Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH TENTANG NARKOBA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah isbd

Dosen :

Drs. Made Nugrah Partha, M.Si

Disusun Oleh :

Nama : Renraku Arrasy P KJr

Nim : 2205106079

Kelas : Pendidikan Jasmani B 2022

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bahwasannya saya dapat membuat
makalah tentang narkoba walaupun banyak hambatan dan kesulitan yang saya hadapi dalam menyusun
makalah ini, dan mungkin makalah ini masih terdapat kekurangan dan belum bisa dikatakan sempurna di
karenakan keterbatasan kemampuan saya.

Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang positif agar dapat membuat makalah
yang lebih baik lagi. Semoga dengan selesainya makalah ini dapat memberi manfaat bagi penulis dan
pembaca pada umuumnya.

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih Kepada Bapak Drs. Made Nugrah Partha, M.Si yang telah
memberi dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.

1 Pendidikan Jasmani
Daftar isi
Judul.........................................................................................................................................................i
Kata Pengantar........................................................................................................................................ii
Daftar Isi..................................................................................................................................................iii
BAB l.........................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN......................................................................................................................................2
A. A. Latar Belakang......................................................................................................................2
B. B . Rumusan Masalah...............................................................................................................2
C. C. Tujuan...................................................................................................................................2
BAB Il.......................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................3
A.Pengertian Kekerasan Seksual..........................................................................................................3
B.Jenis-Jenis Kekerasan Seksual......................................................................................................3-4
C.Dampak kekerasan seksual............................................................................................................4-5
D.Pencegahan Kekerasan seksual....................................................................................................5-6
BAB III......................................................................................................................................................6
PENUTUP................................................................................................................................................6
A.Kesimpulan..........................................................................................................................................6
B.Saran....................................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................7

2 Pendidikan Jasmani
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kekerasan seksual pada saat ini menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014
tentang perubahan atas Undang-Undang nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dinyatakan
dengan istilah kejahatan seksual, yang didasari oleh perlu adanyan peningkatan komitmen dari
pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat serta semua pemangku
kepentingan yang terkait dengan penyelenggaraan perlindungan anak. 1 Secara faktual, Di Indonesia
kasus kekerasan seksual setiap tahun mengalami peningkatan, korbannya bukan hanya dari kalangan
dewasa saja sekarang sudah merambah ke remaja, anak-anak bahkan balita. Kasus kekerasan seksual
terhadap anak terus meningkat dari waktu ke waktu. Peningkatan tersebut tidak hanya dari segi
kuantitas atau jumlah kasus yang terjadi, bahkan juga dari kualitas. Hal yang lebih tragis lagi pelakunya
adalah kebanyakan dari lingkungan keluarga atau lingkungan sekitar anak itu berada, antara lain di
dalam rumahnya sendiri,
sekolah, lembaga pendidikan, dan lingkungan sosial anak.

B. Rumus Masalah
1.Apa itu kekerasan seksual?
2.Apa jenis-Jenis kekerasan seksual?
3.Bagaimana dampak kekerasan seksual?
4.Bagaimana cara pencegahan kekerasan seksual?

C. Tujuan
1.Dapat Mengetahui Apa Itu Kekerasan Seksual
2.Dapat Mengetahui Apa Jenis-Jenis Kekerasan Seksual
3.Dapat Mengetahui Dampak Kekerasan Seksual
4.Dapat Mengetahui Pencegahan Kekerasan Seksual

BAB II
3 Pendidikan Jasmani
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kekerasan Seksual
Kekerasan Seksual adalah setiap perbuatan merendahkan, menghina, melecehkan, dan/atau menyerang
tubuh, dan/atau fungsi reproduksi seseorang, karena ketimpangan relasi kuasa dan/atau gender, yang
berakibat atau dapat berakibat penderitaan psikis dan/atau fisik termasuk yang mengganggu kesehatan
reproduksi seseorang dan hilang kesempatan melaksanakan pendidikan dengan aman dan optimal.

Menurut WHO (2017) kekerasan seksual dapat berupa tindakan : a. Serangan seksual berupa
pemerkosaan (termasuk pemerkosaan oleh warga negara asing, dan pemerkosaan dalam konflik
bersenjata) sodomi, kopulasi oral paksa, serangan seksual dengan benda, dan sentuhan atau ciuman
paksa.

