Anda di halaman 1dari 70

PANDUAN MANUA

I. Penyakit-Penyakit Infeksi dan Parasit Tertentu


No Diagnosa Prosedur Kode
A01.0
A01.1
1 Typhoid Fever A01.2
A01.3
A01.4

2 Thyphoid pada Kehamilan A01.0 + O98.8

Penggunaa kode kombinasi untuk Typhoid Fever dengan


3 Diarrhoea dan Gastroenteritis of presumed infectious
menjadi Salmonella enteritis

A09

4 Diare (A00-A08)
K52.9
P78.3

5 TB dengan Pneumonia/Bronkhopneumonia

Tb lung without mention of bacteriological or histological


6 confirmation
7 Tb dengan malnutrisi
DU Tb dengan DS Pneumonia/Bronkopneumonia dan A15.2 atau A16.2
8 septicaemia
A40.3
9 Sepsis dengan shock sepsis A41.9+R57.2

10 Shock sepsis

A41.9
11 Kode kombinasi A41.9 dengan J18.9 menjadi A40.3
J18.9
Septicaemia unspesified (A41.9) dan Cardiogenic shock
12 (R57.0) cukup dikode septicaemia
13 Gas Gangrene

Kombinasi diagnosis A41.9 septicaemia unspesified,


14 Diagnosis R57.1 Hypovolaemic shock. Kode revisi 41.9
Septicaemia unspecified
15 Bacterial infection, unspecified

16 DF
17 DHF
ANDUAN MANUAL VERIFIKASI KLAIM INA-CBG
DU DS TU TS Aspek Koding
Infection due to Salmonella typhi
Paratyphoid A
Paratyphoid B
Paratyphoid C
Paratyphoid unspecified, Salmonella paratyphi NOS
A01.0 O98.8 Jika tidak ada diagnosa lain, maka kode O98.8 merupakan kode
diagnosa sekunder
Other gastroenteritis and colitis of infection and unspecified
origin menggunakan kode A09
due to bacterial, protozoal, viral and other specified infectious
agents (A00-A08)
tidak ada intruksi khusus untuk menggagungkan A01.0 dan A09
menjadi Salmonella enteritis

due to bacterial, protozoal, viral and other specified infectious


agents
noninfective diarrhoea
noninfective diarrhoea pada neonatal
Menggunakan kode gabung A15/A16
Tuberculosis of lung dengan kondisi tuberculous pneumonia
sudah include dalam kode A16.2
A16 Kriteria inklusi : bronkiektasis, fribosis paru, pneumonia,
pneumothorax (tidak perlu dikoding terpisah )
E41 Tb+malnutrisi hanya untuk kasusmarasmus
Kode pneumonia dengan Tb paru
Septicaemia due to steptococcus pneumoniae
A41.9 Sepsis dengan menggunakan additional code R57.2
R57.2

Pneumonia, unspecified
Septicaemiae, unspesified
Hanya berlaku untuk kaidah mortality code, untuk kaidah
morbidity code Cardiogenic shock dapat dikoding
A48.0

A41.9 dan R57.1 tidak bisa digabungkan

A49.9

A90 Excl: DHF A91


A91
Perhatian khusus

Perhatikan Dagger dan Asterisk

Tidak dijadikan DU apabila merupakan gejala/bagian


dari suatu infeksi

Hanya digunakan pada infeksi tuberkulosa pada paru.


Perhatikan dagger dan asterisk
Kriteria malnutrisi sesuai PNPK PDGKI

Perhatikan tatalaksana
Pasien datang dengan kondisi klinis shock sepsis dan
perhatikan tatalaksana
A40.3 hanya digunakan apabila sudah tegak ditemukan
kuman steptococcus pneumonia pada penunjang medis

Pengajuan klaim menggunakan kaidah morbidity code

Kode A41.9 dan R57.1 dapat digunakan bersamaan

Kode ini digunakan jika tidak dapat ditentukan fokus


infeksi sampai akhir episode rawat
Dengue Shock Sepsis (DSS) menggunakan kode A91
sebagai DU. Penambahan DS syok disesuaikan dengan
penegakan diagnosa dan tata laksana yang diberikan
PANDU
No Diagnosa Prosedur Kode DU
Measles without complication B05.9
1
2 HIV + TB B20.0 + A15 B20.0
3 HIV + Pneumonia Unspecified B20.0 + J15.9 B20.7
4 HIV + Pneumonia due to staphylococcus B20.1 + J15.2 B20.7

B20.7 + B23.8 B23.8


5 HIV Multiple infection + HIV specified conditions

6 Viral Infection B34.9

7 Tinea Corporis B35.4

8 Candidal Stomatitis B37.0

9 Candidiasis unspecified B37.9

10 Plasmodium Falciparum Malaria B50.8

11 Ancylostomiasis B76.0

12 Ascariasis unspecified B77.9


PANDUAN MANUAL VERIFIKASI KLAIM INA-CBG
DS TU TS

A15
AN MANUAL VERIFIKASI KLAIM INA-CBG
Aspek Koding
Includes: Morbili
Excludes: subacute selerosing panencephalitis (A81.1)
Kode gabungan antara HIV dg TB, TB tidak dikoding
Kode gabungan B20.7, sesuai Permenkes 76
Kode gabungan B20.7, sesuai Permenkes 76 Tahun 2016

B23.8 merupakan kondisi spesifik lain yang terjadi akibat penyakit HIV
Cytomegaloviral NOS (B25.9)
Herpesvirus [herpes simplex] NOS (B00.9)
Retrovirus Infection NOS (B33.3)
Viral agents (B97.-)
Includes: favus
Infeksi karena spesies dari epidemophyton
Microsporum dan trihcophyton tinea, kecuali B36.-
Exludes: debu organik (J67.-)
Mycosis fungoides (C84.0)
Termasuk: oral thrush (kandidiasis rongga mulut)

Lokasi tidak dijelaskan

Termasuk: infeksi plasmodium falciparum yang bercampur dengan plasmodium lain


Amoebiasis (A06.-)
Penyakit Prozoa usus (A07.-)
Infeksi ancylostoma sp
Ascariasis B77

Termasuk: askaridiasis
Perhatian khusus
Perhatikan kode asterisk dagger untuk komplikasi tersebut

Dalam resume medis ada hubungan sebab akibat antara HIV dengan
penyakit lainnya

Perhatikan infeksi viral yang etiologinya diketahui dan sistem organ spesifi

Terdapat variasi kode sesuai lokasi munculnya lesi

Termasuk kondisi kandidosis, moniliasis


Kandidiasis neonatus (P37.5)
Kandidiasis neonatus (P37.5)
Konfirmasi mengenai lokasi lesi dan penyebab infeksi, jika sudah spesifik
gunakan kode yang sesuai

Termasuk : uncinariasis
Infeksi cacing gelang

Perhatikan dagger asterisk dengan pneumonia dan komplikasi intestinal


PANDUAN M
No Diagnosa Prosedur Kode

1 Tumor soft tissue eksisi (83.39)

2 Benign neoplasm (D10 - D36)

3 Bronchus and lung + Effusi Pleura D14.3 + J90

4 Tumor mammae sinistra Ekterpasi tumor mammae D24

Tumor rongga pelvis (D36.7+)


5 Anemia (D63.*) Laparotomi eksisi
Hypoalbumin (E88.0)
ISK (N39.0)
6 Secondary malignant neoplasm of pleura C78.2

7 Tumor pedis Eksterpasi besar tumor pedis

8 Beta Thallasemia

Transfusi, terapi etoropoetin


9 Anemia (gagal ginjal)
Transfusi, terapi etoropoetin
9 Anemia (gagal ginjal)

10 Coagulation defects, purpura, dan haemorrhage


PANDUAN MANUAL VERIFIKASI KLAIM INA-CBG
DU DS TU TS Aspek Koding
Kriteria STT sesuai lokasi:

Superficial: tumor terletak diatas dari fascia tanpa infiltrasi


Deep: tumor dibawah fascia/tumor menginfiltrasi dan disertai
dengan pemeriksaan imaging

C78.2 dikoding jika effusi pleura menunjukkan keganasan yang


tegak secara medis. jika tidak ada riwayat primary cancer
C78.2 namun

ditemukan keganasan pada cairan pleura maka dikoding C38


Jika prosedur biopsi dengan jarum 85.11
jika prosedur biopsi dengan open biopsi 85.12
jika prosedur eksisi tumor atau bagian lain di payudara 85.2-
(disesuaikan lokasi eksisi)

Jika prosedur eksisi padarongga pelvis daerah peritonium 54.4


Jika prosedur biopsi 54.23
Jika prosedur eksisi pada rongga pelvis daerah peritonium dan

77.68 untuk prosedur pengangkatan lesi/tumor yang berasal


dari jaringan tulang tarsal dan metatarsal
77.48 untuk prosedur eksisi dengan tujuan biopsi dari tulang
tarsal dan metatarsal

Alpha thalassemia D56.0


D56

Excludes: hydrops fetalis due to haemolytic disease P56

Eksklusi
Refractory anemia (D46.4)
Excess of blasts (D64.2)
D64.9
Excess of blasts with transformation (C92.0)
Dengan Sideroblasts (D46.1)
D64.9

Tanpa sideroblasts (D46.0)


Disseminated intravascular coagulation (DIC) dikode D65
Coagulation defect, unspecified dikode D68.9
Perhatian khusus
Perhatikan keterangan exculdes:

Bursectomy (83.5)
Eksisi dan subkutan tissue (86.3)
Synovectomy (80.70 - 80.79)

Pastikan prosedur yang dilakukan

Perhatikan hasil pemeriksaan penunjang

struktur jaringan

C78.2 jika hasil pemeriksaan cairan effusi pleura terbukti keganasan


Jika tidak terbukti keganasan tetap dikode sebagai J90

Pastikan di laporan operasi apakah dilakukan eksisi atau biopsi

Pasien thalassemia mayor pada saat kontrol ulang diberikan obat kelas besi
(deferipone, deferoksamin, deferasirox) maka diinput sebagai rawat jalan dengan
kode D56.1 sebagai DU

Sesuai PMK No. 52 Tahun 2016 untuk pengajuan klaim pada thalassemia mayor baik
RJ maupun RI yang menerima terapi kelasi besi dilakukan 1 kali dalam 1 bulan
Kriteria RI ditentukan oleh DPJP sesuai indikasi medis dan panduan praktik klinis
masing-masing RS

Terdapat kode anemia khusus yang sesuai dengan penyebab dan kondisi yang
menyertai, seperti anemia pada penyakit kronis D63.8, anemia pada keganasan
D63.0
Terdapat kode anemia khusus yang sesuai dengan penyebab dan kondisi yang
menyertai, seperti anemia pada penyakit kronis D63.8, anemia pada keganasan
D63.0

Pastikan diagnosis dan tatalaksana sesuai dengan yang tercatat pada resume medis
PANDUAN MANU
IV. Penyakit-Penyakit Endokrin, Nutrisi, dan Metabolik
No Diagnosa Prosedur Kode DU
1 Thyrotoxicosis, unspecified E05.9

