Anda di halaman 1dari 27

ANALISIS STRATEGI PRODUCT PLACEMENT

DALAM FILM DAN DAMPAKNYA TERHADAP


BRAND AWARENESS

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh :

RIFADIL SAPUTRA

NIM. MJ.21.01.280

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

YAPIS DOMPU

November 2023
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGARUH SOLVABILITAS, LABA/RUGI OPERASI, DAN REPUTASI

AUDITOR TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN SEKTOR

INDUSTRI DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2019-2021

NAMA : RIFADIL SAPUTRA

NIM : MJ.21.01.280

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

Proposal ini telah diperiksa dan disetujui pada tanggal, …………………..

Pembimbing I Pembimbing II

Yeye Suhaety,S.si.,Mm Shoalihin,SE.,Mm


NIDN. 0810018304 NIDN. 0810039701
A. Latar Belakang

Budaya Korea Selatan telah populer di kalangan internasional sejak

pertengahan tahun 2000-an dengan adanya respon positif dari negara-negara

di Asia Tenggara, Timur tengah. Kemudian, berlanjut di wilayah Eropa dan

Amerika pada awal tahun 2010. Respon positif ditunjukkan dengan adanya

peningkatan minat masyarakat internasional terhadap produk-produk Korea

Selatan, serta dampak yang signifikan pada destinasi perjalanan wisata ke

Korea dan banyaknya minat orang-orang dalam mempelajari Korea lebih

lanjut (Afriantari dan Putri, 2017).

Konten utama budaya Korea Selatan yang disebar hingga saat ini

berupa film, drama televisi (K-Drama), musik pop (K-Pop), K-Fashion,

Skincare dan K-Food (Topan dan Ernungtyas, 2020). Drama Korea atau

“drakor” menjadi salah satu dari kebudayaan Korea Selatan yang banyak

peminatnya di dunia. Kepopuleran drama Korea saat ini didukung dengan

adanya pengembangan ide dan kreativitas terus menerus oleh penikmat seni.

Alur cerita yang disajikan pun menyangkut budaya, kehidupan, dan masalah

yang dikemas secara apik dengan variasi genre, serta memperhatikan

efektivitas dan efisiensi waktu dalam proses pembuatan drama, sehingga

ketika drama tersebut ditayangkan dapat membuat penonton ikut terlarut

dalam alur kisahnya. Penikmat drama Korea ini terdapat dari kalangan

remaja hingga dewasa, terlebih pada kaum perempuan (Prasanti dan Dewi,

2020).

Drama Korea mulai masuk ke Indonesia pada tahun 2002 dan

mendapat respon baik oleh masyarakat Indonesia. Diawali oleh stasiun

3
Trans Tv yang menayangkan drama Korea dengan judul Mother’s Sea pada

bulan maret dan disusul oleh Indosiar dengan tayangan Endless Love pada

bulan juli. Data yang diperoleh dari survei AGB Nielsen Indonesia pada

tahun 2003, tertulis bahwa drama Endless Love berhasil memperoleh rating

10 yang artinya drama tersebut telah disaksikan sekitar 2,8 juta penonton di

lima kota Indonesia (Putri dkk., 2019).

Menyalurkan emosi 36%


Memperoleh informasi baru 39%
Menginspirasi 45%
Budaya korea yang menarik 48%
Relate dengan kehidupan 50%
Inpirasi fashion 50%
Nilai (%)
ALASAN

Sinematografi bagus 54%


Musik atau soundtrack 55%
Jumlah episode memadai 56%
Lokasi pemotretan bagus 57%
Penampilan pemain menarik 69%
Skill akting para pemain 74%
Alur Cerita Menarik 88%
0% 50% 100%

Gambar 1.1 Ragam Alasan Responden Suka Menonton Drama


Korea 2022
(Katadata 2022)

Berdasarkan gambar 1.1 di atas, terdapat beberapa alasan

masyarakat Indonesia menyukai drama Korea. Data diperoleh dengan

melibatkan responden sebanyak 1.025 yang telah menonton drama Korea

selama 6 bulan terakhir. Dapat diketahui bahwa alasan utama masyarakat

Indonesia menyukai drama Korea ialah karena alur ceritanya yang menarik

dengan persentase sebesar 88%, disusul dengan skill akting pemain sebesar

74% dan penampilan pemain yang menarik sebesar 69%. Ketiga alasan

teratas cukup menunjukkan bahwa drama Korea memiliki kualitas yang

4
layak untuk disaksikan, sehingga saat ini masih banyak digemari

masyarakat Indonesia.

Saluran televisi tidak hanya menyajikan latar perfilman dan serial,

melainkan dengan perputaran waktu selama 24 jam sehari dapat menyajikan

ragam media atau acara lainnya secara bergantian. Di samping itu, akan ada

selingan atau jeda sementara yang biasa disebut dengan iklan. Iklan menjadi

salah satu media promosi dalam menyampaikan informasi produk kepada

konsumen. Namun, saat ini perilaku masyarakat sudah tidak lagi

memperhatikan iklan karena dianggap mengganggu dan membosankan. Hal

ini ditandai dengan adanya perilaku “zipping dan zapping” yaitu melakukan

pemindahan siaran televisi yang terjeda iklan dengan tayangan siaran

televisi lainnya (Iqlima dan Saraswati, 2022). Data yang diperoleh melalui

survei Lowe Indonesia menunjukkan bahwa 53% penonton memindahkan

saluran televisi selama iklan berlangsung dan 53,7% melaksanakan kegiatan

lainnya selama iklan ditayangkan (Meidianti dan Nugrahani, 2022).

Perubahan perilaku yang terjadi, membuat pemasar harus mencari

strategi lain guna mempromosikan produknya. Penerapan product

placement dapat dijadikan sebagai alternatif lain dari bentuk promosi iklan

komersial. Product placement merupakan bentuk dari penempatan nama

merek, produk, kemasan produk, logo tertentu yang menyatu dengan alur

film. Penempatan produk dalam drama populer disertai dengan daya tarik

dari artis yang terlibat dapat menimbulkan keingintahuan bagi calon

konsumen untuk mencari tahu produk yang muncul lebih lanjut (Andina

dkk, 2021).

5
Penerapan product placement yang dilakukan perlu melalui kajian

atau tolak ukur dari dimensi yang ada sehingga tidak muncul secara

berlebihan yang dapat mengganggu dan menimbulkan respon negatif.

Penempatan produk dalam film atau drama akan sulit dihindari oleh

penonton karena produk tersebut seolah-olah telah menjadi bagian dari

drama yang ditayangkan sehingga secara tidak langsung penonton akan

dengan seksama memperhatikan produk, merek, atau logo yang muncul

(Meidianti dan Nugrahani, 2022). Namun, hasil riset nielsen dalam

katadata.co.id menunjukkan bahwa saat ini tingkat pemahaman pemasar

terkait penggunaan iklan dalam program tv masih rendah dengan persentase

penggunaan iklan sisipan sebesar 22% dibandingkan iklan komersial

sebesar 78%.

Pada dasarnya, penempatan produk dalam drama Korea sudah

menjadi hal yang lumrah. Namun, kemunculan permen Kopiko dalam

drama Korea Vincenzo untuk pertama kalinya menjadi sebuah fenomena

dan trending topic di nasional maupun internasional. Hal ini dikarenakan

permen Kopiko menjadi pionir dari produk Indonesia yang muncul dalam

drama Korea, serta didukung dengan kepopuleran drama vincenzo yang

mencapai rating tinggi sebesar 14,6 % dan 16,2 % (Maulida, 2021). Dilansir

dari ccnIndonesia.com, drama Korea vincenzo menduduki posisi keenam

dalam sejarah stasiun televisi TvN dengan rating tinggi sepanjang masa.

6
Gambar 1.2 Screen Placement Permen Kopiko
(Dok. Drama Vincenzo Eps. 15 2021)

Trending topic permen Kopiko berlanjut dikalangan penggemar

atau penonton drama Korea, terlihat dalam gambar 1.2 adegan yang

menayangkan tokoh utama sedang mengkonsumsi permen Kopiko berhasil

menarik perhatian penonton, sehingga membuat kemunculan slogan baru

atau sebutan baru yang awalnya “Kopiko, Gantinya Ngopi” menjadi

“Kopiko permen Vincenzo” (Iqlima dan Saraswati, 2022). Dikutip dari

laman tribun jateng.com, Umar Hadi Selaku Duta Besar Indonesia untuk

Korea Selatan menuturkan bahwa Permen Kopiko menjadi produk yang

banyak dicari oleh masyarakat Korea Selatan.

Brand Kopiko Brand Kiss Brand Relaxa Brand Alpenliebe

19,80%

14,90% 15,40% 14,70%


13,90%
13,40% 13,50% 12,80% 12%
13,10% 12,30% 12,60%

2019 2020 2021 2022

Gambar 1.3 Top Brand Award 2019-2022 Kategori Permen


(Top Brand Award 2022)

7
Dilansir dalam swa.co.id, permen Kopiko berhasil memperoleh

gelar Top Brand kategori permen pada tahun 2012. Dalam gambar 1.2

terlihat bahwa permen Kopiko berhasil mempertahankan posisi sebagai Top

Brand kategori permen selama 4 tahun terakhir. Persentase perolehannya

pun kian meningkat setiap tahunnya. Di tahun 2022, Persentase perolehan

yang masuk naik sebesar 4,40% dari tahun sebelumnya. Performa merek

yang diukur dalam perolehan Top Brand Award dinilai melalui mind share,

market share dan commitment share. Data perolehan dari Nielsen tahun

2016 dalam (Iqlima dan Saraswati, 2022), menyebutkan bahwa jumlah

market size yang didapatkan dari kategori permen di Indonesia mencapai

Rp. 5 triliun dan sebesar 83% merupakan market share permen Kopiko

dalam kategori permen kopi.

Permen Kopiko merupakan produksi dari PT Mayora Indah Tbk

dan sudah tersebar di 100 negara, diantaranya Korea, Singapura, Filipina,

Taiwan, Australia, Italia, Portugal, Spanyol, Jerman (Maulida, 2021).

