jaga kesehatan
gigi
aktivitas fisik berat dan berjongkok. Derajat pirau kanan ke kiri atau aliran darah ke paru
dipengaruhi oleh aliran balik darah sistemik ke jantung.
Penurunan aliran balik sistemik meningkatkan pirau kanan
ke kiri dan menurunkan aliran darah ke paru sehingga
sianosis bertambah.
Peningkatan aliran balik sistemik menurunkan pirau kanan
ke
kiri dan meningkatkan aliran darah ke paru sehingga
sianosis
berkurang.
Takikardia atau hipovolemia meningkatkan pirau kanan ke
kiri
yang menurunkan saturasi oksigen darah sistemik.
Hipoksia
yang terjadi memicu terjadinya hypoxic spell/tet spell.
Hypoxic spell/cyanotic spell/tet spell terjadi pada bayi dg
TOF.
Terdiri atas hiperpnea (napas cepat dan dalam),
perburukan sianosis dan hilangnya bising jantung.
Hiperpnea dipicu oleh menangis, defekasi atau kenaikan
aktivitas fisik yang menurunkan aliran balik vena secara
mendadak atau meningkatkan pirau kanan ke kiri. Dapat
pula dipicu oleh takikardia atau hypovolemia.
GAGAL JANTUNG
Dipengaruhi :
DEFINISI sindroma yang timbul karena jantung tidak mampu memompakan darah dalam sistim sirkulasi untuk memenuhi kebutuhan metabolism
dalam ventrikel cukup memadai
KLASIFIKASI A. Dari segi gejala dan tanda-tanda :
forward-failure versus backward-failure
B. Dari segi hemodinamis :
a) G.J. high output versus GJ low output
b) G.J. kiri versus GJ kanan
c ) GJ sistolik dan GJ diastolik
PATOGENESIS G.J. high output: Gagal jantung dengan G.J. kiri GJ sistolik dan GJ diastolic
sirkulasi yang hiperdinamis. Disebabkan Gangguan
RANGKUMAN CARDIOVASKULAR | ANGGREANY ASHARI
CAD, Riwayat H
Bendungan infark miokard, P
pada vena Penyakit Ko-morbid Alkoholisme, O
pulmonalis Insufisiensi S
Tekanan dalam valvular
vena Sesak nafas E
pulmonalis ↑ Gejala Klinis yang progresif A
Bendungan Normotensi H
paru atau hipotensi, T
Pulmonary Pemeriksaan Fisik Distensi vena v
wedge jugularis, S
pressure ↑ S3 gallop
Q-waves, H
gambaran k
EKG
Bendungan riwayat infark
pada arteri miokar
pulmonalis Foto Torax Kardiomegali N
Tekanan arteri m
RANGKUMAN CARDIOVASKULAR | ANGGREANY ASHARI
GJ kanan
Gangguan
fungsi pompa
ventrikel kanan
Curah jantung
kanan↓
Tekanan akhir
diastolik
ventrikel kanan
meningkat ↑
Bendungan
pada atrium
kanan
Tekanan dalam
atrium kanan↑
Bendungan
pada vena
sistemis
Tekanan dalam
vena sistemis
(vena kava) ↑
Hambatan arus
balik vena
(venous return)
Bendungan
RANGKUMAN CARDIOVASKULAR | ANGGREANY ASHARI
sistemis
ETIOLOGI Idiopatik : seringkali didahului dicurigai adanya tamponade cedera perikardial akut
dengan demam atau sindrom virus jantung pada pasien dengan : setelah trauma jantung + perdarahan
Infeksi : Virus , Bakteri, Jamur riwayat perikarditis intraperikardial
Penyakit jaringan ikat : AR, SLE, setelah trauma dada setelah perikardiotomi
PAN, Skleroderma tumpul atau penetrasi perikarditis : jamur, tuberkulosis, uremia
RANGKUMAN CARDIOVASKULAR | ANGGREANY ASHARI
LABORATORIUM
Hitung darah lengkap, hitung jenis
LED
Ureum dan kreatinin
