Anda di halaman 1dari 5

SWAMEDIKASI DIARE

PEMBAHASAN
A . KEADAAN DAN WAKTU TERTENTU YANG DAPAT DINAMAKAN DIARE
Ada orang yang setiap hari secara teratur buang air besar satu sampai tiga kali ,akan
tetapi terdapat pula orang yang buang air hanya satu kali setiap dua dan tiga hari . Kedua hal
itu dapat dianggap normal . Bila terdapat buang air dengan banyak cairan dan lebih sering
daripada biasa. Yakni lebih dari 5 kali sehari ,maka keadaan demikian barulah dapat dinamakan
mencret/diare.

 Diare biasanya mulai dengan mendadak dan disertai mulas perut akibat kejang – kejang
, serta adakalanya rasa mual . Dengan pantangan makan biasanya Diare sembuh dengan
sendirinya maka pada azasnya tidak perlu diobati,kecuali pada keadaan yang gawat,misalnya bila
harus ke toilet 10 – 20 kali sehari ataupunbila tinja mengandung lendir,darah,dan atau di iringi
muntah –muntah dan demam tinggi .

B . PENYEBAB DIARE
Pada Diare proses penyerapan air dan garam dari isi. Usus oleh dinding usus atau kecil
terganggu akibat adanya peradangan diselaput lendir . Disamping itu gerakan-gerakan usus (peristaltik)
bertambah kuat yang mengakibatkan tinja dikeluakan secara dipercepat dan masih mengandung banyak
cairan .

1. Keracunan makanan . Dikenal banyak sekali sebab yang dapat


menimbulkan keadaan demikian . Yang paling sering terjadi adala “salah makan”
,yakni keracunan bahan makanan seperti udang ,tiram,kerang atau makanan lain
yang tidak segar lagi atau disimpan terlampau lam diluar lemari es , misalnya
sambal dibanyak meja restaurant .
2. Infeksi dengan virus dapat menimbulkan gejala-gejala seperti flu disertai
dengan mencret dan karena itu adakalanya disebut “influenza perut” . Virus agak
merusak permukaan dinding usus , sel-sel selaput lendir tidak dapat bekerja
dengan baik lagi dan timbullah diare . Kerapkali pula terjadi diare perjalanan .
Kini sudah dipastikan bahwa penyebabnya adalah virus2 asing yang memasuki
tubuh dengan makanan dan minuman.
3. Infeksi bakteri . Lebih jarang terjadi tetapi bersifat lebih bahaya adalah
diare akibat infeksi bakteri ,yang dapat sangat merusak dinding usus sedemikian
rupa . Sehingga timbul Diare yang disertai demam dan atau lendir atau darah
dalam tinja . contoh-contoh diare jenis ini dapat disebut disentri amoeba,disentri
basiler ,tifus paratifus dan kolera . Kuman – kuman ini dapat menembus selaput
lendir usus . Dimana terbentuk zat-zat racunnya (toksin) . Toksin2 inilah yang
setelah diserap ke dalam aliran darah ,menimbulkan gejala2 seperti demam,nyeri
kepala,mulas perut,mual dan muntah .
4. Akibat penyakit . Selain itu,terdapat beberapa jenis penyakit,yang
menyebabkan diare sebagai salah satu gejalanya seperti penyakit
cacing,kanker usus besar,dan pankreas dan peradangan dinding usus besar.
5. Akibat alergi makanan . Selanjutnya dikenal untuk alergi bahan makanan
misalnya kepekaan berlebihanlemak atau suatu zat putih telur .Alergi untuk susu
agak sering terdapat,yang disebabkan oleh tidak adanya suatu enzim dalam
tubuh yang mampu memnguraikan gula susu .
6. Akibat emosi . Akhirnya diketahui pula beberapa keadaan emosional
sebagai penyebab diare ,misalnya gelisah,gugup, dan perasaan takut yang hebat .
C . CARA PENCEGAHAN DIARE
Guna mencegahan diare terjadi nya diare perlu kita meningkatan kebersihan
( hygiene) dalam rumah tangga dengan tujuan menjauhkan kemungkinan infeksi oleh virus atau
bakteri.tindakan2 pencegahan berikut ini perlu di perhatikan dengan baik :

