Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN ANALISIS KEBUTUHAN

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN


BAHASA INGGRIS UNTUK SISWA PAUD

Disusun:
Widawati
NIP: 197909032006042002

i
DAFTAR ISI

Halaman

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latarbelakang .................................................................................................. 1

B. Tujuan .............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Metodologi....................................................................................................... 3

B. Hasil yang dicapai ............................................................................................. 3

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................... 6
B. Rekomendasi ................................................................................................ 6

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Masalah pendidikan dan pembelajaran di Indonesia sangat kompleks antara lain


mencakup kualitas dan kuantitas serta sertifikasi tenaga guru dan tenaga kependidikan,
peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan, kesenjangan mutu kependidikan,
keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan, keterbatasan media pembelajaran, serta
masih rendahnya tata kelola, dan akuntabilitas administrasi di sekolah. Masalah tersebut
timbul salah satu penyebabnya adalah masalah klasik letak geografis Indonesia yang terdiri
dari beribu-ribu pulau dengan keadaan pulau-pulau terpencil, pegunungan, dan daerah yang
sulit dijangkau transportasi darat. Perbedaan letak geografis ini sering kali menjadi kendala
dalam pendistribusian berbagai kebijakan, terobosan atau inovasi pembelajaran. Masalah
tersebut sulit dipecahkan apabila jika hanya mengandalkan pendekatan konvensional saja.
Untuk mengatasinya tersebut diperlukan sebuah terobosan atau inovasi pembelajaran yang
mampu menghilangkan atau meminimalis kendala-kendala tersebut.
Inovasi media dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini
dipercaya sebagai solusi yang mampu mengatasi masalah pendidikan dan pembelajaran.
Seperti kita ketahui TIK telah merambah dan mempengaruhi semua aspek kehidupan
manusia. Teknologi ini sudah menjadi gaya hidup (life style) hampir semua lapisan
masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari tidak hanya karyawan kantoran akan tetapi
pedagang kaki lima sudah terbiasa menggunakan fasilitas TIK berupa handphone dalam
menerima pesanan atau keperluan berkomunikasi lainnya.
Begitu juga di lingkungan lembaga pendidikan, tidak hanya mahasiswa tetapi para
siswa, bahkan siswa sekolah dasar sudah terbiasa menggunakan handphone, internet, dan
jenis media komunikasi lainnya. Atas dasar itu, Pustekkom mengembangkan berbagai
media berbasis TIK salah satunya adalah TV Edukasi. Sebagai media komunikasi, televisi
mampu merangsang indra dengan menampilkan suara, gambar, lambang, tulisan, dan
gerakan secara bersamaan. Televisi memungkinkan penyebaran pesan yang meluas,
perekaman pesan untuk penggunaan ulang, dan penyampaian pesan secara interaktif.
Greenfeld (1989) menyatakan gerak visual dapat membantu anak-anak dalam kegiatan
belajar karena gerak tersebut dapat membuat informasi mudah diingat. Kelebihan-kelebihan
tersebut menunjukkan bahwa televisi sangat potensial dan bermanfaat sebagai media
pembelajaran. Sebagai media pembelajaran televisi berfungsi sebagai pengayaan, pengganti,
pembelajaran langsung, dan penggerak (motivator). Kehadiran dan pemanfaatan media
audio visual (video) dalam proses pembelajaran akan memperkaya (enrich) pengalaman
belajar peserta didik dan mengoptimalkan peran guru sebagai fasilitator. Dalam siarannya
selama 24 jam TV Edukasi membutuhkan video-video pembelajaran yang dapat digunakan
secara efektif dan efisien dalam proses pembelajaran. Video-video pembelajaran yang
sudah dimiliki TV Edukasi sangat beragam, namun untuk video pembelajaran Bahasa Inggris
untuk siswa PAUD sudah tidak layak tayang karena menurunnya kualitas gambar (tahun
produksi di bawah 2010). Untuk itulah perlu dikembangan kembali video pembelajaran
bahasa inggris untuk siswa PAUD. Agar video yang dikembangkan sesuai dengan tujuan
maka perlu dilakukan analisis kebutuhan.