Serologi Streptokokal : ASTO
Biakan darah
Serologi :
Titer virus akut dan konvalesens
ANA, anti dsDNA, RF, HbsAg
Uji kulit TB (tes Mantoux)
RANGKUMAN CARDIOVASKULAR | ANGGREANY ASHARI
FOTO TORAKS efusi sedikit → tidak terlihat pembesaran bayangan bayangan jantung yang sedikit
adanya kelainan jantung (cardiac sillhoute) membesar
jumlah cairan > 250 ml → foto dada lateral : lapisan bidang paru-paru bersih dengan
gambaran seperti botol air lemak epikardial di dalam vaskularisasi normal
bayangan jantung kalsifikasi perkardial
Fase akut : kompleks QRS voltase tidak ada ciri-ciri diagnostik yang khas
EKG elevasi ST lead I-II dan V5-V6 rendah, elevasi ST, depresi
ST depresi atau isoelektrik pada PR
V1
depresi segmen PR pada lead II,
AVF dan V4-V6
Stadium 2 : ST isoelektrik dan
amplitudo T menurun
Stadium 3 : ST isoelektrik, inversi T
(I-II dan V5-V6)
Stadium 4 : kompleks QRS
bervoltase rendah
EKOKARDIOGRAFI melihat adanya cairan perikard cairan intraperikard penebalan perikard
penuntun dalam melakukan bila cairan banyak → jantung gerakan septal terlihat abnormal
perikardiosentesis berayun di dalam ruang
pericardial
PENATALAKSANAAN ATASI PENYEBABNYA pemberian cairan stripping perikardial (bedah)
nyeri dada : salisilat, NSAID atau perikardiosentesis
steroid
perikardiosentesis: pengeluaran
cairan
pemberian obat-obatan
intraperikard, misalnya obat
antineoplastik atau obat sklerotikan
perikardiektomi : untuk mengurangi
relaps dan profilaksis terhadap
perikarditis konstriktif
KARDIOMIOPATI
DILATASI HIPERTROFI RESTRIKTIF
MORFOLOGI Pembesaran rongga ventrikel kanan dan atau kiri Peningkatan massa otot ventrikel Terbentuk Jaringan parut endomiokardium
Fungsi sistolik miokard buruk tanpa berkaitan dengan → penebalan miokard → ↑ massa jantung
Kontraktilitas ventrikel berkurang → curah jantung ↓ → peningkatan ukuran rongga → restriksi pada pengisian ventrikel →
RANGKUMAN CARDIOVASKULAR | ANGGREANY ASHARI
tekanan & volume akhir sistolik dan diastolik ↑ Penurunan fungsi diastolik penurunan kelenturan ventrikel
ventrikel kiri Volume akhir diastolik ventrikel ↓
Peningkatan tekanan akhir Tekanan akhir diastolik ventrikel kiri lebih
diastolik ventrikel kiri tinggi dari tekanan akhir diastolik ventrikel
kanan
ETIOLOGI 1. Alkohol: menyebabkan jantung membesar Familial: Hipertensi usia muda 1.Infiltratif : amiloidosis, sarkoidosis,
2. Kardiomiopati peripartum Nama lain : Kardiomiopati hemokromatisis
3. Penyakit neuromuskuler : distrofi otot peroneal obstruktif hipertrofi, Stenosis 2. Pasca radiasi
4. Obat : Emetin, Kobalt, Daunorubisin subaortik hipertrofi idiopatik, 3. Pasca operasi jantung terbuka
5. Lain-lain : Stenosis subaortik muskular 4. Diabetes
Penyakit jar ikat : SLE, Skleroderma, PAN, 5. Lain-lain :
Polimiositis skleroderma, penyakit glikogen
Infeksi : virus, parasitik Kegansan metastasis
Gangguan endokrin: tirotoksikosis (thyroid), Sindrom hipereosinofilia
miksedema
Diabetes
GEJALA Gejala gagal jantung kongestif (GJ sistol) Sesak nafas hebat Gejala dan tanda gagal jantung kongestif