1. Sayur-mayur (lalap) hendak nya dicuci dengan baik (atau masak )sebelum dimakan
,buah2an sebaiknya dikupas kulitnya .
2. Minum hanya air yang telah dimasak atau “air botol” (mineral ) ditempat2 yang
disangsikan kebersihannya .
3. Selalu mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar dan setiap kali sebelumnya
makan
4. Semua bahan makanan harus disimpan didalam wadah tertutup untuk menghindari
infeksi oleh lalat dan serangga lain sebaiknya dalam lemari es misalnya,daging mentah/matang
,nasi sayur ,sup ,dll
D . TINDAKAN-TINDAKAN UMUM YANG DAPAT DIAMBIL

1. Pertama-tama pasien perlu menjalakan istirahat lengkap ,artinya tinggal dirumah dan
sebaik-baiknya berbaring guna memungkinkan luka2 dinding-usus menyembuhkan selain itu
diadakan pantangan makanan ,yakni soalnya gorengan dan makanan berlemak ,zat
merangsang (sambal,merica ) ,hanya makanan yang mudah dicernakan boleh dimakanan
.seperti sedikit bubur encer dan kecap atau garam ,roti panggang atau biscuit .
2. Minum banyak cairan . tubuh kita terdiri dari air .air ini mempunyai peranan penting
dalam tubuh,soalnya mengangkut semua bahan gizi ketempat-tempat yang membutuhkan nya
dan menyalurkan bahan “sampah ” ke ginjal untuk di keluarkan. maka dari guna memelihara
kadar cairan tersebut adalah sangat penting untuk banyak minum . Apalagi bila mana tubuh
kehilangan banyak cairan akibat diare dengan disertai muntah-muntah dan suhu tubuh yang
meningkat . hal ini berlaku terutama anak-anak kecil dan orang yang lanjut usia ,karena pada
mereka yang lebih mudah terjadi pengacauan dari keseimbangan cairan dan kekeringan
(dehidrasi ) sebagai minuman sebaiknya digunakan air dengan sedikit gula ,kaldu tanpa lemak,
perasan buah-buahan (juice) atau larutan ORS
E . OBAT – OBAT ANTI DIARE APA YANG DAPAT DIGUNAKAN

Pada hakikatnya diare ‘’biasa’’ tidak perlu diobati karena bersifat(membatasi diri).artinya sembuh
dengan sendirinya dalam waktu 3-5 hari .hal ini dapat dijelaskan karena sel-sel selaput lendir yang luka
dan rusak.bersama kuman-kuman(virus)dan toksin2nya ,dilepaskan dalam waktu 1x 4 hari dan di
keluarkan dengan tinja untuk kemudian diganti oleh sel2 baru.dengan demikian keseimbagan antara
penyerapan dan pengeluaran cairan(absorsi dan sekresi )oleh selaput lendir dinormalisir kembali.oleh
karenanya sebetulnya adalah cukup bila beristirahat,berpantang makan dan minum ORS guna
memelihara kadar garam dan air dalam tubuh.