2 Diabetes Melitus (E10-14)

Kode kombinasi untuk diabetes melitus yang disertai


3 dengan gangguan pembuluh darah tepi, Ulkus pada (E10-14.5)
kulit, atau gangren

4 DM dengan Malnutrisi E12

5 DM dengan AKI

6 DM dengan ulkus decubitus E11.5

Penggunaan kode kombinasi unspecified DM with


7 neurological complication dengan Diabetic E14.4+G63.2* E14.4+
Polineurophaty unspecified

8 Penggunaan kode dagger dan asterisk hanya dikode


salah satu yang merupakan main condition saja
9 DM komplikasi multipel dan AKI
ANDUAN MANUAL VERIFIKASI KLAIM INA-CBG
DS TU TS Aspek Koding

Lihat sebelum E10 untuk subdivisions

Pada sub bab (E10-E14) menggunakan kode kombinasi diabetes


with perhyperal circulatory complication(.5) . Gangguan pembuluh
darah tepi, ulkus pada kulit, dan gangren tidak dikode sebagai
diagnosa sekunder.

Cukup dikoding dengan E12 karena sudah termasuk didalamnya


malnutrition-related diabetes melitus. digit terakhir dari kode E12
tetap disesuaikan dengan komplikasi.

Tidak ada instruksi include/exclude secara langsung dari sub bab


renal failure (N17-N19) dengan NIDDM (E11)

Menggunakan kode kombinasi E11.5 ulkus yang terjadi dipicu oleh


penyakit DM

Yang dipakai sebagai DU adalah kode dagger dan DS adalah kode


G63.2* asterisk

Kode dagger dan asterisk dikoding secara bersamaan, maka kode


dagger sebagai DU dan asterisk sebagai DS. Jika DU selain kode
dagger asterisk maka dagger dan asterisk sebagai DS
Tidak ada instruksi include/exclude secara langsung dari sub bab
renal failure (N17-N19) dengan NIDDM (E10-E14)
Perhatian khusus

Hypoglicemia pada diabetic coma menggunakan E10-E14 dengan


karakter keempat .0(tidak dikoding terpisah). Pastikan terdapat
tatalaksana khusus untuk komplikasi

Perhatikan skor gizi, pemeriksaan fisik dan penungjang lainnya.

Penggunaan kode kombinasi E11.2 yang direkomendasikan SPI


dari kasus ini tidak bersifat mutlak mengingat ada AKI yang bukan
karena DM, harus dilihat kasus per kasus dan perlu konfirmasi
DPJP
Ulkus decubitus yang dipicu oleh faktor selain DM menggunakan
kode L89

Diagnosa polineurophaty diabetic adalah E14.4+G63.2*

Dagger dan asterisk adalah kode dual clasification

Tidak ada kombinasi antara DM dan gagal ginjal akut (AKI)


PANDUAN MANUAL VERIFIKASI KLAIM INA-CBG
No Diagnosa Prosedur Kode DU DS TU TS

1 Schizoprenia F20.0 F20.0


RIFIKASI KLAIM INA-CBG
Aspek Koding Perhatian khusus
Exclude:
Terdapat variasi kode dan penjelasan
Involutional paranoid state untuk masing-masing kode pada ICD
(F22.8) volume 1
Paranoid (F22.0)
PANDUAN MANUAL VERIF
No Diagnosa Prosedur Kode DU DS TU TS

1 Hipertensi I10 I10

Hipertensi + gagal jantung


disertai atau tidak disertai
gagal ginjal
2 I13.2

DS: Edem paru

3 HHD dengan CHF I11.0

Hypertensive heart disease


4 without congestive heart I11.9
failure

Hypertensive renal disease


5 I12.0
with renal failure
Hypertensive renal disease
5 I12.0
with renal failure

Cardiomyopathy in other
6 diseases classified I43.8
elsewhere

Atrioventricular blok,
7 I44.2
complete

8 Cardiac arrest unspecified I46.9

Supraventricular
9 I47.1
tachycardia

10 Ventricular tachycardia I47.2

11 Congestive heart failure I50.0

12 Left ventricular failure I50.1


12 Left ventricular failure I50.1

13 Intracerebral haemorrhage I61.9


unspecified

14 Cerebral Infarction I63

15 Stroke not specified as I64


haemorrhage or infarction
UAN MANUAL VERIFIKASI KLAIM INA-CBG
Aspek Koding
Exclude pada sub bab:
Complicating pregnancy, childbirth and the puerperium
(O10-O11, O13-O16)
Involving coronary vessels (I20-I25)
Neonatal hypertension (P29.2)
Pulmonary Hypertension (I27.0)
Exclude pada kategori:
Involving vessels of:
Brain (I60-I69)
Eye(H35.0)
Sesuai kaidah koding, hipertensi dengan gagal ginjal yang
disertai gagal jantung maka edem
paru tidak dikoding terpisah dan dikode I13.2
Jika diagnosis utama hipertensi dengan gagal ginjal maka
dikode I12.0 dan edem paru dikode
sendiri yaitu J81
Kriteria eksklusi:
Complicating pregnancy, childbirth and the puerperium
(O10-O11, O13-O16)
Involving coronary vessels (I20-I25)
Neonatal hypertension (P29.2)
Pulmonary Hypertension (I27.0)
Kriteria eksklusi kategori I50:
Komplikasi dari aborsi atau kehamilan ektopik/mola (O00-
O07, O08.8)
Prosedur dan operasi kebidanan (O75.4)
Akibat hipertensi (I11.0)
dengan renal disease (I13.-)

