Anda di halaman 1dari 5

A.

Pengertian Administrasi Pendidikan


Administrasi pendidikan sering diartikan sebagai proses pengembangan kegiatan
kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yaitu untuk
mencapai tujuan pendidikan. Proses pengendalian kegiatan kelompok berkenaan dengan
kegiatan perencanaan (planning); pengaturan (organizing); menggerakkan (actua-ting);
pengawasan (controlling) sebagai suatu proses untuk mencapai tujuan.
Menurut Sondang P. Siagian, MPA. PhD (dalam buku Darianto, 2008:7)
mengemukakan bahwa “Administrasi adalah keseluruhan proses kerja sama antara dua
orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu, untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya”. Menurut Ars. The Liang Gie (dalam buku Darianto,
2008:7) mengemukakan bahwa “Administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan
penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilaksanakan oleh sekelompok orang dalam
bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Kemudian Menurut Drs. Soehari Trisna,
(dalam buku Darianto, 2008:7) mengemukakan bahwa “Administrasi adalah keseluruhan
proses penyelenggaraan dalam usaha kerja sama dua orang atau lebih dengan secara
rasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara efisien”.
Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa administrasi pendidikan
pada intinya adalah segenap proses pengendalian, pengerahan dan pengintegrasian segala
sesuatu atau potensi dalam suatu aktivitas kelembagaan, baik personal, spiritual dan
material, yang bersangkutan dengan pencapaian tujuan pendidikan.

B. Proses Administrasi Pendidikan


Proses administrasi pendidikan diperlukan berbagai pendekatan untuk mencapai
tujuan, salah satu pendekatan yaitu pendekatan terpadu. Konsep pendekatan administrasi
terpadu ialah suatu pendekatan yang dilandasi oleh norma dan keadaan yang berlaku,
menelaah ke masa silam dan berorientasi ke masa depan secara cermat dan terpadu dalam
berbagai dimensi. Pendekatan terpadu melibatkan dimensi serta optimalisasi fungsi
koordinasi,dan pelaksanaannya ditunjang dengan konsep manajemen partisipatif. Konsep
manajemen partispasif, mempunyai dimensi konteks, tujuan dan lingkungan. Hal itu
dikembangkan menjadi suatu proses dalam administrasi pendidikan terpadu yang intinya
ada keterlibatan semua pihak yang terkait dalam organisasi pendidikan.

C. Fungsi Administrasi Pendidikan


Administrasi pendidikan juga memiliki sebuah fungsi, diantara fungsi
administrasi pendidikan adalah:
a. perencanaan (planning) “perencanaan(planning) adalah aktivitas memikirkan dan
memilih rangkaian tindakan-tindakan yang tertuju pada tercapainya maksu-maksud
dan tujuan pedndidikan”.
b. pengorganisasian (organizing) “pengorganisasian adalah aktivitas-aktivitas
menyusun dan membentuk hubungan-hubungan sehingga terwujudlah kesatuan usaha
dalam mencapai maksud-maksud dan tujuantujuan pendidikan”.
c. pengkoordinasian (coordination) “koordinasi adalah aktivitas membawa orang-orang,
material, pikiran-pkiran, teknik-teknik dan tujuan-tujuan kedalam hubungan yang
harmonis dan produktif dalam mencapai suatu tujuan”
d. komunikasi “komunikasi dalam setiap bentuknya adalah suatu proses yang hendak
mempengaruhi sikap dan perbuatan orang-orang dalam struktur organisasi”.
e. supervisi “supervise sebagai fungsi administrasi pendidikan berarti aktivitas-aktivitas
untuk menentukan komdisi-kondisi/syaratsyarat yang esensial yang akan menjamin
tercapainya tujuantujuan pendidikan”.
f. kepegawaian (staffing) “dalam kepegawaian yang menjadi titik penekanan ialah
personal itu sendiri. Aktivitas yang dilakukan di dalam kepegawaian antara lain :
menentukan, memilih, menempatkan dan membimbing personel.
g. pembiayaan (budgeting) “biaya/pembiayaan merupakan salah satu faktor yang sangat
penting dalam sebuah organisasi karena biaya ini sangat menentukan bagi kelancaran
jalannya sebuah organisasi, tanpa biaya yang mencukupi tidak mungklin terjamin
kelancaran jalannya suatu organisasi.
h. penilaian (evaluating) “evaluasi sebagai fungsi administrasi pendidikan adalah
aktivitas untuk meneliti dan mengetahui sampai di mana pelaksanaan yang dilakukan
di dalam proses keseluruhan organisasi mencapai hasil sesuai denhan rencana atau
program yang telah di tetapkan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan”.

