Anda di halaman 1dari 79

PENGANTAR MANAJEMEN

O
L
E
H
MAHMUD

REFERENSI:
AMIRULLAH
HARIS BUDIYONO
ORGANISASI DAN MANAJEMEN
A. PENGERTIAN DAN MANFAAT ORGANISASI
Organisasi dapat diartikan sebagai suatu pengaturan orang-orang secara sengaja untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
Sebagai kesimpulan bahwa organisasi itu pada umumnya memiliki empat karakteristik
utama yakni:
1. Bahwa masing-masing organisasi memiliki tujuan-tujuan tertentu. Cerminan dari tujuan
suatu organisasi biasanya tergambar pada sasaran-sasaran, baik jangka panjang
maupun jangka pendek. Secara umum tujuan organisasi mencakup tiga bidang utama.
a. Mencapai tingkat keuntungan (profitability),
b. Mengejar pertumbuhan (growth)
c. Bertahan hidup (survive)
2. Masing-masing organisasi memiliki orang-orang.
3. Organisasi perlu mengembangkan suatu struktur agar anggota dapat Melaksanakan
pekerjaannya dengan mudah.
4. Memiliki sistem dan prosedur (cara kerja, rekrut dan bentuk pelaporan).
Karakteristik organisasi
Tujuan

Karakteristi
Sistem dan k Kumpulan
prosedur Orang-orang
organisasi

struktur
Manfaat organisasi
Secara spesifik organisasi dapat memberikan manfaat
bagi masyarakat dan bisnis.
1. Organisasi mengubah kehidupan masyarakat
2. Organisasi sebagai penuntun pencapaian tujuan
3. Organisasi menawarkan karir
4. Organisasi sebagai cagar ilmu pengetahuan
B. PENGERTIAN MANAJEMEN
1. Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain
(harold koontz dan Cryil O’donnel)

Manager (perencanaan,pengorganisasian,pergerakan, dan pengendalian)

2. Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan (R.Terry)
Manager (perencanaan,pengorganisasian,pergerakan, dan pengendalian)

3. Manajemen adalah proses efektivitas untuk mencapai tujuan organisasi yang telah di
tetapkan (James F. Stoner)

Manager (perencanaan, pengorganisasian, SDM lainnya)

Dengan demikian, istilah manajemen mengacu pada suatu proses mengkoordinasi dan
mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif
dengan melalui orang lain.
C. EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS MANAJEMEN

Efisiensi dan Efektivitas mengacu pada hubungan


antara keluaran dan masukan.
1. Efisiensi merupakan mengerjakan sesuatu dengan benar.
Artinya, kemampuan organisasi dalam menggunakan sumber
daya dengan benar dan tidak ada pemborosan. setiap
perusahaan akan berusaha mencapai tingkat output dan input
yang seoptimal mungkin.
2. Efektivitas berarti menunjukan kemampuan suatu
perusahaan dalam mencapai sasaran-sasaran (hasil akhir)
yang telah ditetapkan secara tepat.
D. Fungsi dan proses manajemen
1. Perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan tujuan serta sasaran yang ingin
dicapai dan mengambil langkah-langkah strategis guna mencapai tujuan tersebut.
(menentukan tingkat penjualan pada periode yang akan datang, berapa kebutuhan tenaga
kerja, berapa modal yang akan dibutuhkan dan bagaimana memperolehnya, berapa
persediaan yang harus digudangkan).
2. Pengorganisasian merupakan proses pemberian perintah, pengalokasian sumber daya serta
pengaturan kegiatan secara terkoordinir kepada setiap individu dan kelompok untuk
menerapkan rencana.
3. Pengarahan merupakan proses untuk menumbuhkan semanagat (motivation) pada karyawan
agar dapat bekerja keras dan giat serta membimbing mereka dalam melaksanakan rencana
untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien.
4. Pengendalian dimaksudkan untuk melihat apakah kegiatan organisasi sudah sesuai dengan
rencana sebelumnya.
fungsi pengendalian:
A. Menentukan standar prestasi
B. Mengukur prestasi yang telah dicapai selama ini
C. Membandingkan prestasi yang telah dicapai dengan standar prestasi
D. Melakukan perbaikan jika terdapat penyimpangan dari standar prestasi yang telah ditetapkan.
E. Bidang-bidang manajemen
1. Bidang pemasaran merupakan salah satu bidang terpenting dalam kegiatan
bisnis. (product, price, advertising, channel of distribution).
2. Bidang operasional merupakan suatu bidang yang ada dalam perusahaan yang
bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi
terselenggaranya proses produksi.
3. Bidang keuangan memiliki peranan yang menentukan dalam keberhasilan
perusahaan, aktivitas-aktivitas dari bidang pemasaran dan produksi akan berjalan
lancar apabila dapat didukung oleh bidang keuangan yang mengatur tentang
kebutuhan finansial.
4. Bidang sumber daya manusia merupakan suatu istilah yang digunakan untuk
menerangkan keanekaragaman aktivitas-aktivitas yang terlibat dalam penarikan,
pengembangan dan mempertahankan tenaga kerja yang berbakat dan yang
bersemangat.
Bidang-Bidang dalam manajemen