Gejala akibat emboli pulmonal atau sistemik Nyeri dada (GJ diastolik)
Palpitasi Gejala lain sesuai penyakit sistemik yang
Pingsan mendasarinya
Riwayat keluarga dengan
kematian mendadak atau
kegagalan jantung
PEMERIKSAAN Kardiomegali sedang sampai berat Kardiomegali yang ringan Peningkatan JVP
FISIK BJ 3 dan 4 BJ 4 BJ 3 dan 4
Murmur sistolik di mitral atau trikuspid Murmur sistolik pada apeks dan Murmur sistolik di katup mitral dan trikuspid
Murmur diastolik di apical batas sternal kiri, yang Pulsus paradoksus
meningkat bila dilakukan
manuver
Pulsus bisfierens
FOTO TORAKS Pembesaran jantung sedang sampai besar Pembesaran jantung ringan Tidak ada pembesaran jantung
Hipertensi vena pulmonal
EKG Pembesaran ventrikel dan atrium LVH, LAH Low voltage, tapi bisa juga normal
Gelombang Q Gelombang Q (V4 - V6)
Atrial Fibrilasi, PVC PVC
Blok cabang berkas kiri LBBB
EKOKARDIOGRAFI Fungsi kontraksi buruk EF normal EF normal
Ejection Friction (EF) menurun Gangguan fungsi diastolik Penebalan dinding yang simetris
Peningkatan volume akhir sistolik dan akhir diastolik Peningkatan ketebalan septum Hipokinesis difus
interventrikular Fungsi ventrikel kiri yang normal atau
RANGKUMAN CARDIOVASKULAR | ANGGREANY ASHARI
SEBAB KEMATIAN:
Gagal jantung kongestif
Ventrikel takiaritmia SEBAB KEMATIAN:
Bradiaritmia Dapat terjadi kematian
mendadak pada atlet dan orang
muda
KOR PULMONAL
RANGKUMAN CARDIOVASKULAR | ANGGREANY ASHARI
KOR PULMONAL
Adalah kelainan jantung karena kelainan paru-paru kronik (vaskular atau
Definisi
parenkim paru), mengganggu ventrikel dextra (hipertrofi atau dilatasi)
Karena adanya hipertensi pulmonal >25 mmHg kalau lagi istirahat dan >30
mmHg kalau lagi aktivitas (N : <25 mmHg).
Hipertensi pulmonal :
a. Primer
Idiopatik
Etiologi b. Sekunder
Penyakit jantung (ASD, stenosis mitral), penyakit paru-paru (PPOK, peny.
paru interstisial, Sindr. Postensefalitis, Kifoskoliosis, Skleroderma,
Penyakit jaringan pengikat), penyakit tromboemboli (Trombosis
a.pulmonalis luas, emboli dari vena sistemik, Karsinoma limfangitis),
infeksi (HIV)
Hipoventilasi alveolus atau obstruksi alveolus → hipoksia → restriksi
Patogenesis pulmonal (viskositas ↑ dan asidosis) → hipertensi pulmonal → cor pulmonal
kronik → gagal jantung kanan
Gejala :
– Sesak nafas, pucat, banyak berkeringat
– Batuk-batuk produktif, nyeri dada
Gejala dan Tanda Tanda :
Takipnea, rapid pulse of small amplitude
JVP meningkat
Murmur sistolik dan heaving di trikuspid (LSS)
Tatalaksana Terapi heparinisasi
PATOFISIOLOGI Dalam keadaan normal luas Pada saat sistolik ventrikel, darah Bagian dari katup mitral menggelembung
pembukaan katup mitral berkisar banyak masuk ke ventrikel kiri dan → prolaps ke atrium kiri → katup mitral
antara 4-6 cm2 aorta menebal → tidak mampu menjaga
Apabila luas pembukaan katup mitral Akibatnya ventrikel kiri berdilatasi orifisium mitral selama fase sistolik
ini 2 cm2 (mild stenosis), maka sudah karena volume darah yang banyak Pada pemeriksaan histopatologi dapat
mulai timbul perubahan hemodinamik, masuk dari atrium kiri pada saat ditemukan degenerasi miksedema pada
dimana darah dari atrium kiri tidak sistolik jaringan katup mitral dan pemanjangan
dapat masuk ke ventrikel kiri Sebagian darah tersebut juga kembali korda tendinae
Apabila pembukaan katup mitral < 1 ke atrium kiri, sehingga terjadi dilatasi
cm2 (stenosis mitral berat), darah dari atrium kiri
atrium kiri kembali ke ventrikel kanan Dilatasi atrium kiri tidak selalu disertai
dan paru peninggian tekanan pada atrium kiri
GEJALA Sesak nafas saat aktivitas, demam, sesak nafas saat aktifitas dan mudah perempuan >, sebagian besar
kehamilan, dan palpitasi lelah asimptomatik
nyeri dada, palpitasi
PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN FISIK sakit kepala, pusing (migren)
Penampakan umum : normal, tetapi Penampakan umum : normal, kecuali
pada stenosis mitral berat ada gejala-gejala dekompensasi mudah lelah
memperlihatkan “wajah mitral”. Tanda-
tandanya ialah sianosis pada wajah Palpasi :
dan ekstremitas - apeks tergeser ke lateral dan lebih PEMERIKSAAN FISIK
luas daripada normal aritmia ventrikel dan aritmia
Palpasi : - lift pada area ventrikel kiri supraventrikel
- apeks normal, tetapi kadang-kadang sistolik click yang khas melalui stetoskop
sulit ditemukan, kecuali pada posisi Auskultasi: sistolik murmur, dicetuskan oleh
tertentu (lateral dekubitus) - pada area katup mitral : BJ I manuver valsava dan berkurang dalam
- lift pada area ventrikel kanan melemah, tapi BJ II melebar posisi jongkok
- murmur pansistolik, murmur early-
Auskultasi : mid-diastolik
- bunyi jantung pertama yang
RANGKUMAN CARDIOVASKULAR | ANGGREANY ASHARI
B. EKG : C. EKOKARDIOGRAFI :
AF, LAH, LAD, RVH B. EKG : katup mitral bagian depan terdorong ke
peningkatan voltase R pada prekordial belakang
C. EKOKARDIOGRAFI : kiri (V4-V6)
katup mitral menebal, kalsifikasi dan pembesaran atrium kiri : gelombang P
saling melekat bagian anterior- bifasik
posterior atrial fibrilasi
diameter atrium kiri bertambah, tapi C. EKOKARDIOGRAFI :
ukuran ventrikel kiri normal LAH
ventrikel kanan membesar dan ventrikel kanan hiperdinamik
dindingnya menebal
trombus atrium kiri
KOMPLIKASI hemoptisis MR yang berat → gagal jantung kiri
emboli paru dan emboli sistemik emboli sistemik
infeksi paru, endokarditis
Trombus mural dan embolisme
sistemik sering terjadi pada stenosis
mitral, terutama jika :
- atrium kiri sangat membesar
- terdapat fibrilasi atrium
ventrikel kiri dengan menimbulkan peninggian tekanan jantung disertai peninggian tekanan diastolik ventrikel kiri
intraventrikular dalam mempertahankan curah jantung yang Pada saat aktivitas, denyut jantung dan resistensi vaskular
normal perifer menurun sehingga curah jantung bisa terpenuhi
Oksigenasi miokard menjadi tidak adekuat akibat hipertrofi
otot, perpanjangan masa ejeksi dan tingginya tekanan
intraventrikular, walaupun struktur anatomi arteri koroner
masih normal.
GEJALA sesak nafas, nyeri dada sesak nafas, nyeri dada dan berdebar-debar
sinkop (setelah obstruksi bertahun-tahun) tanda-tanda gagal jantung kiri
tidak ada keluhan : tidak perlu diterapi tapi harus aktivitas fisik yang berlebihan
dihindari aktivitas fisik yang berlebihan gagal jantung : dapat diberikan digoksin dan penghambat ACE
gagal jantung : dapat diberikan terapi tapi hindari
penurunan afterload PENATALAKSANAAN OPERATIF
valvuloplasti :
PENATALAKSANAAN OPERATIF pada regurgitasi katup aorta yang berat :
valvuloplasti : gejala AS dan gangguan hemodinamik - Ejection fraction ventrikel kiri < 50 %
akibat obstruksi berat - LV end systolic-volume > 55 ml/m2 , atau
anak-anak : pilihan yang aman dan efektif adalah - diameter end systolic > 55 mm
valvuloplasti balon terdapat gangguan fungsi ventrikel kiri
bayi yang lahir dengan kelainan ini jarang bisa
bertahan hidup lebih dari 2 tahun, kecuali jika telah
menjalani pembedahan
PROGNOSIS rata-rata angka kematian pada orang dewasa pada 70 % penderita dengan regurgitasi aorta kronis mampu
stenosis aorta sekitar 9% per tahun bertahan 5 tahun, sedang 50 % mampu bertahan 10 % setelah
apabila keluhan mulai timbul maka insiden kematian diagnosis ditegakkan
meningkat sampai 15-20% jika timbul gagal jantung, bisa bertahan 2 tahun, dan setelah
penderita stenosis aorta yang disertai keluhan angina, timbul angina biasanya bertahan 5 tahun
hanya 5% yang bertahan dalam 10-20 tahun penderita dengan regurgitasi aorta akut dan edema paru,
prognosisnya buruk, biasanya harus dilakukan operasi
KATUP TRIKUSPID REGURGITASI
DEFINISI Keadaan kembalinya sebagian darah dari ventrikel kanan ke atrium kanan pada saat sistolik, PENYEBAB:
Primer: kelainan organik katup
Sekunder: hipertensi pulmonal, perubahan fungsi maupun anatomi ventrikel kanan, perubahan pada anulus tricuspid
ETIOLOGI ANATOMIS KATUP ABNORMAL ANATOMIS KATUP NORMAL
Penyakit Jantung Reumatik Kenaikan tekanan sistolik ventrikel kanan oleh berbagai sebab
Penyakit Jantung Bukan Reumatik (dilatasi anulus)
- Endokarditis infektif
- Anomali Ebstain’s LAIN-LAIN
- Prolaps katup trikuspid Kawat pacu jantung (jarang)
- Kongenital, defek kanal atrio-ventrikular Hipertiroidisme
- Karsinoid (dengan hipertensi pulmonal) Endokarditis Loeffler
- Infark miokard, iskemi / ruptur M. Papilaris Aneurisma sinus valsava
- Trauma
- Kelainan jaringan ikat (Sindrom Marfan)
- Artritis reumatoid
- Radiasi, dengan akibat gagal jantung
- Fibrosis endomiokard
PATOFISIOLOGI Aliran balik dari ventrikel kanan ke atrium kanan karena fungsi katup trikuspid tidak bekerja dengan sempurna oleh karena
insufisiensi katup
RANGKUMAN CARDIOVASKULAR | ANGGREANY ASHARI
Regurgitasi katup trikuspid akan meningkatkan tekanan akhir diastolik pada atrium kanan dan ventrikel kanan
Tekanan sistolik arteri pulmonalis dan ventrikel kanan dapat dipakai sebagai petunjuk kotor terhadap regurgitasi primer /
sekunder
GEJALA KLINIK Tanpa hipertensi pulmonal: Bersamaan dengan stenosis mitral:
Asimptomatik - Sesak nafas pada latihan yang progresif
- Mudah lelah
- Dispnea nokturnal paroksismal
- Dapat timbul batuk darah
- Jika lebih berat:
