Gambar 6, Resep
22
23
No. Telp/ HP - √ -
pasien
Alamat Pasien - √ -
Aturan Pakai √ - R/ pertama
3 kali sehari 1 kapsul sesudah makan
R/ kedua
3 kali sehari 1 tablet
R/ ketiga
2 kali sehari 1 tablet (pagi dan malam)
Subscriptio Paraf/tanda - √ Ada
tangan dokter
24
180 𝑚𝑔
Persentase : 240 𝑚𝑔 𝑥 100 % = 75%
Ibuprofen
Dosis Lazim : 200 mg setiap 4-6 jam setiap hari
Dosis Maksimum : 1,2 gram/hari
Sekali : 1 x 200 mg = 200 mg ≤ 200 mg
200 𝑚𝑔
Persentase : 200 𝑚𝑔 𝑥 100 % = 100 %
26
Vitamin C
Menurut Permenkes No.75 Tahun 2013 tentang angka kecukupan gizi, makan
kebutuhan vitamin C perhari adalah 90 mg.
Sekali : 1 x 50 mg = 50 mg
Sehari : 3 x 50 mg = 150 mg
150 𝑚𝑔
Persentase : 𝑥 100 % = 166,7 %
90 𝑚𝑔
Diazepam
−
Dosis Lazim : 5 𝑚𝑔−30 𝑚𝑔 (18)
−
Dosis Maksimum :40 𝑚𝑔 (18)
Sehingga Dosis Diazepam tidak sesuai dikarenakan dibawah dosis lazim baik
untuk sekali pakai maupun dalam sehari. Sehingga sebagai apoteker
hendaklah memberi saran untuk meingkatkan dosisnya menjadi 2 mg sekali
pakai.
Resep 2
Kloramfenikol
Dosis Lazim : 50 mg/kg/hari
Resep 3
B Complex
28
3. Stabilitas
a. Tremenza
Stabil pada suhu ruangan (17)
b. Parasetamol
Stabil pada suhu ruangan. Dalam wadah yang tertutup (17)
c. Ibuprofen
Stabil pada suhu ruangan yang terlindungi dari cahaya (19)
d. Vitamin C
Dilindungi dari cahaya dan udara karena obat relative tidak stabil apabila
telah terpapar cahaya dan udara (17)
e. Diazepam
Dilindungi dari cahaya dan disimpan dalam wadah tertutp. (19)
f. Antasida Doen
Stabil dalam suhu ruangan
g. Kloramfenikol
Dilindungi dari cahaya. Dan disimpan dalam wadah tertutup rapat. (19)
h. B Complex
Simpan dalam dalam wadah tertutup rapat. (18)
Triprolidine
Dosis Lazim : 2,5 mg setiap 4-6 jam sehari (17)
Dosis Maksimum : Tidak Lebih dari 100 mg/ hari
Aturan Pakai:
Dewasa dan anak ˃ 12 tahun 1 tablet atau 2 sendok teh. Anak 6-12 tahun ½
tablet atau 1 sendok teh, 2-5 tahun ½ sendok teh. Seluruh dosis diberikan 3-4
kali/hari. (24)
Parasetamol
1. Komposisi dan kekuatan dari obat
Parasetamol 500 mg
2. Nama generik atau/dan nama dagang (23,24)
Alphamol® (Molex Ayus), Bodrex Demam® (Tempo Scan Pasific/Bode),
Dumin® (Actavis), Erphamol® (Erlimpex), Farmadol® (Fahrenheit), Fasgo®
(Hexpharm Jaya), Fevrin® (Armoxindo Farma), Ikacetamol® (Ikapharmindo),
Kamolas® (Solas), Moretic® (Gracia Pharmindo), Naprex® (Medifarma),
Nasamol® (Nicholas), Nufadol® (Nufarindo), Ottopan® (Otto), Pamol®
(Interbat), Panadol® (Sterling), Parasetamol® generic (Dexa Medica),
Progesic® (Metiska Farma), Pyrex® (Novell Pharma), Pyridol® (Pyridam),
Sanmol® (Sanbe), Tempra® (Taisho Pharmaceutical), Turpan® (Corsa)
3. Farmakologi
Parasetamol bekerja dengan jalan menghambat sintesis prostaglandin pada
SSP. Ini menerangkan bahwa efeknya kurang terhadap siklo-oksigenase
jaringan perifer, yang mengakibatkan aktivitas anti-inflamasinya lemah. (25)
Farmakokinetika Parasetamol
34
Absorbsi
Parasetamol diabsorbsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna.
Konsentrasi tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu ½ jam dan masa
paruh plasma antara 1-3 jam.
Distribusi
Obat ini tersebar ke seluruh cairan tubuh. Dalam plasma 25% parasetamol
terikat protein plasma.
Metabolisme
Obat ini dimetabolisme oleh enzim CYP 450
Eksresi
Obat ini dieksresikan melalui ginjal sebagian kecil sebagai parasetamol (3%)
dan sebagian besar dalam bentuk terkonjugasi.
4. Indikasi
Menghilangkan rasa sakit dan menurunkan demam (23)
5. Kontra indikasi
Hipersensitif parasetamol dan gangguan fungsi hati (23)
6. Efek Samping dan Efek Toksik
Keracunan hati, anemia hemolitik, reaksi hematologi, mual, muntah, nekrosis
tubulus ginjal, trombositopenia (23)
7. Peringatan dan Perhatian
Penderita fungsi hati dan ginjal, komsumsi alkohol (23)
Dengan aktifnya reseptor GABA, saluran ion klorida akan terbuka sehingga
ion klorida akan lebih banyak yang mengalir masuk ke dalam sel.
Meningkatnya jumlah ion klorida menyebabkan hiperpolarisasi sel
bersangkutan dan sebagai akibatnya, kemampuan sel untuk dirangsang
berkurang. (25)
4. Indikasi
Kondisi psikoneurotik (ansietas, susah tidur, tertekan). Psikosomatis
(gangguan pada otot karena ketegangan, gangguan tidur, gangguan GI,
masalah pada jantung). (24)
5. Kontra indikasi
Hipersensitifitas, bayi ˂ 6 bulan, hamil, laktasi, depresi pernafasan, insudiensi
paru akut (24)
6. Efek Samping dan Efek Toksik
Mengantuk, ataksia, rasa lelah, erupsi kulit, edema, mual dan konstipasi,
ikterus, gangguan fungsi hati, perubahan libido, sakit kepala, amnesia,
hipotensi (27)
7. Peringatan dan Perhatian
Hindari mengemudi setelah memakai obat ini. Hamil, laktasi (24)
8. Dosis dan Aturan Pakai
−
Dosis Lazim : 5 𝑚𝑔−30 𝑚𝑔 (24)
Antasida Doen
1. Komposisi dan kekuatan dari obat
Aluminium Hidroksida 200 mg dan Magnesium Hidroksida 200 mg
2. Nama generik atau/dan nama dagang (23,24)
Citramaag® (Afi farma), Maagmeta® (Inti Jaya), Maalox® (Aventis)
39
3. Farmakologi
Zat pengikat asam adalah basa lemah yang digunakan untuk mengikat secara
kimiawi dan menetralkan asam lambung. Efeknya adalah peningkatan pH,
yang mengakibatkan berkurangnya kerja proteolitis dari pepsin (optimal pada
pH 2). (26)
4. Indikasi
Mengurangi gejala kelebihan asam lambung, gastritis, tukak lambung, tukak
usus dua belas jari (23)
5. Kontra indikasi
Disfungsi ginjal berat (23)
6. Efek Samping dan Efek Toksik
Mual, muntah, Diare, sembelit (23)
7. Peringatan dan Perhatian
Penderita gangguan fungsi ginjal, diet rendah fosfat (23)
8. Dosis dan Aturan Pakai
Dewasa sehari 3-4 kali sehari 1-2 tablet
Kloramfenikol
1. Komposisi dan kekuatan dari obat
Kloramfenikol 250 mg
2. Nama generik atau/dan nama dagang (23,24)
Chloramex® (Actavis), Cloramidina® (Armoxindo Farma), Colme® (Interbat),
Colsancetine® (Sanbe), Corsafen® (Corsa), Empeecetin® (Nufarindo),
Fenicol® (Armoxindo Farma), Grafacetin® (Graha Farma), Kalmicetine®
(Kalbe Farma), Palmicol® (Otto), Ribocine® (Dexa Medica), Xepanicol®
(Metiska Farma)
3. Farmakologi
Mengikat subunit 50s ribosom bakteri dan menghambat sintesis protein pada
reaksi peptidil transferase. Karena kemiripan ribosom mitokondria mamalia
40
dengan bakteri, sintesis protein pada organel ini dapat dihambat dengan kadar
kloramfenikol tinggi yang dapat menimbulkan toksisitas sumsum tulang. (25)
Farmakokinetika Kloramfenikol
Absorbsi
Diabsorbsi secara cepat di Gastrointestinal, bioavailabilitas 75% sampai 90%.
Mudah berpenetrasi melewati membrane luar sel bakteri
Distribusi
Kloramfenikol berdifusi secara cepat dan dapat menembus plasenta.
Konsentrasi kloramfenikol dapat ditemukan di hati dan ginjal. Dan
konsentrasi terendah dapat ditemukan di otak dan cairan cerebrospinal.
Metabolisme
Kloramfenikol terikat dengan plasma protein 50%
Eliminasi
Rute utama dari eliminasi kloramfenikol adalah pada metabolism hepar ke
inaktif glukuronida.
4. Indikasi
Infeksi yang disebababkan Salmonella, H influenza (24)
5. Kontra indikasi
Disfungsi ginjal dan hati berat. Hipersensitifitas. (24)
6. Efek Samping dan Efek Toksik
Anemia, Gray baby syndrome, urtikaria (25)
7. Peringatan dan Perhatian
Hamil, laktasi, bayi premature, bayi baru lahir (24)
8. Dosis dan Aturan Pakai
Dewasa: 1-2 kapsul 3-4 kali sehari (24)
41
Perhitungan Bahan
Tremenza = 1 tablet x 10 kapsul = 10 tablet
200 mg
Ibuprofen 200 mg = 200 mg x jumlah kapsul (10) = 10 tablet
50 mg
Vitamin C = x jumlah kapsul (10) = 10 tablet
50 mg
42
2 mg
Diazepam = x jumlah kapsul (10) = 10 tablet
2 mg
Tanggal Kadaluarsa :
Copy Resep
21 Februari 2015
Tn. Hudi
Ika Merdekawati
Tremenza 1 tab
Ibuprofen 200 mg
Vit.C 50 mg
Diazepam 2 mg
m.f. pulv. dtd. No. X da in caps
3 d d 1 pc
Kloramfenikol No. X
3dd1
45