Anda di halaman 1dari 13

OBAT

KOLAGOGA

Kelompok VI
 Sri Astuti Angraini
 A. Syahira Aco
 Hasliani
 Hirnawati
Definisi Kolagoga

Kolagoga adalah zat atau obat yang digunakan


sebagai peluruh atau penghancur batu empedu.
Batu empedu merupakan penyakit yang terjadi di
saluran atau kandung empedu Faktor pencetusnya
meliputi hiperkolesterolemia, penyumbatan
disaluran empedu dan radang saluran empedu.
Terdapat tiga jenis batu empedu yakni batu
kolesterol, batu pigmen dan batu kalsium
karbonat (kebanyakan yang terjadi batu empedu
campuran). Terapi batu empedu dengan obat
perannya relatif kecil bila dibandingkan dengan
tehnik pembedahan atau endoskopi dan
laparoskopi.
Obat Kolagoga

Apa itu Batu Empedu ?


Batu Empedu lazimnya terbentuk di
kantong empedu dan terdiri ddari
kolesterol, garam kalsium, bilirubin,
dan protein.
FARMAKODINAMIK

Farmakodinamik adalah bagian dari ilmu Farmakologi


yang mempelajari efek biokimiawi dan fisiologi, serta
mekanisme kerja obat. Tujuan mempelajari Farmakodinamik
adalah untuk meneliti efek utama obat, mengetahui interaksi
obat dengan sel, dan mengetahui urutan peristiwa serta
spektrum efek dan respons yang terjadi. Pengetahuan yang
baik mengenai hal ini merupakan dasar terapi rasional dan
berguna dalam sintesis (pembuatan) obat baru.
Farmakodinamik lebih fokus membahas dan mempelajari
seputar efek obat-obatan di dalam tubuh baik dari segi
fisiologi maupun biokimia berbagai organ tubuh serta
mekanisme kerja obat-obatan itu di dalam tubuh manusia.
Farmakodinamik juga sering disebut dengan aksi atau
efek obat. Efek obat merupakan reaksi fisiologis atau
biokimia tubuh karena obat, misalnya suhu turun, tekanan
darah turun, kadar gula darah turun.
FARMAKOKINETIK
Keseluruhan proses atau kejadian yang dialami molekul obat mulai saat
masuknya obat ke dalam tubuh sampai keluarnya obat tersebut dari dalam
tubuh, disebut proses farmakokinetik. Jadi melalui berbagai tempat
pemberian obat, misalnya pemberian obat melalui alat cerna atau
diminum (peroral), otot-otot rangka (intramuskuler), kulit (topikal), paru-
paru (inhalasi), molekul obat masuk ke dalam cairan intra vaskuler
setelah melalui beberapa dinding (barrier) dan disebarkan ke seluruh
tubuh serta mengalami beberapa proses. Pada umumnya obat baru
dikeluarkan (ekskresi) dari dalam tubuh setelah mengalami
biotransformasi di hepar. Ekskresi obat dapat melalui beberapa tempat,
antara lain ginjal (urin) dan kulit (keringat). Untuk lebih jelasnya mari
kita pelajari dengan seksama tentang “Farmakokinetik”. Farmakokinetik
atau kinetika obat adalah nasib obat dalam tubuh atau efek tubuh terhadap
obat. Farmakokinetik mencakup 4 (empat) proses, yaitu proses absorpsi
(A), distribusi (D), metabolisme (M), dan ekskresi (E). Metabolisme atau
biotransformasi dan ekskresi bentuk utuh atau bentuk aktif sebagai proses
eliminasi obat (Gunawan, 2009). Obat mempunyai 3 (tiga) nama yaitu
nama kimia, generik dan paten atau merek.
Penyebab Batu Empedu

 Faktor pencetusnya meliputi


HIPERKOLESTEROLEMIA,
penyumbatan disaluran empedu dan radang
saluran empedu.
 Terbentuk akibat pengerasan kolesterol
yang tertimbun dalam cairan empedu.
 Hal ini terjadi karena adanya
ketidakseimbangan antara jumlah kolesterol
dan senyawa kimia dalam cairan tersebut.
Gejala Batu Empedu

Secara umum gejala batu empedu dapat berupa :


 Nyeri mendadak dan terus-menerus pada perut kanan atas.
 Nyeri mendadak dan terus-menerus pada perut tengah, di
bawah tulang dada.
 Nyeri punggung di antara tulang bahu.
 Nyeri di bahu kanan.
 Demam.
 BAB dempul, berwarna putih atau pucat.
 Mual dan muntah.
Golongan Obat Kolagoga

