Anda di halaman 1dari 23

OBAT DIARE

Oleh:
SITI KEMALA SARI

FARMAKOLOGI DAN TERAUPETIK


UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
• Pada diare terjadi gangguan resorpsi

• Sekresi getah lambung – usus meningkat

• Motilitas usus meningkat

• Sehingga pelintasan kimus sangat


dipercepat dan masih mengandung
banyak air saat meninggalkan tubuh
sebagai tinja.
• Diare akut  biasanya disebabkan oleh
infeksi virus atau kuman , efek samping
obat atau gejala dari gangguan saluran
cerna.

• Umumnya bersifat self limitting ± 5 hari

Obat utama REHIDRASI


Diare bakterial invasif
• Kuman invasif ke mukosa usus,
memperbanyak diri sambil membentuk
toksin, mukosa rusak  diare berdarah
dan berlendir

• Enterotoksin ini diresorpsi ke dalam darah


dan menimbulkan gejala hebat seperti:
demam tinggi, nyeri kepala dan kejang
• Pada diare hebat yang sering disertai
muntah-muntah, tubuh kehilangan banyak
air dan garam-garamnya terutama natrium
dan kalium  dehidrasi
ORALIT
• Lini pertama pengobatan diare akut ialah
mencegah atau mengatasi pengeluaran
berlebihan cairan dan elektrolit, terutama pada
bayi dan lansia.

• Obat lain yang disebutkan pada kuliah ini adalah


terapi tambahan, bukan obat utama.

• Spasmolitik dan anti emetik harus dihindarkan


pada anak-anak dgn GE
PENGGOLONGAN OBAT DIARE
GOLONGAN OBAT MEKANISME KERJA CONTOH OBAT
OBAT

Obstipansia Penekan peristaltik •Candu dan alkaloidnya


 Memberi lebih •Derivat petidin :
banyak waktu resorpsi Loperamid  Lodia
air dan elektrolit pada •Antikolinergik: atropin,
mukosa usus ekstrak belladona
Spasmolitik melepas kejang otot •Papaverin
dan nyeri saat diare •Oksivenenium
•Hyoscine

Absorbensia menyerap zat racun • attapulgit  new


diatabs
• kaolin pectin  new
kaolana

Adstrigensia menciutkan selaput Tanin, garam bismut


lendir usus dan aluminium
OBSTIPANSIA
Terapi simptomatis  menghentikan diare
dengan cara 
- menekan peristaltik :
- memperbanyak waktu resorpsi air dan
elektrolit oleh mukosa usus.
Contoh: derivat petidin (loperamid dan difenoksilat),
antikolenergik
Loperamid  banyak digunakan untuk mengurangi
frekuensi defekasi pada diare viral.
TIDAK DIANJURKAN UNTUK DIARE AKUT PD ANAK
Zat penekan peristaltik sebetulnya tidak layak
dipakai untuk diare  virus dan toksin perlu
dikeluarkan secepat mungkin dari tubuh.

Loperamid  cara kerjanya menormalisasi


keseimbangan resorpsi-sekresi sel mukosa
usus  banyak digunakan untuk mengurangi
frekuensi defekasi pada diare viral.
LOPERAMIDE (Imodium)
• Derivat difenoksilat, tetapi tidak ada efek thd SSP
• Khasiat obstipasi yang kuat –> mengurangi peristaltik
usus.
• ES ketergantungan yang lebih kecil
• ES: perut rasa tidak enak, oyong,
• Mampu menormalkan keseimbangan resorpsi-sekresi
dari sel-sel mukosa memulihkan sel-sel yang
hipersekresi ke normal kembali
• Onset of action cepat durasi panjang
• Dosis: 2 tab dari 2mg  1 tab setiap 2 jam
maks 8 tab/hari
anak-anak: 0,1mg/kg 2-3x/hari
DIFENOKSILAT ( Reasec,
Lomotil)
• Derivat petidin  addiksi
• Cara kerja : mempengaruhi secara langsung kerja
otot polos lingkar dan memanjang.
• Dapat mengurangi ekskresi cairan usus dan
menghasilkan isi usus yang lebih kental dan
mengurangi hasil tinja.
• Tidak mempunyai efek analgetik
• Efektif pada diare yang tidak diketahui sebabnya
• KI : ileus paralitik
DIFENOKSILAT ( Reasec,
Lomotil)
• Absorpsi baik peroral

• Mula kerja 30-60 menit

• Bekerja selektif lokal pada saraf-saraf di dinding


usus dengan mengurangi peristaltik

• ES : ngantuk, pusing,mulut kering

• Dosis : dewasa: 5mg 4x sehari

• anak-anak : 0,3-0,4mg/kg
SPASMOLITIKA

• zat-zat yang dapat melepaskan kejang-


kejang otot dan yang menyebabkan nyeri
saat diare

• Contoh: papaverin, hyoscine dan


oksifenonium
CARA KERJA SPASMOLITIKA

• Merelaksasi otot polos tanpa


mempengaruhi saraf parasimpatis 
menekan motilitas usus pada saat diare.

• Efek bisa mempengaruhi otot polos di


luar saluran cerna.
HIOSIN HIDROBROMIDA
(BUSCOPAN)
• Banyak digunakan sebagai spasmolitikum
organ dalam khususnya pada kejang-
kejang lambung usus, saluran empedu
dan kemih serta rahim.
ABSORBENSIA
dapat menyerap zat-zat beracun yang

dihasilkan oleh bakteri atau ada kalanya

berasal dari makanan.


contoh : kaolin
pektin
garam bismut
aluminium
KAOLIN
• Aluminium silikat  bahan pembuat porselin

• Mampu mengabsorpsi toksin, virus, bakteri


menutupi lapisan permukaan usus dan
mengentalkan isi usus.

• Mengandung air  berguna sebagai absorben


pada diare

• Dosis: 50-100mg 3x/hari

• Biasa kombinasi dengan karbon dan pektin


KARBO ABSORBEN (Norit)
• Arang halus (nabati atau hewani) yang telah
diaktifkan dengan proses tertentu.
• Daya serap yang kuat terutama pada zat-zat yang
molekulnya besar co: alkaloid, toksin bakteri, racun
makanan.
• Bisa menyerap obat: asetosal, parasetamol,
fenobarbital, fenotiazin, amfetamin, antidepresan dll
• Dosis : 0,5-1g 3-4x/hari.
ADSTRIGENSIA

menciutkan selaput lendir usus

contoh : asam samak (tanin)

tanalbumin

garam bismut

aluminium hydroxide
GARAM BISMUT
• Garam bismut : bismut subnitrat dan bismut
subsalisilat

• Bekerja sebagai protektiva thd mukosa usus.

• Kerja antidiare tidak jelas

• Bismut subnitrat dapat menyebabkan


methemoglobinemia pada anak-anak.

• Dosis : 100mg 3x sehari


ANTIBIOTIK
Bila penyebab diare adalah baktereri

memberantas bakteri penyebab diare

hanya untuk diare bakteri yang sangat serius


ANTIBIOTIK
• Tergantung penyebab diare

• Vibrio cholerae : tetrasiklin : 250mg 4xsehari

• doksisiklin: 100mg 2xsehari

• Shigellosis : kotrimoksazol: 960mg 2xsehari

• siprofloksasin: 500mg 2xsehari

• Salmonella typhii: kotrimoksazol 2x3tab

• amoksisilin: 6dd 1gr 2mgg

• kloramfenikol: 4dd 750mg


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai