MATEMATIKA BISNIS
DOSEN PENGAMPU :
Dra. Pesta Gultom,M.M
DISUSUN OLEH :
Deby Jocelyn (233010029)
Aurelia Wijaya (233010005)
Nina Hartati (233010017)
Andres Novelius (233010016)
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan berkat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyusun
dan menyelesaikan tugas Critical Book Review (CBR) ini dengan baik
dan tepat waktu. Kami juga berterima kasih kepada Ibu Dra. Pesta
Gultom,M.M selaku dosen pengampu mata kuliah Matematika Bisnis
yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Pemahaman yang kuat mengenai Konsep Dasar Matematika dan
Sifat – Sifat Matematika bisnis telah menjadi menjadi pijakan utama
dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan banyak bidang
kehidupan lainnya. Matematika bukan hanya sekadar serangkaian rumus
dan angka, tetapi juga terdapat bahasa universal yang membuka jendela
ke pemahaman yang lebih dalam tentang struktur alam semesta ini.
Konsep dasar seperti bilangan, geometri, perbandingan, dan aljabar
adalah fondasi penting bagi setiap pembelajar untuk memahami konsep
yang lebih kompleks dalam bidang ilmu matematika. Sifat-sifat
matematika seperti komutativitas, asosiativitas, distributif, dan lainnya
bukan hanya sekadar aturan-aturan yang terpisah, tetapi prinsip-prinsip
yang mendasari struktur matematika itu sendiri. Pemahaman mendalam
tentang sifat-sifat ini tidak hanya diperlukan dalam penyelesaian masalah
matematika, tetapi juga dalam pengembangan pemikiran logis dan
analitis yang kritis.
Kami sadar bahwa tugas yang kami selesaikan ini masih banyak
kekurangan, baik dari segi penulisan maupun dari segi materi. Oleh
sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan guna menyempurnakan makalah ini. Atas perhatian serta
waktunya kami sampaikan banyak terima kasih.
I
Medan, 9 Desember 2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1. Latar Belakang........................................................................................................1
1.2. Tujuan........................................................................................................................1
1.3. Manfaat......................................................................................................................1
1.4. Identitas Buku.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................3
2.1 Buku Pertama...........................................................................................................3
2.2 Buku Kedua............................................................................................................15
2.3 Kelebihan................................................................................................................20
2.4 Kekurangan.............................................................................................................22
BAB III PENUTUP..............................................................................................................23
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................23
3.2 Saran.........................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................24
II
BAB I PENDAHULUAN
1.3. Manfaat
Yang menjadi tujuan pembuatan Critical Book Review (CBR)
ialah :
1) Menambah wawasan mahasiswa dalam menggali
informasi dan menyampaikan gagasannya dalam sebuah
penelitian
2) Dengan adanya CBR dapat melatih mahasiswa/i agar
dapat melihat atau membandingkan dua jurnal dengan
tema yang sama.
3) Melatih mahasiswa/i untuk berpikir dan mengemukakan
ide baru dari perbandingan jurnal yang telah dilakukan.
1
1.4. Identitas Buku
Buku Pertama
Nama Buku : Matematika Ekonomi
Penulis : Amir Tjolleng, M.Sc.
Penerbit : Yrama Widya
Tahun Terbit : 2019
ISBN : 978-623-205-096-9
Halaman : 294 halaman
Buku Kedua
Nama Buku : Matematika Ekonomi dan Bisnis
Penulis : Josep Bintang Kalangi
Penerbit : Salemba Empat
Tahun Terbit : 2020
ISBN : 978-979-061-542-7
Halaman : 422 halaman
2
BAB II PEMBAHASAN
I. Himpunan
A. Pengertian dan Notasi Himpunan
1. Pengertian Himpunan
Di sekitar kita terdapat beragam objek atau benda
dengan karakteristik yang berbeda. Untuk memudahkan
pengenalan dan pengelompokan benda-benda tersebut,
kita dapat mengelompokkannya berdasarkan karakteristik
tertentu. Benda yang dimaksud tidak terbatas pada objek
nyata tapi juga abstrak, seperti bilangan. Sekumpulan
benda atau objek yang dapat didefinisikan dengan baik
dan jelas disebut himpunan.
Contoh:
a. Kumpulan hewan berkaki dua.
b. Kumpulan nama-nama pulau di Indonesia yang diawall
huruf S.
Kedua contoh di atas merupakan suatu himpunan karena
dapat ditentukan anggotanya dengan jelas. Kumpulan
hewan berkaki dua antara lain ayam, itik, burung, dan
lain-lain. Kumpulan hewan berkaki dua adalah suatu
himpunan karena setiap disebut hewan berkaki dua, maka
hewan tersebut pasti termasuk dalam kumpulan tersebut.
