Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian Supervisi Pendidikan (buku)


Dalam Dictionary Of Education Good Carter (1959) memberi pengertian
bahwa supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin
guru-guru dan petugas-petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran
termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan
guru-guru serta merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan
metode serta evaluasi pengajaran. Ada yang melihat supervisi pendidikan dari
pandangan yang demokratis sehingga rumusan supervisi dijelaskan sebagai
berikut :
Supervisi adalah suatu usaha menstimulasi, mengkoordinasi dan
membimbing secara kontinu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara
individual maupun secara kolektif agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam
mewujudkan seluruh fungsi pengajaran. Dengan demikian mereka dapat
menstimulasi dan membimbing pertumbuhan tiap murid secara kontinu serta
mampu dan lebih cakap berpartisipasi dalam masyarakat demokrasi modern
(Boardman et al, 1953:5)
Berbeda dengan Mc Nerney (1951:1) yang melihat supervisi sebagai
suatu prosedur memberi arah serta mengadakan penilaian secara kritis
terhadap proses pengajaran. Padahal ada pandangan lain yang melihat supervisi
dari segi perubahan sosial yang berpengaruh terhadap peserta didik seperti
yang dikemukakan Burton dan Bruckner (1955:1) menurut mereka: supervisi
adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya mempelajari dan
memperbaiki secara bersama-sama faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak.
Rifai (1992: 20) merumuskan istilah supervisi merupakan
pengawasan profesional, sebab hal ini disamping bersifat lebih spesifik
juga melakukan pengamatan terhadap pengawasan akademik yang
mendasarkan pada kemampuan ilmiah, dan pendekatannya pun bukan lagi
pengawasan manajemen biasa yang bersifat human, tetapi lebih bersifat
menuntut kemampuan profesional yang demokratis dan humanistik oleh
para pengawas pendidikan.
2. Tujuan Supervisi Pendidikan (buku)
Seperti yang telah dijelaskan, kata kunci dari supervisi ialah memberikan layanan
dan bantuan kepada guru-guru, maka tujuan supervisi adalah memberikan
layanan dan bantuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang
dilakukan guru di kelas yang pada gilirannya untuk meningkatkan kualitas belajar
siswa. Bukan saja memperbaiki kemampuan mengajar tetapi juga untuk
pengembangan potensi kualitas guru. Pendapat ini sesuai dengan apa yang
dikemukakan Olive bahwa sasaran (domain) supervisi pendidikan ialah :
a. Mengembangkan kurikulum yang sedang dilaksanakan di sekolah
b. Meningkatkan proses belajar mengajar di sekolah
c. Mengembangkan seluruh staf di sekolah.
3. Pengertian Supervisi Akademik
Secara etimologis supervisi akademik terdiri dari kata supervisi dan
akademik. Supervisi berasal dari kata super dan vision. Super berarti tinggi,
atas dan vision artinya melihat, sehingga supervisi adalah melihat dari atas,
artinya orang yang melihat itu mempunyai kemampuan yang lebih (tinggi) dari
yang dilihat. Sedangkan kata akademik berasal dari bahasa Inggris academy
berasal dari bahasa Latin academia, kata yang disebut terakhir ini berasal dari
bahasa Yunani academeia yang mempunyai beberapa makna, salah satunya
berarti suatu masyarakat atau kumpulan orang-orang terpelajar, kata akademik
juga mempunyai bermacam-macam makna antara lain yaitu yang bersifat
teoritis bukan praktis, kajian yang lebar dan mendalam bukan kajian teknis dan
konvensional serta bersifat ilmiah.
Kata akademik dalam konteks sekolah, dikaitkan dengan segala hal yang
berhubungan dengan penguasaan ilmu pengetahuan yang harus dikuasai oleh
siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Sehingga yang disebut kegiatan
akademik adalah kegiatan proses pembelajaran dan hal-hal lain yang terkait
dengan hal tersebut, seperti penyusunan jadwal akademik pembelajaran dan
silabusnya. Berdasarkan pengertian dari penyusun katanya maka supervisi
akademik adalah serangkaian kegiatan untuk membantu guru mengembangkan
kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran (Daresh, 1989).
Pengertian yang hampir sama juga dituliskan oleh Sudjana (2008), yang
menyatakan bahwa supervisi akademik adalah menilai dan membina guru dalam
rangka meningkatkan kualitas proses pembelajaran agar kompetensi peserta
didik mencapai optimal. Pelaksanaan supervisi akademik merupakan salah satu
tugas kepala sekolah. Supaya pelaksanaan ini dapat terlaksana secara efektif
diperlukan ketrampilan konseptual, interpersonal dan teknikal (Glickman, 2007).
4. Komponen Rancangan Pembelajaran (RPP)
5. Prinsip- prinsip Supervisi Pendidikan
6. Teknik-teknik Supervisi Pendidikan
7. Pengertian Supervisi Manajerial Pendidikan
Supervisi ditujukan pada dua aspek yakni: manajerial dan
akademik. Supervisi manajerial menitikberatkan pada pengamatan pada
aspek-aspek pengelolaan dan administrasi sekolah yang berfungsi sebagai
pendukung (supporting) terlaksananya pembelajaran. Sementara supervisi
akademik menitikberatkan pada pengamatan supervisor terhadap kegiatan
akademik, berupa pembelajaran yang baik di dalam maupun di luar kelas.
Dalam Panduan Pelaksanaan Tugas Pengawas Sekolah /Madrasah
(Direktorat Tenaga Kependidikan, 2009:20) dinyatakan bahwa supervisi
manajerial adalah supervisi yang berkenaan dengan aspek pengelolaan
sekolah yang terkait langsung dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas
sekolah yang mencangkup perencanaan, koordinasi, pelaksanaan,
penilaian, pengembangan kompetensi sumberdaya manusia (SDM)
kependidikan dan sumberdaya lainnya.
Dalam melaksanakan fungsi supervisi manajerial, pengawas
sekolah/madrasah berperan sebagai:
a. Kolaborator dan negosiator dalam proses
perencanaan, koordinasi, pengembangan manajemen sekolah,
b. Asesor dalam mengidentifikasi
kelemahan dan menganalisis potensi sekolah,
c. Pusat informasi pengembangan mutu sekolah, dan
d. Evaluator terhadap pemaknaan hasil pengawasan.

Setelah diuraikan pengertian supervisi secara umum, tentu perlu


pula dipaparkan pengertian supervisi manajerial. Hal ini sesuai dengan
dimensi kompetensi yang terdapat dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Standar Pengawas
Sekolah/Madrasah. Dalam Peraturan tersebut, Pengawas satuan
pendidikan dituntut memiliki kompetensi supervisi manajerial dan
supervisi akademik, di samping kompetensi kepribadian, sosial, dan
penelitian dan pengembangan. Esensi dari supervisi manajerial adalah
berupa kegiatan pemantauan, pembinaan dan pengawasan terhadap kepala
sekolah dan seluruh elemen sekolah lainnya di dalam mengelola,
mengadministrasikan dan melaksanakan seluruh aktivitas sekolah,
sehingga dapat berjalan dengan efektif dan efisien dalam rangka mencapai
tujuan sekolah serta memenuhi standar pendidikan pendi- dikan nasional.

Esensi supervisi manajerial adalah pemantauan dan pembinaan


terhadap pengelolaan dan administrasi sekolah. Dengan demikian fokus
supervisi ini ditujukan pada pelaksanaan bidang garapan manajemen
sekolah, yang antara lain meliputi: manajemen kurikulum dan
pembelajaran, kesiswaan, sarana dan prasarana, ketenagaan, keuangan,
hubungan sekolah dengan masyarakat, dan layanan khusus.
http://quantumeducations.blogspot.co.id/2016/06/supervisi-
manajerial.html

8. Bidang Pengelolaan Pendidikan


9. Pendekatan dalam Supervisi Pendidikan
10. Pendekatan Supervisi Klinis Terdiri dari 3 Tahap

Anda mungkin juga menyukai