Marketing

Finance Operation

Human Recource
F. Tingkatan manajer dan tanggung jawab
1. Top Manager bertanggung jawab terhadap terhadap
perusahaan secara keseluruhan. (menetapkan tujuan, strategi,
dan kebijakan perusahaan secara umum) yang akan di
terjemahkan oleh manajer dibawahnya.
2. Middle Manager bertugas mengawasi beberapa unit kerja
dan menerapkan rencana sesuai dengan tujuan dan tingkatan
yang lebih tinggi.
3. First-line manager merupakan tingkatan yang paling bawah
dalam suatu organisasi, bertugas mengawasi tenaga-tenaga
operasional.
Garis tingkatan Manajer dan tanggung jawab

Top

Middle

First-line
G. Peran-peran manajer
1. Peran interpersonal bagaimana memelihara jaringan
hubungan luar yang berkembang dan memberikan dukungan
dan informasi (memberi ucapan selamat kepada para
pengunjung, penandatangan dokumen resmi, menghadiri
upacara pernikahan bawahan,membalas surat-surat dan
melakukan kegiatan lain yang melibatkan pihak luar)
2. Peran Informasional semua manajer sampai tahap tertentu,
memiliki peran-peran informasional, yaitu penerima,
mengumpulkan, dan menyebarkan informasi.
3. Peran memutuskan sebagai pengambil kebijakan dan
sekaligus memutuskan sesuatu yang berhubungan dengan
aktivitas positif organisasi.
Peran
peran Peran
pengambilan
interpersonal informasional
keputusan

Bagaimana
Bagaimana
memanfaatka
Bagaimana seorang
n informasi
seorang manajer
dalam
manajer menukar dan
pengambilan
berhubungan memproses
keputusan,
dengan informasi,
penanganan
orangn lain, mengawas,
kerusakan
memimpin menyebar
dan
dan informasi
pengalokasia
penghubung dan juru
n sumber
bicara
daya
H. KETERAMPILAN MANAJEMEN

Keterampilan manajemen merupakan suatu kemampuan


untuk menerjemahkan pengetahuan dalam praktik sehingga
mencapai tujuan yang diinginkan.
SEJARAH DAN TEORI MANAJEMEN
A. Sejarah perkembangan manajemen
Sejarah perkembangan manajemen tidak
jauh berbeda dengan perkembangan ma- MASA LALU
nusia. Artinya, bahwa manajemen telah • Keterampilan terbatas
•Keahlian yang
Berlangsung sejak manusia itu berada sederhana
di bumi ini, seiring dengan perkem-
bangan dan tuntutan manusia
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Tujuan Hidup

hidupnya. DALAM
Mempelajari sejarah manajemen PERKEMBANGANYA
•ilmu pengetahuan
Sangat penting bagi kita untuk dapat •Tekhnologi
memperoleh gambaran tentang bagaimana
Manajemen itu berlangsung pada masa lalu
Dan bagaimana kemudian manajemen tersebut berkembang, prinsip-prinsip apa yang
dikembangkan masa lalu dan bagaimana Manajemen tersebut berlangsung dewasa ini.
Akhirnya kita harus mempelajari dan mengantisipasi perkembangan dimasa
mendatang yang tentu saja menentukan arah manajemen itu sendiri.
B. EVOLUSI TEORI MANAJEMEN

Evolusi Teori Manajemen merupakan teori bagaimana


mengemukakan dan mengembangkan cara-cara baru untuk
mengelola suatu perusahaan.
beberapa variabel yang diperhatikan dalam manajemen
ilmiah:
a. Pentingnya peranan manajer dalam menggerakkan dan meningkatkan
produktivitas perusahaan
b. Pengangkatan dan pemanfaatan tenaga kerja dengan persyaratan-
persyaratannya
c. Tanggung jawab kesejahteraan pegawai/karyawan.
d. Kondisi yang cukup untuk meningkatkan produktivitas kerja.
Evolusi teori manajemen menurut para ahli
Robert owen (1771-1858) penelitianya, ia menekankan tentang
peranan sumber daya manusia sebagai kunci keberhasilan
perusahaan. Khususnya peranan manajer sebagai reformis.
Charles babbage (1792-1971) menekankan pada pembagian
job description dan schedule.
Frederick Taylor yaitu lebih menekankan terhadap waktu
penyelesaian pekerjaan dapat dikorelasikan dengan upah yang
diterima, artinya semakin tinggi prestasi kerja akan semakin
tinggi upah yang diterima.
Henry L. Gantt (1861-1919) menekankan pada peningkatan
produktivitas, efisiensi dan efektivitas kerja dengan rangsangan
upah dan bonus.
MOTIVASI KERJA
A. Pengertian Motivasi kerja
Motivasi kerja dapat didefinisikan sebagai kondisi yang
berpengaruh dalam membangkitkan, mengarahkan, dan
memelihara perilaku yang berhubungan dengan
lingkungan kerja.
B. Pendekatan terhadap motivasi
1. Pendekatan tradisional (Frederik Winslow Tailor)
2. Pendekatan hubungan manusia (Elton Mayo)
3. Pendekatan sumber daya manusia (Douglas
McGregor)
C. Teori Motivasi
Hierarki kebutuhan maslow

