Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena limpahan berkah dan
rahmatNya penyusunan Matematika 4 untuk sekolah dasar ini dapat kami
selesaikan.
Matematika tidak pernah lepas dari segala jenis dimensi kehidupan sehari-
hari yang berkaitan dengan Matematika. Dengan demikian diperlukan
kemampuan siswa untuk berfikir kritis, logis, dan sistematis untuk
menyelesaikannya.
Penulis
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
DAFTAR ISI......................................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................3
PECAHAN.........................................................................................................................3
A. Arti Pecahan...........................................................................................................3
B. Pecahan Senilai dan Menyederhanakan Pecahan....................................................4
C. Membandingkan dan Mengurutkan Pecahan..........................................................5
D. Berbagai Bentuk Pecahan.......................................................................................8
E. Mengubah Berbagai Bentuk Pecahan...................................................................10
F. Pembulatan dan Penaksiran Pecahan....................................................................11
Uji Kompetensi....................................................................................................15
BAB II.............................................................................................................................17
OPERASI HITUNG BILANGAN CACAH....................................................................17
A. Operasi Hitung Bilangan Cacah...........................................................................17
B. Pembulatan dan Penaksiran Bilangan...................................................................18
Uji Kompetensi....................................................................................................21
BAB III............................................................................................................................21
KPK dan FPB...................................................................................................................21
A. Kelipatan dan Faktor Bilangan.............................................................................22
B. Faktor dan Kelipatan Suatu Bilangan...................................................................22
C. KPK dan FPB.......................................................................................................25
D. Pemecahan Masalah yang Berkaitan dengan KPK dan FPB................................30
Uji Kompetensi....................................................................................................31
BAB IV............................................................................................................................32
BANGUN SEGI BANYAK.............................................................................................32
A. Pengertian Segi Banyak........................................................................................32
B. Jenis-Jenis Segi Banyak.......................................................................................34
Uji Kompetensi....................................................................................................39
BAB V.............................................................................................................................40
KELILING DAN LUAS BANGUN DATAR..................................................................40
A. Keliling dan Luas Bangun Datar..........................................................................40
B. Luas Gabungan Bangun Datar..............................................................................41
C. Menyelesaikan Masalah Yang Berkaitan Dengan Keliling Dan Luas Bangun Datar
44
Uji Kompetensi....................................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................51
BAB I
PECAHAN
A. Arti Pecahan
Pecahan adalah bagian dari keseluruhan atau bagian dari sekelompok
a
benda. Pecahan biasa adalah bilangan yang dinyatakan dalam bentuk , dengan a
b
dan b adalah bilangan bulat serta b tidak sama dengan 0.
Contoh :
1
Bagian yang diwarnai dari gambar di atas menyatakan pecahan
4
Jika a, b, dan c adalah anggota bilangan bulat, pecahan dapat dinyatakan dalam
berbagai bentuk :
a
= pecahan biasa
b
a
c = pecahan campuran
b
a,b = pecahan decimal
a% = persen
Latihan
Tentukan nilai pecah dari gambar berikut!
B. Pecahan Senilai dan Menyederhanakan Pecahan
Pecahan senilai
Pecahan senilai adalah pecahan yang dituliskan dalam bentuk berbeda,
tetapi mempunyai nilai yang sama. Cara menentukan pecahan senilai :
1
Contoh: x 3 = 3/6, 3/100 x 2 = 6/200
2
2. Membagi bilangan dengan penyebutnya, dengan bilangan yang sama, kecuali 0
1
Contoh: : 3 = 3/6, 3/100 : 2 = 6/200
2
Menyederhanakan Pecahan
9 6 3
Contoh : = dengan bentuk sederhana
12 8 4
Uji Kompetensi
9 12 18 24
1. 2. 3. 4.
12 30 24 30
20 28 15 18
5. 6. 7. 8.
30 42 20 30
Contoh:
1/2 … 1/6
Kita samakan penyebut menjadi:
3/6 … 1/6
3/6 > 1/6
Jika penyebut tidak sama, kita bisa membandingkan pecahan dengan melakukan
perkalian sila.
