Anda di halaman 1dari 17

OBAT PENCAHAR/LAKSANSIA

FARMAKOLOGI
SMK FARMASI KELAS XI
LAKSANSIA
• Ad: zat-zat yg dpt menstimulasi gerakan peristaltik
usus sbg refleks dari rangsangan lgsg terhadap
dinding usus dan dengan demikian dpt
menyebabkan atau mempermudah BAB (defekasi)
dan meredakan sembelit.
OBSTIPASI
• Obstipasi/sembelit ad : suatu gejala proses
defekasi yg bermasalah spt
Defekasi tdk lancar atau tdk teratur < 2x
seminggu
Mengedan
BAB keras atau tdk tuntas.
PENYEBAB OBSTIPASI
 Kurang konsumsi serat gizi atau kurang minum air.

 Adanya penyakit organik/gangguan metabolik spt


penyumbatan usus,tumor, diabetes, dan gangguan
motilitas spt penyakit hiperkalsemia, colitis dsb.

 Sbg efek samping dari penggunaan obat-obat tertentu


spt morfin, diuretik dsb.

 Ketegangan saraf dan emosi (stres) marah dan cemas

 Kehamilan - kadar progesteron hambat kontraksi


dri oto polos usus sehingga peristaltik berkurang.
Bahaya akibat terlalu sering gunakan
obat pencahar
Menggangu absorbsi normal dari bahan gizi
spt sintesa vitamin k dan B kompleks, elemen
mineral spt kalium dan natrium tdk diserap
kembali dlm usus besar
Menimbulkan gangguan saluran cerna spt
diare cair sehingga kehilangan air dan
elektrolit
Menimbulkan ketergantungan.
PENGGOLONGAN OBAT LAKSANSIA
A. LAKSANSIA KONTAK (ZAT PERANGSANG)
B. LAKSANSIA OSMOTIK
C. ZAT-ZAT PEMBESAR VOLUME
D. ZAT-ZAT PELICIN DAN EMOLLIENTIA
(PELEMBUT)
1. LAKSANSIA KONTAk
 BISAKODIL (dulcolax)
• Laksansia kontak yg paling populer
• Bekerja lgsg pd dinding usus besar dgn perkuat
peristaltik sehingga tinja menjadi lunak.
• Efek samping : jarang terjadi
• Tdk boleh digunakan bersamaan dgn susu karena dpt
merusak lapisan pd tablet tsb
• Dosis : 1-2 kali sehari 5mg. Suppositoria 10 mg
Natrium pikosulfat (laxoberon)
• Mempunyai khasiat dan sifat yg sama dgn
bisakodil
• Daya kerjanya lambat (10-12 jm) seringkali
digunakan sbg laksansia sebelum
pembedahan.
• Dosis : dewasa : mlm hari sebelum tidur 5-10
mg. anak : 2,5-5 mg
 Sennae folium ( daun dari pohon Cassia angustifolia)
sediaan dari tumbuhan sekarang sda jarang digunakan.

 Rhei radix (akar tumbuhan Rhei palmatum) sedian dari


serbuk, ekstrak dan sirop. Dewasa ini sda jarang
digunakan

 Fenolftalein(laxadin,agarol)

Oleh karena sifat karsinogen obat ini oleh byk negara sda
dibatalkan registrasinya (1997).
2. LAKSANSIA OSMOTIS
Magnesiumsulfat
• Mekanis kerja :penarikan air dari bahan
makanan akibatnya pembesaran volume usus
dan meningkatnya peristaltik usus halus dan
usus besar, tinja menjadi lunak.
• Dosis: 15-30 g sekaligus di dlm segelas air
hangat dan diminum pd perut kosong.
• Daya kerjanya cepat (2-4) dan efektif.
 Laktulosa (Duphalac)
• Mekanisme kerja : Di dlm usus halus laktulosa
tdk diresorpsi baru di dlm usus besar zat ini
diuraikan dgn cepat oleh bakteri yg ada di usus
dan menghasilkan asam laktat dan asam asetat.
Asam ini menahan air sehingga tinja menjadi
lunak. Efeknya 24-48 jam.
• Efek samping : perut kembung.
• Dosis :permulaan 30 ml larutan 50%.dosis
pemeliharaan 15 ml.
 Gliserol
• Digunakan sbg sediaan rektal utk segera
mengosongkan usus besar.
• Dosis : dewasa dan anak-anak usia 6 tahun keatas 3
gram dlm suppositoria.
 Sorbitol (microlax)
• Digunakan secara oral maupun supp
• Efek samping : diare
• Dosis : 30-50 g
3. ZAT-ZAT YANG MENGEMBANG
Agar-agar (Agarol)
• Ad: zat lendir yg dikeringkan dari tumbuhan
genus Gelidium dan terdiri dari hemiselulosa
yg tdk dpt dicerna.
• Jarang digunakan tunggal umunya kombinasi
• Mulai kerja dlm waktu 24 jm
• Dosis : 1-2 dd 4-16 gram dgn air tetapi
kebanyakan dlm sediaan kombinasi.
Plantago (psyllium)
• Obat ini terutama berguna untuk sembelit dgn
tinja yg kering dan keras, selainj itu digunakan
pd diare cair kronis untuk memadatkan tinja.
• Efek samping : reaksi alergi (rhinitis)
• Dosis : 1-3 dd 4-10 g dlm air
Metilselulosa dan karboksimetilselulosa
• Zat pengental dlm industri pangan dan dlm
sediaan farmasi.
• Dosis : 4 dd 1- 1,5 g dlm segelas air.
4.ZAT PELICIN DAN EMOLLIENTIA
 Parafinum cair

• Zat ini tdk dicerna dlm lambung-usus dan hanya bekerja sbg zat

pelicin bagi isi usus dan tinja.

• Gunanya : untuk melunakan tinja terutama setelah pembedahan

rektal atau pd penyakit wasir.

• Keburukannya : mengurangi penyerapan oleh tubuh dari zat gizi spt

vitamin (A,D,E,K)

• Dosis : 15-30 ml, diberikan pd mlm hari sebelum tidur.


Natrium dokusinat.
• Cara kerja : melunakan tinja
• Efeknya di mulai 1-3 hari setelah penggunaan
oral secara rektal sgt cepat sesudah 5-12
menit.
• Dosis : oral mlm hari 50 360 mg, rektal 100 mg
dlm suppositoria.
Natriumlaurylsulfat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai