Kelompok 3 : Sukuria Usman_C175231011 Natalia Tambahani_C175231014 Dianvera Widiawaty_C175231012 Anna Yuliana__C175231015 Pina_C175231013 Inna Mutmainah Musa_C175231016 Topik
Fisiologi Kolon Fisiologi Kolon
01 Terhadap Nutrien 02 Terhadap Non Nutrien
03 Peran Enzim 04 Peran Hormon
Fisiologi Kolon
Usus besar merupakan bagian dari saluran pencernaan.
Usus besar memiliki panjang sekitar 5 kaki, yang merupakan seperlima panjang saluran gastrointestinal (GI). Usus besar bertugas memproses bahan makanan yang tidak dapat dicerna (chyme) setelah sebagian besar nutrisi diserap di usus kecil. Usus besar terdiri dari 4 bagian. Ini termasuk sekum dan kolon asendens, kolon transversum, kolon desendens, dan kolon sigmoid. Usus besar berperan penting dengan menyerap air, vitamin, dan elektrolit dari bahan limbah. Kolon memiliki 3 fungsi utama: menyerap air dan elektrolit, memproduksi dan menyerap vitamin, serta membentuk dan mendorong feses menuju rektum untuk dibuang. Pada saat bahan yang tidak dapat dicerna mencapai usus besar, sebagian besar nutrisi dan hingga 90% air telah diserap oleh usus kecil. Peran kolon asendens adalah menyerap sisa air dan nutrisi penting lainnya dari bahan yang tidak dapat dicerna, lalu memadatkannya untuk membentuk tinja. Usus besar yang turun menyimpan kotoran yang pada akhirnya akan dikosongkan ke dalam rektum. Kolon sigmoid berkontraksi untuk meningkatkan tekanan di dalam usus besar, menyebabkan tinja berpindah ke rektum. Rektum menampung feses yang menunggu dikeluarkan melalui buang air besar. 01 Fungsi Kolon Motilitas
• Dinding usus terdiri dari beberapa lapisan.
• 4 lapisan usus besar dari lumen ke luar adalah mukosa, submukosa, lapisan otot, dan serosa. • Lapisan otot terdiri dari 2 lapisan otot polos, yaitu lapisan dalam yang melingkar dan lapisan luar yang memanjang. Lapisan-lapisan ini berkontribusi terhadap motilitas usus besar. • Ada 2 jenis motilitas yang ada di usus besar, kontraksi haustral dan pergerakan massa. • Haustra adalah saku di usus besar yang membuatnya tampak tersegmentasi. • Kontraksi haustral diaktifkan dengan adanya chyme dan berfungsi untuk memindahkan makanan secara perlahan ke haustra berikutnya, bersamaan dengan pencampuran chyme untuk membantu penyerapan air. • Gerakan massa lebih kuat dan berfungsi untuk menggerakkan kimus menuju rektum dengan cepat. Penyerapan Air dan Elektrolit Penyerapan air terjadi secara osmosis. Air berdifusi sebagai respons terhadap gradien osmotik yang dibentuk oleh penyerapan elektrolit. • Natrium secara aktif diserap di usus besar melalui saluran natrium. • Kalium diserap atau disekresi tergantung pada konsentrasi di lumen. • Gradien elektrokimia yang diciptakan oleh penyerapan aktif natrium memungkinkan hal ini. • Ion klorida ditukar dengan ion bikarbonat melintasi gradien elektrokimia. • Usus besar juga berperan dalam menyediakan vitamin yang dibutuhkan melalui lingkungan yang kondusif untuk budidaya bakteri. • Usus besar menampung triliunan bakteri yang melindungi usus kita dan memproduksi vitamin. • Bakteri di usus besar menghasilkan sejumlah besar vitamin melalui fermentasi. • Vitamin K dan vitamin B, termasuk biotin, diproduksi oleh bakteri kolon. • Vitamin ini kemudian diserap ke dalam darah. Ketika asupan vitamin-vitamin ini rendah pada seseorang, usus besar memainkan peran penting dalam meminimalkan disparitas vitamin. Peran Hormon Hormon Gastrointestinal
Hormon gastrointestinal adalah polipeptida yang dihasilkan oleh sel-sel mukosa
endokrin lambung dan usus halus yang berperan dalam pengaturan fungsi pergerakan dan sekresi sistem pencernaan yang meliputi lambung, usus halus, hati, saluran empedu dan pankreas Jenis dan Fungsi Hormon GI: • Sekretin: disekresi oleh duodenum dan jejenum, berfungsi meningkatkan sekresi bikarbonat dan air. • Gastric inhibitory polipeptide ( GIP): disekresi duddenum dan jejenum, berfungsi menurunkan sekresi dan motilitas lambung serta meningkatkan sekresi insulin pada saat hiperglikemia • Vasoactive intestine polypeptide (VIP): disekresi dalam mukosa usus halus, berfungsi sebagai relaxasi spincter. • Gastrin: disekresi oleh gaster dan berfungsi meningkatkan sekresi lambung. • CCK: disekresi oleh duodenum dan jejenum, yang berfungsi meningkatkan kontraksi kantong empedu serta meningkatkan sekresi enzim pankreas. Mekanisme Kerja Hormon GI Mekanisme kerja hormon gastrointestinal pada umumnya melalui pengaktifan cAMP yang bertujuan dalam meningkatkan sintesis DNA dan RNA di nukleus, serta produk akhirnya adalah protein yang terlibat dalam aktivitas gastrointestinal termasuk enzim- enzim pencernaan (amilase, pepsin dan lipase). Selain fungsi tersebut hormone gastrointestinal dapat juga berfungsi dalam memobilisasi Ca2+ dan pembentukan fosfotidil inositol yang berperan dalam kontraksi lumen pada sistem gastrointestinal