Latar Belakang Supervisi Pendidikan


Supervisi perlu diberikan kepada guru mengingat beberapa hal antara lain: Guru
sebagai seorang individu biasanya mempunyai keterbatasan dan kekurangan baik dalam
hal pengetahuan maupun dalam kemampuan professional. Ketidak sempurnaan guru
tampak jelas dalam pengamatan sehari-hari. Misalnya guru kadang-kadang keliru dalam
memberikan inpormasi kepada siswa yang mungkin disebabkan pengasaan akan materi
yang masih kurang atau mungkin juga karena guru terampil dalam mengelola kelasnya
sehingga kelas rebut dalam belajar dan pengajaran kurang epektif. Ketidak sempurnaan
ini perlu ditingkatkan dengan memberikan supervisi.

Hakikat Supervisi
Secara etimologis supervisi terdiri atas dua kata, super (lebih) dan vision
(pandangan). Dengan kata lain supervisi mengandung arti pandangan yang lebih.
Pengertian ini mengisyaratkan bahwa supervisi dilakukan oleh pihak yang memiliki
kedudukan yang lebih tinggi dari pihak yang disupervisi. Sedangkan menurut istilah,
pengertian supervise bermacam ragam sesuai dengan keragaman latar belakang para
pakar dan kontek penggunaannya.
Kimball Wiles (1967) menjelaskan bahwa supervisI adalah bantuan dalam
mengembangkan situasi pembelajaran secara lebih baik. Selanjutnya dalam buku yang
sama ia memandang bahwa Konsep Dasar Supervisi Pendidikan Risnawati 214 supervisI
adalah segenap aktivitas yang dirancang untuk mengembangkan pengajaran pada semua
tingkatan organisasi sekolah. (Burhanuddin, 1998: 282). Melalui kegiatan supervisi,
segala faktor yang berpengaruh terhadap proses pembelajaran dianalisis, dinilai dan
ditentukan cara pemecahannya, sehingga proses pembelajaran di sekolah dapat berjalan
sesuai dengan yang diharapkan. Wilson dkk (1969), dalam bukunya Sociology of
Supervision, mengemukakan bahwa Supervisi adalah ilmu pengetahuan dan seni untuk
membantu merancang lingkungan belajar dengan menerapkan keterampilan hubungan
antar manusia, proses kerja kelompok, kepemimpinan, administrasi personil, dan
penilaian (Sudjana, 2000: 237). Supervisor menampilkan gaya tersendiri dalam
berkomunikasi, berdiskusi, menerima saran, menganalisis, berhubungan dengan orang
lain, memandang orientasi kerja, berorientasi kedunia luar, dan memberi arahan kerja.
Dari beberapa definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa supervisi
pendidikan sebenarnya adalah bantuan dalam mengembangkan situasi pembelajaran
kearah yang lebih baik, dengan jalan memberikan bimbingan dan pengarahan pada guru-
guru dan petugas lainnya untuk meningkatkan kualitas kerja mereka di bidang pengajaran
dan segala aspeknya

Hubungan Supervisi dengan Administrasi Pendidikan


Salah satu fungsi administrasi pendidikan adalah pengawasan. Kegiatan pengawasan dalam arti
luas tidaklah hanya mengamati atau melihat apa yang terjadi atau bagaimana layaknya suatu kegiatan
tetapi juga mengusahakan agar kegiatan benar-benar sesuai dengan rencana dan tertuju pada pencapaian
hasil yang telah ditentukan.
Kalau dalam pelaksanaan, permasalahan tidak dapat dihindari maka diusahakan untuk
memperbaiki. Atau dengan kata lain diberikan pembinaan. Begitupula lah halnya dibandingkan. Kalau
seseorang guru dalam melaksanakan pembelajaran dan tidak mengarah pada pencapian tujuan pendidikan
maka guru tersebut perlu dibina oleh kepala sekolah untuk memperbaiki atau meningkatkan kemampuan
profesioanalnya. Membantu guru untuk meningkatkan kemampuannya inilah yang disebut supervise
adalah termasuk kegiatan pengawasan.

Tujuan Supervisi
Tujuan supervise dapat dibedakan atas tujuan umum dan tujuan khusus:
tujuan umum supervisi menurut Neagly cs (1980) adalah penyempurnaan pengajaran, sedangkan
menurut Rivai (1982) tujuan umum superpisi adalah membantu guru meningkatkan kemampuannya agar
menjadi guru yang lebih baik. Selanjutnya Fafadal (1992)mengatakan bahwa tujuan supervisi adalah
untuk membantu guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan yang di tetapkan bagi siswa-
siswinya tujuan supervisi ini tidak hanyaberkenaan dengan aspek kongnitif dan psikomotor tetapi juga
mengenai aspek afektifnya .

Peranan Supervisi
Peranan supervisi dapat dilihat dari berbagai segi dan kegiatannya. Menurut Riva’i (1982) peranan
supervisi ada 7 macam. Tujuan & Peran Serta Fungsi Serta Ruang Lingkup Supervisi

1. Supervisi sebagi kepemimpinan


Kepemimpinan supervisor adalah kepemimpinan pendidikan yang membantu
perkembangan guru. Supervisor sebagai pemimpin hendaklah mempunyai kemampuan
menggerak atau mempengaruhi guru aga mau meningkatkan kemampuan profesioanalnya,
sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih baik dan efektif. Tanpa adanya kepemimpinan
dari supervisornya kegiatan supervisi tidak akan efektif.
2. Supervis sebagai inspeksi
Dalam kegiatansupervisi diawali dengan inspeksi untuk mendapatkan informasi
mengenai pelaksanaan proses belajar mengajar yang dilaksanakan guru. Berdasarkan data ini baru
ditentukan tidak lanjut yang akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan guru. Jadi supervisi juga
berperan sebagai inspeksi.
3. Supervisi sebagai penelitian
Untuk mengetahui data lebih lanjut yang lebih objektif dan mengenai permasalahaan
yang ditemui pada waktu insveksi atau data dari laporan perlu dilakukan penelitian. Oleh karena
itu supervisi berperan sebagai penelitian
4. Supervisi sebagai latihan dan bimbingan
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian akan menentukan tindakan–tindakan apa yang
dilakukan untuk pembinaan/ peningkatan kemampuan guru supaya proses belajar mengajar
menjadi lebih baik. Peningkatan kemampuan guru dilakukan melalui latihan-latihan atau
bimbingan agar menjadi lebih efektif .dalam hal itu supervisii berperan sebagai latihan dan
bimbingan
5. Supervisor sebagai sumber dan pelayanan
Dalam proses supervisi supervisor dapat berperan sebagai sebagai sumber informasi
sumber data, sumberpetunjuk dalam berbagai hal dalam rangka peningkatan kemampuan
professional guru .disamping itu supervisi berperan sebagai pelayanan dalam memenuhi
kebutuhan guru untuk meningkatkan kemampuan mereka keampuan mereka. Supervisor selalu
menyediakan waktunya membantu dan melayani guru yang memerlukan
6. Supervisi sebagai koordinasi
Kepala sekolah sebagai supervisor harus memimpin sejumblah guru/staf yang masing –
masingnya mempunyai tugas dan tangung jawabnya sendiri-sendiri yang semuanya diarahkan
untk mencapai tujuan sekolah .dalam pelaksanaan tugas tersebut perlu ada kerja sama antara
sesame guru dan tidak boleh ada persaingan. Supervisor harus membagi-bagi perhatian dalam
memberikan bantuan dan peminaan kepada guru dan tetap menjaga agar setiap guru dapat
menjalankan tugasnya dengan baik dalam situasi kerja yang kooperatif
7. Supervisi sebagai evaluasi
Tujuan supervisi adalah untuk meningkatkan situasi belajar mengajar atau
penyempurnaan pengajaran melalui peningkatan kemampuan professional guru. Untuk
mengetahui kemanpuan apa yang perlu ditingkatkan parlu ada evaluasi sehingga program
supervisi cocok engan kebutuhan guru. Disamping itu bila banyuan/latihan tetap diberikan perlu
diketahui apakah kemampuan guru telah menjadi lebih baik dari sebelumnya juga perlu
dievaluasi. Oleh karena itu supervisi memang berperan sebagai evaluasi. Banyak hal yang perlu
di evaluasi dalam kegiatan supervisi yaitu menyangkut semua komponen yang lebuh dalam
proses belajar mengajar
Pentingnya Supervisi Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Supervisi pendidikan berperan untuk mengawasi kegiatan jalannya pendidikan,
danmemperbaiki kekekurangan dan kesalahan dalam proses pendididikan untuk
meningkatkankualitas pendidikan. Kualitas pendidikan dapat dilihat dari prestasi akademik dan
non akademikpeserta didik dalam kancah nasional dan internasional. Sehingga keberhasilan
pelaksanaansupervisipendidikan dapat diukur dari peningkatan prestasi belajar peserta didik.
Selain itusebagaimana yang diungkapkan oleh Rahmat (Rahmat, 2015)supervisi adalah ilmu
tentangcara membina sumber daya manusia yang berperan pada pelaksanaan pendidikan
yaitupendidik untuk mencapai tujuan yang telah disepakati dan dijalankan oleh supervisior
yaitupengawas dan kepala sekolah. Supervisior berperan mengawasi, memimpin,
membina,mengontrol sumber daya yang meliputi perencanaan, pengamatan, pembinaan
danpengawasan.

Sumber referensi :
Risnawati. 2014. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Yogyakarta : Aswaja Pressindo.
Hanafiah, A. M. 2017. Supervisi dalam Administrasi Pendidikan. Jurnal Hikmah. Vol 14
Elvadiningsih, Siska. 2019. Pentingnya Supervisi Pendidikan yang Baik untuk Menunjang Tujuan
Pendidikan.https://www.researchgate.net/publication/333222162_Pentingnya_Supervisi_Pendidi
kan_yang_Baik_untuk_Menunjang_Tujuan_Pendidikan, diakses pada 11 September 2021 pukul
12.10.

Anda mungkin juga menyukai