah
Termasuk:
tekanan udara tinggi [akibat pengurangan air yang cepat dalam tekanan
atmosfir ?] ketika muncul ke permukaan dari menyelam di air dalam atau dari
bawah tanah
bertempat tinggal atau berkunjung lama di tempat tinggi sebagai penyebab
anoxia, barodontalgia, barotitis, hypoxia, mountain sickness
perubahan mendadak dalam tekanan udara di dalam aircraft sewaktu naik
atau turun
W99. Dihadapkan pada faktor lingkungan lain dan tidak dijelaskan
buatan manusia
DIHADAPKAN PADA ASAP, API DAN BENDA MEMBARA [FLAME]
(X00-X09)
Gunakan subdivisi karakter keempat sesuai dengan tempat kejadian
Termasuk:
api akibat petir
Kecuali: kecelakaan transport (V01-V99), api yang muncul akibat ledakan (W35-W40)
arson [pembakaran sebagai kejahatan] (X97.-)
X00. Dihadapkan pada api tak terkontrol di dalam bangunan atau
struktur
runtuhan, dihantam objek yang jatuh dari, jatuh atau melompat dari: bangunan yang terbakar
api yang sangat panas dan tak terkontrol (conflagration)

437
api, lelehan, api membara (smouldering ) pada perabot
X01. Dihadapkan pada api
bangunan atau struktur
Termasuk:
api kebakaran hutan

tak

terkontrol,

bukan

di

dalam

X02. Dihadapkan pada api terkontrol, bukan di dalam bangunan


atau struktur
Termasuk:
api di perapian atau tungku
X03. Dihadapkan pada api terkontrol, bukan di dalam bangunan
atau struktur
Termasuk:
api perkemahan
X04. Dihadapkan pada kebakaran material yang sangat mudah
terbakar
Termasuk:
pembakanan bensin, minyak tanah, minyak bakar
X05. Dihadapkan pada kepakaran atau pelelehan pakaian malam
X06. Dihadapkan pada pakaian lain yang terbakar dan meleleh
Termasuk: pembakaran atau pelelehan perhiasan plastik
X08. Dihadapkan pada asap, api dan flame lain yang dijelaskan
X09. Dihadapkan pada asap, api dan flame yang tidak dijelaskan
Termasuk: kebakaran NOS, insinerasi NOS
KONTAK DENGAN PANAS DAN BENDA-BENDA PANAS (X10-X19)
Gunakan subdivisi karakter keempat sesuai dengan tempat kejadian
Kecuali: dihadapkan pada panas alam berlebihan (X30.-), api dan flame (X00-X09)
X10. Kontak dengan minuman, makanan, lemak dan minyak makan
panas
X11. Kontak dengan air keran panas
Termasuk:
air panas di bak mandi, ember, wadah perendaman; mengalir dari selang,
keran
X12, Kontak dengan cairan panas lainnya
Termasuk:
air yang dipanaskan di tungku
Kecuali: logam panas (cair) (X18.-)
X13. Kontak dengan uap air dan uap panas lain (vapour)
X14. Kontak dengan udara dan gas panas
Termasuk: inhalasi udara dan gas panas
X15. Kontak dengan peralatan rumah tangga yang panas
Termasuk:
pemasak, plat panas, pemasak air, pan (kaca) (logam), tungku, pemanggang
roti
Kecuali: alat pemanas (X16.-)
X16. Kontak dengan alat, radiator, dan pipa pemanas yang panas
X17. Kontak dengan mesin dan perkakas panas
Kecuali: alat, radiator, dan pipa pemanas yang panas (X16.-)
peralatan rumah tangga yang panas (X15.-)
X18. Kontak dengan logam panas lainnya
Termasuk:
logam cair
X19. Kontak dengan benda panas dan pemanas lain dan tidak
dijelaskan
Kecuali: objek yang biasanya tidak panas, seperti yang dipanaskan api rumah (X00-X09)
KONTAK DENGAN HEWAN DAN TANAMAN BERBISA (X20-X29)
Gunakan subdivisi karakter keempat sesuai dengan tempat kejadian
Termasuk:
zat kimia yang dilepaskan binatang, serangga; gigitan dan sengatan berbisa

438
pelepasan bisa dari taring, rambut, spina, lengan (tentacles) dan
perangkat lainnya
Kecuali: menelan hewan atau tanaman berbisa (X49.-)
X20. Kontak dengan ular dan kadal berbisa
Termasuk:
ular (berbisa), ular laut, kobra, rattlesnake, krait (ular berbisa bewarna
terang)
viper (ular Eropa), fer de lance (viper besar yang sangat berbisa)
Gila monster (Heloderma suspectum kadal besar orange-hitam)
Kecuali: kadal (tak berbisa) (W59.-), ular tak berbisa (W59.-)
X21. Kontak dengan laba-laba berbisa
Termasuk:
black widow spider, tarantula
X22. Kontak dengan kalajengking
X23. Kontak dengan wasps [hymenoptera], hornets [wasp besar
berbisa] dan lebah
Termasuk: yellow jacket [wasp kecil bertanda kuning berkelompok, biasa bersarang di tanah]
X24. Kontak dengan centipedes [kaki seratus] dan millipedes
(tropis) berbisa
X25. Kontak dengan arthropoda berbisa lain yang dijelaskan
Termasuk:
semut, caterpillar (ulat)
X26. Kontak dengan binatang dan tanaman laut berbisa
Termasuk:
coral, jellyfish, nematocysts
sea: anemone, cucumber, urchin
Kecuali: binatang laut tidak berbisa (W56.-), ular laut (X20.-)
X27. Kontak dengan binatang berbisa lain yang dijelaskan
X28. Kontak dengan tanaman berbisa lain yang dijelaskan
Termasuk:
penyuntikan racun atau toksin ke dalam atau melalui kulit oleh duri, spina
atau cara lain oleh tanaman
Kecuali: menelan tanaman beracun (X49.-),
luka tusuk NOS akibat duri atau spina tanaman (W60.-)
X29. Kontak dengan binatang atau tanaman berbisa yang tidak
dijelaskan
Termasuk: sengatan (berbisa) NOS, gigitan berbisa NOS
DIHADAPKAN PADA KEKUATAN ALAM (X30-X39)
Gunakan subdivisi karakter keempat sesuai dengan tempat kejadian
X30. Dihadapkan pada panas alam berlebihan
Termasuk:
panas berlebihan sebagai penyebab sunstroke, dihadapkan pada panas NOS
Kecuali: panas berlebihan buatan manusia (W92.-)
X31. Dihadapkan pada dingin alam berlebihan
Termasuk:
dingin berlebihan sebagai penyebab: chilblains NOS, imersi kaki atau tangan
dihadapkan pada: dingin NOS, kondisi cuaca
Kecuali: dingin berlebihan buatan manusia (W93.-)
kontak dengan atau inhalasi: es kering (W93.-), gas cair (W93.-)
X32. Dihadapkan pada cahaya matahari
X33. Korban petir
Kecuali: api akibat petir (X00-X09)
cedera akibat pohon atau objek lain yang jatuh akibat petir (W20.-)
X34. Korban gempa bumi
X35. Korban letusan gunung berapi
X36. Korban longsor, tanah bergeser dan gerakan bumi lainnya
Termasuk:
longsoran lumpur dalam jumlah yang sangat besar
Kecuali: gempa bumi (X34.-)

439
tabrakan dengan longsoran yang sedang tidak bergerak (V01-V99)
X37. Korban hujan badai yang menghancurkan
Termasuk:
hujan lebat, blizzard [badai salju], tornado [angin putting beliung]
cyclone [angin berputar], hurricane cyclone dengan hujan dan angin
kencang
gelombang pasang akibat hujan badai
kendaraan transport terdorong ke luar jalan oleh hujan badaibadai
Kecuali: kolaps bendungan atau struktur buatan menyebabkan pergerakan tanah (X36.-)
kecelakaan transport setelah hujan badai (V01-V99)
X38. Korban banjir
Termasuk:
banjir akibat hujan badai setempat atau di tempat lain:
banjir hebat akibat salju meleleh
Kecuali: kolaps bendungan atau struktur buatan menyebabkan pergerakan tanah (X36.-)
gelombang pasang NOS (X39.-), akibat hujan badai (X37.-)
X39. Dihadapkan pada kekuatan alam lainnya dan tidak dijelaskan
Termasuk:
radiasi alam NOS, gelombang pasang NOS
Kecuali: exposure NOS (X59.-)
KERACUNAN OLEH DAN DIHADAPKAN PADA ZAT-ZAT BERACUN
(X40-X49)
Gunakan subdivisi karakter keempat sesuai dengan tempat kejadian
Untuk daftar obat dan zat lain pada kategori 3 karakter, lihat
Table of drugs and chemicals pada Alphabetical Index. Bukti
keterlibatan alkohol bersama zat yang dinyatakan di bawah bisa
diidentifikasi dengan kode tambahan Y90-Y91.
Termasuk:
overdosis tak sengaja dari obat, obat yang salah pemberian, dan obat yang
digunakan secara tidak sengaja
kecelakaan dalam penggunaan obat, medikamentosa, dan zat biologis
lain dalam prosedur medis dan bedah
keracunan, kalau tidak dinyatakan apakah kecelakaan atau dengan niat
melukai
Kecuali: pemberian dengan maksud bunuh diri atau membunuh, atau berniat melukai, atau
dalam situasi yang bisa diklasifikasikan pada X60-X69, X85-X90, Y10-Y19;
obat yang benar yang diberikan secara benar dalam dosis pengobatan
atau pencegahan sebagai penyebab efek yang tidak diinginkan (Y40-Y59)
X40. Keracunan dan dihadapkan secara tidak sengaja pada obat
analgetika, antipiretika, dan antirematik non-opioid
Termasuk:
derivat 4-aminophenol, nonsteroidal anti-inflammatory drugs [NSAID]
derivat pirazolone, salisilat
X41. Keracunan dan dihadapkan secara tidak sengaja pada obat
antiepileptika, sedatif-hipnotik, antiparkinson, dan psikotropika,
not elsewhere classified
Termasuk:
antidepresant, penenang, barbiturat, neuroleptik, iminostilbene, derivat
hidantoin
komponen methaqualone, psychostimulant, suksinimida dan
oxazolidinedion
X42. Keracunan dan dihadapkan secara tidak sengaja pada
narkotika dan psikodisleptik [hallusinogen], not elsewhere
classified
Termasuk:
(derivat) cannabis, cocaine, codeine, heroin, lysergide [LSD], mescaline
methadone, morphine, opium (alkaloids)
X43. Keracunan dan dihadapkan secara tidak sengaja pada obat
lain yang bekerja pada sistem syaraf otonom
Termasuk:
parasimpatolitik [antikolinergik dan antimuskarinik] dan spasmolitik
parasympathomimetics [cholinergics]
simpatolitik [antiadrenergik], simpatomimetik [adrenergik]

440
X44. Keracunan dan dihadapkan secara tidak sengaja pada obat,
medikament, dan zat biologis lain dan tidak dijelaskan
Termasuk:
obat yang mempengaruhi: sistem kardiovaskuler, sistem gastrointestinum
agen yang terutama bekerja pada otot polos dan lurik dan sistem
pernafasan
obat yang mempengaruhi metabolisme mineral dan asam urat
hormon and substitusi sintetiknya, agen keseimbangan air
agen sistemik dan hematologis, antibiotika sistemik dan anti-infeksi
lainnya
vaksin,
gas-gas terapi, anestetik (general)(lokal), preparat topis
X45. Keracunan dan dihadapkan secara tidak sengaja pada alkohol
Termasuk:
alcohol:
NOS, butyl [1-butanol], ethyl [ethanol], isopropyl [2-propanol],
methyl [methanol], propyl [1-propanol]
fusel oil
X46. Keracunan dan dihadapkan secara tidak sengaja pada pelarut
organik dan hidrokarbon berhalogen dan uapnya
Termasuk:
benzene dan homolognya, carbon tetrachloride [tetrachloromethane],
chlorofluorocarbons, (derivat) petroleum
X47. Keracunan dan dihadapkan secara tidak sengaja pada gas dan
uap lainnya
Termasuk:
carbon monoxide, nitrogen oxides, sulfur dioxide, utility gas
gas air mata [lacrimogenic gas, tear gas], gas buangan motor
(kendaraan)
Kecuali: asap dan uap logam (X49.-)
X48. Keracunan dan dihadapkan secara tidak
pestisida
Termasuk:
fumigants [zat dalam semprotan asap], pengawet kayu
fungisida, herbisida, insektisida, rodentisida
Kecuali: makanan dan pupuk tanaman (X49.-)

sengaja

pada

X49. Keracunan dan dihadapkan secara tidak sengaja pada zat


kimia dan beracun lain dan tidak dijelaskan
Termasuk:
aromatika, asam, dan alkali kaustik yang bersifat korosif, cat dan pewarna,
sabun dan deterjen, perekat dan zat adhesif, logam termasuk asap dan
uapnya
makanan dan pupuk tanaman, makanan beracun dan tanaman beracun
keracunan NOS
Kecuali: kontak dengan binatang dan tanaman berbisa (X20-X29)
OLAHRAGA
BERLEBIHAN,
PERJALANAN
DAN
KEKURANGAN (X50-X57)
Gunakan subdivisi karakter keempat sesuai dengan tempat kejadian
Kecuali: kecelakaan transport (V01-V99), assault (X85-Y09)

KEADAAN

X50. Olahraga berlebihan dan gerakan yang berat dan berulang


Termasuk:
mengangkat objek berat atau angkatberat, lari maraton, mendayung
X51. Travel dan berpindah
X52. Tinggal terlalu lama di lingkungan tanpa bobot
Termasuk:
keadaan tanpa bobot di (simulator) pesawat ruang angkasa
X53. Kehabisan makanan
Termasuk:
kehabisan makanan sebagai penyebab: tanpa daya, kelaparan, makan tak
cukup
Kecuali: tidak diacuhkan atau ditinggalkan (Y06.-)
X54. Kehabisan air
Termasuk:
kehabisan air sebagai penyebab dehidrasi atau tanpa daya
Kecuali: tidak diacuhkan atau ditinggalkan (Y06.-)
X57. Privasi [kekurangan] lain yang tidak dijelaskan

441
Termasuk: destitution [tanpa teman, uang, atau masa depan]
DIHADAPKAN SECARA TIDAK SENGAJA PADA FAKTOR LAIN DAN
TIDAK DIJELASKAN (X58-X59)
Gunakan subdivisi karakter keempat sesuai dengan tempat kejadian
X58. Dihadapkan pada faktor lain yang dijelaskan
X59. Dihadapkan pada faktor yang tidak dijelaskan
Termasuk:
kecelakaan NOS, exposure NOS
MELUKAI DIRI SENDIRI DENGAN SENGAJA (X60-X84)
Gunakan subdivisi karakter keempat sesuai dengan tempat kejadian
Termasuk:
meracuni atau mencederai diri sendiri dengan sengaja, (usaha) bunuh diri
X60. Sengaja meracuni diri dengan analgetik, antipiretik, dan
antirematik non-opioid
Termasuk:
derivat 4-aminophenol, nonsteroidal anti-inflammatory drugs [NSAID]
derivat pirazolon, salisilat
X61. Sengaja meracuni diri dengan obat antiepilepsi, sedatif
hipnotik, antiparkinson dan psikotropika, not elsewhere classified
Termasuk:
antidepresant, penenang, barbiturat, neuroleptik, iminostilbene, derivat
hidantoin
komponen methaqualone, psychostimulant, suksinimida dan
oxazolidinedion
X62. Sengaja meracuni diri dengan narcotika dan psikodisleptika
[hallucinogens], not elsewhere classified
Termasuk:
(derivat) cannabis, cocaine, codeine, heroin, lysergide [LSD], mescaline
methadone, morphine, opium (alkaloids)
X63. Sengaja meracuni diri dengan obat lain yang bekerja pada
sistem syaraf otonom
Termasuk:
parasimpatolitik [antikolinergik dan antimuskarinik] dan spasmolitik
parasympathomimetics [cholinergics]
simpatolitik [antiadrenergik], simpatomimetik [adrenergik]
X64. Sengaja meracuni diri dengan obat, medikament, dan zat
biologis yang lain dan tidak dijelaskan
Termasuk: obat yang mempengaruhi: sistem kardiovaskuler, sistem gastrointestinum
agen yang terutama bekerja pada otot polos dan lurik dan sistem pernafasan obat
yang mempengaruhi metabolisme mineral dan asam urat hormon and substitusi
sintetiknya, agen keseimbangan air agen sistemik dan hematologis, antibiotika
sistemik dan anti-infeksi lainnya vaksin, gas-gas terapi, anestetik (general)
(lokal), preparat topis
X65. Sengaja meracuni diri dengan alcohol
Termasuk:
alcohol:
NOS, butyl [1-butanol], ethyl [ethanol], isopropyl [2-propanol],
methyl [methanol], propyl [1-propanol] fusel oil
X66. Sengaja meracuni diri dengan pelarut organik
hidrokarbon berhalogen dan uapnya
Termasuk:
benzene dan homolognya, carbon tetrachloride [tetrachloromethane],
chlorofluorocarbons, (derivat) petroleum

dan

X67. Sengaja meracuni diri dengan gas dan uap lainnya


Termasuk:
carbon monoxide, nitrogen oxides, sulfur dioxide, utility gas
gas air mata [lacrimogenic gas, tear gas], gas buangan motor
(kendaraan)
Kecuali: asap dan uap logam (X49.-)
X68. Sengaja meracuni diri dengan pesticides
Termasuk:
fumigants [zat dalam semprotan asap], pengawet kayu
fungisida, herbisida, insektisida, rodentisida
Kecuali: makanan dan pupuk tanaman (X49.-)

442
X69. Sengaja meracuni diri dengan zat kimia dan beracun lain dan
tidak dijelaskan
Termasuk:
aromatika, asam, dan alkali kaustik yang bersifat korosif, cat dan pewarna,
sabun dan deterjen, perekat dan zat adhesif, logam termasuk asap dan
uapnya
makanan dan pupuk tanaman, makanan beracun dan tanaman beracun
keracunan NOS
X70. Sengaja melukai diri dengan bergantung, mencekik, dan
menutup nafas
X71. Sengaja melukai diri dengan tenggelam
X72. Sengaja melukai diri dengan tembakan pistol
X73. Sengaja melukai diri dengan tembakan bedil, shotgun dan
senjata lebih besar
X74. Sengaja melukai diri dengan tembakan senjata api lain dan
tidak dijelaskan
X75. Sengaja melukai diri dengan bahan peledak
X76. Sengaja melukai diri dengan asap, api, dan flames
X77. Sengaja melukai diri dengan uap air, uap panas dan objek
panas
X78. Sengaja melukai diri dengan benda tajam
X79. Sengaja melukai diri dengan benda tumpul
X80. Sengaja melukai diri dengan melompat dari tempat tinggi
Termasuk:
sengaja jatuh dari satu level ke level lainnya
X81. Sengaja melukai diri dengan melompat atau erbaring di
depan onjek bergerak
X82. Sengaja melukai diri dengan menabrakkan ranmor
Termasuk:
tabrakan yang disengaja dengan: ranmor, kereta api, trem
Kecuali: tabrakan pesawat (X83.-)
X83. Sengaja melukai diri dengan cara lain yang dijelaskan
Termasuk:
sengaja melukai diri dengan
zat kaustik [zat kimia yang bisa merusak jaringan] selain
keracunan, :
menabrakkan aircraft, electrocution
X84. Sengaja melukai diri dengan cara yang tidak dijelaskan
ASSAULT (X85-Y09)
Gunakan subdivisi karakter keempat sesuai dengan tempat kejadian
Termasuk:
pembunuhan; cedera yang disebabkan orang lain dengan tujuan untuk
mencederai atau membunuh, dengan cara apa pun
Kecuali: cedera akibat: intervensi hukum (Y35.-) ,peperangan (Y36.-)
X85. Serangan dengan obat, medikamen, dan zat biologis
Termasuk:
pembunuhan beracun menggunakan zat biologis, obat, dan medikamen apa
saja
X86. Serangan dengan zat korosif
Kecuali: gas korosif (X88.-)
X87. Serangan dengan pestisida
Termasuk:
pengawet kayu
Kecuali: makanan dan pupuk tanaman (X89.-)
X88. Serangan dengan gas dan uap
X89. Serangan dengan zat kimia dan beracun lain yang dijelaskan
Termasuk:
makanan dan pupuk tanaman

443
X90. Serangan dengan zat kimia
dijelaskan
Termasuk:
pembunhan beracun NOS

atau

beracun

yang

tidak

X91. Serangan dengan menggantung, mencekik, dan menutup


pernafasan
X92. Serangan dengan penenggelaman
X93. Serangan dengan tembakan pistol
X94. Serangan dengan tembakan bedil, shotgun dan senjata api
lebih besar
X95. Serangan dengan tembakan senjata api lain dan tidak
dijelaskan
X96. Serangan dengan bahan peledak
Kecuali: alat pembakar (X97.-)
X97. Serangan dengan asap, api dan flames
Termasuk: pembakaran yang disengaja, rokok, alat pembakar
X98. Serangan dengan uap air, uap panas dan benda panas
X99. Serangan dengan benda tajam
Termasuk:
ditusuk NOS
Y00. Serangan dengan benda tumpul
Y01. Serangan dengan pendorongan dari tempat tinggi
Y02. Serangan dengan mendorong atau meletakkan korban di
depan objek bergerak
Y03. Serangan dengan menabrakkan kendaraan bermotor
Termasuk:
sengaja menabrak atau melindas dengan ranmor
Y04. Serangan dengan kekuatan badan
Termasuk:
perkelahian tangan kosong
Kecuali: serangan dengan:
pencekikan (X91.-), penenggelaman (X92.-),
penggunaan senjata (X93-X95, X99.-, Y00.-),
serangan seksual dengan kekuatan badan (Y05.-)
Y05. Serangan seksual dengan kekuatan badan
Termasuk: (usaha) perkosaan, (usaha) sodomi
Y06. Tidak diacuhkan dan ditinggalkan [neglect and abandonment]
Y06.0
Oleh pasangan hidup atau partner
Y06.1
Oleh orang tua
Y06.2
Oleh kenalan atau teman
Y06.8
Oleh orang lain yang dijelaskan
Y06.9
Oleh orang yang tidak dijelaskan
Y07. Sindroma salah perlakuan [maltreatment] lainnya
Termasuk:
kekejaman mental, pelecehan fisik, pelecehan seksual, penyiksaan
Kecuali: tidak diacuhkan dan ditinggalkan (Y06.-),
serangan seksual dengan kekuatan badan (Y05.-)
Y07.0
Oleh pasangan hidup atau partner
Y07.1
Oleh orang tua
Y07.2
Oleh kenalan atau teman
Y07.3
Oleh penguasa resmi
Y07.8
Oleh orang lain yang dijelaskan
Y07.9
Oleh orang yang tidak dijelaskan
Y08. Serangan dengan cara lain yang dijelaskan
Y09. Serangan dengan cara yang tidak dijelaskan
Termasuk: (usaha) pembunuhan NOS

444
KEJADIAN YANG NIATNYA TIDAK DIKETAHUI (Y10-Y34)
Gunakan subdivisi karakter keempat sesuai dengan tempat kejadian
Bagian ini mencakup kejadian dengan informasi yang tidak
memadai bagi petugas medis atau hukum dalam menentukan
perbedaan antara kecelakaan, melukai diri sendiri atau serangan. Disini
termasuk cedera yang dilakukan sendiri, tapi bukan peracunan, kalau
tidak dinyatakan kecelakaan atau dengan tujuan melukai
Y10. Peracunan oleh dan dihadapkan pada analgetik, antipiretik,
dan antirematik non-opioid, niat tidak diketahui
Termasuk:
derivat 4-aminophenol, nonsteroidal anti-inflammatory drugs [NSAID]
derivat pirazolon, salisilat
Y11. Peracunan oleh dan dihadapkan pada obat antiepilepsi,
sedatif hipnotik, antiparkinson dan psikotropika, not elsewhere
classified, niat tidak diketahui
Termasuk:
antidepresant, penenang, barbiturat, neuroleptik, iminostilbene, derivat
hidantoin
komponen methaqualone, psychostimulant, suksinimida dan
oxazolidinedion
Y12. Peracunan oleh dan dihadapkan pada narkotika dan
psikodisleptika [hallucinogens], not elsewhere classified, niat tidak
diketahui
Termasuk:
(derivat) cannabis, cocaine, codeine, heroin, lysergide [LSD], mescaline
methadone, morphine, opium (alkaloids)
Y13. Peracunan oleh dan dihadapkan pada obat lain yang bekerja
pada sistem syaraf otonom, niat tidak diketahui
Termasuk:
parasimpatolitik [antikolinergik dan antimuskarinik] dan spasmolitik
parasimpatomimetik [cholinergics]
simpatolitik [antiadrenergik], simpatomimetik [adrenergik]
Y14. Peracunan oleh dan dihadapkan pada obat, medikamen, dan
zat biologis lain dan tidak dijelaskan, niat tidak diketahui
Termasuk:
obat yang mempengaruhi: sistem kardiovaskuler, sistem gastrointestinum
agen yang terutama bekerja pada otot polos dan lurik dan sistem
pernafasan
obat yang mempengaruhi metabolisme mineral dan asam urat
hormon and substitusi sintetiknya, agen keseimbangan air
agen sistemik dan hematologis, antibiotika sistemik dan anti-infeksi
lainnya
vaksin,
gas-gas terapi, anestetik (general)(lokal), preparat topis
Y15. Peracunan oleh dan dihadapkan pada alkohol, niat tidak
diketahui
Termasuk:
alkohol:
NOS, butyl [1-butanol], ethyl [ethanol], isopropyl [2-propanol],
methyl [methanol], propyl [1-propanol]
fusel oil
Y16. Peracunan oleh dan dihadapkan pada pelarut organik dan
hidrokarbon berhalogen dan uapnya, niat tidak diketahui
Termasuk:
benzene dan homolognya, carbon tetrachloride [tetrachloromethane],
chlorofluorocarbons, (derivat) petroleum
Y17. Peracunan oleh dan dihadapkan pada gas dan uap lainnya,
niat tidak diketahui
Termasuk:
carbon monoxide, nitrogen oxides, sulfur dioxide, utility gas
gas air mata [lacrimogenic gas, tear gas], gas buangan motor
(kendaraan)
Kecuali: asap dan uap logam (Y19.-)
Y18. Peracunan oleh dan dihadapkan pada pesticides, niat tidak
diketahui
Termasuk:
fumigants [zat dalam semprotan asap], pengawet kayu

445
fungisida, herbisida, insektisida, rodentisida
Kecuali: makanan dan pupuk tanaman (X49.-)
Y19. Peracunan oleh dan dihadapkan pada zat kimia dan zat
beracun lain dan tidak dijelaskan, niat tidak diketahui
Termasuk:
aromatika, asam, dan alkali kaustik yang bersifat korosif, cat dan pewarna,
sabun dan deterjen, perekat dan zat adhesif, logam termasuk asap dan uapnya
makanan dan pupuk tanaman, makanan beracun dan tanaman beracun
keracunan NOS
Y20. Penggantungan, pencekikan, dan penutupan jalan nafas, niat
tidak diketahui
Y21. Tenggelam, niat tidak diketahui
Y22. Tembakan senjata genggam, niat tidak diketahui
Y23. Tembakan bedil, shotgun, dan senjata api yang lebih besar,
niat tidak diketahui
Y24. Tembakan senjata api lain dan tidak dijelaskan, niat tidak
diketahui
Y25. Kontak dengan bahan peledak, niat tidak diketahui
Y26. Dihadapkan pada asap, api, dan flames, niat tidak diketahui
Y27. Kintak dengan uap air, uap panas dan objek panas, niat tidak
diketahui
Y28. Kontak dengan benda tajam, niat tidak diketahui
Y29. Kontak dengan benda tumpul, niat tidak diketahui
Y30. Jatuh, melompat, atau didorong dari tempat tinggi, niat tidak
diketahui
Termasuk: korban yang jatuh dari satu tingkat ke tingkat lain, niat tidak diketahui
Y31. Jatuh, berbaring, atau lari ke depan atau ke objek bergerak,
niat tidak diketahui
Y32. Tabrakan ranmor, niat tidak diketahui
Y33. Kejadian lain yang dijelaskan, niat tidak diketahui
Y34. Kejadian yang tidak dijelaskan, niat tidak diketahui
INTERVENSI HUKUM DAN PEPERANGAN (Y35-Y36)
Y35. Intervensi hukum
Y35.0
Intervensi hukum yang melibatkan tembakan senjata api
Intervensi hukum dengan: senapan mesin, revolver, pelet bedil atau peluru
karet
Y35.1
Intervensi hukum yang melibatkan peledak
Intervensi hukum dengan: dinamit, tembakan peledak, granat, bom mortir
Y35.2
Intervensi hukum yang melibatkan gas
Asfiksia atau dengan gas, cedera dengan gas air mata, pada intervensi hukum
Y35.3
Intervensi hukum yang melibatkan benda tumpul
Dipukul dengan tongkat, kaki kursi, benda tumpul, sewaktu intervensi
hukum
Y35.4
Intervensi hukum yang melibatkan benda tajam
Tersayat, tertusuk, dicederai bayonet, sewaktu intervensi hukum
Y35.5
Eksekusi hukum
Setiap eksekusi atas perintah hakim atau pemerintah, seperti: hukuman mati,
ditembak, dicekik dengan gas, diracun, digantung, dipancung, disengat dengan
listrik
Y35.6
Intervensi hukum yang melibatkan cara-cara yang dijelaskan
Diperlakukan dengan kasar
Y35.7
Intervensi hukum, cara-cara tidak dijelaskan
Y36. Peperangan

446
Note:

Cedera akibat perang yang terjadi setelah genjatan senjata diklasifikasikan pada
Y36.8.
Termasuk: cedera pada personil militer dan sipil akibat perang dan pemberontakan
Y36.0
Perang yang melibatkan ledakan senjata laut
Bom yang meledak pada kedalaman tertentu, ledakan bawah laut, tembakan
artilleri dari laut, torpedo, ranjau laut, ranjau NOS di laut atau pelabuhan
Y36.1
Perang yang melibatkan penghancuran pesawat terbang
Pesawat terbang: terbakar, meledak, ditembak jatuh
Remuk akibat pesawat terbang yang jatuh
Y36.2
Perang yang melibatkan ledakan dan fragmen lain Di saat perang:
Ledakan tak sengaja dari: mesin yang digunakan dalam perang, senjata sendiri
Bom (fragmen) antipersonil, ranjau NOS
Ledakan (dari): peluru artilleri, blok meriam, bom mortir
Fragmen dari: peluru (artilleri), ranjau darat, pecahan tajam, granat, bom, rudal
Y36.3
Perang yang melibatkan api, kebakaran hebat, dan zat panas
Asfiksia, luka bakar, cedera lain akibat api yang ditimbulkan langsung oleh
alat pembuat api atau secara tidak langsung oleh senjata konventsional apa pun
Bom minyak
Y36.4
Perang yang melibatkan tembakan senjata api dan bentuk lain perang konvensional
Luka pertempuran, cedera bayonet, pellet shotgun, tenggelamdalam perang NOS
Peluru: karaben, senapan mesin, pistol, bedil, peluru karet
Y36.5
Perang yang melibatkan senjata nuklir
Efek ledakan, efek bola api, panas, dihadapkan pada radiasi ionisasi senjata nuklir
Efek langsung dan sekunder lain dari senjata nuklir
Y36.6
Perang yang melibatkan senjata biologis
Y36.7
Perang yang melibatkan senjata kimia dan bentuk lain perang non-konvensional
Gas, asap dan zat kimia; laser
Y36.8
Perang yang terjadi setelah genjatan senjata
Cedera akibat ledakan bom atau ranjau yang dipasang sewaktu perang, kalau terjadi
setelah gencatan senjata
Cedera yang diklasifikasikan Y36.0-Y36.7 atau Y36.9, terjadi setelah gencatan
senjata
Y36.9
Perang, tidak dijelaskan
KOMPLIKASI ASUHAN MEDIS DAN BEDAH (Y40-Y84)
Termasuk: komplikasi peralatan medis
obat yang benar yang diberikan dengan dosis terapi atau pencegahan secara benar
sebagai penyebab efek yangtidak diinginkan kecelakaan pada pasien sewaktu
asuhan bedah dan medis
prosedur bedah dan medis sebagai penyebab reaksi abnormal dari pasien, atau
komplikasi kemudian, tanpa disebutkan kecelakaan pada saat prosedur dilakukan
Kecuali: overdosis obat atau obat yang salah diberikan secara tidak sengaja (X40-X44)
OBAT, MEDIKAMEN DAN ZAT BIOLOGIS YANG MENYEBABKAN
EFEK YANG TIDAK DIINGINKAN DALAM PENGOBATAN (Y40-Y59)
Note:
Untuk daftar obat yang diberikan dalam subdivisi karakter ke-4, lihat Table
of drugs and chemicals di Alphabetical Index.
Kecuali: Kecelakaan dalam cara pemberian obat, medikamen dan zat biologis dalam
prosedur bedah dan medis (Y60-Y69)
Y40. Antibiotika sistemik
Kecuali: antibiotika antineoplastik (Y43.3), antibiotika yang dipakai secara topis (Y56.-)
Y40.0
Penicillins
Y40.1
Cefalosporins dan antibiotika beta-lactam lainnya
Y40.2
Chloramphenicol group
Y40.3
Macrolides
Y40.4
Tetracyclines
Y40.5
Aminoglycosides
Streptomycin
Y40.6
Rifamycins
Y40.7
Antifungal antibiotics, systemically used
Y40.8
Antibiotika sistemik lainnya

447
Y40.9

Antibiotika sistemik, tidak dijelaskan

Y41. Antiinfeksi dan antiparasit sistemik lainnya


Kecuali: anti-infektif, digunakan secara topis (Y56.-)
Y41.0
Sulfonamides
Y41.1
Obat antimikobakteria
Kecuali: streptomycin (Y40.5), rifamycins (Y40.6)
Y41.2
Antimalarials dan obat yang bekerja pada protozoa darah lainnya
Kecuali: derivat hydroxyquinoline (Y41.8)
Y41.3
Obat antiprotozoa lainnya
Y41.4
Anthelminthics
Y41.5
Obat antivirus
Kecuali: cytarabine (Y43.1), amantadine (Y46.7)
Y41.8
Antiinfektif dan antiparasit sistemik lain yang dijelaskan
Derivat hydroxyquinoline
Kecuali: obat antimalaria (Y41.2)
Y41.9
Antiinfektif dan antiparasit sistemik, tidak dijelaskan
Y42. Hormon dan substitusi sintetik serta antagonisnya, not
elsewhere classified
Kecuali: mineralocorticoid dan antagonistnya (Y54.0-Y54.1),
hormon paratiroid danderivatnya (Y54.7), hormon oksitosin (Y55.0)
Y42.0
Glucocorticoids dan analog sintetiknya
Kecuali: glucocorticoids, dipakai secara topis (Y56.-)
Y42.1
Hormon tiroid dan substitusinya
Y42.2
Obat antitiroid
Y42.3
Insulin dan obat hypoglycaemic [antidiabetic] oral
Y42.4
Kontrasepsi oral
Preparat barbahan ganda dan tunggal
Y42.5
Estrogens dan progestogens lainnya
Campuran dan substitusinya
Y42.6
Antigonadotrophins, antiestrogens, antiandrogens, not elsewhere classified
Tamoxifen
Y42.7
Androgens dan zat anabolik lainnya
Y42.8
Hormon dan substitusi sintetik lain dan tidak dijelaskan
Hormon pituitary anterior [adenohypophyseal]
Y42.9
Antagonis hormon lainnya dan tidak dijelaskan
Y43. Agen-agen yang terutama bersifat sistemik
Kecuali: vitamins NEC (Y57.7)
Y43.0
Obat antiallergi dan antiemetik
Kecuali: neuroleptika berbasis phenothiazine (Y49.3)
Y43.1
Antimetabolite yang bersifat antineoplastik
Cytarabine
Y43.2
Produk alamiah antineoplastik
Y43.3
Obat antineoplastik lainnya
Antibiotika antineoplastik
Kecuali: tamoxifen (Y42.6)
Y43.4
Agen-agen Immunosuppressive
Y43.5
Agen-agen pengasaman dan pembasaan
Y43.6
Enzymes, not elsewhere classified
Y43.8
Agen lainnya yang secara primer adalah sistemik, not elsewhere classified
Antagonis logam berat (heavy-metal)
Y43.9
Agen yang secara primer adalah sistemik, tidak dijelaskan
Y44. Agen-agen yang terutama mempengaruhi konstituen darah
Y44.0
Preparat besai dan preparat anti-anaemia hypochromik
Y44.1
Vitamin B12, folic acid dan preparat anti-anaemia megaloblastic
Y44.2
Antikoagulan
Y44.3
Antagonis antikoagulant, vitamin K dan koagulan lainnya
Y44.4
Obat antitrombotik [inhibitor aggregasi platelet]
Kecuali: acetylsalicylic acid (Y45.1), dipyridamole (Y52.3)
Y44.5
Obat-obat trombolitik
Y44.6
Darah alam dan produk darah

