Anda di halaman 1dari 11

wwwww e-ISSN: 2550-0813 | p-ISSN: 2541-657X | Vol 9 No 4 Tahun 2022 Hal.

: 992-1002
-

NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial


available online http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/nusantara/index

PENGARUH BUDAYA POPULER FANATISME TERHADAP PERILAKU


KONSUMTIF PEMBELIAN MERCHANDISE PADA KOMUNITAS
BLINK JABODETABEK1

Dwi Prasetyo, Yanti Tayo, Rastri Kusumaningrum

Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Singaperbangsa Karawang, Indonesia

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengatuhi pengaruh fanatisme budaya populer terhadap perilaku
konsumtif pembelian merchandise. Budaya korea memiliki berbagai macam seperti Film,
tayangan drama dan musik yang saat ini disukai oleh banyak orang diseluruh dunia termasuk
Indonesia. Group K- pop yang di akui oleh masyarakat global dan memiliki banyak fans diseluruh
dunia adalah BLACKPINK Kesuksesan seorang idola tidak lepas dari dukungan oleh seoarang fans
yang berperan penting dalam karirnya. Penggemar girl group BLACKPINK memiliki nama
panggilan fans yang disebut dengan BLINK. Salah satu sifat yang dimiliki fans adalah fanatisme,
Fanatisme adalah perilaku seseorang yang bersifat berlebihan demi mendukung suatu objek
contohnya adalah seseorang, agama, pendidikan. Perilaku konsumtif adalah suatu perilaku yang
tidak mengutamakan kebutuhan namnun berdasarkan hasrat kemuan dalam diri demi
memuaskan keinginan seseorang tersebut. Populasi penelitian ini adalah Komunitas blink
jabodetabek yang bejumlah 420 dengan sampel penelitian 200 orang Penambahan drop out
digunakan sebagai menimimalisir kejadian data yang tidak valid pada responden sebesar 10%,
maka total responden pada penelitian ini adalah 229. Teknik pengambilan sampel menggunakan
teknik random sampling. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori AIDDA teori ini
disebut dengan istilah “ A- A procedure” atau disebut juga dengan istilah From attention to action
procedure memiliki arti urutan jenjang komunikasi untuk tujuan pesan berdasarkan keinginan.
Berdasarkan uji t parsial tersebut menggambarkan pengaruh tiga variabel terhadap perilaku
konsumtif pembelian merchandise yaitu sub attention, desire dan decision , sedangkan dua sub
variabel lainnya yaitu interest dan action tidak memilki pengaruh terhadap perilaku konsumtif
pembelian merchandise. Berdasarkan hasil uji F stimulan nilai F hitung 52,016 > F tabel 2,25,
sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh (X1) Attention,
(X2) Interest, (X3) Desire, (X4) Decision, (X5) Action secara simultan terhadap variabel Y Perilaku
konsumtif pembelian merchandise pada komunitas blink Jabodetabek.

Kata Kunci: Budaya Populer, Fanatisme, Perilaku Konsumtif.

*Correspondence Address : dwipra98@gmail.com


DOI : 10.31604/jips.v9i4.2022.992-1002
© 2022UM-Tapsel Press
992
Dwi Prasetyo, Yanti Tayo, Rastri Kusumaningrum
Pengaruh Budaya Populer Fanatisme Terhadap Perilaku Konsumtif Pembelian ………………….....(Hal 992-1002)

PENDAHULUAN Kebijakan adat Presiden Kim Dae-jung


Budaya adalah bagian dari selama masa jabatannya dirumuskan
sesuatu penduduk yang eksistensinya untuk pembentukan karakteristik
tidak dapat dipisahkan. Kebudayan budaya dan penciptaan kreativitas suatu
memiliki penjelasan adalah suatu gaya negara. Oleh karena itu, Presiden Kim
untuk bertukar suatu pikiran, dan saling Dae jung kemudian disebut sebagai
mempengaruhi satu sama lain secara “Presiden
erat. Akan tetapi, bersamaan dengan Kebudayaan”(https://m.merdeka.com/d
pertumbuhan yang berlangsung, budaya ae-jung-kim/profil/ diakses pada
memiliki sifat dinamis serta mencontohi tanggan 16/2/2021).
pertumbuhan era. Teknologi Korean Wave menampilkan
komununikasi dan globalisasi bagaimana suatu budaya menyatu dan
memberikan efek tumbuhnya suatu bahkan menjadi suatu konsep yang
budaya budaya baru yang digemari memiliki ciri khas. Globalisasi budaya
masyarakat. “Budaya yang diminati tersebut telah sampai diseluruh dunia,
dengan rasa keinginan tahu yang sangat khususnya negara- negara di asia
tinggi oleh seseorang memliki sebutan menjadi sasaran dalam penyebaran
dengan istilah kata budaya pop / popular Korean Wave. Indonesia merupakan
culture dan tujuannya adalah untuk salah satu negara yang tidak dapat
selalu ada disetiap generasi” (John Storey dipisahkan dari perkembangan dunia
dalam Puspitasari, 2013:4 ). Ibrahim hiburan khususnya dalam bidang musik
(dalam Nisrina, 2020:80) mengatakan asal Korea Selatan yang biasa disebut
budaya popular adalah dengan dengan ungkapan K-Pop, tidak hanya
dukungan industry budaya yang tayangan drama korea dan musik korea
sepenuhnya didasarkan pada konsumsi, namun didalam bidang lain juga seperti
tetapi juga membuat peninggalan budaya skincare, gadget, serta makan dan
produk, dan tentu saja komoditas. minuman dari asal negara gingseng
Budaya populer yang saat ini tersebut.
tersebar diseluruh dunia adalah Hallayu Ketertarikan masyarakat
Wave (K-pop). Korea Selatan ialah salah Indonesia terhadap Korea dimulai sejak
satu negeri maju yang terdapat dalam pada tahun 2002,dimana Korea Selatan
Benua Asia khususnya dalam bidang berhasil mengadakan acara kegiatan
teknologi sampai fashion. Dunia hiburan sepak bola piala dunia dan penayangan
Korea Selatan saat ini menjadi salah satu serial drama Korea seperti Endless Love
trend center masyarakat dunia dan Full House dalam tahun 2002 di
diantaranya dalam bidang musik, drama stasiun televisi swasta indosiar. Sampai
bahkan hingga fashion dan skincare saat ini kita bisa menonton drama Korea
fenomena ini disebut banyak orang di stasiun TV Indonesia seperti School
dengan istilah kata Hallyu. Korean wave 2015, The Heirs, Vip, Descant Of The Sun
memang sudah dipersiapkan untuk dan lain – lainnya yang ditayangkan oleh
pasar internasional. Awal kesuskesan stasiun televisi Indosiar ataupun Trans
Korean Wave ini diawali oleh idenya TV.
presiden Korea ke delapan yaitu Kim Dae Setelah sukses dengan tayangan
Jung (1993-1998). Korean Wave sendiri Korea drama, Korea juga memiliki
sudah mendapatkan dorongan penuh hiburan dunia musik yang menarik yang
dari Negara dengan memiliki slogan biasa disebut dengan K-pop khususnya
“Creation Of The New Korea”. Dimana untuk boyband dan girlband. Salah satu
Presiden Kim Dae Jung ingin mengubah group K- pop yang di akui oleh
citra bangsa yang sebelumnya masyarakat global dan memiliki banyak
tradisional menjadi lebih moderen. fans diseluruh dunia adalah BLACKPINK
993
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 9 (4) (2022): 992-102

girl group asuhan YG entartaiment dan emosional dan cinta yang berlebihan.
debut pada tahun 2016. BLACKPINK Berdasarkan banyaknya fenomena
mencatatkan diri sebagai salah satu girl disaat ini yang berlangsung merupakan
band yang paling terkenal di dunia . untuk mayoritas orang, anak muda yang
Bahkan menurut laporan majalah sebagi penggemar k- pop diketahui
Forbes, sejak debutnya pada tahun 2016 dengan stereotipe negatif yang
lalu, BLACKPINK telah menjadi grup K- menempel dengan dirinya ataupun
pop wanita dengan rating tertinggi penggemarnya.
dalam daftar Billboard 1000 (Lynda, Penggemar K- pop yang
2020:2). beberapa sering berlagak lewat batas,
Kesuksesan seorang idola tidak histeris, obsesif, adiktif, serta konsumtif.
lepas dari dukungan oleh seoarang fans Aktivitas konsumtif penggemar K-pop
yang berperan penting dalam karirnya. termasuk membeli album idol dan
Menurut John Storey, Efek dalam suatu menonton konser idol K-pop membeli
budaya populer adalah akan lighstck , membeli photobook, dan
mendatangkannya sekumpulan bahkan rela membeli photocard idola
penggmar, “Penggemar merupakan dengan harga jutaan rupiah. Selain bisa
suatu bagian yang diakibatkan dari membeli produk K-pop dari para idol,
praktik budaya popular” (John Storey mereka juga membuktikan bahwa
dalam Puspitasari, 2013:4). Penggemar beberapa K-popers bisa membuka area
girl group BLACKPINK memiliki nama bisnis dimana mereka bisa membeli dan
panggilan fans yang disebut dengan menjual barang langsung dari Korea dan
BLINK. Blackpink memiliki fandom / dijual kembali di Indonesia. Kegiatan ini
fanbase yang cukup besar di Indonesia dilakukan untuk membuktikan dedikasi
terbukti dengan adanya beberapa terhapda para artis idola mereka dan
komunitas yang ada salah satunya untuk menunjukkan kepada seseorang
adalah komunitas blink jabodetabek identitas mereka sebagai penggemar K-
yang didirikan pada Agustus 2017 pop.
setelah perayaan anniversary 1 tahun Minat budaya Korea juga
Blackpink melakukan debut, awal mula mempengaruhi suatu dorongan minat
Blink jabodetabek didirikan mempunyai daya beli produk asal Korea.
50 anggota yang diantaranya terdiri dari Berdasarkan website – website jual beli
bebrapa kota Jakarta, Bogor, Depok, online kini kita dapat membeli produk
Tanggerang dan Bekasi dalam tahun produk korea dan dimanfaatkan kembali
2021 Blink Jabodetabek mempunyai untuk menjual merchandise idola mereka
jumlah anggota lebih dari 400 orang. (Jung dalam Ridaryanthi, 2014:90).
Rasa cinta dengan idola yang Berdasarkan laporan CBC Indonesia
didukung seringkali bersifat berlebihan , pada tahun 2018 Fans Blink Indonesia
hal ini yang membentuk sebuah bikin ribuan produk K-pop ludes yang
fanatisme. Dalam KBBI, fanatisme adalah terjual 3 ribu barang dalam 12 menit di
keyakinan yang kuat terhadap doktrin aplikasi belanja online Shopee dengan
politik, agama, dan lain- lain. Menurut store YG official shop bahkan yang
Eliani (dalam Rinata & Dewi, 2019:14) dijuapun dari RP 200 ribuan sampai Rp
Fanatisme kepercayaan pada objek- 2,7 juta(Arina, 2018). Seseorang Fans
objek yang berhubungan dengan segala Kpop yang mengkonsumsi Merchandise
hal yang berlebihan pada fenomena Kpop memiliki dampak penghambur-
tersebut, Fanatisme biasanya hamburan, karna harga untuk membeli
dimanifestasikan sebagai aktivitas barang – barang kpop tergolong cukup
jangka panjang contohnya adalah tinggi.Penggemar yang suka
antusiasme yang ekstrim, keterikatan mengumpulkan item – item idolanya
994
Dwi Prasetyo, Yanti Tayo, Rastri Kusumaningrum
Pengaruh Budaya Populer Fanatisme Terhadap Perilaku Konsumtif Pembelian ………………….....(Hal 992-1002)

berusaha keras untuk memenuhi wishlist pelaksanaan (action) tindakan seseorang


untuk mengumpulkan barang kpop dalam tahap terakhir menerima pesan
sesuai idola favoritnya dengan apakah diterima atau ditolak.
bermacam – macam hal. Perhatian (attention) berawalan
Perilaku konsumtif menurut dalam suatu atensi yang di sampaikan
Hamilton dkk ( Meiyuntari, 2016:147) kepada khalayak untuk menyampaikan
sikap konsumtif diujarkan dengan suatu pesan agar diterima, perhatian
sebutan wasteful consumption memiliki dalam penelitian ini adalah dimana suatu
arti selaku sikap konsumen dalam seseorang memerhatikan budaya –
membeli benda serta jasa yang tidak budaya populer, khususnya budaya
bermanfaat ataupun komsumsi yang Korea boy band dan girl band ataupun
melebihi dari suatu keperluan seseorang. drama-drama korea, sejauh mana target
Berdasarkan uraian diatas dapat itu telah tersampai tentang
disimpulkan bahwa sikap konsumtif memperhatikan budaya budaya korea.
ialah sikap membeli benda ataupun Ketertarikan (interest) adalah
Prioritaskan layanan yang bersifat muncul akibat dimana seseorang telah
emosional daripada logis, atau bisa memberikan perhatian yang besar
dikatakan layanan lebih utama pada terhadap suatu objek dan timbul rasa
kebahagiaan daripada kebutuhan. hasrat ketertarikan untuk mencari
informasi yang lebih mengenai budaya
Teori AIDDA populer khususnya budaya Korea.
Teori AIDDA adalah bagian Keinginan (Desire) adalah tahap
dalam teori komunikasi pemasara, proses keinginan seseorang akan
pencipta teori ini berketurunan asal melaksanakan hal- hal yang telah dia
Negara Amerika bernama E. St. Elmo dapatkan informasinya, dimana ditahap
Lewis. Teori ini disebut dengan istilah “ ini seseorang ingin masuk kedalam
A- A procedure” atau disebut juga dengan sebuah komunitas yang menyukai
istilah From attention to action procedure budaya korea dan serta ingin memiliki
memiliki arti urutan jenjang komunikasi merchandise yang dikeluarkan oleh
untuk tujuan pesan berdasarkan idolanya .
keinginan. Berdasarkan konsep- konsep Keputusan (decision)
AIDDA supaya seseorang melakukan merupakan suatu pada keputusan yang
suatu aksi, tahap pertama diawali dilakukan oleh seseorang dalam bentuk
dengan dibangunnya sebuah Perhatian minat yang mereka inginkan, dalam
(attention) sebagai tanda berhasilnya anggota komunitas mereka akan
sebuah komunikasi. Pada tahap memutuskan untuk memiliki barang
selanjutntya perhatian seseorang telah yang di keluarkan oleh idolanya dengan
terbangun dan di barengi dengan cara maksud dan tujuan untuk mendukung
ditingkatkan suatu rasa tertaikan idola tersebut dengan dana yang cukup
(interest), di tahap ketiga adalah banyak dikeluarkannya.
keinginan atau hasrat (desire) yang Tindakan (action) adalah suatu
memiliki arti keinginan seseorang dalam bentuk perilaku seseorang yang dibuat
suatu perhatian tesebut karena telah oleh seseorang setelah mempunyai
memiliki berbagai macam macam barang merchandise tersebut dimana
informasi untuk titik tolak bagi mereka akan disimpan sebagai bentuk
timbulnya sebuah keputusan (decision) koleksi atau mereka gunakan sesuai apa
terpaku dalam sebuah keputusan yang mereka inginkan demi menciptakan
seseorang yang sudah menyerap semua kepuasan terhadap diri sendiri dan
informasi yang disampaikan,tahap mendukung idola.
selanjutnya merupakan menunjukan
995
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 9 (4) (2022): 992-102

Tabel 1. Teori AIDDA rasa cinta yang besar dapat terlihat


Attention Penelitian seberapa bagaimana energik yang ditunjukan
(Perhatian) besar pengaruh
attention budaya
penggemar jika berhubungan dengan
populer dalam idola Kpop karena fanatisme identik
perilaku konsumtif dengan antusiasme yang berlebih pada
pembelian objek fanatisnya. Menurut Joli Jenson,
merchandise Kpop. basis penggemar fanatik memiliki
Interest Penelitian seberapa
gambaran yang negative dalam
(Minat) besar pengaruh
interst budaya masyarakat karena memiliki keinginan
populer dalam yang tidak sewajarnya. Selain itu,
perilaku konsumtif perilaku grup fans tersebut juga
pembelian dianggap berlebihan dan mendekati
merchandise Kpop.
kegilaan. Jenson menugambarkan dua
Desire Penelitian seberapa
(Hasrat) besar pengaruh tipe khas dalam penggemar, “seseorang
desire budaya yang antusiasime” (pria) dan “seseorang
populer dalam yang hysteria ” (perempuan) (dalam
perilaku konsumtif Rinata. 2019:15) .
pembelian
Fanatisme merupakan kegiatan
merchandise Kpop.
Decision Penelitian seberapa yang bersemangat karena sifatnya yang
(Keputusan) besar pengaruh fanatic biasnya ditampilkan dalam
decision budaya bentuk keinginan yang sangat parah
populer dalam (Supriyadi, 2018:140) Ciri ciri Fanatisme
perilaku konsumtif adalah sebagai berikut :
pembelian
merchandise Kpop. a. Sedikit rasional ,seseorang
Action Penelitian seberapa ketika mengambil tindakan
( Tindakan) besar pengaruh atau mengambil keputusan,
tindakan yang tidak dibarengin dengan
diakibatkan budaya pemikiran yang rasional dan
populer dalam
perilaku konsumtif
lebih mementingkan
pembelian tindakan emosional
merchandise Kpop. b. Pemikiran sempit seseorang
mengutamakan timnya dan
Fanatisme berpikir bahwa apapun yang
Berawal dari kata fan dalam ada di timnya adalah yang
bahasa inggris yang memiliki arti bebas paling benar, sehingga ia
bisa dipahami sebagai penggemar. tidak terima bila ada yang
Fanatisme merupakan fenomena yang menjelakannya
sering terjadi dalam banyak seseorang. c. Keinginan untuk mengejar
Hal ini dikarenakan budaya saat ini maksud dan tujuan tertentu
memliki dampak kepada seseorang yang dan berjuangt untuk
akan menghasilkan kepercayaan dan mencapai tujuan tersebut.
hubungan, dedikasi, cinta, dan lain – lain
(Widarti, 2016:13). Menurut psikologis Pengembangan Hipotesis
orang yang antusias terhadap sesuatu H1 : Terdapat pengaruh attention
biasanya tidak lagi memperhatikan budaya populer terhadap perilaku
kesadaran dirinya sendiri dan lebih konsumtif pembelian merchandise K-
mementingkan keinginan, tingkah laku pop.
dan gaya. H2 : Terdapat pengaruh interest budaya
Menurut Bristow (Mezura, populer terhadap perilaku konsumtif
2019:20) Fanatisme yang bermula dari pembelian merchandise K-pop.
996
Dwi Prasetyo, Yanti Tayo, Rastri Kusumaningrum
Pengaruh Budaya Populer Fanatisme Terhadap Perilaku Konsumtif Pembelian ………………….....(Hal 992-1002)

H3 : Terdapat pengaruh desire budaya survey deskriptif kepada penggemar


populer terhadap perilaku konsumtif Blink Jabodetabek .
pembelian merchandise K-pop. Populasi Penelitian
H4 : Terdapat pengaruh decision budaya Populasi penelitian ini adalah
populer terhadap perilaku konsumtif seseorang cocok dengan ciri – ciri
pembelian merchandise K-pop. karakteristik atau standar yang dibuat
H5 : Terdapat pengaruh action budaya oleh peneliti untuk di gunakan dan di
populer terhadap perilaku konsumtif pahami lalu ditarik garis besarnya dalam
pembelian merchandise K-pop. suatu penelitian tersebut (Sugiyono,
2017). Populasi penelian ini
METODE PENELITIAN menggunakan metode pengambilan
Metode penelitian yang sampel dengan sistem simple random
digunakan dalam penelitian ini adalah sampling. Adapun definisi Random
penelitian kuantitatif dengan motode sampling yang dijelaskan oleh Sugiyono
survey, Penelitian ini dilakukan dengan (Sugiyono, 2017:132) merupakan teknik
mengggunakan pendekatan kuantitatif pengambilan sampel yang dilakukan
dengan metode survey eksplanasi. secara acak tanpa memperhatikan strata
Metode penelitian adalah cara peneliti yang terdapat dalam populasi tersebut.
lakukan untuk mengungkapkan cara ini hanya dapat dilakukan bila sifat
permasalahan dari sebuah penelitian. anggota populasi adalah homogen atau
Metode penelitian yang dijelaskan pada memiliki karakter yang sama. Semua
Sugiyino (2017:12) ini pada umunya anggota Komunitas Blink Jabodetabel
adalah cara keilmuan untuk memperoleh dapat menjadi responden dalam
hasil dengan maksud dan tujuan penelitian. Dari penjelasan di atas
tertentu. Metode penelitian kuantitatif peneliti bisa simpulkan bahwa sampel
adalah penelitian yang berlandaskan merupakan data dalam sebagian dari
kepada filsafat postivisme, digunakan beberapa jumlah populasi dengan
untuk meneliti kepada populasi atau sifatnya harus mewakili dari objek
sampel tertentu, pengumpulan data obsevasi. Hal ini guna untuk bisa
menggunakan instrument penelitian, menjawab hasil – hasil penelitian yang
analisis data bersifat kuantitatif atau dianggap menjadi permasalahan
statistik dengan tujuan untuk menguji penelitian. Untuk mengetahui Jumlah
hipotesis yang telah ditentukan sampel yang akan diaplikasikan dihitung
(Sugiyono, 2017:16). dengan rumus Slovin yang digunakan
Metode yang dipergunakan peneliti.
dalam penelitian ini adalah survey. Rumus slovin dipakai dalam
“survey merupakan metode penelitan penelitian ini untuk menentukan sampel.
yang mengaplikasikan kuesioner sebagai Dengan memiliki rumus sebagai berikut:
alat pengumpulan data. Tujuannya
adalah mendapatkan informasi tentang 𝑁
n = 1+𝑁 𝑒 2
banyak narasumber yang diyakini
mewakili sekelompok orang”. Menurut Keterangan :
Morissan (dalam Juwita, 2018:5) n : Nilai Sampel
mengatakan penelitian terpisah menjadi N : Nilai populasi
2 kelompok, yang merupakan survey e : Keleluasaan ketidak telitian
deksriptif dan surveu analitis Survei sebab keliruan mengambil
deskriptif menerangkan keadaan atau sampel yang diterima ,
perilaku untuk menampilkan kondisi contohnya 5%, setelah itu
yang terjadi. Peneliti ini menggunakan ini dikuadratkan. Batasan
kesalahan yang diterima ini
997
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 9 (4) (2022): 992-102

