Anda di halaman 1dari 9

P a g e | 251

Journal of Civic Education (ISSN: 2622-237X)


Volume 2 No. 4 2019

Perilaku Imitasi Komunitas Penggemar K-Pop di Kota


Padang
Firly Hakiki Marbun, Alia Azmi
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Universitas Negeri Padang
E-mail: firlyhakiki1207@gmail.com

ABSTRAK
Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang melatarbelakangi
terbentuknya komunitas penggemar K-Pop dan bentuk perilaku imitasi pada komunitas
penggemar K-Pop di kota Padang. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif
yang dilakukan di Padang, Sumatera Barat untuk mengidentifikasi faktor terbentuknya dan
bentuk perilaku imitasi yang dilakukan salah satu komunitas penggemar K-Pop di Kota
Padang. Subjek penelitiannya yaitu anggota dari komunitas penggemar K-Pop tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang melatarbelakangi terbentuknya komunitas
penggemar K-Pop di Kota Padang melalui 2 faktor, yaitu faktor internal yang disebabkan
kegemaran terhadap K-Pop sejak SMP dan faktor eksternal yang berupa ajakan dari orang
lain untuk membuat, bergabung dan menjalankan satu tujuan yang berbaur K-Pop. Adapun
bentuk perilaku imitasi komunitas penggemar K-Pop yaitu, gaya berpakaian, dance,
pengkoleksian barang, bahasa dan kegiatan komunitas.
Kata Kunci: Perilaku Imitasi, Komunitas Penggemar K-Pop, Padang

ABSTRACT

This article aims to identify factor behind the formation of the K-Pop fans community
and the form of imitation behavior in the K-Pop fan community in Padang city. This study
used descriptive qualitative research conducted in Padang, West Sumatera to identify the
formation factors and forms of imitation behavior carried out one of by the K-Pop activist
community in the city of Padang. The research subjects were members of the K-Pop fan
community. The result showed that the factors behind the formation of a community K-Pop
fans in the city of Padang through 2 factors, that is an internal factor caused by a predilection
for K-Pop since middle school and an external factor in the form of an invitation from other
people to create, join and run a goal that blends K-Pop. The form of imitation of the K-Pop
fan community is dress style, dance, collection of goods, language and community activities.

Keywords: Implementation Program, Child-Friendly School, Children Right


This work is licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. ©2019
by author and Universitas Negeri Padang.

Received: 2019-07-11 Accepted: 2019-08-24


252 | Perilaku Imitasi Komunitas..