Dikutip dari (Kusumo, 2021), keberjalanan ekspor produk Kopiko berjalan

secara efektif dengan nilai ekspor permen Kopiko sebesar 30% dari

keseluruhan Mayora turnover. Kestabilan dalam ekspor permen Kopiko di

luar negeri masih berkaitan dengan penggunaan strategi promosi yang

dijalankan. Sebelum menerapkan strategi promosi product placement seperti

saat ini, Permen Kopiko sudah melakukan berbagai bentuk media promosi

untuk mengenalkan produknya diantaranya, a) iklan di televisi sejak tahun

1989 didukung dengan slogan singkat, b) media sosial pada tahun 2012, c)

celebrity endorser, melalui Grup Nidji dengan jingle khas Nidji, d) viral

8
pada tahun 2018 dikarenakan permen Kopiko menjadi salah satu produk

yang dibawa ke Luar Angkasa oleh NASA, e). Product placement pada

tahun 2021 (Iqlima dan Saraswati, 2022).

Alasan dipilihnya permen Kopiko dalam serial drama Korea ini

adalah untuk mempertahankan dan memperkuat merek Kopiko secara

global (Kusumo, 2021). Selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh

Galingging dan Budiman (2022) terkait product placement drama Vincenzo,

menjelaskan bahwa product placement permen Kopiko dalam drama Korea

vincenzo termasuk dalam jenis iklan brand advertising yang memiliki fokus

dalam mengembangkan citra dan identitas merek/produk dalam jangka

waktu yang panjang. Kemudian, penempatan produk yang muncul dalam

drama tersebut dilakukan dengan kerjasama yang baik dalam menyisipkan

iklan secara alami dan berkesan soft selling sebagai upaya menyentuh

pikiran dan perasaan penonton dengan menampakkan secara jelas produk,

merek dan logo dari permen Kopiko tersebut. Kemunculan Permen Kopiko

tersebut berupaya dalam memunculkan kesadaran merek kepada penonton

yang mirip dengan subliminal advertising, yaitu dimana adanya usaha

pemasar dalam mempengaruhi calon konsumen di tingkat bawah sadar

(Kuenang dkk, 2022).

Brand Awareness atau kesadaran merek merupakan kemampuan

konsumen dalam mengenali ataupun mengingat kembali akan suatu merek

yang berasal dari bagian produk tertentu. Kecepatan konsumen dalam

mengingat kembali suatu merek memberikan artian bahwa konsumen

tersebut memiliki tingkat kesadaran merek yang tinggi. Dengan demikian,

9
kesadaran merek membuat konsumen paham terkait kategori dari produk

tersebut (Amanah dan Harahap 2018). Konsumen biasanya memiliki

kecenderungan dalam memilih produk dengan merek yang populer, hal ini

dikarenakan konsumen dominan merasa lebih aman dan nyaman

menggunakan produk tersebut karena dapat dipercaya seutuhnya (Sivaram

dkk, 2019).

Menurut pendapat Pramudana dan Pranata (2018), Brand atau

merek yang membekas dalam ingatan konsumen berperan penting dalam

meningkatkan proses penjualan produk karena telah memperoleh

kepercayaan yang membawa ke ranah positif dalam pemasaran produk

dengan adanya peningkatan produksi dengan kestabilan pembelian oleh

konsumen. Menurut Keller dalam Firmansyah (2019), kesuksesan sebuah

merek terjadi karena tingkat kesadaran merek yang kuat. Kesadaran merek

memiliki hubungan yang kuat dengan adanya penilaian dari hasil evaluasi

penilaian konsumen dan pandangannya atau pemahamannya terhadap merek

tersebut.

Rekam jejak ingatan dari suatu merek menghadirkan kapasitas

konsumen dalam mengidentifikasi merek di berbagai kondisi pasar. Peran

kesadaran merek dapat menjadi salah satu faktor terpenting dalam

menghadapi kompetitor, yang artinya posisi merek yang kuat menjadi salah

satu keunggulan dari produk tersebut (Świtała dkk, 2018). Dari uraian

sebelumnya, mengartikan bahwa membangun kesadaran merek dapat

memberikan pendapatan jangka panjang.

10
Kemunculan permen Kopiko masih terus berlanjut dalam siaran

drama Korea. Beberapa drama yang bekerjasama dalam menampilkan

produk Kopiko, yaitu drama yang berjudul Hometown Cha Cha Cha, Little

Women dan Blind. Siaran drama tersebut cukup mendapat perhatian dari

penonton dengan perolehan rating yang cukup tinggi. Rating drama dapat

dilihat melalui situs web IMDb (Internet Movie Database) yang merupakan

situs yang memberikan informasi terkait rating atau penilaian, serta tokoh

yang terlibat didalamnya dari berbagai program tv di penjuru dunia. Rating

diberikan dengan poin penilaian sebesar 1 hingga 10 dari pengguna IMDb

yang telah menyaksikan siaran tersebut (Fadilah, 2019). Berdasarkan laman

www.imdb.com diperoleh penilaian yaitu Drama Hometown Cha Cha Cha

(8,4/10), Drama Little Women (8,0/10) Drama Blind (8,3/10). Poin yang

diberikan masuk dalam rentang yang cukup tinggi dan menandakan

banyaknya jumlah penonton dari 3 drama tersebut. Semakin bertambahnya

jumlah penonton membuat kemunculan produk permen Kopiko yang

disisipkan dalam drakor tersebut banyak dilihat.

