Anda di halaman 1dari 19

MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN

PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN

Disusun oleh :

Okta Viana (18622011143)

Ufitrie Saptaria Ningrum (18622011147)

PRODI AKUNTANSI / 03

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ANTAKUSUMA

TAHUN 2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan yang telah memberikan banyak

nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang

berjudul “PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN”. Makalah ini telah kami

selesaikan dengan baik berkat kerjasama kelompok dan referensi dari berbagai sumber.

Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih

banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan

kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan kami sebagai penyusun

menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Demikian yang bisa

kami sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan

dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas.

Pangkalan Bun, 15 Maret 2019

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................... ii

BAB I PEMBAHASAN ..................................................................................... 1

Pengertian Manajemen ............................................................................. 1

Tingkatan Manajemen .............................................................................. 3

Fungsi Manajemen ................................................................................... 3

Bidang Manajemen .................................................................................. 6

Unsur Manajemen .................................................................................... 7

BAB II KESIMPULAN ..................................................................................... 21

Daftar Pustaka ...................................................................................................... 22

ii
BAB I

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MANAJEMEN

Secara umum pengertian manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap usaha-usaha para anggota

organisasi dan pengunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah di

tetapkan sebelumnya. Manajemen memiliki kegiatan memimpin, mengatur,

mengelola, mengendalikan, dan mengembangkan.

Manajemen dapat dikatakan sebagai seni. Manajemen merupakan seni dalam

menyelesaikan pekerjaan melalui kerja sama dengan orang lain. Seni manajemen

terdiri dari kemampuan untuk melihat totalitas di bagian-bagian yang terpisah dari

suatu kesatuan gambaran tentang visi. Seni manajemen mencakup kemampuan

komunikasi visi tersebut. Aspek-aspek perencanaan kepemimpinan, komunikasi dan

pengambilan keputusan mengenai unsur manusia tentang cara menggunakan

pendekatan manajemen seni.

Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli

Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan yang secara sistematis untuk memahami

mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang

bermanfaat bagi kemanusiaan. Berikut beberapa definisi manajemen yang

dikemukakan oleh para ahli yaitu sebagai berikut...

1
Manullang: Pengertian manajemen menurut Manullang adalah seni dan ilmu

pencatatan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, pengawasan terhadap sumber

daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

John D. Millet:Menurut John. D. Millet yang berpendapat dalam bukunya yang

berjudul Managemen in the public service bahwa pengertian manajemen adalah proses

dalam memberikan arahan pekerjaan kepada orang-orang dalam suatu organisasi guna

mencapai tujuan.

Harold Koontz dan Cyrill O' Donnel: Pengertian manajemen menurut Harold

Koontz dan Cyrill O'Donnel dalam bukunya The Principles of Management yang

mendefinisikan pengertian manajemen bahwa manajemen adalah cara untuk mencapai

tujuan tertentu melalui kegiatan yang lain.

George R. Terry: Pengertian manajemen menurut George R. Terry bahwa

dalam bukunya ThePrinciples of Management yang mengemukakan bahwa pengertian

manajemen adalah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dengan

menggunakan kegiatan orang lain.

Henry Fayol: Menurut Henry Fayol, bahwa pengertian manajemen dalam

bukunya General Industrial Management bahwa manajemen adalah proses tertentu

yang terdiri dari kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan sumber

daya manusia dan menggandakan pengendalian dalam rangka mencapai tujuan.

2
B. TINGKATAN MANAJEMEN

Tingkatan Manajemen dalam organisasi dibedakan dari tiga golongan yaitu

sebagai berikut :

1. Top Management

Top Managemen merupakan jenjang tertinggi dan biasa disebut dengan

manajer senior, eksekutif kunci. Top manajer bertanggung jawab atas kebijakan-

kebijakan dan strategi-strategi perusahaan yang kemudian diterjemahkan secara lebih

spesifik oleh manajer dibawahnya.