PENDAHULUAN Tahun ketahun rating Korea


Korea Selatan mulai memasuki Selatan mulai naik, segala produksi
pasar global pada abad ke 20 dengan barang Korea Selatan sudah sampai di
produksi drama dan musiknya. seluruh dunia. Bahkan produknya
Negara pertama yang menayangkan sudah menjadi saingan Amerika
drama Korea di stasiun televisinya seperti, make-up, pakaian,
ialah China dan Jepang. Drama Korea Handphone, dan makanan. Begitu
yang bernuansa percintaan remaja pula ketenaran Korea Selatan
hingga dewasa dibarengi dengan memasuki Indonesia, tidak hanya
sountrack yang romantis menjadi drama dan musik, makanan khas
unggul dikalangan masyarakat. Korea juga melanda para penggemar
Hingga sampai saat ini produksi seperti, Ramen/Samyang, otak-otak,
drama terlaris diungguli oleh Korea Tteokbokki, Kimchi dan Gimbap.
Selatan. Tidak hanya drama dan musik Sudah banyak restauran/cafe yang
saja yang terkenal, ternyata dengan menyajikan makanan Korea, ini sudah
kesuksesannya dipasaran menjadi menjadi saingan KFC dan McDonald,
batu loncatan bagi Korea untuk sebab banyak kalangan muda yang
memperkenalkan budaya dan wisata terseret arus Korea hingga penasaran
keindahannya. Hal ini melalui drama dan mengkonsumsinya.
yang dipasarkan dengan berbagai Selama puluhan dasawarsa,
tema seperti Kerajaan pada zaman industri populer dunia dikuasai oleh
dulu dan modern seperti saat ini produk keluaran Amerika Serikat
dengan kisah percintaan di alurnya. (Hollywood) dan Jepang (Anime).
Melalui drama kerajaan Korea Selatan Namun dalam dekade terakhir, Korea
menunjukkan sistem pemerintahan, Selatan yang merupakan salah satu
pakaian tradisional, lokasi-lokasi kekuatan ekonomi baru di Asia naik
kerajaan, makanan dan bahasa yang sebagai salah satu budaya populer.
digunakan. Begitu pula dengan drama Berbagai produknya sudah terkenal
modern yang beralur kisah percintaan dinegara lain seperti musik, drama,
memperkenalkan budayanya seperti fashion, produk kecantikan dan
cara berbicara termasuk tutur kata, makanan khasnya. Maka budaya
makanan yang dikonsumsi khas Korea atau Korean Wave saat ini mulai
Korea, pakaian hingga model-model menantang dominasi global budaya
produk barang elektroniknya. Melalui barat. (Rastati, 2018)
penelitian oleh Velda Ardia dengan Sama halnya dengan yang terjadi
judul “Drama Korea dan Budaya di Kota Padang Sumatera Barat, para
Populer” menunjukkan adanya kalangan muda juga terjerat arus
kesuksesan drama Korea hingga Korea atau K-Pop. Hal ini tidak
menjadi budaya populer berkat memandang usia, baik itu remaja
ketenarannya dikalangan muda. dewasa bahkan anak-anakpun mulai
Gelombang globalisasi ala Korea candu dengan K-Pop. Bagaimana
Selatan berkembang pesat hingga tidak, di siaran Televisi Indonesia saja
keseluruh negara termasuk Indonesia sudah menayangkan drama
melalui Industri hiburannya berepisode Korea seperti, RCTI dan
(Valentina, 2013). MNC TV. Tidak dalam penayangan
drama saja, untuk iklan produk
P a g e | 253
Journal of Civic Education (ISSN: 2622-237X)
Volume 2 No. 4 2019
Indonesia sudah dibintangi langsung dengan judul “Pengaruh Perilaku
oleh aktor nomor 1 Korea yaitu Lee Modeling Pada Tayangan Drama
Min Ho yang membintangi Luwak Korea Terhadap Citra Diri Remaja
White Coffee. Penggemar Drama Seri Korea” dengan
Hal ini membuktikan bahwa arus penelitian kuantitatif menunjukkan
K-Pop sudah melanda di Indonesia. adanya perilaku meniru remaja gaya
Dengan kesuksesannya dalam dunia berpakaian dalam drama seri Korea.
perfilman membuat masyarakat Penelitian yang sama oleh Yessi
Indonesia menyukai bahkan karena Paradina Sella “Analisa Perilaku
fansnya sampai membuat komunitas Imitasi Dikalangan Remaja Setelah
penggemar Korea di daerahnya. Menonton Tayangan Drama Seri Korea
Seperti di Kota Padang terdapat di Indosiar” juga mengungkapkan
Komunitas Penggemar K-Pop. terjadinya perilaku meniru remaja.
Komunitas K-Pop yang dibentuk Sedangkap penelitian ini akan
oleh para penggemar berujung pada berusaha mengidentifikasi faktor yang
perilaku imitasi. Perilaku imitasi melatarbelakangi terbentuknya
adalah meniru perilaku dan tindakan komunitas penggemar dan perilaku
orang lain dengan persis yang yang di imitasi oleh komunitas
dilakukan orang lain. Syarat dalam penggemar K-Pop di Kota Padang.
proses terjadinya imitasi adalah METODE PENELITIAN
adanya minat dan perhatian yang
cukup besar terhadap hal yang akan Jenis penelitian ini adalah
ditiru, adanya sikap mengagumi, dan penelitian kualitatif dengan
hal yang ditiru cenderung mempunyai menggunakan metode deskriptif.
penghargaan soaial yang tinggi. Penelitian ini termasuk penelitian
Pengimitasian ini dapat beralih pada kualitatif, karena dalam penelitian ini
hal positif dan juga negatif tergantung menggunakan metode observasi,
para penggemar dalam menyikapinya wawancara dan dokumentasi. Strategi
(Gerungan, 2010). dalam penelitian ini adalah studi kasus
Penelitian terdahulu yang tunggal karena hanya berlaku pada
berhubungan dengan penelitian ini perilaku imitasi salah satu komunitas
ialah penelitian oleh Vania Rosalin penggemar K-Pop di kota Padang.
Irmanto (2013) dengan judul “Motivasi Penentuan informan dalam
dan Perilaku Penggemar K-Pop di penelitian ini melalui snowball
Daerah Istimewa Yogyakarta” sampling. Dimana snowball sampling
Universitas Atma Jaya Yogyakarta. ini digunakan untuk data-data yang
Perbedaan dengan penelitian ini ialah bersifat komunitas dari subjektif atau
dari segi pendekatan, penelitian dengan kata lain informan bersifat
tersebut menggunakan pendekatan kelompok pada satu himpunan dan
kualitatif eksploratif sedangkan teknik pengambilan sampelnya yang
penelitian ini menggunakan teramati oleh peneliti lalu dipilih
pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil untuk melengkapi data penelitian.
penelitian tersebut mengungkap Alat pengumpulan data utama
motivasi dan perilaku penggemar K- dalam penelitian ini adalah observasi,
Pop di Derah Istimewa Yogyakarta alat perekam, buku catatan
(DIY). Pada penelitian Luvita Sari wawancara, pedoman wawancara dan
254 | Perilaku Imitasi Komunitas..