untuk tiap populasi Decision .373 .141 .160 2.63 .00


bukanlah sama. 7 9
Action .156 .083 .094 1.89 .06
1 0
Jumlah populasi pada penelitian a. Dependent Variable: Y_TOTAL
ini adalah sebanyak 437 anggota dari Sumber : Data diolah SPSS 25, 2021
perkumpulan anggota Blink
Jabodetabek. Dalam penelitian ini Berdasarkan uji t parsial
menggunakan taraf signifikan 0,5 ( taraf tersebut menggambarkan pengaruh tiga
kesalahan yang terjadi 50%). Maka jika variabel terhadap perilaku konsumtif
digunakan rumus slovin tersebut jumlah pembelian merchandise yaitu sub
penelitian ini adalah : attention, desire dan decision , sedangkan
dua sub variabel lainnya yaitu interest
𝑁
n = 1+𝑒 2 dan action tidak memilki pengaruh
terhadap perilaku konsumtif pembelian
437
n = 1+(437)(0,5)2 merchandise. Hal ini membuktikan
(budiarto, 2004:50 ) bahwa rangsangan
437
n = 1+1,0925 terhadap merek mempertimbankan cara
sesorang untuk mengambil keputusan
437
n = 2,0925 pembelian dan menggunakan suatu
produk sebagai salah satu cara
n = 209 keputusan seseorang. Menurut Lingga,
Berdasarkan hasil perhitungan Setyanto dan Utami (dalam Ruthllianie &
diatas, didapat hasil sebanyak 209 Candraningrum, 2020:132) sifat yang
responden yang artinya adalah 209 dimiliki beberapa fans diantara lain
anggota Blink Jabodetabek yang akan lewat batas, konsumtif , dan obsesi
dijadikan responden dalam penelitian. terhadap seorang artis. Seseorang yang
Penambahan drop out digunakan sebagai tidak masuk kedalam kumpulan
menimimalisir kejadian data yang tidak penggemar mereka tidak akan
valid pada responden sebesar 10%, menyadari makna yang terdapat dalam
maka total responden pada penelitian ini komunitas itu.
adalah 229. Uji F
Tabel 3. Uji F
ANOVAa
HASIL DAN PEMBAHASAN Sum of Mean
Hasil Model Squares Df Square F Sig.
Uji t 1 Regression 1150.415 5 230.083 52.016 .000b
Tabel 2. Uji t Residual 986.398 223 4.423
Coefficientsa Total 2136.812 228
Standardize a. Dependent Variable: Perilaku Konsumtif
Unstandardize d b. Predictors: (Constant), Action,
d Coefficients Coefficients Attention,Decision, Desire,Interest
Std. Sumber : Data diolah SPSS 25, 2021
Model B Error Beta T Sig.
1(Constant -2.468 1.193 - .04 Berdasarkan hasil uji F simultan
) 2.07 0 Fanatisme terhadap budaya populer
0
yang terdiri dari pengaruh (X1)
Attention .411 .131 .197 3.13 .00
3 2 Attention, (X2) Interest, (X3) Desire, (X4)
Interest .250 .135 .136 1.85 .06 Decision, (X5) Action yakni, secara
8 5 simultan terhadap perilaku konsumtif
Desire .754 .144 .342 5.22 .00 pembelian merchandise adalah sebesar
7 0 0,000 < 0,05 dan nilai F hitung 52,016 > F

998
Dwi Prasetyo, Yanti Tayo, Rastri Kusumaningrum
Pengaruh Budaya Populer Fanatisme Terhadap Perilaku Konsumtif Pembelian ………………….....(Hal 992-1002)

tabel 2,25, yang dimana dapat Hal ini dikarenakan dari hasil uji
diinterpretasikan bahwa nilai Fhitung diperoleh , Nilai sebesar 0,002 < 0,05 dan
52,016> 2,25FTabel , yang dimana ini nilai t hitung 3,133 > t tabel 1,971,
dapat diinterpretasikan bahwa nilai sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha
Fhitung dalam uji f ini adalah senilai 52,016 diterima dan Ho ditolak yang berarti
dan hasilnya lebih besar dari nilai Ftabel terdapat pengaruh attention dalam
yang nilainya sebesar 2,25 sehingga fanatisme budaya populer terhadap
dapat disimpulkan bahwa Ha diterima perilaku konsumtif pembelian
yang berarti terdapat pengaruh (X1) merchandise.
Attention, (X2) Interest, (X3) Desire, (X4) Hasil uji diatas menunjukan
Decision, (X5) Action secara simultan bahwa attention dalam Fanatisme
terhadap variabel Y Perilaku konsumtif budaya populer yakni mampu
pembelian merchandise pada komunitas mempengaruhi perilaku konsumtif
blink Jabodetabek. Besarnya pengaruh khususnya komunitas blink Jabodetabek
Fanatisme terhadap budaya populer , tentu banyak faktor yang mendorong
yang diliputi oleh (X1) Attention, (X2) sesorang untuk membeli merchandise
Interest, (X3) Desire, (X4) Decision, (X5) Blackpink, didukung oleh beberapa
Action terhadap perilaku konsumtif penelitian sebelumnya yaitu penelitin
pembelian merchandise sebesar 53,8%. yang dijalankan oleh Nurmawati yang
berjudul Peran Duta merek group musik
Uji R2 wanita korea Blackpink untuk Brand
Tabel 4. Uji R2 Awareness Shopee,2019 dimana
Model Summaryb masyarakat melihat adanya tayangan
Std. Error
yang disajikan di sosial media ataupun
R Adjusted R of the
Model R Square Square Estimate televisi bahkan radio sukes membuat
1 .734a .538 .528 2.103 perhatian seseorang menjadikan
a. Predictors: (Constant), Action, Attention, konsumen. Pengaruh Interest dalam
Decision,Desire, Interest fanatisme budaya populer terhadap
b. Dependent Variable: Perilaku Konsumtif perilaku konsumtif pembelian
Sumber : Data diolah SPSS 25, 2021
merchandise kpop.
Berdasarkan hasil diatas dapat
dijelaskan bahwa variabel attention, Dari hasil penelitian
interest, desire, decision dan action bisa menunjukan sub variabel X2 (interest)
menjelaskan terhadap variabel dalam fanatisme budaya populer tidak
keputusan pembelian merchandise kpop memiliki pengaruh terhadap perilaku
sebesar 53,8%, selanjutnya 46,2% konsumtif pembelian merchandise kpop.
dijelaskan oleh faktor lain yang tidak Hal ini dikarenakan dari hasil uji
diteliti dalam penelitian ini. diperoleh sebesar 0,065 > 0,05 dan nilai
t hitung 1,858 < t tabel 1,971, sehingga
Pembahasan dapat disimpulkan bahwa Ho diterima
Pengaruh attention dalam dan Ho ditolak yang berarti tidak
fanatisme budaya populer terhadap terdapat pengaruh interest dalam
perilaku konsumtf pembelian fanatisme budaya populer terhadap
merchandise Kpop. perilaku konsumtif pembelian
Dari hasil penelitian merchandise Kpop.
menunjukan sub variabel X1 (attention) Hasil uji diatas menunjukan
dalam fanatisme budaya populer bahwa Interest dalam fanatisme budaya
memiliki pengaruh terhadap perilaku populer terhadap perilaku konsumtif
konsumtif pembelian merchandise kpop. pembelian merchandise kpop, dinilai
kurang bagi sebagian orang dalam
999
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 9 (4) (2022): 992-102

