Anda di halaman 1dari 11

STANDARISASI DATA PELAYANAN KESEHTAN

Anggotta
1. Nurul hakmah
2. Gustina muliana
3. Muzamil azan
4. Aulia firman wirejati
• Difinisi standarisasi

Standarisasi adalah proses merumuskan, menetapkan, menerapkan dan merevisi standar, yang dilaksanakan secara tertib
melalui kerjasama dengan semua pihak yang berkepentingan. Standar adalah sebuah aturan, yang biasanya digunakan untuk
bimbingan tetapi dapat pula bersifat wajib (paling sedikit dalam praktik), memberi batasan spesifikasi dan penggunaan
sebuah objek atau karakteristik sebuah proses dan karakteristik sebuah metode.Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu
yang dibakukan. termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan consensus semua pihak yang terkait dengan
memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman, perkembangan masa kinidan masa yang akan dating
untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.
Dari kata standar muncul kata standardisasi artinya proses merumuskan, menetapkan, menerapkan dan merevisi standar,
yang dilaksanakan secara tertib melalui kerjasama dengan semua pihak yang berkepentingan (Peraturan Pemerintah, 2000).
kata standard.
Istilah standarisasi berasal dari kata standar yang berarti satuan ukuran yang dipergunakan sebagai dasar pembanding
kuantitas, kualitas, nilai, hasil karya yang ada. Dalamarti yang lebih luas maka standar meliputi spesifikasi baik produk,
bahan maupun proses.Standar diikuti agar supaya kegiatan maupun hasilnya dapat diterima umum oleh penggunaan standar
atau ukuran ini adalah hasil kerja sama pihak-pihak yang berkepentingan dalam industri dimana perusahaan itu berada.
Data adalah bentuk jamak dari datum atau keterangan tentang suatu hal dari seorang atau kumpulan orang, dalam
bentuk angka atau pernyataan. Kumpulan dari hasil pengukuran atau pengamatan Misal, ketika membahas data
seorang pasien, kita dapat membicarakan tentang usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, suku, diagnosis.
Data dan Informasi berhubungan dengan pengguna data yang mewakili fakta dan pengukuran dasar dalam asuhan
kesehatan, fakta menguraikan ciri-ciri spesifik pasien elemen merupakan penjelasan fakta atau hasil pengukuran
tunggal seperti usia, jenis kelamin, Alamat, dll merupakan elemen data, Informasi merupakan data yang telah
dikumpulkan, digabungkan, dianalisa, ditafsirkan, dan/atau diubah menjadi bentuk yang dapat digunakan.
• Jenis Data

a. Dari aspek sumbernya


1) Primer
2) Sekunder
b. Dari aspek sifatnya
3) Data Kualitatif (Kategori): data yang tidak berbentuk angka
4) Data Kuantitatif (Numerik): data yang berbentuk angka
a) Diskrit = hasil menghitung (angka bulat)
b) Kontinu = hasil mengukur (angka bulat, koma)
• Jenis Data di Pelayanan Kesehatan

Data dalam pelayanan kesehatan disimpan dalam bentuk rekam kesehatan pasien, merupakan kumpulan dari
berbagai elemen data dalam rekam kesehatan yang digunakan untuk membandingkan, mengombinasikan, dan
menyajikan kondisi pasien oleh dokter dan untuk pelayanan kesehatan. Konsep pembakuan data diterima secara luas
tahun 1960 dikembangkan untuk berbagai jenis asuhan kesehatan. Tatan data asuhan akut, asuhan jangka panjang,
dan asuhan rawat jalan, tatan data yang pertama dibuat. Tatan data dibuat bertujuan untuk mengetahui elemen data
yang harus dikumpulkan dari pasien dan untuk menyeragamkan istilah-istilah umum. Minimum Data Set (MDS)
bertujuan untuk mendorong komparabilitas dan kompatibilitas data. Tatanan data dapat dicapai dengan penggunaan
butiran data yang baku dengan definisi yang seragam.
Gambar di bawah menggambarkan minimum data set pasien rawat inap di suatu RS
• Tujuan standarisasi

Tujuan Standarisasi
Tujuan standarimenerapkan dan msasi data pelayanan kesehatan adalah untuk merumuskan, menetapkan,
erevisi jenis data kesehatan, bentuk penyajian atau tampilan data
kesehatan agar seragam.
Standarisasi data pelayanan kesehatan Indonesia diatur berdasarkan peraturan pemerintah melalui peraturan menteri
kesehatan. Untuk standar data pelayanan kesehatan rumah sakit di Indonesia diatur dalam Petunjuk Teknis Sistem
Informasi Rumah Sakit (SIRS) dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1171/MENKES/PER/VI/2011 tentan
sistem informasi rumah sakit. Pasal 1 Setiap rumah sakit wajib melaksanakan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS).
(2) SIRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan dan penyajian data
rumah sakit. Pasal 2 (1) SIRS merupakan aplikasi sistem pelaporan rumah sakit kepada kementerian kesehatan yang
meliputi:
a. Data identitas rumah sakit.
b. Data ketenagaan yang bekerja di rumah sakit.
c. Data rekapitulasi kegiatan pelayanan.
d. Data kompilasi penyakit/morbiditas pasien rawat inap; dan e. Data kompilasi penyakit/morbiditas pasien rawat
jalan;
•Jenis standarisasi data pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap
1. Data Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan
Data pelayanan kesehatan rawat jalan di rumah sakit atau di sarana pelayanan
kesehatan lainya yang menyelenggarakan pengobatan kepada pasien, menurut Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/PER/III/2008 tentang Rekam Medis Pasal 3 ayat (1)
tentang isi rekam medis untuk pasien rawat jalan pada sarana pelayanan kesehatan sekurang-kurangnya memuat:
a. Identitas pasien.
b. Tanggal dan waktu.
c. Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit
d. hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik.
e. diagnosis.
f. rencana penatalaksanaan.
g. pengobatan dan/atau Tindakan.
h. pelayanan lainyang telah diberikan kepada pasien.
i. untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik.
j. persetujuan tindakan bila diperlukan.
2. Data Pelayanan Kesehatan Rawat Inap
Data pelayanan kesehatan rawat inap di rumah sakit atau di sarana pelayanan kesehatan lainya yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan rawat inap, menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/PER/III/2008 tentang Rekam Medis Pasal (3) ayat 2
tentang isirekam medis untuk pasien rawat inap dan perawatan satu hari pada sarana pelayanankesehatan sekurang-kurangnya memuat:
a. Identitas pasien; tanggal dan waktu.
b. Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit.
c. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik.
d. Diagnosis.
e. Rencana penatalaksanaan.
f. Pengobatan dan/atau tindakan.
g. Persetujuan tindakan bila diperlukan.
h. Catatan observasi klinis dan hasil pengobatan.
i. Ringkasan pulang (discharge summary).
j. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu yang
memberikan pelayanan kesehatan..
k. Pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu.
l. Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik.
Sedangkan untuk data laporan rawat inap, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1171/MENKES/PER/VI/2011 tentang
Sistem Informasi Rumah Sakit, data pelayanan
Ringkasan

1. Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun
berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan,
kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman, perkembangan
masa kini dan masa yang akan dating untuk memperoleh manfaat yang sebesarbesarnya.
2. Data adalah bentuk jamak dari datum atau keterangan tentang suatu hal dari seorang atau kumpulan orang, dalam
bentuk angka atau pernyataan. Kumpulan dari hasil pengukuran atau pengamatan. Misal, ketika membahas data
seorang pasien, kita dapat membicarakan tentang usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, suku, diagnosis.
3. Data dalam pelayanan kesehatan disimpan dalam bentuk rekam kesehatan pasien, merupakan kumpulan dari
berbagai elemen data dalam rekam kesehatan yang digunakan untuk membandingkan, mengkombinasikan, dan
menyajikan kondisi pasien oleh dokter dan untuk pelayanan kesehatan.
4. 4. Data kesehatan di rumah sakit dibagi menjadi kedalam dua bagian besar yaitu data pelayanan rawat jalan
(ambulatory) dan data pelayanan rawat inap.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai