1. Jelaskan Pengertian, etiologi, tanda dan gejala dan patofisiologi dari Rematik dan
SLE
A. Rematik
Pengertian
Rematik atau rheumatoid arthritis adalah penyakit yang ditandai
dengan nyeri dan peradangan pada sendi. Kondisi ini merupakan
penyakit autoimun, yakni kondisi ketika sistem imun pada tubuh
seseorang menyerang sel-sel tubuhnya sendiri. Dalam hal ini, area
persendian adalah area yang diserang oleh sistem imun pengidap
rematik. Akibatnya, peradangan kronis dan rasa nyeri yang hebat pada
sendi-sendi yang terserang pun terjadi. Gejala biasanya menyakitkan,
kronis, dan progresif, yang berarti semakin memburuk dari waktu ke
waktu. Diagnosis dan pengobatan dini dapat memperlambat
perkembangan penyakit rematik. Rematik sering kali dikelompokkan
dalam penyakit radang sendi atau arthritis. Namun, rematik sendiri
sebenarnya juga mencakup banyak kondisi lain, seperti rheumatoid
arthritis, osteoarthritis, sindrom Sjögren, ankylosing spondylitis, dan
lupus. Rematik lebih dikenal sebagai penyakit yang menyerang sistem
otot dan tulang. Padahal, rematik juga dapat menyebabkan kerusakan
pada organ lain, seperti : jantung, paru-paru, sistem saraf, ginjal, kulit,
dan mata. Jika tidak segera ditangani, rematik bisa menyebabkan
berbagai masalah. Salah satunya adalah rasa tidak nyaman akibat nyeri
yang dapat mengganggu penderitanya dalam beraktivitas.
Etiologic
Belum diketahui apa penyebab sebagian besar penyakit rematik.
Namun, ada beberapa kondisi yang diduga terkait dengan masing-
masing jenis penyakit ini, yaitu :
1. Rheumatoid Arthritis
2. Sindrom Sjögren
3. Ankylosing Spondylitis
Ankylosing spondylitis adalah peradangan pada bantalan di tulang
belakang, yang ditandai dengan kaku dan nyeri di tulang belakang.
Penyebab kondisi ini belum diketahui secara pasti, tetapi diduga
berhubungan dengan kelainan pada gen HLA-B27.
4. Lupus
5. Artritis Psoriasis
1. Nyeri sendi
2. Pembengkakan pada sendi.
3. Kekakuan pada sendi.
4. Hangat dan kemerahan di area sendi.
5. Kelelahan
6. Demam
7. Penurunan berat badan.
4. Gejala Lupus
a. Rambut rontok
b. Sensitif terhadap cahaya matahari.
c. Nyeri dada
d. Ruam di sekitar pipi yang berbentuk seperti kupu-kupu.
e. Munculnya fenomena Raynaud, yakni perubahan pada
warna jari-jari tangan atau kaki saat terpapar cuaca dingin.
Patofisiologi
Patofisiologi rheumatoid arthritis melibatkan peradangan dan
hiperplasia sinovial, produksi autoantibodi seperti anti-citrullinated
protein antibodies (ACPA) dan rheumatoid factor (RF), serta
kerusakan tulang atau tulang rawan.
Pathway
Pemeriksaan penunjang dan penatalaksanaan
1. Tes Darah
Setelah menanyakan gejala, dokter akan melanjutkan pemeriksaan
dengan tes darah. Tes ini dilakukan untuk mengetahui penyebab
radang sendi. Pasalnya, gangguan sendi ini bisa disebabkan oleh
infeksi atau penyakit autoimun.
2. Pemindaian
Selain tes darah, dokter juga akan melakukan pemindaian untuk
mengetahui kondisi tulang dan sendi. Pemindaian yang bisa dilakukan
untuk mendeteksi peradangan adalah USG, CT scan, Rontgen, dan
MRI.
B. SLE
Pengertian
lupus eritematosus adalah penyakit autoimun kronis yang bisa
menyebabkan peradangan di beberapa bagian tubuh, seperti kulit,
sendi, ginjal, hingga otak. Lupus dapat dialami oleh siapa saja, tetapi
lebih sering dialami oleh wanita.
Etiologic
Penyebab lupus belum diketahui secara pasti. Kombinasi dari faktor
genetik dan lingkungan sering dikaitkan dengan terjadinya lupus.
Beberapa pemicu munculnya gejala lupus adalah paparan sinar
matahari, penyakit infeksi, atau obat-obatan tertentu.
Lupus dapat menyebabkan peradangan di berbagai organ dan bagian
tubuh. Hal ini menyebabkan gejala lupus bisa berbeda pada
penderitanya.
Selain gejala yang sering muncul di atas, sejumlah gejala di bawah ini
juga bisa dialami oleh penderita lupus:
Sariawan
Rambut rontok
Kejang
Pembengkakan pada pergelangan kaki akibat penumpukan
cairan
Fenomena Raynaud, yaitu jari-jari tangan dan kaki memutih
atau membiru jika terpapar hawa dingin atau saat sedang stress
Patofisiologi
Patofisiologi lupus eritematosus sistemik atau systemic lupus
eritematosus (SLE) didasari oleh autoantibodi dan kompleks imun
yang berikatan ke jaringan dan menyebabkan inflamasi multisistem.
Penyebab spesifik SLE hingga saat ini belum diketahui, namun
berbagai faktor seperti faktor genetik, sistem imun, hormonal serta
lingkungan berhubungan dengan perkembangan penyakit ini.
Pathway