Aktualisasi diri

Keb. penghargaan

Kebutuhan sosial

Kebutuhan rasa aman

Kebutuhan fisiologis
D. Penerapan Teori Motivasi
1. Tindakan yang dilakukan organisasi
a) Memberi imbalan finansial yang memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan fisik
b) Memberi kontrak kerja/tetap dan jaminan pensiun agar para karyawan merasa
terjamin dan aman
c) Beri identitas organisasi dimana para karyawan dapat merasa sebagai anggotanya
(name tag, uniform mencerminkan identitas organisasi)
d) Memberikan bonus, promosi atau pengakuan perusahaan dalam bentuk apapun atas
prestasi yang dilaksanakan dengan baik
2. Tindakan yang dilakukan pemimpin
a) Memastikan bahwa karyawan mendapat imbalan finansial yang memang menjadi
hak mereka
b) Memastikan agar mereka mengerti aturan dan program organisasi yang mendukung
rasa aman mereka, dan bila memang mungkin angkatlah sebagai karyawan tetap
c) Ciptakan suasana tim di antara karyawan melalui konsultasi, pembagian tanggung
jawab dan kontrol, dengan cara mengaitkan pekerjaan dengan tujuan organisasi
d) Beri pengakuan dengan memberi perhatian dan pujian terhadap sumbangan masing-
masing anggota tim serta berilah perhatian terhadap perkembangan setiap karyawan
e) Membantu anggota tim untuk mengembangkan diri mereka dalam hal independensi,
inisiatif dan tanggung jawab.
Manajemen S. D.M
A. PENGERTIAN REKRUITMEN

Rekrutmen pada khakikatnya merupakan proses menentukan


dan menarik pelamar yang mampu untuk bekerja dalam suatu
perusahaan atau proses untuk mendapatkan sejumlah SDM
(karyawan) yang berkualitas untuk menduduki suatu jabatan
atau pekerjaan dalam suatu perusahaan.
B. Tujuan rekrutmen
Tujuanya adalah menerima pelamar sebanyak-banyaknya
sesuai dengan kualifikasi kebutuhan perusahaan dari berbagai
sumber, sehingga memungkinkan akan terjaring calon
karyawan dengan kualitas tertinggi dari yang terbaik.
c. prinsip-prinsip rekrutmen
a) Mutu karyawan yang akan direkrut harus sesuai dengan
kebutuhan yang diperlukan untuk mendapatkan mutu yang
sesuai
b) Jumlah karyawan yang diperlukan harus sesuai dengan job
yang tersedia
c) Biaya yang diperlukan diminimalkan
d) Pertimbangan-pertimbangan hukum.
PENGENALAN, PENEMPATAN DAN PEMBERHENTIAN

A. PENGENALAN
Merupakan proses yang dilakukan oleh manajemen
organisasi tentang apa yang dilakukan oleh
seorang/sekelompok karyawan baru.
B. PENEMPATAN
Penempatan adalah penugasan atau penugasan kembali seorang karyawan
kepada pekerjaan barunya.
Dalam alur ini, terdapat tiga jenis penting dari penempatan, yaitu promosi,
transfer, dan demosi
 Promosi terjadi apabila seseorang karyawan dipindahkan dari satu
pekerjaaan ke pekerjaan lain yang lebih tinggi dalam pembayaran,
tanggung jawab dan atau level.
 Transfer/mutasi terjadi kalau seorang karyawan dipindahkan dari satu
bidang tugas ke bidang tugas lainya yang tingkatanya hampir sama baik
tingkat gaji, tanggung jawab, maupun tingkat strukturalnya.
 Demosi terjadi kalau seorang karyawan dipindahkan dari satu posisi ke
posisi lainya yang lebih rendah tingkatanya, baik tingkat gaji, tanggung
jawab, maupun tingkat strukturalnya
C. PEMBERHENTIAN
Pemberhentian atau pemutusan hubungan kerja adalah
keputusan dari individu dan perusahaan. Hal ini dapat
dilakukan oleh perusahaan atau pekerja. Pemberhentian kerja
dapat didorong oleh alasan disiplin, ekonomi, atau bisnis, atau
alasan pribadi.
Peranan departemen SDM adalah mencari cara yang terbaik
untuk melakukan pemutusan ini sehingga akibat buruk baik
bagi individu dan perusahaan bisa dimilimalisisr.
Bentuk-bentuk pemutusan hubungan kerja dapat berupa
absen temporer, attrisi, layoff dan penghentian

a) Meninggalkan pekerjaan sementara(cuti)


terkadang karyawan membutuhkan waktu sementara untuk tidak
bekerja.(karna kesehatan, masalah keluarga, pendidikan, rekreasi dan
lain-lain)
b) Pengurangan atau attrisi adalah pengurangan normal karena
pengunduran diri, pensiun atau kematian.
c) Pengunduran diri sementara atau layoff merupakan permintaan
pengunduran diri yang ditawarka perusahaan kepada karyawan karena
alasan bisnis dan ekonomis
d) Pemecatan (penhentian/PHK) adalah pemberhentian karyawan secara
permanen karena suatu alasan yang jelas sesuai dengan SOP
perusahaan.
A. PENGERTIAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN

1) Pelatihan adalah proses secara sistematis mengubah tingkah


laku karyawan untuk mencapai tujuan organisasi
2) Pengembangan adalah suatu proses yang didesain
bagaimana meningkatkan kemampuan konseptual,
kemampuan untuk mengambil suatu keputusan dan sikap
untuk menjadi atau meraih suatu kesuksesan dalam
organisasi mereka.
B. MANFAAT PELATIHAN
 Membantu karyawan dalam membuat keputusan dan pemecahan masalah
yang lebih efektif
 Membantu mendorong dan mencapai pengembangan diri dan rasa percaya
diri
 Membantu karyawan mengatasi stres, tekanan, frustasi, dan konflik
 Memberikan informasi tentang meningkatnya pengetahuan, keterampilan
komunikasi dan sikap
 Meningkatkan kepuasan kerja dan pengakuan
 Membantu karyawan mendekati tujuan pribadi
 Memenuhi kebutuhan personal peserta dan pelatih
 Memberikan nasihat dan jalan untuk pertumbuhan masa depan
 Membantu pengembangan keterampilan mendengar, bicara dan menulis
dengan latihan
 Membantu menghilangkan rasa takut melaksanakan tugas baru
WEWENANG DAN DELEGASI
WEWENANG
Wewenang DAN
(authority) adalah hakDELEGASI
untuk melakukan
sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau
 WEWENANG
tidak melakukan sesuatu agarDAN DELEGASI
tercapai tujuan tertentu.
Pendelegasian merupakan proses pengalihan dan
pemberian wewenang, tugas dan tanggung jawab dari
manajer puncak kepada orang lain untuk dapat
dipertanggung jawabkan pelaksanaanya.