2. Middle Management

Middle Managemen bertugas mengawasi beberapa unit kerja dan menerapkan

rencana yang sesuai dengan tujuan dan tingkatan yang lebih tinggi dan melaporkannya

kepada top management

3. Lower Management

Lower Management adalah tingkatan yang paling bawah dalam suatu

organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Lower

management dikenal sebagai istilah operasional (Mandor, Supervisior, dan kepala

seksi.

C. FUNGSI MANAJEMEN

Fungsi Manajemen - Dari berbagai fungsi manajemen tersebut, fungsi

manajemen yang paling mendasar yaitu sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning)

3
Perencanaan mencakup hal-hal pemilihan/penetaan tujuan organisasi dan penetuan

strategi, kebijakan, proyeksi, program, metode, sistem, anggaran, dan standar yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

Ada empat tahap yang harus dilalui dalam proses perencanaan adalah sebagai berikut

a. Menetapkan Tujuan, perencanaan dimulai dengan keputusan tentang keinginan

kebutuhan organisasi/kelompok kerja.

b. Merumuskan Keadaan Saat Ini, pemahaman akan posisi perusahaan, maka dapat

diperkirakan untuk masa depan.

c. Mengidentifikasi Kemudahan dan Hambatan, kemudahan, hambatan, kekuatan, dan

pelemahan dari organisasi perlu diidentifikasi untuk mengukur kemampuan organisasi

dalam mencapai tujuan.

d. Mengembangkan Rencana untuk Pencapaian Tujuan, Tahap terakhir dari proses

perencanaan meliputi pengembangan berbagai alternatif untuk mencapai tujuan,

penilaian alternatif, dan pengambilan keputusan untuk menentukan pilihan yang

terbaik diantara berbagai alternatif yang ada.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai

dengan tujuan, sumber daya organisasi, dan lingkungan tempat organisasi berada.

Pengorganisasian bertujuan membagi suatu kegiatan yang besar menjadi kegiatan-

kegiatan yang lebih kecil. Selain dari itu, mempermudah manajer dalam melakukan

pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-

tugasnya yang telah dibagi-bagi tersebut.

4
3. Penyusunan Personalia (Staffing)

Staffing merupakan penarikan, pelatihan, dan pengembangan serta penempatan dan

pemberian orientasi pada karyawan dalam lingkungan kerja yang menguntungkan dan

produktif.

4. Pengarahan (Leading/Directing)

Fungsi pengarahan adalah membuat karyawan melakukan apa yang diinginkan dan

harus dilakukan. Fungsi yang melibatkan kualitas, gaya, dan kekuasaan pemimpin.

Kegiatan kepemimpinan misalnya komunikasi, motivasi, dan disiplin perlu

diintensifkan oleh atasan.

5. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan merupakan tindakan seorang manajer untuk menilai dan mengendalikan

jalannya suatu kegiatan demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Dengan

demikian, tujuan pengawasan adalah memperbaiki kesalahan, penyimpangan,

penyelewengan dan kegiatan lainnya yang tidak sesuai dengan rencana.

Langkah-Langkah Proses Pengawasan - Ada beberapa langkah dalam proses

pengawasan, antara lain sebagai berikut :

a. Menetapkan standar dan metode untuk mengukur prestasi

b. Mengukur prestasi kerja

c. Menentukan apakah prestasi kerja sudah sesuai dengan standar atau belum

d. Pengambilan tindakan koreksi bila pelaksanaannya menyimpang dari standar.

5
D. BIDANG MANAJEMEN

a. Manajemen Produksi

Manajemen produksi merupakan kegiatan untuk mengoordinasikan

penggunaan sumber daya (sumber daya, alat, sumber daya manusia, sumber daya dana)

secara efesien dan efektif untuk menambah kegunaan suatu barang dan jasa.

b. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran mencakup kegiatan perpindahan barang atau jasa dari

produsen ke konsumen atau semua kegiatan yang berhubungan dengan arus barang dan

atau jasa dari produsen ke konsumen. Ada delapan fungsi pemasaran, yaitu penjualan,

pembelian, pengangkutan, penyimpanan, pembelanjaan, penanggungan resiko,

standardisasi, dan grading serta pengumpulan informasi pasar.

c. Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan merupakan pengelolaan aspek keuangan yang digunakan

untuk berbagai penggunaan bisnis, dan berhubungan dengan kombinasi jenis-jenis

pembiayaan yang terbaik agar dicapai efisiensi dalam perusahaan

d. Manajemen Personalia

Manajemen personalia merupakan suatu ilmu dan seni perencanaan,

pengorganisasian, dan pengawasan terhadap personalia sehingga efektivitas dan efisien

personalia dapat ditingkatkan secara maksimal.

e. Manajemen Perkantoran

6
Kegiatan manajemen perkantoran adalah mengumpulkan, mencatat,

menganalisis, dan melaporkan keuangan perusahaan sebagai bahan pengambilan

keputusan.

E. UNSUR MANAJAMEN

a. Manusia (Man)

Sarana utama bagi setiap manajer untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan

terlebih dahulu adalah manusia. Tanda adanya manusia, manajer tidak akan mungkin

dapat mencapai tujuannya. Manusia adalah orang yang mencapai hasil melalui kegiatan

orang-orang lain.

b. Uang (Money)

Untuk melakukan berbagai aktivitas perusahaan diperlukan uang. Uang yang

digunakan untuk membayar upah atau gaji, membeli bahan-bahan, dan peralatan. Uang

sebagai sarana manajemen harus digunakan seefektif agar tujuan tercapai dengan biaya

yang serendah mungkin.

c. Bahan-Bahan (Material)

Material merupakan faktor pendukung utama dalam proses produksi, dan

sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses produksi, tanpa adanya bahan maka

proses produksi tidak akan berjalan. Bahan-bahan tersebut misalnya bahan baku dan

bahan pembantu lainnya untuk menunjang proses produksi.

d. Mesin (Machines)

Dengan kemajuan teknologi, penggunaan mesin-mesin sangat dibutuhkan

dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan.

7
e. Metode (Methods)

Untuk melakukan kegiatan-kegiatan agar berdaya guna dan berhasil guna,

manusia dihadapkan pada berbagai alternatif metode atau cara melakukan pekerjaan.

Oleh karena itu, metode merupakan sarana manajemen untuk mencapai tujuan.

f. Pasar (Markets)

Pasar merupakan sarana yang tidak kalah penting dalam manajemen, karena

tanda adanya pasar, hasil produksi tidak akan ada artinya sehingga tujuan perusahaan

tidak akan tercapai.

F. PRESPEKTIF MANAJEMEN KLASIK

Sebelum sejarah yang disebut zaman manajemen ilmiah muncul, telah terjadi

revolusi industri pada abad ke-19, yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan

suatu pendekatan manajemen yang sistematik. Usaha-usaha pengembangan

manajemen kemudian dilakukan oleh para teoritisi. Pembahasan perkembangan teori-

teori dan prinsip-prinsip manajemen selanjutnya akan dilakukan dengan menguraikan

para tokoh dan gagasan-gagasan mereka.

Perkembangan Awal Teori

Ada dua tokoh manajemen, yang mengawali munculnya manajemen ilmiah,

yang akan dibahas disini, yaitu :

1. Robert Owen (1771 – 1858). Pada permulaan tahun 1800-an Robert Owen,

seorang manajer beberapa pabrik kapas di New Lanark Skotlandia,

menekankan pentingnya unsur manusia dalam produksi. Dia membuat

8
perbaikan-perbaikan dalam kondisi kerja, seperti pengurangan hari kerja

standar, pembatasan anak-anak dibawah umur yang bekerja, membangun

perumahan yang lebih baik lagi bagi karyawan dan mengoperasikan toko

perusahaan yang menjual barang-barang dengan murah. Dia

mengemukakan bahwa melalui perbaikan kondisi karyawanlah yang akan

menaikkan produksi dan keuntungan (laba), dan investasi yang paling

menguntungkan adalah pada karyawan atau “vital machines”. Disamping

itu Owen mengembangkan sejumlah prosedur kerja yang juga

memungkinkan peningkatan produktivitas.

2. Charles Babbage (1792 - 1871) seorang matematika daei Inggris,

mencurahkan banyak waktunya untuk membuat operasi-operasi pabrik

menjadi lebih efisien. Dia percaya bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah

pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dan menurunkan biaya.

Babbage adalah penganjur pertama prinsip pembagian kerja melalui

spesialisasi. Setiap tenaga kerja harus diberi latihan keterampilan yang

sesuai dengan setiap operasi pabrik. Lini perakitan modern yang banyak

dijumpai sekarang, dimana setiap karyawan bertanggung jawab atas

perkerjaan tertentu yang berulang, didasasrkan pada gagasan Babbag.

Sebagai kontribusi yang lain, Babbage menciptakan alat penghitung

(calculator) mekanis pertama, mengembangkan program-program

permainan bagi komputer, menganjurkan kerjasama yang saling

9
menguntungkan antara kepentingan karyawan dan pemilik pabrik, serta

merencanakan skema pembagian keuntungan.

Kontribusi Manajemen Klasik

1. Spesialisasi pekerjaan

2. Studi mengenai masa dan beban kerja

3. Metode ilmiah dalam manajemen

4. Dikenalnya fungsi-fungsi manajemen

5. Prosedur dan birokrasi

Keterbatasan Manajemen Klasik

Kurang memperhatikan aspek kemanusiaan dari pekerja, seperti motif, tujuan,

prilaku, dan lain sebagainya.

G. PRESPEKTIF MANAJEMEN PRILAKU

Perspektif manajemen perilaku/pendekatan perilaku merupakan pendekatan

yang percaya bahwa jika manajer berfokus pada karyawan bukan pada produksi

mekanistik, maka pekerjaan menjadi lebih puas dan dengan demikian lebih produktif.

Mereka mendukung gagasan manajer harus paternalistik dan memelihara dalam rangka

membangun kelompok kerja yang produktif dan kuat. Studi ini merupakan sebuah

bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan

metode-metode dari berbagai ilmu. Antara lain yaitu ekonomi, sosiologi, ilmu politik,

10
antropologi, dan psikologi. Gerakan ilmu perilaku menekankan perlunya untuk studi

ilmiah dari elemen manusia organisasi.

Konsep-konsep yang Mempengaruhi Perspektif Manajemen Perilaku

1. Hugo Munstberg (1863 - 1916), dikenal sebagai the Father of Industril

Psychology atau Bapak dari Ilmu Psikologi Industri karena dia yang termasuk

pertama kali memperkenalkan aplikasi dari konsep-konsep psikologi dalam

kegiatan industri. Hugo menyatakan bahwa para psikolog bisa memberikan

kontribusi yang sangat berharga dalam sebuah kegiatan bisnis atau industri

dalam hal seleksi pekerja dan upaya-upaya yang dapat memotivasi pekerja. Hal

ini terkait dengan prediksi akan perilaku pekerjanya nanti.

2. Mary Parker Follet definisinya mengenai manajemen,seni dalam

menyelesaikan suatu pekerjaan melalui orang lain, menunjukkan bahwa tugas

manajemen tidak saja melakukan kegiatan sistematis dalam rangka pencapaian

tujuan, tetapi juga merupakan juga seni dalam memahami perilaku orang lain

sehingga dapat diarahkan kepada pencapaian tujuan yang sesuai. Mary Parker

Follet juga menganjurkan pentingnya manajemen memahami peran dan fungsi

manusia dalam organisasi secara utuh, sehingga Follet juga meyakini perlunya

organisasi lebih demokratis dalam memandang pekerja juga para manajernya.

3. Elton Mayo, Lahir 26 Desember 1880 adalah psikolog/sosiolog dan teori tikus

organisasi kelahiran australia. Mayo dikenal karena penelitian-penelitiannya

serta perannya dalam Hawtrone Studies. Ia mengajar di University of

11
Queensland dari 1919-1923, sebelum pindah ke University of Pennsylvania. Ia

juga mengajar di Harvard Business School pada tahun 1226-1947 dimana ia

menjadi profesor di bidang penelitian industrial.

Salah satu kontribusi berharga dalam dunia manajemen adalah apa yang telah

dihasilkan oleh studi yang dilakukan di perusahaan Western Electric di

Howthorne antara tahun 1927 hingga 1932, atau dikenal sebagai the Howthorne

studies atau studi Howthorne.Studi ini terdiri dari 2 eksperimen, Eksperimen

yang pertama dilakukan bagi kelompok pekerja yang memperoleh manipulasi

atas penerangan di tempat kerjanya. Sedangkan eksperimen kedua dilakukan

bagi kelompok pekerja yang memasang telepon di bank-bank.

Kedua eksperimen ini menyimpulkan bahwa ternyata pemberian insentif dan

juga nyala lampu atau penerangan tidak menentukan produktivitas para pekerja,

akan tetapi adanya perlakuan yang sama oleh manajer serta “perhatian khusus”

yang akan menentukan produktivitas para pekerja. Dan tentunya tidak berarti

bahwa mereka tidak memerlukan upah atau intensif atau juga penerangan

secukupnya dalam bekerja, akan tetapi “perhatian dan penerimaan sosial”

rupanya lebih menjadi faktor yang mempengaruhi perilaku mereka dalam

bekerja dalam organisasi daripada faktor yang memengaruhi perilaku mereka

dalam bekerja dalam organisasi daripada faktor insentif dan faktor individu.

12
H. PRESPEKTIF MANAJEMEN KUANTITATIF

Aliran kuantitatif ditandai dengan berkembangnya team-team riset operai

(operations research) dalam pemecahan masalah-masalah industri, yang di dasarkan

atas sukses team-team riset operasi Inggris dalam Perang Dunia II. Sejalan dengan

semakin kompleksnya komputer elektronik, transportasi dan komunikasi, dan

sebagainya, teknik-teknik riset operasi menjadi semakin penting sebagai dasar rasional

untuk pembuatan keputusan. Prosedur-prosedur riset operasi tersebut kemudian di

fomalisasikan dan disebut aliran management science.

Teknik-teknik management science digunakan dalam banyak kegiatan seperti

penganggaran modal, manajemen aliran kas, schedulling produksi, pengembangan

strategi produk, perencanaan program, pengembangan sumber daya manusia,

penjagaan tingkat persediaan yang optimal dan sebagainya. Penggunaan teknik-

teknik untuk pemecahan masalah dan pembuatan keputusan telah terbukti banyak

membantu manajer dalam kegiatan-kegiatan perencanaan dan pengawasan.

Langkah-langkah pendekatan management science, sebagai berikut :

1. Perumusan masalah.

2. Penyusunan suatu model matematis.

3. Mendapatkan penyelesaian dari model.

4. Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model.

5. Penetapan pengawasan atas hasil-hasil.

6. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi.

13
BAB II
KESIMPULAN
Setelah kita mengetahui pengertian atau definisi management, maka dapat

disimpulkan bahwa kita dapat memahami sejarah perkembangan ilmu management.

Dapat mengetahui sejarah perkembangan ilmu management dari beberapa ahli

terkemuka didunia serta dapat mengimplementasikan sejarah perkembangan ilmu

management dalam kehidupan sehari- hari. Dan mengetahui lebih detail mengenai

sejarah perkembangan ilmu management.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://umum-pengertian.com/2016/01/pengertian-manajemen-secara-umum-

adalah.html?m=

15
1

Anda mungkin juga menyukai