Anda di halaman 1dari 12

DI

AR
UPDATE TATA LAKSANA DIARE NGOBRAS RS AIRLANGGA

Definisi
BAB dengan konsistensi cair / lebih lunak dengan frekuensi ≥ 3x dalam 24 jam. Anak-anak dibawah 1
tahaun jika jumlah feses dalam 1 hari lebih dari 10 gram / kg BB, sedangkan anak diatas 1 tahun lebih
dari 200 gram sehari
Hal – hal yang diperhatikan :

1. Frekuensi defekasi
2. Konsistensi feses
3. Jumlah feses

Kadang ada bayi ASI bisa BAB frekuensi bisa 8 x perhari hal ini diakibatkan defisiensi enzim contoh
ezim lactose yang mendigest lactose sehingga bayi – bayi yang mendapat ASI eksklusif yang ibunya
banyak mengonsumsi lactose maka bayi teresebut akan lebih banyak BAB dibandingkan ASI yang rendah
laktosa
Kadang juga ada bayi yang tidak BAB lebih dari 2 minggu , karena nutrisi terserap sempurna sehingga
tidak ada massa tinja yang terbentuk
Selama bayi ASI dalam keadaan normal, klinisnya baik, , tidak kembung, BAB naik sesuai kurva
Type 1 dan 2 konsistensi tinja masih bulat , biasanya pada sembelit
Type 3 dan 4 berbentuk sosis, halus, pasta tinja normal
Type 5 adalah type 3 yang pecah – pecah tanda awal anak mungkin mengalami diare

Penyebab diare
1. Alergi (alergi susu sapi)
2. Infeksi (virus , parasite, bakteri)
TERSERING
Paling sering ROTAVIRUS 50 – 60 %

3. Gangguan penyerapan (karbohidrat)


4. Keracunan makanan
5. Gangguan kekebalan tubuh
6. Masalah lain
a. Sindroma usus pendek (Short Bowl Syndrom)
b. Toksin
c. Antibiotika (ampicillin)
Rute terjadinya diare f- diagram (fingers, food, flies, feses, field, fluid)

Mengapa diare pada bayi sering terjadi ?


1. Penurunan antibodi dari ibu
2. Kurangnya antibody aktif
3. Mulainya proses pengenalan makanan → kontaminasi / alergi
4. Kontak langsung dengan feses manusia
Klasifikasi diare
1. Lama berlangsung
a. Diare akut kurang dari 7 hr
b. Diare lanjut 7 – 14 hari
c. Diare persisten 2- 4 minggu
d. Diare kronik lebih dari 4 minggu

2. Patomekanisme
a. Diare sekretorik
Diare terjadi akibat ketidak seimbangan air dan elektrolit didalam saluran cerna akibat
sekresi yang bertambah atau absorbsi menurun. Sekresi yang bertambah biasanya
disebabkan adanya enterotoxin (Cholerae, E.coli) yang masuk kedalam usus kemudian
merusak vili-vill usus kemudian mukosa usus yang kemudian menyebabkan ketidak
seimbangan pomba NaK channel dalam saluran cerna dan membuat semua air dan
elektrolit keluar kedalam intalumen
b. Diare osmotic
Bila ada zat yang osmolaritasnnya tinggi contohnya laktosa . Lactosa akan dipecah menjadi
glucose dan galaktosa karena jumlah enzim lactose belum memadai pada bayi. Maka pada
keadaan tinggi laktosa ph lumen usus meningkat kemudian glukosa dan galaktosa menarik
air dan elektrolit masuk ke saluran cerna. Selain itu karena osmolaritasnnya tinggi
menimbulkan keluhan kembung , nyeri perut.

