pelayanan rawat inap yang lebih tinggi dari tinggi dari haknya hanya bisa dilakukan satu Tentang Pengenaan Urun Biaya dan
haknya. tingkat lebih tinggi dari dari kelas yang menjadi Selisih Biaya Dalam Program
hak peserta. Jaminan Kesehatan
- Pembayaran selisih biaya dilakukan dengan
ketentuan:
Untuk peningkatan kelas pelayanan
rawat inap dari kelas 3 ke kelas 2 dan
dari kelas 2 ke kelas 1 harus membayar
sesilih biaya tarif antara kelas perawatan
tersebut
Untuk peningkatan kelas rawat inap di
atas kelas 1, harus membayar selisih
biaya paling banyak 75% dari tarif kelas
1.
- (12) Pembayaran selisih biaya pelayanan rawat
jalan eksekutif dilakukan dengan membayar
paket pelayanan rawat jalan eksekutif paling
banyak Rp. 400.000 untuk setiap episode
perawatan.
Contoh perhitungan:
Kelas 2 Kelas 1
Kelas 2 : Rp. 5.000.000
Kelas 1 : Rp. 10.000.000
Selisih 10.000.000 - 5.000.000 = 5.000.000
75/100 x 5.000.000 = 3.750.000
Jadi biaya yang haru dibayar adalah sebesar Rp.
3.750.000
Denda yang harus dibayarkan jika peserta - Kepesertaan dihentikan sementara sampai Peraturan Badan Penyelenggaraan
menunggak dengan akhir bulan sejak tanggal 1 bulan Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 5
berikutnya. Tahun 2018 Tentang Tata Cara
- Pemberhentian sementara berakhir dan status Penagihan, Pembayaran dan
kepesertaan aktif kembali apabila : Pencatatan Iuran Jaminan Kesehatan
Membayar iuran tertunggak paling dan Pembayaran Denda Akibat
banyak untuk waktu 24 bulan Keterlambatan Pembayaran Iuran
Jaminan Kesehatan BAB III tata cara
Membayar iuran pada bulan saat pembayaran tunggakan iuran dan
peserta ingin mengakhiri denda iuran jaminan kesehatan
pemberhentian sementara jaminan bagian kesatu pasal 24
- Dalam waktu 45 hari sejak status kepertaan
aktif kembali peserta wajib membayar denda
kepada BPJS Kesehatan untuk setiap
pelayanan kesehatan rawat inap tingkat
lanjutan yang diperolehnya sebesar 2,5%
dari perkiraan biaya INA-CBG untuk setiap
bulan tertunggak dengan ketentuan:
Jumlah bulan tertunggak paling
banyak 12 bulan bulan
Besar denda paling tinggi Rp.
30.000.000
Contoh perhitungan:
Pasien dirawat inap di rumah sakit dan menjalani
operasi jantung dengan biaya Rp 55.871.700 (sesuai
tarif INA CBG’s). Karena ia dirawat inap dengan
kondisi masih dalam waktu ≤ 45 hari sejak
kepesertaannya diaktifkan kembali, sebagaimana
yang ditetapkan dalam Perpres di atas, maka ia
dikenai denda 2,5%, sehingga ia wajib membayar
denda sebesar 2,5% x 5 bulan (bulan tertunggak) x
Rp 55.871.700 = Rp 6.983.962,5
Peserta dengan pelayanan operasi katarak Peserta yang memiliki visus di bawah 6/18 yang Peraturan Direktur Jaminan
telah sesuai dengan indikasi medis penderita Pelayanan Kesehatan Nomor 2 Tahun
penyakit katarak maka akan dijamin pelayanan 2018 Tentang Pelayanan Operasi
operasi katarak dengan tindakan: Katarak
Phacoemulsification
SICS
ICCE
ECCE
Kriteria pasien gawat darurat medis a. mengancam nyawa; Peraturan Badan Penyelenggara
b. adanya gangguan pada jalan nafas/airway, Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 1
pernafasan/ breathing, sirkulasi/ circulation Tahun 2018 Tentang Penilaian
dan dehidrasi / déhydration; Kegawat Daruratan dan Prosedur
c. adanya penurunan kesadaran; Pengganti Biaya Pelayanan Gawat
d. adanya gangguan hemodinamik; Darurat
e. memerlukan tindakan segera yaitu suatu
kondisi yang harus ditangani agar tidak
melewati golden period (kurang dari 6
(enam) jam), apabila melewati akan
menyebabkan kerusakan organ yang
permanen/kematian; atau
f. gejala psikotik akut/panic attack yang
membahayakan atau kegawatdaruratan lain
di bidang psikiatri.
Penggantian biaya di FKTP Secara kapitasi berdasarkan jumlah peserta yang Peraturan Badan Penyelenggara
terdaftar di FKTP Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 7
Non kapitasi berdasarkan jenis dan jumlah Tahun 2018 Tentang Pengelolaan
pelayanan kesehatan yang diberikan Administrasi Klaim Faskes dalam
a. Pelayanan ambulan untuk rujukan Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan
b. Pelayanan obat program rujuk balik
c. Pemeriksaan penunjang rujuk balik: gula
darah, HbA1c dan kimia darah
d. Pelayanan penapisan (screening) kesehatan
tertentu berupa inspeksi visual asam asetat
(IVA) atau pap smear dan gula darah
e. Pelayanan terapi krio untuk kanker leher
rahim dengan kasus pemerikasaan IVA positif
f. Pelayanan RITP dibayar paket per hari rawat
g. Pelayanan kebidanan, neonatal dan keluarga
berencana yang dilakukan oleh bidan atau
dokter sesuai kompetensi dan kewenangannya
meliputi:
1. Pemeriksaan antenatal care (ANC) dan
postnatal care (PNC)
2. Persalinan pervaginam normal, persalinan
pervaginam dengan tindakan emergensi dasar di
Puskesmas PONED, pelayanan tindakan paska
persalinan di Puskesmas PONED, pelayanan
pra rujukan pada komplikasi kebidanan dan
neonatal
3. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) berupa
pemasangan dan/pencabutan intra uterine
device (IUD)/implant, suntik KB, penanganan
komplikasi KB dan metode operasi pria
(MOP)/vasektomi
h. Protesa gigi
Penggantian biaya di FKTPL secara INA-CBG:
a. RJTL
b. RITL
Selain tarif INA-CBG, BPJS Kesehatan dapat
melakukan pembayaran kepada FKRTL yang
memberikan pelayanan:
a. Obat untuk penyakit kronis dan obat kemoterapi
b. Alat bantu kesehatan yang meliputi:
1. Kacamata
2. Alat bantu dengar
3. Protesa alat gerak
4. Protesa gigi
5. Korset tulang belakang
6. Collar neck
7. Kruk
c. Pelayanan ambulans yang diberikan antar FKRTL
d. Continuous Ambulatory Peritonial Dialysis
(CAPD)