Tayangan permen Kopiko yang muncul dalam drama Korea

tersebut menarik peneliti untuk mengetahui apakah adanya brand awareness

(kesadaran merek) dalam diri penonton setelah menyaksikan drama Korea

tersebut. Dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya, maka penulis

bermaksud untuk menelaah lebih lanjut dalam penelitian skripsi yang

berjudul “Analisis Product Placement Permen Kopiko Dalam Drama Korea

Sebagai Media Pembentukan Brand Awareness (Studi Pada Drama Korea

Hometown Cha Cha Cha, Little Women Dan Blind)”

11
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian

dengan judul “ANALISIS STRATEGI PRODUCT PLACEMENT

DALAM FILM DAN DAMPAKNYA TERHADAP BRAND

AWARENESS”

B. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

Fokus penelitian dalam penelitian kualitatif berdasarkan adanya

tingkat pembaruan informasi berupa persoalan dalam mempelajari situasi

sosial secara lebih dalam dan tuntas guna menghasilkan hipotesis dari

situasi yang diteliti. Pemfokusan dari permasalahan yang ada berguna dalam

memilah data yang sesuai dan menghindari penyimpangan data. Fokus

penelitian yang akan dikaji oleh peneliti berupa Brand Awareness

(Kesadaran Merek) dari Permen Kopiko yang timbul setelah menonton

drama Korea Hometown Cha Cha Cha, Little Women dan Blind.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka pokok

permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini berupa

“Bagaimana Product Placement Permen Kopiko Dalam Drama Korea

Sebagai Media Pembentukan Brand Awareness (Studi Pada Drama Korea

Hometown Cha Cha Cha, Little Women dan Blind) ?”

D. Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui peran Product Placement Permen Kopiko Dalam Drama

Korea Sebagai Media Pembentukan Brand Awareness dengan Studi Pada

Drama Korea Hometown Cha Cha Cha, Little Women dan Blind.

12
E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat serta dapat digunakan sebagai referensi bagi pembaca jurusan

ilmu administrasi bisnis dalam menambah pengetahuan terkait media

promosi/iklan.

2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

gambaran dan informasi kepada perusahaan terkait penerapan

promosi/iklan melalui penempatan produk dalam drama/film.

F. Tinjauan Pustaka

a. Teori Agensi (Agency Theory)

Menurut Manajang and Yohanes (2022) Teori agensi

berupaya mengatur hak dan kewajiban para pihak serta memerlukan

adanya kontrak kerja. Teori tersebut menjelaskan hubungan kerja

yang saling diperlukan antara prinsipal dan agen. Teori keagenan erat

kaitannya dengan ketepatan waktu penyelesaian audit. Keterlambatan

pelaporan audit (audit delay) mengakibatkan kurangnya keaslian dan

kebenaran informasi.

Teori agensi berisi tentang keterkaitan 2 pihak yaitu prinsipal

dan agen. Pada sektor Perusahaan manufaktur, yang berperan sebagai

prinsipal adalah pengguna laporan keuangan dan perusahaan berperan

sebagai agen. Keterkaitan keduanya ini rentan menimbulkan masalah

13
diantaranya asimetri informasi hingga konflik kepentingan.

perusahaan wajib menyelesaikan serta mempublikasikan laporan

keuangan sehingga pengguna laporan keuangan atau investor dapat

melihat informasi (Afriani & Satyawan, 2023)

b. Teori Kepatuhan

Manajang & Yohanes (2022) menjelaskan Teori ini relevan

dengan peraturan yang berlaku mengenai Perusahaan, kemudian

mendorong setiap perusahaan untuk menyampaikan laporan keuangan

tepat waktu sehingga para pengguna laporan keuangan dapat

memperoleh manfaat yang maksimal. Teori kepatuhan ini erat

kaitannya dengan upaya mendorong perusahaan agar menyampaikan

laporan keuangan tepat waktu melalui proses sosialisasi yang

menerapkan aturan ketat.

Perusahaan akan mematuhi hukum dan peraturan yang

berlaku sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Sektor

perusahaan go Public, terdapat sejumlah peraturan atas publikasi

laporan keuangan secara tepat waktu diantaranya Peraturan Otoritas

Jasa Keuangan Republik Indonesia Tahun 2022 dengan Nomor

14/PJOK.04/2022 tentang penyampaian laporan keuangan berkala

emiten atau perusahaan publik Peraturan ini mengikat Perusahaan dan

harus dipatuhi (Afriani & Satyawan, 2023)

c. Laporan Keuangan

Menurut Setyowati et al. (2023) keuangan merupakan faktor

terpenting dalam bisnis karena menentukan berkembang atau tidaknya

14
suatu perusahaan. Laporan keuangan disusun untuk dapat di

pertanggungjawabkan kepada manajemen dan perusahaan. Sehingga

para pemangku kepentingan dan pengguna informasi dapat cepat

melakukan penilaian dan metode pencegahan ketika timbul masalah

dalam situasi keuangan perusahaan atau diperlukan perubahan.

Laporan keuangan disusun dan dipublikasi sesuai dengan

aturan dan standar yang telah dibuat oleh pemerintah, agar dapat

memenuhi semua kriteria kebutuhan dari pengguna laporan keuangan

dalam Manajang & Yohanes (2022). Setiap perusahaan go public

memiliki kewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan

dan laporan auditor independen kepada Otoritas Jasa Keuangan

(OJK). Apabila terlambat maka perusahaan tersebut akan diberikan

sanksi administrasi atau sanksi lainnya sesuai dengan ketentuan yang

berlaku (Gurning et al., 2023).

d. Audit Delay

Tricia & Apriwenni (2018) menjelaskan audit delay adalah

keterlambatan penyelesaian audit yang dapat dihitung selisih antara

tanggal penandatanganan laporan audit independen dengan tanggal

penutupan laporan keuangan tahunan. Proses audit harus menjamin

keakuratan dan kelengkapan serta pengumpulan bukti yang lengkap.

Menurut Winata et al. (2023) Mengurangi audit delay

merupakan hal penting dalam upaya memastikan keandalan dan

kualitas laporan keuangan perusahaan. diantaranya dilakukan dengan

meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses audit, memperbaiki

15
sistem dan kontrol internal, serta memastikan ketersediaan informasi

yang akurat dan lengkap kepada auditor.

Audit delay yang terlalu lama dapat menimbulkan

ketidakpastian terhadap posisi keuangan perusahaan. Hal ini dapat

memengaruhi keputusan investasi dan keyakinan investor, karena di

dalam laporan keuangan memuat informasi atas kinerja atau

pencapaian yang di raih perusahaan dalam satu periode tertentu

(Indriani & Alamsyah, 2020)

e. Solvabilitas

Menurut Kasmir (2017:151) Rasio solvabilitas atau ratio

leverage merupakan angka penting yang mengukur sejauh mana

aktiva suatu perusahaan dibiayai oleh hutang. Dalam arti luas, rasio

solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan

dalam memenuhi seluruh kewajiban jangka pendek dan jangka

panjangnya jika perusahaan tersebut dibubarkan (dilikuidasi).

Winata et al. (2023) perusahaan dengan solvabilitas rendah

juga dapat menghadapi tekanan dari kreditor dan pemangku

kepentingan lainnya yang memerlukan informasi keuangan yang dapat

diandalkan. Proses audit bisa memakan waktu lama, karena auditor

harus memastikan validitas dan keakuratan informasi yang disajikan.

Menurut Seto et al. (2023) dalam menghitung dan menentukan tingkat

solvabilitas perusahaan digunakan tiga rasio, yaitu :

1. Total Debt Equity Ratio (DER)

16
Total Debt Equity Ratio (DER) atau rasio hutang

terhadap modal merupakan rasio yang digunakan untuk menilai

hutang dengan ekuitas. Dengan menggunakan rasio DER,

perusahaan dapat mengetahui perbandingan antara hutang dan

modal dalam pendanaan perusahaan serta seberapa besar

kemampuan modal sendiri yang dimiliki Perusahaan untuk

memenuh seluruh kewajibannya. Rasio DER dapat dihitung

dengan formula sebagai berikut :

Total Hutang
DER =
Modal Sendiri

2. Total Debt to Total Asset Ratio (DAR)

Total Debt to Total Asset Ratio (DAR) atau rasio

hutang terhadap total aktiva merupakan rasio yang digunakan

untuk mengukur perbandingan antara total hutang dengan total

aset. dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa rasio DAR ini

digunakan untuk mengukur seberapa besar dana yang bersumber

dari hutang jangka Panjang dan hutang lancar yang digunakan

untuk membiayai asset perusahaan. Rasio DAR dihitung dengan

formula sebagai berikut :

Total Hutang
DAR =
Total Aset

3. Long Term Debt to Equity Ratio (LDR)

17
Long Term Debt to Equity Ratio (LDR) merupakan

rasio yang digunakan untuk mengetahui perbandingan antara

hutang jangka panjang dan modal sendiri. Dengan menggunakan

rasio LDR, perusahaan dapat mengetahui seberapa besar modal

sendiri yang dijadikan jaminan hutang jangka Panjang

perusahaan. Rasio LDR dapat dihitung dengan formula sebagai

berikut :

Hutang Jangka Panjang


LDR =
Modal

f. Laba Rugi Operasi

Setyowati et al., (2023:199) menjelaskan konsep laba ialah

pendapatan yang didapat selama satu periode sebelum dikurangi

beban pajak. Laba atau rugi Perusahaan merupakan gambaran atas

kinerja manajerial perusahaan dalam setahun. Di samping mendukung

good news atau bad news, laba/rugi Perusahaan dapat memengaruhi

psikologis auditor. Efek psikologis auditor saat melakukan audit pada

perusahaan yang mengalami rugi dapat menyebabkan audit delay

semakin panjang. (Tricia & Apriwenni, 2018)

keuntungan yang besar dalam suatu perusahaan berpengaruh

terhadap cepat lambatnya perusahaan dalam menyampaikan laporan

keuangan. Maka bagi perusahaan yang memiliki laba yang cukup

besar tidak ada alasan lagi untuk perusahaan menunda dalam

menyampaikan laporan keuangan karena mendapatkan laba yang

besar akan menjadi good news untuk beberapa pihak yang

18
berkepentingan agar mengetahui kinerja dalam perusahaan tersebut

sehat dan baik. (Gurning et al., 2023)

g. Reputasi Auditor

G. Penelitian terdahulu

Adapun penelitian terdahulu yang menjadi landasan dalam penelitian

ini adalah :

Damanik, H., Sinaga, S., & Buulolo, R. (2021) melakukan penelitian

dengan judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay

Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia, dipublikasi oleh Jurnal Darma Agung. populasi yang

digunakan adalah sub sector industry barang konsumsi yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Metode pengambilan sampel menggunakan metode

purposive sampling dan menggunakan regresi logistik, Hasil dalam

peneltian ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama (Uji Simultan)

semua variabel independen mempengaruhi audit delay, maka Hipotesis

diterima. Kemudian dalam Uji Wald hanya variabel Ukuran KAP yang

mempengaruhi audit delay secara signifikan, maka Hipotesis diterima.

Sedangkan variabel profitabilitas dan solvabilitas tidak berpengaruh

terhadap audit delay, maka Hipotesis ditolak.

Gurning, R., Sirait, D. A. P., & Br Sebayang, M. M. (2023)

melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Laba Rugi Operasi, DAR dan

Opini Audit Terhadap Audit Delay. Dipublikasi oleh J-Aksi : Jurnal

Akuntansi Dan Sistem Informasi, Populasi dalam penelitian ini adalah

19
seluruh perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2019-2021. Metode penentuan sampling digunakan metode

purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan analisis regresi

logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laba rugi operasi berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap audit delay. Debt to asset ratio (DAR) tidak

berpengaruh terhadap audit delay. Opini audit tidak berpengaruh terhadap

audit delay.

Indriani, A., & Alamsyah, S. (2020) melakukan penelitian dengan

judul Pengaruh Profitabilitas dan Solvabilitas Terhadap Audit Delay (Studi

Kasus Pada Perusahaan Sub Sektor Minyak dan Gas yang Terdaftar di BEI

periode 2012-2018). Dipublikasi oleh Jurnal Akuntansi Dan Ekonomika.

Populasi dalam penelitian ini yaitu sebanyak 13 perusahaan. Teknik

pengambilan sampel yaitu menggunakan metode purposive sampling dan

diperoleh sebanyak 6 perusahaan. Hasil penelitian ini Pengujian hipotesis

menggunakan uji t (parsial) menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh

negatif terhadap audit delay sedangkan solvabilitas berpengaruh positif

terhadap audit delay. Sedangkan menggunakan uji F (simultan) profitabilitas

dan solvabilitas berpengaruh terhadap audit delay.

Manajang, F. C., & Yohanes. (2022). Melakukan penelitian dengan

judul Pengaruh Kompleksitas Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Reputasi

Kap, Dan Pandemi Covid-19 Terhadap Audit Delay. Dipublikasi oleh Jurnal

Akuntansi Trisakti. Metode pengambilan sampel menggunakan metode

purposive sampling dan analisis data menggunakan analisis regresi

berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompleksitas perusahaan,

20
ukuran perusahaan, dan reputasi KAP tidak berpengaruh terhadap audit

delay. Sementara itu, pandemi COVID-19 berdampak pada audit delay.

Setiono, H., & Rubiyanto, R. (2019). Melakukan penelitian dengan

judul Pengaruh Ukuran Perusahaan, Jenis Opini Auditor, Laba/Rugi

Operasi, Profitabilitas dan Solvabilitas Terhadap Audit Delay Sub Sektor

Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dipublikasi oleh Assets :

Jurnal Ilmiah Ilmu Akuntansi, Keuangan Dan Pajak. Jenis penelitian ini

adalah penelitian kuantitatif dekstriftip. Dalam penelitian ini peneliti

mengguinakan jenis data sekunder Sedangkan untuk menganalisis data

peneliti menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Hasil yang

diperolah secara simultan penelitian ini menunjukkan bahwa kelima

variabel berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Dan secara parsial dari

5 variabel mempunyai pengaruh terhadap audit delay adalah tingkat

profitabilitas dan yang lainnya tidak berpengaruh.

Tricia, J., & Apriwenni, P. (2018). Melakukan penelitian dengan judul

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Laba/Rugi Perusahaan,Kompleksitas Operasi

Perusahaan, Dan Reputasi Kapterhadap Audit Delay Pada Perusahaan

pertambangan. Dipublikasi oleh Jurnal Akuntansi Bisnis. Metode dalam

pengambilan sampel mengunakan Purposive sampling dan didapatkan

jumlah sampel sebanyak 96 sampel. Teknik analisis yang digunakan adalah

teknik analisis berganda. Hasil Penelitian ini bahwa laba/rugi perusahaan

dan reputasi KAP berpengaruh negatif terhadap audit delay. Ukuran

perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay. Kompleksitas operasi

Perusahaan tidak dapat disimpulkan.

21
Winata, T. S., Arasy, A., Theodorus, H., & Meiden, C. (2023).

Melakukan penelitian dengan judul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Audit Delay : Systematic Literature Review Periode 2015-2023. Dipublikasi

oleh Innovative : Journal of Social Science Research. Penelitian ini

menggunakan metode systematic literature review. Data yang diperoleh dari

artikel yang terpilih dianalisis secara sistematis. Hasil penelitian

menunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay

diantaranya adalah solvabilitas, profitabilitas, reputasi kantor akuntan

publik, tenur audit, opini auditor, ukuran perusahaan, jenis industri,

pergantian auditor, financial distress, laba rugi operasi perusahaan,

kompleksitas operasi perusahaan, dan reputasi auditor.

Tabel 1

Ringkasan Penelitian terdahulu

Informasi Metode
No. Variabel Hasil
Penelitian Penelitian
1. Damanik, H., Penelitian Variabel peneltian ini
Sinaga, S., & Kuantitatif, independen : menunjukkan Uji
Buulolo, R. Mengguna Profitabilitas, Simultan
(2021). Analisis kan teknik Solvabilitas, dan variabel
Faktor-Faktor analisis Ukuran KAP. independen
Yang data Variabel mempengaruhi
Mempengaruhi regresi dependen : audit delay,
Audit Delay logistik. Audit Delay dalam Uji Wald
Pelaporan hanya variabel
Keuangan Pada Ukuran KAP
Perusahaan yang
Manufaktur mempengaruhi
Yang Terdaftar audit delay
Di Bursa Efek secara signifikan.
Indonesia.

22
2. Gurning, R., Penelitian Variabel penelitian
Sirait, D. A. P., Kuantitatif, independen : menunjukkan
& Br Sebayang, Mengguna Laba Rugi bahwa laba rugi
M. M. (2023). kan teknik Operasi, DAR, operasi
Pengaruh Laba analisis dan Opini Audit. berpengaruh
Rugi Operasi, data Variabel negatif dan
DAR dan Opini regresi dependen : signifikan
Audit Terhadap logistik. Audit Delay terhadap audit
Audit Delay. delay, Debt to
asset ratio
(DAR) dan Opini
audit tidak
berpengaruh
terhadap audit
delay.

3. Indriani, A., & Penelitian Variabel Pengujian


Alamsyah, S. Kuantitatif, independen : hipotesis
(2020). Pengaruh Mengguna Profitabilitas menggunakan uji
Profitabilitas dan kan teknik dan solvabilitas. t (parsial)
Solvabilitas analisis Variabel menunjukkan
Terhadap Audit data dependen : bahwa
Delay (Studi regresi Audit Delay profitabilitas
Kasus Pada linear berpengaruh
Perusahaan Sub berganda. negatif terhadap
Sektor Minyak audit delay,
dan Gas yang sedangkan
Terdaftar di BEI solvabilitas
periode 2012- berpengaruh
2018). positif terhadap
audit delay.
4. Manajang, F. C., Penelitian Variabel penelitian
& Yohanes. Kuantitatif, independen : menunjukkan
(2022). Pengaruh Mengguna Kompleksitas bahwa
Kompleksitas kan teknik Perusahaan, kompleksitas
Perusahaan, analisis Ukuran perusahaan,
Ukuran data Perusahaan, ukuran
Perusahaan, regresi Reputasi KAP, perusahaan, dan
Reputasi Kap, linear dan Pandemi reputasi KAP
Dan Pandemi berganda. Covid-19. tidak
Covid-19 Variabel berpengaruh
Terhadap Audit dependen : terhadap audit

23
Delay. Audit Delay delay. Sementara
itu, pandemi
COVID-19
berdampak pada
audit delay.
5. Setiono, H., & Penelitian Variabel Hasil yang
Rubiyanto, R. Kuantitatif, independen : diperolah tingkat
(2019). Pengaruh Mengguna Ukuran profitabilitas
Ukuran kan teknik Perusahaan, mempunyai
Perusahaan, Jenis analisis Jenis Opini pengaruh
Opini Auditor, data Auditor, terhadap audit
Laba/Rugi regresi Laba/Rugi delay, sedangkan
Operasi, linear Operasi, Ukuran
Profitabilitas dan berganda. Profitabilitas Perusahaan,
Solvabilitas dan Solvabilitas. Jenis Opini
Terhadap Audit Variabel Auditor,
Delay Sub Sektor dependen : Laba/Rugi
Rokok yang Audit Delay Operasi, dan
Terdaftar di Solvabilitas tidak
Bursa Efek berpengaruh
Indonesia. terhadap Audit
Delay.
6. Tricia, J., & Penelitian Variabel Penelitian ini
Apriwenni, P. Kuantitatif, independen : menghasilkan
(2018). Pengaruh Mengguna Ukuran kesimpulan
Ukuran kan teknik Perusahaan, bahwa laba/rugi
Perusahaan, analisis Laba/Rugi perusahaan dan
Laba/Rugi data Operasi, reputasi KAP
Perusahaan,Kom regresi Kompleksitas berpengaruh
pleksitas Operasi berganda. Operasi negatif terhadap
Perusahaan, Dan Perusahaan dan audit delay.
Reputasi Reputasi KAP. Ukuran
Kapterhadap Variabel perusahaan tidak
Audit Delay Pada dependen : berpengaruh
Perusahaan Audit Delay terhadap audit
pertambangan. delay.
Kompleksitas
operasi
perusahaan
tidak dapat
disimpulkan
7. Winata, T. S., Penelitian Variabel Penelitian ini