1
B. Tujuan

Tujuan analisis kebutuhan ini adalah untuk mengidentifikasi komponen-komponen yang


perlu diperhatikan agar dapat meningkatkan efektivitas media video pembelajaran yang
dikembangkan agar tepat guna dan tepat sasaran. Analisis kebutuhan ini mencakup juga
kebutuhan format/trand yang lebih disukai dan durasi yang cocok untuk anak-anak PAUD.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Metodologi

Metode yang dilakukan dalam mengumpulkan data dan informasi yang akan menjadi
referensi dalam mengembangkan video pembelajaran Bahasa Inggris untuk siswa PAUD ini
adalah melalui:
1) Kuesioner
Penggalian pendapat responden terhadap 30 orang guru
2) Wawancara
Wawancara dilakukan 30 orang siswa PAUD

B. Hasil yang Dicapai


1) Kuesioner
Berdasarkan hasil kuesioner yang diberikan kepada 30 orang guru didapatkan hasil:
Berdasarkan format sajian yang digunakan 90 % responden lebih menyukai animasi
dibandingkan dengan diperankan oleh orang sebenarnya.

Format Sajian Digunakan


orang sebenarnya
10%

Animasi 2
90%

Berdasarkan pengisi suara yang digunakan 60 % mengatakan pengisi suara tidak perlu
native speaker yang penting jelas dan 40 % mengatakan pengisi suara memerlukan
native speaker.

Pengisi Suara
Tidak
perlu
native
yang Native 1
penting 40%
2
jelas
60%

3
Berdasarkan format alur cerita 30 % responden lebih memilih drama sedangkan 70 %
responden lebih memilih drama yang diselingi dengan lagu atau permainan.

Format Alur Cerita

Drama Drama
diselingi 30%
1
lagu atau
permainan 2
70%

Berdasarkan tampilan dalam bentuk video 40 % responden mengatakan video tidak perlu
dilengkapi subtitle, sedangkan 60 % responden mengatakan memerlukan subtitle.

Tampilan Video

Perlu tidak perlu


subtitle subtitle 1
60% 40%
2

Berdasarkan musik yang digunakan 70 % responden mengatakan bahwa musik pembuka


program sebaiknya sama untuk tiap program, sedangkan 30 % mengatakan musik pembuka
program disesuaikan dengan tema.

Musik Pembuka Program

Musik
berbeda
Musik sesuai tema
sama untuk 30% 1
tiap
program 2
70%

4
Berdasarkan durasi yang digunakan 80 % responden lebih memilih durasi yang kurang dari
15 menit dan 20 % responden memilih durasi 15 menit.

Durasi

Durasi 15
menit 20%

1
Durasi kurang 2
dari 15 menit
80%

2) Berdasarkan wawancara terhadap 30 siswa PAUD didapatkan sebagaian besar mereka


lebih menyukai:
a. Format sajian dalam bentuk animasi
Mereka mengatakan tokoh dalam bentuk animasi lebih lucu dan tidak
membosankan.
b. Pengisi suara tidak perlu native speaker yang penting jelas.
Mereka mengatakan native diperlukan untuk pembelajaran jenjang yang lebih
tinggi.
c. Drama yang diselingi lagu atau permainan
Drama yang diselingi lagu dan permainan akan membuat program lebih menarik,
mereka bisa ikut bernyanyi atau ikut menebak permainan yang disajikan.
d. Tampilan video dilengkapi subtitle
Adanya subtitle akan membantu mereka berlatih membaca dan mengingat kembali.
e. Musik pembuka sama untuk tiap program
Menurut mereka, musik yang sama akan membuat mereka mengenali program.
f. Durasi kurang lebih 15 menit
Menurut mereka program yang terlalu lama akan membuat cape dan bosan.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan analisis kebutuhan dilakukan dengan menggunakan dua instrumen yaitu kuesioner
dan wawancara. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan maka didapatkan kesimpulan bahwa
program video pembelajaran Bahasa Inggris untuk siswa PAUD dapat dikembangkan kembali
dengan memperhatikan saran dan masukan-masukan yang telah dibuat oleh guru maupun
siswa. Masukan-masukan yang diberikan terkait dengan format sajian, pengisi suara, alur
cerita, tampilan video memerlukan subtitle atau tidak, serta durasi ideal yang diperlukan.

B. Rekomendasi

Rekomendasi ini diberikan untuk pengembang video pembelajaran Bahasa Inggris untuk
siswa PAUD. Rekomendasi yang adalah:
1) Format sajian yang digunakan sebaiknya animasi
2) Pengisi suara tidak perlu native speaker yang penting pengucapannya jelas dan benar
3) Alur cerita berbentuk drama dengan diselingi lagu atau permainan.
4) Tampilan video dilengkapi dengan subtitle
5) Durasi kurang dari 15 menit

Anda mungkin juga menyukai