Setelah operasi cardiac atau akibat protesa cardiac (I97.1)


Neonatal cardiac failure (P29.0)
Perhatikan pada kategori I11 includes:
any condition in I50.-, I51.4-I51.9 due to hypertensi
Perhatikan pada kategori I12 includes:
any condition in N00-N07, N18-N19, or N26 due to
hypertensi
Arteriosclerosis of kidney
Arteriosclerosic nephritis (chronic) (interstitial)
Hypertensive nephropathy
Nephrosclerosis
I43.8 Cardiomyopathy in other diseases classified
elsewhere merupakan kode asterisk dan dagger
Gouthy tophi of heart (M10.0+)
Thyrotoxic heart disease (E05.9+)
Termasuk kondisi:
Complete heart blok NOS
Third-degree blok
Kecuali: cardiogenic shock (R57.0)
Complicating:
Abortion or molar pregnancy (O00)-O07, O08.8)
Obstetric surgery and procedures (O75.4)
Kecuali komplikasi:

Abortion orectopic or molar pragnancy (O00-O07, O08.8)


Obstetric surgery and procedures (O75.4) tachycardia
NOS (R00.0)
Sinoauricular NOS (R00.0)
Sinus (sinusal) NOS (R00.0)
Kecuali komplikasi:

Abortion orectopic or molar pragnancy (O00-O07, O08.8)


Obstetric surgery and procedures (O75.4) tachycardia
NOS (R00.0)
Sinoauricular NOS (R00.0)
Sinus (sinusal) NOS (R00.0)
Include:
Congestive heart disease
Right ventricular failure
Exculede:
Heart failure dengan komplikasi:
Abortion or molar pregnancy (O00)-O07, O08.8)
Obstetric surgery and procedures (O75.4)
Due to hypertension (I11.0)
with renal disease (I13.-)
Following cardiac surgery or due to presence or cardiac
prosthesis (I97.1)
Neonatal cardiac failure (P29.0)
Include:
Cardiac asthma
Left heart failure
Exclude kategori:
Heart failure dengan komplikasi:
Abortion or molar pregnancy (O00)-O07, O08.8)
Obstetric surgery and procedures (O75.4)
Due to hypertension (I11.0)
with renal disease (I13.-)
Following cardiac surgery or due to presence or cardiac
prosthesis (I97.1)
Neonatal cardiac failure (P29.0)
Include: mention of hypertension (conditions in I10 and
I15.-)

Exclude: sequelae of intracerebral haemorrhage (I69.1)

Kondisi perdarahan otak yang disebabkan oleh trauma


eksternal gunakan kode: traumatic intracranial
haemorrhage (S06.-)
Kriteria inklusi:
Oklusi dan stenosis arteri cerebral dan precerebla yang
menyebabkan cerebral infarction
Kriteria eksklusi:
Sequele of cerebral infarction (I63.9)
Kriteria inklusi I60-I69:
Jika disertai hipertensi (conditions in I10 and I15.-)
dapat menggunakan kode tambahan
Kriteria eksklusi I60-I69:
Transient cerebral ischaemic attacks and related
syndromes (G45.-)
Traumatic intracranial haemorrhage (S06.-)
Vascular dementia (F01.-)

Kriteria inklusi I60-I69:


Jika disertai hipertensi (conditions in I10 and I15.-)
dapat menggunakan kode tambahan
Kriteria eksklusi I60-I69:
Transient cerebral ischaemic attacks and related
syndromes (G45.-)
Traumatic intracranial haemorrhage (S06.-)
Vascular dementia (F01.-)
M INA-CBG
Perhatian khusus
Perhatikan kode kombinasi pada kasus yang disebabkan oleh hipertensi

Contoh: hypertension heart disease with congestive heart failure (I11.0)

Kriteria pulmonary oedema: gejala klinis sesak, takikardi, ronki


Ada penatalaksanaan pulmonary oedema yang terekam dalam resume medis

dan ada terapi diuretik dan oksigen yang diberikan


Pastikan penegakkan diagnosa pada hasil EKG

Cardiac arrest dapat terjadi pada semua kasus dan ada bukti penatalaksanaan
Cadiac arrest yaitu CPR
Cardiac arrest tidak dapat digunakan pada pasien DOA
Koding INA-CBG adalah kode morbiditas

Apabila sudah ditemukan tanda-tanda edema paru dan CHF menggunakan kode
tunggal I50.1
Hasil imaging diperhatikan untuk penegakan tambahan jenis stroke haemorragic
atau non haemorragic

I63.- jika hasil pemeriksaan CT Scan (+) infark

Kode ini digunakan hanya untuk kasus stroke yang tidak spesifik apakah infark atau
perdarahan.
Pastikan pemeriksaan penunjang, klinis, dan scoring

Pastikan jika riwayat stroke lama menggunakan kode I69.-


PANDUAN MANUAL V
X. Penyakit-Penyakit Sistem Pernafasan
No Diagnosa Prosedur Kode DU

1 Pneumonia dengan PPOK J18.9 + J44.0 J44.0

2 Pneumonia dengan PPOK Eksaserbasi


J18.9 dan
J44.1
Kode kombinasi untuk Pneumonia unspecified + J18.9 dan
3 Septicaemia unspecified = Septicaemia due to J41.9
Steptococcus pneumonia

Kode kombinasi pneumonia unspecified + Thypoid


4 fever = Localized salmonella infection(A02.2)
A01.0+
J17.0*

Kombinasi diagnosa Pneumonia, unspecified (J18.9)