Akan tetapi,untuk mengurangi diare dan mempercepat penyembuhannya,sudh menjadi kebiasaan untuk
menggunakan beraneka macam obat.banyak dari obat-obat itu
Disangsikan efektifitasnnya karena belum ada bukti2 ilmiah yang tegas.sejumlah obat tertentu dalam praktek
ternyata dapat memadatkan tinja dan walaupun janka waktu diare di persingkat ,namun sipenderita merasakan hal ini
secara psikologis sebagai permulaan penyembuhannya. Oleh sebab ini tidaklah ada keberatan atas penggunaanya.
Terkecuali pada diare yang disertai darah dan demam.yang biar bagaimanapun tidak boleh diobati sendiri.
 Pilihan pertama.obat yang banyak digunakan karena sangat ampuh mempersingkat waktu diare
adalah loperamida .obat ini berkhasiat menekan gerakan usus berlebihan dan memulihkan
keseimbangan yang terganggu antara penyerapan dan pengeluaran air dari sel2 dinding usus.bila
diminum menurut takaran yang tepat,lazimnya diare biasa akan meredah dalam 2 sampai dengan 3
hari.efeknya lebih diperbaiki bila pada pasien juga diberikan ORS.meskipun dikebanyakan negara barat
sudah lama dapat diberi bebas karena ampuh dan aman namun di indonesia loperamida masih
merupakan obat atas resep.
 Pilihan kedua.sebagai zat pemadat seringkali digunakan zat2 dengan sifat mengembang
seperti garam’’aluminium :al-hidroksida ,alsilikat=caolin,seringpula terkombinasi dengan suatu hidrat
arang pektin (kaopectate dan kaolinek,dua2nya terkombinasi dengan kaolin) Mineral yang mirip kaolin
adalah attapulgit,suatu garam kompleks aluminium- magnesium silikat (stomalet) . Dengan jalan
mengembang dengan air . zat2 ini “mengikat” cairan berlebihan dalam isi usus ,sehingga tinja menjadi
lebih padat dan tidak berupa cairan lagi . Disamping itu obat2 ini,setelah mengembng dan membentuk
sejenis jel,dapat menyerap pada permukaannya(adsorbsi)dan mengikat kuman-kuman beserta racunnya
dalam usus.
 Arang aktif.pada diare akibat’’salah makan’’.juga dinamakan keracunan makanan,arang aktif
(bekarbon,norit)sangat berguna untuk mengadsorbsi zat2 racun yang berasal dari makanan
rusak(basi,terurai oleh kuman2).untuk efek optimal perlu diminum dengan takaran yang cukup besar
yakni 2 sampi dengan 3x sehari 3 sampai dengan 4 tablet .
 Astringensia.obat2 lain yang digunakan pada diare adalah zat2 penciut astringensia ,yakni
asam samak (senyawa dengan protein:tanalbin)dan garam2 bismut a.l.bismut karbonat.obat2 ini berdaya
menciutkan dan mengeraskan dinding usus dan demikian diperkirakan merintangi penyerapan kuman2
dan toksinnya serta pengeluaran cairan berlebihan .efeknya belum pernah dibuktikan dengan jelas,maka
kini hanya jarang di gunakan lagi.garam2 bismut dapat diserap oleh selaput lendir yang rusak dan dapat
menimbulkan kerusakan di otak .sedangkan tanim setelah diserap dapat merusak hati.
 Kuman lactobasilus ,akhirnya dapat disebut sediaan yang mengandung kuman lactobasilus
(lacbon,biofermin – T).basil ini dalam usus membentuk asam susu dari senyawa2 gula tertentu
sehinggah isi usus menjadi lebih asam dan kuman2 penyebab diare tidak dapat berkembang lagi.efek
baiknya harus sangat diragukan.

F . OBAT – OBAT BEBAS YANG TIDAK DIANJURKAN


Obat-obat tersebut diatas dapat digunakan untuk swamedikasi mencret ringan, tetapi untuk
diare yang disebabkan oleh bakteri, seperti desenteri basiler dan kolera, mareka tidak berguna.
Untuk ini tersedia sejumlah obat yang lebih efektif karena dapat memusnahkan bakteri
penyebab dalam usus. Obat-obat anti bakteri meliputi beberapa sulfa dan antibiotika, yang
hanya diperoleh atas izin dokter.

