Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

II.1 Latar Belakang


Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa kesehatan adalah
merupakan hak asasi manusia. Pada pasal 28 H dinyatakan bahwa setiap orang
berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan. Selanjutnya pada pasal 34 ayat 3 dinyatakan bahwa Negara
bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak.
Tenaga kesehatan / medis merupakan kunci utama dalam keberhasilan
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan. Menurut Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, disebutkan pada pasal 1
bahwa tenaga kesehatan / medis adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
International Pharmaceutical Federation mengidentifikasikan profesi
farmasis adalah kemauan individu farmasi untuk melakukan praktek kefarmasian
sesuai syarat legal minimum yang berlaku serta memenuhi standar profesi dan etik
kefarmasian (ISFI, 2004). Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus
pendidikan profesi dan telah mengucapkan sumpah berdasarkan peraturan
perundangan yang berlaku dan berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di
indonesia sebagai apoteker (Menkes RI, 2004).
Salah satu bentuk pelayanan kesehatan masyarakat adalah apotek yang
berkewajiban untuk menyediakan dan menyalurkan obat-obatan dan perbekalan
farmasi lainnya yang berkhasiat, aman dan bermutu. Untuk menjamin bahwa obat
tersebut tetap aman, bermutu dan berkhasiat, maka apotek perlu melakukan suatu
cara pengelolaan yang baik dan benar dalam penyaluran, pembelian atau
penyerahan kepada penderita atau konsumen.
1
2

Apotek merupakan tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian sehingga


harus dikelola dengan baik oleh seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA) yang
memiliki keahlian dan keterampilan yang berperan sangat besar sebagai
penanggung jawab dan sekaligus sebagai pimpinan apotek yang menentukan
manajemen suatu apotek sehingga suatu apotek dapat memberikan pelayanan
yang baik dan bermutu kepada masyarakat.
PT Kimia Farma Tbk. adalah perusahaan publik sekaligus Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) yang berkomitmen penuh untuk melaksanakan tata kelola
perusahaan yang baik sebagai suatu kebutuhan sekaligus kewajiban sebagaimana
diamanatkan Undang-undang No. 19 tahun 2003 tentang BUMN. PT Kimia
Farma Tbk. merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang terintegrasi,
bergerak dari hulu ke hilir, yaitu industri, marketing, distribusi, ritel, laboratorium
klinik dan klinik kesehatan.
PT. Kimia Farma Apotek adalah anak perusahaan yang dibentuk oleh PT
Kimia Farma untuk mengelola apotek-apotek milik perusahaan yang ada. Apotek
Kimia Farma melayani penjualan langsung dan melayani resep dokter dan
menyediakan pelayanan lain, misalnya praktek dokter dan pelayanan OTC
(swalayan) serta pusat pelayanan informasi obat. Apotek Kimia Farma dipimpin
oleh tenaga Apoteker yang bekerja full timer sehingga dapat melayani informasi
obat dengan baik.
Berdasarkan surat keputusan bersama atas nama Direktorat Jenderal
pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan RI No
05907/A/SK/VII/1984 dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan No. 51/Dikti/Kep/VII/1984 tanggal 24 Juli 1984
bahwa perguruan tinggi akan melakukan penyesuaian bagi pendidikan calon
Apoteker Pengelola Apotek, maka sebagai seorang calon Apoteker yang akan
mengabdikan diri secara langsung kepada masyarakat, harus membekali diri
dengan keterampilan dan pengalaman dengan melakukan praktek kerja profesi
apoteker di apotek. Kegiatan PKPA ini dilaksanakan di Apotek Kimia Farma 8
Pelengkap RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 11
Makassar yang dilaksanakan pada tanggal 19 Januari 2015-28 Februari 2015.
3

I.2 Maksud dan Tujuan PKPA


I.2.1 Maksud PKPA
Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) yang dilakukan di Apotek Kimia
Farma dimaksudkan agar calon apoteker dapat mengetahui dan mengerti secara
garis besar tentang manajemen pengelolaan apotek.
I.2.2 Tujuan PKPA
Tujuan Praktek Kerja Profesi Apoteker di apotek adalah:
1. Membekali calon Apoteker agar memiliki wawasan, pengetahuan,
keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan
kefarmasian di apotek
2. Meningkatkan pemahaman calon Apoteker tentang peran, fungsi, posisi
dan tanggung jawab Apoteker dalam pelayanan kefarmasian di apotek
3. Memberi kesempatan kepada calon Apoteker untuk melihat dan
mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam
rangka pengembangan praktek farmasi komunitas di apotek
4. Mempersiapkan calon Apoteker dalam memasuki dunia kerja sebagai
tenaga farmasi yang profesional, khususnya di bidang perapotekan
5. Memberi gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di
apotek

Anda mungkin juga menyukai