komunitas Blink Jabodetabek , hal ini pengaruh decision dalam fanatisme


menunjukan jika tingkat interest untuk budaya populer terhadap perilaku
perilaku konsumtif pembelian konsumtif pembelian merchandise.
merchandise kpop seseroang berbeda – Hasil dari uji diatas menunjukan
beda berdasarkan faktor – faktor yang bahwa decision dalam Fanatisme budaya
dimiliki. populer yakni mampu mempengaruhi
perilaku konsumtif khususnya
Pengaruh Desire (X3) dalam komunitas blink Jabodetabek. Didukung
fanatisme budaya populer terhadap terhadap penelitian sebelumnya yaitu
perilaku konsumtif pembelian penelitian yang dilakukan oleh Yulia
merchandise kpop. etikasari (Jurnal Riset mahasiswa
Dari hasil penelitian bimbingan dan konseling, Voulme 4,
menunjukan sub variabel X3 (Desire) Nomer 3 , Maret 2018) yang berjudul
dalam fanatisme budaya populer Kontrol diri remaja penggemar K-pop,
memiliki pengaruh terhadap perilaku dimana keputusan adalah suatu cara
konsumtif pembelian merchandise kpop. mengontrol keinginan dengan
Hal ini dikarenakan dari hasil uji mengambil suatu perilaku berdasarkan
diperoleh sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai keinginan diri pribadi dan
t hitung 5,227 > t tabel 1,971, sehingga mempertimbangkan pilihan yang dipilih
dapat disimpulkan bahwa Ha diterima seseorang tersebut. Hal ini menunjukan
Ho ditolak yang berarti terdapat komunitas blink jabodetabek memiliki
pengaruh desire dalam fanatisme budaya keputusan pertimbangan yang baik dan
popular Terhadap perilaku konsumtif memikirkan secara matang untuk
pembelian merchandise. membeli merchandise yang dikeluarkan
Hasil dari uji diatas menunjukan oleh blackpink.
bahwa desire dalam Fanatisme budaya
populer yakni mampu mempengaruhi Pengaruh action dalam
perilaku konsumtif khususnya fanatisme budaya populer terhadap
komunitas blink Jabodetabek , tentu perilaku konsumtf pembelian
banyak faktor yang membuktikan bahwa merchandise Kpop.
ada keingan sesorang untuk membeli Dari hasil penelitian
merchandise Blackpink, seperti daya menunjukan sub variabel X5 (action)
tarik merchandise tersebut dan sebagian dalam fanatisme budaya populer tidak
membuktikan tanda loyalitas seseorang memiliki pengaruh terhadap perilaku
terhadap idola. konsumtif pembelian merchandise kpop.
Hal ini dikarenakan dari hasil uji
Pengaruh Decision dalam diperoleh sebesar 0,060 > 0,05 dan nilai
fanatisme budaya populer terhadap t hitung 1,891 < t tabel 1,971, sehingga
perilaku konsumtf pembelian dapat disimpulkan bahwa Ho diterima
merchandise Kpop. Ha ditolak yang berarti tidak terdapat
Dari hasil penelitian pengaruh action dalam fanatisme budaya
menunjukan sub variabel X4 (Decision) populer terhadap perilaku konsumtif
dalam fanatisme budaya populer pembelian merchandise.
memiliki pengaruh terhadap perilaku Hasil uji diatas menunjukan
konsumtif pembelian merchandise kpop. bahwa Action dalam fanatisme budaya
Hal ini dikarenakan dari hasil uji populer terhadap perilaku konsumtif
diperoleh sebesar0,009 < 0,05 dan nilai t pembelian merchandise kpop, dinilai
hitung 2,637 > t tabel 1,971, sehingga kurang bagi sebagian orang dalam
dapat disimpulkan bahwa Ha diterima komunitas Blink Jabodetabek, Hal ini
Ho ditolak yang berarti terdapat menunjukan bahwa tindakan anggota
1000
Dwi Prasetyo, Yanti Tayo, Rastri Kusumaningrum
Pengaruh Budaya Populer Fanatisme Terhadap Perilaku Konsumtif Pembelian ………………….....(Hal 992-1002)

Komunitas Blink jabodetabek tidak DAFTAR PUSTAKA


memiliki tingkat fanatisme yang tinggi Arifin, F., & Wandini, S. (2017).
untuk membeli apa saja merchandise PЕNGARUH CЕLЕBRITY WORSHIP TЕRHADAP
SIKAP KONSUMЕN.pdf. 50(2), 203–209.
yang dikeluarkan oleh Blackpink lebih
mementingkan kebutuhan dibandingkan Arina, Y. (2018). Blackpink Bikin Ribuan
keinginan pribadi masing – masing. Produk Kpop Ludes dalam 12 Menit. CNBC
Adanya pengaruh Budaya INDONESIA.
populer fanatisme terhadap konsumtif https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/2018
1025144150-33-39013/blackpink-bikin-ribuan-
pembelian merchandise didukung oleh produk-kpop-ludes-dalam-12-menit
Schiffman dan Kanuk (dalam Arifin &
Wandini, 2017: 205) sikap adalah Budiarto, B. (2004). Brand Equity Ten
gambaran yang ditampilkan seseorang Strategi Memimpin Pasar. PT Gramedia Pustaka
untuk menampilkan keadaan mereka, Utama.
mau atau tidak, suka atau tidak terhadap Effendy, O. . (2018). Ilmu Teori dan
sesuatu. Ketika seseorang adalah bagian filsafat komunikasi. Citra aditya Bakri.
dari seseorang penggemar suatu artis
atau dan sebaganiya, seseorang tersebut Juwita, S. H. (2018). TINGKAT
akan menampilkan perilaku nurani FANATISME PENGGEMAR K-POP DAN
KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI. Universitas
mereka baik suka atau tidak mengenai Negri Yogyakarta, 273, 273–286.
idolanya dan itulah yang dipakai
kesempatan yang baik dari perusahaan Lynda, H. (2020). BLACKPINK, Lisa Cs
yang menaungi artis tersebut Jadi “Ratu” Billboard AS. CNBC INDONESIA.
dikarenkan suatu fans ini diharapkan https://www.cnbcindonesia.com/news/202012
09080728-4-207836/daebak-blackpink-lisa-cs-
menjadi peluang yang besar untuk jadi-ratu-billboard-as
membeli hal – hal yang berkaitan dengan
idola tersebut. Nisrina, D., Widodo, I. A., Larassari, I. B.,
& Rahmaji, F. (2020). Dampak Konsumerisme
SIMPULAN Budaya Korea (Kpop) Di Kalangan Mahasiswa
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang.
Berdasarkan hasil analisa data Jurnal Penelitian Humaniora, 21(1), 78–88.
maka dapat disimpulkan bahwa pada 3 https://doi.org/10.23917/humaniora.v21i1.808
sub variable terhadap perilaku 5
konsumtif pembelian merchandise yaitu
variabel attention, desire dan decision, Puspitasari, W. (2013). Gaya Hidup
Penggemar K-Pop (Budaya Korea) Dalam
sedangkan da sub variable lainnya yaitu Mengekspresikan Kehidupannya Studi Kasus K-
interest dan action tidak memiliki Pop Lovers Di Surakarta The. 1–10.
pengaruh terhadap perilaku konsumtif
pembelian merchandise. Adanya Ridaryanthi, M. (2014). Bentuk Budaya
pengaruh attentiom, desire, decision Populer dan Konstruksi perilaku Konsumen ...
Jurnal Visi Komunikasi, 13(01), 87–104.
terhadap perilaku konsumti didukung
oleh pernyataan Aliyah (dalam Etikasari, Rinata, A. R., & Dewi, S. I. (2019).
2018:198) keputusan adalah suatu cara DALAM BERMEDIA SOSIAL DI INSTAGRAM
untuk memilih tindakan yang Asfira Rachmad Rinata , Sulih Indra Dewi.
berdasarkan perhatian yang dilihat atau Program Komunikasi, Ilmu Tribhuwana,
Universitas Malang, Tunggadewi, 8(2), 13–23.
diyakinkan dengan berbagai
pertimbangan dalam dirinya, serta Ruthllianie, J., & Candraningrum, D. A.
bertanggung jawab atas pilihan yang (2020). Studi tentang Motivasi ARMY Jakarta
dipilih seseorang tersebut. dalam Membeli Merchandise Idola (Studi Kasus
Kaos Uniqlo X BT21). Prologia, 4(1), 128.
https://doi.org/10.24912/pr.v4i1.6449

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian


1001
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 9 (4) (2022): 992-102

Kuantitatif Kualitatif dan R&d. alfabeta.

Suminar, E., & Meiyuntari, T. (2016).


Konsep Diri, Konformitas dan Perilaku Konsumtif
pada Remaja. Persona:Jurnal Psikologi Indonesia,
4(02), 145–152.
https://doi.org/10.30996/persona.v4i02.556

1002

Anda mungkin juga menyukai