24
Arasy, A., Kualitatif, independen : menunjukkan
Theodorus, H., & mengguna solvabilitas tingkat
Meiden, C. kan perusahaan, solvabilitas yang
(2023). Faktor- metode profitabilitas, rendah
Faktor Yang systematic reputasi kantor cenderung
Mempengaruhi literature akuntan publik, mengalami audit
Audit Delay : review tenure audite, delay. Reputasi
Systematic opini auditor, kantor akuntan
Literature ukuran publik
Review Periode perusahaan, kemungkinan
2015-2023. jenis industri, lebih rendah
pergantian mengalami audit
auditor, delay. Selain itu,
financial faktor-faktor
distress, laba seperti ukuran
rugi operasi perusahaan, jenis
perusahaan, industri,
kompleksitas pergantian
operasi auditor, dan
perusahaan, dan kompleksitas
reputasi auditor. operasi
Variabel perusahaan juga
dependen : berpengaruh
Audit Delay terhadap
lamanya proses
audit.

H. Kerangka Berpikir

I. Perumusan Hipotesis

J. Jenis Penelitian

K. Populasi dan Sampel

L. Teknik Pengumpulan Data

M. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

N. Teknik Analisis Data

25
O. Daftar Refrensi

Afriani, B. R., & Satyawan, M. D. (2023). Analisis Faktor-Faktor yang


Mempengaruhi Audit Delay pada Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah 2016-2018. Jurnal Akuntansi Unesa, 11(2), 195–204.
https://journal.unesa.ac.id/index.php/akunesa/195
Damanik, H., Sinaga, S., & Buulolo, R. (2021). Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Audit Delay Pelaporan Keuangan Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal Darma Agung, 29(2), 223.
https://doi.org/10.46930/ojsuda.v29i2.1063
Gurning, R., Sirait, D. A. P., & Br Sebayang, M. M. (2023). Pengaruh Laba
Rugi Operasi, DAR dan Opini Audit Terhadap Audit Delay. J-
Aksi : Jurnal Akuntansi Dan Sistem Informasi, 4(3), 334–346.
https://doi.org/10.31949/jaksi.v4i3.6750
Indriani, A., & Alamsyah, S. (2020). Pengaruh Profitabilitas dan
Solvabilitas Terhadap Audit Delay (Studi Kasus Pada Perusahaan
Sub Sektor Minyak dan Gas yang Terdaftar di BEI periode 2012-
2018). Jurnal Akuntansi Dan Ekonomika, 10(2), 198–205.
https://doi.org/10.37859/jae.v10i2.2060
Manajang, F. C., & Yohanes. (2022). Pengaruh Kompleksitas Perusahaan,
Ukuran Perusahaan, Reputasi Kap, Dan Pandemi Covid-19
Terhadap Audit Delay. Jurnal Akuntansi Trisakti, 9(2), 245–268.
https://doi.org/10.25105/jat.v9i2.14059
Setiono, H., & Rubiyanto, R. (2019). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Jenis
Opini Auditor, Laba/Rugi Operasi, Profitabilitas dan Solvabilitas
Terhadap Audit Delay Sub Sektor Rokok yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Assets : Jurnal Ilmiah Ilmu Akuntansi, Keuangan
Dan Pajak, 3(2), 78–85. https://doi.org/10.30741/assets.v3i2.432
Seto, A. A., Yulianti, M., Lusiana, R., Kusumastuti, R., Astuti, N.,
Febrianto, H. G., Sukma, P., Fitriana, A. I., Satrio, A. B., Hanani,
T., & Hakim, M. Z. (2023). Analisis Laporan Keuangan.
Setyowati, L., Marthika, L. D., Andhitiyara, R., Saprudin, Alfiana,

26
Atiningsih, S., Nurhikmat, M., Nugraha, A., Yulaikah, Solovida, G.
T., Padriyansyah, Rikah, Mulatsih, L. S., Siregar, R. A.,
Imaningati, S., & Riyadi, R. (2023). Analisis Laporan Keuangan.
Sholihah, I. M., Syaparuddin, S., & Nurhayani, N. (2017). Analisis investasi
sektor industri manufaktur, pengaruhnya terhadap pertumbuhan
ekonomi dan penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Jurnal
Paradigma Ekonomika, 12(1), 11–24.
https://doi.org/10.22437/paradigma.v12i1.3930
Tricia, J., & Apriwenni, P. (2018). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Laba/Rugi
Perusahaan,Kompleksitas Operasi Perusahaan, Dan Reputasi
Kapterhadap Audit Delay Pada Perusahaanpertambangan. Jurnal
Akuntansi Bisnis, 10(1). https://doi.org/10.30813/jab.v10i1.989
Winata, T. S., Arasy, A., Theodorus, H., & Meiden, C. (2023). Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay : Systematic Literature
Review Periode 2015-2023. Innovative : Journal of Social Science
Research, 3(2), 8131–8141.
https://doi.org/https://doi.org/10.31004/innovative.v3i2.1358

27

Anda mungkin juga menyukai