448

Y44.7
Y44.9

Kecuali: immunoglobulin (Y59.3)


Substitusi plasma
Agen lain dan tidak dijelaskan yang mempengaruhi konstituen darah

Y45. Obat analgesik, antipiretik dan antiperadangan


Y45.0
Opioids da analgesics yang berhubungan
Y45.1
Salicylates
Y45.2
Derivat propionic acid
Derivat propanoic acid
Y45.3
Nonsteroidal anti-inflammatory drugs [NSAID] lainnya
Y45.4
Antirheumatics
Kecuali: chloroquine (Y41.2), glucocorticoids (Y42.0), salicylates (Y45.1)
Y45.5
Derivat 4-aminophenol
Y45.8
Analgesics dan antipyretics lainnya
Y45.9
Analgesic, antipyretic and anti-inflammatory drug, tidak dijelaskan
Y46. Obat antiepilepsi dan antiparkinsonisme
Kecuali: barbiturates NEC (Y47.0), benzodiazepines (Y47.1)
paraldehyde (Y47.3), acetazolamide (Y54.2)
Y46.0
Succinimides
Y46.1
Oxazolidinediones
Y46.2
Derivat hydantoin
Y46.3
Deoxybarbiturates
Y46.4
Iminostilbenes
Carbamazepine
Y46.5
Valproic acid
Y46.6
Antiepileptics lain dan tidak dijelaskan
Y46.7
Obat antiparkinsonism
Amantadine
Y46.8
Obat antispasticity
Kecuali: benzodiazepines (Y47.1)
Y47. Obat sedatif, hipnotik dan anticemass
Y47.0
Barbiturates, not elsewhere classified
Kecuali: deoxybarbiturates (Y46.3), thiobarbiturates (Y48.1)
Y47.1
Benzodiazepines
Y47.2
Cloral derivatives
Y47.3
Paraldehyde
Y47.4
Komponen bromine
Y47.5
Sedatives dan hypnotics campuran, not elsewhere classified
Y47.8
Obat sedatives, hypnotics dan antianxiety lainnyaa
Methaqualone
Y47.9
Obat sedatives, hypnotic dan antianxiety, tidak dijelaskan
Sleeping: draught NOS, drug NOS, tablet NOS
Y48. Gas anestesi dan terapi
Y48.0
Inhaled anaesthetics
Y48.1
Parenteral anaesthetics
Thiobarbiturates
Y48.2
General anaesthetics lain dan tidak dijelaskan
Y48.3
Local anaesthetics
Y48.4
Anaesthetic, tidak dijelaskan
Y48.5
Therapeutic gases
Y49. Obat psikotropika, not elsewhere classified
Kecuali: barbiturates NEC (Y47.0), benzodiazepines (Y47.1), methaqualone (Y47.8)
cocaine (Y48.3), caffeine (Y50.2), appetite depressants [anorectics]
(Y57.0)
Y49.0
Antidepressants tricyclic dan tetracyclic
Y49.1
Antidepressants monoamine-oxidase-inhibitor
Y49.2
Antidepressants lain dan tidak dijelaskan
Y49.3
Antipsychotics dan neuroleptics phenothiazine
Y49.4
Neuroleptics butyrophenone dan thioxanthene
Y49.5
Antipsychotics dan neuroleptics lainnya

449

Y49.6
Y49.7
Y49.8
Y49.9

Kecuali: rauwolfia (Y52.5)


Psychodysleptics [hallucinogens]
Psychostimulants dengan potensi abuse
Obat psikotropika lainnya, not elsewhere classified
Obat psikotropika, tidak dijelaskan

Y50. Perangsang sistem syaraf pusat, not elsewhere classified


Y50.0
Analeptics
Y50.1
Antagonis reseptor opioid
Y50.2
Methylxanthines, not elsewhere classified
Caffeine
Kecuali: aminophylline (Y55.6), theobromine (Y55.6), theophylline (Y55.6)
Y50.8
Perangsang sistem syaraf pusat lainnya
Y50.9
Perangsang sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan
Y51. Obat yang terutama mempengaruhi sistem syaraf otonom
Y51.0
Agen anticholinesterase
Y51.1
Parasympathomimetics [cholinergics] lainnya
Y51.2
Ganglionic blocking drugs, not elsewhere classified
Y51.3
Parasympatholytics [anticholinergics and antimuscarinics] dan spasmolytics lain,
NEC
Papaverine
Y51.4
Agonist predominant alpha-adrenoreceptor, not elsewhere classified
Metaraminol
Y51.5
Agonist predominant beta-adrenoreceptor, not elsewhere classified
Kecuali: salbutamol (Y55.6)
Y51.6
Antagonist alpha-adrenoreceptor, not elsewhere classified
Kecuali: ergot alkaloids (Y55.0)
Y51.7
Antagonists beta-adrenoreceptor, not elsewhere classified
Y51.8
Centrally acting and adrenergic-neuron-blocking agents, not elsewhere classified
Kecuali: clonidine (Y52.5), guanethidine (Y52.5)
Y51.9
Obat lain dan tidak dijelaskan yang primernya mempengaruhi sistem syaraf otonom
Obat yang merangsang adrenoreceptors alpha- dan betaY52.
Agen-agen
yang
primernya
mempengaruhi
sistem
kardiovaskuler
Kecuali: metaraminol (Y51.4)
Y52.0
Glycosida perangsang jantung dan obat yang memiliki cara kerja yang sama
Y52.1
Calcium-channel blockers
Y52.2
Obat antidysrhythmic lainnya, not elsewhere classified
Kecuali: antagonist beta-adrenoreceptor (Y51.7)
Y52.3
Vasodilators a. coronaria, not elsewhere classified
Dipyridamole
Kecuali: antagonists beta-adrenoreceptor (Y51.7), calcium-channel blockers
(Y52.1)
Y52.4
Angiotensin-converting-enzyme inhibitors
Y52.5
Obat antihypertensive lainnya, not elsewhere classified
Clonidine, guanethidine, rauwolfia
Kecuali:
antagonists -adrenoreceptor (Y51.7), Ca-channel blockers
(Y52.1)
diuretics (Y54.0-Y54.5)
Y52.6
Obat antihyperlipidaemic dan antiarteriosclerotic
Y52.7
Vasodilator perifer
(Derivat) nicotinic acid
Kecuali: papaverine (Y51.3)
Y52.8
Obat antivarises, termasuk sclerosing agents
Y52.9
Agen lain dan tidak dijelaskan yang primernya mempengaruhi sistem
kardiovaskuler
Y53. Agen yang primernya mempengaruhi sistem gastrointestinum
Y53.0
Antagonists histamine H2-receptor
Y53.1
Obat antacid dan antisekresi lambung lainnya
Y53.2
Laxatives Stimulant

450
Y53.3
Y53.4
Y53.5
Y53.6
Y53.7
Y53.8
Y53.9

Laxatives Saline and osmotic


Laxatives lain
Intestinal atonia drugs
Digestants
Antidiarrhoeal drugs
Kecuali: antibiotik dan anti-infektif sistemik lainnya(Y40-Y41)
Emetics
Agen lain yang primernya mempengaruhi sistem gastrointestinum
Agen yang primernya mempengaruhi sistem gastrointestinum, tidak dijelaskan

Y54. Agen-agen yang primernya mempengaruhi keseimbangan air


dan mineral serta metabolisme asam urat
Y54.0
Mineralocortikoids
Y54.1
Antagonists mineralocortikoid [antagonist aldosteron]
Y54.2
Inhibitor carbonic-anhydrase
Acetazolamide
Y54.3
Derivat benzothiadiazine
Y54.4
Diuretik loop [high-ceiling]
Y54.5
Diuretik lainnya
Y54.6
Agen keseimbangan elektrolit, kalorik dan air
Garam rehidrasi oral
Y54.7
Agen yang mempengaruhi kalsifikasi
Parathyroid hormones and derivat, group vitamin D
Y54.8
Agen yang mempengaruhi metabolisme asam urat
Y54.9
Garam mineral, not elsewhere classified
Y55. Agen yang primernya bekerja pada otot polos dan lurik dan
sistem pernafasan
Y55.0
Obat oxytocic
Alkaloids ergot
Kecuali: estrogens, progestogens and antagonists (Y42.5-Y42.6)
Y55.1
Relaxant otot skeletal [neuromuscular blocking agents]
Kecuali: antispasticity drugs (Y46.8)
Y55.2
Agen lain dan tidak dijelaskan yang primernya bekerja pada otot
Y55.3
Antitussives
Y55.4
Expectorants
Y55.5
Obat anti-common-cold
Y55.6
Antiasthmatics, not elsewhere classified
Aminophylline, salbutamol, theobromine, theophylline
Kecuali:
agonists beta-adrenoreceptor (Y51.5)
hormon pituitary anterior [adenohypophyseal] (Y42.8)
Y55.7
Agen lain dan tidak dijelaskan yang primernya bekerja pada sistem pernafasan
Y56. Agen-agen topis yang terutama mempengaruhi kulit dan
membran mukosa, serta obat mata, telinga, hidung dan
tenggorokan (THT), dan gigi
Termasuk: glucocorticoids, topically used
Y56.0
Obat antifungal, anti-infective and anti-inflammatory lokal, not elsewhere classified
Y56.1
Antipruritics
Y56.2
Astringents lokal dan detergents lokal
Y56.3
Emollients, demulcents dan protectants
Y56.4
Keratolytics, keratoplastics serta obat dan preparat pengobatan rambut lainnya
Y56.5
Obat dan preparat ophthalmological
Y56.6
Obat dan preparat otorhinolaryngological
Y56.7
Obat gigi, yang dipasang secara topis
Y56.8
Y56.9

Agen topis lainnya


Spermicides
Agen topis, tidak dijelaskan

Y57. Obat dan medikamen lain dan tidak dijelaskan


Y57.0
Appetite depressants [anorectics]
Y57.1
Obat lipotropik

451
Y57.2
Y57.3
Y57.4
Y57.5
Y57.6
Y57.7
Y57.8
Y57.9

Antidotes dan agen chelating, not elsewhere classified


Alcohol deterrents
Pharmaceutical excipients
X-ray contrast media
Agen diagnostik lainnya
Vitamins, not elsewhere classified
Kecuali:
vit. B12 (Y44.1), vit. K (Y44.3), nicotinic acid (Y52.7), vit. D
(Y54.7)
Obat dan medikamen lainnya
Obat atau medikamen, tidak dijelaskan

Y58. Vaksin-vaksin bakteri


Y58.0
BCG vaccine
Y58.1
Typhoid and paratyphoid vaccine
Y58.2
Cholera vaccine
Y58.3
Plague vaccine
Y58.4
Tetanus vaccine
Y58.5
Diphtheria vaccine
Y58.6
Pertussis vaccine, termasuk kombinasi dengan sebuah komponen pertussis
Y58.8
Vaksin bakteri campuran, kecuali kobinasi dengan sebuah komponen pertussis
Y58.9
Vaksin-vaksin bakteri lain dan tidak dijelaskan
Y59. Vaksin dan zat biologis lain dan tidak dijelaskan
Y59.0
Viral vaccines
Y59.1
Rickettsial vaccines
Y59.2
Protozoal vaccines
Y59.3
Immunoglobulin
Y59.8
Vaccines dan zat biologis lain yang dijelaskan
Y59.9
Vaccine atau zat biologis, tidak dijelaskan
KESALAHAN TERHADAP PASIEN SEWAKTU ASUHAN BEDAH DAN
MEDIS (Y60-Y69)
Kecuali: peralatan medis yang berhubungan dengan insiden yang tidak diharapkan dalam
penggunaan diagnostik dan terapi (Y70-Y82)
prosedur bedah dan medis sebagai penyebab reaksi abnormal pasien,
tanpa disebutkan kesalahan pada saat prosedur (Y83-Y84)
Y60. Terpotong, tertusuk, perforasi atau perdarahan yang tidak
diinginkan sewaktu asuhan bedah dan medis
Y60.0
Sewaktu operasi bedah
Y60.1
Sewaktu infus atau transfusi
Y60.2
Sewaktu dialisis ginjal atau perfusi lainnya
Y60.3
Sewaktu injeksi atau imunisasi
Y60.4
Sewaktu pemeriksaan endoskopik
Y60.5
Sewaktu kateterisasi jantung
Y60.6
Sewaktu aspirasi, pungsi dan kateterisasi lainnya
Y60.7
Sewaktu pemberian enema
Y60.8
Sewaktu asuhan bedah dan medis lainnya
Y60.9
Sewaktu asuhan bedah dan medis yang tidak dijelaskan
Y61. Benda asing tertinggal di dalam tubuh sewaktu asuhan bedah
dan medis
Y61.0
Sewaktu operasi bedah
Y61.1
Sewaktu infus atau transfusi
Y61.2
Sewaktu dialisis ginjal atau perfusi lainnya
Y61.3
Sewaktu injeksi atau imunisasi
Y61.4
Sewaktu pemeriksaan endoskopik
Y61.5
Sewaktu kateterisasi jantung
Y61.6
Sewaktu aspirasi, pungsi dan kateterisasi lainnya
Y61.7
Sewaktu pengeluaran kateter atau packing
Y61.8
Sewaktu asuhan bedah dan medis lainnya
Y61.9
Sewaktu asuhan bedah dan medis yang tidak dijelaskan
Y62. Kesalahan dalam sterilisasi sewaktu asuhan bedah dan medis

452
Y62.0
Y62.1
Y62.2
Y62.3
Y62.4
Y62.5
Y62.6
Y62.8
Y62.9

Sewaktu operasi bedah


Sewaktu infus atau transfusi
Sewaktu dialisis ginjal atau perfusi lainnya
Sewaktu injeksi atau imunisasi
Sewaktu pemeriksaan endoskopik
Sewaktu kateterisasi jantung
Sewaktu aspirasi, pungsi dan kateterisasi lainnya
Sewaktu asuhan bedah dan medis lainnya
Sewaktu asuhan bedah dan medis yang tidak dijelaskan

Y63. Kesalahan dosis sewaktu asuhan bedah dan medis


Kecuali: kesalahan overdosis dari obat atau obat yang diberikan secara salah (X40-X44)
Y63.0
Darah dan cairan lain diberikan berlebihan sewaktu transfusi atau infusi
Y63.1
Kesalahan pengenceran cairan yang digunakan sewaktu infusi
Y63.2
Overdosis radiasi yang diberikan dalam pengobatan
Y63.3
Tak sengaja menghadapkan pasien pada radiasi sewaktu asuhan medis
Y63.4
Kesalahan dosis dalam terapi electroshock atau insulin-shock
Y63.5
Kesalah nsuhu pada aplikasi dan packing lokal
Y63.6
Tidak diberikannya obat, medikamen atau zat biologis yang diperlukan
Y63.8
Kesalahan dosis dalam asuhan bedah dan medis lainnya
Y63.9
Kesalahan dosis dalam asuhan bedah dan medis yangtidak dijelaskan
Y64. Zat medis atau biologis yang terkontaminasi
Y64.0
Zat medis atau biologis terkontaminasi, ditransfusikan atau diinfuskan
Y64.1
Zat medis atau biologis terkontaminasi, disuntikkan atau digunakan untuk imunisasi
Y64.8
Zat medis atau biologis terkontaminasi, diberikan dengan cara lain
Y64.9
Zat medis atau biologis terkontaminasi, diberikan dengan cara yang tidak dijelaskan
Pemberian zat medis atau biologis terkontaminasi substance NOS
Y65. Kesalahan lain sewaktu asuhan bedah dan medis
Y65.0
Kesalahan dalam kecocokan darah yang dipakai dalam transfusi
Y65.1
Cairan yang salah digunakan dalam infusi
Y65.2
Kesalahan dalam sutura atau ligatur sewaktu operasi bedah
Y65.3
Selang endotrakhea yang dipasang pada tempat yang salah sewaktu prosedur
anestesi
Y65.4
Keslahan dalam memasang atau melepas selang atau instrumen lain
Y65.5
Pelaksanaan operasi yang tidak semestinya
Y65.8
Kesalahan lain yang dijelaskan sewaktu asuhan bedah dan medis
Y66. Tidak diberikannya asuhan bedah dan dan medis
Pengehentian asuhan bedah dan medis secara prematur
Y69. Kesalahan yang tidak dijelaskan sewaktu asuhan bedah dan
dan medis
PERALATAN MEDIS YANG BERHUBUNGAN DENGAN INSIDEN
YANG TIDAK DIINGINKAN DALAM PENGGUNAAN DIAGNOSTIK
DAN PENGOBATAN (Y70-Y82)
Subdivisi karakter ke-4 berikut digunakan untuk kategori Y70-Y82:
.0 Peralatan diagnostik dan monitoring
.1 Peralatan terapi (nonbedah) dan rehabilitatif
.2 Peralatan prosthetik dan implant, material dan aksesoris lainnya
.3 Instrumen, material dan peralatan bedah (termasuk benang jahitan)
.8 Peralatan lain-lain (miscellaneous), not elsewhere classified
Y70. Peralatan anestesiologi berhubungan dengan insiden yang
tidak diinginkan
Y71. Peralat kardiovaskuler berhubungan dengan insiden yang
tidak diinginkan
Y72. Peralatan THT berhubungan dengan insiden yang tidak
diinginkan
Y73. Peralatan gastroenterologi dan urologi berhubungan dengan
insiden yang tidak diinginkan

453
Y74. Peralatan untuk penggunaan rumah sakit atau sendiri secara
umum berhubungan dengan insiden yang tidak diinginkan
Y75. Peralatan neurologis berhubungan dengan insiden yang tidak
diinginkan
Y76. Peralatan obstetrik dan ginekologi berhubungan dengan
insiden yang tidak diinginkan
Y77. Peralatan oftalmologis berhubungan dengan insiden yang
tidak diinginkan
Y78. Peralatan radiologis berhubungan dengan insiden yang tidak
diinginkan
Y79. Peralatan ortopedik berhubungan dengan insiden yang tidak
diinginkan
Y80. Peralatan pengobatan fisik berhubungan dengan insiden yang
tidak diinginkan
Y81. Peralatan bedah umum dan plastik berhubungan dengan
insiden yang tidak diinginkan
Y82. Peralatan medis lain dan tidak dijelaskan berhubungan
dengan insiden yang tidak diinginkan
PEMBEDAHAN DAN PROSEDUR MEDIS LAINNYA SEBAGAI
PENYEBAB REAKSI ABNORMAL PASIEN, KOMPLIKASI DI
KEMUDIAN HARI, TANPA DISEBUTKAN KESALAHAN PADA SAAT
PROSEDUR (Y83-Y84)
Y83. Operasi bedah dan prosedur bedah lainnya sebagai penyebab
reaksi abnormal pasien, atau komplikasi di kemudian hari, tanpa
disebutkan kesalahan pada saat prosedur
Y83.0
Operasi bedah dengan transplantasi organ secara utuh (whole organ)
Y83.1
Operasi bedah dengan implantasi peralatan internal lainnya
Y83.2
Operasi bedah dengan anastomosis, bypass atau graft
Y83.3
Operasi bedah dengan pembuatan stoma external
Y83.4
Bedah rekonstruksi lainnya
Y83.5
Amputasi anggota (anggota)
Y83.6
Pembuangan organ lain (partial) (total)
Y83.8
Prosedur bedah lainnya
Y83.9
Prosedur bedah, tidak dijelaskan
Y84. Prosedur medis lain sebagai penyebab rekasi abnormal
pasien, atau komplikasi di kemudian hari, tanpa disebutkan
kesalahan pada saat prosedur dilakukan
Y84.0
Kateterisasi jantung
Y84.1
Dialisis ginjal
Y84.2
Prosedur radiologis dan radiotherapy
Y84.3
Shock therapy
Y84.4
Aspirasi cairan
Y84.5
Insersi sonde (saluran) lambung atau duodenum
Y84.6
Kateterisasi urin
Y84.7
Pengambilan contoh darah
Y84.8
Prosedur medis lainnya
Y84.9
Prosedur medis, tidak dijelaskan
SEQUELAE DARI PENYEBAB EKSTERNAL MORBIDITAS DAN
MORTALITAS (Y85-Y89)
Note:
Kategori Y85-Y89 digunakan untuk menunjukkan berbagai hal sebagai
penyebab kematian, cacad atau ketidakmampuan akibat sequelae atau late effects,
yang merekasendiri diklasifikasikan di tempat lain. Sequelae melibatkan kondisi
yang dinyatakan demikian, atau terjadi sebagai late effects stu tahun atau lebih
setelah kejadian aslinya.

454
Y85. Sequelae kecelakaan transport
Y85.0
Sequelae kecelakaan kendaraan bermotor
Y85.9
Sequelae kecelakaan transport lain dan tidak dijelaskan
Y86. Sequelae kecelakaan lainnya
Y87. Sequelae dari menyakiti diri sendiri, serangan dan kejadian
yang tujuannya tidak diketahui
Y87.0
Sequelae dari sengaja menyakiti diri sendiri
Y87.1
Sequelae serangan
Y87.2
Sequelae dari kejadian yang tujuannya tidak diketahui
Y88. Sequelae dengan asuhan bedah dan medis sebagai penyebab
eksternal
Y88.0
Sequelae efek yang tidak diinginkan dari obat, medikamen dan zat biologis dalam
pengobatan
Y88.1
Sequelae dari kesalahan terhadap pasien sewaktu prosedur bedah dan medis
Y88.2
Sequelae dari insiden yang tidak diinginkan yang berhubungan dengan peralatan
medis dalam penggunaan diagnostik dan pengobatan
Y88.3
Sequelae dari prosedur bedah dan medis sebagai penyebab reaksi abnormal pasien,
atau komplikasi kemudian, tanpa disebutkan kesalahan pada waktu prosedur
dilakukan
Y89. Sequelae penyebab eksternal lain
Y89.0
Sequelae intervensi hukum
Y89.1
Sequelae pelaksanaan peperangan
Y89.9
Sequelae penyebab eksternal yang tidak dijelaskan
SUPPLEMENTARY FACTORS RELATED TO CAUSES OF MORBIDITY
AND MORTALITY CLASSIFIED ELSEWHERE (Y90-Y98)
Note:
Kategori ini dapat digunakan, kalau diinginkan, untuk menyediakan informasi
tambahan mengenai penyebab morbiditas dan mortalitas. Mereka bukan untuk
pengkodean kondisi tunggal dalam morbiditas dan mortalitas.
Y90. Bukti keterlibatan alkohol ditentukan oleh kadar alkohol
darah
Y90.0
Kadar alkohol darah kurang dari 20 mg/100 ml
Y90.1
Kadar alkohol darah 20-39 mg/100 ml
Y90.2
Kadar alkohol darah 40-59 mg/100 ml
Y90.3
Kadar alkohol darah 60-79 mg/100 ml
Y90.4
Kadar alkohol darah 80-99 mg/100 ml
Y90.5
Kadar alkohol darah 100-119 mg/100 ml
Y90.6
Kadar alkohol darah 120-199 mg/100 ml
Y90.7
Kadar alkohol darah 200-239 mg/100 ml
Y90.8
Kadar alkohol darah 240 mg/100 ml or more
Y90.9
Terdapatnya alkohol dalam darah, kadar tidak dijelaskan
Y91. Bukti keterlibatan alkohol ditentukan oleh tingkat intoksikasi
Kecuali: Bukti keterlibatan alkohol ditentukan oleh kadar alkohol darah (Y90.-)
Y91.0
Intoksikasi alkohol ringan
Bau alkohol pada nafas, sedikit kekacauan perilaku dalam fungsi dan
respons, atau sedikit sukar dalam koordinasi.
Y91.1
Intoksikasi alkohol moderat
Bau alkohol pada nafas, kekacauan perilaku yang moderat dalam fungsi dan
respons, atau cukup sukar dalam koordinasi.
Y91.2
Intoksikasi alkohol berat
Kekacauan berat dalam fungsi dan respons, koordinasi sulit, atau rusaknya
kemampuan untuk kerjasama.
Y91.3
Intoksikasi alkohol sangat berat
Kekacauan sangat berat dalam fungsi dan respons, koordinasi sangat sulit,
atau hilangnya kemampuan untuk kerjasama.
Y91.9
Keterlibatan alkohol, not otherwise specified
Kecurigaan akan keterlibatan alkohol NOS

455
Y95. Kondisi nosokomial
Y96. Kondisi yangberhubungan dengan pekerjaan
Y97. Kondisi yang berhubungan dengan polusi lingkungan
Y98. Kondisi yang berhubungan dengan gaya hidup

456

BAB XXI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
STATUS KESEHATAN DAN KONTAK
DENGAN
PELAYANAN KESEHATAN (Z00-Z99)
Catatan: Bab ini jangan digunakan untuk perbandingan internasional atau
untuk pengkodean mortalitas primer.
Kategori Z00-Z99 disediakan untuk saat-saat ketika keadaan selain
penyakit, cedera atau penyebab eksternal yang bisa diklasifikasikan pada
kategori A00-Y89 tercatat sebagai diagnosis atau masalah. Ini bisa
muncul dalam dua macam cara:
(a) Ketika seseorang yang mungkin sakit atau tidak sakit
mengunjungi sarana pelayanan kesehatan (SPK) untuk suatu
tujuan khusus, misalnya untuk mendapatkan asuhan atau
pelayanan
terbatas
untuk
kondisi
sekarang,
untuk
menyumbangkan organ atau jaringan, untuk mendapatkan
vaksinasi pencegahan, atau untuk membicarakan masalah yang
bukan penyakit atau pun cedera.
(b) Ketika terdapat keadaan atau masalah yang mempengaruhi
status kesehatan seseorang tapi keadaan atau masalah itu bukan
merupakan penyakit atau cedera sekarang. Faktor seperti ini
bisa muncul ke permukaan pada survei kependudukan, ketika
seseorang mungkin sedang sakit atau tidak sakit, atau tercatat
sebagai suatu faktor tambahan yang harus dipikirkan ketika
seseorang memperoleh asuhan untuk suatu penyakit atau
cedera.
Blok-blok pada bab ini adalah:
Z00-Z13 Orang-orang yang mendatangi SPK untuk pemeriksaan dan
penyelidikan.
Z20-Z29 Orang-orang dengan potensi ancaman kesehatan sehubungan
dengan penyakit menular.
Z30-Z39 Orang-orang yang mendatangi SPK sehubungan dengan
reproduksi.
Z40-Z54 Orang-orang yang mendatangi SPK untuk prosedur dan asuhan
kesehatan spesifik.
Z55-Z65 Orang-orang dengan potensi ancaman kesehatan sehubungan
dengan sosioekonomik dan psikososial
Z70-Z76 Orang-orang yang mendatangi SPK sehubungan dengan hal-hal
lainnya
Z80-Z99 Orang-orang dengan potensi ancaman kesehatan sehubungan
dengan riwayat keluarga dan pribadi serta kondisi tertentu
yang mempengaruhi status kesehatan.
ORANG-ORANG YANG MENDATANGI SPK UNTUK PEMERIKSAAN
DAN PENYELIDIKAN (Z00-Z13)
Catatan: Penemuan abnormal nonspesifik yang didapatkan pada waktu
pemeriksaan ini diklasifikasikan pada kategori R70-R94.
Kecuali:
Pemeriksaan sehubungan dengan kehamilan dan reproduksi
(Z30-Z36, Z39.-)
Z00. Pemeriksaan dan penelitian umum terhadap orang-orang
tanpa keluhan atau laporan diagnosis
Kecuali:
Untuk tujuan administratif (Z02.-),
Pemeriksaan penyaring khusus (Z11-Z13)
Z00.0
Pemeriksaan medis umum
Health check-up NOS, pemeriksaan berkala (tahunan)(fisik)

457
Kecuali:

general health check-up:


bayi atau anak (Z00.1),
subpopulasi tertentu (Z10.-)
Z00.1
Pemeriksaan rutin kesehatan anak
Uji perkembangan bayi atau anak
Kecuali: pengawasan kesehatan anak terlantar atau anak sehat
lainnya (Z76.1-Z76.2)
Z00.2
Pemeriksaan untuk periode pertumbuhan cepat kanakkanak
Z00.3
Pemeriksaan untuk status perkembangan remaja
Status perkembangan remaja
Z00.4
Pemeriksaan psikiatrik umum, not elsewhere classified
Kecuali: pemeriksaan yang diminta untuk alasan medicolegal
(Z04.6)
Z00.5
Pemeriksaan calon donor organ atau jaringan
Z00.6
Pemeriksaan untuk perbandingan normal dan kontrol
dalam program riset klinis
Z00.8
Pemeriksaan umum lainnya
Pemeriksaan kesehatan dalam survei kependudukan
Z01. Pemeriksaan dan penelitian khusus lain pada orang tanpa
keluhan atau laporan diagnosis
Termasuk: Pemeriksaan rutin sistem khusus
Kecuali:
Pemeriksaan untuk:
. tujuan administratif (Z02.-), kondisi yang dicurigai, tidak
terbukti (Z03.-)
Pemeriksaan penyaring khusus (Z11-Z13)
Z01.0Pemeriksaan mata dan penglihatan
Kecuali: pemeriksaan untuk surat izin mengemudi (Z02.4)
Z01.1Pemeriksaan telinga dan pendengaran
Z01.2Pemeriksaan gigi
Z01.3Pemeriksaan tekanan darah
Z01.4Pemeriksaan ginekologis(umum)(rutin)
Papanicolaou smear of cervix, pemeriksaan pelvik (tahunan)
(periodik)
Kecuali: pemeriksaan atau uji kehamilan (Z32.-)
pemeriksaan rutin untuk mempertahankan kontrasepsi
(Z30.4-Z30.5)
Z01.5Uji kulit untuk diagnostik dan sensitisasi
Uji alergi, uji kulit untuk penyakit bakteri atau hipersensitifitas
Z01.6Pemeriksaan radiologis, not elsewhere classified
Routine: chest X-ray, mammogram
Z01.7Pemeriksaan laboratorium
Z01.8Pemeriksaan khusus lain yang dijelaskans
Z01.9Pemeriksaan khusus, tidak dijelaskan
Z02. Pemeriksaan kontakdengan SPK untuk tujuan administratif
Z02.0Pemeriksaan untuk admisi institusi pendidikan
Pemeriksaan untuk admisi (pendidikan) prasekolah
Z02.1Pemeriksaan untuk masuk bekerja
Kecuali:
pemeriksaan kesehatan kerja (Z10.0)
Z02.2Pemeriksaan admisi pada institusi residensial
Kecuali:
pemeriksaan untuk admisi ke penjara (Z02.8)
general health check-up terhadap penghuni institusi Z10.1)
Z02.3Pemeriksaan untuk memasuki angkatan bersenjata
Kecuali:
general health check-up angkatan bersenjata
(Z10.2)
Z02.4Pemeriksaan untuk surat izin mengemudi
Z02.5Pemeriksaan untuk partisipasi dalam olahraga
Kecuali:
uji alkohol darah dan obat di dalam darah (Z04.0)
general health check-up tim olahraga (Z10.3)
Z02.6Pemeriksaan untuk tujuan asuransi

458
Z02.7Penerbitan sertifikat medis
Penerbitan sertifikat medis pada: penyebab kematian, cacad, tidak
mampu, sehat
Kecuali:
pemeriksaan medis umum (Z00-Z01, Z02.0-Z02.6,
Z02.8-Z02.9, Z10.-)
Z02.8Pemeriksaan untuk tujuan administratif lainnya
Pemeriksaan (untuk):
. admisi ke penjara, summer camp
. adopsi, imigrasi, naturalisasi, sebelum menikah
Kecuali:
pengawasan kesehatan anak terlantar atau anak
sehat lainnya (Z76.1-Z76.2)
Z02.9Pemeriksaan untuk tujuan administratif, tidak dijelaskan
Z03. Observasi dan evaluasi medis untuk penyakit dan kondisi
yang dicurigai
Termasuk: orang yang memiliki gejala atau bukti kondisi abnormal yang
memerlukan penelitian, tapi yang setelah pemeriksaan dan
pengamatan ternyata tidak memerlukan pengobatan atau
asuhan medis lebih lanjut
Kecuali:
orang dengan keluhan yang ditakutkan tapi tidak ada
diagnosis untuknya (Z71.1)
Z03.0Pengamatan untuk kecurigaan tuberkulosis
Z03.1Pengamatan untuk kecurigaan neoplasma ganas
Z03.2Pengamatan untuk kecurigaan kelainan jiwa dan tingkah laku
Pengamatan untuk: tingkah laku dissosial, membakar-bakar,
aktifitas gang, atau maling toko, tanpa kelainan psikiatrik
yang jelas
Z03.3Pengamatan untuk kecurigaan kelainan sistem syaraf
Z03.4Pengamatan untuk kecurigaan myocardial infarction
Z03.5Pengamatan untuk kecurigaan penyakit kardiovaskuler lainnya
Z03.6Pengamatan untuk kecurigaan efek toksik zat yang ditelan
Pengamatan untuk kecurigaan: efek yang tidak diinginkan dari obat,
keracunan
Z03.8Pengamatan untuk kecurigaan penyakit dan kondisi lainnya
Z03.9Pengamatan untuk kecurigaan penyakit dan kondisi, tidak dijelaskan
Z04. Pemeriksaan dan pengamatan untuk alasan lain
Termasuk: pemeriksaan untuk alasan medicolegal
Z04.0Uji alkohol darah dan obat di dalam darah
Kecuali:
terdapatnya: alkohol di dalam darah (R78.0), obat
di dalam darah (R78.-)
Z04.1Pemeriksaan dan pengamatan setelah kecelakaan transportasi
Kecuali:
setelah kecelakaan kerja (Z04.2)
Z04.2Pemeriksaan dan pengamatan setelah kecelakaan kerja
Z04.3Pemeriksaan dan pengamatan setelah kecelakaan lain
Z04.4Pemeriksaan dan pengamatan setelah tuduhan perkosaan dan
seduction (jebakan)
Pemeriksaan terhadap korban atau tertuduh setelah tuduhan
perkosaan dan seduction
Z04.5Pemeriksaan dan pengamatan setelah cedera lain yang ditimbulkan
Pemeriksaan terhadap korban atau tertuduh setelah cedera lain
yang ditimbulkan
Z04.6Pemeriksaan psikiatrik umum, diminta oleh pemerintah
Z04.8Pemeriksaan dan pengamatan untuk alasan lain yang dijelaskan
Permintaan bukti dari ahli
Z04.9Pemeriksaan dan pengamatan untuk alasan yang tidak dijelaskan
Observasi NOS
Z08. Pemeriksaan follow-up setelah pengobatan untuk neoplasma
ganas
Termasuk: pengawasan medis setelah pengobatan
Kecuali:
asuhan medis follow-up dan penyembuhan (Z42-Z51, Z54.-)

459
Z08.0Pemeriksaan follow-up setelah pembedahan untuk neoplasma ganas
Z08.1Pemeriksaan follow-up setelah radioterapi untuk neoplasma ganas
Kecuali:
sesi radioterapi (Z51.0)
Z08.2Pemeriksaan follow-up setelah khemoterapi untuk neoplasma ganas
Kecuali:
sesi khemoterapi session (Z51.1)
Z08.7Pemeriksaan follow-up setelah pengobatan kombinasi untuk
neoplasma ganas
Z08.8Pemeriksaan follow-up setelah pengobatan lain untuk neoplasma
ganas
Z08.9Pemeriksaan follow-up setelah pengobatan untuk neoplasma ganas,
tidak dijelaskan
Z09. Pemeriksaan follow-up setelah pengobatan kondisi selain
neoplasma ganas
Termasuk: pengawasan medis setelah pengobatan
Kecuali:
asuhan medis follow-up dan penyadaran (Z42-Z51, Z54.-)
pengawasan medis setelah pengobatan neoplasma ganas (Z08.-)
pengawasan: kontrasepsi (Z30.4-Z30.5), prostetik dan alat medis
lain (Z44-Z46)
Z09.0Pemeriksaan follow-up setelah pembedahan untuk kondisi lain
Z09.1Pemeriksaan follow-up setelah radioterapi untuk kondisi lain
Kecuali:
sesi radioterapi (Z51.0)
Z09.2Pemeriksaan follow-up setelah khemoterapi untuk kondisi lain
Kecuali:
khemoterapi ruminasi [maintenance] (Z51.1-Z51.2)
Z09.3Pemeriksaan follow-up setelah psikoterapi
Z09.4Pemeriksaan follow-up setelah pengobatan fraktur
Z09.7Pemeriksaan follow-up setelah pengobatan gabungan untuk kondisi
lain
Z09.8Pemeriksaan follow-up setelah pengobatan lain untuk kondisi lain
Z09.9Pemeriksaan follow-up setelah pengobatan yang tidak dijelaskan
untuk kondisi lain
Z10. General health check-up rutin pada subpopulasi tertentu
Kecuali:
pemeriksaan medis untuk tujuan administratif (Z02.-)
Z10.0Pemeriksaan kesehatan kerja
Kecuali:
pemeriksaan sebelum kerja (Z02.1)
Z10.1General health check-up rutin pada penghuni institusi
Kecuali:
pemeriksaan admisi (Z02.2)
Z10.2General health check-up rutin angkatan bersenjata
Kecuali:
pemeriksaan waktu rekruitmen (Z02.3)
Z10.3General health check-up rutin tim olahraga
Kecuali:
alkohol darah dan obat di dalam darah (Z04.0)
pemeriksaan untuk partisipasi dalam olahraga (Z02.5)
Z10.8General health check-up rutin pada subpopulasi tertentu lainnya
Anak sekolah, mahasiswa
Z11. Pemeriksaan penyaring khusus terhadap penyakit infeksi dan
parasit
Z11.0Pemeriksaan penyaring khusus terhadap penyakit infeksi usus
Z11.1Pemeriksaan penyaring khusus terhadap tuberkulosis pernafasan
Z11.2Pemeriksaan penyaring khusus terhadap penyakit bakteri lainnya
Z11.3Pemeriksaan penyaring khusus terhadap infeksi akibat hubungan
sexual
Z11.4Pemeriksaan penyaring khusus terhadap human immunodeficiency
virus [HIV]
Z11.5Pemeriksaan penyaring khusus terhadap penyakit virus lainnya
Kecuali:
penyakit usus karena virus (Z11.0)
Z11.6Pemeriksaan penyaring khusus terhadap penyakit protozoa lain dan
cacingan
Kecuali:
penyakit usus karena protozoa(Z11.0)
Z11.8Pemeriksaan penyaring khusus terhadap penyakit infeksi dan
parasit lainnya

460
Penyakit khlamydia, riketsia, spirokhaeta, mikosis
Z11.9Pemeriksaan penyaring khusus terhadap penyakit infeksi dan
parasit, tidak dijelaskan
Z12. Pemeriksaan penyaring khusus terhadap neoplasma
Z12.0Pemeriksaan penyaring khusus terhadap neoplasma lambung
Z12.1Pemeriksaan penyaring khusus terhadap neoplasma saluran usus
Z12.2Pemeriksaan penyaring khusus terhadap neoplasma organ
pernafasan
Z12.3Pemeriksaan penyaring khusus terhadap neoplasma payudara
Kecuali:
mammogram rutin (Z01.6)
Z12.4Pemeriksaan penyaring khusus terhadap neoplasma serviks
Kecuali:
ketika test rutin atau bagian dari pemeriksaan
ginekologis umum(Z01.4)
Z12.5Pemeriksaan penyaring khusus terhadap neoplasma prostat
Z12.6Pemeriksaan penyaring khusus terhadap neoplasma kandung kemih
Z12.8Pemeriksaan penyaring khusus terhadap neoplasma pada situs
lainnya
Z12.9Pemeriksaan penyaring khusus terhadap neoplasma, tidak
dijelaskan
Z13. Pemeriksaan penyaring khusus terhadap penyakit dan
kelainan lainnya
Z13.0Pemeriksaan penyaring khusus terhadap penyakit darah dan organ
pembentuk darah dan kelainan yang melibatkan mekanisme
imun
Z13.1Pemeriksaan penyaring khusus terhadap diabetes mellitus
Z13.2Pemeriksaan penyaring khusus terhadap kelainan gizi
Z13.3Pemeriksaan penyaring khusus terhadap kelainan jiwa dan tingkah
laku
Alkoholisme, depresi, retardasi mental
Z13.4Pemeriksaan penyaring khusus terhadap kelainan perkembangan
tertentu kanak-kanak
Kecuali:
uji perkembangan rutin pada bayi atau anak
(Z00.1)
Z13.5Pemeriksaan penyaring khusus terhadap kelainan mata dan telinga
Z13.6Pemeriksaan penyaring khusus terhadap kelainan kardiovaskuler
Z13.7Pemeriksaan penyaring khusus terhadap malformasi, deformasi dan
kelainan kromosom kongenital
Z13.8Pemeriksaan penyaring khusus terhadap penyakit dan kelainan lain
yang dijelaskan
Kelainan gigi, kelainan endokrin dan metabolik
Kecuali:
diabetes mellitus (Z13.1)
Z13.9Pemeriksaan penyaring khusus, tidak dijelaskan
ORANG-ORANG DENGAN POTENSI ANCAMAN KESEHATAN
SEHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT MENULAR (Z20-Z29)
Z20. Kontak dengan dan dihadapkan pada penyakit menular
Z20.0Kontak dengan dan dihadapkan pada penyakit infeksi usus
Z20.1Kontak dengan dan dihadapkan pada tuberkulosis
Z20.2Kontak dengan dan dihadapkan pada infeksi akibat hubungan sexual
Z20.3Kontak dengan dan dihadapkan pada rabies
Z20.4Kontak dengan dan dihadapkan pada rubella
Z20.5Kontak dengan dan dihadapkan pada hepatitis virus
Z20.6Kontak dengan dan dihadapkan pada human immunodeficiency
virus [HIV]
Kecuali:
status
infesi
asimptomatik
human
immunodeficiency virus [HIV] (Z21)
Z20.7Kontak dengan dan dihadapkan pada pediculosis, acariasis dan
infestasi lainnya
Z20.8Kontak dengan dan dihadapkan pada penyakit menular lainnya

461
Z20.9Kontak dengan dan dihadapkan pada penyakit menular yang tidak
dijelaskan
Z21. Status infesi asimptomatik human immunodeficiency virus
HIV positive NOS
Kecuali:
Penyakit HIV (B20-B24), bukti laboratorium adanya HIV
(R75)
Kontak dengan dan dihadapkan pada HIV (Z20.6)
Z22. Carrier penyakit infeksi
Termasuk: tersangka carrier
Z22.0Carrier typhoid
Z22.1Carrier penyakit infeksi usus lainnya
Z22.2Carrier diphtheria
Z22.3Carrier penyakit bakteri lain yang dijelaskan
Carrier penyakit bakteri akibat: meningococci, staphylococci,
streptococci
Z22.4Carrier infeksi hubungan sexual
Carrier: gonorrhoea, syphilis
Z22.5Carrier hepatitis virus
Carrier hepatitis B surface antigen [HBsAg]
Z22.6Carrier infeksi human T-lymphotropic virus type- 1 [HTLV-1]
Z22.8Carrier penyakit infeksi lainnya
Z22.9Carrier penyakit infeksi, tidak dijelaskan
Z23. Memerlukan imunisasi terhadap penyakit bakteri tunggal
Kecuali:
immunisasi: terhadap kombinasi penyakit (Z27.-), tidak
dilakukan (Z28.-)
Z23.0Memerlukan imunisasi terhadap cholera saja
Z23.1Memerlukan imunisasi terhadap typhoid-paratyphoid [TAB] saja
Z23.2Memerlukan imunisasi terhadap tuberculosis [BCG]
Z23.3Memerlukan imunisasi terhadap plague
Z23.4Memerlukan imunisasi terhadap tularaemia
Z23.5Memerlukan imunisasi terhadap tetanus saja
Z23.6Memerlukan imunisasi terhadap diphtheria saja
Z23.7Memerlukan imunisasi terhadap pertussis saja
Z23.8Memerlukan imunisasi terhadap penyakit bakteri tunggal lainnya
Z24. Memerlukan imunisasi terhadap penyakit virus tunggal
tertentu
Kecuali:
immunisasi: terhadap kombinasi penyakit (Z27.-), tidak
dilakukan (Z28.-)
Z24.0Memerlukan imunisasi terhadap poliomyelitis
Z24.1Memerlukan imunisasi terhadap arthropod-borne viral encephalitis
Z24.2Memerlukan imunisasi terhadap rabies
Z24.3Memerlukan imunisasi terhadap yellow fever
Z24.4Memerlukan imunisasi terhadap measles saja
Z24.5Memerlukan imunisasi terhadap rubella saja
Z24.6Memerlukan imunisasi terhadap hepatitis virus
Z25. Memerlukan imunisasi terhadap penyakit virus tunggal
lainnya
Kecuali:
immunisasi: terhadap kombinasi penyakit (Z27.-), tidak
dilakukan (Z28.-)
Z25.0Memerlukan imunisasi terhadap mumps saja
Z25.1Memerlukan imunisasi terhadap influenza
Z25.8Memerlukan imunisasi terhadap penyakit virus tunggal lain yang
dijelaskan
Z26. Memerlukan imunisasi terhadap penyakit infeksi tunggal
lainnya
Kecuali:
immunisasi: terhadap kombinasi penyakit (Z27.-), tidak
dilakukan (Z28.-)

462
Z26.0Memerlukan imunisasi terhadap leishmaniasis
Z26.8Memerlukan imunisasi terhadap penyakit virus tunggal lain yang
dijelaskan
Z26.9Memerlukan imunisasi terhadap penyakit infeksi yang tidak
dijelaskan
Memerlukan imunisasi NOS
Z27. Memerlukan imunisasi terhadap combinations of infectious
diseases
Kecuali: immunisasi tidak dilakukan (Z28.-)
Z27.0Memerlukan imunisasi terhadap cholera dengan
typhoidparatyphoid [cholera + TAB]
Z27.1Memerlukan
imunisasi
terhadap diphtheria-tetanus-pertussis,
kombinasi [DTP]
Z27.2Memerlukan
imunisasi
terhadap
diphtheria-tetanus-pertussis
dengan typhoid-paratyphoid [DTP + TAB]
Z27.3Memerlukan
imunisasi
terhadap
diphtheria-tetanus-pertussis
dengan poliomyelitis [DTP + polio]
Z27.4Memerlukan imunisasi terhadap measles-mumps-rubella [MMR]
Z27.8Memerlukan imunisasi terhadap kombinasi penyakit infeksi lainnya
Z27.9Memerlukan imunisasi terhadap kombinasi penyakit infeksi yang
tidak dijelaskan
Z28. Imunisasi tidak dilakukan
Z28.0Imunisasi tidak dilakukan karena kontraindikasi
Z28.1Imunisasi tidak dilakukan karena alasan kepercayaan dan tekanan
kelompok dari pasien
Z28.2Imunisasi tidak dilakukan karena alasan lain dan tidak dijelaskan
dari pasien
Z28.8Imunisasi tidak dilakukan karena alasan lain
Z28.9Imunisasi tidakdilakukan karena alasan yang tidak dijelaskan
Z29. Memerlukan cara-cara pencegahan [profilaksis] lainnya
Kecuali:
desensitisasi terhadap allergens (Z51.6), bedah profilaksis
(Z40.-)
Z29.0Isolasi
Admisi untuk melindungi seseorang dari lingkungannya, atau untuk
isolasi seseorang setelah berkontak dengan penyakit infeksi
Z29.1Imunoterapi profilaksis
Pemberian immunoglobulin
Z29.2Khemoterapi profilaksis lainnya
Chemoprophylaxis, terapi antibiotika profilaksis
Z29.8Cara profilaksis lain yang dijelaskan
Z29.9Cara profilaksis, tidak dijelaskan
ORANG-ORANG YANG MENDATANGI SPK SEHUBUNGAN DENGAN
REPRODUKSI (Z30-Z39)
Z30. Penatalaksanaan kontrasepsi
Z30.0Konsultasi dan nasehat umum tentang kontrasepsi
Nasehat keluarga berencana NOS, pemberian awal kontrasepsi
Z30.1Pemasangan alat kontrasepsi (dalam rahim) (IUD [intrauterine
contraceptive device])
Z30.2Sterilisasi
Admisi untuk pemotongan tuba fallopia atau vas deferens
Z30.3Menstrual extraction
Interception of pregnancy penghentian kehamilan
Menstrual regulation
Z30.4Pengawasan obat-obat kontrasepsi
Peresepan ulang pil kontrasepsi atau obat kontrasepsi lainnya
Pemeriksaan rutin untuk mempertahankan kontrasepsi
Z30.5Pengawasan alat kontrasepsi (dalam rahim)

463
Pemeriksaan, pemasangan kembali, atau
kontrasepsi (dalam rahim)
Z30.8Penatalaksanaan kontrasepsi lainnya
Hitung sperma pasca-vasektomi
Z30.9Penatalaksanaan kontrasepsi, tidak dijelaskan

pengeluaran

alat

Z31. Penatalaksanaan prokreatif [usaha memperoleh keturunan]


Kecuali:
komplikai yang berhubungan dengan fertilisasi buatan
(N98.-)
Z31.0Tuboplasty atau vasoplasty setelah sterilisasi sebelumnya
Z31.1Inseminasi buatan
Z31.2Fertilisasi in vitro
Admisi untuk mengambil atau menanam ova
Z31.3Metode fertilisasi terbantu lainnya
Z31.4Penelitian dan pengujian prokreatif
Fallopian insufflation (ditiup), hitung sperma
Kecuali:
hitung sperma pasca-vasektomi (Z30.8)
Z31.5Genetic counselling [konsultasi genetik]
Z31.6Konsultasi dan nasehat genetik tentang prokreasi
Z31.8Penatalaksanaan prokreatif lainny
Z31.9Penatalaksanaan prokreatif, tidak dijelaskan
Z32. Pemeriksaan dan uji kehamilan
Z32.0Hamil, tidak atau belum dipastikan
Z32.1Hamil, dipastikan
Z33. Keadaan hamil, insidentil
Keadaan hamil NOS
Z34. Pengawasan kehamilan normal
Z34.0Pengawasan hamil pertama yang normal
Z34.8Pengawasan hamil lain yang normal
Z34.9Pengawasan hamil normal, tidak dijelaskan
Z35. Pengawasan kehamilan beresiko tinggi
Z35.0Pengawasan kehamilan dengan riwayat infertilitas
Z35.1Pengawasan kehamilan dengan riwayat abortus
Pengawasan kehamilan dengan riwayat: hydatidiform mole,
vesicular mole
Kecuali:
habitual aborter: asuhan selama hamil (O26.2),
sekarang tidak hamil (N96)
Z35.2Pengawasan kehamilan dengan riwayat reproduksi atau obstetri lain
yang buruk
Pengawasan kehamilan dengan riwayat:
kondisi yang bisa diklasifikasikan pada O10-O92, kematian
neonatus, lahir mati
Z35.3Pengawasan kehamilan dengan riwayat antenatal care tidak
memadai
Kehamilan: tersembunyi [concealed, hidden]
Z35.4Pengawasan kehamilan dengan grand multiparity (jumlah anak telah
banyak)
Kecuali:
banyak anak, sekarang tidak hamil (Z64.1)
Z35.5Pengawasan primigravida tua
Z35.6Pengawasan primigravida sangat muda
Z35.7Pengawasan kehamilan beresiko tinggi akibat masalah sosial
Z35.8Pengawasan kehamilan beresiko tinggi lainnya
Z35.9Pengawasan kehamilan beresiko tinggi, tidak dijelaskan
Z36. Antenatal screening
Kecuali:
penemuan abnormal pada antenatal screening ibu (O28.-),
asuhan prenatal rutin (Z34-Z35)
Z36.0Antenatal screening untuk kelainan kromosom
Amniocentesis, sampel plasenta (diambil melalui vagina)

464
Z36.1Antenatal screening untuk kadar alphafetoprotein yang meningkat
Z36.2Antenatal screening lain didasarkan pada amniocentesis
Z36.3Antenatal screening malformasi dengan ultrasound dan cara fisik
lainnya
Z36.4Antenatal screening retardasi pertumbuhan dengan ultrasound dan
cara fisik lainnya
Z36.5Antenatal screening untuk isoimunisasi
Z36.8Antenatal screening lainnya
Screening terhadap haemoglobinopathy
Z36.9Antenatal screening, tidak dijelaskan
Z37. Hasil melahirkan [delivery]
Note: Kategori ini dimaksudkan sebagai kode tambahan untuk identifikasi
hasil melahirkan pada catatan medis ibu
Z37.0Tunggal lahir hidup
Z37.1Tunggal lahir mati
Z37.2Kembar dua, keduanya lahir hidup
Z37.3Kembar dua, satu lahir hidup dan satu lahir mati
Z37.4Kembar dua, kedunya lahir mati
Z37.5Kembar lainnya, semua lahir hidup
Z37.6Kembar lainnya, beberapa lahir hidup
Z37.7Kembar lainnya, semua lahir mati
Z37.9Hasil kehamilan, tidak dijelaskan
Kelahiran kembar NOS, kelahiran tunggal NOS
Z38. Bayi lahir hidup menurut tempat lahir
Z38.0Singleton, lahir di rumah sakit
Z38.1Singleton, lahir di luar rumah sakit
Z38.2Singleton, tempat lahir tidak dijelaskan
Bayi lahir hidup NOS
Z38.3Kembar dua, lahir di rumah sakit
Z38.4Kembar dua, lahir di luar rumah sakit
Z38.5Kembar dua, tempat lahir tidak dijelaskan
Z38.6Kembar lainnya, lahir di rumah sakit
Z38.7Kembar lainnya, lahir di luar rumah sakit
Z38.8Kembar lainnya, tempat lahir tidak dijelaskan
Z39. Asuhan dan pemeriksaan postpartum
Z39.0Asuhan dan pemeriksaan segera setelah melahirkan
Asuhan dan pengamatan pada kasus tanpa komplikasi
Kecuali:
asuhan untuk komplikasi postpartum
Alphabetical Index
Z39.1Asuhan dan pemeriksaan ibu menyusui
Pengawasan laktasi
Kecuali:
kelainan laktasi (O92.-)
Z39.2Follow-up rutin postpartum

see

ORANG-ORANG YANG MENDATANGI SPK UNTUK PROSEDUR DAN


ASUHAN KESEHATAN SPESIFIK (Z40-Z54)
Note:
Kategori Z40-Z54 ditujukan untuk menunjukkan alasan
memperoleh asuhan. Mereka bisa digunakan untuk pasien yang
telah diobati untuk suatu penyakit atau cedera, tapi sedang
memperoleh
asuhan
follow-up
atau
profilaksis,
asuhan
penyembuhan, atau asuhan untuk memantapkan pengobatan, untuk
menghadapi keadaan sisa, untuk memastikan bahwa kondisi
tersebut tidak kembali, atau untuk mencegah kembalinya
(recurrence) kondisi tersebut.
Kecuali:
pemeriksaan follow-up untuk pengawasan medis setelah
pengobatan (Z08-Z09)
Z40. Bedah profilaksis
Z40.0Bedah profilaksis terhadap faktor resiko yang terkait dengan
neoplasma

465
Admisi untuk pembuangan profilaksis suatu organ
Z40.8Bedah profilaksis lainnya
Z40.9Bedah profilaksis, tidak dijelaskan
Z41. Prosedur untuk tujuan selain memperbaiki status kesehatan
Z41.0Transplantasi rambut
Z41.1Bedah plastik lain untuk tampilan kosmetik yang tidak terterima
Implantasi payudara
Kecuali:
bedah plastik dan rekonstruksi setelah sembuhnya
cedera atau operasi (Z42.-)
Z41.2Sirkumsisi rutin dan keagamaan
Z41.3Penusukan daun telinga
Z41.8Prosedur lain untuk tujuan selain memperbaiki status kesehatan
Z41.9Prosedur untuk tujuan selain memperbaiki status kesehatan, tidak
dijelaskan
Z42. Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik
Termasuk: bedah plastik dan rekonstruksi setelah sembuhnya cedera
atau operasi
perbaikan jaringan yang menjadi parut
Kecuali: bedah plastik:
untuk
tampilan kosmetik
yang tidak
terterima (Z41.1)
untuk pengobatan cedera sekarang - kode menurut
cedera - [Vol. 3]
Z42.0Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik kepala dan leher
Z42.1Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik payudara
Z42.2Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik bagian lain badan
Z42.3Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik anggota atas
Z42.4Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik anggota bawah
Z42.8Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik bagian tubuh
lainnya
Z42.9Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik, tidak dijelaskan
Z43. Perawatan lobang buatan
Termasuk: penutupan, pemasukan sonde atau bougies,
perubahan, pengeluaran kateter, pembersihan
Kecuali:
status adanya lobang buatan saja, tanpa diperlukan
perawatan (Z93.-)
komplikasi stoma eksternal (J95.0, K91.4, N99.5)
perbaikan dan penyesuaian prostetik dan alat lainnya (Z44-Z46)
Z43.0Perawatan tracheostomy
Z43.1Perawatan gastrostomy
Z43.2Perawatan ileostomy
Z43.3Perawatan colostomy
Z43.4Perawatan lobang buatan lainnya pada saluran pencernaan
Z43.5Perawatan cystostomy
Z43.6Perawatan lobang buatan lainnya pada saluran kemih
Nephrostomy, ureterostomy, urethrostomy
Z43.7Perawatan vagina buatan
Z43.8Perawatan lobang buatan lainnya
Z43.9Perawatan lobang buatan yang tidak dijelaskan
Z44. Perbaikan dan penyesuaian alat prostetik eksternal
Kecuali:
kehadiran alat prostetik (Z97.-)
Z44.0Perbaikan dan penyesuaian lengan buatan (komplit)(sebagian)
Z44.1Perbaikan dan penyesuaian tungkai buatan (komplit)(sebagian)
Z44.2Perbaikan dan penyesuaian mata buatan
Kecuali:
komplikasi mekanis prostesis okuler (T85.3)
Z44.3Perbaikan dan penyesuaian prosthesis eksternal payudara
Z44.8Perbaikan dan penyesuaian alat prostetik eksternal lainnya
Z44.9Perbaikan dan penyesuaian alat prostetik eksternal yang tidak
dijelaskan

466
Z45. Penyesuaian dan penatalaksanaan alat yang ditanamkan
Kecuali:
malfungsi atau komplikasi lain peralatan see Alphabetical
Index
Z45.0Penyesuaian dan penatalaksanaan pacemaker jantung
Pemeriksaan dan pengujian generator [battery] pulsa
Z45.1Penyesuaian dan penatalaksanaan pompa infusi
Z45.2Penyesuaian dan penatalaksanaan alat akses pembuluh darah
[vascular access device]
Z45.3Penyesuaian dan penatalaksanaan alat pendengaran yang
ditanamkan
Peralatan konduksi suara melalui tulang, peralatan cochlea
Z45.8Penyesuaian dan penatalaksanaan alat yang ditanamkan lainnya
Z45.9Penyesuaian dan penatalaksanaan alat yang ditanamkan yang tidak
dijelaskan
Z46. Perbaikan dan penyesuaian peralatan lainnya
Kecuali:
pemberian resep ulangan (Z76.0), kehadiran prostetik dan
alat lain (Z95-Z97)
malfungsi atau komplikasi lain peralatan see Alphabetical
Index
Z46.0Perbaikan dan penyesuaian kaca mata dan lensa kontak
Z46.1Perbaikan dan penyesuaian alat bantu pendengaran
Z46.2Perbaikan dan penyesuaian alat lain yang terkait dengan sistem
syaraf dan panca indera
Z46.3Perbaikan dan penyesuaian alat prostetik gigi
Z46.4Perbaikan dan penyesuaian alat ortodontik
Z46.5Perbaikan dan penyesuaian ileostomy dan perlengkapan lain pada
usus
Z46.6Perbaikan dan penyesuaian alat perkemihan
Z46.7Perbaikan dan penyesuaian alat ortopedik
Orthopaedic: brace, cast [gips], corset, shoes
Z46.8Perbaikan dan penyesuaian alat lain yang dijelaskan
Kursi roda
Z46.9Perbaikan dan penyesuaian alat yang tidak dijelaskan
Z47. Asuhan follow-up ortopedik lainnya
Kecuali:
pemeriksaan follow-up setelah pengobatan fraktur (Z09.4),
asuhan yang melibatkan prosedur rehabilitasi (Z50.-),
komplikasi alat ortopedik internal, implants dan grafts (T84.-)
Z47.0Asuhan follow-up dengan pengeluaran plat fraktur dan alat fiksasi
internal lainnya
Pengeluaran: pins, plates, rods, screws
Kecuali:
pengeluaran alat fiksasi eksternal (Z47.8)
Z47.8Asuhan follow-up ortopedik lain yang dijelaskan
Pengubahan, pemeriksaan, atau pengeluaran:
alat fikasasi eksternal atau traksi, plaster cast [gips]
Z47.9Asuhan follow-up ortopedik, tidak dijelaskan
Z48. Asuhan follow-up bedah lainnya
Kecuali:
pemeriksaan follow-up: pembedahan (Z09.0), pengobatan
fraktur (Z09.4)
perawatan lobang buatan (Z43.-), asuhan follow-up ortopedik
(Z47.-)
perbaikan dan penyesuaian prostetik dan alat lainnya (Z44-Z46)
Z48.0Perawatan dressing dan sutura bedah
Perubahan dressing, pembuangan sutura
Z48.8Asuhan follow-up bedah lain yang dijelaskan
Z48.9Asuhan follow-up bedah, tidak dijelaskan
Z49. Asuhan yang melibatkan dialisis
Termasuk: persiapan dan pengobatan dialisis
Kecuali:
status dialisis ginjal (Z99.2)
Z49.0Asuhan persiapan untuk dialisis

467
Z49.1Extracorporeal dialisis
Dialisis (ginjal) NOS
Z49.2Dialisis lainnya
Peritoneal dialisis
Z50 Asuhan yang melibatkan penggunaan prosedur rehabilitasi
Kecuali:
counselling [konsultasi] (Z70-Z71)
Z50.0Rehabilitasi jantung
Z50.1Terapi fisik lainnya
Latihan terapi dan pemulihan [therapeutic and remedial exercises]
Z50.2Rehabilitasi alkohol
Z50.3Rehabilitasi obat
Z50.4Psychotherapy, not elsewhere classified
Z50.5Terapi wicara [speech therapy]
Z50.6Orthoptic training
Z50.7Terapi kerja dan rehabilitasi kemampuan kerja, not elsewhere
classified
Z50.8Asuhan yang melibatkan penggunaan prosedur rehabilitasi lainnya
Rehabilitasi tembakau, latihan dalam activities of daily living [ADL]
NEC
Z50.9Asuhan yang melibatkan penggunaan prosedur rehabilitasi, tidak
dijelaskan
Rehabilitasi NOS
Z51. Asuhan medis lainnya
Kecuali:
pemeriksaan follow-up setelah pengobatan (Z08-Z09)
Z51.0Sesi radioterapi
Z51.1Sesi khemoterapi untuk neoplasma
Z51.2Khemoterapi lainnya
Khemoterapi ruminasi [maintenance] NOS
Kecuali:
khemoterapi profilaksis untuk tujuan imunisasi
(Z23-Z27, Z29.-)
Z51.3Transfusi darah tanpa adalanya laporan diagnosis
Z51.4Asuhan persiapan untuk pengobatan selanjutnya, not elsewhere
classified
Kecuali:
asuhan persiapan untuk dialisis (Z49.0)
Z51.5Palliative care asuhan untuk meringankan penderitaan
Z51.6Desensitisasi terhadap allergen
Z51.8Asuhan medis lain yang dijelaskan
Kecuali:
holiday relief care (Z75.5)
Z51.9Asuhan medis, tidak dijelaskan
Z52. Donor organ dan jaringan
Kecuali:
pemeriksaan calon donor (Z00.5)
Z52.0Donor darah
Z52.1Donor kulit
Z52.2Donor tulang
Z52.3Donor sumsum tulang
Z52.4Donor ginjal
Z52.5Donor kornea
Z52.8Donor organ dan jaringan lainnya
Z52.9Donor organ dan jaringan yang tidak dijelaskan
Donor NOS
Z53. Orang yang mendatangi SPK untuk prosedur dan asuhan
kesehatan spesifik, tapi tidak dilaksanakan
Kecuali:
imunisasi tidak dilaksanakan (Z28.-)
Z53.0Prosedur tidak dilaksanakan karena kontraindikasi
Z53.1Prosedur tidak dilaksanakan karena alasan kepercayaan dan
tekanan kelompok dari pasien
Z53.2Prosedur tidak dilaksanakan karena alasan lain dan tidak dijelaskan
dari pasien
Z53.8Prosedur tidak dilaksanakan karena alasan lainnya

468
Z53.9Prosedur tidak dilaksanakan, alasan tidak dijelaskan
Z54. Penyembuhan
Z54.0Penyembuhan setelah pembedahan
Z54.1Penyembuhan setelah radioterapi
Z54.2Penyembuhan setelah khemoterapi
Z54.3Penyembuhan setelah psikoterapi
Z54.4Penyembuhan setelah pengobatan fraktur
Z54.7Penyembuhan setelah pengobatan kombinasi
Penyembuhan setelah kombinasi pengobatan yang diklasifikasikan
pada Z54.0-Z54.4
Z54.8Penyembuhan setelah pengobatan lainnya
Z54.9Penyembuhan setelah pengobatan yang tidak dijelaskan
ORANG-ORANG DENGAN POTENSI ANCAMAN KESEHATAN
SEHUBUNGAN DENGAN SOSIOEKONOMIK DAN PSIKOSOSIAL
(Z55-Z65)
Z55. Masalah yang berhubungan dengan pendidikan dan
kemampuan membaca
Kecuali:
kelainan perkembangan psikologis (F80-F89)
Z55.0Buta huruf dan kemampuan membaca rendah
Z55.1Sekolah tidak tersedia atau tak tersanggupi
Z55.2Ujian gagal
Z55.3Prestasi rendah di sekolah
Z55.4Gangguan penyesuaian pendidikan dan tidak cocok dengan guru
dan kawan sekelas
Z55.8Masalah lain yang berhubungan dengan pendidikan dan
kemampuan membaca
Pengajaran tidak memadai
Z55.9Masalah pendidikan dan kemampuan membaca, tidak dijelaskan
Z56. Masalah yang berhubungan dengan pekerjaan dan
pengangguran
Kecuali:
dihadapkan pada faktor resiko oleh pekerjaan (Z57.-)
masalah yang berhubungan dengan perumahan dan keadaan
ekonomik (Z59.-)
Z56.0Pengangguran, tidak dijelaskan
Z56.1Perubahan pekerjaan
Z56.2Ancaman kehilangan pekerjaan
Z56.3Jadwal kerja yang menyebabkan stress
Z56.4Ketidaksesuaian dengan pimpinan dan rekan sekerja
Z56.5Pekerjaan yang tidak diinginkan
Kondisi pekerjaan yang sulit
Z56.6Tekanan fisik dan mental lain yang berhubungan dengan pekerjaan
Z56.7Masalah lain tidak dijelaskan yang berhubungan dengan pekerjaan
Z57. Dihadapkan oleh pekerjaan pada faktor resikofactors
Z57.0Dihadapkan oleh pekerjaan pada kebisingan
Z57.1Dihadapkan oleh pekerjaan pada radiasi
Z57.2Dihadapkan oleh pekerjaan pada debu
Z57.3Dihadapkan oleh pekerjaan pada kontaminan udara lainnya
Z57.4Dihadapkan oleh pekerjaan pada agen toksik dalam pertanian
Agen padat, cair, gas atau uap
Z57.5Dihadapkan oleh pekerjaan pada agen toksik dalam industri lain
Agen padat, cair, gas atau uap
Z57.6Dihadapkan oleh pekerjaan pada suhu ekstrim
Z57.7Dihadapkan oleh pekerjaan pada getaran
Z57.8Dihadapkan oleh pekerjaan pada faktor resiko lainnya
Z57.9Dihadapkan oleh pekerjaan pada faktor resiko yang tidak dijelaskan
Z58. Masalah yang berhubungan dengan lingkungan fisik
Kecuali:
dihadapkan oleh pekerjaan (Z57.-)

469
Z58.0Dihadapkan pada kebisingan
Z58.1Dihadapkan pada polusi udara
Z58.2Dihadapkan pada polusi air
Z58.3Dihadapkan pada polusi tanah
Z58.4Dihadapkan pada radiasi
Z58.5Dihadapkan pada polusi lain
Z58.6Suplai air minum tidak memadai
Kecuali:
efek dari haus (T73.1)
Z58.8Masalah lain yang berhubungan dengan lingkungan fisik
Z58.9Masalah yang berhubungan dengan lingkungan fisik,
dijelaskan

tidak

Z59. Masalah yang berhubungan dengan perumahan dan keadaan


ekonomik
Kecuali:
suplai air minum tidak memadai (Z58.6)
Z59.0Tuna wisma
Z59.1Perumahan yang tidak memadai
Rumah tanpa pemanas, ruangan sempit, cacad teknis rumah yang
menghambat asuhan memadai, lingkungan yang tidak
memuaskan
Kecuali:
masalah yang berhubungan dengan lingkungan
fisik (Z58.-)
Z59.2Ketidaksesuaian dengan tetangga, penyewa kamar [lodger], dan
pemilik rumah
Z59.3Masalah yang berhubungan dengan kehidupan di institusi
residensial
Residen boarding-school
Kecuali:
institutional upbringing anak dibesarkan di
institusi (Z62.2)
Z59.4Makanan tidak memadai
Kecuali:
malnutrisi (E40-E46), efek kelaparan (T73.0)
diet atau kebiasan makan yang tidak memadai (Z72.4)
Z59.5Sangat miskin
Z59.6Penghasilan rendah
Z59.7Jaminan sosial dan tunjangan kesejahteraan tidak memadai
Z59.8Masalah lain yang berhubungan dengan perumahan dan keadaan
ekonomik
Penyitaan karena hutang, masalah dengan kreditor, tempat tinggal
terisiolir
Z59.9Masalah perumahan dan keadaan ekonomik, tidak dijelaskan
Z60. Masalah yang berhubungan dengan lingkungan sosial
Z60.0Masalah penyesuaian pada transisi siklus kehidupan
Penyesuaian pada pensiun, empty nest syndrome [anak-anak sudah
pergi]
Z60.1Situasi orangtua tidak khas
Masalah yang berhubungan dengan situasi orangtua (membesarkan
anak) dengan orangtua tunggal atau dengan selain dua
orangtua biologis
Z60.2Hidup sendirian
Z60.3Acculturation difficulty kesulitan penyesuaian di tempat budaya
baru
Migrasi, transplantasi sosial [transmigrasi]
Z60.4Ekslusi dan penolakan sosial
Ekslusi dan penolakan berdasarkan ciri-ciri pribadi, seperti bentuk
fisik, penyakit, atau tingkah laku yang tak biasa.
Kecuali:
sasaran diskriminasi yang tidak diinginkan seperti
ras atau agama (Z60.5)
Z60.5Sasaran dari anggapan diskriminasi dan pelecehan

470
Pelecehan
atau
diskriminasi,
anggapan
atau
sebenarnya,
berdasarkan keanggotaan dalam satu kelompok (kulit,
agama, asal etnik, dsb), selain ciri-ciri pribadi.
Kecuali:
ekslusi dan penolakan sosial (Z60.4)
Z60.8Masalah lain yang berhubungan dengan lingkungan sosial
Z60.9Masalah lingkungan sosial, tidak dijelaskan
Z61 Masalah yang berhubungan dengan kejadian negatif pada
kehidupan anak
Kecuali:
maltreatment syndromes (T74.-)
Z61.0Hilangnya hubungan kasih sayang pada kanak-kanak
Hilangnya hubungan emosional akrab, seperti orangtua, saudara,
teman dekat, atau binatang kesayangan, akibat kepergian
atau penolakan permanen, atau kematian.
Z61.1Keluar dari rumah di masa kanak-kanak
Memasuki rumah asuh, rumah sakit atau institusi lain menyebabkan
stress psikologis, atau dipaksa ikut aktifitas jauh dari rumah
untuk waktu yang lama.
Z61.2Perubahan pola hubungan keluarga pada kanak-kanak
Datangnya orang baru ke dalam keluarga yang menyebabkan
perubahan yang tidak diinginkan dalam hubungan-hubungan
si anak. Bisa mencakup orangtua kawin lagi atau pun
kelahiran adiknya.
Z61.3Kejadian yang menyebabkan hilangnya perasaa dihormati pada
kanak-kanak
Kejadian yang menyebabkan merasa diri negatif oleh anak seperti
gagal dalam tugas yang yang merupakan investasi pribadi
yang tinggi, terbukanya masalah pribadi atau keluarga yang
memalukan atau memberikan stigma, dan pengalaman lain
yang membuat rasa terhina.
Z61.4Masalah yang berhubungan dengan sangkaan pelecehan seksual
terhadap anak oleh orang yang berada di dalam kelompok
penunjang primer
Masalah yang berhubungan dengan setiap bentuk kontak atau
penghadapan fisik antara anggota dewasa di rumah si anak
dan anak tersebut yang menyebabkan bangkitnya keinginan
seksual, baik si anak terlibat dalam tindakan seksual dengan
sukarela atau tidak (misalnya kontak atau manipulasi genital
atau membukakan payudara atau genital dengan sengaja)
Z61.5Masalah yang berhubungan dengan sangkaan pelecehan seksual
terhadap anak oleh orang yang berada di luar kelompok
penunjang primer
Masalah yang berhubungan dengan kontak atau usaha kontak
dengan payudara atau genital anak atau orang lain,
pembukaan alat seksual di hadapan anak, atau usaha untuk
menelanjangi atau merayu anak, oleh orang yang jelas lebih
dewasa di luar keluarga anak, baik berdasarkan posisi atau
status orang tersebut, atau dengan melawan kehendak anak
Z61.6Masalah yang berhubungan dengan sangkaan pelecehan fisik
terhadap anak
Masalah yang berhubungan dengan insidien ketika si anak dicederai
di masa lalu oleh orang dewasa di dalam rumahtangga,
sampai dengan kejadian yang secara medis nyata (misalnya
fraktur, lecet) atau yang melibatkan bentuk kekerasan
abnormal (misalnya memukul anak dengan benda keras atau
tajam, membakar atau mengikat si anak)
Z61.7Pengalaman pribadi yang menakutkan di masa kanak-kanak
Pengalaman yang membawa ancaman akan masa depan anak,
seperti penculikan, bencana alam dengan ancaman nyawa,
cedera dengan ancaman harga diri, atau menyaksikan
trauma yang berat pada orang yang disayangi
Z61.8Kejadian negatif lainnya dalam kehidupan anak