 Kliokinol. Obat bakterisit kliokinol (dan semua sediaannya), yang dahulu dapat dibeli bebas dan banyak
digunakan tehadap segala jenis diare, oleh POM telah ditarik dari peredaran pada akhir tahun 1991 berhubung
dengan efek sampingnya yang serius pada mata! Lagi pula tidak efektif terhadap diare “biasa” yang disebabkan oleh
virus.
 Preparat-preparat sulfa. mencakup zat-zat yang tidak atau hanya sedikit diserap oleh dinding
usus, hingga dapat bekerja dirongga usus. Dari “sulfa usus” ini tersedia nnlilsulfatiazol, sulfasuksidin, dan
sulfa guanidine.
 Anti biotica “usus” adalah a.l. neomisin (kaomycin), streptomisin, kolistin (komb colistop) dan paromisin
(gabbroral).Semua obat ini merupakan obat keras yang hanya boleh dimakan dibawah pengawasan dokter. Dalam
kebanyakan hal, dimana diare disebabkan oleh virus, obat-obat ini malah tidak efektif karena tidak bekerja antivirus
dan tidak mempercepat penyembuhan. Hanya dokter dapat memastikan apkah benar-benar terdapat infeksi bakteri
untuk kemudian bila perlu barulah dipilih suatu sulfa atau antibiotic.
Materi lain dalam seminar adalah swamedikasi penyakit saluran pencernaan oleh Prof. Agung
Endro Nugroho, M.Si., PhD., Apt. Beliau mengkategorikan swamedikasi yang dapat dilakukan
oleh sendiri atau oleh Apoteker adalah pada penyakit Diare dan Maag (Tukak Peptik) walaupun
tidak terbatas pada penyakit itu saja, tetapi yang dijelaskan pada kesempatan seminar ini adalah
penyakit Diare dan Maag.
Swamedikasi Diare
Dalam presentasinya beliau mengatakan kunci utama terapi diare adalah rehidrasi pasien
setelahnya baru mengatasi gangguan penyerta seperti demam dan badan lemas. Obat-obatan
yang bisa digunakan sebagai swamedikasi diare yaitu Attapulgit, ekstrak Psidii Folium yang
terdapat pada produk fitofarmaka indonesia “Nodiar” ada juga produk Obat Herbal Terstandar
“Diapet” dengan kandungan Ekstrak Psidii Folium, Ekstrak Curcumae, Domesticate Rhizome,
dll. Masih ingat istilahFitofarmaka dan Obat HerbalTerstandar kan.. Suplemen Zinc juga
direkomendasikan oleh WHO untuk mengatasi diare pada anak. Pemberian obat-obatan yang
lebih lengkap lagi diperlukan, jika diare lebih dari 10 kali/hari disertai demam. Obat-obatan
tersebut adalah :
1. Antimotilitas (mengurangi gerak peristaltik usus) : Enkefalis, Loperamid, Difenoksilat,
Difenoksin
2. Absorben (mengabsorpsi nutrisi, racun, bakteri dan cairan pada saluran pencernaan) : pektin,
kaolin, Polikarbofil, Attapulgit
3. Antisekresi : Bismuth subsalisilate, Ocreotide
4. Antibiotik : Metronidazole
Masyarakat diharapkan dapat lebih bijak dalam menyikapi swamedikasi karena masih banyak
kasus ditemukan bahwa masyarakat keliru memahami swamedikasi. Contoh kecil adalah pasien
datang ke apotek dan meminta Antibiotik Amoxicillin, saat ditanyakan oleh Apoteker
penyakitnya apa si pasien menjawab sakit gigi. Dari informasi ini Apoteker menggali lebih
dalam lagi mengapa si pasien meminta Amoxicillin. Ternyata informasi tersebut didapatkan dari
teman dan tetangga yangtidak memiliki keilmuan Apoteker/dokter dan hanya berdasarkan
perasaan saja setelah minum obat tersebut sakit giginya sembuh. Kasus seperti ini yang sangat
memprihatinkan dan membuat kecepatan resistensi bakteri semakin cepat. Memang dampaknya
tidak langsung tetapi kecepatan penemuan Antibiotik baru dengan kecepatan resistensi bakteri
tidak sebanding, Alias lebih cepat bakteri mengalami resistensi.
Jika gejala penyakit dirasakan berat oleh pasien sebaiknya konsultasikan dahulu dengan
Apoteker dan/atau dokter agar terhindar dari kesalahan swamedikasi seperti kasus diatas. Hal
ini menjadikan peran Apoteker sangatlah penting dalam prosesKonsultasi Apoteker terkait
obat untuk masyarakat dan para pekerja kesehatan yang memerlukan informasi obat.
http://kesehatankeluarga.net/tips-obat-untuk-mengobati-diare-580.html

Anda mungkin juga menyukai