Contoh:
1/2 … 2/3
Kita kalikan silang sehingga:
1×3 = 3
2×2 = 4
sehingga 3<4
maka 1/2 < 2/3
Uji Kompetensi
Mengurutkan Pecahan
Contoh Soal 1:
Urutkan pecahan berikut dari yang terkecil! 3/7, 1/7, 5/7
Pembahasan :
Kalau diperhatikan penyebut ketiga pecahan tersebut sudah sama yaitu 7.
Untuk mengurutkan pecahan dengan penyebut sama, tinggal dilihat pembilang.
Pembilang yang lebih besar, merupakan pecahan terbesar.
Sehingga urutan dari terkecil = 1/7, 3/7, 5/7
Contoh Soal 2:
Urutkan pecahan berikut dari yang terkecil! 3/6, 2/3, 4/12
Pembahasan:
Karena kita penyebut pecahan berbeda, kita samakan penyebut pecahan tersebut.
Penyebut pecahan bisa jadi sama jika kita jadikan penyebutnya 12.
3/6 = 6/12
2/3 = 8/12
4/12
Kalau penyebut sudah sama, kita urutkan pecahan dengan membandingkan
pembilang:
Urutan pecahan dari terkecil = 4/12, 3/6, 2/3
Uji Kompetensi
1. Pecahan Biasa
Pecahan biasa adalah pecahan yang hanya terdiri atas pembilang dan penyebut.
Pecahan campuran adalah pecahan yang nilai pembilangnya lebih besar daripada
nilai bilangan penyebut.
1
Sehingga pecahan tersebut bisa disederhanakan menjadi 1 atau satu satu per
4
empat.
3. Pecahan Desimal
Pecahan desimal adalah bentuk lain dari penghitungan pecahan yang ditandai
dengan tanda koma (,).
Pecahan desimal juga merupakan pecahan yang nilai penyebutnya 10, 100, 1000,
dan seterusnya.
Contohnya: pecahan 4/10 dapat diubah menjadi bilangan desimal, menjadi 0,4.
4. Bentuk Persen
Uji Kompetensi
1. 55/100
2. 22/100
3. 50/100
4. 20/100
5. 10/100
Contoh :
Cara mengubah pecahan campuran menjadi pecahan pecahan biasa
Contoh :
Uji Kompetensi
Ubahlah Pecahan dibawah ini dari pecahan biasa menjadi pecahan campuran atau
sebaliknya !
1. 7/2 3. 17/4
2. 10/4 4. 24/5
Untuk materi ini, Admin Guru Dikdas Lamongan akan turut menjelaskan
tentang: (1) Pembulatan ke Puluhan Terdekat, (2) Pembulatan ke Ratusan
Terdekat, dan (3) Pembulatan ke Ratusan Terdekat.
47 dibulatkan menjadi 50
32 dibulatkan menjadi 30
55 dibulatkan menjadi 60
24 dibulatkan menjadi 20
88 dibulatkan menjadi 90
Uji Kompetensi
1. Tulislah pembulatan bilangan berikut sampai puluhan terdekat!
75 dibulatkan menjadi ….
58 dibulatkan menjadi ….
35 dibulatkan menjadi ….
59 dibulatkan menjadi ….
82 dibulatkan menjadi ….
49 + 43 = ....
Taksiran rendah = ....
Taksiran terdekat = ....
Taksiran tinggi = ....
53 – 24 = ....
Taksiran rendah = ....
Taksiran terdekat = ....
Taksiran tinggi = ....
45 x 23 = ....
Taksiran rendah = ....
Taksiran terdekat = ....
Taksiran tinggi = ....
79 : 24 = ....
Taksiran rendah = ....
Taksiran terdekat = ....
Taksiran tinggi = ....
2. Operasi hitung campuran terdiri atas perkalian dan pembagian dilakukan urut
dari depan.
Contoh:
12x3 : 9 = 36 : 9 = 4
20 : 5x7 = 4x7 = 28
Penaksiran
Taksiran merupakan perkiraan terdekat dari suatu hasil operasi hitung.
Ada 3 macam taksiran dalam operasi hitung, yaitu:
a. Taksiran tinggi
Taksiran tinggi dilakukan dengan cara semua bilangan yang akan
dioperasikan dibulatkan ke atas terlebih dahulu. Penaksiran pada operasi
penjumlahan dan pengurangan
b. Taksiran rendah
Taksiran rendah dilakukan dengan cara semua bilangan yang akan
dioperasikan dibulatkan ke bawah terlebih dahulu.
c. Taksiran terbaik
Taksiran baik dilakukan dengan cara semua bilangan yang akan
dioperasikan dibulatkan ke dalam puluhan, ratusan, atau ribuan terdekat terlebih
dahulu.
Contoh penaksiran:
Uji Kompetensi
1. Tentukan pembulatan kesatuan terdekat dari 28,67
2. Pembulatan dari 6,1 yaitu….
3. Pembulatan dari puluhan terdekat untuk 48 yaitu…
4. Pembulatan dari ratusan terdekat untuk 379,258 yaitu…
5. Pembulatan keratusan terdekat untuk 499,5 yaitu…
BAB III
KPK dan FPB
Jawab:
Contoh:
Kelipatan bilangan 5 adalah 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, ...
Faktorisasi Prima
1. Faktor Prima
Penyelesaian:
Misalnya,
Kelipatan persekutuan 2 adalah 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, ... dst
Kelipatan persekutuan 3 adalah 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, ... dst
Jadi, KPK 2 dan 3 adalah 6, 12, 18, ... dst
Contoh:
1. Tentukan KPK dari 6 dan 12
Penyelesaian
Faktorisasi dari 6 = 2 x 3
Faktorisasi dari 12 = 2 x 2 x 3 = 22 x 3
Faktorisasi dari 12 = 2 x 2 x 3 = 2₂ x 3
Faktorisasi dari 12 = 2 x 2 x 2 x 2 = 2₄
3. Fitri les Matematika setiap 3 hari sekali. Lina les Matematika setiap 4 hari
sekali. Pada tanggal 25 Juli 2019 mereka berangkat les bersama. Sebelumnya,
mereka telah berangkat les bersama pada tanggal ...
Penyelesaian:
Faktorisasi dari 3 = 3 x 1 = 3
Faktorisasi dari 4 = 2 x 2 = 2₂
KPK = 2₂ x 3 = 12
Diperoleh nilai KPK dari bilangan 3 dan 4 adalah 12, artinya Fitri dan Lina
bertemu setiap 12 hari sekali.
Jadi, Fitri dan Lina sebelumnya berangkat les bersama pada tanggal 13 Juli.
Faktor persekutuan terbesar adalah faktor yang sama dua bilangan atau
lebih, nilai terbesar dari faktor bilangan tersebut. Cara menentukan faktor
persekutuan dari dua bilangan dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut.
A. Tulis dua bilangan yang merupakan hasil perkalian kedua bilangan tersebut.
B. Jika mungkin lanjutkan seperti cara di atas
C. Berhenti jika pada baris terakhir menunjukkan faktor-faktor prima.
Misalnya:
Faktor dari 4 adalah = (1, 2, 4)
Faktor dari 8 adalah = (1, 2, 4, 8)
Faktor persekutuan dari 4 dan 8 adalah = 1, 2, 4
Jadi, FPB dari 4 dan 8 adalah 4
Contoh:
1. Tentukan FPB dari bilangan 21 dan 35
Penyelesaian:
Faktorisasi dari 21 = 3 x 7
Faktorisasi dari 35 = 5 x 7
Jadi, FPB dari 21 dan 35 adalah 7
2. Tentukan FPB dari 16 dan 24
Penyelesaian:
Faktorisasi dari 16 = 2 x 2 x 2 x 2 = 24
Faktorisasi dari 24 = 2 x 2 x 2 x 3 = 23 x 3
FPB = 23 = 8
Sehingga FPB dari 16 dan 24 adalah 23 = 8
Dari penyelesaian tersebut, terlihat bahwa untuk menentukan FPB dari dua
bilangan dapat dilakukan dengan mengalikan faktor-faktor prima yang sama dari
bilangan-bilangan tersebut dengan pangkat yag terkecil.
Penyelesaian:
Faktorisasi dari 20 = 2 x 2 x 5 = 22 x 5
Faktorisasi dari 30 = 2 x 3 x 5
FPB dari 20 dan 30 adalah = 2 x 5 = 10 Sehingga,
Jumlah jeruk pada setiap plastik = 20/10 = 2 jeruk
Jumlah salak pada setiap palstik = 30/10 = 3 salak
Masalah II
Kelipatan 5 adalah 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45, 50, 55, 60, 65, 70, 75, 80, 85,
90, 95, 100, 105, 110, 115, 120, 125, 130, 135, 140, …
Maka KPK dari 4, 7, 5 adalah 140
Ketiga lampu tersebut akan menyala bersama-sama pada detik ke 140.