alat-alat dokumentasi yang didukung pertemanan serta ajakan teman


oleh alat pengumpulan data lainnya ditambah lagi dengan menggemari K-
untuk mencatat subjek yang diteliti. Pop maka tergabunglah dalam satu
HASIL DAN PEMBAHASAN komunitas yaitu komunitas
penggemar K-Pop di kota Padang.
1. Faktor yang melatarbelakangi
terbentuknya komunitas 2. Bentuk perilaku imitasi
penggemar K-Pop di kota Padang komunitas penggemar K-Pop di
Kota Padang
Terbentuknya komunitas
penggemar K-Pop di kota Padang ini Gaya Berpakaian
dipengaruhi oleh 2 faktor, Para anggota komunitas K-Pop
diantaranya: mengakui bahwa kegiatan, pergaulan
Faktor Internal dan gaya atau mode terpengaruhi
sejak mereka menyukai K-Pop. Para
Faktor internal merupakan faktor anggota komunitas menjadi lebih
penyebab yang berasal dari dalam diri sering mendengarkan lagu Korea
seseorang. Terbentuknya komunitas dibandingkan lagu lainnya. Kegiatan
penggemar ini melalui kesadaran dan mereka bertambah karena adanya
keinginan seseorang tersebut melalui latihan tari bersama anggota
kegemaran dan keahliannya. Karena komunitas. Teman para anggota
kegemaran yang begitu besar terhadap komunitas juga bertambah dan
K-Pop memunculkan ide untuk menjadi lebih sering bertemu dengan
membentuk komunitas penggemar. sesama pecinta K-Pop. Selain itu,
Ditambah lagi dengan diketahuinya di pilihan gaya pakaian dan potongan
kota Padang banyak penggemar K-Pop rambut mereka juga lebih sering
termasuk teman lingkup pergaulan meniru ala-ala Korea. Mereka memilih
seseorang tersebut. Sehingga ide gaya ala Korea karena unik dan ingin
tersebut muncul dan direspon baik tampil beda. Gaya ala Korea dalam
oleh oarang lain. berpakaian yang ditiru adalah
Faktor Eksternal pemakaian baju rajut, sepatu boots,
pakian longgar transparant, celana
Dalam membentuk suatu
jeans robek dan model-model baju
komunitas tidak hanya di isi oleh 2-3
lainnya. Keanggotaan dalam
orang saja. Komunitas dapat dikatakan
komunitas mampu memenuhi
sebagai komunitas jika melibatkan
kebutuhan mereka akan keunikan dan
banyak orang dan terdapat visi, misi
juga melalui itu mereka dapat
serta tujuan. Maka faktor eksternal
membuktikan kalau mereka adalah
yang dimaksudkan disini adalah
penggemarnya K-Pop.
adanya ajakan dan dorongan dari
orang lain untuk ikut serta bergabung
dalam satu komunitas. Jadi dalam
memenuhi kapasitas komunitas
pendiri dari komunitas tersebut
mengajak dan mempengaruhi orang
lain baik itu teman sepergaulannya
untuk ikut mendirikan komunitas
tersebut, dan karena unsur
P a g e | 255
Journal of Civic Education (ISSN: 2622-237X)
Volume 2 No. 4 2019
dance tersebut adalah dance ala Korea.
Komunitas umumnya
memprioritaskan dance Korea sebagai
penampilan.

Gambar 1: Komunitas Penggemar K-


Pop di Kota Padang dengan Gaya
Berpakaiannya (diakses pada 10 Juli
2019)
Dance Gambar 2: Penampilan Dance
Komunitas Penggemar K-Pop di Kota
Saat baru mengenal dunia K-Pop, Padang
para penggemar sering update tentang
berita-berita para penyanyi K-Pop, Pengkoleksian Barang
terutama penyanyi favorit mereka. Umumnya para anggota
Namun saat ini, kegiatan para anggota komunitas pecinta K-Pop ingin
komunitas dalam meng-update berita mengoleksi album K-Pop asli.
hanya dilakukan seperlunya dan Namun, hanya sebagian saja yang
ketika mereka mempunyai waktu membeli album aslinya penyanyi K-
luang saja, dan hanya berita tentang Pop, karena harganya yang relatif
artis K-Pop favorit mereka saja yang di mahal. Biasanya mereka lebih memilih
update. Para anggota komunitas album rilisan kw karena harganya
umumnya meng-update berita melalui yang lebih terjangkau dan lebih mudah
situs-situs di internet, instagram, didapat di Indonesia. Tidak hanya
Twitter, blog, Facebook, atau dari pengkoleksian barang berupa album,
cerita teman. Berita-berita tentang K- namun juga jaket, topi, aksesoris
Pop yang menarik bagi penggemar berupa hiasan kamar dan pernak-
antara lain penghargaan yang diraih, pernika gelang, anting, kalung, pernik
awal debutnya, lagu, album, atau rambut, topeng, poster dan lain-lain.
music video yang baru, skandal artis, Pengkoleksian ini sebagai kepuasan
kisah percintaan, konser, dan kapan diri penggemar sebagai fans K-Pop.
artisnya akan merilis album baru serta Bagi mereka miliki barang berbaur K-
melakukan promosi album. Selain Pop terlihat hebat dan modern. Para
meng-update berita, para anggota penggemar mengkoleksinya apalagi
komunitas umumnya mengunduh jika barang tersebut sama persis
video pertunjukan para penyanyi K- dengan yang dipakai oleh artis
Pop pada acara musik Korea, video favoritnya. Bahkan untuk
reality show, serta mengunduh lagu. pengkoleksian barang juga bisa
Kegiatan lainnya yaitu melakukan dilakukan pembelian langsung dari
cover dance. Cover dance inilah yang Korea Selatan.
menjadi hobby utama yang dilakukan
komunitas. Mereka latihan dan lomba
dengan penampilan utama, tentunya
256 | Perilaku Imitasi Komunitas..

seperti video, film, foto, dan lagu.