Golongan obat kolagoga

Asam Asam Asam


Kenodeoksikolat Ursodeksikolat Kenat
Mekanisme Kerja
Salah satu obat batu empedu adalah asam
ursodeoksikolat. Asam ursodeoksikolat digunakan untuk
melarutkan batu empedu sehingga pasien tidak perlu
menjalani operasi pengangkatan kantong empedu. Obat
asam ursodeoksikolat bekerja efektif sebagai penghancur
batu empedu yang terbentuk dari kolesterol dan berukuran
kecil.Obat batu empedu ini juga digunakan untuk mencegah
batu empedu pada pasien obesitas yang sedang menjalani
program penurunan berat badan. Minum obat batu empedu
asam ursodeoksikolat harus sesuai dengan dosis yang
disarankan oleh dokter.Ingat, jangan meningkatkan dosis
atau minum obat lebih dari dosis yang dianjurkan tanpa
berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Meski batu
empedu dapat hancur, tetapi ada beberapa risiko efek
samping yang mungkin muncul.
OBAT KOLAGOGA

Indikasi : Pelarutan Batu Empedu.


Dosis : - 300 mg, 2 kali sehari.
- Pelarutan batu empedu, 8-12 mg/kg bb sehari dalam dosis tunggal menjelang tidur
Obatsampai
atau dalam 2 dosis terbagi Kolagoga
selama 2 tahun, obat diminum bersama dengan susu
atau makanan; pengobatan dilanjutkan selama 3-4 bulan setelah batunya
melarut.Sirosis empedu primer: 10-15 mg/kg bb sehari dalam 2-4 dosis terbagi.
Pemutusan pemberian asam ursodeoksikolat selama 4 minggu berarti pengobatan
harus dimulai lagi dari awal.

- 8–12 mg/kgBB, 1 kali sehari sebelum tidur atau dibagi


dalam 2 jadwal konsumsi, pengobatan dilakukan selama 3–4
bulan. Pada pasien obesitas, dosisnya adalah 15 mg/kgBB per
hari.
- 10-15 mg/kg bb/hari sebagai dosis tunggal menjelang tidur
malam dan dalam dosis terbagi selama 3-24 bulan
(bergantung pada besarnya batu). Pengobatan diteruskan
paling tidak selama 3 bulan setelah batunya melarut.
Dianjurkan melakukan diet kolesterol rendah (meningkatkan
laju pelarutan batu empedu sampai 2 kali lipat).
Lanjutan.....
Efek Samping : Mual, muntah, diare, (diare terutama pada dosis awal yang tinggi
kurangi dosis selama beberapa hari, gatal-gatal, gangguan hati ringan dan transaminase
serum naik sementara, kalsifikasi batu empedu; pruritus, ruam kulit, kulit kering,
keringat dingin, rambut rontok, gangguan pencernaan makanan, rasa logam, nyeri
abdominal, kolesistitis, konstipasi, stomatitis, flatulen, pusing, lelah, ansietas, depresi,
gangguan tidur, atralgia, mialgia, nyeri punggung, batuk, rinitis.

Salah satu contoh obat golongan kolagoga


adalah Asam Ursodeoksilat.
Interaksi Asam Ursodeoksikolat
dengan Obat Lain Penggunaan obat-obatan tertentu
bersama dengan asam ursodeoksikolat dapat
menyebabkan terjadinya interaksi yang tidak
diinginkan, seperti:
a. Penurunan penyerapan asam ursodeoksikolat jika digunakan
bersama cholestyramine atau obat antasida
b. Peningkatan efektivitas dari obat ciclosporin
c. Penurunan efektivitas asam ursodeoksikolat jika digunakan
bersama obat clofibrate, pil KB, atau obat hormon yang
mengandung estrogen
Salah Satu contoh obat golongan kolagoga adalah Asam Ursodeoksikolat Asam
ursodeoksikolat hanya boleh digunakan sesuai resep dokter. Sebelum mengonsumsi asam
ursodeoksikolat, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
• Jangan menggunakan asam ursodeoksikolat jika Anda alergi terhadap obat ini. Beri tahu
dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
• Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi suplemen, produk herbal tertentu, atau
obat, termasuk ciclosporin, colestyramine, antasida, dan pil KB.
• Beri tahu dokter jika Anda sedang menderita sumbatan pada
hati dan kandung empedu.Asam ursodeoksikolat sebaiknya tidak
digunakan pada kondisi tersebut.
• Selama menjalani pengobatan dengan
asam ursodeoksikolat, dokter akan meminta Anda untuk melakukan tes
fungsi hati dan pemeriksaan darah lengkap secara berkala.
• Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita
penyakit hati, kelainan kandung empedu, selain batu empedu, radang usus,
batuk atau muntah berdarah, atau baru menjalani operasi pada saluran
pencernaan.
• Segera ke dokter jika Anda mengalami overdosis, reaksi alergi obat,
atau efek samping yang serius setelah mengonsumsi asam ursodeoksikolat.

Sediaan : Tablet dan Kapsul.


SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai