Anda di halaman 1dari 3

STEP 1

1. Pencernaan bawah: merupakan sistem pencernaan bagian bawah yang dimulai dari tenga
h usus halus, usus besar, dan anus
2. Kolon: bagian sistem pencernaan terpanjang yang terdiri dari beberapa bagian yaitu, colo
n assenden, colon transversum, colon descenden, dan colon sigmoid
3. Rektum: bagian akhir dari bagian distal usus besar yang menampung feses sebelum dikelu
arkan
4. Absorpsi: penyerapan didalam usus
5. Elektrolit: zat terlarut atau terurai dalam bentuk ion-ion
6. Feses: hasil pembuangan akhir dari sistem pencernaan makanan (tinja)
7. Distensi: suatu kondisi dimana perut terasa penuh
8. Konstipasi: suatu gangguan terhadap proses pengeluaran tinja
9. Mikrobiota: kumpulan mikroorganisme pencernaan untuk membantu proses pencernaan
10. Sekretorik kolon: terjadi akibat meningkatnya pengeluaran air dan elektrolit dari usus
11. Sekresi mukus: pengeluaran zat seperti mukus
12. Fermentasi residu: proses pengolahan bahan-bahan organik, seperti sayuran melalui pro
ses mikroorganisme
13. Motilitas usus: gerakan kontraksi otot mendorong dan mencampur isi saluran cerna
14. Konsistensi feses: tingkat kepadatan feses

STEP 2
1. Apa saja organ yang terdapat pada sistem pencernaan bawah? vania
2. Bagaimana proses pembentukan feses? tata
3. Apa saja gangguan pada saluran pencernaan bagian bawah? fani
4. Bagaimana motilitas usus dan konsistensi feses? kaka
5. Bagaimana peran sekresi kolon dalam menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh? si
nta
6. Bagaimana mikrobiota dalam sistem pencernaan manusia berperan dalam menjaga kesehatan dan
keseimbangan sistem pencernaan? dinda
7. Apa fungsi sekretorik kolon? dila
8. Mengapa orang yang kesulitan buang air besar sering dikaitkan dengan kurangnya mengkonsumsi b
uah dan sayur? azil
9. Bagaimana regulasi sistem pencernaan bawah? sarah
10. Bagaimana mekanisme defekasi? Tata

STEP 3
1. Apa saja organ yang terdapat pada sistem pencernaan bawah?
- kolon: menyerap air dan elektrolit dari sisa makanan (usus besar)
- rektum: menyimpan feses sebelum dikeluarkan melalui anus (usus besar)
- anus: tempat keluarnya feses dari tubuh.

2. Bagaimana proses pembentukan feses?


Setelah nutrisi diserap di usus halus, sisa-sisa makanan mengalami pembusukan di dalam usus besar.
Selain pembusukan, di dalam usus besar juga air diserap sehingga sisa-sisa makanan siap diubah
menjadi feses (kotoran). Feses akan disimpan di rektum sebelum dikeluarkan melalui anus.

3. Apa saja gangguan pada saluran pencernaan bagian bawah?


gangguan pada usus besar :
Konstipasi : berkaitan dengan sejumlah besar tinja yang kering dan keras yang menumpuk pada colon
desendens karna absorbs cairan yang berlebihan atau asupan cairan yang tidak cukup.
Megakolon : Gerakan didalam usus terjadi hanya beberapa hari sekali atau seminggu sekali.yang
menyebabkan sejumlah besar feses menumpuk di colon,kadang menyebabkan distensi colon dengan
diameter 3 sampai 4 inci.penyebabnya Karena kurangnya atau difensiensi sel” ganglion pada pleksus
mienterikus dalam sebuah segmen kolon sigmoid.
Diare : akibat Gerakan cepat materi tinja sepanjang usus.penyebab diare :
- Enteritis-inflamasi saluran usus : peradangan yang biasanya disebabkan baik berbagai virus
atau bakteri pada saluran usus.
- Diare Psikogenik : disebabkan stimulasi berlebihan system parasimpatis,yang secara kuat
merangsang baik ,motilitas dan sekresi mucus berlebihan pada kolon distal.
- Kolitis Ulserativa: mengalami diare buang air besar berulang kali.
Paralisis Defekasi pada orang dengan cedera Medula spinalis

4. Bagaimana motilitas usus dan konsistensi feses?


Motilitas usus dan konsistensi feses terkait dengan proses pencernaan dan pengeluaran feses oleh
organ tubuh. Motilitas usus merupakan kegiatan peristaltik yang terjadi dalam usus, yang
memungkinkan feses untuk bergerak melalui sistem pencernaan. Konsistensi feses adalah kepadatan
atau ketahanan dari feses.
Motilitas usus: Motilitas usus dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti asupan air, hormon, dan
komposisi mikrobiota usus. Hormon motilin, yang diproduksi oleh sel endokrin di atas usus halus,
membantu meningkatkan motilitas usus dan pendek waktu transit di usus halus
Konsistensi feses: Konsistensi feses dapat dipengaruhi oleh asupan air, komposisi mikrobiota usus,
dan gejala penyakit. Perubahan mikrobiota usus, seperti peningkatan bakteri asam laktat, dapat
mempengaruhi konsistensi feses
Gejala penyakit seperti konstipasi atau diare dapat menyebabkan perubahan konsistensi feses
Untuk mengendalikan motilitas usus dan konsistensi feses, seseorang dapat mengkonsumsi air putih
yang hangat, mengkonsumsi yoghurt dan soyghurt, dan mengurangi pengonsumsi makanan yang
mempengaruhi motilitas usus dan konsistensi feses

5. Bagaimana peran sekresi kolon dalam menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh
manusia?
Sekresi kolon berperan dalam menyerap air dan elektrolit dari makanan yang dicerna, serta dalam
pembentukan feses yang sesuai dengan konsistensi yang tepat untuk eliminasi. Proses ini membantu
menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh manusia

6. Bagaimana mikrobiota berperan dalam menjaga kesehatan dan keseimbangan sistem pencernaan
pada manusia?
a. Pencernaan dan metabolisme: Mikrobiota membantu dalam pencernaan serat dan bahan
makanan kompleks yang tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia secara sendiri. Mereka
menghasilkan enzim yang memecah makanan menjadi komponen yang lebih sederhana untuk diserap
oleh tubuh.
b. Produksi vitamin: Bakteri dalam sistem pencernaan manusia dapat mensintesis beberapa
vitamin B kompleks dan vitamin K, yang penting untuk kesehatan umum.
c. Perlindungan terhadap patogen: Mikrobiota membentuk lapisan pelindung di mukosa usus
dan bersaing dengan patogen untuk ruang hidup dan nutrisi, membantu mencegah infeksi oleh
mikroorganisme berbahaya.
d. Regulasi sistem kekebalan: Mikrobiota berinteraksi dengan sistem kekebalan tubuh dan
membantu mengatur respon kekebalan tubuh terhadap patogen dan zat asing lainnya.
e. Produksi metabolit: Mikrobiota memproduksi berbagai metabolit seperti asam lemak rantai
pendek yang memiliki efek antiinflamasi dan membantu memelihara kesehatan mukosa usus.

7. Apa fungsi sekretorik kolon?


fungsi sekretorik kolon dalam system pencernaan manusia yaitu untuk mengeluarkan larutan mucus
basa (NaHCO3) yang berfungsi melindungi mukosa dari cedera mekanis dan kimiawi,seperti
menetralkan asam iritan yang dikeluarkan dari fermentasi bakteri local.

8. Mengapa orang yang kesulitan buang air besar sering dikaitkan dengan kurangnya mengkonsumsi b
uah dan sayur?
Serat akan memperlunak dan memperbesar masa feses. Serat banyak terkandung dalam sayuran, buah-
buahan dan gandum. Batasi makanan yang tinggi lemak, makanan yang banyak mengandung gula dan
makanan yang hanya mengandung sedikit serat seperti, es krim, keju, daging, dan makanan instan.
Cairan membuat feses menjadi lunak dan mudah untuk dikeluarkan. Hindari cairan yang mengandung
kafein, minuman tersebut dapat membuat saluran pencernaan menjadi kekurangan cairan

9. Bagaimana regulasi sistem pencernaan bawah?


Sisa makanan yang sudah diproses pada system pencernaan atas akan masuk ke kolon assenden, di
kolon assenden terjadi penyerapan nutrisi yang belum tercerna pada usus halus. Kemudian bergerak
ke kolon transversum, di kolon transversum terjadi pemecahan sisa makanan, penyerapan air dan
nutrisi yang masih tersisa, lalu membentuk tinja. Lalu, sisa makanan ditampung di kolon descenden,
jika sudah waktunya kolon sigmoid akan menekan feses menuju rektum

10. Bagaimana mekanisme defekasi?


Buang air besar dirangsang oleh gerakan peristaltik akibat adanya masa tinja di dalam rektum.
Rangsangan sensori pada kanal anus akan menurunkan tonus sfingter anus internus, sehingga terjadilah
proses defekasi. Proses tersebut diawali dengan adanya relaksasi otot puborektal yang
menyebabkan sudut anorektal melebar, diikuti oleh relaksasi otot levator yang menyebabkan
pembukaan kanal anus. Buang air besar terjadi akibat adanya bantuan dari tekanan intra-abdominal
yang meningkat akibat penutupan glottis, fiksasi diafragma, dan kontraksi otot abdomen sfingter anus
akan mendorong dan kerjanya berakhir

STEP 4

STEP 5
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan :
1. Anatomi sistem pencernaan bawah (usus halus, kolon, rektum, dan anus)
2. Histologi sistem pencernaan bawah
3. Fisiologi fungsi sekretorik
4. Fisiologi regulasi dan proses pencernaan (mekanisme peristaltik dan mekanisme defekasi)
5. Biokimia proses pembentukan feses
6. Mekanisme flatus

Anda mungkin juga menyukai