Kedua pengertian di atas mengandung arti bahwa seseorang


akan bisa memperoleh wewenang apabila kewenangan itu
telah didelegasikan oleh manajer di atasnya.
WEWENANG FORMAL
Kewenangan kepemimpinan adalah kewenangan yang dimiliki seseorang dalam kemampuanya
yang meliputi proses mempengaruhi orang lain dalam menentukan tujuan organisasi,
memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki
kelompok dan budayanya, dimana kepemimpinan formal dalam tingkat jabatanya diperoleh
dari suatu usaha tertentu dalam pencapainaya.

1. Pandangan klasik (classical view), menurut pandangan klasik wewenang itu berasal dari
tingkatan paling atas atau wewenang itu dianugerahi. Artinya bahwa seseorang itu bisa
memperoleh wewenang karena ia diberi atau dilimpahi atau diwarisi hal tersebut.
2. Pandangan penerimaan (acceptance view), pandangan ini berpendapat bahwa wewenang
seseorang timbul hanya bila hal itu diterima oleh kelompok atau individu kepada siapa
wewenang tersebut dijalankan. Dalam kondisi ini penerima perintah dapat menentukan
apakah akan menerima perintah atau tidak.
syarat penerimaan penerimaan
 Dia dapat memahami komunikasi tersebut
 Dia percaya bahwa perintah tersebut tidak bertentangan dengan tujuan organisasi
 Dia yakin bahwa perintah itu tidak bertentangan dengan kepentingan pribadinya
 Secara fisik dan mental dia mampu melaksanakan perintah tersebut.
Wewenang lini staf, dan fungsional
1. Wewenang lini merupakan wewenang di mana atasan
melakukanya atas bawahanya langsung.
2. Wewenang staf merupakan hak yang dimiliki oleh satuan-
satuan staf atau para ahli dalam tugasnya memberikan saran,
rekomendasi, atau konsultasi
3. Wewenang staf fungsional, tindakan yang tepat untuk
mengendalikan aktivitas departemen lain karena mereka
berkaitan dengan tanggung jawab staf khusus di sebut
wewenang fungsional.
Pendelegasian wewenang
Tahap pendelegasian wewenang. Meliputi:

 Tahap pertama
Manajer menetapkan tanggung jawab. Manajer menjelaskan pekerjaan atau tugas
yang harus dilakukan bawahan. Hal ini menimbulkan tanggung jawab dan sekaligus
kewajiban orang lain untuk melaksanakan tugas yang diberikan.
 Tahap kedua
Manajer memberi wewenang untuk berbuat sesuatu. Bersama tugas yang
diberikan, hak untuk melaksanakan sesuatu yang penting diberikan kepada orang lain.
Ini yang dimaksud wewenang, yaitu hak melakukan sesuatu dengan berbagai cara
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
 Tahap ketiga
Manajer membuat suatu pertanggungjawaban. Dalam menerima tugas
karyawan yang berkewajiban secara langsung pada manajer, menyelesaikan tugas
yang telah disepakati.
MENGAPA DELEGASI DIPERLUKAN
1. kemampuan seorang pemimpin yang terbatas
2. Tugas yang terlalu banyak

MANFAAT DAN HAMBATAN PENDELEGASIAN


Keuntungan:
 Semakin banyak tugas yang didelegasikan, semakin besar peluang mereka
untuk mencari dan menerima lebih banyak tanggung jawab dari manajer
tingkat yang lebih tinggi.
 Membantu karyawan untuk menerima dan mempraktikan tanggung jawab
yang diberikan.
 Pendelegasian akan mempercepat pengambilan keputusan.
Hambatan:
Keengganan dari seorang pemimpin, keengganan bisa timbul dari beberapa
alasan:
 Pimpinan kurang yakin akan kemampuan karyawan
 Merasa mampu untuk mengerjakan sendiri
 Takut kewenanganya akan berkurang karna bawahan melakukan tugas dengan baik
 Tidak mau mengambil resiko
Delegasi yang efektif
Pendelegasian wewenang yang efektif adalah pemberian wewenang dan
memperbolehkan orang lain untuk melakukan tugas mereka dengan cara-cara terbaik yang
mungkin dilakukan.

Tiga prasyarat pendelegasian yang efektif:


1. Kesediaan manajer untuk memberikan kebebasan kepada karyawanya untuk menyelesaikan tugas yang
didelegasikan.
2. Komunikasi terbuka antara manajer dan karyawan
3. Kemampuan manajer untuk menganalisisi faktor-faktor seperti sasaran organisasi, persyaratan tugas,
dan kemampuan karyawan.

Pentingnya prasyarat tersebut.


 Memutuskan pekerjaan yang mana yang akan didelegasikan.
 Keputusan siapa yang akan ditugaskan.
 Dukungan sumber daya.
 Tugas didelegasikan.
 Perlunya campur tangan.
 Melakukan umpan balik.
Prinsip-prinsip pendelegasian
1. Prinsip skalar. Yaitu prinsip pendelegasian di mana jalur wewenang dan
tanggung jawab ditetapkan secara tegas dan jelas dari tingkatan manajemen atas
sampai ke tingkatan manajemen paling bawah.
2. Prinsip delegasi penuh. Yaitu sebagian besar tugas organisasi harus
didelegasikan di antara para anggota organisasi. Artinya, tugas yang tidak bisa
dilakukan oleh pimpinan, maka harus didelegasikan kepada bawahan. Prinsip ini
dalam rangka menghindari:
A. Gap, yaitu ada tugas yang tidak ada penanggung jawabnya.
B. Overlap, yaitu tanggung jawab tugas yang sama diberikan kepada lebih dari satu orang.
C. Split, yaitu tanggung jawab dan tugas yang sama diberikan kepada lebih dari satu unit organisasi.

3. Prinsip kesatuan perintah. Prinsip ini berpandangan bahwa setiap bawahan


dalam organisasi seharusnya melapor hanya kepada satu orang atasan. Ini berarti
jika bawahan memberikan tanggung jawab kepada lebih dari satu orang atasan,
maka akan membingungkan bawahan, karena penilaian atasan dapat berbeda.
Pengorganisasian dan Struktur
Terminologi
Organisasi adalah badan,wadah, tempat dari
kumpulan orang-orang yang bekerja bersama untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
Struktur organisasi adalah suatu sistem atau
jaringan kerja terhadap tugas-tugas, sistem pelaporan,
dan komunikasi yang menghubungkan secara
bersama pekerjaan individual dan kelompok.
Organisasi
Organisasi juga dapat didefinisikan sebagai sekelompok orang
yang saling berinteraksi dan bekerjasama untuk
merealisasikan tujuan bersama.
Elemen organisasi
 Terdiri dari sekelompok orang.
 Adanya interaksi dan bentuk kerjasama.
 Memiliki tujuan bersama.
Struktur Organisasi
Beberapa faktor yang menentukan perancangan struktur
organisasi:
 Besar kecilnya organisasi, semakin besar ukuran organisasi, maka
struktur organisasi akan semakin kompleks, demikian juga
sebaliknya.
 Strategi organisasi, dalam suatu organisasi terdapat struktur yang
strategi.
 Tekhnologi, setiap organisasi memerlukan tekhnologi yang modern
demi menunjang harapan konsumen, dengan tidak menggunakan
tekhnologi yang tradisional.
 Karyawan.Tingkat kemampuan dan keterampilan yang
dimiliki oleh karyawan juga mempengaruhi bentuk struktur dari
organisasi.
Pembagian kerja (division of labor)
Seluruh tugas unit dipecah dalam beberapa pekerjaan yang lebih kecil
yang berturutan atau tugas-tugas dibagi-bagi dan dikhususkan di antara
orang-orang dalam unit itu disebut pembagian kerja.
Hakikat spesialis kerja adalah bahwa seluruh pekerjaan tidak
dilakukan oleh satu individu melainkan dipecah-pecah menjadi
langkah-langkah dengan setiap langkah diselesaikan orang yang
berbeda.
keuntungan spesialisasi pekerjaan:
 Jika pekerjaan mengandung sedikit tugas, maka dapat memilih person yang tingkat
kualitasnya memadai. Bagi sebagian yang dipisahkan dapat dipindahjobkan atau
melakukan Kegiatan pelatihan. Karena jumlah karyawan yang sedikit yang akan dilatih
akan membutuhkan biaya pelatihan yang rendah.
 Apabila suatu pekerjaan hanya memerlukan karyawan yang sedikit jumlahnya, maka
karyawan dapat menjadi ahli dalam melaksanakan tugas tersebut. Keahlian yang tinggi
akan menghasilkan mutu output yang tinggi pula.
Departementalisasi (depertementalization)
Departementalisasi adalah upaya membagi-bagikan
pekerjaan secara fungsional yang mempunyai spesifikasi
tertentu, sifat dan batasan wewenang tertentu serta sarana dan
prasarana yang digunakan dalam kelompok kepemimpinan
dalam satu kesatuan kelompok aktivitas untuk mencapai suatu
tujuan tertentu yang telah ditentukan sebelumnya.
Koordinasi dan rentang kendali
A. Koordinasi merupakan suatu proses menghubungkan atau
mengintegrasikan bagian-bagian dalam organisasi agar tujuan
organisasi tercapai dengan efektif.
B. Rentang kendali (span of control) adalah jumlah karyawan yang
melapor langsung pada seorang manajer ketika proyek
membutuhkan penambahan dan pengurangan karyawan dalam
mengerjakan suatu tugas yang dibebankan.
FUNGSI PERENCANAAN
 HAKIKAT DAN PENTINGNYA PERENCANAAN
 JENIS-JENIS PERENCANAAN
 PROSES PENYUSUNAN PERENCANAAN
 PENDEKATAN DALAM PERENCANAAN
 EFEKTIVITAS PERENCANAAN
FUNGSI PERENCANAAN
Merupakan suatu proses pengambilan keputusan sehubungan
dengan hasil yang diinginkan, dengan menggunakan sumber
daya dan perbandingan hasil-hasil tersebut dengan rencana
yang dibuat.
HAKIKAT DAN PENTINGNYA PERENCANAAN