Uji Kompetensi
1. KPK dari 12 dan 30 adalah ….
2. KPK dari 12 dan 30 adalah ….
3. Faktor persekutuan dari 20 dan 24 adalah ….
4. Kanina berjalan-jalan setiap 4 hari sekali sedangkan Danya berjalan-jalan
setiap 6 hari sekali.
Kamu berjalan-jalan pada 15 Juli 2018. Pada tanggal berapa kamu akan
berjalan bersama-sama Danya dan Kanina untuk yang kedua dan ketiga kali?
5. Hana mempunyai 20 kue berwarna merah dan 25 kue berwarna biru. Kue
tersebut dibungkus kemudian dijual pada teman-temannya di sekolah.
Berapa banyak paket kue yang dapat dibuat Hana?
Berapa banyak lapisan dan potongan kue per bungkus?
BAB IV
BANGUN SEGI BANYAK
Garis, titik, bidang, dan garis merupakan ide dasar yang tidak
mempunyai definisi dalam bidang geometri merupakan objek (benda) yang
abstrak. Suatu titik dalam geometri tidak mempunyai ukuran. Titik tidak
mempunyai panjang tidak mempunyai tebal, dan tidak mempunyai lebar. Suatu
titik menunjuk suatu posisi, tempat, atau letak tertentu dari suatu objek. Suatu titik
biasanya digambar dengan suatu noktah, noktah yang digambar pada kertas cukup
memberikan gambaran secara kasar kepada kita tentang ide suatu posisi atau letak
suatu titik yang dibicarakan.
Himpunan semua titik membentuk suatu ruang. Maka dengan demikian
yang menjadi perhatian kita adalah himpunan bagian dari ruang. Salah satu
himpunan bagian dari ruang adalah bidang. Jadi, bidang merupakan himpunan
titik atau suatu bidang penuh dengan titik. Panjang dan lebar suatu bidang adalah
tak terhingga. Dua garis dapat sejajar, berpotongan, atau bersilangan. Dua garis
adalah sejajar, jika kedua garis itu terletak pada satu bidang dan tidak mempunyai
titik persekutuan. Dua garis disebut berpotongan adalah jika kedua garis itu
mempunyai titik persekutuan. Dua garis disebut bersilangan adalah jika kedua
garis yang tidak terletak pada satu bidang dan tidak mempunyai titik sekutu. Ruas
garis merupakan bagian dari suatu garis, serta sinar garis merupakan himpunan
bagian dari suatu garis.
Sudut adalah gabungan dua sinar garis dan masing-masing disebut kaki
sudut. Sudut siku-siku adalah sudut yang ukurannya 90 derajat. Sudut lurus adalah
sudut yang lurus atau sudut yang berukuran 180 derajat. Sudut lancip adalah sudut
yang berukuran kurang dari 90 derajat. Sudut tumpul adalah sudut yang berukuran
lebih dari 90 derajat tetapi kurang dari 180 derajat. Kurva adalah kumpulan semua
titik pada suatu bidang datar. Terdapat beberapa jenis kurva diantaranya, kurva
tertutup sederhana karena masing-masing kurva ini tidak memotong dirinya
sendiri atau tidak mempunyai titik potong. Kurva tertutup tidak sederhana karena
masing-masing kurva ini memotong dirinya sendiri atau mempunyai titik potong.
Kurva tidak tertutup sederhana adalah kurva yang tidak memotong dirinya sendiri.
Kurva tidak tertutup tidak sederhana adalah kurva yang memotong dirinya sendiri.
Hanya kurva yang tidak tertutup saja yang memiliki titik ujung.
Suatu daerah atau kumpulan titik ada yang konveks (cembung) dan ada
yang tidak konveks (cekung). Daerah tidak konveks kadang-kadang disebut
daerah konkav.
Segi banyak adalah suatu kurva sederhana tertutup yang dibentuk oleh
(terdiri atas) segmen garis-segmen garis. Segmen garis-segmen garis yang telah
membentuk segi banyak tersebut dinamakan sisi. Apabila suatu segi banyak
ukuran sisinya sama dan ukuran sudutnya juga sama, maka segibanyak tersebut
dinamakan segi banyak beraturan.
B. Jenis-Jenis Segi Banyak
Bangun segi banyak dibedakan menjadi dua jenis, yaitu bangun segi
banyak beraturan dan bangun segi banyak tidak beraturan. Berikut penjelasannya.
Bangun segi banyak beraturan adalah bangun segi banyak yang semua
sisinya sama panjang dan semua sudutnya sama besar. Nama lain untuk sebuatan
bangun segi banyak beraturan yaitu poligon.
Persegi (tetragon)
Segi lima beraturan (pentagon)
Bangun segi banyak tidak beraturan adalah bangun segi banyak yang
sisinya tidak sama panjang atau sudutnya tidak sama besar.
Bangun segi banyak tidak beraturan memiliki ciri ciri sebagai berikut:
Segitiga sembarang
Persegi panjang
Jajar genjang
Belah Ketupat
Trapesium
Layang-layang
Bangun segi banyak beraturan memiliki sisi yang sama panjang dan sudut
yang sama besar, sedangkan banun segi banyak tidak beraturan memiliki panjang
sisi dan besar sudut yang berbeda.
Uji Kompetensi
1. Mengapa belah ketupat termasuk bangun datar segi banyak tidak beraturan?
3. Sebutkan contoh benda di sekitar yang termasuk segi banyak tidak beraturan!
4. Sebutkan contoh bangun datar yang termasuk segi banyak tidak beraturan!
5. Apa yang dimaksud dengan bangun datar segi banyak tidak beraturan?
BAB V
KELILING DAN LUAS BANGUN DATAR
Segi empat
Segi empat atau persegi memiliki karakteristik utama yaitu panjang
keempat sisinya sama. Selain sisi yang sama panjang, segi empat juga memiliki
diagonal yang sama panjangnya.
Rumus luas untuk bangun datar segi empat adalah L = s x s s = panjang sisi segi
empat.
Untuk rumus kelilingnya adalah: K = s + s + s + s atau K = 4 x s.
Persegi panjang
Persegi panjang memiliki bentuk yang hampir sama dengan segi empat.
Namun bedanya adalah persegi panjang memiliki dua sisi lebar (l) dan dia sisi
panjang (p).
Untuk persegi panjang, rumus luasnya adalah L = p x l
Jika Anda ingin mencari keliling dari persegi panjang maka menggunakan rumus
berikut ini k = 2 x (p + l)
Segitiga
Rumus untuk mencari luas segitiga adalah L = 1/2 x a x t
a = alas
t = tinggi
Sedangkan rumus untuk mencari keliling dari segitiga adalah K = s + s + s
Lingkaran
Lingkaran merupakan salah satu dari jenis bangun datar. Jumlah keseluruhan
sudut lingkaran adalah 360 derajat.
Bangun datar ini memiliki komponen yaitu titik tengah, jari-jari, diameter, serta
garis lengkung dan phi. Phi memiliki nilai 22/7 atau 3,14. Rumus luas dan keliling
lingkaran adalah:
Jajar genjang
Jajar genjang atau jajaran genjang memiliki dua sisi panjang dan dua sisi lebar
yang sama.
Rumus luas jajar genjang adalah L = alas x tinggi.
Sedangkan untuk mencari keliling bangun datar ini menggunakan rumus K = 2
(panjang + lebar).
Contoh:
Pembahasan:
Kita bagi bangun datar gabungan di atas menjadi 2 buah bangun datar,
yaitu bangun persegi panjang dan segitiga. Kita menggunakan garis bantu untuk
memisahkan gabungan bangun datar menjadi 2 jenis bangun datar. Setelah itu kita
hitung luasnya satu persatu dan langkah terakhir adalah menjumlahkannya. Untuk
luas bangun persegi panjang kita singkat dengan LI dan untuk luas segitiga kita
singkat dengan LII. Sehingga gambar dan langkah menghitung luasnya bisa
dilihat di bawah ini!
= 200 cm2
C. Menyelesaikan Masalah Yang Berkaitan Dengan Keliling Dan Luas
Bangun Datar
Soal 1
Soal 2
Soal 3
Soal 4
Soal 5
Uji Kompetensi
1.
DAFTAR PUSTAKA
Parker, Alan, et al. 2000. NSW Signpost Maths 5. Sydney: Pascal Press.