JUDUL PENELITIAN
Dampak Masuknya Trend Korea Selatan Terhadap
Kaum Muda Di Jakarta Timur
Dosen Pengampu : Kornelia Johana Dacosta, S.I.Kom., M.I.Kom
Nama : Nurantini
NIM : 211211030
Budaya popular Gelombang Korea (Korean wave/Hallyu) adalah istilah yang diberikan
terhadap penyebaran budaya pupoler Korea Selatan melalui produk-produk hiburan seperti
musik, drama, fashion dan alat kecantikan, serta kuliner. Keberadaan Gelombang Korea (Korean
Wave/Hallyu) sendiri di Indonesia juga menjadi fenomena yang menarik dikalangan kaum muda
di Indonesia saat ini. Sebagai dampak dari globalisasi yang tidak hanya menyebarkan budaya
popular barat, namun juga menyebarkan Gelombang Korea (Korean Wave/Hallyu), kaum muda
tentu saja mendapatkan porsi yang besar, karena mereka menjadi penikmat semua aspek dari
budaya popular korea. Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, penelitian yang membahas
mengenai Korea Selatan, terutama mengenai Korean Waves/Hallyu menjadi salah satu topik
hangat yang paling dicari.
Perkembangan industry hiburan di Korea Selatan saat ini sudah sangat maju dan
berkembang. Terbukti dari Gelombang Korean Wave/Hallyu yang saat ini terus tersebar ke
seluruh dunia. Akibatnya negara Korea Selatan semakin dikenal oleh dunia luas. Budaya
pakaian, makanan, serta Bahasa Korea pun cepat sekali menjadi trend yang sangat digemari di
seluruh belahan dunia terutama di Indonesia. Korea Selatan yang tadinya tidak pernah menjadi
tempat destinasi wisata, sekarang mendadak berubah menjadi tempat yang paling ingin
dikunjungi oleh semua orang terutama bagi pecinta kebudayaan Korea Selatan. Hal ini terjadi
karena pengaruh dari drama, musik, dan juga variety show yang menjadi lokasi syuting di Korea
Selatan, membuat orang-orang penasaran dan ingin berkunjung ke tempat-tempat tersebut. Oleh
karenanya, penelitian ini berusaha menjawab semua penelitian yang ada tentang: Bagaimana
dampak dari masuknya trend Korea Selatan terhadap kaum muda di Jakarta Timur?
Penulis mengawali dengan menelaah penelitian terdahulu yang berkaitan dan relevan
dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Penelitian terdahulu ini menjadi salah
satu acuan penulis dalam melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori
yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Penulis mengangkat beberapa
penelitian sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis. Berikut ini
penulis temukan beberapa hasil penelitian terdahulu mengenai Gelombang Korea (Korean
Wave).
Tabel 2.1
Penelitian terdahulu
No Judul & Tujuan Metode Hasil Perbedaan
Penulis
1. Velda Ardia
Tujuan dari Metode yang Hasil Perbedaan dari
Universitas
penelitian ini digunakan dari penelitian saat kedua penelitian ini
Muhamadiyah
adalah untuk jurnal penelitian ini digunakan ada pada tujuan
Jakarta memfokuskan terdahulu untuk penelitian. Pada
DRAMA perkembangan tersebut yaitu pedoman jurnal penelitian
KOREA DAN budaya Korea di metode tentang terdahulu milik
BUDAYA Indonesia akibat penelitian bagaimana Velda Ardia, tujuan
POPULAR globalisasi deskriptif untuk budaya Korea dari penelitiannya
media. mendeskripsikan bisa masuk ke adalah untuk
secara luas dan Indonesia memberikan
gamblang lewat media informasi bagaimana
tentang elektronik, drama korean dan
perkembangan makanan, budaya populer
budaya Korea di musik, hingga korea lainnya bisa
Indonesia drama. masuk ke Indonesia
dan hanya berfokus
pada drama serta
bidang musik (K-
Pop). Sedangkan
pada penelitian yang
akan diteliti
memiliki tujuan
untuk mengetahui
bagaimana dampak
dari globalisasi
dalam membawa
gelombang korea
(korean wave)
masuk ke Indonesia
lewat berbegai
medai, mulai dari
dramanya, musik,
makanan, fashion,
dunia kecantikan,
dan lain-lain
Kajian teoritis dalam penelitian ini terdiri dari empat bagian teori, yakni komunikasi, komunikasi
2.2.1 Komunikasi
Secara etimologis kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal
dari kata Latin communis yang berarti “Sama”, communico, communication, atau
communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama (communis)
paling sering disebut sebagai asal komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya
yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan
Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan social yang bersifat multidisipliner, tidak bisa
menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian komunikasi sehingga
Menurut Harold Lasswell, komunikasi merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa,
mengatakan siapa, dengan saluran apa, kepada siapa, dan dengan akibat apa atau hasil apa
(Who says what, in which channel, to whom, with what effect). Paradigma Lasswell di atas
a. Communicator (Komunikator)
Komunikakor atau pengirim pesan adalah manusia berakal budi yang berinisiatif
b. Message (Pesan)
1
Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2013 hal. 46
2
Fitriyah Sa’atuzzamani. MK. Pengantar Ilmu Komunikasi Sub Pokok Bahasan: Definisi Komunikasi dan Organisasi.
Pesan komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk. Kita mengirimkan dan menerima
pesan melalui salah satu atau kombinasi tertentu dari panca indra kita. Ada dua sifat
pesan, yaitu :
1. Pesan bersifat verbal (verbal communication) antara lain: Oral (komunikasi yang
c. Medium (Media)
Media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Dalam ilmu komunikasi, media bisa
diartikan sebagai saluran, sarana penghubung, dan alat-alat komunikasi. Kalimat media
sebenarnya berasal dari bahasa latin yang secara harafiah mempunyai arti perantara atau
yakni kepada publik dan institusi lainnya termasuk pemerintah. Sedangkan menurut
individu. Media komunikasi dapat dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan cara
penyebarannya, yaitu:
Media audio adalah ketika penerima pesan dapat menangkap pesan tersebut
dengan menggunakan salah satu indera manusia yaitu telinga. Sementara itu,
pesan disampaikan melalui media suara atau verbal dengan menggunakan alat
menggunakan suara serta bentuk visual seperti video maupun gambar yang
menggunakan media audio visual karena pesan yang ingin disampaikan oleh
dicetak, contohnya seperti buku, brosur, majalah, surat kabar, buletin dan lain
sebagainya.
d. Receiver (Komunikan)
Komunikan (penerima pesan) adalah manusia yang berakal budi, kepada siapa pesan
saling bergantian. Pada dasarnya komunikan adalah orang yang diajak berbicara, dan
akan memberikan feedback terhadap komunikator, baik berupa verbal maupun non
verbal.
e. Effect (Efek)
Efek komunikasi diartikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikator dalam diri
3. Konatif (tingkah laku, hal yang membuat seseorang bertindak melakukan sesuatu).
2.2.2 Komunikasi Budaya
Komunikasi antar budaya merupakan salah satu bidang kajian dalam ilmu
komunikasi. Komunikasi antar budaya sebagai objek formal yang telah dijadikan bidang
kajian sebuah ilmu tentu mempunyai teori.Teori-teori tersebut mempunyai daya guna
komunikasi3. Menurut Lustig dan Koester, komunikasi antar budaya adalah suatu proses
interpretasi dan harapan secara berbeda terhadap apa yang disampaikan dalam bentuk
2.2.3 Fenomenologi
realitas yang tampak, dan “logos” yang berarti ilmu. Sehingga secara Tujuan utama
dan dalam tindakan, seperti bagaimana fenomena tersebut bernilai atau diterima secara
penjelasan tentang realitas yang tampak. Fenomena yang tampak adalah refleksi dari
3
Nurwahidah. Fenomenologi Korean Wave Pada Mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR). 2022
realitas yang tidak berdiri sendiri karena ia memiliki makna yang memelurkan penafsiran
lebih lanjut4.
a. Teori Fenomenologi
atau pengalaman individu adalah lebih penting dan memiliki otoritas lebih
Husserl adalah pendiri tokoh utama dari aliran filsafat fenomenologi. Inti
pada perilaku orang atau orang lain pada masa lalu, sekarang dan akan datang.
4
Makalah : Teori Fenomenologi dan Tokoh – Tokohnya (https://www.bonarsitumorang.com/2018/08/makalah-
teori-fenomenologi-dan-tokoh.html)
5
Nurwahidah. Fenomenologi Korean Wave Pada Mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR). 2022
(Kuswarno, 2009:18).
2.2.4 Kebudayaan
Kebudayaan barasal dari kata “budaya”, yang berasal dari kata sansekerta
“budhayah”, sebagai bentuk jamak dari buddhi, yang berarti budi atau akal. Kebudayaan
pengertian kebudayaan sebagai “keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu”. Atau
dengan kata lain bahwa kebudayaan itu adalah keseluruhan dari apa yang pernah
dihasilkan oleh manusia karena pemikiran dan karyanya. Jadi kebudayaan merupakan
produk budaya.
massal serta digemari oleh kebanyakan rakyat (populist). Istilah “populer” menurut
Sugeng dalam William (2015:43) memiliki makna sebagai berikut: (1) banyak disukai
orang; (2) jenis kerja rendahan; (3) karya yang dilakukan untuk menyenangkan orang; (4)
budaya yang memang dibuat oleh orang untuk dirinya sendiri. Budaya populer akhirnya
melahirkan selera yang sama diantara kelompok budaya yang berbeda6. Budaya populer
sering digunakan untuk menyambut budaya yang menyenangkan atau banyak disukai
orang. Budaya populer juga dianggap sebagai representasi dari budaya rendah. Dalam
arti, budaya populer bersifat residual dalam mengakomodasi praktik budaya yang tidak
Indonesia salah satu negara yang termasuk kedalam negara yang sedang terkena
demam Korea di era saat ini. Hal tersebut bisa kita temui di setiap iklan yang beredar,
6
Nurwahidah. Fenomenologi Korean Wave Pada Mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR). 2022
berita di televisi local, serta drama yang biasa di putar di televisi local. Pada dasarnya,
globalisasi budaya Korea tersebut tak bisa dilepaskan dari peran media. Media membawa nilai-
nilai budaya Korea ke luar negeri dan menjadi salah satu penunjang utama berhasilnya gerakan
hallyu atau globalisasi budaya Korea di dunia internasional. Media yang banyak berperan dalam
persebaran nilai-nilai budaya Korea pada mulanya adalah televisi, yang menayangkan drama-
drama Korea.
Hallyu adalah fenomena mengalirnya budaya populer Korea yang berupa drama, film,
dan musik (K-Pop) yang diawali dari negara-negara serumpun (Cina, Taiwan, Jepang) dan
Vietnam yang akhirnya merembet ke negara-negara Asia Tenggara lainnya hingga paruh pertama
tahun 2000-an. Yang kemudian, Hallyu menyebar ke negara-negara Amerika Selatan, Timur
Tengah dan sebagian Afrika hingga paruh kedua tahun 2000-an. Hingga akhirnya sampai ke
seluruh dunia termasuk kawasan Eropa dan Amerika Serikat pada tahun-tahun terakhir dekade
pertama abad ke-21 (thn 2000-anakhir). Hallyu sebagai aliran budaya populer Korea adalah
sebuah fenomena yang saat ini terus berlangsung dan seperti halnya budaya populer Jepang yang
mendahului sepak terjangnya di Asia dan dunia sejak tahun 1990-an, Hallyu tidak bisa diprediksi
sampai kapan berlangsung. Bahkan sekarang Hallyu pun meluas menjadi bukan hanya untuk
menyebut mengalirnya budaya popular, tapi juga fashion, masakan dan industri kreatif lain dapat
METODOLOGI PENELITIAN
bagaimana sesuatu distruktur (bagian dan hubungannya) atau bagaimana bagian bagian
berfungsi (perilaku yang didalamnya ada konteks khusus atau dimensi waktu. Sedangkan
menurut Prof. Kasiram, paradigma adalaha acuan longgar alam penelitiaan yang berupa
asumsi, dalil, aksioma, postulat atau konsep yang akan digunakan sebagai petunjuk
penelitian.
Ada dua paradigma yang umum digunakan dalam penelitian ilmiah, yaitu paradigma ilmiah
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif kualitatif dengan teknik analisis data dan menggunakan pendekatan fenomenologi.
pendekatan fenomenologi merupakan teknik analisis data kualitatif untuk mengungkap kesamaan
makna yang menjadi esensi dari suatu konsep. Studi fenomenologi mengasumsikan bahwa setiap
individu mengalami suatu fenomena dengan kesadarannya. dengan kata lain, staudi fenomenologi
bertujuan untuk menggali kesadaran terdalam para subjek mengenai pengalaman dalam suatu
peristiwa. Penggunaan pendekatan fenomenologi juga mencoba untuk menangkap tidak hanya sesuatu
yang kita terima secara indra, tetapi pendekatan ini mencoba untuk mempelajari strauktur dari pikiran
kita mengenai suatu objek yang kita lihat. Fenomenologi erat hubungannya dengan studi kesadaran
yaitu dengan mendeskripsikan atau menginterpretasikan kemudian dihubungkan kepada konteks yang
relevan.
Yang dimaksud dengan subyek penelitian, adalah orang, tempat, atau benda yang diamati
dalam rangka pembubutan sebagai sasaran. Adapun subyek penelitian dalam tulisan ini adalah
dilakukannya wawancara terhadap tiga narasumber yang termasuk kedalam kategori kaum muda yang
Nama Pekerjaan
dalam rangka mencapai tujuan penelitian. sumber data dalam penelitian ini disesuaikan dengan
jenis data yang dikumpulkan. Pengumpulan data dalam penelitian ini terbagi menjadi data primer
dan data sekunder, dengan menggunakan teknik wawancara satu satu sebagai data sekunder dan
teknik pencatatan sebagai data primer, yang mana menggunakan dokumen-dokumen terpercaya
yang sudah ada dan sumber informasi serupa sebagai sumber data.
a. Data Primer
dokumen terpercaya yang sudah ada seperti jurnal atau karya ilmiah, artikel ilmiah dan
b. Data Sekunder
Untuk dapat melengkapi data-data yang dikumpulkan dari pengumpulan data primer
tersebut, maka dilakukan pengumpulan data dengan teknik wawancara satu satu dengan
beberapa narasumber yang sudah dicantumkan namanya pada subyek penelitian dengan
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah narrative
analysis, yaitu lebih memberikan insight karena memiliki data-data penting yang tidak hanya
berkaitan dengan konteks, namun juga waktu, tempat, spesifikasi produk, pengalaman
penggunaan produk, dan mungkin terdapat saran yang juga bisa menjadi bahan pertimbangan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/darwensy/5f2014c9097f365b405c4af2/mengulik-kerja-sama-antara-bts-
dan-tokopedia-bagaimanakah-impactnya
Mengulik Kerja Sama antara BTS dan Tokopedia, Bagaimanakah Impactnya?
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Mengulik Kerja Sama antara BTS dan
Tokopedia, Bagaimanakah Impactnya?", Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/darwensy/5f2014c9097f365b405c4af2/mengulik-kerja-sama-antara-bts-
dan-tokopedia-bagaimanakah-impactnya
http://digilib.uinsby.ac.id/46994/2/Witri%20Yulianti_I73217049.pdf
https://eprints.umm.ac.id/85463/2/BAB%20I%20.pdf
https://jmb.lipi.go.id/jmb/article/view/147/128
https://journal.unpad.ac.id/protvf/article/view/20940/10502
https://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/LONTAR/article/view/337/381
https://www.kompasiana.com/dhiya20947/5bfc75febde5757d876ae8a2/pengaruh-k-pop-di-indonesia
https://kumparan.com/aziza-kistikiwari-putri/fenomena-korean-wave-menjadi-jendela-fashion-remaja-
indonesia-1usfRIAljEj/full
https://repository.unair.ac.id/87304/5/Jurnal_Natazha%20Putri%20Agnensia_071511533028.pdf