Anda di halaman 1dari 2

Gangguan Autoimunitas

Autoimunitas dapat terjadi karena gagalnya proses pematangan sel T di kelenjar timus. Akibatnya, sistem
kekebalan tubuh tidak dapat membedakan sel tubuh sendiri dengan sel asing sehingga antibodi akan menyerang
sel-sel tubuh yang sehat. Gangguan autoimunitas dapat mengakibatkan beberapa kelainan seperti berikut.
1. Diabetes melitus, disebabkan oleh antibodi yang menyerang sel-sel beta di pankreas yang berfungsi
menghasilkan hormon insulin. Keadaan ini mengakibatkan tubuh kekurangan hormon insulin sehingga
kadar gula darah meningkat.
2. Addison’s disease, disebabkan oleh antibodi yang menyerang kelenjar adrenal. Hal ini mengakibatkan berat
badan menurun, kadar gula darah menurun, mudah lelah, dan pigmentasi kulit meningkat.
3. Graves’s disease, disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi TSI (Thyroid-
Stimulating Immunoglobulins) yang menyerang sel-sel di kelenjar tiroid. Akibatnya, penderita mengalami
hipertiroidisme atau produksi hormon tiroksin yang berlebihan. Produksi hormon tiroksin yang terlalu
banyak dalam tubuh dapat menimbulkan gangguan serius pada jantung, otot, mata, dan kulit, siklus
menstruasi menjadi tidak teratur, serta masalah kesuburan.
4. Hashimoto’s disease, merupakan gangguan autoimunitas yang menyebabkan penderitanya mengalami
hipotiroidisme (penurunan produksi hormon tiroksin hingga di bawah normal). Penyebab gangguan
ini sama seperti penyebab penyakit Graves, yaitu antibodi menyerang sel-sel di kelenjar tiroid. Gejala
Hashimoto’s disease antara lain tubuh mudah lelah dan lesu, kulit memucat, rambut rontok, berat badan
meningkat tanpa sebab, otot dan sendi terasa lemah, nyeri, kaku, dan sakit jika disentuh, serta sensitif
terhadap suhu.
5. Myasthenia gravis, disebabkan oleh antibodi yang menyerang
otot lurik. Hal ini mengakibatkan otot lurik mengalami
kerusakan. Contoh kerusakan otot lurik pada mata dapat dilihat
pada gambar di samping.
6. Multiple sclerosis, disebabkan oleh antibodi menyerang mielin
(serabut saraf) sehingga komunikasi antara otak dengan seluruh
tubuh menjadi terganggu. Gejala multiple sclerosis berbeda-beda Gambar Kondisi mata penderita Myasthenia
gravis
tergantung pada lokasi saraf yang dipengaruhi. Gejala yang
Sumber: https://web.archive.org/web/20211001115110/
paling sering dialami oleh penderita multiple sclerosis adalah https://commons.wikimedia.org/wiki/
kesulitan untuk bergerak dan melihat. File:DiplopiaMG1.jpg, diunduh 2 Oktober 2021

7. Inflammatory Bowel Disease (IBD), disebabkan oleh antibodi yang menyerang sel-sel epitel usus. Terdapat
dua macam IBD, yaitu kolitis ulseratif dan Crohn’s disease. Perbedaan keduanya terletak pada lokasi usus
yang diserang oleh antibodi. Kolitis ulseratif terjadi di usus besar, sedangkan Crohn’s disease terjadi di
saluran pencernaan selain usus besar. Gejala yang ditimbulkan akibat IBD berupa peradangan saluran
pencernaan.
8. Lupus, disebabkan oleh antibodi yang menyerang jaringan tubuh sendiri. Pada penderita lupus, antibodi
menyerang jaringan tubuh dengan dua cara berikut.
a. Antibodi menyerang jaringan tubuh secara langsung, misal antibodi menyerang sel-sel darah merah
yang mengakibatkan sel-selnya hancur sehingga dapat mengakibatkan anemia.
b. Antibodi akan bergabung dengan antigen dan membentuk ikatan yang disebut kompleks imun. Dalam
keadaan normal, sel asing yang antigennya telah diikat oleh antibodi selanjutnya akan ditangkap
dan dihancurkan oleh fagosit. Namun, pada penderita lupus, sel asing ini tidak dapat dihancurkan
oleh fagosit dengan baik. Jumlah fagosit ini justru terus bertambah sambil mengeluarkan senyawa
yang berperan menimbulkan inflamasi atau peradangan. Proses peradangan ini akan menimbulkan
berbagai gejala penyakit lupus. Jika kondisi ini terjadi dalam jangka panjang, fungsi organ tubuh akan
terganggu.
9. Radang sendi atau artritis reumatoid, merupakan penyakit Tulang yang
autoimunitas yang mengakibatkan peradangan dalam waktu mengalami erosi
lama pada sendi. Penyakit ini menyerang persendian, biasanya
mengenai banyak sendi yang ditandai dengan radang pada
Inflamasi
membran sinovial dan struktur-struktur sendi, atrofi otot, membran
serta penipisan tulang. Keadaan sendi yang mengalami artritis sinovial
reumatoid ditunjukkan pada gambar di samping.
Tulang rawan
10. Sindrom Guillain-Barré, disebabkan antibodi yang menyerang yang terkikis
sistem saraf perifer (tepi) yang bertanggung jawab
mengendalikan pergerakan tubuh. Gangguan ini merupakan Ruang sendi
gangguan autoimunitas yang paling jarang terjadi. Penderita yang berkurang
sindrom Guillain-Barré dapat mengalami gejala secara bertahap.
Diawali dari kesemutan dan nyeri pada otot yang berlangsung
lama hingga pelemahan otot kaki hingga kepala. Pada kasus
sindrom Guillain-Barré yang parah, penderitanya dapat
mengalami disfagia, yaitu kesulitan menelan dan berbicara, Gambar Kondisi sendi penderita artritis reumatoid
Sumber: https://web.archive.org/web/20210822151625/
gangguan pencernaan, penglihatan menjadi ganda dan buram, https://commons.wikimedia.org/wiki/
kelumpuhan otot, hipertensi, aritmia (ketidakteraturan detak File:Osteoarthritis_and_rheumatoid_
arthritis_-_Rheumatoid_arthritis_--_Smart-
jantung), hingga hilang kesadaran. Servier.png, diunduh 2 Oktober 2021

Anda mungkin juga menyukai