Anda di halaman 1dari 5

Cindy Amelia 210210246

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

1. Jelaskan Pengertian, etiologi , tanda dan gejala, patofisiologi dari Kanker paru dan
Efusi Pleura
a) Pengertian
Efusi pleura adalah penumpukan cairan di rongga pleura. Rongga ini terletak
di antara lapisan pleura yang membungkus paru-paru dengan lapisan pleura
yang menempel di dinding dalam rongga dada. Kondisi ini umumnya terjadi
akibat komplikasi penyakit, seperti gagal jantung kongestif dan sirosis.

Pada kondisi normal, ada sekitar 10 ml cairan di rongga pleura. Cairan ini
berfungsi sebagai pelumas, agar paru-paru bergerak dengan lancar ketika
bernapas. Namun, pada efusi pleura, jumlah cairan tersebut bisa menumpuk
karena terlalu banyak atau malah hanya sedikit cairan yang keluar dari
rongga pleura.

b) Etiologic
Berdasarkan penyebabnya, efusi pleura dibagi menjadi efusi pleura
transudatif dan efusi pleura eksudatif. Berikut adalah penjelasannya:

 Efusi pleura transudatif


Efusi pleura transudatif disebabkan oleh peningkatan tekanan di pembuluh
darah atau rendahnya kadar protein di dalam darah sehingga cairan
merembes ke pleura. Kondisi ini dapat disebabkan oleh sejumlah penyakit
berikut:
 Gagal jantung kongestif
 Sirosis hati
 Kanker, seperti mesothelioma
 Emboli paru
 Hipoalbuminemia
 Gangguan ginjal, seperti sindrom nefrotik

 Efusi pleura eksudatif


Efusi pleura ini terjadi akibat peradangan, cedera paru, tumor, atau gangguan
aliran pada pembuluh getah bening. Sejumlah penyakit yang sering menjadi
penyebab kondisi ini adalah:
 Kanker, umumnya kanker paru-paru atau kanker payudara
 Emboli paru
 Infeksi pada paru, seperti tuberkulosis dan pneumonia
 Penyakit autoimun, seperti lupus atau rheumatoid arthritis
 Cedera pada dinding dada, yang menyebabkan perdarahan atau
chylothorax
c) Penyebab
 Kanker, umumnya kanker paru-paru atau kanker payudara
 Emboli paru
 Infeksi pada paru, seperti tuberkulosis dan pneumonia
 Penyakit autoimun, seperti lupus atau rheumatoid arthritis
 Cedera pada dinding dada, yang menyebabkan perdarahan atau
chylothorax
d) Gejala
 Batuk kering
 Sesak napas
 Cegukan
 Nyeri dada, terutama saat batuk dan bernapas
 Sulit bernapas, terutama saat telentang (orthopnea)
e) Patofisiologi
Patofisiologi efusi pleura didasari ketidakseimbangan antara produksi dan
absorpsi cairan di cavum pleura, sehingga menyebabkan akumulasi cairan
pleura, baik berupa transudat maupun eksudat. Keduanya terbentuk melalui
mekanisme yang berbeda, meskipun tidak jarang cairan pleura ditemukan
memiliki karakteristik transudat dan eksudat bersamaan.
2. Buat Pathway penyakit Kanker paru dan Efusi Pleura sampai menemukan masalah
Keperawatan nya
3. Jelaskan Pemeriksaan penunjang dan penatalaksanaan Kanker paru dan Efusi
Pleura
Untuk menetapkan diagnosis, dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan
lanjutan, yaitu:
 Foto Rontgen dada, untuk melihat lokasi kelainan dan kondisi tumor di paru-
paru
 CT scan atau MRI, untuk mengetahui ukuran dan letak tumor secara lebih
detail, serta melihat kondisi jaringan lain di sekitar organ paru-paru
 Biopsi paru-paru, untuk mendeteksi jenis kanker dengan memeriksa sampel
jaringan paru menggunakan selang kecil berkamera (bronkoskopi), atau
dengan jarum halus yang ditusukkan melalui dada
 PET scan, untuk mengetahui penyebaran dan stadium kanker paru-paru
Selain pemeriksaan untuk mengetahui keberadaan kanker, dokter juga akan
melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab atau penyakit lain yang
menyertai kanker paru-paru. Pemeriksaan tersebut antara lain:
 Tes darah, untuk menilai fungsi organ lain yang dapat rusak bila kanker paru
sudah menyebar
 Pemeriksaan dahak, untuk mendeteksi sel kanker di dalam dahak
 Spirometri, untuk menilai fungsi organ paru-paru
 Thoracentesis, untuk mengambil cairan yang menumpuk di rongga dada
sekaligus mengambil sampel cairan untuk dianalisis di laboratorium
Penatalaksanaan
adalah untuk mengatasi keluhan akibat volume cairan dan meningkatkan kualiti
hidup penderita.19 Pada pedoman penatalaksanaan KPKBSK menurut PDPI,EPG
dengan cairan masif yang menimbulkan gejala klinis sehingga mengganggu kualiti
hidup penderita maka dapat dilakukan torakosentesis berulang atau jika perlu
dengan pemasangan water sealed drainage (WSD).2 Pada kasus-kasus tertentu harus
dilakukan pleurodesis yaitu dengan memasukkan bahan tertentu ke rongga pleura.
Intervensi bedah dilakukan jika semua usaha telah dilakukan dan gagal. Pada EPG
yang tidak masif dan gejala klinis ringan terapi khusus tidak dibutuhkan. Efek terapi
diharapkan timbul dari pemberian kemoterapi yang menjadi pilihan terapi kanker
paru. Pilihan kemoterapi berdasarkan jenis sel kanker paru (KPKBSK atau KPKSK),
stage penyakit dan tampilan pasien.Kemoterapi adalah pilihan terapi dengan tujuan
paliatif untuk KPKSK dan KPKBSK stage IIIB dan IV. Jika EPG disebabkan tumor lain di
luar paru maka penatalaksanaan EPG hanya untuk mengatasi masalah klinis di paru
yang ditimbulkan. Tindakan yang dilakukan sama dengan penatalaksanaan EPG
masih pada kanker paru. Sedangkan jika EPG dengan klinis ringan terapi berdasarkan
tumor primer penyebab.
4. Asuhan keperawatan pasien Kanker paru dan Efusi Pleura sistem pernafasan,
secara singkat (Pengkajian, Diagnosa, Intervensi)

Pengkajian Diagnose Intervensi


Mayor Bersihan jalan  Edukasi fisioterapi
Subjektif : napas tidak dada
efektif  Fisioterapi dada
Objektif :  Pencegahan aspirasi
 Batuk tidak efektif  Pengaturan posisi
 Tidak mampu batuk
 Sputum berlebih
 Mengi,wheezing,atau
ronkhi kering
 Meconium di jalan napas

Minor
Subjektif :
 Dispnea
 Sulit bicara
 Ortopnea
Objektif :
 Gelisah
 Sianopsis
 Bunyi napas menurun
 Frekuensi napas berubah
 Pola napas berubah

Anda mungkin juga menyukai