Sedangkan yang pernah dilakukan
komunitas bersama para pecinta K-
Pop lainnya umumnya berkumpul
pada suatu gathering (pertemuan),
menonton DVD konser bersama, dan
merayakan ulang tahun artis
favoritnya bersama-sama. Dalam acara
gathering, para pecinta K-Pop dapat
saling mengenal dan bertukar koleksi
Gambar 3: Koleksi berbentuk poster video atau lagu K-Pop, sehingga para
Penggemar K-Pop di Kota Padang pecinta K-Pop dapat saling mengenal
Bahasa satu sama lain dan dapat bersosialisasi
dengan nyaman.
Para anggota komunitas juga
pandai kosa kata Korea. Dalam
berkomunikasi mereka kerap
menyelipkan beberapa bahasa Korea.
Hal itu sudah mnjadi kebiasaan
mereka dalam berbicara walaupun
tidak sepenuhnya memakai bahasa
Korea. Hal ini juga terlihat dari
pemberian gelar dan pemberian nama
grup dalam komunitas. Beberapa
Gambar 4: Gathering Komunitas
anggota komunitas tidak memakai
Penggemar K-Pop (diakses pada 12
nama asli dan ada juga yang
Juli 2019)
menambahkan nama belakang
seperti: Feby Pratiwi menjadi Pembahasan
Febyzone, dan juga beberapa grup Globalisasi budaya Korea yang
yang lahir di Young Perfection dengan menyebar ke Indonesia hingga
nama: Whypink, Verified, Ave, mempengaruhi kalangan muda dalam
N’Cluster, dan Goin’co. Grup ini lahir kegemarannya terhadap budaya Korea
dengan sistem pembentukan melalui produksi drama dan
kelompok yang akan didebut atau di musiknya. Benturan kebudayaan yang
kenalkan di setiap acara yang terjadi saat ini dengan masuknya
diadakan. budaya asing menjadi perubahan bagi
Kegiatan Komunitas Penggemar identitas kalangan muda penggemar
K-Pop. Hal ini dikarenakan adanya
Beraneka macam kegiatan
perilaku imitasi yang dilakukan
dilakukan para anggota komunitas
penggemar hingga memunculkan
dengan sesama anggota
identitas baru yang dapat
komunitasnya, di antaranya
memudarkan budaya lokal.
berbincang tentang K-Pop dan
Kegemaran ini makin besar dan
kegiatan sehari-hari mereka, latihan
berlanjut dengan adanya
menari bersama, jalan-jalan dan
pembentukan komunitas penggemar
liburan, makan, karaoke, dan tentu saja
K-Pop di berbagai daerah Indonesia
saling bertukar data tentang K-Pop,
termasuk kota Padang.
P a g e | 257
Journal of Civic Education (ISSN: 2622-237X)
Volume 2 No. 4 2019
Komunitas merupakan kebiasaan lokal sesuai dengan yang
kelompok yang didalamnya terdapat pendapat Gabriel Tarde (dalam
anggota yang disatukan dalam Santoso; 2010) merupakan bentuk dari
persamaan visi, misi serta tujuan, contoh-mencontoh yang dilakukan
adapun tujuan yang hendak dicapai antara satu indvidu dengan individu
merupakan alasan yang lainnya dalam kehidupan, sehingga
melatarbelakangi terbentuknya suatu perilaku imitasi dapat dikatakan
komunitas. (Moss dan Tubs, 2005) sebagai keinginan dari sesorang
Komunitas penggemar K-Pop di menjadi orang lain. Hal inilah yang
kota Padang juga merupakan terjadi pada komunitas penggemar K-
komunitas yang terbentuk karena Pop dalam kegemaran yang berlebihan
adanya tujuan yang hendak dicapai. menimbulkan keinginan untu terlihat
Terdapat 2 faktor terbentuknya persis dengan kegemarannya mulai
komunitas penggemar K-Pop yaitu dari meniru gaya berpakian,
faktor intenal yang berasal dari dalam mengcover dance, mengkoleksi
diri seseorang, dimana terdapat barang-barang yang berbaur Korea,
keinginan salah seorang untuk bahasa dan penggelaran yang
membentuk komunitas penggemar digunakan, bahkan kegiatan
karena adanya rasa kegemaran yang komunitas yang berlebihan seperti
tinggi dan di dukung oleh banyaknya membuat pesta ulang tahun artisnya
para kalangan muda di kota Padang sendiri.
yang juga menggemari K-Pop. Faktor Hal ini terjerumus pada perilaku
yang kedua adalah faktor eksternal, imitasi. Adapun perilaku imitasi
suatu komunitas tidak dapat komunitas penggemar K-Pop di kota
dikatakan komunitas jika hanya di Padang yaitu, pertama peniruan
anggotakan 2 sampai 3 orang saja. dalam berpakaian atau gaya
Maka dalam membentuk komunitas berpakaian para anggota yang
penggemar ini digunankan cara memilih mode pakaian dan potongan
promosi dan ajakan pada orang lain rambut ala artis favorit mereka. Mode
yang juga menggemari K-Pop. Hingga pakaian yang dipakai mulai dari yang
orang lainpun terdorong untuk transparant, minim, longgar dan
bergabung dalam komunitas sobek, sepatu boots dan pewarnaan
penggemar. rambut. Peniruan gaya berpakian ini
Setelah terbentuknya komunitas adalah salah satu bentuk
penggemar K-Pop di kota Padang menunjukkan bahwa mereka adalah
maka komunitas ini mulai penggemar K-Pop dan ingin terlihat
melancarkan tujuan komunitasnya. sama dengan artis favoritnya. Kedua,
Para anggota yang menggemari K-Pop dance adalah hal utama menjadi
semakin tertarik karena adanya tontonan dan hobby para anggota
dukungan sesama hingga setiap hari komunitas penggemar. Para anggota
mendengar, membahas bahkan lebih tertarik untuk meniru dance ala
meniru kegemarannya. Korea, anggota dari komunitas akan
Penggemar K-Pop dalam latihan dance untuk mengcover dance
menunjukkan kegemaran yang dan akan di upload di akun media
berlibahan menimbulkan perilaku sosial. Dance juga sudah menjadi
imitasi yang tidak sesuai dengan hobby dan dance yang pakai tentunya
258 | Perilaku Imitasi Komunitas..

dance ala boyband dan girlband Korea. internalnya yaitu dorongan dari teman
Ketiga, pengkoleksian barang yang hingga tergabung dalam membangun
dilakukan para anggota komunitas komunitas penggemar K-Pop. Adapun
penggemar. Barang yang dikoleksi perilaku imitasi yang dilakukan
berupa aksesoris baik itu topi, gelang, komunitas penggemar K-Pop di kota
cincing, jepitan rambut, hiasan kamar, Padang adalah gaya berpakaian ala-ala
jaket dan juga poster. Pengkoleksian Korea yang menjadi stylenya untuk
barang ini dilakukan untuk kepuasan menunjukkan diri sebagai penggemar,
sendiri dalam memilikinya, apalagi dance yang juga diajdikan peniruan
jika ada barang yang sampa persis oleh penggemar melalui tontonan
dengan apa yang dipakai artis video danve artis favoritnya,
favoritnya maka akan dibeli dan pengkoleksian barang yang menjadi
dijadikan barang koleksi bagi para suatu kepuasan diri memilikinya
penggemar. Keempat, bahasa yang karena terlihat sama dengan artis
digunakan anggota komunitas favoritnya, bahasa yang digunakan
penggemar. Dalam berkomunikasi untuk berkomunikasi dengan sesama
sesama anggota memakai bahasa anggota serta kegiatan komunitas
Korea, bahkan untuk pembuatan gelar yang berbaur Korea kerap dilakukan
kerap mengadopsi nama dengan oleh penggemar dalam mengisi
bahasa Korea. Dan yang kelima, waktunya.
kegiatan komunitas penggemar K-Pop DAFTAR PUSTAKA
di kota padang ini salah satunya
adalah gathering, latihan dan liburan Azwar, Saifuddin. (1998). Metode
segabai kegiatan kumpul bersama. Penelitian. Yogyakarta: Pustaka
Dalam kegiatan ini tidak terlepas dari Pelajar.
hal-hal yang berbaur Korea. Gerungan. (2004). Psikologi Sosial.
Perkumpulan yang diadakan seperti Bandung: Refika Aditama.
perayaan ulang tahun artis favoritpun Gulo, W. (2002). Metode Penelitian.
mereka adakan. Mereka akan Jakarta: Grasindo.
merayakannya dengan dance, pesta Iskandar. (2008). Metodologi
dengan makan ala Korea. Penelitian Pendidikan dan
Pada saat terbentuknya Sosial (Kuantitatif dan
komunitas di tahun 2016 jumlah Kualitatif). Jakarta: GP Press.
anggota hanya 9 orang, di tahun 2017 Luvita, A. (2016). Pengaruh Perilaku
meningkat menjadi 24 orang, di tahun Modeling Pada Tayangan
2018 bertambah lagi menjadi 28 orang Drama Korea Terhadap
hingga 2019 jumlah anggota Citra Diri Remaja Penggemar
komunitas tercatat sebanyak 30 Drama Korea. Jurnal Ecopsym
oarang. Vol 3 No 3.
Rastati, (2018). Korean Wave:
KESIMPULAN Pariwisata, Soft Power, dan
Faktor yang melatarbelakangi Gerakan Ekspansi Budaya
terbentuknya komunitas penggemar Pop. Pusat Penelitian
K-Pop di kota Padang yaitu faktor Kemasyarakatan dan
internal yang muncul dari dalam diri Kebudayaan Lembaga Ilmu
seseorang melalui ide dan Pengetahuan Indonesia.
kegemarannya. Sedangkan faktor
P a g e | 259
Journal of Civic Education (ISSN: 2622-237X)
Volume 2 No. 4 2019
Suryo, Djoko dkk. (2005). Bangkitnya
Korea Modern. Yogyakarta:
PSK UGM dan The Academy of
Korean Studies. Hal:117.
Valentita, Annissa. (2013). Gelombang
Globalisasi ala Korea Selatan.
Jurnal Pemikiran Sosiologi Vol
2 No 2.
Vania, Rosalin Irmanto. (2013).
Motivasi dan Perilaku
Penggemar K-Pop di Daerah
Istimewa Yogyakarta. Jurnal
Modus. Vol 23 (1)
Velda, Ardia. (2014). Drama Korea dan
Budaya Populer. Jurnal
Komunikasi, Vol 2 No 3.

Anda mungkin juga menyukai