B. Jenis-Jenis Kekerasan Seksual


1. Perkosaan
Perkosaan adalah serangan dalam bentuk pemaksaan hubungan seksual dengan memakai penis ke arah
vagina, anus atau mulut kotban. Bisa juga mengggunakan jari tangan atau benda-benda lainnya.
Serangan dilakukan dengan kekerasan, ancaman kekerasan, penahanan, tekanan psikologis,
penyalahgunaan kekuasaan, atau dengan mengambil kesempatan dari lingkungan yang penuh
paksaan.Pencabulan adalah istilah lain dari perkosaan yang dikenal dalam sistem hukum Indonesia.
Istilah ini digunakan ketika perkosaan dilakukan di luar pemaksaan penetrasi penis ke vagina dan ketika
terjadi hubungan seksual pada orang yang belum mampu memberikan persetujuan secara utuh,
misalnya terhadap anak atau seseorang di bawah 18 tahun.

2. Intimidasi seksual termasuk ancaman atau percobaan perkosaan


Intimidasi seksual yaitu tindakan yang menyerang seksualitas untuk menimbulkan rasa takut atau
penderitaan psikis pada perempuan korban. Intimidasi seksual bisa disampaikan secara langsung
maupun tidak langsung memalui surat, sms, email, dan lain-lain.
Ancaman atau percobaan perkosaan juga bagian dari intimidasi seksual.

3. Pelecehan seksual
Pelecehan seksual merupakan tindakan seksual lewat sentuhan fisik maupun non-fisik dengan sasaran
organ seksual atau atau seksualitas korban.
4 Pendidikan Jasmani
Tindakan tersebut termasuk juga menggunakan siulan, main mata, ucapan bernuansa seksual,
mempertunjukkan materi pornografi dan keinginan seksual, colekan atau sentuhan di bagian tubuh,
gerakan atau isyarat yang bersifat seksual sehingga mengakibatkan rasa tidak nyaman, tersinggung,
merasa direndahkan martabatnya, dan mungkin sampai menyebabkan masalah kesehatan dan
keselamatan.

4. Prostitusi Paksa
Prostitusi juga dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan yang bersifat menyerahkan diri atau menjual jasa
kepada umum untuk melakukan perbuatan-perbuatan seksual dengan mendapatkan imbalan sesuai
dengan apa yang diperjanjikan sebelumnya.

C. Dampak Kekerasan Seksual Pada Korban


1. Depresi
Berdasarkan penelitian, tindakan diskriminasi atau kekerasan seksual dapat menyebabkan depresi
kepada korban.
2. Gangguan Stres Pascatrauma
Korban yang mengalami pelecehan seksual biasanya mengalami trauma berat yang menyebabkan
gangguan stres pascatrauma. Gannguan ini membuat korban memiliki rasa takut, cemas, dan stres yang
berlebihan.
3. Suka Menyakiti Diri Sendiri
Tidak jarang bagi beberapa korban pelecehan seksual dengan sengaja melukai dirinya sendiri. Biasanya
mereka akan merasa benci dengan dirinya sendiri setelah menerima pelecehan seksual sehingga melukai
dirinya sendiri.
4. Tertular Penyakit Kelamin
Beberapa korban pelecehan seksual juga berpotensi terkena penyakit kelamin menular. Penyakit ini
biasanya ditularkan oleh pelaku melalui kontak kelamin ataupun anal dan oral.

Selain mengganggu mental korban, kekerasan seksual bisa menyebabkan terinfeksi bakteri atau virus
yang ditularkan pelaku. Penyakit ini terjadi karena kontak kelamin atau melalui anal dan oral.
5. Berpotensi Menggunakan Narkotika

5 Pendidikan Jasmani
Korban pelecehan seksual berpotensi menggunakan narkotika akibat rasa depresi yang dialaminya.
Biasanya penggunaan narkotika diharapkan untuk menghilang pikiran terhadap trauma yang dialaminya.

D. Pencegahan Kekerasan Seksual


1. Alihkan Perhatian
Saat kamu melihat seseorang mengalami pelecehan seksual, cobalah untuk mengalihkan perhatian
korban. Jika memungkinkan, alihkan juga perhatian si pelakun. Kamu dapat mengambil perhatiannya
dengan sekedar bertanya hal-hal sederhana. Kamu juga dapat berpura-pura menjadi salah satu orang
yang dikenal korban dan jika memungkinkan segera bawa korban ke tempat yang lebih aman.

2. Tegur Langsung
Jika kamu merasa mampu menangani pelaku dan telah memastikan kondisinya aman, cobalah untuk
menegurnya secara langsung. Kamu dapat menghentikan tindakannya saat itu juga atau bahkan
meminta bantuan orang-orang di sekitar jika keadaan semakin mengancam. Jika sudah semakin intens,
ada baiknya untuk menghubungi pihak yang berwajib.

3. Lapor ke Pihak Berwajib


Jika kekerasan seksual terjadi di tempat umum yang jauh dari kantor polisi seperti mall, perkantoran,
atau tempat hiburan lainnya, kamu dapat melapor kepada pihak berwajib seperti satpam yang bertugas.

Namun, jika kekerasan seksual terjadi di transportasi umum seperti KRL, kamu bisa melapor kepada
petugas kereta api. Hal ini agar kasus kekerasan seksual dapat segera ditangani dan korban mendapat
perlindungan.

4. Rekam Kejadian
Salah satu cara yang paling mudah dapat kamu lakukan agar korban pelecehan seksual terbantu adalah
dengan merekam kejadiannya. Saat sedang berada di ruang publik, cobalah untuk merekamnya secara
diam-diam.

6 Pendidikan Jasmani
Tentunya, hal ini bisa dilakuka jika pada waktu dan momen yang tepat. Pastikan untuk memperlihatkan
lokasi kejadian dan jika memungkinkan sebutkan juga hari dan jam saat kejadian terjadi. Hal ini akan
lebih memudahkan pihak berwajib untuk menyelidiki kasusnya nanti.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masalah pelecehan seksual seakan tak ada habisnya, ditambah dengan segala
pro kontra di dalamnya. Pelecehan seksual memang kerap terjadi pada perempuan,
namun tidak menutup kemungkinan bahwa lelaki juga ada yang mengalami
pelecehan seksual. Beberapa dari korban pelecehan seksual telah ada yang sadar
untuk datang ke psikolog. Namun, banyak kasus pelecehan seksual yang tidak
terdeteksi karena korbannya terlanjur malu untuk menceritakan hal tersebut kepada
orang lain dan harus menanggung bebannya sendiri. Faktor lain yang menyebabkan
korban enggan untuk berkonsultasi adalah takut untuk mengungkapkan cerita pada
orang asing, biaya, waktu, atau tempat yang jauh dari jangkauan.

B. Saran
Kekerasan baik secara fisik maupun seksual sangat tidak dibenarkan oleh
siapapun maka peneliti menghimbau bagi kedua subyek untuk sangat berhati-hati
dan selektif dalam memilih teman bergaul, karena dengan siapapun pergaulan itu
dilakukan maka akan sangat berpengaruh bagi kehidupan selanjutnya. Jangan
mudah percaya dengan individu yang baru dikenal karena individu mempunyai.
banyak karakteristik dalam hidupnya jadi jangan percaya dengan janji manis yang
diucapkan oleh orang terutama orang yang baru dikenal. Tingkatkan pemahaman
akan tubuh kalian karena pemahaman akan meningkatkan rencana apa yang boleh
dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.

7 Pendidikan Jasmani
DAFTAR PUSTAKA
https://merdekadarikekerasan.kemdikbud.go.id/kekerasan-seksual/#:~:text=Kekerasan%20Seksual
%20adalah%20setiap%20perbuatan,mengganggu%20kesehatan%20reproduksi%20seseorang%20dan
https://www.kompas.com/sains/read/2021/12/08/170500423/15-jenis-kekerasan-seksual-menurut-
komnas-perempuan
https://www.suara.com/health/2022/06/15/115532/10-dampak-pelecehan-seksual-bagi-korban-salah-
satunya-keinginan-bunuh-diri
https://www.halodoc.com/artikel/ini-yang-perlu-dilakukan-untuk-mencegah-kekerasan-seksual-di-
tempat-umum

8 Pendidikan Jasmani

Anda mungkin juga menyukai