Anda di halaman 1dari 30

Herbal untuk gangguan keseimbangan

cairan karena diare dan sembelit

dr Novica Listya dewi


Definisi diare menurut WHO
• buang air besar dengan
konsistensi cair
(mencret) sebanyak 3
kali atau lebih dalam
satu har i (24 jam)
• dua kriteria penting
harus ada yaitu BAB cair
dan sering
sindroma diare dibedakan
menjadi tiga, yaitu :
1. diare cair akut
2. disentri
3. diare persisten
Perilaku yang dapat meningkatkan risiko terjadinya
diare pada balita, yaitu ( Depkes RI, 2007):

• Tidak memberikan ASI secara penuh 4-6 bulan


pertama pada kehidupan
• Menggunakan botol susu
• Menyimpan makanan masak pada suhu kamar
• Menggunakan air minum yang tercemar
• Tidak mencuci tangan sesudah buang air besar dan
sesudah membuang tinja anak atau sebelum
makan dan menyuapi anak
• Tidak membuang tinja dengan benar
Penyebab diare secara umum adalah sebagai
berikut:
• Infeksi yang dapat disebabkan:
a. bakteri, misal: Shigella, Salmonela, E. Coli, golongan
vibrio, bacillus cereus, Clostridium perfringens,
Staphyiccoccus aureus, Campylobacter dan aeromonas
b. virus misal: Rotavirus, Norwalk dan norwalk like agen
dan adenovirus
c. parasit, misal: cacing perut, Ascaris, Trichiuris,
Strongyloides, Blastsistis huminis, protozoa,
Entamoeba histolitica, Giardia labila, Belantudium coli
dan Crypto 
• Alergi 
• Malabsorbsi 
• Keracunan yang dapat disebabkan;
a. keracunan bahan kimiawi
b. keracunan oleh bahan yang dikandung dan
diproduksi: jasat renik, ikan, buah-buahan dan
sayur-sayuran 
• Imunodefisiensi 
Departemen Kesehatan RI (2000),
mengklasifikasikan jenis diare menjadi empat
kelompok yaitu
• Diare akut: yaitu diare yang berlangsung kurang dari
empat belas hari (umumnya kurang dari tujuh hari),  
• Disentri; yaitu diare yang disertai darah dalam
tinjanya 
• Diare persisten; yaitu diare yang berlangsung lebih
dari empat belas hari secara terus menerus 
• Diare dengan masalah lain; anak yang menderita diare
(diare akut dan persisten) mungkin juga disertai
penyakit lain seperti demam, gangguan gizi atau
penyakit lainnya.
Diare akut dapat mengakibatkan
• Kehilangan air dan elektrolit serta gangguan
asam basa yang menyebabkan dehidrasi,
asidosis metabolik dan hipokalemia 
• Gangguan sirkulasi darah, dapat berupa
renjatan hipovolemik sebagai akibat diare
dengan atau tanpa disertai muntah 
• Gangguan gizi yang terjadi akibat keluarnya
cairan berlebihan karena diare dan muntah
(Soegijanto, 2002).
Diare mengakibatkan terjadinya
• Kehilangan air dan elektrolit serta gangguan asam
basa yang menyebabkan dehidrasi, dan asidosis
metabolik. 
• Gangguan sirkulasi darah dapat berupa renjatan
hipovolemik atau prarenjatan sebagai akibat diare
dengan atau tanpa disertai dengan muntah, perfusi
jaringan berkurang sehingga hipoksia dan
asidosismetabolik bertambah berat,  kesadaran
menurun dan bila tak cepat diobati penderita dapat
meninggal. 
Pencegahan diare

Diare umumnya ditularkan melaui 4 F,


yaitu Food, Feces, Fly dan Finger
Beberapa upaya yang mudah diterapkan
adalah
• Siapkan makanan memadai, sehat, bergizi, dan bersih
• Penyediaan air minum yang bersih
• Kebersihan perorangan
• Cuci tangan sebelum makan dan sebelum merawat anak/bayi
• Pemberian ASI eksklusif
• Buang air besar pada tempatnya (WC, toilet)
• Tempat buang sampah yang memadai (tertutup dan dibuang
tiap hari)
• Berantas lalat agar tidak menghinggapi makanan
• Lingkungan hidup yang sehat
Prinsip menangani diare adalah:
• Rehidrasi: mengganti cairan yang hilang, dapat melalui mulut
(minum) maupun melalui infus (pada kasus dehidrasi berat).

• Pastikan porsi makanan yang diberikan memenuhi kebutuhan


minimal si kecil: jangan membiarkan anak tidak makan dan
minum, teruskan memberi ASI dan lanjutkan makanan seperti
yang diberikan sebelum sakit.

• Pemberian obat diare anak seminimal mungkin. Sebagian besar


diare pada anak akan sembuh tanpa pemberian obat diare
anak atau antidiare dan antibiotik. Bahkan pemberian antibiotik
justru dapat menyebabkan diare kronik.
• Probiotik berfungsi
Yoghurt memulihkan bakteri baik di
• Mengandung probiotik dalam usus 

• Bifidobacteria
• Acidophilus
• Lactobacillus GG
Jahe/Zingiber officinale
• Jahe memiliki sifat
antiinflamasi,
menenangkan perut
akibat diare atau iritasi,
dan melancarkan proses
pencernaan
Daun mint
• Sifat daun ini adalah
meredakan kram,
menenangkan otot usus
yang teriritasi, serta
menghentikan diare
Teh chamomile dan lemon
• Chamomile memiliki
efek menenangkan
seluruh bagian tubuh,
termasuk usus.
• Diare yang
berhubungan dengan
stres atau kecemasan
juga dapat diredakan
berkat meminum teh
chamomile.
Pisang
• Potasium dan pektin
yang terkandung di
pisang membantu
mengeraskan tinja.
jambu biji atau Psidium guajava L.
• Mengandung flavonoid, • daun Psidium guajava
tanin, minyak atsiri, dan yang memiliki peranan
alkaloid memiliki efek paling efektif sebagai
antidiare terutama pada antidiare adalah
penyakit diare yang flavonoid.
disebabkan oleh bakteri • Senyawa turunan
flavonoid yang
terkandung dalam daun
Psidium guajava L.
adalah quercetin
• menghambat pelepasan
asetilkolin yang dapat
meningkatkan kontraksi
usus akibat adanya
iritasi oleh bakteri
penyebab diare seperti
Staphylococcus aureus,
Escherichia coli,
Salmonella enteritidis,
Bacillus cereus, dan
Vibrio choler
• Tanin mempunyai sifat
sebagai pengelat
berefek spasmolitik
• Minyak atsiri dapat
menghambat
pertumbuhan atau
mematikan
mikroorganisme
• Alkaloid dalam daun
Psidium guajava L. juga
bersifat anti bakteri
Salam/Syzygium polyanthum
• R/salam 15g • Mengandung flavonoid
air 200ml khususnya quersetin
Dibuat infusa ditambah
sedikit garam, setelah
dingin disaring lalu
diminum
tempe
• Kemampuan tempe • Probiotik secara sederhana
digambarkan sebagai mikrobia
dalam menyembuhkan
yang memberikan keuntungan
penyakit diare kesehatan melalui efeknya
disebabkan oleh dua dalam saluran intestinal
hal, yaitu akibat zat anti • prebiotik sebagai nutrisi bagi
diare dan akibat sifat bakteri meliputi karbohidrat
dan serat pangan yang
protein tempe yang melindungi penyerapan dalam
mudah diserap usus halus mencapai usus
walaupun oleh usus besar ketika sebagian besar
yang terluka bakteri berkembang
Konstipasi atau sembelit 
• kondisi sulit buang air besar secara teratur,
tidak bisa benar-benar tuntas,  atau tidak bisa
sama sekali
• kondisi buang air besar kurang dari 3 kali
dalam seminggu.
• orang yang berisiko menderita sembelit
biasanya adalah lansia, orang gemuk, wanita
hamil, dan orang yang banyak duduk lama.
Beberapa gejala dan tanda sembelit adalah:

• Sulit buang air besar


• Tinja kering atau buang air keras
• BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu;
• Perut terasa penuh
• Sakit perut
• BAB berdarah atau keluarnya darah setelah BAB
• Merasa tidak puas setelah BAB atau merasa
ada yang tersumbat.
Beberapa penyebab sembelit yaitu:
• Kurang konsumsi serat atau • Penyumbatan pada usus yang
cukup air dapat disebabkan karena
• Kurang beraktivitas atau kanker colorectal, kanker
terlalu lama duduk perut, atau fisura anal.
• Penyakit tertentu yang dapat • Beberapa obat dapat
menyebabkan sembelit menyebabkan sembelit
seperti diabetes, hipotiroid seperti obat-obatan anti
(tiroid yang kurang aktif), nyeri, antihistamin, dan
penyakit Parkinson, stroke, antidepresan.
multiple sclerosis, atau • Sedang hamil
hiperparatiroid (paratiroid • Sedang stress atau mengalami
yang terlalu aktif) perubahan lingkungan
mengubah gaya hidup Anda, sepert
• Lebih banyak olahraga (minimal beberapa kali
dalam seminggu)
• Minum lebih banyak air (1,5 sampai 2 liter per
hari)
• Konsumsi lebih banyak serat
• Konsumsi lebih banyak buah atau sayuran,
seperti bayam, pepaya atau pisang.
Pepaya/Carica papaya L

• mengandung enzim
papain yang bisa
membantu usus besar
untuk mencerna protein
dengan baik.
• Kandungan seratnya
juga sangat tinggi
Mengkudu/Morinda citrifolia

• mengandung alkaloid
triterpenoid dan
moridon yang berfungsi
sebagai pencahar
lidah buaya/Aloe vera

• anthraquinone bisa
membantumu untuk
mengatasi kesulitan
buang air besar
Bengle/Zingiber montanum
• R/rimpang bengle
lempuyang gajah
jahe
kencur
madu

Anda mungkin juga menyukai