Hakikat dan pentingnya perencanaan merupakan pemilihan saat ini


terhadap kondisi masa depan yang di kehendaki beserta langkah-langkah
yang di perlukan untuk mewujudkan kondisi-kondisi tersebut.
Terminologi dan langkah kerja
Perencanaan merupakan suatu proses menetapkan tujuan dan sasaran, menentukan
pilihan-pilihan tindakan yang akan dilakukan, dan mengkaji cara-cara terbaik
untuk mencapai tujuan masa depan yang telah ditetapkan sebelumnya.
A. Proses. Yaitu suatu konsep dasar yang menjelaskan bahwa kegiatan-kegiatan
yang dilakukan akan berjalan sesuai dengan tahap-tahap yang telah ditentukan.
B. Penetapan tujuan dan sasaran. Yaitu kegiatan merencanakan ke arah mana
organisasi itu akan dituju.
C. Pemilihan tindakan. Organisasi harus mengoptimalkan pada beberapa tindakan
yang efektif ketimbang harus menggunakan semua tindakan yang kadang kala
tidak efektif.
D. Mengkaji cara terbaik. Walaupun pilihan tindakan itu sudah dianggap baik,
namun bisa saja tetap tidak efektif kalau dilakukan dengan cara yang kurang
baik.
E. Tujuan. Hal ini menyangkut hasil akhir atau sasaran khusus yang diinginkan
oleh organisasi.
Mengapa perencanaan penting
 karena perencanaan merupakan suatu pandangan bahwa kondisi masa
depan tidaklah pasti
 karena perencanaan untuk mengantisipasi:
 Perubahan ekonomi,
 Naiknya harga barang yang terus-menerus (inflasi),
 Fluktuasi pendapatan masyarakat,
 Kemajuan tekhnologi,
 Perubahan iklim,
 Perubahan selera konsumen,
 Gejolak politik, dan
 Sistem keamanan yang tidak kondusif

 Salah satu cara untuk mengurangi resiko akibat perubahan faktor-faktor


tersebut atas adalah dengan membuat pola perencanaan yang terpadu.
Pentingnya perencanaan dalam manajemen
organisasi

Mengapa perencanaan
itu penting

Untuk untuk untuk untuk


Mengkoordinasikan mengantisipasi pengembangan pengembangan
usaha-usaha perubahan manajer standar
kerja
Hubungan perencanaan dengan fungsi lainya

Perencanaan
o Menentukan tujuan perencanaan
o Menentukan keadaan saat ini
o Memperkirakan kondisi mendatang pengorganisasiian pengarahan pengendalian
o Mengidentifikasi cara untuk mencapai tujuan
o Mengimplementasikan rencana tindakan dan evaluasi
Jenis-jenis perencanaan
1. Perencanaan jangka pendek dan jangka panjang
 Jangka pendek; Perencanaan untuk jangka waktu satu tahun atau kurang dari
satu tahun ,
 Jangka panjang; Perencanaan dengan jangka waktu 5 tahun atau lebih

2. Perencanaan strategis dan perencanaan operasional


 strategi plan; Suatu rencana jangka panjang dalam rangkaian mencapai
tujuan strategis
 Operational plan; ruang lingkupnya biasanya lebih sempit dibandingka dengan
perencanaan strategis.
3. Perencanaan sekali pakai dan perencanaan tetap
 Anggaran; Merupakan perencanaan sekali pakai dengan menggunakan
sumber-sumber untuk mengerjakan suatu aktivitas, proyek dan program.
 Proyek; Merupakan perencanaan sekali pakai yang menetapkan
rangkaian kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tugas khusus dan
yang menghubungkan kegiatan tersebut dengan kerangka waktu khusus,
target kinerja, dan sumber daya.
 Program; Merupakan rencana sekali pakai untuk serangkaian kegiatan
yang besar.
Proses penyusunan rencana

Merumuskan misi faktor pendukung internal


dan tujuan forecasting tercapainya tujuan
eksternal

PERENCANAAN
faktor penghambat internal
tercapainya tujuan l eksternal
MANAJEMEN STRATEGIK
 HIRARKI MANAJEMEN STRATEGIK
 PROSES MANAJEMEN STRATEGIK
 HUBUNGAN MISI DAN TUJUAN
 TUJUAN ORGANISASI
 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUMUSAN TUJUAN
 JENIS-JENIS TUJUAN ORGANISASI
 MANAJEMEN BY OBJEKTIVES (MBO)
MANAJEMEN STRATEGIK
MANAJEMEN STRATEGIK adalah suatu proses dan rangkaian dari kegiatan
untuk mengambil suatu keputusan dengan sifat yang menyeluruh dan mendasar.
MANAJEMEN STRATEGIS adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan
mengevaluasi keputusan-keputusan.
MANAJEMEN STRATEGI adalah keputusan dan tindakan yang dapat digunakan
untuk memformulasikan serta mengimplementasikan strategi yang memiliki daya
saing yang tinggi yang sesuai dengan perusahaan maupun lingkungan untuk
mencapai target atau sasaran dari organisasi.
Hirarki manajemen strategik

Strategi korporasi TINGKAT KORPORASI

SBU 1 SBU 2 SBU 3 TINGKAT BISNIS

Strategi strategi strategi strategi strategi TINGKAT FUNGSIONAL


Pemasaran produksi keuangan akuntansi R&D

Strategi korporasi TINGKAT KORPORASI

Strategi strategi strategi strategi strategi TINGKAT FUNGSIONAL


Pemasaran produksi keuangan akuntansi R&D
Proses manajemen strategik

Analisis
Lingkungan Penetapan Perumusan Implemetasi
• Eksternal Misi&Tujuan Strategi Strategi
• &
Internal

Evaluasi
&
pengendalian
Proses manajemen strategik
 Analisis lingkungan
bagaimana mengidentifikasi peluang (eksternal & internal)
 Misi dan tujuan perusahaan
Komponen dalam misi
produk Tekhnologi Misi merupakan suatu tujuan unik yang membedakanya dari
perusahaan-perusahaan lain yang sejenis dan mengidentifikasi
cakupan operasinya.
Misi Tujuan merupakan landasan utama untuk menggariskan organisasi
kebijakan yang ditempuh dan arah tindakan untuk mencapai tujuan perusahaan

pasar

 Perumusan strategi

TEORITIK Misi Organisasi LEMBAGA PENDIDIKAN mencetak sarjana-sarjana


yang berkualitas

Tujuan umum dan menyeluruh


meningkatkan pelayanan

tujuan khusus,strategi,kebijaksanaan, mutu dosen ditingkatkan, fasilitas


Program dan rencana pada tingkatan disediakan, birokrasi dipermudah, dan
lebih rendah kerjasama dengan lembaga terkait
 Implementasi strategi
Implementasi strategi adalah sebuah tindakan pengelolaan bermacam-macam
sumberdaya organisasi dan manajemen yang mengarahkan dan mengendalikan
pemanfaatan sumber-sumberdaya perusahaan.
Tanggung jawab seorang manajer
 Melakukan pembagian poksi bawahan serta kebijakan
 Menentukan siapa yang bertanggung jawab untuk tugas khusus utama yang harus diselesaikan, langkah kerja
serta keputusan,
 Menetapkan struktur pokok organisasi tempat implementasi akan berlangsung,
 Menentukan sumberdaya yang perlu untuk menerapkan kebijakan dan strategi serta menjamin tersedianya
sumberdaya itu bila diperlukan,
 Menetapkan jenis-jenis prestasi yang perlukan oleh satuan-satuan organisasi dan perorangan serta kapan
kegiatan khusus harus diselesaikan,
 Menentukan motivasi pribadi dan sistem perangsang yang akan digunakan,
 Menganalisis hubungan utama antara orang-orang, satuan organisasi, dan kegiatan dalam satuan-satuan yang
memerlukan pengkoordinasian serta menentukan sistem yang tepat untuk menjamin koordinasi yang tepat
pula,
 Menjamin tingkat partisipasi yang tepat dalam perumusan dan operasi sistem dan proses implementasi,
 Menetapkan sistem informasi yang tepat untuk menjamin pengukuran yang tepat dari prestasi menurut
standar sehingga dapat di ambil tindakan perbaikan,
 Mengadopsi program latihan untuk pengembangan keterampilan tekhnis,
 Menjamin bahwa kepemimpinan manajemen efektif dalam memotivasi dan membimbing organisasi dalam
penerapan kebijakan dan strategi sedemikian sehingga tercapai tujuan organisasi dengan efektif dan efisien.
 Evaluasi dan pengendalian
Evaluasi strategi adalah proses di mana manajer membandingkan antara
hasil-hasil yang diperoleh dengan tingkat pencapaian tujuan.
Secara umum Evaluasi mencakup empat hal:
1. Menetapkan sasaran prestasi kerja, standar, batas toleransi untuk tujuan,
strategi, dan rencana pelaksanaan,
2. Mengukur posisi yang sesungguhnya sehubungan dengan sasaran pada
suatu waktu tertentu, jika hasilnya terletak diluar batas tersebut maka perlu
diambil tindakan perbaikan,
3. Menganalisis penyimpangan dari batas toleransi yang dapat diterima,
4. Melaksanakan modifikasi jika dirasa perlu atau layak.
Tujuan organisasi
Tujuan organisasi adalah sesuatu yang ingin dicapai dengan
segala kemampuan yang dimiliki oleh organisasi tersebut.
Fungsi dari penerapan Tujuan:
 Tujuan dapat berfungsi sebagai landasan operasional bagi kegiatan organisasi
 Berfungsi sebagai tolak ukur atau pedoman dalam menilai keberhasilan
pelaksanaan organisasi
Manfaat dari penetapan tujuan:
 Membnatu memperkenalkan atau menonjolkan eksistensi organisasi di mata
pemerintah, konsumen, dan masyarakat umum,
 Membantu koordinasi dan pembuatan keputusan,
 Membantu penilaian keberhasilan organisasi,
 Memisahkan proses perumusan dan implementasi strategi organisasi, dan
 Mendorong para pelaksana untuk berusaha keras agar tujuan itu tercapai.
Faktor internal yang mempengaruhi perumusan
tujuan
1. Tujuan- tujuan perusahaan sebelumnya,
2. Sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan,
3. Sistem penilaian dari eksekutif puncak,
4. Kekuatan dalam lingkungan.
Jenis-jenis tujuan organisasi
Tujuan finansial ataupun sosial
1. Profitabilitas
2. Produktivitas
3. Posisi bersaing
4. Pengembangan karyawan
5. Kepemimpinan tekhnologi
6. Tanggung jawab sosial
Management By Objetives (MBO)