- Edema ekstrimitas
- Ascites
Fatigue & anoreksia
PEMERIKSAAN FISIK INSPEKSI PALPASI AUSKULTASI
Penurunan berat badan Hepatomegali S3 dari ventrikel kanan lebih keras pada
Kakeksia Ascites inspirasi & bila disertai hipertensi
Sianosis Edema perifer pulmonal suara P2 akan mengeras
Ikterus Murmur sistolik meningkat pada saat
inspirasi & manuver valsava
Murmur pansistolik dengan nada tinggi
terdengar paling keras
Murmur mid diastolik
PEMERIKSAAN FOTO TORAKS EKG EKOKARDIGRAFI TEMUAN HEMODINAMIK
PENUNJANG Pembesaran ventrikel kanan & Pembesaran atrium Normal Peningkatan tekanan atrium
atrium kanan kanan (gelombang P Vegetasi pada kasus kanan dengan gelombang V
Dapat terjadi gambaran meningkat & sempit, endocarditis yang nyata
hipertensi pulmonal dikenal sebagai P
Pada fluoroskopi terlihat pulsa pulmonale) bila irama
sistolik pada atrium kanan sinus normal
Fibrilasi atrium
Hipertrofi ventrikel
kanan
PENATALAKSANAAN MEDIKAMENTOSA OPERATIF
Jika terdapat tanda-tanda kegagalan fungsi jantung: Tanpa suatu tanda hipertensi pulmonal biasanya tidak
Istirahat diperlukan pembedahan
Diuretik Anuloplasti
Digitalis Protesis
THROMBUS
RANGKUMAN CARDIOVASKULAR | ANGGREANY ASHARI
Menyebabkan proteinuria
: Antitrombin III keluar
lewat urin sehingga
penderita mengalami
defisiensi Antitrombin III
b. Penyakit autoimun
Sindroma
Antiphospholipid dan
SLE : mempunyai
antibodi yang bersifat
koagulasi
c. Proses inflamasi
Sickle cell desease,
inflammatory bowel
desease (IBD)
a. Kanker (perawatan berkelanjutan, atau dalam waktu 6 bulan atau paliatif (terapi kejiwaan))
b. Kelumpuhan atau imobilisasi baru-baru ini
c. Baru-baru ini terbaring di tempat tidur selama> 3 hari atau operasi besar <4 minggu
Wells Clinical d. Nyeri lokal sepanjang distribusi sistem vena dalam
Prediction e. Seluruh kaki bengkak
Guide f. Pembengkakan betis > 3 cm dibandingkan dengan kaki yang tidak bengkak
g. Pitting edema
h. Collateral vena superfisial (nonvaricose)
i. Diagnosis alternatif (sebagai kemungkinan terjadi DVT)
a. D-Dimer
Tes untuk mengetagui kadar fibrin didalam tubuh. Kalau D-Dimer ↑ maka fibrin ↑
Kecuali pada keadaan : hamil, sirosis hati, infeksi akut, tumor ganas, dll.
b. INR
Untuk mengetahui Protrombin Time
c. Venografi
Gold standard
Diagnosis d. Nuclear Medicine Studies
Untuk membedakan trombosis yang baru dan yang lama
e. Plethysmography
Untuk mengetahui perubahan respon ekstremitas bawah terhadap respon tertentu
f. USG
Ga bagus karena sensitivitas alatnya baca trombus, terus juga terggantung si pembaca, ga bagus juga buat ibu hamil, ga mahal
g. MRI
97% sensitif dan 95% spesifik DVT, aman buat ibu hamil, tapi mahal
Diagnosi Arthritis, penyakit hati, gagal ginjal
Banding
RANGKUMAN CARDIOVASKULAR | ANGGREANY ASHARI
Kalau USG jelas, 3 faktor Wells ada, obati pake Antikoagulan (Heparin/LMWH : injeksi. Warfarin : oral)
Kalau USG ga ada, faktor Wells < 3, ga usah diobati
Kalau USG ga jelas, tapi 3 faktor Wells ada, obati pake Antikoagulan
Pengobatan
Operasi : setelah tatalaksana yang lain ga bisa
Stocking kompresi : digunakan secara rutin
RANGKUMAN CARDIOVASKULAR | ANGGREANY ASHARI
RANGKUMAN CARDIOVASKULAR | ANGGREANY ASHARI