Begitu pula dengan kumpulan nama – nama pulau di
Indonesia yang diawali huruf S seperti Sumatera dan
Sulawesi.
3
c) Setiap benda atau objek yang berada dalam suatu
himpunan disebut anggota atau elemen dan
himpunan itu dan dinotasikan dengan ∈.
d) Setiap benda atau objek yang tidak termasuk dalam
suatu himpunan dikatakan bukan anggota himpunan
dan dinotasikan dengan ∉
e) Gunakanlah tanda"," untuk memisahkan anggota
yang satu dengan yang lain
f) Jika anggota suatu himpunan masih banyak dan
tidak dapat ditulis kan satu per satu dapat
digunakan tanda tiga titik atau"..."
g) Untuk menyatakan banyaknya anggota suatu
himpunan digunakan lambang n. Bilangan yang
menyatakan banyaknya anggota himpunan disebut
bilangan kardinal. Untuk menyatakan banyaknya
anggota himpunan A dapat dituliskan dengan notasi
n(A).
Contoh:
Diketahui A adalah himpunan bilangan cacah
kurang dari 10.
A={0,1,2,3,4,5,6,7,8,9}
Banyaknya himpunan A=n(A)=10
2 ∉A sedangkan 10 ∈ A
B adalah himounan bilangan genap lebih dari
atau sama dengan 12.
B={12,14,16,18,20,22,...}
4
kurawal, dan anggota-anggotanya dipisahkan
dengan tanda koma.
Contoh:
Misalkan A (bilangan genap antara 10 dan 20). Jika
dinyatakan dengan mendaftarkan anggota-anggota
himpunan A, maka ditulis A=(12,14,16,18)
c) Notasi Pembentuk Himpunan
Menyatakan himpunan dengan notasi pembentuk
himpunan dilakukan dengan cara menyebutkan
semua syarat/sifat keanggotaan. Namun, anggota
himpunan dinyatakan dengan suatu peubah. Peubah
yang biasa digunakan adalah x, y, atau z
Contoh:
Misalkan
A = {bilangan genap antara 10 dan 20}. Jika
dinyatakan dengan notasi pembentuk himpunan,
maka ditulis
A={x|x<15, x ∈ bilangan prima}
2. Himpunan Nol
Himpunan nol adalah himpunan yang hanya
mempunyai 1 anggota, yaitu nol (0).
Contoh :
5
Jika K={x|x<1, x ∈C} maka K={0} atau n(K)=1. Himpunan
K disebut himpunan nol. Anggota himpunan K adalah 0.
Jadi, himpunan K bukan merupakan himpunan kosong
3. Himpunan Semesta
Himpunan semesta adalah himpunan yang memuat
semua anggota atau objek himpunan yang sedang
dibicarakan. Himpunan semesta sering dilambangkan
dengan S.
Contoh :
Jika P={pisang, jeruk, apel, anggur}, maka semesta
pembicaraan dari himpunan P adalah himpunan S=(buah-
buahan). Dengan kata lain. S adalah himpunan semesta
dari P. Himpunan S memuat semua anggota himpunan P.
4. Himpunan Berhingga
Telah disinggung sebelumnya bahwa banyaknya
anggota himpunan A dinyatakan dengan n(A). Himpunan
yang memiliki banyak anggota berhingga disebut
himpunan berhingga.
Contoh :
Jika suatu himpunan dinyatakan dengan mendaftar
anggota - anggotanya, maka kita dapat menentukan
banyaknya anggota himpunan tersebut. Jika A adalah
himpunan bilangan prima kurang dari 15, maka
A={2,3,5,7,11,13} dengan n(A)=6. Himpunan A disebut
himpunan berhingga, artinya banyaknya anggota
himpunan A berhingga
6
C. Himpunan Bagian
1. Pengertian Himpunan Bagian
Himpunan A merupakan himpunan bagian B jika setiap
anggota A juga menjadi anggota B dan dinotasikan A ⊂B
atau B⊃A. Himpunan A bukan merupakan himpunan bagian
B, jika terdapat anggota A yang bukan anggota B, dan
dinotasikan A ⊄B. Setiap himpunan A merupakan himpunan
bagian dari himpunan A sendiri, ditulis A⊂A.
2. Menentukan Banyaknya Himpunan Bagian dari Suatu
Himpunan
Terdapat hubungan antara banyaknya anggota suatu
himpunan dengan banyaknya himpunan bagian himpunan
tersebut. Banyaknya semua himpunan bagian dari suatu
himpunan adalah 2 n , dengan n menyatakan banyaknya
anggota himpunan tersebut. Untuk menentukan banyaknya
himpunan bagian dari suatu himpunan yang mempunyai n
anggota dapat digunakan pola segitiga Pascal (Pascal
triangle) di bawah ini.
D. Hubungan Antarhimpunan
1. Himpunan Saling Lepas atau Saling Asing
Dua himpunan yang tidak kosong dikatakan saling
lepas atau saling asing jika kedua himpunan tersebut tidak
mempunyai anggota Persekutuan.
2. Himpunan Tidak Saling Lepas atau Saling Berpotongan
Dua himpunan A dan B dikatakan tidak saling lepas
atau berpotongan jika A dan B mempunyai anggota
persekutuan, tetapi masih ada anggota A yang bukan
anggota B dan ada anggota B yang bukan anggota A.
7
3. Himpunan Sama
Dua himpunan dikatakan sama, apabila kedua
himpunan mempunyai anggota yang tepat sama.
4. Himpunan Ekuivalen
Dua himpunan A dan B dikatakan himpunan yang ekuivalen
apabila kedua himpunan tersebut memiliki banyak anggota
yang sama. Dengan demikian, himpunan A dan B dapat
dinyatakan dengan n(A) = n(B).
E. Operasi Himpunan
a. Irisan Dua Himpunan
A ∩ B = {x | x ∈ A dan x ∈ B}.
b. Gabungan Dua Himpunan
A ∪ B = {x|x ϵ A atau x ϵ B}
c. Selisih Dua Himpunan
A – B = {x|x ϵ A atau x ∉ B}
d. Komplemen Suatu Himpunan
AC = {x| x ∉ A, x ∈ S}
e. Sifat – sifat Operasi Himpunan
- Sifat – sifat Irisan Himpunan
- Sifat – sifat Gabungan Himpunan
- Sifat – sifat Selisih Himpunan
F. Diagram Venn
1. Pengertian Diagram Venn
Dalam diagram Venn, daerah himpunan semesta dinyatakan
dengan daerah persegipanjang, sedangkan himpunan lain
dalam semesta pembicaraan dinyatakan dengan kurva mulus
tertuutp sederhana dan noktah – noktah untuk menyatakan
anggotanya.
8
Diketahui S = {1,2,3,…,10}, A = {1,2,3,4,5} dan B =
{6,7,8,9,10}. Nyatakan himpunan – himpunan tersebut
dalam diagram venn.
Jawaban :
S = {1,2,3,…,10}, A = {1,2,3,4,5} dan B = {6,7,8,9,10}.
Karena A ∩ B = ∅, maka diagram venn dari himpunan S, A
dan B digambarkan sebagai berikut :
II. Turunan
A. Pengertian Turunan Pertama
Kemiringan garis merupakan rasio antara perubahan
jarak vertikal dengan jarak horizontal. Pada garis lurus,
kemiringannya selalu tetap yang menunjukkan bahwa
tingkat perubahan y karena perubahan x sepanjang garis
mempunyai perbandingan yang selalu sama. Berbeda halnya
dengan garis lengkung atau kurva, kemiringannya tidak
selalu sama karena setiap titik-titiknya memiliki
kemiringan yang berbeda-beda.
9
B. Kaidah – kaidah Turunan Pertama
1. Turunan dari suatu konstanta k adalah 0
10
7. Turunan pertama dari suatu fungsi berpangkat n,
misalkan fungsi tersebut finyatakan dengan u= f(x),
sehingga :
11
Fungsi turunan dari turunan pertama dinamakan fungsi
turunan kedua yang dinotasikan dengan
d 2 y/dx 2 =y”=d 2 f(x)/dx 2 =f”(x)
PENERAPAN TURUNAN DALAM EKONOMI
Beberapa penerapan turunan dalam ekonomi diantaranya
perilaku komsumen, perilaku produsen dan elastisitas.
A. Perilaku Komsumen
Perilaku konsumen adalah suatu rangkaian proses yang
dilakukan oleh seseorang atau organisasi berupa kegiatan
membeli atau menggunakan barang dalam aktivitas
konsumsi. Dasarnya, perilaku konsumen menitikberatkan
pada bagaimana konsumen memaksimumkan sumber daya
yang dimilikinya berupa uang guna memenuhi
kebutuhannya terhadap sejumlah produk baik itu berupa
barang maupun jasa.
12
yang bisa dibeli oleh konsumen dengan pendapatan
yang terbatas. Perpaduan antara kurva indiferen
den ges anggaran ini akan memberikan gambaran
kepuasan yang dicapai oleh konsumen saat
mengonsumsi dua jenis barang berbeda dengan
tingkat pendapatan tertentu.
Dalam analisis ekonomi, analisis perilaku
konsumen dengan pendekatan ordinal sering pula
disebut dengan analisis kurva indiferen. Kurva
indiferen menunjukkan titik-titik kombinasi jumlah
barang x dan y yang dikonsumsi dengan nilai guna
atau Tingkat kepuasan yang sama.
F(x,y)=a
B. Perilaku Produsen
1. Produk Produsen
Hubungan antara banyaknya input proses
produksi dinamakan fungsi produksi. Fungsi produksi
terdapat tiga konsep produk produsen yang penting,
yaitu :
Produk Total (Total Product)
Produk total adalah jumlah total dari output
yang dihasilkan dalam proses selalma periode watu
tertentu.
13
Dalam kegiatan produksi barang atyau jasa terdapat
bebrapa jenis biaya yang dihubungkan dengan tingkat
output, diantaranya :
a. Biaya Tetap (Fixed Cost)
b. Biaya Tetap Rata – rata (Average Fixed Cost)
c. Biaya Variabel (Variable Cost)
d. Biaya Variabel Rata – rata (Average Variable
Cost)
e. Biaya Total (Total Cost)
f. Biaya Total Rata – rata (Average Total Cost)
g. Biaya Marginal (Marginal Cost)
3. Penerimaan Produsen
Dalam pembahasan penerimaan produsen terdapat 3
hal yang perlu dipahami, yaitu :
Penerimaan Total (Total Revenue)
Penerimaan Rata – rata (Average Revenue)
Penerimaan Marginal (Marginal Revenue)
14
C. Elastisitas Permintaan
Elastisitas menunjukkan tingkat perubahan atau
kepekaan dari suntu variabel terhadap perubahan variabel
lainnya. Dalam ilmu ekonomi, elastisitas permintaan
digunakan untuk menghitung besarnya perubahan relatif
jumlah barang yang dibeli konsumen sebagai akibat
adanya perubahan salah satu faktor yang
mempengaruhinya.
Elastisitas permintaan yang dihubungkan dengan harga
barang itu sendiri dinamakan elastisitas harga
permintaan. Selanjutnya, elastisitas permintaan yang
dikaitkan dengan harga barang lain disebut elastisitas.
Apabila elastisitas permintaan dihubungkan dengan
besarnya pendapatan, maka disebut elastisitas
pendapatan. Elastisitas harga permintaan merupakan
persentase perubahan jumlah barang yang diminta akibat
adanya perubahan harga barang tersebut sebesar satu
persen. Besar kecilnya perubahan dinyatakan dengan
koefisien atau angka elastisitas yang dapat disimbolkan
dengan E p .
E p = Persentase perubahan jumlah barang yang
diminta/Persentase perubahan harga
15
dipisahkan dengan tanda koma. Ada dua cara untuk menulis suatu
himpunan, yaitu:
S = { 1, 2, 3, 4, 5 }
16
- Himpunan kosong ( empty set ) atau himpunan nol ( null set )
adalah himpunan yang tidak berisi elemen satupun. Himpunan
kosong ini dilambangkan dengan ∅ atau { }.
Operasi di dalam himpunan meliputi: gabungan ( union ), irisan
( intersection ), dan komplemen.
Gabungan ( union ) dari dua himpunan A dan B adalah suatu
himpunan baru yang berisikan elemen-elemen baik yang dimiliki
oleh A dan B. Himpunan gabungan diberi simbol A ∪ B ( A
gabungan B ).
Contoh: Jika A = { 1, 3, 5, 7 } dan B { 2, 4, 6, 8 }
maka A ∪ B = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 }
maka A ∩ B = { 3, 5 }
17
barang itu sendiri dan variabel-variabel bebas lain yang
mempengaruhinya secara parsial disebut sebagai
elastisitaspenawaran.Defenisi elastisitas harga dari permintaan
adalah perubahan persentasejumlah yang diminta oleh konsumen
dibagi dengan perubahan persentase dari hargabarang itu sendiri.
Dengan rumus : Ehd, x = perubahan persentase jumlah yang
diminta dari barang x / perubahan persentase harga barang x
Q = a/pm
2. Fungsi Biaya
18
Biaya rata-rata , dengan rumus : AC = TC/Q = f(Q)/Q
Jika fungsi biaya total jangka pendek berbentuk kubik adalah :TC
= aQ3 + bQ2 + cQ + d, dimana a > 0, b ≤ 0 , c ≥ 0, d ≥ 0 dan b2≤
3ac, maka biaya rata-rata : AC = TC/Q= 2aQ + b – d/Q2
3. Fungsi Penerimaan
19
diminta atau yang terjual dengan harga produk per unit , dengan
rumus :TR =P. Q = f(Q) . Q, penerimaan rata-rata : AR =
TR/Q=P.Q/Q=P, MR = f ’(Q).
4. Laba Maksimum
7. Model-model Persediaan
20
Model potongan jumlah, dengan rumus : TC = [D/Q] (S) + [Q/2]
(H) + PD
2.3 Kelebihan
Buku pertama
Kelebihan pada buku pertama dengan judul Matematika
Ekonomi oleh Amir Tjolleng, M.Sc
Kelebihan buku :
-Cover depan buku dilengkapi identitas buku yang tertera,
mulai dari judul buku, penulis serta penerbit buku
-Pada buku ini menyajikan penulisan kalimat yang sistematis,
dimana penjelasan suatu topik materi dijabarkan dengan jelas
dan dibedakan bab antara satu topik dengan topik lainnya.
-Buku ini memberikan pemahaman matematika yang relevan
dan dapat diterapkan dalam konteks ekonomi, dapat membantu
pembaca mengkaitkan konsep matematika dengan situasi
ekonomi sehari-hari.
- Buku ini memberikan soal soal latihan yang melibatkan
pembaca dalam meningkatkan keterampilan analisis dan
pemecahan masalah sesuai dengan materi.
- Pada buku ini memiliki grafik dan kurva yang dapat
memperjelas materi dan memungkinkan pembaca untuk
cepat memahaminya
Buku Kedua
Kelebihan pada buku kedua/pembanding dengan judul
Matematika Ekonomi dan Bisnis oleh Joseph Bintang Kalangi
Kelebihan buku :
- Perpaduan warna pada cover depan buku cukup beragam dan
gambar pada cover merefleksikan isi buku tersebut.
21
- Judul buku tertulis jelas dengan ukuran yang cukup besar
disertai dengan identitas yang lengkap, misalnya nama penulis,
penerbit buku, dan edisi berapa buku tersebut diterbitkan
- Buku ini juga menonjolkan aplikasi langsung matematika
dalam situasi ekonomi dan bisnis, membantu pembaca
mengaitkan teori dengan praktik. Selain itu, penjelasan yang
mudah dipahami dan contoh kasus yang relevan mungkin
menjadi nilai tambah untuk mempermudah pemahaman konsep-
konsep tersebut.
- Pengerjaan soal dengan rumus dapat dibuktikan melalui
contoh soal yang diberikan
- Kelebihan buku ini mungkin mencakup pendekatan yang jelas
dan aplikatif dalam mengajarkan konsep-konsep matematika
yang relevan dengan konteks ekonomi dan bisnis.
- Buku tersebut memberikan contoh-contoh kasus nyata yang
membantu pembaca memahami penerapan matematika dalam
keputusan ekonomi dan bisnis. Selain itu, penekanan pada
aspek praktis dan solusi yang komprehensif mungkin menjadi
keunggulan buku tersebut.
2.4 Kekurangan
22
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari Critical Book Review yang telah dibuat diatas kami mendapatkan
semakin banyak wawasan mengenai Himpunan dan Turunan serta Penerapannya
dalam Bisnis. Dengan membandingkan dua buku kami juga jadi paham bahwa
buku pertama atau pembelajaran dengan satu buku menjadi kurang efektif
karena ada beberapa atau bahkan banyak pembahasan mengenai materi yang
dipelajari dengan buku yang dibaca. Oleh karna itu, kita memerlukan 2/3 buku
untuk dijadikan pembanding agar mendapatkan penjelasan materi yang sangat
lengkap. kita tahu bahwa kedua buku sama-sama memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Sehingga dapat kami simpulkan bahwa kedua
buku yang telah kami rangkum tersebut sudah baik dan layak dijadikan bahan
pembelajaran walaupun masih ada kekurangan yang harus diperbaiki.
3.2 Saran
Adapun saran untuk kedua buku tersebut agar dapat memperbaiki
kekurangan yang ada di dalam masing-masing buku. Sehingga, orang – orang
yang ingin menggunakan buku tersebut untuk memahami pembelajaran yang ia
cari dapat memahaminya secara lengkap. Dan hal tersebut juga dapat membantu
dan mempermudah mahasiswa’i atau pelajar lainnya yang ingin membuat
Critical Book Review (CBR) atau jurnal dalam bentuk lain agar dapat
memaksimalkan penggunaan buku sebagai bahan atau referensi pembelajaran.
23
DAFTAR PUSTAKA
24