MBO merupakan metode formal atau semi formal yang dimulai dari
penetapan tujuan, peleksanaan, dan kemudian diteruskan dengan evaluasi.
Tujuan utama MBO adalah mendorong partisipasi bawahan dan
memperjelas serta mengkomunikasikan tujuan, serta hasil yang diharapkan
untuk mencapai tujuan tersebut.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan merupakan suatu proses penilaian dan pemilihan
dari berbagai alternatif sesuai dengan kepentingan-kepentingan tertentu
dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap paling menguntungkan.
proses pengambilan keputusan, meliputi:
 Identifikasi masalah yang mempengaruhi tujuan (internal & eksternal),
 Menyusun strategi, (alternatif yang paling baik),
 Menganalisis (budget, sdm,tekhnologi),
 Evaluasi (untuk menentukan tingkat efektivitas dari keputusan yang telah
diambil).
Jenis-jenis keputusan manajemen
1. Keputusan yang terprogram (programmed decision) adalah
program yang terstruktur atau yang muncul berulang-ulang yang
didasari oleh aturan, kebijakan dan prosedur rutin untuk
memecahkanya (SOP).
2. Keputusan yang tidak terprogram (non-programmed decisions).
adalah suatu keputusan baru yang pertama kali muncul dan
tidak tersusun (unstructured).
Aktivitas keputusan dalam manajemen

Jenis keputusan Terprogram Tidak Terprogram

Masalah Berulang dan Rutin Kompleks dan Baru

Prosedur Aturan-aturan, Kreativitas Pemecahan


Prosedur operasi dan Masalah
kebijakan

Contoh Penetapan gaji Penanganan Masalah


karyawan,promosi jabatan, Inflasi, pengenalan
dan penetapan persediaan Produk Baru dan
barang Perkara hukum
Keputusan dan jenjang manajer

TOP Broad, Unstructured,infrequent, memusatkan pada hal-


much uncertainty hal yang bersifat luas atau
tak terstruktur dengan tin-
gkat ketidakpastian
MIDDLE Both structured, and memusatkan pada dua ke-
unstructured putusan

LOWER Frequent, structured,repetitive, memusatkan


routine, much certainty pada tingkat yang terpro-
gram/terstruktur
Tahap-tahap pengambilan keputusan

Riset perancangan Pemilihan

 RISET, yaitu mempelajari lingkungan atau kondisi yang memerlukan keputusan. Data mentah diperoleh,
diolah,dan diuji untuk dijadikan arah tindakan yang dapat mengidentifikasi masalah.
 PERANCANGAN, yaitu mendaftar, mengembangkan dan menganalisis arah tindakan yang mungkin.
Kegiatan ini meliputi proses-proses untuk memahami masalah, menghaasilkan pemecahan, dan menguji
kelayakan pemecahan tersebut,
 PEMILIHAN, yaitu menetapkan arah tindakan tertentu dari totalitas yang ada. Pilihan ditentukan dan
dilaksanakan.
Gaya pengambilan keputusan
1. Gaya Direktif (pengarahan). Merupakan gaya yang memiliki nilai
toleransi rendah, bersikap rasional, efisien dan logis. Dalam
membuat keputusan lebih bersifat cepat dan jangka pendek.
2. Gaya Analitis. Merupakan gaya lebih banyak nilai toleransi, gaya
ini lebih banyak menyerap informasi sebelum mengambil
keputusan dan merenungkan lebih banyak alternatif atau berhati-
hati dalam mengambil keputusan terutama jangka pendek.
3. Gaya Konseptual. Merupakan gaya yang cenderung luas dan lebih
banyak alternatif dan memusatkan perhatian pada jangka panjang
dengan kreatifitas tingkat tinggi.
4. Gaya Perilaku. Merupakan gaya yang bersifat simultan, menerima
saran dalam rapat dan dalam pengambilan keputusanya secara
bersama pula.
Model pengambilan keputusan
1. Model keputusan klasik, berpandangan bahwa manajer bertindak
dalam kepastian. Menganalisis segala kemungkinan serta
mengetahui semua alternatif dan konsekuensinya. Artinya berhati-
hati dalam mengambil keputusan dengan tingkat rasionalitas.
2. Model keputusan Administratif, merupakan keputusan yang
realistik artinya, segala keputusan yang akan diambil harus penuh
dengan kelengkapan data konkrit sehingga yang terjadi kurang
mampu bersaing di sentral pasar.
Keputusan individu dan kelompok
 Keputusan individu. Merupakan keputusan yang didasari oleh inisiatif
pribadi tanpa partisipasi orang lain.
 Keputusan kelompok. Merupakan suatu keputusan yang
menitikberatkan pada prospek bersama. Beberapa keuntungan dan
kelemahan dalam keputusan bersama.meliputi:
keuntungan:
 Informasi dan pengetahuan lebih banyak.
 Lebih banyak alternatif yang dapat dihasilkan.
 Penerimaan terhadap hasil akhir akan lebih besar.
 Komunikasi yang lebih baik akan muncul.
Kelemahan
 membutuhkan waktu yang lebih lama dan biaya yang lebih besar.
 Menimbulkan kompromitis
 Satu atau beberapa orang barangkali akan mendominasi kelompok
 Tekanan kelompok akan muncul dan membatasi kreativitas individual.
Sentralisasi dan desentralisasi
Sentralisasi merupakan proses pemusatan wewenang dan
tanggung jawab kepada manajer puncak. Apabila manajemen
puncak mengambil keputusan-keputusan penting organisasi
tersebut dengan sedikit atau tanpa ada masukan keterlibatan
karyawan pada tingkat yang lebih rendah. Sebaliknya,
semakin karyawan tingkat rendah memberi masukan atau
betul-betul diberi kebebasan untuk mengambil keputusan,
maka organisasi tersebut telah terdesentralisasi.

Anda mungkin juga menyukai