5 B20.7
dan HIV diseases resulting in candidiasis (B20.4)

Kode kombinasi pneumonia unspecified + Astma


6 unspecified = Chronic obstruct pulmonary disease
with acute lower respiratory infection

7 Bronchitis not specified as acute or chronic J40

8 COPD/PPOK J44.-
DUAN MANUAL VERIFIKASI KLAIM INA-CBG
DS TU TS Aspek Koding

Lebih tepat menggunakan kode kombinasi J44.0

Tidak ada intruksi include/eksclude secara langsung


antara Pneumonia, unspecified (J18.9) dengan PPOK
Eksaserbasi (J44.1). Tidak ada juga kode kombinasi
antara keduanya
Tidak ada intruksi include/eksclude secara langsung
antara Pneumonia, unspecified (J18.9) dengan
Septicaemia unspecified (A41.9)

Penggunaan pneumonia due to in thypoid fever


mengarah kode A01.0+ J17.0*. Bukan kode kombinasi

B20.4 +
B20.8

Kedua kode tidak bisa dikombinasi


Perhatian khusus
Kode J44.0 sudah menggambarkan PPOK dengan sekunder
saluran nafas bawah termasuk didalamnya pneumonia yang
tidak perlu dikoding terpisah

Tidak ada kode kombinasi antara pneumonia dengan PPOK


Eksaserbasi

Kode septicaemia due to steptococcus pneumonia A40.3 hanya


digunakan apabila sudah tegak ditemukan kuman steptococcus
pneumonia pada penunjang medis
Demam thypoid + Pneumonia di kode A01.0+ J17.0*
Penegakan diagnosa pneumonia lihat lampiran Bab Medis poin
no 3

Penggunaan kode A01.0 atau A02.2 ditentukan berdasarkan


jenis kuman, pada kondisi adanya pneumonia, menggunakan
kode asterisk J17.0*
DU : HIV disease resulting in multiple infection (B20.7)

DS : HIV disease resulting in candidiasis (B20.4) dan HIV disease


resulting in other infectius and parasitic disease (B20.8)
Kode chronic obstruktive pulmonary disease with acute lower
respiratory infection (J44.0) digunakan untuk menjelaskan PPOK
dengan infeksi saluran nafas bawah yang tegak secara medis,
bukan untuk astma.

Perhatikan catatan dibawah J40

Catatan : bronchitis yang tidak spesifik antara akut atau kronik


pada usia < 15 thn dapat diasumsikan sebagai kondisi akut dan
dikode J20.-
Kode J44.0 sudah menggambarkan PPOK dengan sekunder
saluran nafas bawah termasuk didalamnya pneumonia yang
tidak perlu dikoding terpisah
PANDUAN MANUAL VER
No Diagnosa Prosedur Kode DU DS
Kista mandibula sinistra
1 Ekterpasi kista
Gingivitis
Gingival Abses

2 Gastritis K29

3 Gastritis dengan haematemesis K29.7 + K92.0 K29.0

4 Dyspepsia K30

5 Acute appendicitis K35.8

6 Hernia + obstruksi

Unilateral or unspecified inguinal hernia


7 K40.9
without obstruction or gangrene

8 Other and unspecified cirrhosis of liver K74.6


8 Other and unspecified cirrhosis of liver K74.6
UAN MANUAL VERIFIKASI KLAIM INA-CBG
TU TS Aspek Koding
Untuk prosedur eksterpasi yang dilakukan pada daerah
ginggiva/gum/
gusi maka menggunakan kode 24.31

Kriteria eksklusi kategori:


Eosinophilic gastritis or gastroenteritis (K52.8)
Zollinger-Ellison syndrome (E16.4)
Gastritis (sederhana) (K29.7)
Gastritis dengan perdarahan (K29.71), gunakan kode ini
jika muntah/BAB
darah

Gastritis akut erosif K29.00 - dengan perdarahan (K29.01)


Gastritis tuberkulosa (A18.83)
Kode acute haemorrhagic gastritis (K29.0) digunakan
apabila sudah dilakukan
konfirmasi sumber perdarahan berasal dari gastritis yang
tegak secara medis
Exclude:
Dyspepsia dengan penyebab:
Nervous (F45.3)
Neurotic (F45.3)
Psychogenic (F45.3)
Heartburn (R12)

Obstruksi tidak dapat digunakan sebagai diagnosa


sekunder
Kriteri inklusi sub bab:
Hernia yang didapat (acquired)
Congenital (kecuali diafragmatik atau hiatus)
Rekuren (berulang)
Includes: bubonocele, inguinal hernia (direk, indirek,
double, oblique, NOS),
scrotal hernia

Perhatikan pada kategori K74 Fibrosis and cirrhosis of liver


Exclude: alcoholic fibrosis of liver (K70.2)
Cardiac sclerosis of liver (K76.1)
Cirrhosis of liver:
Alcoholic (K70.3)
Congenital (P78.8)
with toxic liver disease (K71.7)
Perhatian khusus

Perhatikan dari lokasi eksterpasi yang dilakukan

Penegakan diagnosis gastritis setelah konfirmasi hasil


pemeriksaan penunjang endoskopi

Penegakan diagnois dispepsia bisa dengan gejala klinis


Jika dilakukan pemeriksaan penunjang maka diagnosis
disesuaikan berdasarkan hasil pemeriksaan penunjang
Indikasi untuk dilakukan endoskopi pada kasus dispepsia
dengan alarm symptom seperti: berat badan menurun,
tidak bisa menelan, demam, perdarahan.
Kondisi peritonitis dan atau perforasi, abses peritoneal
yang disertai apendisitis ataupun kondisi sebaliknya
cukup menggunakan kode gabungan K35.-

Pastikan lokasi anatomis hernia sesuai dengan kode yang


digunakan
PANDUAN M
No Diagnosa Prosedur Kode DU
and Nonexcisional debridement of wound,
Cutaneous abses furuncle
1 infection, or burn: other incision of L02.04
carbuncle of limb skin and subcutaneous tissue

Decubitus ulcer dengan non insulin


2 depend diabetes melitus without L89
complication

3 Ulkus thorax dextra Debridement dan eksisi luas L98.4

4 Kista temporoparietal Eksisi


PANDUAN MANUAL VERIFIKASI KLAIM INA-CBG
DS TU TS
UAL VERIFIKASI KLAIM INA-CBG
Aspek Koding

Jika insisi pada abses maka menggunakan 86.04

Apabila ulkus pada NIDDM maka dikode E11.5 Non insulin dependent
diabetes melitus with peripheral circulatory complications
Ulkus decubitus yang dipicu oleh faktor selain DM memiliki kode tersendiri
yaitu L89
Jika eksisi yang dilakukan bagian dari debridement tajam (membuang
jaringan nekrotik) maka menggunakan kode 86.22
Kode diagnosis G93.0 merupakan kode untuk kista lokasi pada struktur otak
Jika kista berada pada kulit kepala (L72.9)
Jika eksisi dilakukan untuk mengambil jaringan (86.3)
Jika dilakukan eksisi dan biopsi (86.11)
Perhatian khusus

Pastikan prosedur yang dilakukan

Pastikan lokasi kista dan prosedur yang digunakan


No Diagnosa Prosedur Kode

1 Hidronefrosis, batu saluran kemih dan ISK N13.3, N20.9, N39.0

2 Hidroneprosis yang disertai dengan urolitiasis atau infeksi N13.3, N20.9


saluran kemih
Other obstructive and reflux uropathy dengan
3 urinary tract infection, site not specified,
unspecified menjadi pyonephrosis
Acute renal failure dengan urinary tract infection
4
site not specified, menjadi pyonephrosis

5 AKI + Sirosis hepatis

6 Calculus of kidney N20.0

7 Calculus of ureter + pyelonephritis N20.1 + N10

Calculus of kidney and ureter disertai dengan infeksi


saluran kemih
8

9 Calculus in bladder + infeksi saluran kemih

10 Batu buli + hidronefrosis

11 Renal colic + hydronephrosis N23 + N13.3

12 Urinary tract infection N39.0


13 Hyperplasia of prostate N40

Eksisi kista
14 Kista vagina dan N89.8
adhesiolisis
PANDUAN MANUAL VERIFIKASI KLAIM INA-CBG
DU DS TU TS

N13.6

N13.6

N13.6

N13.6

K76.7

N20.9

N20.2

N21.0

N20.9

N13.2
UAN MANUAL VERIFIKASI KLAIM INA-CBG
Aspek Koding

Sesuai dengan instruksi excludes pada volume I kode hydronephrosis with renal and ureteral calculous
obstruction (N13.2) yang menyatakan with infection mengarah pada kode pyonephrosis (N13.6). Sehingga
penggunaan kode N13.6 digunakan untuk menggabung antara hydronephrosis, batu kidney-ureter dengan SIK

Menggunakan kode kombinasi pyonephrosis (N13.6). Urolitiasis dan infeksi saluran kemih tidak dikode sebagai
diagnosa sekunder

Use additional code (B95-B97), if desired to identify infectious agent

Tidak ada instruksi includes/excludes pada kode acute renal failure, unspecified (N17.9) dengan kode urinary
tract infection , site not specified (N39.0). Bukan kode kombinasi.

Tidak ada instruksi includes/excludes pada kode acute renal failure, unspecified (N17.9) dan other unspecified
cirrhosis of liver (K74.6). Sedangkan kode hepatorenal syndrome (K76.7) digunakan untuk syndrome
hepatorenal yang tegak secara medis. Bukan kode kombinasi

Sesuai dengan instruksi excludes pada volume I sub bab other diseases of urinary system (N30-N39) yang
menyatakan urinary infection (complicating) with urolithiasis mengarah pada satu kode (N20-N23). Kondisinfeksi
pada urinary calculus tidak menggunakan kode tersendiri

Cukup dikode urinary calculus sebagai diagnosa utama (tanpa DS)

Kode calculus of ureter (N20.1) dan pyelonephritis (N10) lebih tepat digabung menggunakan N20.9. Kode
tersebut sudah menggambarkan adanya batu kidney-ureter yang disertai pyelonephritis
Exclude: urinary infection (complicating)
Abortion or ectopic or molar pregnancy (O00-O07, O08.8)
Pregnancy, chilbirth and the puerperium (O23.- O75.3, O86.2)
With urolithiasis (N20-N23)
Exclude: urinary infection (complicating)
Abortion or ectopic or molar pregnancy (O00-O07, O08.8)
Pregnancy, chilbirth and the puerperium (O23.- O75.3, O86.2)
With urolithiasis (N20-N23)
Kode urinary calculus (N20.9) merupakan bagian dari kode calculus of kidney and ureter (N20) sehingga dapat
digunakan untuk menjelaskan batu buli

Tidak ada instruksi includes/excludes pada kode renal colic dengan hydronephrosis. Kode hydronephrosis with
renal and ureteral calculous obstruction (N13.2) digunakan apabila sudah ditemukan batu yang tegak secara
medis

Sesuai dengan instruksi exclude pada volume I yang menyatakan urinary infection (complicating) with
urolithiasis mengarah pada satu kode (N20-N23)
Exclude: benign neoplasmas of prostate (D29.1)

Jika prosedur yang dilakukan eksisi pada vagina untuk mengangkat kista (70.33)
Jika yang dilakukan mengambil jaringan untuk biopsi (70.24)
Jika yang dilakukan mengangkat kista secara keseluruhan dan biopsi (70.33 dan 70.24)
Perhatian khusus

Diagnosa other obstructive and reflux uropathy (N13.8) dengan urinary tract
infection, site not specified (N39.0) dikode terpisah

Kondisi batu saluran kemih dan batu ginjal yang disertai dengan hidronefrosis dan
infeksi (N13.6)

Kondisi infeksi pada calculus of kidney and ureter tidak menggunakan kode
tersendiri. cukup dikode N20.2

Kondisi infeksi pada calculus in bladder tidak menggunakan kode tersendiri.


Cukup dikode N21.0

Kondisi batu saluran kemih yang disertai dengan infeksi saluran kemih
menggunakan kode gabungan (N20-N23)
Pastikan kesesuaian dengan hasil pemeriksaan penunjang (histopatologis, dll)
PANDUAN MA
XV. Kehamilan, Melahirkan, dan Nifas
No Diagnosa Prosedur
1 Blighted ovum and nonhydatidiform mole
2 Spontaneous abortion incomplete, withouth complication
3 Unspecified abortion incomplete

4 Severe pre-eclampsia

5 Mild hyperemesis gravidarum

6 Maternal care for disproportion, unspecified


7 Maternal care due to uterine scar from previous surgery

8 Oligohydramnios

9 Prolonged pregnancy

10 Persalinan normal

11 Persalinan Caesar

12 Anemia pada kehamilan, persalinan, puerperium

Penyakit atau kelainan yang menyertai kehamilan atau


13 persalinan
PANDUAN MANUAL VERIFIKASI KLAIM INA-CBG
Kode DU DS TU TS
O02.0
O03.4
O06.4

O14.1

O21.0

O33.9
O34.2

O41.0

O48

O80.9 dan O80.0

O82.-

O99.0 O99.0 D64.9

O95-O99
FIKASI KLAIM INA-CBG
Aspek Koding

Perhatikan sub bab (O00-O08)

Hyperemesis gravidarum, mild or unspecified, starting before


the end of the 22nd week of gestation
Perhatikan sub bab (O20-O29)
Perhatikan pada kategori O33
Maternal care for scar from previous caesarean section

Oligohydramnios without mention if rupture of membranes


post-date dan post-term

42 complete weeks or more (294 days or more) of gestation

Gunakan kode spesifik yang sesuai dengan deskripsi ICD 10

Jika dalam ICD 10 terdapat catatan "Use additional code, if


desire, to identify specific condition" maka kode tersebut
dapat digunakan sesuai dengan kondisi pasien
O99.0 Anemia complicating pregnancy, childbirth and the
puerperium, Condition in D50-D64
Perhatian khusus
Perhatikan pada kategori O02

Perhatikan kriteria penegakan diagnosis moderat dan severe pre-


eclampsia
Perhatikan jika sudah terdiagnosa hipertensi sebelum masa
kehamilan, dan terdapat kadar peningkatan proteinuria selama
masa kehamilan maka digunakan kode O11

Perhatikan penunjang medis dan klinis

Perhatikan pada sub bab O30-O48

Kode O48 digunakan sebagai standar kriteria klinis yang berlaku.


Kriteria WHO yaitu usia kehamilan 42 minggu atau lebih

Diagnosa penyulit/komplikasi menjadi DU, metode persalinan


normal menjadi DS
Jika tidak ada dagnosa penyulit/komplikasi, metode persalinan
menjadi DU
Pada semua kasus persalinan harus ditambahkan kode Z37.-
sebagai DS
Diagnosa penyulit/komplikasi menjadi DU, metode persalinan
normal menjadi DS
Pada semua kasus persalinan harus ditambahkan kode Z37.-
sebagai DS

Anemia pada kehamilan atau persalinan harus menggunakan dua


kode, yaitu O99.0 dan D64.9 yang dikoding sebagai DS
PANDUAN MANUAL
XVI. Kondisi Tertentu yang Dimulai pada Periode Perinatal
No Diagnosa Prosedur Kode
1 Bayi lahir dari persalinan dengan infeksi P39.9

2 Neonatal joundice, unspecified P59.9


PANDUAN MANUAL VERIFIKASI KLAIM INA-CBG
DU DS TU TS Aspek Koding
Harus dibuktikan terjadinya infeksi bukan hanya terapi yang
diberikan
Perhatikan pada kategori
Perhatian khusus
Pastikan tercatat resume medis yang terjadi
PANDUAN MANUAL VERIFIKASI K
XVII. Malformasi, Deformasi, dan Kelainan Kromosom Kongenital
No Diagnosa Prosedur Kode DU DS
1 Atrial septal defect Q21.1

2 Tetalogy of fallot Q21.3


NUAL VERIFIKASI KLAIM INA-CBG
TU TS Aspek Koding
Perhatikan pada sub bab Q21 Congenital malformations of
cardiac septa
Perhatikan pada sub bab Q21 Congenital malformations of
cardiac septa
Perhatian khusus
PANDUAN MANUAL
XVIII. Gejala, Tanda, dan Hasil Abnormal Klinis dan Laboratorium, Tidak Diklasifikasikan di Tempat Lain
No Diagnosa Prosedur Kode DU

1 Bradycardia, unspecified R00.1

2 Gangrene, NEC R02

3 Epistaxis R04.0

4 Haemoptysis R04.2

5 Respiratory arrest R09.2

6 Pain locallized to upper abdomen R10.1

7 Other and unspecified abdominal pain R01.4

8 Fever R50.9

Trombositopeni, mual muntah, nyeri, dan


9 kondisi gawat darurat lain yang didiagnosis dari
pasien kanker pada kasus kegawatdaruratan

Diagnosis yang dilakukan RS Khusus yang


memerlukan tindakan khusus seperti
rehabilitasi medik, gigi, dan lainnya pada pasien
10 kanker, dimana dignosis tersebut bukan
merupakan diagnosis kekhususan pada RS
Khusus
ANDUAN MANUAL VERIFIKASI KLAIM INA-CBG
empat Lain
DS TU TS Aspek Koding
Use additional external cause code (Chapter XX), if desire,
to identifu drug, if drug-induced
Perhatikan sub bab R00 Abnormalities of heart beat

Perhatikan sub bab R09

Perhatikan exclude sebelum R10-R19 dan exclude R10

Perhatikan exclude sebelum R10-R19

Diagnosis yang dikoding dan dientry ke aplikasi INA-CBG


adalah diagnosis kegawardaruratan, sedangkan diagnosis
kanker tidak dikoding dan dientry jika tidak ada
tatalakasana untuk penyakit kanker

Kode yang dinyatakan sebagai pelayanan sesuai


kekhususannya adalah jika kode diagnosis utama sesuai
dengan kekhususan rumah sakit
Perhatian khusus

Sesuai kaidah ICD, jika gangrene saja dapat dikode R02, Gas gangrene
dikode A48.0 dan Gangrene pada DM diberi kode E10-E14(sesuai
dengan jenis DM) dengan digit terakhir .5. Pastikan bahwa hubungan
gangrene dengan DM

Kondisi pendarahan yang terjadi pada kasus DHF harus dinyatakan


sebagai kondisi sekunder karena hal tersebut penting dalam
penatalaksanaan selanjutnya, dan bukti pendukungnya adalah adanya
penatlaksanaan pendarahan dalam rekam medis

Perhatikan penyebab dari kondisi hemoptisi. Jika merupakan bagian


dari DU maka tidak dikode sebagai DS
Respiratory arrest dapat ditegakkan sebagai diagnosis sekunder bila
memenuhi seluruh kriteria berikut:
1. Terdapat usaha resusitasi atau alat bantu nafas
2. Bila terkait dengan diagnosis primer
3. Merupakan perjalanan penyakit primer

Cermati diagnosa banding dan kriteria penegakan diagnosa untuk


gejala nyeri perut, ex: dispepsia, GERD dan lain sebagainya
Konfirmasi penyebab demam yang spesifik sesuai klinis dan
pemeriksaan penunjang. Jika merupakan bagian tanda dan gejala dari
suatu penyakit, maka tidak dapat dikoding terpisah

Perhatikan tatalaksana
PANDUAN MANUAL VER
No Diagnosa Prosedur Kode DU DS TU
Syok hipovolemik

1 T79.4
Trauma intracranial

DU: other intracranial injures


DS: Encephalopathy
2 Compression of brain S06.2
Respiratory failure
Hemiplegia

Injury of multiple intra


3 abdominal organs without open S36.70 T79.4
wound

Injury of spinal cord

4 T79.4
Hipovolaemic shock
UAN MANUAL VERIFIKASI KLAIM INA-CBG
TS Aspek Koding

T79.4 digunakan untuk menggantikan shock hipovolemik yang


ditemukan pada pasien dengan riwayat trauma. Diagnosa trauma
intracranial tetap dapat dikoding jika mendaptkan tatalaksana

Kode DU adalah S06.2, kode compression of brain (G93.5) tidak


dikoding jika karena traumatik karena sudah termasuk dalam kode
S06.2, namun jika nan traumatik dan bisa dibuktikan maka bisa
dikoding

Kondisi injury tetap dikoding sebagai diagnosa utama jika


mendapatkan tatalaksana utama. Kode T79.4 digunakan dari injury

Kode hypovolaemic shock dapat diganti dengan kode T79.4


Apabila kondisi shock hypovolaemic disebabkan oleh trauma
Namun kode injury tetap dikode jika mendapatkan tatalaksana
tersendiri
Perhatian khusus

Pastikan bahwa penyebab shock karena trauma

Pastikan bahwa penyebab shock adalah trauma

Pastikan bahwa penyebab shock adalah trauma


PANDUAN MANUA
XXI. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Kesehatan dan Kontak Dengan Pelayanan Kesehatan
No Diagnosa Prosedur Kode
Follow up care involving removal of fractur plate and
1 Z47.0
other internal fixation disease

2 Kemoterapi oral

3 Kemoterapi Z51.1
ANDUAN MANUAL VERIFIKASI KLAIM INA-CBG
hatan
DU DS TU TS Aspek Koding

Tindakan kemoterapi oral menggunakan


kode Z51.1 sebagai DU dan kode neoplasma
sebagai DS
Perhatian khusus
Jika episode perawatan hanya untuk pengangkatan fiksasi internal, maka
kode diagnosa fractur yang terkait tidak perlu digunakan sendiri

Perhatikan protokol kemoterapi, regimen dan billing. Jenis kanker/Ca


dilihat dari hasil penunjang berupa hasil Patologi, Anatomi penilaian
keganasan sel atau analisis Bone Marrow untuk kasus keganasan pada sel
darah.

Untuk terapi adjuvan bukan merupakan bagian dari episode kemoterapi


(tidak dapat menggunakan kode Z51)

Anda mungkin juga menyukai