471
Z61.9Kejadian negatif dalam kehidupan anak, tidak dijelaskan
Z62. Masalah lain yang berhubungan dengan membesarkan anak
Kecuali:
maltreatment syndromes (T74.-)
Z62.0Pengawasan dan kontrol orangtua tidak memadai
Tidak tahunya orangtua akan apa yang dilakukan anak atau dimana
anaknya, kontrol yang jelek, tidak peduli atau tidak adanya
usaha intervensi ketika anak dalam situasi beresiko.
Z62.1Perlindungan berlebihan dari orangtua
Pola membesarkan anak yang menyebabkan infantilisasi dan
tingkah laku tidak mandiri
Z62.2Anak dibesarkan di institusi
Asuhan angkat kelompok tempat tanggungjawab orangtua sebagian
besar diambil-alih oleh semacam institusi (misalnya panti
residensial, panti yatim piatu, atau rumah kanak-kanak), atau
asuhan terapi dalam periode lama di rumah sakit, rumah
penyembuhan dan semacamnya, tanpa adanya orangtua yang
mendampingi
Z62.3Kekasaran terhadap dan melempar kesalahan ke anak
Sikap orangtua negatif yang khusus terfokus terhadap anak sebagai
individu, selalu dalam waktu lama dan melibatkan beberapa
tingkah laku anak (misalnya secara otomatis menyalahkan
anak untuk setiap masalah di rumahtangga atau memberikan
ciri-ciri negatif kepada anak)
Z62.4Ketidakpedulian emosional terhadap anak
Orangtua bicara kepadaanak dengan cara merendahkan atau kasar.
Tidak adanya ketertarikan pada anak, simpati pada kesulitan
anak, atau memuji dan mendorong anak. Reaksi marah
terhadap tingkah laku cemas dan tidak adanya rangkulan
fisik atau kehangatan emosi
Z62.5Masalah lain yang berhubungan dengan ketidakpedulian dalam
membesarkan anak
Tidak adanya pengalaman belajar dan bermain
Z62.6Tekanan orang tua yang tidak semestinya dan membesarkan anak
secara abnormal.
Orangtua memaksa anak untuk berbeda dari norma lokal, baik
menurut kelamin (seperti memberi pakaian perempuan pada
anak lelaki), menurut usia (seperti memaksa anak mengambil
tanggung jawab di atas usianya), atau lainnya (seperti
menekan anak untuk ikut aktifitas yang tidak diinginkannya
atau terlalu sulit)
Z62.8Masalah lain yang dijelaskan sehubungan dengan membesarkan
anak
Z62.9Masalah yang berhubungan dengan membesarkan anak, tidak
dijelaskan
Z63. Masalah lain sehubungan dengan group penunjang utama,
Termasuk keluarga
Kecuali:
maltreatment syndromes (T74.-)
masalah sehubungan dengan:
kejadian negatif pada kanak-kanak.(Z61.-), membesarkan
anak (Z62.-)
Z63.0Masalah dalam hubungan dengan spouse atau partner
Ketidakcocokan antara partner menyebabkan kehilangan kontrol
yang berat atau berkepanjangan, perasaan umum untuk
kasar atau kritis, atau suasana kekerasan antar-personal
yang berat (memukul atau meninju)
Z63.1Masalah dalam hubungan dengan orang tua dan ipar
Z63.2Sokongan keluarga yang tidak memadai
Z63.3Ketidakhadiran anggota keluarga

472
Z63.4Kehilangan atau kematian anggota keluarga
Anggota keluarga diduga telah meninggal dunia
Z63.5Pecahnya keluarga akibat perpisahan atau perceraian
Ditinggalkan
Z63.6Anggota keluarga jauh yang tergantung memerlukan asuhan di
rumah
Z63.7Kejadian yang menimbulkan stress mempengaruhi keluarga dan
rumahtangga
Kecemasan (normal) akan seorang yang sakit di dalam keluarga,
masalah kesehatan di dalam keluarga, anggota keluarga
sakit atau terganggu, keluarga yang terisiolasi
Z63.8Masalah lain yang dijelaskan sehubungan dengan group penunjang
utama
Ketidakcocokan dalam keluarga NOS
Tingkat emosional tinggi di dalam keluarga
Komunikasi tidak memadai atau rusak di dalam keluarga
Z63.9Masalah sehubungan dengan group penunjang utama, tidak
dijelaskan
Z64. Masalah yang berhubungan dengan keadaan psikososial
tertentu
Z64.0Masalah sehubungan dengan kehamilan yang tidak diinginkan
Kecuali:
pengawasan kehamilan beresiko tinggi akibat
masalah sosial (Z35.7)
Z64.1Masalah sehubungan dengan banyak anak [multiparity]
Kecuali:
pengawasan kehamilan dengan with grand
multiparity (Z35.4)
Z64.2Mencari dan mendapat intervensi fisik, makanan, dan kimia yang
diketahui berbahaya
Kecuali:
ketergantungan pada zat - see Alphabetical Index
Z64.3Mencari dan mendapat intervensi tingkah laku dan psikologis yang
diketahui berbahaya
Z64.4Ketidaksesuaian dengan counsellors
Ketidaksesuaian dengan: probation officer, social worker
Z65. Masalah yang berhubungan dengan keadaan psikososial
lainnya
Kecuali:
cedera sekarang - see Alphabetical Index
Z65.0Terbukti bersalah dalam pengadilan sipil dan kriminal tanpa
hukuman penjara
Z65.1Dikhukum penjara dan hukuman kurungan lainnya
Z65.2Masalah sehubungan dengan pembebasan dari penjara
Z65.3Masalah sehubungan dengan hukum lainnya
Penangkapan, pengadilan hak untuk memelihara anak, pengadilan
Z65.4Korban kejahatan dan terorisme
Korban penyiksaan
Z65.5Dihadapkan pada malapetaka, perang, dan kekerasan lainnya
Kecuali:
target dari persepsi diskriminasi dan penderitaan
(Z60.5)
Z65.8Masalah lain yang dijelaskan sehubungan dengan keadaan
psikososial
Z65.9Masalah yang berhubungan dengan keadaan psikososial yang tidak
dijelaskan
ORANG-ORANG YANG MENDATANGI SPK SEHUBUNGAN DENGAN
HAL-HAL LAINNYA (Z70-Z76)
Z70. Counselling sehubungan dengan sikap, tingkah laku dan
orientasi seksual
Kecuali:
counselling untuk kontrasepsi atau prokreasi (Z30-Z31)
Z70.0Counselling sehubungandengan sikap seksual

473
Seseorang yang khawatir akan salah tingkah, ragu-ragu atau
respons negatif lain dalam masalah seksual
Z70.1Counselling sehubungan dengan tingkah laku dan orientasi seksual
pasien
Pasien khawatir tentang: impotensi, tak-berespons, seks bebas,
orientasi seksual
Z70.2Counselling sehubungan dengan tingkah laku dan orientasi pihak
ketiga
Mencari nasehat tentang tingkah laku dan orientasi seksual : anak,
partner, spouse
Z70.3Counselling sehubungan dengan berbagai kekhawatiran dalam
sikap, tingkah laku dan orientasi seksual
Z70.8Sex counselling lainnya
Sex education
Z70.9Sex counselling, tidak dijelaskan
Z71. Orang yang mendatangi SPK sehubungan dengan counselling
dan nasehat medis lainnya, not elsewhere classified
Kecuali:
counselling untuk kontrasepsi atau prokreasi (Z30-Z31)
sex counselling (Z70.-)
Z71.0Orang yang berkonsultasi atas nama orang lainnya
Nasehat dan pengobatan untuk piohak ketiga yang tidak hadir
Kecuali:
kekhawatiran (normal) tentang orang sakit di
dalam keluarga (Z63.7)
Z71.1Orang keluhan yang ditakutkan yang untuknya tidak ada diagnosis
dibuat
Kondisi takut yang tidak terlihat, masalah adalah hal yang norma,
baik tapi khawatir
Kecuali:
observasi dan evaluasi medis untuk sangkaan
penyakit dan kondisi (Z03.-)
Z71.2Orang yang berkonsultasi untuk penjelasan hasil penelitian
Z71.3Konsultasi dan pengawasan diet
Konsultasi dan pengawasan diet (untuk):
NOS,
gastritis,
colitis,
diabetes
mellitus,
obesity,
hypercholesterolaemia
alergi atau intoleransi makanan
Z71.4Konsultasi dan pengawasan penyalahgunaan alkohol
Kecuali:
prosedur rehabilitasi alkohol (Z50.2)
Z71.5Konsultasi dan pengawasan penyalahgunaan obat
Kecuali:
prosedur rehabilitasi obat(Z50.3)
Z71.6Konsultasi penyalahgunaan tembakau
Kecuali:
prosedur rehabilitasi tembakau (Z50.8)
Z71.7Konsultasi Human immunodeficiency virus [HIV]
Z71.8Konsultasi lain yang dijelaskan
Konsultasi hubungan seksual sedarah (consanguinity)
Z71.9Konsultasi, tidak dijelaskan
Nasehat medis NOS
Z72. Masalah sehubungan dengan gaya hidup [lifestyle]
Kecuali:
masalah sehubungan dengan:
kesulitan manajemen kehidupan (Z73.-)
keadaan sosioekonomik dan psikologis (Z55-Z65)
Z72.0Penggunaan tembakau
Kecuali:
tobacco dependence (F17.2)
Z72.1Penggunaan alkohol
Kecuali:
alcohol dependence (F10.2)
Z72.2Penggunaan obat
Kecuali:
penyalahgunaan zat yang tidak menyebabkan
ketergantungan (F55)
ketergantungan obat (F11-F16, F19 dengan karakter
keempat .2)
Z72.3Tidak ada berolahraga

474
Z72.4Diet dan kebiasaan makan yang tidak baik
Kecuali:
malnutrisi dan defisiensi gizi lainnya (E40-E64),
kelainan makan (F50.-)
kelainan tingkah laku makan bayi atau anak (F98.2-F98.3)
makanan tidak memadai (Z59.4)
Z72.5Tingkah laku seksual beresiko tinggi
Z72.6Berjudi dan taruhan
Kecuali:
judi kompulsif atau patologis (F63.0)
Z72.8Masalah lain sehubungan dengan lifestyle
Tingkah laku merusak diri sendiri
Z72.9Masalah yang berhubungan dengan lifestyle, tidak dijelaskan
Z73. Masalah yang berhubungan dengan kesulitan manajemen
kehidupan
Kecuali:
masalah sehubungan dengan keadaan sosioekonomik dan
psikososial (Z55-Z65)
Z73.0Burn-out
Keadaan dengan kelelahan vital
Z73.1Penguatan [accentuation] ciri-ciri kepribadian
Pola tingkah laku Type A (khas dengan ambisi tak terkontrol, butuh
prestasi tinggi, tidak sabar, sangat bersaing, dan mendesak)
Z73.2Tidak adanya relaksasi dan santai
Z73.3Stress, not elsewhere classified
Ketegangan fisik dan mental NOS
Kecuali:
berhubungan
dengan
pekerjaan
atau
pengangguran (Z56.-)
Z73.4Keterampilan sosial tidak memadai, not elsewhere classified
Z73.5Konflik peran sosial, not elsewhere classified
Z73.6Keterbatasan aktifitas akibat cacad
Kecuali:
tergantung pada pemberi asuhan (Z74.-)
Z73.8Masalah lain yang berhubungan dengan kesulitan manajemen
kehidupan
Z73.9Masalah sehubungan dengan kesulitan manajemen kehidupan, tidak
dijelaskan
Z74. Masalah yang berhubungan dengan ketergantungan pada
pemberi asuhan
Kecuali:
ketergantungan pada mesin atau alat yang memberi
kemampuan NEC (Z99.-)
Z74.0Pengurangan mobilitas
Bedfast [harus selalu di bed], chairfast [harus selalu di kursi]
Z74.1Memerlukan bantuan untuk perawatan personal
Z74.2Memerlukan bantuan di rumah dan tidak ada anggota keluarga
yang bisa merawat
Z74.3Memerlukan pengawasan terus menerus
Z74.8Masalah lain yang berhubungan dengan ketergantungan pada
pemberi asuhan
Z74.9Masalah sehubungan dengan ketergantungan pada pemberi asuhan,
tidak dijelaskan
Z75. Masalah yang berhubungan dengan fasilitas medis dan
asuhan kesehatan lainnya
Z75.0Pelayanan medis tidak tersedia di rumah
Kecuali:
tak ada anggota keluarga lain yang bisa
memberikan asuhan (Z74.2)
Z75.1Orang yang sedang menunggu admisi untuk fasilitas yang memadai
di tempat lain
Z75.2Waktu tunggu lainnya untuk penelitian dan pengobatan
Z75.3Tidak tersedia atau tidak terjangkaunya fasilitas asuhan kesehatan
Kecuali:
bed tak tersedia (Z75.1)
Z75.4Tidak tersedia atau tidak terjangkaunya badan pembantu lainnya

475
Z75.5Holiday relief care
Respite care: penyediaan fasilitas asuhan kesehatan untuk
seseorang yang biasanya dirawat di rumah, supaya keluarganya
dapat berlibur.
Z75.8Masalah lain yang berhubungan dengan fasilitas medis dan asuhan
kesehatan lainnya.
Z75.9Masalah yang tidak dijelaskan sehubungan dengan fasilitas medis
dan asuhan kesehatan lainnya.
Z76. Orang yang mendatangi SPK untuk hal-hal lain
Z76.0Pemberian resep ulangan
Pemberian resep ulangan untuk: peralatan, obata-obatan, kaca
mata
Kecuali:
pemberian sertifikat medis (Z02.7)
resep ulangan untuk kontrasepsi(Z30.4)
Z76.1Pangawasan dan asuhan kesehatan untuk anak terlantar
Z76.2Pangawasan dan asuhan kesehatan untuk bayi dan anak sehat
lainnya
Asuhan medis atau perawatan untuk bayi sehat dalam keadaan
seperti :
kondisi sosioekonomik yang tidak baik di rumah, menunggu
penempatan sebagai anak asuh atau anak angkat, penyakit
ibu, jumlah anak di rumah menghambat asuhan normal
Z76.3Orang sehat yang menemani orang sakit
Z76.4Orang lain yang menginap di fasilitas asuhan kesehatan
Kecuali:
orang tak berumah (Z59.0)
Z76.5Malingerer [berpura-pura secara sadar]
Orang yang pura-pura sakit (dengan motivasi yang jelas)
Kecuali:
factitious disorder [kelainan yang bukan akibat
alam] (F68.1),
peregrinating patient [pasien yang berjalan terus] (F68.1)
Z76.8Orang yang mendatangi SPK untuk hal lain yang dijelaskan
Z76.9Orang yang mendatangi SPK untuk hal-hal yang tidak dijelaskan
ORANG-ORANG DENGAN POTENSI ANCAMAN KESEHATAN
SEHUBUNGAN DENGAN RIWAYAT KELUARGA DAN PRIBADI
SERTA KONDISI TERTENTU YANG MEMPENGARUHI STATUS
KESEHATAN (Z80-Z99)
Kecuali:
pemeriksaan follow-up (Z08-Z09)
asuhan medis follow-up dan penyembuhan (Z42-Z51, Z54.-)
ketika riwayat keluarga atau pribadi merupakan alasan untuk
screening khusus atau pemeriksaan lain atau penelitian (Z00Z13)
ketika kemungkinan bahwa janin bisa terganggu adalah alasan
untuk observasi dan tindakan sewaktu kehamilan (O35.-)
Z80. Riwayat neoplasma ganas dalam keluarga
Z80.0Riwayat neoplasma ganas organ pencernaan dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C15-C26
Z80.1Riwayat neoplasma ganas trakhea, bronkhus dan paru-paru dalam
keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C33-C34
Z80.2Riwayat neoplasma ganas organ pernafasan dan intratoraks lain
dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C30-C32, C37-C39
Z80.3Riwayat neoplasma ganas payudara dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C50.Z80.4Riwayat neoplasma ganas organ genital dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C51-C63
Z80.5Riwayat neoplasma ganas saluran kemih dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C64-C68
Z80.6Riwayat leukaemia dalam keluarga

476
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C91-C95
Z80.7Riwayat
neoplasma
ganas
lain
dari
jarirngan
limfoid,
haematopoietik dan jaringan terkait dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C81-C90, C96.Z80.8Riwayat neoplasma ganas organ atau sistem lain dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C00-C14, C40-C49, C69-C79,
C97
Z80.9Riwayat neoplasma ganas dalam keluarga, tidak dijelaskan
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C80
Z81. Riwayat kelainan jiwa dan tingkah laku dalam keluarga
Z81.0Riwayat retardasi mental dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada F70-F79
Z81.1Riwayat penyalahgunaan alkohol dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada F10.Z81.2Riwayat penyalahgunaan tembakau dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada F17.Z81.3Riwayat penyalahgunaan zat psikoaktif lain dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada F11-F16, F18-F19
Z81.4Riwayat penyalahgunaan zat lain dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada F55
Z81.8Riwayat kelainan jiwa dan tingkah laku lain dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan di bagian lain pada F00-F99
Z82. Riwayat cacad tertentu dan penyakit kronis penyebab cacad
dalam keluarga
Z82.0Riwayat epilepsi dan penyakit lain sistem syaraf dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada G00-G99
Z82.1Riwayat kebutaan dan kehilangan penglihatan dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada H54.Z82.2Riwayat tuli dan kehilangan pendengaran dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada H90-H91
Z82.3Riwayat stroke dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada I60-I64
Z82.4Riwayat penyakit jantung iskemik dan penyakit lain sistem sirkulasi
dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada I00-I52, I65-I99
Z82.5Riwayat asma dan penyakit pernafasan bawah kronis lainnya dalam
keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada J40-J47
Z82.6Riwayat artritis dan penyakit sistem musculoskeletal dan jaringan
ikat dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada M00-M99
Z82.7Riwayat malformasi, deformasi dan kelainan kromosom kongenital
dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada Q00-Q99
Z82.8Riwayat cacad lain dan penyakit kronis penyebab cacad dalam
keluarga, n. e. c.
Z83. Riwayat kelainan spesifik lain dalam keluarga
Kecuali:
kontak dengan atau dihadapkan pada penyakit menular
dalam keluarga (Z20.-)
Z83.0Riwayat penyakit human immunodeficiency virus [HIV] dalam
keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada B20-B24
Z83.1Riwayat penyakit infeksi dan parasit lain dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada A00-B19, B25-B94, B99
Z83.2Riwayat penyakit darah dan organ pembentuk darah dan kelainan
tertentu yang melibatkan mekanisme imun dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada D50-D89
Z83.3Riwayat diabetes mellitus dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada E10-E14

477
Z83.4Riwayat penyakit endokrin, gizi dan metabolik lain dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada E00-E07, E15-E90
Z83.5Riwayat kelainan mata dan telinga dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada H00-H53, H55-H83, H92H95
Kecuali:
riwayat kebutaan dan kehilangan penglihatan
dalam keluarga (Z82.1)
riwayat tuli dan kehilangan pendengaran dalam keluarga
(Z82.2)
Z83.6Riwayat penyakit sistem pernafasan dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada J00-J39, J60-J99
Kecuali:
riwayat asma dan peny pernafasan bawah kronis
lain dalam keluarga (Z82.5)
Z83.7Riwayat penyakit sistem pencernaan dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada K00-K93
Z84. Riwayat kondisi lain dalam keluarga
Z84.0Riwayat penyakit kulit dan jaringan subkutis dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada L00-L99
Z84.1Riwayat kelainan ginjal dan ureter dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada N00-N29
Z84.2Riwayat penyakit lain sistem genitourinarius dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada N30-N99
Z84.3Riwayat consanguinity [hubungan seksual sedarah] dalam keluarga
Z84.8Riwayat kondisi lain yang dijelaskan dalam keluarga
Z85. Riwayat pribadi neoplasma ganas
Kecuali:
asuhan medis follow-up dan penyembuhan (Z42-Z51, Z54.-)
pemeriksaan follow-up setelah pengobatan neoplasma ganas
(Z08.-)
Z85.0Riwayat pribadi neoplasma ganas organ pencernaan
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C15-C26
Z85.1Riwayat pribadi neoplasma ganas trakhea, bronkhus dan paru-paru
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C33-C34
Z85.2Riwayat pribadi neoplasma ganas organ pernafasan dan intratoraks
lain
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C30-C32, C37-C39
Z85.3Riwayat pribadi neoplasma ganas payudara
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C50.Z85.4Riwayat pribadi neoplasma ganas organ genital
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C51-C63
Z85.5Riwayat pribadi neoplasma ganas saluran kemih
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C64-C68
Z85.6Riwayat pribadi leukaemia
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C91-C95
Z85.7Riwayat pribadi neoplasma ganas limfoid, hematopoietik dan
jaringan terkait lainnya
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C81-C90, C96.Z85.8Riwayat pribadi neoplasma ganas organ dan sistem lain
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C00-C14, C40-C49, C69-C79,
C97
Z85.9Riwayat pribadi neoplasma ganas, tidak dijelaskan
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C80
Z86. Riwayat pribadi penyakit tertentu lainnya
Kecuali:
asuhan medis follow-up dan penyembuhan (Z42-Z51, Z54.-)
Z86.0Riwayat pribadi neoplasma lainnya
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada D00-D48
Kecuali:
neoplasma ganas (Z85.-)
Z86.1Riwayat pribadi penyakit infeksi dan parasit
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada A00-B89, B99
Kecuali:
sequelae penyakit infeksi dan parasit (B90-B94)

478
Z86.2Riwayat pribadi penyakit darah dan organ pembentuk darah dan
kelainan tertentu yang melibatkan mekanisme imun
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada D50-D89
Z86.3Riwayat pribadi endokrin, gizi dan metabolik
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada E00-E90
Z86.4Riwayat pribadi penyalahgunaan zat psikoaktif
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada F10-F19
Kecuali:
sedang tergantung (F10-F19 dengan karakter
keempat .2)
masalah sehubungan dengan penggunaan:
alkohol (Z72.1), obat (Z72.2), tembakau (Z72.0)
Z86.5Riwayat pribadi kelainan jiwa dan tingkah laku lainnya
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada F00-F09, F20-F99
Z86.6Riwayat pribadi penyakit sistem syaraf dan organ penginderaan
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada G00-G99, H00-H95
Z86.7Riwayat pribadi penyakit sistem sirkulasi
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada I00-I99
Kecuali:
sindroma pasca MCI (I24.1), MCI lama (I25.2),
sequelae penyakit serebrovascular (I69.-)
Z87. Riwayat pribadi penyakit dan kondisi lainnya
Kecuali:
asuhan medis follow-up dan penyembuhan (Z42-Z51, Z54.-)
Z87.0Riwayat pribadi penyakit sistem pernafasan
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada J00-J99
Z87.1Riwayat pribadi penyakit sistem pencernaan
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada K00-K93
Z87.2Riwayat pribadi penyakit kulit dan jaringan subkutis
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada L00-L99
Z87.3Riwayat pribadi penyakit sistem muskuloskeleton dan jaringan ikat
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada M00-M99
Z87.4Riwayat pribadi penyakit sistem genitourinarius
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada N00-N99
Z87.5Riwayat pribadi komplikasi kehamilan, melahirkan dan nifas
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada O00-O99
Riwayat pribadi penyakit trophoblast
Kecuali:
habitual aborter (N96)
pengawasan kehamilan sekarang dengan riwayat obstetrik
kabur (Z35.-)
Z87.6Riwayat pribadi kondisi tertentu yang timbul pada masa perinatal
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada P00-P96
Z87.7Riwayat pribadi malformasi, deformasi dan kelainan kromosom
kongenital
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada Q00-Q99
Z87.8Riwayat pribadi kondisi lain yang dijelaskan
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada S00-T98
Z88. Riwayat pribadi alergi pada obat, medikamen dan zat biologis
Z88.0Riwayat pribadi alergi penicillin
Z88.1Riwayat pribadi alergi agen antibiotika lain
Z88.2Riwayat pribadi alergi sulfonamides
Z88.3Riwayat pribadi alergi agen antiinfeksi lain
Z88.4Riwayat pribadi alergi agen anestetik
Z88.5Riwayat pribadi alergi agen narkotika
Z88.6Riwayat pribadi alergi agen analgesik
Z88.7Riwayat pribadi alergi serum dan vaksin
Z88.8Riwayat pribadi alergi obat, medikamen dan zat biologis lain
Z88.9Riwayat pribadi alergi obat, medikamen dan zat biologis yang tidak
dijelaskan
Z89. Hilangnya anggota yang dialami setelah lahir
Termasuk: kehilangan anggota: pascabedah, pascatrauma

479
Kecuali:

cacad anggota didapat (M20-M21), cacad kongenital anggota


(Q71-Q73)
Z89.0Hilangnya jari(-jari) tangan [Termasuk ibu jari], unilateral
Z89.1Hilangnya tangan dan pergelangan
Z89.2Hilangnya anggota atas di atas pergelangan
Hilangnya lengan NOS
Z89.3Hilangnya kedua anggota atas [semua level]
Hilangnya jari(-jari), bilateral
Z89.4Hilangnya kaki dan tumit
Hilangnya jari(-jari) kaki
Z89.5Hilangnya tungkai pada atau di bawah lutut
Z89.6Hilangnya tungkai di atas lutut
Hilangnya tungkai NOS
Z89.7Hilangnya kedua anggota bawah [semua level, kecuali jari kaki saja]
Z89.8Hilangnya anggota atas dan bawah [semua level]
Z89.9Hilangnya anggota, tidak dijelaskan
Z90. Hilangnya organ yang dialami setelah lahir, not elsewhere
classified
Termasuk: kehilangan bagian tubuh pascabedah atau pascatrauma NEC
Kecuali:
absen kongenital - see Alphabetical Index
absen pascabedah pada kelenjar endokrin (E89.-), limpa (D73.0)
Z90.0Hilangnya bagian dari kepala dan leher
Hilangnya mata, larynx, hidung,
Kecuali:
hilangnya gigi (K08.1)
Z90.1Hilangnya payudara
Z90.2Hilangnya paru-paru [bagiannya]
Z90.3Hilangnya bagian lambung
Z90.4Hilangnya bagian lain saluran pencernaan
Z90.5Hilangnya ginjal
Z90.6Hilangnya organ lain saluran kemih
Z90.7Hilangnya organ(-organ) genital
Z90.8Hilangnya organ lain
Z91. Riwayat faktor resiko pribadi, not elsewhere classified
Kecuali:
dihadapkan pada polusi dan masalah lain lingkungan fisik
(Z58.-)
dihadapkan oleh pekerjaan pada faktor resiko (Z57.-)
riwayat pribadi penyalahgunaan zat psikoaktif (Z86.4)
Z91.0Riwayat pribadi alergi, selain pada obat dan zat biologis
Kecuali:
riwayat pribadi alergi pada obat dan zat biologis
(Z88.-)
Z91.1Riwayat pribadi ketidakpatuhan pada pengobatan dan regimen
medis
Z91.2Riwayat pribadi kebersihan pribadi yang buruk
Z91.3Riwayat pribadi jadwal tidur-bangun tidak sehat
Kecuali:
kelainan tidur (G47.-)
Z91.4Riwayat pribadi trauma psikologis, not elsewhere classified
Z91.5Riwayat pribadi melukai diri sendiri
Parasuicide, meracunidiri sendiri, usaha bunuh diri
Z91.6Riwayat pribadi truma fisik lainnya
Z91.8Riwayat faktor resiko pribadi lainnya, not elsewhere classified
Abuse NOS, maltreatment NOS
Z92. Riwayat pribadi pengobatan medis
Z92.0Riwayat pribadi kontrasepsi
Kecuali:
konsultasi atau manajemen praktek kontrasepsi
sekarang (Z30.-)
kehadiran (intrauterine) contraceptive device (Z97.5)
Z92.1Riwayat pribadi penggunaan (sekarang) antikoagulan jangka
panjang

480
Z92.2Riwayat pribadi penggunaan (sekarang) medikamen lain jangka
panjang
Riwayat pribadi penggunaan aspirin
Z92.3Riwayat pribadi irradiasi
Riwayat pribadi radiasi terapi
Kecuali:
dihadapkan pada radiasi dalam lingkungan fisik
(Z58.4)
dihadapkan oleh pekerjaan pada radiasi (Z57.1)
Z92.4Riwayat pribadi pembedahan mayor, not elsewhere classified
Kecuali:
status lobang buatan (Z93.-), status transplantasi
organ atau jaringan (Z94.-)
adanya implant dan graft fungsional (Z95-Z96), status
pascabedah (Z98.-)
Z92.5Riwayat pribadi tindakan rehabilitasi
Z92.8Riwayat pribadi pengobatan medis lainnya
Z92.9Riwayat pribadi pengobatan medis, tidak dijelaskan
Z93. Status lobang buatan
Kecuali:
lobang buatan memerlukan perhatian dan penatalaksanaan
(Z43.-)
komplikasi stoma eksternal (J95.0, K91.4, N99.5)
Z93.0Status tracheostomy
Z93.1Status gastrostomy
Z93.2Status ileostomy
Z93.3Status colostomy
Z93.4Status lobang buatan lain pada saluran gastrointestinum
Z93.5Status cystostomy
Z93.6Status lobang buatan lain pada saluran kemih
nephrostomy, ureterostomy, urethrostomy
Z93.8Status lobang buatan lainnya
Z93.9Status lobang buatan, tidak dijelaskan
Z94. Status transplantasi organ dan jaringan
Termasuk: organ atau jaringan diganti dengan transplant heterogen
atau homogen
Kecuali:
komplikasi organ atau jaringan yang ditransplantasikan see
Alphabetical Index
adanya: graft vaskuler (Z95.-), katup jantung xenogenik (Z95.3)
Z94.0Status transplantasi ginjal
Z94.1Status transplantasi jantung
Kecuali:
status penggantian katup jantung (Z95.2-Z95.4)
Z94.2Status transplantasi paru-paru
Z94.3Status transplantasi jantung dan paru-paru
Z94.4Status transplantasi hati
Z94.5Status
Status
Z94.6Status
Z94.7Status
Z94.8Status
Status
Z94.9Status

transplantasi
transplantasi
transplantasi
transplantasi
transplantasi
transplantasi
transplantasi

kulit
kulit autogen
tulang
kornea
organ dan jaringan lainnya
sumsum tulang, usus, pankreas
organ dan jaringan, tidak dijelaskan

Z95. Adanya implant dan graft jantung dan pembuluh darah


Kecuali:
komplikasi alat, implant, dan graft jantung dan pembuluh
darah (T82.-)
Z95.0Adanya pacemaker jantung
Kecuali:
adjustment or management of cardiac pacemaker
(Z45.0)
Z95.1Adanya graft bypass aortokoronaria
Z95.2Adanya katup jantung prostetik
Z95.3Adanya katup jantung xenogenic

481
Z95.4Adanya penggantian katup jantung lainnya
Z95.5Adanya implant dan graft angioplasti koronaria
Adanya prosthesis arteri koronaria
Status setelah angioplasti koronaria NOS
Z95.8Adanya implants dan graft jantung dan pembuluh darah lainnya
Adanya prosthesis intravaskular NEC
Status setelah angioplasti perifer NOS
Z95.9Adanya implant dan graft jantung dan pembuluh darah, tidak
dijelaskan
Z96. Adanya implant fungsional lainnya
Kecuali:
komplikasi alat prostetik, implant dan graft internal (T82T85)
perbaikan dan penyesuaian prostetik dan alat lainnya (Z44-Z46)
Z96.0Adanya implant urogenital
Z96.1Adanya lensa intraokular
Pseudophakia
Z96.2Adanya implant otologis dan audiologis
tabung myringotomy, penggantian stapes, stent tuba Eustachia, alat
pendengaran konduksi tulang, implantasi kokhlea
Z96.3Adanya larynx buatan
Z96.4Adanya implant endokrin
Pompa insulin
Z96.5Adanya impant akar-gigi dan mandibula
Z96.6Adanya implant sendi orthopaedik
Penggantian sendi jari, penggantian sendi panggul (partial)(total)
Z96.7Adanya implant tulang dan tendon lainnya
Adanya plat tengkorak
Z96.8Adanya implant fungsional lain yang dijelaskan
Z96.9Adanya implant fungsional, tidak dijelaskan
Z97. Adanya peralatan lain
Kecuali:
komplikasi alat prostetik, implant dan graft internal (T82T85)
perbaikan dan penyesuaian prostetik dan alat lainnya (Z44-Z46)
adanya alat drainase cairan serebrospinalis (Z98.2)
Z97.0Adanya artificial eye
Z97.1Adanya artificial limb (complete)(partial)
Z97.2Adanya alat prostetik gigi (complete)(partial)
Z97.3Adanya kaca mata dan lensa kontak
Z97.4Adanya hearing-aid eksternal
Z97.5Adanya (intrauterine) contraceptive device
Kecuali:
pemeriksaan
pemasangan
kembali
atau
pengeluaran alat kontrasepsi (Z30.5)
pemasangan alat kontrasepsi (Z30.1)
Z97.8Adanya peralatan lain yang dijelaskan
Z98. Keadaan pascabedah lainnya
Kecuali:
asuhan medis follow-up dan penyembuhan (Z42-Z51, Z54.-)
komplikasi pascaprosedur atau pascabedah see Alphabetical
Index
Z98.0Status baypass dan anastomosis usus
Z98.1Status arthrodesis
Z98.2Adanya alat drainase cairan serebrospinalis
Adanya CSF shunt
Z98.8Keadaan pascabedah lain yang dijelaskan
Z99. Ketergantungan pada mesin dan alat yang memberi
kemampuan, n. e. c.
Z99.0Ketergantungan pada aspirator
Z99.1Ketergantungan pada respirator
Z99.2Ketergantungan pada dialisis ginjal
Adanya shunt arteriovena utnuk dialisis, status dialisis ginjal

482
Kecuali:
persiapan, pengobatan atau sesi dialisis (Z49.-)
Z99.3Ketergantungan pada kursi roda
Z99.8Ketergantungan pada mesin dan alat pemberi kemampuan
Z99.9 Ketergantungan pada mesin dan alat pemberi kemampuan yang tidak dijelaskan

483

BAB XXII
KODE UNTUK TUJUAN KHUSUS (U00-U99)
BAB INI BERISI BLOK-BLOK BERIKUT:
U00-U49
U80-U89

Kode sementara penyakit baru yang etiologinya tidak pasti


Agen bakteri yang resisten terhadap antibiotika

PROVISIONAL ASSIGNMENT OF
UNCERTAIN ETIOLOGY (U00-49)

NEW

DISEASES

OF

U04 Severe acute respiratory syndrome [SARS]


U04.9 Severe acute respiratory syndrome [SARS], unspecified

BACTERIAL AGENTS RESISTANT TO ANTIBIOTICS (U80U89)


Note:

Kategori ini jangan sekali-kali digunakan untuk kode primer. Mereka


disediakan untuk digunakan sebagai kode tambahan kalau
dinginkan untuk mengidentifikasi antibiotika yang bakteri resisten
terhadapnya, pada infeksi bakteri yang diklasifikasikan di tempat
lain.

U80 Agen yang kebal terhadap penisilin dan antibiotika terkait


U80.0 Agen yang kebal terhadap penicillin
U80.1 Agen yang kebal terhadap methicillin
U80.8 Agen yang kebal terhadap antibiotika terkait penicillin lain
U81 Agen yang kebal terhadap vancomycin dan antibiotika terkait
U81.0 Agen yang kebal terhadap vancomycin
U81.8 Agen yang kebal terhadap antibiotika terkait vancomycin lain
U88 Agen yang kebal terhadap antibiotika ganda
Note:
Kategori ini disediakan untuk digunakan kalau suatu agen bakteri
resisten terhadap dua atau lebih antibiotika, tapi tidak cukup
informasi untuk menentukan antibiotika mana yang paling
menyumbang pada kondisi utama ini. Kategori ini hendaknya juga
digunakan untuk tujuan tabulasi primer kalau pengkodean tunggal
lebih memudahkan. Kalau tidak, maka setiap agen spesifik yang
resisten terhadap antibiotika ini hendaknya dikode secara terpisah.
U89 Agen yang kebal terhadap antibiotika lain dan tidak dijelaskan
U89.8 Agen yang kebal terhadap antibiotika tunggal lain yang
dijelaskan

484
U89.9

Agen yang kebal terhadap antibiotika yang tidak dijelaskan

Anda mungkin juga menyukai