Anda di halaman 1dari 9

Gangguan saluran pencernaan

• Saluran pencernaan adalah suatu


system yang meliputi organ
mulut,kerongkongan,dan
perut.Saluran pencernaan bawah
meliputi usus kecil,usus besar
(kolon),rectum,dan anus.
• Fungsi saluran pencernaan meliputi
proses
mengunyah,menelan,mencerna,men
yerap,dan mengeliminasi sisa
makanan
• Gangguan pencernaan terjadi ketika
setiap bagian dari saluran
pencernaan tidak berfungsi sebagai
mana mestinya,akibatnya penderita
mengalami kesulitan dalam
mencerna makanan,menyerap
makanan,dan buang air besar
Gejala dapat muncul akibat
gangguan saluran pencernaan Gejala tersebut dapat disebabkan antara lain:
antara lain:
• Pola makan
• Mual Yang meliputi keteraturan waktu makan,jenis
• Muntah makanan yang dikonsumsi misalnya kurang
• Diare serat,kurang minuman yang dapat mengakibatkan
• Konstipasi fases mengeras,sehingga tertahan lama dalam usus
dan dapat mengakibatkan iritasi mukosa lambung.
• Tukak lambung
• Keseimbangan bakteri dalam usus
Dimana bakteri ini diperlukan dalam proses
mengubah makanan yang dikonsumsi .Apabila
keseimbangan ini terganggu akan menyebabkan diare.
• Peristatik usus
Sesuai dengan fungsinya,usus berkonraksi setiap
saat,sehingga memungknkan makanan bergerak pada
saluran pencernaan yang akirnya sisa makanan dapat
dikeluarkan
Mekanismen tanaman dalam mengatasi
sembelit yaitu sebagai berikut :
1.Laksan pembentuk massa 2.Laksan Osmotik

Beberapa zat dalam tanaman dapat Laksan osmotic adalah garam-garam


membentuk massa yaitu tanaman kaya tertentu yang sangat larut dalam air
dengan polisakarida yang dapat tetapi sulit dicerna,misalnya Natrium
mengembang dalam saluran pencernaan. Sulfat dan Magnesium Sulfat.Garam-
Contoh tanaman laksan pembentuk massa garam ini menyimpan air dari dalam usus
antara lain: dengan sifat osmotiknya sehingga
meningkat kandungan air dalam fases.
• Lini Semen (Linseed) dari tanaman Linium
Usitatissimum L
• Plantaginis Ovatae Semen(Ispbagula
seed) dari tanaman Plantango Ovata
Forssk,(Plantago Ispbagula Roxb).
• Pylli Semen (Psylium Seed) dari tanaman
Plantago Afra L (Plantago Psyllium L)
3.Laksan Stimulan

Bila zat pembentuk massa beraksi,terutama pada efek fisik dalam lumen usus,laksan
stimulant,(terutama yang mengandung antranoid),beraksi langsung pada mukosa
usus.Beberapa mekanisme pada efek ini,yaitu:
• Refleksi dari stimulasi reseptor pada mukosa dan submukosa mengakibatkan
peningkatan dorongan motilitas usus,waktu transit yang lebih pendek,dan
penurunan jumlah absorpsi air dan elektrolit.
• Peningkatan CAMP dalam sel usus.Ketika konsentrasi kalsium intraseluler
berubah,klorida masuk ke lumen usus yang diikuti oleh natrium dan air untuk
proses osmosis dan menjaga elektronetralisai.
• Kebocoran kompleks persambungan antara sel-sel endothelial usus besar.Natrium
dan air yang telah diabsorpsi dapat masuk kembali ke dalam lumen melalui
kompleks persambungan yang kurang baik.
• Blokade pompa natrium (Na-K-ATPase) pada epitel usus.Hal ini menghambat
absorbsi natrium dan air (aksi antiabsorpsi).Efek laksatif dari tanaman dapat
disebabkan karena adanya senyawa antranoid,sehingga produk komersial yang
mengandung antranoid perlu distandardisasi.
Allii Sativi Bulbi (Umbi Bawang Putih)
Simplisia Allii Sativa Bulbi (umbi bawang
putih)berupa umbi segar atau telah
dikeringkan berasal dari tanaman Allium
Sativum L.

• Farmakologi:
Bawang putih memiliki aktivitas
antimikroba.Salah satunya terhadap
Helicobacter Pylori.Senyawa organosulfur
beratnggung jawab atas aktifitas anti-
H.pylori dengan nilai KHM 6-12 ug/ml.Pada
pengujian pemberian bawang putih segar
dengan bismuth subsalisilat
memperlihatkan bahwa pemberian bawang
putih meningkatkan kapasitas
antioksidan,namun sebagian penderita
mengeluhkan bau badan.
Aloe (Lidah Buaya)

• Deskripsi Tanaman:
Daun berair,panjang 30-50 cm dan lebar sekitar
10cm,berwarna hijau terdapat bercak putih pada
daun,bunga berbentuk pipa berwarna kuning
terang,tersusun rapat dan memanjang
• Keamanan:
Penggunaan aloe secara berlebih akan
menimbulak gejala berupa mual,diare hebat,dan
berakibat kehilngan cairan dan elektrolit.
• Dosis:
Dosis laksatif untuk dewasa dan anak-anak diatas
10 tahun 0,04-0,11 gram(Curacao atau Aloe
Barbados) atau 0,06-0,17 gram (Cape Aloe)atau
ekstrak kering,sesuai dengan 10-30 mg
hidroksiantrakuinon sehari,atau 0,1 gram dosis
tunggal pada sore hari.
• Farmakologi:
Getah/lateks aloe mengandung glikosida antrakinon
(aloin,aloeemodin,barbaloin).Turunan 1,8
dihidroksiantrasen memiliki aktifitas laksatif.Aloin A,Aloin
B dan 5-hidroksialoin A serta aloinosida A dan B
merupakan senyawa inaktif dan tidak diserap pada
saluran pencernaan bagian atas.Bakteri usus akan
metabolisme senyawa antrakuinon dari aloin, menjadi
metabolit yang mudah diserap.Senyawa metabolit aktif
utama adalah aloe-emodin-9-antron,yang bekerja secara
spesifik di kolon.waktu paruh dari aloe-emodin adalah
sekitar 48-50 jam.
• Kandungan Kimia
Kandungan utama dalam Aloe
berupa senyawa turunan
Hidroksiantron,sebagian besar
jenis aloe-emodin-antron C-
glikosida.Kandungan utama
dikenal sebagai barbaloin
(aloin) 15-40%,yang
merupakan campuran dari
aloin A dan B.Kandungan lain
Hidroksialoin (sekitar
3%),aloeresin,asam
sinamat,dan turunan 1-metil-
tetralin.
Andrographidis Herba (Herba Sambiloto)

Simplisia andrographidis herba


(herba sambiloto)berupa herba
yang telag dikeringkan berasal
dari tanaman Andrographis
Paniculata,suku acanthaceae.
• Farmakolgi:
Herba sambiloto sering juga
digunakan pada penderita
diare,ekstrak etanolik,Kloroform
dan butanol dari herna sambiloto
dapat menghambat sindrom
diare pada organ terisolasi hewan
coba yang diinduksi enterotoksin
Escbericbia Coli.Coli sendiri
adalah penginduksi diare yang
stabil terhadap panas

Anda mungkin juga menyukai