c. Diare invasive
Disebabkan oleh E.coli, shigella, salmonella, cholera toxin yang dihasilkan masuk dan
merusak dinding usus dan mempengaruhi digestive system.
Red Flag pada diare akut :
1. Gangguan kesadaran (rewel atau tidur terus )
2. Muntah berdarah atau berwarna hijau (tanda obstruksi)
3. Sianosis
4. Iritabilita berlebihan
5. Rash petekie
6. Perfusi perifer buruk (akral dingin)
7. Napas cepat
8. Suhu ≥ 40 (gg SSP / dehidrasi berat )
9. Usia kurang dari 6 bulan atau BB rendah (deficit sangat cepat pada bayi-bayi kurang dari 6bulan)
Manajemen Tatalksana Diare :
1. Rehidrasi (Cairan)
a. Nilai derajat dehidrasi
Dehidrasi adalah berkurangnya cairan dalam tubuh akibat kehilangan yang terlalu
banyak, kurangnya asupan ataupun keduanya. Selain kehilangan air dehidrasi
menyebabkan kehilangan elektrolit Na K Cl (paling sering Natrium dan Kalium)

b. Tentukan rencana terapi sesuai derajat dehidrasi


c. Perkirakan kehilangan cairan

d. Cairan seperti apa yang harus diberikan


Tanpa dehidrasi / dehirasi ringan
Cara penggunaan oralit dapat sebelum atau sesudah makan larutkan 1 sachet oralit
kedalam 200 ml AIR PUTIH

Pada prinsipnya jika anak muntah – muntah 5 mL /BB /x anak muntah

Jika 70 ml/kgbb / diare


Dehidrasi ringan- sedang
Dehidrasi berat
Cairan yang direkomendasikan adala RL karenan natrium clorida yang cukup Laktat dan Kalium bisa sbg
base korektor pada asidosis metabolic
e. Diagnosis kelainan penting lainnya
2. Zink diberikan 10 – 14 hari
2nd line terapi. Karena
 kofaktor enzim yang bekerja dlm tubuh
 Dapat mencegah terjadinya diare dalam 3 – 6 bulan berikutnya
 Memperbaiki brush border system dari enterosit
Sehingga zinc dapat memperpendek masa diare . Mekanisme zink :
 Memperbaiki integritas mukosa saluran cerna
 Berperan dalam imunitas
 Memodulasi stress oksidatif sel-sel enterosit
Cara pemberian Zinc (Zinc Sulfat, Zinc Asetat, Zinc Glukonat)
Semua bisa diberikan namun zinc sulfat lebih banyak dipakai karena murah, efikasinya baik dan
aman, Tablet Zinc dapat dilarutkan dalam ASI atau CRO atau pada sendok kecil yang diberi air;
anak dan usia tua bisa mengunyah atau menelan langsung dengan bantuan air.
3. ASI dan makanan lain tetap diteruskan
 ASI tetap diberikan
 Nutrisi tetap diberikan dan ditingkatkan setelah anak sembuh
 Memberikan makanan kaya nutrient sebanyak anak mampu menerimanya
 Diet makanan lunak (sesuai usia) rendah serat, porsi kecil namun sering
 Bayi dan anak jangan dipuasakan
 Puasa terbuti tidak mengurangi tingkat keparahan diare pada bayi dan anak
 Diet rendah laktosa hanya diberikan pada DIARE BERAT
Disarankan pemberian makanan segera dilakukan selama atau setelah terapi inisial rehidrasi
dilakukan (4-6 jam)
Fungsinya :
1. Merangsang regenerasi enterosit
2. Mempercepat penyembuhan brush border disaccharidases
3. Absorbsi nutrisi
4. Mencegah terjadinya malnutrisi

4. Antibiotika selektif
Probiotik pada diare akut hanya mempercepat lama sakit hanya 1 hari, sehinnga cost dibanding
efektifitas perlu dipertimbangkan. Probiotik sdh di approve untuk travelers , intoleransi, dan diare
karena antibiotika

5. Nasehat dan penyuluhan pada orang tua

Anda mungkin juga menyukai